short case 5 kelompok
Post on 24-Jul-2015
168 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RECOGNIZING THE SYMPTOMS OF FRAUD(MENGENALI GEJALA-GEJALA FRAUD)
Mengenali Gejala Kecurangan (Fraud)
Fraud adalah sebuah kejahatan yang jarang sekali dapat dilihat dengan mata. Tidak seperti
penemuan mayat dari korban pembunuhan, tidak dapat dipertanyakan lagi bahwa kejahatan
telah terjadi. Mayat bisa disentuh dan dilihat. Demikian juga jika suatu bank telah dirampok,
tidak ada pertanyaan atau tidak bahwa kejahatan telah dilakukan. Semua orang di bank,
termasuk nasabah dan karyawan menyaksikan perampokan. Pada kebanyakan kasus, seluruh
kejadian terekam dalam video dan dapat ditayangkan ulang. Akantetapi dengan fraud, sulit
sekali dapat dikatakan bahwa sebuah fraud telah terjadi karena fraud tidak dapat disentuh dan
dilihat dengan kasat mata. Hanya gejala, red flag, dan indikator yang dapat dilihat.
Gejala Kecurangan (The Symptoms of Fraud)
Gaya hidup seseorang mungkin saja berubah, suatu dokumen mungkin saja hilang,
buku besar mungkin saja tidak seimbang, perubahan dari hubungan analitis mungkin saja
tidak masuk akal, atau seseorang memberikan informasi (tip) bahwa fraud telah terjadi. Akan
tetapi, tidak seperti video di kasus perampokan atau mayat di kasus pembunuhan, faktor ini
hanya gejala daripada meyakinkan pembuktian dari kecurangan.
Untuk mendeteksi kecurangan (fraud ), manajer, auditor, karyawan, dan pemeriksa
harus belajar untuk mengenali indikator atau gejalanya (bisa juga disebut reg flags) dan
mengejarnya sampai terkumpulnya bukti/fakta yang cukup mengenai kecurangan.
Investigator harus menemukan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan gejala dari akibat fraud
yang sesungguhnya atau hal yang disebabkan oleh faktor lainnya. Sayangnya, di banyak
kasus, banyak sekali gejala fraud yang tidak ketahuan dan walaupun gejala tersebut diketahui
tetapi masih sulit untuk dibuktikan. Gejala fraud dapat dibagi menjadi enam kelompok :
1. Keganjilan (anomali) dalam akuntansi
2. Pengendalian internal yang lemah
3. Keganjilan (anomali) dalam analisis
4. Gaya hidup yang boros (extravagant)
5. Perilaku yang tidak biasa
6. Tips dan keluhan.
1. Keganjilan dari Akuntansi
Umumnya gejala fraud dari keganjilan akuntansi melibatkan :
Penyimpangan dalam dokumen sumber
Penyimpangan dalam dokumen sumber terdiri dari dokumen yang hilang, transaksi
yang sudah lama didalam rekonsiliasi bank, kredit yang berlebihan, nama atau alamat
dari pelanggan, meningkatnya akun pembayaran masa lalu, pembayaran palsu dan lain-
lain.
Penjurnalan yang salah
Masalah-masalah yang muncul dalam penjurnalan antara lain penjurnalan yang tidak
menggunakan dokumen pendukung, tidak dapat menjelaskan penyesuaian dari
penerimaan, pembayaran, pendapatan atau biaya, jurnal yang tidak seimbang/balance,
jurnal dibuat oleh individu yang tidak biasanya membuat jurnal, jurnal dibuat dekat
dengan akhir dari periode akuntansi.
Ketidaksamaan dalam buku besar
Buku besar tidak seimbang/balance, saldo akun utama (kontrol) tidak sama dengan total
dari saldo pelanggan atau vendor secara individu.
2. Pengendalian Internal yang lemah
Pengendalian internal terdiri atas pengendalian lingkungan, sistem akuntansi dan
pengendalian prosedur. Umumnya gejala kecurangan pada pengendalian internal
mencakup :
Tidak adanya pemisahan tugas.
