lumut sejati/lumut daun -...
Post on 27-Aug-2021
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lumut sejati/lumut daun
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang
lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut
rizoid dan struktur seperti daun. Yg tumbuh pd semua sisi
letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya
seperti spiral. Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel,
kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel –se l
daun kecil , sempit panjang dan mengandung kloroplas
yang tersusun seperti jala.
Batang tegak dan merayap, kadang batang dan cabang
melengkung ke bawah.
akar, batang, daun : semu, peralihan dari talus ke cormus.
Terdiri dr 14.000 spesies
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi
haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan
hidup tergantung pada gametofit
. Contoh lumut ini antara lain: Polytricum juniperinum,
Funaria, Pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan
lumut gambut Sphagnum.
Pengangkutan Air dan Mineral
- Pengangkutan Air, melalui peristiwa Osmosis : Pergerakan air dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah melewati membran semi permeabel.
- Pengangkutan mineral, melalui difusi : Pergerakan zat terlarut (mineral & ion) dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah.
Struktur sporofit (sporogonium) tubuh
lumut terdiri atas:
1. Vaginula , kaki yang diselubungi
sisa dinding arkegonium.
' 2. Seta atau tangki.
' 3. Apofisis, yaitu ujung seta yang
agak melebar yang merupakan peralihan
antara seta dan kotak spora.
4. Kaliptra atau tudung berasal
dari dinding arkegonium sebelah atas
menjadi tudung kotak spora.
5. Kolumela, jaringan yang tidak
ikut mengambil bagian dalam
pembentukan spora.
Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut
- Meliputi 1) fase gametofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
- Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur bernama gametangium.
- Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium di sebut anteridium
- Dan bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium di sebut arkegonium
- 2) Fase sporofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan spora
LUMUT MENYUKAI LINGKUNGAN YG HIGROFIT DIJUMPAI DI TANAH, BATUAN, KAYU/POHON di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau
bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang membentuk tanah gambut,
dan sedikit yang terdapat di dalam air.[
BERSIFAT KOSMOPOLIT Tumbuhan perintis
Sperm (n) (dikeluarkan dari
Anteredium)
Arkegonium
dengan ovum (n)
Ovum
Fertilisasi
Zygot
(2n)
Mitosis dan
pertumbuhan
Sporofit (tumbuh berasal dari gametofit)
HAPLOID
DIPLOID
Gametofit
(n)
KapsulSeta
Meiosis
Spora
(n)
Mitosis dan
pertumbuhan
Gametofit
(n)
1
2
3
4
5
Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut
Mature
sporophytes
Sporofit
muda
Gametofit
jantan
Tetesan hujan
Sperma
Key
Haploid (n)
Diploid (2n)
Antheridium
Gametofit
betina
Ovum
Arkegonium
FERTILISASI
(Di dalam arkegonium)Zygot
Arkegonium
Embryo
Gametofit
betina
Gametophore
Kapsul
(sporangium)
Seta
Peristom
Spora
Protonemata
“Tunas”
“Tunas”
MEIOSIS
Sporangium
Kaliptra
Kapsul dgn
peristom (LM)
Rhizoid
Sporofit
dewasa
Siklus Hidup Polytrichum
Ordo bryales
Ordo sphagnales
Ordo andreales
Polytrichum sp
Pogonatum sp
Funaria sp
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. enutup paling tidak 30% permukaan daratan dibumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampakefek rumah kaca.[tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnumdapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan
pelopor, yang tumbuh di suatu tempat
sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh.
Ini terjadi karena tumbuhan lumut
berukuran kecil tetapi membentuk
koloni yang dapat menjangkau area yang
luas. Jaringan tumbuhan yang mati
menjadi sumber hara bagi tumbuhan
lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
LUMUT KERAK/ LIKEN
KARAKTERITIK Merupakan simbiosis antara fungi dan alga dimana lebih
dominan saling mengeksploitasi Alga yg menyusunnya disebut gonidium, uniseluler,
berkoloni biasanya alga biru (ficobiont) atau alga hijau Fungi yg menyusunnya dari divisi ascomycota atau
basidiomycota (mycobiont) dengan hifa yg rapat, hifa khusus yaitu rizoid sbg pelekat pd batu, kayu atau tanah.
Telah diidentifikasi 25 ribu spesies Tubuh lichenes dinamakan thallus, sprti spons dan
menyerap air. Thallus ini berwarna abu-abu atau abu-abu kehijauan,ada
juga yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah dengan habitat yang bervariasi.
Secara garis besar susunan tubuh lumut kerak dapat dibedakan menjadi 3 lapisan.
Lapisan Luar (korteks) Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap dapat tumbuh.
Lapisan Gonidium Merupakan lapisan yang mengandung ganggang yang menghasilkan makanan dengan dengan berfotosintesis.
Lapisan Empulur Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya perkembang-biakan.
Pada kelompok lumut kerak berdaun (foliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substrat atau dikenal sebagai rizoid.
Ukuran bervarasi kecil dan besar (Umbellicaria dan Usnea longissima atau Cladonia sp)
Struktur dan bentuk liken didominasi fungi, menyediakan lingkungan fisik yg sesuai bagi alga sprti air dan unsur esensial. Ada yg bersifat toksik, juga mensekresikan asam yang membantu mengambil mineral.
Komponen alga berada dilapisan dalam bagian dibawah liken, sianobakteri akan memfiksasi nitrogen dan memberi nutrisi (fotosintesis ) pada fungi.
