proposal proyek akhir perencanaan ulang afvoer...
Post on 12-Mar-2019
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROPOSAL PROYEK AKHIR
Perencanaan Ulang Afvoer Jambon Kecamatan Semanding
Kabupaten Tuban Jawa Timur
Disusun Oleh:
Satria Candra Septian Wahyu Indra Kusuma
3108030141 3108030158
Dibimbing Oleh :
Ir.Edy Sumirman
19581212198701 1 001
PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2011
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
ABSTRAK
Banjir merupakan bencana yang cukup meresahkan warga sekitar. Seiring dengan
perkembangan jaman dan berkembangnya pula bangunan-bangunan di Kab.Tuban khususnya
Kec.Semanding, bangunan tersebut seperti gedung- gedung atau pabrik-pabrik. Tidak sedikit
pabrik-pabrik atau rumah-rumah warga yang membuang limbah pabrik atau limbah rumah
tangga kedalam saluran, akhirnya mengakibatkan banjir diwilayah tersebut. Selain itu masih
banyak wilayah yang digenang banjir akibat tidak adanya saluran yang memadai. Oleh karena
itu, dibuatkannya saluran yang memadai didaerah yang rawan banjir dan normalisasi pada
saluran yang sudah ada. Sehingga dapat menanggulangi bencana banjir tersebut.
Kata kunci: Banjir, Perencanaan Ulang Afvoer Jambon, Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban.
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Tuban sebagai wilayah otonom di Provinsi Jawa Timur dapat dikatakan pesat
dalam segi ekonomi. Secara astronomi Kabupaten Tuban terletak di antara 111,30°-112,35°
Bujur Timur. Yang menyebabkan berkembangnya perekonomian kabupaten tuban dikarenakan
letaknya yang geografis berada diwilayah pantai utara jawa. Sebagai jalur perekonomian tersebut
tentunya mempengaruhi kehidupan masyarakat Kabupaten Tuban dari segi kemampuan
pemberdayaan ekonomi, apalagi didukung dengan pengembangan industri yang mulai
bermunculan di daerah ini.
Kecamatan Semanding adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tuban Jawa Timur.
Kecamatan Semanding terletak paling selatan kota Tuban dan menjadi batas wilayah. Semanding
merupakan wilayah berbukit dengan kemiringan rata-rata lebih dari 15°. Kecamatan Semanding
sering diguyur hujan yang curah hujannya cukup besar, akibatnya sering terjadi banjir. Suatu hal
yang dapat juga dinyatakan disini bahwa akibat dari banjir merupakan salah satu faktor yang
mendorong terjadinya urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Karena lahan-
lahan sawah yang terus menerus dilanda banjir.
Penyebab terjadinya banjir di kecamatan Semanding disebabkan oleh curah hujan yang
cukup besar, belum adanya saluran didaerah banjir, kondisi vegetasi didaerah saluran dan
rusaknya sebagian plengsengan di Afvoer Jambon.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu, dan kemampuan yang dimiliki
penyusun, maka masalah yang dibahas meliputi:
• Apakah diperlukan perencanaan ulang dimensi saluran?
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
• Bagaimana keadaan existing Afvoer Jambon Kec.Semanding Kab.Tuban?
• Apa yang menyebabkan banjir di Kec.Semanding?
1.3. Tujuan
• Merencanakan dimensi saluran agar dapat menampung debit banjir yang ada.
• Menormalisasi keadaan Afvoer Jambon di Kec.Semanding.
• Pemasangan plengsengan dan perencanaan pembuatan saluran baru didaerah banjir.
1.4. Batasan Masalah
• Perhitungan Debit rencana.
• Keadaan existing Afvoer Jambon.
• Perhitungan Tinggi hujan rencana.
1.5. Lokasi
Lokasi studi untuk tugas akhir ini terletak di Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban
Propinsi Jawa Timur, seperti terlihat pada gambar 1.1
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
Gambar 1.1 Peta Lokasi
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
Secara administrasi batas wilayah Kecamatan Semanding meliputi:
• Kecamatan Tuban di sebelah utara
• Sebelah timur terdapat Kecamatan Palang
• Sebelah selatan terdapat Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Grabagan
• Sebeleh barat terdapat Kecamatan Merakurak.
Batas koordinat Kecamatan Semanding adalah 607100 – 625700 mT dan 9221900 – 9236800
mU.
