kromatografi kolom
Post on 07-Aug-2015
97 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kromatografi Kolom
I. Tujuan : Untuk melakukan pemisahan kandungan kimia dari ekstrak hasil fraksinasi
II. Teori : Sekarang ini deteksi sifat spesifik suatu senyawa menjadi sangat
penting,terutama dalam bidang farmasi, kimia, dan klinik, serta bidang lainnya.
Suatu analisis kimia seperti pengambilan cuplikan, pemisahan senyawa
pengganggu, isolasi senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terlebih dahulu
sebelum identifikasi dan pengukuran banyak dilakukan.
Banyak metode analisis seperti spektrofotometri, manganometri, atau lainnya, akan
tetapi semuanya membutuhkan kerja ekstra dan waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan teknik kromatografi.
Kromatografi kolom adalah suatu metode pemisahan yang di dasarkan
pada pemisahan daya adsorbsi suatu adsorben terhadap suatu senyawa, baik
pengotornya maupun hasil isolasinya. Sebelumnya dilakukan percobaan tarhadap
kromatografi lapis tipis sebagai pencari kondisi eluen. Misalnya apsolsi yang cocok
dengan pelarut yang baik sehingga antara pengotor dan hasil isolasinya terpisah
secara sempurna.
Alat yang diinginkan adalah kolom gelas yang diisi dengan zat padat aktif
seperti selika gel sebagai fase diam. Zat yang dimasukan lewat puncak kolom akan
mengalir kedalam zat penyerap. Zat diserap dari larutan secara sempurna oleh zat
penyerapan berupa pita sempit pada ujung kolom dengan kecepatan yang berbeda,
sehingga terjadi pemisahan dalam kolom. Hasil pemisahan ini disebut kromatogram.
Prinsip kerja kromatografi kolom adalah dengan adanya perbedaan daya
serap dari masing-masing komponen, campuran yang akan diuji, dilarutkan dalam
sedikit pelarut lalu di masukan lewat puncak kolom dan dibiarkan mengalir kedalam
zat menyerap. Senyawa yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun
lebih lambat dari senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat
yang di serap dari larutan secara sempurna oleh bahan penyerap berupa pita sempit
pada kolom. Pelarut lebih lanjut / dengan tanpa tekanan udara masin-masing zat
akan bergerak turun dengan kecepatan khusus sehingga terjadi pemisahan dalam
kolom.
III. Alat dan Bahan :
Alat : 1. Kolom kromatografi
2. Erlemeyer
3. gelas ukur
4. Oven pengering
5. Vial berbagai ukuran untuk menampung fraksi hasil kolom
6. kromatografi
7. Kapas
8.pipet tetes,dll
Bahan : 1. Silika gel 60
2. Etil asetat
3. kloroform
4. Etanol,dll
IV. Cara kerja :
A. Penyiapan kolom kromatografi
1. Bersihkan kolom kromatografi dan dikeringkan di oven.
2. Pasangkan vertical,lapisi bagian bawah kolom kromatografi dengan
kapas.
3. Buat suspense silica gel 60 untuk kromatografi dengan cairan
pengelusi.
4. Tuangkan ke dalam kolom kromatografi ,ketok-ketok kolom dengan
batang karet sampai isi kolom kromatogarafi padat merata.
B. Penyiapan sampel
1. Sampel dicampurkan dengan sedikit fase diam.
2. Tuang dengan hati-hati ke dalam kolom kromatografi.
3. Tambahkan fase diam di atasnya.
4. Lalu tuangkan cairan pengelusi ke dalam kolom kromatografi.
5. Buka kran kolom kromatografi,tamping fraksi tetes demi tetes dengan
vial yang bersih dan kering.
6. Lalu monitor dengan KLT.
V. Gambar alat kromatografi kolom
VI. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil :
Keterangan :
Vial 1 : Bening
Vial 2 : Fraksi 1
Vial 3 : Fraksi 2
Vial 4 : Fraksi 3
Vial 5 : kembali bening
B. Pembahasan :
1. Sampel : Hasil fraksinasi dari Daun Pulae (Alstoniae Scholaris)
2. Pembuatan Eluan :
Methanol : Amoniak (200 : 3) 400 ml
Methanol = 200203
x 400 = 394,08
Amoniak = 3
203 x 400 = 5,91 ≈ 6,0 ml
Didapatkan 5 vial hasil fraksi.
Sebenarnya harus dilakukan Uji Sampel dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT), tetapi karena keterbatasan waktu pada praktikum ini tidak
dilakukan Uji Sampel dengan KLT.
top related