Tumbuhan lichens ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu. Lichenes ini menghasilkan asam, dan kemudian asam itu melubangi batu dan lama kelaman memecahnya. Begitu batu menjadi tanah, tanaman lain pun bisa tumbuh di sana.
lanjutan Berdasarkan bentuknya lichenes dibedakan atas empat bentuk : a. Crustose Lichenes yang memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis dan
selalu melekat ke permukaan batu, kulit pohon atau di tanah. Jenis ini susah untuk mencabutnya tanpa merusak substratnya.
Contoh : Graphis scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau Pleopsidium Lichen Crustose yang tumbuh terbenam di dalam batu hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan disebut endolitik, dan yang
tumbuh terbenam pada jaringan tumbuhan disebut endoploidik atauendoploidal. Lichen yang longgar dan bertepung yang tidak memilikistruktur berlapis, disebut leprose.
Caloplaca luteominea subspecies bolanderi (lichen endolitik)
Graphis sciptaHaematomma puniceum
Acarospora sp
lanjutan b. Foliose
Lichen foliose memiliki struktur seperti daun yang tersusun oleh lobuslobus.
Lichen ini relatif lebih longgar melekat pada substratnya.
Thallusnya datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan bawah berbeda. Lichenes ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Rhizines ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.
Contoh : Xantoria, Physcia, Peltigera, Parmelia dll.
c. Fruticose
Thallusnya berupa semak dan memiliki banyak cabang dengan bentuk
seperti pita. Thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu,
daun-daunan atau cabang pohon. Tidak terdapat perbedaan antara
permukaan atas dan bawah.
Contoh : Usnea, Ramalina
Usnea longissima Usnea cornutta Ramalina sp
d. Squamulose
Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus inidisebut squamulus yang biasanya berukuran kecildan saling bertindih dan sering memiliki strukturtubuh buah yang disebut podetia.
Contoh spesies :
Psora pseudorusselli
Cladonia carneola
Cladonia spCladonia pixydata
ekologi Lumut ini hidup secara epifit pada pohon-pohonan, di atas
tanah terutama di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang tinggi.
Bersifat endolitik (dapat menembus pinggir batuan) Tahan pada cuaca ekstrim (dingin, kering, panas) sbg vegetasi
perintis Lichenes menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang
unik untuk dapat beradaptasi pada habitat yang ekstrim. Senyawa tersebut berguna untuk mengontrol sinar terik matahari, mengusir/menolak (repellen) herbivora, membunuh mikroba dan mengurangi kompetisi dengan tumbuhan, dll.
Diantaranya berbagai jenis pigmen dan antibiotik yang juga membuat lichenes ini sangat berguna bagi manusia pada masyarakat tradisional.
KLASIFIKASI 1. Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya A. Ascolichens. - Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria. - Cendawan penyusunnya tergolong Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh buah berupa apothecium yang berumur panjang. Contoh : Usnea dan Parmelia. Dalam Klas Ascolichens ini dibangun juga oleh komponen alga dari famili: Cyanophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa gelatin. Genus dari Cyanophyceae adalah : Scytonema, Nostoc, Rivularia, Gleocapsa dan lain-lain. Dari Cholophyceae adalah : Protococcus, Trentopohlia, Cladophora dll.
B. Basidiolichenes
Berasal dari jamur Basidiomycetes
Basidiomycetes yaitu dari famili : Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella dan Dyctionema.
C. Lichen Imperfect
Deutromycetes fungi, steril. Contoh : Cystocoleus, Lepraria,
Leprocanlon, Normandia, dll.
Reproduksi Secara Vegetatif1. Fragmentasi
Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memisahkan bagian tubuh
yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang menjadi individu baru.
Bagian-bagian tubuh yang dipisahkan tersebut dinamakan fragmen.
Pada beberapa fruticose lichenes, bagian tubuh yang lepas tadi, dibawa
oleh angin ke batang kayu dan berkembang tumbuhan lichenes yang baru.
Reproduksi vegetatif dengan cara ini merupakan cara yang paling produktif untuk
peningkatan jumlah individu.
2. Isidia
Kadang-kadang isidia lepas dari thallus induknya yang masing-masing
mempunyai simbion. Isidium akan tumbuh menjadi individu baru jika kondisinya
sesuai.
3. Soredia
Soredia adalah kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah
dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang dapat
terlepas dari induknya. Dengan robeknya dinding thallus, soredium tersebar
seperti abu yang tertiup angin dan akan tumbuh lichenes baru. Lichenes yang
baru memiliki karakteristik yang sama dengan induknya.
Reproduksi secara seksual Perkembangbiakan secara seksual umunya terjadi pada Basidiolichen.
Perkembangan seksual pada lichenes hanya terbatas pada pembiakan
jamurnya saja. Jadi yang mengalami perkembangan secara seksual adalah
kelompok jamur yang membangun tubuh lichenes.
Reproduksi lichenes
Lichenes yang berkembang biak dengan cara vegetatif yaitu sebagai berikut
Sebagian talus memisahkan diri yang kemudian akan berkembang menjadi individu baru.
Perkembangbiakan melalui soredia. Soredia adalah kelompok sel-sel ganggang yang sedang membelah diselubungi oleh hifa-hifa Fungi. Soredia ini sering terbentuk dalam bagian khusus dari talus yang mempunyai batas-batas yang jelas yaitu sorala.
Perkembangbiakan dengan spora Fungi yang hanya menghasilkan Lichenes baru jika Fungi tersebut dapat menemukan partner alga yang cocok.
peranan 1. indikator tingkat polusi
2. makanan hewan (Cladonia rengiferina)
3. proses pewarnaan dan penyamakan
4. industri parfum
5. pembuatan lakmus sebagai indikator pH (Roccella tinctoria)
6. Cetraria islandica dan Usnea dasypoga sebagai bahan obat
top related