pengembangan multimedia pembelajaran fisika dengan...
Post on 18-Jun-2018
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika dengan Macromedia SwishMax pada Materi Cahaya untuk Membantu Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VIII
Hadi Priyo Utomo (906322403617). Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
e-mail: hadi_piyu@yahoo.co.id
ABSTRAK
Berdasarkan observasi awal pada kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi nampak bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru, siswa jarang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran ceramah, pemberian latihan soal dan tugas yang sering dilakukan oleh guru dinilai masih belum efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari analisis hasil tes pertama menunjukkan bahwa sedikit yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 69,78, dan rerata nilai tes awal yaitu 23,53 untuk kelas eksperimen dan 50,27 untuk kelas kontrol.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas VIII B tersebut adalah model pembelajaran dengan menggunakan mutimedia animasi audio-visual berbantuan komputer atau CAI (Computer Assisted Instruction). Model pembelajaran ini merupakan kegiatan pembelajaran instruksional maupun interaktif yang pokok-pokok meterinya dipresentasikan dalam bentuk gambaran animasi audio visual sehingga materi dapat diserap dengan maksimal. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen, dan siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas media menggunakan angket dengan rentang angka 1-5 dan menggunakan persentase. Untuk hasil belajar aspek kognitif digunakan rentang 0-100 dari hasil tes siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan media dapat dikatakan valid dan layak, sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas. Hasil validasi didapatkan validitas atau kelayakan media pembelajaran dari ahli media sebesar 87,50%, kelayakan materi pembelajaran dari ahli materi sebesar 89,23%, kelayakan media pembelajaran dari tes uji coba terbatas dan uji coba lebih sebesar 85,57%, dan 90,27%. Hasil analisa soal tes juga dinyatakan bahwa reliabilitas tes cukup tinggi yaitu sebesar 0,774. Sedangkan hasil prestasi belajar siswa kelas kontrol sebelum tindakan rataratanya adalah 50,27 meningkat menjadi 69,86 dan hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas eksperimen sebelum tindakan rata-ratanya adalah 23,53 meningkat menjadi 72,35.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran dengan media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi. Kata kunci: Multimedia Pembelajaran, Animasi, Prestasi Belajar.
PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan Teknologi dan Informasi berjalan begitu pesat
khususnya perkembangan teknologi di bidang pendidikan yang telah banyak
memberikan sumbangan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan
proses belajar mengajar dan memecahkan masalah belajar.
Media pembelajaran komputer yaitu media yang menggunakan teknologi
berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber – sumber yang berbasis microprosesor. Menurut
Arsyad (2007:32) pada dasarnya program media pembelajaran berbasis komputer
ini menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa.
Metode pembelajaran dengan media animasi bertujuan untuk memudahkan
guru dalam mengajar dan mempermudah siswa memahami materi. Dengan
animasi flash, siswa akan memperoleh gambaran yang nyata sehingga proses
penerimaan siswa akan lebih bermakna. Media animasi juga berguna untuk
melawan kebosanan siswa dalam belajar sehingga siswa tetap aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Pada pembelajaran fisika, jika konsep fisika disajikan dengan media yang
tepat maka proses penarikan perhatian akan berperan dalam system komunikasi
internal siswa. Sedangkan Rakhmat (1986:52), mengatakan “Perhatian (atensi)
siswa terjadi berdasarkan faktor-faktor situsional dan personal. Faktor situsioanl
ini sering disebut determinan perhatian yang bersifat eksternal. Stimuli diperhati-
kan karena adanya hal-hal yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli,
kebaruan (novely) dan perulangan”. Dengan hal-hal yang menonjol dari media
animsi ini maka akan mampu menarik perhatian siswa dan mendorong motivasi
belajar siswa.
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Association of Education and Communication Technology
(AECT) yang dikutip oleh Sadiman (2002:6) “Media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi” atau sebagai sistem transmisi
(bahan dan peralatan) yang tersedia untuk menyampaikan pesan tertentu.
Sedangkan Asosiasi Guruan Nasional atau National Education Association (NEA)
(dalam Sadiman, 2002:6) membatasi media sebagai alat komunikasi baik tercetak
maupun audiovisual termasuk perangkat keras (hardware) yang dimanipulasi,
dapat didengar, dilihat dan dibaca.
Sadiman (2002:7) menyatakan media pembelajaran sebagai segala sesuatu
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta memotivasi
siswa sedemikian rupa sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik.
Briggs (dalam Sadiman, 2002:6) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan atau informasi dan merangsang
siswa untuk belajar seperti buku, film, kaset, video, komputer dan sebagainya.
