makalah msi kelompok 10
Post on 17-Feb-2016
41 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Makalah
Model Penelitian Filsafat, Pemikiran
Modern, Ilmu Kalam dan Tasawuf
DI SUSUN OLEH :
Khairul (261222851)
Dedi Agus Maulijar (261222847)
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan pada kehadirat Allah SWT
yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Model penelitian filsafat, pemikiran modern, ilmu kalam
dan tasawuf” dengan tepat waktu. Tidak lupa salawat beserta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar
dalam segala keteladanannya. Tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, serta orang tua yang selalu mendukung dalam kelancaran membuat
tugas ini.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya, dan kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritikan yang konstruktif sangat kami harapkan guna adanya
peningkatan dalam pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
Banda Aceh, 20 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3.Tujuan makalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
2.1. Model Penelitian Filsafat ................................................................. 2
2.2. Model Penelitian Pemikiran Modern ............................................... 4
2.3. Model Penelitian Ilmu Kalam ......................................................... 7
2.4. Model Penelitian Tasawuf ............................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 17
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 17
3.2. Saran ................................................................................................ 17
DAFTAR KEPUSTAKAAN .............................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata model yang terdapat pada makalah berarti contoh, acuan, ragam atau
macam. Sedangkan penelitian berarti pemeriksaan, penyelidikan yang dilakukan
dengan berbagai cara secara seksama dengan tujuan mencari kebenaran-kebenaran
objektif yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul. Kebenaran-kebenaran
objektif yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar atau landasan untuk
pembaharuan, pengembangan atau perbaikan dalam masalah-masalah teoritis dan
praktis dalam bidang-bidang pengetahuan yang bersangkutan.
1.2. Rumusan Masalah
Apa model penelitian Filsafat?
Apa model penelitian Pemikiran modern?
Apa model penelitian Ilmu Kalam?
Apa model penelitian Tasawuf?
1.3. Tujuan Makalah
Mengetahui model penelitian Filsafat?
Mengetahui model penelitian Pemikiran modern?
Mengetahui model penelitian Ilmu Kalam?
Mengetahui model penelitian Tasawuf?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari istilah bahasa Yunani, “Philosophia”. “Philos” berarti
sahabat, teman, mencintai, dan “Sophia” berarti kebijaksanaan, ilmu pengetahuan,
hikmah. Jadi filasat berarti cinta kepada kebijaksanaan.1
2.1.1. Model-Model Penelitian Filsafat Islam
Berikut merupakan model-model penelitian yang dilakukan oleh para ahli
dengan tujuan untuk di jadikan bahan perbandingan bagi pengembangan
perbandingan filsafat islam selanjutnya
a) Model M Amin Abdullah.
Menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bercorak deskriptif, yaitu
penelitian yang mengambil bahan-bahan kajiannya dari bebagai sumber baik yang di
tulis oleh tokoh yang di teliti (sumber primer) maupun sumber yang di tulis oleh
orang lain mengenai tokoh yang di telitinya itu (sumber sekunder). Bahan tersebut
selanjutnya di teliti ke ontetikannya secara seksama, di klasifikasika menurut
variabel yang ingin di telitinya, dalam hal ini masalah etik; di bandingkan antara
sumber yang satu dengan sumber yang lainnya; lalu di deskripsikan (di
uraikan menurut logika berfikir tertentu) di analisis dan kemudian di simpulkan
b) Model Otto Horrassowitz, Majid Fakri dan Harun Nasution
Menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumbernya kajian pustaka.
Metodenya deskriptis analitis, sedangkan pendekatannya historis dan tokoh. Yaitu
bahwa apa yang disajikan berdasarkan data – data yang ditulis ulama terdahulu,
sedangkan titik kajiannya adalah tokoh.
1 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998) hal. 100
Penelitian serupa itu juga dilakukan oleh Majid Fakhry. Dalam bukunya
berjudul A History of Islamic Philosophy dan diterjemahkan oleh Mulyadi
Kartanegara menjadi Sejarah Filsafat Islam, majid Fakhri selain menyajikan hasil
penelitiannya tentang ilmu kalam, Mistisisme daqn kecenderungan – kecenderungan
modern dan kontemporer juga berbicara tentang filsafat.
