procedural skills tutorial
Post on 25-Oct-2021
20 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROCEDURAL SKILLS TUTORIAL
I Made Darmayasa
Pendahuluan
Ketrampilan klinik merupakan komponen sangat penting dalam praktik klinis, disamping
pengetahuan dan sikap perilaku. Dokter, perawat, bidan dan paramedis lain dilatih untuk
menggunakan berbagai prosedur ketrampilan klinik. Dengan demikian ketrampilan klinik
ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian profesi klinik, baik dokter maupun
para medis lainnya. Dokter maupun dokter spesialis diminta untuk mengembakan dan terus
mempertahankan kompetensi dalam beberapa ketrampilan klinik yang harus dikuasainya.
Oleh karena itu pusat-pusat pendidikan sudah seharusnya menguasai prosedural pengajaran
atau pelatihan ketrampilan klinik untuk memaksimalkan alih pengetahuan dan ketrampilan
klinik kepada peserta didik. Untuk tujuan itulah tulisan procedural skills tutorial ini diuat.
Pengertian
Menurut American Board of Internal Medicine, procedural skills tutorial adalah ketrampilan
yang dipelajari yang diperlukan untuk melakukan prosedur diagnostik dan terapeutik.
Procedural skills tutorial tidak dikhususkan hanya untuk dokter spesialis bedah, tetapi untuk
seluruh cabang kedokteran termasuk dokter umum.
Katagori Procedural skills tutorial
Berdasarkan permintaan, kebutuhan dan kebutuhan khusus yang
harus diberikan, procedural skills tutorial dibedakan atas:
Essential Procedural Skills
Elective Procedural Skills
Not required and not recommended procedural skills
Essential Procedural Skills
Termasuk didalam katagori ini adalah prosedur-prosedur yang biasa ditemui dan sering
dikerjakan, misalnya pemasangan jalur intravena. Pungsi lumbal mungkin merupakan
katagori ini pada bidang spesialisasi tertentu. Prosedur penyelamatan jiwa juga termasuk
dalam katagori ini, seperti resusitasi pjantung-paru, dan intubasi. Semua prosedur yang harus
dapat dilakukan oleh setiap peserta didik tanpa cela dan harus kompeten.
Elective Procedural Skills
Tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum program pendidikan,katagori
peserta didik/trainee yang dididik, dan ketersediaan material dan sumber daya. Ketrampilan
dalam katagori ini meningkat seiring dengan kemajuan pesat dalam jumlah prosedur dan
kecenderungan spesialisasi.
Not required and not recommended procedural skills
Semua prosedur yang dianggap tidak sesuai dan / atau dianggap tidak cukup aman untuk
diajarkan kepada peserta didik maupun peserta pelatihan. Katagori ini juga tergantung pada
tujuan program, persyaratan-persyaratan khusus, dan kebutuhan para pembelajar.
Prinsip Dasar Procedural Skills Tutorial
Dalam melakukan Procedural Skills Tutorial terdapat tujuh prinsip dasar yang harus
diperhatiakan dan dilakukan.
1. Konseptualisasi
2. Visualisasi
3. Verbalisasi
4. Praktik
5. Koreksi dan umpan balik
6. Penguasaan ketrampilan
7. Otonomi
1. Konseptualisasi
Residen atau peserta didik harus memahami elemen kognitif ketrampilan yang akan
dilatihkan. Pengajar atau pelatih wajiba memberi informasi seputar asperk kognotif dari
prosedur klinik yang akan diajarkan/dilatihkan. Apakah ketrampilan yang sedang
dilatihkan tersebut, mengapa prosedur tersebut harus dilakukan, kapan dilakukan dan
kapan tidak dilakukan(indikasi dan kontraindikasi), apa komplikasi jika dilakukan dan
tidak dilakukan ? Hal-hal yang harus diperhatikan selama melakukan prosedur.
