skrips unnes pengaruh disiplin pengawasan terhadap kinerja
Post on 13-Apr-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
1/132
PENGARUH DISIPLIN DAN PENGAWASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Dwi Puspita Sari7350406589
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
2/132
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I
Dra. Suhermini, M. Si
NIP. 194807121976032001
Pembimbing II
Dra. Nanik Suryani, M.Pd
NIP. 195604211985032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M. SiNIP. 195708201983031002
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
3/132
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Palupiningdyah, M. Si
NIP. 195208041980032001
Pembimbing I
Dra. Suhermini, M. Si
NIP. 194807121976032001
Pembimbing II
Dra. Nanik Suryani, M. Pd
NIP. 195604211985032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M. SiNIP. 196603081989011001
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
4/132
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya siap menanggung sanksi
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap kode etik ilmiah atau
klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Semarang, September 2011
Dwi Puspita Sari
NIM 7350406589
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
5/132
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Selalu berpikir positif dan jangan pernah takut
terhadap bayang-bayang kegagalan sebelum
kita mencobanya. (Alfa Septiaji)
PERSEMBAHAN
1. Untuk Bapak, Ibu, dan kakakku
tersayang, yang selalu memberiku
dukungan, doa dan kasih sayang
kepadaku.
2. Almamaterku UNNES
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
6/132
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi di
Fakultas Ekonomi.
3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Suhermini, M. Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dra. Palupiningdyah, M. Si., Dosen Penguji yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
Bapak Adjat Sudrajat, Wakadiv. Perkebunan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi
ini.
7. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
7/132
Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan Rekan-rekan semua mendapat
balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak.
Semarang, September 2011
Penulis
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
8/132
SARI
Dwi Puspita Sari, 2011. Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja TerhadapKinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Skripsi. Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I.
Dra. Suhermini, M. Si., Pembimbing II. Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
Kata Kunci : Disiplin, Pengawasan Kerja, Kinerja.
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang Rubber Plantations (Perkebunan). Dari survei awal diketahui
kelemahan dalam kinerja karyawan yang dilihat dari tingginya tingkat
ketidakhadiran karyawan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana disiplin, pengawasan kerja dan
kinerja karyawan, adakah pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadapkinerja karyawan secara parsial maupun simultan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis bagaimana disiplin, pengawasan kerja dan kinerja
karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang baik secara parsial maupun simultan.
Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh karyawan PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang sebanyak 340 orang sedangkan sampelnya sebanyak 77 orang.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu disiplin (X1) dan
pegawasan kerja (X2) serta variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Metodepengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner (angket) dan
dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian dari perhitungan deskriptif persentase menunjukkan variabel
disiplin dengan skor rata-rata 75,12% termasuk dalam kategori tinggi, variabelpengawasan kerja dengan skor rata-rata 77,92% termasuk dalam kategori tinggi,
dan variabel kinerja karyawan sebesar 80,32% termasuk kategori tinggi, denganmenggunakan SPSS 16 diperoleh persamaan regresi berganda = 8,592 +0,244X1 + 0,678X2. Hasil uji F menunjukkan F hitung = 71.494 dengan nilai
signifikansi = 0,000 < 0,05 yang berarti H3 yang berbunyi Ada pengaruh
signifikan disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT.Karyadeka Alam Lestari Semarang diterima. Hasil uji parsial dari variabeldisiplin diperoleh t hitung = 2.680 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 hal ini
berarti H1 yang menyatakan ada pengaruh signifikan disiplin terhadap kinerjakaryawan diterima, dari variabel pengawasan kerja diperoleh thitung = 8.727
dengan nilai signifikansi antara 0,000 < 0,05 hal ini berarti H2yang menyatakan
ada pengaruh signifikan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan diterima.
Koefisien determinasi secara simultan disiplin dan pengawasan kerja bersama-
sama mempengaruhi kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
sebesar 65%, secara parsial disiplin mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
(0,297)2 atau 8,8%, dan pengawasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar (0,712)2 atau 50,69%.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
9/132
Simpulan bahwa disiplin masuk dalam kategori tinggi, pengawasan kerja
masuk dalam kategori tinggi dan kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari
Semarang masuk dalam kategori tinggi. Disiplin memiliki pengaruh terhadapkinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 8,8%. Pengawasan kerja memiliki
pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 50,69%. Disiplin
dan pengawasan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan dengan kontribusi 65%.Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini
adalah pada indikator waskat yaitu diharapkan pimpinan dapat menerapkan
waskat (pengawasan melekat) yang lebih baik dengan menciptakan suatu
mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan dapat dipantau dengan mudah
sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau kesalahan dapat
dilihat dengan segera yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasanterhadap para karyawannya. Pada indikator perbandingan pelaksanaan dengan
standar dan analisis penyimpangan yaitu diharapkan pimpinan dapat menerapkanprogram kerja yang terorganisir dengan cara menentukan standar pelaksanaan dan
tujuan perencanaan perusahaan, hal ini bertujuan untuk menganalisis apabilaterjadi penyimpangan. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan tema yang
sejenis disarankan untuk menggunakan alat ukur variabel lain.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
10/132
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... v
PRAKATA .................................................................................................. vi
SARI ................................................................................................... viiiDAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 12
2.1 Kinerja Karyawan ...................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Kinerja .......................................................... 12
2.1.2 Tujuan Penilaian Kinerja ................................................ 13
2.1.3 Masalah-Masalah Penilaian Kinerja ................................ 14
2.1.4 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja
yang Efektif ................................................................... 15
2.1.5 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja
yang Tidak Efektif ......................................................... 15
2.1.6 Indikator Kinerja ............................................................ 15
2.2 Disiplin ...................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Disiplin .......................................................... 16
2.2.2 Jenis-Jenis Disiplin ......................................................... 17
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
11/132
2.2.3 Indikator Disiplin ............................................................ 19
2.2.4 Macam-Macam Disiplin .................................................. 20
2.2.5 Faktor-Faktor Disiplin ..................................................... 21
2.2.6 Prinsip-Prinsip Disiplin ................................................... 21
2.3 Pengawasan Kerja ...................................................................... 22
2.3.1 Pengertian Pengawasan Kerja ......................................... 22
2.3.2 Tipe-Tipe Pengawasan Kerja ........................................... 22
2.3.3 Indikator Pengawasan Kerja ............................................ 23
2.3.4 Pentingnya Pengawasan Kerja ......................................... 24
2.3.5 Kriteria Pengawasan yang Efektif ................................... 24
2.3.6 Karakteristik Pengawasan yang Efektif ........................... 24
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................... 25
2.5 Kerangka Berfikir ....................................................................... 27
2.6 Hipotesis .................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31
3.1 Populasi dan Sampel ................................................................... 31
3.1.1 Populasi .......................................................................... 31
3.1.2 Sampel ............................................................................ 31
3.2 Variabel Penelitian ..................................................................... 33
3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) .............................. 34
3.2.2 Variabel Bebas (Independent Variable) .............................. 35
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 38
