poltekkes kemenkes surabaya bab i · keperawatan, kesehatan lingkungan, teknik elektromedik, analis...
Post on 09-Mar-2019
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 1
r
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek
penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang.
Untuk membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan
kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia, dan pembentukan
moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan
nasional.
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “….. melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan
dapat dicapai melalui berbagai bidang baik bidang pendidikan kesehatan,
bidang pelayanan medis, bidang pelayanan paramedis, dan bidang-bidang
lainnya.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya merupakan
institusi pendidikan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai
tugas menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi sehingga
dapat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sejalan
dengan tujuan Sistem Kesehatan Nasional, Perpres 72 tahun 2012 melalui
pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi, kebidanan,
keperawatan, kesehatan lingkungan, teknik elektromedik, analis kesehatan,
keperawatan gigi, dan Gizi.
Dalam melaksanakan tugasnya Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya telah mencoba memadukan ilmu dan teknologi
berdasarkan kurikulum nasional yang disusun mengacu pada Kerangka
BABI
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 2
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Undang-Undang pendidikan Tinggi,
Undang-Undang Tenaga Kesehatan dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT) dan ditetapkan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun
2003 dipadukan dengan muatan lokal sebagai penciri yang dikembangkan dan
disusun dengan melibatkan beberapa pengguna lulusan (user) setempat.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memperoleh
pembiayaan dari 2 (dua) sumber yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran – Rupiah
Murni (DIPA-RM) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (DIPA-PNBP/ BLU).
Terbitnya PMK No.40/PMK.05/2012 sebagai pengganti PP.13 tahun 2009
jo. PP. 21 tahun 2013 tentang jenis dan tarif penerimaan Negara bukan pajak
(PNBP), yang berlaku pada Kementerian Kesehatan, telah membawa
perubahan atas sistem pengelolaan keuangan yang berlaku saat ini lebih
fleksibel, dimana semua dana yang diperoleh dari masyarakat harus dikelola
secara swadaya dengan melalui rekening operasional, pengelolaan dan
kelolaan pada bank persepsi yang telah mendapatkan persetujuan dari
Kementerian Keuangan.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu terobosan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), institusi
pendidikan Politeknik Kesehatan sangat dimungkinkan meningkatkan
layanannya dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK BLU) tersebut, tanpa mengurangi peran dan fungsinya sebagai
institusi pendidikan. Pengelolaan instititusi pendidikan dengan PPK-BLU,
diharapkan dapat memberikan kepastian terhadap system pengelolaan
keuangan yang mandiri, fleksibel, transparan, efektif dan efisien, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mutu lulusan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya saat ini memiliki 7
(tujuh) Jurusan, yaitu Jurusan Kebidanan, Keperawatan, Kesehatan
Lingkungan, Analis Kesehatan, Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan
Gigi, dan jurusan Gizi selain itu Poltekkes Kemenkes Surabaya termasuk
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 3
kelompok 6 (enam) Poltekkes yang terbesar dari 38 Poltekkes ( 13 Poltekkes
BLU dan 25 Poltekkes PNBP ) di seluruh Indonesia. Disamping memiliki jumlah
jurusan yang cukup besar, juga didukung oleh tersedianya aset yang memadai
yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber dana, sarana prasarana
maupun jumlah mahasiswa yang cukup besar pula. Dengan demikian Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memiliki potensi besar untuk
menerapkan pola pengelolaan keuangan melalui sistem Badan Layanan
Umum. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berupaya
melakukan pengkajian yang mendalam tentang potensi yang dimiliki melalui
analisis lingkungan, yaitu baik faktor internal maupun faktor eksternal, serta
rencana pengembangan untuk masa yang akan datang.
Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal
institusi serta tantangan dan peluang eksternal yang hasilnya dapat dijadikan
dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan kebijakan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai institusi pendidikan milik
pemerintah yang menerapkan PPK-BLU.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi Pada
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Dari Kementerian Kesehatan
Kepada Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, bahwa telah diputuskan
sejak tanggal 10 Oktober 2012 : 1) mengalihkan pembinaan penyelenggaraan
program studi di dalam dan di luar domisili pada Polteknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2)
kewajiban menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan program studi paling
lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak akhir semester kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, 3) kewajiban melakukan penjaminan mutu penyelenggaraan
pendidikan, 4) Kewajiban menyelaraskan pengelolaan dan penyelenggaraan
program studi sesuai dengan peraturan perundang-undangan paling lambat 2
(dua) tahun sejak Keputusan Menteri ini ditetapkan, 5) Program studi
diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan tinggi setelah masa
berlaku akreditasi sebelumnya berakhir, dan 6) Apabila tidak melaksanakan
kewajiban, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dikenai sanksi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 4
administrasi berupa teguran sampai dengan pencabutan ijin penyelenggaraan
program studi.
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini dilandasi oleh berbagai aturan
dasar hukum, yaitu :
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
6. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja
Pemerintah.
8. Peraturan pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
10. Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
11. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI)
12. Intruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
13. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 08/PMK.02/2006. Tanggal 16 Februari
2006 Tentang Kewenangan Pengadaan Barang / Jasa Pada Badan
Layanan Umum.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 5
15. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 73/PMK.05/2007 Tanggal 28 Juni 2007
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola, Dewan Pengawas, Dan Pegawai Badan Layanan Umum.
16. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 109/PMK.05/2007 Tanggal 6
September 2007 Tentang Pembentukan pada Dewan Pengawas Badan
Layanan Umum.
17. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 119/PMK.05/2007 Tanggal 27
September 2007 Tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka
Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk
Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
18. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 76/PMK.05/2008 Tanggal 23 Mei 2008
Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan
umum.
19. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/VII/2009.
20. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 44 / PMK.05/2009 tentang Rencana
Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi.
22. Permendikbud RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 855/Menkes/SK/IX/2009 Tentang
Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata Hubungan Kerja Politeknik
Kesehatan.
24. Surat Keputusan Mendikbud No.355/E/O/2012 Tentang Alih Bina
Penyelenggaraan Prodi Yang Diselenggarakan Poltekkes Kemenkes dari
Kemenkes Kepada Kemendikbud
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 6
C. SISTIMATIKA PENULISAN
Sistimatika Penulisan Rencana Strategi Bisnis ini disusun sebagai acuan
pelaksanaan program kegiatan lima tahun kedepan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya sebagai arah dalam menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dengan sistematika sebagai
berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum dan
Sistimatika penulisan
2. BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi sejarah singkat
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, perumusan
Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi.
3. BAB III : KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran
umum kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang
terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu : aspek layanan, aspek keuangan, aspek
sumber daya manusia dan aspek sarana prasarana.
4. BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang : analisis
internal dan analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk
menentukan posisi strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya.
5. BAB V : RENCANA STRATEGIS BISNIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan.
6. BAB VI : PENUTUP
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 7
A. SEJARAH SINGKAT POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen
Kesehatan RI membuka dan melaksanakan Pendidikan Kedinasan Bidang
Kesehatan baik dalam jenjang Pendidikan Menengah (JPM) seperti Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Bidan, Sekolah Menengah Analis
Kesehatan (SMAK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG), dll., maupun
Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti Akademi Keperawatan (Akper),
Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) dan Akademi Teknik Elektromedik
(ATEM).
Dalam tahun 1989 Sekolah-sekolah Departemen Kesehatan yang
tergabung pada Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dikonversi menjadi
Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) yang disebut Akademi, seperti Sekolah
Perawat dan Sekolah Bidan dikonversi menjadi Akademik Keperawatan dan
Akademi Kebidanan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan menjadi Akademi
Analis Kesehatan, Sekolah Pengatur Rawat Gigi menjadi Akademi
Keperawatan Gigi.
Sekolah-sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) yang dikonversi
menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) kemungkinan untuk melembaga
dirasakan banyak kesulitan, maka salah satu antisipasi yang terbaik pada saat
itu agar efektif dan efisien adalah dengan dikembangkan kelembagaannya
menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) termasuk diantaranya adalah 13
Akademi Kesehatan yang ada di Jawa Timur melembaga menjadi Politeknik
Kesehatan Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan Menkes-Kesos Nomor
1207/MENKES-KESOS/SK/2001 tanggal 12 Nopember 2001.
Konversi Akademi Kesehatan tersebut antara lain :
BABII
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 8
1. Akademi Keperawatan menjadi Jurusan Keperawatan
2. Akademi Keperawatan Soetomo menjadi Program Studi Keperawatan
Soetomo
3. Akademi Keperawatan Sutopo menjadi Program Studi Keperawatan Sutopo
4. Akademi Keperawatan Sidarjo menjadi Program Studi Keperawatan
Sidoarjo
5. Akademi Keperawatan Tuban menjadi Program Studi Keperawatan Tuban
6. Akademi Kebidanan menjadi Jurusan Kebidanan.
7. Akademi Kebidanan Sutomo menjadi Program Studi Kebidanan Sutomo
8. Akademi Kebidanan Magetan menjadi Program Studi Kebidanan Magetan
9. Akademi Kebidanan Bangkalan menjadi Program Studi Kebidanan
Bangkalan
10. Akademi Kesehatan Lingkungan menjadi Jurusan Kesehatan Lingkungan.
11. Akademi Kesehatan Lingkungan Surabaya menjadi Program Studi
KesehatanLingkungan Surabaya
12. Akademi Kesehatan Lingkungan Madiun menjadi Program Studi Kesehatan
Lingkungan Madiun.
13. Akademi Teknik Elektromedik menjadi Jurusan Teknik Elektromedik
14. Akademi Keperawatan Gigi menjadi Jurusan Keperawatan Gigi.
15. Akademi Analis Kesehatan menjadi Jurusan Analis Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Surabaya sampai dengan saat ini memiliki 7 (tujuh)
jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan
Kebidanan, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan
Keperawatan Gigi, dan Jurusan Gizi yang terdiri 13 (tiga belas) program studi
yaitu :
1) Program Studi Keperawatan Soetomo Surabaya
2) Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya
3) Program Studi Keperawatan Sidoarjo
4) Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya
5) Program Studi Keperawatan Tuban
6) Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 9
7) Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun
8) Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
9) Program Studi Kebidanan Magetan
10) Program Studi Kebidanan Bangkalan
11) Program Studi / Jurusan Analis Kesehatan Surabaya
12) Program Studi / Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya dan
13) Program Studi / Jurusan Keperawatan Gigi Surabaya.
Sejak Tahun 2001 Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya
ditiadakan, sehingga Politeknik Kesehatan Surabaya saat ini terdiri dari 6
(enam) Jurusan dan 12 (dua belas) Program Studi. Selanjutnya dengan
diterbitkannya Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003, disebutkan bahwa
dalam suatu Perguruan Tinggi atau dalam hal ini Politeknik Kesehatan tidak
diperbolehkan adanya Program Studi lokasi. Sejak tahun 2012 di lingkungan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya bertambah satu
program studi yaitu Program Studi Gizi, sehingga menjadi :
1) Program Studi Keperawatan Sutomo Surabaya
2) Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya
3) Program Studi Keperawatan Sidoarjo
4) Program Studi Keperawatan Tuban
5) Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya
6) Program Studi Kesehatan Lingkungan Magetan
7) Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
8) Program Studi Kebidanan Magetan
9) Program Studi Kebidanan Bangkalan
10) Program Studi Analis Kesehatan Surabaya
11) Program Studi Teknik Elektromedik Surabaya
12) Program Studi Keperawatan Gigi Surabaya dan
13) Program Studi Gizi Surabaya
Sejak tanggal 10 Oktober tahun 2012 dibina oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 10
B. PERUMUSAN VISI DAN MISIB.1 Visi
Visi merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga
pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan
sebuah Perguruan Tinggi yang Inovatif dibidang akademik baik tenaga pendidik
(dosen) dan tenaga kependidikan dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas
pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga vokasional di bidang kesehatan
yang terampil, beretos kerja baik, jujur, bermoral tinggi dan memiliki daya saing
tinggi. Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adanya
upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas
proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas dan
menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat profesi
dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat. Berdasarkan
perumusan Visi secara umum diatas, maka Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya adalah :
“Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikantinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan
keunggulan kompetitif “.
Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Menjadi rujukan pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional
di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint
terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di
berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika
yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan
berupa tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran,
amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan
masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat
dan etos kerja yang tinggi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 11
3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang
terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa
tenaga-tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar.
4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan
Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi
penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era
global yang penuh kompetitif.
B.2 MISI1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung
pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi
yang unggul serta kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang
kredibel, akuntabel, transparan dan terukur.
3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan
Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri.
C. TATA NILAI
Tata nilai sangat diperlukan untuk membangun visi dalam penyelenggaraan
pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya. Visi ini nantinya dijadikan
patokan target pencapaian tujuan institusi.
Tata nilai dimaksud antara lain :
1. Nilai Dasar
Landasan utama setiap civitas akademika yang terlibat di dalam
penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya
adalah ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Nilai Kepribadian
Setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan
pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya diharuskan memiliki
sikap; jujur, amanah, dan ikhlas untuk mampu bekerja sama dengan
orang lain dan memiliki semangati untuk mencapai cita-cita institusi.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 12
3. Nilai Manfaat
Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat
bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu
bersaing di era global dengan keunggulan kompetitif.
4. Nilai Pro Mahasiswa
Dalam penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya
selalu mengutamakan kepentingan mahasiswa, sehingga mampu
menghasilkan lulusan yang berpengetahuan baik, memiliki sikap yang
bagus dan memiliki kecakapan ketrampilan/kompetensi dan kemampuan
non akademik yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna.
5. Nilai Pelayanan
Semua aspek pelayanan kepada seluruh civitas akademika dan
stakeholder dijamin mutunya secara berkesinambungan sehingga
kepuasan mahasiswa dan kepuasan pengguna menjadi tujuan utama
pelayanan dilandasi sikap keikhlasan semata untuk mencapai keridhaan
Tuhan Yang Maha Esa.
6. Nilai Responsif
Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan kebutuhan
pasar/user sehingga diperlukan proses pembelajaran yang berbasis
kompetensi sesuai persyaratan pengguna ditunjang dengan
keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan penelitian terapan dan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai keunggulan program
studi masing-masing dalam bingkai penjaminan mutu layanan secara
berkesinambungan
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATANKEMENKES SURABAYA
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
OT.02.03/I/4/03440.1 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik
Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 13
Indonesia nomor HK.02.03/I.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang
petunjuk teknis organisasi dan tata laksana Politeknik Kesehatan, maka Tugas
dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu :
1. KedudukanPoliteknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung
jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes
Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya
sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Badan
BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)
Politeknik Kesehatan.
2. Tugasa. Menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan Diploma IV
Bidang Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
berkompeten sesuai dengan bidang ilmu yang berada dilingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
b. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam dalam bidang ilmu
kesehatan dalam rangka menghasilkan penelitian yang berkualitas dan
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan / atau
pemecahan masalah di masyarakat
c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka membantu pemecahan masalah di masyarakat yang terkait
dengan masalah kesehatan dan menyumbangkan ilmu yang bermanfaat
dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 14
3. Fungsia. Pelaksana pengembangan pendidikan Diploma III dan IV di bidang
kesehatan.
b. Pelaksana penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan.
c. Pelaksana pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksana pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan
lingkungan.
e. Pelaksana kegiatan pelayanan administrasi pendidikan.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 15
Pengukuran kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi
empat aspek yaitu; kinerja bidang pelayanan, bidang keuangan, bidang sumber
daya manusia dan bidang sarana prasarana.
A. Kinerja Bidang PelayananUkuran kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas
pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan proses
pendidikan dan pengembangannya dalam mendukung keberhasilan
pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi
kepuasan pelanggan. Kinerja bidang pelayanan di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi kegiatan promosi institusi, seleksi
penerimaan calon mahasiswa baru, registrasi, dan proses belajar mengajar
(PBM).
1. Kinerja Pelayanan promosi
a. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014Tabel III.1
Kegiatan Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014
No Tahun Jumlah kegiatanpromosi
Jenis kegiatan promosi
1 2011 32 kali Pameran, publikasi, roadshow sekolah,roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
2 2012 24 kali Pameran, publikasi, roadshow sekolah,roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
3 2013 22 kali Pameran, publikasi, roadshow sekolah,roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
4 2014 39 kali Pameran, publikasi, roadshow sekolah,roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
BABIII
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 16
Grafik III.1Jumlah Kegiatan Promosi tahun 2011-2014
Kegiatan promosi merupakan kegiatan dalam usaha untuk dapat
meningkatkan jumlah pendaftar di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada
tabel III.1 terlihat bahwa tren kinerja pelayanan promosi dari tahun 2011
sebanyak 32 kali sedangkan pada tahun 2012 kegiatan promosi mengalami
penurunan menjadi 24 kali dan pada tahun 2013 sebanyak 22 kali.
Penurunan kegiatan promosi yang disebabkan karena adanya efisiensi
anggaran, menjadi salah satu penyebab penurunan jumlah pendaftar
sipensimaru. Tahun 2014 meningkat lagi sebanyak 39 kali kegiatan.
b. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014Tabel III.2
Kinerja Pelayanan Promosi Menurut Jurusan Tahun 2011-2014
No Jurusan Promosi 2011 Promosi 2012 Promosi 2013 Promosi 2014
1 Keperawatan 4 2 2 5
2 Kebidanan 4 3 3 7
3 Kesehatan Lingkungan 4 2 2 4
4 Teknik Elektromedik 6 3 3 5
5 Keperawatan Gigi 5 3 3 5
6 Analis Kesehatan 6 3 3 5
7 Gizi 5 3 4
8 Direktorat 3 3 3 3
0
10
20
30
40
2011 2012 2013 2014
Jumlah
Tahun
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 17
Pada tabel III.2 dapat diketahui bahwa masing-masing jurusan telah
mengupayakan kegiatan promosi selama tahun 2011-2014. Promosi ini
dilakukan dengan cara penyebaran brosur, memasang spanduk, pameran
pada tempat umum ( Mall, tempat umum, dll ) kegiatan karnaval pada Hari
Kesehatan Nasional, dan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah
binaan, serta mengikuti roadshow sekolah-sekolah, Rumah sakit, khusus
tahun 2013 dan 2014 telah dilaksanakan kegiatan promosi kembali ke SMA
Almamater masing – masing yang dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama
dengan BEM dan HIMA Prodi masing-masing Jurusan.
2. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru
a. Kinerja penerimaan mahasiswa baru tahun 2011-2014Tabel III.3
Tren Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2011-2014
No Tahun Pendaftar Lulus Registrasi
Jumlah % Jumlah %
1 2011 4443 4077 91,7 1133 25,5
2 2012 4296 2942 68,4 1382 32,1
3 2013 3965 1658 41,8 1158 29,2
4 2014 3947 933 23,6 863 21,86
Grafik.III.2Kinerja Penerimaan Mahasiswa tahun 2011-2014
0
1000
2000
3000
4000
5000
2011 2012 2013 2014
Pendaftar
Lulus
Registrasi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 18
Tampak pada grafik III.2 adanya tren penurunan jumlah pendaftar
mulai tahun 2011 (4.443 orang), 2012 (4.296 orang), tahun 2013 (3.965
orang), tahun 2014 (3.947 orang)Terjadinya penurunan jumlah pendaftar
dari tahun 2011-2014 tersebut disebabkan oleh :
1) Terbitnya Undang-undang Sisdiknas Nomor 20/2003, dimana salah
satu pasalya menyebutkan bahwa pendidikan tinggi kedinasan tidak
diperbolehkan mendidik mahasiswa dari jalur umum, namun hanya
diperkenankan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawai (PNS) atau yang akan menjadi pegawai (CPNS) saja.
2) Pendaftaran secara online serempak dilaksanakan sebelum SM-PTN
dan setelah pengumuman SM-PTN tidak dibuka kembali pendaftaran
sehingga mempengaruhi jumlah pendaftar, mengingat beberapa
program studi vokasional di beberapa institut dan politeknik negeri
banyak yang membuka pendaftaran sampai setelah pengumuman SM-
PTN.
3) Banyaknya universitas dan politeknik negeri yang membuka program
studi vokasional dan pendaftarannya melalui opnline SM-PTN katalog
sehingga mereka lebih mengetahui prodi vokasional di universitas
daripada di politeknik kesehatan, sehingga kedepan Poltekkes
Kemenkes harus bisa masuk katalog SM-PTN
4) Bertambahnya Sekolah Tinggi Kesehatan yang baru dibuka di Wilayah
Jawa Timur, sehingga Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya harus
berkompetisi dalam menjaring pendaftar.
5) Menurunnya kegiatan Promosi dikarenakan efisiensi anggaran.
Sedangkan yang terkait dengan meningkatnya persentase pendaftar
yang melakukan registrasi, hal ini terjadi karena tingginya minat pendaftar
untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Rasional berikutnya pendaftar yang dinyatakan lulus mereka tidak diterima
di universitas negeri melalui jalur SM-PTN maupun PT kedinasan lainnya
yang masih menyelenggarakan kedinasan (setelah lulus langsung kerja)
seperti STAN, STT-Penerbangan, STT-Telkom, STT-Kelautan, STPDN, dan
semisalnya.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 19
c. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2014
Tabel III.4Jumlah Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi menurut Jurusan
Tahun 2013
No Jurusan PendaftarLulus Registrasi
Jml % Jml %
1 Keperawatan 930 449 48,2 316 33,9
2 Kebidanan 837 404 48,2 242 28,9
3 Kesehatan Lingkungan 401 309 77,1 193 48,1
4 Teknik Elektromedik 278 167 60,1 135 48,5
5 Keperawatan Gigi 162 154 95,0 124 76,5
6 Analis Kesehatan 1031 120 11,6 108 10,4
7 Gizi 326 55 16,9 40 12,3
Tabel III.4 terlihat bahwa jumlah pendaftar terbanyak secara berturut-
turut adalah Jurusan Keperawatan yang merupakan jurusan favorit dengan
jumlah pendaftar 930 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 449 orang
(48,2%) dan yang melakukan registrasi juga sebanyak 316 orang (33%).
Selanjutnya jurusan Analis Kesehatan jumlah pendaftar 1.031 orang dan
yang lulus seleksi sebanyak 120 orang (11,6%), sedangkan untuk jurusan
lainnya baik kebidanan sampai dengan Gizi telah dijelaskan pada tabel
diatas.
3. Kinerja Proses Belajar Mengajar
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya berusaha memenuhi tuntutan
kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan pada
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(BPPSDM.Kes) Jakarta, diantaranya dengan menerapkan jumlah tatap muka
perkuliahan 18 kali termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian tiap mata kuliah
sedikitnya dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan / tatap muka. Hal tersebut
menunjukkan kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 20
Di sisi lain, setiap tahun Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu
mengadakan review dan pengembangan kurikulum agar sesuai dengan standar
nasional pendidikan tinggi (SNPT) dan kerangka kualifikasi nasional Indonesia
(KKNI). Tujuan review dan pengembangan agar profil lulusan Poltekkes
Kemenkes Surabaya sesuai dengan KKNI dan kebutuhan pengguna(user).
Kinerja kegiatan pembelajaran mencakup :
a. Kinerja Kehadiran Dosen
1) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2011-2014.
Tabel III.5Tren Persentase Kehadiran Dosen dalam PBM Tahun 2011-2014
No. Tahun Persentase Kehadiran Dosen
1 2011 95,33%
2 2012 99,16%
3 2013 100 %
4 2014 100 %
Grafik III.3Tren Persentase Kehadiran Dosen dalam PBM tahun 2011-2014
9293949596979899
100101
Tahun 2011 Tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 21
Berdasarkan grafik III.3 menunjukkan bahwa persentase kehadiran
dosen pada semua jurusan berkisar antara 95-100%. Kondisi kehadiran
dosen sangat dipengaruhi oleh semangat dosen dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran dan khususnya
dengan adanya sertifikasi dosen dan tunjangan kinerja yang telah
berlaku pada tahun 2013.
2) Kinerja Kehadiran Dosen tahun 2014
Tabel III.6Kehadiran Dosen Menurut Jurusan Tahun 2014
No JurusanTarget
Kehadiran DosenRealisasi
Kehadiran Dosen
1 Keperawatan 100% 100%
2 Kebidanan 100% 100%
3 Kesehatan Lingkungan 100% 100%
4 Teknik Elektromedik 100% 100%
5 Keperawatan Gigi 100% 100%
6 Analis Kesehatan 100% 100%
7 Gizi 100% 100%
Kehadiran dosen dengan indikator jumlah tatap muka yang ada
pada jurusan secara keseluruhan sudah mencapai 100%. Capaian
persentase kehadiran dosen ini memberikan bukti bahwa pencapaian
kompetensi mahasiswa yang berasal dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotor di kelas maupun di laboratorium sesuai dengan rancangan
pembelajaran dan kurikulum.
b. Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu
1) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2011-2014
Standar kinerja dosen per minggu sesuai dengan peraturan Dirjen Dikti
Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2009 adalah 40 jam per minggu
yang meliputi kegiatan perkuliahan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, penunjang dan tugas tambahan lainnya. Gambaran kinerja
dosen per minggu sebagaimana table berikut :
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 22
Tabel III.7Tren Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2011-2014
No Tahun Jumlah Jam PBM/Minggu
1 2011 40
2 2012 40
3 2013 40
4 2014 40
tabel III.7 memperlihatkan situasi pelaksanaan kegiatan proses
belajar mengajar bila dilihat dari jumlah jam per minggu selama kurun
waktu 3 (tiga ) tahun terakhir sudah memenuhi standar kinerja dosen.
Capaian kinerja dosen dalam kegiatan Tridharma per minggu sebanyak
40 jam/minggu memberikan makna bahwa dosen sudah proporsional
dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan, kegiatan penelitian, kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan penunjang lainnya.
Manfaat beban kerja dosen selain untuk monitor dan evaluasi kegiatan
dosen dalam bentuk BKD, juga untuk menilai apakah proses
pembelajaran sudah sesuai dengan beban SKS dalam jam per
minggunya.
2) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2013
Tabel III.8Rata-Rata Jumlah Jam Kegiatan PBM/Minggu Menurut Jurusan
Tahun 2013
No Jurusan Rata-rata jumlah jamkegiatan PBM/Minggu Target Realisasi
1 Keperawatan 40 40 100%2 Kebidanan 40 40 100%3 Kesehatan Lingkungan 40 40 100%4 Teknik Elektromedik 40 40 100%5 Keperawatan Gigi 40 40 100%6 Analis Kesehatan 40 40 100%7 Gizi 40 40 100%
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 23
Tabel III.8 menunjukkan pelaksanaan kegiatan Proses Belajar
Mengajar (PBM) yang diukur melalui jumlah jam dalam melaksanakan
kegiatan PBM per minggu untuk semua Jurusan mencapai 100%. Proses
belajar mengajar dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai
Jum’at selama 8 jam perhari. Proses Belajar Mengajar dilaksanakan
sesuai tuntutan kurikulum. Realisasi kegiatan PBM dilaksanakan dengan
menerapkan beban studi yang disebut Satuan Kredit Semester (SKS), di
mana satu SKS sama dengan satu jam kegiatan teori atau dua jam
kegiatan praktikum laboratorium atau empat jam praktek kerja lapangan.
c. Kinerja Ketersediaan Silabus
1) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2011-2014
Tabel III.9Tren Ketersediaan Silabus Tahun 2011-2014
Tahun Persentase KetersediaanSilabus
2011 100%
2012 100%
2013 100%
2014 100 %
Dari tabel III.9, terlihat ketersediaan silabus mulai tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 100% karena ketersediaan
silabus merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh
dosen dan pada silabus tergambar beban yang harus diemban oleh
masing-masing dosen dalam satu semester yang sekaligus merupakan
beban yang harus diikuti oleh mahasiswa selama dalam proses belajar
mengajar.
Ketersediaan dokumen silabus sangat penting untuk membuat
rancangan perkuliahan berupa kontrak perkuliahan yang didalamnya
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 24
terdapat capaian kompetensi, materi kuliah, metode pembelajaran, rubrik
penilaian, tanggal pertemuan, dosen narasumber dan dosen tutorial.
2) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2014Tabel III.10
Ketersediaan Silabus Menurut Jurusan Tahun 2014
Jurusan TargetSilabus (%)
RealisasiSilabus (%)
Keperawatan 100 100
Kebidanan 100 100
Kesehatan Lingkungan 100 100
Teknik Elektromedik 100 100
Keperawatan Gigi 100 100
Analis Kesehatan 100 100
Gizi 100 100
Dari tabel III.10, terlihat persentase ketersediaan silabus tahun 2014
sudah mencapai 100%. Keadaan ini karena semua dosen sudah
membuat silabus untuk mata kuliah yang diampunya sebagai dokumen
wajib yang dibutuhkan di awal kegiatan pembelajaran setiap semester.
d. Kinerja Ketersediaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) / SAP (Satuan
Acara Pembelajaran)
1) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2011-2014
Tabel III.11Tren Ketersediaan RPP Tahun 2011-2013
TahunPersentase (%)Ketersediaan
RPP
2011 100
2012 100
2013 100
2014 100
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 25
Dari tabel di atas, terlihat ketersediaan Satuan Rencana Program
Pembelajaran (RPP) dari tahun 2011 sampai tahun 2013 telah mencapai
100%, hal ini ditunjukkan oleh data yang masuk di bagian Administrasi
Akademik (ADAK) berdasar pada saat dilakukan supervisi langsung oleh
bagian ADAK yang berkordinasi dengan Pudir I ke setiap jurusan pada
tahun 2011, sehingga tabel di atas juga memperlihatkan adanya
kesungguhan untuk mempertahankan ketersediaan RPP dari tahun
2011-2014 agar sesuai dengan standar. Keberhasilan ini sejalan dengan
adanya akreditasi institusi dan akreditasi program studi
2) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2014 tiap Jurusan
Tabel III.12Ketersediaan RPP Menurut Jurusan Tahun 2014
Jurusan TargetRPP (%)
Realisasi RPP(%)
Keperawatan 100 100
Kebidanan 100 100
Kesehatan Lingkungan 100 100
Teknik Elektromedik 100 100
Keperawatan Gigi 100 100
Analis Kesehatan 100 100
Gizi 100 100
Dari tabel III.12 tampak bahwa ketersediaan RPP pada tahun 2014 telah
mencapai 100%. Pencapaian ini dikarenakan kinerja dosen dalam
membuat rancangan pembelajaran salah satunya membuat RPP untuk
mata kuliah yang diampunya sudah baik. Di sisi lain dokumen RPP juga
diperhitungkan dalam penilaian angka kredit, penilaian beban kerja
dosen (BKD) dan sebagai salah satu kewajiban sebagai tenaga pendidik.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 26
e. Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin
1) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011-
2014Tabel III.13
Tren Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah MahasiswaPenerima Beasiswa Sumber
1 2011 50 Rupiah Murni
2 2012 119 Rupiah Murni
3 2013 125 Rupiah Murni
4 2014 125 Rupiah Murni
Pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin dimulai sejak
tahun 2007 sejumlah 15 orang dan berlanjut sampai dengan tahun 2014
ini. Program ini dimaksudkan untuk membantu orang tua siswa yang
kurang mampu sedangkan putra/putrinya berprestasi dibidang akademik
maupun non akademik, selain itu program ini dapat menjadikan motivasi
bagi mahasiswa lain untuk berprestasi karena selain program Gakin ada
pula program beasiswa mahasiswa berprestasi.
2) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2014
Tabel III. 14Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2014
No Jurusan Jumlah MahasiswaPenerima Beasiswa Target Sumber
1 Keperawatan 40 Rupiah MurniPoltekkes
2 Kebidanan 31 Rupiah MurniPoltekkes
3 Kesehatan Lingkungan 23 Rupiah MurniPoltekkes
4 Teknik Elektromedik 6 Rupiah MurniPoltekkes
5 Keperawatan Gigi 11 Rupiah MurniPoltekkes
6 Analis Kesehatan 13 Rupiah MurniPoltekkes
7 Gizi 1 Rupiah MurniPoltekkes
Jumlah 125 Rupiah MurniPoltekkes
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 27
Penerimaan beasiswa tahun 2014 tertinggi adalah Jurusan Keperawatan
yaitu sebanyak 40 orang karena Jurusan Keperawatan memiliki jumlah
program studinya sebanyak 4 (empat) lokasi yaitu 2 (dua) berada di
Surabaya, 1 (satu) berlokasi di Tuban dan 1 (satu) lagi berlokasi di
Sidoarjo. Target untuk setiap program studi adalah 3 mahasiswa
f. Kinerja Kelulusan Mahasiswa
1) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Tahun 2011-2013
Tabel III.15Tren Kelulusan Mahasiswa Tahun 2011-2013
No Tahun Jml mhs
Lulus IPK Ketepatan Waktu
≤ 2,75 ≥ 2,75 Tepat Tdk tepat
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2011 1239 210 17 1029 83 1177 98,5 18 1,5
2 2012 1011 121 11,9 890 88,0 1006 99,5 5 0,5
3 2013 1170 107 9,1 1063 90,8 1151 98,6 19 1,4
Pada tabel III.15 dapat terlihat bahwa Poltekkes Kemenkes
Surabaya dalam kurun waktu 3 tahun telah meluluskan mahasiswa
tepat waktu ≥ 98%, dan didukung dengan adanya kecenderungan
peningkatan Indeks Prestasi Kelulusan (IPK) dari tahun ke tahun. Untuk
tahun 2013 ada kenaikan kelulusan mahasiswa yang tidak tepat waktu,
itu dikarenakan adanya keterlambatan mahasiswa tersebut dalam
mengerjakan tugas akhir dan dikarenakan ada beberapa mahasiswa
yang mengambil cuti akademik.
Berkaitan dengan tugas akhir, ada beberapa kebijakan dari
institusi untuk mengalihkan dari tugas akhir dalam bentuk penelitian ke
bentuk laporan tugas akhir dalam bentuk laporan kasus dan penelitian
sederhana yang kerangka penelitian, judul, masalah penelitian telah
ditentukan oleh dosen. Kebijakan ini berkaitan dengan tingkatan diploma.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 28
2) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan pada tahun 2013
Tabel III.16Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013
No TahunJmlMhs
LulusanIPK
KetepatanWaktu
≤ 2.75 ≥2.75 TepatTidaktepat
Jml % Jml % Jml Target % Jml %1 Keperawatan 389 67 17,2 322 82,7 382 100% 98 7 2
2 Kebidanan 268 15 5 253 95 263 100% 98,3 5 1,73 Kesling 146 - - 146 100 144 100% 98,6 2 1,44 TekMed 116 17 14,6 99 85,4 111 100% 95,6 5 4,45 Kep. Gigi 114 8 7 106 93 114 100% 100 - -6 Analis kes 137 - - 137 100 137 100% 100 - -7 Gizi - - - - - - 100% - - -
Tabel III.16 menunjukkan bahwa hampir seluruh jurusan telah
meluluskan mahasiswanya lebih dari 95%, bahkan ada yang 100%.
Kelulusan tepat waktu juga lebih dari 95%, sehingga mendekati target
kelulusan, kecuali ada beberapa jurusan yang terdapat lulusan yang
tidak tepat waktu. Ketidaktercapaian ketepatan waktu lulus ini
disebabkan oleh ketatnya sistem pendidikan, tenaga pendidik yang
cukup berkompetensi dan daya saing yang dimiliki oleh mahasiswa pada
jurusan tersebut. Belum maksimalnya bimbingan akademik dan layanan
bimbingan konseling di tiap program studi juga menunjang naiknya
mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu.
Indeks Prestasi Kelulusan yang dicapai oleh lulusan seluruh
jurusan yang mempunyai IPK ≥ 2.75 lebih dari 70%. Kelulusan yang
mempunyai IPK ≤ 2.75 (berkisar antara 7-28%), hal ini disebabkan oleh
antara lain dari kurang seriusnya mahasiswa dalam belajar, sehingga
berdampak pada kurangnya pencapaian standar kelulusan. Sistem
penilaian yang masih dominan pada aspek kognitif seperti UTS dan UAS
juga pemicu rendahnya IPK. Kebijakan yang diambil untuk meningkatkan
IPK pada pendidikan vokasional adalah penilaian proses pembelajaran
berupa rubrik-rubrik, penilaian pencapaian kompetensi (PPK) dan
penilaian praktik lapangan/klinik.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 29
g. Kinerja Persentase Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Kelulusan Tepat Waktu.
1) Kinerja Persentase Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan Tahun 2011-
2013
Tabel III.17Tren Persentase IPK Kelulusan Tepat Waktu Tahun 2011-2013
Tahun
IPK Lulusan Tepat Waktu
2,00-2,74 2,75-2,99 3,00-3,50 > 3,50
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2011 210 16,9 414 33,4 565 45,7 50 4
2012 121 11,9 263 26,01 474 46,8 153 15,1
2013 107 9,2 361 30,8 573 48,9 129 11,1
Tabel III.17 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 3 ( Tiga )
tahun terakhir terlihat adanya kecenderungan kenaikan IPK kelulusan
tepat waktu pada kelompok IPK > 3,50, sedangkan pada kelompok IPK
rentang 2,00 - 2,74 pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan.
Kenaikan IPK pada rentang ini karena berhubungan dengan kemampuan
mahasiswa dalam mengikuti proses belajar.
4. Kinerja Pelayanan Perpustakaan
a. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Tahun 2011-2013
Tabel III.18Tren Pelayanan Perpustakaan Tahun 2011-2013
No TahunJumlah
buku yangtersedia
Jumlahmahasiswa
Jumlah KunjunganPerpustakaan/
TahunBuku :
mahasiswa
1 2011 17246 3144 42699 1:18
2 2012 17352 3110 40873 1:17
3 2013 20504 3061 43783 1:15
Perpustakaan merupakan unit penunjang yang penting untuk
meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan pedoman standar
nasional perpustakaan tahun 2011 rasio jumlah buku dibanding mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 30
adalah 1:10 sedangkan perbandingan dari Poltekkes 1:15 sampai 1:18,
kondisi ini karena dipengaruhi oleh terbatasnya anggaran untuk
penambahan pembelian buku terbaru baik dalam jumlah maupun jenisnya.
Bila diperhatikan dari jumlah kunjungan, terdapat pula kecenderungan
pelayanan perpustakaan di setiap jurusan yang mengalami penurunan
jumlah kunjungan dari mulai tahun 2011 hingga tahun 2013, kondisi seperti
ini disebabkan oleh telah adanya akses internet (fasilitas hotspot area), di
setiap jurusan/prodi, sehingga mahasiswa kurang termotivasi untuk
berkunjung ke perpustakaan.
b. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2013.Tabel III.19
Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2013
No JurusanJumlah
buku yangtersedia
Targetpengadaan
bukuJumlah
mhs
Jumlah Kunjke
perpustakaan
RasioBuku :Mhs
1 Keperawatan 4823 200 876 13709 1 : 17
2 Kebidanan 7546 200 687 13423 1 : 10
3 Kesehatan Lingkungan 4997 200 481 11580 1 : 7
4 Teknik Elektromedik 715 200 312 1777 1 : 44
5 Keperawatan Gigi 925 200 307 1585 1 : 38
6 Analis Kesehatan 1278 200 290 1200 1 : 24
7 Gizi 320 200 108 356 1 : 33
Perpustakaan merupakan unit yang bertugas menyediakan dan
mengolah bahan pustaka, melakukan pelayanan referensi untuk keperluan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya memiliki perpustakaan di setiap jurusan. Kunjungan
mahasiswa ke perpustakaan yang tertinggi adalah Jurusan Kesehatan
Lingkungan dan terendah adalah Jurusan Analis Kesehatan. Faktor
rendahnya kunjungan ke perpustakaan selain disebabkan adanya fasilitas
hot spot juga dipengaruhi oleh kurang lengkapnya jumlah dan jenis buku
yang tersedia di perpustakaan, sehingga bisa mengurangi jumlah kunjungan
mahasiswa ke perpustakaan. Target pengadaan buku per tahun menurut
pedoman standar nasional perpustakaan Kemenkes adalah 200 buku.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 31
5. Kinerja Pelayanan Laboratorium
a. Kinerja Pelayanan Laboratorium Tahun 2011-2013.
Tabel III.20Tren Pelayanan Laboratorium Tahun 2011-2013
Tahun
Layanan Laboratorium( Jam/Minggu/Lab )
Keperawatan Kebidanan Kesling TekMed Kep.Gigi AnalisKesehatan Gizi
2011 128 85 240 102 375 128
2012 128 85 240 102 375 128 128
2013 128 85 240 102 375 128 128
Pelayanan laboratorium dalam kurun waktu 3 tahun pada semua
jurusan tampak tidak ada perubahan, karena sudah sesuai dengan
kebutuhan dan alokasi waktu yang telah ditentukan berdasar kurikulum
dalam setiap Satuan Kredit Semester-nya, hanya saja untuk jurusan Gizi
yang merupakan jurusan baru maka untuk pemanfaatan laboratoriumnya
baru sebatas pada praktek diruang praktek Gizi (dapur), untuk fasilitas
laboratoriumnya masih belum terpenuhi. Dilihat pada tren pelayanan
laboratorium tertinggi adalah Jurusan Keperawatan Gigi diikuti oleh Jurusan
Kesehatan Lingkungan dan Jurusan Keperawatan.
b. Kinerja Pelayanan Laboratorium menurut Jurusan Tahun 2013
Tabel III.21Pelayanan Laboratorium Menurut Jurusan Tahun 2013
Tahun Jenislaboratorium
Pelayanan Laboratorium(Jam/Minggu/Lab)
Kep Kebid Kes.Ling
Tekmed Kes. Gigi Analis
Kes
2013
KeperawatanDasar 20 - - - 14 -
KeperawatanMaternitas 20 - - - - -
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 32
KeperawatanMedikal Bedah 20 - - - - -
KeperawatanJiwa 20 - - - - -
KeperawatanKomunitas 20 - - - - -
KeperawatanGadar 20 - - - - -
Bahasa 4 4 40 - 8 -Komputer 4 8 40 - 12 -
KimiaLingkungan - - 40 - - -
Lab FisikaLingkungan - - 40 - - -
Entomologi/Parasitologi - - 40 - - -
Bengkel/workshop - - 40 - - -
Elektronika - - - 24 - -Digital - - - 24 - -
Mikroprosesor - - - 16 - -Radiologi - - - 24 - -
ElektronikaMedik - - - 16 - -
AlatLaboratorium
Medik- - - 16 - -
Ibu - 27 - - - -KDPK - 17 - - - -
Neonatus - 18 - - - -Anatomi - 6 - - - -
Komunitas - 5 - - - -Mikrobiologidan Histologi - - - - 10 -
Pre Klinik - - - - 12 -Klinik - - - - 46 -
Hematologi - - - - - 40Mikologi - - - - - 10
Instrumentasi - - - - - 5Bakteriologi - - - - - 40
Virologi - - - - - 16Mikroskopik - - - - - 8Kimia Klinik - - - - - 40
Biokimia - - - - - 16Parasitologi - - - - - 8
Imunoserologi - - - - - 40Toksikologi - - - - - 16
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 33
Kimia Analitik - - - - - 16Kimia Amami - - - - - 40
Media danReagensia - - - - - 80
Laboratorium ini sebagai unit penunjang yang sangat penting bagi
mahasiswa dan dosen guna mengaplikasikan berbagai ketrampilan yang
harus dikuasai oleh mahasiswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di
laboratorium dilaksanakan sebelum mahasiswa praktek ke rumah sakit,
Puskesmas dan masyarakat. Beban SKS ditetapkan setara dengan 2 jam
kerja.
6. Kinerja Pelayanan Kerjasama (Kemitraan)a. Kinerja Pelayanan Kemitraan Tahun 2011-2013
Tabel III.22Tren Pelayanan Kemitraan Tahun 2011-2013
No TahunJumlah rata-rataDokumen Mou
1 2011 40 dokumen baru
2 2012 60 dokumen baru
3 2013 38 dokumen baru
Tabel.III.22 menunjukkan tren penurunan kegiatan kemitraan pada
tahun 2011 sampai dengan 2013, hal ini dikarenakan masa berlaku dari
MoU yang telah dibuat adalah sekitar 3 sampai dengan 5 tahun, sehingga
baru melakukan pembaharuan setelah masa berlaku tersebut habis.
Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada Lingkungan yang
dijadikan lahan praktek saja seperti Rumah Sakit, Industri, dan Dinas
Kesehatan Kota, namun juga dilakukan kerjasama dengan instansi
pemerintah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya dan
Sidoarjo, Pemerintah Daerah Papua, Akademi Teknik Elektromedik
Muhamadiyah Makasar, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Balai Besar
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 34
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan,
Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan lain-lain.
b. Kinerja Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2013Tabel III.24
Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2013
No Jurusan Jumlah kerjasama Target Persentase
1 Keperawatan 8 10 80
2 Kebidanan 7 10 70
3 Kesehatan Lingkungan 7 10 70
4 Teknik Elektromedik 4 6 67
5 Keperawatan Gigi 6 8 75
6 Analis Kesehatan 3 8 38
7 Gizi 3 5 60
Jurusan yang paling banyak memerlukan kerjasama dengan mitra
kerja adalah jurusan Keperawatan, mengingat Jurusan ini memiliki dua
program Studi yang berlokasi di Surabaya dan dua diantaranya di luar
kota yaitu di Tuban dan Sidoarjo. Diikuti jurusan Kebidanan karena juga
memiliki dua prodi di luar lokasi yaitu di Magetan dan di Bangkalan,
Kesehatan Lingkungan juga memiliki satu prodi luar lokasi yaitu di
Magetan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan
Gizi.
Tingginya tingkat pencapaian pelayanan kemitraan disebabkan oleh
kepercayaan sektor/institusi lain terhadap Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya untuk melakukan kerjasama baik untuk tempat
praktek mahasiswa maupun kerjasama di bidang perekrutan lulusan.
Selain itu juga memberikan keuntungan institusi yang bersangkutan
karena dapat meningkatkan akreditasi.
Kebijakan intitusi ke depan berkaitan dengan serapan lulusan,
program kemitraan diarahkan untuk peningkatan serapan lulusan dan
peningkatan pendapatan BLU dari kegiatan bisnis, kerjasama dan hibah
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 35
7. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu
a. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2011-2013
Tabel III.25Tren Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu
1 2011 3 pelatihan
2 2012 19 pelatihan
3 2013 102 pelatihan
Tabel III.25 adalah tren kegiatan pelatihan di Poltekkes Kemenkes
Surabaya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen.
Pada tahun 2011, jumlah kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu sebanyak
tiga kegiatan. Tren peningkatan terjadi pada tahun 2012 dan pada tahun
2013 menjadi 102 kegiatan. Peningkatan ini dikarenakan:
1) Adanya program pengembangan keilmuan yang memang dibutuhkan
dosen untuk memperkaya penguasaan materi keilmuannya.
2) Adanya peningkatan ketersediaan sumber daya (dana, SDM, waktu)
untuk merealisasikan kegiatan pelatihan/penyegaran keilmuan bagi
dosen.
3) Adanya penawaran pelatihan baik dari pihak internal kementerian
kesehatan melalui Balai Pelatihan Kesehatan, BPSDMK, dan pihak
eksternal.
4) Keharusan dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang ahrus dilakukan tiap semester. Hasil kegiatan
ini juga berkaitan dengan jumlah publikasi karya ilmiah.
5) Keharusan institusi untuk memperoleh hak paten atas kekayaan
intelektual dan semisalnya.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 36
b. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu menurut Jurusan Tahun
2013Tabel III.26
Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Menurut JurusanTahun 2013
No Jurusan Realisasi Target Persentase
1 Keperawatan 48 48 1002 Kebidanan 15 15 1003 Kesehatan Lingkungan 16 16 1004 Teknik Elektromedik 4 4 1005 Keperawatan Gigi 5 5 1006 Analis Kesehatan 6 6 1007 Gizi 8 8 100
Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen
maupun karyawan sesuai dengan bidangnya masing-masing terlihat
realisasi kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu yang dilakukan di masing-
masing jurusan pada tahun 2011. Kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu
paling banyak dilakukan di Jurusan Keperawatan dan Kesehatan
Lingkungan masing-masing sebanyak 48 dan 16 kegiatan, disusul Jurusan
Kebidanan (15 kali), dan Jurusan Gizi, Analis Kesehatan, Keperawatan Gigi,
dan Teknik elektromedik.
8. Kinerja Pelayanan Penelitian
Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang harus dilaksanakan oleh para dosen. Kegiatan ini dibagi menjadi
beberapa macam berdasarkan sumber pendanaan yang ada, yaitu penelitian
unggulan, penelitian Risbinkes, Penelitian Risbinakes dan Penelitian Lokal.
Penelitian Risbinkes dibiayai oleh Diknas, sehingga jumlah penelitian ini sangat
kecil dan bahkan hampir tidak ada setiap tahun. Sedangkan penelitian
Risbinakes dikhususkan bagi dosen di lingkungan Kemenkes yang dibiayai dari
sumber DIPA rupiah murni. Sedangkan penelitian unggulan dan penelitian lokal
dibiayai dari dana BLU.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 37
a. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes dan Lokal Tahun 2011-2013
1) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Tahun 2011-2013
Tabel III.27Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2011-2013
No TahunProposal
Usulan Lulus %
1 2011 30 25 83
2 2012 35 20 57
3 2013 67 43 64
Tren kegiatan penelitian Risbinakes yang diusulkan dan yang
lulus seleksi pada tahun 2011-2013 semakin meningkat. Hal tersebut
dipengaruhi oleh jumlah dosen yang mengajukan bertambah karena
penelitian tersebut dapat menjadi penambah angka kredit dan memang
menjadi salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta
didukung dengan ketersediaan dana penelitian dari dana DIPA rupiah
murni juga meningkat.
2) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2013
Tabel III.28Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2013
No JurusanPenelitian
Target Realisasi %
1 Keperawatan 15 15 100
2 Kebidanan 2 2 100
3 Kes. Lingkungan 13 13 100
4 Teknik Elektromedik 4 4 100
5 Keperawatan Gigi 3 3 100
6 Analis Kesehatan 4 4 100
7 Gizi 2 2 100
Penelitian yang dimaksud adalah berdasarkan kelulusan proposal
yang diajukan oleh dosen dan didasarkan pada kelayakan proposal yang
dinilai Tim Pakar penelitian Poltekkes Kemenkes Surabaya. Tabel III.28
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 38
terlihat bahwa yang paling banyak melakukan penelitian adalah Jurusan
Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan, dikarenakan jumlah dosen yang
relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah dosen di jurusan yang
lain. Sedangkan realisasi dari usulan berkisar antara 14-100%.
b. Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal
1) Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2011-2013
Tabel III.29Tren kegiatan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah Lulus %
1 2011 30 25 83
2 2012 35 20 57
3 2013 67 43 64
Tabel.III.29 menunjukkan tren peningkatan kelulusan penelitian
lokal yaitu pada tahun 2011 penelitian yang terealisasi sebanyak 25
penelitian, tahun 2012 terealisasi sebanyak 20 penelitian dan tahun 2013
sebanyak 47 penelitian.
2) Kinerja Pelayanan Penelitian Lokal Menurut Jurusan Tahun 2013
Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya
disediakan sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya dari BLU
Poltekkes Surabaya tetapi dalam jumlah yang terbatas dibandingkan
Risbinakes, sehingga jumlah penelitian yang diusulkan lebih sedikit.
Hal tersebut dapat dipahami karena setiap penelitian memerlukan
biaya yang cukup besar.
Namun pada tahun 2013 kegiatan penelitian lokal / mandiri
sangat banyak (naik) karena kebutuhan akreditasi program studi dan
kebutuhan beban kerja dosen. Kewajaran tren ini karena tahun 2014
setiap program studi harus mengisi borang akreditasi BAN-PT untuk
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 39
reakreditasi eksternal dan jumlah dosen yang telah tersertifikasi
meningkat drastis.
Tabel III.30Penelitian Lokal menurut Jurusan Tahun 2013.
No Jurusan Jumlah Lulus %
1. Keperawatan 23 15 65,22. Kebidanan 3 2 66,73. Kesehatan Lingkungan 20 13 654. Teknik Elektromedik 6 4 66,75. Keperawatan Gigi 5 3 606. Analis Kesehatan 6 4 66,77 Gizi 4 2 50
Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya disediakan
sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya DIPA Rupiah Murni
Poltekkes Penelitian Lokal di tingkat di Jurusan tahun 2013 hanya tiga
dari enam jurusan, yaitu Jurusan Kebidanan, Kesehatan Lingkungan
dan Jurusan Analis Kesehatan yang melaksanakan penelitian lokal,
dimana jumlah penelitian dari ketiga Jurusan hanya sebanyak 6 (lima)
judul.
9. Kinerja Pelayanan Publikasi
Kegiatan publikasi di lingkungan institusi pendidikan merupakan kegiatan
yang penting, disamping sebagai sarana untuk memuat artikel yang terkait
hasil penelitian bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus dapat dijadikan wadah
informasi dan komunikasi ilmiah baik antar internal program studi, antar
Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia maupun antar Institusi Pendidikan
Kesehatan lainnya di luar Poltekkes Kemenkes. Di samping itu dapat
memberikan kemudahan dalam membantu para dosen untuk menambah poin
di bidang penelitian.
Kegiatan publikasi merupakan salah satu hasil/outcome penyelenggaaan
pendidikan tinggi, sehingga kegiatan publikasi berhubungan erat dengan mutu
atau kualitas institusi pendidikan tinggi.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 40
a. Tren Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2011-2013
Tabel III.31Tren Pelayanan Publikasi Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah Publikasi
1 2011 5 Publikasi
2 2012 9 publikasi
3 2013 12 publikasi
Publikasi tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2011
sampai 2013 karena adanya penambahan penerbitan jurnal internal dan
telah terintegrasinya Unit pengembangan dan pengabdian masyarakat.
Namun di sisin lain jumlah publikasi ke jurnal nasional teraktreditasi
maupun jurnal internasional bereputasi sangat kurang. Kebijakan intitusi
untuk meningkatkan kegiatan publikasi ke jurnal internasional adalah
penyediaan dana stimulan dari BLU.
b. Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2013
Tabel III.32Kinerja Pelayanan Publikasi Menurut Jurusan Tahun 2013
No Jurusan Jumlahpublikasi
TargetPencapaian Publikasi
PersentasePencapaian
1 Keperawatan 2 2 100
2 Kebidanan 1 1 100
3 Kesehatan Lingkungan 2 2 100
4 Teknik Elektromedik 2 2 100
5 Keperawatan Gigi 1 1 100
6 Analis Kesehatan 2 2 100
7 Gizi 2 2 100
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 41
Berdasarkan dari tabel III.32 kegiatan publikasi sebagian sudah
memenuhi target yaitu Jurusan Keperawatan (jurnal Keperawatan ), Jurusan
Kesehatan Lingkungan (Gema Kesling), Jurusan Teknik Elektromedik
(Teknokes), dan juga Jurusan Kebidanan, Jurusan Keperawatan Gigi dan
Jurusan Analis Kesehatan yang telah mempunyai jurnal sama dengan
jurusan keperawatan.
10. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar
a. Tren Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2011-2013
Tabel III.33Tren Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah Seminar
1 2011 2 seminar
2 2012 5 seminar
3 2013 6 seminar
Tren kegiatan seminar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
frekuensinya masih sangat minim. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya
dana di setiap jurusan untuk melakukan kegiatan seminar. Kebijakan yang
diambil oleh institusi adalah penyediaan dana yang cukup dan bekerja sama
dengan lembaga donor yang dilakukan oleh unit bisnis dan kerja sama
untuk kegiatan seminar, workshop, lokakarya, bazar dan kegiatan softskill
lainnya.
Kegiatan seminar dan semisalnya sangat berkaitan dengan
pencapaian softskill mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini harus ditingkatkan
penyelenggaraannya karena sangat berkaitan dengan pengembangan
keilmuan berkelanjutan dari dosen. Kegiatan lain yang harus dilaksanakan
pada tahun 2015 adalah proseding hasil penelitian. Kegiatan proseding
harus dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 42
b. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2013
Tabel III.34Kegiatan Seminar menurut Jurusan Tahun 2013
No Jurusan Jumlahseminar Target %
1 Keperawatan 1 1 100
2 Kebidanan 1 1 100
3 Kesehatan Lingkungan 1 1 100
4 Teknik Elektromedik 0 0 100
5 Keperawatan Gigi 1 1 100
6 Analis Kesehatan 1 1 100
7 Gizi 1 1 100
Berdasarkan tabel tersebut diatas kegiatan seminar tahun 2013
semua jurusan telah melaksanakan seminar sesuai target. Minimnya
kegiatan seminar setiap jurusan karena kurangnya anggaran yang tersedia
di masing – masing jurusan.
11. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat
a. Tren Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2011-2013
Tabel III.35Tren Pelayanan pengabdian masyarakat Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah Pengabdian Masyarakat
1 2011 13 Kegiatan
2 2012 16 Kegiatan
3 2013 20 Kegiatan
Pengabdian masyarakat yan dilaksanakan selama kurun waktu tiga
tahun sekitar 13-20 Kegiatan. Tren pada tabel III.35 menunjukkan
peningkatan mulai tahun 2011 karena kegiatan pengabdian masyarakat
menjadi kewajiban sebagai pemenuhan Tri Dharma Perguruan bagi
Poltekkes Kemenkes Surabaya dan dengan adanya pembiayaan yang
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 43
berasal dari dana BLU dan juga sponsor yang didapatkan oleh jurusan terkait
dengan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.
b. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2013
Tabel III.36Kegiatan Pengabdian Masyarakat menurut Jurusan Tahun 2013
No JurusanJumlah
Pengabdianmasyarakat
Target Persentase
1 Keperawatan 4 4 100
2 Kebidanan 3 3 100
3 Kesehatan Lingkungan 3 3 100
4 Teknik Elektromedik 2 2 100
5 Keperawatan Gigi 3 3 100
6 Analis Kesehatan 2 2 100
7 Gizi 3 3 100
Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukan kegiatan pengabdian
masyarakat di semua Jurusan telah dilaksanakan sesuai dengan target yang
diusulkan masing-masing jurusan. Di jurusan Keperawatan pengabdian
masyarakat tertinggi karena kegiatan dilaksanakan setiap bulan pada daerah
binaan dan di sarana umum dan kesehatan.
B. Kinerja Bidang KeuanganUkuran kinerja bidang keuangan menggambarkan pelayanan pengelolaan
keuangan dalam memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dan dapat
digunakan secara efisien dan efektif serta akuntabel.
1. Pendapatana. Realisasi Pendapatan tahun 2011-2013
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
memperoleh pembiayaan dari sumber anggaran rutin (rupiah murni),
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 44
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sumber yang diperoleh dari
Dana Partisipasi Masyarakat (DAPARMAS). Sejak tahun 2011, sumber
pembiayaan ditetapkan hanya berasal dari dua sumber yaitu anggaran
DIPA (rupiah murni dan PNBP), Dengan sistem pola pengelolaan keuangan
melalui Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan akan terwujudnya
pelayanan prima terhadap program proses pembelajaran kepada
mahasiswa.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 45
Tabel III.37Trend Pendapatan Tahun 2011-2013
NO PROGRAMTAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
1 RupiahMurni 71.160.953.000 67.188.031.861 94,42 64.832.870.000 47.775.626.097 73,69 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12
3 BLU 18.731.558.000 14.256.786.300 76 31.525.417.000 24.816.952.533 78,72 35.309.496.000 28.319.2448.659 80
JUMLAH 89.892.511.000 81.444.818.161 90,60 96.358.287.000 72.592.578.630 75,34 94.339.833.000 81517821.456 86,41
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 46
Tabel.III.37 menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pada target
pendapatan dari tahun ke tahun hal ini menunjukkan bahwa pendapatan
rupiah murni dan BLU dari tahun ke tahun semakin meningkat, tetapi
diharapkan dengan menjadi BLU pendapatan rupiah murni semakin kecil dan
hanya berasal dari BLU.
b. Realisasi Pendapatan tahun 2013
Tabel III.38Realisasi Pendapatan Tahun 2013
No Sumber Target Realisasi %
1 Rupiah Murni 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12
2 PNBP 35.309.496.000 28.319.2448.659 80
Jumlah 94.339.833.000 81.517.821.456 86,41
Tabel III.38 menunjukkan pendapatan pada tahun 2013. Pencapaian
realisasi rupiah murni sebesar 90,12% dikarenakan semua kegiatan yang
bersumber dari rupiah murni telah terealisasi optimal, sedangkan dari BLU
kurang optimal dikarenakan kegiatan yang didanai oleh BLU kurang terserap
secara optimal.
