laporan 3-4
Post on 04-Jul-2015
201 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PERALATAN ELEKTRONIKA PERKANTORAN
Modul III dan IV
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
AKAKOM
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Yang telah diberikan kepada kita,
baik berupa kesehatan jasmani maupun rohani sehingga kita dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Nama : Hani IkhsantosoNo. Mahasiswa : 083310043Jurusan :TK – D3
Laporan Praktikum Peralatan Elektronika Perkantoran disusun berdasarkan Hasil dari pertemuan
praktikum Peralatan Elektronika Perkantoran dengan 2 Modul, Yakni :
Modul I Berisi tentang Pengoperasian TV Tuner / Combo.
Modul II Berisi tentang Barcode Reader.
Semoga Laporan ini dapat di pahami dan saya ucapkan terimakasih.
MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM
TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari prinsip kerja dari TV tuner.
Mengetahui cara pengoperasian TV tuner.
Mempelajari prinsip kerja dari Barcode Reader.
Mengetahui cara pengoperasian Barcode Reader.
MODUL III
TV Tuner / TV Combo
TUJUAN
Mempelajari prinsip kerja dari TV Tuner.
Mengetahui cara pengoperasian TV Tuner.
PEMBAHASAN
Konsep Pheriperal TV tuner
TV tuner adalah alat yang dapat digunakan komputer untuk menampilkan siaran dari berbagai
macam stasiun televisi, seperti layaknya pesawat televisi biasa, TV tuner juga dilengkapi dengan
berbagai macam tools yang bisa digunakan untuk berpindah dari satu stasiun televisi ke stasiun
televisi lainnya, ada berbagai macam produk TV tuner yang telah tersebar dipasaran, tentu saja,
setiap satu produk memiliki fiture yang berbeda dengan produk lainnya.
Fiture yang umum disediakan antara lain : berpindah dari satu channel (stasiun televisi) ke
channel lainnya ( preset channel), picture adjustment ,mendengarkan radio, melakukan capture
(penangkapan gambar) dari program televisi yang sedang berlangsung dengan format file
gambar dan video bahkan adapula yang dapat melakukan capture untuk camera handycam yang
masih manual . Masih banyak lagi kemudahan � kemudahan yang di berikan ketika kita
mengakses menu yang tersedia, dalam perangkat TV tuner.
Penggunaan TV Tuner sebagai media televisi dalam rumah tangga merupakan suatu alternatif
yang belum banyak dilakukan dimasyarakat pada saat artikel ini dibuat. Hal ini dikarenakan
masih kurangnya pengetahuan tentang teknologi untuk saat ini. Padahal jika diperhatikan dengan
seksama, akan terdapat banyak manfaat yang diperoleh jika menggunakan alat ini, diantaranya
mulai dari efisiensi biaya yang dikeluarkan, penghematan ruang, penghematan listrik untuk
pengguna PC dengan intensitas tinggi. Artinya, tidak perlu ada tambahan biaya listrik untuk
menyalakan TV karena tidak lagi membutuhkan TV sementara kita bisa menyaksikan TV
dengan komputer.
Jenis - jenis TV tuner
TV tuner terbagi menjadi dua jenis
TV tuner jenis internal biasanya berada didalam CPU (diatas
motherboard) dan di tancapkan di slot PCI ( Peripheral Component
Interconnect ) ,
sedangkan untuk yang jenis eksternal diletakkan diluar CPU, dan
ditancapkan di USB (Universal Serial Bus). TV tuner jenis eksternal
lebih praktis jika dibandingkan dengan jenis internal, karena jenis
eksternal diletakan diluar CPU sehingga kita tidak perlu lagi
membongkar CPU untuk memasangnya.
Seperti layaknya pesawat televisi biasa, tv tuner baik yang internal maupun eksternal juga
memerlukan alat tambahan yang digunakan untuk memperkuat sinyal, yaitu Antena. Untuk jenis
antenanya bisa bebas, artinya bisa menggunakan antena yang diletakan didalam ruangan maupun
antena diluar ruangan. Sedangkan dari segi kemudahan, banyak sekali perbedaan yang dapat di
temukan tetapi kemudahan dalam melakukan penginstalasiannya.