Lemahnya perlindungan fisik.
Tidak adanya pemeriksaan independen.
Tidak adanya otorisasi yang tepat.
Tidak adanya dokumen dan catatan yang tepat.
Menolak pengendalian yang ada.
Sistem akuntansi yang tidak memadai.
Banyak penelitian menemukan bahwa elemen umum di dalam kecurangan adalah
menolak pengendalian internal yang ada.
3. Keganjilan pada analisis
Gejala kecurangan yang ada pada keganjilan analisis merupakan prosedur atau hubungan
dimana kecurangantersebut terlalu luar biasa atau terlalu tidak realistis untuk dapat
dipercayai. Kecurangan ini berhubungan dengan transaksi atau event yang sering terjadi;
yang dilakukan sendiriatau melibatkan orang banyak yang tidak seharusnya berpartisipasi.
Kecurangan ini jugamelibatkan transaksi dan jumlah dimana angka yang diberikan terlalu
besar atau terlalu kecil (sering atau jarang sekali terjadi). Pada dasarnya gejala analisis
mewakili semua hal yang tidak biasanya terjadi (tidak terduga).
4. Gaya hidup yang boros
Kebanyakan orang yang melakukan kecurangan (fraud) adalah orang yang mempunyai
tekanan keuangan. Kadangkala tekanan tersebut menjadi nyata (menjadi sifatrakus/tamak).
Saat pelaku telah memenuhi masalah keuangan mereka, biasanya merekaakan melakukan
pencurian lagi, dan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkangaya hidup mereka.
Jarang sekali pelaku menyimpan dana penggelapan tersebut di bank,mereka kebanyakan
menghabiskan semua uang tersebut. Oleh karena pelaku nyamandengan rencana
kecurangan yang mereka lakukan, maka semakin tinggi pula pencuriandan sikap untuk
menghabiskan uang tersebut. Segera setelahnya, mereka mempunyai gayahidup yang jauh
di atas rasionalitas kemampuannya
5. P erilaku Yang Tidak Biasa
Hasil penelitian psikologi menemukan bahwa saat seseorang (terutama kesalahan fraud
yang pertama kali dilakukan) melakukan kejahatan, orang tersebut akan
mengalami perasaan takut dan bersalah. Perasaaan ini menimbulkan sensasi yang
tidak menyenangkan atau bisa disebut dengan stres. Individu tersebut kemudian
menampakkan tingkah laku yang berbeda untuk menanggulangi stressnya, hal ini dapat
digambarkan dengan :
Tidak ada signal tingkah laku kecurangan yang khusus, akan tetapi perubahan sikap dan
tingkah laku merupakan suatu indikator seseorang melakukan kecurangan. Seseorang
yang baik bisa saja menjadi jahat dan suka mengintimidasi. Seseorang yang jahat dan suka
mengintimidasi bisa saja menjadi seseorang yang baik.
6 . T ip s dan Ke luhan
Tips dan keluhan termasuk kategori gejala kecurangan daripada fakta kecurangan yang
sebenarnya, hal ini disebabkan karena kebanyakan tips dan keluhan seringkali berubah
menjadi sesuatu yang tidak tepat. Sesuatu yang sulit dalam menilai motivasi seseorang
yang melakukan komplain dan memberikan tips. Contohnya nasabah, mereka komplain
karena mereka merasa diambil keuntungannya. Karyawan memberikan tips karena
termotivasi atas kebencian, masalah pribadi, atau cemburu. Bagaimanapun tips atau
keluhan yang muncul harus diperlakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan sebagai
gejala kecurangan
Seperti pembahasan dibab-bab sebelumnya, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
tindakan fraud digambarkan dalam segitiga fraud. Faktor-faktor ini terdiri dari tekanan,
kesempatan, dan rasionalisasi. Seperti yang kita ingat, unsur-unsur fraud dapat
diilustrasikan seperti pada Gambaar di bawah ini.
