kinerja presiden jokowi: evaluasi publik nasional setahun terpilih menjadi presiden
Post on 14-Aug-2015
5.027 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
KINERJA PRESIDEN JOKOWI
EVALUASI PUBLIK NASIONAL SETAHUN TERPILIH MENJADI PRESIDEN
9 JULI 2015
Pada 9 Juli 2014, Joko Widodo (Jokowi) dipilih rakyat sebagai Presiden meskipun hasil pemilu resmi oleh KPU dan Mahkamah Konstitusi ditetapkan kemudian, dan demikian juga pelantikannya sebagai presiden. Tapi pada tanggal 9 Juli itulah rakyat Indonesia memilihnya sebagai presiden Indonesia.
Menjelang setahun Presiden Jokowi memerintah muncul opini pro-kontra bahkan pada tingkat yang “ekstrim”, yakni menuntut Jokowi mundur dari jabatannya sebelum Pilpres 2019 karena kinerjanya sekarang dinilai buruk.
Bagaimana sebenarnya rakyat secara nasional mengevaluasinya, termasuk rakyat yang dulu memilihnya?
Pendahuluan
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 2
Untuk itu dilakukan survei opini publik nasional pada Mei-Juni 2015, tidak persis tanggal 9 Juli. Namun setidaknya survei ini secara umum memberikan gambaran setahun Jokowi terpilih sebagai presiden.
Di samping itu, dalam satu atau dua bulan terakhir tidak ada peristiwa politik khusus yang secara dramatis dapat mempengaruhi opini publik nasional. Kami nilai data ini cukup bisa memberikan gambaran umum sekitar setahun Jokowi dipilih rakyat sebagai presiden.
Survei ini dibiayai oleh SMRC sendiri.
LANJUTAN …
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 3
Metodologi• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya
hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Dari populasi itu dipilih sampel secara random (multistage random samplin) 1220 responden. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
• Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden.
• Sebanyak 20% dari responden terpilih didatangi kembali oleh supervisor (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 25 Mei – 2 Juni 2015.
4SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Populasi desa/kelurahantingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat Dapil dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara randomSatu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Dapil 1
Ds 1 … Ds m
Dapil k
… …
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random
Flow chat penarikan sampel
5SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Validasi Sampel
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Laki- laki 50.2 50.1 Islam 89.2 87.3Perempuan 49.8 49.9 Katolik/Protestan 9.3 9.8
Lainnya 1.5 3.0Pedesaan 49.4 50.2Perkotaa 50.6 49.8 J awa 46.5 40.2
Sunda 14.4 15.5Madura 3.3 3.0Bugis 2.8 2.7Betawi 3.2 2.9Batak 1.9 3.6Minang 2.9 2.7Lainnya 24.9 29.4
ETNIS
AGAMAGENDER
DESA-KOTA
7SMRC: Survei Nasional Juni 2015
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
8SMRC: Survei Nasional Juni 2015
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
ACEH 1.3 1.8 NTB 2.1 1.9SUMUT 5.3 5.3 NTT 1.6 1.7SUMBAR 1.2 1.9 KALBAR 1.9 1.9RIAU 2.3 2.2 KALTENG 0.8 1.0J AMBI 0.7 1.3 KALSEL 1.9 1.5SUMSEL 3.2 3.1 KALTIM 0.9 1.3BENGKULU 0.9 0.7 KALTARA 0.9 0.2LAMPUNG 3.7 3.2 SULUT 0.7 1.0BABEL 0.8 0.5 SULTENG 0.7 1.0KEPRI 0.9 0.7 SULSEL 2.9 3.4DKI 3.8 3.8 SULTRA 1.0 1.0J ABAR 18.5 17.6 GORONTALO 0.9 0.4J ATENG 13.1 14.5 SULBAR 0.7 0.5DIY 1.5 1.5 MALUKU 0.7 0.6J ATIM 16.0 16.3 MALUT 0.8 0.4BANTEN 4.4 4.2 PAPUA BARAT 0.7 0.4BALI 1.8 1.6 PAPUA 1.5 1.7
PROVINSI PROVINSI
EVALUASI KONDISI UMUM SECARA NASIONAL
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Kondisi Ekonomi sekarang dibanding tahun lalu
10
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang ini menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih
baik ini dibanding tahun lalu? … (%)
2.5
25.8
33.531.2
1.4
5.7
1.4
30.1
39.1
22.4
1.95.0
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
J auh lebihburuk
LebihBuruk
Tidak adaperubahan
Lebih Baik Jauh lebihbaik
Tidaktahu/ tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
Sejak dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2014 hingga menjelang setahun Jokowi dipilih rakyat, kondisi ekonomi nasional, menurut penilaian rakyat, cenderung berubah dari positif menjadi negatif.Yang mengatakan lebih baik menurun dari 31.2% menjadi 22.4%.
