kp (bab iv)
Post on 06-Jul-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
1/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4.1. Limbah Cair Pabrik Minyak sawit
Limbah cair pabrik minyak sawit atau palm oil mill effluent (POME)
merupakan limbah tahap akhir dari produksi minyak sawit yang berasal dari air
kondensat pada proses sterilisasi, air dari proses klarifikasi, air hydrocyclone
(claybath), dan air pencucian.
4.1.1. Sumbr Limbah !air
a. Proses terilisasi
Pada proses ini tandan buah segar direbus dengan memanfaatkan steam
(suhu !"#$%!$' pada tekanan psi) dengan tuuan menghentikan aktiitas en*im
lipase dan oksidasi yang dapat menyebabkan meningkatnya kadar asam lemak bebas
yang terdapat pada tandan buah segar (+), mempercepat proses ekstraksi
pengutipan minyak dari inti sawit, menurunkan kadar air pada buah dan inti agar
mudah dalam proses pengempaan, pemecahan emulsi kemudian melepaskan serat dan
bii serta membantu proses pelepasan inti dari cangkang. -ari proses sterilisasi ini
menghasilkan air kondensat dengan tingkat O- paling tinggi yang dapat mencapai
titik maksimal # ### ppm Persentase limbah cair yang dihasilkan dari proses ini
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
2/19
titik maksimal # ### ppm Persentase limbah cair yang dihasilkan dari proses ini
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
minyak dipisahkan dengan menggunakan sand trap tank , kotoran dengan berat
molekul yang lebih besar akan mengendap pada dasar tangki. elanutnya minyak
dialirkan ke vibro double deck untuk disaring lagi dari kotoran%kotoran yang masih
ada dengan efek getaran (ibrasi) pada alat. Pada vibro uga diineksikan air untuk
membilas residu hasil saringan agar minyak yang masih ada pada residu dapat
terpisahkan. elain itu, konstruksi ineksi air kedalam vibro dikondisikan agar ampas
residu tergiring keluar dari vibro dan didistribusikan kembali menuu digester karena
apabila masih terkandung minyak pada ampas vibro dapat dikutip kembali.
c. Proses 1larifikasi Minyak
Proses ini merupakan tahap pemurnian minyak mentah yang sudah dipisahkan
dari pengkotor namun masih terdapat air dan sluge yang kemudian akan dipisahkan
kembali dengan menggunakan dekanter agar losses diperkecil lagi, hasil pemisahan
dekanter berupa light phase (minyak) dialirkan ke oil tank , heavy phase dikirim ke
recovery tank dan kemudian dibuang bersama drab buang akhir pabrik. eluruh
buangan dari stasiun klarifikasi seperti blowdawn tangki%tangki, heavy phase
dekanter serta air kondensat rebusan dialirkan menuu sludge pit , kemudian
dipompakan ke recovery tank untuk dikutip sisa%sisa minyak yang masih dapat
diambil, persentase limbah cair pada recovery tank berdasarkan neraca massa yaitu
2& #"0 Mi k dik i d i k k di k di li k k l k
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
3/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
4/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
1apasitas olah 8 9# ton:am
;am olah per%hari 8 "# am
Persentasi limbah cair (ludge 4khir) 8 &!,!50
Produksi limbah cair per%hari < &!,!50 = 9# ton:am = "# am
< &&,!9 ton:hari
erdasarkan perhitungan secara teoritis dengan melihat kapasitas olah dan
lama produksi pabrik didapatkan kapasitas limbah sawit yang dihasilkan dari
produksi minyak kelapa sawit pada pabrik minyak sawit +erantam adalah &&,!9 ton
setiap harinya. edangkan menurut data pengukuran dilapangan dengan alat
lowmeter didapatkan kapasitas rata%rata perbulan pada bulan agustus "#!2 dilihat
pada +abel &.!.
Tab& 4.1 -ebit alir limbah
Tan##a& 'bit Tan##a& 'bit (t)n*
#! > #5 % "#!2 2,/2 !? > #5 > "#!2 %
#" > #5 % "#!2 &"#,#& !5 > #5 > "#!2 /9#,"
#/ > #5 % "#!2 2!#,"/ ! > #5 > "#!2 &5#,/?