2. Visualisasi
Residen, peserta latih atau peserta didik melihat ketrampilan yang didemonstrasikan oleh
tutor secara keseluruhan dari awal sampai akhir sehingga mahasiswa memiliki ’model’
tentang bagaimana prosedur tersebut dilaksanakan. Tutor wajib mendemonstrasikan
prosedur dengan benar dengan prinsip Hole-Part-Hole. Diawali dengan
mendemonstrasikan secara keseluruhan agar ada pemahaman yang utuh terhadap
prosedur yang dilatihkan, diikuti dengan mendemonstrasikan bagian-bagian tertentu
terutama bagian yang susah dan memerlukan perhatian lebih. Kemudian dilakukan
peragaan secara keseluruhan kembali pada akhirnya.
3. Verbalisasi
Residen memiliki kesempatan untuk mendengarkan narasi masing-masing langkah dalam
suatu prosedur klinik, mendiskusikannya. Sehingga memahami secara keseluruhan
prosedur yang akan dilatihkan.
4. Praktik
Pada langkah ini tutor memberi kesempatan kepada residen/peserta didik untuk berlatih,
mulai dari bagian-bagian prosedur sampai pelaksanaan prosedur secara keseluruhan.
Perlu adanya penuntun belajar, agar peserta didik dapat mengikuti langkah-langkah baku
yang harus diikuti agar prosedur klinik dapat dilatihkan dengan benar.
5. Koreksi dan umpan balik
Penerapan prinsip pemberian umpan balik yang positif pada residen dalam pembelajaran
prosedur klinik. Pemberian umpan balik sebaiknya mengikuti prinsip-prinsip umum
seperti langsung, spesifik, konstruktif.
6. Penguasaan ketrampilan(skill mastery)
Kemampuan untuk melakukan bagian-bagian prosedur klinik yang dilatihkan dalam
kondisi sebenarnya tanpa kesalahan.
7. Otonomi(skill autonomy)
Kemampuan untuk melakukan seluruh prosedur klinik yang dilatihkan dalam kondisi
sebenarnya tanpa kesalahan.
Tahapan Procedural Skills Tutorial
Ada dua model tahapan dalam melakukan procedural skill tutorial yang disampaikan pada
tulisan ini.
Dengan melihat 7 prinsip procedural skills tutorial diatas John H. George, PhD dan Frank
X. Doto, MS mengembangkan Five Steps Method yang dilakukan dalam procedural skills
tutorial.
Step 1. Overview
Residen sebaiknya memahami mengapa ketrampilan yang dilatihkan dibutuhkan,dan
bagaimana penggunaan ketrampilan klinik ini dalam pelayanan pasien(sesuai dengan prinsip
konseptualisasi.
Step 2. Silent demonstration
Demonstrasi ketrampilan oleh tutor tepat seperti bagaimana prosedur tersebut harus
dikerjakan, tanpa deskripsi verbal (silent demonstration). Demonstrasi semacam ini akan
memberikan gambaran mental kepada residen bagaimana prosedur ini dilaksanakan dengan
baik dan benar (sesuai dengan prinsip visualisasi).
Step 3. Verbalisasi
Tutor mengulang demonstrasi dengan menjelaskan masing-masing langkah. Tahap ini dapat
dimanfaatkan untuk bertanya dan meminta klarifikasi (sesuai dengan prinsip verbalisasi).
Step 4. Berlatih, umpan balik
Residen mengulang langkah-langkah prosedur secara verbal dengan tujuan agar lebih
memahami pelaksanaan prosedur klinik dan mampu mengingat langkah-langkah yang harus
dikerjakan (sesuai dengan prinsip verbalisasi dan umpan balik).
Step 5. Verbalisation
Residen berlatih melaksanakan prosedur klinik yang dilatihkan. Tutor perlu melakukan
observasi dan memberikan umpan balik dalam tahap ini (sesuai dengan prinsip practice, dan
correction and reinforcement).