Penelitiannya tersebut nampaknya menggunakan campuran. Yaitu selain
menggunakan pendekatan historis juga menggunakan pendekatan kawasan, bahkan
pendekatan substansi. Melalui pendekatan histories, ia mencoba meneliti latar
belakang munculnya berbagai pemikiran filsafat dalam islam. Sedangkan dengan
pendekatan kawawsan, ia mencoba mengemukakan berbagai pemikiran filsafat yang
dihasilkan dari berbagai tokoh tersebut.
Dalam pada itu Harun Nasution, juga melakukan penelitian filsafat deangan
menggunkan pendekatan tokoh dan pendekatan histories. Bentuk penelitiannya
deskriptif dengan menggunakan bahan – bahan bacaan baik yang ditulis oleh tokoh
yang bersangkutan maupun penulis lain yang berbicara mengenai tokoh tersebut.
Dengan demikian penelitiannya bersifat kualitatif.
c) Model Ahmad Fuad Al – Ahwani
Ahmad Fuad Al – Ahwani ntermasuk pemikir modern dari Mesir yang
banyak mengkaji dan meneliti bidang filsafat Islam. Adapun metode penelitian yang
ditempuh Ahmad Fuad Al– Ahwani adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian
yang menggunakan bahan – bahan kepustakaan. Sifat dan coraknya adalah penelitian
deskriptif kualitatif.
Sedangkan pendekatannyabersifat campuran, yaitu pendekatan histories,
pendekatan kawasan dan tokoh. Melalui pendekatan histories, ia mencoba
menjelaskan latar belakang timbulnya pemikiran filsafat dalam Islam. Sedangkan
dengan pendekatan kawasan ia mencoba membagi tokoh– tokoh filosof menurut
tempat tinggal mereka, dan dengan pendekatan tokoh, ia mencoba mengemukakan
berbagai pemikiran filsafat sesuai dengan tokoh yang mengemukakannya.2
2 A. Mustofa, Filsafat Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2004) hal. 113
2.2. Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam
Telah banyak hasil penelitian yang dilakukan para ahli yang mengambil tema
disekitar pemikiran modern dalam islam. Di antaranya hasil penelitian yang
dilakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R Gibb. Sebagai bahan perbandingan bagi
mereka yang berminat melakukan penelitian di bidang pemikiran modern dalam
islam ini ada baikna kita kemukakan model penelitian dari kedua peneliti tersebut.
a) Model Penelitian Deliar Noer
Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, adalah sulah satu karangan
delian Noer yang dilihat dari judulnya bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian
yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia yang terjadi pada
tahun 1900-1942. penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran,
permasalahan yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang
digunakan.
Diantara pemikiran yang melatar belakangi penelitian tersebut adalah adanya
asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-1942 merupakan
tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang.
Tetapi pemikiran, gerakan dan pengembangan yang umumnya bersangkutan dengan
gerakan modern Islam di negeri kita ini tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah
lebih lagi dari pada di masa permulaan ia tumbuh, gerakan modern Islam it uterus
saja berlanjut, bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga sesudah kita merdeka,
hingga kini. Dalam rangka ini maka mudah terlihat analogi yang dihadapi pada masa
merdeka dengan yang dihadapi di zaman jajahan Belanda dahulu. Dan dalam rangka
ini pula berkembang pemikiran, cara pendekatan, serta pemecahan permasalahan
yang bersamaan atau berlainan antara dua masa itu, yaitu antara masa merdeka
dengan masa penjajahan Belanda.
Dengan latar belakang yang berisi asumsi tersebut itulah kelihatannya Deliar
noer ingin mengetahui tentang pemikiran, pendekatan dan pemecahan masalah
bagaimanakah yang dilakukan umat Islam pada periode tersebut. Hal yang demikian
perlu dilakukan mengingat pemikiran pembaharuan ini mungkin masih tetap relevan
untuk digunakan pada masa-masa setelah kemerdekaan.