3.3.1 Jenis Data .......................................................................... 38
3.3.2 Sumber Data ...................................................................... 38
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39
3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................ 40
3.5.1 Validitas ............................................................................. 40
3.5.2 Reliabilitas ......................................................................... 44
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................. 45
3.6.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase ............................... 46
3.6.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 47
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
12/132
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 48
3.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................... 49
3.6.5 Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 51
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 51
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................ 51
4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 52
4.1.2.1 Kinerja Karyawan (Y) .......................................... 52
4.1.2.2 Disiplin (X1) .......................................................... 59
4.1.2.3 Pengawasan Kerja (X2) .......................................... 65
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 71
4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 74
4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................... 76
4.1.6 Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 78
4.2 Pembahasan .................................................................................. 80
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 84
5.1 Simpulan ....................................................................................... 84
5.2 Saran ............................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 86
LAMPIRAN
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
13/132
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target Produksi dan Realisasi Periode Tahun 2008-2010 ............ 6
Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Periode Tahun 2008-2010 ................. 7
Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu ...................................................... 26
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang .......... 31
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 33
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................ 42
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................ 43Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Pengawasan Kerja ................ 44
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen ...................... 45
Tabel 3.7 Kriteria Interval ........................................................................... 47
Tabel 4.1 Deskriptif Persentase Kinerja Karyawan ..................................... 52
Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Kualitas Hasil Kerja .................................. 54
Tabel 4.3 Deskriptif Persentase Kuantitas Pekerjaan ................................... 55
Tabel 4.4 Deskriptif Persentase Ketepatan Waktu ....................................... 56
Tabel 4.5 Deskriptif Persentase Kehadiran .................................................. 57
Tabel 4.6 Deskriptif Persentase Kemampuan Bekerjasama ......................... 58
Tabel 4.7 Deskriptif Persentase Disiplin ..................................................... 59
Tabel 4.8 Deskriptif Persentase Balas Jasa .................................................. 60
Tabel 4.9 Deskriptif Persentase Keadilan .................................................... 61
Tabel 4.10 Deskriptif Persentase Waskat ...................................................... 62
Tabel 4.11 Deskriptif Persentase Sanksi Hukuman ....................................... 63
Tabel 4.12 Deskriptif Persentase Ketegasan .................................................. 64
Tabel 4.13 Deskriptif Persentase Pengawasan Kerja ..................................... 65
Tabel 4.14 Deskriptif Persentase Penetapan Standar ..................................... 66
Tabel 4.15 Deskriptif Persentase Penentuan Pengukuran Pekerjaan .............. 67
Tabel 4.16 Deskriptif Persentase Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan ............ 68
Tabel 4.17 Deskriptif Persentase Perbandingan Pelaksanaan dengan Standar
dan Analisis Penyimpangan ........................................................ 69
Tabel 4.18 Deskriptif Persentase Perbaikan atas Penyimpangan ................... 70
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
14/132
Tabel 4.19 Hasil OutputSPSS Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov .............. 71
Tabel 4.20 Hasil Output SPSS Uji Multikolinearitas ..................................... 73
Tabel 4.21 Hasil OutputSPSS Analisis Regresi Linier Berganda .................. 75
Tabel 4.22Coefficients................................................................................. 76
Tabel 4.23 Hasil OutputSPSS Analisis Uji F ............................................... 77
Tabel 4.24 Hasil OutputSPSS Analisis Uji Koefisien Determinasi Simultan 78
Tabel 4.25 Hasil OutputSPSS Analisis Uji Koefisien Determinasi Parsial ... 79
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
15/132
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................... 29
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot ............................................................ 72
Gambar 4.2 Hasil OutputSPSS Uji Heteroskedastisitas .............................. 74
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
16/132
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Tabulasi Data Hasil Penelitian
Lampiran 5 Hasil Analisis Deskriptif Persentase
Lampiran 6 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier BergandaLampiran 8 Hasil Uji Hipotesis
Lampiran 9 Hasil Koefisien Determinasi
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 11 Surat Perijinan Penelitian
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
17/132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu usaha besar yang dikelola atau dijalankan oleh
perorangan (individu) ataupun secara bersama-sama yang membutuhkan modal
besar yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut yang dalam
mengelola usahanya dibantu oleh para karyawan (Abdurrahmat, 2006:21). Oleh
sebab itu, antara pimpinan perusahaan dengan karyawan harus bekerjasama
dengan baik dan solid tanpa memandang tingkat jabatan agar tujuan perusahaan
yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi
sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab
itu, perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik
sebab manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka,
melainkan juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan
organisasi (Simamora, 2006:5). Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap
organisasi atau perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para
karyawannya. Kinerja yang baik bagi perusahaan tergantung dari sumber daya
manusianya, selain itu juga diperlukan penilaian dan pengawasan oleh pihak
perusahaan agar dapat menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku dan
kinerja para karyawan, dengan demikian keberlangsungan suatu perusahaan
tergantung oleh kinerja karyawan.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
18/132
2
Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang
membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa
baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2006:339).
Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi,
misalnya pendidikan, disiplin kerja, motivasi, lingkungan kerja yang kondusif dan
sebagainya.
Dalam kinerja dikenal dengan adanya penilaian kinerja yang digunakan
untuk pengukuran kinerja. Penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi
manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja
(Simamora, 2006:338). Penilaian kinerja dapat dibagi menjadi 2 yaitu penilaian
kinerja secara objektif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja terhadap
standar-standar spesifik dan penilaian kinerja secara subjektif yang digunakan
untuk mengevaluasi seberapa baik seorang karyawan bekerja secara keseluruhan.
Di dalam penelitian ini hanya difokuskan pada faktor disiplin dan
pengawasan kerja. Secara teori jika disiplin dan pengawasan kerja dapat berjalan
dengan baik dan maksimal maka kinerja yang akan dihasilkan karyawan akan
baik pula.
Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing
karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja yang
baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-
standar organisasional (Hani Handoko, 2001:208). Setiap karyawan harus
mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab
rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam pekerjaannya.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
19/132
3
Siagian (2008:305) berpendapat bahwa pendisiplinan pegawai adalah suatu
bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap
dan perilaku karyawan sehingga para karyawan secara sukarela berusaha bekerja
secara kooperatif dengan karyawan yang lain serta meningkatkan kinerjanya. Ada
beberapa hal yang berkaitan dengan kedisiplinan, salah satu adalah pelanggaran
karyawan didalam perusahaan. Pelanggaran dapat diminimalis dengan cara
memberlakukan beberapa standar atau aturan perusahaan yang harus ditaati semua
pengelola perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mendorong disiplin diri para
karyawan, dengan cara ini para karyawan diharapkan menjaga disiplin diri mereka
bukan karena paksaan melainkan muncul dari individu masing-masing.
