perlindungan hukum hak atas informasi dan keamanan pewarna...
Post on 17-Jul-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS INFORMASI DAN KEAMANAN
DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT
PEWARNA TEKSTIL RHODAMIN B BERDASARKAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM
OLEH:
SITI FATIMAH NIM. 10340174
PEMBIMBING:
1. ISWANTORO, S.H., M.H. 2. MANSUR, S. Ag., M.Ag.
ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2015
ii
ABSTRAK
Makanan adalah kebutuhan pokok bagi manusia agar dapat mengerjakan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum manusia tidak akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Teknologi pengolahan makanan dewasa ini berkembang cukup pesat termasuk di Indonesia.Walaupun teknik pengolahan makanan telah berkembang pesat, makanan yang di konsumsi juga harus aman bagi keselamatan dan kesehatan jasmani maupun rohani. Makanan yang akan didistribusikan harus memenuhi persyaratan kualitas, penampilan, dan cita rasa. Namun, telah terjadi penyalahgunaan pemakaian pewarna untuk bahan makanan.Banyak produsen yang menggunakan pewarna tekstil untuk berbagai produk makanan. Pewarna tekstil yang banyak digunakan oleh produsen makanan adalah rhodamin B. Berangkat dari kejadian tersebut, penyusun ingin meneliti lebih jauh mengenai perlindungan hukum hak atas informasi dan keamanan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil rhodamin B berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka penyusun menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) studi kasus yaitu penelitian langsung yang penyusun lakukan secara intensif, terinci dan mendalam pada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Yogyakarta, Balai POM DIY, dan Lembaga Konsumen Yogyakarta. Sifat penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang merupakan suatu pendekatan yang mengacu norma-norma hukum perlindungan konsumen yang berlaku dan teori-teori perlindungan konsumen yang ada kemudian dikaitkan dengan perlindungan hukum hak konsumen atas informasi dan keamanan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil rodhamin B yang dilakukan dalam praktek lapangan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Setelah dilakukan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai cara yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Yogyakarta, Balai POM DIY dan Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam rangka melindungi hak konsumen yaitu dengan mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah maupun perkumpulan-perkumpulan, pengawasan pada pedagang asongan, fasilitas pengaduan konsumen baik secara langsung maupun melalui media elektronik dan pemberian sanksi terhadap pelaku usaha yang melanggar. Hambatan yang ditemui adalah yaitu keterbatasan anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan yang telah diagendakan sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana, sistem birokrasi yang masih berbelit-belit sehingga tindak lanjut terhadap pelaku usaha yang melanggar tidak dapat dilaksanakan dengan cepat, tingakat kesadaran konsumen yang masih rendah terhadap kesehatan konsumen itu sendiri, dan masih banyaknya pelaku usaha yang lebih mementingkan sisi keuntungan semata tanpa memperhatikan kesehatan konsumen.
III
VLIONEOI'I^IIN
s I0z Iahtr 0€ 'euP)Bf8oA
'elelsnd -rBuep ttlulep uelttlnluEc e,(PS qupns el-ros 'rrusrlnrred uup usnulrel
BIIIo uu4rluqradueu ue8uep urel 3ue:o e,tre1-eX.ru>1 IrBp lrquru u,{es qplo}
8ue,( nluepei uur8eq uped rluncel 'urpues u,(es srln1 e,{.re1 reueq-reueq qelepe
e,(ursr qrunles uup ,,'e;ru4e,{3o1 u}o) Ip ueu.rnsuo) ue8unpurl-re4 3uu1ue16661
unr1uJ 8 rouroN Suepug-Sueprrn ueI-resupreg B r.rrrrepoqU llls>1e1 e-tuelv'ed wZ
Sunpuu8uayX Suur( rrpuu{elN rsunsuo>18uel I r.u€lep trpuputee) uup ISBuuoJuI sE]V
{EH urn{n11 ue8unpullred., :1npnlreq Suef rsdt.t>1s e^\qeq trc>1e1u,{uetu tut uu8ueq
(Un) r:e3e51 uu1s1
e8e[r1e;l uuuns
selrs.rolnrf) LLrnInH uep qe r:e,{5 :
rrnlnH nurll :
vLt)bE)t:qBurrlPc rlrs :
sulln{Bcuesrunf
I^IINBrrleN
ue8uel epueueq 3ue1 :rur qPA\Pq rp
ISdIUXS NYI'ISVE>I NVVIYANUTd IYUNS
OU/z0-90-I IS-)SNIn-Wg eye1e.,{3oa u8eftleyuuunSrre8e5l tuBISI sBlIsreAIufI
U€i
IOO I Z0Z66I,IOI996 r'dtNH'N"H'oJoJUtsA\SI
gi0z Iahtr '?u€IP{8oA
' qA| J,^& lUIl)Ir€ l€ ( nlu€ luss?l[
'qrseleuruat rrplduon rLUeI nlr Inlun'qeFsEbeunru Sueprs e>1 uu>lniurp
ureSes ludep :u8e sulc rp lnqesrel :rq1e se8nl nule rsdrrls de:eq8ustu rur ue8usq'ruDInH nlull ruel€p nl€s €]eJls euelres rule8
qelo:edueur 1e.refs nlES r{Bles reBeqes eyu>1e,(3o1 e8e[r1u;1 u€uns NIn tunlnHnurll rpnls ure:3o:4 tun>InH uep qe.r-refs sBUnIBC epede>1 uelnferp ludep qupns
.,uerunsuo) ue8unpurl:o4 3ue1ue1666 1
unqeJ 8 roruoN Suepug-Suupuq uelrusupereg g unupporftl
IIlqeI "rLru./s.ed p7 flunpuu8ueiz,q SueX ueuelullJ tsurnsuo>18ue7r1
urelep uuueruee) uep rseuuojul sBlV IEH lurulng ueSunpullJed,, : rsdrrlg InpnlvLtUvtjt: htIN
qulllrlec rlrs : sruBN
:lrupnes rsdrnls u^rqeq ledupuedreq IrB{ e{eru uu4ruq;ed uelepu8uauruep uu8urqurq uu{lrequeu ?Ues Bs{Feuretu uup rlrleueru 'eceqursur rleleles