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka permasalahan yang ingin
dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana corak dan objek pembahruan
pemikiran yang dilakukan gerakan modern Islam yang dilakukan gerakan modern
Islam di Indonesia pada masa setelah kemerdekaan. Untuk mendapatkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk penelitian tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-
bahan yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang berkompeten
dalam bidangnya. Dan juga dengan pendekatan histories sosiologis, yang dengannya
dihasilkan pembahasan menurut peristiwa secra kronologis dapat dibuktikan
keberadaannya dalam sejarah, dan dengan pendekatan sosiologis dihasilkan deskripsi
yang menjelaskan berbagai peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya
saling berkaitan.
Melalui metode dan pendekatan tersebut dihasilkan informasi yang
komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Isalm dalm
bidang pendidikan, social, politik. Asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern
Islam dalm bidang politik meliputi Sarekat Islam, partaipartasi Islam, Reaksi
Belanda, reaksi kalangan kebangsaan, reaksi kalangan tradisi dan reaksi kalangan
nasionalis yang netral agama.
Dalam kesimpulannya itu, Deliar Noer menyimpulkan bahwa gerakan
pembaharu Islam di Indonesia mulai berakar pada pergantian abad yang lalu.
Berkembang dari masa ke masa dalam waktu empat puluh tahun, pada tahun 1940
gerakan ini telah menghujam dalam tanah air. Mengenai perkembangan dan sifat
gerakan modern Islam di Indonesia. Deliar Noer menyimpulkan bahwa sifat dan
kecenderungan gerakan ini dibentuk oleh pimpinan organisasi serta lingkungan
tempat organisasi itu bergerak.
Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Deliar Noer telah memberikan
model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian sejarah, yang dalam
hal ini sejarah gerakan modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan
kesimpulan yang secra akademis dapat dipertanggung jawabkan validitasnya.
Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar
belakang pemikiran, permasalahan, tujuan, metode dan pendekatan serta kerangka
analisis yang digunakan dalam penelitian telah tertampung dalam penelitian yang
dilakukan Deliar Noer.3
b) Model Penelitian H.A.R Gibb
Penelitian mengenai pemikiran modern dalam Islam pernah pula dilakukan
oleh H.A.R. Gib, maha guru pada univesitas Oxford. Hasil penelitiannya berjudul
Modern trends in Islam yang diterjemahkan oleh L.E Hakim dengan judul aliran-
aliran modern dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta pada tahun 1945.
Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islma kelihatannya bertolak
dari tesisnya yang mengatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang hidup dan vital
dalam menyampaikan dakwah kepada hati, pikiran, dan perasaan dari berpuluh-
puluh, malah beratus-ratus miliun manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman
supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan takwa.
Pada bagian lain Gibb mengatakan, bahwa agama Islam dan para
penganutnya merupakan satu susunan yang sama, masing-masing membentuk dan
memberikan reaksi di antara satu sama lainnya selama Islam itu tetaptinggal sebagai
satu organisme yang hidup dan ajaran-ajarannya memberikan kepuasan bagi
perasaan keagamaan pengikut-pengikutnya.
Penelitian H.A.R Gibb adalh bersifat eksploratif deskriptif, yaitu penelitian
yang mencoba mendiskripsikan secara mendalam suatu objek denagn menggunakan
data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedang pendekatan yang digunakan
bersifat filosofis histories, yaitu penelitian yang tekannanya ditujukan untuk
mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang
diteliti, seta didukung oleh data-data histories yang dapat dipercaya.
Dari penelitian itu Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran
Islam, ketegangan dalam Islam, dasar-dasar modernisme, agama kaum modern,
hokum dan masyarakat serta Islam di dunia.
