referat stroke perdarahan subarachnoid
Post on 12-Dec-2015
207 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Stroke Perdarahan SubarachnoidNAMA : NOVITA PUTRI WARDANI
PEMBIMBING : DR. ZAKI, SP. S
Pendahuluan
Perdarahan subarachnoid (PSA) menyiratkan adanya darah didalam ruang subarachnoid akibat beberapa proses patologis.
insidennya 62% pendarahan subarachnoid timbul pertama kali pada 40-60 tahun. Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering menyerang usia 25-50 tahun.
Angka mortalitas dan morbiditas meningkat seiring usia dan perburukan keseluruhan kesehatan pasien. Kemajuan dalam manajemen PSA telah menghasilkan pengurangan relatif pada angka mortalitas yang melebihi 25%.
Definisi
Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba ke dalam rongga diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid).
Anatomi
Epidemiologi
PSA menduduki 7-15% dari seluruh kasus GPDO (Gangguan Peredaran Darah Otak). Prevalensi kejadiannya sekitar 62% timbul pertama kali pada usia 40-60 tahun. Dan jika penyebabnya adalah MAV (malformasi arteriovenosa) maka insidensnya lebih sering pada laki-laki daripada wanita.
Etiologi
Aneurisma sakular
MAV
Ruptur aneurisma mikotik
Angioma
Neoplasma
Trombosis kortikal
PSA dapat mencerminkan diseksi sekunder darah dari hematom intraparenkim (misal perdarahan dari hipertensi atau neoplasma)
2/3 kasus PSA non-traumatik disebabkan ruptur aneurisma sakular
Faktor lingkungan yang dihubungkan dengan defek dinding pembuluh darah dapat termasuk usia, hipertensi, merokok dan arterosklerosis.
Gejala klinis PIS PSA Non Hemoragik
Defisit fokal Berat Ringan Berat ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Sangat Hebat Ringan
Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak, kec lesi di batang otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali
Penurunan kesadaran Ada Ada Tidak ada
Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada
Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak ada Sering dari awal
Gangguan bicara Bisa ada Jarang Sering
LCS Berdarah Berdarah Jernih
Paresis/Gangguan N III Tidak ada Bisa ada Tidak ada
Derajat Perdarahan Subarachnoid (Hunt and Hess)
Derajat 0 : tidak ada gejala dan aneurisma belum ruptur
Derajat 1 : sakit kepala ringan
Derajat 2 : sakit kepala hebat, tanda rangsang meningeal, dan kemungkinan adanya defisit saraf kranialis
Derajat 3 : kesadaran menurun, defisit fokal neurologi ringan
Derajat 4 : stupor, hemiparesis sedang sampai berat, awal deserebrasi
Derajat 5 : koma dalam, deserebrasi
Derajat Perdarahan Subarachnoid (WFN)
WFN Grade GCS Motor defisit
I 15 Tidak ada
II 14-13 Tidak ada
III 14-13 Ada
IV 12-7 Ada/tidak ada
V 6-3 Ada/tidak ada
Prosedur DiagnostikAnamnesis
• Kapan terjadinya gejala?• Apakah gejala timbul secara perlahan-lahan atau tiba-tiba
• Apakah gejala terjadi saat istirahat atau saat beraktifitas?
• Apakah terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial?
• - Apakah pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya?- Apakah ada anggota keluarga yang menderita hal yang sama?- Apakah pasien memiliki factor resiko?
Pemeriksaan Fisik dan Neurologis
• Status Generalisata• Gangguan fungsi saraf kranialis• Tingkat kesadaran• kekuatan motorik dan• Ada tidaknya tanda perangsangan meningeal serta
• Reflex yang meningkat.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap, kadar ureum, elektrolit, glukosa darah, foto toraks, dan EKG
• CT-Scan• Angiografi• MRI• Lumbal Puncture
Diagnosis Banding
Stroke hemoragik
Stroke iskemik
Meningitis aseptic
Meningitis meningokokus
Penatalaksanaan
Penatalaksanaa stroke dapat dibagi dalam 4 kategori, yaitu:
Penatalaksanaan umum
Penatalaksanaan khusus
Prevensi dan penanggulangan komplikasi
Rehabilitasi
• Perawatan jalan nafas, sistem respirasi, dan sistem kardiovaskuler
• Pengelolaan keseimbangan cairan dan elektrolit• Pengelolaan nutrisi dan metabolisma• Pengendalian tekanan darah• Prevensi dan pengobatan infeksi sekunder
Penatalaksanaan umum
• Terapi trombolitik• Anti-agregasi trombosit• Antikoagulan• Hemodilusi• Neuroprotektan• Antagonis kalsium• Tindakan operatif
Penatalaksanaan khusus
• Pneumonia aspirasi, komplikasi kardiovaskuler
• Penanggulangan dehidrasi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Infeksi saluran kemih• Emboli paru dan trombosis vena dalam• Dekubitus• Terapi stress ulcer, kejang, agitasi dan
depresi
Prevensi dan penanggulanan
