pharmaceutical care - hipertensi
Post on 15-Jan-2016
278 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pharmaceutical Care - Hipertensi.
KASUS
Pasien : Bpk. XY Usia : 49 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Keluhan :Pasien biasa
merasakan pusing dan lemas setelah beraktivitas berat.
Riwayat Penyakit : Jantung Diagnosa :Hipertensi Heart
Disease (HHD) BB/TB : 85 kg/ 165 cm
Tekanan Darah = 140/90 mmHg, Denyut nadi = 80 denyut jantung/ menit.
Hasil Laboratorium
Tanda- tanda vital
Nama Pemeriksaan Hasil Keterangan
Kolesterol LDL 138
Dewasa, konsensus lipid< 100 optimal100 - 129 mendekati optimal130-159 Batas Tinggi160-189 Tinggi>= Sangat Tinggi
Kolesterol HDL 36 Dewasa Konsensus Lipid
Parameter Satuan Nilai normal HasilHb g/dL 14,0-18,0 16,3
Leukosit /uL 4800-10800 5.520
Eritrosit Juta/uL 4,5 - 6,0 5,55
Hematokrit % 4,7-6,1 48,5
Ureum mg/dL 14-40,28 21
Trombosit /ul 150.000-350.000 215.000Eosinofil % 1 - 3 3
Basofil % 0 - 1 0
Limfosit % 20 - 40 37
Monosit % 2 - 8 3
Trigliserida mg/dL < 150 103
Data Pemeriksaan Laboratorium
Terapi obat yang diberikan dokter : Spironolakton 25 mg (1x1)
Simvastatin 20 mg (1x1)
Tenapril 5 mg (1x0,5 tab)
Klasifikasi HipertensiBerdasarkan JNC VII, hipertensi diklasifikasikan menjadi :
Klasifikasi Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Normal 120 80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi
• Tingkat 1 140-159 90-99
• Tingkat 2 160 100
Mekanisme Penanganan Hipertensi
Obat Pilihan Pertama
DenganCompelling Indication
Tanpa Compelling Indication
Hipertensi tahap I(TDS 140-159 atau TDD 90-99 mmHg)
Hipertensi tahap II(TDS > 160)
Obat yang spesifik untuk compelling indication. Obat antihipertensi (diuretik, inhibitor ACE, ARB, B-blockerKombinasi 2 obat pada
umumnya. Biasanya diureti tiazid dengan inhibitor ACE atau ARB atau B-blocker
Diureti tiazid umumnya dapat dipertimbangkan inhibitor ACE, ARB, B-blocker,CCB/kombinasi
Click icon to add pictureLANGKAH-LANGKAH PHARMACEUTICAL CARE
Click icon to add pictureMenilai kebutuhan terapi obat pasien dan mengidentifikasi masalah terapi obat secara aktual dan potensial
Langkah 1
A. Faktor Gaya Hidup
Pasien memiliki riwayat penggunaan alkohol tetapi pasien telah berhenti mengkonsumsi meminum alkohol.
Pasien biasanya sering melakukan aktivitas terlalu berat.
Pasien sering mengkonsumsi makanan yang berlemak.
B. Faktor penyakit
Tuan XY mmiliki riwayat pnyakit jantung sejak lama dan penyakit hipertensi yang masih baru ( 1 tahun)
11
No Tipe Drug Terapi Problem Deskripsi
1 Mengalami reaksi obat yang
merugikan (ADR) –
potensial problem
Ramipril dapat menyebabkan batuk kering – akibat akumulasi
bradikinin dalam mukosa bronkus. Lakukan pemantauan obat,
sehingga dapat dievaluasi pasien cocok atau tidak
menggunakan obat antihipertensi tersebut.
2 Mendapat atau menerima
dosis terlalu rendah – aktual
problem
Dosis terlalu rendah - dosim lazim spironolakton pemakaian
100-200 mg sehari. Dalam resep diberikan dosis 25 mg sehari.
