laporan delegasi dpr-ri ke 140th ipu general assembly … · dunia, yang 30%-nya adalah perempuan,...
Post on 09-Feb-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
LAPORAN
DELEGASI DPR-RI KE 140th IPU GENERAL ASSEMBLY AND RELATED MEETINGS
6 – 10 APRIL 2019
QATAR - DOHA
I. PENDAHULUAN
DPR RI menerima undangan dari Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk menghadiri sidang
umum tahunan the 140h IPU General Assembly and Related Meetings yang diselenggarakan di
Qatar, Doha pada tanggal 6-10 April 2019. Inter Parliamentary Union atau IPU adalah
organisasi internasional yang didirikan pada 1889 bertujuan untuk mewadahi parlemen dari
Negara-negara yang berdaulat. Pada saat ini, IPU adalah satu-satunya organisasi yang mewakili
sisi legislatif yang berskala global. Sejumlah parlemen dari 157 negara merupakan anggota dari
IPU. Organisasi ini merupakan forum internasional permanen pertama yang membidangi
negosiasi politik antar-negara. Misi IPU seperti yang dicantumkan dalam Statutanya adalah
memperjuangkan perdamaian dan kerjasama antar bangsa-bangsa dan untuk kedudukan lembaga
perwakilan yang kokoh. Dengan mandat yang luas ini, organisasi ini berupaya memperkuat akar
demokrasi keparlemenan diseluruh dunia.
Partisipasi Delegasi DPR-RI dalam Sidang 140th IPU General Assembly and Related Meetings
ini didasarkan pada Surat Keputusan Pimpinan DPR-RI Nomor 44/PIMP/IV/2018-2019 tanggal
19 Maret 2019 dengan susunan delegasi sebagai berikut:
NO NAMA JABATAN
DELEGASI DPR RI
1 Dr. Nurhayati Ali Assegaf,
M.Si.
A-432
• Anggota Delegasi
• Ketua BKSAP/Anggota Komisi XI
• Fraksi Partai Demokrat
• President of the Committee to Promote Respect for
International Humanitarian Law of IPU
2 Dwi Ria Latifa
A-143
• Anggota Delegasi
• Anggota BKSAP/Anggota Komisi II
• Fraksi PDI Perjuangan
2
3 Putu Supadma Rudana.
A-442
• Anggota Delegasi
• Anggota BKSAP/ Komisi X
• Fraksi Partai Demokrat
4 Desy Ratnasari, M.Si, M.Psi
A-472
• Anggota Delegasi
• Anggota BKSAP/Anggota Komisi VIII
• Fraksi Partai Amanat Nasional
5 Kartika Yudhisti, B.Eng., M.Sc
A-534
• Anggota Delegasi
• Anggota BKSAP/Anggota Komisi I
• Fraksi PPP
Delegasi didampingi oleh sekretaris delegasi yang terdiri dari Pejabat sekretaris Jenderal DPR-RI,
Staf bagian Kerjasama Antar Parlemen DPR-RI, Tenaga Ahli BKSAP, dan pejabat KBRI Doha.
