kimia farmasi kuantitatif
Post on 15-Jan-2016
36 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ALAT-ALAT KIMIA BESERTA FUNGSINYA 02.42 | Label: dasar teori, peralatan
A. Peralatan Dasar1). Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.Fungsi :Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi•Menampung zat kimia•Memanaskan cairan•Media pemanasan cairan•2). Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.Fungsi :o Untuk menyimpan dan memanaskan larutano Menampung filtrat hasil penyaringano Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi3). Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.Fungsi :Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu4). Pipet : alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya :a) Pipet seukuran : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung.b) Pipet berukuran : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.c) Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.5). Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.Fungsi :Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.6). Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.Fungsi :Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimiaUntuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil7). Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.Fungsi :Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampelTempat saat menimbang bahan kimiaTempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator8). Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.Fungsi :Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.9). Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.10). Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.11). Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
Fungsi :Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatanDipakai untuk mengaduk larutan12). Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.13). Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.14). Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.15). Burner / pembakar spiritus : digunakan untuk memanaskan bahan kimia.16). Bola hisap : digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).17). Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.B. Peralatan Pendukung1). Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.Fungsi :Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.Cara menggunakan :Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.2). Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.Fungsi :Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.3). Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternya sama dengan diameter corong.4). Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.Cara menggunakannya :Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.5). Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.Fungsi :Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.Cara menggunakannya :campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.6). Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.Fungsi :Tempat menyimpan sampel yang harus bebas airMengeringkan padatanCara menggunakannya :o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.Keterangan :Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.7). Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.8). Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.9). Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.10). Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.11). Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.12). Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.13). Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.14). Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.15). Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.16). Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.17). Stirrer magnetic : magnet yang digunakan untuk mengaduk larutan.18). Sentrifuge : berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.19). Chromatography chamber : terbuat dari kaca yang digunakan dalam proses kromatografi kertas.20). Spectronic 20 : digunakan untuk mengukur absorbansi larutan berwarna dalam proses spektrofotometri.C. Teknik Dasar di Laboratorium1. Cara memanaskan cairanHarus memperhatikan kemungkinan terjadinya bumping (meloncatnya cairan akibat peningkatan suhu drastis). Cara mencegahnya dengan menambahkan batu didih ke dalam gelas kimia.a. Pemanasan cairan dalam tabung reaksio Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri sendiri maupun orang laino Jepit tabung reaksi pada bagian dekat dengan mulut tabungo Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocoko Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah pemanasanb. Pemanasan cairan dalam gelas kimia dan labu ErlenmeyerBagian bawah dapat kontak langsung dengan api sambil cairannya digoyangkan perlahan, sesekali diangkat bila mendidih.2. Cara membaca volume pada gelas ukurMasukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.3. Cara menggunakan buretSebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya :Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.4. Cara menggunakan neraca analitisNolkan terlebih dulu neraca tersebut•Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan•
Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca•Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut•5. Cara menghirup bau zatIngat : Jangan pernah menghirup gas atau uap senyawa secara langsung!Gunakan tangan dengan mengibaskan bau sedikit sampel gas ke hidung.
http://sholeh-alamak.blogspot.com/2010/11/alat-alat-kimia-beserta-fungsinya.html
Beberapa Alat Kimia dalam Laboratorium beserta Fungsinya55 Komentar Posted by Emel Seran pada 31 Mei 2011
NAMA ALAT FUNGSI
Rotavapor
Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk memisahkan pelarut n-heksana yang digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan.
Botol Semprot
biasanya digunakan untuk menympan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu digunakan juga untuk mencuci atau menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Cara menggunakan: menekan botol maka aquades akan keluar.
Cawan petri atau awan Eko atau telepa Petri
(ada 2 macam yaitu yang terbuat dari kaca dan plastik)
digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya
pH meter
(ada 2 macam yaitu digital dan anolog)
Bermacam-macam pH meter yang telah diproduksi oleh pabrik-pabrik. Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat. Biasanya sebelum digunakan dikalibarasi terlebih dahulu menggunakan larutan buffer. Larutan buffer biasanya telah disertakan dalam kemasannya, dapat pula dibeli di toko-toko kimia.
Multimeter (ada 2 macam yaitu digital dan analog)
Untuk mengukur kuat arus listrik atau hambatan. Misalnya untuk mengukur kuat arus yang dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel galvani.