' qA\'4$, run)rBls.ntuulEssv
upu1u,(3o1rpepu1ef8o1 u8eirley uuuns NIn
urqnH uup qe.Fu.(S s€]lruluC uu{e6l 'r1}A
:epude;1
rlHV su8nl4sdmlg uunln1es:ed ]urns :
ISdIIDIS NYffNIgSUgd I\rUOS
OU/20-S6-nig-)SNln-hig rse1eX3o1 e8e ft pyueungFe8e5l tu?lsl selrsrelrun
100 I 109002 09L6I'dIN
s0lz IaN 'Pue{P{8oA
' q[|r1y\ LUnI IB IB. nIUp IBSSBIA
'r{rsB{uurFel uulducn rlue{ nlr Inlun .qu.(sebeunu Eurprs e{ ue{nfurp
"re8es ledep :BAB sele rp lnqesral n{IB seanl ne}B rsduls dereq8ustu rur uBBueC
'run>InH nu11 ueltp nlus Blulls euuftus tele8qalo;aduaurture,(s nl?s qelus ru8eqes uuEIu{8oA u8u[r1uy ueuns NIn rrn{nHntull rpnls uru-6o:4 urn{nH uep qu,ue,(S sellnleC upedaluulnlerp ludup qupns
..ue[rnstro\ ue8unpur pe4 3uu1ua1
6661 unqeJ g ror.uoN Suepuq-Suepun uplrpsupura€l g unuupoq5
IIISIoJ srlrB/v\ad 1e7 SunpueSueyq 8ue,{ ueueletrAl rsrunsuolSue6lurulup ueuutu?a) uup rsuurloJul sElV {eH urnr{nH ue8unpurpa4,, : rsdl-r1g Inpnf
vLrjbejt:q?urluc rlrs :
I^IIN3UI?N
:lrepn€S rsdrr4s u^rqpq ludupued-req ltuul s{etu ue4reqred uu>lepe8ueuuup uuSurqulrq uu{Heqruoru eues ps{Fourour u?p r}rleusru 'ecuqruour qpleles
qA\'l1yL turull?lB.nlu?Isssv
upu1u,(3oa rpe8u[r1ey uuuns NIn
urnlnH uep qe.Fe,(S selln>tpC ue{eq .q}A
:?p3do)
rlHV su8nlTrsdulg uenln1as]ed ]urns : I?H
ISdIU)IS NYOfNIgSUfld I\ilUNS
olet OIVZg-S0-hlg-)SNln-hlg euo1ex3o1 eEefilu;,peung'eae51 .',elsl setrsre^*" m
fu%l ruli)lril J uIl) till.illl\\ sllllll)Lll-lnl.lr)lri;i,r.1 t:irit lrt\l ttl'ttitS \l )
( l()a lLllll' \-() 'lli-lll)lll iirr.1
I00 I r06r,i6l rlr0096l'dl\l
---\---...- --_ -
: I I t',\svoyN.-) I{ I\ r-r-
'nl.it:r1u.iio.1 rir:l'r1rrr1 LrnLlnq rnirq rurls-l snus.ta.\ru--.1 Lult)l11FI LIup
l.it],(s s-llllll)ill .l LLill)llrlI nLLrll rl)nls Lrru.rirr.ld Lirl() t]Lul.1J]ll) tllllf l trt:11t.:1t:,(tttp ttuq
i()0 II0I I()Z(r I'd I"\.'l{ 'rilrrpn Us.r0 '}o.Id
qu
\,::ltt; ttttrl:i(l :
l-l0li0I:tl'll.llllll I Ill(:
u 1.r rrr1u,(iio.1
r?lo\l !p uJtullsuo\; tttli'ittttl)tlll.lJcliiuu1uc11r661l untluJ f,l .lotuo\ Struptt-1-3uupu11 uu)l.rt,supu.rJg tl ttltuupotltllrls)lc.l. uu.tu,\\Jd lrlz iittrtltutlRttclliJuu.(rrulru)ltrl\rsurnsuor13uc11
ruulull tItlutll.tlt,c)l' ttttll ISuttllo.ItllsulV )luFI tun)lnH tttti'itltt1lut1.to.1
rnlr Suuiue 61
irl.r:rl rrr:lLlr (sr:blrinr-rrrll LIUloJ-
INI NLrLuuN
LItl() un(nslI itrtP ttut[c[t;ts.tccltlt 3Lte1
lnprrl' LniLrol) .irq)[y' suinl rsdr.r>15
sl0c iga (r'00 dd III ;0 NLI:.iir111i,"H I I-l )l Y S Y I) r'l .l-l I S d I tl )l S \ \' I I \ :^ il O \ :l d
oI r0-s0-l\fl-)lsNI:l-l\ I
rJlf')
vii
MOTTO
“Jangan menghabiskan hari ini hanya untuk menghawatirkan hari esok”
Just do the best
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsiku ini ku persembahkan untuk:
Kedua orang tuaku : Ayahanda Nur Sholeh dan
Ibunda Haryati, Yang senantiasa memberikan do’a dan
dukungan sehingga ananda berhasil mendapatkan gelar
sarjana
Kakakku Muchammad Faizin dan Mba’ Riyadhul
Jannah, Adikku Muchammad Syafi’i yang tak
henti-hentinya memberikan motivasi kepadaku Dosen-dosen dan seluruh tenaga pengajar di UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
Almamaterku Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
KATA PENGANTAR
اشهد أن ال إله إال اهلل واشهد أّن محمدا رسىل اهلل ه وستعيه على أمىرالدويا والديه بالعالميه و الحمد هلل رّب
)اّمابعد( ى آله وصحبه أجمعيهلء َوالمرسليه وعاوبيألوالّسالم على أشرف ا الةالّص
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat melakukan penelitian dan penyusunan skripsi tanpa
halangan satu apapun. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang penuh dengan rahmat
ini.
Skripsi ini ditulisguna mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas
Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.Dengan selesainya skripsi ini penyusun menyadari bahwa tanpa
bantuan dan dukungan dalam berbagai pihak tidak dapat membuahkan hasil
yang maksimal. Untuk itu, pada kesempatan ini sudah selayaknya
perkenankan penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D, selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag.selaku, Dekan
Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
3. BapakAhmad Bahiej S.H., M.Hum.selaku Ketua Program Studi
Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. BapakFaisal Luqman Hakim, S.H., M.Hum. selaku Sekretaris
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5. Bapak Iswantoro, S.H., M.H. dan Bapak Mansur, S.Ag.,
M.Ag.selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah tulus ikhlas
x
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan,
dukungan dan masukan selama penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Staf Pengajar/Dosen yang telah membekali dan
membimbing penyusun untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat
sehingga penyusun dapat menyelesaikan studi di Program Studi
Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7. Murobbi Ruhi K.H. Asyhari Marzuki (alm.), Ibunda Hj. Barokah
Nawawi beserta Abah Munir Syafaat, selaku pengasuh PPNU-Pi
yang selalu mengajarkan dan memberi tauladannya sehingga
menjadi dukungan dan motivasi penyusun.