#& > #5 > "#!2 &/9,/# "# > #5 > "#!2 &5#,&&
#2 > #5 > "#!2 &5#,#5 "! > #5 > "#!2 2&/,#"
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
5/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
-ari hasil pengukuran alat lowmeter yang dipasang diketahui bahwa
kapasitas limbah rata%rata setiap harinya adalah &?/,9/ ton, nilai ini tidak berbeda
auh apabila dibandingkan dengan kapasitas limbah dihitung secara teoritis.
elanutnya dalam perhitungan akan diambil nilai berdasarkan pada kapasitas limbah
secara teoritis dengan mengasumsikan bahwa pabrik beroperasi secara lancar dan
berpatokan kepada nilai dari neraca massa.
4.1.+. Karaktristik Limbah
erdasarkan pada hasil penelitian terhadap beberapa pabrik minyak sawit
(dianggap mewakili pabrik minyak sawit secara umum) oleh ank -unia diketahui
bahwa kualitas limbah cair (inlet)yang dihasilkan berpotensi mencemari badan air
penerima limbah berikut disaikan pada +abel &.".
Tab& 4." 1ualitas limbah cair (inlet) Pabrik Minyak awit
Parameter atuan
Limbah 'air aku
Mutu
ME7LAKisaran ,ata-rataPKS
Trantam(1*
C' mg:l !2.!#/ > 92.!## /&.?"# 2".59,59 2##
B' mg:l 5."## > /2.### "!."5# "?.!2?,22 "2#
TSS mg:l !.//# > 2#.?## /".!?# /&.&/? /##
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
6/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
menggunakan kolam limbah yang terdiri dari kolam anaerobik dan kolam aerobik,
dan kemudian dimanfaatkan sebagai land application, denah pengolahan limbah cair
pabrik minyak sawit dapat dilihat pada 6ambar &.".
4.".1. Taha$an Pn#)&ahan
+ahapan pengolahan limbah pada pabrik minyak sawit +erantam melalui unit
atpit dan bak sedimentasi yang kemudian unit cooling tower, bak anaerobik pertama
dan kedua, bak aerobik pertama dan kedua kemudian baru limbah dimanfaatkan ke
land application&
a. 'atpit dan ak edimentasi
Limbah cair yang masuk ke bak fatpit merupakan limbah yang berasal dari
unit produksi, sebelum limbah cair dibuang ke kolam pengolahan limbah, terlebih
dahulu limbah ditampung pada unit atpit dan minyak yang masih terbawa dikutip
kembali untuk mengurangi losses. Pada unit atpit diineksikan steam sebagai
pemanas agar mudah dalam proses pemisahan minyak dengan kotoran. Minyak yang
masih terdapat pada atpit kemudian ditampung pada bak penampungan untuk
dipompakan kembali ke pabrik. edangkan limbah cair dari proses pencucian dalam
pabrik dan tumpahan minyak selama proses dialirkan ke bak sedimentasi, pada bak
sedimentasi minyak yang terbawa kemudian dipisahkan, dan limbah cair yang sudah
terpisah dari minyak dipompakan ke kolam pengolahan limbah
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
7/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
lebar meter dan kedalaman 2 meter. Pengolahan limbah cair di kolam anaerobik
merupakan pengolahan limbah secara biologi, dimana *at%*at organik yang terdapat
pada limbah diuraikan dengan menggunakan mikroorganisme (bakteri). Pengolahan
secara anaerobik menggunakan mikroorganisme yang tidak membutuhkan oksigen
untuk pertumbuhannya. ;enis bakteri yang umumnya digunakan adalah bakteri
mesoilik (dapat hidup pada suhu %9# #'). -alam menetralisasi limbah, bakteri
anaerob menguraikan senyawa%senyawa organik yang terdapat pada limbah cair dan
mengubahnya menadi gas metan.
