pengaruh citra merek, harga, gaya hidup, dan lokasi ...repository.uinjambi.ac.id/3760/1/skripsi...
Post on 28-Mar-2021
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, GAYA HIDUP, DAN LOKASITERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA STARBUCKS
COFFE CABANG KOTA JAMBI
SKRIPSI
Susanti
NIM : EES 150641
PEMBIMBING :
Drs. H. Maulana Yusuf, M. Ag
Bambang Kurniawan, S.P., M.E
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
2
3
MOTTO
3
للُوا ۞ لك وو دد جج سس وم لل لك ود سن جع سم لك وت ون جزِي لذوا لخ وم ود جنِي آ وب َا وِيلبُوا ور سش ووا
ون جفي جر سس لم سل بب ا جح لِي ول له نن جإ لفُوا جر سس لت ول وو
Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.1
1Departemen Agama RI. 2007. “ AL-Qurannul karim Terjemah Per-Kata”. Bandung: Syaamil Internasional. hal.139
4
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas taburan cinta dan kasih
sayang-Nya yang telah memberikanku kekuatan, Membekaliku dengan ilmu
pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan
keharibaan Rasulullah SAW, Semoga kelak Rasulullah SAW memberikan
syafa’atnya untukku.
Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tuaku tersayang dan tercinta ibu
(Yumaroh) dan ayah (Nurhadi). Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih yang
tiada terhingga karena telah membesarkanku, Mendidikku, Membimbingku,
Menjagaku, Mendo’akanku dengan ketulusan hati serta memberi motivasi dan
dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh sekaligus
menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi. Untuk siraman cinta kasih dan
sayang ibu dan ayah yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat kubalas.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia.
Terimakasih untuk keluarga besarku dan kakak perempuan
tersayang (Mini Yati) dan adik kesayanganku (Sandi Saputra)
beserta ponakan (Bayu Raditio), kakak iparku (Radini) dan bibi
saya (Senimah) yang telah memberikan pangan dan papan
selama saya melanjutkan pendidikan di Jambi. Terimakasih untuk
keluargaku yang telah memberi semangat dan menjadi
5
kebanggaanku untuk menjadi contoh dan manusia yang lebih
baik, penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi ini.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh citra merek, harga, gayahidup, dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Starbucks coffecabang Kota Jambi. Sebagai tujuan di antaranya untuk mengetahui pengaruh citramerek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Starbucks coffe, mengetahuipengaruh harga terhadap keputusan pembelian Starbucks coffe, untuk mengetahuigaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian Starbucks coffe, dan untukmengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Starbucks coffe.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metodepengumpulan data melalui angket (kuesioner) dan dokumentasi. Populasi padapenelitian ini adalah konsumen Starbucks coffe dan sampel sebagai respondenpenelitian akan di ambil menggunakan teknik non probality sampling denganrumus slovin dalam rao purba yaitu 100 konsumen yang lebih dari dua kalimengunjungi Starbucks coffe yang ditemui selama sebulan penelitian. Data yangdiperoleh dalam penelitian ini dianalisa menggunakan analisis regresi linierberganda dengan perogram SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 15,132 lebih besar dari f tabel 2,47 yang berarti secara simultanterdapat pengaruh pada citra merek(X1), harga (X2), gaya hidup (X3), dan lokasi(X4) terhadap keputusan pembelian konsumen pada Starbucks coffe cabang kotaJambi. Secara parsial terlihat bahwa tidak semua variabel bebas berpengaruhterhadap keputusan pembelian konsumen pada Starbucks coffe cabang kotaJambi, yaitu variabel citra merek(X1) sebesar 2,628 lebih besar dari t tabel sebesar1,661, harga (X2) sebesar 3,328 lebih besar dari nilai t tabel 1,661, gaya hidup(X3) sebesar 2,574 lebih besar dari t tabel sebesar 1.661, lokasi (X4) sebesar 1,367lebih kecil dari t tabel sebesar 1.661, yang mana artinya lokasi tidak berpengaruhsecara parsial terhadap keputusan pembelian Starbucks coffe cabang kota Jambi.
Kata Kunci : Citra Merek, Harga, Gaya Hidup, Lokasi dan Keputusan Pembelian.
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. Yang mana dalam menyelesaikan skripsi ini
penulis selalu di berikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak
lupa pula shalawat serta salam penulis sampaikan kepada
junjungan nabi besar muhammad saw. Yang telah mengajarkan
suri tauladan, yang mana telah membawa kita dari jaman
jahiliyah ke jaman modren. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, yang diberi judul “Pengaruh Citra Merek,
Harga, Gaya Hidup, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Starbucks Coffe Cabang Kota Jambi”.
Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak
sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya. Dan berkat
adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan
bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing yaitu: Bapak
Drs. H. Maulama Yusuf, M.Ag dan Bapak Bambang Kurniawan,
S.P., M.E selaku pembimbing I dan II. Maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas
penulis ucapkan adalah kata terimakasih kepada semua pihak
7
yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama sekali
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.2. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.3. Bapak, Dr. Novi Mubyarto, M.E selaku Wakil Dekan II
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.4. Bapak Dr. Sucipto, MA, selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.5. Bapak Ambok Panguik, S. Ag., M.Si dan Bapak Yunus, M.,Si , selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.6. Bapak Drs. H. Maulana Yusuf, M. Ag selaku pembimbing I7. Bapak Bambang Kurniawan, S.P., M.E selaku pembimbing II8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.9. Bapak dan Ibu Kariyawan/Kariyawati di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.10. Semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi
ini, baik langsung maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan pada semua pihak
untuk dapat memberikan kontribusi pemkiran demi perbaikan
skripsi ini. Kepada Allah Swt kita mohon ampunan-Nya, dan
kepada manusia kita memohon maafnya. Semoga amal
kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah Swt.
Jambi, April 2020
8
Susanti
EES.160641
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................i
SURAT PERNYATAAN ORISINALISASI SKRIPSI............................ii
NOTA DINAS.............................................................................iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN....................................................iv
MOTTO.....................................................................................v
PERSEMBAHAN........................................................................vi
ABSTRAK..................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................viii
DAFTAR ISI...............................................................................x
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR...................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................1
B. Rumusan Masalah............................................7
C. Tujuan Penelitian..............................................7
9
D. Manfaat penelitian...........................................8
E. Kerangka teori.................................................8
F. Tinjauan Pustaka..............................................38
G. Kerangka Pemikiran.........................................43
H. Hipotesis..........................................................46
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.....................................47
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................47
C. Jenis dan Sumber Data....................................47
D. Populasi...........................................................48
E. Sampel............................................................59
F. Instrumen Pengumpulan Data.........................51
G. Teknik Analisis Data.........................................52
H. Uji Amsumsi Klasik..........................................53
I. Uji Statistik......................................................54
J. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional. .56
K. Sistematika Penelitian.....................................59
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
10
A. Sejarah Singkat Starbucks Coffe.....................60
B. Visi dan Misi Starbucks Coffe...........................61
C. Logo Perusahaan.............................................62
D. Struktur Organisasi.........................................63
E. Sasaran Perusahaan........................................64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Hasil penelitian
1. Karakteristik Responden........................65
2. Metode Analisis Data.............................68
3. Uji Heterokedastisitas............................76
4. Koefisien Determinasi (Uji R).................83
B. Pembahasan Peneltian
1. Citra Merek Berpengaruh Terhadap
Keputusan Pembelian............................84
2. Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan
Pembelian..............................................84
3. Gaya Hidup Berpengaruh Terhadap
Keputusan Pembelian............................85
11
4. Lokasi Berpengaruh Terhadap Keputusan
Pembelian86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................82
B. Saran...............................................................82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
A. Daftar Tabel
Tabel 1.1 : Jumlah pengunjung Starbucks coffe pada cabang Kota Jambi
tahun 2018-2019
Tabel 1.2 : Top Brand Indeks Kedai Kopi
12
Tabel 1.3 : Harga pada menu Starbucks coffe
Tabel 1.4 : Proses keputusan pembelian
Tabel 1.5 : Tinjauan pustaka
Tabel 2.1 : Populasi pengunjung Starbucks coffe dari tahun 2018-2019
Tabel 2.2 : Keterangan nilai koesioner
Tabel 2.3 : Definisi operasional variabel
Tabel 4.1 : Karakteristik responden berdsarkan jenis kelamin
Tabel 4.2 : Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.3 : Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.4 : Karakteristik responden berdasarkan banyaknya kunjungan
Tabel 4.5 : Uji Validitas
Tabel 4.6 : Uji Reabilitas
Tabel 4.7 : Uji Normalitas
Tabel 4.8 : Uji Multikolineritas
Tabel 4.9 : Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.10 : Analisis regresi linear berganda
Tabel 4.11 : Koefisien determinasi
Tabel 4.12 : Uji T
Tabel 4.13 : Uji F
Tabel 4.14 : Uji R
B. Daftar Gambar
Gambar 1.1 : Kerangka berfikir
Gambar 3.1 : Logo perusahaan Starbucks coffe
13
Gambar 3.2 : Struktur organisasi Starbucks coffe cabang Kota Jambi
Gambar 4.1 : Uji Normalitas
Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era modern ini kopi sering dianggap sebagai minuman yang berkelas dan
dijual dikedai kopi seperti kafe bahkan restoran kelas atas yang sudah mengemas
produk kopi menjadi modern. Persaingan yang ketat mendorong perusahaan
berfikir bagaimana cara mendorong konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian pada produk yang mereka jual.
Maraknya kedai kopi yang ada di Indonesia ini, memberikan peluang besar
bagi para investor lokal maupun non lokal untuk menanamkan modalnya dalam
industri kopi. Investasi pada industri kopi tidak hanya terbatas pada produksi biji
kopi dan pemangangan biji kopi saja, melainkan semakin berkembang dengan
tahap penyajian kopi kepada konsumen. Pengembangan dalam penyajian kopi
menjadi hal yang menarik karena ada banyak hal yang harus di perhatikan
misalnya jenis dan keragaman produk, rasa dari produk yang dihasilkan, tampilan
dari produk, cara menyajikan produk, cara melayani pelanggan, dan masih banyak
lagi hal-hal yang bisa memanjakan para konsumen.
Provinsi Jambi adalah termasuk komoditas terbesar dalam bidang penjualan
makanan dan minuman, antara lain adalah penjualan kopi. Berbagai kedai kopi
yang menjamur di Provinsi Jambi salah satunya yaitu Starbucks Coffee. Dimana
investor asing yang melakukan investasi dalam bidang makanan dan minuman
adalah perusahaan Starbucks. Starbucks merupakan gerai kopi yang berasal dari
Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks merupakan
perusahaan roaster-retailer premium coffe terbesar di dunia dengan 22.519 kedai
1
2
di 67 negara. Sejak didirikan pada tahun 1971 di Seattle, Starbucks meluas dengan
cepat. Starbucks Coffee juga menjadi salah satu perusahaan di dunia yang sudah
sangat mahir dalam menerapkan green marketingdalam konsep pemasarannya.
Perusahaan penjual kopi ternama di dunia ini terkenal karena perusahaan ini
memiliki komitmen terhadap lingkungan yang menyebabkan market
sharebertambah setiap tahunnya. Salah satu investor asing yang melakukan
investasi dalam bidang makanan dan minuman adalah perusahaan Starbucks.
Starbucks membangun brand imagenya dengan membangun komitmen
terhadap pembangunan limbah dan penggunaan bahan yang tepat. Starbucks juga
memanfaatkan kampanye dengan mengajarkan pelangan tentang cara-cara yang
tepat dengan menggunakan kembali, mengurangi serta mendaur ulang kemasan
produk. Pada setiap iklannya, Starbucks (khususnya Starbucks Indonesia) juga
menampilkan kalimat yang menyatakan bahwa setiap 10 minuman Starbucks akan
menyumbangkan 1 pohon kopi untuk petani di Sumatera. Selain itu, Starbucks
juga mengadakan promosi mengurangi sampah plastik dimana konsumen yang
membawa dan menggunakan Starbucks Offical Tumbler(tempat minum resmi dari
Starbucks) akan mendapatkan potongan setengah harga. Hal ini menunjukkan
bahawa Starbucks sangat mengangkat konsep green marketingdisetiap proses
pemasarannya (Starbucks Company Profil, 2018).2
Banyak hal yang mempengaruhi maju mundurnya suatu usaha, di antaranya
adalah Citra Merek. Menurut Kotler dan Fox mendefinisikan bahwa citra sebagai
jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang
dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Citra terhadap merek berhubungan
2Rezky Dwi Saputra. 2018.“Pengaruh Green Marketing Dan Customer Experience Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen (Studi Pada Konsumen Starbucks Coffee Di Kota Pontianak). hal.2
3
dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.3
Sementara itu menurut Ujang Setiawan, dkk yang mana merek juga merupakan
peran penting dengan menjadi pembeda diantara produk yang ditawarkan dalam
suatu perusahaan dengan merek-merek pesaingnya.4
Dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan gambaran-gambaran atau
kesan-kesan yang menjadi pembeda di antara produk lain yang membuat orang
lain tertarik dan mengingat merek tersebut.
Selain itu bukan hanya citra merek saja yang mempengaruhi suatu pembelian,
melainkan harga juga menjadi faktor didalamnya. Yang mana menurut Kotler dan
Amstrong dalam Desy mengatakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang
ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua yang diberikan oleh
pelanggan dalam mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan
suatu produk atau jasa.5 Bukan hanya itu, dalam Estu Mahanani mengatakan
bahwa harga juga memiliki suatu penetapan harga dimana harga yang tepat akan
mendapatkan perhatian dari konsumen. Jika harga yang ditetapkan oleh
perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli, maka konsumen akan memilih
produk/jasa tersebut.6
Dapat disimpulkan bahwa harga merupakan suatu yang di anggap penting oleh
konsumen untuk menilai seberapa menariknya suatu produk yang akan
3Anastasia,dkk. “Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Imitasi (Studi Kasus Pembelian Tas Imitasi Lois Vuitton Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponogoro). hal.2
4 Ujang SetiawaN, dkk. 2015.“Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Gemini”. Jurnal Manajemen Pemasaran. hal.5
5 Irana Desy dan Rahmat. 2017.” Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan”. Jurnal Ilman, Vol.5 No.1, pp. 15-24, Februari 2017, ISSN 2355-1488. hal. 16. Diakses http://journals.synthesispublication.org/index.php/ilman
6 Mahanani, Estu. 2018.“ Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mataharimall.com”. Jurnal Ikhrait-Humaniora, Vol.2 No.2. hal.54
4
mendapatkan perhatian oleh konsumen. Dan semakin tingginya suatu harga akan
meningkat pula suatu keuntungan.
Setelah citra merek dan harga, gaya hidup juga merupakan faktor dalam
keputusan pembelian. Yang mana menurut Sutisna dalam Anastasia menyatakan
bahwa gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup, bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan akan diri mereka
sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat).7 Pendapat lainya dalam Erlita dan
Diyah mengatakan bahwa gaya hidup dalam perinsipnya merupakan bagaiamana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari
hiburan bersama dengan kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang
berpergian dengan keluarga, berbelanja, menghabiskan waktu yang dinamis, dan
ada pula yang memiliki waktu luang dan uang yang berlebih kegiatan sosial. Gaya
hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-
pilihan konsumsi seseorang.8
Dapat disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya untuk membelanjakan suatu produk yang
mereka anggap penting dalam lingkungannya.
Tidak hanya itu, faktor lokasi juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
pada konsumen , memilih lokasi yang terletak pada dikeramaian atau mudah di
jangkau oleh calon konsumen dapat dijadikan sebagai salah satu strategi yang
dapat dilakukan oleh pemilik usaha. Seseorang ataua sekelompok orang
7Anastasia,dkk.“Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Imitasi (Studi Kasus Pembelian Tas Imitasi Lois Vuitton Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponogoro).hal.2
8Prasetiyaningsih, Erlita & Diah. 2015. “Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Branded Tiruan Pada Wanita Karir di Jakarta”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol.1 No.3
5
cenderung memilih tempat makan atau minum yang berlokasi dengan
aktivitasnya. Komponen yang mudah menyangkut lokasi dalam Tjiptono yang
mana pemilihan lokasi starategis yang mudah dijangkau, di daerah sekitar pusat
perbelanjaan, dekat pemukiman penduduk, aman dan nyaman bagai pelnggan,
adanya fasilitas yang mendukung, seperti adanya lahan parkir , derta faktor-faktor
lainnya.9
Maka dari itu, citra merek, harga, gaya hidup, dan lokasi sangat berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Yang mana menurut Kotler dalam Desy Irana
mengatakan bahwa keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan dimana konsumen benar-benar membeli.10 Dan menurut Morisson
dalam Erlita dkk, mengatakan bahwa keputusan pembelian adalah tahap
selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli, namun keputusan
membeli adalah tidak sama dengan pembelian yang sebenarnya. Yang mana
konsumen membentuk keputusan pembelian atas dasar faktor-faktor seperti harga
yang diharapkan, manfaat pelayanan yang diharapkan, dan pendapatan keluarga.11
Dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan keputusan yang
benar-benar diambil oleh konsumen dalam memilih suatu produk yang akan
mereka beli, yang biasanya mempertimbangkan harga dan kualitas produk
tersebut.
