sistem agribisnis komoditas stroberi

Post on 08-Jan-2017

304 Views

Category:

Education

32 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

MANAJEMEN AGRIBISNIS

SISTEM AGRIBISNISKOMODITAS STOBERI

Kelompok 6Pengantar Agribisnis

Indah Dewi Lestari (J3J116129)Jazilah (J3J116137)

Michael Winnery (J3J116161)Riedho Ageng Pratama(J3J116222)

Shofiyah Nada R. (J3J116244)Tiasari Firdaus (J3J116259)

MAB 1 B

Subsistem hulu merupakan awal dari aktivitas sistem agribisnis. Subsistem ini menyediakan kebutuhan input bagi industri pertanian primer (onfarm) yang dikenal dengan istilah pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian (Agribusiness Input Supplies)

Subsistem Hulu

JENIS – JENIS INPUTIndustri Benih/Bibit

BERDASARKAN JENISNYA1. Sweet Charlie

2. Oso Grande

3. Tristar

4. Nyoho

5. Hokowaze

6. Rosa Linda

7. Chandler

BERDASARKAN CARANYA1. Bibit dengan biji

2. Bibit vegetatifa. Bibit anakanb. Bibit stolonc. Bibit polibag

1. Jenis – Jenis Input 2. Para Pelaku 3. Kontinuitas 4. Kendala 5. Upaya

Peran Pengusaha Industri Benih :Menyediakan bibit atau benih

1 2

3

45 6

7

4

JENIS – JENIS INPUTIndustri Agrokimia

1. PUPUKPupuk Alami

Pupuk Buatan

• Peran Pengusaha Industri Agrokimia :

– Menyediakan cairan pestisida

–PUPUK

1. Jenis – Jenis Input 2. Para Pelaku 3. Kontinuitas 4. Kendala 5. Upaya

2. PESTISIDAOBAT – OBATAN TANAMAN

JENIS – JENIS INPUTIndustri Agrootomotif

Peran Pengusaha Agrootomotif :Menyediakan sarana atau peralatan pertanian

CANGKUL

1. Jenis – Jenis Input 2. Para Pelaku 3. Kontinuitas 4. Kendala 5. Upaya

MESIN TRAKTOR

PARA PELAKU YANG TERLIBAT

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . ..

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

.

1Perusahaan Besar

5 Perorangan

2. Para Pelaku yang Terlibat1. Input 3. Kontinuitas 4. Kendala 5. Upaya

2Perusahaan Kecil

4 Pemerintah

3 Koperasi

KONTINUITAS KETERSEDIAAN INPUT

BIBIT

1

3. Kontinuitas Ketersediaan Input1. Input 2. Pelaku 4. Kendala 5. Upaya

01Bibit berkualitas kurang baik

02Pupuk yang berkualitas kurang

baik

4. Kendala yang Dihadapi1. Input 2. Pelaku 3. Kontinuitas 5. Upaya

KENDALA YANG DIHADAPI

UPAYA YANG DILAKUKANMenambah inovasi dalam pembuatan bibit unggul

Menggunakan tanaman indukan yang baik

Pupuk sebaiknya dibuat dengan komposisi yang sesuai

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………..

010203

5. Upaya yang Dilakukan1. Input 2. Pelaku 3. Kontinuitas 4. Kendala

Batang utama

Daun

Akar

Bunga

Stolon

Buah

Kondisi pada Subsistem Onfarm

KENDALA YANG TERJADI

KELEMBABAN

2 3

KETINGGIANTEMPAT

4

CURAH HUJANSUHU

1 4

HAMA &PENYAKIT

01

02

03

04

05

Penyemprotan pestisida sesuai anjuran01

Pemberian pupuk sesuai anjuran02

Menggunakan bibit bebas virus03

Menjaga kebersihan kebun/tanaman04

Menghancurkantanaman terserang

05

Upaya yang Sebaiknya Dilakukan

Kondisi Subsistem Pengolahan/Hilir

1

2

Penyortiran

Pengemasan

3

4Penyimpanan

Pengolahan

Kondisi Subsistem Pengolahan/Hilir

Kendala pada Subsistem Hilir KomoditasStroberi

1

2

3

Buah stroberi mudah rusak

Buah stroberi tidak mempunyai ketahanan yang tinggi dan mudah membusuk

Sarana transportasi

Upaya yang Dapat Kita Lakukan untuk MengatasiKendala

Daun stroberi dapat digunakan sebagaialas buah dalam wadah

KONDISI PADA SUBSISTEM HILIR PEMASARAN

Distribusi

PRODUSEN

Distribusi

Promosi

Info Pasar/Market Information

Market Intelligence

strategi

Kebijakan Dagang

1

2

Kemasan Produk

Harga Jual Produk

3

4

Kebijakan Dagang

Jual produk di tempat strategis

Lakukan diversifikasi produk

Kendala pada Subsistem Pemasaran KomoditasStroberi

1

2

3

Jumlah Produsen

Karakteristik Konsumen

Efisiensi pemasaran

Upaya yang Dilakukan untuk MengatasiKendala

Kebijakan Struktural

Lakukan pemilihan segmen konsumen

Tentukan target penjualan

Kelembagaan AgribisnisKelembagaan agribisnis yaitu lembaga – lembaga yang mendukung kegiatan agribisnis yang dimulai dari subsistem sarana dan prasarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pengolahan, dan subsistem pemasaran.

