makalah dasar2 gizi
Post on 20-Jan-2016
186 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya, ada hubungan yang erat antara gizi dan biologi sel.
Contohnya saja, otak manusia. Otak memiliki jumlah sel sebanyak 14
milyar yang menghubungkan, mengatur serta mengendalikan semua organ
tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Pembelahan sel-sel
otak membutuhkan zat-zat gizi. Jika dalam pembentukan sel-sel otak yang
jumlahnya milyaran tadi, nutrisi yang dibutuhkan tidak cukup, maka
pertumbuhan otak akan terganggu. Oleh karena itu, makalah ini akan
menguraikan hubungan antara gizi dan biologi sel.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah stuktur dan komposisi sel?
b. Apa saja jenis-jenis zat gizi?
c. Bagaimanakah peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan sel?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui stuktur dan komposisi sel
b. Mengetahui jenis-jenis zat gizi
c. Mengetahui peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan sel
1
BAB II
ISI
2.1 Struktur dan Komposisi Sel
Sel adalah struktur fungsional terkecil yang menyusun sebuah organisme.
Struktur sel itu sendiri dapat diamati dibawah mikroskop cahaya. Sel bukan hanya
merupakan suatu kantong cairan, enzim dan zat kimia namun terdiri dari
komponen sebagai berikut :
2.1.1 Selaput Plasma
Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel
merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali
pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).
Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Dimana tebalnya kira-kira 8 nm.
Dibutuhkan 8000 membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai
untuk menulis.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran,
meskipun karbohidrat juga merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein
dinamakan lipoprotein. Saat ini model yang dapat diterima untuk penyusunan
molekul-molekul tersebut dalam membran adalah model mosaik fluida.
1. Lipid
Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran
terbuat dari lipid, berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam
lipid memasuki sel jauh lebih cepat dari pada zat yang tidak larut dalam
lipid. 20 tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah
dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan protein, yang
2
sekaligus membenarkan postulat dari Overton. Fosfolipid merupakan lipid
yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran.
Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh
struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik,
yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menyukai air)
maupun daerah hidrofobik (takut dengan air).
2. Protein
2.1 Protein Integral
Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan
di sitoplasma. Protein intregral juga berfungsi untuk memasukkan
zat-zat yang ukurannya lebih besar.
2.2 Protein Transmembran
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2
lapisan lipid atau transmembran. Bersifat amfipatik, mempunyai
sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan
untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan
glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE,
gula dimodifikasi di badan golgi
Berdasarkan struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable
atau selektif permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel
dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Fungsi membran plasma itu
sendiri yaitu:
a. Mengasingkan kandungan sel daripada persekitaran luar.
b. Mengawal pergerakan bahan ke dalam dan keluar sel. Ia telap kepada
air dan lipid tetapi tidak telap kepada bahan-bahan tidak berpola.
Molekul-molekul kecil dan bahan larut lipid dapat melalui lapisan
lipid dengan mudah.
3
c. Melindungi organel-organel di dalam sel.
2.1.2 Sitoplasma dan Organel Sel
a. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel
eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada
sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta
sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.
Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan
menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan
dari luar sel ke organel atau inti sel.
b. Organel Sel
Organel adalah organ-organ kecil yang terdapat dalam sitoplasma.
Ukurannya sub mikroskopis dan terlihat jelas hanya dengan mikroskop
elektron.Terdapat beberapa organel sel yang berperan penting di dalam
tubuh. Secara umum organel sel berfungsi untuk menyalurkan dan
mendistribusikan zat-zat gizi ke seluruh bagian tubuh. Organel-organel itu
di antaranya adalah :
1. Mitokondria
Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup,
selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis
pirimidin, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil
energi berupa adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme. Mitokondria
mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan
4
membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-
lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat
'ruangan' yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan.
Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati,
dan otot.
Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar
tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa
yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua
molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi
oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan
kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria.
2. Ribosom
Ribosom adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri
atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut
Ribonukleoprotein atau RNP). Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam
sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran
inti sel. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua
asam amino. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau
terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
5
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam
amino.
