proposal tugas akhir binsar
Post on 19-Feb-2018
295 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
1/22
PROPOSAL TUGAS AKHIR
EVALUASI TEKNIS JALAN ANGKUT TAMBANG BATUBARA
PT. BUMI KARUNIA PERTIWI
DESA SIKUI KECAMATAN BARITO UTARA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan
Gelar Sarjana Teknikpada jurusan Teknik Pertambangan
Di!!n Ole" #
BINSAR RE$EKI SINAGA
NIM DBD %%% &%%'
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKARA(A
)AKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
*&%+
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
2/22
PROPOSAL TUGAS AKHIR
EVALUASI TEKNIS JALAN ANGKUT TAMBANG BATUBARA
PT. BUMI KARUNIA PERTIWI
DESA SIKUI KECAMATAN BARITO UTARA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan
Gelar Sarjana Teknikpada jurusan Teknik Pertambangan
Di!!n Ole" #
BINSAR RE$EKI SINAGA
NIM DBD %%% &%%'
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKARA(A
)AKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
*&%+
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
3/22
A. La,ar Belakan- Maala"
Akses jalan merupakan faktor penting dalam ketercapaian target batubara yang
dipindahkan. Sebelum menentukan geometri jalan yang akan dibuat maka perlu diketahui
alat angkut yang akan melaluinya. Jalan yang baik akan mendukung terpenuhinya target
produksi yang diinginkan dan produksi per dump truckjuga akan baik.
Geometri jalan yang harus diperhatikan yaitu, lebar jalan angkut dan kemiringan
jalan. Alat angkut atau truktruk tambang umumnya berdimensi lebih besar, panjang dan
lebih berat dibanding kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya. !leh sebab itu,
geometri jalan harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar alat angkut
tersebut dapat bergerak leluasa pada kecepatan normal dan aman. Geometri jalan angkut
selalu didasarkan pada dimensi kendaraan angkut yang digunakan. Dalam proses
penambangan terbuka, alat angkut yang digunakan adalah dump truck"A#ang su#andhi,
$%%&' &(. )hususnya dibidang pertambangan yang merupakan salah satu sumber
pendapatan *egara yang cukup besar yang memiliki potensi jangka panjang, serta
membuka peluang kerja bagi masyarakat untuk ikut serta mengembangkan potensi
sumberdaya manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada.
Sebagaimana yang telah diketahui bah#a +D- )omatsu merupakan alat angkut yang
mempunyai kontribusi besar terhadap total produksi. )egiatan pengangkutan ini harus
diiringi dengan kondisi jalan yang layak digunakan sebagai jalan produksi. +arus sesuai
dengan Teori Geometri Jalan Standar agar tidak terjadi kecelakakan kerja. Dengan
permasalahan tersebut, maka perlunya mengontrol keadaan jalan yang akan dilaluai agar
target produksi dan keselamatan operator di area penambangan dapat dijalankan.
/erdasarkan sur0ey yang dilakukan di lapangan masih ada poinpoin geometri jalan yang
tidak memenuhi kaedah menurut teori, seperti masih ada area yang tidak memiliki safety
berm,gradejalan rata1rata masih mencapai 2%3, sedangkangrade yang idealnya -3 dan
dumptruck tetap beroperasi dalam keadaan terpaksa karena mengejar target produksi,
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
4/22
masih terlihat bagian jalan yang tidak pakaidrainase, cross slopejalan angkut tidak jelas
dan kurangnya pera#atan jalan, sehingga saat hujan air tidak mengalir ke drainase secara
maksimal. /erdasarkan hal itu, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai E/al!ai
Tekni Jalan An-k!, Ta01an- Ba,!1ara 2ari L3kai 4ena01an-an ke Pela1!"an
PT. B!0i Kar!nia Per,i5i Dea Sik!i Ke6a0a,an Bari,3 U,ara Pr3/ini Kali0an,an
Ten-a".7
B. I2en,i8ikai Maala"
Dalam pelaksanaan studi kasus, identifikasi masalah bertujuan untuk
mempermudah dalam penyelesain masalah yang akan dibahas, sehingga pada tahap
penyelesain masalah tersebut dapat terurut dengan baik. Dalam studi kasus ini
masalahnya dapat dikelompokkan'
2. 4etode penambangan
$. Alat angkut yang digunakan
5. Geometri jalan tambang "Haulling road( belum memenuhi standar
&. 60aluasi jalan tambang
C. Ba,aan Maala"
7ntuk lebih fokusnya penelitian ini maka penulis membatasi masalah penelitian ini
pada geometri jalan tambang PT. )arunia /umi Perti#i yang meliputi'
2. 4engukur geometri jalan tambang PT. )arunia /umi Perti#i.
