prematuritas new
Post on 14-Jul-2015
1.207 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 1/38
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengawasan kehamilan atau Antenatal Care penting bagi wanita hamil mulai dari trimester
I sampai trimester III supaya komplikasi dalam kehamilan seperti persalinan prematur dapat
dikenali secara dini, karena 70% kematian perinatal didunia disebabkan oleh persalinan
prematur. Kematian maternal dan perinatal merupakan masalah besar, sekitar 98-99% terjadi
dinegara berkembang (Manuaba, 2007).
Kematian maternal adalah kematian kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan kesepakatan internasional tingkat
kematian maternal didefenisikan sebagai jumlah kematian maternal selama satu tahun dalam
100.000 kelahiran hidup (Winkjosastro, 2005).
Menurut laporan WHO tahun 1996, angka kematian perinatal sekitar 10.000.000 pertahun.
Sekitar 98-99% kematian maternal dan perinatal terjadi di negara berkembang. Sedangkan di
negara maju hanya 1-2%. kontribusi angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi,
yaitu kematian perinatal 400 per 100.000 persalinan hidup atau sekitar 200.000 orang pertahun
sehingga kematian perinatal terjadi setiap 1,2-1,5 menit.
M
1
enurut Survei Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu (AKI) pada
tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2004 berhasil
diturunkan menjadi 270 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2005 menjadi 262
per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2006 kembali turun dengan 248 per 100.000
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 2/38
kelahiran hidup dan pada tahun 2007 kembali turun menjadi 225 per 100.000
kelahiran hidup. Walaupun AKI sudah cenderung turun tapi indonesia masih memilikiangka tertinggi dikawasan Asean atau negara maju lainnya (DepKes RI, 2007).
Sedangkan angka kematian bayi (AKB) menurut SDKI, tercatat 35 per 1000 kelahiran
hidup (Pdpersi, 2008). Departemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per
tahun terdapat 401 bayi di Indonesia yang meninggal dunia sebelum umurnya
mencapai 1 tahun. Kematian bayi yang berusia 0 sampai 1 tahun di Indonesia, masih
terbilang tinggi dibandingkan di negara-negara tetangga. Sekitar 50 persennya
meninggal sebelum mencapai usia 1 bulan.
Menurut data dunia, kelahiran prematur mencapai 75-80% dari seluruh bayi yang
meninggal pada usia kurang dari 28 hari. Data dari WHO (2002) menunjukkan angka yang
sangat memprihatinkan terhadap kematian bayi yang dikenal dengan fenomena 2/3. Pertama
adalah fenomena 2/3 kematian bayi pada usia 0-1 tahunan terjadi pada masa neonatal (bayi
berumur 0-28 hari). Kedua adalah 2/3 kematian bayi pada masa neonatal dan terjadi pada hari
pertama.
Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak yang
potensial meningkatkan kematian perinatal (Prawirohardjo, 2005).
Kurang lebih 7-10% pasien hamil di Amerika Serikat melahirkan prematur. Bayi-bayi
prematur ini mengambil porsi 75% dari kematian perinatal. Walaupun penyebab kelahiran
prematur tidak dapat diketahui pada 50% kasus adalah penting bagi para dokter ahli obstetri
mewaspadai keadaan-keadaan yang berkaitan dengan persalinan prematur. Terdapat 20-50%
resiko berulang pada mereka yang pernah melahirkan prematur sebelumnya (William, 2001).
Menurut Chapman (2006), 6,7% kelahiran di Inggris adalah preterm yaitu dibawah usia
gestasi 37 minggu dan kurang dari seperempat dari kelahiran preterm terjadi sebelum usia gestasi
32 minggu. Prevalensi kelahiran di Indonesia menurut data terakhir 18,5%, persalinan prematur
menyumbang angka kematian pada bayi hingga 65-75% (Botefilia, 2008).
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 3/38
Menurut Mochtar (2002), yang mempengaruhi terjadinya persalinan prematur salah satu
diantaranya adalah faktor umur ibu dan grande multipara. Dari faktor umur ibu yaitu wanita
hamil yang hamil pada usia < 20 dan > 35 tahun beresiko untuk melahirkan prematur sekitar
40% (Suririnah, 2008). Dari faktor grande multipara, Menurut Sulistyowati (2008), paritas dan
jumlah keluarga merupakan faktor utama yang berhubungan dengan kejadian persalinan
prematur.