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan teori dasar yang digunakan sebagai dasar acuan perhitungan dalam proses
pengolahan data adalah sebagai berikut:
2.1. Curah Hujan Rata-rata
Selain data tersebut, curah hujan rata-rata dapat dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari
stasiun pencatat hujan. Banyak metode yang dapat digunakan untuk menghitung curah hujan
rata-rata tersebut di antaranya adalah dengan menggunakan Poligon Thiesen.
Metode Poligon Theisen menentukan bahwa setiap stasiun hujan terletak pada suatu wilayah
poligon tertutup yang mempunyai luas tertentu. Hujan rata-rata di daerah yang ditinjau diperoleh
dengan cara menjumlahkan hasil perkalian curah hujan dengan luas daerah pengaruh tiap stasiun
hujan dibagi total luas poligon.
Formula matematika perhitungan curah hujan rata-rata daerah dirumuskan sebagai berikut :
AnAAAAnRnARARARR
..........321...........3.32.21.1
++++++
= .......................................................................(2.1)
(Soewarno.1995:15)
Keterangan :
R = Hujan rata–rata (mm).
R1, R2, R3, ... Rn = curah hujan pada stasiun 1, 2, 3, .. ......, n.
A1, A2, A3, .... An = luas poligon stasiun 1, 2, 3, ........ , n.
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
2.2. Curah Hujan Rencana
Curah hujan rencana adalah curah hujan terbesar tahunan dengan suatu kemungkinan disamai
atau dilampaui, atau hujan yang terjadi akan disamai atau dilampaui pada periode ulang tertentu.
Metode analisis curah hujan rencana tersebut pemilihannya sangat tergantung dari kesesuaian
parameter statistik dari data yang bersangkutan, atau dipilih berdasarkan pertimbangan teknis-
teknis lainnya.
Curah hujan rencana ditetapkan berdasarkan periode ulang tertentu dan untuk keperluan analisa
banjir ditetapkan curah hujan rencana dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, atau 100 tahun.
Curah hujan rancangan dihitung berdasarkan analisis Probabilitas Frekuensi dengan mengacu
pada SNI M-18-1989 tentang Metode Perhitungan debit banjir. Metode perhitungan curah hujan
rancangan yang digunakan Metode E.J Gumbel
Metode E.J. Gumbel Type I dengan persamaan sebagai berikut :
SxxSn
YnYtRT R ∑ −+=
−
.................................................................................................(2.2)
1)( 2
−
−= ∑
−
nRRi
Sx ............................................................................................................(2.3)
(Soewarno.1995:18)
Keterangan :
RT = Curah hujan rencana ( mm)
R−
= Curah hujan rata-rata ( mm )
Sx = Standar deviasi
Yt = Reduced variate sebagai fungsi periode ulang T
Yt = - Ln [ - Ln (T - 1)/T]
Yn = Reduced mean sebagai fungsi dari banyaknya data n
Sn = Reduced standard deviation sebagai fungsi dari banyaknya
data n
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
T = Kala ulang (tahun)
Dengan mensubstitusikan ketiga persamaan di atas diperoleh :
n = Banyaknya data pengamatan
2.3. Banjir Rencana
Debit banjir rencana akan dipergunakan untuk menghitung dimensi atau penampang saluran
drainase. Untuk menghitung debit banjir rencana saluran drainase jalan digunakan rumus
rasional.
2.3.1. Rumus Rasional
Besarnya debit rencana dapat dihitung dengan rumus rasional sebagai berikut:
...................................................................................................(2.4)
(Subarkah, 1980:26)
Keterangan :
Q = debit banjir rencana ( m3/dt)
C = koefisien pengaliran rata-rata (dapat dilihat pada tabel 2.1)
I = intensitas hujan (mm/ jam )
A = luas sub pematusan ( km2 )
2.3.2. Intensitas hujan
Intensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi persatuan waktu dimana air hujan
terkonsentrasi. Analisa intensitas curah hujan ini tergantung dari data yang tersedia. Apabila
tersedia data curah hujan harian ( 24 jam ) maka dipergunakan rumus Mononobe sebagai
berikut:
AICQ ...278,0=
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
3/224 24
24
=
tcRI ………………………………………………………………..…………………(2.5)
(Subarkah,I.,1980:32)
Keterangan :
I : intensitas Curah Hujan ( mm/jam)
R24 = Rt : tinggi hujan rencana (mm)
tc : waktu konsentrasi ( jam )
tc = to + tf
tf = waktu inlet ( menit)
to = waktu aliran (menit)
..................................................................................(2.6)
.....................................................................................................(2.7)
(Subarkah, 1980:34)
Keterangan :
Lo = Jarak titik terjauh kefasilitas drainase (m)
L = panjang saluran (m)
Nd = Koefisien hambatan medan
S = kemiringan daerah pengaliran
V = kecepatan aliran ( m/dt)
167,0
28,33/2
=
SndxLoxxto
VLtf.60
=
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
2.3.3. Metode Distribusi Log Normal
Metode distribusi Log normal digunakan untuk mengetahui peluang frekuensi hujan yang akan terjadi jika parameter Cs dan Cv diketahui sesuai syarat pada tabel 2.1 karakteristik distribusi frekuensi.
