pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar...
Post on 28-Oct-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PADA SISWA
KELAS X MAN 1 KABUPATEN MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh:
Aprilia Erawati
111-14-008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAMA NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
.
vi
MOTTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kumudahan.
(Q.S Alam Nasyrah: 5 dan 6)
Kunci menuju sukses belajar dan bekerja adalah menemukan keunikan
gaya belajar dan gaya bekerja sendiri.
(Barbara Prashing)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-
Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Supriyono dan Ibu Kamsiyah yang selalu
berkorban tiada henti, selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan,
bimbingan, dan nasehat dalam kehidupan ini.
2. Pengasuh PPTI Al Falah Salatiga K.H Zoemri RWS (Alm) dan Ibu Nyai
Hj.Latifah Zoemri beserta keluarga, terimakasih atas semua ilmu yang telah
diberikan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupanku mendatang.
3. Kakakku tersayang Mas Akhmad Zanuar Sururi, Mbak Nurul Hidayah dan
Mbak Winarsih yang selalu memberikan arahan dan motivasi, ponakanku
terkasih Andika Pratama Satuhu, Milano Rizky Winanta, Rendy Ardiansyah,
beserta keluarga besarku terima kasih untuk kasih sayang yang selalu
menguatkan.
4. Calon imamku dimanapun kamu berada semoga kita dipertemukan
dipertemuan terindah yang di ridhai Allah Swt.
5. Teman teman PPTI Al Falah Salatiga, terimakasih atas kasih sayang yang
kalian berikan padaku. Kalian adalah keluarga baru yang Allah anugrahkan
dalam hidupku.
6. Keluarga besar Al ASMA’ (Al Falah Anak Santri Magelang), semoga menjadi
generasi yang lebih baik dan bisa istiqomah dalam menuntut ilmu di pesantren.
7. Keluarga besar FK-WAMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Magelang),
semoga bisa menjadi tauladan yang baik, khususnya bagi masyarakat
Magelang dan sekitarnya.
8. Keluarga Besar Big Family 2014 PPTI Al Falah Salatiga, terimakasih atas
kebersamaan dalam menggali ilmu di pesantren ini.
9. Sahabat sekaligus kakak bagiku, kak Zuni Ma’rifah yang telah memberikan
motivasi, doa, dan dukungannya selama ini.
10. Kedua adik dekatku dek Ema Huwana dan dek Diah Ayu Vidiastuti yang selalu
memberi semangat dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam
proses penyusunaan skripsi.
11. Adik-adikku kamar C30 terimakasih selalu memberikan keceriaan dalam hari
hariku.
10. Sahabat-Sahabatku “Siaga Keris” Sahabat sejati Alumni MAN 1 Kab.
Magelang ( Ade, Ahmad, Udin, Talkis, Fitri, Nunung, Risa, Aldina, Vitta,
Nining, Fifi, Imo, Izza, Nindia, Bagas, Ehwan, Irfan) Semoga persahabatan
kita langgeng sampai kapanpun.
viii
11. Teman-teman PPL di SMA Muhammadiyah Salatiga (Hana, Mahmidah,
Mutmainah, Nely, Elsa, Imamah, Maria, Sany, Muhandis, Alif, Afif)
12. Teman-teman KKN Posko 5 Dsn Dondong, Desa Surodadi, Kab Magelang
(Sekar, Nisa, Inta, Zahra, Tyas, Ali, Afnan, Alfani) yang telah mensuport demi
terselesainya skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatku terima kasih selalu menemani dalam suka maupun duka
mendengarkan segala keluh kesah.
14. Teman seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan Pendidikan Agama
Islam.
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya kepada kami sehingga perencanaan,
pelaksanaan dan tersusunnya skripsi dapat terlaksana dengan baik. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang
telah membimbing manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang-benderang dan
yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak.
Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Adapun judul skripsi
ini adalah “PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PADA SISWA KELAS X
MAN 1 KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Dr.Winarno, S.Si, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh
kebijaksanaan dan petunjuk-petunjuk serta dorongan-dorongan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Imam Sutomo M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
x
6. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya
untuk menilai kelayakan dan menguji skripsi dalam rangka menyelesaikan
studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
7. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Kepala MAN 1 Kabupaten Magelang beserta guru dan karyawan, yang
berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di
MAN 1 Kabupaten Magelang.
9. Kepada kedua orangtua yang selalu berkorban demi keberhasilan penulis,
Bapak Supriyono dan Ibu Kamsiyah.
10. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi serta dukungan dalam
penulisan skripsi ini.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang berlipat
dan mudah-mudahan dengan skripsi ini akan menambah semangat untuk
meneruskan langkah dalam memperjuangkan cita-cita pendidikan, terlebih
sebagai bekal bagi guru dalam proses pembelajaran. Peneliti berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca. Penulis juga
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, peneliti berharap atas saran dan kritis yang membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, 12 September 2018
Penulis,
Aprilia Erawati
NIM.111-14-008
xi
ABSTRAK
Erawati, Aprilia. 2018. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada
Siswa Kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Winarno, S. Si, M. Pd.
Kata Kunci: Gaya Belajar, Prestasi Belajar SKI.
Penelitian ini upaya untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya belajar
prestasi belajar SKI pada siswa kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini
adalah (1) bagaimana gaya belajar siswa kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2017/2018? (2) bagaimana prestasi belajar SKI kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2017/2018? (3) bagaimana pengaruh gaya
belajar terhadap prestasi belajar SKI kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang tahun
pelajaran 2017/2018?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Kabupaten Magelang.
Penulis megumpulkan data menggunakan instrumen angket tertutup untuk
variabel bebas. Sedangkan variabel terikatnya dengan nilai rata-rata ulangan akhir
semester dua. Subjek penelitian sebanyak 84 responden yang di ambil secara
acak. Data penelitian yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
rumus regresi sederhana dan dilanjutkan dengan rumus korelasi product moment
dibantu program SPSS Version 24.00 for Windows. Adapun analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis lanjutan.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa (1) Variabel gaya belajar dari
84 responden yang berada dalam kategori baik sebanyak 19 siswa atau 22,61%,
kategori sedang sebanyak 35 siswa atau 41,67%, dan dalam kategori rendah
sebanyak 30 siswa atau 22,61%. (2) Variabel prestasi belajar SKI dari 84
responden yang berada dalam kategori tinggi sebanyak 35 siswa atau 41,67%,
kategori sedang sebanyak 29 siswa atau 34,57%, dan dalam kategori rendah
sebanyak 20 siswa atau 23,80%. Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh
gaya belajar terhadap prestasi belajar SKI kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2017/2018. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada
pengaruh yang signifikan antara pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar
siswa kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat
diterima. Hal ini dibuktikan dengan harga hitung lebih besar dari tabel pada
taraf signifikansi 5% yaitu = 0,815 > = 0.213.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAM JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
E. Definisi Operasional .................................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8
xiii
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Gaya Belajar ....................................................................................... 10
1. Pengertian Gaya Belajar ................................................................. 10
2. Macam-macam Gaya Belajar ........................................................ 11
B. Prestasi Belajar SKI ............................................................................. 16
1. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................. 16
2. Sejarah Kebudayaan Islam ............................................................. 18
3. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 19
4. Tujuan Belajar ................................................................................ 20
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...................... 21
C. Hubungan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar SKI ....................... 24
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 25
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 26
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 27
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 28
E. Instrumen Penelitian ................................................................................. 29
F. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 30
1. Metode Angket ..................................................................................... 30
xiv
2. Metode Dokumentasi ............................................................................ 31
3. Metode Observasi ................................................................................. 31
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 31
1. Analisis Deskriptif ................................................................................ 32
2. Analisis Lanjutan .................................................................................. 32
BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 34
1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN 1 Kabupaten Magelang ............... 34
2. Profil MAN 1 Kabupaten Magelang ................................................. 36
3. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Kabupaten Magelang ....................... 37
4. Keadaan Umum MAN 1 Kabupaten Magelang ................................ 39
5. Keadaan Guru dan Karyawan MAN 1 Kabupaten Magelang ........... 41
6. Keadaan Siswa MAN 1 Kabupaten Magelang .................................. 44
7. Sarana dan Prasarana MAN 1 Kabupaten Magelang ........................ 44
B. Analisis Data ............................................................................................. 45
1. Uji Coba Instrumen .......................................................................... 45
2. Analisis Deskriptif ........................................................................... 48
3. Uji Hipotesis .................................................................................... 63
4. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ...................................................... 69
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 72
xv
B. Saran .............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Gaya Belajar
2. Tabel 4.1 Daftar Profil Sekolah
3. Tabel 4.2 Daftar Guru dan Pegawai
4. Tabel 4.3 Rekapitulasi Jumlah Siswa
5. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas
6. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
7. Tabel 4.6 Daftar Nilai Jawaban Angket Gaya Belajar
8. Tabel 4.7 Kategori Hasil Angket Gaya Belajar
9. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prosentase Gaya Belajar
10. Tabel 4.9 Daftar Nilai Prestasi Belajar SKI
11. Tabel 4.10 Kategori Nilai Prestasi Belajar SKI
12. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Prosentase Nilai Prestasi Belajar SKI
13. Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
14. Tabel 4.13 Anova
15. Tabel 4.14 Koefisien Regresi
16. Tabel 4.15 Korelasi
17. Tabel 4.16 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
18. Tabel 4.17 Nilai Product Moment
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nama Responden
2. Soal Angket (Instrumen Penelitian)
3. Uji Validitas
4. Titik Presentase Distribusi F
5. Titik Presentase Distribusi t
6. Nilai-Nilai Product Moment
7. Foto
8. Surat Pembimbing Skripsi
9. Lembar Konsultasi Skripsi
10. Pernyataan Publikasi Skripsi
11. Surat Izin Penelitian
12. Surat Bukti Penelitian
13. Daftar Nilai SKK
14. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik
dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung
dalam lingkungan tertentu (Sukmadinata, 2004:3). Di dalam Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003
pasal 1 berbunyi : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (Trisnayadi, 2013:48).
Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh
potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik, baik yang berkenaan
dengan segi intelektual, sosial, afektif, maupun fisik motorik. Perbuatan
mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan sekarang dan yang akan
datang, untuk kepentingan dirinya dan masyarakat, baik sebagai pribadi,
warga masyarakat, maupun karyawan.
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan
menduduki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan
lainnya. Dapat dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan
pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk
2
pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan
yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang,tidak
fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya (Tirtarahardja,
2008:37).