9 Tjiptono. 2001. “Manajemen Pemasaran dan Analisis Perilaku Konsumen”. Jakarta: BPFE
10Irana Desy dan Rahmat. 2017.” Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan”. Jurnal Ilman, Vol.5 No.1, pp. 15-24, Februari 2017, ISSN 2355-1488. hal. 17. Diakseshttp://journals.synthesispublication.org/index.php/ilman
11Prasetiyaningsih, Erlita & Diah. 2015. “Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Branded Tiruan Pada Wanita Karir di Jakarta”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol.1 No.3
6
Berdasarkan pemaparan diatas di peroleh data pengunjung pada Starbucks
Coffee dari tahun 2018-2019. Data tersebut di dapatkan langsung dari Starbucks
coffe cabang Kota Jambi saat melakukan wawancara di tempat tersebut. Di
jelaskan secraa langsug oleh manager Starbucks coffe. Yang mana data tersebut
terlampir di bawah ini antara lain :
Tabel 1.1
Jumlah Pengunjung Starbuks Coffee
Pada Cabang Kota Jambi Tahun 2018-2019
NO
BULAN JUMLAHTRANSAKSI
2018 20191 Januari 313 2782 Februari 296 3843 Maret 356 2364 April 230 2005 Mei 222 2706 Juni 262 3797 Juli 230 2578 Agustus 275 2799 September 252 22410 Oktober 263 21411 November 235 27512 Desember 328 340
TOTAL 3.262 3.336Sumber : Dokumentasi Starbucks Coffee Cabang Kota Jambi 2019
Berdasakan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan pengunjung di
tahun 2018 sebanyak 3.262 konsumen, yang mana konsumen terbanyak terdapat
di bulan Maret dan Desember sedangkan jumlah pengunjung yang paling rendah
dalam tahun 2018 terjadi di bulan Mei dengan jumlah pengunjung 222
konsumen. Kemudian yang terjadi di tahun 2019 jumlah pengunjung sebanyak
3.336 konsumen. Konsumen terbanyak berada di bulan Juni dan Desember,
sedangkan jumlah pengunjung terendah di tahun 2019 berada pada bulan April
dengan jumlah 200 konsumen. Dari keterangan diatas tujuan dari penelitian ini
7
adalh untuk menganalisis dan membahas tentang “Pengaruh Citra Merek,
Harga, Gaya Hidup, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
pada Starbucks Coffe Cabang Kota Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Apakah citra merek, harga, gaya hidup, dan lokasi berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap keputusan pembelian Starbucks Coffe cabang Kota
Jambi?
2. Apakah citra merek, harga, gaya hidup, dan lokasi berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian Starbucks Coffe cabang Kota
Jambi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap keputusan
pembelian konsumen Starbucks Cabang Kota Jambi
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Harga terhadap keputusan
pembelian konsumen Starbucks Cabang Kota Jambi
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Gaya Hidup terhadap keputusan
pembelian konsumen Starbucks Cabang Kota Jambi
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Lokasi terhadap keputusan
pembelian konsumen Starbucks Cabang Kota Jambi
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
8
Menerapkan teori dan pengetahuan tentang produk pada Starbucks Coffe
cabang Kota Jambi. Sehingga masyarakat percaya dan tertarik ntuk membeli
produk pada Starbucks Coffe. Dan kemudian penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian
berikutnya dan menyempurnakan kelemahan pada penelitian ini.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola Starbucks Coffe Kota
Jambi untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi
minat konsumen untuk melakukan pembelian berulang.
b. Kegunaan penelitian ini bagi penulis yaitu untuk dapat membandingkan teori
yang telah didapat di bangku perkuliahan dengan situasi dan kondisi yang ada
pada perusahaan dan kenyataan kerja sehari-hari.
c. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh khalayak umum sebagai referensi
penelitian lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama mengenai
pengaruh citra merek, harga, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian.
E. Batasan Masalah
Batasan masalah dibutuhkan agar pembahasan dalam penelitian ini tidak
melebar dari objek materi penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
yaitu penelitian akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan lamanya, untuk
mendapatkan sampel pengunjung Starbucks Coffee. Selama 1 (satu) bulan
penelitian yang dilakukan di Starbucks Coffe jumlah pengunjung selama ahun
2019 berjumlah3336 pengunjung dan disini saya hanya akan mengambil sempel
penelitian yaitu sebanyak 97onsumen dengan menggunakan rumus Slovin.
F. Kerangka Teori
9
1. Citra Merek
a. Definisi Merek
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan ,merek (brand) sebagai “nama,
istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mendiferesiasikannya dari barang dan jasa pesaing”. Merek
mengidentifkasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen
entah individual atau organisasiuntuk menerapkan tanggung jawab pada pembuat
atau distributor tertentu.12
Menurut Setiadi, brand image (citramerek) merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman
masalalu terhadap merek itu.Untuk memasarkan suatu produk diperlukan merek
barang yang membedakan suatu produk dengan produk lain. Seringkali terjadi
sengketa karena pemalsuan merek atau memperebutkan suatu merek tertentu.
Merek itu berupa namadisertai gambar atau symbol tertentu.13
Sama dengan merek atau cap ialah satu tanda atau simbol yang memberikan
idntitas suatu barang/jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau
kombinasi keduanya. Agar lebih memantapkan pengertian istilah yang telah
diuraikan diatas, penulis mengutip beberapa rumusan yang diungkapkan oleh
Kotler dan Gary.
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi
yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang membedakan
suatu produk dengan saingan.
12 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, PT Mancanan Jaya Cemerlang, hal.332
13Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 78
10
Nama cap adalah bagian dari cap yang dapat diucapkan. Biaanya digunakan
untuk menunjukkan nama perusahaan.
Merek cap ialah bagian dari cap, yang dapat dikenal/diketahuio, tapi tidak
dapat diucapkan, misalnya simbol-simbol, lambang, logo, desain atau bentuk-
bentuk spesifik huruf atau warna.
Cap dagang adalah bagian dari cap yang memberikan perlindungan hukum,
melindungi hak-hak pemilik merek atau cap.14
Tanda merek adalah bagian dari suatu merek yang dapat dikenali tetapi tidak
dapat dilafalkan seperti simbol, desain, atau sebagainya
Hak cipta adalah hak sah ekslusif untuk memproduksi, menerbitkan dan
menjual bahan dan bentuk tulisan.15
Seiring berjalannya waktu, peranan merek berkembang dalam enam katagori
peran diantaranya adalah unbranded, brand as reference, brand as personality,
brand as icon, brand as company, dan brand as policy. Dijelaskan bahwa
underbranded products bercirikan komoditas yang satu sama lain sulit dibedakan
kualitasnya, sehingga biasanya harga menjadi kriteria pembelian utama. Sebagai
referensi/acua, nama merek lazimnya sekaligus merupakan nama produsen. Nama
digunakan untuk identifikasi dan jaminan konsistensi kualitas. Sebagai
kepribadian, merek mampu berdiri “mandiri”, dimana komunikasi pemasaran
dirancang untuk memberikan makna bagi merek bersnagkutan sesuai dengan
konteks yang diharapkan pemilik merek. Sebagai icon, merek bukan lagi sekedar
properti produsen, namun telah menjadi ‘kepunyaan’ konsumen.
14Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.148
15 Bob Widyahartono, Dasar-Dasar Pemasaran, PT Midas Surya Grafindo, Jakarta, 1984, hal.336-337
11
Brand as company mencerminkan situasi merek yang memilki identitas
kompleks. Pemilik merek harus mampu memfokuskan manfaat-manfaat korporasi
bagi beraneka macam segmen pelanggan. Sementara brand as policy
menggambarkan keselarasan antara perusahaan, merek, dan isu-isu sosial maupun
politik. Konsumen menyuarakan isu-isu sosial dan politik melalui perusahaan dan
merek.16Perusahaan perlu melindungi citra produk, karena berkurangnya
persaingan harga pada tingkat eceran dapat melindungi citra konsumen pada suatu
produk atau merek.17
Di dalam Undang-undang Merek (UU No. 19 Tahun 1992) dinyatakan pada
Bab I (Ketentuan Umum), pasal 1 ayat 1 sampai 5 bahwa:
1. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
2. Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama
atau badan hukum yang membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
3. Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseoramg atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan denagn jasa-jasa sejenis lainnya.
4. Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untk membedakan barang atau jasa sejenis
lainnya.
16 Tjiptono, Fandy, Pemsaran Esensi dan Aplikasi, ANDI, Yogyakarta, 2016, hal.14617S.H Rewoldt, J.D. Scott dan M.R.Warhaw, Strategi Harga dalam Pemasaran, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), hal. 63
12
5. Lisensi adalah izin yang diberikan pemilik merek terdaftar kepada seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
menggunakan merek tersebut, baik untuk meggunakan merek tersebut, baik
untuk seluruh atau sebagian jenis barang atau jasa yang didaftarkan.
a. Tujuan Pemberian Merek
Tujuan pemberian merek ialah:
Pengusaha menjamin konsumen bahwa barang yang dibeli sunggu berasal dari
perusahaannya. Untk meyakinkan bahwa pihak konsumen membeli barang dari
merek dan perusahaan yang dikehendakinya, yang cocok dengan seleranya,
keinginannya dan juga kemampuannya.
Pengusaha menjamin konsumen bahwa barang yang dibeli sunggu berasal dari
perusahaannya. Untk meyakinkan bahwa pihak konsumen membeli barang dari
merek dan perusahaan yang dikehendakinya, yang cocok dengan seleranya,
keinginannya dan juga kemampuannya.
Perusahaan menjamin mutu barang yang dikeluarkannya berkualitas baik,
sehingga dalam barang tersebut selain ada merek, juga disebutkan peringatan-
peringatan apabila dengan jenis ini tidak ada tanda tangan ini maka itu adalah
palsu dan lain-lain.
Pengusaha memberi nama pada merek barangnya supaya mudah diingat dan
disebut sehingga konsumen dapat menyebutkan mereknya saja.Misalnya,
bellini, sabun cap tangan, dan sebagainya.
Meningkatkan ekuitas meek, yang memungkinkan memperoleh margin lebih
tinggi, memberi kemudahan dalam mempertahankan kesetiaan konsumen.
13
Memberi motivasi pada saluran distribusi, karena barang dengan merek
terkenal akan cepat laku, dan mudah disalurkan. Serta mudah penanganannya.
b. Syarat-Syarat Memilih Merek
Mudah diingat
Memilih merek atau cap sebaiknya mudah diingat, baik kata-katanya maupun
gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian langganan atau calon langanan
mudah mengingatnya.
Menimbulkan kesan positif
Dalam memberikan cap atau merek harus dapat diusahaan yang dapat
menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, jangan
kesan negatif.
Tepat untuk promosi
Merek-merek cap yang mudah diingat dan dapat menimbulkan nilai positif
tentu akan baik bilamana igunakan untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi
tersebut nama yang indah dan juga menarik serta gambar-gambar yang bagus juga
memegang peranan penting. Jadi disisni untuk promosi selain mudah diingat dan
menimbulkan kesan positif usahakan agar merek tersebut enak untuk diucapkan
dan baik untuk dipegang.
Kotler menyatakan sebuah brand name memberikan sugesti tentang
keuntungan produk, sugesti tentang kualitas produk, mudah diucapkan, tanpil
beda, dan jangan bertentangan dengan pengertian dalam bahasa setempat.
Canon dan Wichert dalam bukunya Marketing Text and Cases menyatakan ciri-
ciri merek yang baik adalah:
1. Short – pendek
14
2. Sinple – sederhana
3. Easy to spell – mudah dieja
4. Easy to remember – mudah diingat
5. Pleasing when read – enak dibaca
6. No disagreeble sound – tak ada nada sumbang
7. Does not go out of date – tak ketinggalan zaman
8. Ada hubuingan dengan barang dagangan
9. Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10. Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
11. Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk
tersebut.18
c. Memilih Unsur Merek
Unsur merek adalah adalah alat yang memberi merek dagang yang berfungsi
mengidentiikasi dan membedakan merek. Kebanyakan merek yang kuat
mengadakan unsur-unsur merek. Nike memilii logo “woosh” yang khas, selogan
yang mengukuhkan “just do it”, dan nama Nike yang mitoogis yang didasarkan
pada dewi kemenangan yang bersayap. Unsur merek dapat dipilih untuk
membangun sbanyak mungkin ekuitas merek.tes kemampuan membangun merek
dari unsur-unsur ini adalah apa yang dipiirkan atau dirasakan konsumen tentang
produk, yaitu apakah mereka hanya tau tentang unsur merek.19
d. Brand Equity
18Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.149-154
19Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT Macanan Jaya, 2016, hal.341
15
Suatu merek yang dilancarkan oleh produsen merupakan suatu janji produsen
yang sifatmya spesifik, dan benefit yang ditawarkan kepada konsumen. Merek
yang baik dikenal menjamin adanya tingkatan mutu atau kualitas. Kotler
menyatakan ada 6 arti dari merek yaitu:
1. Attributes, ada sesuatu atribut yang melekat pada suatu mereka misalnya
barang mahal, mutu bagus, tahan lama, tidak luntur dsb.
2. Benefit, kata attribute diartikan sebagai fuctional dan emotional benefit. Istilah
tahan lama dapat dikatakanfuctional benefit, yang penting barang tersebut, biar
mahal tapi sangat menguntungkan.
3. Value barang mahal memiliki nilai tinggi bagi pengguna, karena dapat
menaikkan gengsi/prestige, kenyamanan dan keselamatan.
4. Culture, ini masalah budaya, yang terkesan, terkenal, efisien, selalu memberi
barang berkualitas tinggi
5. Personality, memperlihatkan atau memberi kesan kepribadian tertentu,
misalnya membeli mobil Mercedez, atau arloji Rolex menimbulkan kesan
tersendiri bagi pemakai.
6. User, memberi kesan bahwa mayoritas pemakai produk tersebut adalah orang
dari kelas sosial tertentu.
Kotler dan Amstrong menyatakan brand equity ialah nilai dari suatu merek,
didasarkan atas tingginya brand loyality, kesadaran, kualitas, kekuatan, adanya
paten, yang memberi kekuatan pada suatu merek. Brand equity ini merupakan
kumpulan dari adanya persepsi merek pada benak konsumen, mulai dari adanya
brand awareness kesadaran merek, brand acceptability-penerimaan merek, brand
16
preference- ada pembeda-bedaan merek = brand priority, akhirnya timbul brand
loyality- tidak mau berganti dengan merek lain.20
Dengan adanya teori diatas dapat di jelaskan bahwa pengambilan keputusan
pembelian dapat di pengaruhi oleh citra merek, yang mana citra merek yang baik
akan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Starbucks Indonesia
secara konsisten berada pada posisi tertinggi dan paling menonjol dalam benak
konsumen Top of Mind Awareness di bandingan dengan merek lainnya. Hal ini
dapat dilihat dari tabel 1.1 berikut ini:
Tabel.1.2Top Brand Indeks Kedai Kopi
Merek Tahun 2017 (%) Tahun 2018 (%)Starbucks 39.5 51.9Excelso 5.5 -
The Coffe Bean & Tea Leaf 4.5 8.6Ngopi Doeloe 3.2 1.7
Sumber : https://www.topbrand-award.com/en/top-brand-index-int/ diaksesOktober 2019
Tabel 1.2 menunjukkn posisi Starbucks Coffee yang berada di peringkat
pertama Top Brand Index dalam kategori kedai Kopi di Indonesia dan hal tersebut
membuktikan bahwa kedai kopi yang paling dikenal atau berada di puncak
ingatan konsumen adalah Starbucks Coffee. Hal tersebut yang mendasari alasan
peneliti untuk menggunakan Starbucks Coffee dalam penelitian ini. Konsumen
cenderung mempertimbangkan hal-hal sebelum mereka membeli sebuah produk
atau jasa yang mereka butuhkan.
Seperti faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan
sebuah produk khususnya kopi Starbucks yang merupakan kopi yang bergengsi di
kalangan masyarakat Indonesia. Tidak jarang konsumen datang kemudian
20Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.157
17
membeli dan mengunggah foto pada Starbucks yang mereka beli, sebagian
masyarakat melakukannya hanya untuk menunjukkan bahwa mereka sedang
mengkonsumsi kopi yang memiliki merek terkenal, hal tersebut marak terjadi
pada konsumen remaja yang mementingkan status sosial mereka terdapat juga
konsumen yang menghabiskan waktunya di kedai Starbucks Coffee dalam waktu
yang lama meskipun kopi yang mereka nikmati sudah habis. Kopi Starbucks juga
merupakan kopi dengan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan kopi
lainnya, tetapi hal tersebut tidak mengurungkan niat konsumen untuk melakukan
pembelian, terbukti bahwa meskipun dengan harga tinggi Starbucks masih bisa
mendapatkan konsumen dan berada dalam posisi tertinggi Top Brand Index kedai
kopi.21
2. Harga
a. Pengertian Harga
Di dalam teori ekonomi, harga, nilai dan utility, merupakan konsep yang saling
berhubungan.Yang dimaksud dengan utility, ialah suatu atribut yang melekat paa
suatu barang, yang memungkinkan barang tersebut, dapat memenuhi kebutuhan
(needs), keinginan (want) dan memuaskan konsumen (satisfication).22
Harga dapat dinyatakan dalam berbagai istilah, misalnya iuaran, tarif, sewa,
bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP, dan sebagainya. dari sudut
pandamg pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agarmemperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
21Sari Sekar Savitri, “Pengaruh Desain Kemasan, Store Environment, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Surabaya”, Artikel Ilmiah, hal.222Ibid. hal.169
18
Harga juga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.
