siapkah menjadi orangtua - batukarinfo.com 1 parenting skill.pdf · 2: : 3hvhuwd phpdkdpl kdo kdo...

Post on 11-Jun-2019

221 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

SIAPKAH MENJADIORANGTUA ?

ii

Siapkah menjadi

orangtua ?

iii

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

v

Fierenziana G. Yunus, S.S, M. Hum

vi

iiiiivvvi

1

“”

:

:

SIAPKAH MENJADI ORANGTUA

2

:

:

3

4

orangtua.

ORANGTUA

orangtua.

orangtua.

orangtua

5

6

Slide

7

ORANGTUA

8

ORANGTUA

ORANGTUA

Orangtua

Orangtua

9

:

:

:

-

Orangtua

Orangtua.

Fasilitatormenyerahkan sebuah batu secara bergilir kepada peserta. Minta peserta untuk menggambarkan batu dengan sebuah kata.

1.

Buatlah tiga kolom di fl ip chart atau papan tulis. Di bagian atas kolom pertama tulis kata “batu” kata. Tulis kata-kata peserta tentang batu di kolom ini.

2.

Fasilitatormenyerahkan segenggam kapas kepada peserta secara bergiliran. Lakukan hal yang sama dengan kapas. Buat daftar pada kolom kedua untuk kapas.

3.

Fasilitatormenyerahkan sebuah bola tenis kepada peserta secara bergiliran. Setelah peserta memberikan deskripsinya, tulis di kolom ketiga pada daftar.

4.

10

Orangtua

Diskusikan5.

6.

7.

Bahan Bacaan

Layar Infocus Laptop

Layar Infocus Laptop

11

..

Lembar Kerja 1.2.1 Mengenal Gaya Pengasuhan Orangtua

Orangtua

Petunjuk :

BATU KAPAS BOLA TENIS

Bahan Bacaan 1.2.2 Menjadi Orangtua dambaan anak

A. Mengenali Gaya Pengasuhan Orangtua

Orangtua bisa menjadi seperti cadas, kapas, atau bola tenis

12

13

14

15

16

17

:

-

Manajemen Waktu

LANGKAH - LANGKAHMETODE, MATERI,

BAHAN DAN ALAT

KETERANGAN UNTUK

FASILITATOR

memberi

18

orangtuaOrangtua

Bahan Bacaan 1.1.1 “Orangtua Dambaan Anak” halaman 3-4, Dipublikasikan oleh:Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan

19

20

“ ”

21

Pekerjaan rumah tangga, 2.5

Tidur dan perawatan pribadi,

9

Perjalanan, 1Belanja dan

Makan, 2

Waktu luang, 1.5

Bekerja, 8

)

Pekerjaan rumah tangga

Tidur dan perawatan pribadi

Perjalanan

Belanja dan Makan

Waktu luang

Bekerja

Menjadi Orangtua

22

23

24

25

:

-

SUB TOPIK 1.4.

TUJUAN

KHUSUS

WAKTU

Peran Ayah dalam Pengasuhan

LANGKAH - LANGKAH METODE, MATERI,

BAHAN DAN ALAT

KETERANGAN UNTUK

FASILITATOR

Metode :

Materi :

Alat dan Bahan :

Metode :

26

Pengasuhan dan Segi Afektif

Keuntungan dengan

hadirnya Ayah

Jumlah dukungan dan afeksi yang diberikan orangtua yang ditunjukkan kepada anaknya.- Terkait dengan kompetensi sosial dan

perkembangan psikososial.- Ketika orangtua tidak responsif : anak-anak

cenderung bergaul dengan rekan sebaya yang menyimpang dan menunjukkan perilaku menyalahkan di luar dirinya.

Pengasuhan otoriter maupun pengasuhan yang menelantarkan terkait dengan masalah agresi, penyimpangan perilaku dan masalah penyesuaian diri.

Pengasuhan yang hangat dan responsif mengakibatkan kompetensi sosial yang lebih baik dan perilaku kerjasama.

Perbedaan Antara Pengasuhan oleh Ibu dan Pengasuhan oleh Ayah

Ibu biasanya berperan dalam hal-hal pengasuhan rutin (misalnya memberi makan, membersihkan)Ayah berhubungan dengan stimulasi sosial, aktifi tas interaktif (misalnya bermain dan membantu membuat PR)

Pentingnya Hubungan Ayah - Anak

Banyaknya anak yang hidup dengan Ibu setelah terjadi perceraian.

Peran Ayah sebagai pencari nafkah sehingga pengasuhan diserahkan pada Ibu.

Menjadi penting pada budaya yang melihat laki-laki bisa menampilkan ketegaran. Juga diijinkan untuk melakukan kekarasan, menunjukkan kemarahan dan berakibat pada pengasuhan negatif.

Bahkan pada keluarga utuh dan bahagia interaksi Ayah-Anak menurun dengan semakin besarnya anak.

Tingkat penghasilan Ayah berefek negatif pada tingkat keterlibatan Ayah-Anak di hari-hari kerja.

