peningkatan hasil belajar materi berbagai …
Post on 10-Nov-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
L A P OR A N
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATERI BERBAGAI KELOMPOK SOSIAL DALAM
MASYARAKAT MULTIKULTURAL MELALUI MEDIA
GAMBAR SISWA KELAS V SDN PAKU BETO
Disusun oleh :
ATAKTIUS S.Pd.SD
NIP 19651231 198712 1 019
GURU SDN PAKU BETO KECAMATAN PAKU
Jl. Desa Paku Beto Kecamatan Paku Kode Pos 73611
KABUPATEN BARITO TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
2014
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
2
(PTK)
Judul
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATERI BERBAGAI KELOMPOK SOSIAL DALAM
MASYARAKAT MULTIKULTURAL MELALUI MEDIA
GAMBAR SISWA KELAS V SDN PAKU BETO
Disusun oleh :
ATAKTIUS S.Pd.SD
NIP 19651231 198712 1 019
GURU SDN PAKU BETO KECAMATAN PAKU
Disahkan oleh :
Mengetahui:
Kepala SDN Paku Beto,
RUSLINAWATI, S.Pd.SD
NIP 19600218 198408 2 001
Paku Beto, 20 November 2014
Pembimbing,
JUMAKIR, S.Pd.,MM
NIP. 19670930 199001 1 002
BERITA ACARA SEMINAR
3
Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Enam Bulan Agustus Tahun Dua
Ribu Tiga Belas, bertempat di SDN Paku Beto, yang dihaditi oleh 16 (Enam
Belas) Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Berbagai Kelompok
Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Melalui Media Gambar Siswa Kelas V
SDN Paku Beto”.
Disusun oleh:
ATAKTIUS S.Pd.SD
NIP 19651231 198712 1 019
GURU SDN PAKU BETO KECAMATAN PAKU
Pembahas :
1. TASMIATY (......................................)
2. YUNITHA, S.Pd.K (......................................)
Moderator,
JANURIYAH, S.Pd
Notulis,
EFTANI, S.Pd
Mengetahui:
Kepala SDN Paku Beto
Narasumber,
4
RUSLINAWATI, S.Pd.SD
NIP.19600218 198408 2 001
LETO, S.Pd.SD
NIP. 19690405 199303 1 013
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : TASMIATY
NIP : 19590906 198209 2 001
Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN Paku Beto.
Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Materi Berbagai Kelompok
Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Melalui Media
Gambar Siswa Kelas V SDN Paku Beto.
Penulis : ATAKTIUS, S.Pd
NIP : 19651231 198712 1 019
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SDN Paku Beto.
Telah disimpan di Perpustakaan SDN Paku Beto. Kecamatan Paku Kabupaten
Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai
bahan Referensi.
Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui:
Kepala SDN Paku Beto,
Paku Beto, 20 November 2014
Kepala Perpustakaan,
5
RUSLINAWATI, S.Pd.SD
NIP.19600218 198408 2 001
TASMIATY
NIP. 19590906 198209 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Adapun judul laporan penelitiani ini adalah, ” Peningkatan Hasil Belajar Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Melalui Media
Gambar Siswa Kelas V SDN Paku Beto”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:
(1) Drs. Arsepto Halin, MMA selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito
Timur,
(2) Ruslinawati, S.Pd.SD selaku Kepala SD Negeri Paku Beto
(3) Jumakir, S.Pd.,MM selaku pembimbing.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga
laporan penelitian ini menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Paku Beto, November 2014
6
Penyusun
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Berbagai Kelompok
Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Melalui Media Gambar Siswa Kelas V
SDN Paku Beto”.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Melalui Media
Gambar Siswa Kelas V SDN Paku Beto.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
(action Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari:
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Media Gambar dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Pergerakan Nasional Di Indonesia
Siswa Kelas V SDN Paku Beto..
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan
kesulitan yang sama dapat menerapkan Media Gambar untuk meningkatkan Hasil
Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru
lebih membuat Media gambar yang lebih menarik dan bervariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Media gambar
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR............................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
ABSTRAK...........................................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................ .......................................vi
DAFTAR TABEL.............................................................................. ...............................viii
DAFTAR GRAFIK............................................................................... ..............................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 5
2.1 Kajian Teori.................................................................................... 5
2.1.1 Hasil Belajar……………….......................................................... 5
2.1.2 Media Pembelajaran............................................................,,,,,,,,, 7
2.1.2 Media Gambar……………………………………………..……. 10
2.1.3 Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural…..
