kuesioner manajemen unit kekuatan kerja
Post on 09-Feb-2016
71 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KUESIONER KAJIAN MANAJEMAN UNITKEKUATAN KERJA
1. Ketenagaan
a. Keperawatan
Tingkat
Pendidikan
Jenis
Kelamin
Masa
Kerja
Kompetensi
yang pernah
di miliki
Status
Marital
Ket
M BM
S 1 Kep.
D III Kep.
SPK/Sederajat
b. Non Keperawatan
Tingkat
Pendidikan
Jenis
Kelamin
Masa
Kerja
Kompetensi
yang pernah
di miliki
Status
Marital
Ket
M BM
S 1
D III
SLTA/
Sederajat
c. Distribusi Perawat Berdasarkan Penjadwalan
Pagi : Orang
Siang : Orang
Malam : Orang
24 Jam : Orang
On Coll : Orang
d. Pengembangan Staf Dan Perencanaan
i. Formal :
1) Perencanaan :
Staf yang akan di beri kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan
…….Orang
Staf yang diberi kesempatan Mengikuti Pelatihan Keperawatan
…….Orang
2) Pelaksanaan :
Staf yang telah/sedang mengikuti pendidikan lanjutan …….Orang
Staf yang telah Mengikuti Pelatihan Keperawatan …….Orang
ii. Non Formal
1) Perencanaan :
Staf yang akan di beri pelatihan dengan sistem mentoring ….Orang
2) Pelaksanaan :
Staf yang telah di beri pelatihan dengan sistem mentoring….Orang
2. Sistem pengorganisasian ASKEP
Fungsional
TIM
Total care
Modular care
Primary care
3. Pengklasifikasian pasien
Self care
Minimal care
Intermediate care
Intensive care
4. Motivasi staf
Hirarki Need Ya Tidak
Apakah Anda memiliki penghasilan yang sesuai
Apakah ada perencanaan kenaikan penghasilan
Apakah kerja sama dalam TIM telah Anda anggap cukup
Apakah posisi Anda sekarang sesuai dengan keinginan
Apakah Anda sering mendapat tantangan dalam kerja
Two Faktor
Apakah Anda merasa puas dalam bekerja
Lingkungan kerja Anda cukup kondusif
Learned
Lingkungan kerja Anda cukup bersahabat
Apakah Anda pernah membimbing orang lain orang lain
Apakah Anda punya kesempatan belajar dari pengalaman dalam
merawat pasien
Equity
Apakah pimpinan Anda memperlakukan Anda secara adil dan
sesuai dengan nilai-nilai yang Anda anut
Apakah Anda pernah dipromosikan, mendapat pengakuan, dan
kenaikan penghasilan
Apakah Anda akan bekerja keras
Apakah dengan kerja keras Anda akan berhasil
Reinforcement
Apakah Anda pernah mendapat teguran dari atasan
Apakah teguran tersebut telah mendorong Anda untuk bekerja lebih
baik
Apakah Anda pernah mendapat reinforcement
Goal setting
Anda memahami falsafah, visi dan misi ruangan
5. Masalah motivasi dan penyelesaian
Pembagian tugas Ya Tidak
Apakah anda memiliki job description yang jelas untuk Anda dan
bawahan
Apakah Anda memiliki penjabaran tentang standar pelaksanaan
kerja
Apakah Anda telah menyusun tujuan yang jelas
Apakah bawahan Anda melaksanakan rencana yang telah Anda
susun
Hambatan dalam pelaksanaan
Apakah Anda telah melaksanakan seleksi bawahan
Apakah telah melakukan pembaharuan tentang penugasan
Apakah Anda berusaha menciptakan lingkungan kerja yang sehat
Rewards
Apakah Anda sudah cukup memberikan penghargaan / pujian
pada bawahan Anda
Apakah penghargaan / pujian yang Anda berikan secara adil
Apakah Anda telah berusaha meningkatkan SDM bawahan
Apakah Anda memberikan tugas pada bawahan sesuai dengan
peran
Apakah Anda telah mengupayakan kerja sama antara bawahan
dengan atasan
INSTRUMEN PENGUKURANSIKAP PERAWAT TERHADAP PROSES KEPERAWATAN
SS: sangat setuju ; S : Setuju ; R: Ragu ; TS:tidak setuju ; STS: Sangat tidak setuju
PERNYATAAN SS S R TS STS1. Proses keperawatan merupakan pendekatan yang
disepakati untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2. Proses keperawatan sebagai metoda ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan profesional.
