pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup …
Post on 24-Oct-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA
Oleh:
HENY WULANDARI, S.KP. NIM: 09 261 013
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Studi Islam
YOGYAKARTA 2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Heny Wulandari, S.Kep
NIM : 09.261.013
Jenjang : Magister
Program Studi : PGRA/PAUDI
Konsentrasi : PGRA/PAUDI
menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Yogyakarta, 5 Juni 2011
Saya yang menyatakan,
Heny Wulandari, S.Kep NIM : 09.261.013
iii
iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
Tesis berjudul : Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia Dini di TK ABA
Tegalsari Yogyakarta
Nama : Heny Wulandari, S.KP
NIM : 09 261 013
Prodi : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)/PAUDI
Konsentrasi : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)/PAUDI
Ketua : M. Agus Nuryatno, M.A., Ph.D ( )
Sekretaris : Dr. Mahmud Arief, M.Ag ( )
Pembimbing/Penguji : Dr. H. Muh. Anis, M.A. ( )
Penguji : Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. ( )
Diuji di Yogyakarta pada tanggal 22 Juni 2011
Waktu : Pkl. 14.00-15.00 WIB
Hasil/Nilai : A-
Predikat : Sangat Memuaskan
v
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth.
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul :
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA DINI
DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA
Yang ditulis oleh :
Nama : Heny Wulandari, S.KP
NIM :09.261.013
Jenjang :Magister
Program Studi : PGRA/PAUDI
Konsentrasi : PGRA/PAUDI
Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Studi Islam.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Yogyakarta, 5 Juni 2011
Pembimbing,
Dr. Moh Anis, M.Ag.
vi
ABSTRAK
Heny Wulandari, S.KP: “PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA. Tesis. Yogayakarta: Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Program Studi Pendidikan Guru Raudatul Athfal (PGRA) 2011. Pembimbing: Dr. Moh Anis, M.A.
Dewasa ini banyak bencana yang menimpa bangsa Indonesia yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Seperti yang sering ditayangkan oleh televisi atau di media elektronik lainnya berbagai bencana seperti banjir, wabah penyakit seperti diare, gizi buruk, kolera dan penyakit menular lainnya Masalah-masalah di atas sebenarnya dapat dicegah sedini mungkin salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat sangat strategis ditanamkan pada usia dini mengingat masa ini merupakan pondasi untuk pembentukan perilaku dan lebih mungkin menjamin tercapainya masyarakat yang sehat dengan perilaku hidup bersih sehat yang baik ketika mereka dewasa kelak.
Penelitian ini dilakukan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta dengan menggunakan metode kualitatif naturalistik, hal ini hal ini utuk menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu : Bagaimana pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam penanaman PHBS di TK ABA Tegalsari Yogyakarta, bagaimana perilaku murid dan guru setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari. Sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, murid dan wali murid, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snow ball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara, observasi dan dokumentasi, adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Hubberman yang membagi kegiatan analisis menjadi empat bagian, yaitu: pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data.
Berdasar hasil penelistian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih di TK ABA Tegalsari secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Adapun pelaksanaan pendidikan kesehatan yang dilakukan di TK ABA Tegalsari anatar lain adalah: pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi, tidak merokok, pemberian makanan bergizi, BAB dan BAK di kamar mandi/WC, memotong kuku, menyikat sepatu, dan membersihkan pakaian. Selain itu pendidikan kesehatan tersebut disusun dalam sebuah program kesehatan yang terdiri dari: pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU Muhammadiyah Berbah setiap bulan sebanyak satu kali, dan setiap minggu sekali ada pemeriksaan kebersihan anak oleh guru, gosok gigi bersama di sekolah, sebulan sekali ada minum susu
vii
bersama di sekolah, jalan sehat bersama setiap minggu ke-4 setiap bulannya, renang setiap sebulan sekali, dilakukan pada akhir bulan, setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari Puskesmas. Sedangkan indikator PHBS yang sudah dilaksanakan di TK ABA yaitu: pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun, pemeriksaan fisik, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemberian makanan tambahan, larangan merokok di sekolah, dan olah raga yang teratur. Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat TK ABA menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti tersedianya wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan serbet bersih, tempat sampah pada masing masing kelas, adanya UKS, tersedianya jamban sehat dan tersedianya saluran pembuangan air limbah. Pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat guru-guru di TK ABA Tegalsari menggunakan metode bercerita, pembiasaan, demonstrasi, bercakap-cakap, karyawisata, dan bernyanyi. Sedangkan strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi ekspository dan problem solving.
Berdasarkan hasil observasi, umumnya murid-murid di TK ABA sudah berperilaku hidup bersih dan sehat walaupun masih perlu bimbingan dalam pelaksanaannya, hal ini dapat terlihat dari rutinitas cuci tangan yang dilakukan oleh muruid-murid TK sebelum dan sesudah makan yang bisa dilakukan sendiri atau juga atas anjuran guru, anak juga sudah bisa membuang sampah pada tempatnya, berolah raga, sudah dapat membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya, bisa mencuci piringnya setelah makan, buang air besar dan kecil di kamar mandi, mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji kepada Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat
dan keridoan-Nyalah tulisan ini dapat terselesaikan. Amin. Sholawat dan Salam
senantiasa teriring kepada Rasulullah saw yang melimpahkan syafaatnya kepada
kita semua. Amin
Terimakasih, ucapan syukur kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan, doa, dan juga motivasi dalam berbagai bentuk
dan rupa sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai jadwal dan harapan.
Keberhasilan yang penulis raih saat ini adalah hasil kerja keras dan keterlibatan
berbagai pihak, baik guru-guru yang mendidik penulis mulai dari bangku
pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi sekarang ini, sanak saudara,
petugas administrasi dan banyak lain yang begitu berjasa. Tanpa mereka tak
mungkin saat ini penulis akan mampu meraih tingkat yang sekarang ini, walaupun
tidak mampu penulis haturkan nama satu persatu namun doa syukur senantiasa
penulis kirimkan. Oleh sebab itu sebagai wakil ucapan syukur, penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’Arie, M.Si selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Bapak Prof. Dr. H. Khoiruddin, M. A selaku Direktur Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak M. Agus Nuryatno, M.A., Ph.D dan Bapak Dr. Mahmud Arief, M.Ag
selaku Kaprodi dan Sekertaris prodi PGMI/PGRA.
4. Bapak Dr. H. Muh. Anis, M. A. selaku dosen pembimbing yang senantiasa
sabar dan telaten dalam men-support serta membimbing penulis.
5. Para dosen yang telah telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang
berguna sebagai bekal untuk masa depan.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta atas segala curahan kasih sayang serta doa
restu dan motivasi yang tiada hentinya dari beliau sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
ix
7. Suamiku tercinta Thawaf Nasution, S.E. yang selalu mendoakan,
memotivasi, dengan segala kesabaran, kasih sayang, dan juga pengorbanan
waktu yang telah diberikan, serta permata hatiku Daffa’ Alfadhila Nasution
dengan kebeningan hati dan mata serta kelincahannya selalu menjadikan
kerinduan dan menumbuhkan semangat untuk segera menyelesaikan tesis
ini.
8. Kepala TK ABA Tegalsari, dewan guru, karyawan, murid dan wali murid
atas kerjasama, waktu dan tempat yang telah diberikan.
9. Kawan-kawan yang senantiasa mendampingi dan saling memotivasi serta
saling berbagi baik suka dan duka, sukses bersama-sama.
10. Serta semua pihak yang tak mungkin penulis sebut satu persatu namanya
namun akan selalu penulis sebut dan catat dalam hati serta untaian doa.
Harapan penulis semoga ilmu yang penulis timba di lembaga ini bermanfaat
dan berkah baik di dunia maupun di akhirat. Amin. Selaku manusia biasa penulis
mengakui tak luput dari salah, khilaf dan kurang sehingga permohonan maaf
penulis hanturkan kepada semua pihak dan juga atas kekurangan dari hasil karya
tulis ini, segala kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini sangat diharapkan
dan semoga bermanfaat. Amiin.
Yogyakarta, 5 Juni 2011
Penulis
Heny Wulandari, S.KP.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii PENGESAHAN DIREKTUR...................................................................... iii PERSETUJUAN TIM PENGUJI................................................................ iv NOTA DINAS PEMBIMBING................................................................... v ABSTRAK...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR.................................................................................. viiiDAFTAR ISI................................................................................................. x DAFTAR TABEL......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv
BAB I : PENDAHULUAN............................................................. 1 A. Latarbelakang Masalah................................................. 1 B. Rumusan Masalah......................................................... 7 C. Tujuan Penelitian........................................................... 7 D. Manfaat Penelitian......................................................... 8 E. Tinjauan Pustaka........................................................... 8 F. Metodologi Penelitian................................................... 9 G. Sumber Data.................................................................. 10 H. Teknik Pengumpulan Data............................................ 11 I. Analisis Data................................................................. 13 J. Sistematika Pembahasan............................................... 14
BAB II : LANDASAN TEORI........................................................ 16 A. Kesehatan...................................................................... 16 B. Pendidikan Kesehatan.................................................. 18 C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Sekolah.........................................................................
24 D. Anak Usia Dini............................................................. 49 E. Pendidikan Anak Usia Dini........................................... 52 F. Strategi dan Metode Mengajar pada Anak usia
Dini...............................................................................
53 G. Perilaku Manusia.......................................................... 58
xi
BAB III : PROFIL TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA...............................................................
62
A. Sejarah Berdirinya TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari.......................................................................
62
B. Visi, Misi dan Tujuan TK ABA Tegalsari................... 63 C. Keadaan Guru, Karyawan dan Murid.......................... 66 D. Sarana dan Prasarana.................................................... 69 E. Materi Pembelajaran..................................................... 78 F. Kurikulum TK ABA Tegalsari..................................... 81
G. Program Kegiatan Kesehatan........................................ 86
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA........... 94 A. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.............. 94 B. Metode dan Strategi Penanaman Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di TK ABA Tegalsari........................
116 C. Alat dan Media Pendidikan.......................................... 122 D. Perilaku Hidup Bersih Murid dan Guru serta
Karyawan......................................................................
124 E. Kelebihan dan Kekurangan........................................... 128 F. Respon Orang Tua Atas Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari.........................................................
131 BAB V : PENUTUP.......................................................................... 133 A. Kesimpulan..................................................................... 133 B. Saran............................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 139LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Profil Guru TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2010-2011, 65.
Tabel 2 : Profil Karyawan TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 66.
Tabel 3 : Profil Murid TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2009-2010, 66.
Tabel 4 : Pendidikan Wali Murid TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2009-
2010, 67.
Tabel 5 : Jumlah ruang yang dimiliki TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 68.
Tabel 6 : Sarana Bermain di Luar Ruangan TK ABA Tegalsari
Yogyakarta, 74.
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Gambar Proses Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya, 23.
Gambar 2 : Gambar Struktur Organisasi TK ABA Tegalsari
Yogyakarta, 64.
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Penelitian ( instrumen wawancara, daftar jawaban
wawancara )
Lampiran 2 : Daftar buku Administrasi dan fasilitas UKS TK ABA
Tegalsari Yogyakarta
Lampiran 3 : Jadwal pemeriksaan dan kebersihan anak tahun ajaran
2010/2011
Lampiran 4 : Jadwal gosok gigi anak tahun 2010/2011
Lampiran 5 : Jadwal menu makan siang TK ABA Tegalsari
Lampiran 6 : Tata Tertib Siswa
Lampiran 7 : Prestasi yang pernah piraih
Lampiran 8 : Foto-Foto perilaku hidup bersih dan sehat murid
Lampiran 9 : Foto fasilitas sekolah
s
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu nikmat yang sangat berharga dalam
kehidupan manusia. Kesehatan sebagai modal dasar untuk melakukan segala
aktifitas. Menurut lembaga organisasi kesehatan dunia (WHO), kesehatan
adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan cacat.1 Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak
hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial saja, tetapi juga diukur dari
produktifitasnya, di mana seluruh aspek kehidupan sangat mendukung kondisi
kesehatan manusia.
Banyak masalah-masalah kesehatan yang muncul di Indonesia maupun
di dunia saat ini yang diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat
untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu penyakit yang
diakibatkan dari perilaku hidup tidak bersih dan sehat adalah diare. Menurut
catatan WHO, sebagaimana dalam Elfi Rahmawati, diare adalah penyebab
nomor satu kematian balita di dunia. Di Indonesia diare adalah penyebab
kematian balita nomor dua setelah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Diperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak yang meninggal karena diare. Di
Indonesia setiap tahun 100.000 anak meninggal dunia karena diare.2
1Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hlm. 3 2Elfi Rahmawati, “Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak
Berusia Dibawah Dua Tahun”, Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24. No.1 (Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008), hlm. 111.
2
Selain itu penyakit infeksi parasit cacing juga masih menjadi masalah
besar bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang atau
negara-negara miskin. Diperkirakan lebih dari dua milyar orang terinfeksi
cacing di seluruh dunia. Di Indonesia penyakit cacingan tersebar luas di
pedesaan maupun perkotaan. Hasil survei menunjukan bahwa infeksi
kecacingan Sekolah Dasar (SD) di beberapa provinsi di Indonesia
menunjukkan prevalensi sekitar 60 % - 80%, sedangkan untuk semua umur
berkisar antara 40%-60%.3
Perilaku membuang sampah sembarangan juga menjadi perilaku
kebanyakan masyarakat di Indonesia. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta,
Eko Bharuna mengatakan:
“Setiap harinya jumlah produksi sampah di DKI Jakarta mencapai 6.300 ton, jika banjir meningkat menjadi 7.500 ton per hari. Sekitar 300 ton sampah diantaranya, berada di sungai. Sedang sampah yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, hanya 5.500 ton per hari.4
Beberapa kasus di atas merupakan indikator perilaku manusia yang
masih buruk dan menuntut untuk dilakukan pembenahan guna mencegah
ancaman kesehatan lebih lanjut. Perubahan perilaku melalui pendidikan
kesehatan merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memutus mata
3 Zaidina Umar, “Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan Pada Murid SD Di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 2 (Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007), hlm. 250.
4Eko Prilianto, “Buang Sampah Sembarangan Boleh-Boleh Saja, Penegakan Hukum itu tidak Bisa dilaksanakan pada Masyarakat Level Ekonomi Bawah”, http://Metro.Vivanews. Com/News/Read/107613, diakses 2 April 2010.
3
rantai penyebaran penyakit.5 Hal ini karena kesehatan merupakan kebutuhan
yang harus diusahakan secara bersama-sama dan tidak bisa hanya diusahakan
oleh sekelompok atau oleh orang-orang tertentu saja.
Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan model pembangunan
paradigma sehat dengan visi pembangunan kesehatan yang dinyatakan dalam
motto “Indonesia Sehat 2010”. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan tersebut adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.6
Diantara kesehatan masyarakat yang terpenting adalah kesehatan bagi
anak-anak. Masa anak-anak 0-6 tahun atau disebut golden age atau usia emas
adalah usia yang sangat penting di mana perkembangan fisik, motorik,
intelektual, emosional, bahasa dan sosial berlangsung dengan sangat cepat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan otak anak usia 0 - 4 tahun
sudah mencapai 50 %, sampai dengan usia 8 tahun 80%, sampai dengan 18
tahun 100%.7
5 Pendidikan kesehatan adalah usaha untuk mendidikan bagaimana seseorang dalam
mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya. Lihat dalam Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan, hlm. 137.
6Hadi Siswanto, Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini (Jakarta : Pustaka Rihama, 2009), hlm. 29.
7Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini, Apa, Mengapa Dan Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 10.
4
Peningkatan pemeliharaan kesehatan bagi anak-anak sangat penting,
karena kualitas anak sangat dipengaruhi oleh kesehatan selama masa tumbuh
kembang anak. Anak yang sehat bisa belajar dengan baik. Sehingga
pendidikan kesehatan sangat strategis ditanamkan pada usia dini mengingat
pada usia ini relatif belum terbentuk sikap dan perilakunya sehingga akan
lebih mudah menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat dibanding orang
dewasa. Menanamkan perilaku hidup bersih sehat sedini mungkin lebih
mungkin menjamin tercapainya masyarakat dengan perilaku hidup bersih
sehat yang baik ketika mereka dewasa kelak.
Kondisi yang lebih sehat sejak usia anak-anak akan memberi
kesempatan tumbuhnya sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas di
masa depan. Selain itu masa anak-anak juga disebut sebagai masa kritis yang
berarti bila pada masa ini anak mendapat gangguan atau kebutuhannya tidak
tercukupi akan berdampak serius dan panjang baik terhadap kecerdasan,
kesehatan, maupun sikap dan perilakunya.
Menurut al-Ghazali dalam Muh. Anis, anak-anak adalah amanah bagi
orang tuanya. Hatinya masih putih, suci bagaikan permata. Maka jika mereka
dikondisikan pada sesuatu yang baik serta diberi arahan dan diberi pendidikan,
mereka akan tumbuh dan menjadi besar dengan sifat yang luhur dan bahagia
dunia akhirat.8
Anak pada masa usia dini perlu mendapat pelayanan kesehatan yang
lebih besar, karena daya tahan tubuhnya masih rendah sehingga mudah
8 Muh. Anis, Sukses Mendidik Anak Perspektif al-Quran dan Hadis (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009), hlm. 132.
5
terinfeksi atau kekurangan gizi. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus
terhadap anak-anak tentang pendidikan dan pemantauan kesehatan dalam
proses perkembangan mereka. Melalui pelaksanaan pendidikan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan
kepada anak-anak usia dini, diharapkan kelak mereka mampu menerapkan
hidup bersih dan sehat ketika dewasa.
Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan anak pada dasarnya adalah
tanggungjawab orang tua. Dalam hal ini Zakiah mengemukakan bahwa orang
tua adalah Pembina pribadi utama dalam kehidupan anak.9 Hanya karena
keterbatasan kemampuan orang tua maka perlu adanya bantuan dari orang lain
yang mampu dan mau membantu orang tua dalam pendidikan anak-anaknya
terutama dalam pengajaran berbagai ilmu dan keterampilan yang selalu
berkembang dan dituntut pengembangannya bagi manusia.10
Melalui pelaksanaan pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan kepada anak-anak usia
dini, diharapkan kelak mereka mampu menerapkan hidup bersih dan sehat
setelah dewasa.
Menurut hasil survei pendahuluan yang telah penulis lakukan pada
beberapa lembaga pendidikan anak usia dini, diantaranya adalah di Raudhatul
Athfal Ar-Rahmah Sleman Yogyakarta, PAUD Harapan Bunda Sukarame
Bandar Lampung, dan PAUD Seruni Sukarame Bandar Lampung, penulis
9 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, cet. Ke-7 (Jakarta: Bumi Aksara dan PKAI
Depag RI, 2008), hlm. 56. 10 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: YPI
Ruhama, 1996), hlm. 53.
6
menemukan fakta di lapangan yaitu belum banyaknya lembaga pendidikan
anak usia dini yang melaksanakan pendidikan kesehatan untuk anak usai dini.