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%)
23
29
33
23
2831
2724
17
25
31 32
38 3942
51 52
56
33
4039
29
3432
37 37 39
34 35
3837
3936
3435
37
33
242422 23 22
25
33
2219
21
2624 2525 26 26
2323 22
31 3130
35 3431 31
28 29
3234
32 3331
2931
35
39
34
39
53
43
38
50
42
32
45
49
58
44
4037
31 3027
212118
31
2124
34
26
30
2628
262522
2123
21
26 26
23
16
28
32
0
5 5 57
5
107 6 5 5 4
68
4 5 6 6 75 5 6
4 4 58 7
2
7 7 6 7 7 8 9 97
9 109
79
6 5
3129
37
2224
26
3638
3532
24
15
28
41
2932
47
37
0
10
20
30
40
50
60
70
Sep
'03
Okt '0
4De
s '0
4Ap
r '05
Jun
'05
Sept
'05
Des
'05
Sept
'06
Des
'06
Apr '07
Jun
'07
Sep
'07
Des
'07
Apr '08
Jun
'08
Sep
'08
Okt '0
8De
s '0
8Fe
b '09
Mar'0
9Ap
r'09
Mei'0
9Ju
n'09
Jul'0
9No
v'09
Jan'
10Ma
r'10
Aug'10
Okt'1
0De
s'10
Mei'1
1Ju
l'11
Des'11
Feb'12
Sep'12
Des'12
Mar'1
3Ap
r'13
Okt'1
3De
s'13
Apr'1
4Ju
l'14
Okt'1
4Ju
n'15
Lebih baikSamaLebih burukTidak tahu
11SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Kondisi politik
12
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan politik nasional sekarang? Sangat baik, baik, sedang, buruk atau sangat buruk? … (%)
0.3
22.9
30.6 29.7
6.5
10.0
0.5
21.1
27.8
32.8
4.7
13.2
0
5
10
15
20
25
30
35
SangatBaik
Baik Sedang Buruk SangatBuruk
Tidaktahu/ tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Kondisi politik secara nasional sekarang (%)
20
32
37 37
34
39
29
2628
26
29
27 27 27
2426 26
23 23 2324
28
37
2322
3839
37 37
3435
27
23
40
3637 36
32
25
31
35
31
35
31
35
30 3031 31
28
2119
17 17
23
15
29
34
23 24
27
32
36
34
3032 33
32 31
3433
19
3638
11
8
13
7
109 9
109 8 8
11
1517
910 10 10 9
11 119
1110
14
10 1110
1210
13
2827
29 2929
37
30
34 3435
37
40
28
31
39
2423
25
22
0
10
20
30
40
50
April' 04
Sep'04
Sep' 0
5
Sep'06
Sep'07
Sep'08
Okt'0
8
Des'08
Feb'09
Mar'0
9
Apr'0
9
Jul'0
9
Jan'
10
Mar'1
0
Aug'10
Okt'1
0
Des'10
Mei'1
1
Juli'11
Des'11
Feb'12
Sep'12
Des'12
Mar'1
3
Apr'1
3
Okt'1
3
Des'13
Apr'1
4
Jul'1
4
Okt'1
4
Jun'
15
Baik
Sedang
Buruk
Tidak tahu
13
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Kondisi penegakan hukum
14
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang? Sangat baik, baik, sedang, buruk atau sangat buruk? … (%)
1.4
32.0
27.129.9
4.9 4.71.1
31.2
23.3
33.6
4.26.6
0
5
10
15
20
25
30
35
40
SangatBaik
Baik Sedang Buruk SangatBuruk
Tidaktahu/ tidak
jawab
Okt'14
Jun'15
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
41
49
5961
59
54
37
43
35 3533 33 34 33
2831
32
2830 30
26
3538
33 3234
30
23 24 25 26
2220
3028 29 29
26
18
2629
26
3028 28
2624
27 27
23
14 14 15
10 11
