skripsi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/61155/55/pendahuluan.pdf · untuk adik tersayang...
Post on 06-Mar-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SKRIPSI
SASMITHA NIRMALA SUGIARTO
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS
TETAP (KDT) KATEGORI 1 PASIEN
TUBERKULOSIS PARU PADA TAHAP
INTENSIF PASIEN RAWAT INAP
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
i
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP
(KDT) KATEGORI 1 PASIEN TUBERKULOSIS PARU
PADA TAHAP INTENSIF PASIEN RAWAT INAP
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
SKRIPSI
Di buat memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang
2020
Oleh :
SASMITHA NIRMALA SUGIARTO
201510410311168
Disetujui Oleh :
ii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP
(KDT) KATEGORI 1 PASIEN TUBERKULOSIS PARU
PADA TAHAP INTENSIF PASIEN RAWAT INAP
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2020
Oleh :
SASMITHA NIRMALA SUGIARTO
201510410311168
Disetujui Oleh :
iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam,
yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi hidayah kepada yang
dikehendaki dan mencabut hidayah dari yang dikehendaki. Tuhan yang telah
memberikan nikmat sehat, waktu, kemudahan maupun kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI PENGGUNAAN
KOMBINASI DOSIS TETAP (KDT) KATEGORI 1 PASIEN
TUBERKULOSIS PARU PADA TAHAP INTENSIF PASIEN RAWAT INAP
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)” untuk mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari berbgai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang mana dengan segala rahmat nikmat pertolongan, petunjuk
dan kekuatan dari-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan amanah sebagai
mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp. Kep.MB, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk belajar di Fakultan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Atok Irawan, Sp.P selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian skripsi ini di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.
4. Ibu Dr. Apt. Hidajah Rachmawati, S.Si., Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing
I yang bersedia meluangkan waktu disela kesibukan beliau dan memberikan
bimbingan, ide, saran, serta motivasi sehingga dapat terselesaikannya skripsi
ini.
5. Bapak Drs. Apt. Didik Hasmono, MS selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu disela kesibukan dan memberikan saran,
bimbingan, ide, serta motivasi sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
v
6. Ibu Dr. Apt. Lilik Yusetyani, Dra.,Sp.FRS selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Apt. Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc. selaku Dosen penguji II
memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Apt. Engrid Juni Astuti, S.Farm., M.Farm selaku dosen wali beserta semua
dosen, laboran, dan staf tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehtan Universitas Muhammadiyah Malang, terimakasih banyak atas
arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.
9. Kepada seluruh dosen, laboran, dan staf tata usaha Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
10. Kedua orang tua tercinta, Shofatul Marwah dan Anang Sugiarto yang menjadi
alasan terkuat dalam menempuh Pendidikan dengan segala dukungan,
motivasi, dan do’a yang tiada henti. Terimakasih untuk kesabaran dan selalu
memberikan kepercayaan serta memenuhi segala kebutuhan selama
menempuh pendidikan.
11. Untuk adik tersayang Alamsyah Ikrar Bakti Sugiarto yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis untuk menjadi lebih baik lagi. Beserta seluruh
keluarga besar yang turut mendukung dalam penyusunan skripsi.
12. Para sahabat yang tersayang Dicky Hariadi, Atin, Via, Lisa, Nia, Kak Ziela
yang telah memberikan semangat, dukungan, senantiasa menghibur, dan
memberikan nasehat sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah ini.
13. Kepada teman sejawat skripsi bidang klinis, Annisyah Nur Rohmah Riyadi
yang telah menjadi tempat sharing terkait skripsi beserta segala keluh
kesahnya.
14. Sejawat Farmasianida 2015, keluarga besar Farmasi D serta teman-teman yang
lainnya yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas
dukungan, bantuan, dan kerjasamanya selama kuliah di Farmasi UMM.
15. Serta semua pihak dari dalam maupun luar yang telah membantu sehingga
terselesaikannya skripsi ini, terimakasih atas bantuannya dan motivasi yang
diberikan.
Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan do’a yang telah diberikan.
Semoga Allah membalas amal kebaikan semua pihak. Penulis menyadari bahwa
vi
masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifar membangun dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan skripsi ini dan semoga dapat bermanfaaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Malang, 31 Januari 2020
Sasmitha Nirmala Sugiarto
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan. .............................................................................................. i
Lembar Pengujian ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
RINGKASAN…. .................................................................................................. vi
ABSTRAK…………. ......................................................................................... viii
ABSTRACT…………...........................................................................................ix
DAFTAR ISI...…………………………………………………………………... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang…………………….. ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah……………………. ........................................................ 4
1.2 Tujuan Penelitian…………………… ........................................................... 4
1.3 Manfaat Penelitian…………………… ......................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
1.1. Definisi Tuberkulosis……………… ........................................................... 5
2.2 Epidemiologi Tuberkulosis…………… ....................................................... 6
2.3 Etiologi Tuberkulosis……………………….. .............................................. 8
2.4 Patofisiologi Tuberkulosis…………… ......................................................... 9
2.5 Manifestasi Klinis Tuberkulosis……….. .................................................... 10
2.6 Diagnosis Tuberkulosis………………. ...................................................... 11
2.6.1 Pemeriksaan Mikroskopis Cara Ziehl Neelsen ..................................... 11
2.6.2 Pemeriksaan Bakteriologi ..................................................................... 12
2.6.3 Pemeriksaan Kultur (Biakan) ............................................................... 13
2.6.4 Pemeriksaan Radiologi ......................................................................... 13
2.6.5 Uji Tuberkulin atau Tuberculin Skin Test (TST) ................................. 13
2.6.6 Uji Kepekaan Obat TB ......................................................................... 14
2.7 Faktor Risiko Tuberkulosis………….. ....................................................... 14
2.8 Komplikasi Tuberkulosis………….. .......................................................... 15
2.9 Klasifikasi Tuberkulosis……………. ......................................................... 16
2.10 Penatalaksanaan Terapi Tuberkulosis ....................................................... 18
viii
2.11 Tahap Pengobatan Tuberkulosis……........................................................ 18
2.12 Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) ...................................................... 19
2.13 Terapi Obat Anti Tuberkulosis KDT ......................................................... 20
2.13 Terapi Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama ............................................ 24
2.13.1 Isoniazid........ ………………………………………………………..24
2.13.2 Rifampisin .......................................................................................... 26
2.13.3 Pirazinamid ......................................................................................... 27
2.13.4 Etambutol............................................................................................ 28
2.13.5 Streptomisin ........................................................................................ 29
2.14 Terapi Obat Anti Tuberkuloss Lini Kedua ................................................ 30
2.14.1 Etionamid............................................................................................ 30
2.14.2 Asam Aminosalisilat (PAS)................................................................ 31
2.14.3 Sikloserin ............................................................................................ 32
2.14.4 Kanamisin ........................................................................................... 33
2.14.5 Amikasin ............................................................................................. 34
2.14.6 Kapreomisin........................................................................................ 34
2.14.7 Golongan Fluoroquinolon................................................................... 36
2.15 Kategori Pemberian Obat Anti Tuberkulosis KDT ................................... 37