Ketika berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam. Gibb mengatakan,
bahwa Al-Qur’an adalah suatu kitab yang berisi perintah-perintah, yang
3 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. (Jakarta: Bulan Bintang, 2003) hal. 92
didakwahkan oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir hidupnya
mengenai pelajaran agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan
terhadap mereka yang ingkar, tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang berlaku, dan
beberapa peraturan mengenai soal-soal social dan hukum.
Selanjutnya, ketiak berbicara tentang dasar-dasar modernisme, Gibb
mengatakan bahwa modernisme menimbulkan satu pergolakan pikiran yang amat
hebat pengaruhnya dikalangan mereka yang dangkal ilmu pengetahuannya.
Dari uraian tersebut, terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam
Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang
sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis,
khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya. Dan pendekatan
yang digunakan dalam penelitiaanya itu adalah pendekatan filosofis histories, yaitu
penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-nilai universal yang
didasrkan pada informasi yang terdapat dalam kiatb suci dan didukung oleh
kebenaran sejarah.4
2.3. Pengertian Ilmu kalam
Ilmu kalam atau ilmu telogi menurut pengertian secara harfiyah yaitu bersal
dari kata teo yang artinya tuhan dan logi yang artinya ilmu sedangkan menurut
pengertian secara giobal yaitu ilmu membahas tentang masalah ketuhanan serta
berbagai masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang
meyakinkan
Dengan demikian seseorang yang mempeajari dapat mengetahui bagaiman
cara-cara untuk memiliki keimanan dan bagaimana pula cara menjaga keimanan
tersebut agar tidak hilang atau rusak5
2.3.1. Model-Model Penelitian ilmu kalam
4 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. (Jakarta: Bulan Bintang, 2003) hal. 97
5 Muhammad Ahmad, Tauhid - Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998) hal. 45
Secara garis besar, penelitian ilmu penelitian ilmu kalam dibagi menjadi dua
bagian yaitu pertam penelitian yang bersifat dasar atau pemula kedua penelitian yang
bersiafat lanjutan atau pengembangan dari penelitaian pemula
1) Penelitian pemula
Dalam kaitan ini dapat kita jumpai beberapa karya hasi penelitian pemula
sebagai berikut :
a) Model abu mansur muhammad bin muhammad bin mahmud al maturidi
Beliau telah menulis buku teologi islam yang berjudul kitab at-tauhid dalam
buku tersebut disebutkan pembahasan tentang cacatnyataqlid dalam hal beriman,
serta kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama' (dalil naqli) dan dalil aqli,
pembahasan tentang alam dan perbedaan faham diantara manusia tenteng cara allah
menciptakan makhluk
b) Model al-imam abi al-hasan bin isma'il al-asy'ari
Beliau telah menulis buku berjudul maqalat al-islamiyyin wa ikhtilaf al-
mushallin. Didalam buku tersebut membahas aliran-aliran induk yang ada sepuluh
dan dibahas pula masalah aliran syiah, kepemimpinan,kerasulan, keimanan, janji
baik dan buruk, siksaan bagi anak necil, tentang tahkim, hakikat manusia
c) Model abdul al-jabbar bin ahmad
Beliau menulis buku sarah al-ushul al-khamsyah dalam buku tersebut
disebutkan tentang ajaran mu'tazilah secara mebdalam diantaranya adalah kewajiban
yang utama dalam mengetahui allah, ma'na wajib, ma'na keburukan, hakikat
pemikiran dan macam-macamnya .