$. 4enghitung geometri jalan tambang dengan menggunakan rumus berdasarkan teori.
5. 4embandingkan standar jalan tambang yang ditetapkan menurut teori dengan kondisi
jalan di lapangan.
D. R!0!an Maala"
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
5/22
/erdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan di
atas maka untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah
ditinjau dari beberapa aspek diantaranya'
2. /agaimana hasil analisis perhitungan geometri jalan tambang di PT. )arunia /umi
Perti#i8
$. /agaimana perbandingan antara kondisi jalan tambang di lapangan dengan standar
yang seharusnya ditetapkan pada perusahaan pertambangan8
5. /agaimana hasil e0aluasi geometri jalan tambang dan faktor pendukung untuk dapat
diterapkan di PT. )arunia /umi Perti#i8
E. Lan2aan Te3ri
%. )!n-i Jalan An-k!,
Pemindahan tanah mekanis merupakan suatu proses penggalian dan
pemindahan tanah dengan menggunakan alatalat mekanis dari frontmenuju disposal.
Dalam proses penambangan, proses ini mutlak dilakukan sebagaimana yang diketahui
bah#a cadangan tambang terdapat di ba#ah permukaan bumi sehingga kita harus
melakukan proses penggalian terlebih dahulu untuk mendapatkan cadangan tambang
tersebut. 9olume tanah yang akan dipindahkan biasanya dinyatakan dalam beberapa
satuan 0olume yaitu /:4 "bank cubic meter(, ;:4 "loose cubic meter( dan ::4
"compacted cubic meter(.Pemindahan tanah mekanis ini berkaitan erat dengan kondisi jalan produksi.
Seperti yang diketahui, akses jalan merupakan salah satu faktor penting dalam
ketercapaian 0olume tanah yang dipindahkan. Sebelum menentukan geometri jalan
yang akan dibuat maka kita harus mengetahui 0olume tanah dan produkti0itas alat
angkut sehingga akan mendukung tercapainya target produksi yang diinginkan dan
produkti0itas per alat angkut juga akan baik. Ada beberapa faktor yang perlu
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
6/22
diperhatikan dalam pemilihan alat yang akan digunakan out put yang diinginkan,
material yang akan digali dan kondisi tempat kerja.
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
7/22
d. Motor graderuntuk meratakan dan mera#at jalan angkut
e. Alat gilas "compactor( untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan
*. Ge30e,ri Jalan Ta01an-
Geometri jalan yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya pada
umumnya, yaitu lebar jalan angkut dan kemiringan jalan. Alat angkut atau truktruk
tambang umumnya berdimensi lebih besar, panjang dan lebih berat dibanding
kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya. !leh sebab itu, geometri jalan harus
sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar alat angkut tersebut dapat
bergerak leluasa pada kecepatan normal dan aman. Geometri jalan angkut selalu
didasarkan pada dimensi kendaraan angkut yang digunakan. Dalam proses
penambangan terbuka, alat angkut yang digunakan adalah dump truck "A#ang
su#andhi, $%%&' &(.
