referat tumor tulang
Post on 01-Jan-2016
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan
tulang yang tidak normal, tetapi umumnya lebih digunakan untuk tumor
tulang utama, seperti osteosarkoma, chondrosarkoma, sarkoma Ewing dan
sarkoma lainnya.2
Menurut Errol Untung Hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu
Bedah Orthopedy Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-
2004) tercatat 455 kasus tumor tulang yang terdiri dari 327 kasus tumor
tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang jinak (28%). Di RSCM jenis
tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati
yakni 22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang
ganas. Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam
stadium lanjut. Angka harapan hidup penderita kanker tulang mencapai 60%
jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru. Sekitar 75% penderita bertahan
hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Sayangnya penderita
kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga
penanganannya menjadi lebih sulit. Jika tidak segera ditangani maka tumor
dapat menyebar ke organ lain, sementara penyembuhannya sangat
menyakitkan karena terkadang memerlukan pembedahan radikal diikuti
kemoterapi.2
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 1
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal?
2. Apakah yang dimaksud dengan tumor tulang?
3. Apa sajapenyebab terjadinya tumor tulang?
4. Bagaimanakah klasifikasi dari tumor tulang?
5. Pembahasan dari tumor tulang?
6. Komplikasi dari tumor tulang?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
anatomi & fisiologi muskuloskeletal, tumor tulang, yang meliputi definisi,
etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, hasil pemeriksaan fisik,
pemeriksaan diagnostik, komplikasi, penatalaksanaanserta tindakan prevensi
yang dapat dilakukan dalam menghindari penyakit tumor tulang.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Menambah wawasan ilmu kedokteran pada umumnya dan radiologi pada
khususnya.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan pembelajaran bagi tenaga kesehatan
dari multidisiplin khususnya dalam hal penyakit tumor tulang.
3. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik senior dibagian Ilmu Radiologi Rumah Sakit Bina
Kasih Medan.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 2
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan fisiologi muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan
bertanggung jawabterhadap pergerakan. Komponen utama
sistemmuskuloskeletal adalah jaringan ikat.Sistem ini terdiri dari tulang,
sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringan-jaringankhusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini.1,2
1. Tulang
a. Bagian-bagian utama tulang rangka
Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang
adalah jaringan hidup yangakan menyuplai darah. Tulang banyak
mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam
kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi
sepertigadari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang
membuatnya kuat dan elastis.1
b. Fungsi utama tulang rangka1
1) Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi
bentuk tubuh.
2) Untuk memberikan suatu sistem pengungkit yang digerakan
oleh kerja otot-ototyang melekat pada tulang tersebut.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 3
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
3) Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-
elemen lain.
4) Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih serta
trombosit dalam sumsummerah tulang tertentu.
c. Struktur tulang
Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :1,2
1) Tulang panjang ditemukan di ekstremitas.
2) Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan.
3) Tulang pipih pada tengkorak dan iga.
4) Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra,
tulang-tulang wajahdan rahang.
Lapisan terluar dari tulang (cortex) tersusundari jaringan tulang
yang padat, sementara pada bagian dalam di dalam medulla
berupa jaringan sponge. Bagian tulang paling ujung dari tulang
panjang dikenal sebagaiepiphyseyang berbatasan
denganmetaphysis. Metaphysis merupakan bagian dimana
tulangtumbuh memanjang secara longitudinal. Bagian tengah
tulang dikenal sebagaidiaphysisyang berbentuk silindris.1
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 4
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
2. Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang.
Tulang-tulang inidipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
kapsul sendi, pita fibrosa, ligament,tendon, fasia, atau otot. Sendi
diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.1,2
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang
dihubungkan oleh serat-seratkolagen yang kuat. Sendi ini
biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.1,2
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan
dihubungkan oleh jaringan fibrosakuat yang tertanam kedalam
kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis
pubis.Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.1,2
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya
memungkinkangerakan yang bebas (misalnya, lutut, bahu, siku,
pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapasendi sinovial secara
relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini
dibungkusdalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial
tipis. Membran ini mensekresicairan sinovial ke dalam ruang
sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening,
tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 5
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Jumlah yangditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1
sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya
kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-selmononuklear.
Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan
sendi.1,2
B. Tumor tulang
1. Definisi
Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif dimana
sel-selnya tidak pernah menjadi dewasa. Tumor tulang primer merupakan
tumor tulang dimana sel tumornya berasal dari sel-sel yang membentuk
jaringan tulang, sedangkan tumor tulang sekunder adalah anak sebar
tumor ganas organ non tulang yang bermetastasis ke tulang.5
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif,
dimana sel-sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa. Dengan istilah lain
yang sering digunakan “Tumor Tulang”, yaitu pertumbuhan abnormal
pada tulang yang bisa jinak atau ganas.2,5
Tumor tulang merupakan kelainan pada sistem muskuloskeletal
yang bersifat neoplastik.Tumor dalam arti yang sempit berarti benjolan.
Sedangkan setiap pertumbuhan yang barudan abnormal disebut
neoplasma.2
2. Etiologi
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 6
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tulang merupakan organ ketiga yang paling sering diserang oleh
penyakit metastatik (penyakit dari suatu organ yang menyebar ke bagian
tubuh lainnya).2
Kanker yang paling sering menyebar ke tulang adalah kanker
payudara, paru-paru, prostat, tiroid dan ginjal. Bila dibandingkan antara
karsinoma dan sarkoma, maka jenis kanker yang lebih sering menyebar
ke tulang adalah karsinoma. Tulang pertama yang biasanya terkena
adalah tulang rusuk, tulang panggul dan tulang belakang; tulang-tulang
distal (ujung tubuh) jarang terkena.2,5
Penyebaran terjadi jika suatu tumor tunggal atau sekumpulan sel
tumor masuk ke dalam aliran darah dan melalui pembuluh darah di
kanalis Harves sampai ke sumsum tulang, dimana mereka
berkembangbiak dan membentuk pembuluh darah yang baru.Pleksus
vena Batson di tulang belakang memungkinkan sel-sel kanker masuk ke
dalam sirkulasi tulang belakang tanpa harus melalui paru-paru terlebih
dahulu. Aliran darah di dalam pleksus ini sangat lambat sehingga sel-sel
kanker bisa bertahan hidup dan mempertinggi angka kejadian metastase
kanker prostat ke tulang belakang.2
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-
akhir ini, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam
tubuh yaitu C-Fos dapat meningkatkan kejadian tumor tulang.4,7
a. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.
b. Keturunan.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 7
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
c. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit
Paget (akibat pajanan radiasi).
3. Klasifikasi Tumor Tulang
Klasifikasi menurut WHO ditetapkan berdasarkan atas kriteria
histologis, jenis diferensiasi sel sel tumor yang diperlihatkan dan jenis
intraseluler matriks yang diproduksi. Dalam hal ini dipertimbangkan
sifat sifat tumor asal usul sel serta pemeriksaan histologis menetapkan
jenis tumor bersifat jinak atau ganas.
Sel sel dari muskuloskeletal berasal dari mesoderm tapi kemudian
berdeferensiasi memjadi beberapa sel osteoklas, kondroblas, fibroblas dan
mieloblas. Oleh karena itu sebaiknya klasifikasi tumor tulang berdasarkan
atas sel, yaitu bersifat osteogenik, kondrogenik atau mielogenik, meskipun
demikian terdapat kelompok yang tidak termasuk dalam kelompk tumor
yaitu kelainan reaktif (reaktif bone) atau harmatoma yang sebenarnya
berpotensi menjadi ganas.
KLASIFIKASI TUMOR TULANG BERDASARKAN KRITERIA HISTOLOGIK TUMOR TULANG
Asal Sel Jinak Ganas
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 8
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Osteogenik Osteoma
Osteoid osteoma
Osteosarcoma
Parosteal osteosarkoma
Giant cell tumor Osteoklastoma
MielogenikSarkoma ErwingSarkoma reticulum
Limfosarkoma
Vaskuler Hemangioma Hemangioma
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 9
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
4. Pembahasan
Osteoma
merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan
(39,3%) dari seluruh tumor jinak tulang terutama terjadi pad usia
20 – 40 tahun. Bentuknya kecil tapi dapat menjadi besar tanpa
menimbulkan gejala gejala yang spesifik.