d) Model thohariyah
Beliau telah menulis buku yang berjudul syarah al- aqidah at- thahawiyah
dan didalam buku tersebut telah dibahs kewajiban mengimani mengenai apa yang
telah dibawah oleh rasul kewajiban mengikuti ajran para rasul,ma'na tauhid, dan
dibahs pula macam-macam tauhid yang dibawh oleh para rasul
e) Model al-imam al-harmain al-juwaini
Beliau telah menulis buku yang berjudul al-syamil fi ushul al-din. Didalam
buku tersebut membahas tentag penciptaan alam yang didalamnya terdapat hakikat
jauhar (subtansi), didalamnya dibahas hakikat taihid, kelemahan kaum mu'tazilah,
pembahasan tentang akidah, kajian tentang dali atas kesucian allah
f) Model al-ghazali
Beliau telah menulis buku al-iqtishod fi al-i'tiqod membahas tentang perlunya
ilmu dalam memahami agama dan juga perlunya ilmu sebagai fardhu kifayah,
pembahasan tentang dzat allah, tentang qodimnya alam dan penetapan tentang
kenabian muhammad saw
g) Model al-amidy
Beliau telah menulis buku yang berjudul ghoyah almaram fi ilmu kalam yang
membahas tentang sifat-sifat wajib bagi allah sifat nafsianya dan sifat yang jaiz bagi
allah dan pembahasan tentang keesaan allah swt perbuatan yang bersfat wajib al-
wujud dan tentang tidak ada penciptaan selain allah
h) Model al syahrastani
Beliau telah menukis buku yang berjudul nihayah al-iqdam fi ilmi al-kalam
yang membahas tentang barunya alam, tauhid, sifat-sifat azali, hakikat ucapan
manusia tentang allah sebagai yang maha pendengar dan perbuatan-perbuatan
sebelum datngnya syariat
i) Model al bazdawi
Beliau telah menulis kitab yang berjudul ushul al-din yang membahas
perbedaan pendapat para ulam' mengenai mempelajari ilmu kalam mengerjakan dan
menyusunnya, perbedaan pendapat para ulam' mengenai sebab-sebab seorang hamba
mengetahui sesuatau macam –macam ilmu pengetahuan, tentang allah sebagai
pencipta alam semesta, tentang kehiduan di akhirat Seluruh penelitain yang
dilakukan para tokoh islam tersebut dikata gorikan sebagai penelitian pemula yang
bersifat eksloratif dan pendekatan doktriner atau subtansi ajaran6
2) Penelitian Lanjutan
Berbagai hasil penelitian lanjutan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a) Model abu zahra
Beliau telah menulis buku yang berjudul tarikh al-mazahib al-islamiyah fi al-
siyasyah wa al-aqo'id yang membahas tentang objek-objek yang dijadikan angkal
pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang politik yang berdampak pada
masalah teologi dan membahas aliran dalam madzab syiah , khawarij dengan
berbagai sektenya
b) Model ali mustofa alghurabi
Beliau telah meulis buku yang berjudul tarikh al-firakh al-islamiyah wa
nasyatu ilmu al-kalam ind al-muslimin yang membahas perkembangan ilmu kalam,
keadaan aqidah pada zaman nabi, khulafaurrasyidin dan dilanjutkan pembahasan
mengenai aliran mu'tazilah lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikir teoliginya.
c) Model abdul al-latif muhammad al-asyr
Beliau telah menulis buku yang berjudul al-fikriyah li madzhab ahl al-sunnah
yang membahas tentang pokok-pokok yang menyebabkan timbul nya perbedaan
pendapat dikalangan umat islam, masalah mantiq dan filsafah, barunya alam, sifat-
sifat yang melekat pada Allah SWT serta ijtihad dalam hukum agama.
d) Model ahmad mahmud subdi
6 Muhammad Ahmad, Tauhid - Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998) hal. 47
Beliau telah menulis buku yang berjudul fi ilmi kalam yang membahas
tentang aliran mu'tazilah lngkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya
e) Model Ali Sami' Al-Nasyr dan Amar Jam'iy At-Tholibi
Beliau telah melakukan penelitian khusus terhadap akidah kaum salaf dengan
mengambil tokoh Ahmad bin hambal,Al-bukhari,Ibn kutaibah,dan usman al-darimi.
Buku tersebut telahditerbitkan oleh Al-Ma'arif Iskandariyah tanpa menyebutkan
tahunnya.Dalam buku tersebut telah di ungkap tentang pemikiran kaum salaf yang
berasal dari tokoh-tokohnya yang menonjol itu.
f) Model Harun Nasution
Harun Nasutionh yang dikenal sebagai guru besar filsafat dan teologi banyak
mencurahkan perhatiannya pada penelitian dibidang teologi islam(Ilmu Kalam).