Ozon generator
Untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan dasar oksigen (O2) murni
Tabung Pemadam API Powder/Multipurs
Pemadam kebakaran
corong Büchner yang dihubungkan dengan labu yang terhubung dengan pompa vakum.
Digunakan untuk menyaring. Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori dengan pompa vakum.
Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam erpasang dalam tabung.
Kalorimeter Larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem sistem. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.
Timbangan atau neraca
Untuk menimbang massa suatu zat
Neraca analitik
Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih tinggi neraca di atas.
Evaporating dish atau cawan porselin
Digunakan sebagai wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap, mengabukan kertas saring.
Kawat nikrom (alloy nikel dan krom)
(warna nyala unsur natrium, litium dan te,mbaga, kalium, kalsium, antimon)
Untuk mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala. Hal ini disebabkan setiap zat memberi warna nyala yang spesifik artinya setiap zat memiliki warna yang berbeda antara satu dengan yang lain. Walaupun demikian beberapa zat memberikan warna nyala yang hampir sama sehingga sulit dibedakan. Selain kawat nikrom, kawat platina juga sering digunakan.
Wadah atau tempat menyimpan bahan-bahan kimia
Botol reagen atau botol pereaksi
Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering juga di gunakan untuk menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin.
Lup
Kaca pembesar. Dapat digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu pada termometer terutama termometer raksa yang tidak berwarna.
Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya
1. Gelas Beaker
Beaker Low Form Iwaki Pyrex
Gelas beaker atau yang biasa disebut juga dengan gelas piala adalah suatu alat yang berbentuk silinder dengan alas yang datar. Fungsi dari alat ini hanya sebatas digunakan untuk penampung, bukan digunakan untuk pengukur sehingga tidaklah mengherankan skala yang ada di dalam alat ini sangatlah lebar. Beaker bisa kita temukan dengan berbagai macam ukuran dari 25 ml sampai dengan 3 liter. Sebagian besar alat ini biasanya terbuat dari bahan borosilikat atau plastik. Dengan bahan borosilikat atau plastik, maka gelas ini hanya bisa digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif yang terbuat dari PTPE. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup.
2. Buret
buret
Alat ini berbentuk seperti silindris memanjang dengan skala pada sisi luarnya dan terdapat kran pada sisi bawah, alat ini dirancang memiliki ketelitian tinggi untuk keperluan kuantitatif analisis. Buret ini biasanya digunakan untuk titrasi yang membutuhkan presisi tinggi , tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan. Walaupun dalam perkembangan saat ini sudah dapat ditemukan berbagai macam alat titrasi yang berbasis elektronik tapi alat ini masih digunakan di banyak laboratorium karena tentu saja lebih murah. Mengapa bisa lebih murah, karena alat ini terbuat dari bahan kaca atau dari bahan plastik.
3. Erlenmeyer
Erlenmayer Flask Iwaki Pyex
Erlenmeyer adalah salah satu alat-alat laboratorium yang berfungsi untuk menganalisis kuantitatif secara volumetri ( titrasi), dalam proses titrasi ini sendiri alat ini digunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Tak hanya itu alat ini juga bermanfaat dalam mikrobiologi, yaitu digunakan untuk pembiakan mikroba. Bentuk alat ini adalah seperti tabung dengan bagian luar terdapat skala yang menunjukkan perkiraan volume cairan.
4. Gelas Ukur
gelas ukur
Gelas Ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume larutan dari 10 hingga 2000 mL. Alat ini memiliki bentuk seperti pipa dengan bagian bawah agak sedikit lebar yang berguna sebagai kaki untuk menyangga alat ini agar dapat tetap berdiri. Gelas ukur pada umumnya terbuat dari bahan elas (polipropilen) ataupun plastik.
5. Labu Ukur
labu ukur
Labu ukur atau yang biasa disebut dengan (Volumetric Flask) adalah alat yang berfungsi untuk untuk keperluan pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu sebagaimana tertera dalam badan labu takar dan bisa digunakan juga untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Sangatlah cocok alat ini digunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi karena di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan volume sebagaimana tertera pada badan labu takar. Biasanya berwarna transparan, tetapi ada juga yang berwarna gelap. Biasanya dilengkapi dengan penutup dari bahan tahan bahan kimia seperti polietilen atau dapat juga dari gelas.
