luka bakar akibat bahan kimia
Post on 23-Dec-2015
94 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Luka bakar akibat bahan kimia
65.000 bahan
kimia & 60.000 bahan kimia
baru / tahun.
gatal-gatal, kulit mengelupas atau
menghitam, sensasi rasa terbakar, kesulitan
bernafas, hingga nekrosis jaringan.
Prinsip penanganan
menyingkirkan bahan kimia
penyebab & irigasi
Luka bakar akibat bahan kimia selalu
menjadi dilema kepada klinisi dalam
penanganannya.
Anatomi kulit
Fx kulit
proteksi
Absorbsi
Eksresi
Persepsi
Pengaturan suhu tubuh
Pembentukan pigmen
Keratinisasi
Pembentukan Vit D
• Luka bakar : bentuk kerusakan atau kehilangan integritas jaringan kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia yang bersifat asam atau basa kuat, listrik, petir, radiasi
Luka bakar
Api / benda panas
Minyak panas
Air panasChemical burnElectric burn
Radiasi
Frost bite
• Cedera inhalasi• Ggn airway, breathing
Fase akut
Wallace / rule of nine
• Kepala dan Leher : 9%• Lengan kanan – kiri :
18%• Badan depan : 18%• Badan belakang : 18%• Tungkai kanan – kiri :
36%• Genitalia/perineum :
1%
Rumus 10-15-20 & Palmar surface
Derajat luka bakar
Luka Bakar derajat 1
Luka Bakar derajat 2A
Luka Bakar derajat 2B
Luka Bakar derajat 3
Luka bakar akibat bahan kimia
• Sejumlah besar dari bahan kimia dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata, serta menyebabkan efek sistemik karena absorbsi atau inhalasi, sehingga pada sebagian besar kasus membutuhkan penanganan medik ataupun bedah.
patofisiologi
Luka bakar
Denaturasi protein
Trauma thermal : koagulasi cepat dr protein krn reaksi silang ireversible
Trauma kimia : destruksi protein melalui mekanisme hidrolisis, serta adanya efek
sistemik toksisitas
Keparahan luka bakar akibat bahan kimia dipengaruhi :
Kosentrasi
Kuantitas
Durasi kontak
Penetrasi
Mekanisme aksi
oksidasi •Insersi dari oksigen, sulfur / atom halogenke protein tubuh denaturasi protein•Ex : Sodium hipochlorite, potassiem permaganate, chromic acid
reduksi •agen pereduksi bekerja dengan berikatan pada elektron bebas pada protein jaringan•hydrochloric acid, nitric acid, dan komponen alkyl mercury
Korosi •menyebabkan denaturasi protein karena kontak•fenol, sodium hypochlorite, dan fosfor putih.
Racun protoplasmik •menyebabkan pembentukan ester dengan protein / menghambat kalsium atau ion organik lain yang diperlukan untuk viabilitas dan fungsi jaringan.
Vesicants •agen ini memproduksi iskemia dengan nekrosis anoxic pada tempat dengan kontak•adalah mustard gas, dimethyl sulfoxide (DMSO), dan Lewisite.
Dessicants •agen ini menyebabkan kerusakan dengan menyebabkan dehidrasi jaringan.•sulphuric dan muriatic acid.
Tipe dari bahan kimia
asam basa
Organic solutions
Inorganic solutions
Prinsip manajemen luka bakar akibat bahan kimia secara umum
• Penatalaksanan ABC untuk trauma, lalu– Membersihkan partikel-partikel kimia, menggosok
dengan sikat jika terkena bahan kimia kering.– Melakukan dilusi tingkat tinggi dengan mandi
menggunakan air keran (20-30 menit), dan tidak dianjurkan untuk berendam.
– Pemeriksaan tingkat luka bakar, biasanya lebih dalam dari apa yang terlihat secara eksternal.
– Toksisitas sistemik, waspada terhadap perubahan metabolik. Gunakan informasi dari pusat toksikologi.
– Kontak pada mata, bilas dengan air secara terus menerus dan konsultasi dengan oftalmologi.
– Cedera inhalasi, Dalam produk kimia aerosol. Untuk maintanance O2 Pertimbangkan intubasi dan bronkoskopi untuk diagnosis.
Penghapusan (removal) dari bahan kimia
• Karena itu, pembersihan langsung dari agen kimia sangat penting dengan menggunakan irigasi dengan air.
• Tujuan lavage– menghilangkan bahan kimia di kontak dengan kulit– membantu memperbaiki efek higroskopis agen-agen
tertentu terhadap jaringan.• Irigasi air secara berlebihan telah terbukti
mengurangi tingkat keparahan luka bakar dan lama waktu perawatan di rumah sakit.
• Terdapat, bahan kimia membuat exothermy signifikan bila dengan air, dan bahan kimia tidak larut air.– fenol : untuk membersihkan dari kulit dengan
spons yang direndam dengan 50% polyethy-lene glycol.
– Kapur kering jika dengan air membentuk kalsium hidroksida. Oleh karena itu, kapur kering harus dibersihkan dari kulit sebelum lavage.
– Asam muriatic dan asam sulfat pekat panas ekstrem. Agen kimia harus dinetralisir dengan sabun atau air kapur sebelum lavage.
Agen penetral
• menetralkan solusio dapat efektif menghilangkan bahan kimia aktif dari luka dan memberikan manfaat dari cedera yang lebih lanjut.
• Masalah utama adalah pengendalian kuantitas dari bahan penetral.
Dukungan umum, estimasi dari luka bakar dan perawatan lokal
• Prinsip-prinsip umum manajemen trauma tetap dilaksanakan (ABC).
• Formulasi resusitasi baxter digunakan bila diperlukan, pemantauan output urine untuk penilaian perfusi organ.
• Komplikasi utama adalah gangguan pH. Gas darah dan analisis elektrolit harus dilakukan sampai stabilitas metabolik membaik.
Toksisitas sistemik dan cedera inhalasi
• Toksisitas asam fluorida hipokalsemia dan fibrilasi ventrikel.
• Penyerapan asam format hemolisis intravaskular, gagal ginjal dan pankreatitis
• Toksisitas sistemik jarang disebabkan agen lainnya
Manajemen khusus
semen
Hydrochloric acid /
muriatic acid
Manajemen khusus
Hydrofluoric acid
Fosfor
Manajemen khusus
Basa kuat
Sulphuric acid
Manajemen khusus
Vesicant chemical warfare agents
top related