rsa irfan haris
Post on 16-Nov-2015
297 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
RHINOSINUSITIS AKUT
Disusun Oleh:
Irfan Haris11/317404/KU/14639Pembimbing:
dr. Luh Putu Lusy Indrawati, M.Kes, Sp.THT-KL
NIP 19670430 199602 2001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER PROFESI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015LAPORAN KASUS
Identitas Pasien Nama
: Nn. CN
No RM
: 16345xx
Umur
: 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswa
Alamat
: Cilacap
Tgl Kunjungan: 17 Maret 2015
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poliklinik THT-KL RSUP Dr. Sardjito Ruang Rhinologi dengan keluhan hidung kiri meler dan hidung kanan mampet. Kedua lubang hidung sering meler dan mampet sejak 1 bulan yang lalu, diperparah terutama ketika pagi hari. Keluhan bertambah berat hingga sekarang. Lendir encer berwarna bening putih. Pasien mengeluh lendir mengalir ke tenggorokan. Pasien juga mengeluh sering bersin di pagi hari dan mata berair. Terkadang ketika ada debu pasien juga bersin. Pasien menyangkal adanya nyeri wajah, gangguan penciuman, keluhan di tenggorokan, dan keluhan di telinga. Pasien belum berobat.Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit serupa disangkal Riwayat asma : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat darah tinggi : disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit keluarga yang serupa disangkal Riwayat alergi pada keluarga disangkalResume Anamnesis Hidung tersumbat (+), discharge (+) jernih,penurunan penghiduan (-), nyeri pada frontal (-), demam (-), post nasal drip(-), keluhan tenggorok(-), keluhan telinga(-)Pemeriksaan Fisik Tekanan Darah: 112/74 mmHg Denyut Nadi: 75x/m Laju Pernafasan: 25x/m Suhu: 36 oC Inspeksi Hidung : dbn Palpasi Hidung : dbn Rhinoskopi anterior sinistra et dextra : mukosa cavum nasi hiperemis (-), discharge (-), konka edem (-) Perkusi pada kedua pipi : nyeri (-) Pemeriksaan cavum oris : dbn Pemeriksaan orofaring : dbn Pemeriksaan telinga : dbnPemeriksaan Penunjang Endoskopi cavum nasi: mukosa cavum nasi hiperemis (-), discharge (-), konka edem (-)Diagnosis Rhinosinusitis AkutManajemen Coamoxiclav 3x625 mg Mukolitik: Vectrin 3x1 (Erdostein) Dekongestan: Rhinofed 2x1 (Pseudoefedrin & Terfenadin)Edukasi Follow up 7 hari kemudian Jika gejala tidak mereda, kemungkinan perlu dilakukan tes alergiPEMBAHASAN
Anatomi Hidung
Persarafan Bagian depan dan atas mendapat persarafan sensoris dr nervus ethmoidalis anterior, cab. N.nasoliliaris dr N.oftalmikus Rongga hidung persarafan sensoris dr n.maksillarisVaskularisasi Hidung luar : a.facialis < cab.dari a.carotis eksterna dan aopthalmica < cab dr a.carotis interna Hidung bagian dalam :a.carotis eksterna(a.sphenopalatina,a.palatina mayor,a.labialis superio,a.nasalis lateralis) dan a.carotis interna (a.ethmoidalis ant et post)Sinus Paranasal
Fungsi Sinus Paranasal Sebagai pengatur kondisi udara Sebagai penahan suhu Membantu keseimbangan kepala Membantu resonansi suara Perubahan tekanan udara Membantu produksi mukus untuk memberikan rongga hidungDefinisi Rhinosinusitis Rhinosinusitis yaitu inflamasi pada hidung dan sinus paranasal yang dikarakteristikan minimal 2 gejala atau lebih (nasal obstruction, nasal discharge, facial pain, penurunan penghiduan)Klasifikasi rhinosinusitis Rhinosinusitis akut (12minggu)Etiology dan predisposisi Rhinitis Alergi Virus : Rhinovirus, Adenovirus, influenza virus, parainfluenza virus Bakteri: Strep.Pneumoniae, H.Influenza, S.Aureus Infeksi gigi Sindroma Kartagener (diskinesia silia) Lingkungan(berpolusi,udara dingin,kering)Patofisiologi Obstruksi drainase jalur sinus & kerusakan silia-> Kualitas dan kualitas mukus tidak normal -> Pertumbuhan BakteriDiagnosisMajor Factors Facial pain or pressure Facial congestion or fullness Nasal obstruction or blockage Nasal discharge, purulence, or discolored postnasal drainage Hyposmia or anosmia Purulence in nasal cavity Fever (in acute rhinosinusitis only)Minor Factors Headache Fever (in chronic sinusitis) Halitosis Fatigue Dental pain Cough Ear pain, pressure, or fullness
Diagnosis Pemeriksaan fisik (adanya edema, mukopurulen, septal defleksi, polyp) Endoscopic (adanya discharge mukopurulen pada KOM, recessus sphenoethmoid, edema, erythema, polyps, crusting, memperoleh kultur pada meatus media) CT scanDiagnosis Banding Viral Rhinitis (common cold) Temporomandibular Joint Pain Headache (migraine) Sinus neoplasm Tooth, nasal and Trigeminal painKomplikasi Kelainan orbita (edema palpebra, selulitis orbita, abses subperiosteal, abses orbita)
Infeksi intracranial (trombosis sinus cavernosus, meningitis, abses ekstradural atau subdural, abses otak)
Osteomyelitis dan abses subperiosteal
Kelainan paru seperti bronkitis kronis dan bronkiektasis
Tatalaksana
Referensi
Bailey, BJ & Johnson, JT 2006, Head & Neck Surgery-Otolaryngology, 4 edn, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia
Lalwani, AK 2008, Current Diagnosis & Treatment Otolaryngology Head and Neck Surgery, McGraw-Hill, New York
Meltzer, EO, Hamilos, DL, Hadley, JA, Lanza, DC, Marple, BF, Nicklas, RA et al. 2006, Rhinosinusitis: Developing guidance for clinical trials, J Allergy Clin Immunol, 118: S17-61)
Moore, KL, Dalley, AF & Agur, AMR 2010, Clinically Oriented Anatomy, 6 edn, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia
Soepardi, EA, Iskandar, N, Bashiruddin, J & Restuti, RD 2012, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher, edisi 7, Badan Penerbit FKUI, Jakarta
2
top related