2.16 Panduan KDT Lini pertama dan peruntukannya ....................................... 38
2.17 Terapi Penunjang Tuberkulosis…………. ................................................ 41
2.18 Terapi Non Farmakologi Tuberkulosis ..................................................... 42
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 44
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 46
4.1 Rancangan Penelitian………………. ......................................................... 46
4.2 Populasi dan Sampel………………… ....................................................... 46
4.3 Bahan Penelitian……………………. ......................................................... 47
4.4 Instrumen Penelitian…………………. ....................................................... 47
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian…………. .................................................... 47
4.6 Definisi Operasional………………….. ...................................................... 47
4.7 Metode Pengumpul Data……………… ..................................................... 48
4.8 Analisis Data…………………………. ...................................................... 48
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 49
ix
5.1 Distribusi Karakteristik Demografi Pasien Tuberkulosis Paru KDT Tahap
Intensif Kategori 1 Rawat Inap di RSUD Sidoarjo .................................. 50
5.1.1 Distribusi Berdasarkan Usia Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif................................................................................................50
5.1.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif………………………………. ................................................. 50
5.1.3 Distribusi Berdasarkan Berat Badan Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif………………………….. ........................................................ 50
5.1.4 Distribusi Berdasarkan Status Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif...................................................................................................51
5.2 Distribusi Penyakit Penyerta Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Intensif
Rawat Inap Kategori 1 di RSUD Sidoarjo ............................................... 51
5.3 Distribusi Pola Penggunaan Terapi KDT Pada Pasien Tuberkulosis Paru
Tahap Intensif Kategori 1 Rawat Inap di RSUD Sidoarjo ........................ 52
5.4 Distribusi Terapi Lain yang Diterima Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif Kategori 1 Rawat Inap di RSUD Sidoarjo ................................... 52
5.5 Data Pola Penggunaan Terapi KDT yang di Switch pada Pasien
Tuberkulosis Paru Tahap Intensif Kategori 1 Rawat Inap di RSUD
Sidoarjo………………………….. ........................................................... 56
5.6 Distribusi Efek Samping Penggunaan KDT Pasien Tuberkulosis Paru
Kategori 1 Pada Pengobatan Tahap intensif Rawat Inap di RSUD
Sidoarjo…………………………. ............................................................ 58
5.7 Distribusi Lama Masuk Rumah Sakit Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif Rawat Inap Kategori 1 di RSUD Sidoarjo ................................. 58
5.8 Distribusi Kondisi Keluar Rumah Sakit Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif Kategori 1 Rawat Inap di RSUD Sidoarjo ................................... 58
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 60
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 75
7.1 Kesimpulan…………………………….. .................................................... 78
7.2 Saran……………………………… ............................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
LAMPIRAN………..............................................................................................88
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Estimasi Incidence Rate TBC per 100.000 penduduk ........... 6
Gambar 2.2.2 Estimasi Jumlah Kasus Baru (incidence) TBC di Negara yang
Memiliki Paling Sedikit 100.000 Kasus Baru…………………………7
Gambar 2.2.3 Obat lini pertama saat ini untuk terapi MTB sensitif obat .... 19
Gambar 2.2.4 Struktur Kimia Isoniazid ....................................................... 24
Gambar 2.2.6 Struktur Kimia Pirazinamid .................................................. 27
Gambar 2.2.7 Struktur Kimia Etambutol ..................................................... 28
Gambar 2.2.8 Struktur Kimia Streptomisin ................................................. 29
Gambar 2.2.9 Struktur Kimia Etionamid ..................................................... 30
Gambar 2.2.10 Struktur Kimia Asam Aminosalisilat (PAS) ....................... 31
Gambar 2.2.11 Struktur Kimia Sikloserin ................................................... 32
Gambar 2.2.12 Struktur Kimia Kanamisin .................................................. 33