8. Seluruh staff TU Ilmu Hukum, terimakasih sudah membantu dalam
urusan surat-menyurat maupun segala urusan yang berhubungan
dengan kampus.
9. UntukMas Abdurrokhman Syafi’i, yang selalu menjadi tempat
curahanku, terimakasih untuk kebersamaan, motivasi, semangat,
serta do’anya
10. Untuk sahabat-sahabat Bulus tercinta (hani’, Irfa’, Karom, Riyah,
Mb ria, Mardiyah, Ela, Jay) terimakasih atas persahabatan kita.
11. Untuk sahabat-sahabatku Ana Salmah, Fahimatul Ilyah, mba’
Riyadul Jannah, Raudlatul Hasanah, Silvia Jauharotul Muna, Ismi
Zainurroikhah, Dyah Rohmana, Mamnunah, Susanti, Ulfatul
Istiqlaliyah, Iis Qomariyah terimakasih buat persahabatan kita.
12. Untuk teman-teman IH D terimakasih atas dukungan, semangat
dan kerjasamanya, semoga kompak selalu.
13. Seluruh teman-teman Ilmu Hukum 2010 terimakasih atas
kebersamaan, bantuan dan dukungan selama masa perkuliahan dan
selama masa skripsi
14. Untuk BBC (mba’ Anis, Mba’ Aziz, Mba’ Khulwah, Mba’ Mila,
Mba’ Rina, Maryam, Zulfi, Rahmi, Nurul ) terimakasih selalu
IX
bLIOVEOI'NINqEmllEEllls
?rt unsnXLe4
gl0Z p141 gg 'egu4e.(3o1
'rur tuolnq rsduls uuunsnfued e,(uryedureur ludep eSSutqas
un8uequeur 8ue.( ue.rus uep IplJ{ putueueul I}BI{ JESeqJeq unsn-(ued
nll Inlun 'ue8uu;n>1e4 luduprel >1e,{uuq qlsuur IUI uln>lnq uestlnusd
ueunsndusd ruulep uar.Iuq uepefuau unsn(ue4 'uu>luoqlp qe1a1 SuuX
uusnlnle{ upp ue>lreqel ele8es sulequreur Bsurlueues qBIIV uSoureg
'n1us;sd nlus uelinqos srlnued
ledep 1epr1 8ue,( SunsEuul 1upr1 undnuut Suns8uul Bruces IIeq Iul
rsdr-rys uesrlnued tuslep srlnued nluequroru qeye18uu,( {Bq}d untues '81
'N)) eruules uee8runlslel
uup uuurrusreqel sele qlspIuur.rsi (u1ruy qhl'lun1'BIIA 'lrv qI tr
'lldn 'BIA qhl 'lnpv 'ung 'peng 'lfO ]pV) 11;1y e8-renlel Intun'LI'uu1udn1e.(us
qeured uBIu IBI er(unrup egas ]sqISBu 'N)) u€lnq Z ultrules ell{
usptuesrcqe{ qrsulutuuel'1npr18unun9'o:opt16 e8runlel In}un'91'ue>lnpurr n)I nleles
uu{e EIDI ueeruesJaqe;1 'rsduls seso-td tueyufueru LuBIBp qnuel
srynusd u{llel srlnued uusetduteled rpelueur nlules 8ue,( 'nlusred
nlps uelsrlnl srlnued ludup leprt 3ue,{ Id-nNdd ;useq e8renle;'91
'ue1edn1:a1
qeuad ue{ {B} u}DI uueruesroqe) 'n1qese1 qnlol uu4;u8uepueut
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 6
C. Tujuan dan Kegunaan ...................................................................... 7
D. Kajian Pustaka .................................................................................. 8
E. Kerangka Teoretik .......................................................................... 11
F. Metode Penelitian ........................................................................... 15
G. Sistematika Pembahasan................................................................. 19
BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Gambaran Umum Tentang Perlindungan Konsumen ..................... 21
B. Hak-hak Konsumen ........................................................................ 26
C. Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya Oleh Pelaku Usaha
dan Sanksinya ...................................................................................... 30
D. Lembaga/Instansi dan Perannya Dalam Perlindungan Konsumen . 39
1. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) ................ 39
2. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat
(LPKSM) ................................................................................. 41
3. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen(BPSK) .................. 44
xiii
BAB III. TINJAUAN MENGENAI PANGAN DAN BAHAN TAMBAHAN
BERBAHAYA RHODAMIN B
A. Pengertian Pangan ......................................................................... 49
B. Pengertian Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Rhodamin B .... 51
C. Produk Pangan yang Mengandung Bahan Tambahan Berbahaya
Rhodamin B................................................................................... 55
D. Pengaturan Tentang Bahan Tambahan Pangan Berbahaya di
Indonesia ....................................................................................... 57
E. Dasar Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Produk Pangan
yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Berbahaya ............. 59
BAB IV. ANALISIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM HAK
KONSUMEN ATAS INFORMASI DAN KEAMANAN DALAM
MENGKONSUMSI MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT
PEWARNA TEKSTIL RHODAMIN B
A. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Hak Konsumen Atas Informasi
dan Keamanan Dalam Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung
Zat pewarna tekstil Rhodamin B Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ............... 67
B. Kurang sesuainya perlindungan hak konsumen atas informasi dan
keamanan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
pewarna tekstil rodhamin B dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ………………… 83
C. Faktor Penghambat Bagi Pemerintah dan Lembaga Konsumen
Yogyakarta Untuk Mengatasi Beredarnya Makanan yang
Mengandung Zat Pewarna Tekstil Rhodamin B ........................... 88
1. Keterbatasan Anggaran ………………………………….… 88
2. Sistem birokrasi yang masih berbelit-belit ………………..…89
3. Sikap Konsumen yang kurang mendukung ………………....90
xiv
4. Masih banyaknya Pelaku usaha yang lebih mementingkan sisi
keuntungan semata, tanpa memperhatikan kesehatan
konsumen. …………………………………………………...91
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 93
B. Saran .............................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan,
bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, atau pembuatan makanan dan minuman.1 Sedangkan makanan
itu sendiri adalah kebutuhan pokok bagi manusia agar dapat mengerjakan
aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum manusia
tidak akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Makanan yang
dibutuhkan manusia dapat berasal dari hewan atau tumbuhan. Teknologi
pengolahan makanan dewasa ini berkembang cukup pesat termasuk di
Indonesia. Walaupun teknik pengolahan makanan telah berkembang pesat,
namun makanan yang di konsumsi juga harus aman bagi keselamatan dan
kesehatan jasmani maupun rohani. Makanan yang akan didistribusikan harus
memenuhi persyaratan kualitas, penampilan, dan cita rasa.