Metode lima langkah (Five Steps Method) dapat diterapkan dengan mudah pada pelatihan
prosedur klinik apapun. Jika peserta didik mengalami kesulitan dalam berlatih prosedur
klimik tertentu, perceptor atau tutor mungkin perlu melihat beberapa hal seperti:
Learner trait ability
Kondisi ini terkait dengan inherent inability peserta didik seperti tegang, koordinasi
motorik, dan motorik halus.
Inadequate/Inappropriate Task Description and/or Demonstration
Peserta didik tidak dapat melihat dengan baik demonstrasi prosedur, waktu yang
tersedia masih kurang.
Imprinting of Previous Incorrect or Obsolete Performance
Peserta didik menggunakan teknik yang sudah biasa dilakukan walaupun teknik
tersebut salah. Sering terjadi pada kasus in office based procedures karena dikerjakan
di ruang pelatihan tanpa anestesia.
Improper Correction/Reinforcement
Kesalahan menerima feedback dari tutor sehingga salah dalam melakukan prosedur.
Affective Factors
Seperti ketakuta, intimidasi, bingung, malu, kurang percaya diri, merasa tidak
terampil, cemas.
Inaccurate Learner Perception of Performance
Peserta didik tidak mampu mengingat prosedur yang harus dilakukan dan yang tidak
perlu dikerjakan.
Disamping Five Steps Method dalam melakukan procedural skills tutorial, ada juga
metode lain yang bisa digunakan seperti yang disampaikan oleh Dr. Jason Frank dan Janet
Nuth dibawah ini;
A Assess the learner
B Basic Concepts
C Contraindications/ Complications
D Demonstrate the Procedure
E Explain and Breakdown the Steps
F Feedback/ Answer Questions
E (Learner) Explains and Verbalizes Steps
D (Learner) Demonstrates the Procedure
F Feedback on performance
A Assess the learner
Pada tahap ini, tutor melakukan eksplerasi untuk mengetahui kesiapan pengetahuan
peserta didik/residen/mahasiswa pada ketrampilan klinik yang akan dilatihkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menyuruh mereka menjelaskan kepada tutor. Setelah itu perserta
didik/peserta latih dapat menyiapkannya.
B Basic Concepts
Peserta latih atau peserta didik sudah harus memahami aspek kognitif dari ketrampilan
klinik yang akan dilatihkan. Bahkan peserta latih/peserta didik sudah mengetahui
instrumen dan alat-alat yang perlu disiapkan.
C Contraindications/ Complications
Peserta didik atau peserta latih sudah seharusnya mengetahui kapan prosedur klinik tidak
boleh dilakukan dan apa komplikasi yang bisa terjadi.
D Demonstrate the Procedure
Disini peserta latih atau peserta didik menyaksikan tutor yang sedangan melakukan
demonstrasi/peragaan tindakan atau prosedur klinik yang akan dilatihkan secara
utuh/keseluruhan. Tutor memberikan gambaran yang benar pada mental mereka tentang
ketrampilan yang dilakukan.
E Explain and Breakdown the Steps
Preceptor atau tutor mengulang prosedur dan melakukang breaking menjadi langkah-
langkah yang dapat diulang dan dijelaskan sehingga peserta dapat dengan detail
memahaminya.
F Feedback/Answer Questions
Berikan feedback positif dan konstruktif kepada peserta ketika mereka sedang berlayih
prosedur. Sebaliknya peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
tentang langkah-langkah dalam keseluruhan prosedur yang dilatihkan.
E (Learner) Explains and Verbalizes Steps
Peserta didik atau peserta latih mendiskusikan bagaimana tahapan-tahapan atau langkah-
langkah prosedur klinik yang akan dilatihkan. Hal dapat membantu mereka secara baik
mengingatnya.
