kurikulum smpn 1 pasuruan
Post on 02-Aug-2015
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)UPT SMP NEGERI 1 PASURUAN
TAHUN 2012/2013
SMPN 1 PASURUANJL. BALAIKOTA 7 . TELEPON ( 0343) 424302 KODE POS 67125
PASURUAN
Tim PenyusunKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
UPT SMPN 1 Pasuruan
Penanggung Jawab : Hj. Liliek Purwaningsih, S.PdPenasehat : DR.H. Sugeng Pradikto, M.Pd ( Ketua Komite)
Ketua : Siti Musto Bintiatun, S.PdSekretaris : Etik Wahyuni, S.PdBendahara : Dra. Kristiandari Edi Sutanti
Anggota/Koordinator Mata Pelajaran:a) Dra. Laily Asriyah, S.Pd
b) Dra. Kristiandari Edi Sutanti(Pkn)
c) Dian Mudi Utami, S.Pd( Bahasa Indonesia)
d) Etik Wahyuni, S.Pd( Bahasa Inggris)
e) Winarso, S.Pd(Matematika)
f) Dra. Linamik, S.Pd( Biologi)
g) Rochmah, S.Pd( IPS)
h) M. Chafid(Seni Budaya)
i) Amil Amrillah, S.Kom(TIK)
j) Prabu Salyo, S.Pd(Penjaskes)
k) Wulan Aries Cahyani(PTD)
l) Khusnul Mardeyah, S.Pd(Bahasa Jawa)
Pasuruan, ….. Juni 2012Kepala Sekolah,
Hj. Liliek Purwaningsih, S.Pd.M.MNIP. 19540515 198003 2 008
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan UPT SMPN 1 Pasuruan tahun pelajaran 2012/2013.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintahno. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan , setiap sekolah / madrasah diusahakan mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan(SKL) dan Standar Isi (SI) yang berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional pendidikan(BSNP). Selain itu, sebagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional, SMPN 1 Pasuruan melakukan pengayaan SKL, SK/KD, dan indokator pencapaian berdasarkan pada yang berpedoman pada SI yang telah diperkaya oleh Direktorat Pembinaan SMP tahun 2007, dan disempurnakan tahun 2011 dan 2012.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta tata cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta sesuai dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Selain itu sesuai dengan visi sekolah, maka diharapkamn kurikulum yang disusun akan mencetak output yang unggul dalam ipteks dan imtaq serta berdaya saing Internasional.
Pengembangan kurikulum SMP Negeri I Pasuruan tahun pelajaran 2012/2013 ini mengacu pada Standar Nasional pendidikan + X(Standar Lingkungan) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan tersebut meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaaan, dan penilaian pendidikan.
Kami menyadari bahwa kurikulum yang telah tersusun ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan . Oleh karena itu segala kritik, saran, dan masukan yang membangun dari berbagai pihak yang berkompeten sangat kami harapkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya KTSP ini, antara lain; SMUN 1 Bangil, SMPN 1 Pandaan, SMPN 5 Malang , dan semua tim penyusun yang terlibat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Pasuruan, …….2012Kepala UPT SMPN 1 Pasuruan,
Hj. Liliek Purwaningsih, S.Pd,M.MNIP. 19540515 198003 2 008
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Stándar Isi (SI) dan Stándar Ketuntasan
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus
mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP
19/2005.
Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan
pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan
lingkungan, SMP Negeri 1 Pasuruan mengembangkan kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP ) . KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI)
dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) ,yang telah ditetapkan oleh pemerintah
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
Predikat sekolah RSBI dengan melaksanan program Bilingual
( pembelajaran Matematika dan IPA dalam Bahasa Inggris ) merupakan Program
unggulan ( center exellent ) SMP Negeri 1 Pasuruan di Pasuruan, merupakan
peluang untuk mengembangkan proses pembelajaran yang responsif terhadap
tuntutan pasar lokal maupun global. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
diupayakan berorientasi pada pendekatan CTL dan pembelajaran MIPA
Bilingual yang berbasis ICT (Information Communication dan Technology).
Fasilitas yang menunjang proses pembelajaran meliputi Labolatorium Multi
Media, Ruang Multi Media, LAN internet Wifi di seluruh lokasi sekolah, ruang
laboraturium IPA), ruang laboratorium Bahasa (1 buah) ruang perpustakaan (1
buah), laboratorium komputer (2 buah) dan sarana ibadah yang memadai.
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah berjalan dengan
mengedepankan demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas tinggi.
SMPN 1 Pasuruan memilki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di Pusat Kota dan mudah
dijangkau dari segala arah angkutan umum. Ancaman SMP Negeri 1 Pasuruan
bersumber dari pergeseran nilai dan lembaga pendidikan setingkat. Ancaman
pergeseran nilai adalah kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai
melanda kehidupan siswa. Oleh karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti
sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Keberadaan 20
lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta merupakan pesaing besar terhadap
keberadaan SMP Negeri 1 Pasuruan . Menyikapi kondisi ini, SMP Negeri 1
Pasuruan melakukan upaya riil berupa peningkatan mutu tenaga pendidik dan
ketenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama
yang harmonis dengan orang tua siswa / wali murid dan mengadakan kegiatan
pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa dan masyarakat.
Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan
pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan
lingkungan, SMP Negeri 1 Pasuruan mengembangkan kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan (KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI)
dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang untuk selanjutnya
disebut Kurikulum SMP Negeri 1 Pasuruan ini disusun untuk mengakomodasi
potensi yang ada di Pasuruan dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, serta menguasai IPTEK yang dilandasi iman
dan taqwa.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (15), Pasal 18 ayat (1),(2), (3). (4). Pasal 32
ayat (1), (2), (3). Pasal 38 ayat (1) dan (2)
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat
(1), (2); Pasal 6 ayat (6), Pasal 7 ayat (1),( 2), (3), (4), (5), (6), (7), (8). Pasal
13 ayat (1), (2), (3), (4). Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3),
(4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2), Pasal 18 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 20
4. Permendiknas nomor 78 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah
Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
6. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Permendiknas No. 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan
8. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SMP Negeri 1 Pasuruan dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut
:
1. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di SMP
Negeri 1 Pasuruan
2. Sebagai pedoman pelaksanaan dalam penilaian pendidikan di SMP
Negeri 1 Pasuruan
3. Sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar di
SMP Negeri 1 Pasuruan
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SMP Negeri 1 Pasuruan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Berdasarkan prinsip ini, kegiatan pembelajaran selalu ditekankan pada
pengembangan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT., berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mewujudkan pencapaian kompetensi ini dikembangkan pembelajaran
berbasis CTL dan pengembangan diri berupa keagamaan, keolahragaan,
keilmuan, kesenian dan kewiraswastaan.
b. Beragam dan terpadu
Berdasarkan prinsip ini kegiatan pembelajaran maupun ekstrakurikuler
dilaksanakan secara bervariasi dan terpadu tanpa membedakan gender, status
ekonomi, dan kondisi sosial siswa sehingga setiap peserta didik
berkesempatan mengikuti kegiatan sesuai bakat, minat dan kebutuhannya.
c. Tanggap terhadap perkembangan teknologi dan seni
Berdasarkan prinsip ini kegiatan pembelajaran maupun ekstrakurikuler
diupayakan memberikan pengalaman belajar pada peserta didik dengan
pemanfaatan teknologi secara dinamis. Antara lain pengadaan komputer di
laboratorium, di ruang guru, perpustakaan yang terhubung dalam jaringan
lokal. Pemanfaatan laboraturium IPA dan Bahasa serta mengoptimalkan
penggunaan internet.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Berdasarkan prinsip ini kegiatan pembejaran dan ekstrakurikuler ditekankan
pada pengembangan kecakapan hidup meliputi keterampilan pribadi,
keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik. Bentuk
kegiatan yang dikembangkan meliputi kegiatan ion, Baca tulis Al Qur’an,
mengakses internet, karya ilmiah remaja, dan keolahragaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Berdasarkan prinsip ini pengembangan kurikulum mencakup keseluruhan
dimensi aspek, kompetensi, bidang kajian keilmuan dengan mengoptimalkan
MGMP sekolah agar muatan kurikulum saling berkesinambungan antar
jenjang kelas.
f. Belajar sepanjang hayat.
Berdasarkan prinsip ini pengembangan kurikulum selalu membudayakan dan
memberdayakan peserta didik agar mau dan mampu belajar sepanjang hayat.
Bentuk kegiatan yang dikembangkan adalah mengadakan kerja sama dengan
pendidikan nonformal dan informal serta kunjungan ke lembaga lain yang
terkait. Menyediakan akses informasi dari bahan cetak, elektronika maupun
internet di sekolah.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah .
Berdasarkan prinsip ini kegiatan pembelajaran dan kegiatan kurikuler selalu
ditekankan pada pemberdayaan potensi daerah untuk memajukan kepentingan
nasional. Bentuk kegiatan yang dilakukan menggalakkan kegiatan cinta tanah
air dan cinta daerah, seperti berbahasa Jawa, lomba pidato Bahasa Jawa
maupun Bahasa Indonesia.
h. Relevan dengan tuntutan kebutuhan siswa, daerah, nasional dan internasional
Berdasarkan prinsip ini kegiatan pembelajaran difokuskan agar sesuai dengan
kebutuhan siswa( perkembangannya) , kebutuhan daaerah dan nasional agar
tercipta pendidikan yang berkualitas dan mencetak siswa yang berdaya saing
internasional ( terutama melalui pembelajaran dengan bilingual) agar mereka
siap menghadapi tantangan global.
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional
1. Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
3. Berakhlak mulia , sehat , berilmu , cakap , kreatif , mandiri
4. Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
B. Tujuan Pendidikan Tingkat Menengah Pertama
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan. Tujuan pendidikan menengah
Pertama Nasional adalah sejalan dengan tujuan Pendidikan Menengah
sebagaimana yang dirumuskan dalam sistem Pendidikan Nasional yaitu
meletakkan dasar: meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
C. Visi Sekolah
Unggul dalam Ipteks dan Imtaq serta berdaya saing Internasional
Indikator Visi :
1. Terwujudnya sistem pendidikan Bertaraf Internasional pendidikan yang
efisien dan relevan dengan tuntutan masyarakat di era globalisasi.