3. Proses kolaborasi dibutuhkan bila ada masalah yang bersifat ‘co-teritorial’ dari beberapa profesi.
4. Untuk dapat menjalankan peran kolaboratif secara aktif perawat harus meningkatkan kredibilitas kliniknya.
5. Saya rasa bila menemukan kondisi financial yang mempengaruhi kesehatan klien tidak akan saya kumpulkan.
6. Secara afektif perawat dan dokter yang terlibat dalam hubungan kerja harus saling menerima keberadaan mitranya.
7. Tujuan jangka panjang (dampak yang diharapkan) tidak saya rumuskan karena sulit untuk diterapkan.
8. Pengkajian merupakan aktifitas pertama dalam proses keperawatan adalah tahap yang sangat penting.
9. Dengan melakukan pengkajian tidak perlu data lengkap melalui pernyataan langsung.
10. Dengan melakukan pengkajian tidak harus berdiskusi dan bertanya.
11. Diagnosa keperawatan divalidasi dengan klien dan keluarga setelah pengkajian.
12. Diagnosa keperawatan dirumuskan pada dua individu yang berpenyakit lama.
13. Diagnosa keperawatan ditetapkan dengan data seadanya.14. Diagnosa keperawatan tidak saya prioritaskan bersama
klien setelah pengkajian.15. Dalam rencana asuhan keperawatan saya tidak selalu
masukkan sumber masyarakat.16. Rencana asuhan keperawatan tidak selalu harus
didasarkan pada diagnosa keperawatan.17. Rancangan intervensi keperawatan merupaakan basis
untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan.18. Dalam perencanaan seharusnya klien berpartisipasi dalam
merumuskan tujuan keperawatan.19. Dalam perencanaan asuhan keperawatan harus
merumuskan tujuan jangka panjang.20. Tujuan asuhan keperawatan harus ditetapkan dalam
waktu yang ditentukan.
21. Rencana askep tidak mendorong partisipasi untuk peningkatan , pencegahan dan pemeliharaan kesehatan.
22. Seharusnya selama kunjungan saya menganjurkan rujukan dengan indikasi tertentu.
23. Pola komunikasi tidak menggambarkan proses pengambilan keputusan selama kunjungan.
24. Selama kunjungan saya melaksanakan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan atau masalah yang dihadapi klien.
25. Rencana asuhan keperawatan kurang memuat kegiatan tentang seharusnya dilakukan perawat.
26. Rencana asuhan keperawatan tidak menjelaskan pengunaan sumber-sumber kesehatan bagi klien dan keluarga.
27. Saya menyesuaikan pengunaan intervensi asuhan keperawatan yang lain berdasarkan respon klien.
28. Intervensi keperawatan tidak mendorong klien untuk meningkatkan pencegahan dan pemeliharaan keasehatan
29. Saya secara periodic memberikan, mendorong dan memberi kekuatan pada klien dan keluarga.
30. Intervensi keperawatan mengkoordinasikan pelayanan asuhan keperawatan dengan profesi lain.
31. Dalam intervensi keperawatan harus memodifikasi lingkunagn sesuai kebutuhan.
32. Terdapat saling mempertimbangkan antara saya dan klien / keluarga dalam mencapai tujuan jangka panjang.
33. Saya rasa harus mendiskusikan dengan klien tentang rencana yang dilakukan.
34. Selama waktu kunjungan saya berkesempatan mempertimbangkan prioritas
35. Evaluasi tidak harus merujuk pada tujuan askep.36. Dalam melakukan evaluasi tidak harus menjelaskan
tentang keadaan kesehatannya.37. Evaluasi tidak memanfaatkan pengkajian ulang.38. Melalui evaluasi klien dan keluarga menunjukkan
kemampuan sesuai dengan rencana askep.39. Evaluasi hasil asuhan keperawatan dapat dijadikan umpan
balik bagi proses implementasi.40. Evaluasi tidak memanfaatkan pengkajian ulang.