13
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 21
3.1 Setting Penelitian........................................................................... 21
3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 21
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 23
3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 26
4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 26
4.1.1 Deskripsi kondisi awal.................................................................. 26
4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 30
4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 39
4.2 Pembahasan.................................................................................. . 44
BAB V PENUTUP........................................................................................... 48
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 48
5.2 Saran............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................... 49
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia memerlukan pendidikan untuk menggerakkan dan
mengembangkan potensi serta kemampuan dasar tersebut kepada pola yang
dikendalikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang fundamental dalam
pembangunan, karena kemajuan bangsa erat kaitannya dengan masalah
pendidikan. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau bangsa Indonesia begitu
besar perhatiannya terhadap masalah pendidikan, bahkan tujuannyapun semakin
disempurnakan. Ini sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.
Secara garis besar, pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila.Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system
pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
9
Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling
efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
suatu dinamika yang diharapkan.
Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas V SDN Paku
Beto, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural siswa rendah di
bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 65.
Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :
a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep
Pendidikan Kewarganegaraan masih rendah,
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan
membosankan,
c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan
dan menganggap Pendidikan Kewarganegaraan hanya sebagai
hafalan saja.
Dengan belajar secara menghapal membuat konsep – konsep Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini
merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang
guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran.
Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif
10
bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan
indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural adalah Media Gambar karena siswa dapat terlibat aktif
karena memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing, sehingga aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat.
Media Gambar merupakan suatu metode mengajar dengan membagikan
lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang
tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari
soal yang ada.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting
melakukan penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya
meningkatkan hasil belajar Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul:
“Peningkatan Hasil Belajar Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural Siswa Kelas V SDN Paku Beto “.
1.2 Perumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
permsalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Media Gambar dapat meningkatkan
hasil belajar Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
siswa Kelas V Paku Beto?”
11
1.3 Tujuan Penelitian
Meningkatkan hasil belajar Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural menggunakan Media Gambar siswa Kelas V SDN Paku
Beto.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu
untuk meningkatkan hasil belajar Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural siswa, memberikan alternative pembelajaran yang
aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu
pembelajaran Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural.
2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Berbagai
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural sehingga pelajaran Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural menjadi lebih
sederhana.
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2012: 46) pengertian hasil belajar adalah
“kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia melaksanakan
pengalaman belajarnya”.Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga
ranah hasil belajar yaitu :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan
bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan
dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang
fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama
yaitu:
13
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses
belajar mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai
berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah
dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau
setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang
tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicaPendidikan Kewarganegaraan bermakna bagi
dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku,
bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan
untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah
afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
14
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
diri terutama dalam menilai hasil yang dicaPendidikan
Kewarganegaraannya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,
Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai
dengan ciri-ciri tersebut di atas.
2.1.2 Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat
dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke
penerima pesan.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas
dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan
metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.
Menurut Briggs (dalam Ruston, 2007) media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti: buku,
film, video, gambar dan sebagainya. National Education Associaton dalam
Sonjaya (2011) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
15
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung
secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
2. Jenis Media Pembelajaran
Dalam www.belajarpsikologi.com (2014) disebutkan ada beberapa
jenis media pembelajaran, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, gambar, poster,
kartun, komik
2. Media Audio : radio, tape recorder, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide, over head projektor (OHP), dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD), komputer
dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang
16
menentukan hasil belajar tetapi ternyata keberhasilan dalam menggunakan
media pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila
ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran maka
tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
3. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa tujuan dalam menggunakan media pembelajaran, diantaranya
yaitu :
1. mempermudah proses belajar-mengajar
2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
3. membantu konsentrasi siswa
4. membangkitkan semangat siswa untuk belajar
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam
pembelajaran. Menurut Marso (dalam Ruston, 2007), apabila sampai hari ini
masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal
yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan
perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada
guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi,
penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media
pembelajaran tersebut.
17
4. Media Gambar Sebagai Pendukung Proses Pembelajaran
Media gambar adalah media yang dipergunakan untuk
memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping
itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Kedudukan media gambar dalam proses belajar mengajar tidak berdiri
sendiri. Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar
materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Menurut Sadiman dalam
www.sekolahdasar.net (2012) mengemukakan ada tiga tahap yang harus
diikuti dalam pemanfaatan media gambar yaitu:
a. Tahap persiapan tahap awal sebelum media gambar dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemanfaatan gambar di dalam kelas yang
meliputi cara memperhatikan gambar bagaimana agar seluruh siswa
dapat melihat gambit tersebut dengan maksimal merata. Setiap gambar
harus rnempunyai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Jumlah gambar yang akan diperlihatkan kepada siswa
harus dibatasi yaitu dengan memperhatikan satu persatu sesuai dengan
materi yang dijelaskan.
c. Tahap tindak lanjut untuk mengetahui keberihasilan proses pembelajaran,
yaitu dengan mengadakan evaluasi dan pemberian tugas-tugas rumah.
