refleksi semangat pengasuhan dalam praktik arsitektur...

Post on 28-Sep-2020

1 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Menjadi Ibu-ibuRefleksi Semangat Pengasuhan

dalam Praktik Arsitektur Keseharian

Disampaikan dalam Seminar“Rumah‐Tangga: Masa Depan Dunia”Menjadi Ekologis – Institut Francais Indonesia (IFI)Jakarta, 10 Juni 2015

Agus S. EkomadyoInstitut Teknologi Bandungagus_ekomadyo@yahoo.co.id

Kekuatan Ibu (Rumah Tangga) dalam Arsitektur

• Nasihat Romo Mangunwijaya (Alm.) kepada Pak Eko Budihardjo (Alm)

“Yen nggawe omah iku bojomu kudu seneng”(kalau membuat rumah itu harus membuat istri senang)

(Dimuat dalam rubrik Rumah pada Kompas Minggu)

Kekuatan Ibu pada (Arsitektur) Asia Tenggara

• Apa yang mendefinisikan Asia Tenggara?

• Apa yang membuat kawasan ini mempunyai keunikan budaya saat mengalami proses Indianisasi (kerajaan Hindu‐Budha), Arabisasi (kesultanan Islam), dan Westernisasi (kolinialisme Eropa) ?

Semangat Pengasuhan di Era Pasca-Industri?

• Peradaban Industri/ pasca‐industri– Sistemik– Mesin?– Individualisme?– Free fight liberalism

• Deleuze and Guattari– Anti‐oedipus: 

capitalism and schizofrenia

• Pengasuhan: semangat yang terabaikan?

Melihat Pengasuhan, Melihat Keseharian

Arsitek – MASTER (craftmanship)

• Grand Architecture • Vernacular Architecture

Architecture without architect

Keseharian dan Pencarian Makna Arsitektural

• Ragawidya (Romo Mangun)• Neo‐vernacularism (Eko Prawoto)

• Dalam pemikiran fenomenologis, manusia adalah tubuh‐jiwa, jiwa yang menubuh, bukan tubuh sebagai wadah yang diisi oleh jiwa.

Genius Loci and the phenomenology of place

• Martin Heidegger– Questioning the human BEING through human 

experiences– Das Ding (the Thing) and Der Kug (the Jug)

• The essense of Being is in empty space that defined by physical forms

– Concept of Dwelling• Interaction between human and built environment

Istilah “Genius Loci” berasal kepercayaan bangsa Romawi tentang adanya ruh yang menjaga suatu tempat (a guardian spirit). Ruh inilah yang memberikan hidup bagi masyarakat untuk hidup dan bermukim, mendampingi mereka dari mulai kelahiran hingga akhir hayat.

From Being to BECOMING

We must change the Heideggerian Being into Deluzian Becoming (Dovey –2010)

Arsitektur MENJADI Ekologis, jika...

• Arsitektur dilihat dalam perspektif kemenjadian (becoming)– Bukan sekadar produk atau proses 

dalam menghasilkan produk, tetapi keseluruhan kerja arsitektural (yang sadar maupun bawah sadar)

• Praktik keseharian menjadi kasus bagaimana proses kemenjadian dalam arstitektur

• Perlu melepaskan diri dari kerangka (atau kerangkeng?) arsitek (profesional)

• Dengan kepekaan keseharian semangat pengasuhan, menjadi ibu‐ibu

• Jalan untuk mencapai keseimbangan menjadi EKOLOGIS

Menjadi Ibu-ibu dalam Arsitektur mulai dari Mana?

• Mengungkap rahasia pesan Romo Mangun ke Pak Eko Budihardjo– Ibu rumah tangga mengatur rumah 

supaya bisa berfungsi dengan baik– Masalah sehari‐hari, masalah yang 

tidak pernah selesai– Rumah buat ibu rumah tangga, 

memberikan kenyamanan dalam “tugas” menjaga kelangsungan hidup rumah

• Karakter Ibu‐ibu: Kegesitan (ubet) untuk menyiasati berbagai keadanan– Sikap adaptif

Desain, upaya upaya manusia untuk hidup adaptif

Matriniealisme dalam Arsitektur Asia Tenggara

Nick Fury

Semangat Pengasuhan Pengasuhan dalam Tatakelola

• Tatakelola = governance– Pengelolaan = management

• Lebih sekadar mengatur pekerjaan (to manage ‐ work), to govern berarti menjaga relasi orang yang terlibat dalam pekerjaan itu (to govern ‐people)

• Istilah lain untuk “governance” = tata pamong – Adanya unsur pengasuhan

• Semangat ibu‐ibu: menjaga semua anggota keluarga bisa beraktivitas sesuai dengan tugas masing‐masing– To govern a household

Tatakelola Arsitektur?

• Memahami tatakelola arsitektur akan sulit jika paradigma berarsitektur sebatas menghasilkan KARYA arsitektur

• Tatakelola arsitektur: pandangan yang melihat bagaimana suatu produk arsitektural bekerja dengan baik 

• Tatakelola arsitektur: melihat front stage (arsitektur yang dikonsumsi oleh pengguna) sekaligus back stage (arsitektur di‐maintain supaya bisa dikonsumsi)

“Mengasuh” Klien?

• Berapa jumlah arsitek yang mendapat proyek karena karyanya dianggap hebat?

• Berapa yang mendapatkannya karena “memelihara” klien?– (memelihara kepercayaan)

Design Works: Individual or Team?

• How teamworks, then design bureau, are governanced?

• Semangat pengasuhan = sense making?

Design with Client: Ani vs Aboy

• Tugas merancang rumah tinggal mahasiswa arsitektur ITB tahun 2005

• Merancang full estetika arsitektur (Ani) vs empati terhadap “desire” client (Aboy)– Nilai Akhir: Ani A+, Aboy A‐– Klien (dosen/ ibu2) lebih 

memilih Aboy sebagai karya favorit

• Lesson learned: menyediakan ruang kerja yang terbuka, sekalian bisa mengawasi anak‐anak yang bermain

Menafsir Keseimbangan: Relasi Ibu dan Ayah

• Referensi dari spiritualitas Islam

Sahabat (S): siapa yang harus ku hormati?Nabi Muhammad (NM): ibumuS: siapa lagi?NM: ibumuS: siapa lagi?NM: ibumuS: siapa lagi?NM: ayahmu

• Kekuatan ibu 3 kali lebih daripada ayah, namun keputusan akhir tetap ada di ayah

• Relasi antara esensi dan eksistensi?

Esensi dan Eksistensi

Krisis Eksistensi Masyarakat Pascaindustri?

• Manusia pasca‐industri mengalami krisis eksistensi karena proses industri yang cenderung tidak manusiawi

• Mendapatkan perhatian menjadi kebutuhan dasar manusia

• Apakah perhatian bisa didapatkan dengan mencari perhatian?– Fenomena medsos : perhatian semu

• Perhatian hakiki: hubungan naluriah ibu dan anak

“Care is Control”

• Perhatian hanya bisa didapatkan jika kita memberikan perhatian

• Who has the real power is who mostly care the others– The godfather

• Pendekatan paradigmatik untuk implementasi gagasan arsitektural, termasuk gagasan untuk menjadi ekologis

TERIMA KASIH

Memikirkan orang lain itu indah....

top related