Selain itu, secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas
yang terjual berpengaruh terhadap biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya
dengan efesiensi produk.23
b. Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan suatu masalah ketika perusahaan harus
menentukan harga untuk pertama kali. Hal ini terjadi ketika perusahaan
mengembangakan atau memperoleh suatu produk baru, ketika ia memperkenalkan
produk lamamnya kesaluran distribusi baru atau kedaerah geografis baru, dan
ketika ia melakukan tender memasuki suatu tawaran kontrak kerja baru.
Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyususn
kebijakan menetapkan harganya. Enam langkah prosedur untuk menetapkan harga
anatara lain:
Memilih sasaran harga
Menentukan permintaan
Memperkirakan biaya
Menganalisis penawaran dan harga para pesaing
Memilih suatu metode harga
Memilih harga akhir24
c. Pengertian Kebijaksanaan Harga
23Tjiptono, Fandy, Pemsaran Esensidan Aplikasi, ANDI, Yogyakarta, 2016, hal.218-21924Tamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta,
2012, hal.171
19
Kebijaksanaan harga atau price policies = politik harga = kebijaksanaan harga,
ialah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti dalam suatu jangka
waktu tertentu. Jadi disini terkandung maksud mengikuti perkembangan harga
pasar, untuk menerepakan price policies perlu ketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain:
1. Apa yang akan dituju misalnya, untuk mencegah masuknya saingan makaprice
policies ditetapkan berdasarkan harga pokok ditambah laba yang tipis.
2. Penetrasi maksudnya untk meneroboskan produk-produk baru.
Price Policies dapat ditinjau dari 3 sudut:
1. Kebijakan Harga Produsen
Para produsen berkepentingan untuk mengetahui harga penjualan eceran dari
produknya, karena maketing produknya tergantung dari harga penawaran kepada
konsumen. Para produsen yang memperhatikan harga yang ditawarkan oleh
retailer sebelum menetapkan harga jualnya disebut “INVERTED PRICING”. Di
dalam definisisnya dikatakan bahwa dalam price policy dcisionnya, seorang
pengusaha menentukan harga pabriknya (factory price) dengan berpedoman
kepada harga penjuala eceran yang ditawarkan kepada konsumensedemikian rupa
sehingga harga pabrik yang akan ditentukan bagi produknya itu, adalah sama
dengan harga eceran setelah dikurangi dengan keuntungan para distributor, ini
disebut INVERTED PRICING.25
Produsen yang memproduksi barang baru mempunyai dua pilhan dalam proses
price policiesnya yaitu:
a. Skiming price, yaitu memasang harga setinggi mungkin dengan alasan:
25Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.170
20
Demand bersifat in elastis pada waktu barangnya dipasarkan.
Pasaran ditunjukkan kepada konsumen-konsumen yang kaya,
Bertujuan untuk mengembalikan modal yang telah tertanam dalam waktu
singkat.
Tidak dikhawatirkan masuknya pesaing baru.
b. Penetration Price, ini dikembalikan dari skiming price, yaitu memasang harga
yang rendah pada permulaan pemasaran, kmudian dinaikan baertahap. Alasan-
alasan policy ini ialah:
Diperkirakan demand bersiat elastis
Volume produksi yang besar, biaa-biaya akan dapat ditekankan.
Takut masuknya calon-calon pesaing.
Price policies yang lain ialah:
Competitors price policis atau price leader. Maksudnya penetapan price
policies yang mengikuti harga penting.
Cost of goods. Harga pokok menjadi pedoman dalam penetapan harga. Biaya
produksi perusahaan lebih rendah dari biaya prodksi perusahaan lainnya ada
beberapa pendapat dalam hal policy.
c. Harga pokok lebih rendah dari saingan.Produsen yang bekerja, secara efisien
dan efektif akan memperoleh banyak keuntungan karena penghematan-
penghematan. Oleh sebab itu seringkali seorang produsen memperoleh harga
pokok lebih rendah dari perusahaan saingannya. Dalam hal ini produsen dapat
menetapkan harga jual dengan 3 alternatif:
Menetapkan harga pokok lebih tinggi dari saingan
Harga jual lebih rendah dari saingan
21
Harga jual sama dengan harga pasar.26
2. Kebijakan Harga Wholesaler
Para produsen bisa pula mempergunakan beberapa macam price policies yang
dipakai oleh Wholesaler seperti:
Geographical Price Quotation
Produsen dapat menetapkan harga-harga yang berbeda sesuai dengan besarnya
ongkus angkut karena perbedaan geografis. Tetapi harganya akan sama bila
ditinjaau dari loco gudang penjual.
Price Adjsted To Buyers Position
Maksudnya ntuk masing-masing golongan pembelian di beri harga yang
berbeda.
Price Basd on Quantity Putchased
Harga-harga disesuaikan dengan besarnya jumlah pembelian. Makin besar
pembelian, harga bisa lebih rendah, karena dapat korting khusus.
Dumping
Menjual barang keluar negeri dengan harga lebih murah dari dalam negeri.
Discount Methods of Quoting Prices
Biasanya perusahaan mempunyai price policy yang sama tetapi berbeda dalam
pemberian discount. Perbedaan ini di sebabkan oleh:
1. Trade bosition discount
Potongan-potongan yang diberikan pada toko-toko karena dalam rantai
perdagangan (channels of distribution)
2. Quantity discount
26Ibid. hal.171
22
Potongan-potongan diberikan karena jumlah pembelian.27
3. Punctional discount
Potongan-potongan diberikan karena si pembeli telah melakukan jasa-jasa,
aktifitas-aktifitas, atau fungsi-fungsi yang diperlukanoleh penjual.
4. Cash discount
Potongan diberikan karena pembelian tunai
5. Chsin discount
Potongan-potongan dalam suatu seri atau rangkaian. Ini umum dalam
perdagangan buku.
Pembelian 1-10 diskon 5%
Pembelian 10-20 diskon 10%
Pembelian 20-100 diskon 20%
3. Kebijaksanaan Harga Retailer
Ada beberapa macam price policy yang dilakukan oleh retailer yaitu sebagai
berikut:
Margin Price
Adalah penentuan harga penjualan yang dikehendaki tergantung pada biaya-
biaya yang telah dikeluarkan, lambat atau cepatnya peredaran barang, tingkat
harga yang berlaku, resiko kerusakan dan perkembangan harga. Pada umumnya
margin ditetapkan berdasarkan kira-kira asal lebih besar daripada biaya rat-
rata.28
Princing Lining
27Ibid. hal.17228Ibid. hal.173
23
Policy harga disini ialah menggolongkan barang-barang kedalam kelompok
yang berharga satuan Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00 Rp.50.000,00dsb.
Penggunaan Price Lining ini ada batas-batasnya misalnya bagi higer income
customer persoalan harga tidak begitu penting bagi mereka. Juga bagi retailer
jangan terlalu banyak menggunakan price line agar jangan sampai interval
price line terlalu berdekatan.
Comportitor Price
Untuk memperoleh reputasi sebagai toko yang murah atau barang-barang yang
dikenal oleh umum (engikuti price leader atau loss leader). Loss leader artinya
harga ditetapkan dibawah harga umum.
Discount House
Suatu toko eceran yang menjual barang-barang dari merek yang terkenal,
denga suatu potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih
rendah dari harga umum. Discount yang diberikan harus mempunyai arti yang
penting bagi konsumen, kalau tidak, tidak ada artinya.
Judgement Pricing
Dasar penetapan harga disini berdasarkan kira-kira saja, misalnya disebabkan
karena model/kejarangan barang dsb. Perkiraan ini didasarkan dengan
anggapan bahwa para pembeli juga akan menilai sesuai dengan perkiraan
penjual.
Customary Prices
24
Dalam jangka panjang harga-harga suatu barang akan tetap stabil. Berdasarkan
kebiasaan untuk merubah/menaikkan harga akan menimbulkan kesulitan sebab
mungkin langganan akan protes atau langganan akan lari.29
Ood Prices
Price polcy ini biasanya memasang harga seperti Rp. 2.975 untuk harga yang
seharusnya Rp. 3.000. Dengan harga tersebut secara psiologis konsumen
merasa memperole untung bsar, membayar Rp.2975 daripada membayar
Rp.3.000.
Combinations Offers
Sering kita lihat orang menjual sisir diikat dengan minyak rambut + cermin
arga Rp.15.000 ini namanya combinations offer. Dalam menentukan
kebijaksanan harga ada 3 kemungkinan:
a. Penetapan harga di atas harga saingan
b. Penetapan harag di bawah harga saingan
c. Mengkuti harga saingan30
Sama dengan adanya Starbucks coffe yang mana diketahui bahwa harga di
tempat tersebut terbilang sangat mahal. Melihat semua menu pada Starbucks
Coffe tidak ada satupun menu yang harganya di bawah Rp.40.000 dan stardar
kopinya pun berkisaran dari Rp.40.000 keatas. Dengan ini penulis tertarik untuk
menelitinya. Starbucks yang akan diteliti yaitu Starbucks coffe cabang Kota Jambi
yang berlokasi di Jl. Sulthan Thaha No. 147, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota
Jambi, Jambi 36124. Maka dapat di ricikan harga-harga menu pada Starbuks coffe
antara lain yaitu:
29Ibid. hal.17430Ibid. hal.176
25
Tabel 1.3Harga Pada Menu Starbucks CoffeeMenu Harga
Caffe Americano Rp. 32.000Caramel Machiato Rp. 54.000Asian Dolce Latte Rp. 50.000Vanilla/Caramel/Hazelnut Latte Rp. 48.000Cappucino Rp. 42.000Caffe Latte Rp. 42.000Caffe Mocha Rp. 50.000Freshly Brewed Coffee Rp. 23.000Cold Brew Rp. 38.000Vanilla Sweet Cold Brew Rp. 44.000Signature Chocolate Rp. 49.000Vanilla Cream Rp. 45.000Chocolate Chip Cream Rp. 51.000Green Tea Cream Rp. 51.000Original Coffe Rp. 39.000Caramel Java Chup Rp. 51.000Mocha Rp. 47.000Dark Mocha Rp. 51.000Asian Dolce Rp. 47.000Java Chip Rp. 51.000Raspberry Black Currant Juice Rp. 39.000Mango Passion Fruit Juice Rp. 39.000Iced Shaken Tea Rp. 22.000Iced Shaken Lemon Tea Rp. 40.000Green Tea Latte Rp. 51.000Black Tea Latte Rp. 39.000Original Black Tea Rp. 22.000Original Green Tea Rp. 22.000Caffeine-Free Herbal Tea Rp. 22.000Sumber : Dokumentasi Starbucks Coffee Cabang Kota Jambi 2019
Berdasarkan tabel 1.3 diatas kita dapat melihat bahwa harga kopi Starbucks
berkisar dari harga terendah Rp.22.000 sampai dengan harga termahal mencapai
Rp.54.000. Adapun jenis menu Starbucks Coffee dengan harga Rp.22.000 yaitu
Iced Shaken Tea,Original Black Tea, Original Green Tea, Caffeine-Free Herbal
Tea, kemudian dengan harga Rp. 23.000 yaitu Freshly Brewed Coffee, dilanjutkan
dengan harga Rp.32.000 yaitu Caffe Americano, harga Rp.38.000 yaitu Cold
26
Brew, harga Rp.39.000 yaitu Original Coffe, Raspberry Black Currant Juice,
Mango Passion Fruit Juice, Black Tea Latte, harga Rp.40.000 yaitu Iced Shaken
Lemon Tea, harga Rp.42.000 yaitu Cappucino, Caffe Latte, harga
Rp.44.000Vanilla Sweet Cold Brew, harga Rp.45.000 yaitu Vanilla Cream, harga
Rp.47.000 yaitu Mocha, Asian Dolce, harga Rp.50.000 yaitu Caffe Mocha, harga
Rp.51.000 yaitu Chocolate Chip Cream, Green Tea Cream, Caramel Java Chup,
Dark Mocha, Java Chip, Green Tea Latte, dan terakhir harga Rp.54.000 yaitu
Caramel Machiato.
3. Gaya Hidup
Gaya adalah cara ekspresi yang bersifat dasar dan khas, yang muncul di bidang
usaha manusia. Gaya muncul pada rumah ( kolonial, pertanian, CapeCod);
pakaian (formal, santai, fungky); dan seni (realistik, surealistik, abstrak). Gaya
dapat bertahan selama beberapa generasi, muncul dan menghilang sesuai
kecenderungan.31
Sedangkan gaya hidup adalah orang-orang yang berasal dari subkultur, kelas
sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang
berbeda. Carol Tan misalnya, dapat memilih gaya hidup “partisipasi”, yang di
cerminkan dalm memakia pakaian yang konservatif, menghabiskan banyak waktu
dengan keluarganya, membantu gerejanya. Ataupun dia dapat memilih gaya hidup
“perubahan”, yang ditandai dengan waktu kerja yang lama pada proyek-proyek
utama dan bermain giat dalam kegiatan penjualan dan olehraga.
Banyak pemasar menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian
– konsepdiri(atau citra diri/ self image) seseorang. Teori ini diakui tidaknlah
31Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, (Indonesia: PT Macanan Jaya), hal.390, 2007
27
begitu sederhana. Konsep diri actual carol (bagaimana dia memandang dirinya
sendiri) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana dia ingin memandang
dirinya sendiri) dan dengan konsep diri pihak lainnya (bagaimana ia memandnag
orang lain memandang dirinya).32
4. Lokasi
Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis, seperti
fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategis.
Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu
bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan pemilihan
lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang
sifatnya capital intensif. Oleh karena itu, penyedia jasa harus benar-benar
mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokai yang responsive terhadap
kemungkinan perubahan ekonomi, geografis, budaya, persaingan dan peraturan
dimasa yang mendatang.
Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan cermat terhadap
beberapa faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas lebih dari
jarak pandang normal.
3. Lalu lintas (trafic), menyangkut dan pertimbangan utama berikut:
a. Banyaknya orang yang lalu-lalang memberikan peluang besar terhadap
terjadinya perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
32Tamrin Abdullah dan Francis Tantri, “Manajemen Pemasaran”, (Jakarta: Rajawali Pers), hal.119,2012
28
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya
terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulans.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu trsedia tenpat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Contohnya, warung makan berdekatan dengan daerah kos, asrama mahasiswa,
kampus, atau perkantoran.
7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi
wartel (warung telekomunikasi), perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau
didaerah yang sama terdapat banyak wartel lainnya.menariknya, dalam
sejumlah industri justru ada kecendrungan perusahaan yang sejenis menempati
lokasi berdekatan. Contohnya bengkel, pengecer sepatu dan pakaian, dan
seterusnya.33
5. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk referensi atas merek-merek
yang ada di dalam kkumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat
untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan antara lain: merek,
dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Dalam produk sehari-hari,
keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil. Sebagai contoh
33 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi
29
membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau
metode pembayaranya.34
Konsumen bersikap berbeda-beda dalam menilai atribut-atribut produk yang
dianggap relevan atau menonjol. Mereka akan memberikan perhatian paling besar
pada atribut yang bias memberikan manfaat yang dicari. Pasar bagi suatu produk
sering dapat disegmentasikan menurut atribut-atribut yang menonjol bagi
kelommpok konsumen berbeda.35
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhanya.36
b. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
penting. Faktor-faktor ini sangat penting untuk diketahui bagi pemasar agar dapat
menentukan strategi yang akan diterapkan.37 Seperti yang telah dikemukakan oleh
Philip Kotler bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis, keluarga, dan klub-klub. Tujuan konsumen
adalah mencapai kepuasan yang optimal. Sedangkan tujuan perusahaan adalah
memperoleh keuntungan yang optimal. Kepuasan yang optimal bagi konsumen
dicapai dengan proses yang benar.38
34 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, PT Macanan Jaya Cemerlang, 2007, hal.241
35Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran, Edisi 1 Cetakan 2 (Jakarta:Rajawali Pers,2013), hal. 132
36Basu Swasta Dharmmesta dan Tani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisis PerilakuKonsumen, (Yokyakarta: BPFE Anggota IKAPI, 2013), hal. 15
37Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi danPengendalian (terjemahan Jaka Wasana) Edisi Kesembilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), hal.66.
38Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 13
30
Keputusan membeli yang dilakukan konsumen, di pengaruhi oleh banyak hal.
