metode konservasi tanah dan air
Post on 30-Dec-2015
213 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR
Page 2
KONSERVASI TANAH
Menjaga struktur tanah agar tidak terdispersi. Mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan.
Pendekatan:
(1) Menutup tanah, dengan tumbuhan/tanaman/sisa tanaman. Tujuan: melindungi dari daya rusak butir hujan.
(2) Memperbaiki dan menjaga tanah.
Tujuan: memperbesar daya serap tanah terhadap air, dan agar tanah resisten terhadap proses penghancuran agregat dan pengangkutan.
(3) Mengatur aliran permukaan, dengan saluran. Tujuan: agar air mengalir dengan kecepatan yang tidak merusak dan memperbesar jumlah air yang terinfiltrasi.
Page 3
METODE KONSERVASI
(1) Metode Vegetatif
menggunakan tanaman/tumbuhan/sisa-sisa tanaman
(2) Metode Mekanik
perlakuan fisik terhadap tanah (bangunan pencegah erosi)
(3) Metode Kimia
menggunakan bahan-bahan kimia sintetis maupun alami.
dicampurkan ke tanah untuk pembentukan struktur tanah.
Page 4
METODE VEGETATIF
Fungsi:
(a) Melindungi tanah dari daya perusak butir hujan.
(b) Melindungi tanah dari daya perusak aliran.
(c) Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah (transpirasi tanaman).
Efisiensi vegetasi dalam konservasi:
Vegetasi Permanen
Padang Rumput Campuran
Leguminosa berbiji kecil
Serealia berbiji kecil
Tanah gundul tanpa vegetasi
Leguminosa berbiji besar
Tanaman semusim dalan barisanSemakin kecil
Page 5
MACAM-MACAM METODE VEGETATIF
(1) Penanaman tanaman penutup tanah secara terus menerus.
Digunakan untuk tanah yang tidak diusahakan (misal kelerengan tinggi)
(2) Penanaman Strip (Strip Cropping)
Penanaman memotong lereng / menurut kontur
Berselang seling, tanaman semusim dengan penutup tanah
Lebar strip 20 – 50 meter
Kelerengan 6 – 15 %
Page 6
Ada 3 tipe (Kell & Brown, 1938; Tower & Garden, 1946)
Menurut kontur Strip Lapangan
Lebar seragam, melintang lereng, dilakukan pada daerah dengan topografi tidak seragam
Page 7
Penanaman strip berpenyangga (buffer strip cropping)
- Strip rumput/legume dibuat datar engan strip-strip tanaman pokok
- Lebar strip bisa seragam / tidak
- Strip rumput diletakkan pada lereng yang kritisMenentukan Lebar Strip
(Wischmeier & Smith, 1965; USA Tenggara)
Rumus:
W = 27 – ¾ (S – 6)
Dimana: W = lebar strip (meter), S = Lereng (%)
Page 8
(3) Pergiliran tanaman dan pupuk hijau (conservation rotation)
Prinsip, seperti metode strip cropping
(4) Sistem Pertanian Hutan (Agroforestry)
Mengintegrasikan tanaman pohon dengan tanaman rendah
(5) Pemanfaatan sisa-sisa tanaman
MULSA
- Daun/batang tumbuhan dipotong-potong kemudian disebarkan ke permukaan tanah (setebal 25-30 cm).
- Sebaiknya sisa tanaman yang proses pelapukannya lambat (batang jagung, sorgum, jerami padi, dsb.)
Page 9
Mekanisme mulsa:
- Mengurangi erosi dengan cara meredam energi hujan yang jatuh
- Mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan
- Mengurangi daya gerus aliran permukaan
- Meningkatkan kegiatan biologi tanah dan dalam proses perombakannya akan terbentuk senyawa organik penting untuk pembentukan struktur tanah meningkatkan kemampuan menyerap air.
PUPUK HIJAU
- Dibenamkan ke dalam lubang tanah (20-30 m) yang memanjang memotong lereng secara merata di seluruh bidang tanah.
- Bahan dipilih yang mudah lapuk
Page 10
METODE MEKANIK
Perlakuan fisik dan mekanik Pembuatan bangunan
Fungsi:
(a) Mengurangi/memperlambat aliran permukaan.
(b) Meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
(c) Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
(d) Memperbesar dan memperbaiki infiltrasi air ke dalam tanah.
(e) Penyediaan air bagi tanaman.