Sehubungan dengan tujuan pendidikan tersebut, maka menjadi
sebuah keharusan pendidik agar dapat memahamkan siswa dalam proses
pembelajaran. Belajar merupakan perubahan pola pikir dan tingkah laku
manusia. Belajar juga merupakan sarana manusia untuk mengetahui ilmu
atau segala sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan Tuhan. Islam
memandang umat manusia sebagai makhluk yang dilahirkan dalam
keadaan kosong, tak berilmu pengetahuan. Namun demikian, Tuhan
memberi potensi bersifat jasmaniah dan rohaniah untuk belajar dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemaslahatan
umat manusia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda Allah dalam surat
An-Nahl ayat 78 yang berbunyi:
عا م م الس ك ا لا ل عا جا ب وا ئ ي ىنا شا م ا ل ع ا م لا ت ك بت ها م ىن أ ط ه ب م م ك جا را خ ا أ الل وا
ونا )87( ر ك ش ا م ت ك ل عا ا ا ل ة دا ئ ف ا ال برا وا بصا ا ال وا
“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui apa-apa, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,
dan af-idah ( daya nalar); agar kamu bersyukur”.
Sesuai ayat di atas, Allah memberikan indera penglihatan, indera
pendengaran dan juga akal agar manusia tidak lupa untuk selalu bersyukur
atas apa yang telah diberikanNya. Allah memberikan kemampuan kepada
3
manusia dengan porsi yang berbeda. Dengan begitu, pendidik sangat
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan sasaran
peserta didik. Belajar mengetahui dan menerima berbagai gaya belajar
sangat bermanfaat untuk mengenali kelebihan-kelebihan serta ciri-ciri khas
setiap individu. Setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang
berbeda-beda, begitupun juga kemampuan peserta didik untuk memahami
dan menyerap pelajaran juga berbeda. Ada peserta didik yang langsung
bisa tanggap ketika guru menjelaskan. Ada peserta didik yang harus
melihat gambar atau membaca buku terlebih dahulu agar bisa memahami
pelajaran tersebut. Tetapi ada juga peserta didik yang lebih suka membuat
kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan yang berhubungan dengan
pelajaran tersebut. Oleh karena itu, pendidik dituntut kreatif dalam
mengajar atau memberikan arahan kepada peserta didiknya karena berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tersebut bergantung pada
gaya belajar peserta didik.
Dalam skripsi ini, akan meneliti tentang pengaruh gaya belajar
terhadap prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam. Mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran
pendidikan agama Islam selain Fiqih, Al Qur’an Hadist dan Akidah
Akhlak. Dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam mengajarkan
siswa tentang sejarah Islam agar dapat mengetahui dan mengambil hikmah
dari apa yang terjadi pada Islam zaman dahulu.
4
Dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 1 Kab.
Magelang, proses pembelajaran yang sering digunakan hanya metode
ceramah dan diskusi. Padahal belum tentu juga setiap peserta didik mudah
menerima materi dengan pembelajaran tersebut karena pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam cenderung ke kisah-kisah terdahulu sehingga
peserta didik tidak terlalu suka dan merasa bosan yang akan berakibat pada
prestasi belajarnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis
bermaksud mengadakan penelitian di MAN 1 Kab. Magelang dengan judul
“ PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PADA SISWA KELAS X MAN 1
KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, adalah:
1. Bagaimana gaya belajar siswa kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2017/2018?
2. Bagaimana prestasi belajar SKI kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2017/2018?
3. Bagaimana pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar SKI kelas X
MAN 1 Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2017/2018?
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini sebagai dasar meningkatkan pengetahuan
serta merupakan sasaran yang ingin dicapai untuk mengungkapkan hal-hal
yang perlu diketahui dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai
adalah:
1. Mengetahui gaya belajar siswa kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2017/2018.
2. Mengetahui prestasi belajar SKI kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2017/2018.
3. Mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar SKI kelas
X MAN 1 Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang penulis paparkan, yaitu:
1. Manfaat Teorits
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
pendidik tentang gaya belajar terutama pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam. Sebagai sumbangan data ilmiah dibidang
pendidikan dan disiplin ilmu lainnya juga bagi mahasiswa pendidikan
khususnya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN SALATIGA.
6
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Guru
1) Dapat meningkatkan kinerja guru secara profesional karena
Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dikelola
dengan berbagai gaya belajar.
2) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menyajikan materi
pembelajaran.
3) Dapat meningkatkan kualitas penggunaan media, alat bantu
belajar dan sumber belajar lainnya.
b. Untuk Siswa
1) Meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi.
2) Meningkatkan keterlibatan, ketertarikan dan kesenangan dalam
diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas.
E. Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari variabel independent (variabel bebas)
yaitu gaya belajar, serta variabel dependent (variabel terikat) yaitu prestasi
belajar SKI. Variabel ini masih memiliki pengertian yang bersifat umum.
Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas,
mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel ke dalam suatu
definisi operasional. Kemudian definisi operasional dari setiap variabel
tersebut dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi dengan indikatornya
masing-masing. Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan
indikatornya masing-masing sebagai berikut:
7
1. Gaya Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya (Usman, 1993:4). Seseorang yang
telah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah
laku, baik dalam aspek pengetahuannya, ketrampilannya maupun
dalam sikapnya. Hal ini merupakan salah satu kriteria keberhasilan
belajar yang diantaranya ditandai oleh terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri individu yang belajar. Gaya belajar dibagi menjadi tiga,
yaitu visual, auditori dan kinestetik. Setiap anak adalah individu yang
unik. Mereka mempunyai gaya belajar sendiri karena kemampuan
mereka juga berbeda-beda.
2. Prestasi Belajar SKI
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan sebagainya. Prestasi belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan (Nashar,
2004:77). Sedangkan Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu
mata pelajaran yang terdapat dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan madrasah. Jadi yang
dimaksud prestasi belajar SKI dalam penulisan ini yaitu keberhasilan
belajar yang dapat diukur dengan latihan atau pengalaman untuk
8
memperoleh adanya suatu perubahan dalam proses belajar sehingga
hasilnya dapat diamati dan ditunjukkan dengan angka tes atau nilai
dalam mata pelajaran SKI.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika di sini adalah gambaran umum tentang skripsi ini.
Skripsi ini terbagi ke dalam tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian
inti, dan bagian akhir. Bagian awal berisikan sampul luar, lembar berlogo
IAIN, sampul dalam, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian penulisan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan abstrak; adapun bagian inti berisi
pendahuluan sampai dengan penutup; dan bagian akhir terdiri dari daftar
pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis. Adapun sistematikanya
adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
sistematika penulisan. Bab ini merupakan kerangka dasar yang menjadi
pijakan bagi penyusun untuk melakukan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang gaya belajar dan prestasi belajar
SKI. Bab ini meliputi : pertama menjelaskan pengertian masing-masing
9
variabel. Kedua menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan masing-
masing variabel. Ketiga menjelaskan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian,
metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi dan subjek
penelitian yaitu sejarah berdirinya MAN 1 Kabupaten Magelang; profil
MAN 1 Kabupaten Magelang; visi,misi dan tujuan MAN 1 Kabupaten
Magelang; keadaan umum MAN 1 Kabupaten Magelang, keadaan guru
dan karyawan MAN 1 Kabupaten Magelang, keadaan siswa MAN 1
Kabupaten Magelang, sarana dan prasarana.
Maksud dari analisis data disini adalah analisis pengaruh gaya
belajar terhadap prestasi belajar SKI kelas X MAN 1 Kabupaten
Magelang. Meliputi analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian
hipotesis, dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini meliputi bagian penutup yang berisi kesimpulan dan
saran.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gaya Belajar
1. Pengertian Gaya Belajar
Gaya menurut Prof. Dr. J. S. Badudu adalah kekuatan, keindahan
gerak, cara, corak (Badudu, 1994:431). Sedangkan belajar menurut
Muhibbin Syah adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman (Syah, 1995:90).
Menurut DePorter dan Hernacki dalam bukunya Evita E. Singgih,
gaya belajar adalah kombinasi dari cara seseorang menyerap, dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar yang baik
mampu membantu orang belajar secara produktif (Harjana, 1994:103)
Dalam buku Quantum Leraning Strategy dipaparkan tiga modalitas
belajar yaitu Visual, Auditorial, dan Kinestetik (V-A-K). Semua orang
memiliki ketiga gaya tersebut tetapi hanya satu gaya yang mendominasi.
Ini tidak berarti bahwa individu tidak dapat mengakses atau menggunakan
sistem lain yang ada karena semuanya baik dan tergantung mana yang
paling sesuai dengan individu tersebut (Gunawan, 2004:143).
Pernyataan tersebut sama dengan pendapatnya Bandler dan
Grinder dalam bukunya Bobbi DePorter, bahwa hampir semua orang
11
cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai
saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi. Sedangkan
menurut Markova dalam bukunya Bobbi DePorter, orang tidak hanya
cenderung pada satu modalitas, mereka juga memanfaatkan kombinasi
tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu
(DePorter, 2000:85)
Jadi, gaya belajar merupakan cara atau strategi belajar yang lebih
disukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu
informasi sehingga pada akhirnya setiap individu mampu mendapatkan
suatu pendekatan belajar yang sesuai.
2. Macam-macam Gaya Belajar
a. Visual (Belajar dengan Cara Melihat)
Cirinya adalah lirikan ke atas bila berbicara, berbicara dengan cepat.
Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting
adalah mata/penglihatan (visual). Dalam hal ini, metode pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak dititikberatkan pada peragaan
media, ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran
tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada
siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai
gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya
untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung duduk di depan agar
dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar
di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-
12
tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di
dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detail-detailnya untuk
mendapatkan informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual:
1) Bicara agak cepat;
2) Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi;(M
Thobroni, 2016:216)
3) Tidak mudah terganggu oleh keributan;
4) Mengingat yang dilihat daripada yang didengar;
5) Lebih suka membaca daripada dibacakan;
6) Pembaca cepat dan tekun;
7) Sering mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata;
8) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato;
9) Lebih suka musik daripada seni;
10) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan sering minta bantuan orang untuk
mengulanginya.