15
32 3229 30 31 31
35
42
39
3436 36 36 35
41
37
27
3538
11
6 6 7 78 7 7
5 5 5 5
9
5 6 7 7 76 6 7
6 6 6 6 6 75
9
57
4346
41
4846
37
30
2628
34 3331
22
18
23
18
14
22
0
10
20
30
40
50
60
70
Sep' 0
5
Sep'06
Sep'07
Sep'08
Okt'0
8
Des'08
Feb'09
Mar'0
9
Apr'0
9
Mei'0
9
Jun'
09
Jul'0
9
Jan'
10
Mar'1
0
Aug'10
Okt'1
0
Des'10
Mei'1
1
Jul'1
1
Des'11
Feb'12
Sep'12
Des'12
Mar'1
3
Apr'1
3
Okt'1
3
Des'13
Apr'1
4
Jul'1
4
Okt'1
4
Jun'
15
Baik
Sedang
Buruk
Tidak tahu
Kondisi penegakan hukum secara nasional sekarang (%)
15SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Evaluasi umum rakyat secara nasional atas kondisi ekonomi, politik, dan penegakkan hukum, menjelang setahun Jokowi terpilih sebagai presiden, negatif.
Penilaian yang menyatakan kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu lebih besar dari yang menilai sebaliknya (keadaan lebih baik).
Demikian juga penilaian umum atas kondisi politik dan penegakan hukum. Cenderung semakin negatif.
Opini publik ini tidak banyak berbeda dari opini teknokrat atau ahli yang secara umum menilai bahwa ketiga bidang besar itu di bawah presiden Jokowi cenderung negatif.
Legitimasi kinerja pemerintah Jokowi dipertanyakan bukan saja oleh elite tapi juga oleh rakyat pada umumnya.
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 16
KINERJA PRESIDEN DAN KEMENTERIAN
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
40.7
55.7
3.6
70
26
4
66
32
20.0
10.020.030.040.050.060.070.080.0
Sangat/cukuppuas
Kurang/tidakpuas
Tidak tahu
Juni'15
SBY'Jun05
SBY'Aug10
Kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi sejauh ini (%)
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 18
25.2
14.910.2 9.9
39.8
Kemaritiman Pembangunanmanusia dankebudayaan
Ekonomi Polhukam Tidak tahu
Kementerian bidang yang secara umum dinilai paling baik (%)
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 19
1.11.11.41.5
2.33.64.24.64.6
8.027.0
0 5 10 15 20 25 30
ParawisataKemendagri
Hukum dan HamDesa/tertinggal/tra
PerempuanPendidikan/kebuda
PertanianSosial
KesehatanAgama
Kelautan/perikanan
Kementerian yang kinerjanya terbaik (%)
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 20
Secara lebih khusus, tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi setahun terpilih sebagai presiden juga sangat rendah, hanya 40.7%.
Masa bulan madu Jokowi dan rakyat sudah berakhir, dan dalam waktu yang jauh lebih cepat dibanding periode yang hampir sama Presiden SBY Juni 2005, dan Agustus 2010. Waktu itu tingkat kepuasan atas kinerja SBY masing-masing masih di atas 60%.
