pertemuan 2 metpen kualitatif
Post on 07-Jul-2015
503 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Membuat KuesionerMembuat Kuesioner
(Opersionalisasi (Opersionalisasi Konsep)Konsep)
OPERASIONALISASI KONSEP: TEORI, KONSEP, VARIABEL dan INDIKATOROPERASIONALISASI KONSEP: TEORI, KONSEP, VARIABEL dan INDIKATOR
TEORI
KONSEP
VARIABEL
INDIKATOR
ITEM
JADI :
Konsep
Variabel
Proposisi
Hipotesis
Fenomena
Konsep
Variabel
Proposisi
Fakta
Teori
Variabel Bebas (Variabel Bebas (independentindependent variablevariable))
Data penyebab Data penyebab
Faktor yang mempengaruhiFaktor yang mempengaruhi
Dilambangkan dengan simbol “X”, XDilambangkan dengan simbol “X”, X11, X, X22, ,
XX33, ... X, ... Xnn (tergantung banyaknya variabel (tergantung banyaknya variabel
bebas)bebas)
Variabel Terikat (Variabel Terikat (dependentdependent variablevariable))
Data akibat Data akibat
Faktor yang dipengaruhiFaktor yang dipengaruhi
Variabel terikat biasanya dilambangkan Variabel terikat biasanya dilambangkan dengan huruf Ydengan huruf Y
Perhatikan contoh berikut:Perhatikan contoh berikut:
Hubungan antara kemiskinan dengan kebodohanHubungan antara kemiskinan dengan kebodohanKalimat ini dapat dijelaskan bahwa orang yang bodoh Kalimat ini dapat dijelaskan bahwa orang yang bodoh
dapat menyebabkan dirinya miskin, atau sebaliknya dapat menyebabkan dirinya miskin, atau sebaliknya yaitu orang yang miskin dapat menyebabkan dirinya yaitu orang yang miskin dapat menyebabkan dirinya bodoh. Dengan demikian pada contoh kalimat yang bodoh. Dengan demikian pada contoh kalimat yang
pertama tidak jelas mana yang menjadi penyebab dan pertama tidak jelas mana yang menjadi penyebab dan mana yang menjadi akibat.mana yang menjadi akibat.
Hubungan antara tinggi badan dan berat badanHubungan antara tinggi badan dan berat badanKalimat ini dapat dijelaskan bahwa tinggi badan seseorang Kalimat ini dapat dijelaskan bahwa tinggi badan seseorang
menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi dengan berat badan yang bertambah maka belum dengan berat badan yang bertambah maka belum
tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula.tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula.
DiskusiDiskusiTentukan mana variabel Bebas dan Tentukan mana variabel Bebas dan
mana variabel Terikat!mana variabel Terikat!
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan --- Motivasi Kerja --- Motivasi Kerja
Kinerja --- Kinerja --- DisiplinDisiplin
Minat Baca Anak --- Minat Baca Anak --- Keterlibatan Orang tuaKeterlibatan Orang tua
Kecepatan MesinKecepatan Mesin --- Jumlah cetakan --- Jumlah cetakan
Motivasi belajar mahasiswa --- Motivasi belajar mahasiswa --- Kinerja DosenKinerja Dosen
Sistem PerpajakanSistem Perpajakan --- Keputusan Investasi --- Keputusan Investasi
Peningkatan Penjualan --- Peningkatan Penjualan --- PromosiPromosi
PENGUKURAN VARIABELPENGUKURAN VARIABELPengukuran : suatu proses kuantifikasi atribut (kualitatif) dari suatu
materi atau obyek sehingga diperoleh angka (bilangan) menggunakan aturan tertentu.
SKALA PENGUKURAN
Davis dan Consenza (1993) : A measurement scale can be defined as a device that is used to assign numbers to aspects of objects and events.Malhotra (1996) : Scaling is the process of placing the respondents on continum with respect to their attitude toward objects or eventsIntinya : perlengkapan untuk mendapatkan angka (kuantitatif) berdasarkan sikap responden terhadap obyek atau kejadian.Teknik Pembuatan Skala :
• Pembandingan : rangking• Bukan pembandingan : skala rating kontinyu dan item
Model Skala : Likert, Thurstone, Guttman, Stapel, dll
PENGUKURAN VARIABELPENGUKURAN VARIABEL
(1) Definisi Operasional Variabel (DOV) atau Konseptualisasi; adalah pemberian arti operasional terhadap variabel (ada yang menyebut konsep) yang tercantum di dalam hipotesis penelitian
Definisi ini didasarkan pada teori-teori yang sesuai, agar pengukuran bersifat valid secara isi (content validity).