Salah satu hasil penelitiannya adalah buku fi Ilm al-Kalam(teologi islam).dalam
buku tersebut selain dikemukakan tentang sejarah timbulnya persoalan-persaoalan
teologi dalam islam,juga dikemukakan tentang berbagai aliran telogi islam lengkap
dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya.7
Dari berbagai penelitian yang sifatnya lanjutan tersebut, dapat diketahui
model penelitian yang dilakukan dengan menggunakan ciri-ciri sebagaim berikut:
Pertama : Penelitian tersebut termasuk penelitian kepustakaan
Kedua : Bercorak deskriptif
Ketiga : Menggunakan pendekatan histories
Keempat : Menggunakan analisis doktrin juga analisis perbandingan.8
2.4. Pengertian Tasawuf
7Rozak, Abdul, dan Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006) hal. 308 Rozak, Abdul, dan Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006) hal. 35
Dari segi kebahasaan, (linguistik) terdapat sejumlah kata atau istilah yang
dihubungkan orang dengan tasawuf. Harun Nasution misalnya menyebutkan lima
istilah yang berhubungan dengan tasawuf, Yaitu Al-suffah(ahl al-suffah) yaitu orang
yang ikut pindah dengan Nabi dari mekkah ke madina, Saf yaitu barisan yang
dijumpai dalam melaksankan sholat berjama’ah, Sufi yaitu suci dan bersih, sophos
(bahasa yunani:hikmah), dan suf (kain wol kasar).
Selain pengertian tasawuf dapat di lihat dari kebahasaan sebagaimana disebut
di atas, Juga dapat dilihat dari segi istilah. Dalam kaitan ini terdapat tiga sudut
pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf. Pertama, Sudut
pandang manusia sebagai mahluk terbatas; Kedua sudut pandang manusia sebagai
mahluk yang harus berjuang; Ketiga, Sudut pandang manusia sebagai mahluk
bertuhan.
Tasawuf atau sufisme adalah salah satu dari jalan yang dilektakkan tuhan
didalam lubuk islam dalam rangkah menjukkan mungkinnya pelaksanaan kehidupan
rohani bagi jutaan manusia yang sejati yang telah berabad-abad mengikuti dan terus
mengikuti agama yang di ajarkan Alquran.
Dengan menempatkan pengertian yang proporsional sebagaimana yang
disebutkan di atas, tampak tasawuf tidak mengesankan keterbelakangan,
kemunduran, atau semacamnya,melainkan memperlihatkan ketangguhan jiwa dalam
berbagai problema hidup yang senantiasa datang sili berganti.9
2.4.1. Model-model penilitian Tasawuf
Sejalan dengan fungsi dan peran tasawuf yang demikian itu, dikalangan para
ahli telah timbul upaya untuk melakukan penelitian tasawuf. Berbagai bentuk dan
model penelitian tasawuf secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut.
a) Model Sayyed Husein Nasr
Sayyed Husein nasr selama ini dikenal dengan ilmuan muslim kenamaan di
abad modern yang amat produktif dalam melahirkan sebagai karya ilmiah.
Perhatiannya terhadap pengembangan terhadap studi Islam demikian besar,
termasuk dalam bidang tasawuf. Hasil dalam bidang tasawuf iya sajikan dalam buku
9Simuh, Ahlak Tasawuf.(Jakarta: PT.raja grafindo persada, 1998) hal. 50
berjudul tasawuf dulu dan sekarang yang diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M. dan
diterbitkan pustaka firdaus, jakarta tahun 1985.
Didalam buku tersebut disajikan hasil penelitiannya dibidang tasawuf dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan tematik, yaitu pendekatan yang mencoba
menyajikan tasawuf sesuai dengan teman-teman tertentu. Diantaranya urain tentang
visi tasawuf dengan pengutuhan manusia. Didalamnya dinyatakan bahwa tasawuf
merupakan sarana untuk menjalin hubungan yang intens dengan tuhan dengan upaya
mencapai keutuhan manusia. Selanjutnya, dikemukakan pula tentang tingkatan-
tingkatan kerohanian tentang tasawuf, manusia didalam kelanggengan ditengah
perubahan yang tampak. Setelah itu dikemukakan pula perkembangan tasawuf yang
terjadi pada abad ke-tujuh.