Keamanan pangan di Indonesia masih jauh dari keadaan aman,
konsumen pada umumnya belum memperdulikan atau belum memiliki
kesadaran tentang keamanan makanan yang mereka konsumsi, sehingga
belum banyak menuntut produsen untuk menghasilkan produk makanan yang
1Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
2
aman. Hal ini menyebabkan produsen makanan semakin mengabaikan
keselamatan konsumen demi memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan pangan di
Indonesia misalnya:
1. masih ditemukannya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan
mutu dan keamanan, karena penggunaan bahan tambahan yang
dilarang, pencampuran dengan bahan kimia yang berbahaya, masa
kadaluarsa yang tidak diperhatikan dan lain-lain.
2. Pelabelan dan periklanan produk pangan yang tidak memenuhi syarat.
3. Masih rendahnya pengetahuan, ketrampilan dan tanggung jawab
produsen pangan tentang mutu dan keamanan pangan, terutama industri
kecil dan industri rumah tangga.
4. Masih rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan
pangan, terutama karena terbatasnya pengetahuan dan rendahnya
kemampuan daya beli untuk produk pangan yang bermutu dan tingkat
keamanan tinggi.
Makanan yang sering dijumpai di banyak tempat seperti makanan
ringan atau tambahan pada makanan, contoh pada makanan ringan seperti
pentol, cilok, tempura dan jajanan ringan lainnya. Sedangkan tambahan pada
makanan yang sering kali tidak bisa dihindari seperti saos dan kecap yang
menjadi tambahan pada makanan seperti bakso, soto, mie ayam dan makanan
ringan lainya. Hal ini sangat rentan sekali terhadap dampak penggunaan zat
3
pewarna sintetis dalam kesehatan mental dan jasmani pada anak-anak yang
sedang dalam masa pertumbuhan.2
Telah terjadi penyalahgunaan pemakaian pewarna untuk bahan
makanan. Sekarang ini, pewarna untuk makanan menggunakan pewarna
untuk tekstil. Banyak produsen yang menggunakan pewarna tekstil untuk
berbagai produk makanan. Berkembangnya industi tekstil di Indonesia
menyebabkan pewarna tekstil menjadi murah dan mudah didapatkan yang
akhirnya pewarna tekstil ini disalahgunakan pemanfaatannya oleh kalangan
produsen makanan. Pewarna tekstil yang banyak digunakan oleh produsen
makanan adalah Rhodamin B. Pewarna tekstil Rhodamin B adalah pewarna
sintetis yang digunakan untuk membuat makanan berwarna merah terang.
Pewarna tekstil Rhodamin B sebenarnya telah dilarang penggunaanya
melalui Keputusan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 00386/C/SK/II/90
Tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
239/Menkes/Per/V/85 Tentang Zat Warna Tertentu Yang Dinyatakan Sebagai
Bahan Berbahaya. Penggunaan pewarna tekstil Rhodamin B pada makanan
akan mengakibatkan gangguan fungsi hati bahkan apabila dipergunakan
dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kanker hati. Selain itu
2 Najihah, “Penggunaan Zat Pewarna Sintetis Sebagai Bahan Pewarna Makanan
(Perspektif Hukum Islam),” skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun, 2010.
4
pewarna tekstil Rhodamin B dapat mengakibatkan iritasi pada saluran nafas,
kulit, mata, dan infeksi pada saluran pencernaan.3
Peredaran pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti
rhodamin B perlu diwaspadai oleh konsumen karena belum adanya
perlindungan yang maksimal. Peredaran pangan yang tidak memenuhi
standar kesehatan tersebut pada umumnya disebabkan keinginan produsen
agar mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mengesampingkan
keselamatan konsumen. Sementara itu pengetahuan konsumen masih belum
memadai untuk dapat memilih dan memakai produk yang tepat, benar, dan
aman.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,
di Kota Yogyakarta pada Tahun 2013 masih terdapat pelaku usaha yang
memakai pewarna makanan rhodamin B, di antaranya adalah Jipang Warna
Warni Lancar, lanting merah dan snack cipiran yang di jual di daerah pusat
oleh-oleh taman Abu Bakar Ali, dan penjual ceklek (putih pink) ibu
mundiati. Dengan demikian, informasi tentang standar minimum kelayakan
suatu produk makanan menjadi suatu hal yang penting bagi konsumen.
Informasi yang demikian tidak hanya datang dari pelaku usaha semata-mata,
melainkan dari berbagai sumber lain yang dapat dipercaya, serta
dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya konsumen tidak dirugikan
dengan membeli barang dan atau jasa yang sebenarnya tidak layak untuk
3 http://hukum.ub.ac.id/.pdf, diakses pada tanggal 03 Maret 2014 Pukul 11.30 WIB.
5
diperdagangkan.4 Konsumen memiliki kebebasan untuk menentukan jenis
dan kualitas barang/jasa sesuai dengan kebutuhannya.
