taking - perdania.co.id · industri perbankan indonesia, bank tetap menunjukkan eksistensinya...
Post on 09-Mar-2019
288 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
TakingThe nexT STep
Bank Resona Perdania (Bank) telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1958. Dengan pengalaman selama lebih dari 50 tahun di industri perbankan Indonesia, Bank tetap menunjukkan eksistensinya sebagai Bank yang dipercaya oleh para nasabah.
Di tahun 2014, banyak hal-hal baru yang dilakukan oleh Bank untuk menuju ke arah yang lebih baik. Di antaranya adalah dengan melakukan relokasi Kantor Pusat untuk sementara waktu dengan tujuan Bank memiliki gedung yang lebih representatif, melakukan penggantian anggota pengurus dan pejabat eksekutif Bank untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik yang dihasilkan dari sinergi kerja, kapabilitas dan pengalaman dari para pengurus dan pejabat eksekutif yang baru serta melakukan pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di kawasan industri Deltamas dan Suryacipta untuk lebih mendekatkan Bank dengan para nasabah.
Pembaharuan tersebut diharapkan akan membawa semangat yang baru bagi seluruh karyawan untuk menghadapi tantangan di masa mendatang agar Bank dapat terus maju dan menjadi Bank yang paling dapat diandalkan di Indonesia, sesuai dengan Visi dan Misi Bank.
Mengambil langkah selanjutnya dalam mewujudkan misinya, Bank berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi diri, menjaga hubungan dengan para nasabah dan membantu memberikan solusi yang terbaik sehingga tetap menjadi bank yang unggul dan dapat diandalkan sesuai dengan slogannya sebagai “Your Real Partner”.
Bank Resona Perdania (the Bank) has operated in Indonesia since 1958. With more than 50 years of experience in Indonesian banking Industry, the Bank still shows its existence as a trusted Bank.
In 2014, the Bank has taken some initiatives to bring the company towards a better direction. Among them are to temporarily relocate Head Office so that the Bank has a more representative building, change management and executive officers of the Bank to improve the good corporate governance by work synergy, capability and experiences from new management and executive officers as well as open 2 (two) Sub-Branch Offices in the industrial area Deltamas and Suryacipta to better engage with the Bank’s customers.
These changes are expected to bring new vigor to all employees to face future challenges that enable the Bank to propel forward and to be the most reliable Bank in Indonesia, in accordance with the Bank’s Vision and Mission.
Taking the next step to achieve its mission, the Bank remains committed to maximize its potential, maintain the relationship with customers, and help to deliver the best solution which makes it a leading and reliable bank in accordance with its slogan as “Your Real Partner”.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
2
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
ViSiVision
MiSiMission
Menjadi Bank yang paling dapat diandalkan di Indonesia untuk perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal dengan menyediakan kualitas layanan keuangan terbaik.
“Menciptakan” pertumbuhan yang berkesinambungan dengan nilai-nilai perusahaan yang berkualitas tinggi.
“Berkontribusi” terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dengan kualitas produk dan layanan keuangan terbaik.
“Berkomitmen” untuk memberikan solusi yang berkualitas tinggi dan menyeluruh dalam layanan keuangan.
To be the most reliable Bank in Indonesia for Japanese and local companies by providing the best quality financial services.
“Contribute” toward Indonesia’s economic development through the best quality financial product and services.
“Commit” to deliver high quality and comprehensive solution in financial services.
“Create” sustainable growth with high quality corporate values.
Visi dan MisiVision and Mission
3
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
CReDIBleDapat menunjukan kompetensi sebagai Bank terpercaya
ResponsibleMelakukan pekerjaan dengan profesional
ACCuRateBekerja dengan tepat untuk meminimalisir risiko
EnteRPRISIngMelayani dengan sungguh-sungguh dan tekun
Able to show competency as a trusted Bank
Conducting task in professional manner
Working precisely to minimize risk
Servicing with vigor and diligence
nilai-nilai PeRusahaanCorporate Values
4
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PeRTuMBuhan kRediT Bank di Tahun 2014 MeningkaT 8,13% daRi Tahun seBeluMnya Menjadi RP10,42 TRiliun.The Bank’s loan growth in 2014 increased by 8.13% compared to the previous year to Rp10.42 trillion.
5
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
sekilas kineRja 2014
01.
performance highlights 2014
6
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
KePatuHan COMPLIANCE
Posisi Devisa neto (PDn) 0.30 3.63 0.81 Net Open Position
Rasio giro Wajib Minimum Rupiah 8.98 8.69 8.37 Rupiah Minimum Reserves Requirements
Rasio giro Wajib Minimum Valuta asing 8.30 8.27 8.83 Foreign Currency Minimum Reserves Requirements
Rasio Persentase Pelanggaran BMPK: Legal Lending Limit Violation Percentage
a. Pihak terkait - - - a. Related Party
b. Pihak tidak terkait - - 12.10*) b. Non Related Party
Rasio Persentase Pelampauan BMPK: Legal Lending Limit Exceeding Percentage
a. Pihak terkait - - - a. Related Party
b. Pihak tidak terkait - - - b. Non Related Party
NERACA 2014 2013 2012 BALANCE SHEET
Kas dan giro pada Bank Indonesia 895,662 899,757 690,746 Cash and Current Account with Bank Indonesia
giro pada Bank lain - Bersih 772,678 858,995 573,800 Current Account with Other Banks - Net
Kredit - Bersih 10,419,820 9,636,098 8,154,198 Loan - Net
total aktiva 15,128,606 14,118,461 11,970,849 Total Asset
Simpanan 6,543,141 6,780,424 5,433,416 Deposits
Pinjaman yang Diterima 5,144,187 3,835,012 2,654,946 Borrowings
total Kewajiban 12,659,225 11,756,697 10,056,033 Total Liabilities
ekuitas 2,469,380 2,361,765 1,914,817 Equity
ikhTisaR keuanganFinancial highlights
LABA RUGI PROFIT LOSS
Pendapatan Bunga - Bersih 536,052 464,879 406,947 Interest Revenues - Net
laba Operasional 284,518 332,670 367,542 Income from Operations
laba Sebelum Pajak Penghasilan 279,410 602,180 370,126 Income Before Tax Expense
laba Bersih 207,936 516,973 277,160 Net Income
laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh) 60,271 149,847 97,249 Basic Earnings Per Share (full amount)
Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah) Consolidated (in million Rupiah)
RASIO KEUANGAN 2014 2013 2012 BALANCE SHEET
PeRMODalan CAPITAL
Rasio Kecukupan Modal 17.22 17.96 17.01 Capital Adequacy Ratio (CAR)
PROFItaBIlItaS PROFITABILITY
Rasio laba terhadap aktiva (ROa) 1.94 4.88 3.40 Return on Assets (ROA)
Rasio laba terhadap Modal (ROe) 9.53 27.11 18.39 Return on Equity (ROE)
Rasio Selisih Bunga Bersih (nIM) 4.00 3.91 3.90 Net Interest Margin (NIM)
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
76.55 72.19 59.79 Operating Expense to Operating Income
lIKuIDItaS LIQUIDITY
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (lDR) 162.53 142.24 151.60 Loan to Deposit Ratio (LDR)
aKtIVa PRODuKtIF EARNING ASSETS
Rasio Kredit Bermasalah – Kotor 2.85 1.22 1.74 Non Performing Loan - Gross
Rasio Kredit Bermasalah – Bersih 1.29 0.54 0.86 Non Performing Loan - Net
Rasio aset Produktif Bermasalah dan aset non-Produktif Bermasalah terhadap total aset Produktif dan aset non-Produktif
1.59 0.73 1.12 Non Performing Earning Asset and Non Performing Non Earning Asset to Total Earning Asset and Non
Earning Asset
Rasio Cadangan Kerugian Penurunan nilai (CKPn) aset Keuangan terhadap total aset Produktif
1.28 0.58 1.02 Impairment of Financial Asset to Total Earning Asset
Rasio aset Produktif Bermasalah terhadap total aset Produktif
2.15 0.92 1.47 Non Performing Earning Asset to Total Earning Asset
non Konsolidasi (%) Non-Consolidated (%)
*) Berdasarkan surat dari Bank Indonesia no. 15/2/DPB2/PB2-7/Rahasia tanggal 18 Oktober 2013, kami sajikan kembali untuk Rasio pelanggaran BMPK untuk pihak tidak terkait posisi Desember 2012 dari sebelumnya 0% menjadi 12,10% yang disebabkan oleh ketergantungan keuangan Debitur dari debitur lain yang terjadi pasca penarikan, pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada bulan Maret 2013.*) Based on Bank Indonesia letter No. 15/2/DPB2/PB2-7/Rahasia dated October 18, 2013, we represented for Ratio of Legal Lending Limit violation for non related parties as of December 2012 from formerly 0% become 12.10% that caused by independency of Debtor financing from other debtor that occurred on withdrawal term. The violation already completely handled in March 2013.
7
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Loan portfolio Deposit portfolio income Contribution
51.18%85.67%
15.65%
10.64%
12.70%
3.69%
9.95%
6.17%5.59%
Others
DepositFx income-net
Fee and Comm-net
interest income-netCurrent account
ManufacturingConstruction
Business Service
Finance & insurance
Wholesales Trading
48.82%
48.82%
Konsolidasi
Consolidated
49.94%
Loan - net equity net income
2012 2013 2014
8,154,198
9,636,098
10,419,820
2012 2013 2014
1,914,817
2,361,765 2,469,380
2012 2013 2014
277,160
516,973
207,936
in million Rupiah in million Rupiah in million Rupiah
ROa ROe CaR npL-net
2012 2013 2014
1.40
1.20
0.80
0.60
1.00
0.40
0.20
2012 2013 2014
3.40 18.39
27.11
9.53 17.01
17.96
0.86
0.54
1.29
17.22
6.00 30.00
5.00 25.00
4.00 20.00
3.00 15.00
2.00 10.00
1.00 5.00
2012 2013 2014
4.88
1.94
18.20
18.00
17.80
17.60
17.40
17.20
17.00
16.80
16.60
16.402012 2013 2014
non Konsolidasi
Non-Consolidated
JenIS
TYPE
PeMeRIngKat
RATING AGENCY
PeRIngKat
RATING
PeRIODe
PERIOD
Mtn IV PeFInDO id. aa- (Stable) 3 nov 2014 - 1 nov 2015
Mtn V PeFInDO id. aa- (Stable) 3 nov 2014 - 1 nov 2015
Corporate Rating PeFInDO id. aa- (Stable) 3 nov 2014 - 1 nov 2015
8
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
kineRja Bank di Tahun 2014 secaRa uMuM Baik dan TeTaP sejalan dengan Visi, Misi, sTRaTegi dan Rencana jangka Menengah-Panjang.The Bank’s performance in 2014 was generally good and in line with the its vision, mission, strategy and middle-long term plan.
9
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
laPoRan ManajeMen
02.Management Report
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
didi nuRulhuda
presiden komisaris, independenPresident Commissioner, Independent
Para pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat,
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan berkat-Nya sehingga PT Bank Resona Perdania (Bank) dapat
mewujudkan kinerja yang baik di tahun 2014. Kami selaku Dewan
Komisaris juga ingin menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan
semua pihak yang memungkinkan pelaksanaan seluruh tugas dan
tanggung jawab pengawasan kami atas pengelolaan Bank sepanjang
tahun 2014.
PeRkeMBangan ekonoMi gloBal dan indonesia
Di tahun 2014, dinamika perekonomian global masih diwarnai
berbagai sentimen negatif akibat pelemahan aktivitas ekonomi yang
terjadi secara merata di negara-negara maju maupun berkembang di
kawasan Eropa dan Asia.
Pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perlambatan sehingga
mempengaruhi pertumbuhan kredit perbankan yang hanya berkisar
13,39% pada akhir tahun 2014. Di samping itu, melambatnya
perekonomian tersebut juga turut memacu laju peningkatan risiko
kredit bermasalah dan berlanjutnya pengetatan likuiditas perbankan
nasional yang digambarkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)
perbankan berkisar 83,73% pada tahun 2014.
Dear valued stakeholders and shareholders,
Praise to God Almighty for His grace and blessings so PT Bank Resona
Perdania (the Bank) can achieve good performance in 2014. On
behalf of the Board of Commissioners, we also would like to thank for
all supports which help us to fulfill all of our duties and responsibilities
on performance the Bank’s management throughout 2014.
Overview Of GlObal and indOnesia ecOnOmy
In 2014, global economy dynamic still suffered from various negative
sentiments due to the slowdown of economic activities which occurred
evenly across both advanced countries and emerging countries in
Europe and Asia.
The national economy growth was slowing down and affecting the
banking loan growth at approximately 13.39% by the end of 2014.
In addition, economic downturn also led to higher level of non-
performing loan and continued tight control of the national banking
liquidity that was described by Loan to Deposit Ratio (LDR) of banking
around 83.73% in 2014.
laPoRan dewan koMisaRisReport from the Board of Commissioners
dewan koMisaRis BeRPendaPaT Bahwa sTRaTegi Pengelolaan likuidiTas yang diTeRaPkan diReksi sudah TePaT kaRena Telah BeRhasil Menjaga dan MeMelihaRa sTaBiliTas likuidiTas Bank dengan aMan dan Baik.Board of Commissioners concluded that the liquidity management strategy applied by the Board of Directors is appropriate since it has successfully maintained the Bank’s liquidity stability well.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
11
12
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Ketidakseimbangan antara meningkatnya kredit yang disalurkan
dan pertumbuhan dana pihak ketiga juga mengakibatkan likuiditas
perbankan semakin ketat dan terjadinya persaingan suku bunga
deposito yang semakin meningkat, terutama di bank kelas menengah
dan kecil.
Sejalan dengan kinerja industri perbankan nasional, kinerja Bank
juga mengindikasikan penurunan namun aset Bank tetap tumbuh
sebesar 7,15%.
Penilaian aTas kineRja diReksi
Secara umum, Dewan Komisaris menilai pencapaian rencana
bisnis Bank pada tahun 2014 yang meliputi total aset, kredit, dana
pihak ketiga, pinjaman yang diterima, dan surat berharga yang
diterbitkan dapat dicapai dengan baik. Satu-satunya indikator yang
menunjukkan pencapaian kurang maksimal adalah rasio kredit
bermasalah (Non-Performing Loan/ NPL). Rasio NPL gross Bank
pada tahun 2014 sebesar 2,85% yang mengalami kenaikan cukup
berarti dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,22%, namun demikian,
pencapaian tersebut masih lebih baik dibanding rata-rata NPL bank
nasional yang berada di kisaran 3,42%.
Meskipun demikian, Dewan Komisaris memandang kinerja Bank
secara umum baik dan sejalan dengan visi, misi, strategi dan rencana
jangka menengah–panjang.
Terkait fungsi pengawasan atas pengelolaan Bank oleh Direksi
selama tahun 2014, Dewan Komisaris mengapresiasi strategi
yang sangat realistis yang ditetapkan Direksi untuk menghadapi
berbagai tantangan yang muncul sepanjang tahun 2014. Secara
khusus, Dewan Komisaris berpendapat bahwa strategi pengelolaan
likuiditas yang diterapkan Direksi sudah tepat karena telah berhasil
menjaga dan memelihara stabilitas likuiditas Bank dengan aman
dan baik dengan biaya yang wajar. Untuk memitigasi gangguan
pada likuiditas Bank akibat kompetisi yang semakin ketat dalam
penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank mendiversifikasikan
sumber pendanaan dari pinjaman bilateral dengan bank lain. Langkah
tersebut juga diambil terutama dengan mempertimbangkan bahwa
tren kenaikan suku bunga simpanan akan terus berlanjut dan Bank
tidak akan pernah memberikan suku bunga di luar batas kewajaran.
koMiTMen TeRhadaP TaTa kelola PeRusahaan yang Baik
Sehubungan dengan aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance atau GCG), Dewan Komisaris
memberikan dukungan penuh pada Bank untuk meningkatkan
pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh unit dan
fungsi kerja di dalam organisasi secara berkesinambungan. Bentuk
dukungan terhadap peningkatan kualitas dalam struktur dan proses
GCG tersebut antara lain tercermin dalam perubahan susunan
anggota Dewan Komisaris untuk meningkatkan sinergi kerja Dewan
Komisaris dan pembaharuan anggota Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko dari pihak independen serta pergantian anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi dari perwakilan pegawai pada
bulan Desember 2014.
Imbalance between the increasing loan disbursement and the third
party fund growth also led to stringent bank liquidity and rising deposit
interest rate competition with other banks especially middle to small
class banks.
In line with the national banking performance, the Bank’s performance
indicated decline but the Bank’s assets still grew by 7.15%.
assessment Of bOard Of directOrs’ PerfOrmance
In general, the Board of Commissioners assess that the Bank’s
business plan achievement in 2014 which consists of total asset, loan,
third party fund, borrowing, and securities issued can be achieved well.
The only paramater that demonstrated a less optimal achievement
is Non-Performing Loan (NPL) ratio. The Bank’s NPL gross level in
2014 is 2.85% which rose significantly enough compared to 2013
at 1.22%, however, this achievement was still better than the average
national bank NPL achievement at approximately 3.42%.
Despite the fact, the Board of Commissioners deems that the Bank’s
performance was generally good and in line with the its vision, mission,
strategy and middle-long term plan.
In regard to the monitoring function on the Bank’s management
by the Board of Directors in 2014, the Board of Commissioners
appreciate the highly realistic strategies set by the Board of Directors
to overcome diverse challenges throughout 2014. In particular, the
Board of Commissioners concluded that the liquidity management
strategy applied by the Board of Directors is accomplished since it
has successfully maintained the Bank’s liquidity stability well with
fair expense. To mitigate any disruption on the Bank’s liquidity due
to the more competitive competition to acquire Third Party Fund
(DPK), the Bank diversifies the funding sources from bilateral loan
to other banks. The measure is also taken especially considering that
trends of deposit interest rate will continue and the Bank will not offer
unrealistic interest rate.
cOmmitment tOwards GOOd cOrPOrate GOvernance
In relation with of Good Corporate Governance (GCG) aspect, the
Board of Commissioners fully supports the Bank to continuously
improve the implementation of GCG principles across all work units
and functions within the organization. The support on improvement
of GCG’s structure and process quality is reflected in the change of
the Board of Commissioners members to enhance synergy among
the Board of Commissioners and renewal of Audit Committee and
Risk Monitoring Committee’s members from independent parties as
well as members of Remuneration and Nomination Committee from
employee representative in December 2014.
13
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Pada tahun 2014, terjadi penambahan dan penggantian satu anggota
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi
dan Nominasi. Diharapkan dengan demikian, masing-masing
komite tersebut dapat mencapai kinerja yang lebih baik seiring
dengan hubungan yang lebih sinergis, kapabilitas pengetahuan dan
pengalaman yang lebih memadai.
Di samping itu, Bank juga telah melakukan sejumlah upaya
perbaikan proses kerja dalam rangka meningkatkan kinerja komite-
komite yang berada di bawah Dewan Komisaris, antara lain dengan
memperdalam dan memperluas pelaksanaan pemantauan dan
analisis, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan
tugas, melakukan self-assessment terhadap pelaksanaan penerapan
GCG masing-masing komite, dan melakukan self-assessment
terhadap kinerja masing-masing individu.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan informasi terkait
perubahan komposisi Dewan Komisaris. Perubahan atas komposisi
Dewan Komisaris ini dilakukan karena Bapak Atsushi Tahara yang
sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Non-Independen diangkat
menjadi Presiden Direktur dan Bapak Tang Peng Wah menggantikan
Bapak Cheng Shui Hee-Gary sebagai Komisaris Non-Independen.
In 2014, there had been an addition and change of one member of
Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and
Nomination Committee. Hopefully with the changes, each committee
will be able to reach better performance from the further synergy and
heightened experience and expertise.
In addition, the Bank has also made some concerted efforts to
elevate the performance of the committees under the Board of
Commissioners. Among them are to deepen and expand monitoring
and analysis, enhance accountability and transparency of duties
implementation, conduct self-assessment on GCG implementation of
each committee, and conduct self-assessment on each individual’s
performance.
On this occasion, we also would like to share information on the
change in Board of Commissioners composition. The change of the
Board of Commissioners took place because Mr. Atsushi Tahara who
previously served as Non-Independent Commissioner is appointed as
President Director and Mr. Tang Peng Wah replaced Mr. Cheng Shui
Hee-Gary as Non-Independent Commissioner.
didi nuRulhuda
aBdul haRis haRTanTo
Tang Peng wah
presiden komisaris, independenPresident Commissioner, Independent
komisaris, independenCommissioner, Independent
komisaris, non-independenCommissioner, Non-Independent
01
03
02
03
01 02
14
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Posisi Komisaris Non Independen yang ditinggalkan oleh Bapak
Atsushi Tahara akan digantikan oleh Komisaris yang baru, namun
sedang dalam proses persetujuan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, kami juga sedang mempersiapkan proses pergantian
salah satu Komisaris Independen.
Dengan perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris tersebut,
Bank berharap dapat meningkatkan keberagaman dalam aspek
komposisi pengetahuan dan pengalaman di antara anggota Dewan
Komisaris yang pada akhirnya membawa dampak positif pada kinerja
dan pencapaian Bank di tahun-tahun mendatang.
PRosPek 2015
Ketidakpastian pertumbuhan ekonomi masih akan menjadi
tantangan bagi perkembangan perekonomian global. Sementara itu,
kondisi ekonomi di dalam negeri diprediksi akan tumbuh lebih sehat
dan stabil.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional
berada pada kisaran 5,4%-5,8% di tahun 2015. Keyakinan tersebut
didasarkan pada lebih besarnya ruang fiskal di tahun 2015 seiring
upaya pemerintah mendorong ekspor dalam rangka perbaikan neraca
pembayaran nasional. Lebih lanjut, rangkaian kebijakan pemerintah
dan otoritas perbankan juga telah diarahkan untuk meningkatkan
laju pertumbuhan kredit dan dalam rangka menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA).
Atas wacana tersebut, Bank telah melakukan beragam langkah
persiapan dan pembenahan aspek operasionalnya yaitu dengan
memperkuat susunan pengurus, meningkatkan kualitas SDM,
mengembangkan sistem informasi teknologi yang lebih mutakhir,
dan memperkuat permodalan.
Bank juga akan tetap memperhatikan keselarasan proyeksi
keuangan dan rencana aktivitas pendukung dalam Rencana Bisnis
Bank tahun 2015-2017 yang telah disusun dengan kemampuan
yang dimiliki dan peluang yang ada agar dapat memenuhi ketentuan
otoritas pengawas serta mengakomodasi ekspektasi stakeholder
lainnya.
Di tengah optimisme perbaikan pertumbuhan ekonomi dan perbankan
nasional tahun 2015, Bank akan terus berupaya mempertajam
keunggulannya agar memiliki daya saing yang semakin tinggi dalam
menghadapi kompetisi peer group yang semakin ketat. Oleh karena
itu, Bank berkomitmen untuk senantiasa melakukan perbaikan
internal dan menyusun langkah strategis dan rencana bisnis yang
sesuai dengan perkembangan eksternal di industri perbankan.
Position of Non Independent Commissioner which has been left by Mr.
Atsushi Tahara will be replaced with the new Commissioner, but still
in the process of approval by Indonesia Financial Services Authority.
In addition, we also preparing for the replacement process of one of
Independent Commissioners.
With the changes in the Board of Commissioners composition, the
Bank expects that it will be able to increase diversity of expertise and
experience composition among the Board of Commissioners which
eventually bring positive impact on the Bank’s performance and
achievement in the future years.
2015 PrOsPect
Uncertain economic growth will remain the challenges for the
global economy. In the meantime, the national economic situation is
estimated to grow healthier and more stable.
Bank Indonesia forecasts that the national economic growth will
reach approximately 5.4%-5.8% in 2015. The belief is founded upon
the more extensive fiscal room in 2015 along with the government’s
attempt to drive export so as to improve national balance of payment.
Moreover, series of government and regulators have been directed to
improve loan growth in anticipation of ASEAN Economic Community
(AEC).
Responding to the plan, the Bank has taken a series of preparation
and improvement on its operational aspects by strengthening
management composition, enhancing manpower quality, advancing
technology information system, and developing stronger capital.
Bank will continue to pay attention to the conformity between the
financial projection and supporting activities plan in its Business Plan
year 2015-2017 which have been prepared with the capabilities and
existing opportunities so as to comply with regulator provision and
accomodate expectation of other stakeholders.
Amid the optimism of improved economic growth and national
banking in 2015, the Bank will constantly sharpen its competitive
edges so as to build higher competitiveness in facing the increasingly
fierce peer group competition. Therefore, the Bank is committed to
always make internal improvement and formulate strategic measures
and business plan which are in line with external developments in the
banking industry.
15
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
aPResiasi kaMi
Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan apresiasi
dan mengucapkan terima kasih kepada Direksi, segenap Manajemen
dan seluruh karyawan yang telah menunjukkan kesungguhan, kerja
keras, dan dedikasi sehingga Bank dapat mewujudkan kinerja yang
menggembirakan.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pemegang saham, otoritas perbankan, dan
seluruh pemangku kepentingan lainnya, yang telah memberikan
kepercayaan dan dukungan besar terhadap tumbuh kembang
Bank Resona Perdania di Indonesia. Dengan komitmen dari seluruh
pemangku kepentingan, kami percaya bahwa Bank Resona Perdania
dapat terus melangkah maju menuju bank yang unggul, transparan,
menguntungkan dan tetap setia menjadi “Your Real Partner” di masa
yang akan datang.