Gambar 2.2.13 Struktur Kimia Amikasin .................................................... 34
Gambar 2.2.14 Struktur Kimia Kaepromisin ............................................... 34
Gambar 2.2.15 Struktur Kimia Fluoroquinolon ........................................... 36
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 44
Gambar 3.2 Kerangka Operasional .............................................................. 45
Gambar 5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian Pasien Tuberkulosis Paru
Tahap Intensif .................................................................................... 49
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I.I Klasifikasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis……………………..20
Tabel I.2 OAT Golongan Pertama………………………………………............ 21
Table I.3 Kisaran Dosis OAT lini pertama bagai pasien dewasa………………..22
Tabel. I.4 Efek Samping OAT Golongan Pertama dan Penatalaksanaan………...23
Tabel II.1 Dosis Panduan OAT KDT kategori 1…………………………………38
Tabel II.1.2 Dosis paduan OAT-Kombipak untuk Kategori 1...............................38
Tabel II.2 Dosis Panduan OAT KDT kategori 2....................................................39
Tabel II.2.1 Dosis paduan OAT Kombipak untuk Kategori 2 …………………..39
Tabel II.3 Dosis Panduan OAT KDT Kategori Anak……………………………40
Tabel II.3.1 Dosis OAT Kombipak pada anak…………………………………..40
Tabel V.2 Distribusi Jenis Kelamin Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Intensif.....50
Tabel V.3 Distribusi Berat Badan Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Intensif…....51
Tabel V.4 Distribusi status Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Intensif..................51
Tabel V.5 Distribusi berdasarkan hasil data pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif..............................................................................................52
Tabel V.6 Distribusi Pola Penggunaan Terapi KDT pada Pasien Tuberkulosis Paru
Tahap Intensif………………………………………………………52
Tabel V.7 Distribusi Terapi Lain yang Diterima Pasien Tuberkulosis Paru Tahap
Intensif……………………………………………………………..53
Tabel V.8 Pola Penggunaan Terapi KDT yang di Switch pada Pasien Tuberkulosis
Paru Tahap Intensif...........................................................................56
Tabel V.9 Distribusi Efek Samping Penggunaan KDT Pada Pasien Tuberkulosis
Paru Tahap Intensif...........................................................................58
Tabel V.10 Distribusi Lama Masuk Rumah Sakit Pasien Tuberkulosis Paru……58
Tabel V.11 Distribusi Kondisi KRS Pasien Tuberkulosis Paru……………….....59
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup……………………………………………..88
Lampiran 2. Surat Pernyataan…………………………………………………...89
Lampiran 3. Surat Layak etik................................................................................90
Lampiran 4. Data Nilai Normal Data Klinik………………………………….....91
Lampiran 5. Lembar Pengumpulan Data ……………………………………….93
Lampiran 6. Lembar Pengumpulan Data Pasien Tuberkulosis Paru ……………94
Lampiran 7. Tabel Induk…………………………………………………….....165
79
DAFTAR PUSTAKA
Alsultan, A., Peloquin, C.A., 2014. Therapeutic Drug Monitoring in the Treatment
of Tuberculosis: An Update. Springer International Publishing
Switzerland, Vol. 74, p. 839.
Amin, H. (2015). NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction
Jogja.
Andareto, obi. Penyakit Menular: mengetahui macam-macam penyakit yang dapat
menular. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta, 2015.
Arbex, M.A., Varella, M.D.C.L., Siqueira, H.R.D., Mello, F.A.F.D., 2010.
Antituberculosis drugs: Drug interactions, adverse effects, and use in special
situayions Part 1: First – line drugs*. J Bras Pneumol, Vol. 36 No. 5, p.
626-640.
Arianil, L., Prihandiwati, E., Rachmawati., 2013. Penggunaan Antibiotik pada
Pasien Pneumonia dan Pneumonia serta TB Paru. Studi Deskriptif pada
Pasien Rawat Inap di Ruang Dahlian (PARU) di RSUD Ulin
BanjarmasinTahun 2013.
Brennan dkk, 2008, Handbook of Anti-Tuberculosis Agents, Global Alliance for
TB Drug Development, 88 (2), 85-170.
Brunton, L., Chabner, B., Knollman, B., 2011. Goodman & Gilman’s The
Pharmacological Basis of Therapeutics Twelfth Edition. McGraw Hill,
New York.
Chan JW. (2007). Nutritional and toxic optic neuropathies in Optic nerve disorders.
First edition. New york: Springer.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2013. Latent Tuberculosis
Infection: A Guide for Primary Health Care Providers. Available:
www.cdc.gov/tb/publications/ltbi/.../targetedltbi.p. [ Diakses April 2019].
CDC. 2016. Transmission and Pathogenesis of Tuberculosis. Tersedia online di
https://www.cdc.gov/tb/publications/slidesets/selfstudy/pdf/Module1-
TextOnly.pdf (Diakses pada 31 Maret 2019).