Lokasi Kelainan ini ditemukan pada tulang tengkorak seperti
maksila, mandibula, palatum, sinus paranasalis dan dapat pula pada
tulang tulang panjang seperti tibia dan femur.
Pemeriksaan radiologis pada foto rontgen osteoma berbentuk
bulat dengan batas tegas tanpa adanya destruksi tulang. Pada
pandangan tangensial osteoma terlihat seperti kubah.
Patologin Dapat ditemukan lesi pada tulang kompak
(compact osteoma) dengan sistem Harvers atau trabekula tulang
dengan sumsumnya disebut spongiosteoma. Strukturnya terdiri atas
jaringan tulang dewasa yang didominasi oleh struktur struktur
lamelar dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Osteoma yang
berlokasi pada tulang panjang biasanya bersifat multipel dan
merupakan bagian dari sindroma Gardner.
Diagnosa banding Osteokondroma, Parosteal osteosarkoma dan
Parostistis osifikans.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 10
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Gambar. Osteoma
OSTEOID OSTEOMA
Gambaran klinis Osteoid osteoma adalah tumor jinak,
jarang ditemukan (1,8%), terutama pada umur 10 – 25 tahun. Tumor
ini lebih sering pada laki laki daripada wanita dengan
perbandingan 2:1. Gejala yang paling menonjol adalah nyeri pada
suatu daerah tertentu dan menghilang dengan pemberian salisilat.
Lokasi osteoid osteoma pada femur (25%), tibia (25%), dan
sisanya pada daerah daerah lain, seperti pada tulang belakang.
Pemeriksaan radiologis Pada foto rontgen ditemukan adanya
daerah yang bersifat radiolusen yang disebut nidus didaerah diafisis di
kelilingi oleh suatu daerah skerosis yang padat, serta penebalan
kortikal yang merupakan reaksi pebentukan tulang, kadang kadang
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 11
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
pemeriksaan tomogram diperlukan untuk membantu menegakkan
diagnosa.
Patologi Kelainan terdiri atas jaringan seluler dengan tingkat
vaskularisasi yang tinggi dan jaringan tulang yang belum matang serta
jaringan osteoid. Diagnosa banding Asbes brodie, Sarkoma erwing
dan Periotitis kronis.
Gambar. Osteoma Osteoid
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 12
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
OSTEOBLASTOMA (OSTEOID OSTEOMA RAKSASA)
Gambaran klinis Tumor ini seperti osteoid osteoma
ditemukan pada dewasa muda dan lebih sering pada laki laki daripada
wanita. Gejala nyeri yang ditemukan lebih ringan dibanding osteoid
osteoma dan lebih jarang terjadi. Kelainan ini hanya merupakan 2,5%
dari seluruh tumor jinak.
Lokasi Osteoblatoma terutama ditemukan pada os vertebra dan
tulang tulang pendek lainnya seperti os ilium, costa, os phalanx dan os
tarsal.
Pemeriksaan radiologis terlihat adanya daerah osteolitik dengan
batas - batas yang jelas serta adanya bintik bintik kalsifikasi. Diameter
lesi bervariasi bisa sampai beberapa cm. Gambaran patologisnya mirip
osteoid osteoma tetapi gambaran sel dan vaskularisasinya lebih
menyolok. Diagnosis banding Osteoid osteoma.
Gambar. Osteoblastoma
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 13
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
KONDROMA
Disebut juga enkondroma, merupakan tumor jinak tulang
dengan frekuensi 9,8% dari seluruh tumor jinak tulang, biasanya
ditemukan pada usia dewasa muda tetapi dapat pula pada setiap umur.
Gejalanya biasanya berupa benjolan yang tidak nyeri.
Lokasi Terutama pada os phalanxs, os tarsal, costa dan tulang
tulang panjang yang bersifat soliter tapi dapat juga multiple sebagai
enkondromatosis yang bersifat kongenital (penyakit Ollier).
Pemeriksaan radiologis memperlihatkan adanya daerah
radiolusen yang bersifat sentral (enkondroma) antara metafisis dan
diafisis. Mungkin dapat ditemukan sedikit ekspansi dari tulang. Pada
tulang yang matur dapat ditemukan adanya bintik bintik kalsifikasi
pada daerah lusen.