II. AGENDA SIDANG
PUKUL KEGIATAN/TEMPAT KETERANGAN
Sabtu, 6 April 2019
08.30 – 10. 00 Registrasi Delegasi
09.30 – 11.00 APA Coordination Meeting
Venue: Salwa 2 Hall, Sheraton Convention Center
12.00 – 13.00 ASEAN +3 Meeting
Venue : Salwa 3 Hall, Sheraton Convention Center
11.30 – 13.00 Consultation Meeting of the PUIC Group
Venue: Salwa 2 Hall, Sheraton Convention Center
13.30 – 15.00 Asia Pacific Group Meeting
Venue: Salwa 2, Sheraton Convention Center
10.30 – 13.00
14.30 – 17.30
Forum of Women Parliamentarians
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
15.00 – 18.00 Inaugural Ceremony
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
Minggu, 7 April 2019
09.00 – 11.00 Governing Council
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
09.00 – 11.00 Board Committee to Promote International
Humanitarian Law
Venue: TBC , Sheraton Convention Centre
3
PUKUL KEGIATAN/TEMPAT KETERANGAN
09.00 – 12.30
Standing Committee on Peace and International
Security
Debate on the draft resolution "Non-admissibility of
using mercenaries as means of undermining peace and
violating human rights"
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
10.00 – 13.00 Forum of Young Parliamentarians of the IPU
Venue: Salwa 2 Hall, Sheraton Convention Center
11.00 – 13.00
14.30 – 17.00
17.00 – 18.30
Assembly
Start of the General Debate
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
14.15 – 14.30 Group photo – all Heads of delegation
14.30 – 18.30 Standing Committee on Peace and International
Security
Drafting in plenary of the resolution
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
14.30 – 18.30 Standing Committee on Sustainable Development,
Finance and Trade
Debate and start of drafting in plenary on the draft
resolution on "The role of fair and free trade and
investment in achieving the SDGs, especially regarding
economic equality, sustainable infrastructure,
industrialization and innovation"
Venue: Salwa 2 Hall, Sheraton Convention Center
Senin, 8 April 2019
09.00 – 10.30
10.30 – 13.00
Assembly
- Debate on Emergency item
- Continuation of general debate
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
4
PUKUL KEGIATAN/TEMPAT KETERANGAN
09.30 – 13.00 Standing Committee on Peace and International
Security
Completion of drafting in plenary of the resolution on
"Non-admissibility of using mercenaries as means of
undermining peace and violating human rights"
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
09.30 – 12.30 Standing Committee on Democracy and Human
Rights
Debate on the draft resolution to be adopted at the 141st
Assembly
Venue: Salwa 2 Hall, Sheraton Convention Center
14.30 – 18.30 Standing Committee on Peace and International
Security
Drafting in plenary of the resolution on "The role of fair
and free trade and investment in achieving the SDGs,
especially regarding economic equality, sustainable
infrastructure, industrialization and innovation"
Venue: Al Bashir, Sheraton Convention Center
14.30 – 18.30 Assembly: Continuation of the General Debate
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
Selasa, 9 April 2019
09.00 – 13.00 Standing Committee on United Nations Affairs
- Debate on Parliamentary follow-up on the
Sustainable Development Goals (SDGs) in
preparation for the 2019 session of the United
Nations High-level Political Forum (HLPF) on
Sustainable Development, and
- Panel discussion on the main theme of the 2019
HLPF: Empowering people and ensuring
inclusiveness and equality
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
09.30 – 12.30 Standing Committee on Democracy and Human
Rights
Debate on follow-up to previous IPU resolutions
Venue: Salwa 2 Hall, Sheraton Convention Center
5
PUKUL KEGIATAN/TEMPAT KETERANGAN
11.30 – 13.00 Assembly: Continuation of the General Debate
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
14.30 – 15.30 Bilateral Meeting dengan Delegasi Parlemen Inggris
Venue: Akan dikomunikasikan kemudian
14.30 – 16.00 Standing Committee on Sustainable Development,
Finance and Trade
Adoption of the draft resolution on "The role of fair and
free trade and investment in achieving the SDGs,
especially regarding economic equality, sustainable
infrastructure, industrialization and innovation"
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
14.30 – 18.30 Assembly
- Adoption of the resolution on the emergency item
- Conclusion of the General Debate
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
16.30 – 18.30 Standing Committee on Peace and International
Security
Adoption of the draft resolution on "Non-admissibility
of using mercenaries as means of undermining peace
and violating human rights"
Venue: Al Rayyan, Sheraton Convention Center
Rabu, 10 April 2019
09.30 – 13. 00
14.30
Governing Council
- Decisions on the human rights of MPs, and
- Reports of specialized meetings
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
At the end of the
Governing
Council
Assembly
- Adoption of resolution;
- Report of the Standing Committees
- Outcome document of the General Debate, and;
- Closing sitting
Venue: Al Dafna, Sheraton Convention Centre
6
III. ISI LAPORAN
A. Jalannya Persidangan
Delegasi DPR RI yang terdiri dari: Ketua BKSAP Dr. Nurhayati Ali Assegaf sebagai Ketua
Delegasi dan Anggota BKSAP Dwi Ria Latifa, Putu Supadma Rudana, Desy Ratnasari,
M.Si, M.Psi dan Kartika Yudhisti, B.Eng., M.Sc; telah berpartisipasi dalam Sidang Umum
IPU ke-140 di Doha, Qatar yang berlangsung pada tanggal 6-10 April 2019. Delegasi DPR
RI berkontribusi aktif dalam berbagai pertemuan, termasuk pertemuan Forum of Women
Parliamentarians; Forum of Young Parliamentarians of the IPU; juga pertemuan Standing
Committee on Peace and International Security; Sustainable Development, Finance and
Trade; Democracy and Human Rights; dan UN Affairs.