Fungsi Ribosom
a. Ribosom yang terdapat bebas dalam plasma, berfungsi untuk
sintesa protein yang dipergunakan oleh sel itu sendiri.
b. Ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma, berfungsi
untuk sintesa protein yang disekresikan keluar sel.
3. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler
pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh
Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya,
organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase.
Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.
Fungsi Lisosom
a. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam
sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini
akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut
6
endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke
endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama
kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi
pematangan dan membentuk lisosom.
b. Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi
bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-
mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel
dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom
(atau endosom lanjut).
c. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar
dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama,
membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom
lanjut).
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem
membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma
yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-
ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm
7
(nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan
selimut nukleus atau nuclear envelope. fungsi RE adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan
sitoplasma dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu
sendiri.
Fungsi Retikulum Endoplasma
a. Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka
calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
b. Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke
kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. (RE kasar)
c. Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE kasar dan RE
halus)
d. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-
sel hati.
e. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel
yang lain (RE kasar dan RE halus).
5. Badan Golgi
Badan Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel,
strukturnya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Fungsi Badan Golgi
a. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada
sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan
lain.
8
b. Tempat untuk memodifikasi protein
c. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
d. Untuk membentuk lisosom
2.1.3 Inti Sel
Inti dianggap salah satu struktur yang paling penting dari sel eukariotik
karena inti adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi kimia yang
terjadi didalam sel. Inti dari banyak sel mengandung satu atau lebih nukleolus.
Nukleolus adalah struktur protein sederhana yang mengandung asam ribonukleat
dalam jumlah besar yang akan membesar bila sel secara aktif mensintesis protein.
2.2 Jenis-Jenis Zat Gizi
Zat gizi adalah senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada
gilirannya diserap dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses kehidupan. Adapun jenis-jenis zat gizi adalah:
2.2.1 Karbohidrat
Fungsi :
Sumber energi, 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori
Pembentuk cadangan sumber energi
Memberikan rasa kenyang karena memiliki volume yang besar dan
mengandung selulosa
Pemberi rasa manis
Pengatur metabolisme lemak
9
Membantu pengeluaran feses
Klasifikasi :
Karbohidrat Sederhana
Monosakarida : gula paling sederhana seperti glukosa, sukrosa,
laktosa
Disakarida : gabungan dari dua jenis monosakarida seperti
galaktosa, fruktosa, maltosa
Oligosakarida : polimer monosakarida yang berupa homo atau
hetero, mempunyai rantai antara 2 sampai 10.
Karbohidrat kompleks
Polisakarida : pati, selulosa dan glikogen.
Sumber : beras, jagung, gandum, umbi-umbian, gula, bahan olahan (mie, roti).
2.2.2 Protein
Fungsi :
Membentuk jaringan baru dalam masa pertumbuhan dan perkembangan
tubuh.
Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang
aus, rusak, atau mati.
Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim
pencernaan dan metabolisme serta antibodi yang diperlukan.
Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu
intraseluler, ekstraseluler/interseluler dan intravaskuler.
Mempertahankan kenetralan (asambasa) tubuh.
10
Klasifikasi :
a. Menurut komposisi protein ada dua yaitu:
Protein sederhana/ simple protein adalah protein yang
hanya membedakan asam sebagai hasil hidrolisisnya seperti kuning
telur, albumin, gluten prolamin dan histen.
Protein terikat / conyungated protein adalah protein yang terdiri atas
protein sederhana dan senyawa lain yang bukan protein seperti
glikoprotein lipoprotein, phosphoprotein dan kromoprotein yang terikat
dengan zat pewarna (hemoglobin, rodopsin pada mata).
b. Menurut sumber protein ada dua yaitu:
Protein dari bahan makanan hewani (retinol)
Protein dari makanan nabati (karoten)
c. Menurut fungsi biologi
Protein enzim (semua enzim)
Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum, ovalbumin/telur,
kasein/susu, feritin/jaringan hewan)
Protein kontraktil (aktin dan tubulin)
Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)
Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)
Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)
d. Menurut bentuk dan sifat fisik
Protein globular
Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat)
membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin.
11
Protein ini larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
Protein serabut (fibrous protein)
Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun
memanjang, dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya
fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini
tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol.
