pengambilan keputusan di menwa
Post on 15-Apr-2017
123 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEBERANIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KIAT-KIAT
MEMOBILISASI STAFF BERKINERJA TINGGI
“Ketika para prajurit tidak lagi membawa masalah mereka kepada anda, itulah hari dimana anda berhenti memimpin mereka. Mereka telah kehilangan keyakinan bahwa anda dapat membantu mereka atau mereka berkesimpulan bahwa anda tidak lagi punya kepedulian. Apapun itu, artinya kepemimpinan anda telah gagal“
(Jendral Colin Powel)
SALAH SATU UPAYA PEMIMPIN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ADALAH
MENGAMBIL KEPUTUSAN ATAS ALTERNATIF SOLUSI YANG TERSEDIA…
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH UPAYA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN MEMILIH ALTERNATIF SOLUSI YANG ADA …Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta (Rational) Secara umum pengambilan keputusan, biasanya
mempertimbangkan beberapa model rasional. Ide umum di sini adalah untuk menimbang-nimbang antara pro dan kontra, dan bekerja keluar pilihan, yang paling masuk akal logis. Biasanya ada serangkaian langkah-langkah yang terlibat dan ini dilakukan satu demi satu.
Model ini sering melibatkan memasukkan informasi ke dalam grafik
atau diagram. Informasi ini biasanya mencakup fakta-fakta serta asumsi. Dan metode penilaian ini dirancang untuk menghasilkan keputusan yang optimal.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH UPAYA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN MEMILIH ALTERNATIF SOLUSI YANG ADA …Pengambilan Keputusan Secara Intuitif Model Intuitif tidak bergantung pada akal dan logika. Pilihannya
biasanya dicapai oleh intuitif; 'tahu' tentang jawaban terbaik, tentang 'perasaan dalam usus mereka', 'mendengarkan hati mereka dan penglihatan menerima atau mendengar suara-suara.
Metode lain pengambilan keputusan seperti astrologi, kristal, kartu tarot, segulung dadu, bisa juga dianggap sebagai model intuitif. Mereka tidak didasarkan pada akal dan rasionalitas, bukan mereka memanfaatkan beberapa kearifan batin.
TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN1. AKUI anda punya masalah2. NYATAKAN masalahnya apa..
DEFINISIKAN apa masalahnya. Banyak orang bilang punya masalah; tapi mereka tidak pernah mau MENYATAKAN APA
MASALAHNYA3. Cari dan NYATAKAN SOLUSINYA
Bukan cari KAMBING HITAM4. Cari ALTERNATIF solusinya
Kebanyakan kita tahu solusi dari masalah kita, tapi tidak mau melakukannnya Aku punya masalah aku tahu solusinya aku perlu bantuanmu
5. Pertimbangkan kelemahan dan keuntungan dari setiap alternatif solusi6. Ambil keputusan NYATAKAN solusinya7. Ambil tindakan untuk mencapai tujuan (goal)
JANGAN PERNAH lagi membicarakan masalahnya Hanya BICARA solusinya
8. Evaluasi tindakan Lakukan sedikit penyesuaian (koreksi) setiap kali anda mendapati solusi tsb
tidak sejalan dengan goal Konsultasi dengan atasan anda
6
Pastikan kita tidak salah memilih siapa orang yang patut dikecewakan..
BERTANGGUNG-JAWAB TERKADANG BERARTI MEMBUAT ORANG LAIN KECEWA"
MENDEFINISIKAN MASALAH1. Apa, Dimana, Bagaimana, Kapan, dgn Siapa, Mengapa2. Bila masalahnya rumit (complex)
Pecahkan menjadi beberapa bagian yg lebih kecil Dapatkan pandangan orang lain Lakukan prioritas
3. Gambarkan apa yang diinginkan Buat pernyataan solusi: “Inilah yang seharusnya terjadi…”
4. . Tetapkan Goal yang spesifik dan terukur Apa yang ingin kita: Capai, Pelihara, Hindari, Kurangi
5. Kaitkan dengan Gambaran Besarnya Pastikan ‘apa yang diinginkan’ sejalan dengan misi dan rencana strategis
6. Cek realitas: politik keputusan Siapa yang berkepentingan (stakeholders) dalam situasi ini ? Apa yang mereka perlukan untuk membuat keputusan ? Bagaimana dan kapan mereka dilibatkan dalam menemukan solusi ?
7. Yang masuk dalam kelompok Stakeholder a.l: Anggota, Penyandang Dana, jalur Komando, Lingkungan< Komunitas Lokal, Supplier,
Pemerintah, Pengguna/ Pemakai
8
MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI/ FAKTA1. Umum, Objectif, Dapat Diperiksa, Relevan2. Faktor Kuantitatif
3. Faktor Kualitatif
9
MENGUMPULKAN TAMBAHAN INFORMASI/ FAKTA3. Faktor Kualitatif
Analisa SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats
Analisa PEST, menggunakan isu external yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan: Political, Economic, Social, Technological e.g: Apa reaksi dari komunitas lokal ? Apakah kebijakan pemerintah mendukung rencana pembangunan ? Apakah ada dampak sosial – e.g. polusi suara, kerusakan eco-sistem, dll ?