Hanya di akhir pekan hubungan ini memiliki efek positif.

Keterlibatan Ayah berkaitan dengan keberhasilan akademis, kestabilan sosio emosi dan emosi pada anak-anak usia sekolah.

Semakin meningkatnya kontak dengan Ayah berkaitan dengan hubungan yang lebih dekat dan kurangnya masalah penyesuaian anak.

Slide 1.4.1 Pengasuhan oleh Ayah

27

Saya dapat menghadapi kesulitan dengan tenang, karena saya selalu dapat mengandalkan kemampuan saya.

Saat menghadapi kesulitan, biasanya saya mempunyai banyak ide untuk mengatasinya.

Apapun yang terjadi, saya akan siap menanganinya.

RESILIENSI DIRI (KETANGGUHAN)

Kemampuan seseorang untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak-dampak yang merugikan dari kondisi yang tidak menyenangkan.

Kapasitas untuk adaptasi meskipun pada situasi menantang atau mengancam.

KEMAMPUAN UNTUK PULIH KEMBALI.

Ketangguhan tidak sama dengan “sempurna”.

Perfeksioniss takut membuat kesalahan, tidak mau mengambil kesempatan yang dipandang beresiko.

Orang tangguh berhasil karena terdorong untuk bekerja di luar batas biasa dan belajar dari kesalahan mereka

Efi kasi DiriPenguasaannya diperoleh melalui ketekunan dan mengatasi rintangan atau dari mengamati keberhasilan orang lain yang berupaya terus menerus.

Anak harus lebih banyak mengalami kegiatan. Adakan perubahan kegiatan jika selama ini anak hanya berhasil apda kegiatan tertentu saja (baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan)

Dukungan Ayah pada Anak berpengaruh pada ketangguhan anak, kepercayaan diri, perkembangan moral dan perkembangan emosi.

Pengaruh Pengasuhan Ayah pada Anak

Saya dapat menghadapi kesulitan dengan tenang, karena saya selalu dapat mengandalkan kemampuan saya.

Saat menghadapi kesulitan, biasanya saya mempunyai banyak ide untuk mengatasinya.

Apapun yang terjadi, saya akan siap menanganinya.

28

-

29

DAFTAR PUSTAKA

Beaty, Janice J. Observasi Perkembangan anak usia dini edisi 7. Penerbit : Prenada Media, 2013.

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rosda, 2011.

Devito, Joseph A. (1996). Human Communication. Alih bahasa oleh Maulana Agus (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books.

Devito, Joseph A. The Interpersonal Communication Book. Sixth Edition. New York: Harper Collns Publishers. 1992

Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak. Menjadi Orangtua Hebat, , BKKBN, Jakarta 2014.

Hartley ,P. The Interpersonal Communication Books. Sixth Edition. NewHarper Collins Publisher. 1992

Huraerah Abu. Kekerasan Terhadap Anak, Bandung. Nuansa Cendekia, 2012.

Khalfan Mohamed A, Anakku Bahagia, Anakku Sukses. Jakarta. Pustaka Zahra, 2004.

Panda Weny Savitry S dan Purini Saptara. Panduan Menjadi Orangtua. Jakarta 2013.

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2013, tentang Sistem Perlindungan Anak, Makassar 2013.

Rakhmat Jalaludin. Psikologi Komunikasi . Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004.

Santrock, John W. Perkembangan Anak Edisi 1. Jakarta : Salemba Empat, 2010.

Syam, Nina W., Model-Model Komunikasi; Perspektif Pohon Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2013.

Tim Penyusun. Memahami Kerentanan: studi situasi-situasi yang menyebabkan Keterpisahan Keluarga dan kehidupan Anak dalam dan Luar Pengasuhan Keluarga. Pusat Kajian Perlindungan Anak Universitas Indonesia, 2013.

Tim Penyusun, Anak Berhadapan dengan Hukum di Kelurahan Baraya dan Manggala

Kota Makassar (Best Line Studi). Yayasan Indonesia Mengabdi, 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

DAFTAR PUSTAKA

Syam, Nina W., Rekontruksi Ilmu Komunikasi Perspektif Pohon Komunikasi dan Pergeseran Paradigma Komunikasi Pembangunan dalam Era Globalisasi, ITB, Bandung 2002

Tilllman, Diana & Pilar Quera. Living Values : An Educational Program. LVEP Living Values Parent Groups. A Facilitator Guide. Colombia. 2000.

Tim Penyusun. Menjadi Orangtua Dambaan Anak. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar 2011.

Tim Kajian Akademis, Sistem Perlindungan Anak di Sulawesi Selatan, Makassar 2012.

Tim Penyusun, Pemetaan Perlindungan Anak Berbasis Sistem di Sulawesi Selatan, Makassar 2011.

Tim Penyusun. Penelitian Knowledge, attitude, behaviors on violence against children: South Sulawesi Research Study. Pusat Kajian Perlindungan Anak Universitas Indonesia-UNICEF, 2013.

30

32

top related