2. Realisasi Belanjaa. Realisasi Belanja Tahun 2011-2013
Komponen realisasi belanja kurun waktu tiga tahun pada sumber dana
rupiah murni (RM) dan PNBP/BLU sebagaimana tabel berikut :
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 47
Tabel III.39Tren Realisasi Belanja Tahun 2011-2013
Sumber Jenis Belanja
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
RM
Belanja Pegawai 26.268.221.000 25.519.014.973 97,14 29.389.139.000 28.359.005.843 96,49 38.134.138.000 35.621.594.129 93,41
Belanja Barang 16.761.514.000 15.801.421.264 94,27 16.155.050.000 15.221.238.654 94,21 17.531.385.000 15.077.643.271 86,00
Belanja Modal 28.131.218.000 25.867.595.850 91,95 19.288.681.000 4.195.381.600 21,78 3,364.814.000 2.499.335.397 74,27
Sub Jumlah I 71.160.953.000 67.188.032.087 94,41 64.832.870.000 47.775.626.097 73,69 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12
BLU
Belanja Pegawai
Belanja Barang 18.731.558.000 14.256.786.300 76,11 21.245.720.000 15.255.916.599 71,80 27.078.570.000 22.043.918.204 81,40
Belanja Modal 10.279.697.000 9.089.218.669 88,41 8.230.926.000 6.275.330.455 76,24
Sub Jumlah II 18.731.558.000 14.256.786.300 76,11 31.525.417.000 24.345.135.268 77,22 35.309.496.000 28.319.248.659 80,20
Sub Jumlah III 89.892.511.000 81.444.818.387 90,60 96.358.287.000 72.592.578.630 75,34 94.339.833.000 81.571.821.456 86,40
Jumlah Total 89.892.511.000 81.444.818.387 90,60 96.358.287.000 72.592.578.630 75,34 94.339.833.000 81.571.821.456 86,40
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 48
Tabel III.39 menggambarkan tren belanja tiga tahun terakhir yang bersumber
dari rupiah murni dan BLU. Bila dibandingkan dengan pagu, maka realisasi
belanja pegawai berkisar antara 93,41% -97,14%, belanja barang 86,00-94,27%,
belanja modal 21,78-91,95%, sedangkan persentase realisasi belanja modal
pada tahun 2012 rendah karena tidak tewujudnya rencana bangunan fisik
berupa pembangunan gedung auditorium dan pengembangan gedung jurusan.
Tabel III. 40Realisasi Belanja Tahun 2013
SUMBER JENIS BELANJA PAGU REALISASI %
Rupiah MurniBelanja Pegawai 38.134.138.000 35.621.594.129 93,41
Belanja Barang 17.531.385.000 15.077.643.271 86,00
Belanja Modal 3,364.814.000 2.499.335.397 74,27
Sub Jumlah I 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12
PNBP/ BLU
Belanja Pegawai
Belanja Barang 27.078.570.000 22.043.918.204 81,40
Belanja Modal 8.230.926.000 6.275.330.455 76,24
Sub Jumlah I 35.309.496.000 28.319.248.659 80,20
Jumlah Total 94.339.833.000 81.571.821.456 86,40
Sumber anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sampai
dengan tahun 2013 bersumber dari rupiah murni dan PNBP/BLU. Berdasarkan
tabel III.40 diperoleh gambaran bahwa realisasi anggaran tahun 2013 sumber
rupiah murni digunakan untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang (terdiri
dari : bahan, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan belanja
sosial. Realisasi sumber PNBP/BLU digunakan untuk menunjang administrasi
kegiatan, pendidikan dan pengajaran, penelitian, pendaftaran dan seleksi,
publikasi dan promosi, wisuda, peningkatan mutu pendidikan, pengadaan alat
pendidikan, pengadaan alat laboratorium, pengabdian masyarakat, dan
pelaksanaan operasional satuan kerja dan sebagainya.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 49
C. Kinerja Bidang Sumber Daya ManusiaUkuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia
sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses
pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan
pelanggan. Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia
sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses
pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan
pelanggan.
1. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013Tabel III.41
Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013
No PendidikanTahun
2011 2012 2013
1 SD 17 15 142 SLTP 24 24 123 SLTA 124 112 1124 D-I 2 1 15 D-III 19 21 246 D-IV 52 50 487 S-1 127 106 1088 S-2 169 194 1909 S-3 4 2 4
Jumlah 538 525 513
Jumlah sumber daya manusia dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun secara umum
mengalami penurunan. Penurunan ini dikarenakan adanya pegawai baik
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang pensiun sedangkan Poltekkes
Kemenkes Surabaya tidak mendapatkan formasi CPNS baru dikarenakan
adanya kebijakan moratorium dari Menpan & RB.
Kedua kebijakan pegawai kontrak yang hanya 10% dari jumlah pegawai juga
memberikan andil jumlah pegawai relative kurang, namun tidak berefek pada
pelayanan yang diberikan institusi. Kebijakan yang diambil institusi adalah
analisis beban kerja (ABK) dan analasis beezeting pegawai sesuai dengan
kaidah kebutuhan tenaga untuk mencapai standarisasi SDM.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 50
b. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2013Tabel III.42
Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2013
No Jurusan PegawaiPendidikan
SD SLTP SLTA DIII DIV S1 S2 S3
1 Keperawatan 142 5 3 34 1 7 40 52
2 Kebidanan 108 3 5 36 2 19 13 34
3 Kesehatan Lingkungan 100 3 2 21 6 3 16 49
4 Teknik Elektromedik 33 1 1 8 22 1
5 Keperawatan Gigi 35 1 1 7 7 7 12
6 Analis Kesehatan 39 3 6 1 5 24
7 Gizi 11 1 1 8 1
8 Direktorat 43 1 3 10 7 2 14 6
Jumlah 513 13 15 113 23 47 95 207 2
Jenjang pendidikan paling banyak pada Poltekkes Kemenkes Surabaya
adalah yang berjenjang S2 dan S1 yang terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan baik di direktorat maupun di jurusan. Sedangkan untuk
penambahan tenaga kependidikan masih dalam proses pengajuan dikarenakan
adanya kebijakan moratorium oleh MenPan-RB sedangkan untuk tenaga pendidik
pada tahun 2013 mendapatkan 3 orang instruktur pada jurusan Kesling, Gizi,
Kebidanan.
2. Jenjang Pendidikan Dosen
a. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2011-2013
Tabel III.43Tren Jumlah Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2011-2013
No Tahun/Jenjang Pendidikan Jumlah Dosen Tetap
1 Tahun 2011
D IV 37
SI 96
S2 92
S3 2
2 Tahun 2012
D IV 32
SI 95
S2 114
S3 3
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 51
3 Tahun 2013
D IV 12
SI 37
S2 176
S3 3
Pada kondisi ini jenjang pendidikannya dosen tetap paling banyak adalah
S2. Hal ini sesuai dengan kualifikasi bahwa pendidikan dosen minimal adalah S2.
Grafik di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan S2 dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, dan terjadi penurunan pada jenjang pendidikan S1.
b. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2013
Tabel III.44Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Menurut Jurusan Tahun 2013
No Jurusan Dosen Tetap PendidikanDIV S1 S2 S3
1 Keperawatan 68 2 20 46
2 Kebidanan 54 9 5 39 1
3 Kesehatan Lingkungan 51 1 7 43
4 Teknik Elektromedik 15 14 1
5 Keperawatan Gigi 12 5 7
6 Analis Kesehatan 20 20
7 Gizi 8 7 1
Jumlah 228 12 37 176 3
Dosen tetap di seluruh jurusan berjumlah 228 orang. Pendidikan terbanyak
adalah S2 (176 orang) dan S1 (37 orang). Dosen tetap yang jumlahnya minim
adalah jurusan Gizi yaitu 8 orang karena tenaga yang lain belum mempunyai SK
fungsional dosen dan merupakan jurusan baru berdiri. Jumlah tenaga dengan
jenjang pendidikan S3 mulai bertambah, sampai semester pertama tahun 2014
sudah terdapat 13 dosen dengan gelar doktor.
Kebijakan intitusi tahun 2015 adalah meningkatkan dikjut dosen dari
magister ke program doktoral dengan menambah alokasi anggaran bantuan
biaya belajar S3 dari BLU maupun dari rupiah murni melalui kegiatan tugas
belajar (Tubel) maupun ijin belajar (Ibel).
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 52
3. Dosen Tetap dan Tidak Tetap
a. Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2011-2013Tabel III.45
Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2011-2013
No Tahun Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap
1 2011 227 241
2 2012 243 381
3 2013 228 60
Tabel.III.45 tersebut menunjukkan fluktuasi jumlah dosen tidak tetap yang
penetapannya ditentukan berdasarkan usulan dari masing-masing Program
Studi/Jurusan. Besarnya jumlah dosen tidak tetap tergantung dari pembagian
mengajar pada setiap mata kuliah. Selain itu pada tahun 2013 diusulkan untuk
mata kuliah profesi diampu oleh dosen dengan keahlian khusus. Jumlah dosen
tetap mengalami peningkatan karena persyaratan jenjang pendidikan minimal
harus S2 sudah terpenuhi. Dosen tetap di Poltekkes Surabaya menunjukkan
adanya penurunan pada tahun 2013 karena pensiun dan meninggal dunia.
b. Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2013
Tabel III.46Dosen Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jurusan Tahun 2013
No Jurusan Target Dosen Tetap Dosen TidakTetap
1 Keperawatan 91 68 12
2 Kebidanan 70 54 14
3 Kesehatan Lingkungan 61 51 7
4 Teknik Elektromedik 23 15 10
5 Keperawatan Gigi 23 12 9
6 Analis Kesehatan 29 20 8
7 Gizi 15 8 -
Jumlah 312 228 60
Pada tabel di atas menunjukkan kondisi dosen tetap dibandingkan dengan
dosen tidak tetap. Realisasi dosen tetap terendah pada jurusan Gizi, kondisi ini
dipengaruhi oleh karena beberapa tenaga pendidik yang masih belum
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 53
terpenuhinya persyaratan sebagai dosen yaitu berpendidikan minimal S2 dan
merupakan jurusan baru sehingga masih perlu tenaga pendidik. Sedangkan
kebutuhan dosen tidak tetap tertinggi adalah jurusan Keperawatan, karena
memiliki 4 lokasi / kampus
4. Beasiswa Bagi Dosen
a. Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2011-2013
Tabel III.47Tren Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2011-2013
No Tahun Jumlah DosenPenerima Beasiswa
Jenjang Pendidikan Sumber
D IV S1 S2 S3
1 2011 1 1 Rupiah MurniPoltekkes
2 2012 14 14 Rupiah MurniPoltekkes
3 2013 8 8 Rupiah MurniPoltekkes
Tabel.III.47 terlihat tren jumlah beasiswa bagi dosen tertinggi pada tahun
2012 yaitu 14 orang dengan jenjang pendidikan yang diambil adalah S2.
Tingginya dosen yang melanjutkan jenjang S2 karena merupakan syarat minimal
menjadi dosen. Sumber dana terbanyak adalah dari rupiah murni Poltekkes,
b. Beasiswa bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2013
Tabel III.48Beasiswa Bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2009
No Jurusan Jumlah DosenPenerima Beasiswa
Jenjang Pendidikan SumberD IV S1 S2 S3
1 Keperawatan 1 1 Rupiah MurniPoltekkes
2 Kebidanan 3 3 Rupiah MurniPoltekkes
3 Kesehatan Lingkungan 3 2 1 Rupiah MurniPoltekkes
4 Teknik Elektromedik Rupiah MurniPoltekkes
5 Keperawatan Gigi Rupiah MurniPoltekkes
6 Analis Kesehatan 1 1 Rupiah MurniPoltekkes
7 Gizi
Jumlah 8 7 1
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 54
Peningkatan jenjang pendidikan dosen terbanyak adalah S2 sejumlah 7
orang. Pada tahun 2013 ini ada 1 orang dosen yang mendapatkan beasiswa
untuk S3 dari jurusan Kesling Surabaya sedangkan jenjang S2 adalah sebanyak
7 orang yang berasal dari pendidikan D IV
5. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun
a. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2011-2013
Tabel III.49Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2011-2013
No Tahun PengalamanMengajar > 5 th
Jumlah DosenTetap Persentase
12011 225 227 99,11
22012 240 243 98,76
32013 223 228 97,80
b. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2013
Tabel III.50Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun Menurut Jurusan Tahun 2013
JurusanTarget
Mengajar > 5 tahun(%)
JumlahdosenTetap
Mengajar > 5tahun
Realisasi(%)
Keperawatan 100 68 68 100
Kebidanan 100 54 54 100
Kesehatan Lingkungan 100 51 50 98
Teknik Elektromedik 100 15 15 100
Keperawatan Gigi 100 12 12 100
Gizi 100 8 7 98
Analis Kesehatan 100 20 19 98
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa mayoritas dosen telah
melaksanakan mengajar > 5 tahun, kondisi seperti ini sangat mendukung untuk
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 55
kelancaran proses belajar mengajar dalam menuju profesionalisme dan
peningkatan kualitas kelulusan.
3. Rasio Dosen dan Mahasiswa
a. Tren Rasio Dosen dan Mahasiswa Tahun 2011-2013
Tabel III.51Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2011-2013
Tahun Jumlah DosenTetap
JumlahMahasiswa
Rasio
2011 227 31441:13
2012 243 3110 1:13
2013 228 3061 1:13
Grafik di atas menggambarkan tren rasio dosen tetap dg mahasiswa sudah
sesuai dengan standar pendidikan sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan
PPSDM Kesehatan Jakarta (1:12), di samping itu jumlah dosen tetap menunjukan
peningkatan dari tahun 2011-2012, sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan
disebabkan oleh adanya beberapa dosen tetap yang memasuki masa pensiun
dan meninggal dunia.
b. Rasio Dosen dan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013
Tabel III.52Rasio Dosen Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013
Jurusan Target Rasio Jumlah dosenTetap
Jumlahmahasiswa
Realisasi
Keperawatan 1:12 68 876 1:12
Kebidanan 1:12 54 687 1:12
Kesehatan Lingkungan 1:12 51 481 1:9
Teknik Elektromedik 1:12 15 312 1:20
Keperawatan Gigi 1:12 12 307 1:25
Analis Kesehatan 1:12 20 290 1:14
Gizi 1:12 8 108 1:13
Poltekkes 1:12 228 3061 1:13
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 56
Berdasarkan tabel III.52 tampak capaian realisasi rasio dosen tetap
dengan mahasiswa di tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah
1: 12. Kondisi ini berarti menunjukkan bahwa rasio dosen : mahasiswa di tingkat
Poltekkes Surabaya sudah ideal, karena sesuai ketentuan dari Pusdiknakes
Badan PPSDM Kesehatan Jakarta bahwa rasio dosen mahasiswa yang ideal
adalah 1 : 12. Namun, jika ditelaah pada masing-masing Jurusan, dari tujuh
Jurusan yang ada, didapatkan tiga Jurusan yang telah melebihi batas ideal yaitu
memiliki rasio dosen dan mahasiswa 1 : < 12. Masih ada tigaJurusan lainnya
masih memiliki rasio dosen : mahasiswa 1 : > 12, yaitu Jurusan Analis Kesehatan
(1:14), Keperawatan Gigi (1:19) dan Teknik Elekromedik (1:20). Keadaan ini
menunjukkan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas
dosen tetap yang cukup memadai untuk melayani seluruh mahasiswa yang ada.
4. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium
a. Tren Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2011-
2013
Tabel III.53Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2011-2013
Tahun Target Rasio Jumlah instrukturpraktek laboratorium
JumlahMahasiswa
RealisasiRasio
2011 1:7 241 3144 1:13
2012 1:7 381 3110 1;8
2013 1:7 60 3061 1:51
Berdasarkan tabel III.53 menunjukkan rasio instruktur laboratorium
(pembimbing laboratorium) dengan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya tidak mengalami peningkatan maupun penurunan sampai dengan
tahun 2013 yaitu range 1:8 sampai dengan 1:51. Sedangkan menurut standar
borang akrediasi bahwa standar rasio instruktur laboratorium dan mahasiswa
yang ideal adalah 1: 5-7. Dengan mengacu standar tersebut, ketersediaan
instruktur praktik (pembimbing laboratorium) di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya masih perlu ditingkatkan dalam rangka pemenuhan pembelajaran di
laboratorium.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 57
b. Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2013
Tabel. III.54Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013
Jurusan Target Rasio JumlahInstruktur Praktik
laboratorium
JumlahMahasiswa
RealisasiRasio
Keperawatan 1 : < 7 12 876 1:73
Kebidanan 1 : < 7 14 687 1:49
Kesehatan Lingkungan 1 : < 7 7 481 1:68
Teknik Elektromedik 1 : < 7 10 312 1:31
Keperawatan Gigi 1 : < 7 9 307 1:34
Analis Kesehatan 1 : < 7 8 290 1:36
gizi 1 : < 7 - 108
Berdasarkan tabel.III.54 memperlihatkan realisasi rasio instruktur praktik
dengan mahasiswa yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Keadaan ini menggambarkan bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
perlu menambah jumlah instruktur praktik yang memadai untuk menunjang
kelancaran proses pembelajaran di laboratorium. Sementara ini cara mengatasi
kekurangan instruktur diambilkan instruktur dari Rumah Sakit, Puskesmas dan
Rumah Sakit, sedangkan kekurangan instruktur untuk jurusan Analis dapat
berkolaborasi dengan Jurusan Kesehatan Lingkungan.
5. Kinerja Tenaga Administrasi
a. Rasio Tenaga Administrasi Tahun 2011-2013
Tabel III.55Tren Tenaga Adminstrasi dengan Mahasiswa Tahun 2011-2013
Tahun TargetRasio
JumlahTenaga
administrasi
JumlahMahasiswa
RealisasiRasio
2011 1:20 318 3144 1:10
2012 1:20 241 3110 1:13
2013 1:20 280 3061 1:11
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 58
Dari hasil tabel III.55 terlihat bahwa tren jumlah tenaga administrasi di
tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, meskipun pada tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan
adanya pensiun dan meninggal. Data terakhir terhadap realisasi rasio tenaga
administrasi dan jumlah mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya
adalah 1 : 13, kondisi ini berarti bahwa sudah memenui standar atau sudah
sesuai penilaian akreditasi Pudiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta (tahun
2003) dimana perbandingannya adalah 1 : <20, sehingga dapat melayani
mahasiswa dengan baik.
2. Tenaga Adminitrasi Tahun 2013
Tabel III.56Tenaga Adminitrasi dengan Mahasiswa Menurut Jurusan tahun 2013
Jurusan TargetRasio
Jumlah Jumlah Realisasi
Tenagaadministrasi Mahasiswa Rasio
Keperawatan 1 : < 20 70 876 1:12
Kebidanan 1 : < 20 72 687 1:10
Kesehatan Lingkungan 1 : < 20 45 481 1:11
Teknik Elektromedik 1 : < 20 14 312 1:22
Keperawatan Gigi 1 : < 20 18 307 1:17
Analis Kesehatan 1 : < 20 15 290 1:19
Gizi 1 : < 20 3 108 1:36
Namun, apabila ditinjau dari hasil tabel III.56, rasio tenaga administrasi
dengan mahasiswa pada tingkat jurusan terlihat bahwa pada 5 jurusan
(Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, dan Analis
Kesehatan) yang telah memenuhi standar, sedangkan pada 2 jurusan yaitu Gizi
( 1 : 36) dan Teknik Elektromedik (1 : 22) masih jauh dibawah standar. Kondisi ini
perlu mendapat perhatian khsusnya bagi Jurusan Teknik elektromedik dan Gizi
sebagai jurusan baru untuk segera diusahakan pemenuhan tenaga admiistrasi
secara bertahap.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 59
D. KINERJA BIDANG SARANA DAN PRASARANA
Ukuran kinerja ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan Poltekkes
Kemenkes Surabaya yang berkaitan dengan dukungan sarana-prasarana yang
dapat meningkatkan pelaksanaan proses pelayanan pendidikan serta
pengembangannya, dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen
administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan.
1. Luas Tanah dan Jenis Bangunan
Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki 7 (tujuh) jurusan yang tersebar di 5
(lima) wilayah yaitu di kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban,
Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Bangkalan.
a. Luas tanahTabel III.57
Luas Tanah Menurut Lokasi Tahun 2013
No Data Tanah berdasarkan Lokasi Luas (M2)Tanah
1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Surabaya 96,840
2 Tanah Bangunan Pendidikan Dan Latihan Prodi KebidananBangkalan 10,953
3 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi KeperawatanSutopo 13,600
4 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kebidanan Magetan 8,000
5 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun 10,000
6 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun 360
7 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan Tuban 15,900
Jumlah 155,653
Data sampai akhir tahun 2013 luas tanah yang dimiliki Poltekkes Kemenkes
Surabaya sebesar 155,653 M2, seluruh tanah tersebut milik Kementerian
Kesehatan RI.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 60
b. Jenis Bangunan
Jenis bangunan di Poltekkes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.58Data Jenis Bangunan Tahun 2013
No Jenis Bangunan Jumlah Luas M2
1 Gedung Kantor Permanen 15 21.310.675
2 Bangunan Gedung LaboratoriumPermanen 10 1.523
3 Bangunan Gedung PendidikanPermanen 17 7.239
4 Gedung Pos Jaga Permanen 6 96
5 Gedung Garasi / Pool Permanen 8 702
6 Asrama Permanen 19 14.216
7 Gedung Perpustakaan Permanen 6 5.588
8 Gedung Tempat Ibadah Permanen 5 855
9 Gedung Pertemuan Permanen 2 20.089
10 Rumah Negara Golongan I Tipe APermanen 33 7.587
11 Rumah Negara Golongan II Tipe BPermanen 3 632
12 Gedung Pertokoan/Koperasi/PasarPermanen 1 180
13 Bangunan Gudang Tertutup Permanen 2 158
14 Bangunan Gedung Tempat KerjaLainnya 2 724
15 Bangunan Bengkel / HanggarPermanen 1 126
16 Bangunan Mandi Cuci Kakus 104 640
Jenis bangunan di Poltekkes Kemenkes Surabaya tersebar di beberapa lokasi
yaitu di Magetan, Madiun, Tuban, Sidoarjo dan di Surabaya. Rincian jenis
bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.58
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 61
2. Sarana Asrama
f. Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2011-2013
Tabel III.59Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2011-2013
Tahun Jumlah Kamar Jumlah Penghuni Jumlah Tempat Tidur
2011 256 256 1157
2012 256 256 1157
2013 280 280 1181
Tabel III.59 memperlihatkan tren jumlah kamar dan penghuni asrama
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Jumlah kamar dan kapasitas tempat tidur
yang tersedia relatif sama pada tahun 2011-2013, akan tetapi terjadi
peningkatan baik pada jumlah kamar maupun kapasitas tempat tidur pada
tahun 2013.
b. Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2013
Tabel III.60Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Menurut Jurusan Tahun 2013
Jurusan Jumlah Kamar JumlahTempat Tidur Target Jumlah
penghuni %
Keperawatan 97 446 446 150 33.63
Kebidanan 116 491 491 464 94.5
Kesling 40 148 148 60 40.54
Tekmed 22 64 64 45 70.31
Kesgi 5 32 32 32 100
Gizi - - - - -
Jumlah 280 1181 1181 758 64.18
Hampir semua jurusan memiliki fasilitas asrama, kecuali Jurusan Analis
Kesehatan dan Gizi. Sedangkan jumlah kamar yang ada saat ini seluruhnya
sebanyak 280 kamar dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 1.181
tempat tidur dan jumlah penghuni sebanyak 758 orang mahasiswa yang tinggal di
asrama. Beberapa Jurusan persentase pencapaian mahasiswa yang tinggal di
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 62
asrama masih rendah karena kurangnya pemeliharaan fasilitas asrama sehingga
terjadi kerusakan dan tidak layak untuk dihuni.
3. Sarana Transportasi
g. Tren Sarana Transportasi tahun 2011-2013
Tabel III.61Tren Sarana Transportasi Tahun 2011-2013
No TahunJenis Kendaraan
Roda 2 Roda 4 Roda 61 2011 19 30 82 2012 20 33 83 2013 9 46 15
Tren sarana transportasi tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dan
penurunan dikarenakan adanya pembelian dan juga ada beberapa alat transportasi
yang sudah rusak dan dilelang oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya, sehingga arus
asset terjadi peningkatan dan penyusutan.
b. Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2013
Tabel III.62Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2013
No JenisJurusan
Keperawatan Kebidanan Kesling Tekmed Kep.Gi AnalisKes. Gizi
1 Roda 2 2 2 2 2 1 02 Roda 4 12 10 10 3 4 3 33 Roda 6 5 4 2 2 1 1
Dari tabel III.62 terlihat bahwa semua jurusan pada Poltekkes Kemenkes
Surabaya telah memiliki alat transportasi yang cukup memadai baik roda 2, roda
4, maupun roda 6. Alat transportasi tersebut digunakan sebagai penunjang
kegiatan operasional jurusan dan juga direktorat dalam menjalankan fungsiinya
sebagai lembaga pendidikan kesehatan, pelayanan mahasiswa, pelayanan
penunjang operasional pendidikan dan layanan lainnya.
Memadainya alat transportasi ini tentunya menambah biaya pemeliharaan
kendaraan yang harus dikelaurkan dari kas BLU, oleh karena itu di tahun 2015
kebijakan institusi tidak menambah belanja modal berupa alat transportasi.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 63
4. Sarana Pembelajaran
a. Tren Sarana Pembelajaran tahun 2011-2013
Tabel III.63
Tren Sarana Pembelajaran Tahun 2011-2013
No TahunJenis Sarana Pembelajaran
LCD Laptop/Computer
OHP DVD TV Wireless Whiteboard
1 2011 41 191 67 18 8 24 82
2 2012 47 201 68 21 9 26 84
3 2013 48 223 70 29 9 27 85
Sarana pembelajaran (AVA) dari tahun ke tahun baik jenis dan jumlahnya
cenderung terus bertambah. Semua itu karena adanya permintaan dari jurusan
atas sarana dan prasarana pendukung kegiatan dan juga adanya dukungan dari
sisi anggaran baik yang bersumber dari rupiah murni dan BLU.
b. Sarana Pembelajaran tahun 2013
Tabel. III.64Sarana Pembelajaran Menurut Jurusan Tahun 2013
No SaranaJurusan
Keperawatan kebidanan Kesling Tekmed KepGi AnalisKes Gizi
1 LCD 14 13 18 5 5 2 32 Laptop/computer 50 103 58 10 47 28 33 OHP 18 25 9 4 8 9 34 TV 2 2 2 1 1 1 1
Seluruh Jurusan yang berada pada lingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya sudah memiliki Alat Pembelajaran yang jumlahnya
cenderung meningkat. Alat media pembelajaran mempunyai peran dan fungsi
yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Sarana
pembelajaran Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2013 dapat dilihat pada
tabel III.64 diatas.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 64
c. Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2013
Tabel III.65Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2013
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 Beaker Glass 2
2 Microskop Binacular 2
3 Corong Pemisah 20
4 Dew Ponit Calculator 10
5 Soil Test 1
6 Water Bath 3
7 Incubator 3
8 Oven 3
9 Elemeyer Glass 5
10 Nessier 1
11 Bejana / Beaker 2
12 Penagas 7
13 Microscope 31
14 Autocclave 2
15 Timbangan / Neraca 2
16 Vacum Pump 1
17 Stop Watch 2
18 Alat Destilasi Air 2
19 Thermometer 53
20 Corong 7
21 Cawan Procelin 12
22 Bejana Kaca 3
23 Fumace 1
24 Condensor 2
25 Lampu Spirtus 31
26 Lempeng Tetes 8
27 Pengaduk 10
28 Pendingin Lurus 2
29 Elektrik Thermometer 10
30 Alat Gerinda 1
31 Spectrophotometer 1
32 Alat Laboratorium Lainnya 1
33 Santrifuge Biasa 1
34 Binoculer Microscope 1
35 Sentrifuge Untuk Microplate 1
36 Desicator 4
37 Hematology Analyzer 1
38 Microscope Binoculair 6
39 Shaker 2
40 Pipet 16
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 65
41 Sentrifus Hematrokit 1
42 Lemari Asam 1
43 Burner 1
44 Alat Pemeriksaan Ukuran Kaca 2
45 Alat Pemadam Kebakaran 3
46 Centrifuge 5
47 Incubator 2
48 Laminar Flow 1
49 Oven 1
50 Uiv-vis Spectrophotometer 1
51 Disolved Oksigen Analyzer 1
52 Lux Meter 1
53 N2 Distalation Unt 1
54 Cawan Porselin 2
55 Pipet Ukur 1
56 Obyek Glass 5
57 Meja Kerja 1
58 Table Balance 1
59 Test Kit 1
60 Biological Microscope 3
61 Clamp Apparatus 10
62 Model Preparation And Storage 2
63 Model Posisition Measuring Unit And Cadmes 1
64 Ventilator Tester 1
65 Ultrasounograph Phantom 3
66 Electrocardiograph Simulator 1
67 Sterilisator 17
68 Bed side monitor 1
69 Brancard 1
70 Electro Cardiography 4
71 Electro Cardiography 1 chanel 1
72 ECG 3 chanel 1
73 Infusion pump 7
74 Meja suntik beroda 14
75 Nebulizer Perimeter (anestesi) 2
76 Resusitasi dewasa 2
77 Resusitasi bayi 2
78 Suction pump 1
79 Defibrilator 1
89 Infusion warmer for blood 1
81 Proyektor romad complet 1
82 Syringe pump 1
83 Slym Zuiger Elektric Suction 5
84 Baby Measuring Device 1
85 Infant incubator Mobile 1
86 Pediatric surveillance monitor 2
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 66
87 Blood gas analyizer 1
88 ICU bed electric 4
89 Audiometer computerized 1
90 Boneka anatomi 5
91 Mikroskop binoculer 2
Jumlah penambahan peralatan 405
Pada tabel III.65 adalah beberapa penambahan peralatan di
Laboratorium Terpadu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebanyak
405 unit yang terdiri dari 19 jenis alat. Penambahan ini digunakan untuk
keperluan praktikum di laboratorium terpadu yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh jurusan di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Penambahan peralatan ini
selain untuk mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, juga dapat
digunakan untuk uji kompetensi bagi lulusan.