Pengawasan kerja merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
manajer untuk mengetahui apakah jalannya pekerjaan dan hasilnya sudah sesuai
dengan rencana. G.R. Terry dalam Hasibuan (2009:242) mengatakan bahwa
pengawasan kerja dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus
dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam
kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat
memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan
pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan (Hani
Handoko,2003 :366), apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
20/132
4
PT. Karyadeka Alam Lestari yang beralamat di Kalimas Kecamatan Mijen
Kota Semarang ini merupakan suatu perusahaan bergerak dibidang Rubber
Plantations (Perkebunan) yang mengusahakan tanaman karet dan dikelola oleh
Perkebunan Karet Kalimas, yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 340 orang.
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang mengusahakan tanaman karet sebagai
komoditi utama, disamping itu dalam pengembangannya sejak dulu sudah
berorientasi pada pelestarian lingkungan. Selain sebagai penghasil getah, PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang juga mengolah getah tersebut menjadi bentuk
sheet (lembaran) dan compo (cair) dimana bentuk-bentuk tersebut nantinya akan
diolah lagi menjadi berbagai macam produk.
Berdasarkan survey awal, untuk meningkatkan kinerja karyawan
perusahaan juga menerapkan pendisiplinan karyawan. Pendisiplinan karyawan
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada dasarnya sudah baik, seperti
memberikan keteladanan pimpinan yang baik kepada para karyawannya, gaji yang
diberikan perusahaan kepada karyawan tepat waktu, perusahaan memberikan gaji
tambahan apabila ada pekerjaan diluar jam kerja (lembur) serta memberikan
sanksi hukuman yang sesuai bagi para pelanggar.
Pendisiplinan karyawan bertujuan untuk melatih dan memperbaiki sikap
serta perilaku karyawan sehingga karyawan secara suka rela melaksanakan
kewajiban pekerjaannya. Kedisiplinan tidak hanya diterapkan oleh tiap individu
tetapi juga melibatkan seluruh karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut
untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, kedisiplinan
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
21/132
5
karyawan merupakan proses berkelanjutan dimana seluruh individu berkaitan erat
dengan perusahaan untuk kepentingan perusahaan.
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang telah melakukan beberapa kali
perubahan struktur organisasi, dengan adanya perubahan stuktur organisasi yang
baru diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, upaya yang
dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah
dengan cara mendesain ulang pekerjaan dan perombakan penempatan karyawan
sesuai dengan kemampuan. Penempatan karyawan pada PT. Karyadeka Alam
Lestari Semarang pada dasarnya sudah baik, karena sudah mengikuti peraturan
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sehingga pimpinan akan lebih mudah
untuk melakukan pengawasan terhadap karyawan karena para karyawan
mendapatkan tempat sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing
karyawan.
Melalui Bapak Adjat Sudrajat, sebagai wakadiv. perkebunan selain
melaksanakan pendisiplinan karyawan yang baik, meningkatkan kinerja karyawan
juga harus memperhatikan tentang pengawasan kerja. Pengawasan kerja dapat
diwujudkan dalam hal, seperti menetapkan standar produksi untuk mengukur
kinerja karyawan, pimpinan memberikan peringatan yang tegas apabila ada
karyawan yang melakukan kesalahan, pengawasan dilakukan setiap hari sehingga
karyawan selalu bekerja dengan sungguh-sungguh, standar produksi juga
ditetapkan agar karyawan menjadi lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaanya.
Selain itu, juga memberikan berbagai macam tunjangan seperti tunjangan hari
raya (THR), asuransi kesehatan dan jaminan social tenaga kerja (JAMSOSTEK).
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
22/132
6
Pengawasan kerja merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan
kinerja karyawan. Pengawasan yang baik akan memberikan efek yang baik pula
karena karyawan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai
dengan target produksi. Hasil kerja merupakan tolok ukur penilaian pimpinan
terhadap karyawan, sehingga pengawasan sangat perlu dilakukan setiap hari yang
bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja karyawan. Pengawasan yang tinggi akan
menciptakan pengaruh yang positif terhadap karyawan, dimana mereka
mempunyai keinginan dan kesadaran yang besar untuk menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan target produksi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan observasi awal peneliti menemukan data target produksi dan
realisasi PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang dari tahun 2008 sampai 2010, hal
ini bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1 Target Produksi dan Realisasinya tahun 2008-2010
Tahun Target Realisasi Presentase
2008 656.338 611.302 93,14%
2009 719.201 708.469 98,51%
2010 622.582 571.205 91,75%
Sumber : PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
Dari data tabel di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa kenyataan hasil kerja
yang masih kurang baik dilihat dari aspek kualitas dibuktikan dengan adanya
penurunan tingkat produksi dari tahun 2008 hingga tahun 2010.
Kenyataan adanya kinerja yang masih kurang baik dibuktikan dengan
adanya data ketidakhadiran karyawan dimana data tersebut masih banyak
karyawan yang melakukan kemangkiran dan keterlambatan, ditunjukkan dengan
data sebagai berikut :
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
23/132
7
Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Tahun 2008-2010
BulanCuti Permisi Sakit Mangkir
2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010
Januari 8 12 16 2 1 2 12 13 17 10 11 15
Februari 10 13 16 3 3 1 10 15 10 11 17 20
Maret 13 11 17 3 4 3 10 10 11 15 18 15
April 8 10 17 2 2 2 11 11 15 10 9 10
Mei 12 10 8 4 5 0 12 12 8 15 7 11
Juni 9 8 8 1 1 2 16 7 15 11 14 20
Juli 7 10 16 3 4 3 9 10 8 15 15 13
Agustus 15 11 5 4 3 4 14 17 21 8 10 19
September 14 9 6 2 4 2 14 11 17 14 10 24
Oktober 8 11 11 5 2 4 11 8 18 14 9 10
November 7 5 16 4 2 1 10 11 9 11 15 15
Desember 10 11 17 1 4 2 17 10 14 18 9 15
Keterangan : Jumlah karyawan 340 orang
Sumber : PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
Hasil presentase absensi karyawan pada bulan Januari tahun 2008, 2009
dan 2010 adalah sebagai berikut :
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
24/132
8
Dilihat dari data di atas pada bulan Januari 2008 tingkat absensi hanya
9,4%. Pada bulan Januari 2009 tingkat absensi mulai naik menjadi 10,8%,
sedangkan bulan Januari 2010 tingkat absensi semakin naik hingga mencapai
14,7%. Jadi bisa dilihat tingkat absensi cenderung mengalami kenaikan tiap
tahunnya. Kenaikan yang lumayan pesat terjadi pada tahun 2010. Hal ini
menunjukkan tingkat kinerja pada tahun 2010 kurang baik, karena tingkat absensi
yang masih tinggi. Ketidakhadiran dalam bekerja baik dengan alasan tertentu
maupun tanpa keterangan yang jelas otomatis akan menghambat pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab karyawan, hal ini akan menyebabkan kinerja
karyawan menjadi tidak maksimal.