Atas nama Dewan Komisaris,
Our aPPreciatiOn
On behalf of Board of Commissioners, we would like to give
appreciation and thank the Board of Directors, entire Management,
and all employees which have shown sincerity, hard work, and
dedication so the Bank can achieve higher performance.
Deepest appreciation also goes to all shareholders, banking
authorities, and all stakeholders which have given their trust and great
support to the growth of Bank Resona Perdania in Indonesia. With
the commitment from all stakeholders, we believe that Bank Resona
Perdania can propel forward into an excellent, transparent, profitable
bank and remains loyal as “Your Real Partner” in the future.
On behalf of the Board of Commissioners,
didi nuRulhuda
presiden komisaris, independenPresident Commissioner, Independent
16
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PRofil dewan koMisaRisprofile of Board of Commissioners
Bapak Didi Nurulhuda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 12
Juni 1952. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen Bank Resona
Perdania sejak tanggal 14 Juli 2008. Beliau lulus dari Akademi Bank Indonesia,
Yogyakarta pada tahun 1975 dan melanjutkan Pendidikan Ahli Keuangan dan
Perbankan (kerja sama BI-LMFE UI) dari tahun 1981-1984.
Beliau melanjutkan pendidikan di bidang Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana,
Jakarta, Indonesia dan berhasil meraih gelar Sarjana pada tahun 2004 dan gelar
Pasca Sarjana pada tahun 2007.
Sebelum menempati posisinya saat ini, Beliau bekerja di Bank Indonesia (BI) dan
pernah ditempatkan di Kantor Representatif BI London, Inggris selama lima tahun.
Jabatan terakhirnya di BI adalah sebagai Kepala Pengawasan Bank, Direktorat
Pengawasan Bank 2.
didi nuRulhudapresiden komisaris, independen / President Commissioner, Independent
Mr. Didi Nurulhuda was born in Tasikmalaya, West Java, Indonesia, on June 12, 1952.
He has served as Independent President Commissioner, of Bank Resona Perdania since
July 14, 2008. He graduated from the Bank Indonesia Academy, Yogyakarta in 1975
and continued its study in Banking and Finance Course (conducted by Bank Indonesia
in conjunction with the Institute of Management, Faculty of Economics, University of
Indonesia) in 1981-1984.
He earned his Bachelor degree in Economics in Krisnadwipayana University, Jakarta,
Indonesia in 2004 and Postgraduate degree in the same university in 2007.
Prior to his current position, he worked at Bank Indonesia (BI) and was assigned at the
BI Representative Office in London, UK, for five years. His latest position at BI was Chief
Banking Supervision, Directorate of Banking Supervision 2.
17
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Bapak Abdul Haris Hartanto lahir di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 6
Februari 1942. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 23
Januari 2007. Sebelum menempati posisinya saat ini, Beliau menjabat sebagai Direktur
Bank Resona Perdania sejak tahun 1998 hingga masa pensiunnya pada tahun 2005.
aBdul haRis haRTanTokomisaris, independen / Commissioner, Independent
Mr. Abdul Haris Hartanto was born in Cimahi, West Java, Indonesia, on February 6,
1942. He has served as the Independent Commissioner, since January 23, 2007. Prior
to his current position, he served as a Director of Bank Resona Perdania since 1998
until his retirement in 2005.
Bapak Tang Peng Wah lahir di Singapura pada tanggal 20 Januari 1954. Beliau
memperoleh gelar Diploma dari The Chartered Institute of Bankers, London, Inggris.
Beliau juga memperoleh gelar MBA dari University of Hull di Hull, Inggris. Beliau
menjabat sebagai Komisaris Non-Independen Bank Resona Perdania sejak tangal 10
November 2014.
Tang Peng wahkomisaris, non-independen / Commissioner, Non-Independent
Mr. Tang Peng Wah was born in Singapore on January 20, 1954. He earned his Diploma
from The Chartered Institute of Bankers, London, United Kingdom. He also earned
MBA degree from University of Hull in Hull, United Kingdom. He has served as Non-
Independent Commissioner, of Bank Resona Perdania since November 10, 2014.
18
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
aTsushi TahaRa
presiden DirekturPresident Director
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Pemegang saham yang terhormat,
Tahun 2014 yang penuh dengan dinamika berhasil kita lalui dengan
pencapaian yang baik. Kondisi perekonomian global yang diwarnai
isu geopolitik di kawasan Eropa serta membaiknya perekonomian
Amerika Serikat sedikit banyak telah mempengaruhi kondisi
perekonomian Indonesia. Dari dalam negeri, isu-isu tersebut masih
disertai dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di
pertengahan tahun 2014.
Namun demikian, ketahanan industri perbankan nasional tetap
kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga,
serta dukungan modal yang kuat. Rasio kecukupan modal (Capital
Adequacy Ratio/ CAR) perbankan nasional tercatat sebesar
19,57%, jauh di atas ketentuan minimum BI yakni 8%, sedangkan
rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) tetap terjaga
di kisaran 3%.
Secara keseluruhan, faktor-faktor tersebut turut berperan dalam
pencapaian kinerja Bank Resona Perdania (Bank) di tahun 2014
yang tergolong baik. Oleh karena itu, suatu kehormatan bagi saya
atas nama Direksi untuk menyampaikan Laporan Tahunan Bank
untuk tahun buku 2014.
Dear valued shareholders,
Year 2014 presented many challenges yet we continued to make
progress and turn in good results. The global economy condition
which inflicted by geopolitical issues in Europe and the recovering of
US economy have impacted Indonesia’s economy. In the country, the
issues were further accentuated with the General Election (Pemilu) in
the middle of year 2014.
Despite the fact, the national banking industry remained resilient with
credit, liquidity, and market risks keep in control as well as strong capital
support. The Capital Adequacy Ratio (CAR) of national banking was
registered at 19.57% or much higher beyond BI minimum requirement
at 8%. On the other hand, Non-Performing Loan (NPL) ratio was keep
maintained at approximately 3%.
Overall, these aspects also contributed to the good performance of
Bank Resona Perdania (the Bank) in 2014. As such, it was an honor
for me to deliver the Bank’s Annual Report for fiscal year 2014 on the
behalf of the Board of Directors.
laPoRan diReksiReport from the Board of Directors
seluRuh kaRyawan Telah Menunjukkan seMangaT yang Tinggi unTuk MeMBeRikan hasil yang Baik Bagi Bank dan Bank TeTaP oPTiMis unTuk daPaT MeningkaTkan PencaPaian yang leBih Baik di Tahun MendaTang.all employees have demonstrated a strong passion to deliver best outcomes for the Bank and the Bank keeps optimistic to attain better results in the future years.
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
19
20
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PencaPaian di Tahun 2014
Tahun 2014 menjadi tahun penuh tantangan bagi industri perbankan,
beberapa tantangan yang dihadapi oleh Bank untuk mewujudkan
kinerja positif di tahun 2014 terutama berasal dari persaingan bisnis
antar bank terutama dalam peer group yang semakin ketat akhir-akhir
ini, yang disertai dengan kondisi nilai tukar Rupiah yang semakin
melemah terhadap Dolar Amerika serta meningkatnya suku bunga BI.
Namun demikian, Bank tetap dapat meraih pencapaian yang cukup
membanggakan terutama dengan meningkatnya pencapaian kredit
yang diberikan di tahun 2014 mencapai Rp10,42 triliun, tumbuh
sebesar 8,13% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9,64
triliun. Selain itu, Bank membukukan laba sebelum pajak sebesar
Rp279,41 miliar dengan total pencapaian aset Bank menjadi sebesar
Rp15,13 triliun atau tumbuh 7,15% dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp14,12 triliun. Sedangkan dari sisi permodalan, Bank
berhasil membukukan Rp2,14 triliun atau meningkat dari tahun
sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun.
Secara keseluruhan, Bank sudah menunjukkan pertumbuhan ke
arah yang tepat meskipun terdapat beberapa indikator pertumbuhan
yang belum mencapai target yang ditetapkan. Namun demikian,
seluruh karyawan telah menunjukkan semangat yang tinggi untuk
memberikan hasil yang baik bagi Bank dan Bank tetap optimis untuk
dapat meningkatkan pencapaian yang lebih baik di tahun mendatang.
2014 accOmPlishment
Year 2014 being challenging for the banking industry, several
challenges encountered the Bank to achieve good results in 2014
were mainly attributed to the business competition among the banks
in the same peer group which has been increasingly tight recently,
Rupiah depreciation value against US Dollar and also the increasing
of BI rate.
However, Bank was still able to make an encouraging achievement
as particularly reflected in the increasing of disbursed loan in 2014,
which was amounted by Rp10.42 trillion, grew by 8.13% compared
to the previous year at Rp9.64 trillion. In addition, the Bank achieved
profit before tax by Rp279.41 billion with total assets by Rp15.13
trillion or increase by 7.15% than the previous year at Rp14.12
trillion. As for equity, the Bank successfully posted Rp2.14 trillion or
increased from the previous year at Rp1.98 trillion.
In general, the Bank has denoted a positive growth though there
were some growth indicators that fell behind the target. Nevertheless,
all employees have demonstrated a strong passion to deliver best
outcomes for the Bank and the Bank feels optimistic to attain better
results in the future years.
aTsushi TahaRa
shiRo saiTo
iding suheRdi
presiden DirekturPresident Director
Wakil presiden DirekturVice President Director
DirekturDirector
01 0203
01
02
03
21
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
langkah sTRaTegis
Untuk mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan di awal
tahun, Bank telah menyusun beberapa kebijakan strategis. Salah satu
kebijakan strategis utama adalah untuk meningkatkan jumlah saham
dengan pembagian dividen saham pada bulan Juni 2014 melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang menyepakati
untuk meningkatkan setoran modal Bank menjadi Rp405 miliar.
Dari sisi operasional, Bank juga menjalankan kebijakan strategis,
antara lain dengan meningkatkan fungsi-fungsi organisasi,
kualitas sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi
untuk mendukung perkembangan perusahaan. Selain itu, sejalan
dengan visi dan misinya, Bank juga senantiasa fokus meningkatkan
pelayanannya kepada nasabah, antara lain dengan menyediakan
produk dan layanan keuangan terbaik dengan berorientasi pada
kepuasan nasabah, serta membangun hubungan yang baik dengan
nasabah. Dalam rangka mendekatkan diri dengan nasabah, dan
meningkatkan kinerja perusahaan di tahun 2014, Bank merelokasi
sementara kantor pusatnya ke lokasi baru di gedung Menara
Mulia yang berada di Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta serta Bank
telah membuka kantor cabang pembantu di 2 (dua) lokasi, yaitu di
kawasan industri Deltamas dan kawasan industri Suryacipta.
strateGic measures
In order to support the achievement of target set in the beginning
of year, the Bank has taken some strategic measures. Among the
main strategic measures is to increase the number of shares by
stock dividend distribution on June 2014 through the Bank’s Annual
General Meeting of Shareholders which agreed to increase the Bank’s
paid-up capital become Rp405 billion.
In operational-side, the Bank has also implemented some strategic
policies including enhancing organizational functions, human
resources quality, and information technology system to support
the Bank’s development. Similarly, in accordance with its vision and
mission, the Bank has also continued to focus on refining its customer
services by delivering the best financial product and services
with utmost concern for customer satisfaction while build a good
relationship with the customers. To build a closer relationship with its
customers and also improve the Bank performance, in 2014 the Bank
has temporarily relocated the head office to the new location, Menara
Mulia building which located in Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta and
also Bank has opened new sub-branch offices in 2 (two) location, that
is Deltamas industrial area and Suryacipta industrial area.
0605 04
MuhaMMad akBaR
MaRie iTo
MasahiRo ishii
DirekturDirector
DirekturDirector
DirekturDirector
04
05
06
22
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
iMPleMenTasi gcg
Bank senantiasa memastikan bahwa segala aktivitasnya telah
dijalankan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dengan mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selalu berusaha
untuk tetap konsisten menerapkan prinsip-prinsip GCG dan
menjalankan komitmen yang telah dibuat dan disampaikan kepada
otoritas. Penerapan GCG dikelompokkan dalam suatu governance
system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu: governance structure,
governance process, dan governance outcome. Di tahun 2014
Bank telah berhasil memperbaiki nilai komposit kesehatan Bank
menjadi peringkat “2”/ Baik dan Bank akan tetap menjaga peringkat
kesehatan Bank pada peringkat tersebut.
Di tahun 2014 terdapat perubahan pada susunan anggota Direksi
Bank. Posisi Presiden Direktur yang sebelumnya dijabat oleh Bapak
Akihiro Miyamoto kini digantikan oleh Bapak Atsushi Tahara yang
sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Non-Independen. Selain
itu, posisi Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan yang
sebelumnya dijabat oleh Bapak Jojo Prajoga digantikan sementara
oleh Bapak Muhammad Akbar yang merangkap sebagai Direktur
Risiko.
PRosPek 2015
Dibukanya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi
peluang yang menarik bagi investor untuk datang ke Indonesia,
dan hal ini juga akan membawa tantangan besar bagi Bank karena
tentunya persaingan juga akan semakin ketat di industri perbankan.
Dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja di tahun 2014 dan
prospek usaha tahun 2015, pengembangan strategi bisnis Bank
diarahkan agar siap untuk mendukung visi dan misi Bank, dan untuk
menghadapi persaingan bisnis perbankan di tahun 2015.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka Bank mengambil sejumlah
langkah strategis pengembangan bisnis. Di antaranya adalah fokus
pada pemberian kredit nasabah lokal yang memiliki hubungan bisnis
dengan perusahaan Jepang dan nasabah joint venture Indonesia-
Jepang, menjadikan Bank sebagai bank inti atau bank yang
diutamakan oleh nasabah untuk melayani transaksi perbankannya,
dan tetap konsisten untuk melaksanakan bisnis dengan baik, penuh
kehati-hatian dan bertanggung jawab.
GcG imPlementatiOn
The Bank consistently ensures that all business activities are conducted
in accordance with prudential banking principle by adhering to the
applicable law and always endeavors to consistently implement GCG
principles and realize the commitment established and submitted to
the authorities. The GCG implementation grouped in a governance
system comprising of three aspects namely governance structure,
governance process, and governance outcome. In 2014 Bank has
success to improve the soundness composite rating to become rating
“2”/ Good and the Bank will keep maintain the soundness rating at
that level.
In 2014, there was a change in the Board of Directors’ composition.
The position of President Director, which was previously held by
Mr. Akihiro Miyamoto, is now held by Mr. Atsushi Tahara who has
previously served as Non-Independent Commissioner. Apart from
that, the Director in Charge for Compliance Function position, which
was previously held by Mr. Jojo Prajoga, is temporarily held by Mr.
Muhammad Akbar who also served as Risk Director.
2015 PrOsPect
The new chapter of ASEAN Economic Community will present huge
opportunities for the investors to come to Indonesia and at the same
time, great challenge for the Bank since the competition will obviously
turn tighter in the banking industry.
Taking into account the achievement of performance in 2014 and
business prospect in 2015, the Bank’s business strategy development
is aimed to support the Bank’s vision and mission and to face banking
business competition in 2015.
With reference to these things, the Bank has prepared several
business development strategies. Among them are to focus on loan
disbursement to local customers which have business relation with
Japan company and Indonesia-Japan joint venture customers, to make
the Bank as the primary bank or the first choice for the customers to
do their banking transactions, and to constantly conducting business
activities in a good, prudent, and responsible manner.
23
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
aPResiasi kaMi
Seluruh jajaran Direksi mengucapkan apresiasi dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, pemangku
kepentingan, serta nasabah atas dukungan yang diberikan kepada
Bank. Apresiasi mendalam khususnya juga ditujukan kepada Dewan
Komisaris, pihak Manajemen, serta seluruh karyawan yang turut
berkontribusi mendukung perjalanan Bank. Berbekal dukungan
penuh dari seluruh pihak, kami yakin Bank Resona Perdania
akan mampu meraih pertumbuhan signifikan dan mewujudkan
keberhasilan di tahun-tahun mendatang.
Atas nama Direksi,
Our aPPreciatiOn
We are the Board of Directors would like to express deep appreciation
and gratitude to all shareholders, stakeholders, and customers for their
supports to the Bank. Great appreciation especially goes to the Board
of Commissioners, the Management, and all employees who have
supported the Bank’s journey. With full support from all parties, we
believe that Bank Resona Perdania will advance to higher growth and
success in the years ahead.
On behalf of the Board of Directors,
aTsushi TahaRa
presiden DirekturPresident Director
24
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PRofil diReksiprofile of Board of Directors
Bapak Atsushi Tahara lahir di Tokyo, Jepang, pada tanggal 23 Oktober 1961. Beliau
menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Resona Perdania sejak 5 September 2014,
menggantikan Presiden Direktur sebelumnya yaitu Bapak Akihiro Miyamoto. Sebelum
menjabat pada posisi ini, beliau menjabat sebagai Komisaris Non-Independen sejak 19
Desember 2012. Beliau merupakan lulusan dari Fakultas Bisnis dan Komersial di Keio
University, Jepang. Beliau pernah menjabat sebagai Advisor, International Business
Office, di Divisi Corporate Business Solution, Resona Bank, Ltd., Jepang selama satu
tahun sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania.
aTsushi TahaRapresiden Direktur / President Director
Mr. Atsushi Tahara was born in Tokyo, Japan on October 23, 1961. He has served as
President Director of Bank Resona Perdania since September 5, 2014, to replace the
previous President Director, Mr. Akihiro Miyamoto. Before taking on this position, he
served as Non-Independent Commissioner, since December 19, 2012. He graduated
from Business and Commercial Major in Keio University. Prior to his current position, he
served as Advisor at International Business Office of the Corporate Business Solution
Division of Resona Bank, Ltd. Japan for one year prior to joining Bank Resona Perdania.
Bapak Shiro Saito lahir di Kyoto, Jepang, pada tanggal 31 Maret 1966. Beliau menjabat
sebagai Wakil Presiden Direktur sejak tanggal 15 Februari 2010. Sebelum menempati
posisinya saat ini, Beliau menjabat sebagai General Manager for Risk Management
untuk periode Januari 2009-Februari 2010. Beliau merupakan lulusan dari Osaka
University of Foreign Studies, Jepang pada tahun 1989 dan pada tahun yang sama
pula beliau bergabung dengan Resona Bank, Ltd., Jepang.
shiRo saiToWakil presiden Direktur / Vice President Director
Mr. Shiro Saito was born in Kyoto, Japan, on March 31, 1966. He has served as Vice
President Director since February 15, 2010. Prior to his current position, he served as
the General Manager for Risk Management from January 2009 to February 2010. He
graduated from Osaka University of Foreign Studies in 1989 and at the same year he
joined to Resona Bank, Ltd., Japan.
Bapak Iding Suherdi lahir di Ciamis, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 13 Agustus
1961. Beliau telah menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 15 Agustus 2005. Beliau
sudah memiliki pengalaman luas dalam industri perbankan. Beliau merupakan lulusan
dari Universitas Jember, Jawa Timur, Indonesia, dengan gelar Pasca Sarjana di bidang
Manajemen Pemasaran pada tahun 2001.
iding suheRdiDirektur / Director
Mr. Iding Suherdi was born in Ciamis, West Java, Indonesia, on August 13, 1961.
He has served as Director since August 15, 2005. He already has vast experience in
banking industry. He graduated from Jember University, East Java, Indonesia, with a
Postgraduate degree in Marketing Management in 2001.
25
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Ibu Marie Ito lahir pada tanggal 23 Maret 1963 di Tokyo, Jepang. Beliau berhasil meraih
gelar Bachelor di bidang Business Administration dari Chaminade University, Honolulu
pada tahun 1985 dan meraih gelar Master di Bidang Business Administration dari
Monash University, Melbourne pada tahun 2003. Pengalaman kerja beliau termasuk
di Citibank NA, Indonesia sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania. Beliau
saat ini bertanggung jawab sebagai Direktur yang membawahi Divisi Usaha, Sistem,
dan Administrasi Kredit dan telah menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania
sejak tanggal 14 Juli 2008.
MaRie iToDirektur / Director
Ms. Marie Ito was born on March 23, 1963 in Tokyo, Japan. She obtained her Bachelor’s
degree in Business Administration from Chaminade University of Honolulu in 1985
and Master’s degree in Business Administration from Monash University, Melbourne in
2003. Her working experiences include Citibank NA, Indonesia before joining Bank
Resona Perdania. She is currently responsible as Director of Operations, IT and Credit
Administration, has been as Director of Bank Resona Perdania since July 14, 2008.
MuhaMMad akBaR
Bapak Muhammad Akbar lahir di Makassar, Indonesia, 8 Desember 1970. Beliau
menjabat sebagai Direktur sejak 29 Agustus 2012 serta merangkap sebagai Direktur
yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan sejak 16 Juli 2014 terkait dengan pengunduran
diri Direktur sebelumnya yaitu Bapak Jojo Prajoga. Beliau meraih gelar Pasca Sarjana
dengan disiplin ilmu Manajemen Keuangan dari Universitas Muhammadiyah, Jakarta
tahun 2009. Sementara gelar Sarjana berhasil diraih pada tahun 1989 dari Universitas
Hasanuddin, Makassar, dengan disiplin Ilmu dan Teknologi Kelautan.
Direktur / Director
Mr. Muhammad Akbar was born in Makassar, Indonesia on December 8, 1970. He has
served as Director since August 29, 2012 and hold concurrent position as Director in
Charge for Compliance Function since July 16, 2014 related with the resignation the
previous Director, Mr. Jojo Prajoga. He earned his Master’s degree in Finance Management
from Muhammadiyah University of Jakarta in 2009, and his Bachelor’s degree in Marine
Science and Technology in 1989 from Hasanuddin University, Makassar.
MasahiRo ishiiDirektur / DirectorBapak Masahiro Ishii, lahir di Jepang, 25 September 1971. Beliau menjabat sebagai
Direktur PT Bank Resona Perdania sejak 9 Oktober 2012. Sebelumnya, beliau
menjabat sebagai General Manager Business Development Division dan beliau juga
pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Resona Indonesia Finance hingga
bulan Oktober 2011. Beliau merupakan lulusan Ritsumeiken University, Jepang,
dengan disiplin ilmu Hukum.
Mr. Masahiro Ishii was born in Japan on September 25, 1971. He has served as Director
PT Bank Resona Perdania since October 9, 2012. Prior to his current position, he took
the post as General Manager of Business Development Division and President Director
of PT Resona Indonesia Finance until October 2011. He graduated from Ritsumeikan
University, Japan majoring in Law.
Menjadi Bank yang Paling daPaT diandalkan Bagi PeRusahaan jePang dan indonesia yang MengedePankan kePenTingan nasaBah, Bank Resona PeRdania senanTiasa hadiR unTuk Mendukung kesiaPan nasaBah dalaM MenghadaPi TanTangan indusTRi yang seMakin agResif.
in order to be the most reliable Bank for Japanese and indonesian companies, Bank Resona perdania is always ready to fulfill the customers’ need in the increasingly aggressive and competitive industry.
PRofil Bank03.Bank profile
28
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
sekilas PeRusahaanCompany at a glance
Perjalanan panjang PT Bank Resona Perdania (Bank) selama 56
tahun diawali pada tahun 1958 pada saat Bank masih bernama Bank
Perdania. Sejak berdiri, Bank tetap fokus dalam mempertahankan
tujuan utama yaitu mendukung terciptanya kerja sama ekonomi yang
lebih baik antara Jepang dengan Indonesia dengan pelayanan Bank
yang selalu didasarkan pada ketulusan hati untuk melayani nasabah.
Seiring dengan perkembangannya, Bank telah melalui beberapa
pergantian nama mulai dari tahun 1994 menjadi Daiwa Perdania
Bank, tahun 1999 menjadi Bank Daiwa Perdania hingga yang terakhir
pada tahun 2003 menjadi Bank Resona Perdania. Perubahan nama
tersebut juga diiringi dengan perubahan Bank dalam beradaptasi
dengan tantangan zaman yang semakin agresif dan tanpa batas.
Beragam produk dan jasa keuangan hadir di Bank sebagai bentuk
nyata pelayanan Bank dalam memberikan solusi yang berkualitas
tinggi dan senantiasa difokuskan kepada kepentingan nasabah.
Pengalaman selama lebih dari 50 tahun mampu menjadi Bank yang
dapat diandalkan. Komitmen Bank untuk memadukan keunggulan
dua budaya yang unik antara Indonesia dan Jepang senantiasa
menjadi dasar utama Bank dalam memberikan solusi terpadu sesuai
kebutuhan nasabah. Berbagai layanan perbankan Bank semakin
mendapatkan tempat di hati para nasabah untuk mendukung
kegiatan usaha mereka mulai dari Deposito, Kredit, Ekspor, Impor,
Remittance, Bank Garansi, serta kegiatan transaksi perbankan
lainnya.
Komitmen terhadap kepuasan nasabah semakin diperkuat dengan
slogan Bank bertajuk “Your Real Partner”. Sebuah pernyataan yang
menunjukkan kesiapan Bank untuk terus maju dan berkembang
bersama nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah atas jasa
sewa guna usaha, Bank mendirikan perusahaan anak yaitu PT
Resona Indonesia Finance.