Berdasarkan data yang didapat di RSUD Arifin Achmad, jumlah persalinan prematur
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1. Jumlah Cakupan Persalinan Prematur Dari Keseluruhan Jumlah Persalinan di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009.
No Tahun
Jumlah
Persalinan
Persentase
Jumlah
Persalinan prematur
Persentase
1. 2008 1117 28,7% 104 46%
2. 2009 2775 71,3% 122 54%
Dari Tabel 1.1 dilihat bahwa jumlah persalinan prematur di RSUD Arifin Achmad
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 jumlah persalinan prematur
meningkat sebesar 122 dari 2775 persalinan.
Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ³
Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009´.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 4/38
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan
mengetahui ³Bagaimana Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Tahun 2009´.
2. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Tahun 2009.
1. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Karakteristik Umur Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Tahun 2009.
2. Untuk mengetahui Karakteristik Paritas Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Tahun 2009.
2. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
1. Dapat menambah wawasan peneliti khususnya dalam masalah penelitian mengenai
Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 5/38
2. Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Persalinan Prematur di RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya di Program Studi D-III
Kebidanan Abdurrab khususnya tentang Persalinan Prematur dan sebagai bahan
bacaan di Perpustakaan Universitas Abdurrab.
3. Bagi RSUD Arifin Achmad
Dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak RSUD Arifin Achmad dalam mengetahui
Karakteristik Ibu Bersalin Prematur sehingga dapat mengurangi kejadian persalinan
prematur di wilayah kerjanya.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 6/38
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teoritis
1. Definisi Karakteristik
Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak dan tanda khusus yang dimiliki oleh
setiap individu (Dahlan, 2001).
2. Definisi Kehamilan
Kehamilan mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan
(Elemen, 2002).
3. Definisi persalinan prematur
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37
minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram (Saifuddin,
2006).
Menurut Varney (2007), Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai setiap saat
setelah awal minggu gestasi ke- 20 sampai akhir minggu gestasi ke- 37.
Persalinan kurang bulan (prematur) adalah terjadi sebelum minggu kehamilan ketiga
puluh tujuh (Simkin, 2007).
P
6
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 7/38
ersalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum cukup bulan. Berat janin antara 1000 sampai 2500 gram atau tua kehamilanantara 28 minggu sampai 36 minggu (Prawirohardjo, 2005).
2. Etiologi
Persalinan prematur sulit diduga dan sulit dicari penyebabnya, sehingga pengobatannya
sukar diterapkan dengan pasti. Menurut mochtar (2002), Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan persalinan prematur adalah sebagai berikut:
2.2.1. Umur ibu
Persalinan prematur meningkat pada usia ibu <20 dan >35 tahun, ini disebabkan
karena pada <20 tahun alat reproduksi untuk hamil belum matang sehingga dapat
merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin. Sedangkan
pada umur >35 tahun juga dapat menyebabkan persalinan prematur karena umur ibu
yang sudah resiko tinggi (Suririnah, 2008).
Insidensi persalinan prematur akan bertambah pada usia yang terlalu tua dan
terlalu muda pada saat hamil (Scott, 2002). Bayi lahir prematur dikarenakan usia ibu
yang sangat muda dan terlalu tua. Untuk usia muda kurang dari 20 tahun dan terlalu tua
di atas 35 tahun. Hal ini bisa memicu bayi lahir secara prematur karena Faktor usia bisa
mempengaruhi kondisi mulut rahim karena terlalu lemah. Sehingga bayi lahir prematur
(suyanto, 2008).
Menurut botefilia (2009), Ibu yang hamil di usia kurang dari 20 tahun,
kemungkinan besar untuk mengalami preterm. Sebab kondisi ibu belum matang, baik
dalam sisi pengetahuan, psikologis, dan organ. Masih diragukan apakah preterm ini
terjadi juga pada ibu yang berusia lebih dari 35 tahun biasanya tergantung dari
penyebab persalinan preterm itu sendiri.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 8/38
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan
dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada
kematian maternal yang terjadi pada usia 20-30 tahun. Kematian meningkat kembali
sesudah usia 20-35 tahun (Prawirohardjo, 2002).