18
Selain tiga tahap pemanfaatan penggunaan media seperti yang
dijelaskan tersebut, Sadiman juga mengungkapkan syarat pemanfaatan
media gambar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Syarat tersebut
antara lain:
a. Gambar harus autentik. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya,
seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya.
b. Ukuran gambar relative.
c. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak
tertarik pada gambar.
d. Perbuatan. Gambar hendaknya sedang melakukan perbuatan. Siswa
akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang
sedang bergerak.
e. Gambar hendaklah Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat
mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu gambar
haruslah jujur disesuaikan keadaan sebenarnya, sehingga tidak
membingungkan siswa dalam mengubah pandangan yang abstrak
kedalam pandangan yang konkrit.
5. Menggunakan Gambar Dalam Kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak,
baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang untuk
19
penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan
memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga bisa menjadi tidak
efektif, apabila terlalu sering digunakan. Gambar sebaiknya disusun menurut
urutan tertentu dan dihubungkan dengan materi pembelajaran yang sesuai.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran
yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri
dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan dengan cara, menyusun cerita
berdasarkan gambar, mencari gambar-gambar yang lama, atau menggunakan
gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya
efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih,
besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau
diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,
menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat,
perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.
6. Kelebihan Media Gambar
Beberapa kelebihan dari penggunaan media gambar antara lain:
1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistic menunjukkan pokok
masalah dibanding dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa,
anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat
mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas
20
lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjtdi di masa lampau,
kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang kadang tak dapat dilihat
seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau
penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang
dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan
ke salahpahaman.
5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan
peralatan yang khusus.
2.1.3 Berbagai Kelompok social dalam Masyarakat Multikultural
1. Kelompok Sosial
a. Pengertian kelompok
Secara Sosiologis: Kelompok sosial adalah kumpulan dari orang-
orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi, yang dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
b. Pengertian kelompok sosial
Kelompok sosial merupakan kesatuan dari manusia yang hidup
bersama dengan hasrat yang sama, bekerja bersama, berperasaan yang
sama dan bertujuan yang sama. Perasaan persatuan dalam kelompok
sosial, baru akan tercapai apabila setiap anggota kelompok mempunyai
pandangan yang sama tentang masa depan yang bersama dan dengan sadar
21
di antara mereka mengetahui tugas-tugas dan syarat-syarat untuk
mewujudkan masa depan itu.
Syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial:
1) Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian
dari kelompok yang bersangkutan.
2) Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan
anggota yang lainnya dalam kelompok itu.
3) Ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok itu, sehingga hubungan antar mereka bertambah erat.
4) Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
2. Masyarakat Multikultural
a. Pengertian komunitas
Komunitas adalah kesatuan hidup manusia yang menempati suatu
wilayah yang nyata, berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
serta terikat.oleh rasa identitas komunitas.
Unsur-unsur sentimen komunitas:
1) Seperasaan
Setiap orang berusaha mengindentifikasikan dirinya dengan
anggota kelompok. Semua anggota komunitas merasa dirinya
sebagai bagian dari komunitas. Mereka memiliki solidaritas yang
tinggi sehingga kalau ada gangguan terhadap wilayah mereka
dihadapi secara bersama-sama.
2) Sepenanggungan
22
Setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan
keadaan masyarakat itu sendiri. Hal ini memungkinkan bagi
anggota komunitas untuk menjalankan peranannya, sehingga dia
memiliki kedudukan yang pasti dalam komunitasnya.
3) Saling memerlukan
Masing-masing anggota suatu komunitas merasakan
ketergantungan terhadap komunitasnya, sehingga kalau seseorang
anggota komunitas ada gangguan,dia akan meminta bantuan atau
perlindungan pada komunitasnya. Dalam komunitas juga terdapat
kerjasama.
Menurut Kingsley Davis, untuk membuat klasifikasi komunitas dapat
digunakan empat kriteria yang satu sama lain saling terkait yaitu:
− Jumlah penduduk
− Luas wilayah, kekayaan, dan kepadatan penduduk
− Fungsi khusus dari masyarakatsetempat terhadap seluruh
masyarakat
− Organisasi masyarakat setempat.
Kriteria di atas dapat digunakan untuk dapat membedakan berbagai
jenis komunitas, terutama untuk membedakan masyarakat sederhana
dan masyarakat modern.
b. Pengertian masyarakat
− Secara Etimologi masyarakat berasal dari bahasa Arab
musyarakat. Musyarakat berasal dari musyarak yang artinya
23
“bersama-sama” atau “sebelah-menyebelah”. Masyarakat berarti
“kumpulan” atau “orang ramai bersama”.
c. Masyarakat Tradisional.