Tindakan fraud melibatkan penggelapan kas, persediaan, informasi, atau aset lainnya. Fraud
dapat terjadi secara manual, komputerisasi, atau melalui telepon. Tindakan fraud secara
sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh pelaku dengan tujuan menyembunyikan tindakan
fraud dari orang lain. Penyembunyian meliputi mengubah catatan keuangan kas, kesalahan
penghitungan kas atau persediaan, atau melenyapkan barang bukti. Konversi termasuk
menjual aset yang diambil kemudian menjadikan asset tersebut menjadi bentuk tunai dan
kemudian menghabiskan uang tersebut. Jika asset yang dicuri adalah uang tunai, cara
mengkonversi pelaku fraud dengan menghabiskan uang tunai tersebut. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, hampir semua pelaku menghabiskan aset yang mereka curi. Fraud
dapat dideteksi dalam tiga elemen berikut. Pertama, dalam tindakan fraud, seseorang dapat
menjadi saksi mata ketika pelaku mengambil uang tunai atau aset lainnya. Kedua, dalam
tindakan fraud yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, mengubah
catatan atau kesalahan penghitungan kas atau persediaan dapat diketahui. Ketiga, konversi,
gaya hidup pelaku yang serta merta berubah hampir pasti ketika mereka mengkonversi dana
yang dicuri atau digelapkan digelapkan dapat terlihat dengan jelas.
Short Case 5.1
Question
1. Area bisnis apa yang paling beresiko terjadinya fraud.
2. Identifikasikan gejala fraud yang terjadi pada toko donat.
3. Langkah apa yang dapat diambil untuk mengurangi kesempatan terjadinya fraud.
Answer
1. Pada informasi disebutkan bahwa tidak ada seorang pun pegawai yang mau bekerja shift
malam, sehingga Cal bekerja sendirian pada shift malam. Pada shift malam inilah peluang
terjadinya fraud sangat besar karena sistem pengendalian internal untuk sebuah entitas
tidak bekerja. Sebagai seorang manajer, Cal merangkap sebagai pelayan, sebagai kasir dan
sebagai pemegang uang kas. Perangkapan jabatan inilah yang menyebabkan peluang
terjadinya fraud. Pengendalian internal yang baik mengharuskan pemisahan tugas antara
bagian yang menerima uang, mencatat pembukuan dan menyimpan fisik uang.
2. Gejala fraud yang terjadi :
- Kelemahan pengendalian internal
Pada shift malam tidak ada seorangpun karyawan yang mau bekerja, hanya Cal sendiri
yang bekerja. Cal merangkap tugas disamping sebagai manajer, juga sebagai karyawan,
kasir, dan pemegang uang kas.
- Perubahan perilaku Cal
Baru-baru ini Cal sering berteriak pada orang-orang yang bekerja pada shift siang tanpa
alasan yang signifikan. Cal sekarang juga lebih mudah marah, yang dapat dikarenakan
kenyataan bahwa bisnisi melambat dan dia tidak memiliki interaksi dengan siapapun di
malam hari.
- Perubahan gaya hidup Cal
Suatu hari, Cal datang bekerja dengan mengendarai BMW M3 yang merupakan mobil
impiannya. Cal mengatakan bahwa ayahnya membantu untuk membelikan mobil
tersebut.
3. Langkah yang dapat di ambil untuk mengurangi kesempatan terjadinya fraud
Sebagai pemilik, Kenny Jones dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
- Kenny Jones dapat membuat kebijakan untuk memaksimalkan jumlah karyawan untuk
bekerja sampai shift malam secara bergantian untuk menemani Cal. Minimal 1 orang
sebagai pelayan, 1 orang sebagai kasir, 1 orang sebagai koki.
- Jika memang tidak seorangpun karyawan yang mau, Kenny Jones dapat mengambil
kebijakan, toko donatnya hanya buka sampai sore hari sehingga Cal tidak bekerja
seorang diri di malam hari.
