paper pengelolaan instrumen dalam kesehatan

Post on 11-Feb-2017

294 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1. Stetoskop 2. Endoscopy 3. Colonoscopy

4. Tensimeter5. Termometer

6. CT-Scan

7. X-Ray

8. Laparoscopy

9. Alat Cek Darah

10. Ultrasonography (USG)

11. Elektrokardiografi (ECG)

12. Gunting Medis a) Gunting Tali Pusar

b) Gunting  Jaringan

c) Gunting Episiotomi

d) Gunting Verband

e) Nalpuder Hecting

f) Gunting Kuku

13. Pinset Chirurgis

PENGELOLAAN ALAT-ALAT MEDISPerbekalan steril rumah sakit secara garis besar terbagi atas dua kategori yaitu:1. Perbekalan steril reusable•Alat kesehatan berupa instrumen seperti : pisau operasi, gunting operasi, pinset operasi, baju bedah, sarung tangan.2. Perbekalan steril disposable use•contohnya : jarum suntik , cateters (cateters, foley cateters, stomach tube), alat-alat untuk mengambil / memberikan cairan atau darah (blood administration set, solution administration set).

Siklus penggunaan perbekalan steril :

1. Transportasi2. Cleaning dan dekontaminasi3. Pemeriksaan alat4. Packaging (pengemasan)5. Sterilisasi6. Penyimpanan7. Penggunaan produk steril

Cleaning, dekontaminasi, dan desinfektan

Tujuan proses cleaning antara lain :• Menghilangkan kotoran yang nampak terlihat, seperti bercak darah.• Menghilangkan kotoran yang tidak terlihat, seperti cairan tubuh

pasien.• Menghilangkan semaksimal mungkin mikroorganisma yang

mengkontaminasi. Cleaning meliputi beberapa langkah penting yaitu :

1. Pemeriksaan kelengkapan alat.2. Proses peredaman.3. Pencucian.4. Pembilasan.5. Pengeringan

Cleaning dimulai setelah instrumen digunakan oleh pasien atau terkena kontaminasi. Setelah diterima oleh petugas dan diperiksa kelengkapannya, peralatan tersebut harus dicegah terhadap terjadinya proses pengeringan darah, komponen protein sehingga nantinya mudah dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan sejumlah larutan peredam kedalam wadah tertutup. Produk berikut dapat digunakan sebagai larutan peredam:•Air•Larutan enzymatic yang dapat melarutkan senyawa-senyawa protein•Air dan larutan deterget.•Desinfektan

Proses cleaning dapat dilakukan:• Secara manual, cara ini dilakukan apabila rumah sakit tidak mempunyai

peralatan Ulrosonic cleaning atau Washer-sterilize atau washer-decontaminator

• Ulrosonic cleaning• Washer-sterilizer washer-decontam inator

Dalam proses cleaning penggunaan desinfektan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Di rumah sakit desinfektan digunakan untuk membersihkan alat kesehatan dan benda-benda dengan permukaan yang keras seperti meja, almari, lantai dan dinding. Bagian farmasi biasanya bertugas menyiapkan desinfektan. Dalam menyiapkan suatu desinfektan farmasis perlu mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas suatu desinfektan serta hal-hal yang dapat menyebabkan inaktivasi suatu desinfektan.

Beberapa desinfektan yang banyak digunakan di rumah sakit adalah :•Alkohol•Golongan Phenol (Intermediate to Low Level Desinfectan)•Klorin aktif (intermidiate level desinfectan)•Glutaraldehyde (Might Level Desinfectan/sterilant)•Hydrogen pyroksida (High Level Desinfectan )•Formaldehide (Formalin)•Amonium quarterner (Low Level Desinfectan

Packaging dan sterilisasi.

Terdapat beberapa macam packaging (pengemas), yaitu:1.Pengemas primer Contoh pengemas primer adalah kertas 2 lapis, kain 2 lapis, single atau double laminated film pouch, wadah yang disertai penyaring.2. Pengemas sekunder Pengemas sekunder selain melindungi produk steril dari debu juga melindungi secara mekanik dan memudahkan dalam transportasi alat kesehatan steril disposable use.3. Pengemas selama distribusi instrumen dan linen steril Merupakan trolley tertutup beroda unruk mendistribusikan produk-produk steril yang telah dikemas dengan pengemas primer ataupun sekunder ke ruangan-ruangan di rumah sakit yang membutuhkannya.

Beberapa bahan yang digunakan unruk pengemas adalah:1.Kain2.Kertas3.Laminated film pouch4.Sterilizing drums5.Sterilizing Containers

Terdapat dua macam cara melipat pengemas instrumen dan linen, yaitu:

1.Envelope fold

2. Parcel fold

Penyimpanan dan distribusi

Penyimpanan barang steril memegang peranan panting guna menjaga mutu sterilitas, agar barang yang sudah steril tidak terkena kontaminasi. Untuk itu diperlukan ruangan khusus untuk menyimpan barang steril serta almari/tempat penyimpanan khusus di unit pemakai .Berikut ini beberapa persyaratan yang diperlukan:•Dirancang untuk tidak menahan debu•Ruangan harus kering•Ruangan haras bertekanan positif•Pintu dan jendela harus berlapis dengan ruangan transisi diantaranya•Rak tempat barang steril dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan system FIFO (First In First Out•Pembersihan ruangan / tempat diusahakan tidak dengan sapu melainkan dengan mesin penghisap debu.

persyaratan almari penyimpanan barang steril antara lain :•Harus ditempatkan dalam ruangan yang bersih, tidak bercampur atau berdekatan dengan tempat/rak disposal•Harus kering•Minimal sekali seminggu dibersihkan Untuk pengangkatan barang steril dari ruang penyimpanan ke unit pemakai diperlukan almari beroda yang tertutup rapat, bersih dan kering atau menggunakan lift barang steril apabila unit pemakai seperti ruangan operasi berada tepat diatas area tempat penyimpanan barang steril seperti yang terdapat pada beberapa nimah sakit besar.

 Evaluasi perbekalan steril reusable

Evaluasi (kontrol kualitas) terhadap perbekalan steril reusable diperlukan untuk menjamin kemanan baik bagi pasien maupun para petugasnya. Kontrol kualitas meliputi:1.Kontrol kualitas administrative2.Kontrol kualitas kepuasan pelanggan 3.Kontrol kualitas tehnis Kontrol selama proses dilakukan dengan menggunakan indikator:1.Indikator kimia 2.Indikator fisik 3.Indikator biologis Kontrol sesudah proses Dilakukan terhadap sterilitas barang serta keadaan fisik barang (keutuhan, kelengkapan).

Terima kasihSemoga bermanfaat

top related