Masyarakat tradisional banyak dijumpai pada masyarakat suku-suku
terasing atau pedesaan dimana seluruh kehidupan masyarakatnya
termasuk teknologi bercocok tanam, cara pemeliharaan kesehatan, cara
memasak makanan dan sebagainya tergantung pada pemberian alam.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, artinya ada pekerjaan
yang hanya dikerjakan oleh wanita saja dan ada pekerjaan yang khusus
kaum laki-laki.
d. Masyarakat Modem
Ciri masyarakat modern: ada pembagian kerja yang terperinci dan
spesialisasi yang teliti. Anggota masyarakat hanya menjalankan satu
jenis pekerjaan (profesi) saja, ada berbagai macam lapangan kerja, ada
budaya membaca, menulis dan mengadakan penelitian, sangat
menghargai waktu, hidup tidak lepas dari teknologi. Pada umumnya
masyarakat modem merupakan masyarakat kota.
1) Masyarakat Kota mewakili masyarakat Modern menurut Talcott
Parson memiliki ciri:
− Netralitas efektif: sikap netral, acuh tak acuh sampai tidak
perduli dengan urusan orang lain
− Orientasi diri: menonjolkan kepentingan pribadi
− Universalisme: menerima sesuatu secara objektif, ukuran
24
objektif adalah peraturan
− Prestasi: suka mengejar prestasi
− Spesifitas: jelas dan tegas dalam hubungan pribadi (tanpa basa-
basi)
A. Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multkultural
1. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia
a. Adanya kemajemukan suku bangsa
Salah satu sifat keanekaragaman masyarakat Indonesia adalah
masyarakat kita terdiri atas berbagai macam suku bangsa . yang
tersebar di seluruh nusantara, suku-suku bangsa tersebut antara lain
suku bangsa Aceh. Batak, Minangkabau, Komering, Rejang, Nias,
Kerinci, Lampung di Sumatera; suku bangsa Sunda, Jawa, Madura di
Pulau Jawa; suku bangsa Dayak di Kalimantan, suku Bugis, Toraja,
Minahasa di Sulawesi; suku bangsa Bali di Pulau Bali; suku bangsa
Komoro, Mapia, Asmat, Dani di Irian.Jaya; dan suku bangsa lain di
wilayah Indonesia.
2. Karakteristik Masyarakat Multikultural di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Kebenaran pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio kultural maupun
geografis yang begitu beragam dan luas. Jumlah pulau yang berada
diwilayah NKRI sekitar13.000 pulau besar dan kecil. Populasi
penduduknya lebih dari 215 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang
menggunakan hampir 200 bahasa. Selain itu, mereka juga menganut
25
agama dan kepercayaan . yang beragam seperti, Islam, Khatolik, Kristen
Protestan, Hindu, Budha, Konghucu serta berbagai macam aliran
kepercayaan.
Keanekaragaman ini diakui atau tidak akan dapat menimbulkan
berbagai persoalan seperti yang sekarang dihadapi bangsa ini. Korupsi,
kolusi, nepotisme, premanisme, perseteruan politik, kemiskinan,
kekerasan, separatisme, perusakan lingkungan dan hilangnya rasa
kemanusiaan adalah bentuk nyata sebagai bagian dari multikulturisme itu.
Contoh konkret inisalnya adanya kekerasan terhadap etnis Cina di Jakarta
mei 1998, perang Islam-Kristen di Maluku utara 1999-2003, perang etnis
warga Dayak dengan Madura, d1l.
B. Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
1. Kelompok Kekerabatan
Kelompok yang masih sederhana dengan jumlah anggota terbatas,
biasanya hubungan antaranggota saling mengenal secara mendalam. Dasar
ikatan kelompok adalah sistem kekerabatan; terdiri dari. anggota keluarga,
termasuk pula atas dasar persaman pekerjaan atau status sosial dalam
masyarakat.
Ciri-ciri kelompok kekerabatan:
− Keanggotaan kelompok masing-masing mempunyai prestise tertentu
sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.
− Dalam kelompok ini kadang-kadang bersifat pamrih, karena barang
siapa yang telah mendapat pertolongan, maka pada waktu tertentu
26
dirasakan sangat tidak pantas apabila tidak membalas bantuan yang
pernah diterimanya. Misalnya dalam kegiatan sambatan membangun
rumah, rukun kematian, menanam padi di ladang, dalam upacara
perkawinan, dsb.
2. Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik.
Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua macam:
- Solidaritas mekanik
Menurutnya bentuk mekanik merupakan bentuk yang naluriah yang
ditentukan o1eh pengaruh ikatan geografik, biogenetik, dan keturunan
lebih lanjut.
- Solidaritas organik
Terbentlukriya kelompok karena kesadaran manusia/keinginan yang
rasional.