Bank Resona Perdania senantiasa mempertahankan kinerja yang
positif dengan dukungan pemegang saham asing yang memiliki
pengalaman dan reputasi baik di negaranya masing-masing, yaitu:
The long journey of PT Bank Resona Perdania (the Bank) for 56
years began in 1958 under the name of Bank Perdania. Since
its establishment, the Bank primary goal is to support in the better
economic cooperation between Japan and Indonesia, by Bank service
which is always based on sincerity to serve customers.
Through its development, the Bank has several times changed its
name: Daiwa Perdania Bank in 1994, Bank Daiwa Perdania in 1999,
and Bank Resona Perdania in 2003. The name changes were also
accompanied by the Bank’s transformation in adapting to the limitless
and increasingly aggressive challenges. Variety of financial products
and services are offered at the Bank delivering high quality solutions
with customers’ interests and needs as priority.
Experience of more than 50 years is able to make the Bank a reliable
bank. Bank’s commitment to combine the advantages of two unique
cultures between Indonesia and Japan continues to be the main
basis of the Bank in providing integrated solutions according to the
customer’s needs. Various banking services of Bank took their places
in the hearts of customers to support business activities ranging from
Deposits, Loans, Export, Import, Remittance, Bank Guarantees, and
other banking transactions.
Commitment to customer satisfaction is reinforced by the Bank’s
slogan “Your Real Partner”. This statement shows Bank’s desire to
continue to progress and grow with customers. In order to meet
the customer’s needs in leasing, the Bank established PT Resona
Indonesia Finance, a subsidiary.
Bank Resona Perdania has maintained positive growth with the
support of its multinational shareholders who have good experience
and reputation in their respective countries, namely:
29
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
nama perusahaanCompany Name
Tanggal pendirianDate of Establishment
bidang UsahaBusiness Line
Modal DasarAuthorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor penuhIssued and Paid-in Capital
AlamatAddress
pT bAnK ResonA peRDAniA
01 Februari 1958February 01, 1958
Jasa perbankanBanking Services
Rp500.000.000.000
Rp405.000.000.000
Menara Mulia, lantai 5 & 6, suites 501 & 601Jl. Jend. Gatot subroto Kav. 9-11, Karet semanggisetiabudi, Jakarta 12930Telp. : +62 21 570 1958Fax. : +62 21 570 1936Website : www.perdania.co.idKode swift : bpiAiDJA
Resona Bank lTd., jePangResona Bank, Ltd., didirikan pada bulan Mei 1918 dan merupakan
salah satu bank retail di Jepang. Sebagai bagian dari financial group
dari Resona Group, Resona Bank, Ltd. termasuk dalam kelompok bank
besar yang ada di Jepang. Memiliki banyak cabang di dalam negeri
Jepang dan beberapa kantor perwakilan di luar negeri. Resona Bank,
Ltd. menempati peringkat ke 9 di Jepang dan peringkat ke 96 di dunia.
The Bank of easT asia lTd., hong kongThe Bank of East Asia, Ltd., Hong Kong (BEA) merupakan bank
lokal independen terbesar di Hong Kong. BEA terdaftar dalam Bursa
Efek di Hong Kong dan juga sebagai salah satu kontributor saham
pada Hang Seng Index. BEA juga merupakan salah satu Bank yang
mempunyai jaringan cabang-cabang terbesar di Hong Kong dengan
89 cabang, 63 Supreme Gold Centres dan 9 i-Financial Centres di
seluruh dunia. BEA menempati peringkat ke 5 di Hong Kong dan
peringkat 213 di dunia.
Resona Bank Ltd., JapanResona Bank, Ltd., established in May 1918 and it is one of retail
bank in Japan. As part of a financial group in Resona Group, Resona
Bank Ltd., included in large banks group in Japan. Resona Bank, Ltd.,
has many domestic branch offices in Japan and several representative
offices overseas. Resona Bank, Ltd., ranks in 9th position in Japan and
ranks 96th position in the world.
The Bank of east asia Ltd., hong kongThe Bank of East Asia, Ltd., Hong Kong (BEA) is the largest
independent local bank in Hong Kong. BEA is listed in Hong Kong
stock exchange and also as one of the stock contributor in Hang
Seng Index. BEA has the largest branch network in Hong Kong with
89 branches, 63 Supreme Gold Centers and 9 i-Financial Centers
throughout the city. BEA ranks in 5th position in Hong Kong and ranks
213th position in the world.
30
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
aRTi naMa Resona PeRdania The Meaning of Resona perdania
Resona berasal dari bahasa Latin yaitu “resonus” yang memiliki
arti bergaung atau bergema. Resona mencerminkan niat untuk
mengembangkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan
antara Bank dengan nasabah.
Sedangkan Perdania merupakan singkatan dari “Perdagangan”,
“Perindustrian”, dan “Pertanian”. Perdania menggambarkan visi
Bank untuk menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan
Indonesia.
Dengan menggunakan nama Resona Perdania, Bank bertujuan
untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan dengan nasabah guna mewujudkan visi menjadi
fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan Indonesia.
The word ‘Resona’ comes from the Latin word ‘resonus’, meaning ‘to
resound’ or ‘to resonate’. Resona reflects the intention to develop a
mutually beneficial relationship between the Bank and the customers.
The acronym ‘Perdania’ combines the Indonesian words ‘Perdagangan’
(‘Trade’), ‘Perindustrian’ (‘Industry’) and ‘Pertanian’ (‘Agriculture’).
Perdania illustrates the Bank’s vision to become a facilitator of Japan
and Indonesia’s economic growth.
By using the name Resona Perdania, the Bank aims to develop a
mutual relationship with our customers in order to realize the vision
of becoming a facilitator of Japan and Indonesia economic growth.
Menjangkau PasaR dengan 3 usP (unique selling PoinT)Dengan pengalaman selama 56 tahun melewati berbagai dinamika pasar, Bank Resona Perdania
tumbuh dengan mengandalkan tiga keunggulan kompetitif sebagai berikut:
1. Pengalaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai pasar lokal;
2. Tidak hanya fokus pada perusahaan-perusahaan Jepang tetapi juga pada perusahaan-perusahaan
lokal; dan
3. Manajemen Independen yang memungkinkan pengambilan keputusan secara fleksibel dan cepat.
pursuing Markets with 3 USp (Unique Selling point)
With over 56 years of experience through various dinamic markets, Bank Resona Perdania has attributes
in the following three competitive advantages:
1. Extensive knowledge and understanding of local market;
2. Focus not only on Japanese companies but on local companies; and
3. Independent management that enable prompt and flexible decision making.
31
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
PRoduk & jasaproducts & Services
PRoduk/ PRODUCTSProduk yang Bank miliki adalah sebagai berikut:
The products offered by the Bank are as follows:
cuRRenT accounTAvailable in several currencies:
• IndonesianRupiah(IDR)
• USDollar(USD)
• JapaneseYen(JPY)
• SingaporeDollar(SGD)
• Euro(EUR)
• AustralianDollar(AUD)
scRiPTless TiMe dePosiT and dePosiT on callAvailable in several currencies:
• IndonesianRupiah(IDR)
• USDollar(USD)
• JapaneseYen(JPY)
• Euro(EUR)
sPecial TiMe dePosiTAvailable in several currencies:
• IndonesianRupiah(IDR)
• USDollar(USD)
• JapaneseYen(JPY)
loanTypes of loans:
• Syndicatedloan,availableinRupiahandForeignCurrency
• JointFinancingLoan,availableinRupiahandForeignCurrency
• WorkingCapitalLoanandInvestmentLoan,availableinRupiah
and Foreign Currency
• TrustReceipt,availableinRupiahandForeignCurrency
• OverdraftavailableinRupiahandForeignCurrency
facToRingAvailable in several currencies:
• IndonesianRupiah(IDR)
• USDollar(USD)
jasa/ SERVICESJasa yang Bank berikan kepada nasabah di antaranya adalah:
The Bank offers services to the customers, namely:
iMPoRT• OpeningofLetterofCredit(L/C)
• OpeningofLetterofLocal(L/C)
• AcceptanceofImportDocument(L/CandNonL/C)
• HandlingInvoice
exPoRT• Negotiation(L/C)
• Advising(L/C)
• Collection(L/C)
Bank guaRanTee• BidBond
• AdvancePaymentBond
• PerformanceBond
• RetentionBond
• CustomBond
• Maintenance/WarrantyBond
• StandbyL/C
• OtherBond
ReMiTTance• ForeignCurrencyTransfer
oTheRs• SafeDepositBox
• Collection
• ForeignCurrencyTransactionsintheformofBankNotes,Bank
Drafts
• Transfer,includingRTGS
• Intercityclearing
• TaxPayment
• BankReference
• AuditConfirmation
• SupportingLetter
• InternetBankingPerdaniaDirect
32
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Tonggak sejaRahMilestones
Didirikan di Jakarta dengan nama Bank Perdania dengan tujuan utama untuk mendukung terciptanya kerja sama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia.
Established in Jakarta under the name of Bank Perdania with the primary purpose of supporting the realization of better economic cooperation between Japan and Indonesia.
Februari 1958February 1958
Menjajaki peluang untuk mengembangkan bisnis perbankan ke daerah potensial di luar kota Jakarta melalui jalinan kerja sama dengan Bank nISP tbk.
Explored the opportunity to develop banking business to the potential area outside Jakarta in cooperation with Bank NISP Tbk.
Oktober 1974October 1974
Resmi beroperasi sebagai bank devisa.
Officially operated as foreign exchange bank.
april 1969april 1969
Bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing mendirikan Pt Daiwa lippo leasing Corporation yang telah berganti nama menjadi Pt Resona Indonesia Finance dan merupakan perusahaan anak yang bergerak di bidang sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
Established PT Daiwa Lippo Leasing Corporation In colaboration with several national and foreign companies which now changed its name to PT Resona Indonesia Finance and is a subsidiary which engages in leasing, consumer financing, and factoring.
agustus 1984august 1984
Melakukan perubahan nama dari Daiwa Perdania Bank menjadi Bank Daiwa Perdania.
Changed its name from Daiwa Perdania Bank to Bank Daiwa Perdania.
agustus 1999august 1999
Melakukan perubahan nama dari Bank Daiwa Perdania menjadi Bank Resona Perdania.
Membuka Kantor Cabang Pembantu kedua di Karawang.
Changed its name from Bank Daiwa Perdania to Bank Resona Perdania.
Established the second Sub Branch Office in Karawang.
Juli 2003July 2003
Juli 2004July 2004
Membuka Kantor Cabang pertamanya di Surabaya.
Established the first Branch Office in Surabaya.
Mei 1989May 1989
Relokasi Kantor Pusat dari Mangga Besar ke Jl. Jend. Sudirman yang merupakan kawasan niaga strategis di Jakarta Pusat.
Relocated the Head Office from Mangga Besar to Jl. Jend. Sudirman which is a strategic trade area in Central Jakarta.
november 1989november 1989
- Melakukan perubahan nama dari Bank Perdania menjadi Daiwa Perdania Bank.
- Membuka Kantor Cabang Pembantu pertama di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang.
- Changed the name from Bank Perdania to Daiwa Perdania Bank.
- Established the first Sub Branch Office in Jababeka Industrial Area, Cikarang.
Januari 1994January 1994
Membuka Kantor Cabang kedua di Bandung.
Established the second Branch Office in Bandung.
Januari 1991January 1991
the Bank of east asia ltd. (melalui east asia Indonesian Holdings ltd.) dan JaFCO Co. ltd. melakukan investasi di Bank Daiwa Perdania, dengan investasi ini the Bank of east asia, ltd. menjadi salah satu pemegang saham utama Bank.
The Bank of East Asia Ltd. (through East Asia Indonesian Holdings Ltd.) and JAFCO Co. Ltd. made investment in Bank Daiwa Perdania, which made The Bank of East Asia, Ltd. as one of the Bank’s major shareholder.
Maret 2000March 2000
33
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Membuka Kantor Cabang Pembantu keempat di Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Membuka Kantor Cabang Pembantu kelima di Suryacipta, Karawang, Bekasi.
Established the fourth Sub Branch Office in Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Established the fifth Sub Branch Office in Suryacipta, Karawang, Bekasi.
Juni 2014June 2014
Desember 2014December 2014
Meningkatkan kepemilikan saham di Pt Resona Indonesia Finance menjadi sebesar 99,99%.
Increased the share ownership in PT Resona Indonesia Finance to 99.99%.
Desember 2010December 2010
Relokasi Kantor Cabang Surabaya ke Plaza BRI di Jl. Jend. Basuki Rachmat.
Relocated the Surabaya Branch Office to Plaza BRI at Jl. Jend. Basuki Rachmat.
november 2009november 2009
Meluncurkan situs resmi www.perdania.co.id
Launched the official website www.perdania.co.id
agustus 2009august 2009
Relokasi sementara Kantor Pusat Bank Resona Perdania ke Menara Mulia di Jl. Jend. gatot Subroto, Jakarta Selatan
Temporarily relocated the Head Office of Bank Resona Perdania to Menara Mulia at Jl. Jend. Gatot Subroto, South Jakarta.
Januari 2014January 2014
Makassar Branch Office was officially closed.
Meluncurkan slogan “Your Real Partner” yang melambangkan kesungguhan Bank dalam memberikan layanan serta peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Launched the slogan of “Your Real Partner” which represents the Bank’s sincerity in providing services as well as the realization of service quality improvement.
agustus 2007august 2007
Kantor cabang Makassar resmi ditutup.
Desember 2006December 2006
Relokasi Kantor Cabang Bandung ke Jl. asia afrika yang merupakan kawasan bisnis strategis di Bandung.
Relocated the Bandung Branch Office to Jl. Asia Afrika which is a strategic business area in Bandung.
Juli 2005July 2005
Perubahan struktur pemegang saham di mana Vision Well ltd. menggantikan posisi Bank nISP tbk.
A change in shareholders structure in which Vision Well Ltd. substituting the position of Bank NISP Tbk.
September 2005September 2005
Membuka Kantor Cabang Pembantu ketiga di MM2100, Cibitung.
Established the third Sub Branch Office in MM2100, Cibitung.
Desember 2005December 2005
34
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
sTRukTuR oRganisasi PeR 31 deseMBeR 2014
Organization Structure as of December 31, 2014
audiT coMMiTTeeRisk MoniToRing
coMMiTTee
ReMuneRaTion and noMinaTion
coMMiTTee
diRecToRdiRecToRdiRecToR
system development division
system operational division
credit Policy committee
system information and Technology
committee
Product Research and development committee
Risk Management committeecredit committee assets and
liabilities committee
Business divisioncredit administration divisionRisk Management divisioncredit examination divisionhuman Resources divisionPlanning division
Planning section Personnel administration section
credit sectionedP section
cikarang sub Branch
karawang sub Branch
MM2100 sub Branch
deltamas sub Branch
Control and Report
Risk Control
Note:
Communication/ Information Report
1) Director in Charge for Compliance Function
suryacipta sub Branch
system section
collateral section
credit Monitoring and Recovery section
deposit section 1
deposit section 2
export – import section
general affair section
Remittance section
information security and system Risk controller
section
Recruitment and development section
accounting section
settlement & correspondent division
Process administration section
35
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
BoaRd of coMMissioneRs
BoaRd of diRecToRs
Vice PResidenT diRecToR
diRecToR
Businessdevelopment
division1
surabaya BranchBandung Branch
deposit section deposit section
Bills section Bills section
credit section credit section
accounting section accounting section
general affair section
general affair section
Marketing section Marketing section
cashier cashier
Businessdevelopment
division2
Businessdevelopment
division3
Businessdevelopment
division4
Businessdevelopment
division5
Businessdevelopment
division6
Businessdevelopment
division7
Businessdevelopment
division8
compliance division
Treasury division
compliance section
know your customer section
legal unit
inspection division (skai)
diRecToR 1)
PResidenT diRecToR
36
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PejaBaT eksekuTif PeR 31 deseMBeR 2014executive Officers as of December 31, 2014
diVisi audiT (skai)Inspection Division (SKAI)
diVisi PlanningPlanning Division
diVisi cRediT exaMinaTionCredit Examination Division
diVisi TReasuRyTreasury Division
diVisi ManajeMen RisikoRisk Management Division
diVisi seTTleMenT & coRResPondenTSettlement & Correspondent Division
diVisi Business deVeloPMenT 1Business Development Division 1
diVisi Business deVeloPMenT 2Business Development Division 2
diVisi Business deVeloPMenT 3Business Development Division 3
diVisi Business deVeloPMenT 4Business Development Division 4
diVisi Business deVeloPMenT 5Business Development Division 5
diVisi Business deVeloPMenT 6Business Development Division 6
diVisi Business deVeloPMenT 7Business Development Division 7
diVisi Business deVeloPMenT 8Business Development Division 8
diVisi PengeMBangan sisTeMSystem Development Division
diVisi oPeRasional sisTeMSystem Operational Division
diVisi suMBeR daya ManusiaHuman Resources Division
diVisi usahaBusiness Division
diVisi adMinisTRasi kRediTCredit Administration Division
diVisi kePaTuhanCompliance Division
caBang suRaBayaSurabaya Branch
caBang BandungBandung Branch
Zufadlin Yuswara
Sugeng ambar Riyono
ali alatas
Lindawati Susanto
Takuya nakazaki
kusmawardi
Junichi kinoshita
Makoto nishimura
kohei Shiba
Jiro Mesaka
akira Takahashi
Rachtomo Sumeri
Rainir Rasoelin
Masahiro ishii
alfian angkawibawa
Budi hartono
agung Cahyanto
Dioriati F. pardede
Sriyono
agus amin Satyadarma
Tuti Rahaju
evy Budijanti
37
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
sTRukTuR PeMegang sahaM dan enTiTas anak
sTRukTuR keloMPok usaha
Structure of Shareholders and Subsidiary
Business group Structure
jafco co, ltd. (jaPan)5.08%
The Bank of east asia,limited
ultimate shareholder ultimate shareholder
controlling shareholder controlling shareholder
100%
100%
100%
30.00% 43.42%
Resona holdings, inc.
leader one, limited
east asia indonesian holdings, limited
PT Bank Resona Perdania Resona Bank limited
east asia indonesian holding, ltd. (seychelles)
30.00%
Resona Bank, ltd. (jaPan)43.42%
Vision well, ltd.(BRiTish ViRgin island)
19.92%
other1.58%
PT Bank Resona Perdania(jakarta)
PT Resona indonesia finance (jakarta)shareholders:PT Bank Resona Perdania 99.99%Resona Bank, ltd., japan 0.01%
38
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PenghaRgaan dan PencaPaianawards and achievements
jP MoRgan qualiTy RecogniTion awaRd Tahun 2014
JP Morgan Quality Recognition Award 2014
PT Bank Resona Perdania menerima penghargaan J.P. Morgan Elite
Quality Recognition Award tahun 2014 sebagai Best in Class MT 202
STP Rate 99,95% dan Best in Class MT 103 STP Rate 99,76% dari
JP Morgan Chase Bank, New York. Hal ini membuktikan konsistensi
PT Bank Resona Perdania dalam menerapkan manajemen
pengiriman uangnya yang berkualitas dan berstandar tinggi.
PT Bank Resona Perdania received J.P. Morgan Elite Quality
Recognition Award in 2014 as Best in Class MT 202 STP Rate
99.95% and Best in Class MT 103 STP Rate 99.76% from J.P
Morgan Chase Bank, New York. The achievement attests to the
Bank’s consistency in implementing a quality and high-standard
money remittance management.
On July 18, 2014, PT Bank Resona Perdania received Infobank
Golden Trophy 2014 from Infobank Magazine for a “Very Good”
financial performance in financial statement year 2009-2013.
infoBank golden TRoPhy 2014 daRi Majalah infoBank
Infobank Golden Trophy 2014 from Infobank Magazine
Tanggal 18 Juli 2014, PT Bank Resona Perdania mendapatkan
Infobank Golden Trophy 2014 dari Majalah Infobank atas kinerja
keuangan “Sangat Bagus” untuk laporan keuangan tahun 2009-
2013.
39
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
PeMeRingkaTan aTas MediuM TeRM noTes (MTn) iV Tahun 2012 dan MTn V Tahun 2013 PT Bank Resona PeRdania
Rating on Medium Term Notes (MTN) IV Year 2012 and MTN V Year 2013of PT Bank Resona Perdania
Pada bulan November 2014, PT PEFINDO memberikan peringkat:
idAA- (Double A Minus) atas penerbitan Medium Term Notes IV dan
V untuk Tahun 2012 dan 2013 senilai Rp450 miliar kepada PT
Bank Resona Perdania.
In November 2014, PT PEFINDO rated PT Bank Resona Perdania
as idAA- (Double A Minus) for the issuance of Medium Term Notes
IV dan V for 2012 and 2013 which are amounted to Rp450 billion.
Tanggal 17 Oktober 2014 PT Bank Resona Perdania mendapatkan
penghargaan sebagai The Most Reliable Bank untuk Bank
Konvensional pada kategori Aset-3 dari Majalah Tempo dan
Indonesia Banking School.
PenghaRgaan seBagai The MosT ReliaBle Bank Tahun 2014 daRi Majalah TeMPoAward as The Most Reliable Bank in 2014 from Tempo Magazine
On October 17, 2014, PT Bank Resona Perdania got the award as
The Most Reliable Bank for Conventional Bank in the category of
Asset-3 from Tempo Magazine and Indonesia Banking School.
40
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Jan
PeRisTiwa PenTingimportant events
Kantor Pusat Bank Resona Perdania resmi pindah ke
gedung baru. Sebelumnya, Kantor Pusat Bank berlokasi
di Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Jakarta Pusat, pindah ke
lokasi bisnis yang baru di Menara Mulia, lantai 5 dan 6,
Suites 501 dan 601, Jl. Jend. gatot Subroto Kav. 9-11, Karet
Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, sebagai Kantor
Pusat Sementara.
Head Office of Bank Resona Perdania officially moved to
a new building. Previously, the head office was located
at Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41, Central Jakarta, into
new business location at Menara Mulia, 5th and 6th Floor,
Suites 501 and 601, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet
Semanggi, South Jakarta, as a temporarily Head Office.
Bank kembali memberikan beasiswa kepada 7 mahasiswa
Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
universitas Indonesia.
Bank Resona Perdania provided another scholarship to
7 students of Japanese Language Program, Faculty of
Humanities, University of Indonesia.
0819
02
Junedukasi perbankan dan literasi keuangan diberikan kepada para orang
tua Pendidikan anak usia Dini (PauD) Melati, lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sekaligus sebagai CSR, Bank menyerahkan tiga buah permainan outdoor
untuk mendukung proses belajar anak-anak di PauD Melati.
Bank Resona Perdania conducted banking education and financial literacy
sharing program for the parents of Early Childhood Education Program
(PAUD) Melati, Lebak Bulus, South Jakarta. On the same occasion, the Bank
also donated three outdoor games to support the learning process of children
in PAUD Melati as part of its Corporate Social Responsibility (CSR).
03
mar
Bank Resona Perdania membuka Kantor Cabang Pembantu di Deltamas.
Bank Resona Perdania opened a new Sub Branch Office in Deltamas.09
Pemberian donasi yang berkolaborasi dengan Perkumpulan
Pensiunan Bank Indonesia (PPBI)
Bank Resona Perdania collaborated with Association of Bank
Indonesia Retiree (PPBI) in giving the donation.
09
Pemberian Donasi kepada Jakarta Japan Club (JJC) –
little league Baseball Club.
Bank Resona Perdania provided a donation to Jakarta
Japan Club (JJC) – Little League Baseball Club.
09
may
Bank Resona Perdania melakukan peremajaan Website
Bank (www.perdania.co.id).
Bank Resona Perdania revamped its website (www.perdania.
co.id).
apr
41
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Pelaksanaan edukasi perbankan kepada anggota Majelis
ta’lim Masjid al-Kahfi, Bandung. Selain itu, sebagai bentuk
CSR, Bank menyerahkan 1 (satu) buah kamera digital
untuk mendokumentasikan kegiatan di Majelis ta’lim.
Conducted banking education program for member of
Majelis Ta’lim of Masjid Al-Kahfi, Bandung. In addition,
Bank also gave one digital camera to record the activities in
Majelis Ta’lim as part of CSR activities.
31
JUNPemberian donasi yang berkolaborasi dengan Pt east Jakarta Industrial Park.
Bank Resona Perdania collaborated with PT East Jakarta Industrial Park in giving
the donation.
Bank Resona Perdania menyelenggarakan RuPS tahunan.
Bank Resona Perdania organized Annual General Meeting of Shareholders.
25
30
05
09 Perpisahan Presiden Direktur Bank Resona Perdania,
Bapak akihiro Miyamoto dan penyambutan Presiden
Direktur yang baru, Bapak atsushi tahara.
Bank Resona Perdania held a farewell party for its former
President Director Mr. Akihiro Miyamoto and welcoming
party for the new President Director, Mr. Atsushi Tahara.
Jul
Bapak atsushi tahara resmi menjabat
sebagai Presiden Direktur yang
baru menggantikan Bapak akihiro
Miyamoto.
Mr. Atsushi Tahara officially served as
the new President Director of Bank
Resona Perdania, replacing Mr. Akihiro
Miyamoto.
Bank kembali memberikan beasiswa
kepada 2 mahasiswa berprestasi di
Institut Koperasi Indonesia (IKOPIn),
Bandung.