Log R =
Dimana :
…………………………….(2.2)
.………………(2.3)
Cv = ………………………………….(2.4)
(Suripin ,2004:23)
2.3.4. Metode Distribusi Log Pearson Type III
Distribusi Pearson Type III digunakan jika Cv tidak diketahui sesuai syarat pada tabel 2.1 karakteristik distribusi frekuensi.
Rt = Dimana :
…...…….………………………………(2.5)
S = ….………….…………………….(2.6)
Cs = ..…………………………….(2.7)
Sd = .………………………………(2.8)
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
Tabel 2.1
KarakteristikDistribusi Frekuensi
Sumber : Suripin, 2004:30
Cv = ………..………………………………..(2.9)
Ck = ………………….(2.10)
Dimana :
Xi = Nilai varian ke-i
X = Rata-rata
N/n = Jumlah data pengamatan
Sd = Standar deviasi
Cv = koefisien varian
Cs = koefisien penyimpangan distribusi
Ck = koefisien kurtosis
(Suripin ,2004:23)
No Distribusi Frekuensi
Syarat Distribusi
Cs Ck
1 Normal 0 3
2 Log Normal 0 >3
3 Gumbel 1.139 5.403
4 Pearson Type III
Fleksibel Fleksibel
5 Log Pearson Type III
0 - 0.9 -
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
2.4. Uji Chi Kuadrat
Uji Chi Kuadrat diperlukan sebagai parameter kecocokan dari pendistribusi data yang digunakan.
.…………………………..(2.11)
= Parameter Chi kuadrat terhitung
Oi = Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke i
Ei = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i
(Suripin ,2004:23)
2.5. Uji Smirnov – Kolmogorov
Uji Smirnov – Kolmogorov diperlukan sebagai parameter pendukung kecocokan dari uji Chi Kuadrat.
X1
X2
Xm
Xn
………………………….(2.12)
……..……………….….(2.13)
= Peluang kejadian
m = Nomor urut kejadian
n = Jumlah data
= Distribusi normal standar
Sd = Standar deviasi
Xr = Curah hujan rata-rata
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
X = Curah hujan
= Peluang teoritis yang terjadi
(Suripin ,2004:23)
2.6. Analisa Debit Banjir Rencana
Analisa debit banir rencana digunakan untuk merencanakan bangunan yang dibutuhkan untuk pengendalian banjir.
Menggunakan metode rasional.
Q= …………………………………(2.14)
Q = Debit puncak banjir (m³/dtk)
A = Luas D.A.S (km²)
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
(Subarkah,I.,1980:48)
2.7. Intensitas Curah Hujan
Perhitungan intensitas untuk mengetahui curah hujan yang terjadi di lokasi studi.
Menggunakan rumus Dr. Mononobe.
I= ………………….………………...(2.15)
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
= Curah hujan maksimum periode ulang (mm)
Tc = Lamanya hujan (jam)
(Subarkah,I., 1980:20)
Untuk Tc menggunakan rumus Kirpich dimana Tc = t₀
t₀ = 0.0195 …………………...…………(2.16)
l₀ = Jarak terjauh pada lahan terhadap saluran (m)
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
S = Kemiringan rata-rata
(Subarkah,I., 1980:50)
2.8. Koefisien Pengaliran (C)
koefisien rata-rata gabungan dengan persamaan sebagai berikut:
CnCCCnAnCACAC
++++++
=........21
.......2.21.1...............................................................................(2.8)
(Subarkah, 1980:21)
keterangan :
C = koefisien pengaliran rata-rata (dapat dilihat pada tabel 2.1)
A1,A2,An = luas masing – masing tata guna lahan
C1,C2,Cn = koefisien pengaliran masing – masing lahan
Tabel 3.1 Koefisien Pengaliran (C)
No Tata guna lahan Koefisien pengaliran
1
2
3
Jalan beton dan aspal
Jalan kerikil dan jalan tanah
Bahu jalan:
Tanah berbutir halus
Tanah berbutir kasar
Batuan masif keras
Batuan masif lunak
0,70 – 0,95
0,40 – 0,70
0,40 – 0,65
0,10 – 0,20
0,70 – 0,85
0,60 – 0,75
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
No Tata guna lahan Koefisien pengaliran
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Daerah perkotaan
Daerah pinggir kota
Daerah industri
Pemukiman padat
Pemukiman tidak padat
Taman dan kebun
Persawahan
Perbukitan
Pegunungan
0,70 – 0,95
0,60 – 0,75
0,60 – 0,90
0,40 – 0,60
0,40 – 0,60
0,20 – 0,40
0,45 – 0,60
0,70 – 0,80
0,75 – 0,90
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Umum
Metodologi suatu perencanaan adalah cara dan urutan kerja suatu perhitungan untuk
mengatasi banjir di Afvoer.