IPU ke 140 kali ini mengusung tema “Parliaments as platforms to enhance education for
peace, security, and the rule of law” dihadiri lebih dari 800 anggota parlemen dari berbagai
dunia, yang 30%-nya adalah perempuan, dan 15%-nya adalah pemuda. Selain itu, juga
diadakan pertemuan dalam forum-forum geopolitik seperti Asia Pacific Group, ASEAN+3,
dan Asian Parliamentary Assembly (APA) dan forum laiinya seperti Forum of Women
Parliamentarians, Forum of Young Parliamentarian, Standing Committee on Peace and
International Security, Standing Committee on Sustainable Development, Finance, and
Trade, Standing Committee on Democracy and Human Rights, Committee to Promote
Respect to International Humanitarian Law (IHL), Standing Committee on UN Affairs, dan
Workshop on Maternal, Newborn, and Child Health yang diadakan oleh WHO.
Di sesi penutupan, IPU 140 mengadopsi dua resolusi yaitu : The role of fair and free trade
and investment in achieving the SDGs, especially regarding economic equality,
sustainable infrastructure, industrialization, and innovation dari Standing Committee on
Sustainable Development, Finance, and Trade dan Non-admissibility of using mercenaries
and foreign fighters as a means of undermining peace, international security, the
territorial integrity of States and violating human rights dari Standing Committee on Peace
and International Security.
7
a. Pembahasan mengenai draft Emergency Item yang diajukan oleh Indonesia
Dalam pertemuan IPU ke 140 Doha, Indonesia mengajukan Emergency Item berjudul
“Protection of the Rights and Dignity of Muslim Minorities around the World” yang
menyoroti pada upaya untuk mengajak parlemen anggota IPU untuk bersatu dalam
menyikapi xenophobia, rasis, dan Islamophobia yang menyebabkan masyarakat Muslim di
seluruh dunia, utamanya kaum minoritas Muslim, mengalami kekerasan antara lain yang
terjadi di Masjid di Christchurch, Selandia Baru. DPR RI berharap draft resolution ini dapat
mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke 16 yaitu terciptanya
perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat dengan menyediakan akses terhadap
keadilan bagi semua individu tanpa berdasarkan agama, suku, ras, maupun perbedaan
lainnya.
Emergency item ini mendapat dukungan pada sesi geopolitik seperti pada sesi APA
Coordination Meeting, dari negara-negara yang mengajukan emergency item yang juga
membahas mengenai perlindungan terhadap muslim di seluruh dunia. Negara-negara yang
menyatakan dukungan dan berminat untuk merge dengan draft usulan Indonesia, yaitu
Kuwait, Turki, dan Maroko. Namun, delegasi Indonesia tetap mempertahankan untuk tidak
dilakukan merge dengan pertimbangan bahwa terdapat beberapa perbedaan dalam isi
emergency item, seperti: Indonesia menekankan perlunya perlindungan terhadap Muslim
minoritas di negara-negara barat yang banyak menjadi sasaran kekerasan atas dasar rasa tau
agama; sementara Turki dan Kuwait menginginkan untuk memasukkan pembahasan
mengenai perlindungan terhadap masyarakat Palestina di Golan Heights yang menjadi target
serangan Israel.
Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, maka Indonesia setuju untuk
menggabungkan emergency item antara Indonesia, Kuwait, Maroko, dan Turki sehingga
berjudul: “Ensuring International Protection of Palestinian people, rejecting Israeli
authority over the occupied Golan Heights, promoting the values of peaceful coexistence
among people and religions and combatting all forms of racism and intolerance”. Selain
itu, juga terdapat emergency item lain yang diterima oleh IPU yang berjudul: “Call for
urgent international action to support Mozambique, Malawi, and Zimbabwe hit by
Cyclone Idai” yang diusulkan oleh Belanda.