Patologi Terdapat pembentukan tulang rawan yang matur
tanpa tanda tanda pleimof, mitosis, atau gejala gejala keganasan
lainnya. Sering ditemukan adanya perubahan miksoid pada jaringan
lunak, maka kelainan ini disebut sindroma Maffuci. Perubahan kearah
keganasan pada enkondromatosis (enkondroma multiple) lebih sering
dari pada enkondroma soliter. Tanda tanda keganasan biasanya
terjadi setelah umur 30 tahun dengan gejala gejala berupa nyeri,
pembesaran tumor yang tiba tiba dan erosi korteks tulang.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 14
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Gambar. Kondroma
OSTEOCHONDROMA
Merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh
tumor jinak tulang dan terutama ditemukan pada remaja yang
pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda. Gejala nyeri terjadi bila
terdapat penekanan pada bursa atau jaringan lunak sekitarnya.
Benjolan yang keras dapat ditemukan pada daerah sekitar lesi.
Lokasi osteokondroma biasanya pada daerah metafisis tulang
panjang khususnya femur distal, tibia proksimal dan humerus
proksimal. Osteokondroma juga dapat ditemukan pada tulang
scapula dan ilium. Tumor bersifat soliter dengan dasar lebar atau kecil
seperti tangkai dan bila multipel dikenal sebagai diafisis aklasia
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 15
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
(eksosotosis herediter multiple), yang bersifat herediter dan diturunkan
secara dominan gen mutan.
Pemeriksaan radiologis Ditemukan adanya penonjolan tulang
yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis
tetapi yang terlihat lebih kecil dibandingkan dengan yang ditemukan
pada pemeriksaan fisik oleh karena sebagian besar tumor ini diliputi
oleh tulang rawan. Tumor dapat bersifat tunggal atau multiple
tergantung jenisnya.
Patologi Ditemukan adanya tulang rawan hialin didaerah sekitar
tumor dan terdapat eksostosis yang berbentuk tiang
didalamnya. Lesi yang besar dapat berbentuk gambaran bunga
kol dengan degenerasi dan kalsifikasi di tengahnya.
Gambar. Osteochondroma
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 16
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
KONDROBLASTOMA JINAK
Merupakan tumor jinak yang jarang ditemukan dan terjadi pada
umur 10 – 25 tahun, sering ditermukan pada laki – laki
daripada wanita. Pertumbuhan tumor sangat lambat, gejala nyeri
sendi merupakan gejala utamanya.
Lokasi Kondroblatoma jinak berasal dari daerah epifisis dan
berkembang kearah metafisis. Tumor terutama ditemukan pada
epifisis tibia proksimal, femur distal dan humerus proksimal.
Pemeriksaan radiologis Pada foto roentgen terlihat refraksi
yang jelas pada tulang kanselosa yang dapat melebar di luar daru
daerah garis epifisis. Bentuknya eksentrik dengan korteks yang tipis
tetapi penetrasi keluar jarang terjadi. Batas batas tumor terlihat
reguler, tidak disertai dengan bintik bintik kasifikasi dengan adanya
gambaran deposisi kalsium.
Patologi Gambaran patologis ditandai dengan gejala - gejala
karasteristik dari banyaknya sel sel yang tidak berdiferensiasi dengan
sel sel yang bulat atau poligonal dari sel sel yang menyerupai
kondroblas dengan sel sel raksasa inti banyak dari sel osteoklas
yang diatur secara sendiri sendiri atau berkelompok. Hanya ditemukan
sedikit jaringan seluler dari matriks jaringan tulang rawan yang
disertai kalsifikasi fokal dan jaringan retikulin.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 17
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Gambar. Chondroblastoma
KONDROMIKSOID FIBROMA
Tumor ini biasanya didapatkan pada anak-anak dan dewasa
muda.Pada tulang panjang paling banyak di daerah metafisis dan
lokasinya eksentrik, paling sering pada tulang sekitar lutut.
Gambaran radiologik : tumor ini tampak sebagai daerah yang
radiolusen di daerah metafisis tulang panjang, letaknya eksentris,
berbatas tegas, kadang-kadang dengan pinggiran sklerotik. Korteks
menipis karena ekspansi tumor.Tidak ada reaksi
periosteal.Kalsifikasi jarang. Kadang-kadang terdapat gambaran
menyerupai busa sabun (soap-buble appearance).8
Diagnosis banding :8
Giant cell tumor& kista tulang aneurisma (aneurysmal bone cyst).