2. Terwujudnya sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran bertaraf
internasional
3. Terwujudnya mutu lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dalam
bidang akademik maupun non akademik baik di tingkat nasional maupun
internasional, dengan dilandasi oleh iman dan taqwa serta budi pekerti yang
luhur
4. Terwujudnya sistem managemen pendidikan yang transparan, akuntabel,
efektif, dengan berbasis ICT.
D. Misi Sekolah
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang bermutu, bertaraf internasional,
efisien dan relevan dengan tuntutan masyarakat era globalisasi.
2. Menyediakan sarana prasarana yang berorientasi pada lingkungan sekolah
yang sehat, asri.dan fasilitas pembelajaran yang bertaraf internasional
3. Mewujudkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dalam bidang
akademik dan non akademik baik ditingkat nasional maupun internasional,
dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan serta budi pekerti luhur.
4. Mewujudkan sistem managemen pendidikan yang bertaraf internasional
berbasis ICT, yang transparan, akuntabel, partisipatif dan efektif.
5. Melakukan pembinaan SDM yang mampu mengelola proses pembelajaran
dan managemen pendidikan bertaraf internasional.
E. Tujuan pendidikan SMP Negeri 1 Pasuruan
1. Terpenuhinya tuntutan akan pendidikan bertaraf internasional yang
bermutu, efisien dan relevan dengan perkembangan era globalisasi
2. Tersedianya saran prasarana dan fasilitas pembelajaran bertaraf
internasional
3. Terciptanya mutu lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dalam
bidang akademik dan non akademik di tingkat nasional dan internasional,
serta memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat serta berbudi pekerti
yang luhur
4. Terciptanya sistem managemen pendidikan bertaraf internasional berbasis
ICT, yang transparan, akuntabel, partisipatif dan efektif berstandar.
5. Tersedianya SDM yang mampu mengelola proses pembelajaran dan
managemen pendidikan bertaraf internasional
6. Mengembangkan kurikulum berdiversifikasi dengan memberikan pelayanan
kepada siswa sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya
7. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan Contectual
Teaching Learning (CTL) dan berbasis Information Communication
Technology (ICT)
8. Memperoleh selisih NUN (GSA) : 0,5 ( dari pencapaian tahun ini)
9. Meraih kejuaraan MIPA tingkat propinsi, Nasional dan Internasional (IBO,
IJSO)
10. Meraih kejuaraaan OSN tingkat Nasional
11. Membiasakan peserta didik mampu mengakses berbagai informasi yang
berhubungan dengan pendidikan lewat internet.
12. Melaksanakan penilaian autentik secara berkesinambungan
13. Mengoptimalkan program program perbaikan dan pengayaan
14. Meraih kejuaraan bidang olahraga dan seni tingkat Propinsi, Nasional dan
Internasional
15. Membekali peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat melalui
kegiatan extra kurikuler
16. Mengoptimalkan fungsi layanan bimbingan dan konseling
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen, yakni komponen mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh.
Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat di wujudkan
melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran
adalah sebagai berikut:
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
NoKelompok Mata
PelajaranCakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesertaan gender,demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran dan ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada kurikulum sekolah dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
5. Jasmani, Olahragadan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan serta keterbatasan dari kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, cikungunya, flu burung dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian
integral dari struktur kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan
Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum ini memuat 12 mata pelajaran yaitu Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan ,Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
PTD, muatan lokal, dan mengembangan diri seperti tertera pada tabel .
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”. Namun dalam pelaksanaannya masih dilaksanakan sendiri-sendiri.
f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. SMP Negeri 1 Pasuruan menambah 12 jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan dari SNP.
g. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
h. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.
Tabel Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Pasuruan ( RSBI )
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 6 6 6
5. Matematika 8 8 8
6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 8 8
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 6
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2
10. Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2 2 2
11. PTD 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah
2 2 2
C.Pengembangan Diri
1. Bimbingan konseling
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pramuka
b. Palang Merah Remaja
c. Karya Ilmiah Remaja
d. Bola basket
e. Seni Tari
f. Paduan suara
g. English Club
h. OSN
3. Rutin / terstruktur
a. Upacara Bendera
b. Sholat Dhuhur berjamaah
2*) 2*) 2*)
c. Kepedulian Sosial
d. Kegiatan Peduli Lingkungan
4. Kegiatan Spontan
5. Kegiatan Keteladanan
Jumlah 48 48 48
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. MUATAN KURIKULUM
MATA PELAJARAN :1. Pendidikan Agama Meliputi :
Agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu, sesuai kondisi sosial
budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah
Di SMP Negeri 1 Pasuruan, peserta didik diberi kesempatan
mengikuti pembelajaran pendidikan agama menurut keyakinan agama yang
dipeluknya. Berdasarkan data administrasi mengenai pemeluk agama ada
empat jenis agama yang dianut para peserta didik yaitu Agama Islam, Agama
Kristen, Agama Katolik dan Agama Hindu,
Tujuan :
Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup global.
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai keyakinan
agamanya masing-masing.
Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dan pendidikan agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan indvidual ataupun kolektif kemasyarakatan.Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhimya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimilki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagal makhluk Tuhan.
1.1. Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup pendidikan Agama Islam meliputl Al Qur’ an dan Hadits,
Akidah, Akhlak, Tarikh dan Kebudayaan Islam.
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan din sendiri
dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SMP/ bertujuan untuk:
1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT;
2. mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta
menjaga harmoni secara personal dan sosial.
3. memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran
pendidikan Agama Islam
Pembelajaran
Pembelajaran Agama Islam dilaksanakan berdasarkan prinsip
pembelajaran tuntas melalui jam effektif mata pelajaran maupun kegiatan
pengembangan diri dengan memanfaatkan semua faslitas dan sumber
belajar yang tersedla disekolah. Pembelajaran dikondisikan berpusat pada
siswa sedang guru lebih berperan sebagai motivator, fasilitator dan
pembimbing.
Penilaian
Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian
kompetensi peserta didik melalui Indikatornya dan teknik penilaiannya
berdasar pada aspek: pemahaman konsep dan penerapan
1.2. Pendidikan Agama Kristen Pendidlkan Agama Kristen pada jenjang pendidikan SMP peserta didik
dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebih dalam mengenal
hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi peserta didik
diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai Kristiani dengan respon nyata
melaluiul pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya
peserta didik diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai
dengan usia dan kemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai
Kristiani yang dipelajari dan dialaminya dalam proses pembelajaran aktif
di sekolah.
Ruang Lingkup:
Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputl aspek—aspek sebagal
benkut:
1. Allah Tri Tunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya
Nya.
2. Nilai-nilai Kristiani
Tujuan
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dl SMP Negeri 1 Pasuruan
bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-
karyanya agar peserta didik bertumbuh iman kepercayaannya dan
meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya.
b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-karyaNya
kepada peserta didik sehingga mampu memahami dan
menghayatinya.
c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati
lmannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia dltengah
masyarakat yang pluralistik.
d. Memenfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen
2. Fungsi
a. Membantu peserta didik agar mampu memahami kasih dan
karya Allah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilal-nilal
Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran:
Proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan melaluiui
tatap muka dalam kelas dan di luar kelas dengan metode yang bervariasi
mengutamakan prinsip keglatan belajar berpusat pada siswa. Untuk
memudahkan pemahaman dan penghayatan materi ajar, setting
pembelajaran diupayakan mencerminkan suasana kehidupan remaja
dalam keseharian baik secara indivdu maupun kehidupan kelompok di
dalam keluarga atau kelompok sesama remaja setingkat siswa SMP
sehingga terwujud pendekatan pembelajaran kontekstual.
Penilaian:
Untuk mengetahui hasil pembelajaran maka seiring proses pembelajaran
berlangsung dilaksanakan penilaian yang berorientasi pada penilaian
berbasis kelas melalui ulangan harian, ulangan tengah semester maupun
ulangan akhir semester.
Teknik penilaiannya dengan menggunakan 2 aspek pemahaman konsep
dan penerapan, dapat berwujud tes lisan, tes tulis atau tes perbuatan.
Tindak Lanjut
Hasil penilaian tersebut melalui proses anailsis akan dapat diketahui
tingkat ketercapaian kompetensi dasar. Dengan berpedoman pada
Kriteria Ketuntasan Minimal maka akan dapat ditentukan langkah tindak
lanjut bagi setlap siswa, apakah perlu tindakan pengayaan atau tindakan
remidi.
1.3. Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katholik adalah upaya yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katholik,
dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain daiam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Kathoilk di SMP
mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain
dan merupakan kelanjutan pembelajaran pendidikan Agama Katholik di
Sekolah Dasar. Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam
sesuai dengan tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah:
1. Pribadi peserta didik: Aspek ini membahas tentang pemahaman diri
sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan
keterbatasan, keletihan dan kekurangan dalam berelasi dengan
sesama serta lingkungan sekitamya
2. Yesus Ktistus: Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani
pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan
Allah.
3. Gereja: Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana
mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehart-
hari
4. Kemasyarakatan: Aspek ini membahas secara mendalam tentang
hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/ sabda Tuhan,
ajaran Yesus Kristus dan ajaran Gereja.
Tujuan
Pendidikan Agama Katholik pada dasarnya bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada
nilai Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan
Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan,
situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan
kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup
yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.
Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Katholik
Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Katholik sesuai dengan
rumusan dl atas maka proses pembelajaran dilaksanakan dengan
berpedoman pada prinsip pembelajaran berpusat pada siswa, sedang guru
lebih berperan sebagal motifator dan fasliltator.
Metode yang bervariasi lebih diutamakan penggunaannya dengan
mengacu pada pendekatan belajar secara kontekstual memudahkan siswa
dalam pemahaman dan penghayatan mata pelajaran.
Penilaian
Kegiatan penilaian dilaksanakan seiring dengan berlangsungnya proses
pembelajaran menggunakan berbagai teknik yang mencerminkan
penilaian berbasis kelas yang mengatur ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Kegiatannya dapat berupa ulangan harian, ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester dengan menggunakan berbagal teknik yang
relevan seperti tes tulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
Tindak Lanjut
Gambaran tingkat ketercapaian kompetensi dasar dari tiap-tiap peserta
didik dapat diketahui dari hasil penilaian setelah dilakukan anailisis hasil
penilaian.