8
Dalam sesi voting, emergency item yang diajukan oleh Indonesia, Kuwait, Maroko, dan
Turki tersebut akhirnya tidak memenuhi kaidah pencapaian two thirds majority seperti yang
diatur pada Aseembly Rule 11.2. Akhirnya, didapatkan hasil akhir voting yaitu 1160 suara
untuk proposal 1 (Belanda), dan 869 suara untuk proposal 2 (Indonesia, Kuwait, Maroko,
Turki). IPU ke 140 ini akhirnya mengadopsi emergency item yang berjudul “Call for urgent
international action to support Mozambique, Malawi, and Zimbabwe hit by Cyclone Idai”
b. Forum of Young Parliamentarians of the IPU
Anggota BKSAP yakni Kartika Yudhisti (F-PPP) menghadiri Forum of Women
Parliamentarians pada 6 April 2019. Adapun sebagai berikut intervensi delegasi Indonesia
pada sesi tersebut:
• Delegasi Indonesia menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam perdamaian
dan keamanan sebagaimana Resolusi PBB 1325 sebagai bagian untuk mengurangi
dampak negatif dari kegiatan tentara bayaran, foreign fighters, dan Perusahaan Militer
dan Penyedia Keamanan
• Selain itu delegasi Indonesia juga menyampaikan usulannya dalam kontribusi forum
perempuan terhadap resolusi The role of fair and free trade and investment in
achieving the SDGs especially regarding economic equality, sustainable
infrastructure, industrialization and innovation yakni pemberdayaan perempuan dan
Usaha Kecil dan Menengah dalam perdagangan internasional.
c. Komite International Humanitarian Law (IHL)
Ketua BKSAP DPR RI, Dr Nurhayati Ali Assegaf yang menjabat sebagai Presiden Komite
International Humanitarian Law memimpin sidang Komite International Humanitarian Law
(IHL) di akhir masa jabatannya tahun 2019 ini. Dalam sidang ini, Dalam sidang yang juga
dihadiri perwakilan dari UNHCR dan ICRC, dibahas mengenai tindak lanjut dari hasil IPU ke
137 di St. Petersburg, Rusia yang mengadopsi resolusi emergency item bertajuk “Ending the
grave human crisis, persecution, and violent attacks on the Rohingya as a threat to
international peace and security and ensuring their unconditional and safe return to their
homeland in Myanmar”.
9
Di bawah kepemimpinan Dr. Nurhayati selaku presiden IHL, sidang ini untuk kedua kalinya
berhasil menghadirkan perwakilan parlemen Myanmar untuk memberikan laporan secara
komprehensif mengenai program repatriasi masyarakat Rohingya yang terusir dan mengalami
kekerasan di Rakhine State. Dr Nurhayati mendesak komitmen parlemen Myanmar untuk
dapat lebih berperan aktif dalam melakukan monitoring terhadap kinerja pemerintah
Myanmar dalam upaya menciptakan perdamaian di Rakhine State.
Di samping itu, sidang ini juga menghasilkan langkah konkrit lainnya yaitu berhasil
memberikan keleluasaan bagi komite IHL untuk dapat berkunjung ke Rakhine State untuk
melakukan observasi secara langsung di tempat terjadinya konflik sehingga diharapkan dapat
memberikan gambaran yang utuh mengenai kondisi yang terjadi di Myanmar sehingga dapat
mendukung pemerintah Myanmar guna mempercepat terwujudnya perdamaian di Rakhine
State.
Pada pertemuan kali ini juga dilakukan pemilihan Presiden IHL untuk periode 2019-2020
yang diserahterimakan dari Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MA kepada A. Vadai yang
berasal dari Hungaria. Dengan berakhirnya masa jabatan Dr Nurhayati sebagai Presiden
IHL selama kurang lebih 3 tahun, diplomasi aktif yang dilakukan parlemen Indonesia
dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar menunjukkan banyak
pencapaian positif yang sesuai dengan amanah UUD 1945 untuk ikut serta dalam
perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi, serta keadilan
social, dan juga keberhasilan diplomasi Parlemen Indonesia.