Keamanan pangan, masalah dan dampak penyimpangan mutu, serta
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan sistem
mutu industri pangan merupakan tanggung jawab bersama sebagai upaya
perlindungan konsumen. Hal ini berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen yaitu “hak konsumen adalah hak atas kenyamanan, keamanan dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa” dan Pasal 4 ayat (3)
yang berbunyi “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”. Sedangkan pengawasan terhadap
penyelenggaraan perlindungan konsumen sesuai Pasal 30 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi
“pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta
penerapan ketentuan peraturan perundang-undangannya diselenggarakan oleh
pemerintah, masyarakat, dan lembaga perlindungan konsumen swadaya
masyarakat”.5
Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Perlindungan Konsumen,
pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen dilaksanakan
oleh tiga badan, yaitu dari pemerintah dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan BPOM Provinsi DIY dan
4 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 40. 5 Pasal 4 dan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
6
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Yogyakarta,
pengawasan kedua dilaksanakan oleh Lembaga Perlindungan Konsumen
Swadaya Masyarakat dalam hal ini dilaksanakan oleh Lembaga Konsumen
Yogyakarta (LKY), sedangkan pengawasan ketiga dilaksanakan oleh
masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan
konsumen tersebut, seharusnya masalah-masalah yang berkaitan dengan
beredarnya jenis makanan yang mengandung zat pewarna tekstil Rodhamin B
jarang atau bahkan tidak kita temukan, namun faktanya masih beredar
makanan yang mengandung zat pewarna tekstil Rodhamin B. Hal ini
menunjukan bahwa betapa kurangnya kesadaran dari semua pihak, baik
produsen, konsumen dan terlebih pemerintah dalam bidang ekonomi terlebih
tentang masalah tersebut di atas. Oleh karena itu, saya sebagai penulis,
menganggap hal ini sangat menarik untuk dibahas dan dikaji agar dapat
digunakan baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu yang panjang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah perlindungan hak konsumen atas informasi dan keamanan
dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil
rodhamin B sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen ?
7
2. Mengapa perlindungan hak konsumen atas informasi dan keamanan
dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil
rodhamin B (sesuai/tidak sesuai) dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ?
3. Apa faktor penghambat bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan
Lembaga Konsumen Yogyakarta untuk mengatasi beredarnya
makanan yang mengandung zat pewarna tekstil Rodhamin B ?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apakah perlindungan hak konsumen atas
informasi dan keamanan dalam mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat pewarna tekstil rodhamin B sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen.
b. Untuk mengetahui alasan kesesuaian atau ketidak sesuaian
perlindungan hak konsumen atas informasi dan keamanan dalam
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil
rodhamin B berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen.
c. Untuk mengetahui apa faktor penghambat bagi Pemerintah Kota
Yogyakarta dan Lembaga Konsumen Yogyakarta untuk
8
mengatasi beredarnya makanan yang mengandung zat pewarna
tekstil rodhamin B .
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penulisan skripsi ini adalah:
a. Kegunaan Teoritis
Sebagai bahan masukan bagi perkembangan pengetahuan
mengenai hukum, khususnya dalam hal perlindungan konsumen
dan diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan
kebijakan yang berhubungan dengan pengawasan makanan.
b. Kegunaan Praktis
Untuk mengumpulkan data sehingga hasil dari penelitian tersebut
bisa bermanfaat bagi dunia akademik dan dapat menjadi ilmu
yang berguna bagi peneliti yang sama pada waktu mendatang.
D. Kajian Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan kajian pustaka untuk
mencari literatur yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Kajian pustaka adalah proses umum yang dilalui untuk mendapatkan teori
terdahulu dan mencari kepustakaan yang terkait dengan tugas yang segera
dilakukan, lalu menyusun secara teratur dan rapi untuk dipergunakan dalam
keperluan penelitian.6
6 Consuelo G Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1993), hlm. 31.
9
Beberapa literatur yang sedikit banyak memiliki keterkaitan dengan
objek penelitian dan skripsi ini adalah karya:
Ruliyan Widiyasmara dalam skripsinya “Penggunaan Formalin sebagai
Bahan Pengawet Makanan (Perspektif Hukum Islam),” menjelaskan bahwa
penggunaan formalin pada makanan untuk kepentingan konsumsi atau bisnis
diharamkan karena mengandung unsur-unsur keharaman baik untuk
kepentingan sendiri maupun orang lain dengan kandungan formalin sedikit
atau banyak. 7
Skripsi Najihah “Penggunaan Zat Pewarna Sintetis sebagai Bahan
Pewarna Makanan (Perspektif Hukum Islam),” membahas tentang ciri-ciri
makanan yang menggunakan zat pewarna makanan sintetis dan hukum
penggunaan zat pewarna sintetis sebagai bahan tambahan makanan menurut
perspektif hukum islam. 8
Skripsi Supianto “Perlindungan Konsuman terhadap Makanan yang
Mengandung Zat Berbahaya di Daerah Istimewa Yogyakarta” membahas
tentang pertanggung jawaban produsen terhadap produk makanan yang
mengandung zat berbahaya, langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk
mengatasi beredarnya makanan yang mengandung zat berbahaya, dan
7 Ruliyan Widiyasmara,“Penggunaan Formalin Sebagai Bahan Pengawet Makanan
(Perspektif Hukum Islam),” skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
8 Najihah, “Penggunaan Zat Pewarna Sintetis Sebagai Bahan Pewarna Makanan (Perspektif Hukum Islam)”, skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun, 2010.
10
kendala-kendala yang dihadapi dalam mengatasi beredarnya makanan yang
mengandung zat berbahaya.9
Skripsi Candra Dewi Puspitasari “Peningkatan Kesadaran Hak-hak
Konsumen Produk Pangan sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian
Konsumen” membahas tentang berbagai upaya yang telah dilakukan oleh
Disperindagkop Kabupaten Bantul dan LPKSM (LKY dan LBH Indonesia)
serta berbagai hambatan dalam meningkatkan kesadaran konsumen produk
pangan atas hak-haknya. Dengan demikian, dari penelitian ini akan
diketahui model peningkatan kesadaran hak-hak konsumen yang paling
efektif.10
Penelitian berupa Jurnal oleh Nur Cahyanti Kartikasari dengan judul
“Peran Dinas Kesehatan Dalam Pelaksanaan Pengawasan terhadap
Peredaran Makanan yang Mengandung Pewarna Tekstil Rhodamin B untuk
Pemenuhan Perlindungan Hukum bagi Konsumen (Studi di Kabupaten
Nganjuk)” membahas tentang Peran dan hambatan yang dialami Dinas
Kesehatan Kabupaten Nganjuk dalam pelaksanan pengawasan terhadap
peredaran makanan yang mengandung pewarna tekstil Rhodamin B untuk
perlindungan hukum bagi konsumen.11
9 Supianto, “Perlindungan Konsumen terhadap Makanan yang Mengandung Zat Berbahya
di Daerah Istimewa Yogyakarta,” skripsi Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2011.
10 Candra Dewi Pupitasari, “Peningkatan Kesadaran Hak-hak Konsumen Produk Pangan sebagi Upaya Mewujudkan Kemandirian Konsumen,” skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
11http://hukum.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/Jurnal-Nurcahyanti-Kartikasari-
0910111038.pdf, diakses pada tanggal 03 Maret 2014 Pukul 11.30 WIB.