D (Learner) Demonstrates the Procedure
Pada tahap ini peserta didik atau peserta latih melakukan praktik dengan diawasi oleh
tutor. Latihan dapat dimulai dari bagian-bagian yang lebih ringan, baru diikuti dengan
melatih secara keseluruhan. Latihan dilakukan terus menerus sampai tercapai kompetensi
yang diharapkan.
F Feedback on performance
Disamping feedback yang selalu diberikan oleh tutor, pada tahap ini juga diharapkan
feedback dari peserta sebagai bentuk self-assessment bersifat specifik dan segera setelah
latihan. Pastikan bahwa feedback yang diberikan tidak bersifat menghakimi, dan
berdasarkan kenyataan saat latihan (performance-based), dan untuk kepentingan
perbaikan performa prosedur klinik itu sendiri.
Ringkasan
Ketrampilan klinik merupakan komponen sangat penting dalam praktik klinis, disamping
pengetahuan dan sikap perilaku. Diperlukan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip
dan langkah-langkah dalam melakukan procedural skills tutorial sehingga terjadi alih
pengetahuan dan ketrampilan dengan baik. Ada 7 prinsip yang perlu dipahami dalam
melakukan procedural skills tutorial, yaitu Konseptualisasi, Visualisasi, Verbalisasi,
Praktik, Koreksi dan umpan balik, Penguasaan ketrampilan, dan Otonomi. Metode 5 tahap
dalam melakukan procedural skills tutorial merupakan metode sederhana dan dapat
diterapkan dalam pelatihan semua ketrampilan klinik.
LOGO
PROCEDURAL SKILL
TUTORIAL
I Made Darmayasa
Topik:
Pendahuluan
Prinsip-prinsip
procedural skill tutorial
Langkah-langkah
procedural skill tutorial
yang efektif
Penilaian procedural
skill tutorialhttps://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:507532/FULLTEXT01.pdf
Clinical training skills is a basic and comprehensive part of health care education.
Procedures are an integral part of medical practice.
Most patients occasionally require a medical procedure during their regular care.
Pendahuluan:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1497230/
Pendahuluan:
Pasien setia pada dokter tertentu atau pindah ke
dokter lain oleh karena alasan kompetensi skill
dokternya.
Mahasiswa kedokteran atau residen sangat
antusias menunggu pembelajaran teknik/prosedur
klinis tertentu.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1497230/
Pendahuluan:
TutorialSuatu sesi pelatihan yang bertujuanmelatihkan suatu prosedur kliniktertentu
Pendahuluan:
See one, do one, teach one method
Sekarang ada:
• Model/mock
• Komputer
• Video
Preceptor(guru, pendamping, pendidik) bukan proctor(pengamat)
www.themegallery.com Company Name
Broad Categories of Procedural Skills
Based on the demand and requirement of a given speciality and teaching and learning needs of the learners:
Essential Procedural Skills
Elective Procedural Skills
Not required and not recommended
procedural skills
www.themegallery.com Company Name
Essential Procedural Skills:
Commonly encountered procedures (intravenous line insertion, lumbar puncture)
Life saving procedures (cardio-pulmonary resuscitation, intubation, vein section, CVP cath)
All procedures that every learner should be able to perform flawlessly and competently
www.themegallery.com Company Name
Elective Procedural Skills
Depending on the curricular goals of the program for the given group of learners and available and material resources.
This skills increase parallel to the rapid rise in the number of procedures and tendency towards specialization.
www.themegallery.com Company Name
Not required & not recommended procedural skills
All procedures that deem to be not suitable and/or not safe enough to teach and learn to the given group of learners
Depends on the program goals, specialty requirements and needs of the learners
www.themegallery.com Company Name
Tujuh prinsip dasar:
1. Konseptualisasi
2. Visualisasi
3. Verbalisasi
4. Praktik
5. Koreksi dan umpan balik
6. Penguasaan bagian-bagianketerampilan
7. Otonomi
www.themegallery.com Company Name
1. Konseptualisasi
Residen/Mahasiswaharus memahami elemenkognitif keterampilanyang akan dilatihkan.
www.themegallery.com Company Name
Apakah keterampilan yang sedangdilatihkan tersebut.