Dengan berpedoman pada kriteria ketuntasan minimal yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat diketahui posisi ketercapaian Kompetensi
Dasar dari seorang peserta didik. Dari hal itu juga langkah tindak lanjut
dapat ditentukan oleh seorang guru terhadap peserta didik apakah perlu
tindakan remidi atau pengayaan.
1.4. Pendidikan Agama Hindu
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi
spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi : Srada, Sushia,
Yadnya, Kitab Suci, Orang Suci, Hari-hari Suci, Kepemimpinan, Alam
Semesta, Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.
Tujuan
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagal berikut:
- Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan
Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamatan
ajaran agama.
- Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilal-nilal
Moksartham Jagathita dalam kehidupan.
- Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Hindu
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa,
usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, trampil dan
berkarakter dilandasi Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Tujuan Pembelajaran PKn:
Untuk mengembangkan kompetensi sebagai berikut:
- Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan,
adat istiadat, dan peraturan , dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Menghargai perbedaan dan kemerdekaan mengemukakan pendapat dengan
bertanggung jawab.
- Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan
kedaulatan rakyat.
- Memiliki kemampuan intelektual dan ketrampilan berpartisipasi secara
demokratis dan bertanggung jawab serta bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
- Dapat berkembang secara positif untuk membentuk diri berdasarkan pada
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain.
- Dapat berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologl informasi dan
komunikasi.
- Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Pelaksanaan Pembelajaran PKn
Dengan pendekatan kontekstual untuk mengembangkan dan meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, dan karakter sebagai warga negara Indonesia.
Pendekatan belajar secara kontekstual dapat diwujudkan antara lain dengan
metode-metode: Kooperatif, Diskusi, Inkuiri, Interaktif, Eksploratlf, Berfikir
kritis, Simulasi dan Pemecahan masalah.
Metode-metode tersebut dapat dilaksanakan secara bervariasi di dalam atau di
luar kelas dengan memperhatikan ketersediaan sumber-sumber belajar.
Untuk mendapatkan Informasi yang relevan dengan materi yang dibahas dalam
kegiatan pembelajaran, guru dengan persetujuan kepala sekolah dapat mengajak
siswa menemui tokoh masyarakat dan pejabat setempat atau mengundang tokoh
masyarakat atau pejabat setempat kesekolah untuk memberikan Informasi
tentang sesuatu hal yang terkait dengan pokok bahasan.
Penilaian
Untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar digunakan model penilaian
berdasarkan perbuatan (Performance Based Assessment) atau Penilaian Otentik
(Autentic Assessment). Penilaian perbuatan atau Penilaian otentik dapat
menggunakan paduan beberapa teknik seperti : catatan kegiatan, skala sikap,
catatan tindakan, koreksi pekerjaan, tugas lndividu, tugas kelompok/ kelas,
diskusi, wawancara, pengamatan, port ofolio, kuesioner, tes buatan guru, tes
standar prestasi, tes standar psykologis, pengukuran sosiometik.
Tindak Lanjut
Untuk membantu peserta didik memahami teori kewarganegaraan melaiui
pengalaman belajar praktik empirik sehingga siswa diberikan latihan untuk
belajar secara kontekstual. Adapun praktik belajar Kewarganegaraan untuk kelas
VII, VIII dan IX dilakukan dengan: mengidentiflkasi masalah, mengumpulkan
dan mengevaluasi informasi berkaitan dengan masalah, menguji, dan
mengevaluasi pemecahan masalah, memilih atau mengembangkan altenatif
pemecahan masalah yang direkomendasikan, mengembangkan rencana tindakan
dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan.
Hasil akhir dan praktik belajar kewarganegaraan adalah portofolio yang berupa
rencana dan tindakan nyata yang dltayangkan oleh setiap individu atau
kelompok dan dinilai secara periodik melalui suatu kompetisi interaktif
argumentatif pada tingkat kelas, sekolah, daerah setempat dan nasional.
Selanjutnya peserta didik diberikan sertifikat keberhasilan dalam mengikuti
kegiatan praktik tersebut. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
yaitu penggunaan berbagal media yang mempunyal potensi untuk menambah
wawasan dan konteks belajar serta meraih hasil belajar. Media tersebut adalah
Slide, film, radio, telepon dan komputer yang dilengkapi CD ROOM dan
hubungan Internet yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai
informasi tentang isu-isu Intenaslonal dan aktivitas kewarganegaraan di negara-
negara lain.
3. Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa dalam proses pendidikan memiliki peran sentral tehadap
pengembangan intelektual, emoslonal dan sosial peserta didik karena
kemampuan berbahasa :sangat diperhitumgkan dalam penguasaan semua mata
pelajaran baik dalam aspek pemahaman maupun ketramplian mengungkapkan
pikiran secara lisan maupun secara tertulis
Pada hakekatnya belajar Bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi. OIeh
karena Itu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik datam berkomunikasi dengan Bahasa
dan Sastra Indonesia baik secara lisan maupun secara tertulis.
Disamping itu selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, pembelajaran
Bahasa Indonesia juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar,
mengasah kepekaan dan untuk memperluas wawasan. Diharapkan peserta didik
tidak hanya mampu memahami informasi yang disampalkan secara langsung dan
lugas melainkan juga mampu memahami makna informasi yang tersirat.
Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
7. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia
Pembelajaran Bahasa IndonesiaPembelajaran Bahasa Indonesia dikondisikan agar peserta didk menjadi pusat
pembelajaran sementara pendidik leblh banyak berperan sebagal fasilitator,
motifator dan pembimbing siswa dalam menemukan serta mengkonstruksi
sendiri pengetahuan yang akan dikuasai menuju ketercapaian kompetensi
sesuai dengan tingkat perkembangan usianya serta kebutuhan untuk masa
depannya. Semuanya dilaksanakan menggunakan berbagal strategi,
memanfaatkan sebanyak-banyaknya sumber belajar, dan mengoptimaikan
pemanfaatan semua fasilitas yang tersedia.
Penilaian
Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan upaya untuk menjaring
Informasi tentang hasil kegiatan pembelajaran yang telah dlcapai peserta
didik dan digunakan sebagal bahan analisis bagi pendidik untuk mengambil
keputusan terkait dengan upaya tindak lanjut yang akan diambil oleh seorang
pendidik dalam memberikan layanan pendidikan.
Penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek yaitu
mendegarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pelaksanaannya
menggunakan berbagai teknik yang ciptakan berdasarkan aspek yang akan
dinilai sesuai dengan konsep berberbasis kelas dan terpadu dengan kegiatan
pembelajaran sehingga hasil penilaian dapat benar benar menggambarkan
kemampuan peserta didik secara obyektif.
Tindak lanjut
Upaya tindak lanjut yang akan dilakukan oleh seorang guru dalam proses
pembelajaran bergantung pada hasil anallsis hasil penilaian. Upaya yang
dapat dilakukan berupa tindakan remidial atau pengayaan dengan
berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetap
sebelumnya. Tindakan remedial dilaksanakan jika ketuntasan belajar yang
dicapal peserta didik belum mencapal Kriteria Ketuntasan Minimal sedang
apabila seorang peserta didik dalam proses penilaian telah mencapai
ketuntasan belajar sama atau melebihi Kilteria Ketuntasan Minimal maka
tindakan yang perlu dilakukan adalah pengayaan.
4. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional Sangat penting dikembangkan
sebagai alat komiunikasi dan pergaulan masyarakat ditengah arus moderenisasi
dan globalisasi . Pemahaman Bahasa Inggris meliputi empat skill meliputi :
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan penguasaan pemahaman
berbagai macam teks sederhana.
Peserta didik perlu mendapat kemampuan yang memadai untuk dapat
berkompetisi dalam kehidupan masyarakat masa depan yang penuh tantangan
dan persaingan dalam pergaulan masyarakat dunia.
Tujuan
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis
untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya
4. Menggunkana Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam PBM
Bahasa Inggris dan MIPA baik di dalam maupun di luar kelas
5. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran Bahasa
Inggris
Pembelajaran
Communicative Approach (CA) dan contextual Teaching and Learning (CTL)
adalah model pendekatan yang sering digunakan dalam pengajaran bahasa
Inggris serta joyful learning mengajak siswa untuk lebih aktif ,kreatif dan
menyenangkan .
Pemanfaatan media dan sumber belajar yang beragam serta penggunaan multi
Strategi akan memungkinkan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan
dan menantang bagi tumbuhnya semangat belajar dikalangan peserta didik.
Penilaian
Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui tingkat penguasaan tiap-tiap
kompetensi dasar pada empat aspek yang telah ditetapkan. Kegiatan penilaian
dilaksanakan sebagai bagian dan proses pembelajaran dengan memakai berbagai
teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator tiap kompetensi
dasar. Sebagai Implementasi dalil authentic assessment
Hasil pembelajaran yang diukur melalui penilaian akan merupakan gambaran
dan tingkat ketuntasan dari tiap tiap kompetensi dasar dan untuk menentukan
langkah tindak lanjut yang perlu diambil olen tenaga pendidik dalam bentuk
remidi atau pengayaan dengan mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal
(SKM) yang telah dltetapkan.
5. Matematika
TujuanMata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6. Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
7. Memiliki kemampuan refleksi terhadap kemampuan atau pemikiran
matematikanya sendiri.
8. Memiliki kemampuan matematika dengan kemampuan IT lanjutan
9. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran Matematika
Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui Interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lalnnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh peserta
didik.
Perencanaan proses pembelajaran metiputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar
metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
Proses pembelajaran matemalika diselenggarakan secara lnteraktif, Inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatfitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
dan memberikan keteladanan.
Penilaian
- Penilaian hasil belajar dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan
harian, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas.
- Penilaian pencapain kompetensi dasar berdasarkan pengembangan
indikator.
- Ragam teknik dan bentuk penilaian yang digunakan adalah:
i. Tes tulis dengan bentuk Instrumen soal uraian dan soal pilihan ganda
ii. Tes lisan dengan bentuk Instrumen Daftar Pertanyaan.
iii. Tes unjuk kerja dengan bentuk instrumen tes Identifikasi, uji petik
kerja prosedur.
iv. Penugasan dengan bentuk Instrumen tugas proyek, tugas rumah.
v. Portofolio dengan bentuk Instrumen dokumen pekerjaan, karya dan
atau prestasi siswa.
vi. Penilaian diri dengan bentuk Instrurnen lembar penilaian diri.