Kondisi pada Subsistem Jasa dan Penunjang Pertanian

Perbankan Koperasi & Gapoktan Transportasi Penelitian &

Pendidikan

Lembaga Pendukung Subsistem Sarana dan Prasarana Produksi/Hulu

Perbankan berperansebagai pendukungpendanaan atas pen-ciptaan bibit ungguldan penggunaannyaoleh petani

Koperasi maupungapoktan bisa mela-kukan sosialisasiatas mekanisasipertanian buahstroberi

Perusahaan transpor-tasi merupakan sebu-ah kunci atas distribusifaktor – faktor produk-si seperti traktor danpupuk

Penelitian diutamakanpada pengadaan bibitunggul dan bagaimanamemproduksinya seca-ra massal

1 2 3 4

PerbankanPihak perbankansebagai pihak kon-sultan atas penggu-naan dana merekaoleh petani

Koperasi & GapoktanKoperasi dan gapoktanberperan sebagai pen-damping usaha

Kebijakan Pemerintahdan UUPemerintah dapatmendorong percepatanpenelitian dan produksibibit buah stroberi

Penelitian & PendidikanPenelitian atas teknik bertanam buah stroberi, memacu produksi agar dapat dilakukan

Perbankan Koperasi &Gapoktan

KebijakanPemerintah

LembagaPenelitian

Lembaga Pendukung Subsistem Budidaya/Onfarm

Perbankan

Koperasi & Gapoktan

Transportasi

Penelitian & PendidikanPihak perbankanakan menjadi rujukan awal perusahaan pengolahan untuk mendapatkan modal usaha

Gapoktan bisa menjadi unit pengolahnya maupun membantu penyediaan dan pengadaan proses pengolahan

Para inovator bisa memberikan teknik pengolahan tingkat lanjut atas buah saat terjadi panen agar harga tidak jatuh

Transportasi berperan sebagai unit distribusi dan petani sebagai produsen tingkat awal seperti perusahaan pengolahan

Lembaga Pendukung Subsistem Pengolahan

PerbankanPihak perbankan akanmenjadi rujukan awalperusahaan distributor

Koperasi &GapoktanMenjadikan koperasisebagai unit penam-pung, pengepaksekaligus penjualhasil usaha

Kebijakan Pemerintahdan UUMemotivasi para petani dengan pencegahanbuah stroberi impor dan promosi

Penelitian&PendidikanPara inovator bisa memberikan teknik bagaimana buahstroberi dikemas dan dilabel

TransportasiBerperan sebagaiunit distribusi daripetani sebagaiprodusen kepadakonsumen tingkatakhir

Lembaga Pendukung Subsistem Pemasaran

1Kebijaksanaan pemerintah yang kurang mendukung

Masalah intern kelembagaan

Kelembagaan sarana produksi

Kelembagaan pasca panen danpengolahan hasil

Kelembagaan masalah pemasaran

2a

bc

Kendala pada Subsistem Jasa dan Penujang Pertanian

Upaya Untuk Mengatasi Kendala

Terhadap Subsistem Sarana dan Prasarana

Terhadap Subsistem Onfarm / Budidaya

Terhadap Subsistem Hilir

SubsistemJasa danPenunjang

Terhadap Subsistem Sarana dan Prasarana

Membangun industri riset bibit

SubsistemJasa danPenunjang

Subsidi pupuk, alat prasarana produksi

Memperbaiki manufaktur sarana produksi pertanian

Terhadap Subsistem Onfarm/Budidaya

SubsistemJasa danPenunjang

Pelatihan mengenai teknik budidaya

Memperkenalkan petani dengan teknologi (internet)

Melindungi dari konversi lahan pertanian

Terhadap Subsistem Hilir

SubsistemJasa danPenunjang

Penyuluhan

Memperbaiki infrastruktur

Integrasi Secara Vertikal

Integrasi Secara HorizontalBackward Linkage

Forward Linkage

Integrasi secara vertikal adalah keterpaduan sistem komoditas secara vertikal yang membentuk suatu rangkaian pelaku – pelaku yang terlibat dalam sistem komoditas tersebut, mulai dari produsen/penyedia input/sarana produksi pertanian, distributor input/sarana produksi pertanian, usaha tani, pedagang pengumpul, pedagang besar, usaha pengolahan hasil pertanian (agroindustri), pedagang pengecer, eksportir sampai dengan konsumen domestik dan luar negeri

Integrasi horizontal yang kuat tercipta karena beberapa petani dalam suatu tingkat skala usaha untuk menggunakan bahan baku yang sama atau menggunakan peralatan produksi yang sama untuk menghasilkan beberapa jenis produk. Contohnya yaitu petani di Rancabali dan petani di Ciwidey.