Menurut Ibu Cholisoh selaku Kepala RA Ar-Rahmah mengatakan:
“Terdapat kesulitan menerapkan pendidikan kesehatan di RA Ar-Rahmah, dikarenakan kurangnya informasi tentang pendidikan kesehatan yang seharusnya dilakukan, dan kurangnya kerjasama dengan dinas kesehatan. Saya sudah beberapa kali meminta kerjasama pada puskesmas atau dinas kesehatan setempat namun belum ada respon sehingga tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan adalah pendidikan yang seadanya saja!.”11
Sedangkan hasil observasi yang dilakukan pada PAUD Kasih Bunda
dan PAUD Seruni, didapatkan belum adanya pelaksanaan pendidikan
kesehatan yang dilakukan di kedua PAUD tersebut juga belum tersedianya
sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan kesehatan di lembaga
pendidikan anak usia dini tersebut.12
Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiah Bustanul Athfal Tegalsari adalah
contoh TK yang sudah melaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). TK ABA ini pernah memenangkan juara 1 lomba
TK sehat yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta
pada tahun 2007. Pelaksanan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan oleh
TK ABA diantaranya adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
seperti pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya,
pelaksanaan gosok gigi bersama, pemberian makanan tambahan, penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan serta upaya menyediakan
lingkungan sekolah yang sesuai setandar kesehatan.
11Wawancara dengan Kepala Sekolah RA Ar-Rahmah, pada tanggal 23 Mei 2010. 12Observasi dilakukan di TK Seruni dan TK Harapan Bunda tanggal 22 Maret 2010
7
Oleh karenanya penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai bagaimana pelaksanaan program PHBS di TK ABA Tegalsari
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian penanaman PHBS pada anak usia dini di TK ABA
Tegalsari memfokuskan pembahasan yang akan diungkapkan meliputi:
1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta?
2. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam dalam pelaksanaan
pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK
ABA Tegalsari Yogyakarta?
3. Bagaimana perilaku murid dan guru setelah dilaksanakan pendidikan
kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisa
secara mendalam tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah dilaksanakan di TK ABA Tegalsari
Yogyakarta, lebih detailnya lagi penulis ingin mengetahui bagaimana strategi
dan metode belajar yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA, selain itu penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku murid dan guru setelah
8
dilaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di TK ABA Tegalsari Yogyakarta.
D. Manfaat penelitian
Adapun penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat akademis
dan manfaat praktis. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan akan
memperluas pengetahuan masyarakat tentang pendidikan kesehatan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Sedangkan secara
praktis, diharapkan dapat menjadi masukan bagi kepala TK, staf pengajar,
praktisi, orang tua serta semua pihak yang berkompeten dalam pengembangan
dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pencarian penulis tentang berbagai penelitian yang
relevan atau berkaitan langsung dengan obyek penelitian ini, ternyata telah ada
beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji tentang pendidikan kesehatan,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) namun mereka mengkajinya dari
sudut pandang yang berbeda. Adapun penelitian sebelumnya antara lain:
1. Eka Rohmah Ermayanti, dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Sikap dan
Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi Pada Siswa Mutawasithah (SMP)
Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”. Hasil penelitian yang didapat
bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku siswa dalam menjaga kebersihan pribadi tetapi tidak memiliki
9
pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa dalam menjaga kebersihan
pribadi.13
2. Yaya Hidayati, dengan judul ”Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan
Metode Ceramah Interaktif Pada Guru dan Siswa SD terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku tentang Penggunaan Bahan
Tambahan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah di Kecamatan Tanjung
Karang Timur Kota Bandar Lampung”, hasil penelitian yang didapat yaitu:
pendidikan kesehatan dengan metode ceramah interaktif kepada guru dan
siswa secara berjenjang dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku terhadap penggunaan bahan berbahaya dalam jajanan sekolah.14
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naturalistik, di mana
menurut Suharsimi Arikunto, istilah “naturalistik“ menunjukan bahwa
pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya,
dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya
menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau
penjaringan fenomena yang dilakukan dari keadaan sewajarnya ini dikenal
dengan sebutan “pengambilan data secara alami atau natural”. Dengan
13Eka Rohmah Ermayanti, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) terhadap Sikap dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”, Tesis, (Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2008).
14Yaya Hidayati, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru dan Siswa SD terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah Di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009”, Tesis, (Yogyakarta: Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2009).
10
sifatnya ini akan dituntut keterlibatan peneliti secara langsung di
lapangan.15 Peneliti berfungsi untuk menguraikan dan menganalisa serta
memberikan keterangan-keterangan mengenai pelaksanaan pendidikan
kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah
dilaksanakan di TK ABA Tegalsari dengan menggunakan keterlibatan
peneliti secara langsung di lapangan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta. Adapun
waktu yang penulis perlukan dalam melakukan penelitian ini kurang lebih
selama tiga bulan (Februari 2011-Mei 2011), dengan asumsi jika dalam
masa waktu tersebut merasa ada kekurangan dalam pemenuhan data yang
diperlukan, maka penulis merencanakan waktu tambahan untuk
melengkapi data-data yang diperlukan.
G. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek di mana data dapat
diperoleh.16 Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
Kepala TK ABA Tegalsari sebagai pemegang kebijakan dalam pelaksanaan
pendidikan kesehatan; guru kelas sebagai pelaksana kebijakan; karyawan
sebagai pelaksana administratif; perilaku murid sebagai hasil kebijakan dan
orang tua murid sebagai pendidik di dalam rumah tangga, kondisi lingkungan
sekolah, sarana-prasarana yang menunjang pendidikan kesehatan serta
15Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi ke-5
(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 11-12. 16Ibid., hlm. 172.
11
dokumen yang mendukung penelitian ini. Adapun dalam penentuan sumber
data menggunakan purposive dan snowball sampling.
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, peneliti merupakan istrumen
penelitian yang utama.17 Interaksi antara peneliti dengan informan dapat
diharapkan memperoleh informasi yang mampu mengungkap permasalahan di
lapangan secara lengkap dan tuntas. Adapun teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara terbuka dan studi dokumentasi.
Adapun penjelasan dari tiap-tiap teknik pengumpulan data diantaranya
adalah:
1. Wawancara
Penulis menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Dalam
wawancara semi terstruktur ini mula-mula wawancara menanyakan
serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu
diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.18 Wawancara
dilakukan secara langsung untuk mendapatkan informasi tentang
bentuk-bentuk pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang diajarkan oleh guru, bagaimana metode dan strategi yang
digunakan, hambatan dan dukungan yang ada dan harapan mereka untuk
kemajuan kesehatan untuk anak usia dini.
17Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 305. 18Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitin, hlm. 270.
12
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala
subyek yang diselidiki.19 Metode observasi yang dilakukan adalah
observasi partisipan (participant observation), yakni pengamatan yang
dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi
obyek yang diteliti.20 Metode ini digunakan untuk melihat secara langsung
bagaimana guru mengajarkan nilai-nilai kesehatan untuk anak usia dini,
serta mengobservasi bagaimana kondisi lingkungan dan keadaan murid
secara keseluruhan dan bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang
mereka terapkan sebagai respon murid terhadap materi kesehatan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah diberikan.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk menggali data yang tidak
dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumentasi
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara.21 Dengan metode ini penulis ingin melihat kurikulum serta
program-program kesehatan yang telah disusun oleh lembaga dan hasil
dari penerapan kurikulum kesehatan tersebut.
19Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik (Bandung:
Tarsito, 1990), hlm. 162. 20Mohammad Ali, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi (Bandung: Angkasa,
1987), hlm. 91. 21Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 329.
13
I. Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data dalam bentuk kategori, menjabarkan dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
untuk dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri
sendiri maupun orang lain.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis interaktif model Miles dan Hubberman yang membagi kegiatan
analisis menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
3. Penyajian data
4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data.22
Adapun prosesnya berlangsung secara sirkuler. Sebagai langkah awal
dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi data, dengan tujuan untuk
memudahkan pemahaman terhadap data yang telah terkumpul. Proses reduksi
dilakukan dengan cara pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi, kemudian dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan
data.
Data yang telah dikategorikan tersebut kemudian diorganisir sebagai
bahan penyajian data, setelah dilakukan reduksi, data disajikan secara
22Miles & Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi (Jakarta: UI Press,
1994), hlm. 20.
14
deskriptif yang didasarkan pada aspek yang diteliti. Dengan demikian
dimungkinkan dapat mempermudah gambaran seluruhnya atau bagian tertentu
dari aspek yang diteliti.
Langkah terakhir yang ditempuh dalam menganalisis data adalah
menarik kesimpulan. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pada pemahaman
terhadap data yang telah disajikan dan dibuat dalam pernyataan singkat dan
mudah dipahami dengan mengacu pada pokok persoalan yang diteliti.
J. Sistematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang detail dan menyeluruh serta agar
mudah dipahami, maka penelitian ini dibagi dalam beberapa bab yang disusun
secara sistematis dan dibagi dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan ini
disusun sebagai berikut:
Bab pertama, berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
munculnya permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Dari bab ini akan tercermin ide-ide permasalahan mendasar yang menjadi
fokus penelitian.
Bab kedua, berbicara tentang beberapa teori dasar tentang pendidikan
kesehatan, konsep-konsep tentang pendidikan kesehatan dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah, strategi pendidikan anak usia dini, dan
teori-teori yang mendukung penelitian ini.
Bab ketiga, berbicara tentang gambaran umum pelaksanaan pendidikan
kesehatan di TK ABA Tegalsari yang menampilkan profil TK ABA Tegalsari,
15
kurikulum pendidikan kesehatan, dan program-program yang berkaitan
dengan pendidikan kesehatan, data guru dan murid, serta sarana dan prasarana
yang ada di TK ABA Tegalsari.
Bab keempat, akan memaparkan hasil penelitian penulis, mengenai
analisis pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta,
meliputi pemaparan tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan, termasuk juga
strategi dan metode belajar yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan, bagaimana perilaku murid dan guru secara keseluruhan di TK
ABA Tegalsari.
Bab kelima, sebagai penutup yang menyangkut kesimpulan sebagai
jawaban permasalahan penelitian, dilengkapi dengan saran-saran.
94
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Pendidikan Perilaku Hidup Sehat di TK ABA
TK ABA Tegalsari merupakan salah satu TK yang telah
melaksanakan pendidikan kesehatan sejak awal mula didirikan yaitu pada
tahun 1985. Pendidikan yang dilakukannya adalah pembiasaan cuci tangan
dan membuang sampah pada tempatnya. Adapun untuk program PHBS
baru mulai disosialisasikan oleh Puskesmas Banguntapan tahun 2007
tepatnya saat akan dilakukan kegiatan lomba sekolah sehat. Pada tahun
2007 TK ABA Tegalsari juga mendapat pembinaan dari tim pembina
UKS tingkat kecamatan yang dulu pernah dilakukan setiap tiga bulan
sekali.
Kepala sekolah TK ABA Tegalsari, mengatakan:
“Alasan dilaksanakannya pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini adalah karena kesehatan sangat strategis untuk diajarkan pada anak usia dini. Selain itu bila anak sehat maka akan menunjang aktivitas pembelajaran”.1 Dalam pelaksanaannya TK ABA Tegalsari bekerjasama dengan
berbagai pihak, diantaranya dengan PKU Muhammadiyah dan puskesmas
Banguntapan, serta pemerintah daerah propinsi D.I. Yogyakarta. Bentuk
kerjasama dengan PKU Muhammadiyah adalah dalam bentuk
pemeriksaan fisik dan penimbangan berat badan serta tinggi badan yang
dilakukan pada murid-murid TK ABA setiap satu bulan sekali.
1 Hasil wawancara dengan kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta,tanggal 1 Mei 2011.
95
Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan puskesmas
Banguntapan diantaranya adalah pemeriksaan fisik, setiap enam bulan
sekali, dan pemeriksaan golongan darah. Adapun kerjasama dengan
pemerintah daerah yaitu berupa subsidi untuk pemberian makanan
tambahan yang dilakukan setiap seminggu tiga kali dengan dana
1300/anak, dan pelatihan kesehatan untuk kepala sekolah serta guru.
Selain itu juga ada kerjasama dengan rumah sakit Islam Hidayatullah
Yogyakarta dalam pemberian asuransi kesehatan kepada setiap anak yang
bersekolah.
1. Pelaksanaan Pendidikan PHBS oleh Guru di TK Tegalsari
Dari hasil wawancara dengan 12 guru yang ada di TK ABA,
diperoleh data bahwa pelaksanaan program PHBS dilakukan terintegrasi
dalam program-program pendidikan di TK ABA Tegalsari. PHBS ini
dilakukan secara terus-menerus guna mendapatkan perilaku yang baik
untuk kesehatan. Adapun pendidikan kesehatan yang selalu diajarkan oleh
TK ABA Tegalsari antara lain adalah: mencuci tangan, membuang sampah
pada tempatnya, BAB dan BAK di kamar mandi, makan makanan yang
bergizi, mandi, gosok gigi, potong kuku, berpakaian bersih dan rapi.
Berikut ini akan penulis jelaskan:
a. Pembiasan mencuci tangan
Pelaksanaan pembiasaan cuci tangan diawali dengan guru
menerangkan pentingnya menjaga kebersihan dengan melalui gerakan
cuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan.
96
Guru mendemonstrasikan cara cuci tangan yang baik dan benar dan
anak-anak diminta untuk menirukannya dan melakukannya setiap hari
agar dijadikan kebiasaan.
Setiap bel tanda istirahat berbunyi guru senantiasa mengajak
anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan. Ajakan yang
dilakukan biasanya sambil menyanyikan lagu “cuci tangan”, hal ini
karena anak-anak akan lebih senang dan mengerti jika disampaikan
melalui lagu. Selain itu juga pendidikan kesehatan dimasukkan dalam
tema “Kebutuhanku”.
b. Membuang sampah pada tempatnya
Anak diajarkan agar membuang sampah pada tempatnya. Di
setiap kelas disediakan dua tempat sampah, satu untuk sampah organic
dan satunya lagi untuk sampah non organik. tempat sampah organik
tutupnya diberi warna hijau sedangkan yang anorganik diberi warna
kuning. Hal ini untuk memudahkan anak memilah mana sampah yang
organik dan sampah yang non organik.
Kegiatan lainnya adalah membersihkan dan menjaga ruangan
kelas serta menata mainan. Ini sangat penting diajarkan kepada siswa
agar mereka senantiasa terbiasa hidup bersih dan rapi serta rasa
tanggungjawab untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan
sekitarnya.
97
c. Gosok gigi
Kegiatan pertama kali yang dilakukan ketika mengajarkan
gosok gigi kepada anak adalah bagaimana cara menggosok gigi yang
baik dan benar. Kemudian setiap seminggu sekali yakni setiap hari
Rabu dilakukan gosok gigi bersama.
Kegiatan mengosok gigi ini sangat penting diberikan kepada
siswa agar mereka terbiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga
dapat mencegah atau mengurangi resiko sakit gigi. Kegiatan gosok
gigi yang dilakukan seminggu sekali ini akan lebih baik jika dilakukan
setiap hari. Hal ini mengingat bahwa kegiatan makan snack dan makan
siang bersama juga dilakukan setiap hari. Jika gosok gigi dilakukan
setiap hari maka siswa akan terbiasa bahwa sesudah mereka makan
siang akan lebih baik mengosok gigi agar kuman-kuman tidak
bersarang di gigi mereka.
d. Tidak merokok
Pihak sekolah membuat peraturan bahwa setiap orang yang ada
di sekolah dilarang merokok tak terkecuali bagi orang tua dan tamu
yang datang. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah bahaya yang
ditimbulkan oleh rokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok
pasif.
Selain alasan kesehatan, alasan yang terpenting dari pelarangan
rokok adalah tidak memberikan contoh buruk pada anak. Karena
apapun alasannya merokok adalah perbuatan tidak baik dan sia-sia.
98
Larangan merokok sangatlah tepat diterapkan di setiap lembaga
pendidikan dan tak terkecuali di TK ABA Tegalsari ini. Semua pihak
yang berada di lingkungan sekolah haruslah bertanggungjawab
memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, terutama guru dan
orang tua.2 Karena anak akan lebih mudah meniru orang-orang
terdekat dan orang-orang yang memiliki pengaruh. Maka setiap guru,
orang tua juga tamu harus dapat memberikan contoh yang baik pada
anak-anak.
e. Pemberian makanan bergizi
Masalah makan memang menjadi problem bagi anak-anak,
apalagi di masa sekarang ini di mana banyak makanan yang dijual
tidak memenuhi standar kesehatan. Banyak anak yang sulit untuk
makan di rumah dan mereka lebih suka jajan di luar, padahal makanan
tersebut belum tentu sehat dan bersih.
Kegiatan pemberian makan siang setiap hari di TK ABA ini
dapat membantu pemenuhan gizi anak. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh salah satu wali siswa bahwa mereka sangat terbantu
sekali, karena jika di rumah anaknya sulit sekali untuk makan sayuran
dan lebih suka jajan. Selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri
2Pendidik mempunyai peran penting yaitu sebagai motivator; yang memberikan
dorongan, rangsangan, arahan, bimbingan kepada anak didik. Lihat dalam Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : Raja Garafindo Persada, 1996) hlm. 125.
99
tanpa harus disuapi juga sudah bisa cuci piring sendiri, karena setelah
makan dibiasakan cuci piring sendiri-sendiri. 3
Pemberian makanan ini sudah baik, namun yang perlu
dilakukan lagi adalah variasi dan cara penyajiannya agar anak tidak
bosan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kandungan gizinya
harus seimbang juga cara memasaknya agar kandungan gizinya tetap
terjaga.
f. BAB dan BAK di kamar mandi
Kegiatan ini diajar kepada anak sejak awal masuk. Anak-anak
ditunjukkan letak kamar mandi/WC, cara mengalirkan air juga cara
menyiram WC jika mereka BAB atau BAK. Hal ini menjadikan siswa
tidak lagi sembarangan jika BAB dan BAK serta dapat
membersihkannya sendiri tanpa harus dibantu oleh guru atau orang
tua.
g. Memotong kuku dan menyikat sepatu dan membersihkan pakaian
Setiap hari Sabtu guru mengingatkan dan menyuruh anak-anak
untuk memotong kuku, menyikat sepatu serta mencuci pakaian sendiri
di hari Minggu. Cara yang digunakan bisa melalui nyanyian atau lagu.
Misalnya guru dan murid bernyanyi bersama-sama tentang tugas di
hari Minggu.
Pada hari Seninnya guru memeriksa kuku anak. Jika ada anak
yang belum memotong kuku biasanya guru memotongnya atau
3Wawancara dengan salah seorang wali murid 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB,
bertempat di TK ABA Tegalsari.
100
menegurnya dan berkomunikasi dengan orang tua. Begitu pula pakaian
anak diperiksa kerapihannya.