Secara lebih khusus pula, rakyat menilai di antara kementerian yang paling buruk adalah Polhukam. Selanjutnya kementerian ekonomi.
Yang dinilai terbaik adalah kementerian Maritim. Konsisten dengan itu, Kementerian kelautan dan perikanan dinilai
terbaik oleh rakyat. Dengan penilaian seperti itu, apakah rakyat masih optimis dengan
presiden Jokowi? Apakah legitimate opini yang menghendaki menurunkan Jokowi karena kinerjanya buruk?
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 21
OPTIMISME DENGAN KEPEMIMPINAN PRESIDEN JOKOWI
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
Seberapa yakin Ibu/Bapak, Joko Widodo (Jokowi) mampu memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik dari sekarang? Sangat yakin, cukup yakin, kurang yakin, atau tidak yakin sama sekali?
(Bagi yang mengaku memilih Jokowi pada Pilpres 2014 yang lalu) Apakah Ibu/Bapak menyesal atau tidak menyesal memilih Jokowi sebagai presiden pada Pemilu 2014 yang lalu? 1. Ya 2. Tidak
Ada yang berpendapat bahwa presiden Joko Widodo (Jokowi) harus diturunkan dari jabatannya sebelum pemilihan presiden 2019 yang akan datang karena terbukti sejauh ini tidak mampu mengemban amanat sebagai presiden. Tapi ada juga yang berpendapat, bagaimanapun, menurunkan presiden di luar pemilihan umum demokratis secara umum tidak baik bagi bangsa ini. Kalau presiden kerjanya tidak bagus harus dikritik agar memperbaiki kerjanya, dan kalau tetap tidak baik, jangan dipilih lagi nanti pada 2019. Bagaimana dengan pendapat Ibu/Bapak sendiri?
1. Harus diturunkan 2. Menurunkan presiden sebelum pemilu karena kinerjanya tidak baik tidak
baik bagi bangsa ini.
Pertanyaan:
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 23
Keyakinan atas kemampuan Jokowi untuk memimpin (%)
24
Seberapa yakin Ibu/Bapak Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Presiden yang mampu memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik dari sekarang? … (%)
21.7
52.8
17.5
1.96.15.6
49.3
33.8
4.17.2
0
10
20
30
40
50
60
Sangat yakin Cukup yakin Kurangyakin
Tidak yakinsama sekali
Tidak tahu
Okt'14
Jun'15
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
5.8
46.8 46.7
0.611
87.9
1.10
102030405060708090
100
Menyesal Tidakmenyesal
TidakmemilihJokowi
Tidak tahu
Seluruh pemilih
Hanya pemilihJokowi
Penyesalan memilih Jokowi (%)
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 25
13.2
67.9
18.9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Harus diturunkan Tidak boleh diturunkan Tidak tahu
Kontroversi mengenai pemberhentian Presiden sebelum pemilu karena kinerjanya dinilai buruk (%)
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 26
Keyakinan atas kemampuan Jokowi memimpin bangsa ini menurun cukup tajam dari sejak ia dilantik Oktober 2014 hingga menjelang setahun ia dipilih sebagai presiden, Juni 2015.
Pada Oktober 2014, optimisme atas kemampuan Jokowi memimpin 74.5%. Pada Juni 2015 menurun hingga 54.9%. Merosot hingga 20%, hanya dalam kurun waktu 8 bulan.
Refleksi dari menurunnya optimisme itu, sebesar 11% pemilih Jokowi merasa menyesal memilihnya.
Bila jumlah itu digabung dengan yang tidak memilih Jokowi pada Pilpres 2014 yang lalu maka yang tidak menyesal memilih Jokowi di bawah ambang psikologis 50%, atau hanya 46.8%. Ini tidak jauh berbeda dari tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai Presiden (40.7%).
Itu artinya, presiden Jokowi sedang berada dalam defisit legitimasi dari rakyat.