Strategi untuk Mempermudah Proses Belajar Anak Visual
1) Gunakan materi visual seperti gambar-gambar, diagram, dan
peta;
2) Gunakan warna untuk menandai hal-hal penting;
13
3) Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi;
4) Gunakan multimedia (contohnya: komputer dan video);
5) Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam
gambar.
b. Auditori (Belajar dengan Cara Mendengar)
Cirinya adalah lirikan ke kiri/ke kanan mendatar bila berbicara,
berbicara sedang-sedang saja. Siswa yangbertipe auditori mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Untuk itu,
guru sebaiknya harus memerhatikan siswanya hingga ke alat
pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat
belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru katakan (M Thobroni, 2016:217). Anak auditori dapat
mencerna makna yang disampaikan melalui nada suara, pitch (tinggi
rendahnya), kecepatan berbicara, dan hal-hal auditori lainnya. Informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
daripada dengan mendengarnya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Auditori:
1) Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri;
2) Penampilan rapi;
3) Mudah terganggu oleh keributan;
14
4) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat;
5) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
6) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca;
7) Biasanya ia pembicara yang fasih;
8) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada
menuliskannya;
9) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik;
10) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan visual;
11) Berbicara dalam irama yang terpola;
12) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama,
dan warna suara.(M Thobroni, 2016:217)
Strategi untuk Mempermudah Proses Belajar Anak
Auditori:
1) Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi, baik di
dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2) Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan
keras.
3) Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4) Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
15
5) Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset
dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
c. Kinestetik (Belajar dengan Cara Bergerak, Bekerja, dan Menyentuh)
Cirinya adalah lirikan ke bawah bila berbicara, berbicara lebih
lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui
bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk
diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktivitas dan
eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya
melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri Gaya Belajar Kinestetik:
1) Berbicara perlahan;
2) Penampilan rapi;
3) Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi kebutuhan;
4) Belajar melalui memanipulasi dan praktik;
5) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat;
6) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca;
7) Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita;
8) Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan
gerakan tubuh saat membaca;
9) Menyukai permainan yang menyibukkan;
16
10) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka
memang pernah berada di tempat itu;
11) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
Strategi untuk Mempermudah Proses Belajar Anak
Kinestetik:
1) Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2) Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi
lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda,
gunakan objek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3) Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat
belajar.
4) Gunakan warna terang untuk menandai hal-hal penting dalam
bacaan.(M Thobroni, 2016:217)
5) Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika
diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak
dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis
tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang
mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.
17
B. Prestasi Belajar SKI
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,
yakni “prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar
mempunyai arti yang berbeda. Sulastri (2009:51) mengatakan bahwa
prestasi adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan
menggunakan daya atau kekuatan. Prestasi dapat diraih dengan berbagai
macam usaha seperti belajar yang rajin atau selalu berusaha.
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar
tidak hanya di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa
berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca,
menulis dan berhitung (Sriyanti, 2011:16). Para ahli menguraikan
pengertian belajar dari berbagai sudut pandang. Ada yang menekankan
proses dari belajar itu sendiri, ada pula yang menekankan hasil. Berikut
definisi belajar dari beberapa tokoh:
1) Crow and Crow dalam Educational Psychology(1984), belajar
adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,
dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan
sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan
situasi baru.
18
2) Menurut Cronbach dalam bukunya Educational Psychology
mengemukakan “learning is shown by a change in behavior as a
result of experience”.
Menurut M. Uzer Usman dalam bukunya yang berjudul “upaya
optimalisasi kegiatan belajar mengajar” mengemukakan bahwa indikator
yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses
belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah:
a.) Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
b.) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional
khusus (TIK) telah dicapai siswa baik secara individu maupun
klasikal (Usman, 1993:8).
Namun dari dua indikator diatas, yang banyak dijadikan sebagai
tolok ukur keberhasilan dari keduanya ialah daya serap siswa
terhadap pelajaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
tidak hanya dijadikan tolok ukur dalam proses belajar mengajar
saja tetapi juga sebagai keberhasilan dalam pendidikan.
2. Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan ditingkat madrasah. Di dalam mata pelajaran ini terdapat
materi catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa
19
ke masa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak atau menyebarkan
ajaran Islam yang dilandasi akidah.
Oleh karena itu, mata pelajaran ini sangat penting karena dapat
membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam serta melatih daya
kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan
pada pendekatan ilmiah.
Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar SKI dalam penelitian
ini adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam waktu tertentu setelah
melakukan suatu proses usaha atau latihan yang hasilnya dapat diamati
atau ditunjukkan dengan angka tes atau nilai rapot yang diberikan oleh
guru mata pelajaran SKI.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Dengan mempelajari uraian-uraian terdahulu, maka calon
guru/pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-
prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam
situasi dan kondisi yang berbeda oleh setiap siswa secara individual.
Marilah kita susun prinsip-prinsip belajar itu sebagai berikut:
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional;
20
2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcementdan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;
3) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya berekplorasi dan belajar dengan
efektif;
4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b. Sesuai hakikat belajar
1) Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya;
2) Belajar adalah proses organisasi,adaptasi, eksplorasi dan discovery;
3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan
response yang diharapkan;
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya;
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya;
d. Syarat keberhasilan belajar
1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang;
21
2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
4. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sangat bermacam-macam. Menurut Suprijono,
dalam buku yang ditulis Thobroni (2013:22) Tujuan belajar yang eksplisit
diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan
instructional effects, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan
ketrampilan. Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai
tujuan belajar instruksional disebut nurturant effects. Bentuknya berupa
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis,
menerima orang lain, dan sebagainya.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan
atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Berhasil atau
tidaknya perubahan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang
dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut.
1) Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor
individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut:
a. Faktor kematangan atau pertumbuhan
Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau
tingkat pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Kegiatan
mengajarkan sesuatu yang baru dapat berhasil jika taraf
22
pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi-potensi
jasmani dan ruhaninya telah matang.
b. Faktor kecerdasan atau inteligensi
Di samping faktor kematangan, berhasil atau tidaknya
seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor
kecerdasan. Misalnya, anak umur empat belas tahun ke atas
umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi pada
kenyataannya tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu
pasti.
c. Faktor latihan dan ulangan
Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-
ulang, kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin
dikuasai dan makin mendalam. Selain itu, dengan seringnya
berlatih, akan timbul minat terhadap sesuatu yang dipelajari itu.
d. Faktor motivasi
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk
melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha
mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak
mengetahui pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan dicapai
dari belajar.
e. Faktor pribadi
Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-masing
yang berbeda dengan manusia lainnya. Ada orang yang
23
mempunyai sifat keras hati, halus perasaannya, berkemauan keras,
tekun dan sifat sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian tersebut turut
berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai.(M Thobroni,
2016:219)
2) Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial. Termasuk
ke dalam faktor di luar individual atau faktor sosial antara lain sebagai
berikut:
a. Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga.
Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut
menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-
anak. Termasuk, dalam faktor keluarga yang juga turut berperan
adalah ada tidaknya atau ketersediaan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan dalam belajar.
b. Faktor guru dan cara mengajarnya
Saat anak belajar di sekolah, faktor gurudan cara
mengajarnya merupakan faktor yang penting. Sikap dan kepribadian
guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru guru dan
bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut kepada
peserta didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai.
c. Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar
Faktor guru dan cara mengajarnya berkaitan erat dengan
ketersediaan alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah
yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam
24
belajar ditambah dengan guru yang berkualitas akan mempermudah
dan mempercepat belajar anak-anak.
d. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.
Seorang anak yang memiliki inteligensi yang baik, dari
keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan guru-
gurunya, dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat belajar
dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya,
seperti kelelahan karena jarak rumah dan sekolah cukup jauh, tidak
ada kesempatan karena sibuk bekerja, serta pengaruh lingkungan
yang buruk yang terjadi di luar kemampuannya.
e. Faktor motivasi sosial.
Motivasi sosial dapat berasal dari orangtua yang selalu
mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain,
seperti dari tetangga, saudara-saudara, teman-teman sekolah dan
teman sepermainan. Pada umumnya, motivasi semacam ini diterima
anak tidak dengan sengaja, bahkan tidak dengan sadar.
C. Hubungan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar SKI
Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan
menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes,
akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka
belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka
(Gunawan, 2004:139).
25
Siswa harus mengenali bagaimana gaya belajarnya sendiri agar
mudah untuk menerima pembelajaran. Selain itu, guru juga harus
mengenali gaya belajar siswanya juga agar nantinya guru bisa
mempersiapkan strategi yang cocok untuk diajarkan khususnya pada mata
pelajaran sejarah kebudayaan Islam agar hasil belajar siswa dapat
maksimal.
Gaya belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu visual,
auditorial, dan kinestetik. Siswa yang memiliki gaya belajar visual akan
lebih senang melihat dan menuliskan pelajaran yang disampaikan oleh
gurunya. Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial akan lebih senang
dengan proses pembelajaran ketika mendengar gurunya bercerita.
Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik akan lebih senang
diajak jalan-jalan seperti mengunjungi tempat-tempat sejarah yang
terdapat dalam mata pelajaran SKI. Beragam gaya belajar ini tergantung
kepada individu masing-masing. Artinya, gaya belajar akan mempengaruhi
prestasi belajar karena jika gaya belajar sesuai maka siswa mampu
menyerap pelajaran secara maksimal sehingga hasil prestasi belajar bisa
meningkat.
D. Hipotesis Penelitian
Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata,
“hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.
Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan
26
Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis
(Arikunto, 2014:110).
Hipotesis dalam penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Sehingga dapat dikatakan hipotesis dalam penelitian ini adalah
“ ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar Sejarah Kebudayaan
Islam pada siswa kelas X di MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2017/2018.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Dalam membahas beberapa permasalahan-permasalahan yang ada
dalam penelitian ini, maka fokus penelitian ini menggunakan penelitian
kuantitatif.
Menurut Purwanto (2010) penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang cara kerjanya meniru model penelitian alam. Salah satu
kegiatan yang ditiru adalah dalam melakukan pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengukur. Mengukur adalah membandingkan
sesuatu dengan alat ukur.
Penelitian kuantitatif memiliki fokus penelitian yang terletak pada
hasil atau produk dari sebuah subjek penelitian, bukan dalam bentuk
kategori-kategori atau dalam bentuk sebuah proses.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode pengumpulan data
berupa angket dan nilai raport kelas X pada semester dua sebagai
standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan menggunakan metode
observasi sebagai pembanding ukuran standar penelitian. Dan metode
dokumentasi untuk keperluan instrumen penelitian.