2. Program Kesehatan TK ABA Tegalsari
TK ABA Tegalsari memiliki program khusus yang dibuat untuk
meningkatkan kesehatan peserta didik. Adapun program kesehatan
tersebut adalah:
a. Pemeriksaan kesehatan anak oleh Pusat Kesejahteraan Umat (PKU)
Muhammadiyah Berbah
Pemeriksaan kesehatan dilakukan sekali dalam sebulan setiap
minggu kedua. Pemeriksaan kesehatan ini mencakup: pemeriksaan
fisik seperti kebersihan rambut, kesehatan mata, telinga, hidung,
kebersihan kulit,mulut dan gigi serta pernafasan. Selain itu juga ada
pemeriksaan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Hasil dari
pemeriksaan tersebut didokumentasikan dalam buku catatan kesehatan
anak, kemudian diinformasikan kepada orang tua. Apabila ada keluhan
kesehatan maka pihak PKU Muhammadiyah kemudian memberikan
surat rujukan langsung yang disampaikan kepada orang tua agar
ditindak lanjuti.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh TK ABA
Tegalsari ini sudah cukup baik. Karena selain dilakukan oleh pihak
lembaga sendiri juga adanya kerjasama dengan Pusat Kesejahteraan
Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah. Hal ini lebih mudah dalam
melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa lebih optimal karena
101
dilakukan oleh penyelenggara kesehatan yang berkompeten. Selain itu
catatan atau dokumentasi riwayat kesehatan dari setiap siswa ini dapat
membantu menjaga kesehatan dan mencegah terserangnya penyakit
yang lebih parah.
b. Pemeriksaan kebersihan anak oleh guru setiap satu minggu sekali
Setiap hari Sabtu guru selalu menganjurkan murid-muridnya
untuk melaksanakan perawatan diri. Perawatan diri tersebut meliputi:
memotong kuku, membersihkan telinga, mencuci seragam dan sepatu,
membantu orang tua, dan perawatan kebersihan lainya.
Pada hari Seninnya diadakan pemeriksaan kesehatan umum
oleh guru. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan
kuku, rambut, mata, hidung, mulut, telinga yang hasilnya juga akan
didokumentasikan ke dalam buku pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan anak yang dilakukan guru di TK ABA
ini sangat penting dilakukan agar kesehatan anak senantiasa terjaga.
Begitupula dokumentasi dari pemeriksaan tersebut untuk menganalisa
kesehatan anak dan sebagai bahan untuk laporan kepada orang tua.
c. Seminggu satu kali gosok gigi bersama di sekolah
Kegiatan gosok gigi ini dilakukan secara terjadwal setiap
seminggu sekali, pelaksanaan ini dilakukan bersama-sama oleh murid,
setelah makan siang. Adapun alat yang dibutuhkan seperti pasta gigi
dan sikat gigi telah disediakan oleh pihak sekolah. Setiap sikat gigi
102
diberi nama masing-masing siswa untuk menghindari adanya infeksi
silang.
Dengan disediakannya alat gosok gigi masing-masing siswa
dapat menghindari berebutnya siswa serta penularan penyakit dari
siswa pada siswa lainnya. Ini sudah tertib namun masih perlu
pengawasan karena terkadang siswa walau sudah ada masing-masing
masih saja berebut dan menggunakan milik orang lain.
d. Sebulan satu kali minum susu bersama di sekolah
Kegiatan minum susu dilakukan seminggu sekali. Menu susu
terkadang diselingi dengan pemberian menu kacang hijau kepada anak.
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan tambahan asupan gizi anak,
sehingga dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan anak.
e. Jalan sehat bersama setiap minggu ke-4
Jalan sehat dilakukan bersama-sama mengelilingi lingkungan
sekolah dan didampingi oleh guru kelas masing-masing. Kegiatan ini
bertujuan agar anak-anak lebih mengenal lingkungan sekitar
sekolahnya. Biasanya guru memberikan pengarahan dan terkadang
juga muncul pertanyaan-pertanyaan dari anak.
f. Renang setiap sebulan sekali, dilakukan pada akhir bulan
Kegiatan renang dilakukan setiap bulannya satu kali. Tepatnya
pada akhir bulan dengan menggunakan fasilitas kolam renang umum
yang ada di dekat lingkungan TK ABA. Kegiatan renang ini sangat
membantu untuk perkembangan fisik anak.
103
g. Setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari puskesmas
Setiap enam bulan sekali puskesmas Banguntapan melakukan
kunjungan ke TK ABA Tegalsari. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya adalah pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan dan
tinggi badan, pemberian kapsul vitamin A dan juga pemberian obat
cacing.
3. Pendidikan Kecakapan Hidup
Selain program kesehatan, TK ABA Tegalsari juga merencanakan
program pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup
terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran bidang pembiasaan. Tujuannya
agar anak mampu mandiri, dapat menjaga kebersihan diri sendiri, menjaga
kesehatan diri sendiri, mampu mengerjakan tugas sendiri/mandiri. Hal ini
dapat dilihat dengan anak sudah dapat gosok gigi sendiri, makan sendiri,
memakai pakaian sendiri, mengenali dan menghindari obat-obat
berbahaya.
Pendidikan kecakapan hidup ini sangat penting ditanamkan pada
anak agar mereka dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang
lain. Kemandirian ini merupakan salah satu kecakapan yang harus
ditanamkan pada anak sejak usia dini.
4. Indikator Pelaksanaan PHBS di TK ABA Tegalsari dan Analisisnya
Setelah melakukan observasi dan wawancara mendalam selama
tiga bulan berturut-turut maka didapat hasil pelaksanaan dari PHBS di TK
ABA Tegalsari. Adapun indikator perilaku adalah sebagai berikut:
104
a. Kebersihan pakaian dan personalia
Umumnya anak-anak murid TK ABA Tegalsari berpenampilan
rapi dengan seragam yang bersih, dan kulit bersih, menggunakan alas
kaki, baju disetrika rapi. Saat dilakukan bincang-bincang dengan salah
satu anak yang bernama Fera (nama disamarkan), mengatakan bahwa
ia mandi setiap hari dua kali sehari, pagi saat akan sekolah dan sore
hari, dengan menggunakan sabun, dan gosok gigi saat mandi. Ia juga
mengatakan sudah bisa mandi dan mengenakan pakaian sendiri.4
Ini menunjukan bahwa hidup bersih dan sehat sudah menjadi
kebiasaan sehari-hari. Selain itu juga anak sudah belajar mandiri, ini
terbukti dengan mereka sudah bisa mandi sendiri.
Kuku anak sudah tampak bersih dan dipotong, ini menunjukan
bahwa mereka sudah terjaga kesehatan kukunya. Hal ini menunjukan
sudah ada kesadaran baik dari orang tua, guru maupun siswa akan
pentingnya menjaga kesahatan kuku.
Selain itu anak-anak juga terlihat aktif dan ceria. Hal ini dapat
terjadi jika kesehatan anak tidak terganggu. Karena jika anak sakit
maka mereka tidak lagi aktif bergerak dan tidak ceria.
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Cuci tangan merupakan salah satu kegiatan yang dapat
memutuskan mata rantai penularan penyakit. Mencuci-tangan dengan
memakai sabun yang tepat dapat mengurangi resiko diare, flu burung,
4 Bincang-bincang dengan Fera salah seorang murid B1, tanggal 19 April 2011
105
pneomonia dan penyakit menular lainnya. Jadi cuci tangan merupakan
salah satu bentuk pendidikan yang harus ditanamkan pada anak usia
dini, mengingat masa anak-anak adalah masa di mana anak sangat aktif
terhadap berbagai jenis kegiatan rentan terhadap penyakit.
Kegiatan cuci tangan di TK ABA Tegalsari dilakukan setiap
hari sebagai pembiasaan. Guru senantiasa memerintahkan murid-
muridnya untuk cuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, atau
setelah menggunakan krayon, lem kertas, cat atau beraktivitas lainnya.
Selain itu juga menyediakan tempat cuci tangan (washtafel) yang
dilengkapi serbet, air bersih yang mengalir serta sabun cuci tangan.
Mencuci tangan tersebut merupakan program pembiasaan
setiap harinya di TK ABA. Pembiasaan cuci tangan juga disisipkan
dalam tema pembelajaran seperti pada tema “Diriku”. Selain itu TK
ABA juga melaksanakan makan siang bersama dan mengajarkan untuk
mencuci piring masing-masing setelah makan siang.
Namun sayangnya anjuran cuci tangan tidak disertai dengan
pengawasan pelaksanaanya oleh guru sehingga kegiatan cuci tangan
tidak terkontrol dengan baik. Pada saat observasi peneliti menemukan
dalam satu kelas setidaknya ada 3 orang anak yang tidak mencuci
tangan sebelum makan, 6 orang anak melakukan cuci tangan hanya
sekedar membasahi tangannnya dengan air tanpa memakai sabun.
Selain itu guru ataupun petugas kebersihan terkadang lupa untuk
menyediakan sabun cuci tangan dan serbet bersih yang kering.
106
Saat dikonfirmasi pada Ibu S (nama disamarkan) seorang guru
kelas B2, beliau mengatakan:
“Memang seharusnya kegiatan cuci tangan dipantau langsung oleh guru kelas namun karena kesibukan saya yang juga merangkap sebagai bendahara, membuat saya tidak sempat untuk memperhatikan kegiatan cuci tangan, dan untuk pengadaan fasilitas untuk cuci tangan seperti sabun dan serbet itu seharusnya petugas kebersihan harus lebih tanggap.”5
Pada saat peneliti mengklarifikasi guru kelas yang lain yaitu
pada Ibu R (nama disamarkan), beliau mengatakan:
“Dirinya tidak terlalu sibuk namun hanya sedikit lalai untuk mengawasi langsung kegiatan cuci tangan, dan penyediaan fasilitas untuk cuci tangan sudah disiapkan di setiap kelas dan menjadi tanggung jawab guru kelas masing-masing!”.6 Hal ini menunjukan belum adanya koordinasi yang tegas pada
kegiatan mencuci tangan. Sehingga perlu adanya kontrol dari guru atau
petugas kesehatan lainnya atau pembagian tugas untuk mengawasi
anak cuci tangan agar pelaksanaan cuci tangan dapat berjalan dengan
baik dan sesuai dengan standar kesehatan.
c. Menggosok gigi bersama
Pelaksanaan gosok gigi dilakukan setiap satu minggu sekali.
Setiap kelas memiliki jadwal sendiri-sendiri dalam pelaksanaan sikat
gigi. Pelaksanaan gosok gigi ini biasanya dilakukan pada siang hari
setelah makan siang, dengan didampingi oleh guru kelas masing-
masing. Namun dalam pelaksanaannya, gosok gigi ini terkadang tidak
5 Hasil: wawancara dengan Ibu S (nama disamarkan), selaku wali kelas B2, tanggal 7
April 2011 6 Wawancara dengan ibu R (nama disamarkan), selaku guru kelas B4, tanggal 25 April
2011
107
dilakukan secara terjadwal dikarenakan adanya kegiatan lain yang
harus dikerjakan oleh guru. Selain itu pelaksanaan gosok gigi juga
tidak disertai dengan cara menyikat gigi dengan benar oleh guru
menurut salah seorang guru hal ini dikarenakan tidak adanya alat
peraga.7
Hal demikian menuntut adanya alokasi waktu yang lebih tepat
dan penjadwalan ulang, atau akan lebih baik lagi jika kegiatan gosok
gigi tersebut tidak hanya dilakukan seminggu sekali tapi setiap hari
setelah makan siang. Ini karena banyak anak yang memiliki gigi
keropos dan berwarna kuning.
d. Membuang sampah pada tempatnya
Dalam setiap kelas disediakan dua tempat sampah di depan
kelasnya. Pelaksanaan buang sampah pada tempatnya terlihat sangat
tertib, karena setiap anak umumnya sudah terbiasa membuang sampah
pada tempatnya tanpa disuruh oleh guru. Guru senantiasa
mengingatkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya.
Ini menunjukan bahwa anak sudah mengetahui dan terbiasa
untuk membuang sampah pada tempatnya serta dapat memilahnya
antara yang organik dan yang non organik. Kebiasaan anak membuang
sampah pada tempatnya juga bias dilihat kebiasaan anak ketika berada
di rumah ataupun di tempat-tempat umum.
7 Wawancara dengan Ibu Kar, guru kelas B 3, tanggal 7 Maret 2011
108
e. Larangan merokok di lingkungan sekolah
Saat melakukan oservasi tidak terdapat karyawan, guru, murid
maupun wali murid yang merokok di lingkungan sekolah. Bila ada
yang merokok maka akan ditegur oleh petugas kebersihan dan penjaga
sekolah. Pihak TK membuat peraturan yang melarang karyawan, guru
dan wali murid untuk merokok di lingkungan sekolah. Pihak sekolah
juga memasang poster-poster tentang bahaya rokok. Hal ini agar siswa
tahu bahaya rokok baik bagi mereka yang aktif ataupun yang pasif.
Materi pembelajaran tentang rokok oleh beberapa guru TK juga
dimasukkan dalam tema kasuistik yang dibaurkan ke dalam
pembelajaran.
f. Penimbangan berat badan dan tinggi badan
Penimbangan berat badan dan tinggi badan serta pemeriksaan
fisik lainnya dilaksanakan setiap satu bulan sekali oleh tim kesehatan
dari PKOR Muhammadiyah. Badan tim kesehatan juga memeriksa
keadaan fisik anak seperti pemeriksaan kesehatan mata, telinga, gigi
dan mulut, kulit, hidung. Bila terjadi gangguan kesehatan maka tim
kesehatan akan memberikan surat rujukan kepada guru dan ditindak
lanjuti oleh orang tua.
Selain itu setiap murid di TK ABA memiliki asuransi
kecelakaan dari RS Islam Hidayatullah. Satu tahun sekali ada
pemeriksaan kesehatan dari puskesmas Banguntapan. Setiap
seminggu sekali ada kegiatan pemeriksaan kesehatan oleh guru kelas
109
diantaranya pemeriksaan kuku, pakaian, rambut, kebersihan kulit dan
telinga Hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam buku kesehatan
yang sudah terorganisir dengan baik.
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan sangat
penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak. Sehingga
masing-masing anak akan dapat diketahui apakah perkembangannya
baik atau mengalami hambatan dan perlu dilakukan tindakan yang
lebih serius.
g. Makan siang bersama
Kegiatan makan siang bersama dilaksanakan setiap hari Senin
sampai Kamis dengan menu yang berbeda, dan setiap hari Jumat
makan snack serta hari Sabtu makan buah. Menurut Ibu U selaku guru
kelas B1 mengatakan :
“Alasan dari kegiatan makan siang bersama adalah untuk melatih anak-anak agar bisa mandiri, makan sendiri tidak disuapi lagi dan mencuci piring sendiri, di samping itu agar anak menyukai makanan sayuran atau buah-buahan dan juga agar anak tidak terbiasa jajan di luar.”8
Kegiatan makan siang bersama mendapat apresiasi dari
beberapa wali murid, menurut salah seorang dari wali murid di TK
ABA mengatakan:
“Pemberian makanan siang bersama di sekolah ini sangat membantu orang tua, anak saya biasanya di rumah tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa
8 Sumber: wawancara dengan Ibu U (nama disamarkan) guru kelas B1, Tanggal 11 April
2011.
110
untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasakan cuci piring sendiri.”9
h. Olahraga teratur
Olahraga di TK ABA dilakukan setiap hari Selasa sampai
Kamis, di mana dilakukan pada pukul 07.30 sebelum masuk ke kelas
dan dibimbing oleh guru kelas masing-masing. Olahraga yang
dilakukan menggunakan iringan musik dari kaset. Secara keseluruhan
guru dan murid melakukan senam dengan iringan musik yang ceria.
Olahraga ini perlu dilakukan, karena dapat meningkatkan
kesehatan anak juga memperbaiki dan meningkatkan semangat belajar
anak di kelas. Jika anak-anak penuh kebahagiaan dan keceriaan maka
mereka akan lebih mudah mengikuti pelajaran dan lebih aktif serta
kreatif.
i. Memberantas jentik nyamuk
Pemberantasan jentik nyamuk belum dilakukan oleh TK ABA
Tegalsari. Menurut salah satu guru yang bertugas sebagai pemegang
UKS mengatakan pemberantasan jentik nyamuk tidak dilakukan
karena tidak adanya wabah di lingkungan TK, dan bak mandi di TK ini
menggunakan ember yang mudah dibersihkan.10
Kegiatan menguras bak mandi tidak harus dilakukan setiap
minggu karena kamar mandi di TK ABA hanya menggunakan ember
9 Sumber: wawancara dengan Ibu I (nama disamarkan), wali murid dari Bimo Prasojo
kelas B2, Tanggal 13April 2011. 10 Hasil wawancara dengan Ibu U selaku guru kelas B1, Tanggal 30 Mei 2011.
111
yang setiap saat bisa dibersihkan dan dikosongkan airnya. Ini dapat
mempermudah dan menghemat tenaga dalam membersihkannya.
j. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Di TK ABA belum disediakan kantin sekolah karena tidak
adanya karyawan dan selain itu anak-anak juga sudah diberikan snack
dan dibiasakan tidak jajan di sekolah. Namun berdasarkan hasil
observasi dan juga wawancara dengan guru kelas, kurang lebih ada 3-4
anak yang masih jajan sembarangan di luar.
Kejadian seperti ini perlu dilakukan penanganan dari semua
pihak, baik oleh pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat. Karena
kebanyakan jajanan yang dijajakan penjual keliling tidak memenuhi
standar kesehatan atau tidak terjamin kesehatan serta kebersihannya
apalagi nilai gizinya. Bahkan diperparah lagi bahan-bahan yang
digunakan banyak yang mengandung zat-zat yang berbahaya seperti
pewarna, penyedap dan pemanis butane. Padahal zat-zat tersebut
sangat berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit serta menghambat
perkembangan kecerdasan anak.
5. Sarana dan Prasarana yang Menunjang Pendidikan Kesehatan
a. Gedung sekolah
Ruang kelas, lantai, meja, dinding kelas dilapisi dengan
keramik dan langit-langit bersih. Sarana belajar seperti meja dan kursi
tidak dicoret-coret, ventilasi baik tidak pengap dan lembab,
penerangan cukup yaitu dapat untuk membaca dan menulis tanpa
112
bantun penerangan lain bila cuaca terang, langit-langit dan dinding
kuat, penataan ruang dan alat-alat pembelajaran masih harus dibenahi
agar lebih terlihat rapi.
b. Halaman sekolah
Kondisi halaman sekolah TK ABA tampak kurang bersih,
dengan adanya daun-daun yang bertebaran, selain itu halaman kurang
tertata rapi, tanaman hias kurang terawat. Menurut Ibu Il, salah
seorang guru kelas B3 mengatakan:
“Kebersihan lingkungan di TK ABA Tegalsari sudah mulai menurun, hal ini diperlukan kembali motivasi dan penyemangat untuk mengembalikan semangat untuk melaksakan kebersihan lingkungan seperti gotong royong yang sudah lama tidak dilakukan.”11
Tidak ada genangan air, halaman bebas dari bangunan,
tumbuhan yang berbahaya, terdapat tanaman perindang seperti pohon
rambutan, dan pohon melinjo. Bagian tengah halaman dipergunakan
untuk upacara bendera, senam pagi dan bermain, juga tersedia saluran
pembuangan air yang berfungsi dengan baik.
c. Sumber air bersih
Persediaan air di TK ABA Tegalsari berasal dari sumur dan
PAM. Hasil pemeriksaan dari laboratorium sampel air bersih pada
tanggal 28 Februari 2008 oleh dinas kesehatan Bantul, menunjukan
bakteri Esteriacoli dalam 100 ml sampel air adalah lebih dari 1898,
dimana batas normalnya adalah 50. Hasil pemeriksaan di lab ini
11Hasil wawancara dengan Ibu I, Seorang guru kelas B3. Tanggal 23 April 2011.