Sedangkan Gagne (dalam Sadiman, 2002:6) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sekitar siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau
output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik
dan gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002). Sedangkan menurut R.A Mayer
(2001) multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata-kata
sekaligus gambar-gambar. Yang dimaksud dengan kata adalah materi yang
disajikan dalam bentuk verbal, misalkan menggunakan teks tercetak atau
terucapkan, yang dimaksud dengan gambar adalah materinya bisa tercetak dalam
bentuk grafik statis (ilustrasi, foto, grafik dan peta) atau menggunakan grafik
dinamis (animasi).
Gerlach dan Elly (dalam Arsyad, 2007:12) mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang
dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang
efisien dalam melakukannya. 1. Ciri Fiksatif (Fixative property) 2. Ciri
Manipulatif (Manipulative property) 3. Ciri Distributif (Dislrihutive Property)
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip
oleh Arsyad (1997:16) yaitu : a). Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin,
papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor. b). Gambar gerak, baik
hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara. c).
Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam. d). Televisi e).
Benda–benda hidup, simulasi maupun model. f). Instruksional berprogram
ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Arsyad (2007:15) menyatakan bahwa salah satu fungsi media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Sedangkan Levie & Lents dalam Azhar Arsyad (2007: 16) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi
afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Encyclopedia of Educational Research (EER) (dalam Hamalik, 1994:15)
merinci manfaat media dalam guruan antara lain: a). Meletakkan dasar-dasar
yang konkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalisme, memperbesar
perhatian siswa b). Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar sehingga membuat pelajaran lebih mantap c). Menumbuhkan pemikiran
yang teratur dan berkesinambungan terutama melalui gambar hidup. d).
Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam berbahasa. e). Membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar.
Berdasarkan teori belajar, terdapat beberapa kondisi dan prinsip psikologis
yang perlu diperhatikan dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran,
yaitu prinsip motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi,
persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan
pengulangan, serta penerapan (Arsyad, 2007:72-74). Pemilihan dan pemanfaatan
media pembelajaran yang tepat berlandaskan pada teori belajar yang relevan akan
berdampak positif terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.
Media pembelajaran berbasis komputer merupakan cara menyampaikan
materi dalam proses belajar mengajar menggunakan komputer sebagai alat bantu.
Hal ini merupakan cara untuk membuat kegiatin pembelajaran menjadi menarik,
tidak membosankan, penyajian konsep jelas, dapat diulang-ulang sendiri, di-
lengkapi dengan latihan soal dan pembahasan, yaitu menggunakan media
komputer. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dalam proses
mengajar bukanlah hal yang baru lagi. Dewasa ini komputer memiliki fungsi
yang berbed-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan
sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian
informasi isi materi pelajaran, latihan, atau keduanya. Modus ini dikenal sebagai
CAI (computer-Assisted Instruction) (Arsyad, 2007:96).
METODE PENELITIAN
Model pengembangan penelitian yang digunakan adalah model penelitian
dan pengembangan yang telah dimodifikasi. Menurut Borg and Gall dalam
Sukmadinata (2008:164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurna-
kan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut
tidak hanya berupa benda atau perangkat keras tetapi juga bisa berupa perangkat
lunak seperti program komputer.
Adapun tahap dan langkah penelitian dan pengembangan yang diterapkan
dalam penelitian ini seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 1 Tahap langkah penelitian (Sukmadinata, 2008:189)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan media dapat
dikatakan valid dan layak, sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
dikelas. Hasil validasi didapatkan validitas atau kelayakan media pembelajaran
dari ahli media sebesar 87,50%, kelayakan materi pembelajaran dari ahli materi
sebesar 89,23%, kelayakan media pembelajaran dari tes uji coba terbatas dan uji
coba lebih sebesar 85,57%, dan 90,27%. Hasil analisa soal tes juga dinyatakan
Studi Pendahuluan Pengembangan Produk Pengujian
Studi Pustaka
Survai Lapangan
Penyusunan draf produk dan evaluasi
Uji coba terbatas
Uji coba lebih luas
Pre test
Post test
Perlakuan
bahwa validitas tes adalah baik dengan nilai reliabilitas tes cukup tinggi yaitu
sebesar 0,774.
Indikator peningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas kontrol dalam
penelitian ini adalah kelas VIII-A MTs Islamiyah Songgon setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode konvensional atau metode ceramah dan kelas
eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B MTs Islamiyah
Songgon setelah mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran dapat
ditunjukkan dari hasil pengerjaan soal tes dalam media pembelajaran. Pengisian
soal tes ini dilakukan 2 kali, pertama dilakukan pada awal pembelajaran sebelum
pembelajaran dengan media pembelajaran dimulai.
Dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII A MTs
Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi sebagai kelas kontrol, didapat
peningkatan nilai tes siswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2 Diagram peningkatan nilai tes masing-masing siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi
Dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII A MTs
Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi, didapat peningkatan nilai rata-rata
pretes dan postes siswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:
Gambar 3 Diagram peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi
Berdasarkan hasil tes tersebut terdapat beberapa peningkatan hasil belajar
siswa siswa kelas VIII-A MTs Islamiyah Songgon antara lain:
a) Peningkatan nilai tes belajar pada masing-masing siswa kelas VIII A MTs
Islamiyah Songgon dengan kisaran prosentase peningkatan dari antara nilai
pretes dan postes yaitu antara 10%-35 %.
b) Terdapat peningkatan nilai rata-rata dari nilai rata-rata pretes sebesar 50,27
menjadi 69,86. Prosentase peningkatan sebesar 19,59 %.
c) Terdapat peningkatan nilai minimum dan nilai maksimum dari hasil pretes
dan postes siswa MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi. Nilai
minimum dari pretes sebesar 20 dan postes 40. Sedangkan peningkatan nilai
maksimum dari pretes sebesar 70 dan nilai maksimum postes 90.
d) Terdapat peningkatan jumlah siswa kelas VIII A yang nilainya diatas KKM.
Pada pretes terdapat 36 siswa yang tidak memenuhi KKM. Sedangkan pada
postes didapat hanya 15 siswa dari 37 siswa yang tidak memenuhi KKM.
Dan dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII B MTs
Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi sebagai kelas eksperimen, didapat
peningkatan nilai tes siswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:
Gambar 4 Diagram Peningkatan Nilai Tes Masing-Masing Siswa Kelas VIII-B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi
Dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII B MTs
Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi, didapat peningkatan nilai rata-rata
pretes dan postes siswa tersebut dapat dilihat pada gambar 5 berikut:
Gambar 5 Diagram peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes siswa kelas VIII B
MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi
Berdasarkan hasil tes tersebut terdapat beberapa peningkatan hasil belajar
siswa siswa kelas VIII-B MTs Islamiyah Songgon antara lain:
a) Terdapat peningkatan hasil tes pada masing-masing siswa kelas VIII-B MTs
Islamiyah Songgon dengan kisaran peningkatan antara nilai pretes dan postes
yaitu antara 35 % - 60 %.
b) Terdapat peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa kelas VIII-B MTs
Islamiyah Songgon dengan rata-rata nilai postes sebesar 72,35 dari nilai
pretes sebesar 23,53 dengan prosentase peningkatan sebesar 32,5 %.
c) Terdapat peningkatan nilai minimum dan nilai maksimum dari hasil pretes
dan postes siswa. Dengan nilai minimum pretes 10 dan postes 45. Sedangkan
nilai maksimum pretes sebesar 45 dan nilai maksimum postes 100.
d) Terdapat peningkatan jumlah siswa kelas VIII B yang nilainya diatas KKM.
Pada pretes didapat hampir semua siswa yaitu 33 siswa dari 34 siswa yang
tidak memenuhi KKM, dan 1 orang siswa tidak masuk. Sedangkan pada
postes didapat hanya 8 siswa dari 34 siswa yang tidak memnuhi KKM.
KAJIAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Multimedia pembelajaran ini diciptakan dari perpaduan berbagai
media yang berupa teks, gambar, suara, video, animasi, interaksi, yang digunakan
untuk menyampaikan informasi atau pesan pembelajaran yang diharapkan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta memotivasi siswa dalam
sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar yang
dikemas dalam bentuk komputerisasi sedemikian rupa sehingga materi pelajaran
dapat tersampaikan dengan baik.
Uraian isi materi pada media ini didasarkan pada analisis tujuan
pembelajaran, rumusan butir tes serta pengembangan strategi pembelajaran yang
digunakan pada uraian tes yang digunakan dari materi ini diadaptasi dari buku
fisika SMP/MTs yang relevan dan telah dianalisis nilai validitas dan nilai
reliabilitasnya.
