rapita bab i.docx
Post on 19-Jan-2016
34 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN1
1.1. Latar Belakang Proyek..............................................................................1
1.2. Maksud Dan Tujuan Proyek......................................................................2
1.3. Gambaran Umum Proyek..........................................................................2
1.3.1. Nama Proyek......................................................................................3
1.3.2. Lokasi Proyek....................................................................................4
1.3.3. Pihak-Pihat Terkait............................................................................3
1.3.4. Data Teknis Proyek............................................................................4
1.4. Lingkup Kerja Praktek (KP).....................................................................4
Gambar 1. 1 Lokasi Proyek Pembangunan Bali Paragon Resort Hotel..................3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Proyek
Pada saat ini perkembangan bisnis hotel di Indonesia semakin
berkembang. Hampir di semua kota dibangun hotel-hotel. Dari mulai hotel
berbintang satu sampai hotel berbintang lima. Hotel dapat berkembang dimana
saja, baik di kota besar maupun kecil. Pada saat ini hotel sudah berkembang
menjadi sebuah bidang bisnis yang sangat menjanjikan dan menguntungkan,
dimana semua masyarakat modern yang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan
atau hiburan sangat membutuhkan jasa penginapan atau hotel.
Sebagai salah satu daerah pariwisata yang terkenal di mancanegara dengan
kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing, Provinsi Bali selayaknya
mempersiapkan potensi pariwisata yang menarik sebab Provinsi Bali merupakan
daerah pariwisata yang menjanjikan. Potensi pariwisata yang disiapkan antara lain
wisata alam, wisata budaya dan lain-lain dalam upaya meningkatkan kunjungan
wisatawan.
Oleh karena itu, hotel menjadi salah satu pendorong utama dalam
meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Indonesia khususnya di Provinsi Bali.
Sehingga bisnis hotel memiliki prospek yang sangat menjanjikan meskipun dalam
pengelolaannya membutuhkan modal usaha yang besar dan tenaga kerja yang
banyak. Akan tetapi tidak sedikit dari para pengusaha-pengusaha yang ada di
Indonesia tergiur dan mulai menanamkan modalnya dibidang perhotelan demi
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya disamping memberikan
kenyamanan bagi tamu hotel. Para pelaku bisnis ini diharapkan memperlakukan
tamu hotel seperti raja dan memperlakukan tamu hotel sebagai patner dalam usaha
karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya tamu hotel yang
menggunakan fasilitas hotel tersebut.
Setiap tahun kunjungan wisatawan ke Bali terus meningkat yang
mengakibatkan pemerintah Provinsi Bali menyadari bahwa peningkatan sarana
dan prasarana kepariwisataan tidak cukup hanya dengan mengembangkan dan
melestarikan obyek wisata saja, namun yang tidak kalah pentingnya adalah
1
tersedianya banyak fasilitas yang layak dan dapat dipilih sesuai kebutuhan
wisatawan selama berlibur, misalnya seperti fasilitas penginapan, fasilitas
hiburan, fasilitas rumah makan, fasilitas perbelanjaan dan lain-lainnya.
Jimbaran merupakan salah satu daerah yang sangat strategis sehingga
menjadi salah satu daerah yang sangat cocok untuk dikembangkan sebagai salah
satu tempat pariwisata di Provinsi Bali. Jimbaran merupakan daerah yang cukup
dekat dengan beberapa objek wisata di Bali Selatan dan bandara. Berdasarkan hal
tersebut dan pertimbangan seperti mudahnya akses untuk menuju kawasan
tersebut serta adanya suatu peluang bisnis yang cukup menjanjikan di daerah
Jimbaran, Bali yang menjadi dasar dibangunnya Bali Paragon Resort Hotel.