113
menunjukkan bahwa air yang ada tidak layak untuk dikonsumsi,
sedangkan air yang berasal dari PAM secara kimia tidak memenuhi
standar air bersih karena berasa kaporit.
d. Tempat cuci tangan
Tempat cuci tangan terdapat di lantai atas dan bawah. Terbuat
dari bahan anti karat dan mudah dibersihkan. Namun tempat cuci
tangan tersebut sedikit kotor dan berlumut dan terkadang tidak
dilengkapi dengan sabun dan lap tangan. Hal ini akan mengurangi
kenyamanan dan dapat menimbulkan penyakit bagi anak-anak. Maka
dari itu pihak sekolah melalui petugas kebersihannya seharusnya
senantiasa membersihkannya dan memeriksa kelengkapannya.
e. Kamar mandi dan jamban
Kondisi kamar mandi nampak kotor dan berdebu, terdapat
jamban dengan jenis Jamban tangki septik/leher angsa, bak mandi
terbuat dari ember, lantai terbuat dari keramik, pencahayaan kurang,
harus di bantu penerangan lampu. Menurut Ibu N, salah seorang wali
murid TK ABA Tegalsari mengatakan:
“Jamban sering kali berbau pesing dan nampak kotor hal ini dikarenakan seringnya anak-anak BAB dan BAK di kamar mandi disiram seadanya oleh anak!”12
Jamban berjarak 10 meter dari sumur. Kamar mandi (WC) ada
4 buah. dua buah di lantai bawah, dan dua buah di lantai atas. Tersedia
air bersih yang selalu mengalir dan bebas dari jentik nyamuk, lantai
12 Hasil wawancara dengan Ibu N, selaku wali murid TK ABA kelas B3.
114
sedikit berlumut walau tidak ada air yang tergenang dan tidak licin.
Terkadang juga menimbulkan bau pesing. Dindingnya tidak dicoret-
cotet.
Adapun air bersih ditampung dalam ember, tidak kotor dan
tidak ada jentik nyamuk. saluran jambannya lancer dan tidak
tersumbat dan dapat dipakai dengan baik. Karena cahaya matahari
tidak masuk ke dalam maka untuk penerangan di lengkapi cahaya
lampu, sehingga semua yang ada di dalam ruangan dapat dilihat jelas.
Langit-langit dinding dan pintunya masih kuat dan rapi.
Jarak sumber air minum dengan lubang penampungan kurang
lebih delapan meter. Kotoran tidak dijamah oleh serangga atau tikus,
mudah dibersihkan dan aman digunakan. Lantai kedap air dan luas
ruangan memadai, persediaan air bersih mencukupi kebutuhan. Namun
perlengkapan kurang terawat baik, kotak sabun terkadang diletakkan di
lantai walau peralatan kamar mandi tidak membahayakan. Adapun
kotoran dari jamban di salurkan langsung ke septik tank.
f. Pembuangan sampah
Di setiap kelas disediakan dua tempat sampah syarat kesehatan
antara lain, bebas lalat dan serangga. Jika telah penuh sampah-sampah
tersebut selanjutnya dipindahkan ke bak/penampungan sampah,
sehingga tidak menimbulkan bau karena letaknya di luar gedung
sekolah (kelas, warung sekolah dan lain-lain). Tempat pembuangan
sampah dan air limbah tidak mencemari sumber air bersih (jaraknya
115
minimal 10 meter), dan setiap hari diangkut ke tempat pembuangan
sampah oleh petugas kebersihan.
g. Pembuangan air limbah
Ada saluran air hujan dan air limbah yang lancar dan tidak tergenang,
air limbah tidak mencemari sumber air bersih, tempat penampungan
tidak menimbulkan bau atau sarang nyamuk, dan letaknya jauh dari
dari sumber air bersih (jarak kurang lebih 8 meter) dari gedung
sekolah.
h. Pagar sekolah
Pagar sekolah terbuat dari besi. Pagar tersebut berfungsi untuk
menjaga keamanan anak-anak karena sekolah tersebut terletak di
pinggir jalan. Pintu pagar dikunci sehingga dapat berfungsi dengan
baik dan kuat. Pagar dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
yang membahayakan anak-anak dan pagar terawat dengan baik, bersih
dan serasi.
i. UKS
TK ABA Tegalsari memiliki dua ruang UKS yaitu di lantai atas
dan lantai bawah. UKS tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang
mendukung kegiatan UKS seperti: obat-obatan untuk penyakit ringan,
tempat tidur pasien, alat pengukur tinggi badan dan berat badan, meja
periksa,. Lebih jelasnya benda-benda apa saja yang ada di UKS
tersebut penulis cantumkan di bagian lampiran. Namun UKS tersebut
belum memilki tenaga khusus yang dipersiapkan untuk tenaga UKS.
116
Penulis memperoleh catatan untuk beberapa kegiatan UKS yang
pernah dirancang dan dilaksanakan pada tahun 2007. Namun kegiatan-
kegiatan tersebut kini sudah tidak pernah dilaksanakan lagi. Kgiatan-
kegiatan tersebut diantaranya adalah kegiatan dokter cilik, kerja bakti,
peningkatan gizi guru, pelaksanaan piket perawatan tanaman dan
daftar piket kebersihan kamar mandi.
B. Metode dan Strategi Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di TK ABA Tegalsari
Adapun pembelajaran tentang pendidikan kesehatan dilakukan melalui
beberapa metode pembelajaran diataranya yaitu:
1. Metode Pendidikan Kesehatan oleh Guru di TK ABA Tegalsari
a. Metode bercerita
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak
dipergunakan di TK, Metode bercerita merupakan salah satu
pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita
kepada anak secara lisan.13 Adapun cerita-cerita yang diberikan oleh
guru-guru TK ABA diambil langsung dari buku-buku cerita bergambar
dengan menggunakan teknik ilustrasi gambar dari buku cerita tersebut.
Misalnya buku yang berjudul Penjaga Higenitas Umat Manusia yang
berisi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Adapula bercerita
dengan menggunakan papan flannel, misalnya tentang bagaimana
13 Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak, cet. Ke-2 (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), hlm. 157.
117
membuang sampah pada tempatnya. Teknik bercerita lainnya adalah
dengan menggunakan media boneka atau tanpa menggunakan media
lainnya tapi hanya berupa pengalaman.
Cara-cara bercerita yang dilakukan guru ini adalah sebagai
usaha agar menarik perhatian anak sehingga anak merasa senang,
gembira, dan ceria sehingga paham dan tahu isi dari cerita tersebut.
Dengan demikian maka akan mudahuntuk mencapai tujuan dari
pembelajaran..
b. Metode pembiasaan
Ibu S, salah satu guru yang ada di TK ABA mengatakan:
“pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan metode pembiasaan. Metode ini dimaksudkan agar anak terbiasa melakukan pembiasaan hidup bersih dan sehat. Dengan metode ini diharapkan dapat tetap dilestarikan pelaksanaannya di rumah ataupun di manapun anak berada.14 Bentuk-bentuk pembiasaan yang dilakukan di TK ABA
Tegalsari diantaranya adalah: pembiasaan cuci tangan sebelum dan
sesudah makan, memotong kuku, memakan sayuran, dan mencuci
piring setelah makan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap
hari, namun kurang pengawasan dari guru.
c. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang
dilaksanakan dengan cara memperlihatkan bagaimana proses
terjadinya atau cara sesuatu, dan bagaimana tugas-tugas tersebut
14 Wawancara dengan Ibu S selaku guru Kelas B2, tanggal 06 Maret 2011.
118
dilaksanakan.15 Metode demonstrasi yang digunakan oleh guru TK
ABA biasanya untuk mengajarkan cara mengosok gigi, cara mandi
yang benar, cara memakai pakaian, cara mencuci tangan dengan benar,
cara mencuci piring, cara membuang sampah pada tempatnya, cara
makan yang benar.
Ibu R selaku guru dikelas B4, mengatakan:
Metode demonstrasi ini biasanya dilakukan bagi anak-anak pada semester pertama dan anak-anak yang baru masuk sekolah yang belum mengerti dan paham tentang kemandirian.16
Dari apa yang dikatan guru di atas, metode demonstrasi
digunakan diawal-awal pembelajaran. Hal ini untuk mengajarkan
bagaimana seharusnya berperilaku hidup bersih, sehat dan mandiri.
Karena ternyata banyak diantara siswa-siswa yang masih belum bias
mandi sendiri. Metode ini sangat efektif sehingga diharapkan setelah
pembelajaran siswa dapat menerapkannya di rumah dan dapat mandiri.
d. Metode bercakap-cakap
Bercakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan
kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif, anak mengembangkan
bermacam kosakata dalam berbagai tema yang akan memacu
perkembangan berbagai aspek perkembangan anak17.
Metode bercakap-cakap ini digunakan oleh guru-guru TK
ABA untuk memulai pembelajaran, misalnya menanyakan apakah
15Moeslichatoen, Metode Pengajaran, hlm.108. 16 Wawancara dengan Ibu R, guru dikelas B4, Tgl 9/3/2011 17 Moeslichatoen, Metode Pengajaran , hlm. 91.
119
anak-anak hari ini sudah mandi atau sarapan, sarapan dengan
mengunakan lauk apa dan siapa yang sudah bisa mandi sendiri ?.
Metode bercakap-cakap berfungsi untuk berbagi pengalaman diantara
siswa.
e. Karyawisata
Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan
kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati
dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang
meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya.18
Adapun kegiatan karya wisata yang pernah dilakukan di TK
ABA Tegalsari diantaranya adalah karya wisata ke Taman pintar dan
juga mengunjungi dokter gigi. Kegiatan karya wisata ini akan lebih
menambah pengalaman belajar anak, sehingga mereka semakin yakin
dengan apa yang dipelajari di kelas bersama guru.
f. Motode bernyayi
Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi
anak. Pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepada anak.
Selain itu bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya.19
Hasil wawancara dengan salah satu guru di TK ABA Tegalsari
yaitu Ibu I salah satu guru kelas B3 mengatakan:
18 Ibid,, hlm. 68 19 Jamalus, Penggunaan Metode demonstrasi dalam pembelajaran bernyanyi pada siswa
kelas VI. http: Desyandri. Wordpress.com. 26 Oktober 2010. Hlm 46
120
Bengan mengunakan metode bernyanyi, anak-anak akan lebih mudah mengingat pelajaran kesehatan yang kami masukkan ke dalam lagu tersebut.20 Adapun nyanyian yang dilakukan secara bersama-sama
diantaranya: aku anak sehat, tugas hari Minggu, cuci tangan sebelum
makan. Dengan bernyanyi akan lebih memudahkan anak hafal, tahu
dan memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Selain itu dengan
bernyanyi anak-anak akan lebih riang dan gembira serta ceria.
2. Strategi pembelajaran pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Setelah melihat proses pembelajaran yang dilakukan di TK ABA
Tegalsari dari aspek metode dan pendekatan yang digunakan adalah:
a. Strategi ekspositori
Strategi ekspository adalah pembelajaran yang menekankan
kepada peroses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa menguasai
materi pembelajaran secara optimal.21
Salah seorang guru kelas B1 TK ABA Tegalsari mengatakan:
“Strategi ini dilakukan oleh guru pada saat anak pertama kali masuk ke TK ABA, untuk memberikan pembelajaran yang belum dipahami oleh anak, misalnya saat mengajarkan pentingnya makan-makanan yang bergizi, menerangkan kegunaan istirahat bagi tubuh kita.22
20 Wawancara dengan Ibu I, selaku guru kelas B3, tanggal 27 Mei 2011. 21 Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan,
(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 117. 22 Wawancara dengan ibu U (nama disamarkan), Guru Kelas B1, Tanggal 30 Mei 2011
121
Strategi ini digunakan untuk menyampaikan materi yang
memerlukan penjelasan yang lebih lengkap sebelum anak-anak
mempraktekannya. Dengan demikian anak-anak akan mengerti dan
paham apa yang disampaikan guru. Terkadang ini diselingi dengan
tanya jawab antara guru dan murid atau sebaliknya dan bisa juga
antara murid dengan murid.
a. Problem Solving
Aktifitas problem solving diawali dengan konfrontasi dan
berakhir apabila sebuah jawaban telah diperoleh sesuai dengan kondisi
masalah.23 Contoh dari strategi ini adalah: ketika guru di TK ABA
Tegalsari sedang menerangkan pentingnya gosok gigi, guru
menghadirkan cerita tentang seorang anak yang sedang sakit gigi,
ditampilkan permasalahan apa saja yang terjadi saat sakit gigi,
kemudian anak dirangsang untuk mencari sendiri jawaban mengapa
sang anak bisa sakit gigi, dan apa yang harus dilakukan agar terhindar
dari sakit gigi.
Dengan mengajukan masalah maka siswa dipacu untuk
mencari jawaban dari permasalahan tersebut.
23 Hamruni, Strategi dan Model, hlm. 219.
122
C. Alat dan Media Pendidikan Kesehatan
1. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan salah satu jenis alat bantu
pembelajaran berupa lembaran kertas yang berupa informasi atau soal-
soal24. LKS merupakan alat bantu utama yang sangat sering di gunakan
oleh TK ABA Tegalsari.
LKS ini dibuat oleh g-guru dan isinya menyesuaikan dengan
tema yang dibahas. Ini akan lebih mudah karena guru lebih mengetahui
bagaimana kondisi anak dan lingkungan di sekitar anak. Namun yang
terpenting dalam pembuatan LKS ini adalah kretifias dari guru.
2. Buku cerita
Buku cerita sering digunakan untuk membantu penyampaian
materi kesehatan, contoh buku cerita adalah: Sakit Gigi, Aku Tak Takut
Kedokter, Hygiene Five, Mengapa Perlu Tidur Siang. Buku-buku cerita ini
diperoleh dari Dinas Kesehatan atau diusahakan oleh pihak sekolah
dengan cara membeli.
3. Stiker dan Poster
Stiker-stiker tentang anjuran untuk menjaga kesehatan banyak
tertempel baik di dinding kelas, di dinding gedung sekolah, UKS, dapur
dan juga kamar mandi. Pemasangan stiker-stiker ini adalah di tempat-
tempat yang bisa dilihat oleh anak dan isinya menyesuaikan. Dengan
demikian anak akan lebih mengerti.
24 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2011), hlm.74.
123
4. Compact Disc (CD)
TK ABA Tegalsari juga pernah membuat CD anak sehat, yang
juga menjadi salah satu media pendidikan kesehatan di TK ABA, namun
CD ini jarang digunakan.
D. Perilaku Hidup Bersih Murid Guru serta Karyawan di TK ABA
Tegalsari
1. Perilaku Anak
Berdasarkan hasi observasi, umumnya murid-murid di TK ABA
sudah mulai bisa berperilaku hidup bersih dan sehat walaupun masih perlu
bimbingan dalam pelaksanaannya. Karena dari hasil observasi penulis,
banyak menemukan murid yang belum melakukan gerakan cuci tangan
secara baik dan benar. Misalnya gerakan cuci tangan hanya sekedar
membasahi tangannya dengan air tanpa mengusap kedua tangan dengan
menggunakan sabun. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan standar
mencuci tangan yang baik, mencuci tangan seharusnya dilakukan dengan
menggosok seluruh tangan dan sela-sela tangan sampai bersih
menggunakan sabun dan bilas dengan air yang mengalir. Kegiatan cuci
tangan yang dilakukan anak hanya sekedar untuk memenuhi anjuran guru.
Kegiatan mencuci tangan hanya memenuhi ranah kognitif dan afektifnya
saja, belum sampai ke ranah psikomotor.
Pada saat peneliti melakukan wawancara langsung dengan wali
murid dari salah satu murid yang tidak cuci tangan, beliau mengatakan:
124
“Cucu saya memang tidak saya perbolehkan mencuci tangan, karena bila cuci tangan ia sering masuk angin dan terkena filek, karena cucu saya suka main air kalo disuruh cuci tangan.”25 Hal ini menunjukkan sebenarnya perilaku anak yang tidak mencuci
tangan di lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang
didapat saat berada di rumah. Bila guru di sekolah juga tidak
memperlakukan dengan ketat kegiatan cuci tangan di sekolah, hal ini
menunjukkan tidak akan terjadi perubahan perilaku hidup bersih pada
anak. Ini berarti pendidikan di sekolah tanpa adanya kontroling dari guru
tidak akan menghasilkan perubahan perilaku apapun pada anak.
Anak sudah bisa membuang sampah pada tempatnya namun
terkadang masih perlu teguran dan bimbingan untuk dapat membedakan
sampah organik dan anorganik. Anak-anak juga sudah bisa diajak untuk
membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya.
Anak-anak yang berusia 5-6 tahun umumnya sudah bisa mencuci
piringnya setelah makan. murid-murid dengan usia 5-6 tahun sudah bisa
BAB dan BAK di kamar mandi, mereka juga rata-rata tidak jajan
sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah.
Setelah mendapat pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari,
banyak orang tua yang mengatakan bahwa anaknya mulai mengalami
perubahan. Ibu S yang merupakan salah satu wali murid di TK ABA
tegalsari Beliau mengatakan:
“Banyak perubahan yang terjadi pada anak saya setelah bersekolah di TK ABA ini, diantaranya sudah bisa mandi sendiri,
25 Wawancara dengan Ibu Tri salah seorang wali murid TK ABA, tanggal 3 Juni 2011
125
membereskan mainan, dan bisa mencuci tangan sendiri, di rumah saya juga saya mengajarkan anak saya untuk cuci tangan, buang sampah pada tempatnya, mandi dan gosok gigi. 26 Apa yang dikatakan wali murid di atas menunjukan bahwa harus
ada kerjasama yang baik antara guru di sekolah dan orang tua di rumah.
Apa yang diterapkan di sekolah maka hendaknya orang tuapun
melakukannya agar anak terbiasa hidup mandiri tidak hanya di sekolah
tapi juga di rumah.
2. Perilaku Guru Dan Karyawan
Dari hasil observasi dan wawancara yang diperoleh antara lain
didapatkan data bahwa seluruh guru dan karyawan mengatakan pentingnya
pendidikan kesehatan dan pembiasan hidup bersih dan sehat untuk anak
usia dini. Baik guru ataupun karyawan tidak ada yang merokok di dalam
kelas atau di lingkungan sekolah. Guru senantiasa menganjurkan murid-
muridnya untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan, namun
sayangnya penulis jarang menemukan guru yang mencuci tangannya
sebelum mempersiapkan snack atau makan siang. Guru senantiasa
menyuruh untuk cuci tangan namun guru tidak mengontrol secara
langsung kegiatan cuci tangan sehingga ada beberapa murid yang tidak
melakukan kegiatan cuci tangan. Saat dikonfirmasi kepada salah seorang
wali kelas tentang hal ini, wali kelas menyadari bahwa memang
seharusnya kegiatan cuci tangan dikontrol oleh guru namun karena
26 Wawancara dengan ibu S (nama disamarkan) selaku wali dari salah satu murid TK
ABA Tegalsari..