2.2.2. Sosial ekonomi
Menurut Hacker-Moore (2001), insiden persalinan prematur lebih tinggi pada
pasien yang status ekonominya rendah, ini disebabkan karena masyarakat yang
perekonomiannya rendah tidak dapat memenuhi gizi saat hamil sehingga menghambat
perkembangan dan pertumbuhan pada janin.
2.2.3. Penyakit dan penyulit yang menyertai kehamilan
a. Perdarahan Antepartum
Perdarahan Antepartum meningkatkan resiko persalinan prematur, hal ini
dikarenakan perdarahan yang hebat pada ibu sehingga ibu dan janin membutuhkan
penanganan cepat supaya ibu tidak mengalami anemia dan janin tidak mengalami
hipoksia. Upaya untuk penanganan tersebut adalah melahirkan janin walaupun usia
kehamilan masih prematur (Manuaba, 2007).
b. Pre- eklampsi
Resiko persalinan prematur pada ibu yang mengalami pre-eklampsi adalah 2,67
kali lebih besar. Hal ini terjadi karena pre-eklampsi mempengaruhi pembuluh darah
arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup
darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi (Andika, 2007).
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 9/38
c. Ketuban pecah dini
Premature Rupture of Membrane (PROM) atau pecahnya membran prematur
adalah penyebab kelahiran prematur yang paling umum. Ini bisa terjadi ketika
kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum
waktunya untuk lahir. Gejala utama dari PROM ini adalah keluarnya cairan dari
vagina baik langsung maupun secara perlahan-lahan (Bararah, 2009).
2.2.4. Grandemultipara
Paritas adalah jumlah persalinan yang telah dilakukan ibu. Paritas 2-3 merupakan
paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas lebih
dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi (Prawirohardjo, 2005).
Menurut Sudinaya (2000), ibu dengan paritas rendah cenderung bayi yang
dilahirkannya tidak matur atau ada komplikasi karena merupakan pengalaman pertama
terhadap kemampuan alat reproduksi ibu dan kemungkinan akan timbul penyakit dalam
kehamilan dan persalinan. Sedangkan ibu dengan paritas tinggi (melahirkan lebih dari 3
kali) cenderung mengalami komplikasi yang akhirnya berpengaruh pada persalinan.
Persalinan prematur disebabkan oleh hamil pada usia muda dan grandemultipara
(Manuaba, 2001). Menurut sulistyowati (2008), paritas dan jumlah keluarga merupakan
faktor utama yang berhubungan dengan kejadian persalinan prematur.
2.2.5. Riwayat persalinan yang lalu
Setiap wanita yang telah mengalami kelahiran prematur pada kehamilan terdahulu
memiliki resiko 20 sampai 40 persen untuk terulang kembali (Varney, 2007).
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 10/38
Wanita yang mempunyai riwayat pernah melahirkan prematur satu kali
mempunyai resiko empat kali lipat untuk lahir prematur pada kehamilan berikutnya.
Sedangkan yang pernah melahirkan prematur dua kali mempunyai resiko enam kali
lipat untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan berikutnya (Sastrawinata, 2005).
3. Tanda dan Gejala Persalinan Prematur
Menurut Varney (2007), tanda dan gejala persalinan prematur adalah sebagai berikut:
1. Kram hebat seperti pada saat menstruasi.
2. Nyeri atau tekanan supra pubis.
3. Nyeri tumpul pada punggung bawah berbeda dari nyeri punggung bawah yang biasa
dialami oleh wanita hamil.
4. Sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis.
5. Perubahan karakter atau jumlah rabas vagin (lebih kental, lebih encer, berair, berdarah,
berwarna cokelat, tidak berwarna).
6. Diare.
7. Kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi (nyeri hebat atau tidak nyeri) yang dirasakan lebih
sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur
berbaring.