Dalam tahap pengemasan, apabila pengemesan stroberi yang tepat dan unik akan menarik minat konsumen sehingga total revenue yang diperoleh akan lebih tinggi. Jika metode tersebut berhasil maka permintaan terhadap produk stroberi akan meningkat sehingga penyediaan bibit stroberi akan bertambah. Bibit yang kualitasnya kurang baik berpengaruh terhadap subsistem onfarm

atau budidaya yaitu tanaman menjadi tidak tahan terhadap penyakit, lalu pada subsistem hilir, produk buah stroberi menjadi kecil dan kualitasnya kurang baik sehingga tidak dapat langsung dipasarkan, melainkan melalui subsistem hilir pengolahan untuk diolah agar produk stroberi tersebut mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Namun dikarenakan bahan baku untuk diolah berkualitas kurang baik, maka pengaruh ke subsistem pemasaran adalah harga menjadi rendah dan kurangnya peminat konsumen terhadap buah stroberi.

Perkembangan Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi

Pada pertengahan tahun 1990-an, Stroberi Ciwidey dikenal masyarakat Rancabali. Kemudian mulai merambah ke Ciwidey yang secara geografis letaknya lebih rendah daripada Rancabali. Sekitar tahun 1995, seorang petani diketahui membeli bibit Stroberi Ciwidey dari luar negeri dan mencoba menanamnya di Rancabali. Pemilihan Rancabali sebagai lokasi penanaman dikarenakan memiliki udara yang dingin menyerupai habitat asli Stroberi Ciwidey.

Namun, baru dua tahun kemudian, yaitu tahun 1997, Stroberi Ciwidey menjadi tanaman yang umum ditemui di halaman rumah penduduk. Menyadari potensinya, pada tahun 1999 masyarakat mulai menanam Stroberi Ciwidey dalam skala besar.

Hanya saja ketika itu, pemasaran buah berwarna merah berbintik kuning itu masih sulit karena mudah membusuk sedangkan pemasarannya pun tidaklah jauh, baru seputar Bandung. Sekitar tahun 2000, pasar Stroberi Ciwidey mulai merambah keluar Bandung, yaitu ke Jakarta. Menyusul perbaikan disegi pengumpulan, pengemasan dan pemasaran, terjadi booming Stroberi Ciwidey pada tahun 2001.

Perkembangan Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi

Tiga tahun berselang, tahun 2004, kebun Stroberi Ciwidey mendominasi pertanian didua kecamatan yang letaknya tidak jauh dari Gunung Patuha. Ciwidey dan Rancabali yang dulu dikenal dengan kebun tehnya, sekarang lebih dikenal dengan kebun Stroberi Ciwidey.

Produksi stroberi dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dan Negara yang paling banyak menghasilkan dan mengkonsumsi buah strawberry adalah Amerika Serikat. Dapat di lihat produksi buah stroberi di Amerika antara 2005-2007 mengalami peningkatan produksi. Pada tahun 2005 produksinya 1,053,242 ton/ ha, dan meningkat menjadi 1,090,436 ton/ha pada tahun 2006 dan terus meningkat menjadi 1,115,000 ton/ha pada tahun 2007. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Prospek agribisnis stroberi cukup cerah dilihat dari daya serap pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat.

Manfaat Pembangunan Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi 010203040506

Banyak melibatkan tenaga kerja

Mampu meningkatkan efisiensi sektor pertanian

Penyumbang dalam PDB non-migas

Menyejahterakan petani

Mampu meningkatkan ketahanan dan keamanan bahan  panganMewujudkan pemerataan hasil pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

Budiman S, Saraswati D. 2005. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Jakarta (ID):

Penebar Swadaya

Mahasiswa Universitas Brawijaya. 2012. Makalah Kelembagaan Agribisnis dalam Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Tersedia pada: http://blog.ub.ac.id/mistikdwiwilujeng/2012/06/05/makalah-kelembagaan-agribisnis-dalam-pengembangan-agribisnis-tanaman-pangan-dan-hortikultura/

Mahasiswa Fakultas Pertanian UMY. 2014. Makalah Kebijakan Pemerintah di Sektor Pertanian [internet]. [diunduh 24 September 2016]

Tersedia pada: http://Agrindoforlife.blogspot.co.id/2014/10/kebijakan-pemerintah-di-sektor-pertanian.html

Thankyou!

top related