The Bank provided another scholarship
for two talented students in Indonesia
Cooperative Institute (IKOPIN), Bandung.
sept
ocT17
noVPemberian bantuan dana kepada universitas Palangka
Raya, Kalimantan tengah, dalam rangka CSR Bank untuk
mendukung Green Campus Program.
Fund donation to Palangka Raya University, Central
Kalimantan as part of the Bank’s CSR activity in supporting
Green Campus Program.
acara customer gathering dalam rangka mempererat
hubungan dengan nasabah Bank. Pada momen ini
dihadiri juga oleh Bapak Kazuhiro Higashi selaku
Presiden Direktur dari Resona Holdings, Inc.
Customer gathering event to tighten relationship with the
customers. The event was also attended by Mr. Kazuhiro
Higashi as the President Director of Resona Holdings, Inc.
09
03
Bank Resona Perdania membuka Kantor Cabang
Pembantu di Suryacipta.
Bank Resona Perdania opened a new Sub Branch Office in
Suryacipta.
15dec
42
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PRofil gRuP Resona profile of Resona group
Nama Resona Group berasal dari kata Latin “Resonus” yang berarti
bergaung atau bergema. Kata “Resona” mencerminkan tujuan untuk
membangun kerja sama yang erat dengan para nasabah – tepatnya,
maju dan berhasil bersama nasabah.
Logo dikelilingi oleh lingkaran sempurna yang menyiratkan rasa
aman dan kepercayaan. Sedangkan warna utamanya yaitu hijau
memiliki arti ‘kelembutan’ dan ‘transparansi’. Sedangkan warna
sekunder oranye berarti ‘keakraban’ dan ‘kehangatan’.
Dengan menjunjung tinggi visi menjadi ‘kelompok usaha jasa
keuangan yang didasari oleh kreativitas’, Resona Group bertujuan
untuk mencapai misi:
- Memenuhi ekspektasi nasabah;
- Memperbaiki organisasi;
- Mengimplementasikan manajemen yang transparan; dan
- Berkembang bersama dengan komunitas regional.
Dari sisi manajemen risiko, Resona Holdings memberikan panduan
dan arahan umum kepada semua perusahaan di dalam grup
mengenai kebijakan, standar, dan sistem manajemen risiko.
Dalam kaitannya dengan Bank Resona Perdania, proses
pengendalian tersebut terdiri dari pelaporan aktivitas keuangan
setiap kuartal dan audit secara berkala.
The word “Resona” came from the Latin word “Resonus” that means
to resonate, or to resound. In essence, the word “Resona” embodies a
mission to develop a strong relationship with customers – in particular
developed and managed together with customers.
The logo is surrounded by a perfect circle which implies a sense of
secure and trust. The main color of green, denotes “gentleness” and
“transparency”, whereas the secondary color of orange represents
“friendliness” and “warmth”.
By upholding a vision as a “financial services business group based on
creativity”, Resona Group’s mission is to attain the following:
- Meet customer expectations;
- Renovate its organization;
- Implement a transparent management; and
- Advance together with the regional community.
Through the observance at risk management, Resona Holdings
provides guidelines and general direction on policy, standard, and risk
management system to all companies within the group.
In accordance with Bank Resona Perdania, the controlling process
consists of report on financial activity every quarter and periodical
audit.
43
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Berikut ini adalah ikhtisar keuangan non konsolidasi dari Resona
Bank, Ltd., Jepang per 31 Maret 2014.
The following is the non-consolidated financial highlights of Resona
Bank, Ltd,. Japan as of March 31, 2014.
sTRukTuR gRuP Resona Structure of Resona group
Resona holdings, inc.
Resona Bank, lTd.
PT Bank Resona PeRdania
saiTaMa Resona Bank, lTd.The kinki osaka Bank, lTd.
ikhTisaR keuangan non konsolidasi Resona Bank, lTd., jePangNon-Consolidated Financial Highlight of Resona Bank, Ltd., Japan
DESCRIPTION March 31, 2014 March 31, 2013 March 31, 2012
aSSet
loans and Bills Discounted 17,693,968 17,440,713 17,061,490
total assets 28,652,391 27,504,695 27,911,127
lIaBIlItY
Deposits 21,186,600 21,282,538 20,828,267
total equity 1,144,757 1,340,426 1,242,866
InCOMe
Income before Income taxes 206,389 187,321 178,415
net Income 153,473 205,576 186,946
InDICatOR
CaR 12.95% 13.41% 13.16%
non Konsolidasi (dalam jutaan Yen) Non-Consolidated (in million Yen)
44
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
enTiTas anakSubsidiary
Bank memiliki entitas anak yaitu PT Resona Indonesia Finance yang
bergerak di bidang sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan
anjak piutang. PT Resona Indonesia Finance pada awalnya bernama
PT Daiwa Lippo Leasing Corporation yang didirikan pada bulan
Agustus 1984.
Pada tahun 2014, PT Resona Indonesia Finance menerima
penghargaan sebagai “Satu dari Sepuluh Perusahaan Pembiayaan
Terbaik untuk Laporan Keuangan Tahun 2013” untuk kategori total
aset di bawah Rp500 miliar dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan
Indonesia. Selain itu, PT Resona Indonesia Finance juga meraih
penghargaan untuk “Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja
Keuangan Sangat Bagus” dari majalah InfoBank berdasarkan
laporan keuangan 2013.
Sebagai pemegang saham utama, Bank melakukan pengawasan
bulanan atas kinerja keuangan PT Resona Indonesia Finance dan
audit umum tahunan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal
(SKAI) Bank.
The Bank has a subsidiary namely PT Resona Indonesia Finance,
which is engaged in leasing, consumer financing and factoring. PT
Resona Indonesia Finance was originally named PT Daiwa Lippo
Leasing Corporation, which was established in August 1984.
In 2014, PT Resona Indonesia Finance got award as “One of Ten
Best Financing Company for Financial Statement Year 2013” in the
category of total asset below Rp500 billion from Indonesian Financial
Services Association. In addition, it also received an award as
“Financing Company with A Very Good Financial Performance” from
InfoBank magazine based on financial statement year 2013.
As the majority shareholder, the Bank conducts monthly supervision
over the financial performance of PT Resona Indonesia Finance and
annual audit which performed by the Bank’s Internal Audit Task Force
(SKAI).
45
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Berikut ini adalah ikhtisar keuangan PT Resona Indonesia Finance
per 31 Desember 2014.
Below is the financial highlight of PT Resona Indonesia Finance as of
December 31, 2014.
Untuk mendukung kegiatan operasional dan perkembangannya,
Bank juga menyediakan fasilitas pinjaman kepada PT Resona
Indonesia Finance.
PRofilModal disetor : Rp25.000.000.000
PeMegang sahaMPT Bank Resona Perdania (99,99%)
Resona Bank Ltd., Jepang (0,01%)
dewan koMisaRisPresiden Komisaris : Akira Kakihara
Komisaris : Abdul Haris Hartanto
diReksiDirektur : Hiroo Shimouchi
Direktur : Hari Sunarisanto
alaMaTMenara Mulia, Lantai 7, Suite 701
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi
Setiabudi, Jakarta 12930
Telepon : +62 21 570 1956
Faks. : +62 21 570 1961
In order to support its operational activity and development, the Bank
also provides loan to PT Resona Indonesia Finance.
ProfilePaid-up capital : Rp25,000,000,000
ShareholdersPT Bank Resona Perdania (99.99%)
Resona Bank Ltd., Japan (0.01%)
Board of CommissionersPresident Commissioner : Akira Kakihara
Commissioner : Abdul Haris Hartanto
Board of DirectorsDirector : Hiroo Shimouchi
Director : Hari Sunarisanto
AddressMenara Mulia, 7th Floor, Suite 701
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi
Setiabudi, Jakarta 12930
Phone : +62 21 570 1956
Fax : +62 21 570 1961
ikhTisaR keuanganFinanCiaL highLighT
KETERANGAN 2014 2013 2012 DESCRIPTION
Jumlah aset 388.07 460.92 387.43 Total Assets
Jumlah ekuitas 110.77 101.40 91.42 Total Equity
laba Bersih 14.37 14.98 13.89 Net Income
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
46
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
alaMaT jaRingan kanToROffice network addresses
surabaya3rd Floor, Plaza BRI, Suite 305
Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 122
Surabaya 60271
East Java - Indonesia
Phone : (+62 31) 535 5858
Fax : (+62 31) 535 2007
kanToR caBangBranch Offices
kanToR caBang PeMBanTuSub Branch Offices
cikarang2nd Floor, EJIP Center Building
EJIP Industrial Park, Plot 3A
South Cikarang
Bekasi 17550
West Java - Indonesia
Phone : (+62 21) 897 4940
Fax : (+62 21) 897 4941
MM2100Ruko Mal Bekasi Fajar Blok D No. 8
MM2100 Industrial Town
West Cikarang
Bekasi 17520
West Java - Indonesia
Phone : (+62 21) 8998 2151
Fax : (+62 21) 8998 2943
deltamasKompleks Ruko Palais de Paris Blok D No. 10
Perumahan Kota Deltamas, Central Cikarang
Bekasi 17530
West Java - Indonesia
Phone : (+62 21) 2851 7930
Fax : (+62 21) 2851 7928
suryaciptaL1-C Floor , The Manor Office Park
Suryacipta Square, Jl. Surya Utama Kav. C-1,
Suryacipta Industrial Estate,
Karawang 41363
West Java - Indonesia
Phone : (+62 21) 22190048/49
Fax : (+62 67) 8638059
Bandung2nd Floor, Wisma Bumiputera
Suite No. 204-205
Jl. Asia Afrika No. 141-149
Bandung 40112
West Java - Indonesia
Phone : (+62 22) 424 1742
Fax : (+62 22) 424 1207
karawang1st Floor, Graha KIIC
Jl. Permata Raya Lot C-1B
KIIC Industrial park
Karawang 41361
West Java - Indonesia
Phone : (+62 21) 8911 5020
Fax : (+62 267) 647 347
KANTOR LAyANAN SERvICES OFFICE
1 Kantor Pusat 1 Head Office
2 Kantor Cabang 2 Branch Offices
5 Kantor Cabang Pembantu 5 Sub Branch Offices
47
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
koMiTMen Bank unTuk MeMadukan keunggulan dua Budaya yang unik anTaRa indonesia dan jePang senanTiasa Menjadi dasaR uTaMa Bank dalaM MeMBeRikan solusi TeRPadu sesuai keBuTuhan nasaBah.
Bank’s commitment to combine the advantages of two unique cultures between indonesia and Japan continue to be the main basis of the Bank in providing integrated solutions according to the customer’s needs.
48
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
dalaM Rangka MenciPTakan PeRTuMBuhan Bisnis sesuai TaRgeT yang diTeTaPkan dan MeMaksiMalkan konTRiBusi Pada seMua Pihak yang BeRkePenTingan, sTRaTegi Bank Resona PeRdania di Tahun 2014 diTekankan Pada PenguaTan oPeRasional dan PeneRaPan TaTa kelola PeRusahaan yang Baik.in order to achieve business growth as targeted and maximize contribution to all stakeholders, strategies of Bank Resona perdania in 2014 are emphasized on strengthening operational activities and good corporate governance implementation.
49
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Tinjauan kineRja 2014
04.
2014 performance Review
50
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Perekonomian global di tahun 2014 kembali dihadapkan pada
berbagai tantangan yang cukup berat. Pelemahan pertumbuhan
ekonomi tidak hanya terjadi di negara maju tapi juga di negara
berkembang.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan
ekonomi global sebesar 3,3% atau terkoreksi 0,1% dari estimasi
sebelumnya pada kuartal ketiga tahun 2014.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat turut mempengaruhi
Indonesia terutama karena terjadinya penurunan permintaan
sejumlah komoditas. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik
(BPS), realisasi pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun
2014 tercatat hanya sebesar 5,02% dari perkiraan awal Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014
sebesar 5,5%.
Sementara itu, tingkat inflasi sepanjang tahun 2014 mencapai
8,36%, jauh lebih tinggi dibanding target APBN-P 2014 yang
sebesar 5,3%. Melesetnya target inflasi ini didorong oleh kenaikan
harga bahan bakar minyak bersubsidi, tarif angkutan umum, dan tarif
dasar listrik. Namun demikian, Bank Indonesia sudah mengambil
langkah antisipatif dengan kembali menaikkan suku bunga acuan
menjadi 7,75% agar inflasi tetap terkendali.
Global economy in 2014 has been exposed to some great challenges.
The slowdown in economic growth not only occurred in advanced
countries but also in emerging countries.
International Monetary Fund (IMF) estimates that the global economic
growth will reach 3.3% or revised by 0.1% from the previous
estimation on the third quarter of 2014.
The slowing down global economic growth also affects Indonesia
particularly because the decreased demand of several commodities.
Based on data from Statistics Indonesia (BPS), national economic
growth in year 2014 is recorded only at 5.02% from the early
estimation in Revised State Budget at 5.5%.
In the meantime, inflation rate throughout 2014 reached 8.36%, far
much higher than 2014’s Revised State Budget’s target at 5.3%. The
inflation hike is particularly caused by rising subsidized fuel, public
transportation fare, and basic electricity tariff. Despite the fact, Bank
Indonesia has taken precautionary action by reincreasing benchmark
interest rate to 7.75% so as to keep inflation under control.
kondisi MakRo ekonoMi dan PeRBankan nasionalMacro economic Condition and national Banking industry
Tinjauan kineRja usahaBusiness performance Review
Pada tahun 2014, Bank Resona Perdania mencatat kinerja yang
baik meski kurang optimal dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini
dapat dilihat terutama peningkatan nilai aset sebesar Rp1,01 triliun
menjadi Rp15,13 triliun dari Rp14,12 triliun di tahun 2013.
Di lain pihak tingginya tingkat inflasi, melemahnya nilai tukar Rupiah,
ketatnya likuiditas, dan meningkatnya persaingan antar bank yang
menyebabkan terjadinya perang suku bunga secara tidak langsung
mempengaruhi kinerja Bank. Laporan keuangan Bank per 31
Desember 2014 menunjukkan penurunan laba operasional Bank
sebesar 14,47%. Pencapaian laba operasional Bank pada Desember
2014 sebesar Rp284,52 miliar sedangkan pada Desember 2013
sebesar Rp332,66 miliar.
Meskipun demikian total ekuitas Bank relatif stabil, mengalami sedikit
peningkatan dari Rp2,36 triliun per 31 Desember 2013 menjadi
Rp2,47 triliun per 31 Desember 2014. Pencapaian ini diharapkan
dapat mendukung kinerja Bank.
In 2014, Bank Resona Perdania recorded a reasonably good
performance even though less optimal compared to the previous year.
It can be seen from the increased total assets by Rp1.01 trillion to
Rp15.13 trillion from Rp14.12 trillion in 2013.
That aside, the high rates of inflation, the weakening of Rupiah, tight
liquidity and the increasing of interbank competition due to the interest
rate competition indirectly affect the Bank’s performance. The Bank’s
financial statement as of December 31, 2014 signified decrease in
Bank’s income from operation by 14.47%. The Bank’s income from
operation in December 2014 was registered at Rp284.52 billion
meanwhile in December 2013 was Rp332.66 billion.
Nevertheless, the Bank’s total equity was relatively stable and slightly
increased from Rp2.36 trillion as of December 31, 2013 to Rp2.47
trillion as of December 31, 2014. The achievement is expected can
support the Bank’s Performance
51
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Bank akan TeRus BeRuPaya MeningkaTkan kineRjanya Melalui iMPleMenTasi Rencana Bisnis Bank 2014 secaRa BeRkelanjuTan agaR daPaT MeMenuhi seMua TaRgeT Bisnis dengan Baik dan MeningkaTkan kePeRcayaan MasyaRakaT TeRhadaP Bank seRTa MendoRong PeRTuMBuhan Bank di Masa MendaTang.
Bank will continue to enhance its performance through Bank’s Business plan 2014 implementation in continuously so as to meet all the business target and increase public trust toward the Bank while also driving significant growth in future years.
Pertumbuhan total kredit Bank relatif stabil, meningkat 8,13%
dari posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp9,71 triliun menjadi
Rp10,60 triliun per 31 Desember 2014. Bank juga terus berusaha
meningkatkan eksposur kredit pada sektor UMKM.
Bank akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya melalui
implementasi Rencana Bisnis Bank 2014 secara berkelanjutan agar
dapat memenuhi semua target bisnis dengan baik dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap Bank serta mendorong
pertumbuhan Bank di masa mendatang.
Bank juga akan berupaya meningkatkan kinerjanya dalam rangka
mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang
akan diberlakukan di akhir tahun 2015.
The Bank’s total loan is relatively stable, increase 8.13% from
December 31, 2013 position amounted Rp9.71 trillion become
Rp10.60 trillion as of December 31, 2014. Banks should also seek to
increase the credit exposure in the SME sector.
Bank will continue to enhance its performance through Bank‘s
Business Plan 2014 implementation in continuously so as to meet all
the business target and boost the public trust toward the Bank while
also driving significant growth in future years.
Bank will also strive to improve their performance in order to prepare
for ASEAN Economic Community which will take effect by 2015.
52
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Dalam rangka menciptakan pertumbuhan bisnis sesuai target yang
ditetapkan dan memaksimalkan kontribusi pada semua pihak yang
berkepentingan, kebijakan dan strategi operasional Bank Resona
Perdania di tahun 2014 ditekankan pada penguatan operasional
Bank dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada aspek
kepatuhan, sumber daya manusia, maupun teknologi informasi.
Pada aspek operasional, Bank mengedepankan peningkatan kualitas
layanan nasabah dalam pemberian kredit serta pemanfaatan layanan
perbankan lainnya seperti trade finance dan foreign exchange untuk
meningkatkan pendapatan operasional Bank.
Peningkatan aspek sumber daya manusia dilakukan sepanjang tahun
2014, mencakup pengembangan kompetensi dan peningkatan
budaya kepatuhan secara berkesinambungan dan menyeluruh.
Bank juga melakukan penyempurnaan governance structure dan
governance process, termasuk bekerjasama dengan beberapa
konsultan eksternal untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata
kelola (GCG) dan kesehatan Bank dengan merujuk pada Peraturan
Bank Indonesia dan best practice di dunia perbankan. Di antaranya
adalah penguatan fungsi dari seluruh Divisi yang berhubungan
dengan proses perkreditan Bank, terutama yang terkait dengan
manajemen risiko perkreditan, peningkatan proses analisa kredit
termasuk proses analisa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
secara komprehensif dan peningkatan fungsi Divisi Manajemen
Risiko agar dapat lebih fokus terhadap pemantauan risiko.
Secara khusus, rangkaian langkah strategis yang diterapkan oleh
Bank pada tahun 2014 meliputi:
• StrategiPerkreditan
- Memanfaatkan peluang yang ada dari meningkatnya arus
investasi perusahaan Jepang di Indonesia.
- Mengoptimalkan hubungan baik dengan Grup Resona untuk
mendapatkan informasi dan bekerjasama dalam meningkatkan
portofolio kredit khususnya perusahaan Jepang.
- Memanfaatkan jaringan nasabah utama yang telah dimiliki
Bank untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan
lokal yang berkualitas baik dan menggunakan jaringan tersebut
untuk membangun hubungan bisnis dengan perusahaan lokal
baru, dan;
- Meningkatkan fasilitas atau pemberian kredit kepada nasabah
yang sudah ada berkualitas dan masih terdapat limit.
• StrategiPendanaan
- Meningkatkan dana pihak ketiga baik dari nasabah yang ada
sekarang maupun nasabah baru dengan memberikan suku
bunga yang kompetitif sesuai dengan risk appetite Bank
dan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai
penetapan tingkat suku bunga simpanan. Strategi ini juga
In order to achieve business growth as targeted and maximize
contribution to all stakeholders, operational policies and strategies
of Bank Resona Perdania in 2014 are emphasized on strengthening
Bank’s operational activities and good corporate governance
implementation in terms of compliance, human resources, and
information technology aspects.
In operational aspect, the Bank seeks for improvement of customer
service quality in loan disbursement and the use of other banking
services such as trade finance and foreign exchange to increase the
Bank’s operational income.
Improvement in human resources aspect carried out throughout 2014,
encompasses in competency development and encouragement of
compliance culture in continuous and comprehensive way.
The Bank has also made improvements in governance structure and
governance process, including cooperating with external consultants
to enhance quality of GCG implementation and the Bank’s soundness
level by referring to the Bank Indonesia Regulation and best practices
in the banking industry. Among others is by strengthening the functions
of all Divisions related to loan process of the Bank, particularly
which are related to credit risk management, credit analysis process
improvement, including comprehensive analysis of Legal Lending Limit
(LLL) and the enhanced function of the Risk Management Division to
focus on risk monitoring.
In particular, some strategic measures taken by the Bank in 2014 are
as follow:
• LoanStrategy
- Bank strives to capitalize on the existing opportunities from the
increasing investment flow of Japanese companies in Indonesia.
- Optimize good relationship with Resona Group to obtain
information and collaborate to improve loan portfolio particularly
Japanese companies.
- Bank strives to capitalize on the existing main customer network
to obtain information about local companies that have good
quality and use the network to build business relationship with
new local companies and;
- Provide more facilities or disburse loan to existing customers,
which have good quality and still have limit.
• FundingStrategy
- Improvement in third party fund both from existing and new
customers by offering competitive interest rate which was in
line with the Bank’s risk appetite and direction from Financial
Services Authority (OJK) on the defined deposits interest rate.
The strategy was also applied as Bank’s participation and
Tinjauan kineRja oPeRasional BankBank Operational performance Review
53
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
diterapkan sebagai wujud partisipasi dan dukungan Bank
terhadap kebijakan penurunan suku bunga DPK yang
dicanangkan OJK.
- Menambah fasilitas interbank lokal atau luar negeri dalam
bentuk fasilitas kredit, baik untuk buffer liquidity maupun untuk
sumber pendanaan ekspansi kredit.
• StrategiPermodalan
Sebagai upaya dalam meningkatkan modal Bank:
o mengelola dividen payout rasio pada level 20%-25%.
o mengajukan pinjaman subordinasi sebesar USD50 juta
dengan jangka waktu 10 tahun. Pinjaman subordinasi belum
dapat direalisasikan pada tahun 2014 dikarenakan masih
dalam proses mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
• StrategiOperasional
Dalam rangka meningkatkan kepuasan pelayanan dan
meminimalisir keluhan nasabah, Bank secara konsisten
menjalankan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien,
dengan menitikberatkan pada peningkatan kecepatan dan
ketepatan bekerja dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-
hatian dan penerapan Standard Operational Procedure serta mutu
yang sama dalam memberikan layanan kepada seluruh nasabah.
• StrategiPengembanganSumberDayaManusia(SDM)danOrganisasi
Selain pemberian pelatihan dan pendidikan secara berkelanjutan
kepada seluruh karyawan, Bank menggunakan jasa konsultan
independen untuk membantu melakukan pemetaan dan
evaluasi atas kinerja setiap divisi serta saran perbaikan yang
perlu dilakukan. Dengan upaya tersebut, Bank berharap mampu
mengembangkan perangkat SDM dan organisasi ke arah yang
lebih baik dan selaras dengan pencapaian rencana bisnis Bank.
• StrategiKepatuhan
Bank telah mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan
oleh Tim GCG dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan
GCG dan mengawasi pelaksanaannya sehingga implementasi
GCG dapat diterapkan pada seluruh jenjang organisasi dengan
melibatkan seluruh stakeholders. Pada saat yang sama, Bank
juga terus mendorong penerapan budaya kepatuhan pada semua
tingkatan organisasi sehingga seluruh manajemen dan karyawan
menumbuhkan tingkat kesadaran akan kepatuhan yang lebih
tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
• StrategiAudit
Dalam aspek audit, SKAI melakukan pendekatan berbasis risiko
dalam melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap
aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal
pada aktivitas yang menjadi obyek pemeriksaan. Beberapa
strategi yang ditempuh dalam rangka penyempurnaan kualitas
proses pemeriksaan selama tahun 2014 antara lain: mengkinikan
support to OJK’s plan about the decrease of Third Party Fund’s
interest rate.
- Add facilities of local or foreign interbank in the form of loan
facility both for buffer liquidity and loan expansion
• CapitalStrategy
As an effort to increase the Bank’s capital:
o manage dividend payout ratio on the level 20%-25%.
o propose for subordinated loan of USD50 million with term of
10 years. The subordinated loan proposal has not yet realized in
2014 because it is still in the process of getting approval from
Bank Indonesia.
• OperationalStrategy
In order to increase customer satisfaction and to minimize
the complaints, the Bank consistently carry out its operational
effectively and efficiently, with highlighted on the improvement of
work speed and accuracy by considering prudential principal and
implementation of similar quality Standard Operational Procedure
in providing services to all customers.
• HumanResourcesandOrganizationDevelopmentStrategy
Besides providing training and education continuously to all
employees, the Bank used independent consultant to assist
mapping and evaluation on performance of each division as well
as providing recommendation on necessary improvements. With
all these efforts, the Bank expects for better HR developing and
organization and also in accordance with the Bank’s business
achievement.
• ComplianceStrategy
The Bank has implemented the recommendations provided by the
GCG Team in order to improve quality of GCG implementation and
monitors the execution so as the implementation can be applied at
all organization levels by involving every stakeholders. At the same
time, the Bank also kept driving the implementation of compliance
culture at all levels so the Management and all employees could
raise the higher level of awareness to compliance in performing
their duties and responsibilities.