komplikasi
• Rehabilitasi fungsional• Rehabilitasi psikososial
Rehabilitasi
Penatalaksanaan Perdarahan Subarachnoid
Penderita dengan tanda Grade I & II
• Identifikasi nyeri kepala
• Bed rest total• Hati-hati pemakaian
obat sedatif• Pasang infus
Penderita dengan Grade III, IV, atau V
• Lakukan penatalaksanaan ABC
• Intubasi endotrakheal• Hindari penggunaan
sedatif yang berlebihan
Pencegahan vasospasme
• Pemberian nimodipin dimulai dengan dosis 1-2 mg/jam IV pada hari ke 3 atau oral 60 mg setiap 6 jam selama 21 hari
• Pengobatan dengan triple H
• Angioplasti transluminal
Antifibrinolitik
• Epsilon aminocaproid dengan dosis 36 gram/hari atau traxenamid acid dengan dosis 6-12 gr/hari
Antihipertensi
• Obat antihipertensi diberikan bila TDS > 160 mmHg dan TDD > 90 mmHg atau MAP > 130 mmHg
• Obat antihipertensi yang dipakai adalah Labetalol (IV) 0,5-2 mg/menit sampai mencapai maksimal 20 mg/jam
Hiponatremi
• NaCl 0,9% IV 2-3 L/hari
• NaCl Hipertonik 3% 50 ml 3xsehari
Kejang
• Fenitoin 15-20 mg/kgBB/hari
Hidrosefalus
• Akut • Dianjurkan
ventrikulostomi• Kronik• Dilakukan pengaliran
cairan serebro spinal secara temporer atau permanen seperti ventriculo peritoneal shunt
Terapi Tambahan
Laksania (pencahar)
Analgesik
Asetaminofen ½ - 1 gr/4-6 jam
Kodein fospat 30-60 m oral atau IM 4-6 jam
Tylanol dengan kodein
Pada pasien yang sangat gelisah dapat diberikan: haloperidol IM 1-10 mg tiap 6 jam, petidin IM 50-100 mg atau morfin SC atau IV 5-10 mg/4-6 jam, midazolan 0,06-1,1 m/kg/jam
Cegah stress ulcer
Antagonis H2
Antasida
PPI
Pepsid 10 mg iv 2x1 atau zantac 50 mg iv 2x1
Sucralfate 1 g dalam 20 ml air 3x1
KomplikasiKomplikasi neurologik
Vasospasme atau hidrosefalus
Komplikasi non-neurologik
Hipertensi dan hiperglikemia reaktif, edema paru, gangguan jantung
Komplikasi imobilisasi
Pneumonia, trombosis vena dalam, emboli paru, spastisitas, kontraktur, atrofi otot, infeksi saluran kemih, dekubitus, depresi, dll.
Prognosis
Munculnya defisit kognitif, bahkan pada kebanyakan pasien yang dianggap memiliki hasil akhir yang baik.
Angka ketahanan hidup dihubungkan dengan tingkatan PSA saat munculnya. Laporan menggambarkan angka ketahanan hidup 70% untuk grade I, 60% untuk grade II, 50% untuk grade III, 40% untuk grade IV dan 10% untuk grade V.
Daftar Pustaka
Alfa AY, Soedomo A, Toyo AR, Aliah A, Limoa A, et al. Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) Dalam Harsono ed. Buku Ajar Neurologi Klinis. Edisi 1. Yogyakarta: Gadjah Madya University Press; 2009. hal. 59-107
Lombardo MC. Penyakit Serebrovaskular dan Nyeri Kepala Dalam: Price SA eds. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 4th ed. Jakarta: EGC; 2008. p. 961-79
Listiono, Djoko. L. Stroke Hemorhagik. Ilmu Bedah Saraf. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama ; 2008. pg 180-204.
Jauch CE. Acute Stroke Management [Online]. 2007 Apr 9 [cited 2007 June 8]; Available from: URL:hhtp://emedicine.com/neuro-vascular/topic334.htm
Lindsay KW, Bone I. Localised Neurological Disease and Its Management. Neurology and Neurosurgery illustrated. London: Churchill Livingstone; 2004. p. 238-44
Feigin V. Memahami Faktor Resiko Stroke. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke. Jakarta: Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer; 2006. p. 22-43
Sacco RL, Toni D, Brainin M, Mohr JP. Classification Of Ischemic Stroke In: Clinical Manifestation In: Mohr JP, Choi DW, Grotta JC, Weir B, Wolf PA eds. Stroke Pathophysiology, Diagnosis, and Management. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2004. p 61-74
Mardjono M, Sidharta P. Mekanisme Gangguan Vaskular Susunan Saraf Pusat Dalam Mardjono M, Sidharta P eds. Neurologi Klinis Dasar. Edisi 9. Jakarta: PT Dian Rakyat; 2003. hal. 269-92
Caplan LR, Chung C-S. Neurovascular Disorders In: Goetz CG eds. Textbook Of Clinical Neurology. 2nd ed. Chicago: Saunders; 1996. p. 991-1016
Georgiadis D, Schwab S, Werner H. Critical Care of The Patient with Acute Stroke In: Therapy In: Mohr JP, Choi DW, Grotta JC, Weir B, Wolf PA eds. Stroke Pathophysiology, Diagnosis, and Management. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2004. p. 987-1024
Mendelow AD. Intracerebral Hemorrage In: Therapy In: Mohr JP, Choi DW, Grotta JC, Weir B, Wolf PA eds. Stroke Pathophysiology, Diagnosis, and Management. 4 th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2004. p. 1217-30
top related