1.2. Maksud Dan Tujuan Proyek
Adapun maksud dan tujuan dibangunnya Bali Paragon Resort Hotel
secara umum sebagai berikut :
1. Secara ekonomi adalah untuk memperoleh keuntungan dari
penjualan jasa sewa penginapan ;
2. Ikut berpartisipasi dalam pembangunan kepariwisataan dengan
menyediakan fasilitas penginapan atau tempat beristirahat sejenak
yang memadai bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali ;
3. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan membantu
pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran ;
4. Membantu program pemerintah untuk mengembangkan dunia
kepariwisataan dalam rangka pemasukan devisa sebagai salah satu
pendapatan pemerintah.
1.3. Gambaran Umum Proyek
Proyek pembangunan Bali Paragon Resort Hotel merupakan suatu
kawasan bangunan yang terdiri dari beberapa gedung yaitu Gedung A, Gedung B,
Gedung C, serta Gedung D, meliputi ground floor, 1st floor, 2nd floor, 3rd floor, 5th
floor dan roof deck. Proyek pembangunan ini beralamat di Jalan Raya Kampus
Udayana, Jimbaran-Bali. Bangunan Bali Paragon Resort Hotel terdiri dari
beberapa item pekerjaan, antara lain:
2
a. Pekerjaan tanah terdiri dari perkerjaan : Galian, timbunan dan lapisan
urugan di bawah bangunan gedung, dibawah jalan dan landscape sesuai yang
tercantum dalam gambar rencana.
b. Ground Floor terdiri dari pekerjaan : Fitness centre, SPA, Pantry, Panel room,
Restaurant, Coffee Shop, Kitchen, Pool & Kids Pool, Lobby, Internal
Laundry, Musholla, Office, Clinis room, dan Room.
c. 1st Floor terdiri dari pekerjaan : Room, Pantry Bar, Lobby, Luggage Room,
Art Shop, Kitchen, Restaurant, dan Kids Club.
d. 2nd Floor terdiri dari pekerjaan : Room, dan Meeting Room.
e. 3rd Floor dan 5th Floor terdiri dari pekerjaan Room saja.
f. Roof Deck terdiri dari pekerjaan : Roof Tank, Pompa Booster, Heat Pump
Kap, Outdoor Unit AC, Storage Tank, Pompa Sirkulasi Air Panas, Passeger
Lift, dan Service Lift.
Adapun rencana pembangunan dari Bali Paragon Resort Hotel adalah
sebagai berikut pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Rencana Pembangunan
1.3.1. Lokasi Proyek
Proyek Pembangunan Bali Paragon Resort Hotel berlokasi di Jimbaran,
Kabupaten Badung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.2.
3
Gambar 1. 2 Lokasi Proyek Pembangunan Bali Paragon Resort Hotel
4
Pada proyek pembangunan Bali Paragon Resort Hotel, Jimbaran, Bali
adapun batas-batas sitenya antara lain :
- Utara : Jalan Parigata
- Timur : Jalan Raya Kampus Udayana
- Barat : Rumah Warga
- Selatan : Rumah Warga
1.3.2. Identitas Proyek
1) Nama Proyek : Pembangunan Bali Paragon Resort Hotel
2) Pemilik Proyek : PT. Bali Persada Nusantara
3) Sumber Dana : Swasta (Owner)
4) Nilai Kontrak : Rp. 35.505.046.435,00 (Tiga Puluh
Lima Milyar Lima Ratus Lima Juta
Empat Puluh Enam Ribu Empat Ratus
Tiga Puluh Lima Rupiah)
5) Kontraktor Pelaksana : PT. Waringin Megah
6) Manajemen Konsultan : PT. Bali Persada Nusantara
Konsultan Struktur : Eske_12
Konsultan Arsitektur : B.H.A Architecture
Konsultan M & E : PT. Bali Persada Nusantara
Konsultan Lanscape : PT. Bali Persada Nusantara
Konsultan QS : PT. Bali Persada Nusantara
1.3.3. Data Teknis Proyek
Data teknis proyek pembangunan Bali Paragon Resort Hotel ini adalah
sebagai berikut :
1. Rencana Bangunan
Luas bangunan Bali Paragon Resort Hotel adalah 18257 m2
5
2. Sistem Struktur
Struktur bawah (pondasi) dalam proyek ini menggunakan
pondasi sumuran dengan mutu beton K225.