• AuditStrategy
In audit aspect, SKAI carried out risk based approach in making
continuous improvement to the governance, risk management,
and internal control aspects of the activity which become the
audit object. Some strategies taken to improve the quality of audit
process during 2014 are as follow: updating the Internal Audit
Policy and Internal Audit Charter, enhance head of division and its
54
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Kebijakan Audit Internal dan Piagam Audit Internal, meningkatkan
peran supervisi kepala divisi dan wakilnya mulai dari tahap
persiapan hingga pelaporan audit, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia SKAI melalui pemberian program pelatihan kepada
auditor serta melakukan pemetaan atas seluruh aktivitas/
unit yang dapat diaudit dan melakukan risk assessment untuk
mendukung penyusunan rencana audit tahunan tahun berikutnya.
• StrategiSistem
Perbaikan aspek teknologi informasi Bank di tahun 2014 terus
dilakukan dengan melakukan pengkinian terhadap sistem
teknologi informasi yang sudah ada agar lebih efektif, efisien
dan akurat dalam penyediaan data, informasi serta keperluan
lainnya yang terkait dengan pengawasan (pengendalian internal)
dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Bank. Salah satunya
adalah pembaharuan sistem aplikasi internet banking Bank, agar
dapat memenuhi kebutuhan transaksi perbankan nasabah.
• StrategiManajemenRisiko
Dalam rangka menjamin penerapan Basel III yang optimal, Bank
telah melakukan berbagai persiapan sedini mungkin mengenai
segala aspek yang dibutuhkan mulai dari pemahaman yang
mendalam mengenai peraturan yang dikeluarkan oleh Basel
Comittee and Banking Supervision sampai dengan kesiapan data
internal Bank yang akan digunakan.
• JaringanKantor
Bank tetap melaksanakan evaluasi dan penataan jaringan kantor.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keefektifan
keberadaan kantor Bank (kantor pusat, kantor cabang maupun
kantor cabang pembantu) dalam memenuhi kebutuhan nasabah
akan jasa dan pelayanan perbankan. Pada tahun 2014, Bank
telah membuka Kantor Cabang Pembantu di Kota Deltamas dan
Suryacipta.
deputy supervision roles from the audit preparation phase until the
reporting, enhance the quality of human resources through giving
training program to auditors and mapping all auditable auditees
and performing risk assessment to support next annual audit plan
arrangement.
• SystemStrategy
Improvement in Bank’s information technology aspect in 2014
is continued with conduct the updating of existing information
technology system to make it more effective, efficient, and accurate
in terms of procurement of data and information as well as other
essentials related to monitoring (internal control) and in line with
the Bank’s condition and requirements.
• RiskManagementStrategy
In order to ensure optimal Basel III implementation, the Bank
has made some preparation as early as possible on the required
aspects from thorough understanding of regulations issued by
Basel Committee and Banking Supervision to the readiness of
Bank’s internal data which will be used.
• OfficeNetwork
The Bank still evaluated and organized its office network.
The objective is to measure the effectiveness of Bank’s office
existence (head office, branch office, and sub-branch office) in
accommodating customer needs of banking product and services.
In year 2014, Bank has opened the Sub Branch Offices in Kota
Deltamas and Suryacipta.
Tinjauan kinerja keuangan Bank Resona Perdania untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 harus dibaca
bersama-sama dengan laporan keuangan yang telah diaudit
serta catatan auditor, yang terdapat di dalam Laporan tahunan ini.
Kajian berikut dipersiapkan berdasarkan laporan keuangan per 31
Desember 2014 dan 2013 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat wajar dan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
The financial performance review of Bank Resona Perdania for the
year ended December 31, 2014 should be read together with audited
financial report including its auditor notes stated in this annual report.
The following analysis is prepared based on financial statement as of
December 31, 2014 and 2013, audited by Public Accounting Firm
Osman Bing Satrio & Eny, with unqualified opinion and in accordance
with the applicable Indonesia Financial Accounting Standard.
Tinjauan kineRja keuangan Financial performance Review
55
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Statement of Bank’s Financial Position as of December 31, 2014 and 2013Laporan Posisi Keuangan Bank per 31 Desember 2014 dan 2013
laPoRan Posisi keuanganstatement Of financial POsitiOn
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
KETERANGAN 2014 2013 % DESCRIPTION
giro pada Bank Indonesia 877.01 874.51 0.29 Demand Deposits with Bank Indonesia
giro pada Bank lain 772.68 859.00 (10.05) Demand Deposits with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia 989.84 1,395.78 (29.08) Placement with Bank Indonesia
Penempatan pada Bank lain 1,090.64 328.59 231.92 Placement with Other Banks
Kredit Bersih 10,419.82 9,636.10 8.13 Loans - Net
aset lainnya 978.62 1,024.48 (4.48) Other Assets
Jumlah aset 15,128.61 14,118.46 7.15 Total Assets
Simpanan 6,453.14 6,780.42 (4.83) Deposits
Simpanan dari Bank lain 288.10 366.42 (21.37) Deposits from Other Banks
Surat Berharga yang Diterbitkan 448.96 448.15 0.18 Securities Issued
Pinjaman yang Diterima 5,144.19 3,835.01 34.14 Borrowings
liabilitas lainnya 324.84 326.70 (0.57) Other Liabilities
Jumlah liabilitas 12,659.23 11,756.70 7.68 Total Liabilities
Jumlah ekuitas 2,469.38 2,361.76 4.56 Total Equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 15,128.61 14,118.46 7.15 Total Liabilities and Equity
aseT
Pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014,
aset Bank meningkat 7,15% dari Rp14,12 triliun pada tahun 2013
menjadi Rp15,13 triliun. Kinerja nilai aset yang positif ini terutama
didukung oleh pencapaian pemberian kredit.
kRediT
Pencapaian pemberian kredit (bersih) Bank di tahun 2014
mencapai Rp10,42 triliun atau meningkat 8,13% dibandingkan
dengan tahun 2013. Peningkatan ini sebagian besar berasal dari
kenaikan pemberian kredit di sektor industri (manufaktur) yang
merupakan target utama Bank dalam ekspansi kredit. Pada tahun
2014, pemberian kredit di sektor ini mencapai Rp5,29 triliun atau
meningkat sebesar 16,62% jika dibandingkan dengan tahun 2013
yang hanya mencapai Rp4,54 triliun. Peningkatan kedua terbesar
disumbang oleh sektor perdagangan besar yang mencapai Rp1,66
triliun di tahun 2014 ini, meskipun jika dibandingkan dengan tahun
2013 mengalami penurunan sebesar 16,65%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Bank telah berhasil
menjaga portofolio kreditnya sesuai rencana bisnis yang telah
ditetapkan dan tetap memperhatikan sektor ekonomi yang menjadi
fokus Bank yaitu industri manufaktur.
assets
On fiscal year that ended December 31, 2014, Bank’s assets grew by
7.15% from Rp14.12 trillion in 2013 to Rp15.13 trillion. The positive
asset performance is particularly supported by the loan disbursement.
lOan
The Bank’s achievement of loan (net) disbursement in 2014 was
Rp10.42 trillion or grew by 8.13% compared to 2013. The growth is
mostly attributed from the increase in industry sector (manufacturing),
which becomes the Bank’s main target is loan expansion. In 2014, the
loan disbursement in this sector reached Rp5.29 trillion or increased
by 16.62% compared to 2013 that was only amounted to Rp4.54
trillion. The second biggest increase is from wholesale trading sector
reached Rp1.66 trillion in 2014, although decreased by 16.65%
compared with year 2013.
As such, it can be concluded that the Bank has successfully maintain
the loan portfolio based on the business plan it has determined and by
taking into account economic sector which becomes the Bank’s focus
that is manufacturing.
56
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
liaBiliTas
Jumlah liabilitas Bank Resona Perdania pada periode buku yang
berakhir tanggal 31 Desember 2014 meningkat sebesar 7,68%
dari Rp11,76 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp12,66 triliun.
Peningkatan ini sebagian besar berasal dari pinjaman yang diterima
sebesar 34,14% atau Rp5,14 triliun di tahun 2014.
Simpanan
Pencapaian jumlah Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp6,45
triliun atau mengalami penurunan sebesar 4,83% jika dibandingkan
dengan posisi tahun 2013 yaitu sebesar Rp6,78 triliun.
Pinjaman yang Diterima
Jumlah pinjaman yang diterima Bank pada tahun 2014 mencapai
Rp5,14 triliun atau meningkat sebesar 34,14% dibandingkan tahun
2013 sebesar Rp3,84 triliun. Peningkatan pinjaman yang diterima
89,32% berasal dari peningkatan pinjaman yang diterima dari pihak
tidak berelasi, namun sebagian besar pinjaman yang diterima berasal
dari Resona Bank, Ltd., Jepang. Hal ini membuktikan komitmen yang
kuat dari pemegang saham untuk mendorong laju pertumbuhan
Bank di masa depan.
ekuiTas
Jumlah ekuitas Bank mengalami peningkatan menjadi Rp2,47 triliun
atau sebesar 4,56% dari tahun 2013 yaitu Rp2,36 triliun. Peningkatan
ekuitas Bank didukung oleh peningkatan modal inti Bank dari
pembagian dividen saham kepada pemegang saham sebesar Rp120
miliar sehingga total modal disetor menjadi Rp405 miliar.
liabilities
Total liabilities of Bank Resona Perdania in the fiscal year that ended
by December 31, 2014 grew by 7.68% from Rp11.76 trillion in 2013
to Rp12.66 trillion. The growth of Bank liabilities mostly comes from
the borrowing, which was 34.14% or Rp5.14 trillion in 2014.
Deposits
The achievement of Third Party Fund reported at Rp6.45 trillion or
declined by 4.83% if compared to 2013 at Rp6.78 trillion.
Borrowings
The Bank’s borrowings in 2014 was amounted to Rp5.14 trillion or
rose by 34.14% compared to 2013 at Rp3.84 trillion. The increased
borrowings as 89.32% comes from the increasing of borrowing from
unrelated parties, however most of the borrowings comes from Resona
Bank, Ltd. Japan. It prove the strong commitment from shareholder to
drive higher the Bank’s growth in the future.
equiTy
The Bank’s equity increased to Rp2.47 trillion or grew by 4.56% from
2013 at Rp2.36 trillion. The Bank’s equity increased was supported
by the increasing in the Bank’s core capital from partial payment
issuance of shares instead of cash dividend by Rp120 billion so the
total paid-up capital become Rp 405 billion.
Table of Loan PortfolioTabel Portofolio Kredit
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
PER SEKTOR EKONOMI 2014 % 2013 % By Economic SEctor
Industri 5,293.18 49.94 4,538.78 46.74 Industry
Perdagangan Besar 1,658.72 15.65 1,990.01 20.49 Wholesales Trading
Pembiayaan dan asuransi 1,346.13 12.70 934.57 9.62 Finance and Insurance
Jasa usaha 1,054.43 9.95 1,115.58 11.49 Business Service
lainnya 1,246.67 11.76 1,132.46 11.66 Others
total Kredit 10,599.13 100.00 9,711.40 100.00 Total Loan
Cadangan Kerugian Penurunan nilai (179.31) (75.30) Allowance for Impairment Losses
Jumlah Kredit - Bersih 10,419.82 9,636.10 Total Loan- Net
57
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga mencapai Rp843,97 miliar, tumbuh sebesar
18,99% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp709,30 miliar.
Beban Bunga
Beban bunga mengalami kenaikan sebesar 25,98% dibandingkan
tahun 2013 dari Rp244,42 miliar menjadi Rp307,92 miliar.
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan bunga bersih mencapai Rp536,05 miliar, tumbuh
sebesar 15,31% dibandingkan tahun 2013 Rp464,88 miliar.
laPoRan laBa Rugi
Interest Income
Interest income was amounted Rp843.97 billion, increased by
18.99% compared to 2013 at Rp709.30 billion.
Interest Expense
Interest expense grew by 25.98% compared to 2013 at Rp244.42
billion to Rp307.92 billion.
Net Interest Income
Net interest income was amounted Rp536.05 billion, grew by 15.31%
compared to 2013 at Rp464.88 billion.
statement Of incOme
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
KETERANGAN 2014 2013 % DEScriPtion
Pendapatan Bunga 843.97 709.30 18.99 Interest Revenues
Beban Bunga 307.92 244.42 25.98 Interest Expenses
Pendapatan Bunga Bersih 536.05 464.88 15.31 Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional lainnya 108.37 139.31 (22.21) Other Operating Revenues
Beban Operasional lainnya 359.90 271.52 32.55 Other Operating Expenses
laba Operasional 284.52 332.67 (14.47) Income from Operations
laba Bersih 207.94 516.97 (59.78) Net Income
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya mengalami penurunan sebesar
Rp30,94 miliar dari tahun 2013 Rp139,31 miliar menjadi Rp108,37
miliar. Penurunan ini terjadi karena turunnya keuntungan transaksi
mata uang asing sebesar 33,66% dari tahun 2013.
Other Operating Revenues
Oher operating revenues decreased by Rp30.94 billion from 2013
at Rp139.31 billion to Rp108.37 billion. The decreasing especially
caused by loss on foreign exchange which decreased by 33.66%
from 2013.
Beban Operasional Lainnya
Beban operasional lainnya meningkat 32,55% menjadi Rp359,90
miliar dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp271,52
miliar. Peningkatan ini berasal dari meningkatnya beban umum dan
administrasi sebesar 68,05%, dan beban cadangan penurunan nilai
aset sebesar 27,72% dari tahun 2013.
Other Operating Expenses
Other operating expenses rose by 32.55% to Rp359.90 billion
compared to 2013 at Rp271.52 billion. The increasing especially
driven by the increasing of general and administration expenses as
much 68.05% and allowance for impairment losses as much 27.72%
from year 2013.
Statement of Income as of December 31, 2014 and 2013Laporan Laba Rugi Bank per 31 Desember 2014 dan 2013
58
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Total modal Bank mengalami peningkatan Rp164,43 miliar menjadi
Rp2,14 triliun atau meningkat sebesar 8,31%. Peningkatan
permodalan Bank didukung oleh peningkatan modal inti Bank yang
pada bulan Juni 2014 Bank melakukan pembagian dividen saham
kepada para pemegang saham sebesar Rp120 miliar sehingga
total modal disetor menjadi Rp405 miliar. Selain itu pada periode
tahun berjalan, Bank membukukan 50% (lima puluh persen) laba
bersih sebesar Rp107,03 miliar. Atas hal tersebut, pertumbuhan
modal inti Bank mencapai 7,72% menjadi Rp2,04 triliun, sedangkan
pertumbuhan modal pelengkap mencapai 21,84% menjadi Rp100,26
miliar di tahun 2014.
Berdasarkan peningkatan ini, rasio CAR yang dicapai adalah
sebesar 17,22%, stabil jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu
sebesar 17,96%, sehingga permodalan Bank dapat dikatakan masih
memadai.
Rasio CAR tersebut juga masih berada di atas ketentuan minimum
Bank Indonesia sebesar 8%. Ke depannya Bank akan terus
memperkuat struktur permodalan untuk mendukung bisnis Bank di
industri perbankan Indonesia.
The Bank’s total capital rose by Rp164.43 billion to Rp2.14 trillion
or grew by 8.31%. The growth in Bank’s capital is supported by
the increasing in Bank’s core capital which on June 2014 the Bank
distributed share dividend to the shareholders at Rp120 billion so
the total paid-up capital become to Rp405 billion. Besides that, on
the current year period, the Bank recorded 50% (fifty percent) of net
income of Rp107,03 billion. As such, the Bank’s core capital growth
to 7.72% to Rp2.04 trillion in 2014 while the supplementary capital
growth to 21.84% to Rp100.26 billion in 2014.
Based on this increasing, the achieved CAR ratio was recorded at
17.22% or can be considered stable compared to 2013 at 17.96%,
therefore the Bank’s capital is still sufficient.
The CAR ratio is also still above the minimum CAR from Bank
Indonesia that is 8%. Moving forward, the Bank will continue to
strengthen its capital structure to support Bank business in Indonesia’s
banking industry.
sTRukTuR PeRModalan dan keBijakan ManajeMen aTas sTRukTuR Modal
Capital Structure and Management policy on Capital Structure
Laba Operasional
Laba operasional Bank mengalami penurunan 14,47% dari
sebelumnya Rp332,67 miliar menjadi sebesar Rp284,52 miliar.
Laba Bersih
Hingga akhir periode buku tahunan 2014, Bank membukukan
penurunan laba bersih sebesar 59,78% dari Rp516,97 miliar di
tahun 2013 menjadi Rp207,94 miliar. Hal ini dikarenakan pada
tahun 2013 terdapat laba non-operasional dari penjualan gedung
sebesar Rp266,69 miliar.
Income from Operations
Bank’s income from operation dropped by 14.47% from Rp332.67
billion to become Rp284.52 billion.
Net Profit
By the end of fiscal year 2014, Bank Resona Perdania booked
decreasing in net income by 59.78% from Rp516.97 billion in 2013
to Rp207.94 billion. It is caused by in year 2013 there is gain on non-
operating from sale of building amounted Rp266.69 billion.
laBa incOme
59
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
PRosPek Bisnis 2015
Meski kondisi perekonomian global mengalami perlambatan selama
tahun 2014, tetapi Badan Moneter Dunia (IMF) memprediksikan
pada tahun 2015 keadaan akan semakin positif dan pertumbuhan
ekonomi global akan kembali meningkat hingga 3,8% seiring
perbaikan ekonomi AS yang diperkirakan tumbuh sebesar 3%.
Sementara itu, perekonomian nasional diproyeksikan sedikit
mengalami peningkatan yang didorong oleh kenaikan permintaan
domestik, perbaikan ekspor serta pengaruh pemulihan tataran
ekonomi global. Komite Ekonomi Nasional (KEN) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi pada 2015 berada pada kisaran 5,2% hingga
5,5%. Optimisme ini terutama didasarkan pada asumsi bahwa
stimulus fiskal dan hasil penghematan subsidi BBM akan efektif
pada semester kedua tahun 2015.
Kinerja Bank sendiri pada tahun 2014 menunjukkan hasil positif
dalam pertumbuhan kredit dan aset. Pertumbuhan kredit selama
2014 tercatat sebesar 8,13% dengan industri pengolahan, sektor
keuangan, dan perdagangan sebagai sektor penyumbang terbesar
penyaluran kredit keseluruhan. Sama seperti tahun sebelumnya,
modal kerja juga masih mendominasi penyaluran kredit di tahun
2014. Perkembangan ini dianggap menjadi landasan yang kuat
untuk pertumbuhan kredit di tahun 2015.
Dilatarbelakangi kondisi tersebut, Bank Resona Perdania cukup yakin
mampu mencapai target yang telah dicanangkan untuk tahun 2015
melalui penerapan strategi yang telah ditetapkan. Tentunya hal ini
juga tidak terlepas dari kerja keras dan kesungguhan hati dari seluruh
elemen Bank, mengingat Bank memiliki tujuan yang lebih besar lagi,
yaitu untuk mencapai nilai aset sebesar Rp20 triliun di tahun 2017.
Rencana sTRaTegis 2015
Tahun 2015 akan menjadi tahun penuh tantangan sekaligus peluang
bagi Bank Resona Perdania. Untuk menjamin pencapaian target
bisnis yang optimal, maka Bank akan konsisten melakukan langkah
penyempurnaan strategis yang bertujuan meningkatkan kinerja
usaha, kepuasan nasabah, dan berkontribusi bagi para pemangku
kepentingan. Rangkaian langkah strategis itu adalah sebagai berikut:
• SumberPendanaan
Untuk meningkatkan sumber pendanaan, Bank akan
memaksimalkan fungsi marketing agar dapat menarik nasabah
baik yang sudah ada maupun nasabah baru untuk dapat
menyimpan dananya di Bank. Bank juga menawarkan tingkat suku
bunga simpanan yang kompetitif dengan tetap memperhatikan
batas tingkat maksimum suku bunga yang wajar oleh Lembaga
Penjamin Simpanan dan arahan dari OJK.
Business PRosPecT 2015
Although the global economy was slow down during year 2014, but
International Monetary Fund (IMF) predicts in 2015 the condition will
turn more positive and the global economy will regain its strength so
as to grow to 3.8% in line with the US economic recovery which is
estimated to grow by 3%.
Meanwhile, the national economy is projected to slightly improve as
an impact of the increased domestic demand, recovered export as
well as global economy recovery. The National Economy Committee
(KEN) estimates the economy growth in 2015 are in approximately
5.2% to 5.5%. The optimism is particularly built upon the assumption
that fiscal stimulus and savings from fuel oil subsidy will be effective
on the second half of 2015.
On the year 2014, the Bank’s performance itself indicated a positive
result in loan and asset growth. Loan growth in 2014 was recorded at
8.13% with manufacturing, financial sector and trading as the biggest
contributor in the overall loan disbursement. Similar to the previous
year, working capital also still dominated the loan disbursement in
2014. This development has established a solid foundation for loan
growth in 2015.
With this background, the Bank is reasonably convinced to achieve
the targets set forth in 2015 by the implementation of strategies that
already determined. However, this would not be possible without the
hard work and sincerity of all elements of the Bank, considering the
Bank’s has greater purpose, to reach assets with a value of Rp20
trillion in 2017.
sTRaTegic Plan 2015
The year 2015 will be a year of challenge as well as opportunities
for Bank Resona Perdania. To ensure optimal business target
achievement, the Bank will consistently make strategic improvements
to boost business performance, customer satisfaction, contributed for
all stakeholders. The strategic measures are:
• FundingSources
To increase funding sources, the Bank will maximize marketing
function so as to maintain existing customers and attract new
customers to save their fund in the Bank. Bank will also offer a
competitive deposit interest rate by considering the maximum
limit of fair interest rate as set by Indonesia Deposit Insurance
Corporation and direction from OJK.
PRosPek Bisnis dan Rencana sTRaTegis 2015 Business prospect and Strategic plan 2015
60
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Dalam mencari pendanaan baru, Bank akan bekerjasama dengan bank lain
untuk mendapatkan fasilitas pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Rencana strategis lain Bank dalam aspek pendanaan adalah
menerbitkan MTN dan melakukan Repo (Repurchase Agreement)
atas Surat Utang Negara, yang merupakan salah satu alternatif
pendanaan yang relatif murah dan aman.
• Kredit
Bank akan meningkatkan fungsi intermediasi dengan
menyalurkan kredit kepada perusahaan Jepang, lokal dan Cina di
Indonesia melalui strategi referensi dari nasabah yang berkualitas
untuk meningkatkan basis nasabah dan memberikan tingkat suku
bunga kredit yang kompetitif guna mendukung arahan dari OJK
terkait penurunan suku bunga kredit.
Selain itu, untuk meningkatkan perkreditan Bank, Bank
bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat dan Koperasi
untuk menyalurkan kredit UMKM melalui program executing dan/
atau menyalurkannya secara langsung.
Bank juga memiliki rencana untuk menjaga rasio NPL berada di
tingkat yang rendah melalui strategi yakni:
1. Meningkatkan peran dan fungsi Divisi Credit Examination
sebagai four-eye principles dalam pemberian kredit;
2. Memaksimalkan fungsi dan tugas Seksi Pengawasan dan
Penyelamatan Kredit dengan membagi tugas yang terfokus
pada 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi pemulihan dan penyelesaian
dan fungsi pemantauan dan analisa;
3. Menangani dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap
debitur bermasalah;
4. Melakukan monitoring debitur yang termasuk dalam
penyediaan dana besar;
5. Menggunakan proses early alert yang berfungsi untuk
memastikan bahwa setiap potensi memburuknya kualitas
kredit dapat diidentifikasi sejak dini;
6. Menjalin kerjasama dengan balai lelang swasta, broker, agent
dan pengacara untuk menyelesaikan nasabah bermasalah.
In seeking for new funding, Bank will collaborate with other banks
to get another loan either from local banks or foreign bank.
The other Bank’s strategic plan in funding aspect is to issue MTN
and and conduct Repo (Repurchase Agreement) of Goverment
Bond as one of the relatively cost-effective and secure funding
alternatives.
• Loans
The Bank will increase its intermediation function in terms of
loan disbursement to Japanese, local, and Chinese company in
Indonesia. The Bank also improved its customer base by using
reference strategies from customers and offering competitive loan
interest rate in order to support OJK’s direction to drive lower loan
interest rate.
In addition, to increase the loan, Bank cooperate with rural banks
(Bank Perkreditan Rakyat) and Cooperative to provide SME loan
through executing program and/ or direct disbursement.
Bank has also planned to maintain NPL ratio in a low level through
numerous strategies as follow:
1. Promote the role and Division of Credit Examintation function as
four-eye principles in loan disbursement;
2. Maximize the role and functions of Credit Monitoring and
Recovery Section which focusing on two functions, namely
recovery and settlement function and monitoring and analysis
function;
3. Handle and closely monitor the non-performing debtors;
4. Monitor debtors which are included in large exposure;
5. Perform an early alert process to ensure that any probabilities of
lower lending quality can be duly identified;
6. Collaborate with private auctioners, broker, agents, and lawyers
to settle non-performing customers.
• ManajemenRisiko
Dari sisi manajemen risiko, Bank akan terus berupaya
meningkatkan dan/ atau menjaga tingkat kesehatan Bank
dengan nilai komposit tingkat 2 (dua) termasuk di dalamnya
mendorong pelaksanaan tata kelola Bank yang baik,
melakukan pengawasan harian atas kondisi likuditas Bank
dan memastikan berada pada tingkat yang sesuai dengan
risk appetite Bank, dan meningkatkan pelaksanaan program
internal self assessment.