3 Membutuhkan terapi obat
tetapi tidak menerimanya –
potensial problem
Review kebutuhan untuk profilaksis terapi anti-hipertensi oleh
Tenapril dengan pemantauan tekanan darah tiap 1 minggu
sekali. Juga periksa tingkat kolesterol pasien pada saat terapi
dilakukan.
4 Mengalami reaksi obat yang
merugikan (ADR) –
potensial problem
Pemberian ramipril dan spironolakton dapat memberikan efek
hiperkalemia – Lakukan monitoring pemantauan kadar kalium
dalam darah pada pengobatan.
Click icon to add pictureMengembangkan rencana pengobatan untuk menyelesaikan dan atau mencegah timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan terapi obat
Langkah 2
13
No Tipe DTP Deskripsi Priorita
s
1 Mengalami reaksi obat yang merugikan (ADR) – potensial problem
Ramipril dapat menyebabkan batuk kering – akibat akumulasi bradikinin dalam mukosa bronkus. Lakukan pemantauan obatsehingga dapat dievaluasi pasien cocok atau tidak menggunakan obat antihipertensi tersebut.
Low
2 Mendapat atau menerima dosis terlalu rendah – aktual problem
Dosis terlalu rendah - dosim lazim spironolakton pemakaian 100-200 mg sehari. Dalam resep diberikan dosis 25 mg sehari.
High
3 Membutuhkan terapi obat tetapi tidak menerimanya – potensial problem
Review kebutuhan untuk profilaksis terapi anti-hipertensi oleh Tenapril dengan pemantauan tekanan darah tiap 1 minggu sekali. Juga periksa tingkat kolesterol pasien pada saat terapi dilakukan.
Medium
4 Mengalami reaksi obat yang merugikan (ADR) – potensial problem
Pemberian ramipril dan spironolakton dapat memberikan efek hiperkalemia – Lakukan monitoring pemantauan kadar kalium dalam darah pada pengobatan.
Medium
Click icon to add picturePengembangan rencana Pharmaceutical Care
Langkah 3
15
No Tipe Drug Terapi Problem
Prioritas
Deskripsi Tujuan Terapi Usulan Tindakan
1 Mengalami reaksi obat yang merugikan (ADR) – potensial problem
Low Ramipril dapat menyebabkan batuk kering – akibat akumulasi bradikinin dalam mukosa bronkus. Lakukan pemantauan obat, sehingga dapat dievaluasi pasien cocok atau tidak menggunakan obat antihipertensi tersebut.
Sebagai duretik hemat kalium yang berfungsi menurunkan tekanan darah
Harus dilakukan monitoring, jika jadi efek samping maka ganti dengan golongan ARB (Losartan)
2 Mendapat atau menerima dosis terlalu rendah – aktual problem
Higt Dosis terlalu rendah - dosim lazim spironolakton pemakaian 100-200 mg sehari. Dalam resep diberikan dosis 25 mg sehari.
Memberikan penyesuaian dosis sesuai dengan dosis lazim sehingga tercapainya efek terapi
Sebaiknya dosis spinolakton dinaikan sesuai dosis lazim
No
Tipe Drug Terapi Problem
Prioritas
Deskripsi Tujuan Terapi
Usulan Tindakan
3 Mem-butuhkan terapi obat tetapi tidak menerimanya – potensial problem
Medium
Review kebutuhan untuk profilaksis terapi anti-hipertensi oleh Tenapril dengan pemantauan tekanan darah tiap 1 minggu sekali. Juga periksa tingkat kolesterol pasien pada saat terapi dilakukan.