3.2 Kajian Masalah
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya banjir adalah
• Jebolnya plengsengan.
• Banyaknya vegetasi di daerah saluran.
• Belum adanya saluran didaerah banjir.
3.3 Pengumpulan Data
Data –data yang diperlukan untuk tugas akhir kami antara lain:
- Data hujan.
- Skema afvoer.
- Jumlah penduduk
3.4 Penghitungan Hujan Rata-rata
3.4.1 Metode Poligon Theisen
Metode Poligon Theisen menentukan bahwa setiap stasiun hujan terletak pada suatu
wilayah poligon tertutup yang mempunyai luas tertentu. Hujan rata-rata di daerah yang ditinjau
diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian curah hujan dengan luas daerah pengaruh
tiap stasiun hujan dibagi total luas poligon.
Formula matematika perhitungan curah hujan rata-rata daerah dirumuskan sebagai berikut :
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
AnAAAAnRnARARARR
..........321...........3.32.21.1
++++++
= .......................................................................(3.1)
(Subarkah, 1980: 29)
Keterangan :
R = Hujan rata–rata (mm).
R1, R2, R3, ... Rn = curah hujan pada stasiun 1, 2, 3, .. ......, n.
A1, A2, A3, .... An = luas poligon stasiun 1, 2, 3, ........ , n.
3.5 Analisa
Analisa perencanaan pembangunan saluran diperlukan perhitungan yang matang supaya
saluran tersebut dapat menampung debit banjir yang menggenangi daerah banjir. Berikut adalah
perencanaan pembangunan saluran:
• Perencanaan ulang dimensi saluran Drainase.
Perencanaan pembuatan ini harus mempertimbangkan curah hujan, muka air banjir, debit
yang ada dan keadaan daerah sekitar.
• Pembuatan Saluran.
Perencanaan Pembuatan saluran pada area banjir yang belum ada salurannya.
• Normalisasi
Normalisasi terdiri dari; - pengerukan sedimen.
- pemasangan plengsengan.
3.6 Kesimpulan
Dalam perencanaan Afvoer hasil akhir yang didapatkan adalah terealisasikannya apa yang
telah direncanakan untuk perencanaan ulang Afvoer sesuai dengan apa yang telah diperhitungkan
dan apa yang telah ditetapkan.
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
Berikut ini adalah gambar Diagram alir Metodologi sebagai mana terlihat pada Gambar
3.1
3.7 Flow Chart Metodologi
Gambar 3.1 Flow Chart
Umum
Kajian Permasalahan - Akibat terjadinya banjir. • Jebolnya plengsengan. • Banyaknya vegetasi di daerah saluran. •Belum adanya saluran didaerah banjir.
Pengumpulan data
- Data hujan.
- Skema afvoer.
- Jumlah penduduk.
Menghitung hujan rata-rata menggunakan Metode Poligon Theisen
Analisa
Banjir
Kesimpulan
Selesai
Ya
Tidak
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
BAB 4 JADWAL KEGIATAN
No
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Persiapan2 Pengumpulan
Data3 Pembuatan
Proposal4 Analisa Data5 Pembimbingan
Tugas akhir6 Evaluasi7 Penyusunan
Laporan8 Persiapan Ujian
Tugas akhir9 Ujian Tugas
Akhir
Apr Mei JunUraian Kegiatan
Nop Des Jan Feb Mar
PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG AFVOER JAMBON
KEC. SEMANDING KAB. TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR
DIII TEKNIK SIPIL BANGUNAN AIR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN-INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2010
DAFTAR PUSTAKA
Subarkah,I.,1980: Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Bandung, Idea Dharma
Soewarno.1995: Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Hidrologi jilid 1, Bandung, Nova
top related