Hari / Tanggal :Skor :
INSTRUMEN OBSERVASI METODE TIM
No Kegiatan yang DiobservasiPagi Siang Malam
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
A. Pendelegasian tugas dari Ka.Ru ke Ka Tim
1 KaRu mengidentifikasi tingkat ketergantungan
klien
2 Bersama ka Tim menentukan jumlah perawat
yang dibutuhkan berdasarkan tingkat
ketergantungan klien
3 Mengikuti serah terima klien pada shift pagi,
siang dan malam
4 Mengadakan diskusi dalam memecahkan
masalah dengan ka Tim
5 Memberikan pengarahan tugas kepada ka Tim
6 Membantu interaksi dengan anggota tim lain
7 Membuat rencana tugas kepada ka Tim secara
jelas
8 Memotivasi ka Tim dan anggota untuk bekerja
sesuai dengan standar askep
B. Pendelegasian tugas dari ka Tim ke anggota tim lainnya
9 Ka Tim menentukan tugas-tugas kepada anggota
sesuai dengan tingkat keahliannya
10 Ka Tim memberikan penjelasan mengenai tugas-
tugas kepada anggota sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenangnya
11 Ka Tim menjelaskan kondisi atau keadaan
umum klien yang menjadi tanggung jawab
anggota
12 Ka Tim memberikan penjelasan tentang tujuan
dari tugas yang diberikan
13 Ka Tim memberikan pejelasan tentang hasil
yang diharapkan dari tugas yang diberikan
14 Ka Tim memberikan kesempatan kepada
anggota untuk meminta penjelasan ulang tentang
hal-hal yang belum paham
15 Ka Tim memberi kesempatan kepada anggota
untuk memecahkan masalah bersama dengan ka
Tim jika masalah sulit untuk dipecahkan sendiri
16 Ka tim menentukan cara evaluasi tugas yang
telah di berikan ke anggota
17 Ka Tim memotivasi anggota untuk percaya
dengan kemampuan dalam memberikan askep
kepada klien yang menjadi tanggung jawabnya
18 Ka Tim memberikan dukungan saat tugas
diselesaikan dengan baik
19 Ka Tim memberikan pujian ke anggota saat
tugas di selesaikan dengan baik
C. Ka Tim menggunakan cara kepemimpinan demokratis
20 Ka Tim memberikan kesempatan kepada
anggota untuk penyampaian saran dan
pertimbangan tentang askep pada klien yang
menjadi tanggung jawabnya
21 Ka Tim melibatkan anggota dalam pengambilan
keputusan tentang askep pada klien
22 Ka Tim menghargai dan menghormati pendapat
dari anggota
23 Ka Tim memberikan kesempatan kepada
anggota untuk menggunakan kemampuan yang
dimiliki dalam memberikan askep pada klien
yang menjadi tanggung jawabnya
24 Ka Tim dan anggota melakukan komunikasi
timbal balik
25 Ka Tim melakukan pengawasan terhadap tugas-
tugas yang dilakukan oleh anggota dalam
melaksanakan askep
26 Ka Tim memberikan pujian dan kritik secara
langsung ke anggota
27 Ka Tim mendorong anggota untuk
menyampaikan keinginan atau saran
D. Tanggung Jawab Tim Terhadap askepD.1. Ka TimKa Tim melaksanakan pengkajian kepada klien secara lengkap/komprehensif meliputi28 Aspek biologis
29 Aspek psikologis
30 Aspek social
31 Aspek spiritual
32 Ka Tim melakukan dokumentasi pada pembuat
askep
33 Ka Tim membuat perencanaan askep