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 18
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Gambar. Kondromiksoid Fibroma8
GIANT CELL TUMOR
Tumor ini biasanya dijumpai pada usia dewasa, setelah terjadi fusi
tulang. Kebanyakan dijumpai pada usia 30-40 tahun. Pada tulang
panjang, tumor ini lokasinya pada ujung tulang (subartikuler), paling
sering sekitar sendi lutut.8
Gambaran radiologik : tampak daerah radiolusen pada ujung tulang
panjang dengan batas yang tidak tegas. Ada zona transisi antara
tulang normal dan patologik, biasanya kurang dari 1 cm.
Lesi biasanya eksentrik, bersifat ekspansif sehingga korteks menjadi
tipis. Tidak ada reaksi periosteal. Tumor yang sudah besar dapat
mengenai seluruh lebar tulang dan sering terjadi fraktur patologik.8
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 19
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Gambar. Giant Cell Tumor8
OSTEOSARKOMA
Merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan
prognosis yang buruk.Kebanyakan penderita berumur antara 10-25
tahun. Jumlah kasus meningkat lagi setelah umur 50 tahun yang
disebabkan oleh adanya degenerasi maligna, terutama penyakit
Paget.8
Paling sering ditemukan sekitar lutut, yaitu lebih dari 50 %. Tulang-
tulang yang sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal,
humerus proksimal, dan pelvis.Pada tulang panjang, tumor biasanya
mengenai metafisis.Garis epifiser merupakan barrier dan tumor
jarang menembusnya. Metastasis cepat terjadi secara hematogen,
biasanya ke dalam paru.8
Gambaran radiologik : tampak tanda-tanda destruksi tulang yang
berawal pada medula dan terlihat sebagai daerah yang radio lusen
dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium yang masih dini terlihat
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 20
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
reaksi periosteal yang gambarannya dapat lamelar atau seperti garis-
garis tegak lurus pada tulang (sunray appearance). Dengan
membesarnya tumor, selain korteks juga tulang subperiosteal akan
dirusak oleh tumor yang meluas ke luar tulang. Dari reaksi periosteal
itu hanya sisanya yaitu pada tepi yang masih dapat dilihat, berbentuk
segi tiga dan dikenal sebagai segi tiga Codman.Pada kebanyakan
tumor ini terjadi penulangan (ossifikasi) dalam jaringan tumor
sehingga gambaran radiologiknya variabel bergantung pada banyak
sedikitnya penulangan yang terjadi. Pada stadium dini gambaran
tumor ini sukar dibedakan dengan osteomielitis.8
Gambar . Osteosarkoma8
SARKOMA EWING
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 21
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
Tumor ganas primer ini paling sering mengenai tulang panjang,
kebanyakan pada diafisis.Tulang yang juga sering terkena adalah
pelvis dan tulang iga. Kira-kira 75 % dari penderita dibawah umur
20 tahun, paling sering umur 5-15 tahun.8
Metastasis terjadi cepat secara hematogen ke paru-paru atau tulang-
tulang lainnya di mana gambaran metastasisnya mirip dengan tumor
primernya.8
Tumor ini sensitif terhadap terapi penyinaran, tetapi tidak kurabel.
Sifat radio sensitif ini penting untuk diagnostik.8
Gambaran radiologik : tampak lesi destruktif yang bersifat infiltratif
yang berawal di medula; pada foto terlihat sebagai daerah daerah
radiolusen. Tumor cepat merusak korteks dan tampak reaksi
periosteal. Kadang-kadang reaksi periostealnya tampak sebagai
garis-garis yang berlapis-lapis menyerupai kulit bawang dan dikenal
sebagai onion peel appearance. Gambaran ini pernah dianggap
patognomonis untuk tumor ini, tetapi ternyata bisa dijumpai pada lesi
tulang lain.8
Tumor membesar dengan cepat, biasanya dalam beberapa minggu
tampak destruksi tulang yang luas dan pembengkakan jaringan lunak
yang besar karena infiltrasi tumor ke jaringan sekitar tulang.Kadang-
kadang tumor ini pada metafisis tulang panjang sehingga sukar
dibedakan dengan osteosarkoma. Juga tumor ini kadang-kadang
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 22
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
memberikan gambaran radiologik yang sukar dibedakan dengan
osteomielitis.8
Gambar. Sarkoma Ewing8
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 23
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
SIMPLE BONE CYST
Kista tulang ini bukan neoplasma tetapi gambaran radiologiknya
mirip dengan tumor jinak tulang.Selalu soliter dan biasanya
ditemukan pada metafisis proksimal humerus, femur, atau tibia.