d. Standing Committee on Sustainable Development, Finance and Trade
Dua Anggota BKSAP yakni Dwi Ria Latifa (F-PDIP) dan Desy Ratnasari (F-PAN)
menghadiri sesi debat dan drafting mengenai resolusi The role of fair and free trade and
investment in achieving the SDGs especially regarding economic equality, sustainable
infrastructure, industrialization and innovation pada 7 April hingga 8 April 2019. Dalam
resolusi tersebut, DPR RI menekankan pentingnya perdagangan internasional yang adil dan
bebas memiliki peran besar dalam pencapaian SDGs. Pencapaian SDGs perlu menjawab
tantangan ekonomi dan persoalan lingkungan hidup. Untuk menjawab kedua tantangan
tersebut, delegasi Indonesia menggarisbawahi pentingnya teknologi. Namun demikian
Delegasi Indonesia juga menyampaikan 4 juta orang tidak memiliki akses terhadap teknologi
10
informasi dan 90 persen diantaranya adalah negara berkembang. Mengurangi gap digital
juga merupakan kunci penting dalam mendukung semua orang dapat menikmati hasil
perdagangan internasional. DPR RI juga menekankan pentingnya kebijakan nasional yang
mendukung perdagangan internasional dengan menghubungkan pelaku ekonomi nasional
terutama Usaha Kecil dan Menengah dengan Global Value Chain dan menarik investasi
asing.
Sebagaimana pada forum internasional lainnya, Delegasi Indonesia konsisten menyuarakan
sistem perdagangan multilateral dan sentralitas WTO serta menentang tindakan dan upaya
unilateral yang dapat melemahkan perdagangan multilateral.
Pada sesi drafting beberapa usulan delegasi Indonesia diterima oleh forum. Beberapa usulan
delegasi Indonesia yang diterima diantaranya:
• Paragraf operatif ke-1 mengenai afirmasi komitmen parlemen dunia dalam
mekanisme perdagangan multilateral yang tidak diskriminatif dan mengacu pada
hukum perdagangan internasional serta mengakui peran sentral WTO
• Paragraf operatif ke-20 mengenai peran parlemen untuk memastikan pemberdayaan
perempuan, pemuda, dan kelompok marginal dalam perdagangan internasional
melalui kerangka kebijakan dan perundang-undangan.
• Paragraf operatif ke-21 mengenai pentingnya kerangka perundang-undangan untuk
memastikan Usaha Kecil Menengah terhubung dengan international supply chain
melalui penciptakan iklim yang mendukung UKM dan peningkatan kapasitas baik
tenknis, finansial, maupun sumber daya manusia.
e. Standing Committee on Democracy and Human Rights
Dua Anggota BKSAP yakni Dwi Ria Latifah (F-PDI-P) dan Desy Ratnasari (F-PAN)
menghadiri sesi expert pada 9 April 2019 membahas draft resolusi IPU ke-141 yakni
Achieving Universal Health Coverage by 2030: The Role of Parliaments in ensuring the
right to health.
a. Dalam mencapai Universal Health Coverage pada draft resolusi IPU mendatang perlu
merefleksikan beberapa hal yakni peningkatan akses pada pelayanan kesehatan,
ketersediaan pekerja kesehatan professional (dokter dan perawat), dan akunbilitas pada
biaya kesehatan
11
b. Draft resolusi tersebut juga harus mencakup kesehatan mental. Hal ini merujuk pada data
WHO yakni sekitar 450 juta orang menderita gangguan mental dan dua pertiga orang
dengan gangguan mental kurang mendapatkan akses pelayanan kesehatan mental yang
disebabkan stigma dan diskriminasi dan kedua kurangnya ketersediaan tenaga medis
professional untuk kesehatan mental.
c. Selain itu Delegasi Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat
dalam implementasi Hukum Kesehatan Internasional (IHR) melalui pencegahan,
pendeteksian, dan respon kejadian yang mengancam kesehatan publik seperti BPJS dan
pemberantasan flu yang menular (H5N1).
f. Standing Committee on UN Affairs
Anggota BKSAP DPR-RI Putu Rudana Supadma (F-PD) menghadiri sesi ini dan
menyampaikan beberapa intervensi antara lain Dalam pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan, diperlukan fokus yang mendalam untuk menghapus inequality yang selama ini
menjadi tantangan besar bagi negara-negara dunia yang memiliki tingkat pertumbuhan yang
berbeda-beda. Beliau berpendapat bahwa inequality dapat mengikis kohesi sosial di
masyarakat, dan lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap representasi politik yang ada.