8. Ketuban pecah dini.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 11/38
4. Pencegahan Persalinan Prematur
Menurut Prawirohardjo (2005), persalinan prematur dapat dicegah dengan beberapa cara
yaitu :
1. Pendidikan masyarakat melalui media yang ada tentang bahaya dan kerugian kelahiran
preterm atau berat lahir rendah. Masyarakat diharapkan untuk menghindarkan faktor
resiko diantaranya adalah dengan menjarangkan kelahiran menjadi lebih dari 3 tahun,
menunda usia hamil sampai 22-23 tahun dan sebagainya.
2. Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh pelayanan Antenatal yang baik.
3. Mengusahakan makan lebih baik pada masa hamil agar menghindarkan kekurangan gizi
dan anemia.
4. Menghindarkan kerja berat selama hamil.
5. Akibat Persalinan Prematur
2.5.1. Hipoksia Perinatal (Kekurangan Oksigen)
Hipoksia sering ditemukan pada bayi prematur. Kejadian ini
umumnya telah dimulai sejak janin di kandungan, berupa gawat janin atau terjadinya
stres janin pada waktu proses kelahirannya. Akibatnya, bayi mengalami asfiksia
(kegagalan bernafas spontan dan teratur pada menit-menit pertama setelah lahir).
2.5.2. Gangguan Napas
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 12/38
Umumnya terjadi akibat belum matangnya paru-paru. Sering disebut penyakit
membran hialin (PMH), yakni penyakit akibat kekurangan bahan surfaktan yang
berfungsi mempertahankan mengembangnya gelembung paru. Bayi akan mengalami
sesak napas atau sindroma gangguan napas (SGN).
2.5.3. Cedera Kedinginan
Karena pengaturan suhu tubuhnya belum sempurna, bayi biasanya dimasukkan ke
dalam inkubator. Sebab, suhu lingkungan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan
cedera kedinginan (cold injury) pada bayi. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi atau
suhu naik turun dapat menyebabkan apnu.
2.5.4. Masalah Nutrisi
Pengaturan kebutuhan cairan pada bayi prematur memerlukan kecermatan. Sebab,
fungsi pencernaan dan ginjalnya masih belum sempurna, sementara permukaan
tubuhnya lebih luas dibandingkan berat badannya sehingga penguapan cairan tubuhnya
banyak.
2.5.5. Pertahanan Tubuh
Bayi prematur sangat rentan terhadap infeksi. Tak ada jalan lain, perhatikan selalu
kemungkinan terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme disekitarnya atau yang
disebut sebagai infeksi nosokomial.
2.5.6. Masalah Kardiovaskular
Masalah kardiovaskular (sirkulasi darah) yang sering ditemui pada bayi prematur
adalah belum menutupnya duktus arteriosus, yaitu saluran yang menghubungkan aorta
dan arteri paru-paru kiri.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 13/38
2.5.7. Kuning
Sebagian besar bayi prematur mengalami kuning pada minggu pertama
kehidupannya. Ini karena fungsi hatinya belum sempurna. Terlebih bila selama hamil
ibu menderita infeksi, khususnya infeksi plasenta, kemungkinan bayi kuning akan lebih
besar.
2.5.8. Masalah Neurologik
Yang kerap ditemukan adalah gangguan konsumsi oksigen yang berkelanjutan,
berupa kekurangan oksigen pada jaringan otak yang masih belum sempurna. Ini dapat
menimbulkan perdarahan di otak.
(Nakita, 2009).
6. Penatalaksanaan Persalinan Prematur
1. Memutuskan rute kelahiran. Keputusan ini didasarkan pada presentasi janin dan usia
gestasi.
2. Memutuskan jenis analgesi dan anastesi.
3. Pemantauan janin. Bayi prematur kurang mempunyai kemampuan menoleransi stres
persalinan.
4. Menimbang dengan cermat antara kegunaan alat pemantauan janin elektronik internal dan
bahaya yang diakibatkan oleh pemasangan elektroda pada kulit kepala. Janin prematur
memiliki fontanel yang lebih lebar dan kepadatan serta konsistensi tulang tengkorak yang
berbeda daripada janin cukup bulan. Keputusan untuk menggunakan alat pemantau janin
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 14/38
elektronik internal harus didasarkan pada kebutuhan yang nyata akan alat tersebut dan
pada usia gestasi.