Pada dasarnya perusahaan sudah memberikan peraturan atau tata tertib
yang berlaku dan jelas agar karyawan mematuhi peraturan yang berlaku agar
tercipta kesadaran yang baik dari karyawan. Di samping itu disiplin dan
pengawasan kerja yang maksimal sudah diberikan oleh pimpinan kepada
karyawan agar karyawan mendapatkan kepuasan kerja sehingga mereka mampu
meningkatkan kinerja mereka. Pendisiplinan terhadap karyawan tersebut
dilakukan antara lain dengan memberikan bonus bagi karyawan yang dapat
menunjukkan kinerja yang baik, menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian
dan kemampuan masing-masing. Pimpinan juga melakukan pengawasan yang
tinggi ketika karyawan sedang menjalankan pekerjaannya serta selalu
memberikan solusi apabila karyawan melakukan penyimpangan dan mengalami
kesulitan dalam bekerja. Berdasarkan teori yang ada apabila karyawan telah
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
25/132
9
melakukan disiplin kerja yang baik dan pengawasan yang tinggi telah dilakukan
oleh pimpinan seharusnya menghasilkan kinerja yang baik tetapi dalam hal ini
terdapat gap (ketidak sesuaian antara teori dan fakta lapangan) untuk itu perlu di
teliti secara empiris. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh
Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang?
2. Adakah pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang?
3. Adakah pengaruh disiplin dan pengawasan kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan
pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
26/132
10
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin dan pengawasan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, penelitian ini dapat
memberikan sumbangan berupa informasi mengenai pentingnya
disiplin dan pengawasan kerja karyawan sehingga dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.
b. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan mempertajam daya
analisis mengenai pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
c. Bagi para akademisi dan pembaca, dapat memberikan khasanah
perpustakaan dan tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
27/132
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kinerja Karyawan
2.1.1 Pengertian Kinerja
Mangkunegara (2009:67) memberikan pengertian tentang kinerja yaitu hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, sedangkan
Kinerja menurut Hasibuan (2009:160) adalah merupakan suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan
kesempatan.
Simamora (2006:339) berpendapat bahwa kinerja atau performance
mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan
karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan
sebuah pekerjaan.
Asad (2004:47) berpendapat bahwajob performance(kinerja) adalah hasil
yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja merupakan hasil kerja sekelompok orang dalam suatu organisasi yang
dikerjakan sesuai dengan peraturan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja menurut
Simamora (2006:338):
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
28/132
12
1. Karakteristik situasi
2. Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar kinerja pekerjaan
3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
4. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi
2.1.2 Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan pokok sistem penilaian kinerja menurut Simamora (2006:343)
adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja
anggota-anggota organisasi. Semakin akurat dan sahih informasi yang dihasilkan
oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi.
Tujuan khusus penilai kinerja digolongkan menjadi dua bagian besar yakni
Simamora (2006:343):
1. Tujuan Evaluasi (evaluation)
Tujuan dari pendekatan evaluasi adalah guna menilai kinerja masa lalu
sebagai basis untuk pelaksanaan keputusan-keputusan personalia. Fokus dari
pendekatan evaluasi dilihat dari telaah masa lalu, penilaian dan pemberian
peringkatan.
Simamora (2006:345) menyatakan bahwa pendekatan evaluasi dapat
dinilai dari kinerja dan telaah gaji serta penilaian kinerja dan kesempatan
promosi. Penilaian kinerja dan telaah gaji adalah keputusan-keputusan
kompensasi yang mencakup kenaikan merit pay, bonus karyawan dan
kenaikan-kenaikan gaji lainnya dimana informasi yang diperoleh akan
melandasi keputusan-keputusan gaji, sedangkan penilaian kinerja dan
kesempatan promosi adalah keputusan-keputusan yang bertalian dengan
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
29/132
13
promosi, demosi, transfer dan pemberhentian. Informasi-informasi penilaian
yang ada digunkan untuk menilai kesiapan karyawan untuk posisi-posisi yang
lebih tinggi.
2.Tujuan Pengembangan (development)
Tujuan pendekatan pengembangan adalah untuk memotivasi dan
mengarahkan kinerja individu dan upaya-upaya pengembangan karir menurut
Simamora (2006:346). Fokus dari pendekatan pengembangan ini adalah
perencanaan untuk konseling masa mendatang serta penetapan tujuan dan
telaah. Tujuan pengembangan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengukuhkan dan menopang kinerja
b. Meningkatkan kinerja
c. Menentukan tujuan-tujuan progresif karir
d. Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan
2.1.3 Masalah-Masalah Penilaian Kinerja
Masalah-masalah penilaian kinerja harus dikenali dan diminimalkan guna
menghindari kesalahan-kesalahan penilaian yang lazim terjadi. Berikut ini
beberapa masalah-masalah penilaian kinerja menurut Simamora (2006:351):
1. Bias penyelia
2. Halo effect
3. Central tendency
4. Leniency
5. Strictness
6. Recency, dan lain-lain.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
30/132
14
2.1.4 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Efektif
Sistem penilaian kinerja yang efektif untuk pencapaian tujuan-tujuan
penilaian kinerja. Karakteristik-karakteristik sistem penilaiannya menurut
Simamora (2006:399) antara lain:
1. Kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Pengharapan kinerja
3. Fokus pada perilaku yang terobservasi
4. Sensitivitas
5. Standardisasi, dan lain-lain
2.1.5 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Tidak
Efektif
Sistem penilaian kinerja bisa saja gagal karena beberapa sebab. Sebab-sebab
yang kemungkinan dapat menimbulkan kegagalan menurut Simamora (2006:407)
antara lain:
1. Sistem yang ditetapkan secara buruk
2. Sistem yang dikomunikasi secara buruk
3. Sistem yang tidak-tepat
4. Sistem yang didukung secara buruk
5. Sistem yang tidak terpantau
2.1.6 Indikator Kinerja Karyawan
Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:378) mengatakan bahwa
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan.
Indikator-indikatornya adalah sebagai berikut:
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
31/132
15
1. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik t idaknya hasil pekerjaan karyawan.
2. Kuantitas pekerjaan, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas para karyawan bukan hanya
dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau
sesuai dengan harapan atasan.
4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh
karyawan.
5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain.