28
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan tiap variabel peneliti
menggunakan sebuah analisis stastistik product moment.
product moment adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi
antar dua variable yang kerap kali digunakan (Sudijono,2010:190).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitian yang dijadikan objek penelitian ini
adalah MAN 1 Kab. Magelang. Adapun waktu peneliti ini dilaksanakan
pada tanggal 14 Mei 2018 dalam proses pengumpulan data hingga selesai
penelitian.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1993 :115-117). Sedangkan
menurut Sumanto (2014), bahwa populasi adalah kelompok di mana
seseorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat
disamarkan (digeneralisasikan).
Menurut Arikunto (1993) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-
25% atau lebih.
29
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa siswi MAN
1 Kab. Magelang kelas X tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 557
orang. Adapun sampelnya diambil secara acak (random sampling),
mengigat populasi lebih dari 100, maka peneliti akan mengambil 15 %
yang berjumlah 84.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1993:99).
Adapun variabel dari penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (independent variable)
Variable ini adalah yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variable terikat (Sumanto,2014:39). Variabel bebas
(independent variable) atau biasa disebut dengan variabel (X)
dalam penelitian ini adalah gaya belajar siswa.
b. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
akibat karena adanya variabel bebas (Sumanto,2014:39).
Variabel Terikat (dependent variable) atau biasa disebut
dengan variabel (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
SKI.
30
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah suatu alat pengukuran konsep, pengetahuan,
keterampilan, perasaan, kecerdasan, atau sikap individu dan kelompok
(Sumanto, 2014:77). Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian
berupa angket, observasi dan dokumentasi.
Sesuai dengan objek penelitian ini, maka instrumen yang
digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa menggunakan kuesioner
atau angket. Angket tersebut diadaptasi dari buku “Belajar dan
Pembelajaran” dan berjumlah 17 butir pertanyaan (Thobroni, 2016:217)
Adapun kisi-kisi instrumen gaya belajar siswa dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Gaya Belajar pada Siswa
Kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018.
No Variabel Indikator No Item Jumlah
1 Gaya Belajar Gaya belajar Visual 1,2,3,4,5, dan 6 6
Gaya belajar
Auditorial
7, 8,9,10,11,12,
dan 13
7
Gaya belajar
Kinestetik
14, 15,16, dan 17 4
Jumlah 17
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup
sehingga responden tidak bisa memberikan jawaban lain kecuali yang
telah tersediasebagai alternatif jawaban. Dimana peneliti sudah
menyediakan jawaban yaitu pilihan SS (Sangat Setuju); S (Setuju); KS
(Kurang Setuju);dan TS (Tidak Setuju). Responden tinggal membubuhkan
31
tanda ( √ ) pada pilihan jawaban yang tersedia. Dan untuk mendapatkan
data tentang prestasi belajar mata pelajaran SKI di ambil dari nilai rapot
pada akhir semester dua atau kenaikan kelas.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode:
a. Metode Angket
Metode angket ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
variabel (X) yaitu gaya belajar. Yang masing-masing variabel berisi 17
butir soal. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket
tertutup sehingga responden tidak bisa memberikan jawaban lain
kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Dimana penulis
sudah menyediakan jawaban yaitu pada pilihan SS (Sangat Setuju); S
(Setuju); KS (Kurang Setuju); dan TS (Tidak Setuju). Responden
tinggal membubuhkan tanda ( √ ) pada pilihan jawaban yang tersedia.
Adapun skor yang diberikan sesuai dengan jawaban dari masing-
masing pertanyaan, yaitu untuk pilihan (SS) nilainya 4, untuk pilihan
(S) nilainya 3, untuk pilihan (KS) nilainya 2, dan untuk pilihan (TS)
nilainya 1.
32
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya (Arikunto, 1996: 234).
Metode dokumentasi dalam penelitian ini mencari data
informasi yang berupa profil sekolah, sejarah, visi misi sekolah,
keadaan guru dan siswa, dan menghimpun nilai prestasi belajar.
c. Metode Observasi
Motede Observasi adalah metode pengumpulan data dimana
peniliti mengadakan pengamatan langsung kelapangan mengenai
gejala-gejala yang di selidiki (Margono, 2010:159). Pengumpulan data
melalui observasi dilakukan dalam situasi sebenarnya. Adapun metode
ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan umum
dari MAN 1 Kabupaten Magelang.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2017:335).
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya
adalah menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:
33
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dari penelitian ini, menganalisis data
dari masing-masing variabel, peneliti menggunakan rumus
prosentase. Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui
prosentase skor melalui hasil angket tentang gaya belajar dengan
menggunakan rumus:
P =
x 100%
Keterangan :
P = Prosentase Skor
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
Maka dari variabel gaya belajar dan prestasi belajar dilakukan
perhitungan untuk mencari prosentase tingkat dari masing-masing
variabel. Selanjutnya dikonversikan dengan standar tinggi, sedang dan
rendah.
b. Analisis Lanjutan
Analisis selanjutnya yang penulis lakukan antara variabel X dan
variabel Y yaitu dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus
regresi linier sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui angka
34
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan bantuan
aplikasi SPSS Version 24.00 for Windows.
Adapun langkah-langkahnya pengujian hipotesis menurut
Winarno (2010:186) adalah sebagai berikut:
1) Membuat desain variabel pada posisi data view.
2) Memasukkan data pada posisi data view.
3) Melakukan analisis dengan prosedur sebagai berikut:
a) Klik analyze>regression>linear
b) Pindahkan variabel prestasi belajar ke kolom dependent.
c) Pindahkan variabel gaya belajar kedalam kolom
independent.
d) Isi kolom method dengan perintah enter.
e) Klik OK
4) Intepretasi keluaran berupa bagian korelasi, bagian variabel
yang dimasukkan, bagian koefisien determinasi, bagian anova,
dan bagian koefisien regresi.
Selanjutnya, analisis akhir dari penelitian ini dilanjutkan dengan
analisis korelasi. Pada analisis ini akan dilakukan pengolahan data dengan
program SPSS Version 24.00 for Windows.
35
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN 1 Kabupaten Magelang
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Magelang berasal dari Sekolah
Guru Hakim Islam (SGHI) didirikan oleh Direktur Pendidikan Agama,
Direktorat Pendidikan Agama Departemen Agama RI pada tanggal 25 Mei
1950 berlokasi di Kejuron, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang
Selatan, Kota Magelang. Pada tahun 1956 SGHI berubah menjadi
Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP). Pada tahun 1957 lokasi
tersebut diambil alih oleh yang berwenang Kepolisian Republik Indonesia,
PGAP berpindah ke Gedung Muhammadiyah di Jalan Tidar Nomor 21
Kota Magelang. Pada tahun 1960 berubah lagi menjadi Pendidikan Guru
AgamaEmpat Tahun. Pada tahun 1967 Pendidikan Guru AgamaEmpat
Tahun berubah menjadi Pendidikan Guru AgamaEnam Tahun.
Pada tahun 1971 lokasi Pendidikan Guru Agama Enam Tahun
diambil alih oleh Muhammadiyah, kemudian lokasi pembelajaran
berpindah ke alamat yang sekarang yakni Jalan Sunan Bonang Nomor 17
Karet Magelang pada era kepemimpinan Drs. H. Muhammad Yunus,
termasuk beliau yang mencarikan tanah sebagai lokasi Pendidikan Guru
Agama Enam Tahun. Pada tahun 1980 Pendidikan Guru Agama Enam
Tahunberubah menjadi Pendidikan Guru AgamaNegeri (PGAN). Seiring
36
penghapusan sekolah keguruan pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SLTA), pada tahun 1990 Pendidikan Guru AgamaNegeri (PGAN)
berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Magelang berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1990
tanggal 25 April 1990.
Pada tahun 1997, seiring dengan Surat Edaran Direktur Jenderal
Pembinaan dan Penempatan Tanaga Kerja Departemen Tanaga Kerja RI
Nomor B.11703/BP/1990 tanggal 7 Juni 1990 bekerja sama dengan
Departemen Agama tentang Anggota Tim Pengarah Keterampilan dan
Bantuan Tenaga Instruktur, maka MAN 1 Kab Magelang ditunjuk menjadi
salah satu dari 82 MA se Indonesia menjadi penyelenggaran Program
Keterampilan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Nomor E/248.A/1997
tanggal 27 Oktober 1997, yang terdiri dari Program Keahlian Reparasi
Peralatan Listrik, Reparasi Sepeda Motor dan Tata Busana. Dengan
ditetapkannya MAN 1 Kab Magelang sebagai MA Program Keterampilan,
maka dibangun 3 (tiga) Gedung Workshop pada tahun 1998 dan
didatangkan Guru Keterampilan sesuai dengan programnya.
Pada tahun 1998, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Nomor
E.IV/PP.00.6/KEP.17.A/1998 tanggal 20 Februari 1998 MAN 1 Kab
Magelang ditetapkan sebagai MAN Model bersama 35 MAN yang lain
seluruh Indonesia. Penetapan MAN 1 Kab Magelang sebagai MAN Model
37
mempunyai konsekwensi harus menyediakan lahan untuk pendirian
Gedung Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) pada tahun 1999, sebagai
tempat pendidikan dan pelatihanaparatur Departemen Agama di Provinsi
Jawa Tengah bagian selatan. Disamping itu juga berhak atas sebuah Mobil
Dinas Toyota Kijang LGX hijau.
Pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor
211 Tahun 2015 tanggal 27 Juli 2015 terjadi perubahan nama dari MAN 1
Kabupaten Magelang menjadi MAN 1 Kab Magelang. Perubahan nama
tersebut bersama dengan 39 MAN se Jawa Tengah. Sehingga secara resmi
nama madrasah menjadi MAN 1 Kab Magelang, Jalan Sunan Bonang No.
17 Magelang. Meskipun secara administrasi keuangan DIPA dan BOS
sementara waktu masih menggunakan namaMAN 1 Kab Magelang
Kabupaten Magelang, menunggu ketentuan penggunaan anggaran dari
Kementerian Keuangan RI.