5. Sarana Prasarana Lainnya.
a. Tren sarana prasarana lainnya pada tahun 2011-2013
Tabel III.66Tren Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Tahun 2011-2013
No TahunJenis Sarana Lainnya
Mushola Aula Sarana Olah Raga Kantin
1 2011 2 2 18 42 2012 2 2 18 43 2013 3 3 19 5
Sarana prasarana lainnya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya
antara lain meliputi tempat ibadah, sarana olah raga berupa lapangan bola
volly, aula dan kantin yang terdapat di 6 lokasi, khususnya pada tahun 2013
terdapat penambahan gedung berupa auditorium yang didalamnya terdapat
lapangan olahraga dan dapat digunakan untuk kepentingan wisuda maupun
kepentingan umum.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 67
b. Sarana prasarana lainnya pada tahun 2013
Tabel III.67Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Menurut Jurusan
Tahun 2013
No SaranaJurusan
Keperawatan kebidanan Kesling Tekmed KepGi AnalisKes Gizi
1 Musholla 2 2 1 1 1 1 12 Aula 2 2 1 0 1 1 03 Sarana Olahraga 4 2 7 5 1 0 04 Kantin 1 1 1 1 0 0 1
Sarana prasarana olah raga, tempat ibadah, kantin dan aula hampir dimiliki
oleh semua jurusan. Sebaran sarana tersebut dapat dilihat pada tabel III.67
diatas.
E. PENGUKURAN KINERJAPengukuran kinerja tahun berjalan (2011-2013), telah diimplementasikan
dalam beberapa indikator kinerja. Indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh
dari : (1) data deskripsi kualitatif dan kuantitatif (2) Indikator yang diukur diperoleh
berdasarkan data yang berasal dari hasil wawancara atau pelacakan menggunakan
instrumen quesioner. Indikator tahun 2011-2013 dihitung dari data akademik dan
lain-lain yang diperoleh dari hasil pengujian secara keseluruhan. Indikator kinerja
dan cara perhitungan dapat dilihat pada tabel III.68
Tabel III. 68Indikator Kinerja dan Cara Penghitungan
No Indikator Kinerja Cara Penghitungan
1 Kinerja Pelayananpromosi
Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kegiatan promosiper tahun
2 Kinerja PenerimaanMahasiswa Baru
Dihitung berdasarkan jumlah pendaftar periodesipensimaru pada tahun tertentu dengan jumlah pendaftaryang lulus & diterima sebagai mahasiswa
3 Kinerja KehadiranDosen Dihitung berdasarkan kehadiran dosen dalam mengajar
selama satu semester sebanyak 16 kali tatap muka
4 Kinerja Jumlah PBMPer Minggu Dihitung berdasarkan jumlah SKS per semester dengan
jumlah minggu efektif baik teori maupun praktek
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 68
5 Ketersediaansilabus
Dihitung berdasarkan tersedianya silabus dengan jumlahsilabus yang seharunya tersedia dalam tahun tertentu
6 KetersediaanRPP/SAP
dihitung berdasarkan tersedianya RPP/SAP dalam tahuntertentu dengan jumlah RPP/SAP pada tahun tertentu
7Kinerja pemberianbeasiswamahasiswa Gakin
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa gakin yangmemperoleh beasiswa
8 Kinerja Kelulusan ≥2,75 mahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah lulusan dengan IPK ≥ 2,75dengan total lulusan lulusan dengan IPK pada tahun yangsama
9Kinerja PersentaseIPK Lulus tepatwaktu
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang lulus tepatwaktu dengan jumlah seluruh mahasiswa pada tahunyang sama
10 Kinerja pelayananperpustakaan
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang berkunjungatau menggunakan layanan perpustakaan per tahun
11 Kinerja pelayananlaboratorium
Dihitung berdasarkan jumlah jam praktek Laboratoriumyang tersedia dengan jumlah mahasiswa secarakeseluruhan per semester
12 Kinerja pelayanankerjasama/kemitraan
Dihitung berdasarkan jumlah Dokumen MoU dengan pihakke tiga
13Kinerja pelayananpelatihan danpenyegaran ilmu
Dihitung berdasarkan jumlah pelatihan dan penyegaranilmu yang diikuti oleh pegawai
14Kinerja pelayananproposal penelitianRisbinakes
Dihitung berdasarkan jumlah usulan yang lulus seleksiproposal penelitian Risbinakes dengan proposal penelitianrisbinakes secara keseluruhan tiap tahun
15 Kinerja pelayananpenelitian Lokal
Dihitung berdasarkan jumlah proposal penelitian lokal yanglulus seleksi dengan jumlah semua proposal penelitianlokal pada tiap tahun
16 Kinerja pelayananpublikasi
Dihitung berdasarkan jumlah publikasi yang tersedia padatiap jurusan
17 Kinerja pelayananseminar
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan seminar yangdilaksanakan pada tahun tertentu
18Kinerja pelayananpengabdianmasyarakat
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan pengabdianmasyarakat dalam pada tahun tertentu
19Kinerja bidangkeuangan(pendapatan)
Dihitung berdasarkan pendapatan yang bersumber darirupiah murni, Dana Mayarakat, PNBP, sumber lain sahyang dibuat per tahun
20 Kinerja bidangkeuangan (belanja)
Dihitung berdasarkan rencana anggaran belanja yang dibuat pada tiap tahun anggaran
21Jumlah pegawaiberdasarkan jenjangpendidikan
Dihitung berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan jenjangpendidikan per tahun
22 Persentase JenjangPendidikan dosen
Dihitung berdasarkan jumlah persentase jenjangpendidikan dosen tiap tahun
23 Jumlah dosen tetapdan tidak tetap
Dihitung berdasarkan jumlah dosen tetap yang mempunyaiSK fungsional /Dosen tidak tetap yang tidak mempunyaiSK fungsional tiap tahun
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 69
24TerselenggaranyaBeasiswa bagidosen
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mendapatbeasiswa tiap tahun
25Persentase dosendengan pengalamanmengajar > 5 tahun
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mempunyaipengalaman mengajar ≥ 5 tahun setiap tahun
26 Rasio dosen denganmahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh dosen dibandingkandengan jumlah seluruh mahasiswa
27Rasio instrukturpraktek laboratoriumdengan mahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah seluruh Instruktur prakteklaboratorium dibandingkan dengan jumlah seluruhmahasiswa per tahun
28Rasio tenagaadministrasi denganmahasiswa
Dihitung berdasarkan jumlah tenaga administrasidibandingkan jumlah seluruh mahasiswa per tahun
29 Jumlah bidangsarana prasarana
Dihitung berdasarkan jumlah sarana dan prasarana yangtersedia pada tahun berjalan
30 Jumlah kamar danpenghuni asrama
Dihitung berdasarkan tersedianya kapasitas tempat tidur diasrama pada tahun berjalan
31 Jumlah saranatransportasi
Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yangtersedia setiap tahun
32 Jumlah Saranapembelajaran
Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yangtersedia setiap tahunnya
33 Jumlah peralatanlaboratorium
Dihitung berdasarkan tersedianya peralatan laboratoriumsetiap tahun
34 Jenis saranaprasarana lainnya
Dihitung berdasarkan tersedianya sarana prasaranalainnya setiap tahun
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 70
F. REALISASI PROGRAM DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2013
Nomor Kode dan Kegiatan
Alokasi Realisasi Tahun 2013 (rp) Realisasi Tahun 2013 (%)
LokasiPegawai Barang Modal Bansos Keuangan Fisik
Keuangan Fisik
S R S R
024.12.10.2079.01 ( LayananPerkantoran ) 38.134.138.000 35.621.594.129 35.621.594.129 100 93,41 100 93,41
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
Jumlah 38.134.138.000 35.621.594.129 35.621.594.129 100 93,41 100 93,41
024.12.10.5034 ( PELAKSANAANPENGELOLAAN PENDIDIKANTINGGI PSDMK
( 024.12.10.5034.01 ) DOKUMENPERENCANAAN DANPENGELOLAAN ANGGARAN
872.715.000 645.787.500 645.787.500 100.00 74,00 100.00 74,00PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.02 ) LAPORANKEGIATAN DAN PEMBINAAN 1.881.956.000 1.106.023.310 1.106.023.310 100.00 58,77 100.00 58,77
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 71
( 024.12.10.5034.03 )LAPORANMANAJEMEN KEUANGAN DANKEKAYAAN NEGARA
138.590.000 117.205.600 117.205.600 100.00 84,57 100.00 84,57PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.04 ) LAPORANKINERJA 140.808.000 61.758.000 61.758.000 100.00 43,86 100.00 43,86
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.05 ) SISTEMINFORMASI YANGDIKEMBANGKAN
251.902.000 124.580.000 320.055.000 320.055.000 100.00 85,01 100.00 85,01PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
(( 024.12.10.5034.06 )PERALATANFASILITAS PERKANTORAN 2.100.000 1.066.683.000 891.072.255 891.072.255 100.00 83,37 100.00 83,37
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
(( 024.12.10.5034.10 ) GEDUNGBANGUNAN 6.413.275.000 4.926.073.847 4.926.073.847 100.00 76,81 100.00 76,81
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.11 ) KENDARAANBERMOTOR 9.550.000 3.404.475.000 2.326.369.000 2.326.369.000 100.00 68,14 100.00 68,14
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.15 )TENAGAPENDIDIK DAN KEPENDIDIKANYANG DITINGKATKANKEMAMPUANNYA MELALUIPELATIHAN.
845.920.000 346.643.000 346.643.000 100.00 40,97 100.00 40,97PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.16 ) RISET YANGDILAKUKAN OLEH TENAGAPENDIDIK
547.856.000 363.956.000 363.956.000 100.00 66,43 100.00 66,43PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.17 ) TENAGAPENDIDIK DAN KEPENDIDIKANYANG DITINGKATKANKEMAMPUANNYA MELALUITUGAS BELAJAR
1.190.596.000 1.026.088.940 1.026.088.940 100.00 86,18 100.00 86,18PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.18 ) LULUSANTENAGA KESEHATAN DARILEMBAGA PENDIDIKANPEMERINTAH
25.906.568.000 21.529.738.694 21.529.738.694 100.00 83,11 100.00 83,11PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 72
( 024.12.10.5034.20 ) TUBELMAHASISWA GAKIN 551.200.000 444.000.000 444.000.000 100.00
80,55
100.00
80,55
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.22 ) BUKU TEXTBOOK PERKULIAHAN 29.595.000 546.527.000 513.105.750 513.105.750 100.00 89,06 100.00 89,06
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.23 ) MAJALAHJURNAL BULETIN 167.180.000 162.614.000 162.614.000 100.00 97,26 100.00 97,26
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.24 ) BEASISWAMAHASISWA BERPRESTASI 169.200.000 169.200.000 169.200.000 100.00 100 100.00 100
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
( 024.12.10.5034.994 ) LAYANANPERKANTORAN 11.904.219.000 40.200.000 10.769.381.131 10.769.381.131 100.00 90,16 100.00 90,16
PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
Jumlah 38.134.138.000 44.609.955.000 11.595.740.000 81.517.821.456 81.517.821.456 100.00 86,41 100.00 86,41PoliteknikKesehatanDepkes Surabaya
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 73
A. Analisis SWOT
Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi
organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap mempunyai
daya ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Politeknik Kementerian
Kesehatan Surabaya yaitu bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia
(SDM), serta Sarana dan Prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Tim
Kerja penyusun RENSTRA dengan keterbukaan dan keberanian melakukan
peninjauan dan evaluasi terhadap empat faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi.
Pada prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas faktor-
faktor yang dianggap sebagai kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesess),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Dengan melalui diskusi yang
melibatkan seluruh anggota Tim yang terdiri dari unsur Pimpinan (Direktur, Pembantu
Direktur Bidang Akademik, Pembantu Direktur Bidang Administrasi umum dan
keuangan, Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan), Administrasi Umum,
Keuangan dan Kepegawaian (ADUM), Administrasi Akademik dan Kemahasiwaan
(ADAK), Kepala Unit Penunjang (Ka.Unit) serta wakil dari 7 (tujuh) Jurusan yang ada
di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yaitu Jurusan
Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Analis
Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan
Gizi, kemudian dilakukan penetapan nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya
berdasar pada Judgement.
Proses awal analisis SWOT terhadap keberadaan Poltekkes Kemenkes
Surabaya, diawali dari hasil dokumen evaluasi diri masing-masing program studi
(Dokumen ED). Di dalam dokumen evaluasi diri masing-masing program studi telah
tercantum analisis SWOT, strategi yang diambil untuk meningkatkan posisi tawar
masing-masing Program Studi. Dari dokumen inilah Tim berupaya memadukan,
melakukan telaah akademik, diskusi ilmiah dan focus group disccusion (FGD) yang
menghasilkan peta posisi lembaga (institusi) Poltekkes Kemenkes Surabaya.
BABIV
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 74
Gambaran posisi organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2014
berdasarkan analisa SWOT dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar IV.1Anatomi Kuadran
Pemaknaan :
1. Kuadran I (Growth / Pengembangan dan Pertumbuhan)
Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat
dimungkinkan karena organisasi memiliki kekuatan-kekuatan untuk
memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Pengembangan dan Pertumbuhan ini
dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari alternatif-alternatif berikut
ini :
1) Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan usaha
pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang ada.
2) Pengembangan Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan
meluaskan pasar.
3) Pengembangan Produk yaitu meningkatkan volume usaha dengan
mengembangkan produk-produk baru yang berhubungan atau
menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
IGROWTH
IISTABIL
IIIDEFENSIF
IVDIVERSIFIKASI
Kelemahan
Kekekuatan
Ancaman
Peluang
X
Y
AggressiveMaintenance
StableGrowth
SelectiveMaintenance
RapidGrowth
Turn ArroundGiurella
ConglomeratDiversification
Nice ConcentricDiversification
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 75
2. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi)
Organisasi / Perusahaan pada kuadran ini tetap masih dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk bersaing atas
dasar kekuatan yang di milikinya.
3. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan)
Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk tumbuh /
berkembang sudah sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam kondisi
demikian satu-satunya pilihan adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa
yang sudah ada tidak hilang.
4. Kuadran IV (Diversifikasi)
Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin perlu
dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih lanjut dalam usaha
yang sekarang kurang menarik / terbatas.
Analisis kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
dilakukan dengan cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
terhadap ke empat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu bidang Pelayanan,
Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana / Prasarana.
B. Faktor Internal
Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi ke empat
faktor yaitu Bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan
Prasarana sehingga dapat ditemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi.
Tabel IV.1Analisis Faktor Internal
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)1 Pelayanan a. Merupakan salah satu
Poltekkes terbesar diIndonesia karena memiliki 7jurusan, 13 Prodi D3 dan 5Prodi D4
b. Dari 13 Prodi D3 yang ada11 Prodi telah terakreditasi“A”
a) Sistem tata kelolaorganisasi dan tatapamong masih perlupeningkatan
b) Kegiatan tracer studyuntuk mengetahuipenyerapan lulusanbelum punya data yang
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 76
c. 100% dosen telahmembuat rancanganpembelajaran berbasiskompetensi
d. Proses pembelajaran dimasing-masing Prodi telahterjamin mutunya
e. Telah mendapatkansertifikat pelayananmanajemen ISO 9001:2008sehingga citra pelayanansangat baik
f. Tingkat kepuasanmahasiswa dan dosenterhadap pelayananadministrasi sangat baik
g. Alumni telah memilikijejaring yang luas sehinggameningkatkan penyerapanlulusan
h. Kegiatan kemahasiswaanberjalan dengan baik mulaidari kegiatan BEM, HIMA,SKIP, Pramuka, siagabencana, dan semisalnya.
i. Penyelenggaraanpendidikan sesuai standarSPMI
j. Pelayanan administrasikeuangan telah mendapatopini WTP
k. Laporan akuntabilitaskinerja mendapatkan nilai“AA”
validc) Masih adanya keluhan
pelanggan terhadappelayanan administrasiakademik dankemahasiswaan
d) Belum semuarancanganpembelajarandibukukan sesuaistandar nasional (ISBN)
e) Meskipun sudah adaSOP, namun seringterjadi kegitan kinerjatidak sesuai denganSOP, sehinggameskipun tingkatkepuasan terhadappelayanan sangat baik,namun keluhan layananbelum zerro (0%)
2 Keuangan a. Pendapatan BLU darirupiah murni atau APBNmasih cukup tinggi
b. Adanya peluangmeningkatkan pendapatanBLU dari partisipasimasyarakat/mahasiswamelalui PNBP
c. Potensi unit bisnis dankerja sama sangat mantapsehingga mampumeningkatkan pendapatanBLU dari unsur bisnis,hibah dan kerjasama
d. Kinerja sistem keuangansangat baik dengandiperolehnya opini WTPdari BPK
e. Institusi tidak memilikipiutang sehingga tidak adapendapatan BLU yang tidak
a. Budaya fleksibilitas padaPK-BLU belumsepenuhnya berjalandengan baik
b. Belum semua produklayanan sudah disetujuipola tarifnya oleh MenteriKeuangan
c. Masih banyak Jurusanyang belanjakeuangannya masihlebih tinggi daripendapatannya sehinggaazas proporsionalbelanja belum terjadi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 77
masuk kas BLUf. Sudah ada SOP tentang
pelayananpengadministrasiankeuangan
3 Sumber DayaManusia (SDM)
a. Komitmen pimpinan yangtinggi untuk pengembanganSDM
b. Sebagian besar dosenmemiliki kualifikasiakademik Magister
c. Rasio dosen danmahasiswa standar (1:10)
d. Rasio tenaga kependidikandan mahasiswa mendekatistandar ( 1:12)
e. Sebagian besar dosen(90%) telah memilikipengalaman mengajar,membimbing dan melatihlebih dari 5 tahun
f. Telah ada mappingpengembangan SDM baikDIKJUT maupun DIKLAT
g. Sistem penilaian kinerjaSDM standar berbasiskinerja pegawai
h. Tingkat kepuasanmahasiswa terhadapmengajar dosendikategorikan baik
a. Penyediaan informasitenaga adminsitrasisangat terbatas (formasiPNS terbatas)
b. Jumlah dosen yangbergelar doktor baru 0,06%
c. Jumlah dosen denganjenjang akademik lektorkepala masih sekitar35% dari total dosenyang dimiliki
4 Sarana danPrasarana
a. Memiliki prasarana gedungyang memadai dan miliksendiri seluas 55,917 m2 dantanah seluas 5,14 Ha.
b. Memiliki sarana penunjangyang memadai berupalaboratorium terpadu, auladan unit lain yang memilikipotensi menghasilkanpendapatan BLU
c. Sebagian besar Jurusanmemiliki asrama
d. Anggaran untuk peningkatanSarpras cukup tinggi
a. Lokasi kampus belumterpusat atau terpadu
b. Peralatan praktikumbelum mampu sesuaistandar mata kuliah
c. Jumlah dan jenis bukuperpustakaan belumstandar
d. Jurnal internasionalbelum semua Prodiberlangganan
e. Masih sedikit jurnalhasil proseding yangmenjadi koleksiperpustakaan
C. Faktor ExternalAnalisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu peluang dan
ancaman terhadap organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Surabaya. Daftar
peluang yang teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 78
saat ini, maupun kemungkinan membuka usaha baru. Sedangkan ancaman memuat
keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang bersifat potensial.
Tabel IV. 2Analisis Faktor Eksternal
NO Faktor Peluang ( Opportunity ) Ancaman ( Threat )
1. Pelayanan a. UU. No. 20 / 2003 tentangSISDIKNAS berpeluang untukmeningkatkan statuskelembagaan.
b. Perkembangan IPTEKmendorong peningkatanbidang pendidikan, penelitiandan pengabdian masyarakat
c. Perkembangan teknologiinformasi dapat membantumemperpendek masatunggu kerja sekaligus dapatmeningkatkan daya seraplulusan.
d. Kepercayaan penggunalulusan semakin meningkat,dengan penerapankurikulum berbasiskompetensi profesionalsecara praktis & pragmatisberdasar kebutuhanuser.
e. Pasar bebas membukapeluang untuk meningkatkanjejaring di tingkat Nasionalmaupun Internasional.
f. SMM ISO 9001:2008 danSPMI mendorongterlaksananya programpenjaminan mutu internal dimasing-masing Prodi.
g. Sudah adanya KKNIsehingga memebrikanpeluang untukmengembangkan danmenelaah kurikulum agarsesuai dengan standarkualifikasi KKNI
a. Munculnya pendidikantingi kesehatan baiknegeri dan swastasehingga menambahpesaing
b. Tuntutan masyarakatpengguna lulusansemakin meningkatsehingga lulusan harusbenar-benar sesuaipersyaratan pengguna
c. Adanya pasar bebas(MEA) sehinggapesaing lulusan tidakhanya dalam negeritetapi juga dari lulusanluar negeri
2. Keuangan a. PP. Nomor 23 Tahun 2005tentang PPK-BLU,berpeluang untukpengelolaan keuangan lebihmandiri dan flexibel.
b. Permenkeu. No10/PMK.02/2006 tentang Remunerasi,membuka peluangpemberlakuan sistem
a. Biaya lahan praktekcenderung meningkatsehingga biayapendidikan mahasiswacenderung meningkat
b. Persaingan tarif / unitcost biaya pendidikansehingga biayapendidikan cenderung
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 79
remunerasi dengan prinsipproporsional, kesetaraan dankepatutan.
c. Pasar bebas berpeluangmenggali & mengembangkanSBU yang potensialsehingga pendapatan BLUmeningkat
meningkat dan dapatmenurunkan animopendaftar/mahasiswabaru
3. Sumber DayaManusia(SDM)
a. UU. Nomor 14/2005 tentangGuru dan Dosen, mendorongpengembangan pendidikandosen sesuai kualifikasi dankompetensi akademik
b. Permendikbud nomor 49tahun 2014 tentang SNPT,yang memberikan payungbahwa Politeknik bisamenyelenggarakanpendidikan vokasional sampaidoktoral terapan
c. PP. No 53/2010 tentangDisiplin PNS,berpeluangdapat meningkatkan kinerjapegawai
a. Perubahan petajabatan menjadikanpola pikir pegawaiberubah
b. Pasar bebasmendorong masuknyatenaga asing yangberdampak padaketatnya persainganpenyerapan lulusan.
4 Sarana danPrasarana
a. Terbentuknya unit bisnis dankerja sama yangdimungkinkan meningkatkanpendapatan BLU
b. Sudah banyak kerja samakemitraan antara Poltekkesdengan pihak lain termasuklembaga donor sehinggapendapatan BLU meningkat
c. Sarana prasarana penunjangpembelajaran cukupmemadai dan standarsehingga PBM berjalandengan lancar
a. Pesatnyaperkembanganteknologi kususnyaalat kesehatan,berdampak padakurangnya dalampencapaian skillmahasiswa.
b. Alat praktikum di lahanpraktek (RS) tidak bisamemenuhi tuntutankompetensi lulusan.
D. Pembobotan dan Skala Rating serta Perhitungan dan GrafikPembobotan dari rating faktor internal dan eksternal untuk setiap bidang di
dasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut terhadap kinerja organisasi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. Perhitungan pembobotan
dan rating dilakukan dengan cara masing-masing faktor dan sub faktor diberi nilai
(dalam %) serta ditentukan peringkatnya (dengan skala 1~5). Sesuai dengan
besarnya peranan terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 80
Pengukuran nilai rating masing-masing faktor dalam bidang-bidang tersebut di
atas dilakukan dengan skala sebagai berikut :
5 = sangat kuat4 = kuat3 = cukup2 = lemah1 = sangat lemah
Untuk kekuatan dan peluang bernilai positif, sedangkan untuk kelemahan dan
ancaman bernilai negatif.
E. Hasil Analisis Swot1. Kekuatan
Tabel IV.3Uraian Analisis Kekuatan
URAIANFaktor Sub
FaktorRating(1-5)
Nilai
a b c axbxcA. Pelayanan 0,3a. Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia
karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 5 Prodi D4b. Dari 13 Prodi D3 yang ada 11 Prodi telah terakreditasi “A”c. 100% dosen telah membuat rancangan pembelajaran
berbasis kompetensid. Proses pembelajaran di masing-masing Prodi telah
terjamin mutunyae. Telah mendapatkan sertifikat pelayanan manajemen ISO
9001:2008 sehingga citra pelayanan sangat baikf. Tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap
pelayanan administrasi sangat baikg. Alumni telah memiliki jejaring yang luas sehingga
meningkatkan penyerapan lulusanh. Kegiatan kemahasiswaan berjalan dengan baik mulai dari
kegiatan BEM, HIMA, SKIP, Pramuka, siaga bencana, dansemisalnya.
i. Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar SPMIj. Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini
WTPk. Laporan akuntabilitas kinerja mendapatkan nilai “AA”
0,1
0,10,1
0,1
0,1
0,10,1
0,1
0,10,05
0,05
5
55
4
5
43
3
44
4
0,15
0,150,15
0,12
0,15
0,120,09
0,09
0,120,12
0,12Sub Jumlah 1,38
B. Keuangan 0,2a. Pendapatan BLU dari rupiah murni atau APBN masih cukup
tinggib. Adanya peluang meningkatkan pendapatan BLU dari
partisipasi masyarakat/mahasiswa melalui PNBPc. Potensi unit bisnis dan kerja sama sangat mantap sehingga
mampu meningkatkan pendapatan BLU dari unsur bisnis,hibah dan kerjasama
d. Kinerja sistem keuangan sangat baik dengan diperolehnyaopini WTP dari BPK
0,2
0,2
0,2
0,2
5
4
5
4
0,2
0,16
0,2
0,16
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 81
e. Institusi tidak memiliki piutang sehingga tidak adapendapatan BLU yang tidak masuk kas BLU
f. Sudah ada SOP tentang pelayanan pengadministrasiankeuangan
0,1
0,1
3
4
0,06
0,08
Sub Jumlah 0,86C. SDM 0,3a. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk pengembangan SDMb. Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik
Magisterc. Rasio dosen dan mahasiswa standar (1:10)d. Rasio tenaga kependidikan dan mahasiswa mendekati
standar ( 1:12)e. Sebagian besar dosen (90%) telah memiliki pengalaman
mengajar, membimbing dan melatih lebih dari 5 tahunf. Telah ada mapping pengembangan SDM baik DIKJUT
maupun DIKLATg. Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja
pegawaih. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap mengajar dosen
dikategorikan baik
0,20,2
0,10,1
0,1
0,1
0,1
0,1
55
54
4
4
3
3
0,30,3
0,150,12
0,12
0,12
0,09
0,09
Sub Jumlah 1,29D. Sarpras 0,2a. Memiliki prasarana gedung yang memadai dan milik sendiri
seluas 55,917 m2 dan tanah seluas 5,14 Ha.b. Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa
laboratorium terpadu, aula dan unit lain yang memilikipotensi menghasilkan pendapatan BLU
c. Sebagian besar Jurusan memiliki asramad. Anggaran untuk peningkatan Sarpras cukup tinggi
0,25
0,25
0,250,25
5
4
33
0,25
0,2
0,150,15
Sub Jumlah 0,75JUMLAH TOTAL 4,28
2. Kelemahan
Tabel IV.4Uraian Analisis Kelemahan
URAIANFaktor Sub
FaktorRating(1-5)
Nilai
a b c axbxcA. Pelayanan 0,3a) Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu
peningkatanb) Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan
lulusan belum punya data yang validc) Masih adanya keluhan pelanggan terhadap pelayanan
administrasi akademik dan kemahasiswaand) Belum semua rancangan pembelajaran dibukukan sesuai
standar nasional (ISBN)e) Meskipun sudah ada SOP, namun sering terjadi kegitan
kinerja tidak sesuai dengan SOP, sehingga meskipuntingkat kepuasan terhadap pelayanan sangat baik, namunkeluhan layanan belum zerro (0%)
0.2
0,2
0,2
0,2
0,2
5
4
5
4
4
0,3
0,24
0,3
0,24
0,24
Sub Jumlah 1,32B. Keuangan 0,2a) Budaya fleksibilitas pada PK-BLU belum sepenuhnya 0,3 4 0,24
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 82
berjalan dengan baikb) Belum semua produk layanan sudah disetujui pola tarifnya
oleh Menteri Keuanganc) Masih banyak Jurusan yang belanja keuangannya masih
lebih tinggi dari pendapatannya sehingga azas proporsionalbelanja belum terjadi
0,4
0,3
4
4
0,32
0,24
Sub Jumlah 0,8C. SDM 0,3a) Penyediaan informasi tenaga adminsitrasi sangat terbatas
(formasi PNS terbatas)b) Jumlah dosen yang bergelar doktor baru 0,06 %c) Jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala
masih sekitar 35% dari total dosen yang dimiliki
0,3
0,40,3
4
44
0,36
0,480,36
Sub Jumlah 1,2D. Sarpras 0,2a) Lokasi kampus belum terpusat atau terpadub) Peralatan praktikum belum mampu sesuai standar mata
kuliahc) Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standard) Jurnal internasional belum semua Prodi berlangganane) Masih sedikit jurnal hasil proseding yang menjadi koleksi
perpustakaan
0,20,2
0,20,20,2
55
322
0,20,2
0,120,080,08
Sub Jumlah 0,68JUMLAH TOTAL 4,00
3. Peluang
Tabel IV.5Uraian Analisis Peluang
URAIANFaktor Sub
FaktorRating(1-5)
Nilai
a b c axbxcA. Pelayanan 0,3
a) UU. No. 20 / 2003 tentang SISDIKNAS berpeluang untukmeningkatkan status kelembagaan.
b) Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidangpendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
c) Perkembangan teknologi informasi dapat membantumemperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapatmeningkatkan daya serap lulusan.
d) Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat,dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensiprofesional secara praktis & pragmatis berdasarkebutuhanuser.
e) Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkanjejaring di tingkat Nasional maupun Internasional.
f) SMM ISO 9001:2008 dan SPMI mendorong terlaksananyaprogram penjaminan mutu internal di masing-masingProdi.
g) Sudah adanya KKNI sehingga memebrikan peluang untukmengembangkan dan menelaah kurikulum agar sesuaidengan standar kualifikasi KKNI
0,2
0,1
0,1
0,2
0,2
0,1
0,1
5
4
5
5
4
3
3
0,3
0,12
0,15
0,3
0,24
0,09
0,09
Sub Jumlah 1,29B. Keuangan 0,2
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 83
a. PP. Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, berpeluanguntuk pengelolaan keuangan lebih mandiri dan flexibel.
b. Permenkeu. No10/PMK.02/ 2006 tentang Remunerasi,membuka peluang pemberlakuan sistem remunerasidengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan.
c. Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkanSBU yang potensial sehingga pendapatan BLU meningkat
0,3
0,4
0,3
4
4
4
0,24
0,32
0,24
Sub Jumlah 0,8C. SDM 0,3a. UU. Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong
pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dankompetensi akademik
b. Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang SNPT, yangmemberikan payung bahwa Politeknik bisamenyelenggarakan pendidikan vokasional sampai doktoralterapan
c. PP. No 53/2010 tentang Disiplin PNS,berpeluang dapatmeningkatkan kinerja pegawai
0,3
0,4
0,3
4
4
4
0,36
0,48
0,36
Sub Jumlah 1,2D. Sarpras 0,2a. Terbentuknya unit bisnis dan kerja sama yang
dimungkinkan meningkatkan pendapatan BLUb. Sudah banyak kerja sama kemitraan antara Poltekkes
dengan pihak lain termasuk lembaga donor sehinggapendapatan BLU meningkat
c. Sarana prasarana penunjang pembelajaran cukup memadaidan standar sehingga PBM berjalan dengan lancar
0,3
0,4
0,3
5
4
4
0,3
0,32
0,24
Sub Jumlah 0,86JUMLAH TOTAL 4,15
4. Ancaman
Tabel IV.6Uraian Analisis Ancaman
URAIANFaktor Sub
FaktorRating(1-5)
Nilai
a b c axbxcA. Pelayanan 0,3a. Munculnya pendidikan tingi kesehatan baik negeri dan
swasta sehingga menambah pesaingb. Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat
sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratanpengguna
c. Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidakhanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri
0,3
0,4
0,3
4
4
4
0,36
0,48
0,36
Sub Jumlah 1,2B. Keuangan 0,2a. Biaya lahan praktek cenderung meningkat sehingga
biaya pendidikan mahasiswa cenderung meningkatb. Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan sehingga biaya
pendidikan cenderung meningkat dan dapat menurunkananimo pendaftar/mahasiswa baru
0,5
0,5
4
4
0,4
0,4
Sub Jumlah 0,8C. SDM 0,3
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 84
a. Perubahan peta jabatan menjadikan pola pikir pegawaiberubah
b. Pasar bebas mendorong masuknya tenaga asing yangberdampak pada ketatnya persaingan penyerapan lulusan.