Etiologinya tidak diketahui.8
Gambaran radiologik: tampak bayangan radiolusen pada tulang
dengan batas tegas dan tepi sklerotik. Korteks menipis dan kadang-
kadang mengembung keluar. Lesi dapat unilokuler atau
multilokuler.8
Gambar. Simple Bone Cyst8
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 24
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
ANEURYSMAL BONE CYST
Kelainan ini bukan neoplasma.Etiologinya tidak diketahi, diduga
kelainan vaskular yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah.
Kira-kira 70 % lesi ini dijumpai pada usia 5-20 tahun. Kelainan ini
dapat ditemukan pada tiap bagian dari skelet. Pada tulang panjang
biasanya di daerah metafisis.8
Gambaran radiologik : tampak daerah radiolusen pada tulang yang
memberi kesan adanya destruksi tulang. Lesi bersifat ekspansif,
korteks menjadi sangat tipis dan mengembung keluar.Gambaran
sangat mirip dengan giant cell tumor. Batas lesi tegas dan seringkali
disertai tepi sklerotik; sifat-sifat ini penting untuk membedakannya
dari giant cell tumor yang mempunyai batas tidak tegas.8
Gambar. Aneurysmal Bone Cyst8
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 25
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
5. Komplikasi
Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah :4,7
a. Gangguan produksi antibodi.
b. Infeksi akibat kerusakan sumsum tulang.
c. Fraktur patologik.
d. Gangguan hematologik.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif dimana sel-
selnya tidak pernah menjadi dewasa. Tumor tulang primer merupakan tumor
tulang dimana sel tumornya berasal dari sel-sel yang membentuk jaringan
tulang, sedangkan tumor tulang sekunder adalah anak sebar tumor ganas
organ non tulang yang bermetastasis ke tulang.
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif,
dimana sel-sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa. Dengan istilah lain yang
sering digunakan “Tumor Tulang”, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang
yang bisa jinak atau ganas.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 26
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
B. Saran
Agar terhindar dari penyakit tumor tulang sebaiknya klien harus
menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tumor
tulang.Pencegahan serangan tumor tulag dapat dilakukan dengan :
1. Filter air yang diminum
Penelitian telah menunjukkan bahwa air yang anda minum langsung
dari wastafel dapat menyebabkan tumor tulang.
2. Merendam daging yang akan dipanggang
Merendam daging sekitar satu jam ditujukan untuk mencegah daging
yangdipanggang menyebabkan tumor tulang.
3. Mengkonsumsi kopi
Kopi telah dikenal untuk mencegah berbagai jenis kanker termasuk
tumor tulang. Mengkonsumsi 4-5cangkir kopi sehari dapat
membantu mencegah tumor tulang.
4. Mengkonsumsi banyak air minum
Air dapat mengurangi risiko kanker dengan minum 8 gelas air setiap
hari.
5. Mengkonsumsi suplemen kalsium
Kalsium membantu memperkuat tulang serta sistem kekebalan tubuh
anda.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 27
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2.
Jakarta : EGC
2. Rasjad, Choiruddin. 2003. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makasar :
Bintang Lamimpatue
3. Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
4. Gole, Danielle & Jane Chorette. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan
Onkologi. Jakarta : EGC
5. Otto, Shirley E. 2003. Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC
6. Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
7. Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah.Vol III. Edisi 8. Jakarta : EGC
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 28
TUMOR TULANGKEPANITERAAN KLINIK SENIOR UNIVERSITAS MALAHAYATI
8. Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Badan Penerbit FK
UI.
KKS ILMU RADIOLOGIRUMAH SAKIT UMUM BINA KASIHMEDAN SUMATERA UTARA 29
top related