Pile Cap dan Tie Beam menggunakan mutu beton K300.
Struktur bangunan A dan B pada ground floor dan 1st floor
menggunakan beton bertulang, baik itu kolom, balok dan plat
dengan mutu beton K300 sedangkan untuk 2nd floor sampai
dengan roof deck menggunakan mutu beton K250.
Struktur bangunan C (Pondasi-Dak Atap) menggunakan mutu
beton K300.
Struktur bangunan D menggunakan mutu beton K300.
Dinding beton dan basement kolam renang menggunakan mutu
beton K400.
3. Dinding
Dinding pada proyek ini menggunakan pasangan bata ringan (hebel)
dengan campuran semen MU dan air sedangkan untuk dinding kolam
renang mempergunakan beton bertulang.
4. Penutup Atap
Untuk bangunan A, B dan D pada proyek ini menggunakan atap
genteng 2ink Valum. Baja yang digunakan adalah baja dengan mutu
Bj 37 (PPBBI-83) atau ASTM A 36 yang memiliki tegangan leleh
minimal Fy = 240 MPa.
5. Jangka waktu
Pelaksanaan pembangunan proyek ini adalah 469 hari kalender yang
terhitung dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan 18 Desember
2014
1.4. Kemajuan Proyek
Untuk mendapatkan informasi mengenai kemajuan proyek, dapat dilihat
melalui hubungan antara waktu dan persentase pelaksanaan pekerjaan yang sudah
diselesaikan. Hubungan ini dibuat dalam bentuk kurva ‘S’. Kurva ‘S’ bertujuan
6
memberikan gambaran mengenai waktu pelaksanaan pekerjaan dan sebagai
kontrol mengenai kemajuan dan kemunduran proyek. Untuk Time schedule dan
kurva S terlampir
1.5. Lingkup Kerja Praktek (KP)
Selama melaksanakan kerja praktek pada Proyek Pembangunan Bali
Paragon Resort Hotel , kegiatan pokok yang penulis lakukan antara lain :
1. Mengamati teknik pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehingga dapat
membandingkan dengan teori yang di dapat di perkuliahan;
2. Mengamati pekerjaan struktur, arsitektur dan MEP;
3. Melakukan pengumpulan data dan informasi sebagai bahan untuk
menyusun laporan kerja praktek.
Mengingat singkatnya waktu kerja praktek dibandingkan dengan waktu
pelaksanaan proyek, serta melihat juga pekerjaan bangunan yang begitu banyak
maka untuk mengetahui pelaksanaan proyek secara keseluruhan tidaklah
mungkin, oleh karena itu lingkup kerja praktek perlu dibatasi. Pengamatan yang
dilakukan yaitu pada Gedung B dan C.
1.6. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data-data laporan
kerja praktek ini berupa data primer dan data sekunder.
1.6.1. Data Primer
1. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek, tentang hal-hal yang tidak dapat diamati
secara langsung di lapangan.
2. Observasi
Yaitu meninjau segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan
proyek. Hal ini bertujuan untuk pemahaman cara kerja para pelaksana
proyek.
3. Dokumentasi
7
Dokumentasi ini dilakukan mengabadikan proses pekerjaan proyek
sehingga dapat di pergunakan sebagai referensi untuk proses
pekerjaan di proyek yang lainnya. Hal ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan proyek.
1.6.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain. Data sekunder ini berupa studi dari buku-buku, literatur ataupun data-data
yang sudah ada pada instansi terkait seperti : gambar struktur, RKS (rencana
kerja dan syarat-syarat) dan time schedule (terlampir). Data sekunder diperoleh
dari pengumpulan data-data dan materi yang terkait dengan permasalahan serta
materi yang dibahas dari buku-buku atau literatur yang ada (studi literatur). Data
ini akan dipergunakan sebagai pedoman atau acuan untuk menganalisis
permasalahan yang ada. Data sekunder yang didapat dipergunakan untuk
membahas permasalahan pada laporan kerja praktek.
8
top related