Dari uraian singkat diatas terlihat bahwa motif penelitian tasawuf yang
diajukan Sayyed Husein Nasr adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan tematik
yang berdasarkan pada studi kritis terhadap ajaran tasawuf yang pernah berkembang
dalam sejarah.
b) Model Mustafa Zabri
Mustafa Zabri memusatkan perhatiannya terhadap tasawuf dengan menulis
buku dengan judul kunci memahami ilmu tasawuf diterbitkan oleh bina ilmu,
Surabaya, tahun 1995. Penelitian yang dilakukannya bersifat eksploratif, yakni
menggali ajaran tasawuf dari berbagai literatur ilmu tasawuf. Dalam bukunya yang
berjumlah 26 tersebut, disajikan tentang kerohanian yang didalam dimuat tentang
kehidupan Nabi Muhammad SAW, kunci mengenal tuhan, sendi kekuatan batin,
fungsi kerohanian dalam menentramkan batin, tarekat dari segi arti dan tujuannya.
Selanjutnya, dikemukakan tentang membuka tabir (hijab) yang membatasi
diri dengan tuhan dzikrullah, istighfar dan bertubat, do’a, waliyullah, keramat,
mengenal diri sebagai cara untuk mengenal tuhan, makan laila illa Allah, hakikat
pengearatian tasawuf catatan sejarah pengembangan tasawuf dan ajaran tentang
ma’rifat.
Dengan demikian penlitian tersebut semata-mata bersifat eksploratif yang
menekankan pada ajaran yang terdapat pada ajaran tasawuf berdasarkan literatur
yang ditulis para ulam terdahulu seta dengan mencari sandaran-sandaran pada
Alquran dan hadits.
c) Model Kutsar Azhari Noor
Kutsar Azhari Noor selaku dosen pada fakultas ushuluddin IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dalam rangka penulisan disertasinya memusatkan perhatian
pada penelitian tasawuf. Terlihat bahwa penilituhan yang ditempuh Kutsar Azhari
Noor adalah studi tentang toko dengan paham yang khas, Ibn Arabi dengan
pahamnnya wahdat al-wujud.
Penelitian ini cukup menarik karena dilihat dari segi paham yang
dibawakannya, yaitu wahdat al-wujud telah menimmbulkan kontrofersi dikalangan
ulamak, karena paham tersebut di nilai membawa paham reinkarnasi, atau paham
serba tuhan, yakni tuhan menjelma dalam berbagai ciptaannnya.
d) Model Harun Nasution
Harun Nasution, guru besar dalam bidang teologi dan filsafat islam juga
menaruh perhatian terhadap penititian dibidang tasawuf. Hasil penilitiannya dalam
bidang tasawuf ia tuangkan antara lain dalam bukunya berjudul filsafat dan
mistisme dalam islam, yang terbitkan oleh bulan bintang, Jakarta, tahun 1973.
Penelitian yang dilakukan oleh Harun Nasution pada bidang tasawuf ini
mengambil pendekatan tematik, yakni peyajian ajaran tasawus disajikan dalam tema
jalan untuk dekat pada tuhan, zuhud, dan station-station, Al-Mahabbah, al-ma’rifah,
al-fana’, al-ittihat, al-hulul dan wahdat al-wujud. Pada setiap topik tersebut selain
dijelaskan tentang isi ajaran dari tiap topik tersebut dengan data-data yang
didasarkan pada literatur kepustakaan, juga dilengkapi dengan tokoh yang
memperkenalkannya. Salain itu Harun Nasution mencoba mengemukakan latar
belakang sejarah timbulnya paham tasawuf dalam Islam.