- Aspek penilaian meliputi pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi
dan pemecahan masalah.
Tindak lanjut
- Remidi diberikan bagi siswa yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
- Pengayaan diberikan pada siswa yang ketuntasannya hanya 80% setiap
Kompetensi Dasar (KD).
- Percepatan diberikan pada siswa yang ketuntasannya lebih dari 80%
setiap Kompetensi Dasar (KD).
10. Ilmu Pengetahuan Alam
Ruang lingkup mata pelajaran IPA
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan.
2. Materi dan perubahannya.
3. Energi dan sifatnya.
4. Bumi dan alam semesta.
5. Lingkungan
6. Bahan kimia dalam rumah tangga dan makanan
7. Narkoba dan zat adiktif
8. Kelistrikan
Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.
8. Memberi bekal pengetahuan tentang zat kimia yang aman digunakan
dalam kehidupan sehari-hari
9. Memberi bekal pengetahuan tentang narkoba dan upaya
menghindarinya.
10. Memiliki kemampuan Sains dengan kemampuan IT lanjutan.
11. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran IPA.
PembelajaranProses pembelajaran mata pelajaran IPA berlangsung secara tematik
menggunakan pendekatan CTL dengan tujuh komponennya. Agar pembelajaran
lebih bermakna pemanfaatan media pembelajaran dan Laboratorium lebih
diprioritaskan dengan prinsip pembelajaran berpusat pada siswa. Pelaksanaannya
dilakukan sendiri-sendiri tiap sub mapel.
Penilaian
Untuk mengukur ketercapaian ketuntasan hasil belajar peserta didik digunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan Indikator ketercapaian kompetensi
dasar yang berpijak pada prinsip autentic assessment dan dilaksanakan seiring
dengan berlangsungnya proses pembelajaran. Teknik penilaian meilputi: tes tulis,
tes lisan, tes unjuk kerja, penugasan, observasi, dan portofoilo.
Tindak lanjut
Hasil penilaian merupakan umpan balik bagi pendidik untuk menindakianjuti
proses penbelajaran. Upaya tindak lanjut dilakukan berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minirnal (KKM). Hasil penilaian yang ketuntasannya dibawah
(KKM) akan dltindak lanjuti melalui program remidi, sedang hasil belajar yang
sudah mencapal ketuntasan berdasar KKM atau yang melebihi akan ditindak
lanjuti melalui program pengayaan.
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab dan menjadi warga dunia
yang cinta damai.
Di masa depan tantangan berat akibat dan kehidupan masyarakat global adalah
berlangsungnya perubahan setiap saat. Oleh sebab itu mata pelajaran IPS
didesain untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam mengarungi kehidupan
masyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan
generalisasi yang berkaltan dengan isu sosial.
Pada jenjang SMP mata pelajaran IPS memuat materi tentang Ekonomi,
Geografi, Sejarah, dan sosiologi yang disusun secara sistematis komprehensif
dan terpadu dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek:
- Manusia, tempat dan lingkungan
- Waktu keberlanjutan dan perubahan.
- Sistem soslal dan budaya.
- Perilaku ekonoini dan kesejahteraan.
Tujuan
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global
5. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran IPS.
Pembelajaran
Proses pembelajaran diupayakan leblh banyak melibatkan peserta didik :sebagai
subyek pembelajaran yang dibimbing dan dipandu oleh tenaga pendidik selaku
motivator dan fasilitator. Agar pembelajaran dapat berlangsung secara efisien
dan effektif maka optimailsasi penggunaan media belajar, sumber belajar yang
beragam dan fasilitas pendukung lainnya menjadi prioritas yang didahulukan
dalam kerangka pembelajaran tematik, pelaksanaannya dilakukan berdiri sendiri
dalam sub mapel IPS.
Penilaian
Upaya untuk mendapatkan informasi tentang hasil atau kemajuan belajar siswa
dilakukan melalui serentetan proses penilaian terpadu dengan proses
pembelajaran. Penilaian semacam ini lazim disebut penilaian berbasis kelas yang
dilakukan oleh tenaga pendidik. Tekniknya menyesualkan dengan karakter
indlkator pencapatan kompetensi. Hasilnya diharapkan objektif dan secara nyata
menggambarkan hasil belajar siswa yang kemudian digunakan oleh pendidik
sebagai bahan acuan untuk menentukan langkah tindak lanjut.
Tindak lanjut
Setelah menganahisis hasil penilaian, pendidik akan mendapatkan Informasi
bahwa peserta didik telah mencapal ketuntasan belajar atau belum berdasarkan
Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah dltetapkan sebelumnya. Maka langkah
berikutnya mengambil tindakan berupa kegiatan remidial bagi peserta yang
belum mencapai ketuntasan sampai tercapai ketuntasan pada pencapaian
Kompetensi Dasar yang direncanakan atau melakukan kegiatan pengayaan bagi
peserta didik yang telah mencapai ketuntasan. Seluruhnya akan disajikan dalam
bentuk laporan hasil belajar.
8. Seni Budaya
Pada dasarnya mata pelajaran Seni Budaya adalah pendidikan seni yang berbasis
budaya yaitu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana pengembangan cita
rasa keindahan (estetika) yang mencakup pembahasan tentang aspek aspek
budaya di dalamnya.
Pendidikan Seni Budaya memiliki karakter:
- Multiguna, artinya melalui Pendidikan Seni Budaya dikembangkan
kemampuan peserta didik untuk mengekspresikan diri secara kreatif dengan
berbagai cara dan menggunakan berbagai media seperti bahasa rupa, bahasa
bunyi, bahasa gerak dan bahasa peran serta berbagai macam perpaduannya.
- Multidimensional, artinya melalui Pendidikan Seni Budaya
ditumbuhkembangkan berbagai kompetensi peserta didik di antaranya
kemampuan memahami konsep, kemampuan berapresiasi, dan kemampuan
berkreasi melalui perpaduan unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika.
- Multikultur artinya melalui Pendidikan Seni Budaya ditumbuhkembangkan
kesadaran dan daya apresiasi peserta didik terhadap aneka ragam Seni
Budaya Nusantara dan manca negara dalam rangka pembentukan sikap
demokratis, toleran dan beradab.
Lingkup Pendidikan Seni Budaya:
- Seni Rupa meliputi: Pengetahuan, kepekaan estetik, ketrampilan dan nilai
dalam menghasilkan karya seni rupa.
- Seni Musik meliputi: Kemampuan untuk mengalami dan merasakan olah
vokal, mengekspresikan kesan bunyi dan apresiasi karya musik.
- SeniTari meliputi: Kemampuan kinestetis berdasarkan olah tubuh dengan
dan tanpa rangsang bunyi serta apresiasi terhadap gerak tari.
- Seni Teater meilputi: Kemampuan olah tubuh, olah pikir dan olah suara yang
penampilannya memadukan unsur musik, tari dan seni peran.
- Pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Pasuruan baru Seni Rupa dan Seni
Musik,Seni Tari dan Seni Teater dilaksanakan pada kegiatan Ekstra
kurikuler.
Tujuan
Secara umum tujuan Pendidikan Seni Budaya adalah mengembangkan karakter
peserta didik untuk menjadi manusia yang humanistis dan memahami seni
budaya melalui kegiatan olah cipta, olah rasa dan olah karsa.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya.
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global
5. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran Seni Budaya
Secara khusus tujuan Pendidikan Seni budaya adalah mengembangkan
kompetensi peserta didik untuk dapat:
- Memahami konsep dan pentingnya Seni budaya.
- Menumbuhkembangkan kepekaan estetik.
- Menampilkan sikap apresiatif terhadap Seni budaya.
- Menampilkan kreatlfltas melalui Seni budaya.
- Meningkatkan peran serta peserta didik dalam kegiatan Seni budaya pada
tingkat lokal, regional maupun naslonal.
- Menumbuh kembangkan rasa humanistis.
Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pendidikan Seni Budaya, proses pembelajarannya
dipriorttaskan pada kegiatan praktek merujuk pada konsep pembelajaran
learning by doing dengan harapan agar peserta didik dapat terlibat langsung
secara phisik dan mental dalam proses olah cipta, olah rasa dan olah karsa untuk
mengasah kepekaan (sensitifitas) cita rasa keindahannya sehingga dalam
pribadinya terbentuk keseimbangan antara perkembangan logika, etika, estetika
maupun perkembangan jasmani dan aspek psykomotornya.
Pada pembelajaran Seni Budaya pemahaman konsep melalui kepekaan rasa
keindahan lebih diutamakan untuk bisa menumbuhkan daya kreasi dan daya
apresiasi. Melalui pembelajaran praktek tersebut peserta didik diharapkan
mampu menggali sendiri pengetahuan/wawasannya tentang seni budaya dan
mengkonstruksi didalam pribadinya sehingga terbentuk kemampuan apresiasi
seni sekaligus kemampuan berkreasi dan keberanian berekspresi. Agar tumbuh
dan berkembang rasa cinta dan bangga terhadap keluhuran seni budaya nasional
maka sajian materi seni budaya daerah dan seni budaya Nusantara menjadi target
menu yang lebih diutamakan Semuanya dikemas dan dikondisikan sedemikian
rupa sehinga dl dalam proses pembelajarannya terdapat suasana yang
menyenangkan dan menantang dengan peserta didik sebagai pusat
pembelajarannya dan berorientasi pada pencapian standar kompetensi yang telah
dttetapkan. Dengan pemberian pengalaman belajar semacam ini diharapkan
dapat memberikan kesan yang bermakna bagi peserta didik.
Penilaian
Sesuai dengan karakter mata pelajaran Seni Budaya dan untuk mendapatkan
hasil penilaian yang otentik maka penilaian hasil belajar lebih dominan
menggunakan teknik penugasan, tes unjuk kerja dan observasi meskipun tes tulis
dan tes lisan juga digunakan terutama untuk mengukur pemahaman konsep dan
apresiasi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan maka aspek penilaian
pada mata pehljaran SeniBudaya adalah apresiasi dan ekspresi. Proses penilaian
dilaksanakan seiring dengan berlangsungnya proses pembelajaran sehingga
dapat diketahui terjadinya perubahan sikap dan perilaku selama proses
pembelajaran.