2.2 Disiplin
2.2.1 Pengertian Disiplin
Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin disipel yang berarti
pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami
perubahan menjadi disiplineyang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata
tertib. Siagian (2008:305) berpendapat bahwa disiplin kerja merupakan tindakan
manajemen untuk mendorong para anggota organisasi agar memenuhi tuntutan
berbagai ketentuan di dalam manajemen, sedangkan pendisiplinan pegawai adalah
suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan,
sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela
berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta
meningkatkan prestasi kerjanya.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
32/132
16
Abdurrahmat (2006:172), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya
Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dicapainya. Oleh karena itu, kedisiplinan harus ditegakkan
dalam suatu organisasi perusahaan karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang
baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.
Disiplin kerja menurut Hani Handoko (2001:208) adalah kegiatan
manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional. Disiplin menurut
Yuspratiwi dalam Avin Fadilla Helmi (1996) mengatakan bahwa disiplin kerja
dapat diartikan sebagai sikap sesorang atau kelompok yang berniat untuk
mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan
pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang
menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Dari beberapa
pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan t indakan
manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional dan kesediaan
seseorang untuk mematuhi peraturan yang berlaku didalam perusahaan.
2.2.2 Jenis-Jenis Disiplin
Terdapat tiga jenis disiplin dalam organisasi menurut Hani Handoko
(2001:208), yaitu:
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong
para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
33/132
17
penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Tujuannya adalah untuk
mendorong disiplin diri diantara para karyawan, dengan cara ini para
karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata dipaksa
manajemen. Manajemen harus bertanggung jawab dan mampu menciptakan
kondisi disiplin preventip dengan berbagai standar dari perusahaan yang ingin
dicapai, dan karyawan harus mampu memahami dan mengetahui alasan
penerapan disiplin tersebut, dengan demikian para karyawan akan mengetahui
segala peraturan dalam perusahaan yang bersangkutan.
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa bentuk
hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. Sebagai contoh, tindakan
pendisiplinan berupa peringatan atau skorsing, dengan adanya hukuman yang
ditetapkan oleh perusahaan karyawan tidak akan berperilaku yang
menyimpang karena hukuman akan dikenakan pada mereka yang melanggar.
Sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik
dan mengkoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang
berbuat salah.
3. Disiplin Progresif
Disiplin progresif merupakan suatu kebijaksanaan pemberian hukuman
yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
34/132
18
adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan
korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Disiplin
progresif membantu karyawan untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak
akan mengulangi kesalahan yang sama apalagi kesalahan yang cukup fatal.
Contoh dari tindakan disiplin progresif antara lain : teguran secara lisan oleh
atasan, teguran tertulis, skorsing dari pekerjaan selama beberapa hari,
diturunkan pangkatnya, bahkan hingga dipecat.
2.2.3 Indikator Disiplin
Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu
organisasi menurut Abdurrahmat (2006:173), diantaranya ialah:
1. Balas jasa
Balas jasa mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya semakin baik,
maka kedisiplinannya pun akan semakin baik pula.
2. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
(pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan
karyawan yang baik.
3. Waskat (pengawasan melekat)
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk
mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara
kedisiplinan meningkatkan prestasi kerja serta menciptakan sistem internal
kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
35/132
19
4. Sanksi hukuman
Dengan adanya sanksi hukuman maka akan memberikan kesan enggan
melakukan indisipliner bagi para karyawan, karena mereka tidak mau
menanggung risiko.
5. Ketegasan
Pimpinan yang berani bertindak tegas dalam memberikan hukuman atas
tindakan indisipliner karyawan akan disegani dan diakui kepemimpinannya
oleh karyawan, dengan begitu pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan
karyawan dalam suatu perusahaan.
2.2.4 Macam-Macam Disiplin
Jasin dalam Avin Fadilla Helmi (1996) berpendapat bahwa terdapat dua
jenis disiplin, antara lain :
1. Disiplin Diri
Disiplin diri merupakan disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri
sendiri, melalui disiplin diri, karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab
dan dapat mengatur diri sendiri untuk kepentingan organisasi.
2. Disiplin Kelompok
Disiplin kelompok akan tercapai jika disiplin diri telah tumbuh dalam diri
karyawan, artinya kelompok akan menghasilkan pekerjaan yang optimal jika
masing-masing anggota kelompok dapat memberikan andil yang sesuai
dengan hak dan tanggung jawabnya.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
36/132
20
2.2.5 Faktor-Faktor Disiplin
Avin Fadilla Helmi (1996) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin diantaranya adalah:
1. Faktor Kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang
dianut. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin akan digunakan sebagai kerangka
acuan bagi penerapan disiplin ditempat kerja.
2. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu
proses belajar yang terus-menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif
maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu memperhatikan
prinsip-prinsip konsisten, adil, bersikap positif dan terbuka.
2.2.6 Prinsip-Prinsip Disiplin
Prinsip-prinsip baku dalam disiplin menurut Simamora (2006:622)
diantaranya adalah:
1. Prosedur dan kebijakan yang pasti
2. Tanggung jawab penyeliaan
3. Komunikasi peraturan-peraturan
4. Tanggung jawab pemaparan bukti
5. Perlakuan yang konsisten
6. Pertimbangan atas situasi-situasi
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
37/132
21
2.3 Pengawasan Kerja
2.3.1 Pengertian Pengawasan Kerja
Pengawasan kerja merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan
organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian,2008:125),
sedangkan menurut Hani Handoko (2003:359), pengawasan kerja adalah proses
untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Pengawasan kerja adalah usaha sistematik untuk menentukan standar
pelaksanaan dan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditentukan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk koreksi guna menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Hani Handoko, 2003:
360). Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan
kerja merupakan suatu usaha sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan
dan tujuan perencanaan serta untuk menjamin agar semua pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
2.3.2 Tipe-Tipe Pengawasan Kerja
Hani Handoko (2003:361) berpendapat bahwa terdapat beberapa tipe
pengawasan kerja,diantaranya adalah :
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
38/132
22
1.Pengawasan Pendahuluan (Freed Forward Control)
Bentuk pengawasan pra kerja ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-
masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan
korelasi dibuat sebelum tahap tertentu diselesaikan. Pendekatan pengawasan ini
lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil
tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi.
2.Pengawasan selama kegiatan berlangsung (Concurrent Control)
Pengawasan dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Pengawasan ini
merupakan suatu proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur disetujui
terlebih dahulu sebelum kegiatan-kegiatan dilanjutkan atau menjadi semacam
peralatan Double Chek yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu
kegiatan.