Dari pendapat A#ang Su#andhi di atas dapat disimpulkan bah#a geometri
jalan harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan.
a. Le1ar Jalan
;ebar jalan angkut pada tambang pada umumnya dibuat untuk pemakaian
jalur ganda dengan lalu lintas satu arah atau dua arah. Dalam kenyataanya, semakin
lebar jalan angkut maka akan semakin baik proses pengangkutan dan lalu lintas
pengangkutan semakin aman dan lancar. Akan tetapi semakin lebar jalan angkut,
biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan dan pera#atan juga akan semakin besar.
7ntuk itu perlu dilakukan e0aluasi agar keduanya bisa optimal.
2( ;ebar Jalan Angkut pada )ondisi ;urus.
;ebar jalan minimum pada jalan lurus dengan jalur ganda atau lebih,
menurutAASHTO manual rular ing way design, lebar jalan dikali jumlah jalur
dan ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian tepi kiri dan
kanan jalan.
L0in9 n. W, : ;n : %< ;&=+. W, Jumlah jalur
?t > ;ebar alat angkut "m(
$( ;ebar Jalan Angkut pada Tikungan
;ebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat lebih besar dari pada jalan
lurus. +al ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya penyimpangan lebar
alat angkut yang disebabkan oleh sudut yang dibentuk oleh roda depan dengan
badan truk saat melintasi tikungan. 7ntuk jalur ganda, lebar jalan minimum
pada tikungan dihitung berdasarkan pada'
a( ;ebar jejak roda
b( ;ebar juntai atau tonjolan "overang( alat angkut bagian depan dan
belakang pada saat membelok
c( Jarak antar alat angkut saat bersimpangan
d( Jarak jalan angkut terhadap tepi jalan
@umus yang digunakan untuk menghitung lebar jalan angkut minimum
pada belokan adalah'
W0in9 * ; U : )a : )1 : $ < : C
C 9 $ 9 > ;U : )a : )1
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
9/22
;ebar jalan angkut pada tikungan untuk dua jalur dapat dilihat pada
gambar $ berikut,
Sumber! Awang Suwandi, "#$$%&
Gambar $. ;ebar Jalan Angkut pada Tikungan untuk $ Jalur
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
10/22
)eterangan'
?min > lebar jalan pada belokan "m(
n > jumlah jalur
7 > lebar jejak roda "centre to centre tyre( "m(
< > lebar juntai "o0erhang( depan "m(
/ > lebar juntai belakang "m( > lebar bagian tepi jalan "m(
: > jarak antar kendaraan "m(
Ad > jarak as roda depan dengan bagian depan dump truck."m(
Ab >ijarak as roda belakang dengan bagian belakang dump truck "m( > sudut penyimpangan "belok( roda depan "o(
Pada gambar 5 berikut adalah bentuk sudut penyimpangan kendaraan,
Sumber! Awang Suwandi "#$$% ! (&
Gambar 5. Sudut Penyimpangan )endaraan
1. Jari?jari 2anSuperelevasi
)emampuan alat angkut dump truckuntuk mele#ati tikungan terbatas, maka
dalam pembuatan tikungan harus memperhatikan besarnya jarijari tikungan jalan.
4asingmasing jenis dump truck mempunyai jarijari lintasan jalan yang
berbeda. Perbedaan ini dikarenakan sudut penyimpangan roda depan pada setiap
dump truck belum tentu sama. Semakin kecil sudut penyimpangan roda depan
maka jarijari lintasan akan terbentuk semakin besar. Dengan semakin besarnya
jarijari lintasan maka kemampuan truk untuk melintasi tikungan tajam berkurang.
Selain itu, jarijari tikungan sangat tergantung dari kecepatan kendaraan karena
semakin tinggi kecepatan maka jarijari tikungan yang dibuat juga harus besar.