Demikian pola-pola konsumen, terbentuk karena pengaruh lingkungan antara lain:
Kebudayaan (Culture)
Sistem ekonomi yang berkembang telh menimbulkan ketidakadilan dalam
bidang ekonomi, keuntungan hanya dirasakan dan diterima oleh mereka yang
memiliki kekuatan modal sehingga menimbulkan jurang ketidak adilan ekonomi
yang semakin lebar.39
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai dan pola perilaku seorang
anggota kebudayaan tertentu. kebudayaan ini diwariskan dari generasi kegenerasi
berikutnya. Dengan demikian selera seseorang individu akan mengikuti pola
selera yang dilakukan oleh nenek moyangnya, misalnya terhadap perbedaan
dalam makanan khas suku-suku bangsa di Indonesia.
Kelas Sosial (Sosial Class)
Merikan kelompok masyarakat yang mempunyai tingkat tertentu, yang
memiliki nilai dan sikap yang berbeda dari kelompok tingkatan lain. Orang-orang
dalam kelas sosial tertentu ncenderung memiliki perilaku, kebiasaan, tertentu
dalam khidupan sehari-hari. Pengelompokan seseorang termasuk dalam sosial
tertentu dapat dilihat dari (engel et al, 1979: 104):
a. Persentase jabatannya
b. Penampilannnya didalam kelompok sendiri
c. Kepemilikikannya
d. Orientasi nilai-nilai yang dianutnya.
39Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah: Konsep Dasar, Paradigma, PengembanganEkonomi Syariah, (Depok: Raja Wali Pers, 2017), hal. 29
31
Namun banyak pula yang menggunakan indeks status untuk melihat status
sosial. Indeks of Status Characteristic (ISC) yang sering digunakan ialah penilaian
terhadap faktor-faktor jabatan, sumber penghasilan, tipe rumah, dan lokasi tempat
tinggal.
Faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Usia berhubungan erat dengan perilaku
dan selera seseorang, dengan bertambahnya usia seseorang diikuti pula dengan
berubahnya selera terhadap produk begitu juga dengan faktor pekerjaan dan
keadaan ekonomi.
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk
adalah menentukan logo dan motto, menciptakan merek, menciptakan kemasan
dan keputusan label.40 Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil
langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah
harga produk. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diwujudkan
dalam aktivitas, interest, dan opininya yang menggambarkan keseluruhan diri
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan kepribadian
adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungan sekitarnya.41
Faktor Psikologis
40Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Wali Pres, 2014), hal. 20141Ibid., hal. 187
32
Faktor psikologis yang mempengaruhi pilihan pembelian terdiri dari empat
faktor, yaitu motivasi, persepsi, pegetahuan, keyakinan, dan sikap. Motivasi
adalah kebutuhan yang ckp mendorong seseorang untk bertindak, sedangkan
persepsi adalah proses yang digunakan seseorang dalam memilih, mengatur dan
menginterpretasikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang
berarti. Pembelajaran merupakan perubahan pada perilaku individu yang mncul
dari pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai
sesuatu, sedangkan sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan
seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, yaitu suatu dorongan yang
menekan seseorang sehingga mengarahkan seseorang untuk bertindak dan
persepsi, orang yang sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan
dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.42
Keluarga (Familly)
Keluarga adalah lingkungan terdekat dan individu yang sangat mempengaruhi
nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam mengkonsumsi barang tertentu. di
masyarakat ada keluarga kecil (nucler familly) yang bterdiri dari ayah, ibu, anak
satu atau anak dua dan keluarga besar (exetended family) yang terdiri dari ayah,
ibu, anak banyak, kakek, nenek, keponakan, yang berdiam dalam satu atap.
Klub-klub (Referensi Group)
Klub-klub ini ialah klub arisan ibu-ibu, klub olahraga, klub rekreasi, klub
profesi, dsb. Engel aet al (1979: 107) memberi definisi reference group ini bisa
bisa merupakan grup primer, sekunder atau memberi aspirasi. Group primer
42Daryanto, dan Setyobudi Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, cetakan kesatu,(Yogyakarta: Gava Media, 2014), hal. 85.
33
adalah para anggoota yang saling berkomunikasi satu sama lain. Group sekunder
adalah organisasi yang tidak terlalu banyak berinteraksi tatap individu, seperti
individu serikat pekerja, organisasi keagamaan, organisasi profesi dan sebagainya
yang membuat aturan-aturan, kebiasaan-kebiasaan tertentu.
c. Sistem Keputusan Membeli
Dalam diri individu, ada masukan yang mendorong ia mau membeli. Masukan
itu ialah:
Adanya uang tunai, atau kemampuan membayar bila akan membeli secara
kredit.
Adanya pengaruh dari teman sejawat, atau keinginan dari dalam diri sendiri
Adanya pengaruh dari reklame atau alat promosi lainnya.
Dan pengaruh dari lingkungan lainnya.
Kemudian individu mengadakan proses dalam dirinya, akhirnya melakukan
pembelian dengan tujuan ingin memperoleh kepuasan dari barang yang dibelinya
itu. dari hasil kepuasan atau ketidakpuasan terhadap yang dibeli, aka menjadi
balikan (feeback) terhadap masukan-masukan untk periode yang akan datang.
Jika disimpulkan secara lengkap, maka keputusan membeli seseorang yang
asalnya dipengaruhi oleh lingkungan, kebudayaan, keluarga, dan sebagainya, akan
membentuk suatu sikap pada diri individu, kemudian melaukan pembelian.
d. Tahap-tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Ada beberapa tahap dalam pengambilan keputusan membeli yaitu:
Tabel.1.4
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalanmasalah
Pencarianinformasi
Evaluasialternatif
Keputusanmembeli
Perilakusesudah
34
pembelian
Dari gambar di atas dapat di simpulkan lebih jelas poin-poin diatas antara lain
sebagai berikut:
1. Need Recogmition (Mengenali Kebutuhan)
Dalam pengenalan kebutuhan, atau pengenalan masalah, maka seseorang
merasakan adanya stimuli untuk membeli sesuatu. Stimuli ini bisa datang dari
dalam (internal), misalnya seseorang merasa lapar, atau dorongan dari luar
(eksternal), misalnya ingin mentraktir teman, atau karena faktor iklan memakan
tertentu.
Pada tahap ini pemasar perlu menentukan keadaan yang biasanya
menggeerakkan pengenalan masalah konsumen. Pemasar harus meneliti
konsumen untuk mengetahui (a) jenis rasa membutuhkan atau masalah yang
timbul dan, (b) apa yang membuat rasa kebutuhan timbul dan (c) bagaimana rasa
kebutuhan itu mengarah ke produk tertentu.
2. Information Search (Pencarian Informasi)
Pencarian informasi mengenai mau membeli apa, model bagaimana, dimana,
dsb. Maka seseorang mencari informasi yang dapat diperoleh dari sumber pribadi
seperti family, teman dan tetangga. Dari sumber komersial seperti iklan, tenaga
penjual, melihat display. Dari sumber publik seperti media massa, koran, televisi,
radio. Dan dari pengalaman masa lalu, pernah menggunakan suatu produk, atau
membeli produk tersebut.
Inti yang penting bagi pemasar adalahsumber informasi utama yang akan
digunakan oleh konsumen dan tiap pengaruh terhadap keputusan pembelian
35
kemudian. Sumber informasi konsumen tergolong kedalam 4 kelompok antara
lain
Sumber personal (keluarga, teman, tetangga, kenalan)
Sumber komersial (periklanan, tenaga penjual, pedagang, kemasan dan
pemeran)
Sumber publik (media masa, organisasi penilai konsumen)
Sumber eksperimental (penanganan, pengujian, penanganan produk).43
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini beraneka ragam menurut kategori
produk dan karakteristik pembeli. Pada umumya, konsumen menerima sebagian
besar keterbukaan informasi mengenai sebuah produk dari sumber komersial
yaitu, sumber yang didominasi oleh pemasar.
3. Evaluation of Alternatives (Evaluasi Alternatif)
Bagaimana konsumen meproses informasi tentang pilihan merek untuk
membuat keputusan akhir? Ternyata tidak ada proses evaalusi yang sederhana dan
tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada
seluruh situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi keputusan, kebanyakan
model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama
berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.Konsumen mungkin
mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang berada pada ciri
masing-masing. Kepercayaan merek menimbulkan citra merek.44
4. Purchase desicision (Keputusan Membeli)
43Widayahartono Bob, Dasar-Dasar Pemasaran, PT Midas Surya Grafindo, Jakarta, 1984hal.201
44 J Nugroho. Setiadi, Perilaku Konsumen, Kencana, Bogor, 2003 hal.18
36
Keputusan membeli, ini adala tahap yan harus diambil setelah melalui tahapan
diatas. Bila konsumen mengambil keputusan menyangkut jenis produk, merek,
kualitas, model, waktu, harga, cara pembayaran. Kadang-kadang pengaruh
terakhir, yang harus di pertimbangkan kembali, sehingga dapat merubah seketika
keputusan pembelian.
5. Postpurchase Behavior (Perilaku Sesudah Membeli)
Sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk
yang ia beli. Apakah ia akan puas atau kecewa, jadi tergantung pada jarak
ekspetasi dengan kenyataan yang dihadapi. Jika kenyataan tidak puas maka ia
akan kecewa, jika sesuai dengan apa yang diharapkan dengan ang dialami, berarti
puas, dan jika kenyataannya lebih bagus dari yang diharapakn maka ia kan sangat
gembira.
Akhirnya secara umum proses pengambilan keputusan membeli ini dapat
dikatagorikan kedalam tiga bentuk yaitu:
Proses pengambilan keputusan yang luas (extended decision making), disini
akan banyak muncul pertimbangan karena banyak alternatif, seperti masaah
merek, mutu, harga, model, kegunaan,. Kategori ini muncul ketika membeli
barang yang mahal dan jarang dibeli, seperti mobil, dan barang elekteronik.
Pengambilan keputuan terbatas (Limited decision making), dalam ini
konsumen telah mengenal masalahnya, kemudian mengvaluasi hanya beberapa
alternatif produk,merek, dan harga.
Pengambilan keputusan yang bersifat rutin, kebiasaan (habitual decision
making), proses ini sangat sederhana, konsumen telah mengenal masalahnya,
37
dan sudah jelas pula merek akan ia beli, dimanamembeli, keputusan cepat bisa
diambil.45
6. Keputusan Sesudah Membeli
Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi adanya
cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk cacat tersebut, yang
lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat itu
sebagai sesuatu yang mengingkatkan nilai produk.
7. Tindakan-Tindakan Sesudah Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkat laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan
memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.
Konsumen yang tidak puas tersebut akan berusaha mengurangi ketidakpuasannya,
karena dengan kodrat manusia “untuk menciptakan keserasian, konsistensi, dan
keselarasan di antara pendapat, pengetahuan dan nilai-nilai didalam dirinya”.
Mereka mungkin akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau
mengembalikan produk tersebut. Dengan itu, para pemasar perlu menyadari
terhadap kemungkinan- kemungkinan yang dilakukan konsumen unuk mengatasi
ketidakpuasannya.46
G. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.5
No Peneliti Judul Penelitian Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Ujang
Setiawan1,
Pengaruh Citra
Merek, Harga,
Kuantitatif,
(analisis
Hasil penelitian
menunjukkan
45Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.97-105
46 Op. cit hal.19
38
Patricia Diana
P2, Andi Tri
Haryono3
Kualitas Produk
dan Gaya Hidup
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Handphone
Blackbarry
Gemini
regresi linier
berganda)
bahwacitra merek
berpengruh
terhadap keputusan
pembelian
Handphone
Blackberry Gemini
dengan nilai
signifikan sebesar
0,022, harga
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian
Handphone
Blackberry
Geminidengan nilai
signifikan sebesar
0,001, kualitas
produk
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian
Handphone
Blackberry Gemini
dengan nilai
signifikan sebesar
0,010, gaya hidup
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian
Handphone
Blackberry Gemini
dengan nilai
39
signifikan sebesar
0,049.2 Anastasia
Dewi K1, Hari
Susanta N2,
Reni Shinta
Dewi3
Pengaruh Citra
Merek, Harga dan
Gaya Hidup,
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Produk Imitasi
(Studi Kasus
Pembelian Tas
Imitasi Louis
Vuitton pada
Mahasiswa
Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu
Politik
Universitas
Diponegoro)
Kuantitatif Memiliki pengaruh
positif dan
signifikan secara
parsial terhadap
keputusan
pembelian. Dari
ketiga variabel
yang dianalisis dan
secara parsial dan
simultan, koefisien
variabel harga
lebih besar dari dua
variabel lain. Dari
ketiga variabel pula
diperoleh hasil
bahwa variabel
harga perpengaruh
kuat terhadap
keputusan
pembelian. Hal ini
berarti variabel
harga berpengaruh
paling besar
terhadap keputusan
pembelian produk
tas imitsi milik
Louis Vuitton. 3 Nira Melani
Panjaitan
Pengaruh Gaya
Hidup, Harga,
dan Citra Merek
Terhadap
Kuantitatif
(Analisis
Linier
Berganda)
Berdasarkan hasil
penelitian, hasil uji
signifikasi
pengaruh
40
Pengambilan
Keputusan
Pembelian
Produk
Smartphone
Merek Iphone
(Studi Kasus
Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
UNPRI di Kota
Medan)
simulthan dengan
uji F, gaya hidup,
harga dan citra
merek secara
bersama-sama atau
simultan,
berpengaruh
signifikan (secara
statistika) terhadap
keputusan
pembelian.
Berdasarkan uji
pengaruh parsial
dengan uji t,
diketahui seluruh
variabel bebas,
yakni variabel gaya
hidup, harga dan
citra merek
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian.4 Estu Mahanani Pengaruh Citra
Merek, Kualitas
Produk, Harga
dan Gaya Hidup
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Produk
Mataharimall.co
m
Kuantatif
(asosiatif
interaktif)
Secara serentak
seluruh varibel
citra merek,
kualitas produk,
harga dan gaya
hidup akan
semakin
meningkatkan
keputusan
membeli. Namun
41
variabel harga
berpengaruh
negatif terhadap
keputusan
membeli. Semakin
tinggi harga yang
ditawarkan akan
menurunkan
keputusan
membelinya karena
harga yang
ditawarkan masih
dianggap mahal.
Model regresi dari
hasil penelitian ini
terbukti benar dan
layak digunakan
untuk peramalan.5 Ike Vanessa
dan Zainul
Arifin
Pengaruh Citra
Merek (Brand
Image) dan Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
(Survei pada
Mahasiswa
Program Studi
Administrasi
Bisnis Fkultas
Ilmu Administrasi
Universitas
Brawijaya
Kuantitatif Citra perusahaan,
citra konsumen,
citra produk dan
harga memiliki
pengaruh
signifikan dan
positif terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
Citra perusahaan
mempunyai
pengaruh
signifikan dan
positif terhadap
42
Malang Tahun
Angkatan
2013/2014 dan
2014/2015
Pengguna Kartu
Pra-Bayar
Simpati
keputusan
pembelian
konsumen.
Citra konsumen
mempunyai
pengaruh
signifikan dan
positif terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
Citra produk
mempunyai
pengaruh
signifikan dan
positif terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
Harga mempunyai
pengaruh
signifikan dan
positif terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
H. Kerangka Fikir
Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai hal yang
penting. Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pikir yang dapat
43
menjadi pedoman dalam penulisan yang pada akhirnya dapat diketahui variabel
mana yang dominan untuk meningkatkan Pengaruh citra merek, harga dan gaya
hidup terhadap keputusan pembelian pada Satarbuck Coffe Kota Jambi. Setelah
ditetapkan mana variabel bebas (Independent variabel) dan variabel terikat
(Dependent variabel) maka akan dilakukan penjelasan atau pendefinisian terhadap
masing-masing variabel yang digunakan terdiri dari:
a. Citra Merek (X1) adalah simbol yang memberikan idntitas suatu barang/jasa
tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya. Agar
lebih memantapkan pengertian istilah yang telah diuraikan diatas, penulis
mengutip beberapa rumusan yang diungkapkan oleh Kotler dan Gary
(1991:260).
Sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi yang bertujuan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang membedakan suatu produk
dengan saingan.
Nama cap adalah bagian dari cap yang dapat diucapkan. Biaanya digunakan
untuk menunjukkan nama perusahaan.
Merek cap ialah bagian dari cap, yang dapat dikenal/diketahuio, tapi tidak
dapat diucapkan, misalnya simbol-simbol, lambang, logo, desain atau bentuk-
bentuk spesifik huruf atau warna.