Pengolahan limbah cair dengan proses anaerobik dapat mengurangi nilai
biochemical oksigen demand (O-) sebesar 5#0 % #0. erdasarkan pada keadaan
dilapangan nilai O- yang dihasilkan oleh pabrik minyak sawit +erantam adalah
"?.!2?,59 mg:l yang kemudian dialirkan ke pengolahan kolam anaerobik ! sesuaihasil analisa limbah yang dilakukan nilai O- setelah melewati kolan anaerobik !
adalah !#./9!,?2 mg:l, sehingga efisiensi penurunan nilai O- pada kolam
anaerobik ! adalah8
3nfluen < "?.!2?,59 mg:l
Efluen < !#./9!,?2 mg:l
Effisiensi < = !##0
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
8/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
limbah sama dengan kolam anaerobik !. 7ilai O- yang masuk ke kolam anaerobik
" adalah !#./9!,?2 mg:l dan setelah adanya proses biologi oleh mikroorganisme
pada kolam anaerobik " didapatkan nilai O- &./?!,9/ mg:l, efisiensi kolam
anaerobik " adalah8
3nfluen < !#./9!,?2 mg:l
Efluen < &./?!,9/ mg:l
Effisiensi < = !##0
< . , . , = !##0
< #,2?5 = !##0
< 2?,50
Efisiensi kolam anaerobik " untuk menurunkan nilai O- berdasarkan
perhitungan adalah 2?,50. Bntuk mengetahui efisiensi penurunan nilai O- dari
kedua kolam anaerobik apakah sudah memenuhi kriteria desain menurut Metcalf C
Eddy (!/) yaitu 2#0 > 520, maka dihitung8
3nfluen < "?.!2?,59 mg:L
Efluen < &./?!,9/ mg:L
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
9/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
e. 1olam 4erobik !
Pada kolam aerobik ! teradi proses pengolahan biologis limbah secara
aerobik, atau proses degradasi limbah oleh mikroorganisme yang memerlukan
oksigen, dimana pemenuhan oksigen untuk proses degradasi didapat melalui proses
difusi udara di permukaan limbah. Pada pabrik minyak sawit +erantam uga terdapat
" unit kolam aerobik yang merupakan lanutan pengolahan dari kolam anaerobik
dengan dimensi yang sama dengan kolam anaerobik yaitu panang 5# meter, lebar
meter dan kedalaman 2 meter. 3nfluen limbah yang masuk ke kolam aerobik !
memiliki nilai O- &./?!,9/ mg:l dan setelah melewati kolam aerobic ! didapatkan
nilai O- limbah 9&5,/ mg:l, sehingga efisiensi kolam aerobik ! adalah8
3nfluen < &./?!,9/ mg:L
Efluen < 9&5,/ mg:L
Effisiensi < = !##0
< . , , = !##0
< #,52! = !##0
< 52,! 0
erdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa efisiensi penurunan nilai
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
10/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
Effisiensi < = !##0
< , , = !##0
< #,/55 = !##0
< /5,5 0
Efisiensi penurunan nilai O- pada kolam aerobik " adalah /5,50, untuk
mengetahui desain dari kolam aerobik memenuhi kriteria desain makan dihitung
efisiensi penurunan nilai O- dari kedua kolam aerobik.
3nfluen < &./?!,9/ mg:L
Efluen < /9,9 mg:L
Effisiensi < = !##0
< . , , = !##0
< #,# = !##0
< #, 0
erdasarkan pada kriteria desain Metcalf C Eddy ("##/) diketahui bahwa
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
11/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
< ",?5 hari < /# hari
ehingga waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar pencemar ika digunakan
& kolam adalah < /# hari = & < !"# hari agar limbah dapat dialirkan ke land
application&
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
12/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
Gambar 4." Eksisting 3P4L
Hafzhul Hidayat - 1207113!0 Pa"e !$
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
13/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
4.2.2. Pmanaatan Land Application
Limbah cair yang sudah melewati kolam pengolahan kemudian
dimanfaatkan sebagai land application (L4) pada afdelling 9 dapat dilihat pada
6ambar &./, sehingga tidak terlalu memiliki kriteria khusus untuk baku mutu limbah
seperti halnya pada pengolahan limbah cair yang output %nya dibuang ke perairan
(sungai). Limbah pabrik minyak sawit yang sudah melewati kolam pengolahan
limbah secara aerobik kemudian dipompakan ke penampungan pada lahan
perkebunan, sistem penampungan land application yang diterapkan pada pabrik
minyak sawit +erantam terdapat " model, yaitu8
a. Long ed, atau sistem saluran panang berbaris untuk lahan dengan ketinggian
sama atau rata dan tanah dengan permeabilitas rendah (daya serap ke dalam
tanah tidak bagus), dengan dimensi atau ukuran lahan panang "# meter lebar
",2 meter dan kedalam #,/ meter
b. lat ed, adalah sistem irigasi yang ditampung dengan kolam%kolam datar
bersambung untuk lahan dengan ketinggian relatif tidak sama atau pada lahan
bergelombang dengan dimensi saluran panang 9%5 meter, lebar ",2 meter dan
kedalaman #,/ meter.
istem penampungan yang banya digunakan oleh pabrik minyak sawit
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
14/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
15/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
Tab& 4.+ -ata istem and *pplication
/).