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
11/22
7ntuk menentukan nilai Jarijari tikungan minimum dengan mempertimbangkan
kecepatan "9(, gesekan roda "f( dan superelevasi, maka rumus yang digunakan
adalah'
R=VR
2
127 (e+ f) Rmax=
VR2
127 (emax+fmax)
"Silvia Sukirman, )***&
)eterangan'
@ > Jarijari belokan "m(
9@ > )ecepatan "kmBjam(
e >superelevasi
f > gesekan roda "friction factor(
+ubungan jarijari tikungan dengan kecepatan untuk e.ma+ > 2%3 yang
direncanakan dalam keadaan jalan datar terlihat pada tabel 2 berikut'
Tabel 2. Jarijari Tikungan 4inimum untuk )ecepatan @encana 5% kmBjam
"Awang Suwandi, #$$%! (&
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
12/22
Tabel $. Anggka Superelevasiyang Direkomendasikan
Jarijari tikungan,feet
)ecepatan, mph
2% 2 $% $ 5% C5
% %.%& %.%&
2%% %.%& %.%& %.%&
2% %.%& %.%& %.%& %.%
$% %.%& %.%& %.%& %.%& %.%
5%% %.%& %.%& %.%& %.%& %.% %.%=
=%% %.%& %.%& %.%& %.%& %.%& %.%
2%%% %.%& %.%& %.%& %.%& %.%& %.%&
Sumber! Bima Marga ")**$&
Dalam pembuatan jalan menikung, jarijari tikungan harus dibuat lebih besar
dari jarijari lintasan alat angkut atau minimal sama. Jarijari tikungan jalan angkut
juga harus memenuhi keselamatan kerja di tambang atau memenuhi faktor
keamanan yang dimaksud adalah jarak pandang bagi pengemudi di tikungan, baik
horiontal maupun 0ertikal terhadap kedudukan suatu penghalang pada jalan
tersebut yang diukur dari mata pengemudi. +al lain yang tidak bisa diabaikan
dalam pembuatan tikungan adalahsuperelevasi, yaitu kemiringan melintang jalan
pada tikungan. 4enurut Sukirman "2EEE'i&( besarnya angka superelevasi dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut'
,
-fe
2$,
$
=+
)eterangan'e > angka superele0asi
f >friction factor
9 > kecepatan "kmBjam(
@ > jarijari tikungan "m(
/ina marga menganjurkan superele0asi maksimum 2%3 untuk kecepatan
rencana C5% kmBjam dan -3 untuk kecepatan rencana 5% kmBjam, sedangkan untuk
jalan kota dapat dipergunakan superele0asi maksimum =3. 7ntuk kecepatan
-
7/23/2019 Proposal Tugas Akhir Binsar
13/22
rencana F-% kmBjam berlaku f > %,%%%= 9 %,2E$ dan untuk kecepatan rencana
yaitu senilai antara -%122$ kmBjam berlaku f > %,%%2$ 9 %,$&.
7ntuk mengatasi gaya sentrifugal yang bekerja pada alat angkut yang
sedang mele#ati tikungan jalan ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama
dengan mengurangi kecepatan dan, kedua adalah membuat kemiringan ke arah titik
pusat jarijari tikungan, yaitu dengan membuat elevasiyang lebih rendah ke arah
pusat jarijari tikungan dan membuat ele0asi yang lebih tinggi ke arah terluar jari
jari tikungan. )emiringan ini berfungsi untuk menjaga alat angkut tidak terguling
saat mele#ati tikungan dengan kecepatan tertentu.
:ara pertama sangat tidak efisien karena #aktu hilang yang ditimbulkan
akan besar, oleh karena itu cara kedua dianggap lebih baik. Apabila suatu
kendaraan bergerak dengan kecepatan tetap pada bidang datar atau miring dengan
lintasan berbentuk lengkung seperti lingkaran, maka pada kendaraan tersebut
bekerja gaya sentrifugal mendorong kendaraan secara radial keluar dari jalur
jalannya, berarah tegak lurus terhadap kecepatan. 7ntuk dapat mempertahankan
kendaraan tersebut tetap pada jalurnya seperti pada gambar & berikut ini.
Sumber! Silvia Sukirman, ")***! ./& Gambar &. Gaya Sentrifugal pada Tikungan
4aka perlu adanya gaya yang dapat mengimbangi gaya tersebut sehingga
terjadi suatu keseimbangan.
6. Ke0irin-an Jalan An-k!, ;Grade
top related