Mengapa harus dilakukan.
Kapan dilakukan dan kapan tidak dilakukan (indikasi & kontraindikasi).
Hal-hal yang harus diperhatikan selamamelakukan prosedur.
www.themegallery.com Company Name
1. Konseptualisasi
2. Visualisasi
Demonstrasi
Residen melihatketerampilandidemonstrasikan oleh tutor secara keseluruhan dariawal sampai akhir sehinggamahasiswa memiliki ’model’ tentang bagaimana prosedurtersebut dilaksanakan
“Hole part hole”
www.themegallery.com Company Name
3. Verbalisasi
Residen memiliki kesempatan untuk mendengarkan narasi masing-masing langkah dalam suatu prosedur klinik
www.themegallery.com Company Name
4. Praktik
Memberi kesempatankpd residen untukberlatih, mulai daribagian-bagianprosedur sampaipelaksanaan prosedursecara keseluruhan
Penuntun belajar
www.themegallery.com Company Name
5. Koreksi dan umpan balik
Penerapan prinsip pemberian umpan balikyang positif pada mahasiswa/residendalam pembelajaran prosedur klinik
www.themegallery.com Company Name
6. Penguasaan(Skill mastery)
Kemampuan untuk melakukan bagian-bagian prosedur klinik yang dilatihkandalam kondisi sebenarnya tanpakesalahan PRINSIP
www.themegallery.com Company Name
7. Skill autonomy
Kemampuan untuk melakukan seluruhprosedur klinik yang dilatihkan dalamkondisi sebenarnya tanpa kesalahan.
www.themegallery.com Company Name
FIVE STEPS METHOD
Step 1 Overview:
Residen sebaiknya memahami mengapaketerampilan yang dilatihkandibutuhkan,dan bagaimana penggunaanketerampilan klinik ini dalam pelayananpasien (sesuai dengan prinsipkonseptualisasi)
www.themegallery.com Company Name
FIVE STEPS METHOD
Step 2 visualisasi
Demonstrasi keterampilan oleh tutor tepatseperti bagaimana prosedur tersebutharus dikerjakan, tanpa deskripsi verbal (silent demonstration).
Demonstrasi semacam ini akanmemberikan gambaran mental kepadaresiden bagaimana prosedur inidilaksanakan dengan baik dan benar(sesuai dengan prinsip visualisasi).
www.themegallery.com Company Name
FIVE STEPS METHOD
Step 3 verbalisasi
Tutor mengulang demonstrasi denganmenjelaskan masing-masing langkah. Tahap ini dapat dimanfaatkan untukbertanya dan meminta klarifikasi.
www.themegallery.com Company Name
FIVE STEPS METHOD
Step 4
Residen mengulang langkah-langkahprosedur secara verbal dengan tujuanagar lebih memahami pelaksanaanprosedur klinik dan mampu mengingatlangkah-langkah yang harus dikerjakan(sesuai dengan prinsip verbalisasi danumpan balik).
www.themegallery.com Company Name
FIVE STEPS METHOD
Step 5
Residen berlatih melaksanakan prosedurklinik yang dilatihkan. Tutor perlumelakukan observasi dan memberikanumpan balik dalam tahap ini; prinsip
practice,
correction, and
reinforcement.
www.themegallery.com Company Name
Barriers to Procedural Skill Teaching
Lack of motivation
Wrong images of the procedures
Learners inherent inability
Difficult to transferring the skills
www.themegallery.com Company Name
Referensi
1. Amin, Eng KH. Basics in medical education. Singapore: World Scientific; 2006
2. George JH, Doto FX. A simple five-step for teaching clinical skills. Family Medicine 2001; 33(8): 577-8
www.themegallery.com Company Name
LOGO
32
top related