DPR-RI dalam hal ini berkomitmen untuk terus dapat mendukung pencapain Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan baik di tingkat nasional maupun internasional, salah satunya
dengan inisiasi World Parliamentary Forum on Sustainable Development oleh Ketua BKSAP
DPR-RI, Dr. Nurhayati Ali Assegaf.
Di samping itu, DPR RI juga menyatakan bahwa Indonesia siap untuk menyampaikan
laporannya pada Voluntary National Reviews (VNR) di High-Level Political Forum on
Sustainable Development 2019. Dalam sesi ini juga disampaikan bahwa Panja SDGs yang
dibentuk oleh BKSAP DPR RI, yang sebelumnya bernama Panja MDGs, bertugas untuk
memberikan informasi dan rekomendasi kepada pemerintah terkait implementasi
SDGs/TPB di Indonesia.
12
g. Workshop on Child, Newborn, and Maternal Health
Sesi yang diinisiasi oleh IPU, WHO dan PMNCH ini dihadiri oleh Ketua BKSAP DPR-RI
Dr. Nurhayati Ali Assegaf dan Dessy Ratnasari, M.Psi. Dalam intervensinya, Ketua BKSAP
DPR-RI Dr. Nurhayati menyampaikan langkah yang telah ditempuh Indonesia dalam menjamin
kesejahteraan perempuan; antara lain dengan adanya UU nomor 23 tahun 2004 mengenai
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Beliau berpendapat bahwa hal ini penting
karena selama ini perempuan sering menjadi target kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Apa yang disampaikan oleh Dr Nurhayati ini mendapat apresiasi dari parlemen perempuan
negara lain yang menghadiri sesi ini.
Dalam sesi ini juga dibahas mengenai The Global Strategy for Women’s, Children’s, and
Adolescents’ Health yang diinisisasi oleh WHO dan diharapkan dapat menjadi roadmap
untuk mengakselerasi pencapaian target kesejahteraan dan kesehatan bagi anak dan
perempuan.
Ketua Delegasi, Dr. Nurhayati Ali Assegaf mengikuti sesi workshop on Child Newborn and Maternal Health
13
B. Partisipasi Delegasi DPR-RI
Dalam sesi General Debate yang bertemakan “Parliaments as Platforms to Enhance
Education for Peace, Security, and the Rule of Law”, Delegasi DPR RI Desy Ratnasary,
S.Psi, M.Si, menyampaikan pandangan delegasi DPR RI bahwa pendidikan berperan penting
dalam membangun pemahaman dan empati guna mewujudkan perdamaian. Di samping itu,
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke 4 yang menyatakan bahwa pendidikan yang inklusif
dibutuhkan untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Desy Ratnasari juga
menyampaikan komitmen Indonesia dalam hal pendidikan bahwa konstitusi Indonesia
menjamin alokasi 20% dari APBN untuk pendidikan. Selain itu, collective efforts menjadi
kata kunci penting lainnya guna mencapai model pendidikan yang berdasarkan local
wisdom, yang sangat cocok untuk diaplikasikan di negara multikultur seperti Indonesia.
Anggota Delegasi, Desy Ratnasari, S.Psi., M.Psi (F-PAN), menyampaikan statement Indonesia dalam
General Debate.
14
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan partisipasi Delegasi DPR RI ke Sidang 140th IPU General Assembly and
Related Meetings, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Delegasi DPR RI telah berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam seluruh
rangkaian sidang IPU ke 140, termasuk melalui usulan rancangan resolusi
emergency item mengenai combatting all forms of racism and intolerance, yang
selanjutnya diajukan bersama-sama dengan tiga a negara anggota IPU lainnya.
2. Dalam setiap sesi pertemuan, Delegasi DPR RI telah aktif menyampaikan
intervensi dan berbagai masukan demi mendukung kepentingan Indonesia di fora
internasional.
