rs cikini - hipertensi

Post on 10-Jul-2016

34 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

K E PA N I T E R A A N I L M U P EN YA K I T D A L A MP E R I O D E 2 9 F EB R UA R I - 7 M EI 2 01 6

FA KU LTA S K E D O K T E R A NU N I V E R S I TA S K R I S T E N I N D O N ES I A

HIPERTENSI

Pinanditho Latukolan 1161050211Stasya Zephora 1161050198Arum Nurlatifah 1161050134

LATAR BELAKANG

Di Negara berkembang seperti Indonesia, hipertensi menjadi masalah utama PTM yang menyebabkan kematian tertinggi selain kanker. Prevalensi hipertensi di Indonesia masih tinggi. Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Riskesdas 2013 yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 26,5% dari total penduduk Indonesia, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).

Promosi pencegahan hipertensi pada orang yang sehat merupakan cara paling efektif untuk menekan bertambahnya jumlah penderita hipertensi.

DEFINISI

Hipertensi menurut JNC VII merupakan peningkatan tekanan darah melebihi 140/90mmHg.

Bentuk Hipertensi:Hipertensi DiastolHipertensi SistoloikHipertensi Campuran

Jenis Hipertensi:Hipertensi Primer atau EssensialHipertensi Sekunder

Primer atau Essensial

90%

Ginjal7%

Hormonal dan lain-lain

3%

ETIOLOGI

Hipertensi PrimerTidak dapat diidentifikasi penyebabnya

Hipertensi SekunderDisebabkan oleh sleep apnea, obat-obatan, gangguan ginjal, coarctation aorta, pheochromocytoma, penyakit tiroid dan paratiroid

KLASIFIKASI

Menurut JNC VII

Menurut World Health Organization (WHO) dan International Society Of Hypertension Working Group (ISHWG)

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal < 120 Dan < 80

Normal < 130 Dan < 85

Normal tinggi / pra hipertensi

130 – 139 Atau 85 – 89

Hipertensi derajat I 140 – 159 Atau 90 – 99

Hipertensi derajat II 160 – 179 Atau 100 – 109

Hipertensi derajat III ≥ 180 Atau ≥ 110

FAKTOR RESIKO

GenetikJenis kelaminObesitasStresKurang olahragaPola asupan garam dalam dietKebiasaan merokok

PATOFISIOLOGI

Hipertensi Primer/Esensial

+

↑ Ketebalan dinding

pembuluh

↑ Reaktivitas

vaskular↑Volume plasma

Retensi garam dan

air

Ekskresi Na kurang memadai

Faktor Lingkungan

Pengaruh genetik

Defek dalam otot polos pembuluh

Defek dalam hemostasis Na

ginjal

Vasokonstriksi

fungsional

↑ Curah jantung

↑ Resistensi perifer lokal

Hipertensi

↑ HormonNatriuretik

• Pada tahap awal hipertensi primer curah jantung sedangkan tahanan perifer normal disebabkan peningkatan aktivitas simpatik.

Pada tahap selanjutnyacurah jantung kembali normal sedangkan tahanan perifer reflex autoregulasi

reflex autoregulasi : mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik yang normal.

karena curah jantung yang meningkat terjadi kontriksi sfingter prekapiler yang mengakibatkan penurunan curah jantung dan peninggian tahanan perifer

kelenjar adrenal -> aktivitas vasokontriksi. Medula adrenal mengsekresi epinefrin.

Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid -> memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah.

Vasokontriksi -> penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin

MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial

2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina3. Nokturia karena peningkatan aliran darah

ginjal dan filtrasi glomerolus4. Edema dan pembengkakan akibat

peningkatan tekanan kapiler

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK

1. Vital sign2. Inpeksi3. Palpasi4. Perkusi5. auskultasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium awal meliputi;• Urinalisis: protein, leukosit, erittrosit, dan silinder• Hemoglobin/hematokrit• Elektrolit darah• Ureum/kreatinin• Gula darah puasa• Kolesterol total• EKG TSHLeukosit darahTrigliserida, HDL dan kolesterol LDL

PEMERIKSAAN KOMPLIKASI

Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak, dan ginjal, karena komplikasi sering terjadi pada organ-organ tersebut

Untuk mengetahui ada tidaknya komplikasi maka sebaiknya dilakukan berbagai pemeriksaan di bawah ini, yaitu :

Pemeriksaan MataPemeriksaan JantungPemeriksaan GinjalPemeriksaan RutinPemeriksaan Otak

PRINSIP PENATALAKSANAAN

1. Menurunkan tekanan darah sampai normal

2. Meningkatkan kemungkinan kwalitas dan harapan hidupsi pasien .

3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul dan menormalkan seoptimal mungkin komplikasi yang sudah terjadi.

PENATALAKSANAAN: NON FARMAKOLOGIS

Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih

Meningkatkan aktifitas fisikMengurangi asupan natriumMenurunkan konsumsi kafein dan alkohol

PENATALAKSANAAN: FARMAKOLOGIS

Obat yang dianjurkan oleh JNC VII :a. beta‐bloker, (misalnya propanolol, atenolol), b. penghambat angiotensin converting

enzymes (misalnya captopril, enalapril), c. antagonis angiotensin II (misalnya

candesartan, losartan), d. calcium channel blocker (misalnya

amlodipin, nifedipin) dan e. alpha‐blocker (misalnya doksasozin).

Tabel 5. Tatalaksana hipertensi menurut menurut JNC7Klasifikasi Tekanan Darah

TDS (mmHg)

TDD (mmHg)

Perbaikan Pola Hidup

Tanpa indikasi yang memaksa

Dengan indikasi yang memaksa

Normal < 120 Dan <80 Dianjurkan

Prehipertensi 120-139 atau80-89

Ya Tidak indikasi obat Obat-obatan untuk indikasi yang memaksa

Hipertensi derajat 1

140-159 Atau90-99

Ya Diuretic jenis Thiazide untuk sebagian besar kasus, dapat dipertimbangkan ACEI, ARB, BB, CCB, atau kombinasi

Obat-obatan untuk indikasi yang memaksa

Obat antihipertensi lain (diuretika, ACEI, ARB, BB, CCB) sesuai kebutuhan

Hipertensi derajat 2

≥160 Atau ≥100

Ya Kombinasi 2 obat untuk sebagian besar kasus umumnya diuretika jenis Thiazide dan ACEI atau ARB atau BB atau CCB

Indikasi Khusus Diuretik B Blocker ACEI ARB CCB Antialdosteron

Gagal Jantung + + + + +

Pasca MCI + + +

Risiko tinggi PJK + + +

Diabetes Mellitus + + + + +

Penyakit ginjal kronik

+ + +

Cegah stoke berulang + +

PENCEGAHAN

Perubahan pola makan Pembatasan penggunaan garam hingga 4-6 gr per

hari, makanan yang mengandung soda kue, bumbu penyedap dan pengawet makanan.

Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan, kuning telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan margarin).

Menghentikan kebiasaan merokok, minum alkohol Olah raga teratur Hindari stres

KOMPLIKASI

STROKERETINOPATY HIPERTENSILVHCORONARY HEART DISEASEANGINA PECTORISMYOCARD INFARKGAGAL GINJAL

LEFT VENTRIKEL HYPERTROPHY

Haemoraghic Stroke

Ischemic Stroke

CORONARY HEART DISEASE

RETINOPATY HIPERTENSI

PROGNOSIS

Faktor yang mempengaruhi prognosis

top related