Anti-hipertensiMenghindari terjadinya hipotensi
Tablet pertama ACE inhibitor menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, ACEI harus dimulai dengan dosis rendah terutama pada pasien dengan deplesi natrium dan volume, eksaserbasi gagal jantung, lansia, dan yang juga mendapat vasodilator dan diuretic karena hipotensi akut dapat terjadi. Penting untuk memulai dengan ½ dosis normal untuk pasien-pasien diatas dan dosis dinaikkan pelan-pelan.Jadi dibutuhkan pemantauan tekanan darah tiap 1 minggu sekali. Juga periksa tingkat kolesterol pasien pada saat terapi dilakukan.
No Tipe Drug
Terapi
Problem
Priori
tas
Deskripsi Tujuan
Terapi
Usulan Tindakan
4 Mengalami
reaksi obat
yang
merugikan
(ADR) –
potensial
problem
Medi
um
Pemberian ramipril dan
spironolacton dapat
memberikan efek
hiperkalemia – Lakukan
monitoring pemantauan
kadar kalium dalam
darah pada pengobatan.
Anti
hipertensi
Tekanan darah, elektrolit
serum, fungsi ginjal. ; Pada
pasien gagal jantung
kongestif : level kalium dan
fungsi ginjal harus dicek
dalam 3 hari dan seminggu
setelah pemberian dosis
awal, kemudian setiap 2-4
minggu untuk 3-12 bulan,
kemudian setiap 3-6 bulan.
Click icon to add pictureEvaluasi dan Peninjauan
rencana perawatan
Langkah 4
19
No Tujuan terapi Usulan Tindakan Hasil Rencana Revisi
1 Sebagai duretik hemat kalium yang berfungsi menurunkan tekanan darah
Harus dilakukan monitoring, jika jadi efek samping maka ganti dengan golongan ARB (Valsartan)
Tekanan darah dapat menurun
Mengganti obat gengan golongan ARB (Valsartan).
2 Memberikan penyesuaian dosis sesuai dengan dosis lazim sehingga tercapainya efek terapi
Sebaiknya dosis spinolakton dinaikan sesuai dosis lazim
Efek Terapetik tercapai
Spironolakton merupakan diuretik lemah. pengunaanya terutama dalam kombinasi dengan diuretik lain untuk mencegah hipokalemia
No Tujuan terapi Usulan Tindakan Hasil Rencana Revisi
3 Anti-hipertensiMenghindari terjadinya hipotensi
Tablet pertama ACE inhibitor menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, ACEI harus dimulai dengan dosis rendah terutama pada pasien dengan deplesinatrium dan volume, eksaserbasi gagal jantung, lansia, dan yang juga mendapat vasodilator dan diuretic karena hipotensi akut dapat terjadi. Penting untuk memulai dengan ½ dosis normal untuk pasien-pasien diatas dan dosis dinaikkan pelan-pelan.Jadi dibutuhkan pemantauan tekanan darah tiap 1 minggu sekali. Juga periksa tingkat kolesterol pasien pada saat terapi dilakukan.
Efek samping yang dapat menyebabkan hipotensi dapat dicegah
Perlu Penyesuaian dosis dengan dilihat keadaan pasien. dan memulai dengan ½ dosis normal dan selanjutnya dosis dinaikkan pelan-pelan.
No Tujuan terapi
Usulan Tindakan Hasil Rencana Revisi
4 Anti-hipertensi
Tekanan darah, elektrolit serum, fungsi ginjal. ;Pada pasien gagal jantung kongestif : level kalium dan fungsi ginjal harus dicek dalam 3 hari dan seminggu setelah pemberian dosis awal, kemudian setiap 2-4 minggu untuk 3-12 bulan, kemudian setiap 3-6 bulan.
Tujuan untuk menurunkan tekanan darah tercapai.
Pengendalian berbagai faktor resiko pada hipertensi sangat penting untuk mencegah komplikasi kardiovskular. faktor yang dapat dimodifikasi antaralain adalah tekanan darah, kelainan metabolik (Diabetes Melitus,lipid darah, asam urat dan obesitas).
Thank You
top related