5. Memutuskan apakah episiotomi diperlukan. Kebutuhan episiotomi bergantung pada
perkiraan berat badan janin dan relaksasi perineum wanita.
6. Mengatur agar sepsialis pediatrik/neonatologi diberi tahu dan hadir saat pelahiran.
7. Mempertimbangkan keuntungan penundaan pengkleman tali pusat versus perlunya
penyerahan penanganan bayi kepada dokter spesialis neonatus.
8. Membuat ketentuan untuk mempertahankan bayi tetap hangat.
(Varney, 2007).
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 15/38
1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap
konsep yang lainnya dari kasus yang ingin diteliti.
Variabel
Karakteristik ibu bersalin prematur
Persalinan
1. umur ibu
2. paritas ibu
Sub Variabel
Ket :
:Variabel yang diteliti
:Sub Variabel yang diteliti
Skema 3.1 Kerangka Konsep
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 16/38
15
2.
Definisi Operasional
Defenisi operasional berfungsi untuk menyederhanakan arti kata atau pemikiran tentang
ide, hal dan kata-kata yang digunakan agar orang lain memahami maksud sesuai dengan
keinginan peneliti.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Sub
variabel
Definisi
operasional
Alat
ukur
Skala
ukur Hasil ukur
1.
2.
Karakteristik
ibu bersalin prematur
Umur ibu
Segala sesuatu
tentang ciri-ciriibu bersalin
prematur.
Lamanya waktuhidup ibu yangdihitung mulai
dari lahir sampaisaat ini.
Tabel
cheklist
nominal a. Beresiko <20
tahun dan >35tahun
b. tidak beresiko> 20 tahun dan <
35 tahun
(Suririnah, 2008)
3. Paritas ibu Jumlah anak yang dilahirkan
Tabelcheklist
nominal a. Beresiko 1 dan>3
b. Tidak beresiko2-3
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 17/38
(Prawirohardjo,
2005)
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 18/38
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan
secara objektif (Notoatmodjo, 2005).
2. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo, 2005). Populasi penelitian
ini adalah seluruh ibu bersalin prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009
sebanyak 122 kasus.
2. Sampel
S
17
ampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi itu sendiri
(Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini sampel yang digunakan ádalah sampling jenuh yaitu seluruh populasi pada penelitian dijadikan sebagai sampel. Pada penelitianini sampel yang digunakan yaitu seluruh ibu bersalin prematur di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Tahun 2009 sebanyak 122 kasus.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 19/38
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April tahun 2010.
4. Etika Penelitian
Dalam pengambilan data penelitian peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur (anonimity) dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data serta
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya (confidentiality). Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penulisan penelitian ilmiah ini adalah tabel cheklist pada
seluruh ibu bersalin prematur di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009.
6. Teknik Pengumpulan Data
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 20/38
Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang
diperoleh langsung dari pencatatan Medical Record (rekam medik) RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Tahun 2009.
7. Pengolahan Data dan Analisa Data
4.7.1. Pengolahan Data
1. E diting
Memeriksa data yang telah dikumpulkan dari Medical Record (rekam
medik) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
2. T abulating
Melakukan penyusunan data kedalam tabel agar dengan mudah dapat
dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
4.7.2. Analisa Data
Peneliti menggunakan analisa univariate yaitu analisa data yang dilakukan dengan
melihat perhitungan distribusi frekuensi dan persentase, hasil dari persentase ini nantinya
akan dapat digunakan sebagai tolak ukur pembahasan dan kesimpulan. Dalam melihat
persentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel. Frekuensi dan diagram
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 21/38
persentase yang terkumpul untuk dipersentasekan dari tiap variabel yang menggunakan
rumus.
Menurut Sibagariang (2010), untuk menghitung persentase hasil penelitian yang berupa
data checklis dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi karakteristik yang sedang dinilai
N = Jumlah frekuensi atau penyebab individu
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 23/38
DAFTAR PUSTAKA
Bararah, V. F. 2009. Penyebab Bayi Lahir
Prematur . http://health.detik.com/read/2009/08/11/100754/1180968/764/penyebab-bayi-lahir-prematur. 11 Agustus 2009.
Botefilia. 2008. persalinan preterm. http://botefilia.com/index.php/archives/persalinan-
preterm/#more-274.
