operasional sistem kendali elektropneumatik

Post on 11-Aug-2015

255 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

OPERASIONAL SISTEM KENDALI ELEKTROPNEUMATIK

ELEKTRO PNEUMATIK• Pada prinsipnya hal yang membedakan elektro pneumatik dan pneumatik

murni yaitu terletak dari pengontrolan dan pengoprasianya. Bila pengoprasian dan pengontrolan pneumatik murni dilakukan langsung ke katup dengan cara kerja mekanik, maka pengontrolan dan pengoprasian elektro penumatik dilakukan melalui relay dan solenoid dengan cara kerja elektronik.

Keuntungan dari kontroler elektropneumatik

• Kontroler elektropneumatik mempunyai keuntungan berikut ini dibandingkan dengan sistem kontrol pneumatik:

• Keandalan yang tinggi (lebih sedikit bagian bergerak yang dapat terkena keausan oleh pemakaian)

• Perencanaan dan upaya uji serah terima lebih rendah, terutama untuk kontrol yang rumit.

• Upaya instalasi lebih rendah, terutama ketika komponen-komponen modern, seperti terminal-terminal katup digunakan.

• Perubahan informasi yang lebih mudah di antara beberapa kontroler. Kontroler-kontroler elektropneumatik telah memposisikan diri dalam praktek industrial modern dan aplikasi sistem kontrol pneumatik murni terbatas pada beberapa aplikasi khusus.

APLIKASI ELEKTRO PNEUMATIK

• Penanganan benda kerja (seperti penjepit, penentu posisi, pemisah, penumpuk, pemutar)

• Pengemasan• Pengarsipan• Pembukaan dan penutup pintu (seperti bis-bis

dan kereta api)• Pembentukan logam (emboss, dan pres)• Pengecapan

Komponen Utama Elektro Pneumatik

Pada sistem elektro pneumatik terdapat 4 kelompok dasar yaitu :

1. Power Supply (Pasokan energi) Arus listrik Udara bertekanan

2. Elemen-elemen masukan (Sensor) Limit switch Tombol tekan Proximity sensor

3. Elemen pemroses (Prosessor) Switching logic Katup solenoid Converter Pneumatik ke Elektrik

4. Aktuator dan elemen kontrol akhir Silinder Motor Katup kontrol akhir

Rangkaian kendali elektrik

Rangkaian utama/ tenaga

Power Suply

Modul unit power supplytransformer utama yang mengubah voltase dari sumber supply (misalnya 220 volt) menjadi voltase output (umumnya 24 volt)Rectifier dan kapasitor untuk membangkitkan voltase langsungRegulator/Stabilization untuk menstabilkan voltase langsung

MACAM-MACAM SILINDER KERJA GANDA

RELAY

• Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi

Prinsip Kerja Relay• Relay terdiri dari Coil & Contact• coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik,

sedang contactadalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup

Click

RELAY KARAKTERISTIK RELAY ·PERAWATAN RENDAH ·MENAMBAH/MENGURANGI JUMLAH KONTAK ·DAPAT DIPAKAI PADA TEGANGAN YANG BERVARIASI ·KECEPATAN OPERASI YANG RELATIF TINGGI. MIS. WAKTU KONTAK YANG SINGKAT·DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI MEMORY (HOLDING/LATCHING)

Solenoid Valve• Solenoid valve adalah sebuah katup yang menggunakan

sistem elektromagnetik yang akan menggerakkan spool sehingga katup pengarah bekerja dan mempunyai koil / kumparan sebagai penggeraknya.

• Solenoid mengaktuasikan katup kontrol arah dan relay bisa sebagai pemroses atau fungsi kontrol aktuator. Sebagai contoh: jika katup kontrol arah digunakan untuk mengontrol silinder, maka katup kontrol arah adalah elemen kontrol untuk kelompok aktuator. Jika elemen tersebut didefinisikan sebagai sinyal prosesor, maka harus ditempatkan pada kelompok prosesor.

Limit switch• Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada bagian

actuator nya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri ataupun kanan, mempunyai micro switch dibagian dalamnya yang berfungsi untuk mengontakkan atau sebagai pengontak.