KOMPONEN TV TUNER
Pada satu Tv tuner card terdapat komponen elektronika seperti receiver, tuner, demodulator,
dan analog –to-digital converter.
1. Receiver adalah rangkaian elektronika yang berfungsi menangkap sinyal radio pembawa
data siaran TV.
2. Tuner adalah komponen yang berfungsi memilah-milih frekuensi siaran radio pembawa
data siaran TV.
3. Demodulator adalah rangkaian elektronika yang berfungsi memperkuat sinyal radio
pembawa data siaran Tv agar tampil sempurna di layar computer.
4. Analog—to-digital converter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi mengubah data
analog pada sinyal siaran TV menjadi data digital yang dibutuhin PC.
KESIMPULAN
TV tuner adalah alat yang dapat digunakan komputer untuk menampilkan siaran dari berbagai
macam stasiun televisi, seperti layaknya pesawat televisi biasa.
Fiture yang umum disediakan antara lain : berpindah dari satu channel (stasiun televisi) ke channel
lainnya ( preset channel), picture adjustment ,mendengarkan radio, melakukan capture (penangkapan
gambar) dari program televisi yang sedang berlangsung dengan format file gambar dan video bahkan
adapula yang dapat melakukan capture untuk camera handycam yang masih manual
MODUL IV
BARCODE READER
TUJUAN
Mempelajari prinsip kerja dari Barcode Reader.
Mengetahui cara pengoperasian Barcode Reader.
PEMBAHASAN
Barcode dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing
ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya.
Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang pertama akan
memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator komputer atau kasir. Yang kedua,
penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry data, sehingga mengurangi jumlah antrian
yang panjang.
Barcode dibedakan menjadi 2 jenis barcode :
1. barcode 1 dimensi
barcode 1 dimensi terdiri dari garis-garis yang berwarna putih dan hitam. warna putih untuk
nilai 0 dan warna hitam untuk nilai 1.
2. barcode 2 dimensi
sedangkan barcode 2 dimensi sudah tidak berupa garis-garis lagi, akan tetapi seperti gambar.
jadi informasi yang tersimpan didalamnya akan lebih besar.
Cara Kerja Barcode
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital,
hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak
ada listrik (dengan besaran / tresshold tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt).
Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna
hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna
hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih
akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah
yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.
Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca
yang dipancarkan oleh alat pembaca. Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian
sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-
sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah
permukaannya.
Sementara itu, ukuran titik sinar reader juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat
ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi
300dpi Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera.
Reader berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada
ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan
menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu
diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse. Reader dengan pemancar sinar laser tidak
perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh.
Selain itu, reader jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih
fleksible.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD (charge coupled device) untuk
merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik
digital. Bagaimana koneksi alat pembaca barcode dengan komputer?
Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini
menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya
menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantara, umumnya disebut
software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode
tersebut.
Berikut ini adalah tipe-tipe barcode dengan pengelompokan berdasarkan jenis pilihan:
* Barcode scanner genggam/desktop
* Barcode scanner desktop dengan Stand
* Barcode scanner omni directional
* Barcode scanner in-counter
* Barcode scanner wireless (RF/Bluetooth)
* Barcode scanner industri
1. Barcode scanner desktop
Barcode scanner genggam atau desktop adalah jenis barcode scanner
yang paling umum dijumpai. Jika kasir ingin mengenali sebuah produk,
maka dia harus memegang barcode scanner, mengarahkan ke kode
barcode pada produk yang bersangkutan serta menekan sebuah tombol
pada barcode scanner, yang berarti melakukan scanning.