3.Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control)
Bentuk pengawasan ini untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang
telah diselesaikan, sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar yang
telah ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan
serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
2.3.3 Indikator Pengawasan Kerja
Hani Handoko (2003:362) menyatakan bahwa ada beberapa indikator dalam
proses pengawasan kerja, diantaranya adalah :
1. Penetapan standar
2. Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
39/132
23
3. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan
4. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
5. Perbaikan atas penyimpangan
2.3.4 Pentingnya Pengawasan Kerja
Ada beberapa faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh
setiap organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah (Hani Handoko, 2003:366) :
1. Perubahan lingkungan organisasi
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
3. Kesalahan-kesalahan
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
2.3.5 Kriteria Pengawasan yang Efektif
Untuk menjadi efektif menurut Hani Handoko (2003:373), sistem
pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut antara
lain:
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar
2. Tepat waktu
3. Biaya yang efektif
4. Tepat dan akurat
5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan
2.3.6 Karakteristik Pengawasan yang Efektif
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif menurut Hani
Handoko (2003:373) dapat diperinci sebagai berikut:
1. Akurat
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
40/132
24
2. Tepat waktu
3. Objektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menganalisis mengenai pengaruh
disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang yaitu :
Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu
No PenelitiJudul
PenelitianMetode
PenelitianVariabel
PenelitianHasil Penelitian
1. Hernowo
Narmodo
dan M.FaridWajdi
Pengaruh
Motivasi dan
DisiplinTerhadapKinerja
PegawaiBadan
Kepegawaian
Daerah
Kabupaten
Wonogiri
Sampel : 44
responden
TeknikAnalisis :deskriptif
presentasedan analisis
regresi linier
berganda
Motivasi
(X1), Disiplin
(X2) danKinerjaPegawai (Y)
Disiplin mempunyai
pengaruh paling
dominan terhadapkinerja pegawaidibandingkan motivasi.
Motivasi dan disiplindapat menjelaskan
variabel kinerja pegawai
sebesar 56,6%
sedangkan 43,3%
dijelaskan oleh variabel
lain.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
41/132
25
2. Keke T.
Aritonang
Kompensasi
Kerja,
DisiplinKerja Guru
dan Kinerja
Guru SMP
Kristen BPK
Penabur
Jakarta
Sampel : 60
responden
TeknikAnalisis :
deskriptif
presentase,
analisis
regresi linier
dan analisis
korelasi
parsial
Kompensasi
Kerja (X1),
Disiplin kerja(X2) dan
Kinerja (Y)
Kompensasi kerja
memberikan sumbangan
sebesar 6,76% terhadapkinerja guru, disiplin
kerja guru memberikan
sumbangan sebesar
77,44%. Sedangkan
kompensasi kerja dan
disiplin kerja guru
secara bersama-sama
memberikan sumbangan
sebesar 77,6% terhadapkinerja guru.
3. Mark
Alexander
Employee
Performance
and
Discipline
Problems: A
New
Approach
Analisis :
metodeanalisis
berganda
Employee
Performance(Kinerja
Pegawai) dan
Discipline
Problems
(Masalah
Kedisiplinan)
Pengembangan
perusahaan harusmempelajari tentang
masalah kinerja dan
pentingnya sikap
disiplin. Manajemen dan
karyawan harus
menunjukkan mereka
mampu untuk berubah
dan bekerjasama dalam
meningkatkankeselamatan, pelatihan
dan kelangsungan hidup
perusahaan.
2.5 Kerangka Berfikir
Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi sumber
daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab itu,
perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik sebab
manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka, melainkan
juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan organisasi (Simamora,
2006:5). Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi atau perusahaan
harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
42/132
26
Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang
membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa
baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2006:339).
Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi,
misalnya pendidikan, disiplin karyawan, motivasi, lingkungan kerja yang
kondusif dan sebagainya.
Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing
karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja
yang baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan
standar-standar organisasional (Hani Handoko, 2001:208). Setiap karyawan harus
mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya
sebab rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam
pekerjaannya.
Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam
kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat
memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan
pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan (Hani
Handoko,2003 :366). Apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan.
G.R. Terry dalam Hasibuan (2009:242) menyatakan bahwa pengawasan kerja
sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan apabila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
43/132
27
Berdasarkan teori yang ada dalam penelitian ini, maka dapat disusun suatu
kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Disiplin (X1)
1. Balas jasa
2. Keadilan
3. Waskat
4. Sanksi hukuman
5. Ketegasan
(Abdurrahmat, 2006:173)
Kinerja (Y)
1.Kualitas hasil kerja
2.Kuantitas pekerjaan
3.Ketepatan waktu
4.Kehadiran
5.Kemampuan bekerjasama
(Robert L. Mathis & John H.
Jackson, 2006:378)
Pengawasan Kerja (X2)
1. Penetapan standar
2. Penentuan
pengukuran/penilaian
pekerjaan
3. Pengukuran pelaksanaan
pekerjaan
4. Perbandingan pelaksanaan
dengan standar dan analisispenyimpangan
5. Perbaikan atas
penyimpangan
(Hani Handoko, 2003:363)
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
44/132
28
2.6 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul
(Suharsimi, 2006:130). Anggapan sebagai satu hipotesis juga merupakan data
tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan sebagai dasar
pembuatan keputusan harus diuji dahulu dengan memakai data hasil observasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diajukan dalam
penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang.
H2 : Ada pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang.
H3 : Ada pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
45/132
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Suharsimi (2006:130) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang berjumlah 340 orang
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jumlah Seluruh Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
No Bagian Jumlah
1. Staf 32
2. Penyadap 1933. Lapangan 63
4. Kontak 52
Total Karyawan 340
Sumber: PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
3.1.2Sampel
Suharsimi (2006:131) berpendapat bahwa sampel merupakan sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan cara pengelompokkan (Suharsimi, 2006:142).Alasan
digunakan teknik Cluster Random Sampling ini dikarenakan pengambilan sampel
dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari 1
kelompok (cluster) dan diambil secara acak. Tiap item (individu) didalam
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
46/132
30
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang di
pelajari ada dalam setiap kelompok. Perhitungan sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2005:120) yaitu sebagai berikut :
dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu sebesar 10%.
Maka:
= 77 ( dibulatkan )
Berdasarkan perhitungan di atas maka didapat sampel sebanyak 77
responden dari jumlah total karyawan sebanyak 340 karyawan, kemudian pada
masing-masing bagian dengan perhitungan sebagai berikut :
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
47/132
31
Sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Bagian Produksi Populasi Proporsional Sampel
1. Staf 32
= 7
7
2. Penyadap 193
= 44
44
3. Lapangan 63
= 14
14
4. Kontrak 52
= 12
12
Jumlah Karyawan 340 77
Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
3.2 Variabel Penelitian
Di dalam suatu penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan
dengan jelas sebelum pengumpulan data. Variabel penelitian dalam penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan bebas. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2006:4).
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
48/132
32
3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dinyatakan dengan simbol Y. Variabel terikat yaitu variabel
yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja
karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Indikator dari kinerja
menggunakan teori dari Robert L. Mathis & John H. Jackson (2006:378) antara
lain :
1. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik t idaknya hasil pekerjaan karyawan.
2. Kuantitas pekerjaan, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas para karyawan bukan hanya
dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau
sesuai dengan harapan atasan.
4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh
karyawan.