Tindak lanjut
Dari basil penilaian akan dapat diketahui ketercapaian ketuntasan tiap
Kompetensi Dasar dan masing-masing peserta didik. Setanjutnya dilaksanakan
tindakan remidial sampai mencapai ketuntasan bagi yang belum memenuhi
kritetia ketuntasan minimal atau tindakan pengayaan bagi yang telah mencapai
ketuntasan. Hasil penilaian dilaporkan sesuai ketentuan yang telah dltetapkan.
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, ketrampitan motorik,
pengetahuan dan penataran serta penghayatan nilai-nilai sikap mental-emosional
serta pembiasaan pola hidup sehat untuk merangsang terjadinya pertumbuhan
dan perkembangari kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Ruang lingkup pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi:
1. Permainan dan olahraga yang terdiri dari olahraga tradisional, permainan,
eksplorasi gerak, ketrampilan lokomotor non lokomotor, dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja,
tenis lapangan, bulu tangkis bela diri dan aktifitas lainnya.
2. Aktifitas pengembangan terdiri dari mekanika sikap hidup, komponen
kebugaran jasmani, bentuk postur tubuh serta aktifitas lainnya.
3. Aktifitas senam terdini dan: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, senam lantai serta aktifitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik terdiri dari gerak bebas, senam pagi, SKJ, senam aerobik
serta aktifitas lainnya.
5. Aktifitas air terdiri dari permainan di air, keselamatam air, ketrampilan gerak
di air, renang dan aktifitas lainnya.
6. Pendidikan luar kelas terdiri dari: piknik/karya wisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
7. Kesehatan terdiri dari: Penanaman budaya hidup sehat di kehidupan seharl-
hari khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat memilih makanan dan minuman yang sehat,
mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu Istirahat yang tepat dan
berperan aktlf dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspek tersendiri dan secara impilsit masuk ke dalam semua aspek.
Tujuan
Tujuan pembelajaran mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan agar
peserta didik memiliki kemampuan:
1. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas Jasmani dan olah raga yang terpilih.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap hidup sportlf, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatam diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmanai dan olahraga di lingkung yang bersih
sebagal Informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempuma, pola
hidup sehat dan kebugaran, trampil serta memiliki sikap yang positif.
8. Memanfaatkan dan menggunakan IT dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan dilaksanakan
menggunakan berbagai strategi melaluipembelajaran intra dan ekstra kurikuler,
baik didalam kelas atau diluar kelas secara teori maupun praktek dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran, kondisl dan kebutuhan
peserta didik, ketersediaan tenaga pendidik, ketersediaan fasiiltas dan sarana
pendukung kegiatan yang bermuara pada tercapainya mutu layanan pendidikan.
Penilaian
Kegiatan penilaian pada pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan
berorlentasi pada penilaian berbasis kelas dengan mengacu tiga ranah,
psikomotor, affektif dan kognitif yang secara implisit tercakup di dalam aspek
penilaian yang akan menggambarkan ketercapaian kompetensi dasar melaluiul
indikatornya.
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sebagaimana yang diamanatkan Standar Isi, Permerdknas nomor 22 tahun 2006,
bahwa keluasan dan kedalaman mata pelajaran yang ditetapkan merupakan
beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi demikian pula halnya.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Memahami teknologl informasi dan komunikasi
b. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
c. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam
penggunaan teknologl informasi dan komunikasi
d. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi
Tujuan ini merupakan pengejawantahan dan tujuan kelompok mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yaitu mengembangkan logika, kemampuan
berpikir, dan analisis peserta didik. Berangkat dari tujuan ini pula, kelompok
mata pelajaran ini hendak membangun kompetensi siswa berupa kemampuan-
kemampuan untuk:
1. Mencari dan menerapkan Informasi secara logis, kritis, dan kreatif
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif
3. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
4. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalan
kehidupan sehari-harl
5. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
6. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
7. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
8. Menerapkan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
9. Memiliki keteramplian menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam
Bahasa Indonesia dan Inggris sederhana
10. Menguasai pengetahuan yang dlperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah
Tujuan-tujuan yang dikemukakan di depan dimaksudkan agar Standar
Kompetensi Lulusan untuk mata petajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
di SMP Negeri 1 Pasuruan dltetapkan sebagai berikut ini dapat dicapai:
1. Memahami penggunaan teknologl informasi dan komunikasi, dan prospekny
di masa datang
2. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer
3. Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk
menghasilkan dokumen sederhana
4. Memahami prinsip dasar Intemet/Intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh Informasi
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunlkasi di SMP
Negeri 1 Pasuruan meliputi aspek aspek sebagal berikut:
1. Perangkat keras dan perangkat lunak yang dlgunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi
2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindahkan data dan satu
perangkat ke perangkat lainnya.
Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran TIK
Kegiatan pembelajaran TIK dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui lnteraksi-interaksi antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar secara optimal. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta dldik (student centered). Kegiatan
pembelajaran TIK ini juga didesain adanya muatan kecakapan hidup yang perlu
dikuasai peserta didik.
Kriteria pengembangan kegiatan pembelajaran TIK dapat diberikan sebagai
berikut
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
dasar secara utuh.
c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang perlu dilakukan oleh
siswa secara berurutan untuk mencapal kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus
selalu berpikir untuk menawarkan altenatif-altemntif kegiatan pembelajaran
yang dapat dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus
dikuasai untuk mencapai kompetensi dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD
yang memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran
materi tertentu.
i. Rumusan peryataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa,
yaitu kegiatan dan objek belajar.
Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagal berikut.
a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan
sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemampuan mata pelajaran;
c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana-
prasarana, serta fasilitas pendidikan lainnya yang tersedia
d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan,
berpasangan, kelompok, dan klasikal.
Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan Individual siswa seperti: bakat,
minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta
masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
Penilaian
Penliaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan gambaran proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan sedemikian rupa sehingga
menjadi Informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi siswa yang telah
ditentukan dalam standar ketuntasan minimal.
Penliaian pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran TIK yang dialami peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator indikator sebagaimana yang telah dipillh
dan dirumuskan di dalam silabus. Di dalam implementasi kegiatan penilaian ini
terdapat tiga komponen penting yang perlu memperoleh perhatian sungguh-
sungguh para pendidik dan siswa, yaltu: (a) teknik penilaian, (b) bentuk
instrumen penilaian, dan (c) contoh instrumen penilaian.
11. PTD
Lingkup materi Pendidikan Tehnik Dasar meliputi:
Tehnologi komunikasi
Dasar dan prinsip tehnik
Badan Usaha Milik Sendiri (BUMS)
Tujuan pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Tehnik Dasar melalui muatan lokal bertujuan
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang tehnologi kepada
peserta didik agar dapat memiliki sifat kreatif dan memlilki potensi dalam
bidang teknologi terapan yang bermanfaat bagi kehidupannya saat sekarang
dan kemudian serta memiliki sifat sadar lingkungan.
Pembeiajaran
Pembelajaran PTD ditekankan pada pengetahuan dasar tehnologi,
ketrampilan dasar tehnologi dan ketrampilan proses tehnologi dengan melalui
berbagai metode pembelajaran
Penilaian
Penilaian merupakan upaya pengumpulan informasi untuk mengetahui
seberapa jauh kompetensi pemahaman tentang tehnologi terapan secara benar
dan aman setelah beberapa kali menjalani proses pembelajaran.Tehnik
penilaian juga menggunakan penilaian unjuk kerja dalan bentuk penilaian
proses dan terpadu dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai
tehnik dalam bentuk penilaian harian , tengah semester, akhir semester
maupun akhir tahun.
Tindak Lanjut
Hasil penilaian merupakan bahan masukan bagi pendidik untuk menentukan
langkah tindak lanjut berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditetapkan. Jika hasil penilaian telah mencapai atau melebihi KKM,
tindakan pengayaan layak dilaksanakan. Sedangkan apabila hasil penilaian
masih di bawah KKM, ditindaklanjuti dengan kegiatan remidi.
Semua hasil penilaian akan menjadi bahan laporan akhir semester/tahun
pembelajaran yang merupakan gambaran prestasi belajar peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran
2. MUATAN LOKAL
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa timur, Nomor
188/188/KPTS/013/2005 dan tentang penetapan Mulok Bahasa Daerah sebagai
berikut:
1. Bahasa Jawa
Lingkup bahan kajian mata pelajaran Bahasa Jawa meliputi aspek
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Aspek kemampuan
berbahasa meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa non sastra. Adapun aspek
kemampuan bersastra meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa sastra.
Tujuan
Secara umum pembelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar siswa menghargai dan
membanggakan Bahasa Jawa baik sebagai bahasa keseharian maupun sebagai
aset budaya daerah. Di samping itu, peserta didik diharapkan memiliki
kemampuan untuk turut serta mengembangkan dan melestarikan aset budaya
tersebut serta mampu bersikap sesuai dengan tatakrama kehidupan Jawa
Pembelajaran
Siswa adalah peserta didik yang aktif. Kegiatan di sekolah adalah kegiatan
pembelajaran dan bukan sekedar pengajaran. Siswa saling belajar bukan
hanya dari guru melainkan dari teman sekelas atau sesekolah (tutor sebaya)
dengan memanfaatkan aneka ragam sumber belajar (media cetak, media
elektronik / IT, lingkungan, dsb).
Pembelajaran Bahasa Jawa diarahkan untuk membekali siswa agar trampil
berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis dengan etika yang benar.
Siswa dilatih lebih banyak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan
tidak dituntut lebih banyak untuk menguasai pengetahuan tentang bahasa.
Sedang melalui pembelajaran sastra diharapkan peserta didik akan memiliki
kehalusan budi,mengalami peningkatan kepekaan rasa, tumbuh dan
berkembang rasa kemanusiaannya, memiliki kepedulian sosial dan memiliki
daya apresiasi budaya. Selain itu, lewat pembelajaran sastra peserta didik juga
diharapkan dapat berkembang daya imajinasinya, mampu dan memiliki
keberanian untuk berekspresi menyalurkan gagasannya secara kreatif dan
konstruktif menggunakan bahasa lisan atau bahasa tulis.