Cap dagang adalah bagian dari cap yang memberikan perlindungan hukum,
melindungi hak-hak pemilik merek atau cap.47
b. Harga (X2) adalah konsep yang saling berhubungan.Yang dimaksud dengan
utility, ialah suatu atribut yang melekat paa suatu barang, yang memungkinkan
47 Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.147
44
barang tersebut, dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (want) dan
memuaskan konsumen (satisfication).Jadi harga (price) adalah nilai suatu
barang yang dinyatakan dengan uang.48
c. Gaya Hidup (X3) adalah cara ekspresi yang bersifat dasar dan khas, yang
muncul di bidang usaha manusia. Gaya muncul pada rumah ( kolonial,
pertanian, CapeCod); pakaian (formal, santai, fungky); dan seni (realistik,
surealistik, abstrak). Gaya dapat bertahan selama beberapa generasi, muncul
dan menghilang sesuai kecenderungan.49
d. Lokasi (X4) berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis,
seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus
strategis. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa
mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah
e. Keputusan Pembelian (Y) adalah Keputusan membeli yang dilakukan
konsumen, di pengaruhi oleh banyak hal. Demikian pola-pola konsumen,
terbentuk karena pengaruh lingkungan antara lain kebudayaan, kelas social,
keluarga, dan klub-klub.50
Gambar 1.1
Kerangka Berfikir
H1 H1
H2
H3 H4
48Ibid. hal.16949Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, (Indonesia: PT
Macanan Jaya), hal.390, 200750Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung,
2014, hal.97
Harga (X2)
Gaya Hidup (X3)
Citra Merek (X1)
Keputusan PembelianKonsumen Starbucks
Coffe (Y)
45
H4
I. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah
dirumuskan, sampai tabulasi melalui data terkumpul.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah hipotesis penguji (statitistical
hypothesist). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek,
harga, gaya hidup, dan lokasi terhadap keputusan pembelian
Starbucks Coffe Cabang Kota Jambi.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek,
harga, gaya hidup dan lokasi terhadap keputusan pembelian
Starbucks Coffe Cabang Kota Jambi.
Lokasi (X4)
46
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode kuantitaif adalah metode yang menggunakan alat
analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam
bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan
diinterprestasikan dalam suatu uraian.51 Sedangkan metode
deskriktif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif-deskriktif. data dengan cara
mendeskripsikan atau mnggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat ksimpulan
yang berlaku untuk umumatau generalisasi.52
B.Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Starbucks Coffee cabang
Kota Jambi, yang mana bertempatan di Jl. Sulthan Thaha No. 147,
Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi, Jambi 36124. Dengan jangka waktu
penelitian dari bulan Januari hingga Februari 2020.
C.Jenis dan Sumber Data
Secara umum jenis dan sumber data dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
yaitu sebagai berikut:
51Iqbal Hasan, ”Analisis Data Penelitian Dengan Statistik”, (Jakarta: BuiAksara), hal. 30, 2004
52Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”, (Bandung: Alfabeta), hal.147, 2014
48
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari sumbernya tanpa ada
perantara.53Data ini meliputi interview/wawancara atau kuesioner yang disebar
oleh peneliti kepada konsumen di Starbucks Coffe cabang Kota Jambi.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber-sumber yang dapat berupa buku tentang subjek
matter yang ditulis orang lain, dokumen-dokumen yang merupakan hasil
penelitian dan hasil laporan.54Seperti data yang dimiliki oleh Starbucks Coffe
cabang Kota Jambi tentang jumlah kalkulasi pengunjung Starbucks Coffe.
D. Populasi
Menurut Sugiono populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.55 Populasi yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu sebanyak 3.336
konsumen yang mana peneliti di tahun 2019 pada gerai Starbucks Coffe cabang
kota Jambi.
E.Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
53Amirul Hadi&Haryono, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung:Pustaka Setia.1998),hal.125
54Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hal. 9355 Sugiono. 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 26.
Alfabeta.Bandung
49
besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betulrepresentatif (mewakili).56
Adapun cara penentuan besaran sampel yang digunakan oleh
peneliti adalah dengan rumus Slovin :
n= N
1+(N.e2)
keterangan :
n : jumlah elemen/anggota sampel
N : jumlah elemen/anggota populasi
e : Eror level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan
1%, 5% atau 10%, dapat dipilih sendiri oleh peneliti)
Jumlah elemen populasi (N) pada konsumen Starbucks coffe cabang kota Jambi
pada tahun 2019 adalah 3.336 konsumen, eror yang ditetapkan peneliti adalah
10%, maka jumlah sampelnya:
n= 3336
1+(3336 x 0,12)
56Ibid, hal. 81
50
n= 3336
1+(3336 x 0,01)
n= 3336
1+(33,36)
n= 3336
34,36
n= 97,09 = 97
Dari data diatas maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 97,09 atau 97 konsumen yang berkunjung di
Starbucs coffe.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian.57
a.Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data
apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.58
b.Kuesioner (Angket)
Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
57Tim Penyusun, “Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press Fakultas Syariah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Cet. Pertama)”, hal. 25. 2010
58Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititaif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta), hal. 137, 2014
51
Koesoner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan oleh responden.59Jenis angket
(kuesioner) yang digunakan bersifat terbuka, yang disajikan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, sehingga responden
diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
memberikan tanda checklist. Butir-butir petanyaan yang terdapat
dalam koesioner diberikan bobot dengan pengukuran skala
Likert. Setiap jawaban dari koesioner yang disediakan yaitu:
Tabel 2.2
Keterangan Nilai Koesioner
Sangat Setuju 5Setuju 4Netral 3
Tidak Setuju 2Sangat Tidak
Setuju
1
Dari tabel 2.2 diatas disimpulkan bahwa jawaban pada
kuisioner yaitu sangat setuju bernilai 5, setuju bernilai 4, netral
bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, dan sangat tidak setuju bernilai
1.
G. Teknik Analisis Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas dalam penelitian di jelaskan sebagai drajat ketepatan alat ukur
penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang di ukur.60 Suatu kuesioner
59Ibid, hal.142, 201460Husein Umar,.op.,cit., hal : 59
52
dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang di ukur oleh kuesioner yang sudah di buat betul-betul dapat
mengukur apa yang hendak di ukur. r tabel dimana df=n-2 dengan sig 5 %. jika r
tabel <r hitung maka valid.61
b. Uji Reliabilitas
Reliabelitas adalah alat untuk mengukur suatu kesetabilan dan konsintensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk
pertanyaan yang merupakan di mensi atau variabel dan di susun dalam suatu
bentuk kuesioner, pengujian reabilitas di lakukan dengan menggunakan Cronbach
Alpha. Untuk menyatakan realiblitas instrumen digunakan interprestasi terhadap
koefiensi korelasi, yaitu : antara 0,8-1,0 sangat tinggi, 0,6-0,8 tinggi, 0,4-0,6
cukup 0,0-0,2 sangat rendah.62
H. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data
61V. Wiratha sujarweni,.Spss untuk penelitian, (yogyakarta, pustaka baru press, 2014). hal.192
62Suharsmi arikunto. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (jakarta, rineka cipta,2010) hal: 319
53
berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test.
52 Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05.63
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).64
Untuk menguji multikolinieritas dengan caramelihat nilai VIF masing-masing
variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari
gejala multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas,
yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian
ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID.Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y.65
I. Uji Statistik (pengujian hipotesis)
63Ghozali, Imam. 2011.”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. hal: 160-165.
64Ghozali, Imam. 2011.”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. hal. 105-106
65Ibid. hal 139-143.
54
a.Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan
proporsivariabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi
variabelbebasnya. Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1.
Nilai R2yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam
menjalankanvariabel terikat sangat terbatas.
b.Uji F
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas, yaitu citra merek (X1), harga (X2), gaya hidup (X3),
lokasi (X4)secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu
keputusan pembelian (Y). Kriteria keputusannya sebagai berikut:
1)Apabila F hitung > atau F statistic< 0,1 maka Ho ditolak dan
Haditerima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antaravariable bebas tehadap variable terikat.
2) Apabila F hitung < atau F statistic> 0,1 maka Ho ditolak dan
Haditerima, berarti tidak ada pengaruh antara variable bebas
tehadap variable terikat.
c. Uji t
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi
pengaruhvariabel bebas secara parsial atau individual terhadap
variabelterikat yang diuji pada tingkat signifikan 0,1.
Berdasarkan nila t hitung dan t table :
55
1)Apabila t hitung > t table atau t statistic <0,1, maka Ho
ditolak dan Haditerima, berarti terdapat pengaruh dari variable
bebas terhadap variable terikat.
2)Apabila t hitung < t table atau t statistic >0,1, maka Ho
ditolak dan Haditerima, berarti tidak terdapat pengaruh dari
variable bebas terhadap variable terikat.
d.Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengukur
kekuatanhubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk
menunjukkanarah hubungan antara variabel dependen dengan
variabel independen. Variabel dependen diasumsikan
random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi
probabilistik. Variabelindependen diasumsikan memiliki nilai
tetap (dalam pengambilansampel yang berulang). Adapun
bentuk persamaan regresi linierberganda yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut :
Y = α+ β1X1 + β2X2 + β3X 3 + e
Keterangan:
Y : Keputusan Pembelian
α:Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Citra Merek
X2 : Harga
X3 : Gaya Hidup
56
X4 : Lokasi
e : Error
J. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
a. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Dikenal sebagai variabel bebas, artinya
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah citra merek(x1), harga (x2),gaya hidup (x3), lokasi (x4).66
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel independen (bebas).
Varibal terikat yang di gunakan pada penelitian ini adalah keputusan pembelian
(Y).
b. Definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator
yang membentuknya. Definisi operasional variabel penelitian ini dapat di lihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3Definisi Operasional Variabel
Variabel DefinisiVariabel
IndikatorVariabel
Skala
66Sri rahayu julia ningsih, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merex Xiomi (Studi Mahasiswa Uin Sts Jambi),”Skripsi Uin Sts jambi 2018, hal. 30
57
VariabelBebas:Citra Merek(X1`)
Citra Merekadalah satutanda atau simbolyang memberikanidentitas suatubarang/jasatertentu yangdapat berupa kata-kata, gambar ataukombinasikeduanya
1. Pengenalanlogo67
2. Lisensi68
3. Tampil beda69
Skala Ordinal:STS sampai SS(1 sampai 5)
Harga (X2) Harga adalah nilaisuatu barang yangdinyatakan denganuang
1. Keterjangkauan harga70
2. Kebijakanharga71
3. Daya saing72
Skala Ordinal:STS sampai SS(1 sampai 5)
Gaya Hidup(X3)
Gaya hidup adalahcara ekspresi yangbersifat dasar dankhas, yang munculdi bidang usahamanusia. Orang-orang yang berasaldari subkultur,kelas sosial, danpekerjaan yangsama mungkinsaja mempunyaigaya hidup yangberbeda.
1. Sikap73
2. Keinginan74
3. Trend75
Skala Ordinal:STS sampai SS(1 sampai 5)
Lokasi (X4) Lokasi yaituberhubungandengan letaknyausaha dan aksestransportasi yang
1. Lokasimudahdiakses
2. Lokasinyaman
Skala Ordinal:STS sampai SS(1 sampai 5)
67Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.147-154
68Ibid69Ibid70Tamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta,
2012, hal.17171Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung,
2014, hal.170-17672Ibid73Tamrin Abdullah dan Francis Tantri, “Manajemen Pemasaran”, (Jakarta: Rajawali
Pers), hal.119, 201274Ibid75Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, (Indonesia: PT
Macanan Jaya), hal.390, 2007
58
memudahkan sertakenyamanan dankeamanan tempatyang di berikan.Pembeliandiharapkan terjadisekarang juga.
3. Lingkunganmendukung
VariabelTerikat:KeputusanPembelian (Y)
Keputusanmembeli yangdilakukankonsumen, dipengaruhi olehbanyak hal yaitu:Kebudayaan,keluarga, danklub-klub.
1. Doronganuntukmembeli76
2. Informasi77
3. Yakin78
Skala Ordinal:STS sampai SS(1 sampai 5)
K.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan
kerangka teori.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan pembahasan tentang metodologi penelitian
yaitu pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen
pengumpulan data, populasi dan sampel, uji coba instrumen,
teknik analisis data dan sistematika penulisan.
BAB III GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN
76Buchari Alma, Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, hal.97-105
77Ibid78Ibid
59
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Starbucks Coffe
Kota Jambi
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan perhitungan-perhitungan bagaimana
menjawab masalah yang dirumuskan, kuantitatif, menguraikan
data hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Starbucks Coffee
Starbucks corporation adalah sebuah mata rantai kopi shop Internasional yang
berbasis di Seatley, Washington, Amerika Serikat. Starbucks adalah perusahaan
kopi shop terbesar di dunia, dengan 16.120 toko di tiap 49 negara, termasuk
sekitar 12.440 di Amerika Serikat, diikuti oleh hampir 1.000 di Kanada dan lebih
800 di Jepang, dan akan mengumumkan akan mencapai target bahwa akan
membuka toko mereka lagi di Wordwide sebanyak 44.000 toko baru. Starbucks
menjual macam-macam kopi, esspreso, minuman panas, dan dingin lainnya,
makanan ringan dan asesoris, seperti cangkir, biji kopi dan boneka.
Di Indonesia pemegang lisensi Starbucks Coffe Internasional adalah PT.Sari
Kopi Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT.Mitra Adiperkasa Tbk, gerai
Starbucks pertama dibuka di Plaza Indonesia di Jakarta 17 Mei 2002.79
Kota Jambi termasuk dalam pengembangan bisnis pada Starbucks Coffe yang
mana Starbucks coffe cabang kota Jambi berdiri dan diresmikan sejak tanggal 1
Februari 2017 dan berlokasi di Jl. Sulthan Thaha No. 147, Beringin, Kec. Ps.
Jambi, Kota Jambi, Jambi 36124. Starbucks Coffe cabang kota Jambi berada di
Mall WTC Batanghari dan berdampingan dengan Mall Ramayana. Dari sedikit
banyaknya wawancara dengan manager Starbucks Coffe cabang kota Jambi,
beliau menceritakan sejak berbagai kendala pada Starbucks Coffe sampai saat ini.
Bapak Mulki Wijaya selaku manager mengatakan bahwa, beliau sudah menjadi
79Septiadi Didit. “Strategic Choice Of Starbucks Corporation”. Jurnal Starbucks Strategci Choice
61
manager Starbucks Coffe sejak tahun 2017 saat pertama kali berdirinya Starbucks
tersebut.
Beliau juga mengatakan open dan closhing Starbucks coffe dari pukul 08.00-
00.00. kemudian beliau juga mengatakan kendala yang sering dihadapi oleh
Starbucks coffe cabang kota Jambi yaitu bergantungnya pada pengunjung Mall
Ramayana dan WTC dan kendala lainya seperti kerusakan-kerusakan pada gerai
kopi tersebut.
Sementara itu, untuk pengunjung Starbucks Coffe kebanyakan adalah kalangan
remaja dibandingkan para orang tua. Yang mana kalangan remaja lebih menyukai
tempat yang santai dan juga menarik yang membuat mereka tertarik nongkrong di
Starbucks Coffe.
Untuk menu favorit kopi pada Starbucks yaitu Caramel Macchiatoyang mana
campuran pada minuman tersebut antara lain esspreso yang di campur oleh sirup
vanilla, toping busa, dan sirup caramel. Dengan kisaran harga yaitu Rp.54.000.
B. Visi dan Misi Starbucks Coffe
1. Visi
Menjadikan starbucks sebagai brand terkenal dan di hargai seluruh dunia.
2. Misi
One person, one cup and one neighborhood at a time (satu orang, satu cangkir
dan satu lingkungan sekaligus)
Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya
menggunakan bahan dan menghasilkan produk yang terbaik.
Menciptakan image yang cemerlang yang melekat dalam pikiran pelanggan.
62
Membentuk Starbucks Coffe sebagai suatu brand yang terkenal, walaupun
orang tidak mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi
masyarakat merasa familiar pada merek Starbucks.
Menjadikan Starbucks Coffe menjadi merek terkenal dan dihargai. Menjadi
nomor satu diatas brand lainya dalam jangka waktu tak terbatas.
C. Logo Perusahaan
Gambar 3.1
Logo Perusahaan Starbucks Coffe
Dari gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa logo Starbucks berasal dari
Syren, ikan duyung berekor kembar dan bermahkota dari mitologi Yunani. Logo
ini sendiri di ambil karena nama Starbucks berasal dari cerita kapten Ahab, yang
berpetualang di lautan lepas sehingga pemilihan syren ini dirasa tepat dan ada
keterkaitan. Logo Starbucks yang memperlihatkan sebuah brand hijau dengan dua
bintang dan memperlihatkan duyung syren yang memakai tiara/mahkota. Hal ini
agak kontroversial tetapi menrik agar mudah diingat oleh seluruh dunia.
63
D. Struktur Organisasi
Retail Store merupakan cabang-cabang dari setiap toko Starbucks Coffe yang
ada di Indonesia. Dalam setiap retail store terdapat store manager yang
merupakan posisi tertinggi dalam tiap toko. Store manager membawahi assistent
store manager, assistent store manager membawahi suvervisor, suvervisor
membawahi barista dan partime barista.
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Starbucks Coffe
Cabang Kota Jambi
Dapat disimpulkan pada gambar 3.2 diatas bahwa kariawan pada Starbucks
Coffe cabang kota Jambi sebanyak 9 orang. Yang mana Store manager adalah
STORE MANAGER
Mulki Wijaya
ASISTEN STORE MANAGER
Andri Setiawan
SUPERVISOR
Dewi Pasaribu
Ibman Mediawan
BARISTA
Imelda Sitimorang
PART TIME BARISTA
Rian Apriadi
Andika Triwardana
Anok Fantri
Sisi Bunga Lestari
64
Bapak Mulki, di dampingi dengan Asisten Manager yaitu Andri Setiawan,
selanjutnya Supervisor yaitu Dewi Pasaribu dan Ibman Mediawan, kemudian
Barista yaitu Imelda Sitimorang, dan yang terakhir adalah Part time Barista yaitu
Rian Apriyadi, Andika Triwardana, Anok Fantri dan Sisi Bunga Lestari.