• SistemTeknologiInformasidanAkuntansi
Pada tahun 2015, Bank berencana melakukan pengembangan
sistem informasi dan teknologi Bank yang tidak hanya
• RiskManagement
In terms of risk management, the Bank will continue to
improve and/ or maintain the Bank’s soundness level with
composite value of 2 (two) including encourage good corporate
governance, conduct daily monitoring on Bank’s liquidity, and
ensure that it is in the level of appropriate Bank’s risk appetite
while also improving implementation of self-assessment internal
program.
• InformationTechnologyandAccountingSystem
In 2015, the Bank will continue to develop its information
and technology system which not only aims to adapt to latest
61
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
bertujuan untuk menyesuaikan perkembangan teknologi saat
ini tapi juga meningkatkan layanan perbankan. Selain itu, Bank
akan melakukan pengembangan Disaster Recovery Site (DR
Site) dan senantiasa mendukung perubahan atau penggantian
sistem yang ditetapkan oleh pihak Regulator atau pemerintah,
seperti: MPN Gen II, RTGS Gen II dan SKN Next Generation.
• Audit
Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola, pengelolaan
risiko, dan pengendalian internal pada Bank, SKAI tetap
berupaya untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan secara
risk-based melalui: pelaksanaan persiapan audit yang dilakukan
lebih komprehensif sehingga pelaksanaan audit dapat fokus
pada area berisiko tinggi; pelaksanaan risk assessment atas
seluruh aktivitas/ unit yang dapat diaudit setiap semester untuk
mengevaluasi kembali rencana audit tahunan; mengoptimalkan
aktivitas off-site monitoring sehingga dapat mendukung dalam
penentuan fokus audit saat penugasan audit; melakukan
review atas Audit Rating; tetap meningkatkan peran supervise
Kepala Divisi dan Wakilnya dalam pelaksanaan audit serta;
tetap meningkatkan kualitas SDM melalui pemberian program-
program pelatihan kepada auditor baik yang dilaksanakan
secara in-house ataupun oleh pihak eksternal.
• Kepatuhan
Terkait kepatuhan, Bank antara lain memiliki rencana untuk:
- Mendorong upaya peningkatan nilai komposit GCG pada
level “Sangat Baik” atau minimum “Baik”.
- Melakukan penyempurnaan sistem administrasi dan
memberikan pendapat kepatuhan kepada pihak-pihak
internal mengenai kesesuaian dengan peraturan berlaku.
- Melakukan kontrol terhadap kebijakan internal dengan me-
review, updating dan menyesuaikan ketentuan peraturan
yang telah ada di Bank.
- Mematuhi dan menerapkan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam rangka menciptakan budaya kepatuhan.
• SumberDayaManusia
Pada tahun 2015, Bank akan bekerjasama dengan vendor
yang dapat mengembangkan HRIS dalam rangka membangun
Manajemen Sistem Informasi. Di samping itu, Bank juga
akan melanjutkan inisiatif pengembangan kompetensi
SDM yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya
dengan memperhatikan kebutuhan organisasi dengan terus
memberikan program pelatihan dan pendidikan.
technology but also to improve the banking services. In addition,
the Bank will also develop Disaster Recovery Site (DR Site) and
support the system changes or replacement set by regulator or
government such as MPN Gen-II, RTGS Gen-II, and SKN Next
Generation.
• Audit
In order to improve the quality of Bank’s governance, risk
management, and internal control, SKAI keeps improving
the quality of risk-based audit through: performing the audit
preparation in more comprehensive way so as the audit
assignment able to focus in high risk area; performing risk
assessment for the whole Bank’s auditable auditees in semi-
annual basis in order to evaluate the existing annual audit
plan; optimizing the off-site monitoring activity to support
in determining the audit focus during the audit assignment;
review the Internal Audit Rating; keep improve supervise role
frome Head of Division and its Deputy in audit implementation
and also; developing the quality of human resources in SKAI
through delivering training programs to auditors both in-house
and externally.
• Compliance
Regarding compliance, the Bank has some plans, among others
are:
- Promote improvement of GCG composite value to “Very
Good” or minimum “Good” level.
- Enhance administration system and provide compliance
opinion to internal parties on the conformity of applicable
regulations.
- Control the internal policies by reviewing, updating, and
aligning to the Bank’s existing regulations.
- Comply with and implement prevailing regulations in
connection to create compliance culture.
• HumanResources
In 2015, the Bank will cooperate with vendor which can
develop HRIS in order to build Information System Management.
Additionally, the Bank will also continue HR competency
development initiative which has been conducted in previous
years by considering organization needs with continue to
provide training and education programs.
62
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
unTuk Mewujudkan TaTa kelola PeRusahaan yang Baik, Bank MeneRaPkan PRinsiP-PRinsiP dan PRakTik-PRakTik gcg secaRa konsisTen, unTuk kePenTingan Bank dan seluRuh PeMangku kePenTingan (sTakeholdeRs).To achieve a good corporate governance, the Bank always strives to implement gCg principles and business practices consistently for the Bank and all stakeholders magnitude.
63
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
TaTa kelola PeRusahaan
05.good Corporate governance
64
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Pelaksanaan TaTa kelola PeRusahaan
ManajeMen senanTiasa Menjaga koMiTMennya unTuk MeneRaPkan PRinsiP-PRinsiP TRansPaRansi, akunTaBiliTas, PeRTanggungjawaBan, indePendensi, dan kewajaRan seRTa kehaTi-haTian dalaM Pengelolaan Bank.
The Management constantly maintain their commitment to implement the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness and also the prudence in managing the Bank.
Bank mempunyai komitmen untuk meningkatkan pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG) karena masyarakat, investor dan
konsumen menilai Bank berdasarkan kriteria layanan yang baik,
beretika, berkualitas, profesional, proporsional, dan terlindungi
dari praktik penyimpangan usaha. Untuk mewujudkan tata kelola
perusahaan yang baik tersebut, Bank menerapkan prinsip-prinsip
dan praktik-praktik terbaik GCG secara konsisten, untuk kepentingan
Bank dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
Secara khusus, Bank mendasarkan praktik dan penerapan
prinsip-prinsip GCG pada (i) Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah diubah
dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, (ii) Surat
Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/15/DPNP, tanggal 29 April
2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
Umum serta kebijakan GCG Resona Bank, Ltd., Jepang, selaku
Pemegang Saham terbesar Bank.
Bank melaksanakan kegiatan usahanya dengan berlandaskan pada
5 (lima) prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut:
- Transparansi
Bank senantiasa mengedepankan prinsip keterbukaan
dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan
dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
The Bank is committed to improve its Good Corporate Governance
(GCG) implementation since the community, investors, and
customers assess the Bank based on good services, ethical,
qualified, professional, proportional and protect from irrelevancy
bussiness practices. To achieve such good corporate governance,
the Bank always strives to consistent apply GCG principles and best
practices for the both Bank and all stakeholders magnitude.
In particular, the Bank’s implements GCG principles by referring to
Bank Indonesia Regulation (PBI) (i) No. 8/4/PBI/2006 dated January
30, 2006 and its amendment No. 8/14/PBI/2006 dated October
5, 2006, (ii) Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP dated
April 29, 2013 concerning the Implementation of Good Corporate
Governance for Commercial Banks as well as the policy of GCG of
Resona Bank, Ltd., Japan, as the biggest Shareholder of the Bank.
The Bank conducts its business activities in conformity to 5 (five)
GCG principles as follow:
- Transparency
Bank always upholds transparency in expressing material
and relevant information in the decision making process.
Corporate governance implementation
65
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
- Akuntabilitas
Bank mendorong pemisahan dan kejelasan fungsi,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban tiap posisi dalam
organisasi Bank sehingga pengelolaan perusahaan
berjalan secara efektif.
- Pertanggungjawaban
Bank berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan
perundangan yang berlaku dan prinsip‐prinsip
pengelolaan Bank yang sehat.
- Independensi
Bank menganut asas profesionalisme dan independensi
dalam mengelola Bank untuk mencegah benturan
kepentingan.
- Kewajaran
Bank mendasarkan pengelolaan Bank pada nilai
kesetaraan dengan memastikan perlakuan yang adil dan
setara dalam melindungi hak‐hak pemangku kepentingan
(stakeholders) sesuai peraturan yang berlaku.
Tujuan TaTa kelola PeRusahaan yang Baik
Manajemen memiliki keyakinan bahwa dengan integritas yang
tinggi dan konsistensi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG akan
membawa manfaat yang signifikan bagi Bank Resona Perdania dan
juga para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu dengan cara-
cara sebagai berikut:
- Menjaga komitmen manajemen dalam menerapkan prinsip-
prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
independensi, dan kewajaran serta kehati-hatian dalam
pengelolaan Bank.
- Memperbaiki kinerja, meningkatkan efisiensi dan
melindungi kepentingan stakeholders.
- Meningkatkan kemampuan untuk mengakses sumber
dana yang fleksibel dan berbiaya rendah.
- Mendorong dan meningkatkan minat dan kepercayaan
investor.
- Melindungi Bank dari intervensi luar dan kasus hukum.
- Accountability
Bank encourages clarity of function, implementation and
accountability of each position in the Bank’s organization
in order to drive effective company management.
- Responsibility
Bank is committed to comply with all applicable laws
and regulations and the principles of sound Bank
management.
- Independency
Bank adopts senses of professionalism and independency
in managing the Bank to prevent any conflict of interest.
- Fairness
Bank’s management is built upon principles of equality by
ensuring fair and equal treatment in protecting the rights
of stakeholders in accordance with applicable regulations.
PuRPoses of good coRPoRaTe goVeRnance
Management believes that with high integrity and consistency in
implementing GCG principles will result in significant benefits both
for Bank Resona Perdania and stakeholders, with methods such as:
- Maintain the management commitment in applying the
principles of transparency, accountability, responsibility,
independency and fairness as well as prudence in
managing the Bank.
- Improve performance, increase efficiency and protect the
stakeholders’ interests.
- Improve the ability to access flexible and low-cost fund
sources.
- Encourage and improve investors interest and trust.
- Protect the Bank from external intervention and legal
cases.
66
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
dewan koMisaRis
Per 31 Desember 2014, komposisi Dewan Komisaris Bank terdiri
dari 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) orang
Presiden Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris Independen
dan 1 (satu) orang Komisaris Non Independen. Sesuai Anggaran
Dasar PT Bank Resona Perdania, anggota Dewan Komisaris diangkat
dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Masa jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris ditetapkan
untuk jangka waktu tiga tahun, dan memungkinkan diangkat kembali
pada saat masa jabatannya berakhir.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memenuhi tugas dan tanggung jawabnya yang
mencakup fungsi pengawasan dan pemberian saran terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain meliputi:
1. Memastikan pelaksanaan GCG dalam setiap usaha Bank
di seluruh tingkat atau jenjang organisasi, berupa:
a. Adanya transparansi dan keterbukaan informasi
secara lengkap, akurat dan tepat waktu, antara
lain mengenai laporan keuangan Bank;
b. Memastikan akuntabilitas setiap organ Bank;
c. Kepatuhan Bank terhadap peraturan
perundangan yang berlaku;
d. Pengungkapan transaksi yang mengandung
benturan kepentingan secara wajar dan adil,
dan tanpa ada pengaruh dari pihak lain.
e. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham
minoritas dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap tugas dan
tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada
Direksi dengan cara:
a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank,
termasuk kebijakan-kebijakan Bank yang wajib
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris,
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh
Peraturan Bank Indonesia (PBI);
b. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
terkait dengan kegiatan operasional Bank.
3. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal Bank,
auditor eksternal, hasil rekomendasi pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan dan/ atau pengawasan otoritas lain.
4. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
sTRukTuR TaTa kelola PeRusahaanCorporate governance Structure
BoaRd of coMMissioneRs
As of December 31, 2014, the Bank has 3 (three) members of the
Board of Commissioners which consists of 1 (one) Independent
President Commissioner, 1 (one) Independent Commissioner
and 1 (one) Non-Independent Commissioner. Pursuant to the
Articles of Association of PT Bank Resona Perdania, members of
Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of
Shareholders (GMOS) for three-years period tenure, and may be
reappointed when the tenure expires.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners has carried out its duties and
responsibilities which includes monitoring and providing
recommendation for the implementation of Board of Directors’ duties
and responsibilities in accordance with the Articles of Association
and Charter of the Board of Commisioners. The duties and
responsibilities are as follow:
1. Ensure the implementation of GCG in each Bank
business at all levels or organization level, such as:
a. Transparency and disclosure of information
in comprehensive, accurate and punctual
way including regarding the Bank’s financial
statements;
b. Ensure accountability of every body of the Bank;
c. Bank’s compliance with prevailing rules and
regulations;
d. Disclosure of transactions which contain conflict
of interest in fair and equitable way, and without
any influence from other parties.
e. Fair treatment to the minority shareholder and
other stakeholders.
2. Perform monitoring function on duties and responsibilities
implementation by the Board of Directors while also
providing advice to the Board of Directors by:
a. Direct, evaluate and monitor the implementation
of the Bank’s strategic policy, including
Bank policies which requires the Board of
Commissioners approval, as obliged by Bank
Indonesia Regulation;
b. Not involved in decision-making related to the
Bank operational activities.
3. Ensure that the Board of Directors has followed up on
audit findings and recommendations from the Bank’s
Internal Audit Task Force, the external auditors, and the
recommendation from Indonesia Financial Services
Authority supervision and/ or other authorities.
4. Establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee,
67
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota
komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan
rapat Dewan Komisaris.
5. Memastikan bahwa komite yang telah dibentuk
melaksanakan tugasnya secara efektif.
6. Menyusun pedoman dan tata tertib kerja (code of
conduct) yang mengikat anggota Dewan Komisaris, yang
mencakup:
a. Benturan kepentingan
b. Kepatuhan pada hukum, aturan dan peraturan
yang berlaku
c. Prosedur kepatuhan
d. Waktu kerja
e. Jadwal rapat Dewan Komisaris
Hadir di dalam rapat-rapat penting seperti Rapat Direksi, Rapat
Kredit, dan Rapat Komite Manajemen Risiko untuk memantau dan
melaksanakan fungsi pengawasan secara langsung terhadap
operasional Bank agar sesuai dengan Kebijakan Bank, Anggaran
Dasar, PBI, peraturan perundangan lain yang berlaku efektif dan sah.
Rapat Dewan Komisaris
Merujuk pada Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, rapat
Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setiap
bulan. Rapat Dewan Komisaris berfungsi sebagai forum bagi para
anggota untuk mengambil keputusan secara kolektif. Rapat ini juga
dapat berfungsi sebagai suatu mekanisme untuk membahas kinerja
Direksi dalam menangani perusahaan. Sepanjang tahun 2014,
Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 20 kali dengan
frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Kehadiran Rapat
Attendance
Jumlah Rapat
Total Meetings
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
Didi nurulhuda 20 20 100%
abdul Haris Hartanto 20 20 100%
Cheng Shui-Hee, gary *) 5 20 25%
atsushi tahara **) 14 20 70%
tang Peng Wah ***) 1 20 5%
*) Efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 3, tanggal 10 November 2014 Effectively resigned as Commissioner based on Notarial Deed No.3 dated November 10, 2014**) Efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 5 September 2014 Effectively resigned as Commissioner based on Notarial Deed No.2 dated September 5, 2014***) Efektif menjabat sebagai Komisaris berdasarkan Akta Notaris No. 3, tanggal 10 November 2014 Effectively served as Commissioner based on Notarial Deed No.3 dated November 10, 2014
Remuneration and Nomination Committee. The
appointment of committee members is subject to the
Board of Directors based on the decision made in the
Board of Commissioners meeting.
5. Ensure that the established committees are performing
their duties effectively.
6. Develop guidelines and Code of Conduct that binds the
members of Board of Commissioners, which includes:
a. Conflict of interest
b. Compliance with prevailing law and
regulation
c. Compliance procedures
d. Working time
e. Schedule of the Board of Commissioners
meetings
Attend important meetings such as the Board of Directors Meeting,
Credit Meeting and Risk Management Committee Meeting, to
monitor and carry out oversight function directly on the Bank’s
operations to comply with the Bank’s Policy, Article of Association,
Bank Indonesia Regulation, and other effective and legitimate
applicable law and regulations.
Board of Commissioners’ Meetings
With reference to the Charter of the Board of Commissioners,
the Board of Commissioners meeting is held once a month at
minimum. The Board of Commissioners meeting serves as a
forum for its members to make decision collectively. The meeting
can also serve as mechanism to discuss the Board of Directors’
performance in managing the Bank. Throughout 2014, the Board
of Commissioners has conducted 20 meetings with attendance
detailed as follow:
68
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
diReksi
Per 31 Desember 2014, komposisi Direksi Bank terdiri dari 6
(enam) orang yang meliputi 1 (satu) orang Presiden Direktur, 1
(satu) orang Wakil Presiden Direktur, dan 4 (empat) orang Direktur.
Direksi bertanggungjawab penuh atas kegiatan kinerja Bank
Resona Perdania baik operasional maupun manajerial serta bekerja
berdasarkan kepentingan pemegang saham dan para pemangku
kepentingan (stakeholders) Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab atas
pelaksanaan kepengurusan Bank sebagai berikut:
1. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan
usaha Bank pada semua tingkatan atau jenjang organisasi.
3. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/ atau hasil
pengawasan otoritas lain.
4. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Tidak menggunakan penasihat perorangan dan/ atau
jasa profesional sebagai konsultan kecuali jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Proyek berkarakteristik khusus;
b. Berdasarkan kontrak yang jelas, paling sedikit
meliputi lingkup kerja, tanggung jawab dan masa
kerja serta biaya yang terlibat;
c. Konsultan adalah pihak independen yang memiliki
kualifikasi untuk bekerja pada proyek yang
berkarakteristik khusus sebagaimana dimaksud pada
huruf a.
6. Memberikan data dan informasi yang akurat, relevan dan
tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
7. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja (code of conduct)
yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi, yang
mencakup:
- Benturan kepentingan
- Kerahasiaan
- Ketaatan pada peraturan-peraturan yang berlaku
- Melaporkan hal-hal yang melanggar peraturan/ hal
yang tidak etis
- Prosedur kepatuhan
- Waktu kerja
- Pengaturan rapat Direksi
BoaRd of diRecToRs
As of December 31, 2014, the Bank has 6 (six) members of the
Board of Directors which consists of 1 (one) President Director, 1
(one) Vice President Director, and 4 (four) Directors. The Board of
Directors is fully responsible for the performance of Bank Resona
Perdania, both in operational and managerial level as well as work
based on the interests of Bank’s shareholders and stakeholders.
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
The Board of Directors has performed its duties and responsibilities
regarding the Bank’s management as follows:
1. Manage the Bank in accordance with its authorities and
responsibilities as stipulated in the Articles of Association
and prevailing regulation.
2. Implement GCG principles of Good Corporate
Governance in every aspect of Bank activities at all levels
or organization level.
3. Follow up on audit findings and recommendations from the
Bank’s Internal Audit Task Force, the external auditors, the
results of the supervision of Indonesia Financial Services
Authority and/ or other authorities supervision result.
4. Hold responsible for its duties implementation to the
Shareholders through General Meeting of Shareholders.
5. Do not use a personal advisor and/ or professional
services as a consultant unless it fulfill the following
requirements:
a. Projects with special characteristics;
b. Based on the clear contract, at least comprising of
the scope of work, responsibilities and work period
and also the costs involved;
c. Consultant is an independent party with right
qualification to work on special projects as referred
in letter a.
6. Provide accurate, relevant and timely the data and
information to the Board of Commissioners.
7. Have guidelines and code of conduct which are binding
to each member of the Board of Directors, which includes:
- Conflicts of interest
- Confidentiality
- Compliance with prevailing regulation
- Report the unlawful/ unethical matters
- Compliance procedures
- Working time
- Schedule of the Board of Directors meeting
69
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Semua keputusan yang dibuat Direksi sesuai dengan pedoman
dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh
anggota Direksi.
Rapat Direksi
Sesuai dengan ketentuan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi,
rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setiap bulan.
Dalam Rapat Direksi, setiap pengambilan keputusan dilakukan secara
musyawarah mufakat. Keputusan rapat selanjutnya dituangkan dalam
risalah rapat dan disampaikan kepada masing-masing divisi/ satuan/ unit
terkait untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Sepanjang tahun 2014, Direksi telah melakukan rapat sebanyak 18 kali
dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Direksi
Board of Directors
Kehadiran Rapat
Attendance
Jumlah Rapat
Total Meetings
Persentase Kehadiran
Attendance Percentage
akihiro Miyamoto *) 10 18 56%
atsushi tahara **) 6 18 33%
Shiro Saito 17 18 94%
Jojo Prajoga ***) 9 18 50%
Iding Suherdi 17 18 94%
Marie Ito 15 18 83%
Muhammad akbar 18 18 100%
Masahiro Ishii 17 18 94%
*) Efektif mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 5 September 2014 Effectively resigned as President Director based on Notarial Deed No.2 dated September 5, 2014**) Efektif menjabat sebagai Presiden Direktur berdasarkan Akta Notaris No. 2, tanggal 5 September 2014 Effectively served as President Director based on Notarial Deed No.2 dated September 5, 2014***) Efektif mengundurkan diri sebagai Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan berdasarkan Akta Notaris No. 9, tanggal 16 Juli 2014 Effectively resigned as Director in charge for Compliance Function based on Notarial Deed No.9 dated July 16, 2014
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab terhadap Laporan
Tahunan ini dan seluruh informasi yang terkandung di dalamnya.
All decisions which made by Board of Directors are in accordance
with the guideline and working ethics which binding and become
responsibility of all members of the Board of Directors.
Board of Directors’ Meetings
With reference to the Charter of Board of Directors, the Board
of Directors’ meetings is held at minimum once a month. In the
meetings, every decision is made based on consensual agreement.
The decisions are documented in the minutes of meeting and shared
to respective division/t ask force/ unit to be followed up accordingly
with their authorities. Throughout 2014, the Board of Director’s has
conducted 18 meetings with detail as follows:
Responsibility for Annual Report
The Board of Commissioners and the Board of Directors are
responsible for this Annual Report and all information contained
therein.
70
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 perihal
pembentukan komite-komite untuk mendukung efektivitas fungsi
pengawasan Dewan Komisaris Bank Resona Perdania dibantu oleh
tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite
Remunerasi dan Nominasi. Terutama ditujukan juga untuk mendorong
implementasi Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik, ketiga komite
ini masing-masing diangkat dan bertanggungjawab langsung kepada
Dewan Komisaris.
Untuk menjamin pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang
maksimal, seluruh anggota komite berasal dari pihak independen
yang telah memenuhi kriteria independensi, yaitu: tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/ atau
hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris. Direksi, dan/ atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
koMiTe audiT
Komite Audit Bank terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang mencakup
1 (satu) orang komisaris independen, 2 (dua) orang tenaga ahli
independen di bidang keuangan/ akuntansi dan di bidang audit.
Komite Audit bertanggungjawab untuk melakukan pemantauan dan
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan
atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan
keuangan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
atas hal-hal berikut ini:
- Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;
- Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan standar audit yang berlaku;
- Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi
yang berlaku;
- Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
oleh Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas lainnya.
Komite Audit memberikan rekomendasi atas penunjukan Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, serta
melakukan kaji ulang secara berkala semua laporan keuangan
termasuk pembahasan dan analisa manajemen, pendapat dan saran
auditor, serta permasalahan akuntansi atau pelaporan yang penting
lainnya.
koMiTe PeManTau Risiko
Komite Pemantau Risiko Bank terdiri dari 3 (tiga) orang anggota
yang mencakup 1 (satu) orang komisaris independen, 1 (satu) orang
koMiTe-koMiTeCommittees
Accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/14/PBI/2006
regarding establishment of committees to support the effectiveness
of its monitoring function, the Bank’s Board of Commissioners is
assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and
Remuneration and Nomination Committee. Particularly aimed to
foster a better implementation of Good Corporate Governance,
these committees are appointed and report directly to the Board of
Commissioners.
To ensure optimal implementation of its duties and responsibilities,
all committee members are selected from independent parties which
have met the independency criteria such as does not have financial,
management, share ownership and/ or familial ties with the Board of
Commissioners, and/or the Board of Directors, and/ or Controlling
Shareholders or relationship with the Bank which can affect their
capabilities to act independently.
audiT coMMiTTee
The Bank’s Audit Committee consists of 3 (three) members which
include 1 (one) independent commissioner, 2 (two) independent
expert in financial/ accounting and in auditing.
The Audit Committee functions to monitor and evaluate audit
plan and its implementation as well as follow-up on audit results
in order to assess the adequacy of internal control, including the
adequacy of financial reporting process and providing the Board of
Commissioners with recommendations on the following matters:
- Duties implementation of Internal Audit Task Force;
- Conformity of audit by Public Accounting Firm with the
prevailing audit standards;
- Conformity of financial statements with the prevailing
accounting standards;
- Follow-up action by Board of Directors on the findings
from Internal Audit Task Force, Public Accountant, and
supevision results from Financial Services Authority and
other authorities.