Dampak Sumber Daya Manusia juga sangat penting untuk dipertimbangkan : Motivasi, Moral Rekrutmen and Retensi Kadang sangat sulit untuk diukur dan dinilai Kadang memerlukan perbedaan antara dampak jangka pendek vs jangka panjang
10
SEBERAPA BANYAK INFORMASI ITU DAIANGGAP CUKUP ?
• Gunakan formula P=40 to 70, dimana P adalah probabilitas kesuksesan dan angka menunjukan percentase informasi yang diperlukan
• Bila jumlah informasi yg kita peroleh sudah mencapai 40-70 %, sisanya gunakan intusi dan hati nurani anda
FAKTOR PENENTU PENGAMBILAN KEPUTUSANNo Landasan waktu Deskripsi
1.Masa lalu
Pengalaman dan peristiwa masa lalu Keinginan masa lalu yang belum terwujud Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan Ketersediaan informasi masa lalu
2.
Masa kini
Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya. Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai. Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan
lingkungan. Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk
memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
3.
Masa depan
Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu
proses pengambilan keputusan
"ORGANISASI TIDAK MENGHASILKAN APAPUN. RENCANA JUGA TIDAK MENGHASILKAN APAPUN. TEORI MANAGEMENT TIDAK BANYAK BERPERAN.
MANUSIALAH YANG MEMBAWA KESUKSESAN ATAU KEGAGALAN. HANYA DENGAN MENDAPATKAN
ORANG (TEAM) TERBAIKLAH YANG AKAN MEMBAWA ANDA PADA KEBERHASILAN BESAR”
TEKNIK MOTIVASI ANGGOTA DAN MEMPERTAHANKAN DAYA JUANG STAFF UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM ORGANISASI Walk slowly through the halls
Jangan tergesa-gesa Tunjukkan bahwa anda peduli Ciptakan keseimbangan yang sehat antara kepentingan pribadi dan profesional Beraikan perhatikan ketika orang-orang mulai menghindari anda Perhatikan mereka, dan mereka akan memperhatikan tugas dan pekerjaan
See everyone as a ‘10’ Lihat mereka seperti apa mereka bisa menjadi Biarkan mereka ‘meminjam’ kepercayaan anda kepada mereka Lihatlah mereka ketika mereka melakukan sesuatu yang benar Percayalah bahwa yang terbaik memberikan yang lain manfaat dari keraguan Sadarilah bahwa ‘10’ memiliki banyak definisi Beri mereka ‘10’ treatment
Develop each team member as a person Lihat perkembangan sebagai proses jangka panjang Temukan impian dan keinginan tiap orang Gunakan tujuan organisasi untuk pengembangan individu Bantu mereka untuk mengenal diri mereka Bersiaplah untuk melakukan hard conversation Rayakan kemenangan Persiapkan mereka untuk kepemimpinan 14
Place people in their strength zones Temukan kekuatan mereka yang sebenarnya Berikan mereka pekerjaan yang tepat Identifikasi kemampuan-kemampuan yang mereka butuhkan dan berikan mereka pelatihan yang
terbaik Model the behavior you desire
Prilaku anda menentukan budaya Sikap anda menentukan atmosfer Nilai-nilai yang anda anut menentukan keputusan Investasi anda menentukan pengembalian yang kan didapat Karakter anda menentukan kepercayaan Etika kerja anda menentukan produktivitas Perkembangan anada menentukan potensi
Transfer the vision Kejelasan, hubungan dengan masa lalu, sekarang dan masa depan Purpose, Goals A challenge, Stories Passion
Reward for result Berikan pujian secara publik dan pribadi, berikan lebih dari sekedar pujian, jangan menyamakan
hadiah untuk semua orang, berikan tunjangan diluar gaji, promosikan bila memungkinkan, Ingatlah bahwa anda akan mendapatkan apa yang anda bayar.
15
TEKNIK MOTIVASI ANGGOTA DAN MEMPERTAHANKAN DAYA JUANG STAFF UNTUK PELAKSANAAN PROGRAM ORGANISASI
KRITERIA ORGANISASI ATAU TIM YG BERKINERJA TINGGI
Pemimpin memberi inpirasi pada yang lain melalui visi yang jelas, akan gambaran sukses, dimasa depan, memenuhi janji yang diberikan pada anggota, dan menyediakan lingkungan kerja dan infrastruktur yang baik untuk anggota.
Source: Hewitt’s Best Employer Survey
Inspirational Leadership
Establish a strong connection to
Strategy
Deliver a compelling promise to employees
Build a High Performance
Culture
Align People Practices = Engaged
Employees
Instruksi
Duk
unga
nTinggi
Rendah Tinggi
Trainer
Pengarah (Concellor)
Mentor
Coach
Apa itu Coaching?