80
Chiang, T.T., Tang, H.J., Chiu, C.H., Chen, T.L., Ho, M.W., Lee, C.H., Sheng,
W.H., Yang, Y.S., 2016. Antimicrobial Activities of
Cefoperazonesulbactam in Comparison to Cefoperazone against Clinical
Organisms from Medical Centers in Taiwan. Journal of Medical Sciences.
Vol. 36(6). Pp. 229‑233.
Crofton, J., Horne, N., Miller, F. 2002. Tuberkulosis Klinis (2nd ed), diterjemahkan
oleh dr. Muherman Hrun. Jakarta: Widya Medika.Department of
Health, 2014. National Tuberculosis Management Guidelines
2014. South Africa: Department of Health.
Depkes RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis, cetakan II,
Jakarta.
Depkes RI., 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta :
Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 4-6 .
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:
Indonesia, 2011.
Departemen Kesehatan RI, 2013. Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian
Tuberkulosis . Resisten Obat. Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak
Manusia, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang Undangan, pp. 15-26.
Dinkes Kabupaten Sidoarjo. 2019. Profi l Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Departemen Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Dotulong, J.F.J., Sapulete M.R., Kandou G.D. 2015. Hubungan Faktor Risiko
Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit Tb
Paru Di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas dan
Tropik. Vol. III No. 2. pp. 57-65.
EMEA, 2009, NovoRapid, European Public Assesment Report (EPAR), European
Medicines Agency, vol 258.
Fauziah, D. F., Asyar, M. B., Manaf, A., 2016. Insidensi Tuberkulosis Paru pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP
Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.; Vol. 5 No. 2. pp. 349-
354.
81
Fitriani Eka. 2014. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis
Paru (Studi Kasus di Puskesmas Ketanggungan Kabupaten Brebes Tahun
2012). Unnes Journal of Public Health vol 2 no 1.
Gallardo C.R., Rigau C.D., Valderrama R.A., Roquéi F.M., Parker L.A., Caylà
J.,and Bonfill C.X., 2016. Fixed-dose combinations of drugs versus
singledrug formulations for treating pulmonary tuberculosis (Review).
Cochrane Collaboration. Vol. 5 No. CD009913.
Girsang, M., 2006, Pengobatan Standar Penderita TBC, Cermin Dunia
Kedokteran, 137, Jakarta http : //aftaz.org.bsmisby/mengenal-tbc.
Penyebaran Bakteri TBC.
Ghosh, P., Bagehi, M.C., 2011. Anti-tubercular drug designing by structure based
screening of combinatorial libraries. Springer, Vol. 17, p. 1607-1620.
Hanendya, K.L., 2016. Penatalaksanaan Fisisoterapi Pada Kasus Bronkiektasis Di
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. Surakarta: Publikasi
Ilmiah. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hapsari, P. N. F., Isfandiari, M. A., 2017. Hubungan Sosioekonomi Dan Gizi
Dengan Risiko Tuberkulosis Pada Penderita DM Tipe 2. Jurnal Berkala
Epidemiologi, Vol. 5. No. 2. pp. 185-194.
Hariyati et al, 2018. Profil Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe
2 Dengan Ulkus/ Gangren Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Sidoarjo. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND PRACTICE, Volume 5
Number 1, 30-37.
Harjanto et al, 2018. Efusi Pleura Sinistra Masif Et Causa TB pada Anak.
Universitas Lampung. Majority Volume 7 Nomor 3. 152-157.
Hoagland, D.T., Liu, J., Lee, R.B. & Lee., R.E., 2016, New Agents for the
Treatment of Drug- Resistant Mycobacterium tuberculosis, Advanced
Drug Delivery Reviews, 102, 55–72.
Ikawati, Zullies. 2011. Penyakit Sistem Pernafasan dan Tatalaksana Terapinya.
Yogyakarta: Bursa Ilmu
82
Jagielski T., Ignatowska H., Bakuta Z., Dziewit t., Napiorkowska A.
Ausustynowicz-Kopec E., Zwolska Z., Bielecki J., 2014. Screening for
Streptomycin Resistance-Conferring Mutations in Mycobacterium
tuberculosis Clinical Isolates from Poland. Plos One. Vol. 9 No. 6.