0,5
0,5
4
4
0,6
0,6Sub Jumlah 1,2
D. Sarpras 0,2a. Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat
kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaianskill mahasiswa.
b. Alat praktikum di lahan praktek (RS) tidak bisamemenuhi tuntutan kompetensi lulusan.
0,5
0,5
4
4
0,4
0,4
Sub Jumlah 0,8JUMLAH TOTAL 2,56
a. Rekapitulasi Penghitungan Swot
Tabel IV.7Rekapitulasi Penghitungan SWOT
No Uraian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman1 Pelayanan 1,38 1,32 1,29 1,202 Keuangan 0,86 0,80 0,80 0,803 Sumber Daya Manusia 1,29 1,20 1,20 1,204 Sarana & Prasarana 0,75 0,68 0,86 0,80
Total 4.28 4,00 4,15 2,56
b. Gambaran Posisi Kuadran
Sumbu X ( S - W ) = 4.28 – 4,00 = + 0,28
Sumbu Y ( O - T ) = 4,15 – 2.56 = + 1.59
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 85
Gambar IV.2Posisi Kuadran Hasil Penghitungan SWOT
Anatomi Kuadran :1. Kuadran I : Pegembangan dan pertumbuhan2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern3. Kuadran III : Bertahan4. Kuadran IV : Diversifikasi produk
Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes berada pada posisi bertumbuh stabil (Stable Growth), maka langkah
selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi di masa
mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada
serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi / menangkal
ancaman dalam meningkatkan volume usaha dalam bentuk :
Penetrasi Pasar, yaitu usaha pemasaran yang agresif pada pasar yang ada.
Pengembangan Pasar, yaitu usaha untuk meluaskan pasar.
Pengembangan Produk yaitu mengembangkan produk-produk baru yang
berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
0,28
1,59
Bertahan(Kuadran III)
Diversifikasi(Kuadran IV)
Stabil(Kuadran II)
Agresif(Kuadran I)
Ancaman(Threats)
Kekuatan(Strenght)
Kelemahan(Weakness)
Peluang/Opportunity
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 86
Investasi untuk peningkatan volume usaha tersebut harus memperhatikan
asas efisiensi. Pengembangan dan pertumbuhan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan ketiga
strategi yaitu; 1) penetrasi pasar, 2) pengembangan pasar, dan 3) pengembangan
produk. Kombinasi ketiga strategi secara operasional berupa peningkatan volume
usaha dari ketujuh jurusan agar menghasilkan pendapatan dan efisiensi belanja
sehingga diharapkan belanja tidak melebihi pendapatan. Langkah berikutnya adalah
penguatan usaha bisnis dan kerja sama antara lembaga dan pihak donor dalam
bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek-proyek lapangan
lainnya. Di sisi lain bisnis usaha dari pemakaian laboratorium terpadu dan
laboratorium di masing-masing Jurusan dan Prodi dirasa cukup mampu
meningkatkan pendapatan BLU.
Peningkatan pendapatan akan lebih mudah mengatur keuangan, sehingga
grand strategi kedepan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai pusat
pendidikan kesehatan vokasional dari jenjang diploma sampai jenjang doktoral dapat
tercapai. Di sisi lain hak paten dan kemudahan pelayanan karena adanya
peningkatan layanan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi
benar-benar sebagai outcome penyelenggaraan pendidikan yang terjamin mutunya.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 87
G. Grand Strategi
Grand Strategi Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah dengan melakukan
pemetaan pada keempat prospektif yang dianggap paling berpengaruh terhadap
perkembangan organisasi yaitu :
VisiApa visi kami ? “ Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan
pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas danintegritas dengan keunggulan kompetitif.
“.
Perspektif
Tujuan Strategik !Jika visi kamitercapai apa yangbeda ?
Faktor SuksesApa alat untukmencapai tujuankami sehinggakami beda
Indikator Kinerja
Gambar IV.3Grand Strategi Poltekkes Kemenkes Surabaya
SDM SARPRAS KEUANGAN PELAYANAN
Tata Kelola Produktif Sejahtera
BudayaOrganisasi
SOP Peta
Jabatan
Borang SPM Borang SKP
LaboratoriumMemadai
Kampusterpadu
BLU Sehat Bisnis Sehat
TerjaminMutunya
Cepatberbasis SIM
Standarisasisarana danprasaran
Terbuka Akuntabel Berbasis
Kinerja
KebijakanMutu danstandarmutu SPMI
SIM
Borang SPM Opini WTP Pendapatan
BLU dariBisnis naik
Serapanlulusan
IKM sangatbaik
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 88
H. Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Acuan
Grand Strategi
I. Grand Strategi untuk mencapai visi dan misi sampai tahun 2025
• Penataan sistem tata kelola2008-2014
• Penjaminan mutu menuju dayasaing global2015-2019
• Pusat rujukan pendidikantenaga kesehatan vokasional2020-2025
2008-2014Pengembangan SistemPengelolaan berbasis
SMART Campus untukMenuju kwalitas Regional
Pengembangan kwalitasPoltekes Surabaya menuju
pada daya saing Global2015 – 2019
2020 – 2025Pengembangan Poltekes
menuju CENTER OFEXCELLENCE dibidang
pendidikan kesehatan
Poltekes - 2025
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 89
Grand Strategi untuk mencapai visi dan misi sampai tahun 2018
Visi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu pusat rujukan pendidikan tenaga kesehatan
bidang vokasional diimpikan tercapai tahun 2025, namun kita memiliki tahapan berupa
rencana strategis jangka menengah lima tahunan. Tahapan pertama sampai tahun 2018
berupa kemampuan daya saing global untuk menuju pusat rujukan sebagaimana
tahapan tiap tahun berikut :
Tiga pilar utama pendukung grand strategy sampai tahun 2018
Pilar-pilar ini sangat diperlukan untuk mengarahkan program kegiatan, indikator capaian
dan arah kerja Direktur dalam mengemban amanah untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Pilar dimaksud adalah :
2014 : Penataan tata kelola organisasi
2015 : Pertumbuhan pendapatan
2016 : Optimalisasi pendapatan
2017 : Keunggulan
2018 : Daya saing global
Pilar-1• Penguatan tata kelola dan akuntabilitas
organsiasi
Pilar-2• Peningkatan mutu, relevansi dan
keunggulan
Pilar-3• Peningkatan daya saing nasional
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 90
Operasional Grand Strategi Dalam RIP
INSTITUSI
Poltekkes Kemenkes Surabaya harus menuju pada pendidikantinggi yang siap untuk menghadapi perubahan setiap saat danberdaya saing tinggi.
INSTRUMEN Penjaminan mutu internal dan eksternal Akreditasi institusi secara nasional dan internasional
TUJUAN
Poltekkes Kemenkes Surabaya harus melakukan kerjasamadengan negara-negara di lingkup ASEAN sehingga adapertukaran mahasiswa dan tenaga dosen maupun tenagakependidikan dengan PT Luar Negeri
HASILPendidikan yang berorientasi untuk menghasilkan tenagaterampil yang mampu bersaing di tingkat regional (ASEAN)
J. MATRIK TOWS
Tabel IV. 8Matrik TOWS
Strength - S Weakness - WOpportunities - O Strategi SO Strategi WO
1. Poltekkes KemenkesSurabaya merupakanPoltekkes BLU yangmemungkinkan untukmendirikan program magistersaint terapan dan programdoktor terapan
1. Adanya program penjaminanmutu internal (SPMI) dan telahpenerapan SMM ISO 9001 :2008 sehingga mampumendorong terealisasinya mutuperencanaan, pelaksanaan,pengendalaian dan penilaiankegiatan pembelajaran
2. Sebanyak 11 Prodi dari 13Prodi yang kita milikiterakreditasi A, sehinggasecara mutu sudah terjamin
2. Adanya perkembanganteknologi informasi dapatmembantu mempercepatmelengkapi data penyerapanlulusan, sehingga dapatmenambah kelengkapandokumen penjaminan mutu danmemenuhi pelayanan prima.
3. Poltekkes KemenkesSurabaya sudah memilikibrand untuk pendidikanvokasional jenjang diploma IIIdan diploma IV dan serapanlulusan 90%
3. Dengan melakukan seleksiraw input secara ketat danpengkajian kurikulum berbasiskompetensi setiap tahunanbersama user dan pofesi,sehingga mampumeningkatkan kepercayaanpengguna lulusan karenakompetensi lulusan sesuaidengan standar KKNI
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 91
4. Memliki jejaring yang sangatluas dengan institusi lahanpraktek dan adanya BEM,HIMA, DASIPENA, Tim SiagaBencana dan Pramuka, makamembuka peluang untukmeningkatkan jejaring ditingkat Nasional maupunInternasional melaluiperkembangan IPTEKsehingga mendorongpeningkatan di bidangpendidikan, penelitian danpengabdian masyarakat sertasoft skill mahasiswa
4. Pola keuangan telah BLU (PK-BLU) sehingga mampumendorong tersusunnya unitcost / pola tarif biayapendidikan sekaligus dapatmenerapkan budayafleksibilitas pengelolaankeuangan sehingga menjadilebih hemat, sertaberkesempatan untuk dapatmerekrut tenaga kontrak untukmemenuhi kekurangan tenagaadministrasi.
5. Tersedianya dana dari unsurbisnis dan partisipasimasyarakat yang dominansehingga pengelolaankeuangan memenuhi kriteriafleksibilitas.
5. Dengan adanya peningkatanbidang pendidikan, penelitiandan pengabdian masyarakatmelalui perkembangan IPTEK,mendorong terealisasinya hasilpenelitian yang di hakpatenkan.
6. Kualifikasi pendidikan dosenyang sesuai dengan standarakademik dan standarkompetensi serta didukungkomitmen pimpinan yangtinggi terhadappengembangan SDM sertaadanya UU tentang guru dandosen, dapat mewujudkanpelayanan multi disiplin yangberbasis kompetensi.
6. Dengan adanya pihak ke IIIyang banyak berminat untukmemanfaatkan Aula, Labterpadu dan fasiltas lainnya,memungkinkan biayapemeliharaan sarana danprasarana dapat terpenuhi danpendapatan BLU dari unsurbisnis lebih sehat
7. Adanya PP 53/2010, tentangdisiplin PNS, dan Permenkeu10/PMK/2008, dapat dijadikanpedoman untuk penerapanReward dan Punishmen bagipengembangan karir SDM
Threats - T Strategi ST Strategi WT
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 92
Sama denganuraianancaman padahalamansebelumnya
1. Dengan Poltekkes KemenkesSBY Terakreditasi A danmemperoleh sertifikat ISO9001 : 2000 dapatmeningkatkan tuntutanmasyarakat terhadapkompetensi lulusan, sehinggadapat memperkecilpersaingan dalam rekrutmencalon mahasiswa, sekaligusdapat mengurangi persainganpenyerapan lulusan
2. Dengan tingginya komitmenpimpinan untukpengembangan SDM,memperlancar perubahanmasa transisi menuju tatakelola organisasi berbasiskinerja
3. Pemanfaatan subsidipemerintah secara efisien danproduktif serta adanya danaPNBP maupun potensi bisnisyang bisa dikembangkan,dapat mengatasi ketinggalanpenyediaan saranapendidikan dan kegiatanpenelitian dan pengabmas,sehingga tuntutan kompetensilulusan dapat terpenuhi.
1. Pengembangan PelayananPrima untuk memenuhituntutan masyarakat.
2. Pola tarip yang sesuai denganunit cost, akan memperkecilpersaingan tarif / unit costbiaya pendidikan, sehinggadapat mengatasikecenderungan meningkatnyabiaya pendidikan yangditanggung oleh masyarakatkarena pendapatan BLU dapatdipenuhi sebagian besarpersentasenya dari kegiatanbisnis
a. Strategi Untuk Menangani Kelemahan Dan Ancaman, Termasuk Solusi PemecahanMasalah, Tindakan Perbaikan Dan Pengembangan Yang Diinginkan.Strategi yang dapat direncakan untuk pengembangan institusi adalah :
1) Mempertahankan animo pendaftar dengan cara pengembangan softskill dan kerja
sama dengan pihak pengguna lulusan sehingga mahasiswa sebelum proses
kelulusan sudah terserap oleh pihak pengguna.
Upaya pencapaian strategi :
Memasarkan visi-misi Poltekkes melalui website
Memasarkan kegiatan Poltekkes melalui jalur media massa cetak dan
elektronik maupun media pertemuan ilmiah.
Direktur secara terus menerus mengkomunikasikan visi-misi kepada
stakeholder, karyawan, alumni maupun mahasiswa.
Mengadakan kegiatan seminar, expo, bazar dan semisalnya untuk menarik
minat calon mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 93
Hima megadakan program sosialisasi dan pemasaran ke alumni SMA
mahasiswa yang sudah diterima lewat kegiatan trayout maupun kegiatan
kembali ke alumninya (back to alumny)
Kerja sama dengan pihak pengguna lulusan untuk penyerapan lulusan
2) Memperluas jaringan kerjasama dengan pihak pengguna maupun institusi terkait
guna peningkatan penyerapan lulusan dan pelatihan softskill dosen dalam bidang
pengajaran
Upaya untuk mencapai strategi :
Memperluas dan menambah kerja sama utamanya kepada kembaga pengguna
lulusan baik perusahaan nasional, lembaga-lembaga kesehatan, RS negeri,
swasta, klinik bersalin, BPM, ASKES, dsb.
Kerjasama dengan perguruan tinggi di lingkup ASEAN, sehingga kompetensi
lulusan berdaya saing tinggi untuk mempercepat proses penyerapan lulusan.
3) Mengelola institusi pendidikan dengan menerapkan sistem penjaminan mutu dan
tata kelola organisasi serta tata pamong yang baik untuk memperoleh pengakuan
dari pemerintah melalui akreditasi BAN-PT dan tercatat di rangking internasional
sehingga lulusan diakui dan bisa diterima oleh pasar (pengguna).
Upaya untuk mencapai strategi :
Pimpinan puncak (Direktur) selalu mengkomunikasikan bahwa sistem
penjaminan mutu wajib dilaksanakan dengan baik; sehingga kebijakan mutu,
standar mutu, prosedur mutu harus dijadikan pedoman untuk meningkatkan
kinerja
Evaluasi internal dengan melakukan audit mutu internal yang dilakukan oleh
auditor mutu internal
Pengawasan berkelanjutan oleh Satuan Pengawas Internal untuk check and
action untuk peningkatan berkelanjutan sistem tata kelola dan tata pamong
menuju pengelolaan organisasi yang baik dan bersih (good governance)
Unit penjaminan mutu selalu mengendalikan dokumen, mengevaluasi proses
manajamen dan selalu melakukan perbaikan berkelanjutan dari hasil
pengukuran dan pemantauan, hasil audit maupun keluhan
pelanggan/mahasiswa alumni, maupun pengguna.
4) Budaya organsiasi untuk melakukan evaluasi diri program studi dan institusi
sehingga tercipta perbaikan berkelanjutan maka ancaman lulusan tidak diterima
pasar kerja karena Akreditasi dinilai kurang baik tidak terjadi.
Upaya mencapai strategi :
Direktur selalu melakukan penilaian kinerja unit-unit pelayanan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 94
Unit-unit pelayanan harus membuat evaluasi diri tiap semester sesuai borang
evaluasi diri.
Rapat evaluasi terhadap hasil evaluasi diri untuk perbaikan berkelanjutan
Pengawasan secara berkelnajutan oleh SPI dan penilaian kinerja oleh auditor
mutu internal
5) Meningkatkan kualifikasi akademik dan keahlian dosen ke jenjang yang lebih tinggi
sehingga Prodi tidak menggunakan tenaga asing akibat adanya pasar bebas.
Upaya untuk mencapai strategi :
Unit kepegawaian melakukan revisi mapping Dikjut dan Pelatihan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan
Dikjut dosen ke jenjang S-3 sesuai kebutuhan masing-masing Program Studi di
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Pelatihan TOT bagi dosen untuk jenis pelatihan praktikum/ketrampilan dan
akademik yang menunjang KBK dan sejenisnya
6) Menggunakan networking alumni, pengguna lulusan dan stakeholder lain sebagai
upaya untuk melakukan pengembangan kurikulum
Upaya untuk mencapai strategi :
Menggundang alumni, pengguna lulusan dan pemangku kepentingan lainnya
untuk telaah pengembangan kurikulum setiap tahun
Meningkatkan strata jenis program studi dengan mempersiapkan kurikulum dan
perangkat keras pendukung untuk membuka prodi Magister sain terapan
7) Mengoptimalkan kemampuan dan potensi institusi untuk memperoleh dana mandiri
dan hibah agar komposisi pendapatan BLU untuk penyelenggaraan pendidikan dari
unsur bisnis, kerjasama dan hibah lebih dari 50% dari total belanja setiap tahun.
Upaya yang dilakukan Institusi :
Membuat proposal penelitian unggulan terapan bekerja sama dengan lembaga
donor dan lembara penelitian pemerintah
Membuat proposal Pengbmas yang berbasis terapan kebidanan bekerja sama
dengan lembaga donor dan pemerintah labupaten/kota dan kementerian
/lembaga
Mematenkan hasil karya
Membuat modul atau diktat yang dikomersialkan (ber-ISBN) dan diterbitkan
oleh penerbit yang bermutu.
Melakukan bisnis di sektor jasa pendidikan dan jasa non pendidikan yang
profitable sehingga pendapatan BLU dari unit bisnis meningkat
8) Memperluas sistem informasi berbasis web untuk mempercepat dan mempermudah
akses layanan utamanya layanan keuangan dan layanan pengadaan barang
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 95
Upaya yang dilakukan institusi untuk melaksanakan strategi :
Pemantapan SIM yang telah dimiliki intitusi sehingga pelayanan administrasi
cepat, akurat dan efektif
Penyediaan anggaran berbasis kinerja dalam bidang TI, sehingga SIM
keuangan dan aset/BMN dapat direalisasi sehingga pelayanan administrasi
keuangan cepat, akurat, efektif dan tidak ada keluhan pelanggan terhadap
layanan administrasi keuangan.
9) Meningkatkan jumlah kerja sama MoU dengan lembaga pengguna maupun
lembaga pendidikan sejenis baik tingkat regional maupun nasional untuk
peningkatan kinerja Institusi
Upaya yang dilakukan institusi untuk melaksanakan strategi :
Kerja sama dengan PT asing di lingkup ASEAN
Kerja sama dengan PT asing untuk pendidikan lanjut dosen.
Kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah kabupaten/kota/
perusahaan, lembaga donor lain untuk peningkatan kompetensi lulusan,
penyerapan lulusan dan pendapatan BLU.
b. Critical Success Issue
1. Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2. Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen
4. Peraturan Pemerintah No 23/2003 tentang Badan Layanan Umum
5. Perpres nomor 08 tahun 2012 tentang KKNI
6. Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7. Dengan sebagian besar Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya terakreditasi
“A” dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000, mendorong terlaksananya
penjaminan mutu, sehingga dapat memenuhi tuntutan pelayanan prima dari
masyarakat.
8. Pemerintah melalui Dana DIPA Rupiah Murni sudah melaksanakan bantuan biaya
pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, namun belum memperhitungkan
pembiayaan pendidikan secara analisis yang nyata.
9. Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia
akan memudahkan upaya membangun kemitraan dengan pesaing yang kreatif dan
inovatif.
10. Pengembangan dan Peningkatan Promosi Pendidikan melalui Teknologi Informasi
akan memudahkan perluasan jejaring dan sekaligus meningkatkan kinerja promosi
secara efektif.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 96
11. Remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan, akan
mendukung program pengembangan SDM.
12. Penataan program pengembangan SDM yang terstruktur, mempermudah penataan
manajemen internal (Direktorat dan Jurusan/Prodi).
13. Pemanfaatan subsidi pemerintah secara efisien dan efektif untuk mengatasi
ketertinggalan penyediaan sarana pendidikan dan penerapan teknologi kesehatan.
14. Penyempurnaan Teknologi Informasi dan Sistem Akuntansi mempercepat
terwujudnya pelayanan prima.
15. Pola tarip yang sesuai dengan unit cost dan pemanfaatan Laboratorium Terpadu
secara optimal, akan medorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan dan sekaligus
dapat mewujudkan terealisasinya remunerasi bagi seluruh pegawai, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan pegawai.
K. Critical Success Factor ( Csf )1. Poltekkes Kemenkes Surabaya sudah terakreditasi “A” dan tersertifikasi ISO 9001 :
2000, sehingga pelayanan prima dapat tercapai. (kemitraan, tempat uji kempetensi,
pusat penelitian, tuntutan masyarakat pengguna lulusan)
2. Sistem remunerasi mendukung perubahan tata kelola dan program pengembangan
SDM.
3. Peningkatan kualitas dan kecukupan rasio SDM untuk mendukung upaya
peningkatan volume usaha ( kesejahteraan karyawan )
4. Manajemen keuangan yang bersih, fleksibel, efisiensi, transparansi, akuntabel.
(subsidi, pola tarip, investasi ).
5. Analisis Daya Tarik Pasar dan Daya Saing Politeknik Kesehatan KemenkesSurabaya serta Posisi Poltekkes Kementerian Kesehatan Surabaya
Perhitungan pemetaan produk didasarkan pada dua indikator yaitu; 1) daya tarik pasar
dan 2) Kekuatan Bisnis untuk menunjang pendapatan BLU
1. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Keperawatan
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 9Daya Tarik Pasar Jurusan Keperawatan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,14 5 0,702. Tingkat pertumbuhan pasar 0,09 3 0,273. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,484. Struktur persaingan 0,13 4 0,525. Persyaratan teknologi 0,12 4 0,486. Kebutuhan masyarakat thd pend. 0,12 5 0,60
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 97
keperawatan7. Peraturan Pemerintah 0,10 3 0,308. Tingkat Inflasi 0,09 3 0,279. Faktor Sosial dan budaya 0,09 3 0,27
1,00 3,89
6. Kekuatan Bisnis
Tabel IV. 10Kekuatan Bisnis Jurusan Keperawatan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,11 5 0,552. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,10 5 0,50
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,08 4 0,324. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,325. Kualitas Pelayanan 0,10 5 0,506. Subsidi Pemerintah 0,08 4 0,327. Citra Perusahaan 0,10 5 0,508. Aksessibilitas pelayanan 0,07 4 0,289. Jaringan Pemasaran 0,07 4 0,2810. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,2111. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,07 4 0,2812. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 4,27
2. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kebidanan
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 11Daya Tarik Pasar Jurusan Kebidanan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,14 5 0,702. Tingkat pertumbuhan pasar 0,10 4 0,403. Tidak mengutamakan untung 0,10 4 0,404. Struktur persaingan 0,11 4 0,445. Persyaratan teknologi 0,11 3 0,336. Kebutuhan masyarakat thd pend
Kebidanan0,14 4 0,56
7. Peraturan Pemerintah 0,10 3 0,308. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,209. Faktor Sosial dan budaya 0,10 4 0,40
1,00 3,73
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 98
b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV. 12Kekuatan Bisnis Jurusan Kebidanan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,11 5 0,552. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,10 5 0,50
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,08 4 0,324. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,325. Kualitas Pelayanan 0,10 5 0,506. Subsidi Pemerintah 0,08 4 0,327. Citra Perusahaan 0,10 5 0,508. Aksessibilitas pelayanan 0,07 4 0,289. Jaringan Pemasaran 0,07 4 0,2810. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,2111. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,07 4 0,2812. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 4,27
3. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kesehatan Lingkungan
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV.13Daya Tarik Pasar Jurusan Kesehatan Lingkungan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,13 4 0,522. Tingkat pertumbuhan pasar 0,10 3 0,303. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,484. Struktur persaingan 0,12 4 0,485. Persyaratan teknologi 0,10 3 0,306. Kebutuhan masyarakat thd pend. Kesling 0,12 3 0,367. Peraturan Pemerintah 0,10 2 0,208. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,209. Faktor Sosial dan budaya 0,11 3 0,33
1,00 3,17b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV.14Kekuatan Bisnis Jurusan Kesehatan Lingkungan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,10 5 0,502. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,09 4 0,36
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,09 4 0,364. Tidak mengutamakan untung 0,07 4 0,285. Kualitas Pelayanan 0,10 4 0,406. Subsidi Pemerintah 0,09 3 0,277. Citra Perusahaan 0,10 4 0,408. Aksesibilitas pelayanan 0,07 4 0,289. Jaringan Pemasaran 0,07 3 0,21
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 99
10. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,2111. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 4 0,2412. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 3,72
4. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Analis Kesehatan
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV.15Daya Tarik Pasar Jurusan Analis Kesehatan
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,12 4 0,522. Tingkat pertumbuhan pasar 0,12 4 0,483. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,484. Struktur persaingan 0,11 4 0,445. Persyaratan teknologi 0,15 4 0,606. Kebutuhan masyarakat thd pend. Analis
Kes.0,11 4 0,44
7. Peraturan Pemerintah 0,10 2 0,208. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,209. Faktor Sosial dan budaya 0,08 3 0,24
1,00 3,60
b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV.16Kekuatan Bisnis Jurusan Analis Kesehatan
No. U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,10 5 0,502. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,10 5 0,50
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,10 3 0,304. Tidak mengutamakan untung 0,09 4 0,365. Kualitas Pelayanan 0,10 4 0,406. Subsidi Pemerintah 0,10 5 0,507. Citra Perusahaan 0,08 5 0,408. Aksesibilitas pelayanan 0,09 4 0,369. Jaringan Pemasaran 0,11 4 0,44
10. Efektivitas Promosi 0,08 4 0,3211. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,09 4 0,3612. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 4,65
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 100
5. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Teknik Elektromedik
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV.17Daya Tarik Pasar Jurusan Teknik Elektromedik
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,12 4 0,482. Tingkat pertumbuhan pasar 0,11 4 0,443. Tidak mengutamakan untung 0,11 4 0,444. Struktur persaingan 0,13 4 0,525. Persyaratan teknologi 0,13 5 0,656. Kebutuhan masyarakat thd pend.