Bak B&)k Luas (Ha*
2&at-B%
(St*
Parit
(mtr*
L)n#-B%
(St*
Sumur
Pantau
! ."9 /, % "2! !#& %
" ."9 /,9# % "? & !
/ '."9 9,"# % 252 "/& "
& '."9 /,9# % / "#9 %
2 -."" ",## "?& !?# % %
9 -."" 2,## &99 &"! % %
? '."# /,## "5" !2" % %
5 4."" /,2# //! "! % %
4."" &,?# &&! /2! % %
!# 4F."# /,2# //& "55 % %
!! 4F."# /, /!5 "?9 % %
!" 4F."# /,5# /2 /! % %
!/ 4F."# 5,## ?&? /"2 % %
!& 4F.!5 9, 9# ?# % %
!2 4F.!5 2,## &?& 22" % %
!9 4F.!5 !#,## &2 !.!#/ % %
!? '."# 9,"# ?& ?"5 % %
!5 '."# 2,## &95 "9? % %
! '.!5 ?,2# 95? /#? % %
"# '.!5 /,9# // !! % %
"! ' "5 % % % % !
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
16/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
4.2.3. Prbaikan Sistm Pn#)&ahan Limbah Cair
c. Mengacu pada dasar dari land application ini adalah bahwa dalam
limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur%unsur yang dapat menyuburkan
tanah. Bnsur%unsur tersebut adalah 7itrogen, Phosphor dan 1alium. ;umlah 7itrogen
dan 1alium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat
bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh%tumbuhan. erdasarkan studi literatur yang
dilakukan diketahui bahwa limbah cair pabrik kelapa sawit yang diperbolehkan
digunakan untuk land application berdasarkan 1eputusan Menteri 7egara
Lingkungan Aidup 7omor "5 tahun "##/ nilai O-%nya berkisar antara /.2## mg:l
sampai 2.### mg:l dikarenakan pada konsentrasi ini limbah tidak berpotensi
mencemari air tanah. -engan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (7, P dan
1), limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk anorganik.
d. -engan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan
pemupukan, maka dengan sendirinya umlah limbah cair yang masih harus diolah
uga akan berkurang. ;adi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu
untuk pengolahan limbah. Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat
menurunkan biaya pengolahan limbah sekitar 2#0 > 9#0. -ari hasil pengolahan data
terbaru di lapangan, diketahui bahwa nilai O- yang terkandung dalam air limbah
di k k l d l d l h &2 :L d h il i b l
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
17/19
Laporan Kerja Praktek di PTPN V
e. erdasarkan pada perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
O- yang terkandung dalam limbah adalah "?.!2?,59 mg:L setelah melewati kolam
anaerob adalah &./?!,9/ mg:L dengan lama waktu yang dibutuhkan adalah 9# hari
pengolahan dikolam limbah dan nilai ini sudah masuk dalam rentang yang disarankan
menurut 1eputusan Menteri 7egara Lingkungan Aidup 7omor "5 tahun "##/ untuk
dimanfaatan sebagai land application. ehingga rancangan pengolahan limbah cair
pada pabrik minyak sawit +erantam sebaiknya hanya mengggunakan dua kolam
anaerob saa, dan dua kolam aerob yang lainnya dapat dipergunakan sebagai kolam
cadangan apabila dilakukan pengerukan saat keadaan kolam sudah mendangkal,
untuk layout 3P4L yang sudah diperbaiki dapat dilihat pada 6ambar &.&.f.
g.
h.
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
18/19
i.
-
8/17/2019 KP (BAB IV)
19/19
j& Gambar 4.4 3P4L Perbaikan
top related