Sumber : daging, ikan, susu, telur, kacang-kacangan, dan hasil laut lainnya.
2.2.3 Lemak
Fungsi :
Penghasil energi - 1 gram lemak mengandung 9 kalori (2,5 x energi pada
karbohidrat dan protein).
Pembangun/pembentuk struktur tubuh - Lemak biasanya disimpan dalam
jaringan adiposa (di bawah kulit/subcutaneous tissues 50%, alat tubuh
dalam rongga perut 45% dan 5% dalam otot), yang berfungsi sebagai
pelindung organ tubuh dan mengatur suhu tubuh
Protein sparer - Misalnya energi cukup tersedia dari lemak dan
karbohidrat, maka fungsi protein bisa dihemat.
Penghasil asam lemak esensial -Asam lemak yang berperan penting bagi
tubuh adalah linoleat, linolenat dan arakhidonat. Carrier (pembawa)
vitamin larut lemak
Pelarut vitamin
Klasifikasi :
a. Menurut sumbernya:
12
1. lemak hewani; berasal dari hewan
2. lemak nabati; berasal dari tumbuhan
b. Menurut konsistensinya:
1. lemak padat: lemak atau gajih
2. lemak cair; minyak
c. Menurut wujudnya:
1. lemak tak terlihat (invisible fat)
2. lemak terlihat (visible fat)
Sumber :
nabati ( biji-bijian, zaitun, kelapa, coklat, kacang-kacangan, dll) dan hewani
(mentega, susu, keju, kuning telur)
2.2.4 Vitamin
Fungsi :
Sebagai koenzim dan kofaktor
Berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi
Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
Klasifikasi :
a. Vitamin larut dalam air
Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin B
13
Vitamin B1 (Thiamine)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B3 (Niacin, Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida)
Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Vitamin B6 (Pyridoxine, piridoksal, piridoksamin)
Vitamin B8 (Biotin)
Vitamin B9 (Asam Folat, Folasin, asam pteroilglutamat)
Vitamin B12 (Kobalamin)
b. Vitamin tidak larut dalam air (A, D, E, K)
Sumber :
Vitamin A : susu, ikan, sayur-sayuran segar dan buah-buahan yang berwarna
merah, hijau, kuning.
Vitamin B : susu, gandum, ikan, sayur-sayuran hijau
Vitamin C : sayur dan buah-buahan terutama buah yang asam seperti jeruk,
nanas, tomat, papaya, semangka, brokoli, strawberi, dll.
Vitamin D : ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju
Vitamin E : ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan
Vitamin K : susu, kuning telur, dan sayuran segar
2.2.5 Mineral
Fungsi :
Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun
kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk
pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P untuk penyusunan protein
jaringan.
14
Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang
mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa
asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg.
Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.
Klasifikasi :
Mineral Makro Mineral Mikro
Kalsium (Ca)
Fosfor (P)
Magnesium (Mg)
Sulfur (S)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
Natrium (Na)
Besi (Fe)
Seng (Zn)
Iodium (I)
Selenium (Se)
Mangan (Mn)
Fluor (F)
dll
Sumber :
a. Mineral Makro :
Kalsium : Ikan, udang,susu, kuning telur, sayuran daun hijau seperti
sawi, bayam, brokoli,daun pepaya,daun singkong, daun labu, biji-
bijian(kenari, wijen, almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahannya
(kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe, tahu).
Fosfor : Daging, ikan, telur, Susu, keju, unggas, kacang-kacangan.
Magnesium : Sayuran hijau, tepung gandum, kakao, kacang-kacangan,
daging, makanan dari laut dan susu.
Sulfur : Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumber
utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino metionin dan sistein,
baik hewani maupun protein nabati.
15
Kalium : Daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan
dan sayuran (makanan mentah/segar).
Klorida : Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.