126
kegiatanya sangat banyak maka ia tak sempat untuk melakukan
pengawasan langsung,
Sedangkan ketika peneliti mengkonfirmasi ulang pada guru yang
lain, guru mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu sibuk, tapi mungkin
sedikit lalai untuk melaksanakannya. Guru juga senantiasa membersihkan
ruangan kelas manakala sebelum dan sesudah makan juga setelah
pelajaran.
Guru dan karyawan juga selalu menegur anak-anak muridnya
apabila ada yang bermain tidak pakai alas kaki, mereka juga selalu
mengingatkan untuk melakukan tugas hari minggu (memotong kuku,
bersihkan sepatu). Menurut pengakuan salah satu guru bahwa kebersihan
lingkungan sekolah saat ini mulai menurun, dan dirinya sangat
mengharapkan dukungan untuk menghidupkan kembali rasa peduli akan
kesehatan lingkungan sekolah dan sekitarya.
Selain itu juga harapan para guru untuk dinas kesehatan agar lebih
peduli lagi terhadap kesehatan anak dan mengharapkan adanya pelatihan
atau penyuluhan tentang kesehatan anak, agar bisa lebih baik lagi dalam
menanamkan PHBS di sekolah baik kepada kepala sekolah, guru maupun
orang tua.
Petugas kebersihan, senantiasa melakukan pekerjaannya
diantaranya menyapu halaman, menjaga anak-anak yang sedang bermain,
dan menyediakan minuman Namun belum ada kegiatan gotong royong
untuk membersihkan lingkungan sekolah hingga lingkungan nampak kotor
127
dan perlu diadakan kerja bakti untuk memangkas pohon-pohon yang sudah
mulai rimbun dan menyikat lantai serta wastafel yang mulai berlumut.
E. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
TK ABA Tegalsari merupakan sebuah contoh sekolah yang telah
berusaha memberikan perhatian terhadap penanaman Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini. TK ABA juga pernah
mendapat beberapa penghargaan di bidang kesehatan, diantaranya juara I
lomba sekolah sehat tingkat kabupaten, juara I lomba sekolah sehat tingkat
provinsi dan juara 8 lomba sekolah sehat tingkat nasional. Selain itu
fasilitas yang memadai untuk melaksanakan pendidikan kesehatan pun
sudah ada seperti wastafel untuk cuci tangan, tempat sampah, poster-
poster kesehatan, alat pengukuran berat badan dan tinggi badan, UKS dan
fasilitas kesehatan lainnya. Sehingga memudahkan bagi anak untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
TK ABA Tegalsari juga sudah memberikan makanan tambahan
dan melaksanakan makan siang bersama sehingga anak tidak diajarkan
untuk jajan sembarangan, dan TK ABA tidak membuka warung sehat
karena fasilitas makanan yang disediakan oleh sekolah sudah cukup untuk
anak. Selain itu TK ABA juga melaksanakan senam sehat setiap hari Senin
sampai Kamis juga di dalam kelas masih melakukan aktifitas yang
merangsang pergerakan motorik halus dan kasar, ada juga renang setiap
128
bulannya. Selain itu kerja sama yang baik antara TK ABA dan instansi-
instansi lainnya sudah terjalin dengan baik.
2. Kekurangannya
TK ABA dalam pelaksanaan budaya hidup bersih tdalam
pelaksanakannya masih kurang pengawasannya. Sehingga pelaksanananya
terkadang tidak sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan. Kegiatan
pembelajaran kesehatan yang dilakukan hanyalah sebatas anjuran namun
tidak diikuti dengan pengawasan, sedangkan tugas seorang guru selain
memberikan arahan juga seharusnya melakukan pengontrolan dalam
pelaksanaannya.
Penulis juga sering menemukan tidak tersedianya alat kesehatan
seperti sabun untuk cuci tangan dan serbet bersih dan kering, sehingga
anak tidak dapat melakukan cuci tangan dengan baik dan benar.
Guru masih kurang dalam memberikan role model bagi anak-anak
hal ini dapat dilihat dari jarangnya guru melakukan cuci tangan sebelum
dan sesudah membagikan snack atau sebelum dan sesudah makan siang.
Pelaksanan kesehatan makin menurun, hal ini dapat dilihat dari adanya
program-perogram kesehatan yang mulai tidak dilaksanakan lagi seperti
kegiatan gotong royong, pemeliharaan tanaman, kegiatan dokter cilik,
piket UKS, piket membersihkan kamar mandi, tempat cuci piring mulai
berlumut, lingkungan mulai kotor dan terkesan tidak terpelihara dengan
rapi, tanaman-tanaman hias tidak tertata dan terawat, pohon-pohon mulai
rimbun dan daunnya sering mengotori halaman karena tidak dibersihkan.
129
Dengan tenaga kebersihan hanya 2 orang, dan itupun hanya
seorang saja yang aktif menjaga kebersihan sekolah mulai dari pagi hingga
sore hari, dengan merangkap sebagai penjaga dan mengawasi anak-anak,
menyebabkan tidak memungkinnya untuk menjangkau semua ruangan
yang ada.
Belum adanya kantin sehat, sehingga masih banyak anak-anak
yang jajan di luar. Walaupun diberikan snack dan makan siang pada
kenyataannya anak masih menginginkan untuk jajan di luar. Hal ini dapat
membahayakan kesehatan.
Kurangnya media pembelajaran yang mendukung pembelajaran
pendidikan kesehatan bagi anak. Kegiatan pembelajaran juga dirasakan
hanya seperti itu-itu saja. Guru jarang melakukan metode dan setrategi
yang bervariasi, media yang digunakan umumnya hanya diambil dari LKS
saja, dengan melipat dan menggunting, muatan pendidikan kesehatan
belum begitu dimasukan dalam kegiatan sehari-hari dengan baik.
Kurangnya sarana yang menunjang untuk proses pendidikan
kebersihan, seperti wastafel yang berada di lantai atas hanya 1 buah, dan
ini digunakan untuk memenuhi kegiatan cuci tangan sebanyak 5 kelas atau
125 orang anak, dalam satu lantai, sehingga terkadang anak harus berlarian
agak jauh untuk menjangkau wastafel dan kegiatan cuci tangan tidak
terkontrol, dan sering becek.
Dari hasil wawancara banyak guru yang mengeluhkan minimnya
pelatihan yang didapat dari dinas kesehatan. Kegiatan pembelajaran
130
.dirasakan mulai membosankan, hal ini diperlukan penyegaran pada guru
untuk diberikan berbagai pelatihan tentang strategi belajar-mengajar,
metode dan jenis alat peraga, tumbuh kembang anak dan juga kegiatan
lainnya. Sehingga guru kurang variasi dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaan. Belum adanya kantin sehat, banyaknya program kesehatan
yang tidak dilaksanakan lagi seperti kegiatan dokter cilik, gotong royong,
piket membersihkan kamar mandi dan memelihara tanaman.
Belum adanya air bersih sebagai sarana untuk minum dan MCK,
karena air yang digunakan saat ini menurut hasil pemeriksaan di
laboratorium mengandung bakteri yang melebihi dari yang dikatakan
aman untuk dikonsumsi manusia. Yang artinya secara biologis tidak
memenuhi syarat untuk dikonsumsi manusia.
F. Respon Orang Tua atas Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsaris
Kesan orang tua terhadap pendidikan kesehatan di TK ABA
Tegalsari adalah baik, 15 orang tua menyatakan kesan yang baik terhadap
pendidikan kesehatan pada anak karena setelah menyekolahkan anak di
sekolah ini, anak sudah biasa mandiri seperti sudah bisa buang sampah
sendiri, gosok gigi sendiri, mandi sendiri, makan sendiri. Ada seorang wali
murid yang juga merasa sangat terbantu dengan adanya pelaksanaan
makan siang di sekolah karena anaknya yang biasanya sangat sulit makan
131
sayur di rumah, ketika di sekolah mau. ini sangat membantu sehingga
terjamin asupan vitaminnya akan sayuran.
Selain itu juga orang tua menghimbau agar kebersihan lingkungan
di tingkatkan lagi, seperti pemangkasan pohon-pohon yang sudah sangat
rindang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah kebersihan
kamar mandi. Karena anak suka buang air kecil dan besar seadanya saja
bahkan kadang tidak disiram, sehingga kamar mandi baud an tidak
nyaman. Ada juga yang menyarankan harus adanya perhatian pada
tanaman-tanaman hias yang sekarang mulai tidak terawat lagi, dan
hendaknya sekolah juga menambah petugas kebersihan.
132
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku manusia setelah dewasa merupakan hasil dari penanaman
pendidikan yang didapatkan saat dari usia dini. Pendidikan kesehatan yang
dilakukan pada anak usia dini merupakan pondasi bagi terselenggaranya
perilaku hidup bersih dan sehat di kemudian hari. Sehingga dalam
pelaksanaannya memerlukan kedisiplinan, pembiasaan dan dukungan dari
lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis, yang penulis
lakukan terhadap data lapangan yang selama ini diperoleh tentang pelaksanaan
pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA
Tegalsari Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. TK ABA Tegalsari adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang telah
menyelenggarakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di lingkungan TK ABA. Adapun pendidikan kesehatan yang dilaksanakan
di TK ABA antara lain: pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada
tempatnya, menggosok gigi, tidak merokok, pemberian makanan bergizi.
Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui pembiasaan sehari-hari di
sekolah. Kegiatan mencuci tangan diajarkan oleh guru dengan
menganjurkan murid mencuci tangan sebelum dan sesudah makan snack
dan makan siang. Kegiatan membuang sampah pada tempatnya dilakukan
dengan anjuran membuang sampah sisa dari snack yang disediakan oleh
TK ABA pada tempatnya. Pendidikan tidak merokok di sekolah diajarkan
133
melalui larangan merokok bagi setiap elemen sekolah. Sedangkan
pemberian makanan bergizi diberikan setiap hari yaitu pada saat makan
siang dengan menu yang bervariasi.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan tersebut disusun dalam program
kesehatan yang terdiri dari: pemeriksaan kesehatan anak oleh Pusat
Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah, pemeriksaan
kebersihan anak oleh guru, seminggu sekali ada kegiatan gosok gigi
bersama di sekolah, sebulan sekali ada minum susu bersama, jalan sehat
bersama setiap minggu ke-4, renang satu bulan sekali, dilakukan pada
akhir bulan, setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari puskesmas.
Selain itu pendidikan kesehatan juga terintegrasi dalam pembelajaran
sehari-hari dalam bentuk pembiasaan hidup bersih dan sehat.
Adapun indikator pelaksanaan PHBS yang telah dilaksanaan oleh
TK ABA Tegalsari adalah sebagai berikut: dari pembiasaan cuci tangan,
membuang sampah pada tempatnya, gosok gigi bersama, larangan
merokok di sekolah, olah raga yang teratur, pengukuran tinggi badan dan
berat badan serta pemberian makanan tambahan. Untuk menunjang
terlaksananya perilaku hidup bersih dan sehat, TK ABA Tegalsari juga
menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai seperti
tersedianya sarana cuci tangan yang ada di lantai atas dan bawah
bangunan, dengan air mengalir, dilengkapi sabun dan kain serbet,
tersedianya tempat sampah pada masing masing kelas, adanya UKS,
tersedianya jamban sehat dan tersedianya saluran pembuangan air limbah.
134
2. Metode yang digunakan dalam pelaksanakan pendidikan kesehatan
perilaku hidup bersih dan sehat yang di TK ABA, yaitu dengan
menggunakan metode bercerita, metode pembiasaan, metode demonstrasi,
metode bercakap-cakap, metode karya wisata, dan metode bernyanyi.
Sedangkan strategi pembelajaran yang dipakai adalah strategi ekspository
dan Strategi problem solving best learning.
3. Dari hasil observasi didapat data bahwa umumnya murid TK ABA telah
berperilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat terlihat dari rutinitas cuci
tangan yang dilakukan oleh murid-murid TK sebelum dan sesudah makan
yang bisa dilakukan sendiri atau juga atas anjuran guru. Namun kegiatan
mencuci tangan tidak dimonitoring oleh guru sehingga banyak anak-anak
yang tidak melaksanakan gerakan mencuci tangan dengan baik dan benar.
Kegiatan cuci tangan yang dilakukan anak hanya sekedar untuk memenuhi
anjuran guru. Kegiatan mencuci tangan hanya memenuhi ranah kognitif
dan afektifnya saja, belum sampai ke ranah psikomotor. Selain itun penulis
jarang menemukan guru yang mencuci tangannya sebelum mempersiapkan
snack atau makan siang.
Anak sudah bisa membuang sampah pada tempatnya walau
terkadang masih perlu teguran dan bimbingan untuk dapat memilah
sampah antara organik dan anorganik. Anak-anak juga sudah bisa
membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya juga
membersihkan ruangan sebelum dan sesudah makan juga setelah pelajaran
135
usai, dan umumnya sudah bisa mencuci piring masing-masing setelah
makan.
Mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada
yang suka jajan di luar sekolah. Seluruh guru dan karyawan memandang
penting pendidikan kesehatan dan pembiasan hidup bersih dan sehat untuk
anak usia dini. Tidak ada yang merokok di dalam kelas atau di lingkungan
sekolah. Guru dan karyawan juga selalu menegur anak-anak muridnya
apabila ada yang bermain tidak pakai alas kaki dan mengingatkan anak-
anak untuk melakukan tugas hari minggu (memotong kuku, bersihkan
sepatu).
B. Saran
1. Kepada Pemerintah
Pemerintah hendaknya lebih proaktif dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan bangsa. Segala program yang dibuat hendaknya
dibarengi dengan sosialisasi yang cukup terhadap organisasi /individu
yang akan melaksanakannya. Hal ini karena dalam pelaksanan pendidikan
kesehatan khususnya program PHBS, banyak lembaga sekolah maupun
guru belum memahami bagaimana bentuk dan pelaksanaannya secara
konkrit serta standar yang digunakan. Sehingga pihak pemerintah
hendaknya memperbanyak pelatihan-pelatihan tentang kesehatan
khususnya program PHBS kepada para guru, murid dan juga orang tua.
136
2. Kepala Sekolah TK ABA Tegalsari Yogyakarta
Sebagai pimpinan dalam unit TK ABA hendaknya kepala TK
melaksanakan fungsinya dalam memenaj sekolah seperti: planing,
organising, acctuating dan controlling. Hal ini karena pelaksaan PHBS di
sekolah saat ini menurut hasil observasi dan juga hasil wawancara dari
beberapa orang guru mengatakan pelaksanaan PHBS di TK ABA saat ini
sudah mengalami penurunan. Semangat dan komitmen untuk tetap
menanamkan pendidikan dan pembiasaan hidup bersih dan sehat mulai
menurun sehingga dengan berperan aktif dari kepala sekolah dalam
melakukan controling dan fungsi-fungsi managemen dapat meningkatkan
pendidikan kesehatan dan memberikan motivasi kepada para guru agar
tetap berkomitmen dalam menjaga dan mempertahankan prestasi pernah
diraih oleh TK ABA Tegalsari sebagai sekolah yang bersih dan sehat.
3. Kepada Para Guru
Keberhasilan pembelajaran di TK ABA sangat tergantung pada
strategi dan metode yang digunakan, juga pemahaman tentang tumbuh
kembang anak harus dimiliki oleh guru. Oleh karena itu:
a. Guru-guru sebagai role model di mana segala perkataan, sikap dan
bertingkah laku akan ditiru oleh murid, hendaknya senantiasa menjadi
tauladan bagi murid, orang tua dan masyarakat umum lainnya dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. Guru hendaknya selalu meningkatkan keterampilan dan kemampuan
dalam pengetahuan dan penggunaan berbagai metode pengajaran, dan
137
media pembelajaran sehingga mampu memberikan motivasi dan
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik.
c. Guru hendaknya senantiasa kritis dan inovatif dalam proses belajar-
mengajar baik di dalam ataupun di luar kelas. Guru harus senantiasa
mengembangkan ide, gagasan dan pemikiran terbaiknya mengenai
pembelajaran penanaman perilaku hidup bersih dan sehat sehingga
tercipta pembelajaran terbaik bagi peserta didik.
d. Guru juga dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam penugasan dan pengembangan teknologi yang
selalu berkembang untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dalam proses pembelajaran baik melalui studi lanjut
maupun mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan.
e. Guru hendaknya senantiasa mengembangkan kreatifitasnya dalam
mengembangkan alat peraga yang menarik minat anak agar
memudahkan penyerapan ilmu pengetahuan oleh anak.
4. Murid
Peserta didik sebagai subyek sekaligus obyek dalam pendidikan
hendaknya selalu giat belajar dalam menghadapi berbagai perubahan
global sehingga mampu bersaing dengan baik, tetap menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, belajar lebih giat dan mengikuti nasehat guru serta
patuh dan berbakti kepada orang tua.
138
5. Wali murid
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak,
perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Para orang
tua hendaknya sadar akan keterlibatannya dalam pembentukan perilaku
hidup bersih dan sehat anak. Seharusnya orang tua senantiasa belajar
untuk menambah wawasan tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak.
anak sebagai peniru yang ulung tentunya akan sangat sering mengadopsi
perilaku orang tuanya. Dalam hal ini hendaknya orang tua dapat menjadi
contoh yang baik terhadap anak dan juga membiasakan perilaku hidup
untuk dirinya sehidiri dan juga pada anaknya.
6. Masyarakat
Sebagai unsur yang tidak terlepas dari pengelolaan sekolah
hendaknya lebih kritis dan aktif dalam memberikan perhatian dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Senantiasa aktif memberikan
bantuan dana untuk pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
bagi putra putrinya dalam rangka mewujudkan pendidikan yang
berkualitas demi mewujudkankan manusia Indonesia yang sehat, cerdas
dan kuat serta beriman dan bertaqwa.
139
DAFTAR PUSTAKA
Ajwar, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Mutiara, 1997.
Ali, Mohammad, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa, 1987.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi ke-5, Jakarta: Rineka Cipta, 199.
A., Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2007.
Cahyadi, W., Bahan Tambahan Pangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Departemen Kesehatan RI, Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta: Dep.Kes. RI, 2002.
_____________________, Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-kanak , Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1999.
_____________________, Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999.
Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ”Cegah Demam Berdarah Dengan Memberantas Sarang Nyamu”, Brosur, Yogyakarta: 2010.
Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini, Apa, Mengapa Dan Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, 2004.
Effendy, Nasrul, Dasar-Dasar Keperawatan masyarakat, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 1998.
Ermayanti, Eka Rohmah, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Sikap Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi Pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”, Sekripsi, Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2008.
140
Fitriani, Sinta, Promosi Kesehatan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.
Hamruni, Setrategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009.
Hidayati, Yaya, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru Dan Siswa SD Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya Dalam Jajanan Sekolah Di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar LampungTahun 2009”, Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2009.
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, edisi ke-1, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.
Miles & Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi, Jakarta: UI Press,1994.