19
Hunbungan berlandaskan pada teterbukaan, kepercayaan dan equality
“Coaching adalah “membuka” potensi orang lain untuk memaksimalkan kinerjanya.”
“Coaching lebih membantu dari pada menggurui mereka” (Galleway)
Tujuan utama adalah untuk membantu coachee Fokus pada
pikiran & pengalaman coachee Coachee bisa
lebih baik dari sekarang Solusi yang
baik datang dari coacheeCoachee
berkomitmen dan bertanggung jawab akan hasil kerjanya
Apa itu Coaching?
Kapabilitas Utama dalam Coaching
Ketertarikan kepada orang lain
Memacu business results
Coaching Untuk kinerja bisnis
Men
deng
arka
n Se
cara
akt
if
Ber
tany
a de
ngan
tepa
t
Mem
bang
un
Hub
unga
n
Mem
berik
anU
mpa
n ba
lik
TEKNIK COACHING : GROW
HOW CAN THE DECISION-MAKING PROCESS BE MANAGED?1. Choosing problems to address. Ask and answer the following questions:
Is the problem easy to deal with? Might the problem resolve itself? Is this my decision to make? Is this a solvable problem within the context of the organization?
2. Reasons for decision making failure. Managers too often copy others’ choices and try to sell them to subordinates. Managers tend to emphasize problems and solutions rather than successful
implementation. Managers use participation too infrequently.
3. Vroom, Yetton, and Jago decision making framework. Decision-making method used should fit the problem. In choosing among individual, consultative, or group methods, managers should
analyze: Quality requirements. Availability and location of relevant information. Commitments required to implement decision. Available time.
22
HOW CAN THE DECISION-MAKING PROCESS BE MANAGED?4. Knowing when to quit — eliminating escalating commitments
Escalating commitment reflects the continuation and renewed efforts on a previously chosen course of action even when feedback suggests that it is failing.
Eliminating escalating commitment requires self-discipline to admit mistakes and change direction.
5. Reasons for decision making failure. Managers too often copy others’ choices and try to sell them to subordinates. Managers tend to emphasize problems and solutions rather than successful
implementation. Managers use participation too infrequently.
6. Vroom, Yetton, and Jago decision making framework. Decision-making method used should fit the problem. In choosing among individual, consultative, or group methods, managers should
analyze: Quality requirements. Availability and location of relevant information. Commitments required to implement decision. Available time.
23
PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN1. Increasingly complex problems and opportunities face decision
makers in organizations due to various workplace trends.2. These workplace trends are changing the who, when, where, and how
of decision making.3. Information technology and decision making.
Artificial intelligence.The study of how computers can be programmed to think like human
beings. Will allow computers to displace many decision makers. Expert systems that support decision making by following “either-or” rules to make
deductions.Fuzzy logic and neural networks that reason inductively.Computer support for decision making.
The Internet. Company intranets. Decision support software to facilitate virtual teamwork.
Information technology does not deal with issues raised by the garbage can model. 24
PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN4. Cultural factors and decision making.
Culture is “the way in which a group of people solves problems.”North American culture stresses decisiveness, speed, and the individual
selection of alternatives.Other cultures place less emphasis on individual choice than on
developing implementations that work.The most important impact of culture on decision making concerns which
issues are elevated to the status of problems solvable with the firm.5. Ethical issues and decision making.
Ethical dilemma. A situation in which a person must decide whether or not to do something that,
although personally or organizationally beneficial, may be considered unethical and perhaps illegal.
Ethical dilemmas are often associated with: Risk and uncertainty. Nonroutine problem situations
25
PENGARUH TECHNOLOGI, BUDAYA, ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN6. Ethical decision-making checklist.
Is my action legal? Is it right? Is it beneficial? How would I feel if my family found out about this? How would I feel if my decision were printed in the local newspaper?
7. Suggestions for integrating ethical decision making into the firm. Develop a code of ethics and follow it. Establish procedures for reporting violations. Involve employees in identifying ethical issues. Monitor ethical performance. Reward ethical behavior. Publicize ethical efforts
8. Implications of ethics for decision making. Morality is involved in:
Choosing problems. Deciding who should be involved in making decisions. Estimating the impacts of decision alternatives. Selecting an alternative for implementation.
Moral conduct does not arise from after-the-fact embarrassment. 26
PENGARUH PERILAKU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment. Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi
individu. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi,
edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi.
Personality adalah satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat keputusan. Fakta menunjukan: Semua orang tidak pandai dalam semua hal Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses pengambilan
keputusan Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi Individu yang menghadapi keputusan penting dan ambigu dipengaruhi
opini rekan
KECENDERUNGAN TERHADAP RESIKO YANG DIAMBIL AKAN MEMPENGARUHI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Seseorang dengan kecenderungan yang tinggi untuk menghindari resiko akan memilih keputusan yang tingkat kepastiannya tinggi .
( High Aversion to risk High Certainity)
Besarnya resiko yang diambil tergantung: Kejelasan Goal yang ditetapkan Informasi alternatif nya diketahui Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi
top related