lintas ur : gerakan í ì ì pohon pelaksanaan gerakan ini, ... terkecuali di indonesia, ......
Post on 04-Mar-2018
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lintas UR : Gerakan 1000 Pohon
Teras Hima : Penutupan Magang Himapefsi “Apa Kata Mereka?”
Profil : Mexi Syafrida
Opini Sospol
Jelajah : Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen “KAMPUS BAPAK BJ.
HABIBIE DI JERMAN”
Kuliner : Sate Taichan
Technoscience : Proyek Mobil otonomos
4
6
12
15
18
20
22
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang dilimpahkan-Nya. Serta shalawat
dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan selalu bersyukur dan bershalawat
kita menjadi manusia yang mulia, cerdas dan berbudi pekerti.
Kali ini Spektrum Edisi Magang 2017 hadir dengan tema “Magang HIMAPEFSI 2016”.
Pefsier 2017 resmi dilepar dari magang setelah lama mengabdi dirumah Himapefsi. Pengalaman
demi pengalaman dipetik dengan sebaik-baiknya. Segala kerja telah usai. Namun, jalan masih
jauh untuk ditapaki. Masih banyak tawa yang harus diperjuangkan dan keringat, darah dan air
mata yang harus ditumpahkan. Estafet perjuangan harus dilanjutkan.
Semoga Buletin Spektrum Spesial Magang kali ini membawa manfaat bagi kita semua.
Sudilah kiranya pembaca memberikan perhatian, saran dan kritiknya. Karena kamipun masih
dalam tahap proses belajar menjadi jurnalis yang baik dan professional. Atas segala perhatian
pembaca, kami berterimakasih yang sebesar-besarnya.
Wassalam.
Penanggung Jawab : Fakhruddin, S.Si, M.T
Penasehat : M Firdaus
Tim Redaksi
Rachmawati (Pimpinan Redaksi)
Atika Nurul Fathiyah (Sekretaris)
Inayah Lukman
Nesha Kenade Putri
Ayu Nofsi
Handoko
Misdayanti
Rahayu
Desi Natalia Zalukhu
Kamis, 2 Maret 2017 telah dilaksanakannya realisasi gerakan penanaman 1000
pohon guna mencapai cita-cita Universitas Riau (UR) untuk menjaga kelestarian ling-
kungan melalui penghijauan kawasan Kampus UR. Kawasan yang merupakan target
untuk penanaman pohon yaitu, kawasan eco edu park, kawasan gedung Grand Gasing
Millenium, dan kawasan Bumi Perkemahan kampus UR. Dalam realisasi kegiatan pena-
naman pohon ini telah mengajak sejumlah pihak untuk berkontribusi dalam suksesnya
gerakan ini.
Lintas UR
4
Dalam pelaksanaan gerakan ini, mahasiswa baru Progaram Pascasarjana UR diajak un-
tuk ikut menyumbang bibit pohon dan hadir dalam pelaksanaan gerakan penanaman 1000
pohon ini. Selain mahasiswa baru Pascasarjana UR, ada juga beberapa pihak dari luar sep-
erti, Bank Riau Kepri, Panin Bank, Kapolda Riau, Danrem, PT. RAPP, dan pihak lainnya yang
memiliki perhatian lebih terhadap lingkungan.
Harapan dilaksanakannya gerakan ini agar dapat membawa manfaat yang besar dalam
melestarikan lingkungan, serta kegiatan yang dilaksanakan agar dapat berjalan sesuai
dengan yang telah direncanakan. (MJ) 5
Teras Hima
6
Divisi Keagamaan
Narasumber : Mulida samisiani dan Widia Hardiyanti
Saat magang banyak pengalaman yang dirasakan dan didapatkan. Menarik dan lumayan
kompak menggambarkan apa yang dirasakan saat menjalani magang divisi keagamaan.
Kegiatan yang dicanangkan mahasiswa yang magang berupa Kajian Wanita, Bedah Buku,
Rujak Party, Nonton Bareng dan Kajian Fisika dalam Al-qur’an bersama Bpk. Nur Islami.
Divisi Keagaman dengan Kadiv Kak Armila Jayanti adalah sosok yang asik, merangkul
dan selalu memusyawarahkan suatu hal mengenai divisi. Keakraban antar anggota pun
indah. Pelajaran yang didapat saat magang divisi ini adalah diajarkan mandiri untuk
melaksanakan suatu acara. Dan kedua narasumber mengatakan, sangat menyenangkan
dapat menjadi bagian divisi keagamaan.