• Cara Kerja:Ketika actuator dari Limit switch tertekan suatu benda baik dari samping kiri ataupun kanan sebanyak 45 derajat atau 90 derajat ( tergantung dari jenis dan type limit switch ) maka, actuator akan bergerak dan diteruskan ke bagian dalam dari limit switch, sehingga mengenai micro switch dan menghubungkan kontak-kontaknya, pada micro switch terdapat kontak jenis NO dan NC seperti juga sensor lainnya

PROXIMITY SWITCHSensor atau saklar otomatis yang mendeteksi logam berdasarkan jarak yang diperolehnya, artinya sejauhmana kedekatan objek yang dideteksinya dengan sensor, sebab karakter dari sensor ini, mendeteksi objek yang cukup dekat dengan satuan mili meter, umumnya sensor ini mempunyai jarak deteksi yang bermacam-macam seperti 5,7,10,12, dan 20 mm tergantung dari type sensor yang digunakan, semakin besar angka yang tercantum pada typenya,maka semakin besar pula jarak deteksinya.

Cara kerja Proximity SwitchSensor ini bekerja berdasarkan jarak objek terhadap sensor, ketika ada objek logam yang mendekat maka sensor akan bekerja dan menghubungkan kontaknya, kemudian melalui kabel yang tersedia bisa dihubungkan ke perangkat lainnya seperti lampu indikator, relay dll. Pada saat sensor ini sedang bekerja atau mendeteksi adanya logam (besi) maka akan ditandai dengan lampu kecil berwarna merah atau hijau yang ada dibagian atas sensor, sehingga memudahkan kita dalam memonitor kerja sensor.

PENGEMBANGAN ELEKTRO-PNEUMATIK

SIRKIT pneumatik yang digunakan untuk memindahkan suatu benda kerja dari satu posisi ke posisi yang lain . Lihat Sket posisi.

Urutan kerja dari actuator 1.0 (A) dan 2.0 (B) adalah: A+, B+, A-, B- . Urutan kerja ini dapat dilihat pada diagram step pemindahan (desplacement step diagram) gambar berikut.

LANJUTAN…Mesin stemping yang dilengkapi dengan tiga buah silinder pneumatik diharapkan cara kerjanya adalah sebagai berikut. Benda kerja yang akan distemping telah disusun pada tempatnya (perhatikan gambar disamping) dan dapat turun oleh beratnya sendiri. Silinder A mendorong benda kerja dan sekali gus menjepit (clamping). Pada saat itu silinder B melakukan stemping. Selesai stemping silinder A mundur dan kemudian silinder C mendorong benda kerja keluar.

Diagram step pemindahan

Gambar mesin stemping

NORMALLY OPEN SWITCH

NORMALLY OPEN CONTACT

NORMALLY CLOSED SWITCH

NORMALLY CLOSED CONTACT

CHANGEOVER SWITCH

CHANGEOVER CONTACT

SWITCHES

SWITCHES

SUSTAINED NORMALLY OPEN SWITCH

MECHANICAL LIMIT SWITCH (ROLLER)

CANGEOVER SWITCH

RELAY

SENSOR

Mekanik Tipe Sentuh (Mechanical Limit

Switches Contacting Type)

Tipe Tidak Sentuh (Non-

Contacting Proximity Limit Switch)

Sakelar Pembatas (sensor) Buluh

Sakelar Pembatas Induktif

Sakelar Pembatas Kapasitif

Sakelar Pembatas Optik

FUNGSI SENSORPada rangkaian elektropneumatik

•Untuk mendeteksi posisi ujung maju dan mundur dari batang piston / torak dalam pendorong silinder• Untuk mendeteksi adanya posisi benda kerja • Untuk mengukur dan memonitor tekanan

Pada kehidupan sehari-hari

• Aplikasi parkir kendaraan• Aplikasi pada gerbang atau pintu • Aplikasi pada alat pengukur kecep tan yang digunakan polisi• Aplikasi pada lampu yang menggunakan sensor cahaya yang mati dan hidup secara otomatis

CAPACITIVE SENSORS

INDUCTIVE SENSORS

REED SWITCHES

RETRO-REFLECTIVE SENSORS

DIFFUSE SENSORS

THROUGH BEAM SENSORS

THANKYOU!

top related