5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain.
3.2.2Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dinyatakan dengan simbol X, yaitu terdiri dari disiplin dan
pengawasan kerja.
1. Disiplin (X1)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan disiplin adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
49/132
33
sosial yang berlaku. Indikator dari disiplin menggunakan teori dari Abdurrahmat
(2006:173) antara lain :
a. Balas jasa
Balas jasa mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya semakin baik,
maka kedisiplinannya pun akan semakin baik pula.
b. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa
(pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan
karyawan yang baik.
c. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk
mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara
kedisiplinan meningkatkan prestasi kerja serta menciptakan sistem internal
kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
d. Sanksi hukuman
Dengan adanya sanksi hukuman maka akan memberikan kesan enggan
melakukan indisipliner bagi para karyawan, karena mereka tidak mau
menanggung risiko.
e. Ketegasan
Pimpinan yang berani bertindak tegas dalam memberikan hukuman atas
tindakan indisipliner karyawan akan disegani dan diakui kepemimpinannya
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
50/132
34
oleh karyawan, dengan begitu pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan
karyawan dalam suatu perusahaan.
2. Pengawasan Kerja (X2)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses
pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua
pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Indikator dari pengawasan menggunakan teori dari Hani Handoko
(2003:363) antara lain :
a. Penetapan standar
Penetapan standar berfungsi untuk memudahkan manajer untuk
mengkomunikasikan pelaksanaan kerja yang diharapkan kepada para bawahan
secara lebih jelas dan tahapan-tahapan lain dalam proses perencanaan dapat
ditangani secara efektif.
b. Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan
Penetapan standar akan sia-sia apabila tidak ada penentuan
pengukuran/penilaian pekerjaan yang tepat. Pengukuran ini sebaiknya mudah
dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan kepada karyawan.
c. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan, pengukuran
pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus.
Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu observasi,
laporan-laporan baik lisan maupun tertulis, metode-metode otomatis dan
inspeksi, pengujian (tes) atau dengan pengambilan sampel.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
51/132
35
d. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata
dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi
pada saat menginterpretasikan adanya penyimpangan (deviasi).
e. Perbaikan atas penyimpangan
Bila hasil analisis menunjukkan adanya koreksi, tindakan ini harus di ambil.
Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standar mungkin di
ubah, pelaksanaan diperbaiki atau keduanya dilakukan bersamaan.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat langsung dari sumber pertama
baik dari individu maupun kelompok. Data ini diperoleh langsung dari sumbernya
yaitu karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang telah menjadi objek
dalam penelitian ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui
pihak kedua. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data mengenai
karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, catatan, arsip, dan data lain
yang berguna sebagai pelengkap.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
52/132
36
3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah sumber data
internal. Sumber data internal adalah sumber data yang didapat dari dalam
perusahaan atau organisasi dimana penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini
sumber data internalnya adalah karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
Data internal berupa data jawaban hasil pengisian kuesioner.
3.4Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dengan
mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini
observasi dilakukan dengan mengamati disiplin kerja dan pengawasan kerja
karyawan serta kinerja dari karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
2. Metode Dokumentasi
Suharsimi (2006 :131) menyatakan bahwa metode dokumentasi merupakan
suatu cara untuk memperoleh data atau informasi mengenai berbagai hal yang ada
kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan-laporan tertulis baik
berupa angka maupun keterangan (tulisan atau papan, tempat dan orang). Data yang
didapat adalah data volume produksi, data pegawai dan jumlahnya, gambaran
umum, struktur organisasi dan uraian tugas jabatan, aktivitas produksi dan
pemasaran di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
53/132
37
3. Metode Kuesioner
Sugiyono (2006:142) menyatakan bahwa metode kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
tersedia (Suharsimi, 2006:151).
Di dalam pemberian skor digunakan skala likert dengan 5 (lima) skala.
Adapun untuk masing masing jawaban diberi skor sebagai berikut :
1. Jawaban A (Sangat Tinggi) diberi nilai 5
2. Jawaban B (Tinggi) diberi nilai 4
3. Jawaban C (Cukup) diberi nilai 3
4. Jawaban D (Rendah) diberi nilai 2
5. Jawaban E (Sangat Rendah) diberi nilai 1
3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Baik buruknya suatu penelitian tergantung dari benar tidaknya suatu
data, karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi
sebagai alat pembuktian hipotesis.
3.5.1Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
54/132
38
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah ( Suharsimi, 2006:168 ).
Rumus uji validitas :
Keterangan :
rxy = besarnya koefisien korelasiX = skor butir
Y = skor total
N = jumlah obyek responden uji coba
XY = jumlah hasil antara skor tiap item dengan skor total
x = jumlah kuadran nilai X
y = jumlah kuadran nilai Y
Dalam rumus Korelasi Product Moment dari pearson, suatu indikator
dikatakan valid apabila N = 20 dan = 0,05 maka r tabel= 0,444 dengan ketentuan:
Hasil > (0,444) = valid
Hasil < (0,444) = tidak valid
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
(Statistical Product and Service Solution) dimana tiap item (variabel) bisa
dilihat pada tabel korelasi.
a. Variabel Kinerja Karyawan
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
55/132
39
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan
No. Item r hitun r table Keterangan1. 0,587 0,444 Valid
2. 0,522 0,444 Valid
3. 0,554 0,444 Valid
4. 0,591 0,444 Valid
5. 0,539 0,444 Valid
6. 0,628 0,444 Valid
7. 0,569 0,444 Valid
8. 0,490 0,444 Valid
9. 0,475 0,444 Valid
10. 0,643 0,444 Valid11. 0,536 0,444 Valid
12. 0,583 0,444 Valid
13. 0,470 0,444 Valid
Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah
Berdasarkan hasil uji validitas variabel kinerja karyawan, terlihat bahwa nilai
Corrected Item-Total Correlation> 0.444, maka butir pernyataan dikatakan
valid.
b. Variabel Disiplin
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin
No. Item r hitung r tabel Keterangan14. 0,760 0,444 Valid
15. 0,552 0,444 Valid
16. 0,524 0,444 Valid
17. 0,691 0,444 Valid18. 0,605 0,444 Valid
19. 0,704 0,444 Valid
20. 0,584 0,444 Valid
21. 0,601 0,444 Valid
22. 0,557 0,444 Valid
23. 0,524 0,444 Valid
24. 0,488 0,444 Valid
25. 0,460 0,444 Valid
26. 0,611 0,444 Valid
Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
56/132
40
Berdasarkan hasil uji validitas variabel disiplin, terlihat bahwa nilai Corrected
Item-Total Correlation> 0.444, maka butir pernyataan dikatakan valid.
c. Variabel Pengawasan Kerja
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengawasan Kerja
No. Item r hitung r tabel Keterangan27. 0,496 0,444 Valid
28. 0,673 0,444 Valid
29. 0,506 0,444 Valid
30. 0,526 0,444 Valid
31. 0,557 0,444 Valid
32. 0,500 0,444 Valid
33. 0,548 0,444 Valid
34. 0,659 0,444 Valid
35. 0,524 0,444 Valid
36. 0,675 0,444 Valid
37. 0,520 0,444 Valid
38. 0,470 0,444 Valid
Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah
Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengawasan kerja, terlihat bahwa nilai
Corrected Item-Total Correlation> 0.444, maka butir pernyataan dikatakan
valid.