2. Profil MAN 1 Kabupaten Magelang
Tabel 4.1 Daftar profil sekolah MAN 1 Kabupaten Magelang
No Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah MAN 1 Kab Magelang
2 NIS -
3 NSS/NSM 20363105
4 Propinsi Jawa Tengah
5 Otonomi Kabupaten Magelang
6 Kecamatan Mertoyudan
7 Desa/Kelurahan Bulurejo
8 Jalan dan Nomor Jl. Sunan Bonang no. 17,
Karet, Jurang Ombo,
Kota Magelang
9 Kode Pos 56123
10 Telepon 0293 (362928)
11 Faksimile 0293 (362928)
12 Daerah Perkotaan
38
13 Status Sekolah Negeri
14 Kelompok Sekolah
15 Akreditasi A (94)
16 Surat Keputusan/SK 139/BAP-SM/X/2014
17 Penerbit SK
(Ditandatangani Oleh)
Drs.H. SUBARJO, M.M
18 Tahun Berdiri 1950
19 Tahun Perubahan
20 Kegiatan Belajar
Mengajar
Pagi
21 Bangunan Sekolah Milik sendiri
22 Luas Bangunan 21.100 meter persegi
23 Lokasi Sekolah Kota
24 Jarak ke Pusat Kecamatan 8 KM
25 Jarak ke Pusat Otoda 80 KM
26 Terletak pada Lintasan Kota
27 Jumlah Keanggotaan
Rayon
28 Organisasi Penyelenggara Organisasi
29 Perjalanan/Perubahan
Sekolah
3. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Kabupaten Magelang
a. Visi Sekolah
Terwujudnya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia,
Unggulan Peserta dalam Prestasi dan Terampil.
b. Misi Sekolah
1. Membudayakan kehidupan Islam dalam kehidupan seari-hari
2. Meningkatkan kejujuran ilmiah dan kesantunan alamiah dalam
segala aspek kehidupan.
3. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana
prasarana secara efektif dan efisien;
4. mengembangkan semangat pengabdian melalui produktivitas
kerja/kinerja secara komprehensif;
39
5. menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sehingga setiap
peseta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
potensinya dalam pencapaian prestasi akademik dan non
akademik.
6. menyelenggarakan pembinaan pengembangan diri dan
pelatihan ketrampilan untuk menumbuhkembangkan minat,
bakat, dan ketrampilan peserta didik.
c. Tujuan Sekolah
Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Aliyah Negeri
Magelang adalah meletakkan dasar multi kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara rinci tujuan
Madrasah Aliyah Negeri Kab. Magelang sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran inovatif, kreatif,
efektif, menyenangkan dan bermakna.
2. membentuk kepribadian Islami, berkarakter, berakhlak mulia,
dan bermartabat.
3. Menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang sains
teknologi, kompetitif, dan mandiri di era global.
4. Mengantarkan lulusan memasuki perguruan tinggi negeri.
40
5. Mengantarkan peserta didik menguasai ketrampilan tertentu
(otomotif, elektrik, tatabusana, komputer jaringan, home
industri) sesuai bidang ketrampilan yang dipilihnya.
6. Membudayakan prinsip berilmu yang amaliah dan beramal
yang ilmiah.
7. Meningkatkan prestasi siswa di bidang olimpiade mata
pelajaran karya ilmiah, karya seni, ketrampilan, dan olahraga.
4. Keadaan Umum MAN 1 Kabupaten Magelang
Secara Geografis MAN 1 Kab Magelang terletak pada 110”12’30” -
110”12’52” Bujur Timur dan 7”26’28” - 7”30’9” Lintang Selatan. Posisi
di Kota Magelang sangat strategis karena tepat berapa di tengah-tengah
Pulau Jawa, dan berada di persimpangan jalur transportasi dan ekonomi
antara Semarang – Magelang – Yogyakarta – Purworejo. Disamping itu
pula berada dalam persimpangan jalur wisata lokal maupun regional antara
Yogyakarta – Borobudur – Kopeng – Dieng.
Letak strategis Kota Magelang juga ditunjang dengan penetapan
Kota Magelang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yaitu Kawasan
Purwomanggung : Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo,
Kabupaten Temanggung, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang dalam
Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa
Tengah.
Secara topografis Kota Magelang berada dalam ketinggian 380 M di
atas permukaan, dengan kemiringan berkisar antara 5” – 45”. Sehingga
41
Kota Magelang merupakan wilayah yang terbebas banjir dengan ditunjang
keberadaan sungai Progo disisi barat dan sungai Elo disisi timur.
Klimatologi Kota Magelang dikategorikan sebagai daerah beriklim basah
dengan curah hujan yang cukup tinggi sebesar kurang lebih 7, 10
mm/tahun.
Kampus Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang terletak di Jalan Sunan
Bonang Nomor 17 Karet, Jurangombo, Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Lokasi sekitar MAN 1 Kab Magelang di antara 5 (lima) Gunung yang
sering diberi julukan Panca Arga, yakni Gunung Merapi, Merbabu,
Sumbing, Sindoro dan Tidar. Berada di sekitar Kawasan Lembah Tidar
yang terkenal dengan Kampus Akademi Militer (Akmil). Jarak dari
Semarang sebagai ibukota provinsi 80 KM, jarak dari Yogyakarta sebagai
Kota Pelajar dan Kota Budaya hanya 50 KM. Kawasan MAN 1 Kab
Magelang merupakan kawasan strategis sebagai pengembangan
pendidikan menengah. Didukung oleh Universitas Tidar yang berstatus
Negeri sejak Tahun Akademik 2014/2015.
Situasi dan kondisi MAN 1 Kab Magelang yang berdekatan dengan
Kampus Akmil dan Universitas Tidar serta tidak terlalu jauh dari
Semarang dan Yogyakarta merupakan kawasan yang sangat nyaman bagi
proses pembelajaran. Kenyamanan didukung dengan suasana yang tidak
terlalu hiruk pikuk, tenang dan aman. Di sekitar Kampus MAN 1 Kab
Magelang terdapat beberapa Lembaga Pendidikan Formal : MTs Negeri
Magelang, SMK Negeri 1 Magelang, SMA Negeri 4 Magelang, SMK
42
Ma’arif Magelang, SMK Satria Magelang semuanya berjarak kurang dari
1 (satu) KM.
Jangkauan transportasi dari segala penjuru utara, timur, selatan dan
barat sangat mudah dijangkau menggunakan angkutan umum. Dari pusat
kota, pertokoan, museum, Masjid Agung, tempat wisata sekitar 1 KM.
Dari kompleks Candi Borobudur, Pemakaman Wali Gunung Pring, Syeh
Subakir dan Para Wali yang lain sebagai wisata rohani mudah terjangkau
dan tidak lebih dari 15 KM. Semua hal tersebut merupakan daya dukung
kesejahteraan kehidupan aspek jasmani dan rohani guna melengkapi
pengalaman belajar bagi peserta didik dalam mengarungi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam koridor Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
5. Keadaan Guru dan Karyawan MAN 1 Kabupaten Magelang
Tabel 4.2 Daftar guru dan pegawai MAN 1 Kabupaten Magelang
No NIP Nama Lengkap Depan Belakang Gol
1 196708221991021001 H. Khoironi Hadi Drs M.Ed. IV/a
2 196609141994031002 Sukartono Drs IV/b
3 196504111993032001 Hj.Ary Yuswarsiani Dra IV/a
4 196508071992031005 Syarif Agus W Drs IV/a
5 196209201993031001 Edi Prasetyo Drs IV/a
6 196407141991032001 Hj.Wafiroh Dra IV/a
7 196404161993032005 Hj.Wiwik Widhy A Dra M.Pd. IV/a
8 196601031993032001 Etty Rachmawati Dra IV/a
9 196005061994032001 Ning Naningsih Dra IV/a
10 196806251994032002 Hj.Siti Ulfah Dra IV/a
11 196501191992031001 Moch.Muslich.S Drs M.Pd. IV/a
12 196403231993031002 Suwanto Drs IV/a
13 196507211994032002 Partiningsih Dra IV/a
14 196907071995032003 Hj.Zulia N Dra IV/a
15 196709081996031001 Suyoto Drs MM IV/a
16 196901211994032002 Kustanti Indiarti, Dra IV/a
17 196108131992032001 Hj.Nanik Indriyani Dra IV/a
18 196804101996032002 Hj.Titik Rahayu M.Pd. IV/a
43
19 196404201997032001 Hj.Latifah Dra IV/a
20 196803251994031006 Mohtar Al Dadik Drs IV/a
21 196510151992031004 Mundakir S.Pd. IV/a
22 196911011994032002 Hj.Ika Sulistyawati Dra M.Pd. IV/a
23 196610311998031001 M. Sulkhan S.Pd. IV/a
24 197008031998032001 Hj.Sri Hidayati S.Pd. IV/a
25 196710051993032003 Endang Abri Astuti S.Pd. IV/a
26 197109181998032009 Ismi Adriati S.Pd. IV/a
27 197205221998032001 Catur Endah S S.Pd. IV/a
28 196509191999032001 Hj.Endranandijah P Dra IV/a
29 196812261998032002 Muayyadah R Dra M.A IV/a
30 197102141998032001 Erni Triani S.Pd.MA IV/a
31 196801011998032003 Hj.Fitri Aryanti S.Pd. IV/a
32 196109251993031002 Kadaryono Drs IV/a
33 196805041994031004 Muh Mahasin Drs IV/a
34 197212101999031004 Bambang S S.Pd. IV/a
35 196609121998031004 Syaiful Faizin Drs IV/a
36 197308192002122003 Ellys Rachmawati S.Ag. IV/a
37 196709011992031004 M.Adi Kurniawan S.Pd. IV/a
38 197703172005011005 H. Muh.Nurul Huda
S.Ag.M.P
d. III/d
39 197207222005012001 Senik S.Pd. III/d
40 197101312005012002 Widayatun S.Pd. III/d
41 197302132005012001 Utami S.Pd. III/d
42 197511302005012002 Endang Widyawati S.Pd. III/d
43 197501082005012003 Sri Rahayu B S.Pd. III/d
44 197207212005011004 Puryono S.Pd. III/d
45 197503172005011003 Tri Hartono S.Ag. III/d
46 197908272005011001 Agus Hariyanto S.Pd. III/d
47 197208221991031001 Sulistyono S.Pd. III/d
48 197205282001121001 Muhammad Kholil S.Pd. III/d
49 198001312006042025 Lutfah Iin Setyorini S.S III/d
50 196908102006042015 Naelly Rita Saadah S.Ag. III/c
51 196808242006042008 Hariyati S.Pd. III/c
52 196801022006042017 Catur Litasari S.Pd. III/c
53 197801162007012017 Lilik Zakiya S.Pd. III/c
54 197209282007101001 Muh As'adi S.Ag. III/c
55 197109022007012020 Dwinita Rosnida N S.Sos III/c
56 197504062007101003 Nursalim
S.Ag.MSI
. III/c
57 197404072007102001 Dwi Erna Hidayati S.Ag. III/c
58 197902192007102001 Tri Nastiti Utami SE III/c
59 197909042007102002 Hanik Eko W S.Pd. III/c
60 Jatmiko SS III/a
61 196202051983032003 Hj. Munifatul F III/b
62 196206051985032003 Hj. Krisyanik III/b
63 196407121992032001 Riswati III/b
64 197408142007012034 Isrowiyati Agustin II/b
44
65 - Nur Kholis, S.Pd.I.