The Audit Committee should provide recommendations regarding
the appointment of Public Accountant and Public Accountant Firm to
the Board of Commissioners to be proposed in the General Meeting
of Shareholders also conducts regular review on all financial reports
including management discusssion and analysis, auditor’s opinion
and advice as well as other important accounting or reporting issues.
Risk MoniToRing coMMiTTee
The Bank’s Risk Monitoring Committee consists of 3 (three)
members which include 1 (one) independent commissioner, 1 (one)
71
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
tenaga ahli independen di bidang manajemen risiko dan 1 (satu)
orang tenaga ahli independen keuangan/ akuntansi, dan di bidang
perbankan.
Komite Pemantau Risiko bertanggungjawab untuk membantu Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di bidang
manajemen risiko Bank dengan memberi rekomendasi kepada Dewan
Komisaris. Melakukan evaluasi atas konsistensi antara kebijakan
manajemen risiko dan pelaksanaannya serta melakukan pemeriksaan
dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas Komite Manajemen
Risiko dan Divisi Manajemen Risiko.
Komite Pemantau Risiko juga bertanggungjawab untuk melakukan
pemantauan atas perkembangan dari proses kebijakan, prosedur,
dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, untuk memastikan bahwa
manajemen risiko Bank telah dilaksanakan dengan baik. Mengkaji
ulang dan memastikan kecukupan dan kelengkapan perangkat
manajemen risiko Bank yang mencakup pengelolaan risiko kredit,
pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, stratejik dan
kepatuhan. Mengkaji ulang dan memastikan bahwa profil risiko Bank
(inherent risk dan risk control system) telah sesuai dengan tingkat risk
appetite dan risk tolerance yang ditetapkan oleh Manajemen, serta
memberikan pendapat dan rekomendasi tentang manajemen risiko
Bank yang baik, termasuk identifikasi atas area-area yang berisiko
tinggi sejalan dengan perubahan kondisi usaha Bank.
koMiTe ReMuneRasi dan noMinasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Resona Perdania
beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri atas 2 (dua) orang
komisaris independen dan 1 (satu) orang pejabat yang membawahi
Sumber Daya Manusia (SDM).
Terkait dengan kebijakan remunerasi
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggungjawab untuk
melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi, memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
- Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
- Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai
secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Terkait dengan kebijakan nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggungjawab untuk
menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris
dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham, dan memberikan rekomendasi
mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite
independent expert in risk management, and 1 (one) independent
expert in finance/ accounting and in banking.
Risk Monitoring Committee is responsible to assist the Board
of Commissioners in performing its duties and responsibilities
in terms of Bank’s risk management by providing the Board of
Commissioners with recommendation. In particular, the committee
serves to evaluate the consistency between the risk management
policy and its implementation while also examine and evaluate
duties implementation of Risk Monitoring Committee and Risk
Management Division.
Risk Monitoring Committee is also responsible to monitor the
progress of policy, procedure, and implementation of the Bank’s risk
management to ensure that it has been well executed. To review
and ensure adequacy and comprehensiveness of risk management
instruments which comprise of management of credit, market,
liquidity, legal, reputation, strategic, and compliance risk. To review
and ensure that the Bank’s risk profile (inherent risk and risk control
system) has been in accordance with risk appetite and risk tolerance
set by the Management, and to provide opinion and recommendation
on proper risk management including identification of high-risk areas
in line with the changing business conditions.
ReMuneRaTion and noMinaTion coMMiTTee
The Bank’s Remuneration and Nomination Committee consists of 3
(three) members which include 2 (two) independent commissioners
and an officer who in charge for Human Resources (HR).
In respect to remuneration policy
Remuneration and Nomination Committee is responsible to evaluate
the remuneration policies and provide Board of Commissioners with
recommendations on:
- Remuneration policy for the Board of Commissioners
and the Board of Directors to be proposed to the General
Meeting of Shareholders.
- Remuneration policy for the Executive Management and
all employees to be proposed to the Board of Directors.
In respect to nomination policy
The Remuneration and Nomination Committee is responsible
to formulate and provide recommendations on system as well as
selection and/ or replacement procedures for members of the Board
of Commissioners and the Board of Directors to be proposed
to the General Meeting of Shareholders, while also providing
recommendation on independent parties which will be appointed as
72
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
RaPaT uMuM PeMegang sahaM (RuPs)
diReksidewan koMisaRis
koMiTe audiT
koMiTe PeManTau Risiko
koMiTe ReMuneRasi & noMinasi
diVisi ManajeMen Risiko
koMiTe kRediT alcokoMiTe keBijakan kRediT koMiTe ManajeMen Risiko
skai diVisi kePaTuhan
oRgan uTaMa
oRgan Pendukung
diVisi Business deVeloPMenT 1-8
gcg Task foRce TeaM
diVisi Planning diVisi cRediT exaMinaTion
Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
Berdasarkan hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) tahun 2014 disimpulkan bahwa Bank Resona
Perdania telah menerapkan GCG sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, walaupun dalam operasional dan pelaporan masih terdapat
kelemahan yang bersifat kesalahan manusia (human error), namun
sejauh ini hal tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap operasional Bank. Bank telah melakukan penilaian dengan
menggunakan Kertas Kerja Self Assessment Pelaksanaan GCG
yang meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dengan nilai komposit 2 (dua) dan termasuk dalam
Predikat Komposit “Baik”.
members of Audit Committee and Risk Monitoring Committee to the
Board of Commissioners.
Based on the result of Self Assessment the implementation of
Good Corporate Governance (GCG) in 2014, it is concluded that
Bank Resona Perdania has implemented the GCG in line with the
applicable rules, despite the few human errors in the operational
and reporting, however it did affect significantly to the Bank’s
operational. The Bank has conducted assessment by using Self-
Assesment of GCG Worksheet including 11 (eleven) assessment
factors have obtained composit values 2 (two) and included in
the Composite Predicate as “Good”.
general Meeting of shareholders (gMos)
Board of commissioners Board of directors
audit committee Risk Management division inspection division
credit committee credit Policy committee Risk Management committee
compliance division
Main organ
supporting organ
Risk Monitoring committee Business development division 1-8 Planning division credit examination division
Remuneration and nomination committee
Structure of Corporate GovernanceStruktur Tata Kelola Perusahaan
73
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
sisTeM kePaTuhan
Dalam rangka mewujudkan dan menyempurnakan praktik tata kelola
perusahaan yang baik dari waktu ke waktu, Bank Resona Perdania
membentuk Divisi Kepatuhan sebagai pihak independen yang tidak
saling terkait dengan unit kerja lainnya dan berfungsi menjamin
pelaksanaan prinsip-prinsip kepatuhan di seluruh jenjang organisasi
serta menegakkan budaya kepatuhan.
Pada penerapannya, Divisi Kepatuhan bertanggung jawab langsung
pada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. Selain itu,
Dewan Komisaris juga turut berperan dengan melakukan pengawasan
terhadap fungsi kepatuhan dengan mengevaluasi pelaksanaannya
serta memberikan nasihat dan saran-saran guna meningkatkan
kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
Bank Resona Perdania telah menunjuk Direktur yang Membawahkan
Fungsi Kepatuhan dengan didukung Divisi Kepatuhan. Untuk
mendukung pelaksanaan fungsi kepatuhan secara berkesinambungan,
maka penerapan fungsi kepatuhan ditekankan pada penciptaan dan
peningkatan budaya kepatuhan melalui berbagai langkah berikut:
- Menginformasikan keberadaan peraturan yang harus
dijadikan pedoman;
- Mengadakan sosialisasi dan seminar terhadap ketentuan
baru baik internal dan eksternal;
- Menyediakan sarana untuk membaca dan mengetahui
peraturan;
- Memonitor kepatuhan terhadap peraturan-peraturan
dalam pelaksanaan operasional Bank.
Selain langkah-langkah tersebut, Bank juga secara proaktif melakukan
promosi budaya kepatuhan melalui penyelenggaraan pelatihan
dan sosialisasi kepada karyawan mengenai Peningkatan Budaya
Kepatuhan, Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Kebijakan Kepatuhan,
Pedoman Kepatuhan, Penerapan Pedoman Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme, peraturan internal dan eksternal
dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan prinsip kehati-
hatian, agar dalam melaksanakan tugas karyawan selalu berpedoman
pada peraturan dan undang-undang yang berlaku. Dengan semua
upaya tersebut, Bank yakin mampu mengidentifikasi permasalahan
mengenai kepatuhan sejak dini serta menanamkan budaya kepatuhan
di Bank Resona Perdania.
coMPliance sysTeM
In order to achieve and refine good corporate governance from time
to time, Bank Resona Perdania established Compliance Division
as independent party which is not related to other units and serves
to ensure implementation of compliance aspects at all levels of
organization while also reinforcing compliance culture.
In implementing its duties, the Compliance Division reports directly
to Director in Charge for Compliance Function. In addition, the
Board of Commissioners also takes part in overseeing compliance
function by evaluating the implementation and providing advices and
inputs to improve quality of compliance function implementation
Bank Resona Perdania has appointed Director in Charge for
Compliance Function which was supported by Compliance Division.
To support consistent implementation of compliance function, the
Bank emphasizes on building and improving compliance culture
through the following measures:
- Provide information on any prevailing regulations that
should be used as guidelines;
- Conduct socialization and seminars of new regulation,
both internal and external;
- Provide facilities to read and know the rules;
- Monitor compliance with the regulations in implementing
Bank’s operation.
In addition to those measures, the Bank also proactively promoted
compliance culture by conducting training and socialization for
the employees regarding the Improvement of Compliance Culture,
the Implementation of Compliance Function, Compliance Policy,
Compliance Guidelines, the Implementation of Anti-Money
Laundering and Combating of Financing Terrorism Guidelines,
internal and external regulations and other matters related to the
implementation of the prudential principles so that the employees
always refer to the applicable regulations and laws in performing
their duties. By doing these, the Bank is confident to able to identify
any issues on compliance at early stages and nurture compliance
culture in Bank Resona Perdania.
74
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Fungsi audit internal pada Bank Resona Perdania dijalankan oleh
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang merupakan unit independen
setingkat divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden
Direktur. SKAI berperan dalam memberikan fungsi assurance dan
konsultasi yang independen dan objektif atas berbagai kegiatan
operasional perbankan pada PT Bank Resona Perdania.
SKAI memegang peranan penting dalam membantu manajemen
dengan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan
sesuai dengan ketentuan internal maupun eksternal melalui
penugasan audit. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
SKAI melakukan penilaian serta memberikan saran perbaikan atas
kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian internal pada aktivitas yang menjadi objek pemeriksaan.
audiT inTeRnalinternal audit
Internal Audit function to Bank Resona Perdania is carried out by
the Internal Audit Task Force (SKAI) which is an independent unit at
division level which reports directly to the President Director and the
Board of Commissioners. SKAI serves to provide independent and
objective assurance and consulting on various banking operational
activities in PT Bank Resona Perdania.
SKAI takes important role in assisting the management to ensure
that all operational activities have been in accordance with both
internal and external provision through audit. In performing its
duties and responsibilities, SKAI conducts assessment and
provide constructive feedbacks on the adequacy and effectiveness
of governance process, risk management, and internal control on
activities which are subject to audit.
BoaRd of coMMissioneRs
diRecToR in chaRge foR coMPliance funcTion
coMPliance secTion
coMPliance leadeRconsisT of:- head of diVision/secTion- head of BRanch/suB-BRanch office
1. all diVisions/ secTions2. all of BRanches/ suB-BRanches3. all sTaffs in The Bank
PResidenT diRecToR
diRecToRs
skai
exTeRnal audiTconsisT of:1. Resona Bank lTd.2. indonesia financial seRVice
auThoRiTy
Reporting
Reporting
Reporting Monitoring & supervising
Monitoring
Monitoring & supervising
Monitoring & supervising
Reporting
Reporting
coordinating
Verification/ evaluating
cooperate
Compliance Structure SchemeBagan Struktur Kepatuhan
75
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
keTeRangan/ exPlanaTion: komunikasi/ communication
laporan/ reporting
diRekTuR kePaTuhandiRecToR in chaRge foR
coMPliance funcTion
dewan koMisaRisThe BoaRd of coMissioneRs
PResiden diRekTuRPResidenT diRecToR
wakil PResiden diRekTuRVice PResidenT diRecToR
diRekTuR lainnyaoTheR diRecToRs
skaiskai
koMiTe audiTaudiT coMMiTTee
Struktur dan Kedudukan Audit Internal
Di dalam organisasi Bank, kedudukan SKAI berada satu tingkat
di bawah Presiden Direktur, di mana seluruh pelaporan dan tugas
monitoring dilaporkan langsung kepada Presiden Direktur dan Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang Membawahkan
Fungsi Kepatuhan.
Struktur Organisasi SKAI dan Kedudukannya dalam Bank:
Tugas dan wewenang audiT inTeRnal
Rangkaian tugas dan wewenang SKAI mencakup:
1. Membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
dengan menjabarkan secara operasional perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan hasil audit.
2. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan,
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui
pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak
langsung.
3. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan
dana.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan
manajemen.
Internal Audit Structure and Position
In the Bank’s organization structure, SKAI is one level under the
President Director. All reports and monitoring task are directly
reported to the President Director and the Board of Commissioners
with copied to Director in charge for Compliance Function.
Organization structure and position of SKAI in the Bank are as
follow:
inTeRnal audiT duTies and ResPonsiBiliTies
Duties and responsibilities of SKAI include:
1. Assist the President Director and the Board
of Commissioners in overseeing the planning,
implementation, and monitoring of audit results.
2. Analyze and assess financial, accounting, operational,
and other activities through both direct and indirect
monitoring.
3. Identify all possibilities to improve and enhance efficiency
of utilization of resources and fund.
4. Provide constructive feedbacks and objective information
about the audited activities at all managerial level.
76
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Standar Pelaksanaan Audit Internal
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, SKAI
berpedoman pada kebijakan internal audit dan piagam audit internal
yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Bank (SPFAIB).
Di samping itu, SKAI juga berpedoman pada standar dan kode etik
yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) yang
digunakan sebagai acuan best practice pelaksanaan aktivitas audit.
Untuk menguji efektivitas fungsi SKAI serta kepatuhannya terhadap
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern (SPFAIB), pelaksanaan
fungsi SKAI dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen secara
periodik.
Piagam Audit Internal
Sesuai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), PT
Bank Resona Perdania memiliki Piagam Audit Internal yang berfungsi
sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan.
Pada akhir tahun 2014 SKAI telah melakukan review atas Piagam
Audit Internal yang bertujuan untuk memperkuat fungsi SKAI dalam
menjalankan tugasnya. Hasil review tersebut telah disetujui oleh
Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal
Selama tahun 2014, SKAI telah melakukan beberapa penugasan
audit yang mencakup beberapa aspek pada aktivitas perbankan
antara lain di bidang perkreditan, operasional kantor pusat dan kantor
cabang pembantu, APU-PPT, kantor cabang, kepatuhan, umum,
sumber daya manusia, trade finance, risk management, entitas anak,
serta aktivitas terkait teknologi informasi.
Hasil dari penugasan audit tersebut dilaporkan kepada Presiden
Direktur dan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan. SKAI juga menyampaikan
Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern kepada
Otoritas Jasa Keuangan secara semesteran.
Selain melaksanakan penugasan audit, SKAI juga aktif melakukan
aktivitas pemantauan baik atas tindak lanjut temuan audit maupun
pemantauan atas aktivitas perbankan secara off-site. Tindak lanjut
temuan audit dilaporkan secara berkala kepada Presiden Direktur dan
Dewan Komisaris dan tembusan kepada Direktur yang Membawahkan
Fungsi Kepatuhan. Sedangkan hasil aktivitas pemantauan secara off-
site digunakan sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan aktivitas
pemeriksaan agar dapat berjalan lebih efektif.
Internal Audit Standard Implementation
In implementing duties and authorities, SKAI refers to internal audit
policies and internal audit charter which are formulated based on
the Standards of the Practice Internal Audit function for Commercial
Bank (SPFAIB).
In addition, SKAI also refers to standards and ethical code published
by The Institute of Internal Auditors (IIA) which are used as best
practice of audit implementation.
To assess effectiveness of SKAI function as well as its compliance
with Standards of the Practice Internal Audit function for Commercial
Bank (SPFAIB), SKAI function implementation is reviewed regularly
by independent external party.
Internal Audit Charter
In line with the Standards of the Practice Internal Audit function for
Commercial Bank (SPFAIB), Bank Resona Perdania has Internal
Audit Charter which serves as guidance in performing its duties
and responsibilities in transparent, competent, objective, and
independent way so it is accountable and can be accepted by all
parties involved.
By the end of 2014, SKAI has reviewed Internal Audit Charter which
aims to strengthen SKAI function in performing its duties. The review
results have been approved by President Director and the Board of
Commissioners.
Internal Audit Activities Implementation
Throughout 2014, SKAI has performed several audits which include
some aspects on banking activities such as lending, operation in
head office and sub-branch, AML-CFT, branch offices, compliance,
general affair, human resources, trade finance, risk management,
and subsidiaries as well as information technology-based activities.
The results of these audits are reported to the President Director and
Commissioner with a copy to Director in Charge for Compliance
Function. SKAI also submits its Implementation Report and Internal
Audit Results to Indonesia Financial Services Authority semi-
annually.
In addition to performing audit, SKAI also actively monitors the
follow-up of audit findings and off-site banking activities. Follow-
up on audit findings is reported regularly to President Director
and Board of Commissioners with copy to Director in Charge for
Compliance Function. Meanwhile, results of off-site monitoring are
used as feedbacks to drive more effective audit activities.
77
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Penerapan manajemen risiko di Bank Resona Perdania dilakukan
secara menyeluruh serta mencakup seluruh aktivitas usaha yang
dilakukan oleh Bank dengan memperhatikan rencana bisnis Bank
dan tingkat risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka
mencapai sasarannya. Dalam aktivitas usaha Bank, manajemen
risiko berperan menjadi strategic partner untuk setiap unit bisnis
terkait, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal atas aktivitas
operasional Bank.
Bank secara berkelanjutan terus mengembangkan dan meningkatkan
kerangka pengelolaan risiko serta struktur pengendalian internal
yang terpadu dan komprehensif, sehingga proses identifikasi
dan pengukuran atas potensi risiko dapat dilakukan lebih dini dan
kemudian proses pengendalian dan mitigasi dapat dilakukan untuk
meminimalkan dampak risiko.
Pada tahun 2014, Bank telah membuat simulasi perhitungan
kecukupan modal yang mengacu pada aturan permodalan Basel III
dan juga telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.15/12/
PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum, di mana hasilnya menunjukkan bahwa Bank telah memenuhi
peraturan tersebut, dengan hasil simulasi Rasio Kecukupan Modal
(CAR) lebih tinggi dibandingkan perhitungan kecukupan modal
menggunakan Basel II. Hal ini disebabkan oleh struktur permodalan
Bank yang didominasi oleh Common Equity Tier 1.
Manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan utama Bank, dan menjadi bagian dari tanggung jawab
manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran bisnis Bank
sehingga manajemen risiko senantiasa terintegrasi sepenuhnya ke
dalam governance Bank. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan
dalam kebijakan, prosedur, limit, kewenangan dan ketentuan lain
serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku diseluruh
lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan
prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada,
maka evaluasi atas kebijakan, prosedur dan limit tersebut selalu
dilakukan secara berkala.
Bank memastikan setiap langkah pengelolaan risiko atas risiko inheren
dan kualitas penerapan manajemen risiko harus memberikan kontribusi
yang optimal terhadap pencapaian sasaran bisnis Bank. Strategi dan
kerangka pengelolaan risiko juga berorientasi pada pengembangan
budaya risiko sehingga Bank dapat mengimplementasikan prinsip
kehati-hatian dalam melakukan proses bisnis.
ManajeMen RisikoRisk Management
The risk management principles in Bank Resona Perdania is carried
out comprehensively and comprises of all existing business activities,
with regard to the Bank’s Business Plan and the level of risk to be
taken by the Bank in order to achieve its targets. In performing its
business activities, risk management becomes a strategic partner for
the business unit in obtaining optimal results gained from the Bank
operation.
Bank continuously develops and improves risk management
framework as well as integrated and comprehensive internal control
structure so that identification and measurement of risk potentials
can be carried out earlier and thus control and mitigation process to
minimize the risk impacts.
In 2014, the Bank has made simulation of capital adequacy
calculation which refers to capital regulation of Basel III as also
regulated in Bank Indonesia Regulation No.15/12/PBI/2013
on Mandatory Minimum Capital Requirements for Commercial
Banks. The analysis results indicated that the Bank has adhered
to the regulation and Capital Adequacy Ratio (CAR) simulation
results higher than the capital adequacy calculation using Basel
II. It is because the Bank’s capital structure which is dominated by
Common Equity Tier 1.
Risk management becomes an integral part of the main activities
of the Bank, and becomes part of management responsibility in
ensuring the achievement of the Bank’s business objectives so
that risk management is fully integrated continuously into Bank’s
governance. The risk management framework is outlined in the
policies, procedures, and limits, authorities, and other provisions as
well as various risk management instruments which are applicable
across all business aspects. To ensure that the policies and
procedures is is line with the existing business development, the
policies, procedures, and limit has always been evaluated on regular
basis.
The Bank ensures every step of risk management of the inherent
risk and quality of risk management should contribute to the optimal
achievement of the Bank’s business objectives. The strategy and
risk management framework are also oriented to the development of
risk culture so that the Bank can implement the prudential principle
in conducting business process.
78
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Risiko kRediT
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Proses pengelolaan risiko kredit dimulai dari proses pemberian
kredit itu sendiri dan pengelolaan portofolio. Sebagai bentuk kehati-
hatian dalam pemberian kredit, Bank menerapkan prinsip four eyes
principle yakni setiap rekomendasi dan keputusan kredit melibatkan
unit bisnis (Divisi Business Development) dan Divisi Credit
Examination sebagai unit yang bertanggung jawab mengelola risiko
kredit secara independen. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
analisa dan kajian yang obyektif sehingga prinsip kehati-hatian
dalam pemberian kredit dapat diterapkan. Mekanisme four eyes
principles dilakukan melalui Credit Committee di mana proses
pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite
Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh mayoritas Direksi, dengan
mempertimbangkan rekomendasi dari business unit dan Divisi Credit
Examination.
Untuk memaksimalkan proses penyelesaian kredit bermasalah,
pengambilalihan jaminan, dan pengawasan terhadap debitur yang
termasuk dalam kategori pengawasan, maka Bank senantiasa
berupaya meningkatkan peran dan fungsi unit khusus yaitu Seksi
Pengawasan dan Penyelamatan Kredit, sehingga diharapkan proses
pengelolaan risiko kredit dapat berjalan dengan lebih efisien dan
efektif untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Pengelolaan risiko kredit tersebut juga didukung dengan pelaksanaan
stress testing yang dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan,
untuk memastikan tersedianya kecukupan modal yang memadai
dalam mengantisipasi risiko kredit yang ekstrim, baik yang disebabkan
oleh kondisi internal maupun eksternal melalui berbagai skenario
yang mungkin terjadi. Selain itu, pada tahun 2014 ini Bank juga
telah melakukan penyempurnaan atas perhitungan PD (Probability of
Default) dan LGD (Loss Given Default) yang lebih mempresentasikan
kondisi dan karakteristik Bank sebagai Corporate Banking.
Untuk Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
terkait dengan risiko kredit, Bank masih menggunakan metode
standar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP
tanggal 18 Februari 2011 tentang Pedoman Perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan
Pendekatan Standar.
cRediT Risk
Credit risk is a risk which occurs as a result of debtor’s failure and/
or other parties to fulfil obligations to the Bank.
Credit risk management process begin from the loan disbursement
process itself and portfolio management. In the form of prudent
loan disbursement, the Bank applies four eyes principles that
each recommendation and loan decisions involve business units
(Business Development Division) and Credit Examination Division
as the responsible units for managing credit risk independently. It is
intended to obtain an objective analysis and assessment so that the
prudential banking principle in loan disbursement can be applied.
The mechanism of four eyes principles is conducted through Credit
Committee, in which loan approval process is carried out through
the mechanism of Credit Committee Meeting and final decision is
taken by a majority of the Board of Directors by considering the
recommendations of the business unit and Credit Examination
Division.
To maximize the settlement of non-performing loan, collateral
takeover, and monitoring the debtor which included in monitoring
category, the Bank constantly works to improve the role and function
of the specific unit that is Credit Monitoring and Recovery Section
(CMRS). Thus, the credit risk management process can run more
efficiently and effectively to achieve optimal results.
The credit risk management is also supported by the regular stress
testing, which is performed every 6 (six) months, to ensure the
availability of capital adequacy in anticipation of extreme credit risks
caused by both internal and external conditions through a variety of
possible scenarios. The Bank also conducts improve its method to
calculate PD (Probability of Default) and LGD (Loss Given Default)
which better represents the Bank’s characteristic and conditions as
Corporate Banking.
To calculate Minimum Capital Adequacy Ratio (KPMM) in regard to
credit risk, the Bank still adopts standard method in accordance with
Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18,
2011 regarding Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets
for Credit Risk Using Standard Methods.
79
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Risiko PasaR
Risiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara
keseluruhan dari kondisi pasar.