3. DPR berhasil memberikan masukan-masukan penting kedalam 3 outcome
document yang disahkan dalam IPU ke-140 yakni :
• Doha Declaration – Parliaments as platforms to enhance education for peace
security and the rule of law
• Resolution on Non –admissibility of using mercenaries and foreign fighters as
a means of undermining peace, international security and the territorial
integrity of States, and violating human rights
• Resolution on The role of fair and free trade and investment in achieving the
SDGs especially regarding economic equality, sustainable infrastructure,
industrialization and innovation
4. Fokus Sidang Umum IPU 140 adalah mempromosikan dialog antarbudaya dan
antaragama untuk mencegah terjadinya konflik, serta bagaimana peran parlemen
dalam mempertahankan demokrasi.
15
B. Saran
3 Outcome documents yang disahkan pada IPU ke-140 ini dapat menjadi bahasan relevan
pada komisi – komisi terkait di DPR-RI yakni sebagai berikut:
• Resolusi mengenai Non –admissibility of using mercenaries and foreign fighters as a
means of undermining peace, international security and the territorial integrity of
States, and violating human rights dapat menjadi bahasan relevan dengan Komisi I dan
Komisi III DPR-RI terkait dengan kemanan dan pemberatasan terorisme dan
ekstremisme.
• Resolusi mengenai The role of fair and free trade and investment in achieving the SDGs
especially regarding economic equality, sustainable infrastructure, industrialization
and innovation dapat menjadi gagasan relevan dengan Komisi VI DPR-RI mengenai
perdagangan internasional dan upaya penguatan sistem perdagangan multilateral dan
kontribusinya dengan pencapaian SDGs. Selain itu resolusi ini juga menjadi bahasan
relevan bagi Komisi XI DPR-RI mengenai penguatan Usaha Kecil dan Menengah
dalam perdagangan internasional serta Komisi VIII DPR-RI mengenai pemberdayaan
dan penguatan peran perempuan dalam perdagangan internasional.
• Deklarasi Doha - Parliaments as platforms to enhance education for peace security and
the rule of law dapat menjadi bahasan relevan bagi Komisi X DPR-RI terkait dengan
peran pendidikan untuk memberantas ekstremisme dan radikalisme di lingkungan
sekolah dan universitas.
V. PENUTUP
Partisipasi Delegasi DPR RI dalam Sidang 139th IPU General Assembly and Related
Meetings diharapkan dapat mengoptimalkan peran DPR RI dalam second-track diplomacy
dan mendukung kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dengan dengan negara-negara
di dunia. Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Delegasi DPR RI, BKSAP juga diharapkan
untuk dapat memaksimalkan perannya sebagai Alat Kelengkapan Dewan yang memiliki
fungsi untuk membina, menjalin, dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan
Parlemen negara lain maupun dengan organisasi internasional.
16
Demikianlah pokok-pokok Laporan Delegasi DPR-RI Sidang 140th IPU General Assembly
and Related Meetings di Doha, Qatar yang telah berlangsung pada tanggal 6-10 April 2019.
Laporan ini dilampiri dengan dokumen terkait lainnya. Kami mengucapkan terima kasih
atas kepercayaan yang diberikan untuk melaksanakan tugas yang mulia bagi bangsa dan
negara Indonesia. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, April 2019
Ketua Delegasi DPR-RI,
Dr. Hj. Nurhayati Ali Assegaf
A-432
18
Foto bersama ketua-ketua delegasi IPU General Assembly ke 140
Laporan delegasi Myanmar tentang Rohingya di Komisi IHL
19
Ketua Delegasi, Dr. Nurhayati Ali Assegaf sebagai Ketua IHL, berfoto bersama dengan delegasi Myanmar
20
Delegasi DPR-RI dalam sesi General Debate
Bilateral Meeting Ketua Delegasi Indonesia dengan Wakil Ketua Parlemen Qatar
21
Bilateral Meeting Ketua Delegasi Indonesia dengan Wakil Ketua Parlemen Qatar
Delegasi DPR-RI menghadiri side event APA coordination meeting
22
Delegasi DPR-RI hadir dalam Standing Committee on Sustainable Development, Finance, and Trade
Delegasi DPR-RI hadir dalam Standing Committee on Sustainable Development, Finance, and Trade
top related