Divsi Infokom
Narasumber: Nurul Azizah
Dengan Kadiv Kak Ashofiantika yang baik dan membimbing dengan kasih sayang
selama magang menjadikan magang divisi ini menarik dan keakraban antar ang-
gota harmonis serta anggota memiliki sikap yang humoris. Selama magang,
lebih mengenal infokom.
Selama magang, para mahasiswa tidak pernah mengikuti pelatihan yang
terkait dnegan infokom. Tetapi, dalam kegiatan kakak-kakak yang berada dalam
divisi selalu sabar dan tidak pernah menekan adik-adiknya sehingga yang ma-
gang lebih enjoy.
7
Divisi Kaderisasi
Narasumber: Sukma Raviasta
Menurut narasumber, saat kegiatan magang kakak-kakak membimbing
dengan baik sehingga magang tidak membingungkan. Dengan kadiv Kak Nur
Alaina yang selalu mengingatkan menjadikan suasana nyaman dan selalu
membimbing.
Kegiatan yang dicanangkan oleh mahasiswa magang adalh berkirim surat
sesame keluarga Pefsi. Selama menjalani kegiatan magang, enjoy yang dirasa-
kan. Tetapi, ada satu hal yang tidak dilupakan, saat rapat pasti ada aja yang telat
hadir. Overall that’s good.
Divisi Kestari
Narasumber: Maulana Putri dan Asbiah
Setiap hari mengingatkan teman-teman untuk piket, mencatat surat (undangan
dan pemberitahuan) yang masuk adalah kegiatan mahasiswa magang divisi
kestari. Kak Nadia Putri adalah Kadiv Kestari yang baik, asik, ramah dan ber-
sahabat.
Antar anggota akrab dan kompak sehingga saat magang enjoy dan asik-
asik aja. Walaupun saat magang hanya berada di dalam ruangan untuk menulis
surat dan menerima surat yang masuk, namun semua itu bagian yang tak terlu-
pa selama magang
8
Divisi Pendidikan
Narasumber: Winnie Yulis Peranti
Narasumber merasakan keseruan saat menjalankan kegiatan yang diikuti
selama magang. Saat mengadakan rapat setiap anggota harus menyampaikan
pendapat. Kegiatan yang dilaksanakan divisi pendidikan adalah POCP dan men-
gadakan kelas-kelas mawapres, LKTI, KIT, debat dan Pefsi Diary.
Kadiv divisi adalah sosok yang baik, lemah lembut dan merangkul yakni
Kak Vella Dwi Yudistira. Sesama anggota baik-baik saja. Pengalaman yang paling
berkesan saat mengikuti magang adalah mengikuti Harkab (Hari Keakraban).
Pada harkab semua anggota kompak untuk mempersiapkan hal-hal yang akan
dibawa pada Harkab.
Divisi Sosial dan Politik
Narasumber: Riza Nugra Hamdani
Kegiatan yang dilaksanakan berhubungan dengan sidang gebyar. Dengan
kadiv Bang Ilham yang baik, seru, humoris dan berwibawa mampu membawa
suasana yang santai saat mengadakan kegiatan.
Walaupun anggota belum terlalu dekat satu sama lain karena saat rapat
anggota yang hadir kurang lengkap. Suka yang dirasakan kakak-kakak dan abang
-abang tidak pernah marah dan selalu sabar jadi semakin semangat dan nya-
man saat magang. Dukanya, beberapa mahasiswa magang jarang mengikuti
rapat.
9
Divisi Dana dan Usaha
Narasumber: Annisa Fitri Septi
Menyenangkan dapat menjadi bagian dari divisi Danus (dana dan usaha). Ada be-
berapa kegiatan yang dilaksanakan contohnya, setiap hari rabu saat seminar menyediakan
makanan dan minuman untuk dosen. Kadiv divisi adalah Kak Dona sosok yang disiplin, tid-
ak pilih kasih dan lebih sering menguasai jalannya rapat.
Saat kumpul bareng dengan anggota lain, keakraban mulai terasa. Namun, sesudah
kumpul bersama anggota kembali kegiatan masing-masing. Duka yang dirasakan saat
kadiv cerewet, jika rapat kadiv terlalu lama menyampaikan satu hal. Suka yang dirasakan
semua anggota ramah, kompak dan tidak pernah marah-marah.
Divisi Minat dan Bakat
Narasumber: Fhia Indriani
Selama magang berjalan lancar, seru juga. Dapat pengalaman baru selama organisasi dan
lebih mengenal kakak-kakak dan abang-abang selama magang divisi minat dan bakat.
Dengan kadiv Bang Arif Budiman, seorang yang baik, lembut, ramah kepada anggota dan
selalu mempersiapkan ide-ide untuk program dan acara berikutnya.