Penelitian yang menggunakan pendekatan tematik tersebut terasa lebih
menarik karena langsung menuju kepada persoalan tasawuf dibandingkan dengaan
penddekatan yang bersifat tokoh.
Penelitian tersebut sepenuhnya bersifat deskriptif eksploratif, yakni
menggambarkan ajaran sebagaimana adanya dengan mengemukakannya sedemikian
rupa, penelitian mengemukakan apa adanya dengan sedikit melakukan perbandingan
antara satu ajaran dengan ajaran tasawuf lainnya, namun hal ini pun bukan
ditujuhkan untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari ajaran –ajaran tersebut.
e) Model A. J. Arberry
A. J. Arberry, salah seorang peneliti Barat kenamaan, banyak melakukan
studi keislaman, termasuk penelitiaan dalam bidang tasawuf. Dalam bukunya
berjudul pasang surut aliran tasawuf. A.J.Arberry mencoba menggunakan
pendekatan kombinasi, yaitu antara pendekatan tematik dengan pendekatan tokoh.
Dengan pendekatan demikian ia coba kemukakan tentang firman Tuhan, kehidupan
Nabi, Para zahid, para sufi, para ahli teori tasawuf, struktur tasawuf serta runtuhnya
aliran tasawuf.
Dari isi penilitihan tersebut, tampak bahwa A.J.Arberry menggunakan
analisis kesejarahan, yakni berbagai tema tersebut dipahami berdasarkan kontek
sejarahnya, dan tidak dilakukan proses aktualisasi nilai atau mentrasformasikan
ajaran-ajaran tersebut kedalam makna kehidupan modern yang lebih luas.
Jika penelitian-penelitian tersebut di atas bersifat penilitihan deskriptif,
sebelumnya penelitian dalam bidang tasawuf yang di lakukan oleh Abi Al-qasim
Abdul Karim Hawaran Al-Naisabury yang berjudul Al-risalah Al-qusyairiyah fi ‘ilm
al-tasawuf yang ditahkik oleh Ma’ruf Zarin dan Ali Abd Al-Hamid Balthaji.
Diterbitkan oleh Dar Al-Khair tanpa tahun. Dan berdasarkan pada ayat-ayat Alquran
dan Alhadits dan pendapat para ulama al-Qusyairi dalam bukunya itu antara lain
menyajikan tentang asal-usul tauhid menurut kaum sufi, yaitu ma’rifatullah dan
sifat-sifatya, keimanan, rezeki, kekufuran, Al-Aray dan kebenaran Allah SWT.
Penelitian demikian dilakukan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’
Ulum Al-Din Jilid Iii dalam kitab tersebut antara lain dikemukakan kitab tentang
keajaiban hati, kitab cara melatih dan mendidik jiwa kitab cara mengendalikan
syahwat, kitab sifat-sifat lalai pada manusia dan lain sebagainya.
Kitab ini cukup dikalangan pesantren dan telah mewarnai kehidupan para
santri sedemikian rupa, sehingga akhlak para santri pada umumnya menjadi baik
patuh dan tunduk pada tuhan.10
10Simuh, Ahlak Tasawuf.(Jakarta: PT.raja grafindo persada, 1998) hal. 66
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebagaimana yang telah di jelaskan pada bab pembahasan makalah ini, dari Model
penelitian Filsafat, model penelitian pemikiran modern, model penelitian ilmu
kalam, dan model penelitian tasawuf ada beberapa ahli di bidangnya yang
melakukan penelitian dan dapat menjadi acuan untuk mereka-mereka yang ingin
melakukan penelitian dalam bidag yang disebutkan diatas.
3.2. Saran
Untuk dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya dalam penulisan makalah kami
mohon kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)
A. Mustofa, Filsafat Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2004)
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan.
(Jakarta: Bulan Bintang, 2003)
Muhammad Ahmad, Tauhid - Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia,
1998)
Rozak, Abdul, dan Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2006)
Simuh, Ahlak Tasawuf.(Jakarta: PT.raja grafindo persada, 1998)
top related