3.5.2Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik ( Suharsimi, 2006:178 ). Rumus yang
digunakan adalah rumus alpha:
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
57/132
41
= Jumlah varians butir
= Varians total
Dalam penelitian ini teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah
rumus Alpha Cronbanch (Suharsimi, 2006:196) yaitu:
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen
No. VariabelCronbach's
Alpha
Minimal
Cronbach's
Alpha yang
disyaratkan
Keterangan
1 Kinerja Karyawan 0,875 0,60 Reliabel
2 Disiplin 0,881 0,60 Reliabel
3 Pengawasan Kerja 0,865 0,60 Reliabel
Sumber:Data uji coba tahun 2011,diolah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
hasil Cronbachs Alpha setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbachs
Alphayang disyaratkan yaitu 0,60, maka variabel kinerja karyawan, disiplin, dan
pengawasan kerja reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam
penelitian. Metode analisis data digunakan untuk mengkaji hipotesis dalam rangka
menarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang
digunakan adalah :
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel-
variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari disiplin, pengawasan kerja
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
58/132
42
dan kinerja karyawan. Dalam metode ini menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
n : jumlah skor jawaban responden
N : jumlah skor jawaban ideal
% : tingkat presentase
(Ali, 1987 : 184)
Kriteria interval didapat dari perhitungan sebagai berikut :
Presentase maximal = = 100 %
Presentase minimal = = 20 %
Rentang = 100 % - 20 % = 80 %
Panjang kelas interval = 80 % : 5 = 16 %
Kriteria intervalnya dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kriteria IntervalNo Interval ( % ) Kriteria
1 84% % skor 100% Sangat Tinggi2 68% % skor 84% Tinggi3 52% % skor 68% Cukup4 36% % skor 52% Rendah5 20% % skor 36% Sangat Rendah
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data, maka data diuji sesuai dengan asumsi klasik.
Ghozali (2009:27) berpendapat bahwa salah satu asumsi penggunaan statistik
parametik adalah multivariate normalitas. Multivariate normalitas merupakan
asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel
berdistribusi normal dan independen. Asumsi multivariate normalitas ini dapat
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
59/132
43
diuji dengan melihat normalitas, linearitas dan heteroskedastisitas. Cara yang
digunakan adalah :
1.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak ( Ghozali,
2009:74). Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel
berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka uji hipotesis
menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal,
maka uji hipotesis menggunakan statistik non-parametrik. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel
independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama
lain. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya
multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor (dari output komputer program SPSS for Windows ). Pedoman
regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di bawah
10 dan mempunyai angka Tolerance di bawah 1 (Ghozali, 2009:73).
3. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009:69) mengatakan menguji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
60/132
44
Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan
terhadap pola scatter plotyang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot
membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas.
Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model
regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuat model
matematika yang dapat menunjukkan hubungan antar variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel yaitu satu variabel dependen
(Y) dan dua variabel independen (X1dan X2), sehingga persamaan regresi dengan
menggunakan rumus Sugiyono (2006, 275) adalah :
Y = a + b1X1 + b2 X2+ e
Keterangan :
Y = penafsiran variabel dependen ( kinerja karyawan)
X1 = Variabel independen 1 ( disiplin )
X2 = Variabel independen 2 ( pengawasan kerja )
a = Nilai konstanta
b1 = koefisien regresi variabel independen 1
b2 = koefisien regresi variabel independen 2
e = Error
3.6.4Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Uji t (Uji Parsial)
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
61/132
45
Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen (disiplin
dan pengawasan kerja) secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh
terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Cara pengujiannya
dengan bantuan SPSS. Kaidah dalam pengambilan keputusan dalam uji t
adalah :
a.Jika probalitas > 0,05 maka Ho diterima (variancesama)
b.Jika probalitas < 0,05 maka Ho ditolak (varianceberbeda)
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
dependen (kinerja karyawan) terhadap variabel independen (disiplin dan
pengawasan kerja) secara bersamasama (simultan) dengan tingkat
signifikan yang digunakan sebesar = 5% dan df ( k:n-k-1 ). Kaidah
pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS adalah :
a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
3.6.5 Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan efektif yang diberikan variabel independen (disiplin dan pengawasan
kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Semakin besar nilai
determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya.
Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai . Rumusnya adalah :
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
62/132
46
Keterangan :
= Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
63/132
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah suatu perusahaan yang
bergerak dibidang Rubbers Plantations (Perkebunan) yang mengusahakan
tanaman karet. PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ini dibangun pada tahun
1920 oleh pemerintah Inggris yang berpusat di Subang Jawa Barat, yaitu
Pemanukan dan Tjiasem Land (P & T Land). Komoditi yang diusahakan adalah
kopi, randu dan kakao. Tanaman tersebut dikonversikan pada tahun 1955 dengan
tanaman karet, dan pengembangannya sampai sekarang.
Dalam rangka usaha diversifikasi dan upaya peningkatan sumber devisa bagi
negara dan memperluas kesempatan kerja, PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang
mengusahakan tanaman karet sebagai komoditi utama dimana dalam
pengembangannya sejak dulu sudah berorientasi pada pelestarian lingkungan. PT.
Karyadeka Alam Lestari Semarang dengan jumlah karyawan sebanyak 340 orang
terletak di wilayah Kecamatan Mijen, Kota Semarang meliputi kebun bagian
Kalimas, bagian Pesantren, bagian Semak dan bagian Rembes, sedangkan kebun
bagian Trisobo terletak di wilayah Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
-
7/25/2019 Skrips Unnes Pengaruh Disiplin Pengawasan Terhadap Kinerja
64/132
48
Dalam seminggu karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang bekerja
selama 6 hari dengan jumlah jam kerja sebanyak 7 jam sehari dengan rincian
sebagai berikut :
1. Hari Senin-Jumat
a. Jam 07.30 : Jam kantor dimulai
b. Jam 12.00-13.00 : Istirahat (untuk hari senin-kamis)
c. Jam 11.00-13.00 : Istirahat (untuk hari jumat)
d. Jam 13.00-15.00 : Jam kerja kembali
e. Jam 15.30 : Tutup kantor
2. Hari Sabtu : Jam 07.30-12.30 tanpa istirahat siang
Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 jam sehari diperhitungkan sebagai kerja
lembur.
4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel-variabel
yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari
top related