Extension Case 5.2
1. Jelaskan gejala-gejala fraud yang mungkin terjadi diantara pegawai?
Jawaban: Gejala fraud yang terjadi pada perusahaan U.S. Speech Engineering Service
& retrieval antara lain karena:
1. Lemahnya pengawasan internal. Pertama, Penjualan software apabila terdapat
pemesanan tunggal dengan harga pokok penjualan di atas $ 1.000 email pesanan
diteruskan langsung kepada karyawan melalui persetujuan supervisor. Namun
apabila terdapat pemesanan lebih dari satu untuk harga pokok penjualan lebih
dari $ 1.000 maka Daniel Jones memastikan pengiriman email pesanan tanpa
perlu persetujuan supervisor ke karyawan. Seharusnya apabila terdapat pesanan
baik dalam jumlah sedikit maupun dengan jumlah banyak dengan pengendalian
internal yang baik diperlukan adanya persetujuan dari supervisor. Hal ini
dimaksudkan sebagai fungsi check & balance, diharapkan dengan adanya check
& balances diantara karyawan dapat meminimalisir resiko terjadinya fraud.
Kedua, kebijakan perusahaan untuk membebaskan karyawan untuk memesan
dengan jumlah dan nilai yang tidak terbatas untuk pemesanan hardware dan
software. Kebijakan pembatasan pemesanan yang dapat dilakukan oleh karyawan
dapat mengurangi kesempatan karyawan untuk melakukan fraud. Dalam kasus ini
jones memanfaatkan kebijakan perusahaan untuk memesan software dengan
jumlah yang cukup besar dan nilai yang cukup murah. Dapat saja Jones
melakukan penjualan kembali dengan memanipulasi harga beli software tersebut.
2. Analisa gejala kecurangan, Jones melakukan pemesanan sebanyak 1.700 pasang
software dari pasar gelap. Karena kebijakan perusahaan tidak melarang karyawan
untuk membeli sebanyak mungkin software dan hardware. Sikap skeptis
seharusnya dapat dibangun oleh pegawai yang lain, dengan maksud apa Jones
membeli barang dengan harga yang murah? Skeptisme muncul karena adanya
kemungkinan adanya manipulasi penjualan yang dilakukan oleh Jones dan teman-
temannya.
3. Gaya hidup yang mewah, hal ini dapat dibuktikan dengan properti yang dimiliki
oleh Jones, untuk seukuran manajer kelas menengah untuk mendapatkan harta
seperti mobil Ferari, Jaguar, Hummer, Mercedes Benz dan juga motor Harley
serta logam mulia dalam jumlah besar dalam waktu singkat perlu dicurigai
darimana dana untuk memperoleh properti mewah tersebut. Meskipun dalam
kesehariannya menunjukkan Jones sangat bersahabat dan bersosialisasi dengan
lingkungannya.
4. Perilaku yang tidak biasa, semenjak bergabung dengan Rotary Club, Jones
berubah secara sikap dan penampilan sewajarnya dia sebagai seorang progammer.
2. Baru-baru ini, pimpinan perusahaan lebih menekankan pada pengendalian biaya.
Dengan mengurangi keseluruhan belanja teknologi, pihak eksekutif telah
memerintahkan manajer untuk memonitor pengeluaran dan telah memberikan wakil
presiden tanggung jawab yang lebih besar terhadap neraca. Apa dampak positif atau
negatif yang mungkin terjadi pada perusahaan dalam pencegahan fraud di masa
depan?
Jawaban: Ada sisi positif apabila kebijakan baru ini diterapkan, pembelian sejumlah
software dan hardware yang tidak segera dibutuhkan dapat ditekan sehingga
pengeluaran yang tidak perlu dapat dikurangi. Sisi negatif yang terjadi adalah jika
kebijakan ini tidak mengubah pengendalian internal mengenai keleluasan pegawai
untuk membeli barang dalam jumlah dan nilai yang tidak dibatasi serta pengendalian
atas pesanan dari pelanggan dalam jumlah lebih dari satu yang tidak perlu disetujui
oleh supervisor tidak dirubah.