Page 11
Macam-macam Metode Mekanik
(1) Pengolahan tanah (Tillage)
Perlakuan meknis untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman (sebagai tempat tumbuh bibit, daerah perakaran, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma).
Pengolahan Tanah kurang / bahkan merugikan konservasi.
Pengolahan tanah berorientasi konservasi:
- Pengolahan tanah seperlunya saja (minimum tillage)
- Pengolahan tanah pada kandungan air tepat (pF 3 – 4)
- Pemberantasan gulma menggunakan herbisida.
- Merubah kedalaman pengolahan
Page 12
(2) Pengolahan tanah menurut kontur (contour cultivation)
- Pembajakan tanah melintang / memotong lereng
- Lebih efektif jika diikuti penanaman menurut kontur
Keuntungan:
Terdapat penghambat aliran permukaan
Memungkinkan penyerapan air lebih besar di daerah kering
Menghindarkan pengangkutan tanah
Page 13
(3) Guludan (4) Guludan bersaluran
(5) Parit/Saluran Pengelak (diversion ditch)
Dibuat melintang lereng, untuk menampung air dan mengalirkan ke saluran pembuang utama. Besarnya tergantung laju puncak aliran yang terhitung.
Page 14
(6) Teras
Teras tangga/bangku
Teras berdasar lebar Teras berdasar sempit
Page 15
(7) Balong/waduk, Dam penghambat, Rorak, dan Tanggul
Berfungsi untuk mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan, sehingga air dapat meresap ke dalam tanah. Selain itu air yang tertampung juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Page 16
METODE KIMIA
Penggunaan preparat kimia sintetis maupun alami
Untuk mendukung proses pembentukan agregat/struktur tanah
Sejak 1972 ditambah,
Merubah sifat-sifat hidrofobik/hidrofilik tanah sehingga merubah kurva penahanan air.
Mengurangi dan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah memperngaruhi kemampuan tanah untuk menahan unsur hara
Page 17
Preparat kimia SOIL CONDITIONER (Pemantap struktur tanah)
Keunggulan:
- Tahan terhadap serangan mikroba
- Dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman semusin (pada tanah liat berat)
- Mempertinggi permeabilitas tanah sehingga erosi berkurang.
Page 18
(1) MCS
Campuran dimethyldichlorosilane dan methyl-trichlorosilane (Van Bavel, 1950)
Berupa cairan yang mudah menguap, gas yang terbentuk bercampur dengan air tanah. Senyawa yang terbentuk membuat agregat tanah stabil.
(2) Krilium (W.P. Martin & G. Taylor, 1952)
merupakan garam natrium dari polyacrylonitrile yang terhidrolisa.
Page 19
SOIL CONDITIONER mahal, maka dikembangkan bahan lain:
(a) Polimer tak terionisasi: Polyvinyl alcohol (PVA)
(b) Polyanion:
- Polyvinyl acetate (PVa)
- Polyacrylonitrile setengah terhidrolisa (Hp PAN)
- Poly acrylic acid (PAA)
- Vinyl acetate malcic acid copolymer (VAMA)
(c) Polication: Dimethylaminoethylmetacrylate (DAEMA)
(d) Dipole polimer (gugus + dan -) : Polyacrylamide (PAM)
(e) Emulsi Bitumen
Kelompok a,b,c & d bersifat non hidrofobik; Kelompok e bersifat non-hidrofilik; Kelompok b & e dapat meningkatkan KTK
Page 20
Contoh penggunaan:
PAM bersifat non-hidrofobik, memiliki bagian aktif amide yang mengikat -OH pada butir liat melalui ikatan hidrogen.
Liat OH N
N
C
H
R
O
Polimer
Cara aplikasi:
-PAM dicampur air denganperbandingan volume tertentu
-Dicampur tanah dengan menyemprotkan emulsi tersebut ke permukaan tanah kemudioan diaduk dengan cangkul/garu.
Page 21
Pengaruh terhadap perbaikan struktur tanah dipengaruhi:
(1) BM polimer, optimum PAM 106
(2) Kandungan air tanah, optimum pada titik lengkung terbesar pada kurva pF.
(3) Konsentrasi emulsi, tanah berkadar liat tinggi lebih sedikit daripada tanah berpasir.
Bitumen Preparat termurah, mengandung gugus aktif Carboxyl
Pengaruh:
Menyebabkan tanah lebih hidrofobik sehingga sangat bermanfaat bagi pembentukan agregat tanah yang mudah mengeras
top related