Kegiatan yang dilaksanakan saat magang adalah Resonansi yang dicanangkan
sendiri oleh mahasiswa yang magang. Ada beberapa kegiatan dan acara yang masih di-
persiapkan divisi. Walaupun masih magang, narasumber merasa senang karena bisa
menjadi bagian dari divisi dan jika terpilih, akan menjadi anggota yang dapat memper-
siapkan program yang lebih baik untuk ke depannya.
10
Divisi Jurnalistik
Narasumber: Inayah Lukman
Kadiv jurnalistik adalah kak Rachmawati, seorang kakak yg sabar, merangkul dan baik.
Mahasiswa yang magang berjumlah 7 orang dan hanya terdapat 1 laki-laki.
Saat magang, ada beberapa kegiatan yang kami ikuti, yaitu kelas jurnal. Dalam kelas
jurnal ini kami belajar bagaimana cara membuat background atau layout dengan pho-
toshop. Selama magang kami juga diberi tugas oleh kakak2 jurnalistik yaitu mengumpul-
kan background.
Ketika ada rapat hanya beberapa mahasiswa magang yang hadir, tidak pernah full. Dan
yang terakhir, proyek akhir kami adalah membuat buletin. Buletin yg kami siapkan sangat
terlambat tapi kakak2 jurnalistik selalu sabar menghadapi kami
Kami mohon maaf ya kak selama magang banyak membuat kakak sekalian kesal. Terima-
kasih atas semua pembelajaran ini kak
Divisi jurnalistik , yeah :)
11
Profil
12
Mexi Syafrida merupakan mahasiswi Universitas Riau jurusan Pendidikan Fisika
angkatan 2016. Mexi merupakan alumni SMAN Pintar Kuantan Singingi. Mexi lahir di Lu-
buk Terentang, 30 Maret 1998. Mexi pernah mengikuti lomba MIPA Expo penyisihan ting-
kat Kabupaten 2014, TAP MPR RI tingkat Provinsi 2014, kolaborasi puisi Bulan Bahasa di
SMAN PLUS Provinsi Riau 2015, penyisihan MIPA Expo UR tingkat Provinsi Riau, baca puisi
FLS2N tingkat Provinsi 2015, baca puisi di Forum Anak tingkat Kabupaten, baca puisi PKA
OMB UR 2016, baca puisi Bulan Bahasa HIMA PBSI UR tingkat mahasiswa.
Dari perlombaan yang diikuti tersebut, Mexi memperoleh juara 2 Kolaborasi Pui si di
SMAN PLUS Provinsi Riau, juara 2 FLS2N tingkat Provinsi Riau dan juara 3 baca puisi puisi
pada PKA OMB UR.
Untuk mengikuti lomba tersebut tentu harus melewati latihan yang giat. Pada saat
mengikuti lomba TAP MPR, Mexi menggunakan metode menghapal sebelum sholat Subuh.
Pada perlombaan baca puisi hal yang dibutuhkan adalah suara dan kepedean yang harus
dijaga dan juga tidak makan makanan yang berminyak.
13
Kesan saat mengikuti lomba adalah Mexi
selalu bersyukur Allah telah memberikan kesem-
patan untuk bisa mendapatkan nikmat yang begitu
besar, namun sebagai seorang manusia pada
umumnya sangat wajar kita tidak pernah mempu-
nyai rasa puas dan ingin mendapatkan yang lebih
baik lagi. Pesannya adalah suatu usaha yang diirngi
dengan doa akan
membuahkan hasil
serta restu orangtua
saat mengikuti lomba.
(MJ)
14
Opini Sospol
15
Dalam wacana akademis, memisahkan agama dari politik atau politik dari agama itu
disebut dengan sekulerisme. Dan sepanjang sejarah, wacana, pemikiran dan tindakan dari
relasi antara agama dan politik ini sering “memanaskan” hubungan antar manusia di se-
buah negara atau negeri. Bahkan darah dan air mata sering tumpah akibat hal ini. Tidak
terkecuali di Indonesia, negeri kita tercinta ini.
Beberapa hari yang lalu Presiden Jokowi menyampaikan sebuah harapan besar berkai-
tan relasi agama dan politik ini. Saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara
di Kecamatan Barus, Tapanuli Selatan, Sumut, Jumat 24 Maret 2016, sebagai Presiden,
Jokowi meminta masyarakat agar memisahkan agama dari politik, atau politik dari agama.