Juwita, D.A., Arifin, H., Yani, F.F., Darwin, D., 2013. A Prospective Descriptive
Study on the Drug Classification and Medication History from Tuberculosis
Children Outpatients in Dr. M. Djamil Hospital, Padang- Indonesia.
International Journal of Pharmacy Teaching & Practices, Vol. 4 Issue 2,
Supplement II, p. 666-669.
Kemenkes, R. I. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes, R. I. (2014). Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2016). Petunjuk teknis manajemen dan tatalaksana TB anak.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementrian kesehatan RI. 2018. Infodatin : Tuberkulosis Temukan Obati Sampai
Sembuh. Pusat Data dan Informasi : Kementerian Kesehatan RI.
Kolyva A.S., and Karakousis P.C., 2012. Understanding Tuberculosis – New
Approaches to Fighting, http://www.intechopen.com. Diakses April 2019.
Kusuma I.M.W. 2014. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Pneumotoraks dengan
Tuberthoracostomy di RSUP Sanglah tahun 2012 – 2013. e-Jurnal Medika
Udayana vol 3 no 5 : h. 506 – 524.
Majdawati, A., 2016. Uji Diagnostik Gambaran Lesi Foto Thorax pada Penderita
dengan Klinis Tuberkulosis Paru. Jurnal Mutiara Medika, Vol. 10 No. 2,
pp.180-188.
Manalu, H. S.P. 2010. Factor-faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru dan
upaya penaggulangannya.
Marriner, G.A., Nayyar, A., Eugene, U., Sharon, Y., Wong, Mukherjee, T., Laura,
E., Via, M.C., Rachel, L. E.,Todd, D., Gruber, Choi, I., Lee, J., Arora,K.,
Kathleen, D. E., Helena I.M., Clifton, E. & Barry, 2011, The Medicinal
Chemistry of Tuberculosis Chemotherapy, Top Med Chem, 7, 47–
124.
83
Medscape. 2018. Medscape Reference. Aplikasi Medscape.
Muttaqien, Arif. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Murray, P.R., Rosenthal, K.S. and Pfaller, M.A., 2015. Chapter 25 Mycobacterium,
Medical microbiology Ed. 7th. Philadelphia: Elsevier Healt Sciences.
Naderi, H. R., Sheybani, F., Erfani, S. S., Amiri, B., Nooghabi, M. J., 2017. The
mask of acute bacterial pneumonia may disguise the face of tuberculosis.
Electronic Physician. Vol. 9 No. 3. pp. 3943-3949.
Natalie, J., Kholis. F. N., Ngestiningsih, D., 2016. Jenis – Jenis Efek Samping
Pengobatan OAT dan Art Pada Pasien Dengan Koinfeksi TB/HIV di Rsup
dr. Kariadi. Jurnal Kedokteran Diponegoro Vol. 5. No. 4. pp. 1134-1145.
Novia, H.M., 2012. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan
Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi. Doctoral
dissertation. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Novo Nordisk, 2006, Introduction to Insulin, Novo nordisk Pharmaceuticals, Inc.
USA.
Nurjana, M.A., 2015. Faktor Risiko Terjadinya Tuberculosis Paru Usia Produktif
(15-49 Tahun) di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Vol.25 No. 3, pp.163-170.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006. Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia. Jakarta: PDPI. PERKENI
(2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2
di Indonesia. Jakarta. PB PERKENI.
Pletz, M. W., Rohde, G. G., Welte, T., Kolditz, M., Ott, S., 2016. Advances in the
prevention, management, and treatment of community-acquired
pneumonia [version 1; referees: 2 approved]. F1000Research. Vol. 5. pp.
1-11.
Prananda, M., Nurmainah, dan Robiyanto. 2014. Evaluasi Penggunaan Obat
Antituberkulosis pada Pasien Dewasa Rawat Jalan di Unit Pengobatan
penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak. Pontianak: Program Studi
Farmasi,Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak.