Penilaian
Penilaian merupakan upaya pengumpulan informasi untuk mengetahui
seberapa jauh kompetensi berbahasa dan bersastra Jawa yang sudah dicapai
oleh siswa setelah beberapa kali menjalani proses pembelajaran. Penilaian
dilaksanakan terpadu dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai
teknik dalam bentuk penilaian harian, tengah semester, akhir semester maupun
akhir tahun.
Aspek yang dinilai mencakup tiga ranah yaitu kognitif, affektif dan psikomotor
yang meliputi ketrampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa dan sastra Jawa.
3. PENGEMBANGAN DIRI
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling memberikan fasliltas layanan kepada peserta
didik baik secara individu maupun kelompok dalam hal menghadapi dan
mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan pribadi,
kemampuan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan pengembangan
karir. Tujuannya, membenkan bimbingan kepada peserta didik untuk
dapat memahami dan menyadari potensi dan keprlbadiannya agar secara
mandiri dapat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi menyangkut
masalah pribadi, masalah sosial, masalah belajar, dan masalah
pengembangan karir untuk masa depannya.
Pelaksanaan proses layanan melalui kegiatan tatap muka di kelas.
Waktunya ditentukan bersama dengan waktu pelaksanaan upacara
bendera dan diatur secara bergantian.
Di samping layanan melalui tatap muka dapat juga layanan insidental di
luar tatap muka terutama untuk peserta didik yang membutuhkan.
Pelaksanaannya dilangsungkan di Ruang Bimbingan dan Konseling.
2. Kegiatan Ekstrakurilkuler
1. Kepramukaan
Kegiatan kepramukaan diselenggarakan melalui kegiatan
ekstrakurikuler bertujuan untuk memberi wadah pengembangan nilai-
nilai kepribadian, kebangsaan, budi pekerti luhur, kewiraan, dan
keterampilan sosial bagi peserta didik agar terbentuk sikap dan
karakter yang cerdas, berani, bertanggung jawab, jujur, disiplin, setia
kawan, terampil, dan mandiri serta memiliki semangat kebangsaan.
Proses pembelajarannya diselenggarakan di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah dalam bentuk latihan rutin, mengikuti even-
even dl luar seperti kegiatan lomba kepramukaan, penjelajahan, out
bound dan sebagainya. Dalam kegiatan lomba kepramukaan
ditargetkan pencapaian prestasi minimal tingkat lokal Kota Pasuruan.
2. Olah raga
Untuk menyalurkan minat dan bakat peserta didik di bidang olah raga,
sekolah menyedlakan program layanan pada beberapa cabang olah
raga melalui kegiatan ekstra kurikuler menuju pada pencapaian
prestasi kejuaraan minimal di tingkat lokal Kota Pasuruan.
Cabang-cabang olah raga yang diselenggarakan pembinaannya adalah
bola basket.
Pelaksanaan pembelajarannya diselenggarakan di sekolah dibawah
bimbingan guru olahraga maupun tenaga pelatih dari luar.
Proses layanan dimulai dari kegiatan panduan bakat dan minat
dilanjutkan dalam proses layanan secara berjenjang dan
berkesinambungan
a. Bola Basket
Tujuan :
Mengembangkan prestasi siswa dalam bidang bola basket
Meningkatkan kemampuan ketrampilan siswa dalam
permainan bola basket sebagai olah raga prestasi
Meningkatkan kualitas kesehatan dan sportifitas siswa
3. Kesenian
Di bidang kesenian sekolah menyelenggarakan layanan
pengembangan bakat dan minat peserta didik menuju pencapaian
prestasi kejuaraan minimal tingkat lokaI Kota Pasuruan.
Di samping Itu, untuk menambah motivasi belajar peserta didik dalam
rangka menumbuhkan kreativitas, keberanian berekspresi, dan
apresiasi seni, serta untuk meningkatkan rasa cinta dan bangga
terhadap kesenian daerah dan kesenian nasional diselenggarakan
kegiatan pagelaran seni hasil pembelajaran.
Proses layanan pembelajaran dilaksanakan secara berkesinambungan
diawali dari penelusuran bakat dan minat di bawah pembinaan guru-
guru kesenian dan tenaga dari luar dengan memanfaatkan fasilitas
yang tersedia. Cabang-cabang kesenian yang dibinakan meliputi:
- Seni musik: ansambel musik, paduan suara.
- Seni tari meliputi tari daerah dan seni tari kreasi baru.
- Seni teater
a. Seni Tari
Tujuan :
Mengebangkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni tari
Menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap seni tari nusantara
b. Paduan Suara
Tujuan :
Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni
musik
Meningkatkan daya kreasi dan apresiasi siswa dalam bidang
seni musik
4. Palang Merah Remaja
Kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) diselenggarakan melalui
kegiatan ekstrakurikuler dengan tujuan untuk memberi wadah
pengembangan bakat dan minat peserta didik agar terbentuk pribadi
yang memiliki kepekaan, kepedulian sosial, dan kemanusiaan, serta
memiliki dasar keterampilan dibidang P3K (Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan).
Proses pembelajarannya melalui kegiatan rutin kepalangmerahan serta
melalui aksi-aksi sosial dan kemanusiaan dl luar lingkungan sekolah.
5. Kegiatan Karya IImiah Remaja
Kegiatan ini memberikan wadah kepada peserta didik untuk berpikir
secara kritis, senang melakukan penelitian, menumbuh kembangkan
minat dan bakat dibidang karya cipta tulis baik dalam bentuk karya
ilmiah remaja .
Tujuannya untuk memupuk, mengasah, dan mengarahkan kemauan
dan kemampuan peserta didik di bidang penelitian, penulisan karya
ilmiah, Bentuk kegiatannya berupa penelitian sederhana, pembuatan
laporan penelitian , pembuatan karya tulis ilmiah, serta mengikuti
even-even di bidang IPTEK baik tingkat kota, propinsi, nasional
maupun Kegiatan Karya Ilmiah Remaja.
Tujuan
Melatih siswa berfikir kritis, kreatif, inovatif
Mengembangkan bakat siswa untuk menemukan ide-ide baru dan
dikembangkan dalam penelitian yang akhirnya menghasilkan
suatu karya yang dapat bermanfaat
Mampu berkompetisi dalam berbagai lomba IPTEK
Melatih siswa untuk peduli lingkungan dan mampu menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dengan melakukan penelitian.
3. Kegiatan Rutin/terstruktur
3.1 Upacara Bendera
Tujuan :
o Meningkatkan kedisplinan dan rasa cinta tanah air pada diri
siswa.
o Menanamkan kebiasaan bersikap dan berperilaku tertib, disiplin,
dan bertanggung jawab.
o Membina dan mengembangkan rasa percaya diri dan bergotong
royong.
o Menanamkan rasa cinta dan bangga sebagai warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
o Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap falsafah dan
lambang-tambang kebesaran Negara Repubilk Indonesia.
o Menanamkan kesadaran diri sebagai generasi muda penerus
cita- cita bangsa.
1. Pelaksanaan Rutin
Setiap hari Senin jam pertama untuk kelas pagi.
2. Kegiatan spontan:
Setiap even peningatan Hasil Besar Nasional antara lain
Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia tanggal 17 Agustus, Peringatan Hari Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober, Peringatan Hari pahlawan tanggal
10 Nopember, Peringatan Hari Kartini tanggal 21 April,
Perrigatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei dan
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei.
Fasilitas Pendukung
1. Lapangan Upacara.
2. Bendera Merah Putih.
3. Peraturan dan Tata Urutan Upacara Bendera.
4. Teks Pembukaan uindang-Undang Dasar 1945
5. Teks Pancasila.
6. Teks Lagu Kebangsaan dan Lagu-Lagu nasional.
7. Teks Proklamasi Kemerdekaan (untuk setiap tanggal 17 Agustus)
8. Teks Sumpah Pemuda (untuk upacara setiap tanggal 20 Oktober)
9. Teks Sambutan Khusus (untuk upacara peringatan HBN yang
lain)
10. Teks Doa.
11. Teks Janji Pelajar
12. Perlengkapan pendukung lainnya.
Fasliltator
Semua guru dl bawah koordinasi guru pembina upacara.
Penilaian
Penilaian secara kuatitatif deskriptif menggunakan teknik observasi.
3.2. Sholat jum’at / kebaktian
Tujuan : Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasi-kan
dan menerapkan nilai –nilai ajaran agama yang diyakini menuju
pembentukan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
secara.
Pelaksanaan Pembelajaran
1. Rutin
- Peserta didik yang beragama Islam melaksanakan sholat
jumat di Mushola Sekolah.
- Untuk peserta didik yang beragama selain Islam kegiatan
Ibadah bersama diatur secara khusus oleh kelompok masing-
masing.
- Doa bersama diilkuti oleh semua peserta didik pada saat awal
dan akhir kegiatan pembelajaran. Teks doa dibacakan secara
terpusat dari ruang guru.
2. Insidental
Ibadah dan doa bersama pada acara-acara ritual peringatan Hari
Besar Agama sesuai dengan agama yang dianut peserta didik
masing-masing.
Fasilitas
- Untuk pemeluk agama Islam menggunakan mushola beserta
perlengkapannya
- Untuk pemeluk non Islam tempat dan fasilitas diatur menurut
keperluan.
Fasilitator
Sernua guru di bawah koordinasi guru agama.
Penilaian
Penilaian secara kualitatif menggunakan teknik observasi.
3.2. Sholat Dhuhur Berjamaah
Tujuan : Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasi-kan
dan menerapkan nilai –nilai ajaran agama yang diyakini menuju
pembentukan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
secara.
Pelaksanaan Pembelajaran
1. Rutin
- Peserta didik yang beragama Islam melaksanakan sholat
dhuhur di Mushola Sekolah.
- Untuk peserta didik yang beragama selain Islam kegiatan
Ibadah bersama diatur secara khusus oleh kelompok masing-
masing.
2. Insidental
Ibadah dan doa bersama pada acara-acara ritual peringatan Hari
Besar Agama sesuai dengan agama yang dianut peserta didik
masing-masing.