66 - Uswatun Khasanah, S.E.
67 -
Herlina Bayu
Purbosari, S.Pd.I.
68 - Sri Haryati, S.Pd.
69 - Dra. Komariyah
70 - Madkhan Aziz, S.Pd.I.
71 - M. Fahmi Najib, S.H.I.
72 - Saiful Amri, S.Pd.Si.
73 - Achmad Akrom, S.Pd.I.
74 - Siti Nur Khasanah, S.Pd.
75 - Putra Adi Wibowo, M.Pd.
76 - Nihayatus Sangadah, S.Sos.I.
77 - Ariesta Eka Esanti, S.Pd.
78 - Much. Rikhan Fuadi, S.Pd.I.
79 -
Dwi Susanto
Nurfitriyadi, S.Pd.
80 - Fitriani Diah Utami, S.Pd.
81 - Nugroho Nur Cahyo, S.Pd.
82 - Laeli Maftukhah, S.Pd.
83 - Suyanti, S.Pd.
84 - Laela Sangadah, S.Pd.I.
85 - Asyharul Huda, S.Pd.I.
86 - Zulfaeda Retnani, S.Pd.
87 - Restika Afriyani, S.Pd.
88 - M. Abdan Nurfiqin, S.Pd.
89 - Luluk Isna, S.Pd.
90 - Muh. Fadholi, S.Pd.I.
91 - Dwi Budi Ariyanto, S.Pd.
92 - Rohmatullah, S.Pd.
93 -
M. Agung Aprilian
Widiantoko, S.Pd.
94 - Maesa Nila Sari, S.Pd.
95 -
Yustintia Arofa
Nurohmawati, S.Psi.
96 - Muhammad Khoiri, S.Pd.I.
97 - Dhiah Kurniawati, S.Pd.
98 -
Rizka Rif'atul
Achwati, S.Pd.
99 - Herdiana Yuliawati, S.Pd.
100 - Nazula Rahmawati, S.Pd.
101 -
Atia Puspa
Ulinnuha, S.Pd.I.
102 - Fahrurroji S.Pd.I.
103 - Rizka Julia Amanda, S.Pd.
104 - Khoirul Annas S.Pd.
45
6. Keadaan Siswa MAN 1 Kabupaten Magelang
Perkembangan jumlah siswa MAN 1 Kab Magelang dari tahun
pelajaran 2013/2014 hingga tahun pelajaran 2015/2016 mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Hal itu tidak lepas dari makin tingginya
animo masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan
Madrasah sebagai pilihan utama pendidikan formal tingkat menengah atas.
Terbukti dari data berikut ini :
Rekapitulasi jumlah siswa MAN 1 Kab Magelang 5 tahun terakhir
Tabel 4.3 Rekapitulasi jumlah siswa MAN 1 Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran X XI XII Jumlah
2013/2014 358 270 241 869
2014/2015 445 331 259 1035
2015/2016 635 386 302 1323
2016/2017 643 587 373 1603
2017/2018 557 576 560
7. Sarana dan Prasarana MAN 1 Kabupaten Magelang
Fasilitas kegiatan pembelajaran asramaadalah :
a. Ruang kelas standar menggunakan multimedia;
b. Laboratorium IPA, Bahasa, Matematika, Komputer dalam
jaringan internet.
c. Perpustakaan yang memadai;
d. Masjid Darunnajah;
46
e. Asrama Putra dengan daya tampung 60 siswa;
f. Asrama Putri dengan daya tampung 100 siswa;
g. Pusat Sumber Belajar dan lingkungan yang standar.
B. ANALISIS DATA
Pembahasan pada bab ini merupakan hasil penelitian terhadap
permasalahan yang diteliti. Setelah terkumpulnya data, langkah yang
penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data, sebagai tindak lanjut
dalam upaya mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan
sebagaimana termuat dalam bab pendahuluan.
Dalam hal ini penulis terlebih dahulu melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, selanjutnya melakukan
analisis deskriptif dengan melakukan perhitungan melalui prosentase,
analisis tiap-tiap item dan analisis lanjutan untuk mengetahui pengaruh
gaya belajar terhadap prestasi belajar SKI melalui bantuan SPSS 24.00 for
Windows, dengan menggunakan analisis uji statistik.
1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu instrumen. Uji validitas dimaksudkan untuk valid (sah) atau tidaknya
suatu kuesioner atau angket. Item pertanyaan rating scale dianggap sah
apabila lebih besar dari , sebaliknya apabila nilai lebih
47
kecil dari maka kuesioner dianggap tidak sah. Perhitungan validitas
menggunakan aplikasi SPSS 24.00 for Windows.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Belajar
No
Soal
Keterangan
1 0,410 0,213 Valid
2 0,371 0,213 Valid
3 0,386 0,213 Valid
4 0,419 0,213 Valid
5 0,431 0,213 Valid
6 0,570 0,213 Valid
7 0,500 0,213 Valid
8 0,467 0,213 Valid
9 0,358 0,213 Valid
10 0,270 0,213 Valid
11 0,401 0,213 Valid
12 0,551 0,213 Valid
13 0,319 0,213 Valid
14 0,515 0,213 Valid
15 0,287 0,213 Valid
16 0,262 0,213 Valid
17 0,284 0,213 Valid
48
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa item-item pertanyaan
pada penelitian ini dapat dikatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya > dengan signifikan 5% atau > 0,213, yang
merupakan syarat dari validitas. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa
semua item pertanyaan dalam angket tentang gaya belajar dinyatakan
valid atau sah.
Setelah melakukan pengujian validitas atas item pertanyaan
dalam angket pada variabel gaya belajar siswa, maka selanjutnya yang
akan dilakukan adalah uji Reliabilitas.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketentuan atau tingkat kepercayaan
terhadap suatu angket yang digunakan untuk penelitian. Pengujian
reliabilats menggunakan bantuan aplikasi SPSS dengan ketentuan
Cronbach alpha > dengan signifikan 5% atau Cronbach alpha> 0,213
maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Tentang Gaya Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.659 17
49
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas atas variabel gaya belajar
pada tabel 4.5 diketahui bahwa instrumen-instrumen rating scale dalam
penelitian ini memenuhi pengujian reliabilitas. Hal ini diketahui besarnya
Cronbach Alpha > dengan signifikan 5% atau 0,659 > 0,213.
2. Analisis Data
a. Analisis Data Tentang Gaya Belajar Siswa Kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018
Berdasarkan Skor Jawaban Angket.
Untuk menganalisis data mengenai gaya belajar ini dapat
dilakukan melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah
yang diambil adalah sebagai berikut:
a) Membuat tabel daftar nilai hasil observasi dalam daftar
angket pada variabel gaya belajar.
b) Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket.
Sesuai langkah-langkah diatas, langkah pertama yang penulis
ambil adalah membuat daftar nilai hasil observasi dalam daftar angket
tentang gaya belajar. Adapun tabel tersebut adalah sebagai berikut:
50
Tabel 4.6 Daftar Nilai Hasil Angket Tentang Gaya Belajar
No
Res.
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 55
2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 55
3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 56
4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 43
5 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 51
6 2 3 2 3 2 2 4 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 43
7 2 4 2 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 51
8 3 3 2 3 2 1 2 2 4 4 3 2 2 2 2 1 2 40
9 2 3 2 3 2 1 4 4 4 4 3 3 4 3 1 1 4 48
10 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 3 47
11 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 45
12 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 2 54
13 3 2 3 2 3 1 3 3 3 4 2 1 3 1 1 2 3 40
14 4 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 55
15 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 47
16 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 54
17 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 44
18 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 44
19 4 4 1 2 1 1 2 2 3 4 3 4 4 4 3 1 2 45
51
20 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 55
21 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 2 3 2 2 46
22 3 4 2 2 2 2 3 4 2 4 2 4 2 4 3 2 3 48
23 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 58
24 4 3 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 3 2 2 47
25 4 3 2 3 2 2 3 1 4 4 3 2 2 2 2 2 2 43
26 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 40
27 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 56
28 3 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 45
29 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 2 3 47
30 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 51
31 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 43
32 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 1 3 2 53
33 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 51
34 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 40
35 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 4 3 2 43
36 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 42
37 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3 47
38 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 51
39 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 54
40 4 2 2 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4 50
41 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 42
52
42 4 2 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 3 4 2 4 3 52
43 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 42
44 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 43
45 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 47
46 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 49
47 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 2 4 2 4 2 2 47
48 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 3 4 2 1 44
49 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 40
50 4 3 1 3 1 3 2 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2 44
51 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 50
52 2 2 3 2 2 4 2 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2 47
53 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 4 3 47
54 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 56
55 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 4 50
56 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 49
57 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 57
58 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 53
59 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 46
60 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 57
61 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 54
62 4 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 4 48
63 3 4 1 4 1 1 4 1 3 3 4 3 4 3 4 1 4 48
53
64 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 47
65 4 3 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 51
66 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 43
67 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 47
68 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 54
69 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 2 4 2 3 2 44
70 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 47
71 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 47
72 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 60
73 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 51
74 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 41
75 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 43
76 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 54
77 2 4 3 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 50
78 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 53
79 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 47
80 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 43
81 2 4 2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 4 47
82 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 4 45
83 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 55
84 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 47
54
Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui skor tertinggi dan
terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:
( )
Keterangan :
i = Interval
= Nilai tertinggi
= Nilai terendah
Ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Maka berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pada variabel gaya
belajar nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 40. Dalam hal ini dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
( )
55
Dari perhitungan di atas dapat diketahui data sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kategori Hasil Angket Gaya Belajar
Nilai Kategori Jumlah Responden
54-60 Tinggi 19
47-53 Sedang 35
40-46 Rendah 30
Kemudian dicari prosentase dengan rumus sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi gaya belajar, ada 19 responden:
b. Untuk kategori sedang gaya belajar, ada 35 responden:
56
c. Untuk kategori rendah gaya belajar, ada 30 responden:
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi tentang gaya belajar:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prosentase Gaya Belajar Siswa
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 54-60 19
2 Sedang 47-53 35
3 Rendah 40-46 30
Jumlah 84 100%
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
gaya belajar siswa yang tinggi sebesar 22,61%, sedang sebesar 41,67%
dan rendah sebesar 34,71%. Sehingga demikian, gaya belajar siswa kelas
X MAN 1 Kabupaten Magelang terhadap prestasi belajar SKI tergolong
dalam kategori sedang yaitu sebesar 41,67 .