Tekmedik0,12 4 0,48
7. Peraturan Pemerintah 0,09 3 0,278. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,209. Faktor Sosial dan budaya 0,09 2 0,18
1,00 3,66
b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV.18Kekuatan Bisnis Jurusan Teknik Elektromedik
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,10 5 0,502. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,09 4 0,36
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,09 4 0,364. Tidak mengutamakan untung 0,07 4 0,285. Kualitas Pelayanan 0,10 4 0,406. Subsidi Pemerintah 0,09 3 0,277. Citra Perusahaan 0,10 4 0,408. Aksessibilitas pelayanan 0,07 4 0,289. Jaringan Pemasaran 0,07 3 0,2110. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,2111. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 4 0,2412. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 3,72
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 101
6. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kesehatan Gigi
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 19Daya Tarik Pasar Jurusan Kesehatan Gigi
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,12 4 0,482. Tingkat pertumbuhan pasar 0,12 4 0,483. Tidak mengutamakan untung 0,11 4 0,444. Struktur persaingan 0,13 4 0,525. Persyaratan teknologi 0,13 3 0,396. Kebutuhan masyarakat thd Kesehatan
Gigi0,11 4 0,44
7. Peraturan Pemerintah 0,1 4 0,48. Tingkat Inflasi 0,08 2 0,169. Faktor Sosial dan budaya 0,1 3 0,3
1,00 3,61
b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV. 20Kekuatan Bisnis Jurusan Kesehatan Gigi
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,11 4 0,442. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,1 4 0,4
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,07 4 0,284. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,325. Kualitas Pelayanan 0,1 4 0,46. Subsidi Pemerintah 0,07 4 0,287. Citra Perusahaan 0,09 4 0,368. Aksessibilitas pelayanan 0,07 3 0,219. Jaringan Pemasaran 0,08 3 0,2410. Efektivitas Promosi 0,08 3 0,2411. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 3 0,2412. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 4 0,28
1,00 3,69
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 102
7. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Gizi
1. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 21Daya Tarik Pasar Jurusan Gizi
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,12 4 0,482. Tingkat pertumbuhan pasar 0,12 4 0,483. Tidak mengutamakan untung 0,11 4 0,444. Struktur persaingan 0,13 4 0,525. Persyaratan teknologi 0,13 3 0,396. Kebutuhan masyarakat thd Kesehatan
Gigi0,11 4 0,44
7. Peraturan Pemerintah 0,1 4 0,48. Tingkat Inflasi 0,08 2 0,169. Faktor Sosial dan budaya 0,1 3 0,3
1,00 3,61
2. Kekuatan Bisnis
Tabel IV. 22Kekuatan Bisnis Jurusan Gizi
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,11 4 0,442. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,1 4 0,4
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,07 4 0,284. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,325. Kualitas Pelayanan 0,1 4 0,46. Subsidi Pemerintah 0,07 4 0,287. Citra Perusahaan 0,09 4 0,368. Aksessibilitas pelayanan 0,07 3 0,219. Jaringan Pemasaran 0,08 3 0,2410. Efektivitas Promosi 0,08 3 0,2411. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 3 0,2412. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 4 0,28
1,00 3,69
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 103
8. Penghitungan Pemetaan Produk : SBU (Strategi Bisnis Unit) Poltekkes Kemenkes
Surabaya
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 23Daya Tarik Pasar Strategi Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Ukuran pasar 0,14 5 0,702. Tingkat pertumbuhan pasar 0,11 3 0,333. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,484. Struktur persaingan 0,10 4 0,405. Persyaratan teknologi 0,12 3 0,366. Kebutuhan masyarakat 0,11 4 0,447. Peraturan Pemerintah 0,12 3 0,368. Tingkat Inflasi 0,09 3 0,279. Faktor Sosial dan budaya 0,09 3 0,27
1,00 3,61
b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV. 24Kekuatan Bisnis Strategi Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya
No U r a i a n Bobot Rating Nilai1. Pangsa pasar 0,12 5 0,602. Pelayanan untuk seluruh lapisan
masyarakat0,12 4 0,48
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,06 3 0,184. Tidak mengutamakan untung 0,07 4 0,285. Kualitas Pelayanan 0,09 4 0,366. Subsidi Pemerintah 0,10 3 0,307. Citra Perusahaan 0,10 4 0,408. Aksessibilitas pelayanan 0,08 3 0,249. Jaringan Pemasaran 0,10 3 0,3010. Efektivitas Promosi 0,09 3 0,2711. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,09 2 0,1812. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 3,70
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 104
9. Posisi Pemetaan Produk Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Tabel IV. 25Posisi Pemetaan Produk Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
NO PENDIDIKAN DAYA TARIKPASAR
KEKUATANBISNIS POSISI
1 JUR. KEPERAWATAN 3,89 4,27 LEADER
2 JUR. KEBIDANAN 3,73 4,27 LEADER
3 JUR. KESLING 3,17 3,72 GROWTH
4 JUR. ANALIS KES 3,60 4,65 LEADER
5 JUR. TEKMED 3,66 3,72 GROWTH
6 JUR. KES. GIGI 3,61 3,69 GROWTH
8 JUR. GIZI 3,61 3,69 GROWTH
7 BISNIS UNITPOLTEKKES 3,61 3,70 GROWTH
10. Peta Posisi Produk Poltekkes Kemenkes Surabaya
Gambar IV. 26Peta Posisi produk Poltekkes Kemenkes Surabaya
2 ,3 3
3 ,6 7
1
2
3
4
56
7
8
9
1 0
C U S T O D IA LT R Y H A R D E R
G R O W T HL E A D E R
D O U B L EO R Q U IT
C A S HG E N E R A T O R
D IS IN V E S T
P H A S E DW IT H D R A W A L
P H A S E DW IT H D R A W A L
2 ,3 33 ,6 7
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 105
Keterangan :a. Jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Analais Kesehatan berada pada posisi
LEADER ; pada sel ini Jurusan memiliki daya saing dan daya tarik pasar yang
tinggi sehingga tingkat pertumbuhannya cepat, oleh karena itu harus dilakukan
investasi untuk mempertahankan kinerjanya, dan langkah terobosan untuk
inovasi.
b. Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi, Jurusan
Kesehatan Lingkungan dan Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya berada
pada posisi GROWTH, diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan yang
wajar. Dengan kondisi demikian diperlukan alokasi dana yang cukup untuk
mendanai kegiatan peningkatan daya tarik pasar.
M. StrategiMelihat peta posisi produk yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya, maka
strategi yang akan ditempuh adalah :
1) Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing organisasi melalui berbagai
promosi pasar dan implementasi bisnis
2) Pelayanan prima yang didukung upaya inovasi, deferensiasi dan produktivitas
kinerja SDM
3) Inovasi produk pendidikan berupa peningkatan strata jenjang pendidikan dari
diploma ke magister sain terapan dengan cara melihat kebutuhan pasar,
daya saing antar produk pendidikan, dan regulasi perundangan-undangan
atau peraturan lainnya serta promosi secara seimbang.
4) Pengembangan manajemen keuangan yang efisien, transparan dan
akuntabel dengan menerapan majamen keuangan berbasis sistem informasi
5) Disiplin anggaran keuangan dengan cara belanja harus lebih rendah dari
pada pendapatan dengan cara penerapan azas efisiensi secara menyeluruh
di dukung perencanaan anggaran berbasis kinerja, belanja sesuai forcasting,
dan pengawasan melekat tentang penggunaan anggaran.
6) Peningkatan kinerja unit-unit bisnis dan kerja sama sesuai kompetensi
masing-masing Jurusan dengan menanamkan jiwa kewirausahaan dan
mengoptimalkan dana yang tersedia sehingga pendapatan BLU dari sektor
bisnis, hibah dan kerjasama harus melebihi pendapatan BLU dari sektor
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 106
APBN dan sektor partisipasi masyarakat (PNBP-non bisnis), harapannya
pertumbuhan ke arah rapid growth.
7) Peningkatan motivasi karyawan melalui penerapan sistem remunerasi yang
berbasis kinerja sesuai asaz proposional, kesetaraan dan kepatutan.
8) Penerapan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) untuk melakukan kontrol
terhadap penyelenggaraan pendidikan, sehingga semua jenis layanan yang
menghasilkan produk semuanya ada jaminan mutu secara standar.
9) Pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan laboratorium
penunjang pembelajaran menuju standar minimal sesuai rasio mahasiswa
per program studi.
10) Pengembangan teknologi informasi dan promosi sebagai perwujudan
percepatan pelayanan prima dan meminimalisasi keluhan pelanggan
terhadap jenis layanan.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 107
A. V I S I
Visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang tertuang dalam
rencana strategis bisnis disini merupakan pengembangan dari visi sebelumya
yaitu ”Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Mandiri dan Inovatif dalam
menghasilkan Tenaga Kesehatan yang Profesional dan Bermartabat ”. sesuai
dengan dengan hasil pemetaan dari rekapitulasi analisis SWOT, dimana posisi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berada pada kuadran I,
maka perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian dengan menyusun visi baru
yaitu :
“Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikantinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan
keunggulan kompetitif “.
Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Menjadi rujukan pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional di
bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint
terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di
berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang
terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa
tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah,
dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu
bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi
3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat
di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-
tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar.
BABV
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 108
4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes
Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah
kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh
kompetitif.
B. MISI1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung
pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang
unggul serta kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang
kredibel, akuntabel, transparan dan terukur.
3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi
baik di dalam maupun dengan luar negeri.
C. MOTTO“Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebanggaan Kita Semua”
atau
“Surabaya Health Polytechnic Pride We All”
D. BUDAYA ORGANISASIBudaya organisasi yang dikembangkan pada institusi Poltekkes Kemenkes
Surabaya menggunakan istilah “ JUMATAN”, merupakan kepanjangan dan
memberikan makna sebagai berikut :
Jujur
Membangun organisasi dilandasi budaya jujur dalam perbuatan (kinerja)
dimulai dari kejujuran para pemimpinnya.
Amanah
Semua pekerjaan yang dilakukan semuannya dapat dipercaya dan diandalkan
sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud.
Taat
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 109
Ketaatan terhadap hukum syariat agama dan hukum pemerintah sehingga
kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu berada di jalur yang benar dan
lurus.
Semangat
Semangat untuk menjalankan misi organsiasi untuk mencapai visi berupa
menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pusat pendidikan tenaga
kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan
kompetitif.
E. JANJI LAYANANBudaya organisasi berupa; jujur, amanah, taat dan semangat perlu diamalkan
dalam perilaku kerja pimpinan dan semua karyawan sehari-hari dalam
memberikan pelayanan dengan janji layanan “ SERASI” yaitu; senyum, ramah,
santun dan ikhlas.
1. Senyum
Senyum mengandung makna ungkapan rasa senang dan bahagia dalam
melayani
2. Ramah
Ramah mengandung makna adanya kebaikan hati, manisnya tutur kata dan
sikap, berbahasa yang baik dan menyenangkan dalam pergaulan selama
memberikan pelayanan.
3. Santun
Santun mengandung makna sabar, sopan dan suka menolong dalam
melayani sehingga sesuatu yang sulit dibikin mudah, dan sesuatu yang
mudah tidak dibikin sulit.
4. Ikhlas
Ikhlas mengandung makna bahwa sikap melayani dengan senyum dan
ramah semata-mata karena menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Esa untuk mendapatkan keridhaan-Nya.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 110
F. ASUMSI MAKRO1. Nilai tukar rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 18 Juli 2014 adalah Rp
11.615,- (Sumber Bank Indonesia). Tren dan asumsi nilai tukar rupiah dari
tahun 2015 sampai tahun 2019 diprediksi sebagai berikut :
Tabel V.1Tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
No Tahun Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS1 2014 Fluktuasi berkisar antara 11.600-11.8002 2015 Fluktuasi berkisar antara 11.900-12.1003 2016 Fluktuasi berkisar antara 12.200-12.4004 2017 Fluktuasi berkisar antara 12.500-12.7005 2018 Fluktuasi berkisar antara 12.800-13.0006 2019 Fluktuasi berkisar antara 13.100-13.300
Dari tabel diatas terlihat tren nilai rupiah terhadap dollar AS dari tahun 2014-
2019 mengalami kekuatan. Kondisi ini memberikan asumsi adanya kontribusi
keuangan pada APBN yang lebih baik, sehingga akan berpengaruh secara
langsung pada terealisasinya pemenuhan anggaran dari sektor rupiah murni
(APBN) untuk belanja modal maupun belanja barang. Namun di sisi lain
Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai institusi dengan PK-BLU memiliki
keyakinan bahwa anggaran belanja dari bantuan pemerintah dari tahun ke
tahun persentasenya harus berkurang, sehingga penyelenggaraan pendidikan
pada PK-BLU tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Upaya yang bisa
dilakukan adalah memperoleh pendanaan dari sektor bisnis, hibah dan
kerjasama menguntungan.
2. Jumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di
Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013/2014 sebanyak 229.164 siswa.
Sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SMK sebanyak 185,689
siswa. (sumber Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, 2014. Disamping itu,
bila ditinjau dari jumlah penduduk di Propinsi Jawa Timur sebanyak 37.476,757
jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 18.303,516 adalah laki-laki dan sebanyak
18.973.341 adalah perempuan, artinya bahwa kelompok perempuan masih
lebih banyak dari kelompok laki-laki, kondisi ini sangat menguntungkan dan
memberi peluang bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mengingat
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 111
mahasiswanya banyak di dominasi oleh kaum perempuan khususnya
mahasiswa jurusan kebidanan yang merupakan jurusan favorit (Sumber BPS
Suspenas : 2010).
3. Pertumbuhan ekonomi
BPS telah mengumumkan kinerja ekonomi sepanjang semester satu 2014,
yang hasilnya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Berita bagusnya
pertumbuhan ekonomi semester satu 2014 mencapai 0,95%. Pertumbuhan
yang cukup tinggi disumbangkan oleh kuartal I 2013 yang tumbuh 0,52%. Hasil
itu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2014 akan lebih baik (BPS,
2014). Tingkat pertumbuhan ekonomI yang membaik akan berpengaruh secara
langsung pada peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, sehingga
akan bedampak pada meningkatnya calon mahasiswa baru.
G. ASUMSI MIKRO
1. Adanya program penjaminan mutu internal (SPMI) sehingga Citra Institusi
Pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya menjadi
semakin baik.
2. Status Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya menjadi
PPK-BLU akan mendorong motivasi kerja dan perubahan model mental
pegawai kearah produktivitas kerja yang lebih baik
3. Tersedianya sumber daya yang memadai diharapkan akan menghasilkan
produk layanan pendidikan yang kompetitif dan inovatif
4. Kualitas SDM yang meningkat, tata hubungan kerja yang semakin kondusif
akan mendorong tercapainya tujuan, sasaran dan program yang telah
ditetapkan.
5. Program kemitraan dengan institusi/lembaga, pemerintah kabupaten/kota,
perusahaan swasta, dan sejenisnya semakin meningkat
6. Stategic Bisnit Unit akan berkembang yang dapat meningkatkan pendapatan
BLU
7. Mahasiswa miskin tetap disubsidi Pemerintah
8. Terjadinya penyesuaian tarip / unit cost layanan pendidikan
9. Pasar dan jumlah mahasiswa, akan bertambah / meningkat
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 112
10. Terealisasinya remunerasi bagi seluruh pegawai berdasar kemampuan
organisasi secara proporsional, kesetaraan dan kepatutan
H. MATRIK KETERKAITAN MISI DENGAN TUJUAN INSTITUSI
Tabel V.2
Matrik Keterkaitan Misi dengan Tujuan Institusi
No MISI TUJUAN1 Melaksanakan integrasi Tri
dharma Perguruan Tinggi untukmendukung pengembanganpengetahuan, moralitas,integritas dan kompetensi yangunggul serta kompetitif.
1. Mendidik tenaga kesehatan yangbermutu, bermoral, berintegritas danberdaya saing tinggi
2. Meningkatkan kualitas penelitianterapan dan pengabdian kepadamasyarakat yang berdaya saing tinggi
2 Melaksanakan tata kelolaorganisasi dan sumber dayamanusia yang kredibel,akuntabel, transparan danterukur.
3. Meningkatkan tata kelola organisasidan sumber daya manusia yang baik,bersih, akuntabel, transparan, danterukur.
4. Menerapkan sistem penjaminan mutuinternal untuk menghasilkan tenagakesehatan yang unggul dan kompetititdalam tata kelola pendidikan yang baikdan bersih.
3 Mengembangkan kerja samadalam bidang Tri DharmaPerguruan Tinggi baik di dalammaupun dengan luar negeri.
1. Meningkatkan kemitraan untukmenunjang produktivitas dosen,tenaga kependidikan dan mahasiswadalam pelaksanaan Tridharma
2. Terwujudnya peningkatan stratapendidikan dari vokasional ahli madyake strata sarjana saint terapan,magister saint terapan dan doktoralterapan.
I. MATRIK KETERKAITAN TUJUAN INSTITUSI DAN SASARANMatrik keterkaitan antara tujuan institusi dan sasaran ini sangat bermanfaat untuk
membantu menyusun indikator, kebijakan dan program kerja yang akan diambil oleh
institusi untuk mencapai visi dan misi.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 113
Tabel V.3
Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi dan Sasaran
No TUJUAN SASARAN1 Mendidik tenaga kesehatan yang
bermutu, bermoral, berintegritasdan berdaya saing tinggi
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitasmahasiswa baru
2. Memantapkan penerapan kurikulumberbasis kompetensi di seluruhProgram Studi
3. Meningkatkan kualitas lulusan agartepat waktu
2 Meningkatkan kualitas penelitianterapan dan pengabdian kepadamasyarakat yang berdaya saingtinggi
4. Meningkatkan kualitas penelitianterapan yang berdaya saing tinggi
5. Meningatlkan kualitas pengabdiankepada masyarakat yang berdayasaing tinggi
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitaspublikasi hasil penelitian dan hasilpengabdian kepada masyarakat
7. Mewujudkan hak patent atas HAKI8. Meningkatkan pemberdayaan
kelompok kerja pengabdian kepadamasyarakat
3 Meningkatkan tata kelola organisasidan sumber daya manusia yangbaik, bersih, akuntabel, transparan,dan terukur.
9. Meningkatkan pelayanan administrasiakademik dan kemahasiswaan
10. Meningkatkan pelayanan adminsitrasikeuangan
11. Meningkatkan pelayanan adminsitrasikepegawaian
12. Meningkatkan pelayanan adminsitrasiaset/BMN
13. Meningkatkan pelayanan adminstrasiumum
14. Meningkatkan kemampuan tenagadosen dan tenaga kependidikan sesuaikeahlian dan kompetensi
15. Meningkatkan sarana dan prasaranadalam jumlah dan jenis yang memadai
16. Mewujudkan good governance dalamsistem manajemen kelembagaan
4 Menerapkan sistem penjaminanmutu internal untuk menghasilkantenaga kesehatan yang unggul dankompetitit dalam tata kelolapendidikan yang baik dan bersih.
17. Meningkatkan status kelembagaanyang terakreditasi BAN-PT
18. Pemantapan penerapan sistempenjaminan mutu di seluruh ProgramStudi
19. Meningkatkan sistem pengawasanmutu internal (AMI)
20. Meningkatkan pemanfatan sisteminformasi manajemen akademik dannon akademik
5 Meningkatkan kemitraan untukmenunjang produktivitas dosen,tenaga kependidikan danmahasiswa dalam pelaksanaan
21. Meningkatkan program kemitraan antarlembaga dalam bidang penelitian danPengabmas
22. Pemberdayaan unit bisnis dan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 114
Tridharma kerjasama untuk meningkatkanpendapatan BLU
23. Mewujudkan kemitraan denganlembaga donor untuk memperolehhibah bersaing
6 Terwujudnya peningkatan stratapendidikan dari vokasional ahlimadya ke strata sarjana saintterapan, magister saint terapan dandoktoral terapan.
24. Menyusun roadmap keberlanjutanpendidikan menuju jenjang sarjanasaint terapan, magister saint terapandan doktor terapan.
25. Kerjasama dengan lembagapendidikan vokasional dalam negeridan luar negeri
J. INDIKATOR KINERJA TIAP SASARAN, KEBIJAKAN, DAN PROGRAMKEGIATAN
1. Tujuan PertamaMendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya
saing tinggi
Sasaran :1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
2) Memantapkan penerapan kurikulum di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Pertama1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
Tabel V.4Indikator Capaian Kinerja Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas
Mahasiswa Baru
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah mahasiswa yangmendaftar Orang 2300 2800 3300 3800 4300
Persentase hasil seleksipenerimaan mahasiswa barudengan kelulusan 4 L(lulus seluruh mata uji)
Persen 45 47 50 52 55
Ratio mahasiswa yang diterimaterhadap pendaftar Rasio 1:6 1:7 1:7 1:8 1:9
Jumlah mahasiswa GAKIN yangditerima dan mendapat bantuanbeasiswa
Persen 50 50 50 50 50
Pemerataan asal propinsi pesertasipensimaru Prov 25 25 25 25 25
Jumlah mahasiswa baru Orang 1000 1000 1040 1040 1080Jumlah total mahasiswa Orang 2757 2800 2800 2840 2840
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 115
Penyebaran informasipendaftaran melalui brosur danwebsite
Persen 100 100 100 100 100
Jumlah macam pendaftaran(PMDK, tulis, bidik misi, mandiri)
Kegiatan 3 4 4 4 4
Kebijakan :Meningkatkan kuantitas dan kualitas raw input penerimaan mahasiswa baru
Program Kegiatan :a) Promosi dan publikasi program studi
b) Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur undangan dan jalur test secara
manual di beberapa tempat dan secara online
c) Program kembali ke SMA bagi mahasiswa untuk promosi.
d) Program tryout yang dilakukan oleh masing-masing Jurusan
e) Program promosi melalui kegiatan seminar, bazar, expo dengan peserta
siswa kelas XII SMA
Indikator Sasaran Kedua Tujuan Pertama2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program
StudiTabel V.5
Indikator Capaian Kinerja Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan Silabustiap mata kuliah tiap semester dimasing-masing program studi
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan RPPtiap mata kuliah tiap semester dimasing-masing program studi
Persen 100 100 100 100 100
Frekuensi pengembangan danpenyesuaian kurikulum denganstakeholder minimal tiap tahun dimasing-masing Jurusan
Kali 1 1 1 1 1
Persentase ketersediaankalender akademik setiap awaltahun
Persen 100 100 100 100 100
Persentase program studi yangmenggunakan kurikulum KBKberbasis KKNI
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan ABBMbagi mahasiswa di masing- Persen 100 100 100 100 100
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 116
masing program studiJumlah penambahan bukuperpustakaan terbitan lima tahunterakhir di masing-masingprogram studi
Judul 100 150 175 200 250
Kebijakan :Mengevaluasi kesesuaian kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan
pengguna
Program Kegiatan :a) Pengembangan kurikulum sesuai KKNI
b) Pertemuan dengan stakeholder untuk membahas standar kompetensilulusan
c) Pelaksanaan kurikulumd) Penyusunan silabus / RPS dan Satpel / RPP dengan pendekatan metode
pembelajaran inovatif dan SCL (Student Centre Learning)e) Penyediaan buku panduan akademikf) Pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan stakeholderg) Penyediaan ABBM agar sesuai dengan rasio mahasiswa di masing-
masing program studih) Penambahan buku perpustakaan, jurnal nasional terakreditasi, jurnal
internasional bereputasi dan prosiding di masing-masing program studii) Penyediaan anggaran penunjang ABBM dan buku perpustakaan secara
proporsional
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Pertama3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
Tabel V.6Indikator Capaian Kinerja Kualitas Lulusan Agar Tepat Waktu
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase lulusan tepat waktu Persen 100 100 100 100 100Persentase IPK 3,00-3,50 Persen 10 12 14 16 18Persentase IPK lebih dari 3,50 Persen 50 55 57 60 62Persentase pencapaian TOEFLlulusan lebih dari 400 Persen 60 64 70 74 80
Persentase kelulusan ujikompetensi Persen 100 100 100 100 100
Indeks kepuasan penggunaterhadap kualitas lulusan Nilai 82 82 86 86 86
Rata-rata lama studi lulusan Tahun 3 3 3 3 3
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 117
Persentase rata-rata masatunggu lulusan kurang dari 6bulan setelah wisuda tiap tahun
Persen 90 92 94 96 98
Ketersediaan wadah alumni Ada ada ada ada ada AdaJumlah mahasiswa dropout Persen 0 0 0 0 0Jumlah kegiatan mahasiswa yangmenunjang kompetensi(ekskul) Kegitan 36 36 40 42 44
Persentase kehadiran dosendalam tatap muka Persen 100 100 100 100 100
Persentase kehadiran mahasiswadalam tatap muka Persen 100 100 100 100 100
Lama proses pembimbinganlaporan tugas akhir Bulan 3 3 3 3 3
Jumlah mahasiswa GAKIN yangditerima Persen 5 5 5 6 6
Jumlah mahasiswa berprestasitiap tahun Persen 36 36 36 40 40
Jumlah kegiatan expo, promosiyang dilakukan oleh mahasiswaper semester per Prodi
Kegitan 36 36 36 40 40
Waktu (jumlah jam) magangmahasiswa sebelum lulus Jam 2084 3000 3064 3120 3240
Kebijakan :a) Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai standar
b) Meningkatkan kualitas lulusan tepat waktu
Program Kegiatan :a) Penyusunan standar mutu pendidikan
b) Penyusunan standar penilaian
c) Pengembangan softskill dosen dan mahasiswa
d) Test TOEFL sebagai persyaratan kelulusan mahasiswa
e) Peningkatan monitoring PBM melalui ketersediaan instrumen evaluasi
PBM yang valid dan reliabel
f) Pelaksanaan PBM terintegrasi dengan user
g) Kegiatan tracer study dan survey kepuasan lulusan oleh pengguna
h) Pelatihan penyusunan modul ajar, modul praktikum dan metode
pembelajaran bagi dosen masing-masing Jurusan
i) Pelatihan softskill dosen dan mahasiswa
j) Pelatihan uji kompetensi bagi mahasiswa
k) Standarisasi layanan bimbingan laporan tugas akhir mahasiswa
l) Layanan bimbingan konseling kepada mahasiswa
m) Layanan bimbingan akademik pada mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 118
n) Peningkatan kegiatan kemahasiswaan melalui kegiatan BEM dan HIMA
o) Peningkatan jumlah jam mahasiswa untuk magang
2. Tujuan KeduaMeningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat
yang berdaya saing tinggi
Sasaran :1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
2) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing
tinggi
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil
pengabdian kepada masyarakat
4) Mewujudkan hak patent atas HAKI
5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada
masyarakat
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Kedua1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
Tabel V.7Indikator Capaian Kinerja Penelitian Terapan yang Berdaya Saing Tinggi
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah dosen yang terlibat dalampenelitian Orang 225 225 225 225 225
Persentase dosen yang terlibatdalam penelitian dari jumlah totaldosen
Persen 100 100 100 100 100
Jumlah proposal penelitian yangdiusulkan program studi tiapsemester
Judul 90 90 94 94 100
Tersedianya sistem informasipenelitian Persen 100 100 100 100 100
Jumlah dana penelitian per dosendalam juta rupiah Juta 5 7 10 15 20
Jumlah kegiatan penelitian yangmengikutsertakan mahasiswa Kegiatn 90 90 94 94 100
Jumlah penelitian yangpendanaan berasal dari danahibah kompetitif dari luarPoltekkes.
Persen 10 25 20 25 30
Jumlah pelatihan di bidangpenelitian tiap tahun Kali 2 2 3 4 4
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 119
Kecepatan dan ketepatan waktuseleksi proposal Persen 100 100 100 100 100
Jumlah proposal yang lulus dandidanai UPPM Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan waktupelaksanaan penelitian Persen 100 100 100 100 100
Persentase jumlah hasilpenelitian yang diseminarkan Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :Meningkatkan kualitas dan kegiatan dosen dalam penelitian dan Pengabmas
Program Kegiatan :a) Menetapkan roadmap penelitian tiap jurusan
b) Pembinaan dosen untuk menyusun proposal penelitian unggulan dengan
pakar
c) Menyediakan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pelatihan
d) Memantapkan ketersediaan sistem informasi penelitian
e) Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian unggulan dosen
f) Kerja sama dengan lembaga donor untuk memperoleh dana hibah
penelitian
g) Melakukan survey kepuasan peneliti terhadap penyediaan sarpras
penelitian
h) Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
penilaian kegiatan penelitian
Indikator Sasaran Kedua Tujuan KeduaMeningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasilpengabdian kepada masyarakat
Tabel V.7Indikator Capaian Kinerja Kuantitas dan Kualitas Publikasi hasil Penelitian dan
Pengabmas
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan penelitian yangdipublikasikan dalam bentuk bukuber-ISBN
Persen 20 25 30 40 50
Jumlah jurnal penelitian yangdiprosedingkan Persen 20 25 30 40 50
Jumlah laporan penelitian yang Persen 10 15 25 30 35
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 120
dipublikasikan di jurnalterakreditasiMenyelenggarakan kegiatanproseding hasil penelitian Kali 1 2 3 3 4
Jumlah laporan penelitian yangdipresentasikan di forum nasionalmaupun internasional
Persen 3 4 5 7 10
Jumlah penelitian yangdiaplikasikan ke dalampembelajaran atau pengabmas
Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :1) Menyelenggarakan kegiatan proseding hasil penelitian
2) Peningkatan kegiatan dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian dan
pengabmas
Program Kegiatan :a) Menyelenggarakan proseding
b) Mendirikan penerbitan bekerja sama dengan percetakkan.
c) Memfasilitasi publikasi hasil penelitian ke jurnal nasional terakreditasi
maupun jurnal internasional bereputasi
d) Mempercepat status akreditasi nasional jurnal institusi
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan KeduaMeningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
Tabel V.8Indikator Capaian Kinerja Kualitas Pengabmas
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kegiatan pengabdianmasyarakat yang dilakukanprogram studi tiap semester
Judul 36 36 40 46 54
Jumlah dosen yang terlibat dalamPengabmas Orang 225 225 225 225 225
Persentase dosen yang terlibatdalam pengabmas dibandingdengan jumlah total dosen
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan sisteminformasi Pengabmas Persen 100 100 100 100 100
Persentase dana Pengabmasmasing Prodi terhadap total danaProdi dalam setahun
Persen 6 10 12 14 15
Frekuensi pelatihan metodologi Kali 1 2 3 3 4
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 121
Pengabmas dalam setahunPersentase kecepatan danketepatan waktu seleksi proposalPengabmas
Persen 100 100 100 100 100
Persentase jumlah proposalpengabmas yang diseminarkan Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :Meningkatkan peran serta intitusi dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Program Kegiatan :a) Menetapkan roadmap pengabmas tiap jurusan
b) Menetapkan materi dan karya untuk pengabdian kepada masyarakat
c) Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
penilaian kegiatan penelitian
d) Menyelenggarakan pelatihan metodologi pengabmas kerja sama dengan
lembaga pelatihan
Indikator Sasaran Keempat Tujuan KeduaMewujudkan hak patent atas HAKI
Tabel V.9Indikator Capaian Kinerja Hak Patent atas HAKI
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase jumlah hak patenyang dihasilkan Judul 2 3 4 5 6
Kebijakan :Menyediakan anggaran untuk pengurusan hak paten
Program Kegiatan :Memfasilitasi patenisasi hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya
Indikator Sasaran Kelima Tujuan KeduaMeningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 122
Tabel V.10Indikator Capaian Kinerja Pemberdayaan Pokja Pengabmas
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kelompok masyarakatyang dilayani atau didampingidalam kegiatan Pengabmas
Kelomp 36 36 40 43 45
Tingkat kepuasan masyarakatterhadap hasil kegiatanPengabmas
Nilai 82 82 83 84 86
Persentase jumlah hasilPengabmas yang diseminarkan Persen 100 100 100 100 100
Jumlah publikasi hasilpengabdian kepada masyarakat Persen 50 52 55 60 64
Jumlah kelompok kerjapengabmas tiap program studi Kelomp 5 6 6 8 10
Kebijakan :Melaksanakan pembentukan kelompok kerja untuk pendampingan kegiatan
pengabmas.