09 April 2009.
Elemen, 2002. Obstetri dan Ginekologi. Bandung : Universitas Padjajaran.
Dahlan, M. 2001. K amus Ilmiah Populer . Surabaya : Arkola.
Chapman,V. 2006. A suhan K ebidanan Persalinan dan K elahiran. Jakarta: EGC.
Hacker, N. F. 2001. E sensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates.
Manuaba, I. B. 2001. K apita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan K B.
Jakarta: EGC.
Manuaba, I. B. 2007. Pengantar K uliah Obstetri. Jakarta: EGC.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 24/38
Mochtar, R. 2002. Syinopsis Obstetri. Jakarta: perpustakaan nasional (KDT), Edisi II.
Nakita, I. M. 2010. Lahir Prematur, Beragam Faktor
Penyebabnya. http://anakbayi.com/artikel/lahir-prematur-beragam-faktor-penyebabnya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian K esehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pdpersi. 2007. http://www.pdpersi.co.id/?=showdetailnews&kode=490&tbl=cakrawala.
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu K ebidanan. Jakarta: Gramedia.
Satrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi Ilmu K esehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Saifuddin, A. B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan K esehatan Maternal Dan Neonatal .
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.
Scott, J. R. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri & ginekologi. Jakarta: Widya Medika.
Simkin, P. 2007. K ehamilan, Melahirkan & Bayi: Panduan Lengkap.
Jakarta: Arcan.
Sibagariang, E.E. 2010. Metode Penelitian Untuk Mahasiswa Diploma K esehatan. Jakarta: KDT
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 25/38
Sulistyowati, A. 2008. hubungan antara faktor determinan ibu dengan kejadian persalinan prematur di RSU. Dr. Saiful anwar malang
2008. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2009-sulistyowa-9940&PHPSESSID=6c1784a347f723a344115bf159462dcf. 07-01-2009
Suririnah. 2008. Buku Pintar K ehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suyanto. 2008. penyebab bayi lahir prematur.
http://hal-wanita.blogspot.com/2008/02/penyebab-bayi-lahir-prematur.html. sabtu, 28
februari 2008.
Varney, H. 2007. Buku A jar A suhan K ebidanan. Jakarta: EGC.
William, R. F. 2001. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 26/38
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini, yang diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Abdurrab Pekanbaru dengan
judul ³KARAK TERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARUT
AHUN 2009´.
Shalawat beriring salam tidak lupa peneliti sampaikan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya terang bagi kita semua.
Pada kesempatan ini perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Tabrani Rab, Rektor Universitas Abdurrab Pekanbaru.
2. dr. Susiana Tabrani, wakil Rektor Universitas Abdurrab Pekanbaru.
3. Nova Yulita, SST, Ketua Jurusan Program Studi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab
Pekanbaru.
4. Yusmaharani, SST, pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan
pengarahan, bimbingan, dan bantuan kepada peneliti dalam menyelesaikan Proposal
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. J
i
uhana Prima Handana, SST, Koordinator Karya Tulis Ilmiah yang banyak
memberikan masukan dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 27/38
6. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan mendidik peneliti
selama mengikuti perkuliahan di Program Studi D-III Kebidanan
Universitas Abdurrab Pekanbaru.
7. Pimpinan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru serta staf yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melakukan penelitian di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
8. Ayahanda yang telah tiada, Ibunda tercinta dan kedua adik yang tersayang serta seluruh
keluarga yang telah banyak memberikan dorongan motivasi, semangat dan do¶a yang
tiada henti-hentinya buat peneliti agar dapat menyelesaikan Program Studi D-III
Kebidanan dengan sebaik-baiknya.