3. Kelompok Primer dan Kelompok sekunder
Kelompok primer dan Kelompok sekunder memiliki ciri yang relatif sama:
- Para anggota saling membagi pengalaman
- Berencana dan memecahkan masalah bersama
- Berusaha memenuhi kebutuhan bersama
Pembedanya adalah dalam kelompok primer (kelompok kecil) hubungan
antaranggota lebih dekat (face to face), sedangkan dalam kelompok
sekunder (kelompok besar) hubungan antaranggota relatif jauh/luas.
4. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
a. Kelompok Formal
27
Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan
dan didasarkan pada ukuran-ukuran yang tegas. Aturan tersebut
sebagai sarana untuk mengatur hubungan antar anggotanya di dalam
setiap usaha mencapai tujuannya. Status anggota diatur pula sesuai
dengan pembatasan tugas dan wewenangnya. Contoh: Instansi
pemerintah, SMK dan sebagainya.
b. Kelompok Informal
Kelompok yang terbentuk karena kuantitas pertemuan yang cukup
tinggi dan berulang-ulang. Pertemuan dilakukan atas dasar
kepentingan dan pengalaman masifig-masing yang relatif sama. Dalam
kelompok informal terdapat juga klik (qliques) yaitu kelompok yang
terikat kuat atas dasar persahabatan atau kepentingan bersama dan
mempunyai perasaan kelompok yang sangat kuat.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Paku Beto Kabupaten
Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota sekitar 20
km dari kota Kabupaten. SDN Paku Beto Kabupaten Barito Timur Propinsi
Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang tidak lengkap dengan adanya
Perpustakaan yang kurang memadahi dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak
9 orang terdiri dari 1 (satu) kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama Kristen, 1
guru penjaskes dan 1 penjaga sekolah.
3.2 Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas V dengan jumlah siswa sebanyak
8, yang terdiri dari 4 siswa laki – laki dan 8 siswa perempuan SDN Paku Beto,
Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
3.3 Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu
pada bulan September sampai dengan Nopember 2014. Penelitian ini pada materi
Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
diajarkan.Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1
kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas
dengan Siklus.
29
1. Siklus I
Pada siklus ini membahas subkonsep materi Materi Berbagai Kelompok Sosial
Dalam Masyarakat Multikultural.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan
perencanaan tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar
observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi
berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
1) Siswa diminta untuk mempersiapkan diri di rumah dengan memberi tugas
membaca bahan ajar sehingga siswa memiliki kesiapan belajar.
2) Guru menjelaskan materi Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural secara klasikal.
3) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing–
masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa, kemudian LKS dan siswa
diminta untuk mempelajari LKS.
4) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai
dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok,
diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok
siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab
terhadap kelompoknya.
c. Tahap Observasi
30
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek
yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru.
Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar
siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I
dan menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.
Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini
belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 65 %.
2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan
individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.
2. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan
dalam merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan
kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap
siklus I.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK
ini yaitu :
a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang
31
kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.
b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini
terdiri dari:
1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh Guru.
3.5 Teknik Analisa Data
Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif,
seperti berikut ini :
1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan
Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi
Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural
dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Media Gambar.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika siswa
tersebut mampu mencapai nilai 65.
Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini
jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing
di hitung dengan rumus,menurut Arikunto (2012:24) sebagai berikut:
𝑃 =𝐹
𝑁 𝑥 100%
32
Dimana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap aktifitas
N = Jumlah seluruh aktifitas
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi kondisi Awal
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
Pembelajaran Tipe Media Gambar pada Materi Berbagai Kelompok
Sosial Dalam Masyarakat sub (1) Pengertian Pergerakan Nasional dan (2)
Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional. Disamping itu guru
juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar
observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil
belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan
observer mendiskusikan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin 9 september
2014 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan
pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan
inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking
34
berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk
dapat menemukan berkaitan dengan Media Gambar, pertama-tama guru
membagi siswa dalam 2 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan
setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa
dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih
dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang
hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus
mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan
dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
strategi Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang
35
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan
keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.
c. Observasi
Partisipasi siswa Kelas V SDN Paku Beto ada peningkatan dalam
Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan
model pembelajaran menggunakan Media Gambar. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun
masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan
Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada
kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut
agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa mampu
meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas V SDN Paku Beto dalam kegiatan belajar
mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa
pada kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal dengan penerapan
Media Gambar dengan jumlah 8 terdapat 4 siswa atau 50 % yang tuntas dan
yang tidak tuntas ada 4 Siswa atau 50,0% yang tidak tuntas. Data dapat
dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal
No. Nama Siswa Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural
kondisi
awal
Tuntas Tidak Tuntas
36
1 Janu Pratama 70 V
2 Mareta Anugrahni 50 V
3 Tuahnu Isa Paruna 65 V
4 Tomi 57 V
5 Yehezkiel Zerevata 66 V
6 Cindi Elvira Agnesia 62 V
7 Mestel Rooy 61 V
8 Erai Hanoriyani 65 V
Jumlah 496
Rata-rata 62
Ketuntasan klasikal 50% Belum tuntas
d. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar pada materi Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural dengan menerapkan Media Gambar ternyata
hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 62 dan secara klasikal sebesar
50,0%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang
dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada
materi Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural.
Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada
materi bahan Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
37
Multikultural. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan
hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga
ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua,
siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti
bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua
kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan
guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi
baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut
di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang
pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok
untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara
demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa
lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa
yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga,
peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural khususnya
untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok
dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini
penjelasannya dibantu oleh pengamat.
4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1
1. Perencanaan
38
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
Pembelajaran Tipe Media Gambar dengan Materi Berbagai Kelompok
Sosial Dalam Masyarakat Multikultural sub (3) Perkembangan
Pendidikan di Indonesia dan (4) Peranan Golongan Terpelajar,
Profesional dan Pers dalam menumbuhkan Kesadaran Nasional
Indonesia. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya,
guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan
di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.
e. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin 23
September 2014 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk
kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking
berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
icebreaking yang dilakukan guru.
39
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk
dapat menemukan berkaitan dengan Media Gambar, pertama-tama guru
membagi siswa dalam 2 kelompok dan setiapkelompok terdiri dari 4
orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan
setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa
dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih
dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang
hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus
mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan
dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran
menggunakan Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan
keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.
f. Observasi
1) Hasil Belajar Siswa
40
Partisipasi siswa Kelas V SDN Paku Beto ada peningkatan
dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar. Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan
Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang
muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan
adanya masalah yang terjadi pada siklus I, maka kami bersama
pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki
pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan
hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas V SDN Paku Beto dalam kegiatan belajar
mengajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini terlihat dari hasil
belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan
penerapan model pembelajaran menggunakan Media Gambar dengan
jumlah siswa 8 orang, terdapat 6 siswa atau 75,0% yang tuntas dan
yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 25,0% yang tidak tuntas. Data
dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I
No. Nama Siswa Berpikir Kreatif dan Kritis
Siklus I Tuntas Tidak Tuntas
1 Janu Pratama 80
2 Mareta Anugrahni 60 V
3 Tuahnu Isa Paruna 85
41
4 Tomi 60 V
5 Yehezkiel Zerevata 75 V
6 Cindi Elvira Agnesia 70 V
7 Mestel Rooy 75 V
8 Erai Hanoriyani 75 V
Jumlah 580
Rata- Rata 72,5
Klasikal 75%
2) Aktifitas Siswa
Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan
belajar yang menerapkan model Media Gambar pada Materi Berbagai
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural pada siklus 1 adalah
rata–rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran
yang mereka jalani dengan menggunakan Media Gambar digunakan
angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran
selesai. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar, ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan
rangkuman hasil angket tentang tanggapan 8 siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar yang diterapkan selama
kegiatan pembelajaran materi Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
42
Masyarakat Multikultural , siswa secara umum memberikan tanggapan
yang positif selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang,
siswa juga merasa senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas,
maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang
baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga
merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa
memperoleh manfaat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Media
Gambar.
Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar
No
.
Uraian Tanggapan Siswa
Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
8 87,5 1 12,5
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
a. Materi pelajaran
b. Lembar kerja siswa (LKS)
c. Suasana Belajar di Kelas
d. Cara penyajian materi oleh guru
8
8
8
8
100
75
87,5
100
0
2
1
0
0
25
12,5
0
Sulit Tidak Sulit
43
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti
pembelajaran ini
8 75 2 25
Bermanfaat
Tidak
Bermanfaat
F % F %
4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi
kamu ?
8 100 0 0
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 8 100 0 0
Ya Tidak
F % F %
6. Apakah kamu menginginkan pokok
bahasan yang lain menggunakan Media
Gambar?
8 87,5 1 12,5
Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran
Menggunakan Media Gambar
N=Jumlah: 8 orang
3) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar ditunjukan pada tabel 4,
bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
44
kooperatif tipe Media Gambar dalam materi pelajaran Berpikir Kreatif dan
Kritis pada siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan Media Gambar
No. Aspek yang diamati
Skor pengamatan
RPP I Keterangan
1.
2.
3.
4.
Pesiapan
Pelaksanaan
Pengelolaan Kelas
Suasana Kelas
3,0
2,5
2,5
3,0
Baik
Baik
Baik
Baik
Rata – Rata 2,75 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik
g. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar pada Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Berbagai
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural. Menurut
pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,
45
siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi
LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan
hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman
sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu
menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi
di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi
baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut
di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang
pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok
untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara
demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa
lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa
yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga,
peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Berbagai
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural khususnya untuk
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya
dibantu oleh pengamat.