11
Dari beberapa penelitian di atas, sejauh ini penulis belum menemukan
skripsi yang membahas mengenai perlindungan hukum hak konsumen atas
informasi dan keamanan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat pewarna tekstil rhodamin B di Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, penulis
termotivasi untuk membahas permasalahan tersebut, dengan harapan
hasilnya dapat menambah wawasan, khususnya bagi penulis dan masyarakat
pada umumnya.
E. Kerangka Teoretik
1. Perlindungan Hukum
Pengertian perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang
diberikan terhadap subyek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik
yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu
gambaran dari fungsi hukum, yaitu konsep di mana hukum dapat
memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan
kedamaian.12
Sebagaimana yang dikutip dalam buku R. Soeroso, Aristoteles
mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, oleh karenanya tiap anggota masyarakat
mempunyai hubungan antara satu dengan yang lain. Tiap hubungan tentu
12 http://statushukum.com/perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 12 Maret
2014 Pukul 13.00 WIB.
12
menimbulkan hak dan kewajiban.13 Tiada satupun himpunan kesatuan
sosial dapat disebut masyarakat tanpa adanya keteraturan dalam proses
hubungan di antara mereka. Mochtar Kusumaatmadja menyebut
keteraturan hubungan itu sebagai kepentingan bersama dan keteraturan
yang dimaksud tiada lain dari keberadaan dan peran hukum dalam
mengatur hubungan di antara kesatuan-kesatuan itu. Tujuannya adalah
untuk mewujudkan kepastian dalam hubungan itu, karena kepastian
merupakan unsur dasar yang dibutuhkan oleh setiap hubungan yang
teratur. Masyarakat yang demikian itulah yang disebut masyarakat hukum,
yaitu masyarakat yang mendasarkan hubungan antar anggotanya pada
hukum.14
Selain itu masing-masing anggota masyarakat tentu mempunyai
hubungan kepentingan. Kepentingan ini berbeda-beda bahkan tidak jarang
yang saling berhadapan atau berlawanan. Untuk mengurangi kericuhan
yang timbul, maka hukumlah yang mengatur dan melindungi kepentingan
masing-masing.15
2. Tinjauan umum perlindungan konsumen
a. Konsumen
Secara harfiah arti kata consument adalah (lawan dari produsen)
setiap orang yang menggunakan barang. Tujuan penggunaan barang
13 R. Soeroso, Pengantar Ilmu hukum, (Jakarta: Snar Grafika, 1998), hlm. 49. 14 Lili Rasjidi, I.B. Wyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1993),hlm. 107 15 R. Soeroso, Pengaturan Ilmu Hukum,... hlm. 49
13
atau jasa nanti menentukan termasuk konsumen kelompok mana
pengguna tersebut.
Az. Nasution dalam bukunya Celina Tri Siwi Kristiyanti
menegaskan beberapa batasan tentang konsumen, yaitu :
1) Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau
jasa digunakan untuk tujuan tertentu.
2) Konsumen antara adalah setiap orang yang mendapatkan barang
dan/atau jasa untuk digunakan dengan tujuan membuat
barang/jasa lain atau untuk diperdagangkan (tujuan komersial).
3) Konsumen akhir adalah setiap orang alami yang mendapat dan
menggunakan barang dan/atau jasa untuk tujuan memenuhi
kebutuhan hidupnya pribadi, keluarga dan tidak untuk di
perdagangkan kembali.16
Konsumen antara sebagai pelaku usaha lanjutan bagi produk lain
dapat melindungi hak-haknya dengan mengatur hal itu terlebih dahulu
dalam suatu kontrak yang dibuatnya. Konsumen akhir mempercayakan
hak-hak dan kewajibannya pada iktikad baik pelaku usaha, serta
mengandalkan pada gambaran yang telah dibentuk oleh suatu
produk/jasa tertentu (melalui iklan atau label misalnya) maupun
16 Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Sinar Grafika,
2009), hlm. 25.
14
berdasarkan penelitian konsumen sendiri atas suatu produk/jasa
tersebut.17
b. Asas Hukum Perlindungan Konsumen
Di dalam Undang-Undang perlindungan konsumen Pasal 2
disebutkan bahwa perlindungan konsumen dijalankan berdasarkan asas
manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan
konsumen, serta kepastian hukum. Pengertian dari asas-asas tersebut
berdasarkan penjelasan Pasal 2 adalah :
1) Asas manfaat
Dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam
menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku
usaha secara keseluruhan.
2) Asas keadilan
Dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan
secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen
dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan
kewajibannya secara adil.
3) Asas keseimbangan
Dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti
materil ataupun spiritual.
17 Abdul Halim Barkatullah, Hak-hak Konsumen, (Bandung: Nusamed Studio, 2010 ),
hlm. 18.
15
4) Asas keamanan dan keselamatan konsumen
Dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan
keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian,
dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau
digunakan.
5) Asas kepastian hukum
Dimaksudkan agar pelaku usaha maupun konsumen mantaati
hukum dan memperoleh keadilan dala penyelenggaraan
perlindungan konsumen, serta Negara menjamin kepastian
hukum.18
F. Metode Penelitian
Adapun prosedur yang penyusun gunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Jenis Penelitian
Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini, penulis
menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) studi kasus yaitu
penelitian langsung yang penulis lakukan secara intensif, terinci dan
mendalam pada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Kota Yogyakarta, Balai POM DIY, dan
Lembaga Konsumen Yogyakarta.
18 Fahimatul Ilyah, “Perlindungan Konsumen Bagi Pengguna Jasa Angkutan Jalan Raya
(Studi Kasus Bus Transjogja, Yogyakarta )”, skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
16
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian
ini adalah penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan
yuridis sosiologis yang merupakan suatu pendekatan yang mengacu
norma-norma hukum perlindungan konsumen yang berlaku dan teori-teori
perlindungan konsumen yang ada kemudian dikaitkan dengan
perlindungan hukum hak konsumen atas informasi dan keamanan dalam
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil rodhamin
B yang dilakukan dalam praktek lapangan berdasarkan peraturan yang
berlaku.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil
observasi.19 Data primer yang digunakan peneliti adalah dari
wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Yogyakarta, Balai POM DIY dan Lembaga Konsumen Yogyakarta.
19 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), hlm. 70.