Barcode scanner ini cocok digunakan untuk jenis barang yang dalam pen-scan-an memerlukan
fleksibilitas gerak tinggi. Misalnya pada toko fashion, atau toko baby shop. Barcode scanner ini
juga cocok digunakan di bagian backoffice dari sebuah supermarket, atau bahkan ditaruh di
gudang.
2. Barcode scanner dengan stand
Tipe ini adalah sebuah barcode scanner desktop yang dilengkapi
dengan duduk-an (stand). Penggunaan stand akan membuat tatanan
lebih rapi. Namun untuk penggunaan yang disebutkan di atas, seperti
untuk toko baju, maka penggunaan stand ini justru akan mempersulit
kasir - karena setelah melakukan stand harus mengembalikan pada posisinya.
Jika anda mendapatkan barcode jenis memiliki dengan fitur auto-sensing atau fitur continous
scan, hal ini juga sangat membantu untuk penggunaan di minimarket. Artinya barcode scanner
tetap berada di posisi pada stand-nya, kemudian barang yang didekatkan ke arah scanner, dan
tanpa menekan tombol, barcode scanner akan melakukan scanning otomatis. Walaupun fasilitas
ini menurut kami cocok untuk digunakan di minimarket, namun banyak dari minimarket yang
menonaktifkan fitur ini karena pada prakteknya terdapat beberapa kendala dalam operasional.
3. Barcode scanner Omni directional
Barcode scanner jenis omni merupakan pengembangan dari
barcode scanner desktop dengan stand. Pada barcode desktop sinar
yang keluar dari barcode scanner berjumlah 1 garis. Berarti petugas
kasir harus secara tepat meletakkan posisi sinar mendekati melintang
(tegak lurus) dengan posisi barcode pada produk. Hal ini terkadang
akan sangat menyulitkan kasir dan membuat proses scanning
berlangsung lama. Barcode scanner omni mengatasi masalah seperti ini. Pada barcode scanner
omni, sinar yang keluar tidak hanya 1 saja, namun banyak (biasanya sekitar 20 sinar) dengan
posisi yang berbeda-beda. Saat kasir melewatkan barang tersebut pada posisi yang cukup dekat,
barcode scanner sudah akan mengenali barang tersebut. Barcode scanner tipe ini cocok
diperuntukan baik untuk minimarket, supermarket, maupun toko fashion.
4. Barcode scanner in-counter
Barcode scanner ini sama dengan barcode scanner omni. Perbedaannya adalah peletakan saja.
Kalau barcode scanner omni diletakkan di atas meja kasir, maka posisi sensir dari barcode
scanner ditaruh didalam meja kasir dan menghadap ke atas. Hal ini dirasa membantuk kasir
untuk mempercepat scanning atas suatu produk.
Untuk aplikasi minimarket menggunakan barcode desktop, petugas kasir terpaksa menepatkan
posisi scanner dengan kode barcode produk (karena sinar yang keluar dari barcode scanner
adalah 1 sinar horizontal)
5. Barcode scanner wireless
Dewasa ini permintaan customer akan kebutuhan barcode scanner semakin
meningkat. Maka dibuatlah barcode scanner wireless baik yang
menggunakan teknologi RF maupun teknologi bluetooth. Tanpa kabel
membuat barcode ini lebih fleksibel dan mudah dibawa dalam radius
tertentu. Barcode jenis ini dapat dipakai untuk keperluan apapun, baik di supermarket, toko
fashion, backoffice, gudang, atau bahkan industri. Namun karena barcode tipe ini masih cukup
mahal harganya, maka hati-hati untuk pemakaian di kasir. Anda tentunya tidak mau barcode
senilai lebih dari USD 300 hilang begitu saja.
6. Barcode scanner untuk industri
Barcode scanner industri sebenarnya bisa berupa barcode scanner desktop (umumnya tanpa
stand) atau barcode scanner wireless. Yang membedakan adalah bahwa barcode ini dibuat untuk
ketahanan/reliability yang lebih bagus. Ini dengan asumsi bahwa penggunaan di industri
mempunyai risiko lebih tinggi untuk jatuh, tertindih, terkena cairan, dan sebagainya. Biasanya
barcode scanner untuk industri juga dilengkapi dengan pelindung berbahan karet tebal.