3. Deskripsi data siklus II
46
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
Pembelajaran Tipe Media Gambar dengan memperbaiki kekurangan pada
siklus I pada materi Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural sub (5) Bentuk-bentuk Organisasi Pergerakan Nasional (6)
gagasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Disamping itu guru juga
membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi
aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil
belajar.Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan
observer mendiskusikan lembar observasi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin 11
Oktober 2014 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB.Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk
kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking
berupa menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
47
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk
dapat menemukan berkaitan dengan Media Gambar, pertama-tama guru
membagi siswa dalam 2 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa.Perwakilan
setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa
dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih
dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang
hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus
mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan
dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
strategi Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan
keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.
48
a. Observasi
1) Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas V SDN Paku Beto ada peningkatan dalam
Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model
pembelajaran kooperatif menggunakan Media Gambar. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih
ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung.
Partisipasi siswa Kelas V SDN Paku Beto dalam kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus
II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Media Gambar dengan jumlah 8 siswa, terdapat 7 siswa atau
87,5% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 1 Siswa atau 12,5% yang tidak tuntas
dan nilai rata-rata sebesar ……….. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II
No. Nama Siswa Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural
Siklus II Tuntas Tidak Tuntas
1 Janu Pratama 90
V
2 Mareta Anugrahni 80
V
3 Tuahnu Isa Paruna 100
V
4 Tomi 64
V
5 Yehezkiel Zerevata 90
V
49
6 Cindi Elvira Agnesia 80
V
7 Mestel Rooy 85
V
8 Erai Hanoriyani 85
V
Jumlah 674
Rata-rata 84,25
Ketuntasan klasikal 87,5%
Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar
N = Jumlah: 8 orang
2) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar ditunjukan pada tabel 4,
bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Media Gambar dalam
materi pelajaran Berpikir Kreatif dan Kritis pada siklus I sebesar 2.93 yang
berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan
Media Gambar
No. Aspek yang diamati
Skor pengamatan
RPP II Keterangan
1.
2.
3.
4.
Pesiapan
Pelaksanaan
Pengelolaan Kelas
Suasana Kelas
3,25
2,75
2,75
3,0
Baik
Baik
Baik
Baik
50
Rata – Rata 3,125 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik
3) Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar pada Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan
Media Gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan
difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi
Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural. Menurut
pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,
siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi
LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan
hal – hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman
sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu
menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi
di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi
baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di
atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang
51
pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk
menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara
demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih
memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang
saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti
memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Berpikir Kreatif dan
Kritis khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab
oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini
penjelasannya dibantu oleh pengamat.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal
siswa Kelas V SDN Paku Beto untuk Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam
Masyarakat Multikultural sub (1) Pengertian Pergerakan Nasional dan (2) Latar
Belakang Munculnya Pergerakan Nasional dengan model pembellajaran
mengunakan Media Gambar diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 62,0
dengan nilai tertinggi adalah 70 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 50
terdapat 1 orang dengan ketentusan belajar 50,0% dan yang tidak tuntas 50,0%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas V SDN Paku Beto
pada siklus 1 untuk Materi Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural sub (3) Perkembangan Pendidikan di Indonesia dan (4) Peranan
Golongan Terpelajar, Profesional dan Pers dalam menumbuhkan Kesadaran
Nasional Indonesia dengan model pembelajaran, Media Gambar diperoleh nilai
52
rata – rata siklus 1 sebesar 72,5 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 1 orang
dan nilai terendah adalah 60 terdapat 2 orang dengan ketentusan belajar 75,0%
dan yang tidak tuntas 25%.
Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Berbagai Kelompok
Sosial Dalam Masyarakat Multikultural sub (5) Bentuk-bentuk Organisasi
Pergerakan Nasional (6) gagasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa diperoleh
nilai rata – rata siklus II sebesar 82,8 dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 1
orang dan nilai terendah adalah 64 terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar
87,5% dan yang tidak tuntas 12,5%. Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I
maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan siswa tersebut pada
dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah. Berdasarkan
data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar siswa Kelas V SDN Paku Beto tahun pelajaran 2014/2015
menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Berpikir
Kreatif dan Kritis. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan
peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Berpikir Kreatif dan
Kritis. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar.
2. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang
menerapkan Media Gambar pada materi Berpikir Kreatif dan Kritis menurut
penilaian pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun
aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa:
53
mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok,
bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi,
memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa
menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang
paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi.
Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab
untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso
(dalam anam, 2000:40) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab
dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.
3. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Media Gambar
Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori baik untuk
semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki kemampuan yang
baik dalam mengelola Media Gambar pada Materi Berbagai Kelompok Sosial
Dalam Masyarakat Multikultural. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim
(2000), bahwa guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar,
yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan
pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat
ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam Nur dan
Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam pengelolaan
54
pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
efisien.
4.Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Media Gambar
Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran
kooperatif tipe Media Gambar yang diterapkan oleh peneliti menunjukan
bahwa siswa merasa senang terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar
dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut siswa, dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar mereka lebih mudah memahami
materi pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa
tercipta semakin baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan
siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe Media Gambar disebabkan
suasana belajar dikelas yang agak ribut.
Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan
Media Gambar. Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya
menggunakan Media Gambar, dan siswa merasa bahwa model pembelajaran
kooperatif menggunakan Media Gambar bermanfaat bagi mereka, karena
mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat mudah
diingat. Hal ini sesuai dengan pendapat rejeki (2000) yang mengatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang
dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar sikap siswa yang lebih
positif, menambah motivasi dan percaya diri sera menambah rasa senang siswa
terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatiftipe Media Gambar, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi Berbagai
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural Siswa Kelas V SDN Paku
Beto.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan
saran–saran, yaitu:
1) Kepada guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang mengalami kesulitan yang
dapat menerapkan Media Gambar sebagai alternatif untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar kelas.
2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Media Gambar disarankan
untuk membikin Media gambar yang lebih menarik dan bervariasi.
56
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas
--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta: Depdiknas
-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Jakarta: Depdiknas
-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.
Hulu, yuprieli. Dkk. 2011. Suluh siswa 1: Berkarya dalam Kristus. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Kemdiknas
-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas
Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT
Remaja Rosda Karya
Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung:PT Remaja Rosda Karya
Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe MEDIA GAMBAR. Surakarta: Tiga
Serangkai
57
PEDOMAN OBSERVASI GURU
1. Nama Sekolah : .........................................................................................................
2. Nama Guru : .......................................................................... ...............................
3. Mata Pelajaran : .........................................................................................................
4. Kelas / Semester : .........................................................................................................
5. Hari / Tanggal : .........................................................................................................
No Uraian Kegiatan
YA / ADA Tidak
ada
Nila
i Catatan
Baik Kurang
baik
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a. Silabus
b. Program / Rencana Pembelajaran Semester
c. Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian, ujian blok,
ujian remedi, nilai tugas-tugas lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan siswa
c. Memberitahukan topik pembelajaran : SK/KD
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Kartu soal sesuai Materi Pelajaran
b. Penyiapan Kartu Jawaban secara acak
c. Penyajian materi
2. - Pengelompokkan siswa
- Pembagian kartu soal dan kartu jawaban
-Siswa mengerjakan soal secara kelompok
-Siswa mencari jawaban yang cocok dengan cara
memasangkan pada kartu soal
-Siswa mencatat jawaban pada buku catatan
C. PENUTUPAN
a. Post Test
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah (PR)
Jumlah
Rata – rata
Kesimpulan :.................................................................................................. ......................................
Saran / Pembinaan :.........................................................................................................................................
Pengamat/Observer,
.....................................
58
PEDOMAN OBSERVASI SISWA
Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Nama Guru :
NO
ASPEK PENGAMATAN
KOMENTAR
KET
1 Memperhatikan penjelasan Guru
2 Mempelajari LKS dengan
sungguh-sungguh
3 Melakukan kegiatan sesuai LKS
4 Mencatat hasil kegiatan sesuai
LKS
5 Diskusi kelompok tentang hasil
kegiatan
6 Menyusun hasil kegiatan
7 Mempresentasikan hasil kegiatan
kelompok
8 Menghargai gagasan teman
9 MenyamPendidikan
Kewarganegaraankan gagasan
pada kelompok
10 Mengambil keputusan/ kesimpulan
kelompok
11 Member tanggapan pada kelompok
lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin
kerja
13 Memcatat hasil kesimpulan
Pengamat,
………………..………
59
LEMBAR RESPONDEN SISWA
Nama Siswa :…………………………………..
Kelas :…………………………………..
Hari/Tanggal :…………………………………..
NO URAIAN YA TIDAK KET
1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti
kegiatan pembelajaran ini ?
2 Apakah kamu merasa senang terhadap Materi
pelajaran?
3 Apakah kamu merasa senang menggunakan Lembar
kerja siswa (LKS)?
4 Apakah kamu merasa senang Suasana Belajar di
Kelas ini?
5 Apakah kamu merasa senang Cara penyajian materi
oleh guru?
6 Apakah kamu merasa sulit Mengikuti pembelajaran
ini?
7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?
8 Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?
9 Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang
lain menggunakan model kooperatif tipe MEDIA
GAMBAR?
JUMLAH
Responden,
……………………………….
top related