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 27
Namun demikian, meskipun kinerja Presiden Jokowi sejauh ini dinilai negatif, dan demikian juga dengan tingkat optimisme atas kepemimpinannya merosot tajam, rakyat Indonesia, baik yang memilih Jokowi ataupun tidak, umumnya berpendapat bahwa menurunkan Jokowi dari jabatannya sebagai presiden sebelum Pilres yang akan datang, karena kinerjanya tidak bagus, tidak baik untuk bangsa ini.
Sebesar 67.9% tidak menghendaki Jokowi diturunkan, dan yang menginginkan Presiden Jokowi turun sebelum Pilpres yang akan datang karena kinerja buruk hanya 13.2%. Selebihnya menyatakan tidak tahu.
Apa artinya ini? Apa artinya “kecewa dengan kinerja Jokowi” tapi “tidak membenarkan Jokowi diturunkan sebelum Pilpres”?
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 28
Rakyat Indonesia umumnya kritis, tidak anarkis. Telah muncul apa yang disebut sebagai “critical citizens” di negeri ini (Mujani, Liddle 2015; Norris 1999).
Rakyat mendesak agar kinerja Presiden dan pemerintah diperbaiki dengan tetap menjaga stabilitas politik, dengan tetap menjaga proses politik secara konstitusional.
Secara konstitusional, Presiden tidak boleh diberhentikan di luar Pemilu demokratis hanya karena kinerjanya tidak memuaskan.
Namun demikian sampai kapan “critical citizens” itu tidak berubah menjadi “anarkis”? Ada indikasi bahwa perubahan itu bisa terjadi manakala kondisi nasional terus memburuk, terutama di bidang ekonomi, atau hajat hidup orang banyak.
Karena itu, Presiden Jokowi, pemerintah, dan partai-partai pendukungnya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab bila critical citizens berubah menjadi anarkis, ketika demokrasi runtuh akibat buruknya kinerja pemerintah seperti yang terjadi pada tahun 1959.
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 29
Setelah 1 tahun Jokowi dipilih oleh rakyat sebagai presiden, kondisi umum nasional, terutama ekonomi, politik, dan hukum, tidak menjadi lebih baik. Sebaliknya, cenderung semakin negatif.
Karena itu kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi dan pemerintahannya sangat rendah (40.7%), di bawah legitimasi mayoritas mutlak rakyat Indonesia.
Selanjutnya tingkat keyakinan pada kemampuan Jokowi untuk memimpin agar Indonesia menjadi lebih baik ke depan juga merosot tajam.
Rakyat Indonesia yang menyesal memilih Jokowi pada Pilpres 2014 jumlahnya signifikan. Bila yang menyesal ini dijumlahkan dengan yang tidak memilih Jokowi pada Pilpres tersebut, mereka merupakan kekuatan mayoritas. Jokowi berada dalam defisit legitimasi dari rakyat.
Kesimpulan
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 30
Tapi rakyat Indonesia sejauh ini umumnya tidak anarkis: walapun kecewa dengan kinerja Presiden Jokowi, rakyat tidak mendukung opini penurunan Jokowi dari jabatannya di luar Pilpres hanya karena kinerjanya buruk.
Rakyat Indonesia umumnya kritis, tapi juga konstitusional. Mereka menuntut presiden dan pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya, tidak sampai menuntut turun hanya karena kinerjanya buruk.
Presiden, menurut konstitusi, memang tidak bisa diberhentikan di tengah jalan hanya karena kinerja pemerintahannya buruk.
Namun demikian, sampai kapan sikap kritis ini bisa berubah menjadi anarkis? Ketika kondisi umum secara nasional semakin memburuk. Kritisisme dapat berubah menjadi anarkisme.
Bila itu terjadi maka demokrasi Indonesia bisa berakhir, dan Indonesia punya preseden kegagalan demokrasi pada 1959 ketika kondisi nasional memburuk, terutama dalam ekonomi dan polhukam.
LANJUTAN …
SMRC: Survei Nasional Juni 2015 31
TERIMA KASIH
SMRC: Survei Nasional Juni 2015
top related