Namun, kita tentu saja mengerti mengapa Jokowi menyampaikan pernyataan tentang
pemisahan agama dari politik di atas. Apa yang diungkapkan oleh Presiden adalah respon
terhadap berbagai fenomena saat ini di mana agama dijadikan alat dan dimanfaatkan un-
tuk kepentingan-kepentingan politik. Agama yang seharusnya mengajak orang untuk ber-
lomba dalam kebaikan dan kemaslahatan bangsa dan manusia, malah ditarik-tarik untuk
nafsu-nafsu politik yang tidak berkelas.
Ada banyak gesekan dan ketegangan yang ditimbulkan karena agama dimanfaatkan un-
tuk kepentingan politik. Sebenarnya pemanfaatan isu keagamaan demi politik ini sudah
berlangsung cukup lama, dan sangat menguat kembali sejak Pilpres 2014 yang lalu.
Kemudian makin keras dan menegangkan saat menjelang Pilkada Jakarta 2017 ini.
“Pisahkan antara Agama dengan Politik,,,,” Apa kata mereka???
16
Terkait pernyataan dari Presiden Jokowi tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI,
Fadli Zon menegaskan agama dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi realita sosial sekaligus poli-
tik, yang tak dapat dipisahkan. Bahkan secara historis, semangat ini sudah sejak awal diakui para
pendiri negara ini. “Indonesia bukanlah negara agama, tapi itu bukan berarti agama harus terpisah
dari kehidupan politik. Hukum agama diakui dalam sistem hukum kita seperti hukum perkawinan, war-
isan, dan seterusnya,” tegas Fadli, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/3).
Fadli Zon justru menilai gesekan dalam pemilihan kepala daerah, lebih disebabkan oleh pern-
yataan satu orang yang sangat provokatif. Problem utamanya terletak pada ketidakmampuan satu
orang mengendalikan ucapannya di depan publik. Sehingga melewati koridor yang sangat sensitif. "Di
situlah akar utamanya. Jika saja tidak ada pernyataan Saudara Basuki Tjahja Purnama yang me-
nyinggung kelompok Islam, gesekan masyarakat juga tidak akan eskalatif seperti saat ini," ucap dia.
Pada kesempatan lain, Ketua MUI Ma'ruf Amin juga menanggapi pernyataan Presiden Joko Wido-
do terkait hal tersebut. Menurut Ma'ruf Amin, pernyataan Presiden Jokowi bisa dibilang benar, jika
melihat pemahaman agama itu sendiri ketika disatukan dengan politik.
"Kalau pemahaman agama yang radikal kan itu memang menimbulkan masalah kebangsaan," ujar
Ma'ruf Amin di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak sejalan ketika melihat fakta bagaimana pemahaman
agama yang moderat berdampingan dengan politik. "Tetapi kalau pemahaman agama yang moderat
seperti yang dianut NU, mungkin dengan Muhammadiyah, ya justru agama itu memberikan pen-
guatan terhadap masalah politik kebangsaan dan kenegaraan," tutur Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin memahami pernyataan Presiden Jokowi tersebut mengarah pada pemahaman
keagamaan yang radikal, sehingga harus dipisahkan dari politik. "Ini menurut pemahaman saya bahwa
beliau itu ada pemahaman keagamaan yang radikal, destruktif sehingga bisa terjadi hal-hal yang bisa
bertentangan, bisa menimbulkan keresahan dalam masyarakat," ucap Ma'ruf Amin.
17
Sementara di tempat yang berbeda Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa’adi menanggapi pernyataan
Presiden Jokowi tersebut dengan menyatakan bahwa “Politik tanpa Agama akan Buat Manusia Jadi Seri-
gala”. Karena menurut beliau “Kalau yang beliau maksudkan adalah politik praktis, saya bisa memahami.
Karena politik praktis itu berorientasi hanya pada kekuasaan semata,” kata Zainut saat dihubungi Repub-
lika.co.id, Selasa (28/3).
Zainut mengungkapkan, politik praktis yang sering diwarnai dengan intrik, fitnah, dan adu domba un-
tuk mencapai satu tujuan politik, memang harus dipisahkan dari agama. Karena, menurut Zainut, agama
hanya sekedar dijadikan sebagai alat propaganda atau hanya untuk memengaruhi massa. Polemik pemisa-
han agama dan politik ramai diperbincangkan, setelah pernyataan Presiden Jokowi pada peresmian Tugu
Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kec. Barus, Tapanuli, Sumatra Utara, Jumat (24/3). Pada saat itu,
Jokowi mengatakan agar masyarakat memisahkan politik dari agama atau sebaliknya.