berdasarkan pengkajian
34 Ka Tim melakukan implementasi askep sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat
35 Ka Tim melakukan evaluasi terhadap askep yang
telah diberikan kepada klien sesuai dengan
tujuan yang telah dibuat
D.2. Anggota TimAnggota tim melaksanakan pengkajian kepada klien secara lengkap / komprehensif meliputi:
36 Aspek biologis
37 Aspek psikologis
38 Aspek social
39 Aspek spiritual
40 Anggota tim melakukan dokumentasi pada
perubahan askep
41 Anggota tim membuat perencanaan askep
berdasarkan pengkajian
42 Anggota tim melakukan implementasi askep
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
43 Anggota tim melakukan evaluasi kepada askep
yang telah diberikan kepada Klien sesuai dengan
tujuan yang telah dibuat
E. Komunikasi Antar Anggota timE.1. Ka TimPeningkatan perawatan klien : Ketua tim membuat catatan penugasan perawatan klien yang meliputi:44 Identitas klien
45 Diagnosa perawatan
46 Rencana tindakan
47 Tindakan yang akan dilakukan
48 Kondisi umum klien
E.2. Anggota timRencana perawatan : Anggota tim melakukan pencatatan askep yang telah dibuat dengan menuliskan:49 Tanggal pengkajian
50 Data-data hasil pengkajian
51 Diagnosa perawatan yang muncul
52 Rencana tindakan
53 Tujuan jangka panjang dan jangka pendek
54 Kriteria hasil
55 Intervensi
Catatan ke dan dari ka Tim Anggota tim melakukan pendokumentasian tentang askep yang telah dilakukan kepada klien meliputi56 Tahun
57 Bulan
58 Hari
59 Tanggal
60 Jam tindakan yang telah dilakukan
61 Jenis tindakan yang telah dilakukan
62 Tanda tangan perawat yang melakukan tindakan
63 Cara melakukan tindakan
64 Evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan
65 Keadaan umum klien
66 Ka Tim memberikan laporan tentang askep yang
telah dilakukan kepada ka Ru
67 Ka Tim memberikan laporan tentang
penampilan kerja tim kepada ka Ru
Konferensi Tim
68 Ka Tim menetapkan tanggal
69 Jam
70 Tempat untuk konferensi tim
71 Ka Tim mengadakan konferensi dengan waktu
yang ditentukan
72 Ka Tim menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk diskusi dengan anggota tim
73 Ka Tim dan anggota mnengidentifikasi masalah-
masalah yyang munculpada masing-masing
klien yang menjadi tanggung jawabnya
74 Ka Tim memberikan kesempatan kepada
anggota untuk memberikan pendapat tentang
permasalahan dan pemecahanya
75 Ka Tim dan anggota merumuskan bersama
tentang hasil konferensi dan menentukan waktu
dan tempat untuk konferensi selanjutnya
76 Ka Tim memotivasi anggota untuk
melaksanakan tugas dengan baik
Frekuensi umpan balik secara informal antar anggotaAnggota tim memberikan masukan secara lisan jika ada masalah tentang askep masing-masing77 Kondisi umum klien
78 Rencana tindakan
79 Cara melakukan tindakan
INSTRUMEN KEPUASAN KERJA PERAWAT
(APLIKASI TEORI KEBUTUHAN A. MASLOW-NURSALAM, 2003)
Isilah dengan tanda cheklist ( √) pada salah satu kolom di bawah ini!