E. Sasaran Perusahaan
Kebanyakan pada Starbucks Coffe penikmatnya adalah kalangan remaja atau
kalangan muda. Tetapi tidak menutup kemungkinan semua kalangan juga dapat
menikmatinya. Terutama kalangan menengah keatasn adalah sasaran utama pada
Starbucks Coffe. Hal ini dapat di lihat dari harga yang di tawarkan oleh Starbucks
Coffe dan juga keragaman menunya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan gambaran
mengenai identitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka
akan dapat diketahui sejauh mana identitas responden dalam penelitian ini. oleh
karena itulah karakteristik identitas responden dalam penelitian ini dapat di
kelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu : jenis kelamin, tingkat
pendidikan, usia responden, dan banyaknya kunjungan.
Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Citra
Merek, Harga, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Starbucks Coffe Cabang Kota Jambi, di mana dalam melakukan penelitian ini di
tetapkan sebesar 97 orang pelanggan Starbucks Coffe yang dijadikan responden.
Dalam melaksanakan penelitian ini ditetapkan sebesar 97orang responden,
dimana dari 97 kuesioner yang di bagikan kepada responden maka semua
kuesioner telah dikembalikan dan semuanya dapat diolah lebih lanjut. Oleh karena
itu akan di sajikan karekteristik responden sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminDari Hasil penyebaran angket, maka di peroleh jumlah responden laki-laki
dan perempuan sebagai berikut :
Tabel 4.1
66
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No JenisKelamin
Jumlah Orang
Persentase(%)
1 Laki-Laki 51 51
2 Perempuan 46 46
Jumlah 97 97
Sumber: Data primer yang telah di olahBerdasarkan data tabel 4.1 diatas diketahui persentase terbesar responden jenis
kelamin laki-laki pada Starbucks lebih banyak yaitu 51% atau 51 orang
dibandingkan jenis kelamin perempuan yaitu 46% atau 46 orang.
b. Karakter Responden Berdasarkan Usia
Dasar hasil penyebaran angket, usia responden dapat di kelompokkan sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia(Tahun)
Jumlah Orang
Persentase(%)
1 < 17 2 2%
2 18-30 90 90%
3 31-40 5 5%
4 41-50 - -
5 >50 - -
Jumlah 97 97
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan hasil data tabel 4.2 di atas, usia responden penelitian <17 tahun
sebanyak 2 orang atau 2% , 18-30 tahun 90 orang atau 90% , 31-40 tahun
sebanyak 5 orang atau 5% .
67
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikian Terakhir
Dari hasil penyebaran kuesioner, pendidikan terakhir responden dapat di
kelopokkan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No PendidikanTerakhir
Jumlah Orang
Persentase(%)
1 SD - -
2 SMP 1 1
3 SMA 73 73
4 DIPLOMA 3 3
5 S1 19 19
6 S2/S3 1 1
Jumlah 97 97
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan data tabel 4.3 di atas, pendidikan terakhir responden adalah SMP
sebanyak 1 orang atau 1%, SMA sebanyak 73 orang atau 73%, Diploma sebanyak
3 orang atau 3%, S1 sebanyak 12 orang atau 12%,S1/S2 sebanyak 1 orang atau
1%.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kunjungan
Dari hasil penyebaran kuesioner, banyaknya kunjungan pada responden dapat
di kelopokkan sebagai berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kunjungan
No Banyaknya
Kunjungan
Jumlah Orang
Persentase(%)
1 0-1 kali - -
2 2-Sering kali 97 97
68
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan data tabel 4.4 di atas, banyaknya kunjungan pada responden 2-
sering kali ke Starbucks Coffe sebanyak 97 konsumen sama dengan 97%.
2. Metode Analisis Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas di gunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada suatu kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut. pengujian
untuk menentukan valid atau tidaknya dengan membandingkan nilai rhitung dengan
nilai rtabel. jika rhitung > rtabel maka maka butir peryataan tersebut di katakan valid.80
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Item Corrected
Item(r hitung)
r tabel Keterangan
Citra Merek
(X1)
X1.1 0,685 0,199 ValidX1.2 0,699 0,199 ValidX1.3 0,541 0,199 ValidX1.4 0,726 0,199 Valid
Harga (X2) X2.1 0,655 0,199 ValidX2.2 0,692 0,199 ValidX2.3 0,323 0,199 ValidX2.4 0,717 0,199 Valid
Gaya Hidup
(X3)
X3.1 0,601 0,199 ValidX3.2 0,560 0,199 ValidX3.3 0,408 0,199 ValidX3.4 0,271 0,199 ValidX3.5 0,483 0,199 Valid
Lokasi (X4) X4.1 0,529 0,199 ValidX4.2 0,445 0,199 Valid
80Sri rahayu julia ningsih, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merex Xiomi (Studi Mahasiswa Uin Sts Jambi),”Skripsi Uin Sts jambi 2018, hlm. 52-53
69
X4.3 0,425 0,199 ValidX4.4 0,631 0,199 ValidX4.5 0,691 0,199 Valid
Keputusan
Pembelian (Y)
Y.1 0,828 0,199 ValidY.2 0,823 0,199 ValidY.3 0,731 0,199 ValidY.4 0,732 0,199 Valid
Sumber : Data dari SPSS diolah tahun 2020
Untuk mengetahui validitas pada pernyataan diatas maka setiap pernyataan
terhadap total skor harus dibandingkan dengan r tabel. Dimana df (n-2) = 97-2=
95 dengan signifikan 5% didapat r tabel = 0,199 dengan ketentuan jika
rhitung>rtabel , maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid, namun jika
sebaliknya rhitung<rtabel , maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Dari tabel 4.5 uji validitas, diketahui bahwa pernyataan mengenai Citra
Merek, Harga, Gaya Hidup, Lokasi dan Keputusan Pembelian secara keseluruhan
dinyatakan valid.
b. Uji Reabilitas Konsumen
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan
nilaiCronbachAlpha (α). jika nilaiCronbach Alpha (α) > 0,90 maka reliabilitas
sempurna, jika (α) = 0,70-0.90 maka reliabilitas tinggi dan jika (α) = 0,50-0.70
maka reliabilitas moderat. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilaiCronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu bila penelitian ulang dengan waktu dan
variabelyang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi
sebaliknya bila alpha< 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-
70
variabel tersebut dilakukanpenelitian ulang dengan waktu dan variabel yang
berbeda akan menghasilkankesimpulan yang berbeda.
Tabel 4.6Uji Reliabilitas
Variabel Item Cronbach'sAlpha if
ItemDeleted
Standar
reliabel
Keterangan
Citra Merek
(X1)
X1.1 0,830 0,60 ReliabelX1.2 0,825 0,60 ReliabelX1.3 0,820 0,60 ReliabelX1.4 0,825 0,60 Reliabel
Harga (X2) X2.1 0,830 0,60 ReliabelX2.2 0,821 0,60 ReliabelX2.3 0,822 0,60 ReliabelX2.4 0,828 0,60 Reliabel
Gaya Hidup
(X3)
X3.1 0,813 0,60 ReliabelX3.2 0,819 0,60 ReliabelX3.3 0,832 0,60 ReliabelX3.4 0,842 0,60 ReliabelX3.5 0,823 0,60 Reliabel
Lokasi (X4) X4.1 0,833 0,60 ReliabelX4.2 0,839 0,60 ReliabelX4.3 0,830 0,60 ReliabelX4.4 0,828 0,60 ReliabelX4.5 0,826 0,60 Reliabel
Keputusan
Pembelian (Y)
Y.1 0,814 0,60 ReliabelY.2 0,817 0,60 ReliabelY.3 0,819 0,60 ReliabelY.4 0,821 0,60 Reliabel
Sumber : Data dari SPSS diolah tahun 2020
Indikator atau kuesioner yang digunakan untuk semua variabel, semuanya
dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur. Karena setiap
pernyataan dari semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60.
71
c. Uji Amsumsi Klasik1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Asumsi normalitas harus
dipenuhi jika hendak melakukan analisis paramenterik, maka dari itu diperlukan
langkah-langkah pengujian dengan pengambilan keputrusan sebagai berikut:
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas memiliki dua cara agar lebih akurat agar dapat mengetahui
bahwa pengujian tersebut telah normal. Maka dari itu dapat kita simpulkan dan
juga jelaskan antara kedua cara pengujian normalitas antara lain sebagai berikut:
a. Uji Normalitas cara pertama
Gambar 4.1Uji Normalitas
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
72
Dari gambar 4.1 diatas P-P Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati
garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Normlitas cara kedua
Tabel 4.7
Uji Normalitas
X1 X2 X3 X4 Y
N 97 97 97 97 97
Normal Parametersa,b
Mean 12,51 12,02 19,30 20,47 16,90
Std. Deviation
1,300 1,479 2,743 2,175 2,284
Most Extreme Differences
Absolute ,194 ,128 ,199 ,156 ,201
Positive ,146 ,126 ,082 ,075 ,114
Negative -,194 -,128 -,199 -,156 -,201
Kolmogorov-Smirnov Z 1,912 1,256 1,958 1,536 1,978
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 ,085 ,001 ,018 ,001
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
Dari tabel 4.7 diatas, didapatkan nilai signifikan dari masing-masing variabel
sebagai berikut, yang mana variabel Citra merek (X1) sebesar 0,001, variabel
Harga (X2) sebesar 0,085, variabel Gaya Hidup (X4) sebesar 0,001, dan variabel
Lokasi (X4) sebesar 0,018. Penjelasannya yaitu:
a) Variabel Citra Merek memiliki nilai signifikan sebesar 0,001< 0,50, maka
kesimpulannnya Ho di terima dan Ha di tolak, yang artinya distribusi data
tersebut normal.
73
b) Variabel Harga memiliki nilai signifikan sebesar 0,085< 0,50, maka
kesimpulannnya Ho di terima dan Ha di tolak, yang artinya distribusi data
tersebut normal.c) Variabel Gaya Hidup memiliki nilai signifikan sebesar 0,001< 0,50, maka
kesimpulannnya Ho di terima dan Ha di tolak, yang artinya distribusi data
tersebut normal.d) Variabel Lokasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,018< 0,50, maka
kesimpulannnya Ho di terima dan Ha di tolak, yang artinya distribusi data
tersebut normal.
2) Uji Multikolineritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji
multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel
independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala
multikolinieritas.
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
X1 ,828 1,208
X2 ,813 1,231
X3 ,827 1,209
X4 ,810 1,235
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
74
Pada tabel 4.8 sebagai hasil uji regresi linear, perhatikan nilai VIF dan
Tolerance.Kedua ini adalah indikasi kuat yang sering dipakai oleh para peneliti
untuk menyimpulkan fenomena terjadinya interkorelasi variabel bebas. Nilai VIF
pada tabel kurang dari 10 dan atau nilai Tolerance lebih dari 0,01 maka dapat
disimpulkan dengan tegas bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.Dengan kriteria pengujian tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Uji heterokedastisitas memilki dua cara antara lain yaitu:
a) Uji heterodekastisitas cara pertama
Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
75
Berdasarkan hasil pengujian seperti yang tampak pada scatter plot dapat dilihat
bahwa titik-titik data tidak membentuk pola tertentu dan data menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gangguan asumsi heteroskedastisitas artinya model regresi ini telah baik.
b) Uji heterokedastisitas cara kedua
Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,137 2,391 ,057 ,955
X1 ,396 ,159 ,225 2,488 ,015
X2 ,470 ,141 ,304 3,323 ,001
X3 ,192 ,076 ,231 2,544 ,013
X4 ,120 ,096 ,114 1,245 ,216
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
Dari tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikannsi keempat
variabel independen lebih dari 0,05. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.
d.Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear
berganda dengantujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
citra merek, harga, dan gaya hidup terhadap keputusan
pembelian konsumen Starbucks coffe cabang Kota Jambi.
76
Statistical Package For Social Science (SPSS) digunakan untuk
membantu proses analisis linear berganda.
Tujuanya yaitu untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh dari variabel
bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependen variable) yang di
pilih oleh penelitian. Untuk mengetahui apakah hubungan itu positif dan negatif
ditentukan oleh koefisien arah regresi yang melambangkan huruf b jika b positif
maka hubunganya positif pula. Artinya, semakin naik (tinggi) nilai X, semakin
tinggi pula nilai Y. Demikian pula sebaliknya.
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linear Berganda
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,137 2,391 ,057 ,955
X1 ,396 ,159 ,225 2,488 ,015
X2 ,470 ,141 ,304 3,323 ,001
X3 ,192 ,076 ,231 2,544 ,013
X4 ,120 ,096 ,114 1,245 ,216
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y= 0,137 +0,369X1 + 0,470X2 + 0,192X3 + 0,120X4 e
1) Nilai Konstanta ( α ¿ sebesar 0,137 menunjukkan bahwa jika variabel Citra
Merek, Harga, Gaya Hidup, Lokasi di anggap konstan atau sama dengan (0)
terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks coffe cabang Kota Jambi
adalah 0,137.
77
2) Koefisien regresi (X1) sebesar 0,369 menyatakan bahwa variabel Citra Merek
bertanda positif terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks coffe
cabang Kota Jambi adalah 0,369.3) Koefisien regresi (X2) sebesar 0,470 menyatakan bahwa variabel Harga
positif terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks coffe cabang Kota
Jambi adalah 0,470.4) Koefisien regresi (X3) sebesar 0,192 menyatakan bahwa variabel Gaya Hidup
positif terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks coffe cabang Kota
Jambi adalah 0,192.5) Koefisien regresi (X4) sebesar 0,120 menyatakan bahwa variabel Lokasi
positif terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks coffe cabang Kota
Jambi adalah 0,120.
e. Uji Statistik (Pengujian Hipotesis)
1) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan dalam mendeteksi seberapa jauh
hubungandan kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen.Pada data
yang diolahterdapat empat variabel independen.Seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate
1 ,612a ,374 ,347 1,846
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
Pada tabel di atas terlihat bahwa R memperoleh nilai korelasi sebesar
R=0,374yang artinya korelasi atau hubungan antara variabel citra merek, harga,
dan gaya hidup mempunyai pengaruh yang sedang terhadap keputusan pembelian
konsumen Starbucks coffe cabang Kota Jambi. Kemudian nilaikoefisien
78
determinasi atau R Square sebesar = 0,374 yang artinya sebesar 37,4%
pengaruhcitra merek, harga, gaya hidup dan lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen Starbucks coffe cabang Kota Jambi, sedangkan 62,6% ditentukan oleh
variabel yang lain.
2) Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
indikator darivariabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t
dilakukan dengan membandingkanantara t-hitung dengan t-
tabel. Untuk menentukan nilai t-tabel, maka ditentukandengan
tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan df= (n-k-1)
dimana n adalahjumlah responden dan k adalah jumlah
indikator/variabel.
Tabel 4.12Uji T
Model UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,137 2,391 ,057 ,955
X1 ,396 ,159 ,225 2,488 ,015
X2 ,470 ,141 ,304 3,323 ,001
X3 ,192 ,076 ,231 2,544 ,013
X4 ,120 ,096 ,114 1,245 ,216
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
c. Hipotesis 1 : Diduga Citra Merek berpengaruh Secara Parsial terhadap
keputusan pembelian Konsumen pada Starbucks Coffe Cabang Kota
Jambi
79
Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel Citra Merek (X1) adalah sebesar
0,015. Karena nilai Sig 0,015 < probabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
H1 diterima. Untuk t hitung variabel Citra merek adalah sebesar 2,488, untuk nilai
t tabel dari hasil n-k-1(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,661 karena
nilai t hitung 2,488 > t tabel 1,661 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
Artinya dengan demikian citra merek berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian konsumen pada Starbucks coffe cabang Kota
Jambi.
d. Hipotesis 1 : Diduga Harga berpengaruh Secara Parsial terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Starbucks Coffe Cabang Kota
Jambi
Berdasarkannilai signifikan (Sig) variabel harga (X2) adalah sebesar 0.001.
Karena nilai Sig 0.015<probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H1
diterima. Untuk t hitung variabel harga adalah sebesar 3,323,untuk nilai t tabel
dari hasil n-k-1(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,661 karena nilai t
hitung 3,323> t tabel 1,661 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya
dengan demikian Harga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Starbucks coffe cabang Kota Jambi.
e. Hipotesis 1 : Diduga Gaya Hidup berpengaruh Secara Parsial terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Starbucks Coffe Cabang Kota
Jambi
Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel Gaya Hidup (X3) adalah sebesar
0,013. karena nilai Sig 0,013< probabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
H1 diterima. Untuk t hitung variabel gaya hidupadalah sebesar 2,544,untuk nilai t
80
tabel dari hasil n-k-1(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,661 karena
nilai t hitung 2,544 > t tabel 1,661 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima .
Artinya dengan demikian gaya hidup berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian konsumen pada Starbucks coffe cabang Kota
Jambi.
f. Hipotesis 1 : Diduga Lokasi berpengaruh Secara Parsial terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Starbucks Coffe Cabang Kota
Jambi
Berdasarkan nilai signifikan (Sig) variabel Lokasi (X3) adalah sebesar 0,216.
karena nilai Sig 0,216> probabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1
ditolak. Untuk t hitung variabel gaya hidupadalah sebesar 1,245,untuk nilai t tabel
dari hasil n-k-1(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,661 karena nilai t
hitung 1,245< t tabel 1,661 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima . Artinya
dengan demikian Lokasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian konsumen pada Starbucks coffe cabang Kota Jambi.
3)Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen
secara serempakerpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.Dimana F hitung > F tabel, makahipotesis diterima
atau secara bersama-sama variabel bebas dapat
menerangkanvariabel terikatnya secara serentak.Sebaliknya
apabila F hitung < F tabel, maka H0diterima atau secara
bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh
terhadapvariabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak
81
pengaruh secara bersama-samavariabel bebas terhadap variabel
terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α = 0,05).
Tabel 4.13
Uji F
Model Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Sig.
1
Regression 187,533 4 46,883 13,761 ,000b
Residual 313,436 92 3,407
Total 500,969 96
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
a. Hipotesis 2 :Diduga Citra Merek, Harga, Gaya Hidup,
dan Lokasiberpengaruh Secara Simultan terhadap
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Starbucks Coffe Cabang
Kota Jambi
Dengan tingkat signifikan 5% dan rumus F tabel= (K;N-K) Maka
f tabel didapat (4;97-4)= (4;93) yaitu 2,47. Berdasarkan uji anova
atau uji F dari output SPSS,terlihat bahwa diperoleh f hitung
sebesar 13,761> nilai f tabel 2,47 dan probabilitassebesar 0,000
< 0,05. Secara lebih tepat, nilai F hitung dibandingkan dengan F
tabeldimana jika F hitung > F tabel maka secara simultan
variabel-variabel independenberpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen. Sehingga hipotesiskedua diterima.
82
b. Hipotesis 3 : Diduga Harga memiliki pengaruh yang
dominan terhadap terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Starbucks Coffe Cabang Kota Jambi
Berdasarkan hasil regresi berganda pada tabel 4.10 diperolah
koefisien regresi Citra Merek sebesar 0,396 , variabel harga
0,470 ,variabel Gaya Hidup 0,192 , dan variabel Lokasi 0,120.
Sehingga terlihat bahwa variabel harga merupakan variabel yang
palingdominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen pada Starbucks coffe cabang Kota Jambi, maka dari itu
hipotesis ketigaditerima.
4)Koefisien Determinasi (Uji R)
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya variabel
independen (Citra Merek, Harga dn Gaya Hidup) terhadap variabel dependen
(Keputusan Pembelian). Apabila analisis datanya hanya terdiri dari satu sampai
dua variabel bebas, kita menggunakan R square, tetapi apabila jumlah variabelnya
lebih dari 2 (dua) maka lebih baik menggunakan Adjusted R Square yang nialanya
lebih kecil dari R Square.
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Uji R
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate
1 ,612a ,374 ,347 1,846
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas diperoleh besarnyan Adjusted R square adalah 0,347.
Hasil ini menunjukkan bahwa 34,7% menunjukkan bahwa variable citra merek
83
(X1), harga (X2), gaya hidup (X3), lokasi (X3) terhadap variabel keputusan
pembelian (Y). Sedangkan sisanya 65,3% nilai keputusan pembelian dipengaruhi
atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Adapun variabel yang paling dominan berpengaruh signifikan dalam keputusan
pembelian adalah variabel harga yang dikarenakan nilai thitung> ttabel atau 3,488>
1,661 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,015 < 0,05. Maka koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi dependennya.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Uji hopotesis dapat di buktikan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dengan di dapat hasil uji t sebesar 2,488 dengan sig. 0,015<
α = 0,05. Hal ini berarti semakin sering konsumen berkunjung pada Starbucks
coffe maka akan semakin menunjukkan bahwa konsumen telah memutuskan suatu
pembelian pada Starbucks coffe. Berdasarkan analisis diketahui bahwa pada
variabel citra merek konsumen Starbucks coffe telah menghasilakan pengalaman
unik, positif dan mengesankan. Hal ini di karenakan Starbucks coffe banyak
menawarkan menu coffe dan bukan hanya itu saja Starbucks coffe juga
menawarkan berbaga makanan ringan seperti cake, sehingga konsumen semakin
yakin dalam pengambilan keputusan pembeliannya.
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan hasil penelitian yang dilakukan
dengan Ujang Setiawan, dkk (2015) menunjukkan bahwa variabel citra merek
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.81
81Ujang SetiawaN, dkk. 2015.“Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Gemini”. Jurnal Manajemen Pemasaran. hal.1
84
2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Uji hopotesis dapat di buktikan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dengan di dapat hasil uji t sebesar 3,323 dengan sig. 0,001<
α = 0,05. Hal ini harga yang di tawarkan oleh Starbucks coffe dengan taraf
yang tinggi malah berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada
konsumen Starbucks coffe. Digambarkan sebagai garis lurus searah, Starbucks
coffe telah memberikan kualitas yang baik maka konsumen tidak begitu
mempertimbangkan seberapa mahal harga yang telah di tawarkan oleh Starbucks
coffe. Maka terciptalah keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Estu Mahanani (2018) menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.82
3. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Uji hopotesis dapat di buktikan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dengan di dapat hasil uji t sebesar 2,544 dengan sig. 0,013
< α = 0,05. Hal ini semakin tinggi gaya hidup seseorang maka semakin penting
seseorang itu menentukan keputusan pembeliannya. Berdasarkan analisis
hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian maka konsumen dengan
tingkat gaya hidup yang tinggi cenderung lebih teliti dalam mengamil keputusan
dalam pembeliannya. Termasuk pada Starbucks coffe yang mana gerai kopi
tersebut yang kita ketahui adalah gerai kopi terkenal di seluruh Indonesia. Dengan
ini gaya hidup sangat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
82Mahanani, Estu. 2018.“ Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mataharimall.com”. Jurnal Ikhrait-Humaniora, Vol.2 No.2. hal.53
85
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Erlita Prasetianingsih, dkk (2015) menunjukkan bahwa variabel gaya hidup
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.83
4. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Uji hopotesis dapat di buktikan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dengan di dapat hasil uji t sebesar 1,245 dengan sig. 0,216
> α = 0,05. Hal ini semakin bagus letak lokasi seseorang dalam mendirikan
usahanya maka semakin penting seseorang itu menentukan keputusan
pembeliannya. Berdasarkan analisis hubungan antara lokasi dengan keputusan
pembelian maka konsumen dengan tingkat lokasi yang strategis cenderung
konsumen lebih teliti dalam mengambil keputusan dalam pembeliannya.
Termasuk pada Starbucks coffe yang mana gerai kopi tersebut yang kita ketahui
adalah gerai kopi terkenal di seluruh Indonesia. Dengan ini lokasi sangat
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Rihasto Mega Saputro (2015) menunjukkan bahwa variabel lokasi
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
83Prasetiyaningsih, Erlita & Diah. 2015. “Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Branded Tiruan Pada Wanita Karir di Jakarta”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol.1 No.3
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan atas dasar penelitian hipotesis secara
keseluruhan penelitian skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa variabel
Citra merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Variabel harga (X2)
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat
yaitu keputusan pembelian. Variabel gaya hidup (X3) mempunyai pengaruh
signifikan secara pasrsial terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel lokasi
(X4) mempunyai pengaruh yang tidak signifikan secara parsial terhadap
variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Dan variabel harga (X2)
memiliki pengaruh yang lebih dominan.
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa variabel Citra
merek (X1), harga (X2), gaya hidup (X3), dan lokasi (X4) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada
Starbucks coffe cabang kota Jambi secara simultan (bersama-sama).
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang telah penulis lakukan dan berdasarkan
temuan-temuan di lapangan, maka penulis meberikan beberapa saran kepada
pihak-pihak yang terkait :
87
1. Diharapkan untuk pihak Starbuck coffe dapat meningkatkan lagi pelayanan
dan menu-menu makanan pada rumah Starbucks coffe agar lebih menarik
lagi, supaya membuat konsumen yakin dan lebih loyal lagi terhadap
Starbucks coffe.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang akan membahas atau meneliti Starbucks
coffe tulisan ini dapat menjadi referensi dalam mengumpulkan data-data yang
berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Departemen Agama RI. 2007. “ AL-Qurannul karim Terjemah Per-Kata”.
Bandung: Syaamil Internasional
Abdul Ghofur.2017“Pengantar Ekonomi Syariah: Konsep Dasar,
Paradigma, Pengembangan Ekonomi Syariah”.Depok: Raja Wali Pers
Amirul Hadi& Haryono. 1998 “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung:
Pustaka Setia
Basu Swasta Dharmmesta dan Tani Handoko. 2013“Manajemen
Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen”. Yokyakarta: BPFE Anggota IKAPI
Beni Ahmad Saebani. 2008 “Metode Penelitian”. Bandung: Pustaka Setia
Bob Widyahartono. 1984. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT Midas
Surya Grafindo
Buchari Alma. 2014 “Manajemen Pemesaran dan Pemasaran Jasa”.
Bandung: Alfabeta
Daryanto, dan Setyobudi Ismanto. 2014“Konsumen dan Pelayanan
Prima”. Cetakan pertama. Yogyakarta: Gava Media, 2014
Ghozali, Imam. 2011 ”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hasan Aedy. 2007 “Indahnya Ekonomi Islam”.Bandung: Alfabeta
Iqbal Hasan. 2004 ”Analisis Data Penelitian Dengan
Statistik”. Jakarta: Bui Aksara
J Nugroho Setiadi. 2003 “Perilaku Konsumen”. Bogor: Kencana
89
Kasmir. 2014“Kewirausahaan”. Jakarta: Raja Wali Pres
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 1984 “Dasar-Dasar Pemasaran”.
Jakarta:PT Macanan Jaya
Philip Kotler. 2002 “Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana)”. Edisi Kesembilan.
Jakarta: Salemba Empat
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2007 “Manajemen Pemasaran”.
Jakarta: PT Macanan Jaya
S.H Rewoldt, J.D. Scott dan M.R.Warhaw. 2002“Strategi Harga dalam
Pemasaran”. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2014 “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”.,
Bandung: Alfabeta
Suharsmi arikunto. 2010“Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta
Tamrin Abdullah dan Francis Tantri. 2012 “Manajemen Pemasaran”.
Jakarta: Rajawali Pers
Tim Penyusun. 2010“Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi:
Syariah Press Fakultas Syariah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, Cet. Pertama)”
Tjiptono, Fandy. 2016 “Pemsaran Esensi dan Aplikasi”. Yogyakarta:
ANDI
V. Wiratha sujarweni. 2014 “Spss untuk penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
90
Jurnal
Anastasia,dkk. “Pengaruh Citra Merek dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Imitasi (Studi Kasus Pembelian Tas Imitasi Lois
Vuitton Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Diponogoro).
Irana Desy dan Rahmat. 2017.” Pengaruh Citra Merek dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma
Medan”. Jurnal Ilman, Vol.5 No.1, pp. 15-24, Februari 2017, ISSN 2355-1488.
Diakses http://journals.synthesispublication.org/index.php/ilman
Mahanani, Estu. 2018.“ Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga
dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mataharimall.com”.
Jurnal Ikhrait-Humaniora, Vol.2 No.2.
Nurmin Arianto Eramaya Patilaya, 2018. Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kelengkapan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Salt N Pepper Pada
Pt Mitra Busana Sentosa Bintaro.. Jurnal Kreatif, vol.6 no.2 April
Prasetiyaningsih, Erlita & Diah. 2015. “Pengaruh Citra Merek dan Gaya
Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tas Branded Tiruan Pada Wanita
Karir di Jakarta”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol.1 No.3
Rezky Dwi Saputra. 2018.“Pengaruh Green Marketing Dan Customer
Experience Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen
(Studi Pada Konsumen Starbucks Coffee Di Kota Pontianak).
91
Sari Sekar Savitri, “Pengaruh Desain Kemasan, Store Environment, dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Surabaya”,
Artikel Ilmiah
Septiadi Didit. “Strategic Choice Of Starbucks Corporation”. Jurnal
Starbucks Strategci Choice
Sri rahayu julia ningsih, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Dan Gaya
Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merex Xiomi (Studi
Mahasiswa Uin Sts Jambi),” Skripsi Uin Sts jambi 2018
Ujang Setiawan, dkk. 2015.“Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas
Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry
Gemini”. Jurnal Manajemen Pemasaran.
92
Lampiran-Lampiran
KUESIONER
Bapak/ibu yang saya hormati, saya adalah mahasiswi UIN STS JAMBI jurusan
Ekonomi Syariah. Saat ini saya sedang melakukan riset tentang “Pengaruh Citra
Merek, Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Starbucks Coffe cabang Kota Jambi”.
Memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner (daftar pertanyaan) yang
saya ajukan ini secara jujur dan terbuka. Daftar pertanyaan ini saya ajukan
semata-mata untuk keperluan penelitian sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan jenjang Strata satu (S1), Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kebenaran dan kelengkapan
jawaban yang Saudara/i berikan akan sangat membantu bagi penulis, dan
selanjutnya akan menjadi masukan yang bermanfaat bagi hasil penelitian yang
penulis lakukan.
Atas partisipasi Saudara/i dalam mengisi daftar pertanyaan atau kuesioner ini,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Susanti
EES.160641
93
Sebelum melakukan pengisian, baca terlebih dahulu peryataan/pertanyaan di
bawah ini, kemudian isilah kolom alternatif jawaban tersebut dengan menggunkan
tanda (√).