Notoatmodjo, Soekidjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Prilianto, Eko, “Buang Sampah Sembarangan Boleh-Boleh Saja, Penegakan Hukum itu tidak Bisa dilaksanakan pada Masyarakat Level Ekonomi Bawah”, http://Metro.Vivanews. Com/News/Read/107613, akses 2 April 2010.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat, “Ayo Timabang Barat Badan dan Ukur Tinggi Badan Kita”, Brosur, Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi DIY, 2010.
Pusat Promosi Kesehatan, Promosi Kesehatan Di Sekolah, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.
Rahmawati, Elfi, “Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak Berusia Dibawah Dua Tahun”, Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24. No.1, Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008.
Sarwono, Solita, Siologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993.
Siswanto, Hadi, Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini, Jakarta: Pustaka Rihama, 2009.
141
Soeharsono, Ana Retnoningsih, Kamus Bahasa Idonesia Lengkap,Semarang: CV. Widya Karya, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009.
Suliha, U. dkk, Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Jakarta: ECG, 2002.
Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito,1990.
Umami, Lukman Effendi, Riza, “Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada SD Negeri Cikeussal Kidul 01Ketanggungan Jawa Tengah”, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta: UMY, t.t.
Umar, Zaidina, “Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan Pada Murid SD Di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 2, Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007.
Sumber Data Penelitian
1. Guru dan Karyawan
No Nama Guru Pendidikan Jabatan/Tugas
1 Wardiyah,S.Pd S1 Kepala Sekolah
2 Siti Fatimah SPGTK Guru kelas A2
3 Umi Handayani SMA (IPA) Guru kelas B1
4 Purwani Astuti SMA IPS Guru Kelas B4
5 Yamtimah SMEA Guru Kelas A1
6 Siti Fatonah PGA Guru Kelas B2
7 Tri Widodo,S.Pd, AUD D2 PGTK Guru Kelas B1
8 Ila Hayati, S.Ag. SI Guru Kelas B4
9 Katri Astuti, S.Pd. S1 Guru Kelas A2
10 Herowati, S.Pd, AUD S1 PAUD Guru Kelas A2
10 Kartini, A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2
11 Rina Wiharti , S.P S1 Guru Kelas B4
13 Haryati.A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2
14 Zulfiah, S.Pd S1 Karyawan Administrasi
15 Juminten SD Karyawan Kebersihan
16 Wakiah SD Pekarya Masak
2. Murid
No Nama Usia Kelas Nama Wali Murid 1 Ferania Yusuf 6 Tahun B1 Ujang Al Khumaini 2 Bimo Prasojo 6 Tahun B2 Ida Yunita 3 Hamam 5 Tahun A1 Hari Wibawa 4 Farika Kartika Sari 6 Tahun B2 Fajar Nugroho 5 Fauzan 6,5 tahun B1 Marwan 7 Sista 5 Tahun A2 Dian Budiastuti 8 Hayu 5 Tahun A1 Lukman Hakim 9 Puritha Rahmanda 5 Tahun A2 Naning widayati 10 Vian 6 Tahun B1 Retno Fardidawati 11 Prasista Dias Ayu 5 Tahun A2 Dian Budiastuti
3. Wali Murid
No.
Nama Wali Murid Dari Usia Pendidikan
Pekerjaan
1 Lukman Hakim
Hayu 37 tahun S2 Trainer/Researcher
2 Naning widayati
Puritha Rahmanda Saputri
34 tahun S1 Ibu Rumah Tangga
3 Retno Fardidawati
Vian 31 tahun S1 Ibu Rumah Tangga
4 Dian Budiastuti
Prasista Dias Ayu.S
26 Tahun
S1 Ibu Rumah Tangga
6 Maya Valen 36 tahun
SLTA Ibu Rumah Tangga
7 Sartiningsih Fera 27 Tahun
SMK Ibu Rumah Tangga
8 Marwan Fauzan 53 tahun
S1 Wiraswasta
9 Yulianti Puritha Rahmanda Saputri
40 Tahun
S2 Ibu Rumah Tangga
11 Ida Yunita Bimo Prasojo 6 Tahun D2 Guru TK
Lampiran 1
Instrumen Penelitian
A. Daftar Wawancara Dengan Kepala Sekolah
1. Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini ?Apa alasan anda?
2. Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?
3. Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?
4. Dari mana ibu/bapak mengetahui informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?
5. Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?
6. Adakah kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?. Bila jawaban ya, bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, atau petugas kesehatan?
7. Adakah bantuan dari pihak lain untuk pelaksanaan PHBS?
8. Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?
9. Apakah TK ABA ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan?
10. Apakah anda mendapat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK?
11. Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA?
12. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?
13. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
14. Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?
15. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?
16. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
17. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?
18. Bagaimana manajemen dari penanaman PHBS di TK ABA
19. Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?
20. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?
21. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?
22. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
B. Daftar Wawancara Dengan Guru
1. Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini?, Apa alasan anda?
2. Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?
3. Apakah anda mengenal program pemerintah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah?
4. Apa yang anda ketahui tentang PHBS?
5. Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan?. Bila ada dari mana?
6. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?
7. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
8. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?
9. Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk anak usia dini?
10. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?
11. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?
13. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini?
14. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah?
15. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.
16. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini/
17. Apakah ada keritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ?
C. Daftar Wawancara Dengan Karyawan
1. Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA?
2. Kapan saja anda melakukan tugas anda?
3. Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting?
4. Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
perilaku anak?
5. Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila ” ya” dari
mana mendapat informasi tentang kesehatan?
6. Menurut anda, pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan guru di
TK ABA Tegalsari ini?
7. Menurut anda apakah ada kendala dari pelaksanaan pendidikan kesehatan
di TK ABA ini?
8. Bagaimana perilaku hidup sehat guru?
9. Bagaimana perilaku hidup sehat murid ?
10. Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid?
11. Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ?
12. Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah?
13. Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?
14. Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup?
15. Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan
kesehatan anak?
D. Daftar wawancara dengan wali murid
1. Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk
anak anda ?
2. Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak di rumah?
3. Apakah anak anda suka jajan di luar?
4. Apakah ada yang merokok di rumah?
5. Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak anda?
6. Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana?
7. Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA?
8. Apakah komunikasi antara guru dan murid?
9. Apakah ada kunjungan guru ke rumah?
10. Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK
ABA Tegalsari?
11. Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendikan kesehatan di TK
ABA Tegalsari.
A. Jawaban Wawancara Kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta
Nama : Wadiyah, S.Pd. Usia : 39 Tahun Tanggal Wawancara : 01 Mei 2011 Lokasi Wawancara : Kediaman Ibu Wardiyah 1. Pertanyaan : Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting
untuk ditanamkan sejak usia dini ? Jawaban : Sangat penting karena masa usia dini sangat strategis
untuk menanamkan pendidikan kesehatan dan bila anak sehat maka akan menunjang aktivitasnya di segala aspek, anak diberi pembelajaran langsung dan pembiasaan berpola hidup sehat, serta manjaga kesehatan dan makanan yang baik untuk kesehatan.”
2. Pertanyaan : Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?
Jawaban : “Ya, TK ABA Tegalsari sudah melaksanakan pendidikan kesehatan.”
3. Pertanyaan : Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?
Jawaban : “Sejak berdiri TK ABA, walaupun secara administrasi belum tertata rapi, pendidikan kesehatan dilakukan dengan pembiasaan sederhana, satu minggu sekali kita periksa kesehatan, misalnya rambut, mata, hidung telinga, dan kurikulum PHBS sudah ada, melekat pada kegatan sehari-hari.
4. Pertanyaan : Dari mana ibu/bapak mengetahu informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?
Jawaban : ”Adanya Tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) tingkat kecamatan dan kabupaten, serta propinsi, TPUKS sering mengadakan pertemuan berkala, 3 bulan sekali atau enam bulan sekali, pemeriksaan dari puskesmas setahun sekali yang meliputi TK yang ada di seluruh kecamatan Banguntapan, serta ada penataran UKS, dan sekarang masih belum optimal. Dulu sudah ada tapi sekarang sudah tidak aktif lagi.
5. Pertanyaan : Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?
Jawaban : Kesehatan itu penting karena anak sehat akhirnya anak siap menerima pelajaran.
6. Pertanyaan : Adakah kerjasama dengan dinas kesehatan atau petugas
kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?,(bila jawaban ya), bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan dinas kesehatan, atau petugas kesehatan?
Jawaban : “Ada Memorandum of Understanding (MOU) dengan pihak (PKU) Muhammadiyah, ada biayanya di awal tahun, juga ada kerja sama dengan TPUKS untuk membina sekolah-sekolah, serta pemeritah kabupaten Bantul, selain itu saya selalu membina kerjasama dengan masyarakat misalnya kami mengadakan santunan para lansia, ketika ulang tahun TK ABA, kami mengadakan pengobatan gratis, kaum duafa setiap tahun, dana dari murid.”
7. Pertanyaan : Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?
Jawaban : “Dari pemerintah daerah kami mendapat program 100 ribu, dan dana dari wali murid untuk pemeriksaan fisik, dan kegiatan yang menunjang PHBS, termasuk buku Kartu Menuju Sehat (KMS).”
8. Pertanyaan : Apakah TK ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan ?
Jawaban : “Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat kabupaten 2007-2008, dan juara 8 lomba kesehatan tingkat Nasional.”
9. Pertanyaan : Apakah anda mendapaat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di TK ?
Jawaban : Ya, lingkungan mendukung, dengan masyarakat melakukan pembersihan di lingkungan TK ABA Tegalsari saat akan dilakukan lomba sekolah sehat.
10. Pertanyaan : Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA Jawaban : Dengan mengajarkan Perilaku hidup sehat pada anak,dan
juga pada lingkungan sekitar.
11. Pertanyaan : Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?
Jawaban : Ada di pembelajaran dibentuk misal hari ini memakan makanan yang sehat dan juga halal, dan tidak boleh jajan sembarangan, pemeriksaan kesehatan dan ada asuransi kesehatan.
12. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
Jawaban : Berperilaku hidup bersih, makan makanan yang sehat, tak
boleh jajan sembarangan, memelihara kesehatan. Pendidikan kesehatan diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari.
13. Pertanyaan : Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?
Jawaban : Lingkungan harus bersih, kelas harus bersih, tempat sampah dan minum anak-anak juga bersih.
14. Pertanyaan : Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?
Jawaban : Dengan mengajarkan secara langsung pendidikan kesehatan kepada anak, memberikan contoh dan praktek langsung.
15. Pertanyaan : Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
Jawaban : Dengan buku cerita, kami juga membuat CD untuk kesehatan, diputar menurut tema yang diperlukan.
16. Pertanyaan : Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?
Jawaban : Alhamdulilah anak-anak sudah bisa potong kuku sendiri, merapikan kelas, cuci tangan, buang sampah sendiri.
17. Pertanyaan : Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?
Jawaban : Ya, Ada pertemuan dengan wali murid tentang program tumbuh kembang anak, setiap 1 bulan sekali, termasuk parenting.”
18. Pertanyaan : Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?
Jawaban : Orang tua yang kurang bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.
19. Pertanyaan : Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?
Jawaban : Pendidikan yang dilakukan sudah bagus, sudah ada kurikulum dan sarana prasarana kesehatan sudah lengkap.
20. Pertanyaan : Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
Jawaban : Harapan saya agar TK ABA akan lebih baik lagi dan pemerintah lebih perduli.serta orang tua juga lebih tanggap untuk kemajuan siswa.
B. Daftar Jawaban Wawancara Guru
Identitas Guru
Nama : Ibu Umi Handayani , Umur : 42 tahun, Pendidikan : SLTA, Lama bekerja : 10 tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Guru kelas : B1, Tanggal wawancara : tanggal 7/3/2011, Waktu wawancara : pkl 12.30 s/d 13.30, Lokasi : ruang kelas A1 1. Pertanyaan : Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting
untuk ditanamkan sejak usia dini ? apa alasan anda? Jawaban : Ya, pendidikan kesehatan sangat penting diajarkan pada
anak usia dini, karena anak usia dini merupakan pondasi yang tepat untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehingga kemudian hari akan menjadi anak yang kuat di waktu dewasa.
2. Pertanyaan : Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?
Jawaban : Ya, ada 3. Pertanyaan : Apakah anda mengenal program pemerintah tentang
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah? (bila ya), Apa yang anda ketahui tentang PHBS ?
Jawaban : Ya, perilaku hidup sehat mencakup lingkungan yang sehat, ada UKS, ada jamban. Saya tahu PHBS dari puskesmas Banguntapan saat lomba UKS
4. Pertanyaan : Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan, Bila ada dari mana ?
Jawaban Pernah, tentang PHBS di sekolah pada tahun 2007 oleh puskesmas Banguntapan
5. Pertanyaan Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?
Jawaban Ada, hanya beberapa, seperti gosok gigi, olah raga, makan siang bersama
6. Pertanyaan Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
Jawaban Mencuci tangan, gosok gigi, buang sampah pada tempatnya,dan lain-lain.
7. Pertanyaan Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?
Jawaban Dari buku, televisi, radio 8. Pertanyaan Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk
anak usia dini? Jawaban a. Mencuci tangan
Bila anak yang baru saja masuk sekolah, anak biasanya diajarkan mencuci tangan dengan mempraktekan langsung pada anak murid cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikeringkan dengan lap bersih. Kegiatan ini kemudian dilakukan secara teratur sebelum dan sesudah makan dan dan dibuat sebagai kegiatan pembiasaan setiap harinya.selain itu kebiasaan mencuci tangan juga didukung oleh pembelajaran tematik dan buku LKS
b. Kebersihan kuku Setiap hari Sabtu guru menganjurkan setiap muridnya untuk memotong kuku yang sudah panjang, dan pada hari Senin diadakan pemeriksaan kuku
c. Gosok gigi Pertama-tama anak diajarkan cara menggosok gigi, kemudian seminggu sekali diadakan jadwal gosok gigi bersama setiap hari Rabu.
d. Membuang sampah Anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tiap-tiap kelas disediakan 2 tempat sampah, guru memberi teladan yang baik untuk anak, kotak sampah dibagi dua yaitu untuk sampah organik dan non organik, yang organik dengan tutup sampah warna hijau, dan sampah anorganik dengan turup sampah warna kuning. selain itu ada kegiatan bersih-bersih ruangan, menata mainan, menjaga kebersihan kelas.
e. Tidak merokok Sekolah melarang setiap orang yang ada di sekolah untuk merokok, tidak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang ke sekolah.
f. Kebersihan pakaian dan sepatu Anak dianjurkan untuk mengganti baju dan mencuci sepatu, dan setiap hari Sabtu hal ini selalu diingatkan, dan pada hari senin para guru selalu memeriksa kebersihan anak.anak diajarkan bagai mana mencuci serbet untuk melatih anak mau mencuci baju kotor
g. Toilet training Anak-anak dibiasakan untuk buang air besar dan kecil di WC, pada awalnya guru membantu kebersihan diri sambil mengajarkan anak, selanjutnya anak dibiasakan membersikhan dirinya sendiri dan diajarkan untuk menggunakan tangan kiri dan memakai sabun, dan guru tetap membantu serta mendampingi anak
h. Kebersihan lingkungan Kadang-kadang anak-anak melakukan gotong royong secara berkelompok untuk membersihkan lingkungan, dahulu hal ini sering dilakukan namun saat ini sudah jarang
i. Usaha kesehatan sekolah Dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim dokter dari rumah sakit islam, dulu saat lomba UKS kegiatan dokter kecil pernah ada, tapi sekarang sudah tidak lagi
9. Pertanyaan Model dan Strategi apa yang digunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?
Jawaban Bercerita, bernyanyi, ceramah, demonstrasi, bertepuk tangan.
10. Pertanyaan Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
Jawaban Lembar kerja siswa, gambar/ poster, dulu pernah ada miniatur gigi untuk mengajarkan gosok gigi sekarang sudah diambil kembali oleh puskesmas.
11. Pertanyaan Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?
Jawaban Ada prubahan perilaku 80%. 12. Pertanyaan Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? Jawaban Perlunya keteladanan, pengingatan dan rutinitas pada
anak-anak dari guru. 13. Pertanyaan Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk
membantu terlaksananya PHBS di sekolah? Jawaban
Sedikit, yaitu pelatihan tentang PHBS, namun sekarang
belum ada. dan pemberian makanan tambahan (makanan tradisional) dari kabupaten Bantul.
14. Pertanyaan Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.
Jawaban Kekurangannya yaitu kurangnya rutinitas dari sekolah untuk pendidikan kesehatan, kelebihannya yaitu fasilitas cukup lengkap dan tinggal melanjutkan saja.
15. Pertanyaan Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
Jawaban Ada kerjasama yang sinergis antara semua pihak masyarakat dan pemerintah agar saling mendukung perilaku hidup bersih sehat di sekolah.
16. Pertanyaan Apakah ada kritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ini ?
Jawaban Pemerintah dan sekolah hendaknya tidak hanya selogan untuk hidup bersih tapi dengan bukti yang konkrit
C. Daftar Jawaban Wawancara Karyawan (Petugas Kebersihan)
Biodata
Nama : Zuminten Umur : 44 Tahun Pendidikan : SD Lama berkerja : 8 Tahun Waktu wawancara : 11 April 2011 1. Pertanyaan : Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK
ABA? Jawaban : Bersih-bersih sekolah, menjaga anak-anak. 2. Pertanyaan : Kapan saja anda melakukan tugas anda? Jawaban : Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. 3. Pertanyaan : Apa kendala dari pelaksanaan kebersihan di sekolah ini? Jawaban : Tidak ada. 4. Pertanyaan : Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan
lingkungan dan perilaku anak? Jawaban : Menjaga Kebersihan sekolah. 5. Pertanyaan : Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? Jawaban : Ya, penting. 6. Pertanyaan : Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan,
bila” ya”dari mana anda mendapat informasi tentang kesehatan?
Jawaban : Dari kelurahan, saya juga sebagai tim pemereksa jentik nyamuk.
7. Pertanyaan : Menurut anda pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan di sekolah ini?
Jawaban : Gosok gigi, cuci tangan, olah raga. 8. Pertanyaan : Bagai mana perilaku hidup sehat guru? Jawaban : Guru sering membantu membersihkan kelas, selalu
menjaga kebersihan lingkungan. 9. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup sehat murid? Jawaban : Anak-anak sudah tertib, buang sampah pada tempatnya,
cuci tangan. 10. Pertanyaan : Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid Jawaban : Orang tua murid juga bagus, anak datang ke sekolah selalu
bersih dan rapi, juga tidak ada yang merokok di sekolah. 11. Pertanyaan : Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di
depan anak-anak ? Jawaban : Tidak. 12. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? Jawaban : Tidak, dilarang merokok di sekolah, bila ada yang merokok
pasti langsung ditegur.
13. Pertanyaan : Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?
Jawaban : Sudah bagus 14. Pertanyaan : Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan
cukup? Jawaban : Ya sudah cukup. 15. Pertanyaan : Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk
meningkatkan kesehatan anak? Jawaban : Tidak ada. D. Hasil Wawancara Dengan Wali Murid
Identitas
Nama : Ida Yunita Umur : 26 tahun Pendidikan terakhir : D2 PGRA Wali murid dari : Bimo (B1) Pekerjaan : Guru TK Alamat : Wiyoro Kidul RT 8 Bantul Waktu wawancara : 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB Lokasi wawancara : TK ABA Tegalsari
1. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ?