(2) Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV (optional)(3) Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau variabel(4) Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (perasaan / sikap terhadap sesuatu), conative domain (tendensi untuk bertingkah laku) atau cognitive domain (tahu atau tidak tahu). (5) Susun item (pertanyaan) boleh negatif (unfavorable) atau positif (favorable), tidak direkomendasikan ada item netral
PENGUKURAN VARIABELPENGUKURAN VARIABEL
(6) Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3, 5, 7, 9 atau 11, yang banyak digunakan adalah 5 (7) Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon : 1 = sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 = tidak punya pilihan, 4 = setuju , 5 = sangat setuju(8) Asumsi : harus ada contimum (9) Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik sama(10) Tetapkan skala yang akan digunakan. Hasil pengamatan berupa skor diubah ke skala (MSI dari Thurston atau Likert Scale)(11) Kembangkan dan susun instrumen penelitian, berupa daftar pertanyaan (kuisioner) (12) Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas
PENGUKURAN VARIABELPENGUKURAN VARIABEL
CONTOH : Pengukuran Variabel Kualitas Layanan(1) DOV menurut Pasuraman et al. (1990)(2) Dimensi : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy danTangibles(3) Indikator dimensi Tangibles : penampilan gedung, peralatan, perlengkapan kantor dan sarana/media komunikasi yang dimiliki (4) Kembangkan setiap indikator penjadi pertanyaan : Apakah saudara setuju jika peralatan kantor perusahaan ini adalah memadai?(5) Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (sikap terhadap sesuatu)(6) Banyak respon = 5, untuk semua item(7) Model skor :
(a) sangat setuju (5), setuju (4), tidak ada pilihan (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1), untuk pertanyaan yang positif (b) sangat setuju (2), setuju (2), tidak ada pilihan (3), tidak setuju (4) dan sangat tidak setuju (5), untuk pertanyaan yang negatif
(8) Asumsi: contimum dari sikap(9) Tentukan skala yang akan digunakan: Likert
UJI COBA INSTRUMEN• Kondisi uji coba harus menjamin diperolehnya data yang benar- benar mencerminkan keadaan sebenarnya• Dilakukan sekurang-kurangnya terhadap 30 responden
ANALISIS HASIL UJI COBA Uji validitas :
• Face validity : Koreksi dari ahli • Unidimensionalitas: GFI > 0.90 (LISREL atau AMOS)• Unidimensionalitas: An. Faktor Konfirmatori sig. 1 faktor (SPSS)• Kriteria: r > 0.3 ; korelasi skor indikator dengan skor total (SPSS)
PENGUKURAN VARIABELPENGUKURAN VARIABEL
Uji Reliabilitas : •Internal consistency : Alpha Cronbach, α ≥ 0.60 (SPSS)• Construct Reliabity : ρη (SEM, LISREL, AMOS)
Materi 2Materi 2
Korelasi linier sederhana (Materi Korelasi linier sederhana (Materi Pendahuluan)Pendahuluan)
Koefisien Korelasi PearsonKoefisien Korelasi Pearson
Korelasi ini paling sering digunakan dalam Korelasi ini paling sering digunakan dalam penelitian sosialpenelitian sosial
dalam lambang dalam lambang rr
Koefisien korelasi (Koefisien korelasi (KKKK) merupakan indeks ) merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau mengukur keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada) hubungan antarvariabeltidak ada) hubungan antarvariabel
Manfaat Koefisien Korelasi Manfaat Koefisien Korelasi PearsonPearson
Untuk menyatakan ada atau tidaknya Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan yang lainnya.satu dengan yang lainnya.
Untuk menyatakan besarnya Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen lainnya yang dinyatakan dalam persen (%) --- Koefisien Determinasi = (%) --- Koefisien Determinasi = rr22 X X 100%100%
Beberapa asumsi menggunakan korelasi ini Beberapa asumsi menggunakan korelasi ini adalah variabel yang dihubungkan harus memiliki adalah variabel yang dihubungkan harus memiliki
ketentuanketentuan
Data berdistribusi normalData berdistribusi normal
Data linier (searah)Data linier (searah)
Data yang dipilih secara acak (random)Data yang dipilih secara acak (random)
Variasi skor variabel yang dihubungkan Variasi skor variabel yang dihubungkan harus samaharus sama
Data interval atau rasioData interval atau rasio
Koefisien korelasi bernilai antara -1 dan Koefisien korelasi bernilai antara -1 dan +1 (-1 ≤ KK ≤ +1), dengan ketentuan:+1 (-1 ≤ KK ≤ +1), dengan ketentuan:
Jika Jika KKKK bernilai positif maka variabel-variabel bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1 berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.sebaliknya.Jika Jika KKKK bernilai negatif maka variabel-variabel bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK KK ke ke -1 maka semakin kuat korelasinya, demikian -1 maka semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.pula sebaliknya.Jika Jika KK KK bernilai 0 (nol) maka variabel – variabel bernilai 0 (nol) maka variabel – variabel tidak menunjukkan korelasitidak menunjukkan korelasiJika Jika KK KK bernilai +1 atau -1 maka variabel – bernilai +1 atau -1 maka variabel – variabel menunjukkan korelasi positif atau variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif yang sempurna.negatif yang sempurna.
Tabel interpretasi dari nilai rTabel interpretasi dari nilai rr Interpretasi
0 Tidak berkorelasi
0,01 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Agak Rendah
0,61 – 0,80 Cukup
0,81 – 0,99 Tinggi
1 Sangat Tinggi
Sumber: Usman dan Purnomo (2008 : 201)
top related