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
3. Banyaknya Kunjungan :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan Terakhir :
Citra Merek (X1)
No Pertanyaan/Pernyataan Altrnatif Jawaban
SS S N TS STS
1. Starbucks Coffe telah memiliki produkyang sudah terkenal
2. Merek Starbucks Coffe memberikan kesanprestige saat kita mengunjungi danmengkonsumsi
3. Starbucks Coffe merupakan perusahaanyang dapat dipercaya dan memilikitanggung jawab
4. Produk Starbucks Coffe dapat dinikmatisemua kalangan
Harga (X2)
No Pertanyaan/Pernyataan Altrnatif Jawaban
SS S N TS STS
1. Harga yang di tawarkan oleh SatarbucksCoffe cocok untuk kalangan menengah
94
keatas dan terjangkau
2. Kesesuaian harga dan kualitas padaStarbucks Coffe sesuai dengan yangmereka jual
3. Lokasi Starbucks Coffe nyaman dan cocokuntuk ngumpul bersama teman-temanataupun keluarga
4. Daya saing harga Starbucks Coffe jauhlebih mahal daripada kedai-kedai kopilainnya yang ada di Kota Jambi
Gaya Hidup (X3)
No Pertanyaan/Pernyataan Altrnatif Jawaban
SS S N TS STS
1. Mengonsumsi produk Starbucks Coffemenunjang diri menjadi lebih elegan
2. Ketertarikan memperlihatkan pada oranglain bahwa saat mengonsumsi produkStarbucks Coffe menjadi terlihat menarik
3. Keinginan disebut sebagai orang yangmampu
4. Berteman dengan orang yang memilikiselera tinggi dalam diri demi sosialita
5. Peran sosialisasi untuk mendapatpenilaian dan penampilan
Lokasi (X4)
No Pertanyaan/Pernyataan Altrnatif Jawaban
SS S N TS STS
1. Lokasi Starbucks Coffe dekat dan terlihatdari jalan
2. Akses menuju Starbucks Coffe mudah dantidak macet
95
3. Kondisi lingkungan disekitar StarbucksCoffe aman
4. Kondisi lingkungan Starbucks Coffe bersihdan nyaman
5. Lokasi pada Starbucks Coffe dekat denganpusat perbelanjaan, dan Starbucks Coffeterletak pada di dalam Mall WTC Jambi
Keputusan Pembelian (Y)
No Pertanyaan/Pernyataan Altrnatif Jawaban
SS S N TS STS
1. Saya merasa nyaman ketika nongkrong diStarbucks Coffe dan juga mereknya sudahdikenal banyak orang
2. Dengan produk yang berkualitas membuatsaya kembali membeli produk StarbucksCoffe
3. Informasi tentang promosi produk yangditawarkan oleh Starbucks Coffememberikan minat bagi konsumen dalampembelian
4. Produk Starbucks Coffe memiliki kemasanyang sangat menarik bagi konsumen ddansesuai dengan trend dan gaya hidup
B. Keterangan Bobot
1. SS : Sangat Setuju nilainya 52. S : Setuju nilainya 43. N : Netral nilainya 34. TS : Tidak Setuju nilainya 25. STS : Sangat Tidak Setuju nilainya 1
Hormat Saya
Responden
96
Data Kuesioner
NOX1 X1
JMLX2 X2
JMLX3 X3
JMLX4 X4
JMLY Y
JML1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 41 5 4 4 5 14 3 4 3 3 10 3 4 4 5 4 20 4 5 4 4 4 21 3 3 4 4 142 5 4 4 4 13 4 4 3 4 12 4 4 5 5 3 21 5 4 5 4 3 21 4 4 4 5 173 5 5 3 5 15 4 5 4 4 13 5 5 4 4 4 22 4 4 5 5 5 23 4 5 4 5 184 4 4 4 4 12 5 5 5 4 14 3 2 3 4 4 16 4 4 5 5 4 22 5 4 3 5 175 5 3 5 4 12 4 5 2 3 12 2 4 2 4 5 17 3 4 5 5 4 21 5 5 4 4 186 5 4 1 2 11 5 3 5 3 11 1 4 3 4 4 16 4 5 3 3 4 19 3 3 4 4 147 4 4 5 5 13 4 2 2 4 10 2 2 4 5 3 16 4 3 4 4 2 17 4 3 3 3 138 4 4 1 2 10 4 4 2 4 12 4 4 4 5 4 21 5 5 3 5 5 23 4 2 4 4 149 4 4 5 5 13 5 5 4 4 14 4 3 4 5 5 21 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 17
10 5 4 3 3 12 3 4 3 3 10 3 4 5 5 3 20 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 1611 4 4 4 4 12 5 4 3 5 14 3 4 4 4 3 18 5 4 5 5 4 23 5 4 4 5 1812 5 4 4 4 13 5 4 3 5 14 5 4 5 4 5 23 5 3 5 3 3 19 5 4 5 5 1913 5 5 5 2 12 5 4 5 4 13 4 4 4 5 5 22 4 2 4 5 5 20 5 5 5 5 2014 5 5 5 5 15 5 5 5 4 14 5 5 5 3 5 23 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 2015 4 5 4 4 13 4 5 4 4 13 5 4 3 3 4 13 3 4 5 4 4 20 5 5 4 4 1816 4 5 5 5 14 4 4 5 4 12 5 4 4 5 4 13 4 5 4 5 4 22 5 5 5 5 2017 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 4 4 5 4 4 12 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 1618 5 4 4 4 13 4 5 5 5 14 3 4 4 4 5 12 4 4 5 5 5 23 5 4 5 5 1919 4 4 3 4 12 3 2 3 2 7 3 3 4 3 3 16 5 5 4 4 3 21 5 5 5 5 2020 5 5 4 4 14 4 3 2 3 10 2 3 4 5 3 17 5 4 4 3 2 18 3 3 4 4 1421 5 4 2 3 12 3 3 3 3 9 3 4 4 4 5 20 4 4 4 4 3 19 4 4 4 5 1722 4 4 5 4 12 5 4 3 4 13 4 5 3 4 5 21 4 3 5 4 2 18 5 5 5 5 2023 4 3 3 4 11 3 4 3 4 11 3 3 4 3 3 16 5 3 4 4 3 19 4 4 4 4 16
97
24 4 4 5 5 13 5 4 1 4 13 2 2 5 4 1 14 5 4 4 4 4 21 4 2 5 4 1525 4 3 3 4 11 5 3 2 3 11 3 3 2 5 4 17 4 4 3 3 2 16 3 3 4 4 1426 5 4 4 4 13 5 4 3 2 11 3 3 5 4 5 20 5 4 4 4 3 20 4 5 3 4 1627 5 4 1 4 13 4 4 1 4 12 3 4 4 3 4 18 4 5 5 5 4 23 5 1 3 5 1428 5 4 5 5 14 5 4 2 2 11 3 4 2 5 5 19 3 5 4 4 4 20 5 5 4 5 1929 5 4 5 4 13 4 5 1 5 14 3 5 4 5 4 21 4 4 4 4 1 17 5 5 5 5 2030 5 3 4 4 12 5 4 2 4 13 4 4 4 3 3 18 5 3 5 5 4 22 5 5 5 5 2031 5 4 5 5 14 5 5 4 4 14 4 5 4 4 4 21 5 5 4 5 4 23 5 5 4 5 1932 4 4 4 4 12 4 5 3 5 14 4 5 5 4 3 21 5 5 4 4 3 21 4 4 4 5 1733 3 4 4 4 11 4 4 2 4 12 3 4 4 4 2 17 4 3 4 4 2 17 4 4 4 4 1634 4 4 4 3 11 5 4 3 3 12 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 21 4 5 4 4 1735 4 4 4 4 12 3 4 3 4 11 4 4 3 5 4 20 3 5 5 5 3 21 5 4 4 5 1836 4 4 4 4 12 5 4 4 3 12 4 4 4 5 4 21 4 4 5 5 4 22 5 5 5 5 2037 4 4 4 4 12 4 4 3 4 12 5 4 5 5 4 23 2 4 4 3 3 16 5 5 4 4 1838 5 4 4 4 13 4 4 4 4 12 5 4 5 3 5 22 5 5 4 5 4 23 5 4 5 4 1839 4 4 4 4 12 4 4 3 4 12 4 4 5 4 3 20 5 5 4 5 3 22 5 5 4 4 1840 4 4 4 4 12 5 4 3 4 13 4 4 4 4 4 20 3 5 5 5 4 22 5 4 4 5 1841 4 5 4 4 13 4 4 4 2 10 5 4 3 5 4 21 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 1642 4 4 5 5 13 5 4 3 5 14 4 4 3 4 4 19 3 5 4 5 3 20 5 4 4 5 1843 4 5 5 4 13 4 4 3 5 13 4 4 4 5 4 21 4 4 5 5 3 21 5 4 4 5 1844 5 4 5 4 13 4 4 4 5 13 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 4 22 5 4 5 5 1945 5 4 4 4 13 4 5 3 3 12 5 3 5 4 5 22 5 4 5 4 4 22 5 4 5 4 1846 5 4 5 5 14 4 5 3 4 13 4 4 3 3 3 17 4 5 4 4 4 21 5 4 5 5 1947 4 5 4 4 13 4 3 4 4 11 4 3 4 5 4 20 4 5 4 4 4 21 4 4 4 5 1748 4 4 4 4 12 4 4 3 3 11 5 4 5 4 3 21 4 4 4 5 3 20 5 5 4 4 1849 5 4 5 3 12 4 4 4 3 11 4 4 3 4 3 18 3 3 5 5 5 21 5 4 5 4 18
98
50 4 3 4 4 11 5 5 5 3 13 5 4 4 3 5 21 4 5 4 4 5 22 4 5 4 5 1851 4 4 4 4 12 3 4 3 3 10 4 4 5 4 4 21 5 4 4 5 5 23 5 4 5 4 1852 4 4 5 5 13 4 5 3 4 13 4 5 5 4 5 23 4 2 4 3 3 16 5 5 5 5 2053 4 4 4 4 12 4 3 3 4 11 4 4 5 5 4 22 5 4 5 5 5 24 5 4 5 4 1854 4 4 4 4 12 4 4 3 4 12 4 4 3 5 4 20 3 5 4 5 3 20 5 5 4 5 1955 5 4 4 4 13 4 3 2 4 11 5 3 2 5 4 19 2 3 4 4 5 18 4 4 4 5 1756 5 4 5 5 14 4 4 4 4 12 4 4 5 5 4 22 5 5 5 5 4 24 5 4 5 5 1957 5 5 4 4 14 5 4 3 5 14 4 4 5 5 4 22 5 4 5 5 5 24 5 5 4 4 1858 4 4 4 5 13 5 5 3 5 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 5 5 4 4 1859 4 4 4 4 12 4 5 4 4 13 4 5 3 4 4 20 3 5 4 4 4 20 5 5 5 5 2060 5 5 4 4 14 4 4 3 4 12 4 4 4 5 4 21 4 2 5 5 3 19 5 5 4 4 1861 4 4 4 5 13 5 4 3 4 13 5 5 4 4 5 23 4 5 4 5 3 21 5 4 4 5 1862 4 4 4 4 12 4 4 3 4 12 5 4 4 3 5 21 5 4 4 4 3 20 4 5 4 5 1863 4 4 4 4 12 5 4 4 4 13 4 4 5 3 4 20 5 3 4 4 4 20 4 4 5 4 1764 5 5 5 5 15 4 4 4 4 12 5 4 5 3 4 21 5 4 4 5 4 22 5 4 4 4 1765 5 5 5 4 14 4 4 3 3 11 4 4 3 5 4 20 3 4 4 4 4 19 5 5 5 4 1966 4 4 4 4 12 5 4 4 4 13 4 3 4 4 4 19 4 5 3 4 4 20 5 4 4 5 1867 4 4 4 4 12 5 4 5 5 14 4 4 5 2 4 19 5 4 5 5 5 24 5 4 5 4 1868 4 4 4 5 13 5 5 4 4 14 4 4 4 4 4 20 4 5 3 5 4 21 5 4 4 5 1869 4 4 4 5 13 5 5 4 4 14 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 4 21 4 4 5 5 1870 5 4 4 4 13 5 4 4 3 12 4 4 4 4 4 20 5 4 5 5 4 23 5 5 4 5 1971 4 4 4 4 12 4 4 4 4 12 5 4 4 5 4 22 5 4 4 4 5 22 5 4 4 4 1772 4 4 4 5 13 5 4 4 3 12 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 5 22 5 5 4 5 1973 5 4 5 5 14 5 4 5 5 14 4 4 5 5 5 23 5 5 4 4 5 23 4 5 5 5 1974 4 5 5 4 13 4 4 4 4 12 4 4 4 5 5 22 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 1675 4 4 3 4 12 5 3 5 5 13 3 4 5 4 4 20 5 4 5 4 5 23 4 3 4 4 15
99
76 5 4 5 5 14 4 4 1 2 10 2 4 1 4 4 15 2 5 5 5 3 20 4 3 3 5 1577 4 4 3 4 12 3 4 5 5 12 3 4 5 3 3 18 5 4 4 4 5 22 4 4 4 4 1678 5 4 4 4 13 3 4 3 3 10 3 4 3 3 4 17 3 4 4 5 3 19 4 4 4 4 1679 5 4 1 4 13 5 5 1 3 13 2 5 5 3 5 20 5 5 5 5 3 23 5 3 2 3 1380 4 4 3 3 11 4 4 3 3 11 3 4 4 4 4 19 4 5 4 4 3 20 4 3 4 4 1581 4 4 3 4 12 5 4 3 4 13 3 3 4 4 4 18 4 5 5 3 4 21 3 3 4 4 1482 5 4 4 4 13 4 3 3 4 11 3 4 4 4 4 19 1 5 5 5 4 20 3 3 4 4 1483 5 4 1 3 12 5 3 3 4 12 1 2 4 4 3 14 4 3 5 5 3 20 3 3 3 3 1284 4 3 2 2 9 4 3 3 4 11 1 2 3 3 3 12 3 4 3 5 3 18 3 3 2 4 1285 5 5 5 5 15 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 3 5 5 2 20 5 5 5 5 2086 3 3 3 3 9 3 3 3 4 10 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 1287 4 4 4 4 12 4 4 4 2 10 4 4 4 4 4 20 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 1688 3 3 4 4 10 4 4 3 3 11 2 3 5 5 3 18 3 4 5 3 3 18 3 3 4 4 1489 4 3 3 4 11 4 3 3 4 11 3 4 5 5 3 20 5 4 3 5 3 20 3 3 3 4 1390 5 5 5 5 15 3 4 3 4 11 4 4 5 5 4 22 5 5 3 5 4 22 3 3 4 4 1491 5 4 5 5 14 5 5 5 4 14 5 5 4 4 5 23 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 2092 3 3 3 3 9 4 3 3 4 11 3 3 4 5 3 18 5 4 5 3 3 20 3 3 3 3 1293 3 3 2 3 9 4 4 3 3 11 3 4 4 3 4 18 4 4 3 5 3 19 3 3 4 4 1494 5 4 5 5 14 4 3 4 4 11 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 4 3 4 4 1595 5 4 4 5 14 4 3 3 3 10 4 3 3 5 4 19 3 4 3 3 3 16 3 3 4 4 1496 4 4 3 4 12 4 3 2 2 9 3 3 3 5 3 17 2 3 4 3 2 14 3 3 3 3 1297 4 3 3 4 11 4 4 2 3 11 3 2 3 4 3 15 3 4 3 3 2 15 3 3 4 4 14
100
1. Validitas Citra Merek (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 JML_X1
X1.1 Pearson
Correlation
1 ,368** ,188 ,184 ,696**
Sig. (2-tailed) ,000 ,062 ,066 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.2 Pearson
Correlation
,368** 1 ,353** ,238* ,708**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,017 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.3 Pearson
Correlation
,188 ,353** 1 ,603** ,560**
Sig. (2-tailed) ,062 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.4 Pearson
Correlation
,184 ,238* ,603** 1 ,728**
Sig. (2-tailed) ,066 ,017 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
JML_X1 Pearson
Correlation
,696** ,708** ,560** ,728** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
101
2. Validitas Harga (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 JML_X2
X2.1 Pearson
Correlation
1 ,246* ,178 ,179 ,647**
Sig. (2-tailed) ,014 ,076 ,075 ,000
N 100 100 100 100 100
X2.2 Pearson
Correlation
,246* 1 ,251* ,235* ,701**
Sig. (2-tailed) ,014 ,012 ,019 ,000
N 100 100 100 100 100
X2.3 Pearson
Correlation
,178 ,251* 1 ,289** ,351**
Sig. (2-tailed) ,076 ,012 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100
X2.4 Pearson
Correlation
,179 ,235* ,289** 1 ,726**
Sig. (2-tailed) ,075 ,019 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100
JML_X2 Pearson
Correlation
,647** ,701** ,351** ,726** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
102
3. Validitas Gaya Hidup (X3)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 JML_X3
X3.1 Pearson
Correlation
1 ,471** ,232* ,026 ,390** ,602**
Sig. (2-tailed) ,000 ,020 ,797 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X3.2 Pearson
Correlation
,471** 1 ,200* -,045 ,450** ,575**
Sig. (2-tailed) ,000 ,046 ,656 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X3.3 Pearson
Correlation
,232* ,200* 1 -,049 ,001 ,419**
Sig. (2-tailed) ,020 ,046 ,631 ,995 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X3.4 Pearson
Correlation
,026 -,045 -,049 1 ,046 ,284**
Sig. (2-tailed) ,797 ,656 ,631 ,648 ,004
N 100 100 100 100 100 100
X3.5 Pearson
Correlation
,390** ,450** ,001 ,046 1 ,499**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,995 ,648 ,000
N 100 100 100 100 100 100
JML_X3 Pearson
Correlation
,602** ,575** ,419** ,284** ,499** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,000
N 100 100 100 100 100 100
103
4. Validitas Lokasi (X4)
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 JML_X4
X4.1 Pearson
Correlation
1 ,006 ,041 ,123 ,130 ,523**
Sig. (2-tailed) ,954 ,685 ,223 ,198 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X4.2 Pearson
Correlation
,006 1 -,141 ,197* ,165 ,452**
Sig. (2-tailed) ,954 ,161 ,050 ,100 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X4.3 Pearson
Correlation
,041 -,141 1 ,266** ,169 ,430**
Sig. (2-tailed) ,685 ,161 ,008 ,093 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X4.4 Pearson
Correlation
,123 ,197* ,266** 1 ,251* ,633**
Sig. (2-tailed) ,223 ,050 ,008 ,012 ,000
N 100 100 100 100 100 100
X4.5 Pearson
Correlation
,130 ,165 ,169 ,251* 1 ,670**
Sig. (2-tailed) ,198 ,100 ,093 ,012 ,000
N 100 100 100 100 100 100
JML_X4 Pearson
Correlation
,523** ,452** ,430** ,633** ,670** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
104
1. Bersama Manager Starbucks Coffe
Sedang melakukan wawancara dan perkenalan bersama manager Starbucks
Coffe pada tanggal 04 Januari 2020.
105
2. Memberikan Kuesioner
Sedang melakukan wawancara dan mengisi koesioner kepada pengunjung
Starbucks Coffe cabang Kota Jambi pada tanggal 04 Januri 2020.
106
CURRICULUM VITAE
A. Identitas diri
Nama : Susanti
NIM : EES 150641
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tgl Lahir : Jambi, 14 Desember 1997
Agama : Islam
Email : susantii1412@gmail.com
Alamat Asal : Dusun Sido Mulyo, RT 012
Kecamatan Pelawan
Provinsi Jambi
Alamat Sekarang : Mendalo Darat, Puri Masurai 2 Kec.Jaluko
No Hp : 0822-8181-5177
Nama Ayah : NURHADI
Nama Ibu : YUMAROH
B. Riwayat Pendidikan
1. SD NEGERI 92 PEMATANG KOLIM 2003-20092. SMP NEGERI 4 SAROLANGUN 2009-20123. SMK NEGERI 1SAROLANGUN 2012-2015
Motto Hidup : Man Jadda Wajada “Siapa yang bersungguh-sungguh maka akanmendapatkan hasil”
top related