pengembanganmediakimia.files.wordpress.com€¦ · web viewrencana pelaksanaan pembelajaran....
Post on 08-Sep-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Semester : 1
Jumlah pertemuan : 3
Standar Kompetensi :
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
Indikator
1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis
melalui percobaan
2. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau
cairan dengan elektroda aktif ataupun elektroda inert
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui
percobaan
4. Menjelaskan faktor-faktor yang memepengaruhi terjadinya korosi melalui
percobaan
5. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi
Tujuan Pembelajaran
1. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis
melalui percobaan
2. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau
cairan dengan elektroda aktif .
3. Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau
cairan dengan elektroda inert.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi .
5. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi
Materi Pembelajaran
Elektrolisis
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik.Zat yang
terurai dapat berupa padatan, cairan, atau larutan. Arus listrik yang digunakan
adalah arus searah (direct current =dc ). Tempat berlangsungnya reaksi reduksi
dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu anode
(reaksi oksidasi) dan katode (reaksi reduksi). Perbedaan sel elektrolisis dan sel
volta terletak pada kutub elektrode. Pada sel volta, anode (–) dan katode (+),
sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (–). Pada sel
elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik,
sedangkan katode dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena itu pada sel
elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan dikatode akan terjadi
reaksi reduksi.
Gambar.Sel elektrolisis
Ketika kedua elektrode karbon dihubungkan dengan sumber energi
listrik arus searah, dalam sel elektrolisis terjadi reaksi redoks, yaitu penguraian
air menjadi gas H2 dan gas O2.
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis adalah
Anode (+): 2H2O(l) ⎯⎯→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e (oksidasi O2–)
Katode (–): 4H2O( l) + 4e →2H 2(g) + 4OH – (aq)(reduksi H + )
Reaksi : 2H2O(l) ⎯⎯→ 2H2(g) + O2(g)
Elektrolisis larutan berbeda dengan elektrolisis air.Elektrolisis larutan,
Misalnya larutan NaI, terdapat ion Na+ dan ion I–.Kedua ion ini bersaing
dengan molekul air untuk dielektrolisis.Di katode terjadi persaingan antara
molekul H2O dan ion Na+(keduanya berpotensi untuk direduksi).Demikian juga
di anode, terjadi persaingan antara molekul H2O dan ion I– (keduanya
berpotensi dioksidasi). Spesi mana yang akan keluar sebagai pemenang?
Pertanyaan tersebut dapat dijawab berdasarkan nilai potensial elektrode
standar.
Setengah reaksi reduksi di katode:
Na+(aq) + e→ Na(s)E° = –2,71 V
2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH–(aq) E° = –0,83 V
Berdasarkan nilai potensialnya, H2O lebih berpotensi direduksi
dibandingkan ion Na+ sebab memiliki nilai E° lebih besar.Perkiraan ini cocok
dengan pengamatan, gas H2 dilepaskan di katode. Setengah reaksi oksidasi di
anode:
2I–(aq) → I2(g) + 2eE° = –0,54 V
2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e E° = –1,23 V
Berdasarkan nilai potensial, ion I– memenangkan persaingan sebab nilai
E° lebih besar dibandingkan molekul H2O. Reaksi yang terjadi pada sel
elektrolisis:
Katode: 2H2O(l) + 2e⎯⎯→ H2(g) + 2OH–(aq)
Anode: 2I–(aq) ⎯⎯→ I2(g) + 2e
Reaksi: 2H2O(l) + 2I–(aq) ⎯⎯→ H2(g) + I2(g) + 2OH–(aq)
1. Korosi
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan sehari-
hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O3.xH2O.
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang
teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang
ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode. Reaksi perkaratan:
Anode : Fe →Fe2+ + 2 e
Katode : O2 + 2 H2O + 4 e → 4 OH–
Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk
Fe3+. Sedangkan OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau
dengan ion H dari terlarutnya oksida asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan
dengan air hujan. Dari hasil reaksi di atas akan dihasilkan karat dengan rumus
senyawa Fe2O3.xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan
berikutnya yang disebut autokatalis.
Penyebab utama korosi besi adalah oksigen dan air. Proseskorosi pada
besi dapat dilihat pada gambar .
Oleh karenanya untuk mecegah korosi harus di hindarkan kontak antara
logam dengan faktor-faktor pencetus diatas, dengan cara mengecat, melapisi
dengan vaselin/minyak atau logam yang lebih tahan korosi atau perlindungan
katodik.
Aktivitas Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Metode : percobaan, diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab.
Pendekatan : Kontekstual
No Kegiatan Aktivitas Alokasi
waktu
Nilai Budaya
dan Karakter
1. Pendahuluan a. Salam dan doa
b. Apersepsi: guru
mencontohkan sel
elektrolisis dalam
kehidupan sehari-hari
untuk menarik miinat
peserta didik.
c. Motivasi
5menit Kerligiusan
Kerja keras
keingintahuan
2. Kegiatan Inti Eksplorasi:
a. Guru bertanya tentang
bagaimana suatu larutan
elektrolit dapat
menghantar listrik.