Keramaian dan kejenuhan proses pembelajaran dikelas yang dialami oleh
siswa dapat diatasi salah satunya dengan metode pembelajaran berbasis
multimedia yang dikemas semenarik mungkin sehingga proses penyerapan dan
penyerapan materi oleh siswa dapat diserap dengan maksimal, mudah dan
menyenangkan. Serta siswa juga terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Metode pembelajaran fisika dengan model pembelajaran
berbantuan komputer atau computer assisted instructions (CAI) dapat dijadikan
salah satu alternatif dalam proses pembelajaran agar pemahaman siswa akan
materi dapat terserap maksimal khususnya untuk materi yang tergolong abstrak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran Fisika. Jakarta: PT. Baja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2007 Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ceritarara,2012. Tinjauan Multimedia dalam Pembelajaran. (online),(http://ceritarara.wordpress.com/2012/01/03/-tinjauan-multimedia-dalam-pembelajaran/#more-25), diakses tanggal 14 oktober 2012
Djamarah,1995. Pengertian Media Pembelajaran.(online),( http://media-grafika.com/tag/media-pembelajaran-individual), diakses tanggal 14 oktober 2012
Eryanto, Joko Dwi. 2007. Pengembangan media pembelajaran fisika kartun animasi pokok bahasan gerak untuk siswa SMP kelas VII semester 2. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.
Gagne, Robert M.1987. Dasar-dasar teknologi pendidikan , New jersey. Lawrence erbaum associates,
Hamalik, Oemar, 1994. Media Guruan. Bandung : PT Citra Aditya Bhakti Harjanto. 1997. Pengertian media pembelajaran(online),(http://media-
grafika.com/pengertian -media-pembelajaran) diakses tanggal 14 oktober 2012
Haryoko, Sapto. 2009. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio Visual sebagai alternatif Optimalisasi Model pembelajaran. Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5 No 1, Maret 2009, hlm 1-10
Haryono, Budi. 2008. Pengembangan media pembelajaran fisika berbasis animasi computer untuk pokok bahasan Dinamika Rotasi untuk SMA kelas XI. Skripsi tidak diterbitkan. Malang.
Heinich, Molenda, Russell, Smaldino. 2005. Instructional technology and media for learning 8th edition. New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.
Jhonson, Eilaine. B. 2002. Contextual teaching and learning. Menjadikan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung : PT MLC
Kanginan, M. 2007.IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII .Cimahi:Erlangga.
Kuntari, Iska Yuli S. 2007. Pembuatan media pembelajaran fisika berbasis multimedia animasi pokok bahasan fluida statis untuk siswa SMA kelas XI-IPA. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.
Latuheru, J. 1988. Media pembelajaran dalam proses belajar masa kini . Jakarta:Depdikbud Dirjen Dikti.
Mayer, Richard E. 2009. Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; Surabaya: ITS Press.
Mulyanta dan Marlon Leong.2009.Tutorial Membangun Multimedia Interaktif: Media Pembelajaran. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Mulyasa, H.E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika
Purnawati & Edarni. 2001.Pengertian Media Pembelajaran.(online),( http://susantotutor.wordpress.com/category/pengertian-media-pembelajaran), diakses tanggal 14 oktober 2012
Rakhmat, Jalaluddin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohani.1997.Pengertian Media Pembelajaran.(online),( http://odazzander-.blogspot.com/2011/10/pengertian-media.html#!/2011/10/ pengertian-media.html), diakses tanggal 14 oktober 2012
Sadiman, Arif. S, dkk 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arif. S. 2009. Media Pendidikan :Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Salam, Burhanuddin. 2002. Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik). Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2008 . Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Schramm, W. 1984. Media besar, media kecil, alat dan teknologi untuk pengajaran :Diterjemahkan oleh Agafur. Semarang:IKIP semarang press.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sudjana, D. 2004.Manjemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Falah Production.
Sudjana. 2009. Media Pembelajaran, (online), (http://www.situs bahasa.info/2011/01media-pembelajaran), diakses pada tanggal 10 oktober 2012.
Sukmadinata, N.S. 2008 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset.
Sutirman. 2010. Madia Pembelajaran, (online), (http://www.tirman.wordpress.com/media-pembelajaran/), diakses pada tanggal 10 oktober 2012.
Sutrisno. 2005. Revolusi Pendidikan Di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz. Suwito,2012. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Teknologi Dan Penelitian
Media Instruksional.(online),( http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/),diakses tanggal 14 oktober 2012
Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Edisi kelima). Malang:UM Press.
Utami, D. 2007. Animasi dalam Pembelajaran. (Online), (www.uny.ac.id/akademik/default.php). Diakses pada tanggal 10 oktober 2012.
Wahyudi, dkk. 2009. PKMP: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Spread Sheet Untuk Siswa Sma Negeri 7 Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
top related