Program Kegiatan :a) Pembentukan kelompok kerja pengabmas tiap program studi untuk
pendampingan kegiatan
b) Mempublikasikan hasil pengabmas pada jurnal terakreditasi
c) Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Pengabmas
dosen
3. Tujuan KetigaMeningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan
akuntabel
Sasaran :1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian
4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum
6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai
keahlian dan kompetensi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 123
7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
8) Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
Indikator Sasaran Pertama Tujuan KetigaMeningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
Tabel V.11Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Ketersediaan dokumen standarmutu akademik dan nonakademik sesuai standar nasionalpendidikan
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan SOPlayanan administrasi akademikdan non akademik
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan petajabatan dan uraian jabatan Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanpedoman akademik Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanperangkat rencana studi (KRS) Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan daftarhadir mahasiswa dan dosendalam kuliah
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan modulajar teori dan modul ajarpraktikum
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanpanduan monitoring perkuliahan Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan sistemdan instrumen evaluasiperkuliahan
Persen 100 100 100 100 100
Kecepatan penyelesaian transkripnilai dan atau KHS dalam hari Hari 7 7 7 7 7
Kecepatan pelayanan suratmenyurat dan proses administrasiakademik seperti layanan SK dansemisalnya
Hari 5 5 5 5 5
Kepuasan mahasiswa terhadaplayanan administrasi akademik Nilai 82 82 83 83 85
Persentase ketersediaan saranalayanan administrasikemahasiswaan
Persen 100 100 100 100 100
Persentase kegiatankemahasiswaan yang memadai Persen 100 100 100 100 100
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 124
(OR, seni, dan kegiatan lainnya)Ketersediaan poliklinikmahasiswa di tiap Prodi Buah 1 1 1 1 1
Persentase dosen dan tenagapembimbing pendampingkegiatan kemahasiswaan
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan programkemahasiswaan Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan datamahasiswa tiap Prodi, Jurusandan Direktorat
Persen 100 100 100 100 100
Jumlah mahasiswa yangmengikuti kegiatan pelatihankepemimpinan dasar (LDK)
Persen 30 35 40 45 50
Jumlah mahasiswa yangmengikuti pelatihan kegiatankewirausahaan
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanmonitoring dan komunikasikegiatan kemahasiswaan (bukuPA)
Persen 100 100 100 100 100
Jumlah mahasiswa berprestasitingkat nasional Persen 0 6 9 12 12
Jumlah mahasiswa berprestasitingkat internasional Persen 0 1 1 2 3
Jumlah mahasiswa yangmendapatkan beasiswaberprestasi tiap Prodi
orang 3 3 6 6 6
Jumlah mahasiswa yangmendapatkan beasiswa bidik misi Persen 10 10 12 15 15
Kepuasan mahasiswa terhadaplayanan administrasikemahasiswaan
Nilai 82 82 83 83 85
Ketepatan dan kecepatanlayanan surat menyurat bidangadministrasi kemahasiswaan
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan laporankegiatan kemahasiswaan Persen 100 100 100 100 100
Kecepatan dan ketepatanpenyampaian laporan kegiatankemahasiswaan
Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :Meningkatkan kualitas layanan adminstrasi akademik dan kemahasiswaan
Program Kegiatan :a) Menyediakan dokumen standar mutu akademik dan non akademik
b) Menyediakan dokumen SOP layanan administrasi akademik dan non
akademik
c) Meyediakan dokumen peta jabatan, uraian jabatan sesuai ABK
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 125
d) Workshop penyusunan dokumen buku panduan akademik
e) Percepatan dan pemantauan penggunaan SIA
f) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan
g) Menyediakan dokumen buku panduan akademik
h) Palayanan prima di bidang layanan adm nistrasi akademik dan
kemahasiswaan
i) Survey kepuasan mahasiswa
j) Monitoring kegiatan kemahasiswaan
k) Membangun sarana poliklinik kesehatan
l) Pemantapan tugas dosen pembimbing akademik
m) Program seleksi mahasiswa berprestasi
n) Program seleksi mahasiswa penerima beasiswa
o) Survey kepuasan mahasiswa
p) Pelayanan prima bidang layanan administrasi kemahasiswaan
Indikator Sasaran Kedua Tujuan KetigaMeningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
Tabel V.12Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Keuangan
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan saranalayanan administrasi keuangan Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan waktu penyusunananggaran
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan waktu pencairananggaran
Persen 100 100 100 100 100
Persentase kesesuaian usulandan realisasi anggaran Persen 100 100 100 100 100
Ketepatan dan kecepatan wakturevisi program dan anggaran(revisi POK)
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan pertanggungjawabanpelaksanaan anggaran
Persen 100 100 100 100 100
Persentase keterbukaaninformasi program anggaran danrealisasi anggaran
Persen 100 100 100 100 100
Persentase penyerapan realisasi Persen 90 90 92 93 95
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 126
anggaranPersentase ketersediaan sistempelaporan keuangan Persen 100 100 100 100 100
Persentase tersusunnya laporanrealisasi anggaran, neraca,laporan arus kas, dan catatanatas laporan keuangan secaratepat waktu
Persen 100 100 100 100 100
Tersusunnya LAKIP tepat waktu Persen 100 100 100 100 100Total pendapatan BLU tiap tahun Milyar 28 28 30 32 35Persentase pendapatan dariAPBN dari total pendapatan BLUtiap tahun
Persen 45 42 40 37 35
Persentase pendapatan darimahasiswa dari total pendapatanBLU tiap tahun
Persen 50 50 50 50 50
Persentase pendapatan daribisnis, hibah dan kerjasama daritotal pendapatan BLU tiap tahun Persen 5 8 10 13 15
Kebijakan :1) Peningkatan layanan adminstrasi keuangan sesuai dengan SAP
2) Peningkatan kinerja unit bisnis dan kerja sama untuk profitisasi sumberdaya guna menambah pendapatan BLU
Program Kegiatan :a) Penyusunan SOP layanan adminsitrasi keuangan
b) Pembentukan unit layanan perencanaan untuk merencanakan, monitoring
dan pengendalian kegiatan usulan dan pelaksanaan anggaran
c) Penyusunan dokumen Renstra dan RBA
d) Penyusunan SPM-BLU
e) Penyusunan pelaporan akuntabilitas keuangan dan kinerja lembaga
f) Deks anggaran tiap tiga bulan sekali
g) Membuat program sistem informasi keuangan (SIM-KEU)
h) Pelaporan target dan realisasi anggaran tiap bulan
i) Menyusun laporan sesuai SAI dan SAP
j) Monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan melalui SPI
k) Pelaksanaan AMI (audit mutu internal)
l) Menyusun LAKIP
m) Pelaksanaan audit dari akuntan publik
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 127
n) Membuat roadmap unit bisnis dan kerja sama untuk meningkatkan
pendapatan BLU
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan KetigaMeningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian
Tabel V.13Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan saranalayanan administrasikepegawaian yang memadai
Persen 100 100 100 100 100
Frekuensi pelatihan tenagaadministrasi kepegawaian setiaptahun
Kali 6 8 10 12 14
Persentase ketersediaan ABKpegawai Persen 100 100 100 100 100
Persentase Ketersediaan SOPpenerimaan, seleksi, mutasi,retensi pegawai
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan pemrosesanadministrasi kepegawaian
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan sistempengembangan pegawai(mapping Diklat dan dikjut)
Persen 100 100 100 100 100
Persentase adanya sistem rewarddan punishment) Persen 100 100 100 100 100
Ketersediaan data dan informasikepegawaian Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan laporanpengelolaan pegawai Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :1) Peningkatan kinerja layanan administrasi kepegawaian
2) Percepatan ABK, uraian jabatan dan peta jabatan
Program Kegiatan :a) Penyediaan sarana dan tenaga yang kompeten
b) Mengirim tenaga untuk mengikuti pelatihan
c) Analisis beban kerja pegawai
d) Penyusunan SOP rekrutmen, seleksi, mutasi dan retensi pegawai
e) Pelayanan prima proses administrasi kepegawaian
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 128
f) Mapping Diklat dan Dikjut pegawai
g) Pemantapan program sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)
Indikator Sasaran Keempat Tujuan KetigaMeningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
Tabel V.14Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Aset/BMN
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Terintegrasinya semua barangmilik negara dalam SIMAK-BMN Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanpedoman penyusunan kebutuhansarana dan prasarana
Persen 100 100 100 100 100
Persentase kesesuaian antararencana dengan kebutuhanSarpras
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan pengadaan barangdan jasa
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan pendistribusianSarpras
Persen 100 100 100 100 100
Persentase perbaikan danpemeliharaan Sarpras Persen 100 100 100 100 100
Persentase terlaksananyamonitoring aset/BMN Persen 100 100 100 100 100
Persentase terlaksananya usulpenghapusan aset Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :1) pengelolaan aset BMN
2) Pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai Perpres 70/2012
Program Kegiatan :a) Pelaporan aset BMN tiap triwulan, semesteran dan tahunan
b) Pembentukan unit layanan pengadaan
c) Perencanaan anggaran dan perencanaan belanja modal/barang dimulai
pada bulan Agustus tahun berjalan untuk tahun anggaran berikutnya
d) Refresing pelatihan bagi Pokja ULP dan pejabat pengadaan
e) Menyusun SOP pengadaan barang dan jasa pemerintah
f) Rekonsilisasi aset BMN
g) Refresing dan pelatihan tenaga pengelola BMN
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 129
Indikator Sasaran Keempat Tujuan KetigaMeningkatkan pelayanan adminstrasi umum
Tabel V.15Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Umum
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan saranalayanan administrasi umum yangmemadai
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanpedoman persuratan dankearsipan
Persen 100 100 100 100 100
Ketepatan dan kecepatanpendistribusian surat masukdalam hari
Hari 1 1 1 1 1
Ketepatan dan kecepatanpendistribusian surat keluardalam hari
Hari 2 2 2 2 2
Persentase ketepatan dankecepatan perawatan danpemeliharaan arsip
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketepatan dankecepatan penyusutan dan usulpenghapusan arsip
Persen 100 100 100 100 100
Persentase kecepatanpeminjaman arsip Persen 100 100 100 100 100
Persentase kecepatan danketepatan waktu pelayanankebersihan, keamanan,keindahan, ketertiban dankenyamanan kantor
Persen 100 100 100 100 100
Persentase kecepatan danketepatan waktu layananpimpinan terhadap tamu lembaga
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan datapenerimaan tamu Persen 100 100 100 100 100
Persentase kecepatan danketepatan pelayanan rapat dinas,upacara, wisuda dan seminar
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaanhimpunan peraturan perundang-undangan yang mendukungpelaksanaan tugas lembaga
Persen 100 100 100 100 100
Persentase ketersediaan strukturorganisasi dan tatalaksana Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :1) Peningkatan kualitas layanan administrasi umum, persuratan, kearsipan
dan rumah tangga
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 130
2) Peningkatan layanan hukum dan humas
3) Peningkatan layanan organisasi dan tata laksana
Program Kegiatan :a) Menyusun SOP layanan umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
b) Pengelolaan, pemeliharaan dan pemusnaah arsip sesuai batas retensi
arsip
c) Pelayanan peminjaman arsip
d) Outsourching kebersihan kantor dan halaman
e) Menyusun SOP layanan keprotokoloan
f) Menyusun SOP layanan hukum dan humas
g) Menyusun dan mendistribusikan struktur organisasi dan tatalaksana ke
Jurusan dan Prosi
h) Sosialisasi SOP
Indikator Sasaran Kelima Tujuan KetigaMeningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai
keahlian dan kompetensi
Tabel V.16Indikator Capaian Kinerja Kemampuan Tenaga Dosen dan Tenaga
Kependidikan
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Ratio dosen dibandingmahasiswa Rasio 1:10 1:10 1:9 1:8 1:8
Jumlah dosen yang mengikutipendidikan lanjut Persen 0,13 0,2 0,25 0,27 0,3
Jumlah dosen yang mengikutipelatihan dan kegiatan ilmiahlainnya di luar Prodi
Persen 1 1 1 1 1
Penambahan jumlah tenagapendidik/dosen Persen 2 2 2 2 2
Penambahan jumlah tenagakependidikan Persen 1 1 1 2 2
Persentase dosen bergelar doktor Persen 1 1 1 2 2Persentase dosen bergelarmagister Persen 90 100 100 100 100
Persentase dosen jenjangakademik lektor kepala terhadaptotal semua dosen
Persen 40 45 46 50 52
Rasio antara mahasiswa dengantenaga kependidikan Rasio 1:12 1:12 1:11 1:11 1:10
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 131
Jumlah Prodi melaksanakankegiatan ilmiah; pelatihan,workshop, lokakarya, seminardan sejenisnya
Prodi 13 13 13 13 13
Jumlah training center tiap Prodi Buah 1 2 2 3 3Jumlah tenaga kependidikanyang memiliki sertifikat keahlian Persen 1 1 1 2 3
Kebijakan :1) Peningkatan kualitas kompetensi dan keahlian dosen dan tenaga
kependidikan
2) Membentuk pusat-pusat studi unggulan di Jurusan
Program Kegiatan :a) Penambahan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai bidang
keahlian
b) Mapping dikjut tenaga dosen dan tenaga kependidikan
c) Pelatihan tenaga kependidikan sesuai bidang keahlian
d) Pelatihan tenaga dosen sesuai bidang ilmu dan keahlian
e) Pelatihan kompetensi dan sertifikasi dosen
f) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah; seminar, lokakarya, dan sejenisnya
g) Pelayanan prima kenaikan pangkat JFU dan JFT
h) Pembinaan penyusunan DUPAK dosen
i) Pembentukan pusat-pusat studi unggulan di masing-masing program studi
Indikator Sasaran Keenam Tujuan KetigaMeningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
Tabel V.17Indikator Capaian Kinerja Sarana dan Prasarana
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase penggunaan saranadan prasarana fisik kampus Persen 100 100 100 100 100
Rasio bahan pustaka terhadapmahasiswa Rasio 1:4 1:4 1:4 1:3 1:3
Lama layanan perpustakaan Jam 8 8 8 8 8Jumlah jurnal on CD room/online Judul 150 200 225 250 300Jumlah transaksi online per hari Judul 150 200 250 300 350Jumlah transaksi online per bulan Judul 500 600 650 700 750Persentase Kecukupan alat danbahan untuk setiap praktikum Persen 100 100 100 100 100
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 132
mata kuliahPersentase kecukupan saranapenunjang ruang laboratorium Persen 100 100 100 100 100
Rasio luas ruang kelas denganjumlah mahasiswa (m2) Rasio 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Rasio luas ruang perkantorandengan jumlah tenagaadministrasi (M2)
Rasio 4 4 4 4 4
Rasio luas ruang dosen denganjumlah tenaga dosen (m2) Rasio 4 4 4 4 4
Rasio luas ruang ibadah denganjumlah mahasiswa (m2) Rasio 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Rasio luas ruang olahragadengan jumlah mahasiswa (M2) Rasio 120 120 120 120 120
Persentase kelas dengan fasilitasIT Persen 100 100 100 100 100
Daya tampung asrama tiap Prodi Orang 160 160 160 160 160Persentase anggaran untukpengadaan penunjangpembelajaran
Persen 20 35 35 40 40
Kebijakan :Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
Program Kegiatan :a) Peningkatan pemanfaatan Sarpras
b) Penambahan buku perpustakaan
c) Penambahan alat bantu belajar mengajar
d) Standarisasi jumlah dan sarana laboratorium
e) Pemeliharaan sarana gedung dan halaman
f) Pemeliharaan sarana prasarana perkantoran
g) Standarisasi fasilitas ruang kelas
h) Standarisasi fasilitas ruang asrama
i) roporsional anggaran untuk kegiatan penunjang pendidikan minimal 35%
Indikator Sasaran Ketujuh Tujuan KetigaMeningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
Tabel V.18Indikator Capaian Kinerja Mewujudkan Good Governance Manajamen
Kelembagaan
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Opini WTP oleh BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTPPenilaian LAKIP Nilai AA AA AA AA AA
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 133
Persentase pengendalian danpencegahan tindak korupsi dangratifikasi
Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :Pelaksanaan manajemen lembaga yang bersih dari korupsi dan tindak
gratifikasi
Program Kegiatan :a) Monev SPI
b) Audit mutu internal oleh auditor internal
c) Penyusunan LAKIP sesuai standar pelaporan kinerja institusi layanan
publik
d) Pembentukan unit pencegahan tindak korupsi dan pengendalian gratifikasi
4. Tujuan KeempatMenerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik
dan bersih.
Sasaran :1) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
2) Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
4) Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non
akademikMewujudkan good governance dalam sistem manajemen
kelembagaan
Indikator Sasaran Kesatu Tujuan KeempatMeningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
Tabel V.19Indikator Capaian Kinerja Status Kelembagaan Poltekkes Kemenkes
Surabaya
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Nilai akreditasi institusi dari BAN-PT Nilai A A A A A
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 134
Kebijakan :Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal
Program Kegiatan :a) Pelaksanaan audit eksternal oleh BAN-PT
b) Pendampingan Pakar untuk menyiapkan dokumen evaluasi diri dan Borang
Indikator Sasaran Kedua Tujuan KeempatPemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
Tabel V.20Indikator Capaian Kinerja Penarapan SPMI
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaandokumen SPMI di Direktorat dandi masing-masing Prodi
Persen 100 100 100 100 100
Diraihnya prestasi pelayananprima dari pemerintah
Prestasi Ya Ya Ya Ya Ya
Jumlah auditor AMI tiap Prodi Orang 3 3 3 3 3Persentase ketersediaan jumlahSOP yang tersusun untukpelayanan institusi
Persen 100 100 100 100 100
Kebijakan :Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal
Program Kegiatan :a) Penyediaan anggaran untuk pemantapan penerapan SPMI di tiap Prodib) Workshop SPMIc) Refresing dan pelatihan auditor AMId) Melaksanakan pelayanan prima sesuai SOP
Indikator Sasaran Ketiga Tujuan KeempatMeningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
Tabel V.21Indikator Capaian Kinerja Sistem Pengawasan Mutu Internal
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Frekuensi pelaksanaan auditinternal akademik tiap tahun Kali 2 2 2 2 2
Indeks kepuasan mahasiswa Nilai 82 82 83 83 84
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 135
terhadap pelayanan institusidikategorikan baikIndeks kepuasan mahasiswaterhadap kinerja dosen tiapsemester tiap Prodi
Nilai 82 82 83 83 84
Pesentase pembinaan dosenuntuk serdos Persen 100 100 100 100 100
Jumlah dosen berprestasi tingkatnasional Orang 1 1 1 1 1
Kebijakan :Meningkatkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal akademik dan
non akademik
Program Kegiatan :a) Melaksanakan audit internal akademik dan non akademik
b) Melakukan survey kepuasan mahasiswa, alumni, dosen dan pengguna
c) Evaluasi dosen setiap semester
d) Pembinaan penyusunan portofolio untuk sertifikasi dosen
e) Pemilihan dosen berprestasi
Indikator Sasaran Keempat Tujuan KeempatMeningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non
akademik
Tabel V.22Indikator Capaian Kinerja Sistem Informasi Manajemen
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Rasio bandwidth per user(mahasiswa, dosen dankaryawan)
Rasio 1:5 1:5 1:6 1:6 1:8
Persentase pemanfaatan SIMakademik dan non akademik Persen 100 100 100 100 100
Persentase layanan backup datatiap unit layanan Persen 100 100 100 100 100
Kecepatan pengumuman nilaiujian melalui SIA Persen 100 100 100 100 100
Ketersediaan informasi kegiatanPKL/magang secara online Persen 100 100 100 100 100
Persentase surat/laporan yangmenggunakan kertas Persen 40 40 40 40 40
Kecepatan delivery informasi Persen 100 100 100 100 100
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 136
Kebijakan :Pemantapan penggunaan layanan SIM akademik dan non akademik
Program Kegiatan :a) Optimalisasi layanan SIM akademik dan non akademik
b) Penambahan peralatan IT untuk percepatan penambahan layanan SIM
keuangan dan BMN
c) Pemantauan input dan ouput penggunaan SIM
d) Pelayanan backup data
5. Tujuan KelimaMeningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma
Sasaran :1) Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian
dan Pengabmas
2) Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan
BLU
3) Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah
bersaing
Indikator Sasaran PertamaTujuan KelimaMeningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan
Pengabmas
Tabel V.23Indikator Capaian Kinerja Program Kemitraan
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase kenaikan jumlah MoUyang dilaksanakan institusi tiaptahun
Persen 15 15 16 16 18
Persentase kenaikan jumlah mitrayang berpartisipasi dalamaktivitas penelitian (dukungandana, fasilitas, akses, dll)
Persen 15 15 16 16 18
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 137
Kebijakan :Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi,
kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga.
Program Kegiatan :a) Memperluas jejaring kerjasama dengan membuat nota kesepahaman
(MoU)
b) Mendirikan wadah yang mampu memberikan informasi lowongan kerja
untuk alumni
Indikator Sasaran KeduaTujuan KelimaPemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU
Tabel V.23Indikator Capaian Kinerja Program Kemitraan
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Persentase kenaikan jumlah MoUyang dilaksanakan institusi tiaptahun
Persen 15 15 16 16 18
Persentase kenaikan jumlah mitrayang berpartisipasi dalamaktivitas penelitian (dukungandana, fasilitas, akses, dll)
Persen 15 15 16 16 18
Kebijakan :Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi,
kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga.
Program Kegiatan :a) Optimalisasi profitisasi SDM dan aset yang bisa meningkatkan
pendapatan BLU
b) Memfasilitasi kegiatan expo dan promosi kepada mahasiswa
c) Memperluas jejaring untuk tracer studi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 138
6. Tujuan KelimaTerwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata
sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan
Sasaran :1) Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint
terapan, magister saint terapan dan doktor terapan.
2) Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar
negeri
Indikator Sasaran Pertama Tujuan KeenamMenyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint
terapan, magister saint terapan dan doktor terapan
Tabel V.24Indikator Capaian Kinerja Roadmap Pendirian Prodi Baru
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Menyusun roadmap keberlanjutanpendidikan menuju jenjangsarjana saint terapan, magistersaint terapan dan doktor terapan.
Dok 1 1 1 1 1
Kebijakan :Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan
prodi magister saint terapan
Program Kegiatan :a) Akreditasi BAN-PT masing-masing program studi
b) Menyiapkan kurikulum magister saint terapan
c) Menyiapkan sarana prasarana penunjang
d) Evaluasi diri institusi atau lembaga
Indikator Sasaran Kedua Tujuan KeenamKerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 139
Tabel V.25Indikator Capaian Kinerja Kerjasama Lembaga Pendidikan Luar Negeri
Indikator Satuan Rencana Tingkat Pencapaian (output)2015 2016 2017 2018 2019
Kerjasama dengan lembagapendidikan vokasional dalamnegeri dan luar negeri.
Dok 2 2 3 3 3
Kebijakan :Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan
prodi magister saint terapan
Program Kegiatan :Kerja sama dengan perguruan tinggi vokasional yang telah
menyelenggarakan magister saint terapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 140
Secara skematis keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, dan
program kegiatan digambarkan sebagai berikut :
Gambar V. 1Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan,
Strategi, dan Program Kegiatan
VISI DAN MISI
Isu Strategis
LingkunganInterna
LingkunganEksterna
Strategi Pengembangan berdasarkanskala Prioritas
Sasaran, Kebijakan, dan ProgramKegiatan
Indikator Pencapaian Kinerja
Indiaktor Output dan IndikatifAnggaran
Perencanaan
Dokumen Renstra
PenyusunanKegiatan dan
Anggaran
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 141
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun
2002 merupakan Politeknik Kesehatan yang memiliki aset cukup besar, dan dalam
kurun waktu sebelas tahun telah meluluskan sebanyak 13.693 orang. Jumlah
Jurusan yang dimiliki sebanyak tujuah Jurusan dan 18 Program Studi Diploma III dan
Diploma IV. Jumlah pegawai sebanyak 612 orang, 225 diantaranya adalah dosen
(jabatan fungsional teknis). Persentase dosen yang memiliki jabatan akademik lektor
kepala dari 225 dosen sebanyak 38%. Jumlah mahasiswa aktif sampai semester
genap tahun akademik 2013/2014 sebanyak 2954 mahasiswa terdiri dari 2757
mahasiswa Diploma III, dan 197 mahasiswa DIV.
Sejak tahun 2010 Poltekkes Kemenkes Surabaya telah menjadi Badan
Layanan Umum (BLU) sehingga pola pengelolaan anggaran mengacu pada
peraturan PK-BLU. Pola keuangan BLU sangat fleksibel dan efisien, sehingga
Poltekkes mampu merencanakan anggaran, merencanakan belanja, dan
merencanakan target pendapatan sesuai kemampuan dan posisi Poltekkes saat ini.
Target pendapatan dari tahun ke tahun selalu meningkat, demikian juga serapan
anggaran dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang meningkat. Keadaan ini
membuktikan bahwa status BLU ada Poltekkes Kemenkes Surabaya dikategorikan
BLU yang sehat.
Sebagaimana telah digambarkan pada bab-bab terdahulu dapat disimpulkan
bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai peluang yang cukup
potensial untuk membantu pemerintah dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang
terampil, mandiri dan memiliki softskill yang sesuai harapan penguna/masyarakat.
Hasil analisis SWOT atas kondisi Poltekkes Kemenkes Surabaya saat ini berada
dalam posisi kuadran satu : strategi bertumbuh (Stable Growth). Sementara itu hasil
pemetaan pelayanan menunjukkan sangat bervariatif yaitu Jurusan Kebidanan,
Keperatawan dan Analis Kesehatan pada posisi Leader, dan Jurusan Teknik
Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi, Jurusan Gizi dan Usaha Bisnis Unit berada
pada posisi Growth.
BABVI
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 142
Dari kajian tersebut diatas, Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki prospek
untuk bertumbuh atau dikembangkan sehingga dapat mencapai kemandirian sesuai
visi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu : “Menjadi pusat pendidikan tenaga
kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif. “
Penyusunan dokumen Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya
mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Strategi umum yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Peningkatan kualitas pelayanan
3. Manajamen tata kelola organisasi dan tata pamong yang baik dan bersih
4. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
5. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran secara bertahap
6. Manajemen keuangan yang terbuka dan akuntabel
7. Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing.
8. Peningkatan kinerja dan pertanggungjawaban.
9. Pemantapan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal
Dengan tersusunnya Renstra Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, bagi
organisasi akan diperoleh beberapa manfaat :
1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Sasaran
Kerja / Program Kerja tiap unit penunjang, Jurusan maupun Program Studi.
2. Sebagai acuan dalam membuat dan menyampaikan laporan pertanggung
jawaban, sehingga akuntabilitas kinerja menjadi lebih jelas dan terukur.
3. Sebagai acuan untuk mengidentifikasi prioritas pelayanan yang akan
dikembangkan dan usaha/kegiatan bisnis yang akan dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan BLU dan mobilisasi sumberdaya.
4. Dapat dijadikan acuan dalam diversifikasi dan intensifikasi jenis pelayanan
sesuai dengan daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan bisnis Unit,
bisnis Jurusan dan bisnis Prodi.
5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit
penunjang, Jurusan dan Prodi.
6. Sebagai acuan untuk menentukan standar pelayanan minimum badan layanan
umum sesuai (SPM-BLU)
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Dokumen Renstra 2015-2019 143
Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran civitas akademika
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan tugasnya harus
meningkatkan efisiensi dan produktifitas khususnya dalam bidang pelayanan,
keuangan, sumber daya manusia, serta sarana / prasarana.
Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi
dari berbagai pihak terkait utamanya pimpinan (Direksi) melalui berbagai perubahan
mendasar yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten, sistimatis,
terencana dan berkesinambungan. Tujuan dari perubahan adalah peningkatan
berkelanjutan dari penataan organisasi dan sistimnya menuju suatu tata kelola
organisasi dan tata pamong yang baik dan bersih bebas dari korupsi, kolusi dan
nepostisme serta tindak gratifikasi. Strategi mendasar perubahan adalah
pemantapan pelaksanaan sistim penjaminan mutu internal (SPMI) di seluruh
Program Studi, pelaporan PDPT, penetapan standar mutu layanan, penetapan
kebijakan mutu intitusi, dan penetapan standar operasional prosedur sebagai acuan
kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mahasiswa.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-
Nya kepada kita semua dalam rangka meningkatkan kinerja institusi demi
tercapainya Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Poltekkes Kemenkes Surabaya
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2015 – 2019
Lembaga Politeknik Kesehatan Kemenkes SurabayaJl. Pucangjajar Tengah nomor 56 Surabaya
Visi Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif.
Misi 1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dankompetensi yang unggul serta kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan dan terukur.3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan pendidikan.
TujuanSasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kebijakan Program1. Mendidik tenaga
kesehatan yangbermutu, bermoral,berintegritas danberdaya saing tinggi
1. Meningkatkan kuantitasdan kualitas mahasiswabaru
1) Jumlah mahasiswayang mendaftar kePoltekkes KemenkesSurabaya
2) Persentase hasil seleksiSipensimaru dengankelulusan 4 L (lulusseluruh mata Uji)
3) Rasio mahasiswa yangditerima terhadappendaftar
4) Pemerataan asalpropinsi pesertasipensimaru
3) Meningkatkan kuantitasdan kualitas raw inputpenerimaan mahasiswabaru
1) Promosi dan publikasiprogram studi
2) Seleksi penerimaanmahasiswa baru jalurundangan dan jalur testsecara manual dibeberapa tempat dansecara online
3) Program kembali ke SMAbagi mahasiswa untukpromosi.
4) Program tryout yangdilakukan oleh masing-masing Jurusan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
2. Memantapkanpenerapan kurikulumberbasis kompetensi diseluruh Program Studi
5) Jumlah mahasiswabaru
6) Jumlah totalmahasiswa (totalstudent study)
7) Penyebaran informasipendaftaran melaluibrosur dan website
8) Jumlah macampendaftaran ( PMDK,tulis, bidik misi,mandiri)
9) Persentaseketersediaan Silabustiap mata kuliah tiapsemester di masing-masing program studi
10) Persentaseketersediaan RPP tiapmata kuliah tiapsemester di masing-masing program studi
11) Persentasepenyesuaian kurikulumyang dilakukan setiaptahun
12) Persentaseketersediaan kalenderakademik setiap awaltahun
13) Rasio ketersediaanABBM bagi mahasiswadi masing-masing
4) Mengevaluasikesesuaian kurikulumagar sesuai dengankebutuhan pengguna
5) Program promosi melaluikegiatan seminar, bazar,expo dengan pesertasiswa kelas XII SMA
6) Pengembangankurikulum sesuai KKNI
7) Pertemuan denganstakeholder untukmembahas standarkompetensi lulusan
8) Pelaksanaan kurikulumKBK
9) Penyusunan silabus danRPP berbasis KBKdengan pendekatanmetode pembelajaraninovatif
10) Penyediaan bukupanduan akademik
11) Pengembangan danpenyesuaian kurikulumdengan stakeholder
12) Penyediaan ABBM agarsesuai dengan rasiomahasiswa di masing-masing program studi
13) Penambahan bukuperpustakaan, jurnalnasional terakreditasi,jurnal internasionalbereputasi danprosiding di masing-
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Meningkatkan kualitaslulusan agar tepatwaktu
program studi14) Jumlah penambahan
buku perpustakaanterbitan lima tahunterakhir di masing-masing program studi
15) Persentase lulusantepat waktu
16) Persentase IPK 3,00-3,50
17) Persentase IPK lebihdari 3,50
18) Persentase pencapaianTOEFL lulusan lebihdari 400
19) Persentase kelulusanuji kompetensi
20) Indeks kepuasanpengguna terhadapkualitas lulusan
21) Rata-rata lama studilulusan
22) Persentase rata-ratamasa tunggu lulusankurang dari 6 bulansetelah wisuda tiaptahun
23) Ketersediaan wadahalumni
24) Jumlah mahasiswadropout
25) Jumlah kegiatanmahasiswa yang
5) Meningkatkan kualitaspembelajaran sesuaistandar
masing program studi14) Penyediaan anggaran
penunjang ABBM danbuku perpustakaansecara proporsional
15) Penyusunan standarmutu pendidikan
16) Penyusunan standarpenilaian
17) Pengembangan softskilldosen dan mahasiswa
18) Test TOEFL sebagaipersyaratan kelulusanmahasiswa
19) Peningkatanmonitoring PBM melaluiketersediaan instrumenevaluasi PBM yangvalid dan reliabel
20) Pelaksanaan PBMterintegrasi denganuser
21) Kegiatan tracer studydan survey kepuasanlulusan oleh pengguna
22) Pelatihan penyusunanmodul ajar, modulpraktikum dan metodepembelajaran bagidosen masing-masingJurusan
Poltekkes Kemenkes Surabayamenunjang kompetensi
26) Persentase kehadirandosen dalam tatapmuka
27) Persentase kehadiranmahasiswa dalamkuliah
28) Lama prosespembimbingan laporantugas akhir dalambulan
29) Jumlah mahasiswaGAKIN yang diterima
30) Jumlah mahasiswaberprestasi tiap tahun
31) Jumlah kegiatan expo,promosi yang dilakukanoleh mahasiswa
32) Waktu (jumlah jam)magang mahasiswasebelum lulus
6) Meningkatkan kualitaslulusan tepat waktu
23) Pelatihan softskilldosen dan mahasiswa
24) Pelatihan ujikompetensi bagimahasiswa
25) Standarisasi layananbimbingan laporantugas akhir mahasiswa
26) Layanan bimbingankonseling kepadamahasiswa
27) Layanan bimbinganakademik padamahasiswa
28) Peningkatan kegiatankemahasiswaan melaluikegiatan BEM danHIMA
29) Peningkatan jumlahjam mahasiswamagang
2. Meningkatkan kualitaspenelitian terapan danpengabdian kepadamasyarakat yangberdaya saing tinggi
4. Meningkatkan kualitaspenelitian terapan yangberdaya saing tinggi
33) Jumlah dosen yangterlibat dalampenelitian
34) Persentase dosen yangterlibat dalampenelitian dari jumlahtotal dosen
35) Jumlah proposalpenelitian yangdiusulkan programstudi tiap semester
7) Meningkatkan kualitasdan kegiatan dosendalam penelitian danPengabmas
30) Menetapkan roadmappenelitian tiap jurusan
31) Pembinaan dosenuntuk menyusunproposal penelitianunggulan denganpakar
32) Menyediakan anggaranuntuk kegiatanpenelitian danpelatihan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
5. Meningkatkan kuantitasdan kualitas publikasihasil penelitian danhasil pengabdiankepada masyarakat
36) Tersedianya sisteminformasi penelitian
37) Jumlah dana penelitianper dosen dalam jutarupiah
38) Jumlah kegiatanpenelitian yangmengikutsertakanmahasiswa
39) Jumlah penelitian yangpendanaan berasal daridana hibah kompetitifdari luar Poltekkes.
40) Persentase tingkatkepuasan penelititerhadap saranapenelitian
41) Jumlah pelatihan dibidang penelitian tiaptahun
42) Kecepatan danketepatan aktu seleksiproposal
43) Jumlah proposal yanglulus dan didanai UPPM
44) Persentase ketepatanwaktu pelaksanaanpenelitian
45) Persentase jumlah hasilpenelitian yangdiseminarkan
46) Jumlah laporanpenelitian yangdipublikasikan dalam
8) Menyelenggarakankegiatan proseding hasilpenelitian
9) Peningkatan kegiatandosen dalammempublikasikan hasilpenelitian danpengabmas
33) Memantapkanketersediaan sisteminformasi penelitian
34) Mengikutsertakanmahasiswa dalamkegiatan penelitianunggulan dosen
35) Kerja sama denganlembaga donor untukmemperoleh danahibah penelitian
36) Melakukan surveykepuasan penelititerhadap penyediaansarpras penelitian
37) Membuat mappingkegiatan perencanaan,pelaksanaan,pengawasan danpenilaian kegiatanpenelitian
38) Menyelenggarakanproseding
39) Mendirikan penerbitanbekerja sama denganpercetakkan.
40) Memfasilitasi publikasihasil penelitian kejurnal nasionalterakreditasi maupun
Poltekkes Kemenkes Surabaya
6. Mewujudkan hakpatent atas HAKI
7. Meningatlkan kualitaspengabdian kepadamasyarakat yangberdaya saing tinggi
bentuk buku ber-ISBN47) Jumlah jurnal
penelitian yangdiprosedingkan
48) Jumlah laporanpenelitian yangdipublikasikan di jurnalterakreditasi
49) Jumlah laporanpenelitian yangdipresentasikan diforum nasional maupuninternasional
50) Jumlah penelitian yangdiaplikasikan ke dalampembelajaran ataupengabmas
51) Persentase jumlah hakpaten yang dihasilkan
52) Jumlah kegiatanpengabdianmasyarakat yangdilakukan programstudi tiap semester
53) Jumlah dosen yangterlibat dalamPengabmas
54) Persentase dosen yangterlibat dalampengabmas dibandingdengan jumlah totaldosen
10)Menyediakan anggaranuntuk pengurusan hakpaten
11)Meningkatkan peranserta intitusi dalamkegiatan pengabdiankepada masyarakat
jurnal internasionalbereputasi
41) Mempercepat statusakreditasi nasionaljurnal institusi
42) Memfasilitasi patenisasihasil penelitian dankarya ilmiah lainnya
43) Menetapkan roadmappengabmas tiapjurusan
44) Menetapkan materidan karya untukpengabdian kepadamasyarakat
45) Membuat mappingkegiatan perencanaan,pelaksanaan,pengawasan danpenilaian kegiatanpenelitian
Poltekkes Kemenkes Surabaya
8. Meningkatkanpemberdayaankelompok kerjapengabdian kepadamasyarakat
55) Persentaseketersediaan sisteminformasi Pengabmas
56) Persentase danaPengabmas terhadaptotal dana dalamsetahun
57) Frekuensi pelatihanmetodologi Pengabmasdalam setahun
58) Persentase kecepatandan ketepatan waktuseleksi proposalPengabmas
59) Persentase jumlahproposal pengabmasyang diseminarkan
60) Jumlah kelompokmasyarakat yangdilayani ataudidampingi dalamkegiatan Pengabmas
61) Tingkat kepuasanmasyarakat terhadaphasil kegiatanPengabmas
62) Persentase jumlah hasilPengabmas yangdiseminarkan
63) Jumlah publikasi hasilpengabdian kepadamasyarakat
12) Melaksanakanpembentukankelompok kerja untukpendampingankegiatan pengabmas.
46) Menyelenggarakanpelatihan metodologipengabmas kerja samadengan lembagapelatihan
47) Pembentukankelompok kerjapengabmas tiapprogram studi untukpendampingankegiatan
48) Mempublikasikan hasilpengabmas pada jurnalterakreditasi
49) Survey tingkatkepuasan masyarakatterhadap kegiatanPengabmas dosen
Poltekkes Kemenkes Surabaya64) Jumlah kelompok kerja
pengabmas tiapprogram studi
3. Meningkatkan tatakelola pendidikan yangefisien, transparan,terukur dan akuntabel
9. Meningkatkan layananadministrasi akademikdan kemahasiswaan
65) Ketersediaan dokumenstandar mutu akademikdan non akademiksesuai standar nasionalpendidikan
66) Persentaseketersediaan SOPlayanan administrasiakademik dan nonakademik
67) Persentaseketersediaan petajabatan dan uraianjabatan
68) Persentaseketersediaan pedomanakademik
69) Persentaseketersediaan perangkatrencana studi (KRS)
70) Persentaseketersediaan daftarhadir mahasiswa dandosen dalam kuliah
71) Persentaseketersediaan modulajar teori dan modulajar praktikum
72) Persentaseketersediaan panduanmonitoring perkuliahan
13) Meningkatkan kualitaslayanan adminstrasiakademik dankemahasiswaan
50) Menyediakan dokumenstandar mutu akademikdan non akademik
51) Menyediakan dokumenSOP layananadministrasi akademikdan non akademik
52) Meyediakan dokumenpeta jabatan, uraianjabatan sesuai ABK
53) Workshop penyusunandokumen bukupanduan akademik
54) Percepatan danpemantauanpenggunaan SIA
55) Monitoring danevaluasi pelaksanaanperkuliahan
56) Menyediakan dokumenbuku panduanakademik
57) Palayanan prima dibidang layanan administrasi akademik dankemahasiswaan
58) Survey kepuasanmahasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya73) Persentase
ketersediaan sistemdan instrumen evaluasiperkuliahan
74) Kecepatanpenyelesaian transkripnilai dan atau KHSdalam hari
75) Kecepatan pelayanansurat menyurat danproses administrasiakademik sepertilayanan SK dansemisalnya
76) Kepuasan mahasiswaterhadap layananadministrasi akademik
77) Persentaseketersediaan saranalayanan administrasikemahasiswaan
78) Persentase kegiatankemahasiswaan yangmemadai (OR, seni,dan kegiatan lainnya)
79) Ketersediaan poliklinikmahasiswa
80) Persentase dosen dantenaga pembimbingpendamping kegiatankemahasiswaan
59) Monitoring kegiatankemahasiswaan
60) Membangun saranapoliklinik kesehatan
61) Pemantapan tugasdosen pembimbingakademik
Poltekkes Kemenkes Surabaya81) Persentase
ketersediaan programkemahasiswaan
82) Persentaseketersediaan datamahasiswa tiap Prodi,Jurusan dan Direktorat
83) Jumlah mahasiswayang mengikutikegiatan pelatihankepemimpinan dasar(LDK)
84) Jumlah mahasiswayang mengikutipelatihan kegiatankewirausahaan
85) Persentaseketersediaanmonitoring dankomunikasi kegiatankemahasiswaan
86) Jumlah mahasiswaberprestasi tingkatnasional
87) Jumlah mahasiswaberprestasi tingkatinternasional
88) Jumlah mahasiswayang mendapatkanbeasiswa berprestasi
89) Jumlah mahasiswayang mendapatkanbeasiswa bidik misi
62) Program seleksimahasiswa berprestasi
63) Program seleksimahasiswa penerimabeasiswa
Poltekkes Kemenkes Surabaya
10. Meningkatkanpelayananadminsitrasi keuangan
90) Kepuasan mahasiswaterhadap layananadministrasikemahasiswaan
91) Ketepatan dankecepatan layanansurat menyurat bidangadministrasikemahasiswaan
92) Persentaseketersediaan laporankegiatankemahasiswaan
93) Kecepatan danketepatanpenyampaian laporankegiatankemahasiswaan
94) Persentaseketersediaan saranalayanan administrasikeuangan
95) Persentase ketepatandan kecepatan waktupenyusunan anggaran
96) Persentase ketepatandan kecepatan waktupencairan anggaran
97) Persentase kesesuaianusulan dan realisasianggaran
98) Ketepatan dankecepatan waktu revisi
14) Peningkatan layananadminstrasi keuangansesuai dengan SAP
64) Survey kepuasanmahasiswa
65) Pelayanan primabidang layananadministrasikemahasiswaan
66) Penyusunan SOPlayanan adminsitrasikeuangan
67) Pembentukan unitlayanan perencanaanuntuk merencanakan,monitoring danpengendalian kegiatanusulan danpelaksanaan anggaran
68) Penyusunan dokumenRenstra dan RBA
69) Penyusunan SPM-BLU70) Penyusunan pelaporan
akuntabilitas keuangan
Poltekkes Kemenkes Surabayaprogram dan anggaran(revisi POK)
99) Persentase ketepatandan kecepatanpertanggungjawabanpelaksanaan anggaran
100) Persentaseketerbukaan informasiprogram anggarandan realisasianggaran
101) Persentasepenyerapan realisasianggaran
102) Persentaseketersediaan sistempelaporan keuangan
103) Persentasetersusunnya laporanrealisasi anggaran,neraca, laporan aruskas, dan catatan ataslaporan keuangansecara tepat waktu
104) Tersusunnya LAKIPtepat waktu
105) Total pendapatan BLUtiap tahun
106) Persentasependapatan dariAPBN dari totalpendapatan BLU tiaptahun
15) Peningkatan kinerjaunit bisnis dan kerjasama untuk profitisasisumber daya gunamenambahpendapatan BLU
dan kinerja lembaga71) Deks anggaran tiap
tiga bulan sekali72) Membuat program
sistem informasikeuangan (SIM-KEU)
73) Pelaporan target danrealisasi anggaran tiapbulan
74) Menyusun laporansesuai SAI dan SAP
75) Monitoring danevaluasi kegiatanpengelolaan melaluiSPI
76) Pelaksanaan AMI (auditmutu internal)
77) Menyusun LAKIP78) Pelaksanaan audit dari
akuntan public
79) Membuat roadmap unitbisnis dan kerja samauntuk meningkatkanpendapatan BLU
Poltekkes Kemenkes Surabaya
11. Meningkatkanpelayanan adminstrasikepegawaian
107) Persentasependapatan darimahasiswa dari totalpendapatan BLU tiaptahun
108) Persentasependapatan daribisnis, hibah dankerjasama dari totalpendapatan BLU tiaptahun
109) Persentaseketersediaan saranalayanan administrasikepegawaian yangmemadai
110) Frekuensi pelatihantenaga administrasikepegawaian setiaptahun
111) Persentaseketersediaan ABKpegawai
112) PersentaseKetersediaan SOPpenerimaan, seleksi,mutasi, retensipegawai
113) Persentase ketepatandan kecepatanpemrosesanadministrasikepegawaian
16) Peningkatan kinerjalayanan administrasikepegawaian
17) Percepatan ABK,uraian jabatan danpeta jabatan
80) Penyediaan sarana dantenaga yang kompeten
81) Mengirim tenaga untukmengikuti pelatihan
82) Analisis beban kerjapegawai
83) Penyusunan SOPrekrutmen, seleksi,mutasi dan retensipegawai
84) Pelayanan primaproses administrasikepegawaian
Poltekkes Kemenkes Surabaya
12. Meningkatkanpelayananadminsitrasi aset/BMN
114) Persentaseketersediaan sistempengembanganpegawai (mappingDiklat dan dikjut)
115) Persentase adanyasistem reward danpunishment)
116) Ketersediaan datadan informasikepegawaian
117) Persentaseketersediaan laporanpengelolaan pegawai
118) Terintegrasinyasemua barang miliknegara dalam SIMAK-BMN
119) Persentaseketersediaanpedoman penyusunankebutuhan saranadan prasarana
120) Persentasekesesuaian antararencana dengankebutuhan Sarpras
121) Persentase ketepatandan kecepatanpengadaan barangdan jasa
18) pengelolaan aset BMN19) Pengadaan
barang/jasapemerintah sesuaiPerpres 70/2012
85) Mapping Diklat danDikjut pegawai
86) Pemantapan programsistem informasikepegawaian (SIMPEG)
87) Pelaporan aset BMNtiap triwulan,semesteran dantahunan
88) Pembentukan unitlayanan pengadaan
89) Perencanaan anggarandan perencanaanbelanja modal/barangdimulai pada bulanAgustus tahun berjalanuntuk tahun anggaranberikutnya
90) Refresing pelatihanbagi Pokja ULP danpejabat pengadaan
91) Menyusun SOPpengadaan barang danjasa pemerintah
Poltekkes Kemenkes Surabaya
13. Meningkatkanpelayananadministrasi umum
122) Persentase ketepatandan kecepatanpendistribusianSarpras
123) Persentase perbaikandan pemeliharaanSarpras
124) Persentaseterlaksananyamonitoring aset/BMN
125) Persentaseterlaksanany usulpenghapusan aset
126) Persentaseketersediaan saranalayanan administrasiumum yang memadai
127) Persentaseketersediaanpedoman persuratandan kearsipan
128) Ketepatan dankecepatanpendistribusian suratmasuk dan keluardalam hari
129) Persentase ketepatandan kecepatanperawatan danpemeliharaan arsip
20) Peningkatan kualitaslayanan administrasiumum, persuratan,kearsipan dan rumahtangga
92) Rekonsilisasi aset BMN93) Refresing dan
pelatihan tenagapengelola BMN
94) Menyusun SOP layananumum, persuratan,kearsipan dan rumahtangga
95) Pengelolaan,pemeliharaan danpemusnaah arsipsesuai batas retensiarsip
96) Pelayanan peminjamanarsip
Poltekkes Kemenkes Surabaya130) Persentase ketepatan
dan kecepatanpenyusutan dan usulpenghapusan arsip
131) Persentase kecepatanpeminjaman arsip
132) Persentase kecepatandan ketepatan waktupelayanankebersihan,keamanan,keindahan, ketertibandan kenyamanankantor
133) Persentase kecepatandan ketepatan waktulayanan pimpinanterhadap tamulembaga
134) Persentaseketersediaan datapenerimaan tamu
135) Persentase kecepatandan ketepatanpelayanan rapatdinas, upacara,wisuda dan seminar
136) Persentaseketersediaanhimpunan peraturanperundang-undanganyang mendukungpelaksanaan tugaslembaga
21) Peningkatan layananhukum dan humas
97) Outsourchingkebersihan kantor danhalaman
98) Menyusun SOP layanankeprotokoloan
99) Menyusun SOP layananhukum dan humas
Poltekkes Kemenkes Surabaya
14. Meningkatkankemampuan tenagadosen dan tenagakependidikan sesuaikeahlian dankompetensi
137) Persentase kecepatandan ketepatanpenyusunanrancangan peraturanlembaga
138) Persentaseketersediaan strukturorganisasi dantatalaksana
139) Persentase sosialisasiSOP
140) Ratio dosen dibandingmahasiswa
141) Jumlah dosen yangmengikuti pendidikanlanjut
142) Jumlah dosen yangmengikuti pelatihandan kegiatan ilmiahlainnya di luar Prodi
143) Penambahan jumlahtenagapendidik/dosen
144) Penambahan jumlahtenaga kependidikan
145) Persentase dosenbergelar doktor
146) Persentase dosenbergelar magister
147) Persentase dosenjenjang akademiklektor kepala
22) Peningkatan layananorganisasi dan tatalaksana
23) Peningkatan kualitaskompetensi dankeahlian dosen dantenaga kependidikan
100) Menyusun danmendistribusikanstruktur organisasidan tatalaksana keJurusan dan Prosi
101) Sosialisasi SOP
102) Penambahan jumlahtenaga pendidik dankependidikan sesuaibidang keahlian
103) Mapping dikjuttenaga dosen dantenaga kependidikan
104) Pelatihan tenagakependidikan sesuaibidang keahlian
105) Pelatihan tenagadosen sesuai bidangilmu dan keahlian
106) Pelatihan kompetensidan sertifikasi dosen
107) Menyelenggarakankegiatan ilmiah;seminar, lokakarya,dan sejenisnya
108) Pelayanan primakenaikan pangkat JFU
Poltekkes Kemenkes Surabaya
15. Meningkatkan saranadan prasarana dalamjumlah dan jenis yangmemadai
terhadap total semuadosen
148) Rasio antaramahasiswa dengantenaga kependidikan
149) Jumlah Prodimelaksanakankegiatan ilmiah;pelatihan, workshop,lokakarya, seminardan sejenisnya
150) Jumlah trainingcenter
151) Jumlah tenagakependidikan yangmemiliki sertifikatkeahlian
152) Persentasepenggunaan saranadan prasarana fisikkampus
153) Rasio bahan pustakaterhadap mahasiswa
154) Lama layananperpustakaan
155) Jumlah jurnal on CDroom/online
156) Jumlah transaksionline per hari
157) Jumlah transaksionline per bulan
24) Membentuk pusat-pusat studi unggulandi Jurusan
25) Pengembangan saranadan prasaranapembelajaran
dan JFT109) Pembinaan
penyusunan DUPAKdosen
110) Pembentukan pusat-pusat studi unggulandi masing-masingprogram studi
111) Penambahan alatlaboratorium
112) Penambahan bukuperpustakaan
113) Penambahan alatbantu belajarmengajar
114) Pemeliharaan saranagedung dan halaman
115) Pemeliharaan saranaprasaranaperkantoran
116) Standarisasi jumlahdan saranalaboratorium
Poltekkes Kemenkes Surabaya158) Rasio luas ruang
laboratorium denganjumlah mahasiswa
159) PersentaseKecukupan alat danbahan untuk setiappraktikum mata kuliah
160) Persentasekecukupan saranapenunjang ruanglaboratorium
161) Rasio luas ruang kelasdengan jumlahmahasiswa
162) Rasio luas ruangperkantoran denganjumlah tenagaadministrasi
163) Rasio luas ruangdosen dengan jumlahtenaga dosen
164) Rasio luas ruangibadah dengan jumlahmahasiswa
165) Rasio luas ruang toiletdengan jumlahmahasiswa
166) Persentase kelasdengan fasilitas IT
167) Daya tampungasrama
168) Persentase anggaranuntuk pengadaanpenunjang PBM
117) Standarisasi fasilitasruang kelas
118) Standarisasi fasilitasruang asrama
119) Proporsionalanggaran untukkegiatan penunjangpendidikan minimal35%
Poltekkes Kemenkes Surabaya16. Mewujudkan good
governance dalamsistem manajemenkelembagaan
169) Opini WTP oleh BPK170) Penilaian LAKIP171) Persentase
pengendalian danpencegahan tindakkorupsi dan gratifikasi
26) Pelaksanaanmanajemen lembagayang bersih darikorupsi dan tindakgratifikasi
120) Monev SPI121) Audit mutu internal
oleh auditor internal122) Pembentukan unit
pencegahan tindakkorupsi danpengendaliangratifikasi
123) Penyusunan LAKIPsesuai standarpelaporan kinerjainstitusi layananpublik
4. Menerapkan sistempenjaminan mutuinternal untukmenghasilkan tenagakesehatan yang ungguldan kompetitif dalamtata kelola pendidikanyang baik dan bersih.
17. Meningkatkan statuskelembagaan yangterakreditasi BAN-PT
18. Pemantapanpenerapan sistempenjaminan mutu diseluruh Program Studi
19. Meningkatkan sistempengawasan mutuinternal (AMI)
172) Nilai akreditasiinstitusi dari BAN-PT
173) Ketersediaandokumen SPMI diDirektorat dan dimasing-masing Prodi
174) Diraihnya prestasipelayanan prima daripemerintah
175) Frekuensipelaksanaan auditinternal akademik tiaptahun
176) Ketersediaan jumlahSOP yang tersusun
27) Melaksanakan sistempenjaminan mutueksternal
28) Meningkatkanpelaksanaan sistempenjaminan mutuinternal akademik dannon akademik
124) Pelaksanaan auditeksternal oleh BAN-PT
125) Pendampingan Pakaruntuk menyiapkandokumen evaluasi diridan Borang
126) Penyediaan anggaranuntuk persiapanakreditasi dansinkronisasi dokumen
127) Workshop SPMI128) Refresing dan
pelatihan auditor129) Melaksanakan
pelayanan primasesuai SOP
130) Melaksanakan auditinternal akademik dannon akademik
Poltekkes Kemenkes Surabaya
20. Meningkatkanpemanfatan sisteminformasi manajemenakademik dan nonakademik
untuk pelayananinstitusi
177) Indeks kepuasanmahasiswa terhadappelayanan institusidikategorikan baik
178) Rasio bandwidth peruser (mahasiswa,dosen dan karyawan)
179) Persentasepemanfaatan SIMakademik dan nonakademik
180) Kecepatanpengumuman nilaiujian melalui SIA
181) Ketersediaaninformasi kegiatanPKL/magang secaraonline
182) Persentasesurat/laporan yangmenggunakan kertas
183) Kecepatan deliveryinformasi
29) Pemantapanpenggunaan layananSIM akademik dan nonakademik
131) Melakukan surveykepuasan mahasiswa,alumni, dosen danpengguna
132) Evaluasi dosen setiapsemester
133) Pembinaanpenyusunanportofolio untuksertifikasi dosen
134) Pemilihan dosenberprestasi
135) Optimalisasi layananSIM akademik dannon akademik
136) Penambahanperalatan IT untukpercepatanpenambahan layananSIM keuangan danBMN
137) Pemantauan inputdan ouputpenggunaan SIM
Poltekkes Kemenkes Surabaya5. Meningkatkan
kemitraan untukmenunjangproduktivitas dosen,tenaga kependidikandan mahasiswa dalampelaksanaan Tridharma
21. Meningkatkanprogram kemitraanantar lembaga dalambidang penelitian danPengabmas
22. Pemberdayaan unitbisnis dan kerjasamauntuk meningkatkanpendapatan BLU
23. Mewujudkankemitraan denganlembaga donor untukmemperoleh hibahbersaing
184) Jumlah MoU yangdilaksanakan institusitiap tahun
185) Jumlah penggunayang inden terhadaplulusan tiap tahun
186) Jumlah mitra yangberpartisipasi dalamaktivitas penelitian(dukungan dana,fasilitas, akses, dll)
187) Pengelolaan unitbisnis yang profitable
30) Meningkatkankerjasama kemitraandengan lembaga,perguruan tinggi,kabupaten/ kota, danlembaga donor asingtermasuk PT asinguntuk meningkatkankompetensi mahasiswadan dosen sertalembaga.
138) Memperluas jejaringkerjasama denganmembuat notakesepahaman (MoU)
139) Mendirikan wadahyang mampumemberikaninformasi lowongankerja untuk alumni
140) Melaksanakanpenelitian kerja samadengan stakeholder
141) Memperluas jejaringuntuk tracer study
142) Optimalisasiprofitisasi SDM danaset yang bisameningkatkanpendapatan BLU
143) Memfasilitasi kegiatanexpo dan promosikepada mahasiswa
6. Terwujudnyapeningkatan stratapendidikan darivokasional ahli madyake strata sarjana saintterapan, magister saintterapan dan doktoralterapan
24. Menyusun roadmapkeberlanjutanpendidikan menujujenjang sarjana saintterapan, magistersaint terapan dandoktor terapan.
25. Kerjasama denganlembaga pendidikanvokasional dalamnegeri dan luar negeri
188) Jumlah pendidikanmagister saintterapan yangterwujud.
29. Mempertahankanstatus akreditasiprogram studi Asehingga bisamendirikan prodimagister saint terapan
144) Akreditasi BAN-PTmasing-masingprogram studi
145) Menyiapkankurikulum magistersaint terapan
146) Menyiapkan saranaprasarana penunjang
147) Evaluasi diri institusiatau lembaga
Poltekkes Kemenkes Surabaya148) Kerja sama dengan
perguruan tinggivokasional yang telahmenyelenggarakanmagister saintterapan
MengesahkanKetua Senat
Poltekkes Kemenkes Surabaya
MenyetujuiDirektur
Poltekkes Kemenkes Surabaya
drg. Bambang Hadi Sugito.,M.KesNIP. 196204291993031002
drg. Bambang Hadi Sugito.,M.KesNIP. 196204291993031002
top related