84
Priyanto. 2009. Farmakoterapi & Terminologi Medis. 29-30, 42, 108-114.Leskonfi.
Depok
Preston, C.L., 2010. Chapter 34 Respiratory Drugs. In: K. Baxter (Eds). Stockley's
drug interactions, Ed. 9th, London: Pharmaceutical Press.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Isoniazid. http://ioni.pom.go.id/monografi/isoniazid.
Diakses tanggal 04 April 2019.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Rifampisin. http://ioni.pom.go.id/monografi/rifampisin
. Diakses tanggal 04 April 2019.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Pirazinamid. http://ioni.pom.go.id/monografi/pirazinamid.
Diakses tanggal 04 April 2019.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Etambutol. http://ioni.pom.go.id/monografi/etambutol.
Diakses tanggal 04 April 2019.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Streptomisin.http://ioni.pom.go.id/monografi/streptomisin.
Diakses tanggal 04 April 2019.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Asam Aminosalisilat.
http://ioni.pom.go.id/monografi/aminosalisilat. Diakses tanggal 05 Mei
2019.
Pusat Informasi Obat Nasional , 2015. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Monografi Sikloserin. http://ioni.pom.go.id/monografi/sikloserin.
Diakses tanggal 05 Mei 2019.
Raini Mariana, 2016. Antibiotik Golongan Fluorokuinolon : Manfaat Kerugian.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar
Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes.
Ringel, Edward. (2012). Buku Saku Hitam Kedokteran Paru Ahli
Bahasa:dr.Elfiawati Resipirologi (Respiratory Medicine). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
85
Sakamoto, K. 2012. The Pathology of Mycobacterium tuberculosis Infection.
Infectious Disease 49(3):423-439.
Sampurno, O.D., 2015. Tinjauan Farmakogenomik Rifampisin Dalam Pengobatan
Tuberkulosis Paru. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, Vol. 4 No. 2, pp. 59-
70.
Sari, ID Yuniar Y, dan syaripuddin M. “Studi Monitoring Efek Samping Obat
Anti Tuberkulosis FDC Kategori 1 di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa
Barat”, Jurnal Media Litbangkes vol 24 no 1 (2014): h.28-35.
Satari, H.I., Paed, M., 2012. Formularium spesialistik ilmu kesehatan anak. Ikatan
Dokter Anak Indonesia, http://www.idai.or.id/wp.
Seth, V., Kabra, S.K., 2011., Essentials of Tuberculosis in Childern. Edisi ke-4,
New Delhi: Replika Press Pvt.Ltd., pp. 410-420.
Song, M.K., Cho, M., Jo, H., Min, K., Jeon, S.H., Kim, T., Han, M.S., Ku, J.K.,
Ban, C., 2011. Gold nanoparticle-based colorimetri detection of kanamycin
using a DNA aptamer. Elsevier. Vol. 415, p. 175-181.
Sukandar, E.Y., Hartini, S. and Hasna, H., 2017. Evaluasi Penggunaan Obat
Tuberkulosis pada Pasien Rawat Inap di Ruang Perawatan Kelas III di Salah
Satu Rumah Sakit di Bandung. Acta Pharmaceutica Indonesia, Vol. 37
No. 4, pp.153-158.
Susilayanti, E.Y., Medison, I., and Erkadius, 2014. Profil Penderita Penyakit
Tuberkulosis Paru BTA Positif yang Ditemukan di BP4 Lubuk Alung
periode Januari 2012–Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 3
No. 2.
Sutaria N, Ti Liu C, Chen TC, Vitamin D status, Receptor gene Polymorphysms,
and Supplementation on Tuberculosis: A Systematic Review of Case
Control studies and Randomized Controlled Trial, USA, J Clin Transl
Endocrinol, 2014 1;1(4):151-160
Suarni, E.,2012. Implementasi Terapi DOTS (Directly Observed Treatment Short-
Course) pada TB Paru di RS Muhammadiyah Palembang, Syifa’ MEDIKA,
3(1):17-23.