3. Seperti telah dibahas sebelumnya, kejadian fraud ini melibatkan elemen kunci seperti
berikut: tekanan yang dirasakan, adanya kesempatan, dan rasionalisasi. Jelaskan dua
elemen kunci dari tindakan fraud yang dilakukan Jones, yakni-tekanan dan
kesempatan.
Jawaban: Tekanan yang dialami oleh Jones berasal dari perubahan gaya hidup,
pertama, Jones terhitung baru pindah dari Jerman ke Amerika Serikat. Tuntutan hidup
lebih glamour di Amerika Serikat menuntut Jones untuk bertindak melakukan fraud.
Kedua, keputusan Jones untuk bergabung dengan klub tertentu, sehingga berakibat
perubahan gaya hidup yang dituntut untuk hidup lebih mewah. Tidak sembarang
orang dapat bergabung dengan klub Rotary, hanya orang-orang ternama dan memliki
banyak uang yang dapat berkesempatan untuk bergabung dengan klub tersebut. Serta
sebagai penggemar mobil mewah yang menuntut Jones untuk melakukan tindakan
Fraud.
Kesempatan yang dimiliki oleh Jones untuk melakukan fraud memang karena Jones
berada dalam posisi yang cukup strategis sebagai seorang Direktur Operasinal.
Kesempatan lainnya juga terjadi karena lemahnya pengendalian pengawasan internal
yang ada di perusahaan tempatnya bekerja.
4. Dari skenario di atas, apa tindakan yang telah dilakukan oleh untuk mencegah
terjadinya fraud? Dengan cara apa perusahaan bisa meningkatkan pencegahan fraud?
Jawaban: Tindakan perusahaan untuk mencegah fraud sebelum terjadinya terjadinya
tindak kecurangan ini adalah menerapkan pengendalian internal untuk pembelian
untuk harga pokok penjualan lebih dari $ 1.000 per pesanan. Namun, untuk pesanan
dengan harga pokok penjualan lebih dari $ 1.000 per lebih dari satu pesanan tidak
harus mendapatkan persetujuan supervisor. Disinilah letak kelemahan pengendalian
internal yang telah diterapkan selama ini.
Cara-cara yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pencegahan
kecurangan dapat dilakukan, pertama, dengan cara peningkatan pengendalian internal
dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan. Seperti kita ketahui perlakuan untuk
pesanan sama dengan satu dan lebih dari satu adalah berbeda, seharusnya
diperlakukan sama untuk meningkatkan “check & balance” antar order pesanan
dengan penjualan yang direalisasi, sehingga tidak terjadi penjualan yang mudah
dimanipulasi. Juga memberi batasan untuk pegawai dalam melakukan pesanan,
meskipun hal itu untuk tujuan bisnis perusahaan. Kedua, menciptakan nilai-nilai
dalam organisasi juga sangat penting untuk dilakukan, penetapan kode etik,
pemberian “reward & punishment” kepada pegawai, pemberian promosi, pemecatan
apabila terlibat kecurangan, semua hal tersebut dapat dibentuk dalam organisasi
dengan tujuan menciptakan budaya organisasi yang baik dalam perusahaan. Langkah
ketiga dengan memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai bahaya fraud kepada
pegawai, menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada pegawai dengan memberikan
pemahaman apa itu fraud, tindakan yang dikategorikan fraud, akibat fraud bagi
perusahaan maupun pelaku, setidaknya setiap pegawai/karyawan mampu menghindari
dan melaporkan apabila terjadi tindak fraud di perusahaan. Langkah leempat adalah
sikap dan contoh dari pimpinan, pimpinan yang baik dapat memberikan contoh dan
tauladan yang baik bagi anak buahnya, apabila perilaku dan tindakan dari pimpinan
buruk sewajarnya tindakan pegawai dan karyawan pun akan ikut buruk juga.
top related