57
b. Analisis Data Tentang Nilai Prestasi Belajar SKI Kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Untuk menganalisis data mengenai prestasi belajar SKI ini dapat
dilakukan melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah yang
diambil adalah sebagai berikut:
a) Membuat tabel daftar nilai prestasi belajar SKI.
b) Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari hasil
observasi.
Sesuai langkah-langkah diatas, langkah pertama yang penulis
ambil adalah membuat daftar nilai prestasi belajar SKI. Adapun tabel
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Daftar Nilai Prestasi Belajar SKI Kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang
No Nama Responden Kelas Nilai Rata-Rata
1. Siswa 1 X 88
2. Siswa 2 X 90
3. Siswa 3 X 90
4. Siswa 4 X 74
5. Siswa 5 X 88
6. Siswa 6 X 77
7. Siswa 7 X 89
8. Siswa 8 X 77
9. Siswa 9 X 89
58
10. Siswa 10 X 80
11. Siswa 11 X 80
12. Siswa 12 X 85
13. Siswa 13 X 77
14. Siswa 14 X 85
15. Siswa 15 X 85
16. Siswa 16 X 90
17. Siswa 17 X 74
18. Siswa 18 X 80
19. Siswa 19 X 77
20. Siswa 20 X 90
21. Siswa 21 X 85
22. Siswa 22 X 88
23. Siswa 23 X 92
24. Siswa 24 X 86
25. Siswa 25 X 82
26. Siswa 26 X 74
27. Siswa 27 X 92
28. Siswa 28 X 79
29. Siswa 29 X 89
30. Siswa 30 X 88
31. Siswa 31 X 74
32. Siswa 32 X 88
33. Siswa 33 X 88
59
34. Siswa 34 X 74
35. Siswa 35 X 80
36. Siswa 36 X 78
37. Siswa 37 X 85
38. Siswa 38 X 87
39. Siswa 39 X 90
40. Siswa 40 X 89
41. Siswa 41 X 79
42. Siswa 42 X 89
43. Siswa 43 X 77
44. Siswa 44 X 74
45. Siswa 45 X 80
46. Siswa 46 X 90
47. Siswa 47 X 84
48. Siswa 48 X 88
49. Siswa 49 X 72
50. Siswa 50 X 82
51. Siswa 51 X 92
52. Siswa 52 X 80
53. Siswa 53 X 82
54. Siswa 54 X 94
55. Siswa 55 X 89
56. Siswa 56 X 85
57. Siswa 57 X 95
60
58. Siswa 58 X 88
59. Siswa 59 X 78
60. Siswa 60 X 90
61. Siswa 61 X 92
62. Siswa 62 X 89
63. Siswa 63 X 82
64. Siswa 64 X 86
65. Siswa 65 X 88
66. Siswa 66 X 85
67. Siswa 67 X 80
68. Siswa 68 X 88
69. Siswa 69 X 79
70. Siswa 70 X 86
71. Siswa 71 X 82
72. Siswa 72 X 90
73. Siswa 73 X 84
74. Siswa 74 X 79
75. Siswa 75 X 85
76. Siswa 76 X 89
77. Siswa 77 X 85
78. Siswa 78 X 90
79. Siswa 79 X 90
80. Siswa 80 X 79
81. Siswa 81 X 77
61
82. Siswa 82 X 80
83. Siswa 83 X 87
84. Siswa 84 X 88
Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui skor tertinggi dan
terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus:
( )
Keterangan :
i = Interval
= Nilai tertinggi
= Nilai terendah
Ki = Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Maka berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pada variabel
prestasi belajar SKI kelas X nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 74. Dalam
hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
( )
62
Dari perhitungan di atas dapat diketahui data sebagai berikut:
Tabel 4.10 Kategori Nilai Prestasi Belajar SKI Kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang
Nilai Kategori Jumlah Responden
88-95 Tinggi 35
80-87 Sedang 29
72-79 Rendah 20
Kemudian dicari prosentase dengan rumus sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi nilai prestasi belajar SKI kelas X ada 35
responden:
63
b. Untuk kategori sedang nilai prestasi belajar SKI kelas X, ada 29
responden:
c. Untuk kategori rendah nilai prestasi belajar SKI kelas X, ada 20
responden:
Untuk lebih jelas maka penulis sampaikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi tentang Prestasi Belajar SKI kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang.
64
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Prosentase Nilai Prestasi Belajar SKI kelas X
MAN 1 Kabupaten Magelang
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 88-95 35 41,67%
2 Sedang 80-87 29 34,52%
3 Rendah 72-79 20 23,80%
Jumlah 84 100%
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai
prestasi belajar siswa SKI kelas X yang tinggi sebesar 41,67%, sedang
sebesar 34,52% dan rendah sebesar 23,80%. Sehingga, prestasi belajar
SKI pada siswa kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang tergolong dalam
kategori tinggi yaitu sebesar 41,67%.
3. Uji Hipotesis
Setelah diadakan analisis pendahuluan kemudian dilanjutkan
dengan analisis lanjutan yaitu regresi linier sederhana. Pada analisis ini
menggunakan bantuan SPSS Ver 21 for windows (regression linear) untuk
menentukan seberapa besar tingkat pengaruh antar dua variabel.
65
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .815a .665 .661 3,277
a. Predictors: (Constant), gaya belajar
b. Dependent Variable prestasi belajar
Bagian ringkasan model (model summary) menunjukkan besarnya
koefisien determinasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya
variabilitas variabel terikat prestasi belajar yang dapat diterangkan dengan
menggunakan vaiabel bebas gaya belajar. Koefisien determinasi juga
digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi dihitung dengan
cara mengalikan r² dengan 100%. Nilai penting dalam keluaran ini adalah
nilai R Square.
1. Nilai R Square dalam tabel di atas sebesar 0,665. Angka R Square disebut
juga sebagai koefisien determinasi. Angka tersebut berarti bahwa sebesar
0,665 (0,665 x 100% = 66,5%) gaya belajar dapat dijelaskan dengan
menggunakan variable prestasi belajar siswa. Sementara sisanya, yaitu
33,5% dapat dijelaskan dengan faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini karena keterbatasan peneliti.
66
Tabel 4.13
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1747,029 1 1747,029 162,693 ,000b
Residual 880,531 82 10,738
Total 2627,560 83
a. Dependent Variable: prestasi belajar
b. Predictors: (Constant), gaya belaljar
Bagian ini menunjukkan besarnya angka probabilitas atau
signifikan pada perhitungan ANOVA yang akan digunakan untuk uji
kelayakan model regresi dengan kelayakan model regresi dengan
ketentuan angka probabilitas/signifikan/sig yang baik untuk digunakan
sebagai model regresi yaitu harus > 0,05.
Dari output tersebut nilai = 162,693 dengan tingkat
signifikaan < probabilitas (0,000 < 0,05) maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel prestasi belajar. Untuk menguji
apakah benar variabel bebas gaya belajar mempengaruhi variabel terikat
prestasi belajar siswa, kita dapat melakukan pengujiaan dengan
menggunakan angka F dari keluaran ANOVA di atas. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
67
1. Merumuskan Hipotesis
: gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar SKI
: gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar SKI.
2. Menentukan Nilai F
Nilai α = 0,05
Derajat kebebasan (df):
Vektor 1 (numerator) = jumlah variabel – 1 = 2 -1 = 1
Vektor 2 (denumerator) = jumlah kasus – jumlah variabel = 84 – 2 = 82
Dengan ketentuan tersebut diperoleh sebesar 3,96
3. Kriteria Pengujian Hipotesis
a) Jika > , maka ditolak dan diterima.
b) Jika < , maka diterima dan ditolak.
4. Pengambilan Keputusan
Karena nilai dari tabel ANOVA diatas > nilai (162,693 >
3,96) maka ditolak dan diterima. Artinya, gaya belajar berpengaruh
terhadap prestasi belajar SKI.
68
Tabel 4.14 Koefissien Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 39,914 3,498 11,411 .000
Gaya Belajar .919 ,072 ,815 12,755 .000
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Bagian ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui
angka konstan dan uji hipotesis signifikan koefisien regresi. Persamaan
regrisinya adalah:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Prestasi Belajar SKI
X = Gaya Belajar
a = Angka konstan dari unstandardized coefficients
b = Angka koefisien regresi (Winarno, 2010:171).
Oleh karena itu, persamaannya menjadi:
Y = 39,914+0,919X
Dari persamaan tersebut, dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Konstanta sebesar 39,914 menyatakan bahwa gaya belajar dianggap
konstan, maka prestasi belajar SKI sebesar 39,914.
2. Koefisien regresi gaya belajar sebesar 0,919 menyatakan bahwa apabila
gaya belajar ditingkatkan 1 point maka akan memiliki pengaruh 0,919
69
terhadap prestasi belajar SKI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar memiliki sumbangan sebesar 0,919 terhadap prestasil belajar
SKI.
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak, kita akan
menggunakan uji t untuk menguji signifikan konstanta dan variabel gaya
belajar yang digunakan sebagai prediktor untuk variabel prestasi belajar
SKI. Caranya sebagai berikut:
a) Merumuskan Hipotesis
: Koefisien regresi tidak signifikan
: Koefisien regresi signifikan
b) Menentukan t tabel
Hitung nilai t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai α/2 = 0,05/2 = 0,025
Derajat kebebasan (df) = n - 2 = 84 – 2 = 82
Dengan ketentuan tersebut didapatkan nilai sebesar 1,989.
c) Kriteria Pengujian Hipotesis
1) Jika > , maka ditolak dan diterima.
2) Jika < , maka diterima dan ditolak.
d) Pengambilan Hipotesis
Karena nilai untuk variabel gaya belajar> nilai (11,411 >
1,989) maka ditolak dan diterima. Artinya koefisien regresi
signifikan.
70
Tabel 4.15 Korelasi
Correlations
Gaya Belajar
Prestasi
Belajar
Gaya Belajar Pearson
Correlation
1 ,815
Sig. (2-tailed) ,000
N 84 84
Prestasi Belajar Pearson
Correlation
,815 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 84 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas dapat diketahui nilai
hubungan antarara variabel X (gaya belajar) dengan variabel Y (prestasi
belajar SKI) adalah 0,815. Nilai tersebut signifikan pada alpha 0,01 dan
dikuatkan dengan tanda (**) yang menjelaskan kedua variabel tersebut
sangat korelatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai lebih
besar , (0,815 > 0,213) oleh karena itu dari hasil tersebut dalam
penelitiaan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antar kedua variabel secara signifikan.
