reproduksi fungi
Post on 07-Dec-2014
670 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH MIKOLOGI
TENTANG
REPRODUKSI PADA JAMUR
OLEH
KELOMPOK 4
SYAFITRA (10.211.318)
BAYU TIRTA .K (10.211.351)
MAEMUNAH (10.211.339)
FADLIN (10.211.315)
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP MATARAM
2013/2014
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah
cendawan sebagai sinonim bagi fungi. dan Fungi memiliki bermacam-macam
bentuk.
Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir,
atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang
tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama
sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi
memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan
cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh
menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk
spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk
spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah
Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh
menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler
serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora
aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara
seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami.
Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.
Cara Reproduksi Fungi - Cara reproduksi Fungi sangat bervariasi. Meskipun
demikian, reproduksi Fungi umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara
seksual (perkembangbiakan generatif ) dan secara aseksual
(perkembangbiakan vegetatif ). Perkembangbiakan Fungi secara generatif adalah
perkembangbiakan yang diawali dengan peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang
didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda, yang disebut konjugasi.
Berdasarkan gametnya, proses ini dapat dikelompokkan sebagai isogami,
anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi.
Perhatikanlah Gambar dibawah ini.
Gambar 1. Isogami
Gambar 2. Anisogami
Gambar 3. Oogami
Gambar 4. Gametangiogami
Gambar 5. Somatogami
Gambar 6. Spermatiasi
Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukuran nya, bila gamet-
gamet tersebut tidak sama ukurannya disebut anisogami. Apabila peleburan 2
gamet tersebut yang berbeda adalah bentuk dan ukurannya, maka disebut oogami.
Pada oogami, ovum yang dihasilkan dalam oogoium dibuahi oleh spermatozoid
yang dibentuk dalam anteridium. Sedangkan yang disebut dengan
gametangiogami adalah bila peleburan isi 2 gametangium yang berbeda jenisnya
tersebut menghasilkan zigospora.
Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yang tidak
berdeferensiasi inti selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang
selanjutnya akan dibentuk askospora. Sedangkan spermatisasi yaitu peleburan
antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang
kemudian berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan menghasilkan
askospora.
Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga dapat terjadi melalui
beberapa cara. Cara reproduksi yang paling sederhana adalah dengan
pembentukan tunas (budding) yang biasa terjadi pada jamur uniseluler, misalnya
ragi (Saccharomyces cerevisiae). Perhatikan Gambar 7.
Gambar 7. Proses pembentukan tunas pada ragi
Pada reproduksi dengan cara ini, jamur membentuk semacam sel berukuran kecil
yang kemudian tumbuh menjadi sel ragi dengan ukuran sempurna yang akhirnya
terlepas dari sel induknya menjadi individu baru. Selain dengan tunas, reproduksi
aseksual juga dapat terjadi dengan fragmentasi dan spora aseksual. Fragmentasi
adalah pemotongan bagian-bagian hifa dan setiap potongan tersebut dapat
tumbuh menjadi hifa baru. Reproduksi jamur secara fragmentasi diawali dengan
terjadinya pemisahan hifa dari sebuah miselium. Selanjutnya hifa tersebut akan
tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru.
Pada kondisi tertentu, hifa akan terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil
spora aseksual). Cara reproduksi aseksual yang lain adalah dengan spora yang
disebut spora aseksual. Spora aseksual adalah spora yang dihasilkan
dari pembelahan secara mitosis. Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi
melalui spora yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora tersebut merupakan sebuah
sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi jamur. Hal ini mirip dengan
perkecambahan biji pada tumbuhan tingkat tinggi.
top related