Elaborasi
b. Peserta didik dihimbau
untuk merancang
percobaan untuk
memenyelidiki reaksi
yang terjadi di anoda dan
katoda pada
elektrolisis,dalam
kelompok
c. Peserta didik
mendiskusikan hasil
percobaanya, dalam
80menit
Keberanian
Kerja keras
Keingintahuan
Kemandirian
Kerja sama
Menghargai
pendapat
Toleransi
kelompok.
d. Guru memantau diskusi
kelompok
e. Guru sebagai moderator
fasilitator diskusi kelas
Konfirmasi
f. Guru meminta peserta
didik menyimpulkan hasil
diskusi
Kesopanan
Percaya diri
Menghargai
prestasi
3. Penutup Peserta didik diberi PR 5menit Tanggung jawab
Kemandirian
Pertemuan Kedua
Metode : diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab.
Pendekatan : Kontekstual
No Kegiatan Aktivitas Alokasi
waktu
Nilai Budaya
dan Karakter
1. Pendahuluan a. Salam dan doa
b. Apersepsi: guru
menanyakan materi
sebelumnya
c. Motivasi
5menit Kerligiusan
Kerja keras
keingintahuan
2. Kegiatan Inti Eksplorasi:
a. Guru bertanya tentang
bagaimana suatu larutan
elektrolit dapat
menghantar listrik.
Elaborasi
b. Peserta didik mengkaji
tentang reaksi yang terjadi
di anoda dan katoda pada
80menit
Keberanian
Kerja keras
Keingintahuan
Kemandirian
Kerja sama
elektrolisis, dengan
elektroda inert maupun
non inert, dalam
kelompok.
c. Guru memantau diskusi
kelompok
d. Guru sebagai moderator
fasilitator diskusi kelas
Konfirmasi
e. Guru meminta peserta
didik menyimpulkan hasil
diskusi
Menghargai
pendapat
Toleransi
Kesopanan
Percaya diri
Menghargai
prestasi
3. Penutup Peserta didik diberi PR 5menit Tanggung jawab
Kemandirian
Pertemuan ketiga
Metode : percobaan, diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab.
Pendekatan : Kontekstual
No Kegiatan Aktivitas Alokasi
waktu
Nilai Budaya
dan Karakter
1. Pendahuluan a. Salam dan doa
b. Apersepsi: guru
menanyakan materi
sebelumnya
c. Motivasi
5menit Kerligiusan
Kerja keras
keingintahuan
2. Kegiatan Inti Eksplorasi:
a.Guru bertanya tentang
bagaimana suatu larutan
elektrolit dapat
menghantar listrik.
80menit
Keberanian
Kerja keras
Elaborasi
b. Peserta didik merancang
percobaan untuk
memenyelidiki hal hal
yang mempengaruhi
korosi dan cara
pecegahannya,dalam
kelompok.
c. Peserta didik
mendiskusikan hasil
percobaannya.
d. Guru memantau diskusi
kelompok
e. Guru sebagai moderator
fasilitator diskusi kelas
Konfirmasi
f. Guru meminta peserta
didik menyimpulkan hasil
diskusi
Keingintahuan
Kemandirian
Kerja sama
Menghargai
pendapat
Toleransi
Kesopanan
Percaya diri
Menghargai
prestasi
3. Penutup Peserta didik diberi PR 5menit Tanggung jawab
Kemandirian
Sumber Belajar:
BNSP. (2006). Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas
Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia
Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar
Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Alat
1. Worksheet
2. Lembar diskusi
3. Alat dan bahan percobaan
4. Laptop dan materi dalam power point
Penilaian
1. Aspek Afektif
i. Teknik penilaian: observasi
ii. Bentuk intrumen: skala lajuan
iii. Instrumen penilaian:
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik
No NamaK
ehad
iran
Kem
ampu
an
berp
enda
pat
Kem
ampu
an
berta
nya
Ket
epat
an
men
jaw
ab
Rat
a-ra
taKeterangan:
Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai
dengan 5 sesuai kriteria berikut:
1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D)
2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E)
3. Cukup (C)
2. Aspek Psikomotorik:
a. Teknik Penilaian : observasi
b. Bentuk Penilaian : Skala Lajuan
c. Instrumen penilaian: Lembar Pengamatan Observasi
No. Aspek yang diamatiSkala nilai
Skor5 4 3 2 1
1. Cara menyiapkan alat
2. Cara menggunakan alat
3. Cara menyiapkan bahan
4. Cara melakukan pengujian
5. Cara mengamati perubahan
yang terjadi
6. Kebenaran menarik
kesimpulan
Skor total
i. Jumlah skor maksimal = 30
ii. Nilai = jumlah skor
30× 100
iii. Kriteria penilaian:
No Nilai Kuantitatif Nilai
Kualitatif
Keterangan
1. ≥ 86 A Sangat baik
2. 76 < nilai < 86 B Baik
3. 60 < nilai < 76 C Cukup
4. 46 < nilai < 60 D Kurang
5. < 46 E Sangat kurang
3. Aspek kognitif:
a. Teknik Penilaian : Ulangan harian
b. Bentuk Penilaian : Soal objektif, benar salah, dan uraian.
c. Instrumen penilaian: terlampir
d. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM
diberikan pengayaan sedangkan bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM diberikan remedial.