Menurut Zainut, kalau politik etis memang seharusnya semua kegiatan politik itu didasarkan pada
nilai agama. Jika politik tidak didasarkan pada nilai agama yang terjadi adalah liar, membahayakan. “Politik
tidak berdasarkan pada agama akan membuat manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya,” ujar Zai-
nut.
Ia menekankan, di sinilah perlunya ada nilai agama yang memandu agar kehidupan politik bisa ber-
jalan dengan aman dan damai. Lebih lanjut, Zainut mengatakan, Indonesia adalah negara pancasila yang
mengandung nilai-nilai luhur sebagai dasar bagi pembangunan politik, yang semuanya tidak bertentangan
dengan agama. “Yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan,” kata
Zainut.
Zainut menegaskan, Indonesia bukanlah negara sekuler yang memisahkan antara kehidupan negara
dan agama. Indonesia sebagai negara pancasila, menempatkan agama sebagai sumber nilai dan inspirasi
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu adalah buta”
-----------Albert Einstein-----------
Jelajah
Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen atau yang lebih dikenal dengan
singkatan RWTH Aachen (Rheinisch-Westfälische Technische Ho chschule Aachen) ada-
lah tempat menampung kejeniusan seorang B.J Habibie. Kampus yang di dirikan pada
tahun 1870 merupakan salah universitas terbaik di Jerman. Pada tahun 1880 statusnya
berubah menjadi "universitas teknik" dan namanya disingkat menjadi RWTH.
18
Terletak di kota Aachen, kampus ini didaulat sebagai
kampus yang mengembangkan teknologi kedepan dalam riset
maupun aplikasi untuk dunia industri di Jerman. Kota kecil ini
berbatasan langsung dengan Belanda dan Belgia. Kota Aachen
memang tidak setenar kota Berlin, Muenchen atau Köln. Na-
mun, hadirnya RWTH Aachen sebagai kampus terbaik di Jer-
man membuatnya berbeda.
Pada tahun 1955, B.J. Habibie memulai pendidikan dari
S1 hingga S3 di Aachen, Jerman, selama 10 tahun. Habibie
menggeluti bidang desain dan konstruksi pesawat di Fakultas
Teknik RWTH Aachen. Selama kuliah Habibie membayar
pribadi, tidak mendapat beasiswa seperti kebanyakan orang.
Selama lima tahun Habibie berhasil memperoleh gelar
Diplom-Ingenenieur atau diploma teknik (setara S2) dengan
predikat Summa Cum Laude. Setelah menikahi Hasri
Ainun Habibie, ia melanjutkan sekolah doktorial di
bidang yang sama dan membiayai sendiri dengan
bekerja.
19
Daging sate yang pucat menjadi ciri khas dari sate ini, yaitu sate taichan. Seperti yang
kita ketahui, sate memiliki warna kecoklatan bada bagian dagingnya lain halnya dengan sate yang
satu ini. Walaupun warna dagingnya begitu pucat, rasa dari sate ini tidak membuat hari penikmat
sekalian lesu. Sate taichan ini berawal dari pedagang kaki lima di daerah Senayan, dan kini me-
nyebar sampai seluruh Indonesia.
Kuliner
20
Pucatnya daging sate ini, menjadi daya tarik tersendiri di dunia kuliner. Ciri khas
yang terdapat pada sate ini menyumbangkan keuntungan yang fantastis bagi
pedagang dalam penjualan sate taichan ini. Menurut salah satu narasumber yaitu
Rio mengatakan “Kalau untuk franchise harga paketnya itu Rp 20-25 juta. Di Sate
Taichan Kemang yang ini (yang berlokasi di Kemang) saya bisa jual 1.500 sampai
2.000 tusuk per hari. Dengan untung bersih Rp 3 juta sehari”. Harga satu porsi
sate taichan ini berkisar dari Rp 15.000 samapai Rp 20.000
21
Beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan secara terang-terangan te-
lah mulai melakukan uji coba kendaraan otonomos besutannya. Hal itu mengindi-
kasikan teknologi otonomos sudah mulai menjadi fokus pengembangan sejumlah
perusahaan.
Di sisi lain, sistem otonomos sebenarnya tak hanya berlaku untuk ken-
daraan. Banyak ahli sudah memproyeksikan pemanfaatan teknologi ini di bidang
lain, seperti manufaktur dan beberapa bidangnya.
Karena itu, dengan pengembangan sistem otonomos yang kian baik pada
2017, diperkirakan sistem ini dapat berkembang lebih luas lagi. Terlebih, jika dikom-
binasikan dengan machine learning, bukan tidak mungkin pemanfaatan teknologi ini
akan lebih cepat
Technosciene
22
23
top related