9. Teman-teman seperjuangan Mahasiswi D-III Kebidanan Universitas Abdurrab Angkatan
ke-VI yang telah memberikan semangat, kritik dan saran kepada peneliti dalam
penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih belum
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti, untuk itu peneliti mengharapkan kritik
dan saran-saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita berserah diri semoga Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Maret 2010
ii
Peneliti
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 28/38
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR SKEMA vii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 4
3. Tujuan Penelitian 4
1. Tujuan Umum 4
2. Tujuan Khusus 4
4. Manfaat Penelitian 5
1. Bagi Peneliti 5
2. Bagi Institusi Pendidikan 5
3. Bagi RSUD Arifin Achmad 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teoritis 6
1. Definisi Karakteristik 6
2. Definisi Kehamilan 6
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 29/38
3. Definisi persalinan prematur 6
2. E
iii
tiologi 7
1. U
mur ibu 7
2. Sosial ekonomi 8
3. Penyakit dan penyulit yang menyertai kehamilan 8
4. Grandemultipara 9
5. Riwayat persalinan yang lalu 10
3. Tanda dan Gejala Persalinan Prematur 10
4. Pencegahan Persalinan Prematur 11
5. Akibat Persalinan Prematur 12
1. Hipoksia Perinatal (Kekurangan Oksigen) 12
2. Gangguan Napas 12
3. Cedera Kedinginan 12
4. Masalah Nutrisi 12
5. Pertahanan Tubuh 13
6. Masalah Kardiovaskular 13
7. Kuning 13
8. Masalah Neurologik 13
6. Penatalaksanaan Persalinan Prematur 13
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 30/38
1. Kerangka Konsep 15
2. Definisi Operasional 16
BAB IV METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian 17
2. P
iv
opulasi dan Sampel 17
1. P
opulasi 17
2. Sampel 17
3. Lokasi dan Waktu Penelitian 18
1. Lokasi 18
2. Waktu Penelitian 18
4. Etika Penelitian 18
5. Instrumen Penelitian 18
6. Teknik Pengumpulan Data 18
7. Pengolahan Data dan Analisa Data 19
1. Pengolahan Data 19
2. Analisa Data 19
DAFTAR PUSTAKA
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 32/38
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Cakupan Persalinan Prematur Dari Keseluruhan JumlahPersalinan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2008-2009 3
Tabel 3.1 Definisi Operasional 16
vi
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 33/38
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1 Kerangka Konsep 15
vii
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 35/38
KARAK TERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR
DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
TAHUN 2009
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Program Studi D-III Kebidanan
Universitas Abdurrab Pekanbaru
Oleh
SITI TURAH
07605054
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 36/38
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2010
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 37/38
Promosi Doktor Ali Sungkar
Ali Sungkar ( 44 ), berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengaruh Model Asuhan
Antenatal Cegah Prematur (AACP) Dalam Menurunkan Angka Persalinan Preterm : Peran Deteksi Dini
dan Pengobatan Infeksi Vaginosis Bakteri" dan memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Kedokteran,
pada sidang terbuka Promosi Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI ) di bawah
pimpinan Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono,PhD, SpMK(K)., hari Kamis (14/07) bertempat di Ruang Sena
Pratista Sutomo T jokronegoro Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Salemba, Jakarta.
Bertindak sebagai Promotor Prof. Dr. dr. M. Farid Aziz, SpOG(K) dan (Alm.) Prof. Dr. dr. Gulardi H.
Wikn josastro, SpOG(K) sedangkan Ko-Promotor adalah Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH (Guru Besar
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) dan Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI). Bertindak sebagai Dewan Pengu ji kali ini ialah Prof. Dr. dr. Sarwono
Waspad ji, SpPD-KEMD., Prof. Dr. dr. M. Farid Aziz, SpOG(K)., Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PH., Prof.
Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc., Prof. Dr. dr. Sof ie Rif ayani Krisnadi, SpOG(K)., Dr. dr. Anis Karuniawati,
SpMK(K) dan Prof. dr. Asril Aminullah, SpA(K).
Dr. Ali adalah staf pengajar Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI - RSCM, beliau pernah bertugas
sebagai Manager Pengembangan & Pelayanan Sistem Inf ormasi FKUI pada periode 2004 - 2008. Pria
kelahiran Jakarta, 29 September 1966 ini, menamatkan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UI
pada tahun 1991 dan 4 tahun kemudian, tepatnya pada 1995, Dr. Ali Sungkar meneruskan
pendidikannya di Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Universitas Indonesia.