Natrium : Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang
diawetkan, daging, ikan,unggas, susu dan telur.
b. Mineral Mikro :
Besi : Daging sapi, daging ayam, kuning telur, udang, serealia
tumbuk, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau tua
Seng : Kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, susu, dedak
gandum
Iodium : Makanan laut dan ganggang laut (kerang, udang, rumput
laut dan aneka ragam ikan)
Mangan : Teh kering, kopi instan, tepung coklat, sambal pecel,
gandum, buah-buhahan yang dikeringkan, beras giling
Tembaga : Hati, kerang, serelia, uanggas, tiram, coklat, kacang-
kacangan, tanaman polong yang dikeringkan dan gandum
Molibden : Serelia utuh, kacang-kacangan, susu, hati
Kobalt : Daging, hati, susu, dan hasil olah susu
Fluor : Teh, kopi, makanan hasil laut, kacang kedele
Kromium : gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu, dan
kacang hijau
Selenium : keju, biji-bijian, peanut butter, daging, hati, bawang,
sayuran, dan ragi
2.2.6 Air
Fungsi :
Sebagai alat transportasi
mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida
(CO ) dan juga senyawa nitrat.
16
pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas
dalam cairan sendi, tubuh
katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh
membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut
Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air di
dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga
agar suhu tubuh tetapo berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.
Pelarut universal :
Senyawa bergerak lbh cepat dan mudah
Berperan dalam reaksi kimia contoh : Glucose larut dalam
darah dan masuk ke sel
Pengaturan suhu tubuh
Mampu menyerap panas dalam jumlah besar
Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas,
contoh : Otot-otot selama excercise
Pelicin : Mengurangi gesekkan
Reaksi-reaksi kimia : Pemecahan karbohidrat & pembentukan protein
Pelindung : Cairan Cerebro-spinal, cairan amnion
Klasifikasi : -
Sumber : -
2.3 Peran Zat Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Sel
Sebagai sumber energi. Zat gizi yang memberikan energi adalah
karbohidrat, protein, dan lemak melalui proses oksidasi.
Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Jaringan terbuat
dari protein, mineral, dan air. Sehingga diperlukan zat gizi tersebut untuk
17
membentuk sel-sel baru dan memeliharanya serta mengganti sel-sel yang
rusak.
Mengatur proses tubuh. Terdiri dari protei, mineral, vitamin, dan air.
a. Protein digunakan untuk : keseimbangan air dalam sel, antibodi
(penangkal organisme yang infektif dan bahan makanan asing yang
masuk kedalam tubuh)
b. Mineral dan vitamin digunakan untuk : pengatur proses oksidasi
sel, fungsi normal sel saraf dan otot, serta proses lainnya seperti
pertumbuhan dan penuaan.
c. Air digunakan untuk : melarutkan bahan-bahan dalam tubuh seperti
darah, cairan pencernaan dan jaringan, mengatur suhu tubuh,
mengatur peredaran darah, mengatur pembuangan zat sisa.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur dan komposisi sel :
1. Selaput plasma (membran plasma)
2. Sitoplasma dan organel sel, seperti ribosom, lisosom, mitokondria,
retikulum endoplasma, dan badan golgi.
3. Inti Sel
Jenis-jenis zat gizi : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
Peran zat gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel : sumber
energi; pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan jaringan;
mengatur proses tubuh.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah dasar ilmu gizi ini, pembaca khususnya
penulis sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Andalas paham tentang peranan zat gizi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
19
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wirjatmadi, Bambang. 2012. Pengantar Gizi Mayarakat. Jakarta: Prenada Media Group.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi : JILID II. Jakarta : Dian Rakyat.
Iman.2009. “Mineral untuk Nutrisi Tubuh” dalam http://dokter-medis.blogspot.com/2009/06/mineral-untuk-nutrisi-tubuh.html diakses pada tanggal 3 september 2012 pukul 21.05 WIB.
Anonim. “Vitamin” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin diakses pada tanggal 3 september 2012 pukul 21.15 WIB.
Anonim. “Lemak, Fungsi dan Sumber” dalam http://suaraterbaru.com/lemak-fungsi-dan-sumber diakses pada tanggal 3 september 2012 pukul 21.20 WIB.
Anonim. “Membran Plasma” dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_plasma diakses pada tanggal 2 september
2012 pukul 15.00 WIB.
Anonim. “Struktur dan Fungsi Organel Sel” dalam
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/struktur-dan-fungsi-
sel/struktur-dan-fungsi-organel-sel/ diakses pada tanggal 2 september 2012 pukul
15.10 WIB.
20
top related