17
b. Data sekunder
Data Sekunder yakni sumber yang diperoleh, dibuat dan
merupakan pendukung dari sumber utama dan sifatnya tidak
langsung.20 Dalam penelitian ini, bahan sekunder yang digunakan
terdiri atas: jurnal, skripsi, buku-buku terkait tentang perlindungan
konsumen, dan buku-buku terkait tentang makanan yang sehat.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah sebuah percakapan antara dua orang atau
lebih yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subyek atau
sekelompok subyek penelitian untuk dijawab.21 Dalam melakukan
penelitian secara langsung ini penulis akan melakukannya secara
sistematis dan dilandaskan kepada tujuan penelitian untuk
memperoleh data, yaitu data yang akurat dan tepat. Interview yang
akan digunakan ini adalah interview terpimpin (Guided
interview/controlled interview/structured intervie)22 artinya dilakukan
dengan menggunakan kerangka-kerangka pertanyaan agar tidak
banyak waktu yang terbuang dalam melakukan interview, akan tetapi
20 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 85.
21 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 231. 22 Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,
(Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press, 1995). hlm. 101.
18
tidak menutup kemungkinan muncul pertanyaan yang baru agar
pengumpulan data ini tidak monoton dan terkesan formal tapi dibuat
santai dan tetap terarah.
Dengan kata lain metode ini digunakan untuk mencari data
langsung kepada responden (pihak Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota
Yogyakarta, Balai POM DIY dan Lembaga Konsumen Yogyakarta)
untuk mendapatkan data yang sesuai dengan judul penelitian.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, dan lain sebagainya.23 Metode ini penulis gunakan untuk
memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan Perlindungan
hukum hak konsumen atas informasi dan keamanan dalam
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil
Rodhamin B yang berasal dari data-data Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota
Yogyakarta, Balai POM DIY dan Lembaga Konsumen Yogyakarta,
dan konsumen.
23 Ibid., hlm. 158.
19
c. Observasi
Observasi adalah metode penelitian dengan menggunakan
pengamatan yang dicatat dengan sistematik terhadap fenomena-
fenomena yang diselidik. Penulis akan melakukan pengamatan
langsung pada data-data yang didapatkan langsung dari Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi Kota Yogyakarta, Balai POM DIY dan Lembaga Konsumen
Yogyakarta.
5. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini disajikan secara
kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami dan merangkai
data yang telah dikumpulkan secara sistematik sehingga dari data tersebut
diperoleh gambaran menyangkut masalah-masalah yang diteliti penulis.
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode dengan cara
deskriptif yaitu mengumpulkan data yang diperoleh dari penelitian, yang
kemudian dihubungkan dengan masalah yang akan diteliti.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penulisan penelitian ini dibagi dalam
beberapa bab yang mempunyai sub-sub bab, dan masing-masing bab itu saling
terkait satu sama lainnya sehingga membentuk rangkaian kesatuan
pembahasan.
20
Bab pertama, membahas tentang pendahuluan, yang berisi dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, membahas landasan teori yang menjelaskan mengenai
tinjauan umum tentang perlindungan konsumen, tentang hak dan kewajiban
pelaku usaha, tentang hak dan kewajiban konsumen, lembaga atau instansi dan
peranannya dalam perlindungan konsumen.
Bab ketiga, membahas tentang tinjauan mengenai pangan dan bahan
tambahan berbahaya Rhodamin B.
Bab keempat, membahas tentang analisis hukum terhadap pelaksanaaan
perlindungan hukum hak konsumen atas informasi dan keamanan dalam
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil Rhodamin B
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, serta faktor penghambat bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan
Lembaga Konsumen Yogyakarta untuk mengatasi beredarnya makanan yang
mengandung zat pewarna tekstil Rhodamin B.
Bab kelima, merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-
saran dari hasil penelitian yang telah dibahas.
93
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang
perlindungan hukum hak konsumen atas informasi dan keamanan dalam
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil rhodamin B,
berikut disajikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap permasalahan
dalam penelitian ini :
1. Pelaksanaan perlindungan hak konsumen atas informasi dan keamanan
dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil
rhodamin B berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen yang dilakukan oleh instansi pemerintah dan
lembaga lainnya adalah dengan cara sebagai berikut :
a. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yaitu
melakukan pemantauan terhadap produk-produk pangan dengan
memberikan Nomor PIRT terhadap pelaku usaha yang telah
memenuhi syarat dan sebelumnya telah mendapat penyuluhan tentang
produk makanan yang boleh untuk diedarkan, pengawasan terhadap
pelaku usaha atas produk makanan yang menagandung zat pewarna
tekstil rhodamin B, dan memberikan peringatan serta penarikan
produk yang positif mengandung zat pewarna tekstil rhodamin B.
94
b. Upaya yang dilakukan oleh Balai POM Provinsi DIY yaitu
bekerjasama dengan instansi pemerintah dan Lembaga Konsumen
Yogyakarta untuk melakukan pengawasan, penyuluhan, sampling dan
pengujian produk. Pelaku usaha yang terbukti melakukan pelanggaran
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk
ditindaklanjuti.
c. Upaya yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
Kota Yogyakarta adalah dengan mengadakan penyuluahan tentang
makanan yang aman dari zat berbahaya dan menfasilitasi pengaduan
konsumen yang terdapat dalam Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) untuk diselesaikan dengan pihak produsen yang
telah diadukan.
d. Upaya yang dilakukan Lembaga Konsumen Yogyakarta adalah dengan
melakukan pendidikan bagi konsumen agar lebih kritis dan teliti
terhadap produk makanan yang akan dikonsumsi, membantu
konsumen dalam memperjuangkan haknya termasuk menerima
keluhan ataupun pengaduan konsumen, dan melakukan pengawasan
bersama instansi pemerintah.
2. Alasan kurang sesuainya perlindungan hak konsumen atas informasi
dan keamanan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
pewarna tekstil rodhamin B dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah karena pemerintah
95
dalam memenuhi hak konsumen atas informasi yang benar, jelas, dan
jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa pemerintah
kota Yogyakarta tidak memberikan informasi kepada masyarakat
tentang penemuan pemerintah kota Yogyakarta atas pelaku usaha yang
telah memproduksi makanan yang mengandung zat pewarna tekstil
rhodamin B.