Jawaban : Di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali!.
2. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat anak di rumah? Jawaban : Anak saya kalo di rumah mandi sendiri, kadang dimandikan
, mandi 2 -3 kali sehari, dengan sabun mandi, sudah bisa sikat gigi setiap 2 kali sehari pada saat pagi dan sore bersamaan saat mandi, menggunakan sampho pagi dan sore hari cuci tangan sebelum makan!.
3. Pertanyaan : Apakah anak anda suka jajan di luar? Jawaban : anak saya suka jajan permen dan coklat !. 4. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di rumah? Jawaban : Suami saya merokok di rumah, biasanya merokok 2 batang
sehari
5. Pertanyaan : Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak?
Jawaban : Saya memberikan vitamin untuk anak, di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali dan CD pendidikan!”.
6. Pertanyaan : Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari
mana? Jawaban : Saya dapat dari internet , kalo nunggu dari puskesmas agak
lama!. 7. Pertanyaan : Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? Jawaban : Kasan saya terhadap sekolah TK ABA baik dan terjamin
kesehatannya, selain itu di TK ABA Tegalsari ada pemberian makanan siang bersama di sekolah, makan siang ini sangat membantu orang tua , karena biasanya di rumah anak-anak yang tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasanya cuci piring sendiri, dulu anak saya pernah sekolah tempat lain tapi tidak mau karena dia suka drum band!.
8. Pertanyaan : Apakah komunikasi antara guru dan murid ? Jawaban : Ada buku komunikasi setiap bulannya, dan ada laporan
pengukuran tinggi badan dan berat badan. Biasanyakan terpantau bila berat badannya turun berarti ada gangguan kesehatan!.
9. Pertanyaan : Apakah ada kunjungan guru ke rumah? Jawaban : Ada, biasanya saat bagi lapor, saat home visit dijelaskan
tentang perkembangannnya, pernah juga diundang untuk pendidikan kesehatan tapi saya tidak bisa hadir karena sibuk!
10. Pertanyaan : Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari?
Jawaban : Sudah bagus dan semoga ditingkatkan lagi fasilitasnya, untuk UKS sepertinya jarang dipakai , hanya untuk istirahat anak yang sedang sakit, dan hendaknya disosialisasikan kepaa masyarakat agar masyarakat dapat berperan serta!.
11. Pertanyaan : Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari.
Jawaban : Harapannya diadakan dokter kecil, puskesmas hendaknya lebih sering datang ke TK ABA Tegalsari!.
Lampiran 2
Daftar Buku Administrasi UKS TK-KB-TPA Aisyiah Tegal Sari
No Kode Buku Judul Buku Administrasi
1 UKS 01 Kunci Administrasi
2 UKS 02 Program Kerja
3 UKS 03 Buku Tamu
4 UKS 04 Daftar hadir rapat UKS
5 UKS 05 Pemeriksaan anak oleh guru
6 UKS 06 Notulen UKS
7 UKS 07 Pengobatan guru dan karyawan
8 UKS08 Pengobatan Anak oleh Guru
9 UKS09 Agenda kegiatan
10 UKS10 Pemeriksaan oleh puskesmas
11 UKS11 Pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU
Muhammadiyah berebah
12 UKS12 Kas UKS
13 UKS13 Kas konsumsi makanan
14 UKS14 Kas PMTAS
15 UKS15 Ppenerimaan bantuan dari masyarakat
16 UKS16 Datar dana sosial
17 UKS 17 Piket perawatan tanaman
18 UKS18 Piket gosok gigi
19 UKS19 Piket guru UKS
20 UKS20 Piket kebersihan kamar mandi
21 UKS21 Piket dokter cilik
22 UKS22 Catatan penerimaan obat
23 UKS23 Catatan penggunaan obat
24 UKS24 Daftar guru yang ditatar UKS
25 UKS15 Kunjungan anak sakit
26 UKS 26 Grafik anak sakit
27 UKS 27 Presensi dokter jaga
28 UKS 28 Daftar 3 besar penyakit
29 UKS 29 Kartu tumbuh kembang anak
30 UKS 30 Inventaris Ruang
31 UKS 31 Datar Rujukan anak sakit
32 UKS 32 Daftar tanaman apotik hidup
33 UKS 33 Daftar tanaman waning hidup
34 UKS 34 Daftar imunisasi campak
35 UKS 35 Daftar peserta PIN
36 UKS 36 Kartu golongan darah
37 UKS 37 Agenda surat masuk
38 UKS 38 Agenda surat keluar
39 UKS 39 Pembinaan dokter kecil
40 UKS 40 Materi dokter kecil
41 UKS 41 Pemberian vitamin A
42 UKS 42 Pemberian Makanan Sehat
43 UKS 43 MOU. Dunia usaha dan dunia pendidikan
44 UKS 44 Prestasi guru dan anak
45 UKS 45 Program Hubungan Masyarakat dan Anak
46 UKS 46 Notulen rapat TP- UKS Kecamatan
47 UKS 47 KAS Infaq Jum’at
FASILITAS UKS TK ABA TEGALSARI
No Jenis Barang Banyaknya
1. Almari kaca 1 buah
2. Tempat tidur 2 buah
3. Kasur busa 2 buah
4. Bantal 2 buah
5. Seprei 2 buah
6. Sarung bantal 2 buah
7. Etalase obat 1 buah
8. Meja periksa 1 buah
9. Kursi periksa 4 buah
10. Tempat sampah 2 buah
11. Tempat cuci tangan 1 buah
12. Serbet 1 buah
13. Keset 2 buah
14. Sula 1 buah
15. Pengukur tinggi badan 2 buah
16. Timbangan berat badan 2 buah
17. Kalender 2 buah
18. Senelen 2 buah
19. Poster 4 buah
20. Dispenser 1 buah
21. Pinset 1 set
22. Tensi meter 2 buah
23. Stetoskop 2 buah
24. Piring bengkok 2 buah
25. Piring bulat 1 buah
26. Termometer 1 buah
27. Gunting perban 1 buah
28. Senter 2 buah
29. Mitela (pembalut segi tiga) 1 buah
30. Kaca mulut 1 buah
31. Sonde 1 buah
32. Masker 2 buah
33. Kipas angin 1 buah
34. Sikat gigi 160 buah
35. Pasta gigi 7 buah
36. Handuk 1 buah
37. Miniatur makanan sehat dan obat-
obatan tradisional
1 buah
38. \Korden/tirai putih 1 set
39. Korden/tirai coklat 1 set
40. Selimut 2 buah
Lampiran 3
JADWAL PEMERIKSAAN & KEBERSIHAN ANAK
Tahun ajaran 2010/2011
1 Januari
I 03 / 2011 II 10 / 2011 III 17 /2011 IV 24 / 2011 V 31 / 2011
2 Februari
I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011
3 Maret
I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011
4 April
I 04 /2011 II 11 / 2011 III 18 / 2011 IV 25 / 2011
5 Mei
I 09 / 2011 II 16 / 2011 III 23 / 2011 IV 30 / 2011
6 Juni I 06 / 2011 II 13 / 2011 III 20 /2011
Mengetahui
Kepala TK-KB-TPA aisyiyah Tegalsari
Wardiyah S.Pd NIP : 196207051983032016
JADWAL GOSOK GIGI ANAK TAHUN 2010/1011
NO HARI KELOMPOK GURU PENDAMPING
1 Senin
A1 Siti Fatimah
Katri Astuti
A2 Yamtinah
Herowati Pramudita
2 Selasa
B1 Umi Handayani
Tri Widodo
B2 Siti Fatonah
Haryanti
3 Rabu B4
Wardiyah
Purwani astuti
Rina wihartiningsih
4 Kamis KB
Suratmi
Ika Evi Milayanti
Rinna
Mengetahui Kepala TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari
Wardiyah, S.Pd
NIP : 196207051983032016
Sumber Data Penelitian
1. Guru dan Karyawan
No Nama Guru Pendidikan Jabatan/Tugas
1 Wardiyah,S.Pd S1 Kepala Sekolah
2 Siti Fatimah SPGTK Guru kelas A2
3 Umi Handayani SMA (IPA) Guru kelas B1
4 Purwani Astuti SMA IPS Guru Kelas B4
5 Yamtimah SMEA Guru Kelas A1
6 Siti Fatonah PGA Guru Kelas B2
7 Tri Widodo,S.Pd, AUD D2 PGTK Guru Kelas B1
8 Ila Hayati, S.Ag. SI Guru Kelas B4
9 Katri Astuti, S.Pd. S1 Guru Kelas A2
10 Herowati, S.Pd, AUD S1 PAUD Guru Kelas A2
10 Kartini, A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2
11 Rina Wiharti , S.P S1 Guru Kelas B4
13 Haryati.A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2
14 Zulfiah, S.Pd S1 Karyawan Administrasi
15 Juminten SD Karyawan Kebersihan
16 Wakiah SD Pekarya Masak
2. Murid
No Nama Usia Kelas Nama Wali Murid 1 Ferania Yusuf 6 Tahun B1 Ujang Al Khumaini 2 Bimo Prasojo 6 Tahun B2 Ida Yunita 3 Hamam 5 Tahun A1 Hari Wibawa 4 Farika Kartika Sari 6 Tahun B2 Fajar Nugroho 5 Fauzan 6,5 tahun B1 Marwan 7 Sista 5 Tahun A2 Dian Budiastuti 8 Hayu 5 Tahun A1 Lukman Hakim 9 Puritha Rahmanda 5 Tahun A2 Naning widayati 10 Vian 6 Tahun B1 Retno Fardidawati 11 Prasista Dias Ayu 5 Tahun A2 Dian Budiastuti
3. Wali Murid
No.
Nama Wali Murid Dari Usia Pendidikan
Pekerjaan
1 Lukman Hakim
Hayu 37 tahun S2 Trainer/Researcher
2 Naning widayati
Puritha Rahmanda Saputri
34 tahun S1 Ibu Rumah Tangga
3 Retno Fardidawati
Vian 31 tahun S1 Ibu Rumah Tangga
4 Dian Budiastuti
Prasista Dias Ayu.S
26 Tahun
S1 Ibu Rumah Tangga
6 Maya Valen 36 tahun
SLTA Ibu Rumah Tangga
7 Sartiningsih Fera 27 Tahun
SMK Ibu Rumah Tangga
8 Marwan Fauzan 53 tahun
S1 Wiraswasta
9 Yulianti Puritha Rahmanda Saputri
40 Tahun
S2 Ibu Rumah Tangga
11 Ida Yunita Bimo Prasojo 6 Tahun D2 Guru TK
Lampiran 1
Instrumen Penelitian
A. Daftar Wawancara Dengan Kepala Sekolah
1. Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini ?Apa alasan anda?
2. Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?
3. Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?
4. Dari mana ibu/bapak mengetahui informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?
5. Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?
6. Adakah kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?. Bila jawaban ya, bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, atau petugas kesehatan?
7. Adakah bantuan dari pihak lain untuk pelaksanaan PHBS?
8. Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?
9. Apakah TK ABA ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan?
10. Apakah anda mendapat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK?
11. Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA?
12. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?
13. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
14. Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?
15. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?
16. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
17. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?
18. Bagaimana manajemen dari penanaman PHBS di TK ABA
19. Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?
20. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?
21. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?
22. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
B. Daftar Wawancara Dengan Guru
1. Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini?, Apa alasan anda?
2. Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?
3. Apakah anda mengenal program pemerintah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah?
4. Apa yang anda ketahui tentang PHBS?
5. Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan?. Bila ada dari mana?
6. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?
7. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
8. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?
9. Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk anak usia dini?
10. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?
11. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?
13. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini?
14. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah?
15. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.
16. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini/
17. Apakah ada keritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ?
C. Daftar Wawancara Dengan Karyawan
1. Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA?
2. Kapan saja anda melakukan tugas anda?
3. Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting?
4. Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
perilaku anak?
5. Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila ” ya” dari
mana mendapat informasi tentang kesehatan?
6. Menurut anda, pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan guru di
TK ABA Tegalsari ini?
7. Menurut anda apakah ada kendala dari pelaksanaan pendidikan kesehatan
di TK ABA ini?
8. Bagaimana perilaku hidup sehat guru?
9. Bagaimana perilaku hidup sehat murid ?
10. Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid?
11. Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ?
12. Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah?
13. Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?
14. Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup?
15. Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan
kesehatan anak?
D. Daftar wawancara dengan wali murid
1. Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk
anak anda ?
2. Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak di rumah?
3. Apakah anak anda suka jajan di luar?
4. Apakah ada yang merokok di rumah?
5. Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak anda?
6. Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana?
7. Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA?
8. Apakah komunikasi antara guru dan murid?
9. Apakah ada kunjungan guru ke rumah?
10. Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK
ABA Tegalsari?
11. Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendikan kesehatan di TK
ABA Tegalsari.
A. Jawaban Wawancara Kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta
Nama : Wadiyah, S.Pd. Usia : 39 Tahun Tanggal Wawancara : 01 Mei 2011 Lokasi Wawancara : Kediaman Ibu Wardiyah 1. Pertanyaan : Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting
untuk ditanamkan sejak usia dini ? Jawaban : Sangat penting karena masa usia dini sangat strategis
untuk menanamkan pendidikan kesehatan dan bila anak sehat maka akan menunjang aktivitasnya di segala aspek, anak diberi pembelajaran langsung dan pembiasaan berpola hidup sehat, serta manjaga kesehatan dan makanan yang baik untuk kesehatan.”
2. Pertanyaan : Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?
Jawaban : “Ya, TK ABA Tegalsari sudah melaksanakan pendidikan kesehatan.”
3. Pertanyaan : Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?
Jawaban : “Sejak berdiri TK ABA, walaupun secara administrasi belum tertata rapi, pendidikan kesehatan dilakukan dengan pembiasaan sederhana, satu minggu sekali kita periksa kesehatan, misalnya rambut, mata, hidung telinga, dan kurikulum PHBS sudah ada, melekat pada kegatan sehari-hari.
4. Pertanyaan : Dari mana ibu/bapak mengetahu informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?
Jawaban : ”Adanya Tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) tingkat kecamatan dan kabupaten, serta propinsi, TPUKS sering mengadakan pertemuan berkala, 3 bulan sekali atau enam bulan sekali, pemeriksaan dari puskesmas setahun sekali yang meliputi TK yang ada di seluruh kecamatan Banguntapan, serta ada penataran UKS, dan sekarang masih belum optimal. Dulu sudah ada tapi sekarang sudah tidak aktif lagi.
5. Pertanyaan : Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?
Jawaban : Kesehatan itu penting karena anak sehat akhirnya anak siap menerima pelajaran.
6. Pertanyaan : Adakah kerjasama dengan dinas kesehatan atau petugas
kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?,(bila jawaban ya), bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan dinas kesehatan, atau petugas kesehatan?
Jawaban : “Ada Memorandum of Understanding (MOU) dengan pihak (PKU) Muhammadiyah, ada biayanya di awal tahun, juga ada kerja sama dengan TPUKS untuk membina sekolah-sekolah, serta pemeritah kabupaten Bantul, selain itu saya selalu membina kerjasama dengan masyarakat misalnya kami mengadakan santunan para lansia, ketika ulang tahun TK ABA, kami mengadakan pengobatan gratis, kaum duafa setiap tahun, dana dari murid.”
7. Pertanyaan : Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?
Jawaban : “Dari pemerintah daerah kami mendapat program 100 ribu, dan dana dari wali murid untuk pemeriksaan fisik, dan kegiatan yang menunjang PHBS, termasuk buku Kartu Menuju Sehat (KMS).”
8. Pertanyaan : Apakah TK ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan ?
Jawaban : “Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat kabupaten 2007-2008, dan juara 8 lomba kesehatan tingkat Nasional.”
9. Pertanyaan : Apakah anda mendapaat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di TK ?
Jawaban : Ya, lingkungan mendukung, dengan masyarakat melakukan pembersihan di lingkungan TK ABA Tegalsari saat akan dilakukan lomba sekolah sehat.
10. Pertanyaan : Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA Jawaban : Dengan mengajarkan Perilaku hidup sehat pada anak,dan
juga pada lingkungan sekitar.
11. Pertanyaan : Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?
Jawaban : Ada di pembelajaran dibentuk misal hari ini memakan makanan yang sehat dan juga halal, dan tidak boleh jajan sembarangan, pemeriksaan kesehatan dan ada asuransi kesehatan.
12. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
Jawaban : Berperilaku hidup bersih, makan makanan yang sehat, tak
boleh jajan sembarangan, memelihara kesehatan. Pendidikan kesehatan diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari.
13. Pertanyaan : Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?
Jawaban : Lingkungan harus bersih, kelas harus bersih, tempat sampah dan minum anak-anak juga bersih.
14. Pertanyaan : Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?
Jawaban : Dengan mengajarkan secara langsung pendidikan kesehatan kepada anak, memberikan contoh dan praktek langsung.
15. Pertanyaan : Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
Jawaban : Dengan buku cerita, kami juga membuat CD untuk kesehatan, diputar menurut tema yang diperlukan.
16. Pertanyaan : Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?
Jawaban : Alhamdulilah anak-anak sudah bisa potong kuku sendiri, merapikan kelas, cuci tangan, buang sampah sendiri.
17. Pertanyaan : Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?
Jawaban : Ya, Ada pertemuan dengan wali murid tentang program tumbuh kembang anak, setiap 1 bulan sekali, termasuk parenting.”
18. Pertanyaan : Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?
Jawaban : Orang tua yang kurang bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.
19. Pertanyaan : Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?
Jawaban : Pendidikan yang dilakukan sudah bagus, sudah ada kurikulum dan sarana prasarana kesehatan sudah lengkap.
20. Pertanyaan : Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
Jawaban : Harapan saya agar TK ABA akan lebih baik lagi dan pemerintah lebih perduli.serta orang tua juga lebih tanggap untuk kemajuan siswa.
B. Daftar Jawaban Wawancara Guru
Identitas Guru
Nama : Ibu Umi Handayani , Umur : 42 tahun, Pendidikan : SLTA, Lama bekerja : 10 tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Guru kelas : B1, Tanggal wawancara : tanggal 7/3/2011, Waktu wawancara : pkl 12.30 s/d 13.30, Lokasi : ruang kelas A1 1. Pertanyaan : Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting
untuk ditanamkan sejak usia dini ? apa alasan anda? Jawaban : Ya, pendidikan kesehatan sangat penting diajarkan pada
anak usia dini, karena anak usia dini merupakan pondasi yang tepat untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehingga kemudian hari akan menjadi anak yang kuat di waktu dewasa.
2. Pertanyaan : Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?
Jawaban : Ya, ada 3. Pertanyaan : Apakah anda mengenal program pemerintah tentang
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah? (bila ya), Apa yang anda ketahui tentang PHBS ?
Jawaban : Ya, perilaku hidup sehat mencakup lingkungan yang sehat, ada UKS, ada jamban. Saya tahu PHBS dari puskesmas Banguntapan saat lomba UKS
4. Pertanyaan : Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan, Bila ada dari mana ?
Jawaban Pernah, tentang PHBS di sekolah pada tahun 2007 oleh puskesmas Banguntapan
5. Pertanyaan Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?
Jawaban Ada, hanya beberapa, seperti gosok gigi, olah raga, makan siang bersama
6. Pertanyaan Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?
Jawaban Mencuci tangan, gosok gigi, buang sampah pada tempatnya,dan lain-lain.