Dalam disertasinya, Dr. Ali mengungkapkan bahwa persalinan preterm (prematur) adalah persalinan
yang terjadi pada usia kehamilan 20 37 minggu yang ditandai dengan peningkatan aktivitas uterus dan
perubahan serviks sehingga menyebabkan persalinan. Persalinan preterm sendiri disebabkan antara lain
oleh komplikasi medis obstetri (hipertensi, plasenta previa, inkompetensia seviks), gaya hidup (merokok,
alkohol, pekerjaan, status ekonomi rendah), dan infeksi (30% persalinan preterm dihubungkan dengan
infeksi asendens dari genitalia eksterna ke uterus yang disebabkan oleh vaginosis bakteri, infeksi lainyang sering ditemui ialah Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Trichomonas vaginalis, Herpes
simpleks dan Human papillomavirus(HPV)). Di berbagai negara, angka ke jadian persalinan preterm
berkisar antara 5 15%, di Indonesia sendiri ke jadian persalinan preterm berkisar antara 10 - 20 %. Dan
lebih dari 50 % kasus persalinan preterm ini disebabkan oleh infeksi baik infeksi lokal maupun sistemik,
yang mana untuk Indonesia, persalinan preterm dapat menyebabkan 36% kematian neonatus. Dr. Ali
menambahkan, bahwa banyak masalah yang dapat timbul dari kasus preterm ini, antara lain adalah
5/12/2018 Prematuritas New - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/prematuritas-new 38/38
masalah perawatan dengan kematian perinatal yang tinggi. Dan risiko lainnya pada bayi prematur
adalah memiliki 40 kali risiko kematian dibanding bayi aterm dan meningkatkan risiko cerebral palsy,
gangguan kognitif, kebutaan, ketulian, penyakit respiratorik, komplikasi perawatan intensif, dan
gangguan neurosensorik yang dapat berlan jut pada usia dewasa. Kesulitan pencegahan persalinan
preterm ini adalah patof isiologi persalinan preterm ini belum banyak diketahui. Tetapi biasanya terdapat
tanda dan ge jala persalinan preterm yang dapat dilihat dari perubahan f isik dan kimiawi di lingkungan
uterus.
Penelitian yang dilakukan Dr. Ali se jak Februari 2010 sampai Desember 2010 ini merupakan penelitian
campuran kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode non-randomized
controlled trial pada ibu hamil dengan usia kehamilan 14 18 minggu dengan kehamilan tunggal yang
datang ke pusat-pusat layanan kebidanan primer di 5 kecamatan di Jakarta. Dan dari hasil penelitian
tersebut, terdapat penurunan ke jadian persalinan preterm pada ibu hamil yang diberikan pengobatan
infeksi vaginosis bakteri. Lalu dengan analisis bivariat dan multivariat, ditemukan ibu hamil denganriwayat preterm, riwayat merokok sebelumnya, riwayat keguguran, keluhan keputihan dengan warna
lender kuning dan keluhan nyeri gigi selama hamil merupakan variable yang dapat memprediksi
persalinan preterm.
Melalui penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persalinan preterm merupakan salah satu
penyebab mortalitas dan morbiditas yang tinggi pada neonatus. Untuk itu, Dr. Ali Sungkar menyarankan
agar pemeriksaan skrining pemeriksaan inspekulo sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang datang
pertama kali untuk memeriksakan kehamilan, hal ini juga sebagai upaya untuk menurunkan risiko infeksi
vaginosis bakteri sebagai f aktor utama pemicu persalinan preterm. Selain itu, Dr. Ali menyarankan agar
model Asuhan Antenatal Cegah Prematur (AACP) diterapkan selama asuhan antenatal, hal terpenting
pada model tersebut adalah melakukan edukasi pada penyedia pelayanan antenatal (dalam hal ini
bidan) mengenai risiko persalinan preterm dan edukasi kepada pasien. Model AACP sendiri merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tu juan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan
kewaspadaan akan besarnya masalah persalinan pretern. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi
kepada pasien tentang masalah bayi prematur dan dampaknya. Selain itu diperlukan keterlibatan pasien
dalam melakukan deteksi dini secara mandiri dengan melakukan pemeriksaan segera kepada petugas
kesehatan dan mendapatkan pengobatan secara dini.(Die)
Arsip f oto
top related