Ket :
SP : Sangat Puas
P : Puas
KP : Kurang puas
TP : Tidak puas
No Pertanyaan SP P KP TP
1 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan dengan pekerjaan yang
saudara lakukan
2 Sistem penggajian yang dilakukan institusi tempat saudara
bekerja
3 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pendidikan saudara
4 Pemberian insentif yang tambahan atas suatu prestasi atau kerja
ekstra
5 Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung
pekerjaan
6 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat
parker, dan kantin
7 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi
udara, kebersihan, dan kebisingan
8 Adanya jaminan atas kesehatan/keselamatan kerja
9 Perhatian institusi rumah sakit terhadap saudara
10 Hubungan antar karyawan dengan kelompok kerja
11 Kemampuan bekerjasama antar karyawan
12 Sikap teman-teman sekerja terhadap saudara
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan
saudara
14 Kemampuan dalam mempergunakan waktu bekerja dengan
penugasan yang diberikan
15 Perlakuan atasan selama saya bekerja di sini
16 Kemampuan supervisi/pengawasan dalam membuat keputusan
17 Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan
18 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui
pelatihan atau pendidikan tambahan
19 Kesempatan untuk memiliki posisi yang lebih tinggi
20 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapat
kenaikan pangkat
ALOKASI PENGGUNAAN WAKTU PERAWAT (Observasi)
No Jenis aktifitas
Jam
Lamanya waktu yang digunakan
(menit)
Keterangan
1 Kegiatan keperawatan langsung- Menerima klien baru- Anamnesa klien- Melakukan pemeriksaan fisik - Visite- Mengukur TTV- Observasi keadaan fisik klien (head to toe)- Penyuluhan- Memberikan makan / minum- Memasang sonde- Memandikan- Mencuci rambut- Memotong kuku- Oral higiene- Membantu klien berpakaian- Perawatan kulit- Melakukan ambulasi- Memenuhi istirahat dan tidur- Melakukan kompres hangat atau dingin- Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit :
1. Memasang infus2. Transfusi darah3. NGT4. Memberikan cairan atau infus5. Mengobservasi atau mengganti cairan infus
- Memberikan obat-obatan (injeksi, oral, inhalasi, salep)
- Mengambil darah- Memenuhi kebutuhan eliminasi :
1. BAK/BAB2. Pasang DC3. Bladder training4. Mengukur I/O5. Melakukan huknah6. Perawatan perineal
- Memenuhi kebutuhan oksigen1. Melakukan latihan nafas2. Suction- Memenuhi kebutuhan sensori dan kognitif1. Melakukan perawatan mata dan telinga
2. Memberikan kesempatan apa yang diinginkan klien
- Memenuhi kebutuhan spiritual klien- Melakukan kegiatan dalam merawat klien yang
telah meninggal- Melakukan operan
2 Kegiatan Tidak Langsung - Menyiapkan tempat tidur- Menyiapkan alat-alat- Mengambil hasil lab- Menyiapkan obat-obatan- Konsultasi dengan tim lain- Diskusi dengan perawat, dokter, atau tim medis
lain.3 Kegiatan non keperawatan
4 Kegiatan tidak produktif diperkenankan- Istirahat ketika jam istirahat
5 Kegiatan tidak produktif tidak diperkenankan
Format Observasi & Checklist
Peralatan dan Bahan Kesehatan
N
oItem
Observasiket
Ada Tidak
1 Peralatan (tidak habis pakai)
- Tensimeter
- Stetoskop
- Termometer
- Meteran
- Timbangan berat badan
- Troli emergency
- Suction
- Tabung oksigen dan manometer
- Standar infus
- Bak instrumen
- Bak injeksi
- Bengkok besar dan kecil
- Baskom mandi
- Gunting verband
- Korentang
- Tromol besar dan kecil
- Korsi roda dan brankar
- Alat ganti balutan
- Baskom plastik untuk dekontaminasi
- Hand gloves untuk dekontaminasi
2. Bahan Kesehatan (Habis Pakai)
- Plester
- Kassa
- Bethadine
- Alkohol
- Formalin
- Saflon
- Kapas
- Cairan infus
- Obat-obatan emergensi
- Cairan kimia lainnya
- Set infus
- klorin
top related