86
Syarif, A., Estinungtyas, A., Setiawati, A., Muchtar, A., Arif, A., Bahry,
B.,Dewoto, H.R., Utama, H., Darmansjah, I., Wiria, M.S.S., Nafrialdi.,
Wilmana, P.F., Ascobat, P., Setiabudy, R., Sunaryo, R., Wardhini,
S.,Suherman, S.K., Gunawan, S.G., Ganiswarna, V.H.S., Arozal, W.,
Mariana,Y., Istiantoro, Y.H., Sadikin, Z.D., Louisa, M., Elysabeth., 2012.
Farmakologi Dan Terapi. Edisi ke-5, Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Jakarta.
Tarigan N.S. 2015. Pengelolaan Eritomatous Sistemik dengan Keterlibatan Ginjal
pada Wanita Umur 30 Tahun.
Taramian, S., Joukar, F., Asgharnezhad, M., Biabani, A. and Mansour Ghanaei;
F.,2013. Side effects of first-line anti tuberculosis drugs. Journal of Guilan
University of Medical Sciences, Vol. 22 No. 85, pp.42-47.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta
Utji, R, Harun H. 2013. Kuman Tahan Asam. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran
(Edisi Revisi). Jakarta: Binarupa Aksara; p. 227-36.
Varaine, F., Rich, M.L., 2014. Chapter 14 Tuberculosis Infection Control
Tuberculosis 2014 Edition: Practical Guide for Clinicians, nuses,
laboratory technicians and medical auxiliaries, No. 2.
Varaine, F., Rich, M.L., 2014. Tuberculosis Practical guide intended for
physicians, pharmacists, nurses and medical auxiliaries. Edisi-ke 4.
http://refbooks.msf.org/msf_docs/en/tuberkulosis/tuberkulosis_en.pdf.
Wahyuni. (2015). Effect of Nebulizer and Effective Cough on the Status of
Breathing Copd Patients. Jurnal Keperawtan Stikes, 1–3.
Whulandary, DR., Sugiri, YJ. 2013. Diabetes Melitus dan Permasalahannya pada
Infeksi Tuberkulosis. Jurnal Respiro Indonesia Vol. 33, No. 2, April
2013.http://jurnalrespirologi.org. [Sitasi: 30 Januari 2020].
Wiener, C., Fauci, A., Braunwald, E., Kasper, D., Hauser, S., Longo, D., dkk., 2012.
Harrisons Principles of Internal Medicine Self-Assessment and Board
Review 18th Edition. McGraw Hill Professional.
87
World Health Organization. 2014. Guidance for National Tuberculosis
Programmes on the Management of Tuberculosis in Children. Geneva:
Word Health Organitation Press.
World Health Organization. 2015. Global Tuberculosis Report. Geneva: Word
Health Organitation Press.
World Health Organization. 2016. Global Tuberculosis Report. Geneva: Word
Health Organitation Press.
WHO. 2018. Tuberculosis. diakses dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs104/en/.pada tanggal 31
Maret 2019.
Yanti, Y.E., Nurmainah., Hariyanto I.H., 2016., Rasionalitas Penggunaan
Antibiotik Pada Pasien Rawat Inap Balita Penderita Pneumonia Dengan
Pendekatan Metode Gyssens Di Rsud Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Pontianak. Naskah Publikasi. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Yuhantoro Budi H.S, M Hidayat Budi K. 2016. Perbandingan Antara Pemberian
Ondansetron dengan Pemberian Metoklopramid untuk Mengatasi Mual dan
Muntah Paska Laparatomi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Sainteks
vol 13 no 1 : h. 22 – 31.
Zhai, K., Lu, Y., Shi, H.Z., 2016. Tuberculous pleural effusion. Journal of
Thoracic Disease. Vol. 8. No. 7. pp. 486-494.
Zumla, A., Nahid, P. & Cole, S.T., 2013, Advances in the Development of New
Tuberculosis Drugs And Treatment Regimens, Nat. Rev. Drug Discov., 12,
388–404.
xiii
Hasil Deteksi Plagiasi
top related