Selain klasifikasi barcode scanner berdasarkan penggunaan, tentunya masih ada klasifikasi barcode
berdasarkan teknologinya, baik itu CCD, Laser Diode, Red Diode, dan lain-lain.
Ada beberapa standarisasi jenis Barcode Product. Berikut ini adalah jenis barcode yang sering
digunakan:
Code 39, sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit
yang panjang. Namun saat ini code 39 makin sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code
128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai.
Universal Product Code (UPC)-A, terdiri dari 12 digit, yaitu 11 digit data, 1 check digit : untuk
kebutuhan industri retail.
UPC-E, terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.
European Articles Numbering (EAN)-8, terdiri dari 8 digit, yaitu 2 digit kode negara, 5 digit
data, 1 check digit.
EAN-13 atau UPC-A versi Eropa, terdiri dari 13 digit, yaitu 12 digit data, 1 check digit.
Extended code 39 adalah pengembangan dari code 39 yang dapat mengkodekan seluruh karakter
ASCII dengan cara mengkodekannya dengan pasangan code 39.
ITF (Interleaved 2 of 5) barcode hanya dapat mengkodekan angka saja dan sering digunakan
pada produk-produk yang memiliki kemasan dengan permukaan yang tidak rata (misalnya
corugated box), hal ini disebabkan struktur dan cara pengkodean ITF yang unik. Setiap karakter
pada ITF barcode dikodekan dengan 5 elemen yaitu 2 elemen tebal dan 3 elemen sempit, dimana
elemen tebal mewakili digit biner 1 sedangkan elemen tipis mewakili digit biner 0 dengan
perbandingan ketebalan antara elemen tebal dengan elemen tipis 2:1 s/d 3:1.
Code 128 adalah barcode dengan kerapatan tinggi, dapat mengkodekan keseluruhan simbol
ASCII (128 karakter) dalam luasan yang paling minim dibandingkan dengan barcode jenis lain,
hal ini disebabkan karena code 128 menggunakan 4 ketebalan elemen (bar atau spasi) yang
berbeda (jenis yang lain kebanyakan menggunakan 2 ketebalan elemen yang berbeda). Setiap
karakter pada code 128 dikodekan oleh 3 bar dan 3 spasi (atau 6 elemen) dengan ketebalan
masing-masing elemen 1 sampai 4 kali ketebalan minimum (module), jika dihitung dngan satuan
module maka tiap karakter code 128 terdiri dari 11 module kecuali untuk stop character yang
terdiri dari 4 bar 3 spasi (13 module).
Tipe Barcode Product yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode Ink Barcode dengan 13
digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia (899). Kemudian empat angka
berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut merupakan
kode produk (Ink Barcode) dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.
Keuntungan menggunakan Barcode
1. Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data
lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
2. Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi
dalam pencarian data.
3. Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan
ketelitian yang sangat tinggi.
4. Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan
mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
5. Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka
pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya
akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
6. Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.
KESIMPULAN
Barcode dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing
ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya.
Barcode dibedakan menjadi 2 jenis barcode :
1. barcode 1 dimensi; terdiri dari garis-garis yang berwarna putih dan hitam. warna putih untuk
nilai 0 dan warna hitam untuk nilai 1.
2. barcode 2 dimensi; sudah tidak berupa garis-garis lagi, akan tetapi seperti gambar. jadi
informasi yang tersimpan didalamnya akan lebih besar.
tipe-tipe barcode dengan pengelompokan berdasarkan jenis pilihan:
* Barcode scanner genggam/desktop
* Barcode scanner desktop dengan Stand
* Barcode scanner omni directional
* Barcode scanner in-counter
* Barcode scanner wireless (RF/Bluetooth)
* Barcode scanner industri
top related