Mengetahui, Yogyakarta, Desember 2012
Dosen Mata Kuliah Workshop
Pendidikan Kimia Mahasiswa
Drs. H. Sutiman Reskunanda Adhi W
NIP. 19480604 197303 1 001 NIM. 09303241039
LEMBAR KERJA SISWA
A. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
natrium sulfat (Na2SO4) dan kalium Iodida (KI).
B. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat elektrolisis
2. Larutan Na2SO4
3. Larutan KI
4. Indikator universal
C. Cara Kerja
Elektrolisis larutan garam natrium sulfat (Na2SO4)
1. Pasanglah alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar
2. Tambahkan 10 tetes indicator universal ke dalam kira-kira 50ml larutan
Na2SO4 0,5 M, kemudian masukkan larutan itu ke dalam tabung U.
3. Elektrolisislah larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada sekitar
kedua elektrode. Catat pengamatan anda.
Elektrolisis Kalium Iodida (KI)
1. Elektrolisis larutan KI 0,5 M sampai terlihat perubahan pada kedua
elektrode.
2. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan dari ruang katode
kedalam dua tabung massing-masing kira-kira 2ml. tambahkan 2 tetes
larutan fenolftaliein ke dalam tabung 1, dan tambahkan 2 tetes larutan
amilum/kanji ke dalam tabung 2. Catat pengamatan anda. Lakukan hal
yang sama terhadap larutan dari ruang anode.
D. Data Hasil Pengamatan
Elektrolisis larutan garam natrium sulfat (Na2SO4)
1. Warna larutan sebelum di elektrolisis :
2. Sesudah dielektrolisis :
a. Perubahan pada ruang katode :
b. Perubahan pada ruang anode :
Elektrolisis Kalium Iodida (KI)
Cairan dalam
ruang
Perubahan
selama
elektrolisis
Perubahan setelah
ditambah
fenolftalein
Perubahan
setelah ditambah
amilum
Anode
Katode
LEMBAR DISKUSI
Tuliskan reaksi elektolisis berikut :
a. Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode grafit
b. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode besi dan anode platina
c. Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode grafit
Kunci Jawaban
a. Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode grafit
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3-(aq)
Ag+ bukanlah dari logam aktif, jadi kation itu akan direduksi. Karena anoda
bersifat inert (C) sedangkan anion dari sisa asam oksi, maka air yang
teroksidasi di anode.
Katode : Ag+(aq) + e → Ag (s) (x 4)
Anode : 2 H2O (l) → 4 H+(aq) + O2(g) +4e (x 1)
4Ag+(aq) + 2 H2O (l) → 4Ag (s) + 4 H+(aq) + O2(g)
b. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode besi dan anode platina
CuSO4 (aq) → Cu2+ (aq) + SO42- (aq)
Cu2+ bukan dari logam aktif, jadi kation itu akan direduksi, karena anode
inert (Pt) sedangkan anion dari sisa asam oksi, maka air teroksidasi di enode.
Katode : Cu2+(aq) + 2e → Cu (s) (x 2)
Anode : 2 H2O (l) → 4 H+(aq) + O2(g) +4e (x 1)
Cu2+(aq) + 2 H2O (l) → 2 Cu (s) + 4 H+(aq) + O2(g)
c. Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan electrode grafit
MgCl2 (l) → Mg+ (l) + 2 Cl- (l)
Pada elektrolisis lelehan senyawa ion dengan elektrode inert, maka kation
direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Katode : Mg2+(l) + 2e → Mg (s)
Anode : 2 Cl-(l) → Cl2 (g)
Mg2+(l) + 2 Cl- (l) → Mg (s) + Cl2(g)
LEMBAR KERJA SISWA
A. Tujuan
Mempelajari korosi pada besi
B. Alat dan Bahan
pemanas air Air
tabung reaksi minyak tanah
Amplas aquades
Paku CaCl2 (higroskopis atau menyerap air)
Kapas
C. Cara Kerja
1. Ambil 4 tabung reaksi dan beri nomor 1 sampai 4.
2. Tabung 1, masukkan 5 ml aquades.
3. Tabung 2, masukkan 2 gram kristal CaCl2, di atasnyadiletakkan kapas
kering.
4. Tabung 3, masukkan air yang sudah didihkan hinggapenuh.
5. Tabung 4, masukkan 10 ml minyak tanah (lebih tinggi dar tinggi paku).
6. Amplas 4 batang paku hingga bersih, kemudian masukkan ke dalam
masing- masing tabung.
7. Tutup tabung 2 dan 3 dengan sumbat karet hingga rapat
8. Simpan semua tabung selama 2 hari, kemudian amati apayang terjadi.
D. Data Hasil Pengamatan
Tabung Pengamatan (korosi / tidak)
1
2
3
4
E. Pertanyaan
1. Bagaimana cara pencegahan korosi pada besi?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi?
top related