3. Faktor penghambat bagi Pemerintah dan Lembaga Konsumen Yogyakarta
dalam mengatasi beredarnya makanan yang mengandung zat pewarna
tekstil rhodamin B yaitu keterbatasan anggaran untuk menyelenggarakan
kegiatan yang telah diagendakan sehingga ada kegiatan yang tidak
terlaksana, sistem birokrasi yang masih berbelit-belit sehingga tindak
lanjut terhadap pelaku usaha yang melanggar tidak dapat dilaksanakan
dengan cepat, tingakt kesadaran konsumen yang masih rendah terhadap
kesehatan konsumen itu sendiri, dan masih banyaknya pelaku usaha yang
lebih mementingkan sisi keuntungan semata tanpa memperhatikan
kesehatan konsumen.
B. SARAN
Dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi konsumen atas
makanan yang mengandung zat pewarna tekstil rhodamin B,diharapkan
kepada :
96
6. Konsumen seharusnya lebih kritis dan hati-hati dalam membeli produk
makanan yang akan dikonsumsi dan jika merasa dirugikan seharusnya
langsung melaporkan kepada pihak yang berwenang.
7. Produsen seharusnya memiliki kesadaran terhadap kesehatan konsumen,
tidak hanya mementingkan keuntungan semata.
8. Pemerintah seharusnya lebih tegas dalam melindungi hak konsumen
untuk mendapatkan informasi tentang produk makanan yang positif
mengandung zat pewarna tekstil rhodamin B, yaitu dengan memberikan
informasi tentang pelaku usaha yang telah menggunakan zat pewarna
tekstil rhodamin B untuk pewarna makanan. Dengan demikian pelaku
usaha benar-benar merasa takut untuk melanggar lagi, karena
tindakannya sudah diketahui oleh masyarakat.
97
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004.
Barkatullah, Abdul Halim, Hak-hak Konsumen, Bandung: Nusamed Studio,
2010.
Burhanuddin, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen dan Sertifikasi
Halal, Malang: UIN-Maliki Press, 2011.
Fuady, Munir, Pengantar Hukum Bisnis, Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti,
2002.
H.S., Salim, Hukum Kontrak (Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak),
Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
Kartaatmadja, Komar, Beberapa Masalah dalam Penerapan ADR di Indonesia, dalam Prospek dan Pelaksanaan Arbitrase di Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001.
Kristiyanti, Celina Tri Siwi, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar
Grafika, 2009.
Margono, Suyud, Pelembagaan Alternative Disoute Resolution (ADR) dalam
Prospek dan Pelaksanaannya Arbitrase di Indonesia, Bandun: PT Citra
Aditya Bakti, 2001.
Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata di Indonesia, Yogyakarta:
Liberty, 1982.
Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, Hukum-hukum Perlindungan Konsumen,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
98
Nasution, Az, Konsumen dan Hukum, Jakarta: CV. Muliasari, 1995.
Nawawi, Hadari dan M. Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,
Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press, 1995.
Patrik, Purwahid, Dasar-Dasar Hukum Perikatan, Bandung: Mandar Maju,
1994.
Pieris, John dan Wiwik Sri Widiarty, Negara Hukum dan Perlindungan
Konsumen terhadap Produk Pangan Kadaluarsa, Jakarta: Pelangi
Cendekia, 2007.
Rasjidi, Lili, I.B. Wyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1993.
Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati, Bahan Tambahan Pangan,
Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Sevilla, Consuelo G, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UI Press, 1993.
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2000.
Siahaan, N.H.T., Hukum Konsumen Cet. 1, Jakarta: Panta Rei, 2005.
Soekanto, Soeryono, Mengenai Antropologi Hukum, Bandung: Alumbi, 1979.
Soeroso, R, Pengantar Ilmu hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 1998.
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2011.
Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1998.
99
Sutedi, Adrian, Tanggung Jawab Produk Dalam Hukum Perlindungan
Konsumen, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.
Widjaja, Gunawan dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan
Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan.
Peraturan Menteri Perdagangan No.4/M-DAG/PER/2/2006
C. Skripsi dan Hasil Penelitian
Ilyah, Fahimatul, “Perlindungan Konsumen Bagi Pengguna Jasa Angkutan
Jalan Raya (Studi Kasus Bus Transjogja, Yogyakarta )”, skripsi Fakultas
Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
100
Najihah, “Penggunaan Zat Pewarna Sintetis Sebagai Bahan Pewarna Makanan
(Perspektif Hukum Islam),” skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Pupitasari, Candra Dewi, “Peningkatan Kesadaran Hak-hak Konsumen
Produk Pangan sebagi Upaya Mewujudkan Kemandirian Konsumen,”
skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Supianto, “Perlindungan Konsumen terhadap Makanan yang Mengandung Zat
Berbahya di Daerah Istimewa Yogyakarta,” skripsi Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2011.
Widiyasmara, Ruliyan,“Penggunaan Formalin Sebagai Bahan Pengawet
Makanan (Perspektif Hukum Islam),” skripsi Fakultas Syari’ah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
D. Lain-Lain
http://dkk.sukoharjokab.go.id/read/bahan-tambahan-pangan-btp-yang-
diperbolehkan-dan-yang-berbahaya, diakses pada tanggal 1 Maret 2015
Pukul 12.00 WIB.
http://hukum.ub.ac.id/.pdf, diakses pada tanggal 03 Maret 2014 Pukul 11.30
WIB.
http://hukum.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/Jurnal-Nurcahyanti-
Kartikasari-0910111038.pdf, diakses pada tanggal 03 Maret 2014 Pukul
11.30 WIB.
101
http://statushukum.com/perlindungan-hukum.html, diakses pada tanggal 12
Maret 2014 Pukul 13.00 WIB.
http://www.adln.lib.unair.ac.id, diakses pada tanggal 26 februari 2015 Pukul
09.00 WIB.
http:www.pplh.or.id, diakses pada tanggal 17 februari 2015 Pukul 11.20 WIB.
https://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/07/02/rhodamin-dan-pewarna-
makanan-berbahaya, diakses pada tanggal 1 Maret 2015 Pukul 12.30
WIB.
http://ditjenspk.kemendag.go.id/id/direktorat-pemberdayaan-
konsumen/kelembagaan, diakses pada tanggal 28 November 2014 Pukul
16.30 WIB.
CURRICULUM VITAE
Nama : Siti Fatimah
Tempat Tanggal Lahir : Purworejo, 08 April 1991
Agama : Islam
Alamat : Kelurahan Sruwohrejo, Kec. Butuh, Kab. Purworejo
No. Hp : 085729542930
Email : Zievatimeh981@ gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD N Sruwohrejo : 1996-2001
2. SMP N 28 Purworejo : 2002-2005
3. MA Al Iman Purworejo : 2006-2009
4. S1 Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
top related