Itu tadi adalah beberapa ulasan mengenai beberapa macam dari alat-alat laboratorium, dengan keterbatasan waktu mungkin ini hanyalah sebagian dari banyaknya macam dan jenis dari alat-alat yang ada dalam laboratorium. Mungkin dilain kesempatan saya akan membahas lebih lanjut kelanjutan dari artikel ini. Untuk perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Baca juga artikel tentang alat-alat laboratorium disini.
NO. Nama Alat dan Kegunaan1 Labu Ukur
Menampung dan mencampur larutan kimia.
2 Tabung Reaksi
Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit
3. Beker Gelas
Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak4 Gelas Ukur
Mengukur volume larutan 5 Pipet Ukur
Mengukur volume larutan 6 Penjepit Tabung Reaksi
Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan 7 Pipet Tetes
Memindahkan beberapa tetes zat cair
8 Mortar dan Alu
Menggerus dan menghaluskan suatu zat 9 Botol Semprot
menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan
10 Cawan Porselin
Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi 11 Kawat Nikrom
Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala 12 Erlenmeyer
Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan. 13 Pembakar Spirtus
Membakar zat atau memanaskan larutan 14 Batang Pengaduk
Mengaduk larutan
15 Kaca Arloji
Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan 16 Klem Buret
Memegang buret yang digunakan untuk titrasi
17 Statif
Menegakkkan corong, buret 18 Kertas saring
Menyaring larutan 19 Rak Tabung Reaksi
Tempat tabung reaksi
20 Bola Hisap
Menghisap larutan yang akan diukur
21 Corong
Menyaring cairan kimia 22 Kawat kasa
Sebagai alas penyebaran panas
23 Buret
Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu 24 Pipet gondok
Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu 25 Plat Tetes
Tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil
26 Lemari Asam
Menyimpan larutan yang bersifat asam 27 Oven
Mengeringkan peralatan yang akan digunakan
28 Neraca
Mengukur jumlah zat yang diperlukan
29 Bunsen
Keperluan penggunaan api 30 Kertas indikator
Menentukan pH larutan 31 Centrifuge
Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan 32 Eksikator
Mendinginkan zat 33 Corong Pisah
Memisahkan larutan dan gas
34 Mikropipet
Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil
Kesimpulan Alat ukur dibedakan menjadi 2, alat ukur yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Melarutkan zat kimia
Gelas ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran., mulai dari 10 mL sampai 2 L. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.fungsinya untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
Pipet tetes
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.corong. Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya. digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan campuran kimia dengan gravitasi.
Corong pisahBerupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca. Fungsinya untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda (berdasarkan berat jenis). Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.
Kaca arloji
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsinya sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Desikator
Berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel. Fungsinya: tempat menyimpan sampel yang harus bebas air, mengeringkan padatan.
Botol Reagen.Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia.
Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.Fungsi :Ø Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatanØ Dipakai untuk mengaduk larutan
Botol semprot Berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.
Klem buret Terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.
Pemegang corong / RingTerbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshedd (bagi ring yang tidak memiliki sambungan seperti pada gambar)
Tang krusibelTerbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel.
Krusibel
Berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan suhu mendadak menyebabkan krus pecah.
Statif
Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Berikut ini adalah beberapa alat - alat laboratorium: # LABU UKUR
Digunakan untuk menampung dan mencampur bahan kimia dan cairan. Selain itu, biasanya juga digunakan untuk menampung gas jika dilakukan pemanasan # TABUNG REAKSI
Digunakan untuk menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah sedikit # GELAS BEKER
Digunakan untuk menampung bahan kimia atau larutan yang jumlahnya lebih banyak # GELAS UKUR
Digunakan untuk mengukur volume larutan # PIPET UKUR
Digunakan untuk mengukur volume larutan (misalnya 10 cm3 atau 25 cm3). Ketepatan ukurnya bisa sampai 0,1 cm3 # MIKROSKOP
Digunakan untuk melihat benda - benda / objek yang mikroskopis # PENJEPIT TABUNG REAKSI
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan
top related