Tabel 4.16 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Interpretasi
0,00-0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
Sangat rendah
Rendah
Sedang
71
0,60-0,799
0,80-1,000
Kuat
Sangat kuat
(Sugiyono, 2017: 257)
Dari nilai korelasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data
dengan rumus product moment diketahui 0,815 tersebut apabila
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi terletak pada kategori sangat
kuat.
4. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, hasil adalah 0,815
berada di atas tabel korelasi product moment pada taraf signifikan 1%,
yaitu 0,278 dan taraf signifikan 5%, yaitu 0,213. Untuk lebih jelasnya
penulis sajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.17 Nilai Product Moment
N
Taraf Signifikan
5% 1%
84 0,213 0,278
Dengan demikian dapat diketahui bahwa taraf signifikan 5% hasil
perbandingannya adalah sebagai berikut:
= 0,815
= 0,213
72
Hal ini diartikan bahwa > 5%
Kesimpulannya, terdapat korelasi atau pengaruh yang signifikan antara
gaya belajar terhadap prestasi belajar SKI.
= 0,815
= 0,213
Hal ini diartikan bahwa > 1%
Kesimpulannya, terdapat korelasi atau pengaruh signifikan antara
gaya belajar terhadap prestasi belajar SKI.
Dengan demikian dari penelitian di atas menunjukkan bahwa
hipotesis kerja ( ) yang berbunyi: “Ada Pengaruh Gaya Belajar terhadap
Prestasi Belajar SKI Pada Siswa Kelas X MAN 1 Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2017/2018” diterima. Dengan kata lain, semakin tinggi
gaya belajar siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar SKI siswa.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Pengaruh Gaya Belajar
terhadap Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada Siswa Kelas X
di MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018”
sebagaimana telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya dan sesuai dengan
rumusan masalah yang tertera pada bab 1, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Dari variansi tingkat gaya belajar yang telah dianalisis, maka siswa
yang tergolong kategori tinggi terletak pada interval nilai antara 54-60
sebanyak 19 responden atau 22,61%, sedangkan siswa yang tergolong
kategori sedang yang terletak pada interval nilai antara 47-53 sebanyak
35 responden atau 41,67% dan siswa yang tergolong kategori rendah
yang terletak pada interval nilai antara 40-46 sebanyak 30 responden
atau 35,71%.
2. Dari variansi nilai rata-rata hasil ulangan akhir semester dua yang telah
dianalisis, maka siswa yang tergolong kategori tinggi terletak pada
interval nilai antara 88-95 sebanyak 35 responden atau 41,67%,
sedangkan siswa yang tergolong kategori sedang yang terletak pada
interval nilai antara 80-87 sebanyak 29 responden atau 34,57% dan
74
siswa yang tergolong kategori rendah yang terletak pada interval nilai
antara 72-79 sebanyak 20 responden atau 23,80%.
3. Analisis yang didapat dari rumus product moment menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel gaya belajar
dengan variabel prestasi belajar SKI pada siswa kelas X MAN 1
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini terbukti
karena lebih besar dari pada taraf signifikan 5% yaitu
0,815 > 0,213 dan taraf signifikan 1% yaitu 0,815 > 0,213. Apabila
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi terletak pada kategori sangat
kuat.
B. Saran
Berdasarkan data dan hasil penelitian ini, adapun saran yang dapat
diberikan melalui hasil penelitian ini agar penelitian selanjutnya
mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi pihak sekolah dan guru hendaknya lebih memperhatikan dan
meningkatkan pola gaya belajar siswa pada setiap mata pelajaran
terutama mata pelajaran SKI, karena dengan memperhatikan kualitas
gaya belajar pada siswa maka akan mempermudah siswa dalam
menerima dan memahami materi pelajaran dan dengan demikian siswa
mampu mencapai hasil belajarnya dengan baik dan membanggakan.
75
2. Adanya jalinan kerjasama guru, orang tua, dan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar agar tercapai tujuan yang efektif dan efisien.
Kerjasama tersebut akan mempermudah siswa dalam berprestasi.
3. Siswa itu sendiri diharapkan dapat belajar dengan sebaik mungkin dan
merasa perlu tentang penerapan gaya belajar mereka secara individu
guna untuk menentukan hasil belajar yang baik. Dengan prestasi
sekaligus berdoa, maka prestasi akan mudah dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
__________________. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Badudin, J.S, dkk. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Bobbi DePorter, dkk. 2000. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum
Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Penerjemah Ary Nilandari. Bandung:
Kaifa.
Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN
Maliki Press.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan Edisi 1. Jakarta: Rajawali
Press.
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metod Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukandarrumidi, 2004. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Thobroni, M. 2016. BELAJAR&PEMBELAJARAN: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Trisnayadi, Tuwuh. 2013. Bimbingan Karier Untuk Pelajar Muslim. Jakarta:
Erlangga.
Usman, Moh Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Winarno. 2010. Statistika. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Daftar Nama Responden
1. NA X MIA P
2. WDR X MIA P
3. IMR X MIA P
4. ANWP X MIA L
5. FKM X MIA P
6. KN X MIA P
7. NM X MIA P
8. SF X MIA P
9. NA X MIA P
10. ZAH X MIA L
11. FR X MIA L
12. AB X MIA L
13. YSS X MIA L
14. MSWN X MIA P
15. DNA X MIA P
16. NH X MIA P
17. TAH X MIA P
18. NRC X MA P
19. TAP X MIA P
20. AS X MIA L
21. DAF X MIA L
22. HNS X MIA P
23. MCA X IIS L
24. NIM X IIS P
25. RAP X IIS P
26. AAR X IIS P
27. VSY X IIS P
28. RM X IIS P
29. MAS X IIS P
30. DW X IIS P
31. HA X IIS P
32. IAAP X IIS P
33. FY X IIS P
34. FAS X IIS P
35. FK X IIS P
36. KKW X IIS P
37. ANM X IIS P
38. SF X IIS P
39. SFK X IIS L
40. MIM X IIS L
41. DE X IIS P
42. AS X IIS L
43. FM X IIS L
44. LT X IIS P
45. MRA X IIS L
46. RI X IIS L
47. SN X IIS P
48. EWK X IIS L
49. IYH X IIS L
50. MK X IIS P
51. SS X BHS P
52. RFPS X BHS P
53. EAC X BHS P
54. FFDM X BHS P
55. SA X BHS L
56. IC X BHS L
57. WNKL X BHS P
58. NDA X BHS P
59. NRA X BHS P
60. IWN X BHS P
61 DSTU X BHS P
62 IK X BHS P
63 RSP X BHS P
64 EMI X BHS P
65 ASS X BHS P
66 HW X BHS P
67 AK X BHS P
68 MT X BHS L
69 WAH X BHS L
70 NAF X BHS P
71 SK X AGM P
72 AM X AGM P
73 BR X AGM P
74 MWSB X AGM L
75 MNR X AGM L
76 AM X AGM P
77 HNN X AGM P
78 MR X AGM L
79 NH X AGM P
80 LK X AGM P
81 NRNK X AGM P
82 NK X AGM P
83 AF X AGM L
84 AS X AGM L
ANGKET PENELITIAN
A. PENDAHULUAN
Angket ini digunakan untuk mengetahui gaya belajar saudara dalam proses
pembelajaran. Saudara diharapkan untuk menjawab sesuai dengan perasaan
dan keadaan sebenarnya yang dialami. Kejujuran saudara dalam mengisi
angket sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian. Hasil
angket ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi kelengkapan data peneliti.
Atas bantuannya kami ucapkan terimakasih.
B. IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
C. PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN
1. Isilah identitas responden terlebih dahulu sebelum mengisi angket.
2. Bacalah dengan teliti setiap butir pertanyaan.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan fakta keadaan saudara
sebenarnya dengan memberi tanda centang pada kolom jawaban yang
telah disediakan.
Keterangan Jawaban:
SS = SANGAT SETUJU KS = KURANG SETUJU
S = SETUJU TS = TIDAK SETUJU
NO PERTANYAAN PENILAIAN
SS S KS TS
1 Apakah anda lebih ingat dengan apa yang dilihat
daripada apa yang didengar
2 Apakah anda pembaca cepat dan tekun
3 Apakah anda bicara agak cepat
4 Apakah anda mudah terganggu oleh keributan
5 Apakah anda senang membaca dengan keras dan
mendengarkan
6 Apakah anda lebih suka gurauan lisan daripada
membaca komik
7 Apakah anda menggerakkan bibir dan
mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
8 Apakah menurut anda, anda pembicara yang fasih
9 Apakah anda menggunakan jari sebagai petunjuk
ketika membaca
10 Apakah anda merasa kesulitan untuk menulis
tetapi senang dalam bercerita
11 Apakah anda berbicara dengan lambat
12 Apakah anda lebih suka musik daripada seni
13 Apakah anda menyentuh orang untuk mendapat
perhatiannya
14 Apakah anda selalu mementingkan penampilan
dalam berpakaian
15 Apakah anda pengeja yang baik
16 Pada saat guru menjelaskan, apakah anda lebih
suka menggambar atau mencoret-coret kertas
17 Apakah anda lebih suka seni lukis daripada musik
DAFTAR GAMBAR
Dokumentasi Pengisian Angket
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : Aprilia Erawati
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 16 April 1996
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dsn. Cekelan RT/RW 001/004, Ds. Blondo,
Kec. Mungkid, Kab. Magelang
B. Riwayat Pendidikan
1. TK PGRI Blondo, lulus tahun 2002
2. SDN Blondo 1, lulus tahun 2008
3. SMPN 2 Mertoyudan, lulus tahun 2011
4. MAN 1 Kab. Magelang, lulus tahun 2014
5. IAIN Salatiga, lulus tahun 2018
C. Data Orang Tua
Nama Ayah : Supriyono
Nama Ibu : Kamsiyah
Alamat : Dsn. Cekelan RT/RW 001/004, Ds. Blondo,
Kec Mungkid, Kab. Magelang
Riwayat Organisasi
1. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Matori Abdul Djalil IAIN
Salatiga.
2. FK-WAMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Magelang).
3. AL KHIDMAH IAIN Salatiga.
Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
top related