7. Pertanyaan Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?
Jawaban Dari buku, televisi, radio 8. Pertanyaan Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk
anak usia dini? Jawaban a. Mencuci tangan
Bila anak yang baru saja masuk sekolah, anak biasanya diajarkan mencuci tangan dengan mempraktekan langsung pada anak murid cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikeringkan dengan lap bersih. Kegiatan ini kemudian dilakukan secara teratur sebelum dan sesudah makan dan dan dibuat sebagai kegiatan pembiasaan setiap harinya.selain itu kebiasaan mencuci tangan juga didukung oleh pembelajaran tematik dan buku LKS
b. Kebersihan kuku Setiap hari Sabtu guru menganjurkan setiap muridnya untuk memotong kuku yang sudah panjang, dan pada hari Senin diadakan pemeriksaan kuku
c. Gosok gigi Pertama-tama anak diajarkan cara menggosok gigi, kemudian seminggu sekali diadakan jadwal gosok gigi bersama setiap hari Rabu.
d. Membuang sampah Anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tiap-tiap kelas disediakan 2 tempat sampah, guru memberi teladan yang baik untuk anak, kotak sampah dibagi dua yaitu untuk sampah organik dan non organik, yang organik dengan tutup sampah warna hijau, dan sampah anorganik dengan turup sampah warna kuning. selain itu ada kegiatan bersih-bersih ruangan, menata mainan, menjaga kebersihan kelas.
e. Tidak merokok Sekolah melarang setiap orang yang ada di sekolah untuk merokok, tidak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang ke sekolah.
f. Kebersihan pakaian dan sepatu Anak dianjurkan untuk mengganti baju dan mencuci sepatu, dan setiap hari Sabtu hal ini selalu diingatkan, dan pada hari senin para guru selalu memeriksa kebersihan anak.anak diajarkan bagai mana mencuci serbet untuk melatih anak mau mencuci baju kotor
g. Toilet training Anak-anak dibiasakan untuk buang air besar dan kecil di WC, pada awalnya guru membantu kebersihan diri sambil mengajarkan anak, selanjutnya anak dibiasakan membersikhan dirinya sendiri dan diajarkan untuk menggunakan tangan kiri dan memakai sabun, dan guru tetap membantu serta mendampingi anak
h. Kebersihan lingkungan Kadang-kadang anak-anak melakukan gotong royong secara berkelompok untuk membersihkan lingkungan, dahulu hal ini sering dilakukan namun saat ini sudah jarang
i. Usaha kesehatan sekolah Dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim dokter dari rumah sakit islam, dulu saat lomba UKS kegiatan dokter kecil pernah ada, tapi sekarang sudah tidak lagi
9. Pertanyaan Model dan Strategi apa yang digunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?
Jawaban Bercerita, bernyanyi, ceramah, demonstrasi, bertepuk tangan.
10. Pertanyaan Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
Jawaban Lembar kerja siswa, gambar/ poster, dulu pernah ada miniatur gigi untuk mengajarkan gosok gigi sekarang sudah diambil kembali oleh puskesmas.
11. Pertanyaan Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?
Jawaban Ada prubahan perilaku 80%. 12. Pertanyaan Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? Jawaban Perlunya keteladanan, pengingatan dan rutinitas pada
anak-anak dari guru. 13. Pertanyaan Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk
membantu terlaksananya PHBS di sekolah? Jawaban
Sedikit, yaitu pelatihan tentang PHBS, namun sekarang
belum ada. dan pemberian makanan tambahan (makanan tradisional) dari kabupaten Bantul.
14. Pertanyaan Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.
Jawaban Kekurangannya yaitu kurangnya rutinitas dari sekolah untuk pendidikan kesehatan, kelebihannya yaitu fasilitas cukup lengkap dan tinggal melanjutkan saja.
15. Pertanyaan Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
Jawaban Ada kerjasama yang sinergis antara semua pihak masyarakat dan pemerintah agar saling mendukung perilaku hidup bersih sehat di sekolah.
16. Pertanyaan Apakah ada kritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ini ?
Jawaban Pemerintah dan sekolah hendaknya tidak hanya selogan untuk hidup bersih tapi dengan bukti yang konkrit
C. Daftar Jawaban Wawancara Karyawan (Petugas Kebersihan)
Biodata
Nama : Zuminten Umur : 44 Tahun Pendidikan : SD Lama berkerja : 8 Tahun Waktu wawancara : 11 April 2011 1. Pertanyaan : Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK
ABA? Jawaban : Bersih-bersih sekolah, menjaga anak-anak. 2. Pertanyaan : Kapan saja anda melakukan tugas anda? Jawaban : Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. 3. Pertanyaan : Apa kendala dari pelaksanaan kebersihan di sekolah ini? Jawaban : Tidak ada. 4. Pertanyaan : Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan
lingkungan dan perilaku anak? Jawaban : Menjaga Kebersihan sekolah. 5. Pertanyaan : Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? Jawaban : Ya, penting. 6. Pertanyaan : Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan,
bila” ya”dari mana anda mendapat informasi tentang kesehatan?
Jawaban : Dari kelurahan, saya juga sebagai tim pemereksa jentik nyamuk.
7. Pertanyaan : Menurut anda pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan di sekolah ini?
Jawaban : Gosok gigi, cuci tangan, olah raga. 8. Pertanyaan : Bagai mana perilaku hidup sehat guru? Jawaban : Guru sering membantu membersihkan kelas, selalu
menjaga kebersihan lingkungan. 9. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup sehat murid? Jawaban : Anak-anak sudah tertib, buang sampah pada tempatnya,
cuci tangan. 10. Pertanyaan : Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid Jawaban : Orang tua murid juga bagus, anak datang ke sekolah selalu
bersih dan rapi, juga tidak ada yang merokok di sekolah. 11. Pertanyaan : Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di
depan anak-anak ? Jawaban : Tidak. 12. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? Jawaban : Tidak, dilarang merokok di sekolah, bila ada yang merokok
pasti langsung ditegur.
13. Pertanyaan : Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?
Jawaban : Sudah bagus 14. Pertanyaan : Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan
cukup? Jawaban : Ya sudah cukup. 15. Pertanyaan : Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk
meningkatkan kesehatan anak? Jawaban : Tidak ada. D. Hasil Wawancara Dengan Wali Murid
Identitas
Nama : Ida Yunita Umur : 26 tahun Pendidikan terakhir : D2 PGRA Wali murid dari : Bimo (B1) Pekerjaan : Guru TK Alamat : Wiyoro Kidul RT 8 Bantul Waktu wawancara : 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB Lokasi wawancara : TK ABA Tegalsari
1. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ?
Jawaban : Di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali!.
2. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat anak di rumah? Jawaban : Anak saya kalo di rumah mandi sendiri, kadang dimandikan
, mandi 2 -3 kali sehari, dengan sabun mandi, sudah bisa sikat gigi setiap 2 kali sehari pada saat pagi dan sore bersamaan saat mandi, menggunakan sampho pagi dan sore hari cuci tangan sebelum makan!.
3. Pertanyaan : Apakah anak anda suka jajan di luar? Jawaban : anak saya suka jajan permen dan coklat !. 4. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di rumah? Jawaban : Suami saya merokok di rumah, biasanya merokok 2 batang
sehari
5. Pertanyaan : Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak?
Jawaban : Saya memberikan vitamin untuk anak, di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali dan CD pendidikan!”.
6. Pertanyaan : Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari
mana? Jawaban : Saya dapat dari internet , kalo nunggu dari puskesmas agak
lama!. 7. Pertanyaan : Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? Jawaban : Kasan saya terhadap sekolah TK ABA baik dan terjamin
kesehatannya, selain itu di TK ABA Tegalsari ada pemberian makanan siang bersama di sekolah, makan siang ini sangat membantu orang tua , karena biasanya di rumah anak-anak yang tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasanya cuci piring sendiri, dulu anak saya pernah sekolah tempat lain tapi tidak mau karena dia suka drum band!.
8. Pertanyaan : Apakah komunikasi antara guru dan murid ? Jawaban : Ada buku komunikasi setiap bulannya, dan ada laporan
pengukuran tinggi badan dan berat badan. Biasanyakan terpantau bila berat badannya turun berarti ada gangguan kesehatan!.
9. Pertanyaan : Apakah ada kunjungan guru ke rumah? Jawaban : Ada, biasanya saat bagi lapor, saat home visit dijelaskan
tentang perkembangannnya, pernah juga diundang untuk pendidikan kesehatan tapi saya tidak bisa hadir karena sibuk!
10. Pertanyaan : Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari?
Jawaban : Sudah bagus dan semoga ditingkatkan lagi fasilitasnya, untuk UKS sepertinya jarang dipakai , hanya untuk istirahat anak yang sedang sakit, dan hendaknya disosialisasikan kepaa masyarakat agar masyarakat dapat berperan serta!.
11. Pertanyaan : Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari.
Jawaban : Harapannya diadakan dokter kecil, puskesmas hendaknya lebih sering datang ke TK ABA Tegalsari!.
Lampiran 2
Daftar Buku Administrasi UKS TK-KB-TPA Aisyiah Tegal Sari
No Kode Buku Judul Buku Administrasi
1 UKS 01 Kunci Administrasi
2 UKS 02 Program Kerja
3 UKS 03 Buku Tamu
4 UKS 04 Daftar hadir rapat UKS
5 UKS 05 Pemeriksaan anak oleh guru
6 UKS 06 Notulen UKS
7 UKS 07 Pengobatan guru dan karyawan
8 UKS08 Pengobatan Anak oleh Guru
9 UKS09 Agenda kegiatan
10 UKS10 Pemeriksaan oleh puskesmas
11 UKS11 Pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU
Muhammadiyah berebah
12 UKS12 Kas UKS
13 UKS13 Kas konsumsi makanan
14 UKS14 Kas PMTAS
15 UKS15 Ppenerimaan bantuan dari masyarakat
16 UKS16 Datar dana sosial
17 UKS 17 Piket perawatan tanaman
18 UKS18 Piket gosok gigi
19 UKS19 Piket guru UKS
20 UKS20 Piket kebersihan kamar mandi
21 UKS21 Piket dokter cilik
22 UKS22 Catatan penerimaan obat
23 UKS23 Catatan penggunaan obat
24 UKS24 Daftar guru yang ditatar UKS
25 UKS15 Kunjungan anak sakit
26 UKS 26 Grafik anak sakit
27 UKS 27 Presensi dokter jaga
28 UKS 28 Daftar 3 besar penyakit
29 UKS 29 Kartu tumbuh kembang anak
30 UKS 30 Inventaris Ruang
31 UKS 31 Datar Rujukan anak sakit
32 UKS 32 Daftar tanaman apotik hidup
33 UKS 33 Daftar tanaman waning hidup
34 UKS 34 Daftar imunisasi campak
35 UKS 35 Daftar peserta PIN
36 UKS 36 Kartu golongan darah
37 UKS 37 Agenda surat masuk
38 UKS 38 Agenda surat keluar
39 UKS 39 Pembinaan dokter kecil
40 UKS 40 Materi dokter kecil
41 UKS 41 Pemberian vitamin A
42 UKS 42 Pemberian Makanan Sehat
43 UKS 43 MOU. Dunia usaha dan dunia pendidikan
44 UKS 44 Prestasi guru dan anak
45 UKS 45 Program Hubungan Masyarakat dan Anak
46 UKS 46 Notulen rapat TP- UKS Kecamatan
47 UKS 47 KAS Infaq Jum’at
FASILITAS UKS TK ABA TEGALSARI
No Jenis Barang Banyaknya
1. Almari kaca 1 buah
2. Tempat tidur 2 buah
3. Kasur busa 2 buah
4. Bantal 2 buah
5. Seprei 2 buah
6. Sarung bantal 2 buah
7. Etalase obat 1 buah
8. Meja periksa 1 buah
9. Kursi periksa 4 buah
10. Tempat sampah 2 buah
11. Tempat cuci tangan 1 buah
12. Serbet 1 buah
13. Keset 2 buah
14. Sula 1 buah
15. Pengukur tinggi badan 2 buah
16. Timbangan berat badan 2 buah
17. Kalender 2 buah
18. Senelen 2 buah
19. Poster 4 buah
20. Dispenser 1 buah
21. Pinset 1 set
22. Tensi meter 2 buah
23. Stetoskop 2 buah
24. Piring bengkok 2 buah
25. Piring bulat 1 buah
26. Termometer 1 buah
27. Gunting perban 1 buah
28. Senter 2 buah
29. Mitela (pembalut segi tiga) 1 buah
30. Kaca mulut 1 buah
31. Sonde 1 buah
32. Masker 2 buah
33. Kipas angin 1 buah
34. Sikat gigi 160 buah
35. Pasta gigi 7 buah
36. Handuk 1 buah
37. Miniatur makanan sehat dan obat-
obatan tradisional
1 buah
38. \Korden/tirai putih 1 set
39. Korden/tirai coklat 1 set
40. Selimut 2 buah
Lampiran 3
JADWAL PEMERIKSAAN & KEBERSIHAN ANAK
Tahun ajaran 2010/2011
1 Januari
I 03 / 2011 II 10 / 2011 III 17 /2011 IV 24 / 2011 V 31 / 2011
2 Februari
I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011
3 Maret
I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011
4 April
I 04 /2011 II 11 / 2011 III 18 / 2011 IV 25 / 2011
5 Mei
I 09 / 2011 II 16 / 2011 III 23 / 2011 IV 30 / 2011
6 Juni I 06 / 2011 II 13 / 2011 III 20 /2011
Mengetahui
Kepala TK-KB-TPA aisyiyah Tegalsari
Wardiyah S.Pd NIP : 196207051983032016
JADWAL GOSOK GIGI ANAK TAHUN 2010/1011
NO HARI KELOMPOK GURU PENDAMPING
1 Senin
A1 Siti Fatimah
Katri Astuti
A2 Yamtinah
Herowati Pramudita
2 Selasa
B1 Umi Handayani
Tri Widodo
B2 Siti Fatonah
Haryanti
3 Rabu B4
Wardiyah
Purwani astuti
Rina wihartiningsih
4 Kamis KB
Suratmi
Ika Evi Milayanti
Rinna
Mengetahui Kepala TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari
Wardiyah, S.Pd
NIP : 196207051983032016
Lembar Kerja Siswa
Gambar‐gambar stiker yang terpajang di kamar mandi/jamban
PEMERIKSAAN FISIK OLEH GURU
PEMERIKSAAN Golongan Darah Oleh Puskesmas Bangun Tapan
LAMPIRAN 8
GAMBAR PELAKSANAAN PHBS DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA
CUCI TANGAN GOSOK GIGI
OLAH RAGA MAKAN BERSAMA
BUANG SAMPAH DITEMPAT SAMPAH CUCI PIRING
Lampiran 9
FASILITAS SEKOLAH
Gedung TK ABA Tegalsari Halaman Sekolah
Ruang UKS Ruang Kelas
Sarana Bermain Ruang Aula TK ABA
Tempat cuci tangan lantai atas Tempat cuci tangan lantai bawah
Dapur Tempat Wudhu
Jamban Tempat Penampungan Sampah
PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH TK ABA TEGALSARI
1. Prestasi yang pernah Piraih Anak Didik Berkelompok
No Hari/tanggal Jenis Kegiatan Tempat Tingkat Hasil/keterangan
1 13 April 2006 Lomba menari putra Wonocatur Gugus Juara I 2 13 April 2006 Lomba menari putri Wonocatur Gugus Juara II 3 13 April 2006 Senam Sehat Ceria ABA Wonocatur Gugus Juara II 4 23 Mei 2006 Senam Sehat Ceria ABA Tegalsari PCA Banguntapan Utara Juara II 5 23 Mei 2006 Paduan Suara ABA Tegalsari PCA Banguntapan Utara Juara II 6 4 Maret 2007 Lomba Drum Band THR Propinsi DIY Juara Harapan I 7 Sabtu, 28 April 2007 Kelompok pengiring terbanyak SD Muh Pajangan Propinsi Juara Favorit 8 Ahad, 6 Mei 2007 Lomba Menari SD Muh. Bodon Propinsi Juara II 9 Sabtu, 5 Mei 2007 Menari TK Mutiara Propinsi DIY Juara I 10 Ahad, 20 Mei 2007 Lomba Drum Band SD Mutihan Propinsi DIY Juara II 11 Ahad, 20 Mei 2007 Penari latar SD Mutihan Propinsi DIY Juara III 12 Sabtu, 26 Mei 2007 Penari Putri ABA Wonocatur Gugus Juara III 13 Sabtu, 26 Mei 2007 Penari Putra ABA Wonocatur Gugus Juara I 14 16 Juni 2007 Penari Putra ABA Wonocatur Kecamatan Juara III 15 30 Maret 2008 Drum Band Kids Purawisata Propinsi DIY Juara II 16 30 Maret 2008 Colour Guard Purawisata Propinsi DIY Juara II 17 30 Maret 2008 Mayoret Purawisata Propinsi DIY Juara III 18 30 Maret 2008 Menari SD Singosaren Juara II 19 28 Maret 2010 Lomba Drum Band THR Propinsi DIY Juara I
2. Prestasi yang Pernah Diraih TK ABA Tegalsari
No Hari/ Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Tingkat Hasil/Keterangan
1 28 November 2006 Lomba Gugus TK ABA Tegalsari Propinsi DIY Juara II
2 10 Oktober 2007 Lomba Sekolah Sehat TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I
3 Tahun 2007 Lomba Gugus TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I
4 Tahun 2007 UKS TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I
5 Tahun 2007 Percontohan TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I
6 Tahun 2007 Percontohan TK Aisyiyah Bustanul Athfal Propinsi Juara II
7 23 September 2008 Lomba Sekolah Sehat TK Aisyiyah Bustanul Athfal nasional Juara 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Heny Wulandari, S.KP.
Tempat/tanggal lahir : Bandar Lampung, 07 September 1980
NIK : 198009072006042001
Pangkat/Golongan : Asisten Ahli/IIIb
Jabatan : Dosen
Alamat Rumah : Jl. Endro Suratmin No. 2 Gg Bintara Sukarame, Bandar
Lampung
Alamat Kantor : Jl. Endro Suratmin Sukarame, Bandar Lampung
Nama Ayah : Ir. Harumin Djahri
Nama Ibu : Sri Retno Ningsih, S. I.Kom.
Nama Suami : Thawap Nasution, S.E.
Nama Anak : Daffa’ Alfadhila Nasution
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 2 Teladan , Bandar Lampung, lulus tahun 1989
2. SMPN 1 Kedaton Bandar Lampung, lulus Tahun 1995
3. SMUN 5 Wayhalim, Bandar Lampung, lulus tahun 1998
4. Aker Panca Bhakti, Bandar Lampung, lulus tahun 2001
5. Stikes Mitra Lampung, lulus tahun 2004
6. Ners (Profesi Keperawatan) Stikes Mitra Lampung, lulus tahun 2009
C. Riwayat pekerjaan
1. Tenaga perawat di RS Graha Husada Bandar Lampung
2. Dosen di IAIN Raden Intan Lampung
top related