Fasilitas
- Untuk pemeluk agama Islam menggunakan mushola beserta
perlengkapannya
- Untuk pemeluk non Islam tempat dan fasilitas diatur menurut
keperluan.
Fasilitator
Sernua guru di bawah koordinasi guru agama.
Penilaian
Penilaian secara kualitatif menggunakan teknik observasi.
3.4.Kepedulian Sosial
Tujuan
Menanamkan kepekaan dan kepedulian terhadap masalah-masalah
soilal yang terjadl di rnasyarakat dimulai dari lingkungan
masyarakat sekolah tempat peserta didik belajar.
Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran dliaksanakan dalam bentuk:
1. Membantu meringankan beban biaya pendidikan sesama teman
di sekolah yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga
terancam putus sekolah.
2. Kunjungan dan pembelian bantuan kepada sesama teman
sekolah/ keluarganya yang mengalami musibah (sakit,
meninggal dunia, atau musibah lain)
3. Menghimpun sumbangan suka rela dalam berbagai bentuk yang
relevan dan pantas untuk disumbangkan kepada masyarakat
yang mengalami bencana.
4. Melaksanakan kegiatan aksi sosial baik secara spontan maupun
terprogram melalui OSIS dalam berbagal bentuk yang
mencerminkan sikap gotong royong dan kesetiakawanan sosial.
Fasilitas
Sarana/ Prasarana yang reIevan
Fasilitator
Semua guru di bawah koordinasi urusan kesiswaan dan humas.
Penilaian
Penilaian secara kualitatif dengan teknik observasi.
3.5. Kegiatan Peduli Lingkungan
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk melatih dan
membiasakan peserta didik bersikap peka dan peduli terhadap
keadaan lingkungan belajar yang bersih, damai, tertib indah, dan
nyaman.
Kegiatan dituangkan salah satunya dengan kegiatan Jum’at bersih
mulai pukul 06.30 – 07.00
Bentuk kegiatan pembelajarannya terpadu dengan semua kegiatan
di sekolah setiap saat, dipandu dan dibimbing oleh semua tenaga
pendildik dengan berpedoman tata tertib sekolah dan dimotori oleh
OSIS. Penilaian secara kualitatif menggunakan teknik observasi
deskriptif.
4. Kegiatan Pengembangan Diri Spontan
Kegiatan ini dillaksanakan bersama-sama dengan semua kegiatan di sekolah
setiap saat berupa pembiasaan saling tegur sapa dan saling hormat kepada
semua warga dan tamu sekolah dengan mengucap salam sesuai norma yang
berlaku.
Di samping itu, peserta didik perlu dipandu untuk memlilki kebiasaan hidup
tertib, bersih, sehat dan aman, bertanggung jawab, agamis, jujur,
bekerjasama dan karakter-karakter lainnya.
1) Selalu tertib dan disiplin dalam belajar dan memanfaatkan waktu
2) Membuang sampah pada tempatnya
3) Menjaga kebersihan semua perlengkapan belajar
4) Membiasakan diri berpola hidup sehat
5) Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi bahan/obat terlarang
6) Ikut aktif berpartisipasi dalam pencegahan terhadap gangguan keamanan
7) Mengadakan kantin mini kejujuran, diantaranya dengan pengadaan air
mineral dikelas untuk menanamkan kejujuran
8) Melakukan piket membersihkan kelas bergiliran dan bersama-sama
untuk menanamkan tanggung jawab, kerjasama, dan cinta kebersihan
9) Berdoa dan melakukan penghormatan bendera pada awal pelajaran
untuk menanamkan jiwa agamis dan cinta tanah air dan bangsa.
Pelaksanaan kegiatan ini dimotori oleh OSIS, dipandu semua tenaga
pendidik dan berpedoman pada peraturan tata tertib sekolah.
5. Kegiatan Pengembangan Diri Keteladanan
Kegiatan ini terintegrasi dalam semua kegiatan sekolah setiap saat yang
merupakan implementasi dari tata krama dan budi pekerti yang diwujudkan
antara lain dengan:
Kegiatan Keteladanan
Kegiatan keteladanan meliputi :
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan
b. Memberi contoh datang tepat waktu
c. Memberi contoh tidak merokok
d. Memberi contoh hidup sederhana
e. Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik
Tujuan kegiatan keteladanan :
a. Selalu berpikiran positif terhadap sesama
b. Selalu berusaha untuk bersikap, bertindak, dan bertutur secara santun
c. Selalu bersikap jujur dan terbuka.
d. Selalu besikap ramah penuh keakraban menurut batas norma
pergaulan
e. Selalu menggunakan bahasa yang baik dan cermat
f. Selalu berusaha untuk tidak bersikap “Over acting” dalam pergaulan
g. Membiasakan diri untuk selalu rukun dan bergotong royong dalam
pergaulan
h. Selalu berusaha menambah wawasan dan pengetahuan melalui
kegemaran membaca.
Pelaksanaan kegiatan ini dipandu dan diteladani oleh semua tenaga
pendidik, dimotori OSIS dengan berpedoman peraturan tata tertib
sekolah. Semuanya bermuara pada terbentuknya budi pekerti yang
mencerminkan kelakuan,kerajinan dan kerapian.
Mekanisme Pelaksanaan
a) Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler) dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang
baik berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah dan tenaga dari luar
yang professional.
b) Jadwal Kegiatan
Kegiatan Pengembangan Wajib Terstruktur
No Nama Kegiatan Kelas Hari Pukul
1 Pelayanan bimbingan
Konseling
VII-IX Senin-Sabtu Sesuai jadwal
BK
2 Upacara VII-IX Senin dan
peringatan
Hari besar
07.00- 7.40
3 Sholat Jum’at VII-IX Jum’at 11.30
(waktu sholat
Dhuhur)
4 Sholat Dhuhur
Berjamaah
VII-IX Senin- Kamis 11.55 – 12.20
Kegiatan Pengembangan Diri (Pilihan)
No Nama Kegiatan Kelas Hari Pukul
1 Ekstra Kurikuler PMR VII-IX Jum’at 14.00 - selesai
2 Ekstra Kurikuler
Pramuka
VII-IX Sabtu 14.00 - selesai
3 Ekstra Kurikuler
Tari
VII-IX Minggu 09.00- selesai
4 Ekstra Kurikuler
Paduan Suara
VII-IX Rabu 15.00 - selesai
No Nama Kegiatan Kelas Hari Pukul
5 Ekstra Kurikuler KIR VII-IX Selasa 15.00 - selesai
6 Ekstra Kurikuler OSN
Fisika
VII-IX Kamis 15.00 - selesai
7 Ekstra Kurikuler
OSN Biologi
VII-IX Rabu
Jum’at
15.00- selesai
8 Ekstra Kurikuler VII-IX Rabu 15.00 - selesai
OSN Matematika
9 Ekstra Kurikuler
English Club
VII-IX Sabtu 11.40 - selesai
10 Ekstra Kurikuler Bola
Basket
VII-IX Rabu 14.00 -
Selesai
4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
1. Beban belajar di SMP Negeri 1 Pasuruan menggunakan sistem paket
dengan ketentuan sebagai berikut:
Beban Belajar Khusus ( RSBI )
KelasSatu jam
pembelajaran tatap muka/menit
Jumlah jam pembelajaran per
minggu
Minggu efektif per
tahun pelajaran
Waktu pembelaja
ran/jam per tahun
VII 40 48 38 1824
VIII 40 48 38 1824
IX 40 48 38 1824
2. Pembagian Jam Pembelajaran per satu jam pembelajaran : 40 menit (restan
perjalanan ke kelas 5 menit) dengan istirahat selama 15 menit, dengan
perincian sebagai berikut :
Jam ke Waktu Keterangan
1 07.00-07.40 Hari Senin Upacara Bendera dilaksanakan jam ke 1
Hari senin istirahat 2 pada pukul 11.50 dan pembelajaran dilakukan hingg ajam ke-9
Hari Selasa ,Rabu, Kamis KBM dilaksanakan sampai jam ke 10 (pukul 14.25)
Hari Jum’at KBM dilaksanakan sampai jam ke 5 (pukul 10.35)
Hari Sabtu KBM dilaksanakan sampai jam ke 6 (pukul 11.15)
2 07.40-08.20
3 08.20-09.00
4 09.00-09.40
Istirahat 09.40-09.55
5 09.55-10.35
6 10.35-11.15
7 11.15-11.55
Istirahat 11.55 – 12.25
8 12.25-13.05
9 13.05 – 13.45
10 13.45 – 14. 25
3. Alokasi waktu permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu dapat
berbentuk jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada berikut:
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1Minggu efektif
belajarMinimal 38 minggu
Digunakan untuk
kegiatan
pembelajaran efektif
pada setiap satuan
pendidikan
2 Jeda antar semester Maksimal 2 mingguAntara semester I dan
II
3Libur akhir tahun
pelajaranMaksimal 5 minggu
Digunakan untuk
penyiapan kegiatan
dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
4 Hari libur keagamaan 2-4 minggu Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
5Hari libur
umum/nasionalMaksimal 2 minggu
Disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah
6 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu
Untuk satuan
pendidikan sesuai
dengan ciri
kekhususan masing-
masing
7Kegiatan khusus
sekolah/MadarasahMaksimal 3 minggu
Digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madarasah
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
4. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur di
SMP Negeri 1 Pasuruan maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
Komponen Alokasi Waktu Kegiatan/jam pelajaran per minggu
Tatap Muka Penugasan terstruktur maksimal
ekuivalen dengan:
A. Mata Pelajaran
11. Pendidikan Agama 1
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 1
3. Bahasa Indonesia 6 3
4. Bahasa Inggris 6 3
5. Matematika 8 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 3
8. Seni Budaya 2 1
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 1
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 1
11. Muatan Lokal
1. PTD
2 1
5. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan
satu jam tatap muka.
5. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya
intake peserta didik, kemampuan daya dukung (sarana/prasarana), dan
kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
SMP Negeri 1 Pasuruan menetapkan ketuntasan belajar disesuaikan pada
karakteristik mapel masing-masing.
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar, harus mengikuti
program perbaikan (remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang
dipersyaratkan (pelaksanaan remidial test maksimal dua kali). Siswa yang
telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai dengan 90% dapat mengikuti
program pengayaan (enrichment)
Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka
(sepulang sekolah) dengan jadwal pada tabel.
Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal
1.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Untuk RSBI
KomponenKKM
A. Mata Pelajaran VII VIII IX1. Pendidikan Agama 82 82 822. Pendidikan Kewarganegaraan 80 82 82
3. Bahasa Indonesia 83 83 83
4. Bahasa Inggris 80 80 82
5. Matematika 80 80 80
6. Ilmu Pengetahuan Alam 80 80 80
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 80 80 80
8. Seni Budaya 80 81 82
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 83 85
10. Keterampilan/TIK 80 82 85
11. PTD 80 80 80
12. Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa 80 80 80
b. Pengembangan Diri Minimal Baik
NO Hari Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1 Senin Bahasa Inggris Pkn
IPSPendidikan agama
MatematikaSeni Budaya
2 Selasa IPSPendidikan Agama
MatematikaSeni budaya
IPATIK/Ketrampilan
3 Rabu MatematikaSeni budaya
IPATIK/Ketrampilan
Bahasa Indonesia/Bahasa Jawa
4 Kamis IPATIK/Ketrampilan
Bahasa Indonesia/Bahasa Jawa
Bahasa Inggris Pkn
5 Jum’at Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani6 Sabtu Bahasa Indonesia/Bahasa
JawaBahasa Inggris Pkn
IPSPendidikan Agama
JADWAL PERBAIKAN DAN PENGAYAAN
6. KRITERIA KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN.
A. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas
yang diikuti.
2. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai laporan hasil belajar
semester II (Genap)
3. Kriteria Kenaikan kelas :
a. Jumlah nilai di bawah KKM Mapel maksimal 2 mapel
b. Memiliki Nilai Kepribadian, kelakuan dan kerajinan minimal baik
c. Memiliki nilai pengembangan diri minimal baik
d. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang ikuti.
e. Jumlah ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 12 hari dalam satu
tahun pelajaran.
f. Hanya ada satu nilai 60,0(enam puluh koma nol)
g. Tidak boleh terdapat nilai 50.0 ( lima puluh koma nol)
B. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan PP 45/ 2010 pasal 2 sampai dengan pasal 6 , maka Peserta Didik
SMP Negeri 1 Pasuruan dinyatakan lulus apabila :
1. Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan ditetapkan oleh
sekolah berdasarkan perolehan NS
3. Nilai NS sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:
a. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata raport
semester 1,2,3,4, dan 5 untuk SMP dengan pembobotan 60% untuk
Nilai Ujian Sekolah dan 40% untuk nilai rata-rata raport
b. Nilai Ujian Sekolah (NUS) merupakan gabungan nilai Ujian Tulis
dan nilai Ujian Praktik dengan pembobotan 50% untuk Ujian Tulis
dan 50% untuk Ujian Praktik.
4. Kelulusan peserta didik dari Ujian Sekolah ditentukan berdasarkan
NS (Nilai Sekolah)
5. Pembulatan nilai gabungan Nilai Ujian Sekolah dan nilai raport
dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila dsimal ketiga ≥ 5 maka
dibulatkan keatas
6. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila
desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan keatas
7. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila nilai rata-rata
dari semua NS ≥ 75 sebagaimana dimaksud pada butir nomor 2
mencapai paling rendah 7,5 (tujuh koma lima) dan nilai setiap mata
pelajaran paling rendah 6,0 (enam koma nol)
8. Kelulusan peserta didik dari sekolah ditetapkan melalui rapat dewan
guru berdasarkan kriteria kelulusan
9. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan mata pelajaran
jasmani dan olah raga, dan kesehatan.
7. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
a. Pendidikan berbasis kecakapan hidup dikembangkan pada semua mata
pelajaran.
b. Pendidikan kecakapan hidup difokuskan pada pengembangan ekonomi
kreatif (PEK) yang meliputi : kerajinan, fotografi, musik dan seni tari
8. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada semua
mata pelajaran dan muatan lokal yang dilakukan dengan cara mengembangkan
pembelajaran dengan memperhatikan, menyesuaikan, dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris, Teknologi Informasi dan
Komunikasi, IPA, Ketrampilan.
c. Sekolah memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk mengikuti
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dari satuan pendidikan formal
yang lain dan atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
d. Kunjungan siswa ke sekolah di luar negeri pada negara-negara anggota OECD
e. Kunjungan guru ke sekolah di luar negeri pada negara-negara anggota OECD
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran ,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada SMP Negeri 1 Pasuruan. Minggu efektif belajar adalah
jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada SMP Negeri
1 Pasuruan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan local,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran pada SMP Negeri 1 Pasuruan. Waktu libur dapat berbentuk jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Jumlah Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif, Dan Hari Libur SMP Negeri 1
Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013
SMT Bulan HESHEF
LULHB/CB
LS LPPLHR
KTS JML
I
Juli 2012 6 8 3 - - 3 - - 20Agustus 2012 5 10 4 2 - - 10 - 31September 2012
25 - 5 1 - - - - 30
Oktober 2012 26 - 4 1 - - - - 31Nopember 2012
25 - 4 1 - - - - 30
Desember 2012
20 - 5 1 5 - - - 31
Jumlah SMT 1
107 18 25 6 5 3 10 - 173
SMT Bulan HESHEF
LULHB/CB
LS LPPLHR
KTS JML
II
Januari 2013 21 - 4 2 - - - - 31Pebruari 2013
25 - 4 - - - - - 29
Maret 2013 24 - 5 2 - - - - 31April 2013 25 - 5 1 - - - - 30Mei 2013 24 - 4 2 - - - - 31Juni 2013 20 - 5 - 5 - - - 30JML SMT 2 139 27 7 9 - - - 182
Waktu Libur
Waktu libur SMP Negeri 1 Pasuruan meliputi (1) libur jeda antar semester (libur
semester gasal), (2) libur akhir tahun pelajaran, (3) libur hari-hari keagamaan, (4)
libur umum dan libur hari-hari besar nasional, (5) libur khusus.
1. Libur Jeda Antar Semester (libur semester gasal)
Libur jeda antar semester (libur semester gasal) berlangsung selama 1 (satu)
minggu pada minggu terakhir Desember.
2. Libur Akhir Tahun Pelajaran (libur semester gasal)
Libur akhir tahun pelajaran berlangsung selama 4 (empat) minggu dimulai pada
awal minggu ketiga bulan Juni dan berakhir pada minggu kedua bulan Juli.
3. Libur Hari-Hari Keagamaan
Libur hari-hari keagamaan meliputi : Isra Miraj, awal ramadhan, sekitar Idul
Fitri, Idul Adha, Natal, 1 Muharam, Maulud Nabi, Imlek, Nyepi, Wafat Isa
Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Waisak. Berlangsungnya libur hari-hari
keagamaan sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.
Jumlah libur hari-hari keagamaan dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua)
minggu atau 14 hari kalender.
4. Libur Umum dan Libur Hari-Hari Besar Nasional
Hari-hari minggu, HUR RI, Tahun Baru Masehi (dan sesuai) peraturan
Pemerintah yang ditetapkan). Jumlah libur umum dan libur hari-hari besar
nasional dalam satu tahun pelajaran maksimal 2 (dua) minggu atau 14 hari
kalender.
Kegiatan Khusus
SMP Negeri 1 Pasuruan menetapkan hari-hari untuk kegiatan khusus. Hari-hari ini
tidak termasuk hitungan hari efektif pembelajaran. Hari-hari kegiatan khusus ini
terdiri atas :
1. Masa Orientasi Siswa : kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga hari) pada
setiap tahun awal pelajaran.
2. Penerimaan Raport Hasil Belajar : kegiatan ini disediakan sebanyak 2 (dua)
hari. Sehari disediakan untuk penerimaan raport saemester gasal dan sehari
untuk penerimaan raport semester genap.
3. Kegiatan Tengah Semester (KTS) berupa kegiatan pembelajaran diluar kelas
berisi pengembangan diri dan pendalaman materi beberapa mata pelajaran.
BAB V
P E N U T U P
Proses penyusunan Kurikuluni SMP Negeri 1 Pasuruan melalui tahapan
yang cukup panjang dan melibatkan seluruh jajaran tenaga pendidik di sekolah ini.
Pemahaman konsep KTSP melalui workshop yang menghadirkan nara
sumber dari Dinas Pendidlkan Kota Pasuruan , diskusi- diskusi kelompok,
menampung masukan dan saran dari warga sekolah dan kalangan stakeholder,
konsultasi kepada Dinas Pendidikan kota Pasuruan dan studi pemahaman dan semua
dokumen rujukan dari BSNP. Pada akhimya membuahkan hasil yang berwujud
desain operasional layanan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan yang
dinamakan Kurikulum SMP Negeri 1 Pasuruan.
Kurikulum Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Pasuruan ini disusun oleh guru,
konselor, Kepala` Sekolah, Komite Sekolah SMP Negeri 1 Pasuruan dan di
harapkan :
1. Dipergunakan sebagai acuhan bagi sekolah untuk meningkatkan proses
pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2. Mendapatkan persetujuan dari Dinas Pendikan kota dan Propinsi yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan
3. Saran dan kritik demi kesempurnaan Kurikikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP ) di SMP Negeri 1 Pasuruan
Lampiran
Standar Kompetensi Lulusan SMP RSBI
SMPN 1 Pasuruan
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja .
2. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
masyarakat.
3. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
4. Menunjukkan sikap percaya diri.
5. Memiliki kegigihan, ketangguhan, kedisiplinan , ketelitian dan
kecermatan dalam bekerja
6. Memahami dan menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
7. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu
luang.
8. Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan.
KOMPETENSI SOSIAL
9. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas.
10. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
11. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara demi terwwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
12. Menghargai adanya perbedaan pendapat.
KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
13. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber –
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
14. Menunjukkaan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif serta
solutif.
15. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
16. Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
17. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial
18. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
19. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
20. Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.
21. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan ICT dan mampu memilih serta
memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari secara
bijaksana( menguasai teknologi informasi dan komunikasi)
22. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana.
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah.
KOMPETENSI SENI BUDAYA
24. Menghargai karya seni dan budaya nasional
25. Menciptakan dan menyajikan karya seni.
top related