Bank telah menerapkan pengelolaan risiko pasar dengan
menggunakan model internal sesuai dengan prinsip-prinsip pada
dokumen Basel II dan karakteristik Bank, antara lain menerapkan
perhitungan Value at Risk (VaR) dengan metode historical simulation
untuk melihat apakah modal yang dialokasikan dapat menyerap
potensi risiko pasar akibat kerugian atas posisi eksposur yang
disimulasikan. Akan tetapi, untuk Perhitungan Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM), Bank masih menggunakan metode standar
sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/33/DPNP tanggal
18 Desember 2007 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar
dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
Kerangka kerja pengelolaan risiko pasar memungkinkan Bank untuk
mengukur dan mengelola secara benar risiko yang berasal dari
perubahan faktor-faktor pasar yaitu suku bunga dan nilai tukar. Hal ini
meliputi instrumen pada trading book maupun pada banking book.
Bank senantiasa menjaga posisi devisa netto setiap 30 menit di
mana tidak boleh melebihi 20% dari modal Bank dengan menetapkan
limit untuk setiap mata uang. Proses pemantauan dan pengendalian
terhadap aktivitas transaksi treasury di dukung oleh sistem yang
cukup memadai sehingga berjalan dengan efektif dan efisien.
Unsur lain yang menjadi perhatian Bank adalah risiko suku bunga
pada banking book yang diukur menggunakan metode Net Interest
Income (NII) Gap dan Duration Gap dengan mempertimbangkan
risiko suku bunga yang material seperti repricing, yield curve, dan
basis risk.
Bank juga melakukan stress testing setiap triwulan dengan
menggunakan asumsi yang secara cermat dikembangkan untuk
menguji kecenderungan kondisi portofolio Bank serta back testing
dengan menggunakan data historis/ parameters series secara harian
dan asumsi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Standardized
Shock Scenario).
MaRkeT Risk
Market risk is a risk at the statement of financial position and
administrative accounts including derivative transaction, due to
overall change of market condition.
The Bank has managed market risk by using the internal model in line
with the principles of Basel II documents and Bank’s characteristics,
such as applying the calculation of Value at Risk (VaR) with historical
simulation method to see whether the allocated capital can absorb
potential market risk due to losses on the position of the simulated
exposure. However, the calculation of Minimum Capital Adequacy
Requirement (KPMM) still adopts the prevailing standardized
method in conformity with the Bank Indonesia Circular Letter
No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 about Guidelines for
Standardized Method in Calculation of Minimum Capital Reserved
Requirement of Commercial Bank by Considering Market Risk.
The market risk framework allows the Bank to enable measure
and manage risk caused by the changes in market factors such as
interest rate and exchange rate. This includes instrument on trading
book and banking book. Every 30 minutes, the Bank monitors the
net open position which should not exceed by 20% of the Bank’s
capital by setting the limit for each currency. The treasury transaction
control and monitoring is supported by adequate and competent
system to run effectively and efficiently.
Another factor that come into the Bank’s concern is the interest
rate risk on its banking book, which is measured using Net Interest
Income (NII) Gap and Duration Gap methods, by taking considering
the material of interest rate risk such as repricing, yield curve and
basis risk.
The Bank also conducts quarterly stress testing by using
assumptions which are carefully developed to test the condition
trend of the Bank’s portfolio, and back testing by using historical
data/ daily series parameters and assumptions in accordance with
regulation of Bank Indonesia (Standardized Shock Scenario).
80
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Risiko likuidiTas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus
kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi tanpa mengganggu
aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Risiko likuiditas dikelola dengan tujuan untuk menjaga kemampuan
Bank dalam memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya yang akan
jatuh waktu, antara lain dengan menggunakan berbagai pendekatan
seperti memonitor kesiapan dana berdasarkan pada pedoman
likuiditas dan menetapkan cadangan minimum sekunder, serta
pengelolaan gap maturitas. Indikator tambahan lainnya yang juga
digunakan, antara lain: Loans to Deposit Ratio, gap analysis, liquidity
structured trend dan funding trend yang secara rutin disampaikan
dalam rapat Komite Aset dan Kewajiban.
Berdasarkan SEBI No. 11/16/DPNP tanggal 6 Juli 2009 tentang
Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas dan SEBI No.
13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal perubahan atas
Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko
bagi Bank Umum, Bank juga telah menghitung risiko likuiditas akibat
adanya mismatch jatuh tempo antara aset dan kewajiban termasuk
transaksi rekening administratif yang dikelompokkan berdasarkan
time bucket sehingga Bank dapat mengidentifikasi dan mengelola
risiko mismatch tersebut melalui penetapan limit negative gapping
untuk setiap time bucket.
Bank Resona Perdania aktif mencermati perkembangan kondisi makro
dan mikro ekonomi domestik maupun global guna mengantisipasi
potensi risiko likuiditas karena perubahan kondisi eksternal. Bank
mengembangkan beberapa skenario stress test untuk mengukur
berbagai dampak dari peristiwa eksternal dan internal yang dapat
berpengaruh terhadap kinerja Bank, seperti kurangnya penawaran
mata uang USD di pasar, menurunnya transaksi ekspor, perubahan
kebijakan, dan lain-lain. Skenario stress test ini disesuaikan secara
berkala mengikuti perkembangan terkini sehingga tetap relevan.
Guna mendukung ketersediaan likuiditas dalam kondisi darurat, Bank
mendapat dukungan yang kuat dari perusahaan induk dalam bentuk
standby facility dan juga menjalin kerjasama dengan beberapa bank
untuk mendapatkan fasilitas committed line yang dapat digunakan
sebagai cadangan likuiditas dan pendanaan darurat.
Sejalan dengan rencana negara Indonesia untuk
mengimplementasikan Basel III terkait dengan Liquidity Coverage
Ratio (LCR), Bank telah melakukan penyesuaian perhitungan LCR-
nya sesuai dengan dokumen Consultative Paper untuk Kerangka
Basel III Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan September tahun 2014,
liquidiTy Risk
Liquidity risk is the risk that arises because of Bank’s inability to meet
the financial liability that is due from cash flow funding source and/
or from high quality liquid assets that can be encumbered, without
disrupting Bank’s activity and financial condition.
Liquidity risk is managed with the objective to maintaining the
Bank’s ability to meet all the obligations due in the future, by using
different approaches such as monitoring the fund availability based
on liquidity guidelines, establishing a secondary minimum reserved
and managing maturity gap. Another indicators used, among others
are: Loans to Deposit Ratio, Gap Analysis, liquidity structured trend
and funding trend which are regularly presented in Assets and
Liabilities Committee meeting.
Accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No.
11/16/DPNP dated July 6, 2009 regarding Risk Management
Implementation for Liquidity Risk and SEBI No. 13/23/DPNP dated
October 25, 2011 regarding The Amendment of SEBI No. 5/21/
DPNP regarding Risk Management Implementation for Commercial
Bank, the Bank also has calculated the liquidity risk because of
the due date mismatch between assets and liabilities, including
administrative account transactions grouped based on time bucket.
Therefore, the Bank can identify and manage such mismatch risk
through negative gapping limit for each time bucket.
Bank Resona Perdania actively examines the issues of macro
and micro economic situations in domestic and global in order to
anticipate the potential risks of liquidity due to external change. The
Bank has developed several stress test scenarios to measure the
impacts of internal and external events which are possible to affect
the Bank’s performance, such as dwindling supply of USD currency
in the market, decreasing of export transactions, the changes of
policy, etc. These stress test scenarios are regularly updated to
reflect the latest issues so that the scenarios remain relevant.
To support the availability of liquidity in emergency condition, the
Bank received strong support from the parent company in the form
of standby facility and also cooperated with several banks to obtain
committed line facility which can be used as liquidity reserve and
emergency fund.
In line with the country’s plan to implement Basel III in regard
to Liquidity Coverage Ratio (LCR), Bank has modified its LCR
calculation adjusted to the Consultative Paper document for LCR
Basel III Framework published by Indonesia Financial Service
Authority (OJK) in September 2014. Previously, the Bank calculated
the LCR by using reference documents from BCBS (Basel
81
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
sebelumnya Bank menghitung LCR menggunakan referensi dokumen
dari BCBS (Basel Committee on Banking Supervision).
Risiko oPeRasional
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/ atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,
dan/ atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank.
Pengelolaan risiko operasional dilakukan dengan melakukan
identifikasi risiko proses administrasi, mengembangkan prosedur
Disaster Recovery Plan (DRP), mengkaji ulang kebijakan keamanan
informasi dan manajemen risiko sistem, serta penanganan alih daya.
Bank juga menetapkan prosedur yang mencakup pengendalian
umum dan pengendalian spesifik. Pengendalian umum merupakan
pengendalian operasional yang bersifat umum pada seluruh lini bisnis
dan aktivitas pendukung Bank, seperti implementasi pemisahan
fungsi dan keharusan mengambil cuti, sedangkan pengendalian
spesifik merupakan pengendalian operasional yang bersifat spesifik
pada masing-masing lini bisnis dan aktivitas pendukung Bank,
misalnya rekonsiliasi transaksi trading, penatausahaan dokumen
kredit debitur, pengamanan aset fisik dan pembatasan akses ke
lokasi tertentu dan lain-lain.
Tak dapat dipungkiri bahwa bank selalu menjadi fokus kejahatan
fraud. Dari tahun ke tahun apa yang telah terjadi tidak hanya di
Indonesia namun juga di dunia internasional, kejahatan fraud semakin
canggih. Oleh karenanya Bank senantiasa memiliki perhatian khusus
terhadap potensi fraud. Bank telah memiliki Petugas Fungsi Anti-
Fraud dan menetapkan Kebijakan Anti-Fraud termasuk mekanisme
whistleblower dan membangun database karyawan dalam suatu
kerangka kerja Know Your Employee.
Secara konsisten Bank menerapkan identifikasi risiko dengan
menggunakan metodologi yang dapat membantu mengelola dan
mengontrol risiko secara komprehensif, yaitu:
- Loss Event Database (LED) yaitu media terstruktur
yang digunakan untuk mencatat data-data kerugian
dan kejadian risiko operasional yang berkaitan dengan
aktivitas operasional. Dengan database ini, Bank dapat
menganalisa akar permasalahan yang terjadi dan
memutuskan tindakan penanggulangan yang tepat untuk
mencegah terjadinya masalah tersebut berulang kembali.
Untuk mendukung pengelolaan LED, Bank menggunakan
aplikasi Operational Risk Management System.
- Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA)
yaitu metode yang digunakan sebagai sarana untuk
mengidentifikasi dan mengukur kontrol atas potensi risiko
dari kegiatan dan fungsi di masing-masing divisi/ seksi.
Committee on Banking Supervision).
oPeRaTional Risk
Operational risk is the risk due to inadequacy and/ or non-
functioning of internal processes, human error, system failure, and/or
the presence of external events affecting the operations of the Bank.
Operational risk is managed by identifying the risk of administrative
process, creating procedures for the Disaster Recovery Plan (DRP),
and review the information of security policy and risk management
systems, as well as outsourcing handling.
The Bank also has a procedure that encompasses general and
specific control. The general control is an operational control applied
to all of the Bank’s business lines and supporting activities, such
as the implementation of segregation of duty and mandatory leave.
Meanwhile, specific control is operational control which specified
to each business lines and another supporting activities, such as:
trading transaction reconciliation, administration of debtor loan
documentation, security of physical assets, and access limitation to
certain locations, etc.
It is undeniable that the banks have always become the focus of
criminal fraud. From year to year, the criminal fraud is happen not only
in Indonesia but also in the international communities. Therefore,
the Bank always pays serious attention to fraud risks. The Bank has
appointed Anti-Fraud Function officers and set Anti-Fraud Policy
that included whistleblower mechanism and create a database of
employees within a framework of ‘Know Your Employee’.
The Bank consistently applies risk identification by using a
methodology that can help manage and control risk comprehensively,
namely:
- Loss Event Database (LED) is a systematic media used
to record data of operational risk losses and incidents
related to operating activities. With this database, the
Bank is able to analyze the initial cause of the issues
and determine appropriate control measures to prevent
recurring issues. To support the LED management,
the Bank uses Operational Risk Management System
application.
- Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA)
is a method used as a means to identify and measure
control over the potential risks of every division/ section’s
activities and functions. RCSA is performed by each
82
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
RCSA dilakukan oleh masing-masing risk owner dengan
koordinasi dari operational risk officer. Hasil dari RCSA
memberikan penilaian apakah kontrol yang ada sudah
cukup memadai dan berjalan efektif untuk mengatasi
potensi risiko operasional yang dapat terjadi sehingga
memberikan solusi yang efektif dan tepat mengenai
sasaran. Parameter RCSA senantiasa diperbarui sesuai
dengan panduan dan petunjuk dari Resona Bank, Ltd.,
Jepang.
Budaya risiko bagi Bank adalah sangat penting dalam pengelolaan
risiko operasional, oleh karena itu Bank akan terus membangun
kesadaran akan pentingnya budaya risiko bagi seluruh karyawan,
serta meningkatkan kemampuan identifikasi potensi risiko dan
mekanisme pemantauan terhadap risiko yang ada antara lain dengan
menyelenggarakan forum risiko operasional yang dapat diikuti oleh
seluruh lapisan karyawan secara berkelanjutan. Selain itu, pemberian
pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang diperlukan dan
berkesinambungan kepada seluruh karyawan juga menjadi prioritas
utama dalam memitigasi risiko operasional. Bank juga setiap tahunnya
melakukan stress testing dengan skenario-skenario yang mungkin
dapat terjadi seperti pemogokan karyawan, frekuensi kesalahan yang
semakin sering terjadi, dan lain-lain.
Untuk perhitungan kecukupan modal, Bank menggunakan metode
Pendekatan Indikator Dasar dalam menghitung ATMR (Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko operasional sesuai dengan
SEBI No. 11/3/DPNP/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang
Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan
Pendekatan Indikator Dasar (PID).
Risiko kePaTuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/ atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku.
Bank senantiasa memastikan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan
telah mematuhi atau sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku. Pengawasan risiko kepatuhan dilakukan
secara komprehensif dan berkelanjutan oleh Divisi Kepatuhan
dengan menempatkan Koordinator Kepatuhan di setiap unit bisnis
Bank. Koordinator Kepatuhan mengawasi setiap aktivitas di unit
bisnisnya masing-masing dan memastikan setiap aktivitas yang
dilakukan tidak melanggar peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Pengawasan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi
Kepatuhan dan dipantau lansung oleh Direktur yang Membawahkan
Fungsi Kepatuhan.
Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan mengembangkan
peran pengendalian internal yang independen di setiap unit bisnis.
risk owner by coordinating with operational risk officer.
The results of RCSA assess whether existing controls
are adequate and run effectively to address potential
operational risk which is likely to occur so as to provide
effective and accurate solutions. RCSA parameter is
always renewed based on the guidelines and instructions
from Resona Bank Ltd., Japan.
The risk culture for the Bank is fundamental in managing the
operational risk. Therefore, the Bank will continue to build
awareness on the importance of risk culture to all employees,
while also enhancing the capability to identify potential risks and
monitoring mechanisms against existing risks. Among them is by
organizing operational risk forum wherein employees at all levels
can participate continuously. In addition, the continuous training in
line with the required competences to all employees also becomes
the main priority in mitigating the operational risks. Every year, Bank
conduct the stress testing with the scenario which possibly happen,
such as employee strike, error frequency that often occurs, etc.
To calculate the capital adequacy, the Bank adopts Basic Indicator
Approach in calculating Risk Weighted Assets (RWA) for operational
risks in line with SEBI No. 11/3/DPNP/2009 dated January 27,
2009 regarding the Calculation of RWA by using Basic Indicator
Approach (PID).
coMPliance Risk
Compliance risk is a risk which occurs when the Bank does not
comply with and/ or perform as required by the prevailing law and
regulation.
The Bank constantly ensures that all activities conducted have been
in accordance with the applicable law and regulations. Compliance
risk monitoring is comprehensively and continuously carried out at
Compliance Division by assigning a Compliance Leader in every
business unit of the Bank. Compliance Leader shall oversee the
activities conducted in each business units and ensures that all
activities conducted do not violate the applicable law and regulations.
Compliance risk monitoring is conducted by Compliance Division
under direct supervision of the Director in Charge for Compliance
Function.
Compliance risk is managed by developing the roles of independent
internal control in every business unit. Furthermore, the Bank
83
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Selain itu, Bank menetapkan kebijakan dan prosedur internal sebagai
pedoman kerja dalam mengelola risiko kepatuhan guna memastikan
bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
mengembangkan budaya kepatuhan, Bank melakukan sosialisasi
atas peraturan-peraturan yang baru dikeluarkan baik oleh regulator
maupun oleh manajemen sepanjang tahun melalui forum kepatuhan
yang diselenggarakan setiap bulan.
Risiko hukuM
Risiko hukum merupakan risiko yang timbul akibat tuntutan hukum
dan/ atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber dari
lemahnya perikatan yang dilakukan Bank, adanya perubahan
peraturan perundang-undangan sehingga menyebabkan transaksi
yang dilakukan oleh Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan
yang ada dan berpotensi mengakibatkan proses litigasi.
Bank memberikan perhatian khusus atas pengelolaan risiko hukum
guna mengantisipasi timbulnya risiko hukum dan meminimalkan
dampaknya. Proses pengawasan secara langsung dilakukan oleh Unit
Legal guna memastikan bahwa hal-hal yang berpotensi menimbulkan
risiko hukum sudah dikelola dengan baik.
Adapun bentuk pengawasan atas risiko hukum dengan memastikan
segala bentuk perjanjian dan kontrak yang dimiliki oleh Bank dapat
melindungi kepentingan Bank melalui kajian berkala terhadap
dokumen-dokumen hukum dengan pihak ketiga. Selain itu, Unit Legal
juga melakukan pemantauan terhadap proses litigasi yang sedang
terjadi maupun yang berpotensi menimbulkan risiko hukum di masa
yang akan datang.
Risiko sTRaTejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Bank senantiasa memastikan rencana strategis jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang Bank telah memperhatikan
dan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank
secara internal dengan memperhatikan peluang dan ancaman atas
situasi eksternal. Dengan perencanaan strategis tersebut, Bank
berkeyakinan dapat menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dengan
memperhatikan potensi risiko yang ada sehingga menghasilkan
pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Pengawasan risiko stratejik secara efektif dilakukan oleh Divisi
Planning dengan melakukan pemantauan terhadap pencapaian
rencana bisnis Bank atas setiap unit bisnis setiap bulannya. Untuk
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dan ketidaktepatan
establishes internal policies and procedures as work guidelines in
managing compliance risk to ensure that all activities conducted by
the Bank are in accordance with the prevailing rules and regulations.
In developing compliance culture, the Bank conducts socialization
of new regulations published by the regulator and the management
throughout the year by compliance forum which is held once a
month.
legal Risk
Legal risk is a risk due which arises from lawsuits and/ or weaknesses
of juridical aspects attributed from the weakness of agreement which
done by the Bank, changes in regulation so as to cause the Bank’s
transcations become inconsistent with the prevailing regulations and
thus may lead to litigation.
The Bank pays special attention on legal risk management to
anticipate the emergence of legal risk and minimize the impact. Direct
supervision is conducted by Legal Unit to ensure that all matters
which may generate legal risk have been thoroughly managed.
The legal risk monitoring is carried out by ensuring that all types
of Bank’s contract and agreement can protect the Bank’s interests
through constant review of legal documents with the third party.
Furthermore, the Legal Unit also monitors the existing litigation
process or those which may cause legal risks in the future.
sTRaTegic Risk
Strategic risk is the risk which occurs due to inaccurate formulation
and/or implementation of a strategic decision and the failure in
anticipating the changes in business environment.
The Bank endeavours to ensure that the short-term, medium-
term, and long-term strategic plans have covered and considered
the internal strength and weaknesess of the Bank by taking into
account the opportunities and threats on external situations. With the
strategic planning, the Bank believes that it will be able to maintain
the sustainable growth by taking into consideration the existing risk
potentials in order to produce sustainable growth and improve the
corporate value.
An effective strategic risk supervision is conducted by Planning
Division by monitoring the Bank’s business plan achievements on
every business unit every month. In order to mitigate the negative
impacts possibilities and inaccuracy in strategic plans due to the
84
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
dalam rencana strategis karena perubahan lingkungan bisnis, baik
internal maupun eksternal, maka Bank senantiasa melakukan kajian
dan melakukan penyesuaian terhadap rencana strategis Bank dengan
proses yang transparan dengan melibatkan unit bisnis yang terkait.
Risiko RePuTasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Dalam rangka pengelolaan risiko reputasi, proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko reputasi dilakukan
secara konsisten oleh Divisi Planning, terutama untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pemberitaan negatif (negative publicity). Bank
telah memiliki kebijakan internal berupa Manual Komunikasi Intern
dan Ekstern untuk menjaga kebenaran dan kesinambungan informasi
yang disampaikan, baik kedalam maupun keluar Bank.
Bank senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap semua
bentuk keluhan nasabah sebagai bentuk dari komitmen Bank untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah yang secara otomatis
dapat meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan atas risiko
reputasi.
Penanganan kredit bermasalah di Bank Resona Perdania
dilaksanakan dengan mengacu pada peraturan yang berlaku baik
peraturan internal Bank maupun peraturan eksternal terkait seperti
Peraturan Bank Indonesia dan peraturan terkait lainnya serta tetap
memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Untuk proses penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah,
secara garis besar menjadi tanggung jawab dari Seksi Pengawasan
dan Penyelamatan Kredit.
Pada tahun 2014, Bank telah berhasil mempertahankan Non-
Performing Loan (NPL) pada tingkat yang cukup baik dengan
menggunakan kombinasi perbaikan disiplin Early Warning System,
kualitas underwriting bisnis yang lebih baik, pengidentifikasian kredit
bermasalah berdasarkan segmen usaha yang telah dilaksanakan
secara tepat dan cermat oleh Seksi Pengawasan dan Penyelamatan
Kredit dalam melakukan penagihan atas kredit/ aktiva bermasalah.
Penanganan kRediT BeRMasalahhandling of non-performing Loan
change in both internal and external business environment, the Bank
constantly reviews and adjusts its strategic plans with transparent
process by involving all related business units.
RePuTaTion Risk
Reputation risk is the risk due to declining levels of stakeholders’
trust, which is derived from the negative perception toward the Bank.
In order to manage reputation risk, identification process,
measurement, supervision, and control of reputation risk are
consistently performed by Planning Division, particularly for matters
related to negative publicity. The Bank has internal policy with
Internal and External Communication Manual to maintain the validity
and sustainability of information delivered to parties inside and
outside the Bank.
The Bank pays great attention to all customer’s complaints as
a commitment to provide excellent services to the customers
which automatically may minimize potential impacts for reputation
risk.
The handling of non-performing loan in Bank Resona Perdania is
conducted by referring to the prevailing regulation, both from the
Bank’s internal regulation and related external regulation such as
Bank Indonesia Regulation and other related regulations and also still
considering the good corporate governance principles. For handling
and settling the non-performing loan, the Bank has assigned the
responsibilities to Credit Monitoring and Recovery Section.
In 2014, the Bank successfully maintained the Non-Performing
Loan (NPL) at a relatively good level by using the combination on
improvement on Early Warning System discipline, better quality
of business underwriting, identification of non-performing loan
based on business segments which were conducted accurately
and meticulously by Credit Monitoring and Recovery Section in
collection of non-performing loan/ assets.
85
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Penyusunan kebijakan serta prosedur pengawasan dan penyelamatan
kredit yang spesifik untuk masing-masing bisnis yang dibentuk
melalui kerjasama dengan divisi-divisi lain yang terkait.
Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit
Untuk memaksimalkan fungsi kerja dalam rangka mengawasi dan
menyelamatkan suatu kredit bermasalah maka Bank melakukan
pemisahan fungsi kerja pada Seksi Pengawasan dan Penyelamatan
Kredit. Pemisahan tersebut bertujuan agar Seksi Pengawasan dan
Penyelamatan Kredit dalam melakukan analisa terhadap debitur yang
masuk kategori pemantauan dapat memberikan rekomendasi yang
independen. Selain itu pemisahan fungsi kerja juga bertujuan agar
masing-masing fungsi kerja menjadi lebih fokus serta lebih efektif dan
efisien. Pemisahan fungsi kerja tersebut adalah sebagai berikut:
• Fungsi Pemantauan dan Analisa
Pada fungsi ini, unit kerja melakukan pemantauan dan
melaporkan perkembangan pengelolaan debitur terkait
kepatuhan terhadap persyaratan kredit, melakukan analisa
kinerja debitur tertentu dan membuat suatu rekomendasi serta
kemudian menyampaikan rekomendasi tersebut kepada Direksi.
• Fungsi Pemulihan dan Penyelesaian
Sebagai tindak lanjut atas rekomendasi pada tahap pemantauan
dan analisa, maka unit kerja pemulihan dan penyelesaian
kemudian melakukan proses penyelamatan dan/ atau
penyelesaian kredit sesuai dengan arahan dan persetujuan dari
Direksi. Setelah itu unit kerja tetap memonitor debitur tersebut
dan melaporkan setiap perkembangan atas debitur tersebut.
Untuk dapat menyelesaikan kredit bermasalah dapat dilakukan
dengan cara penagihan, restrukturisasi kredit, pengambilalihan
dan penjualan agunan, proses litigasi melalui pengadilan serta
mengelola dengan maksimal seluruh aset yang telah diambil alih.
Pengelolaan aktiva yang bermasalah dilakukan secara terpisah
dari tugas Divisi Business Development yaitu dikelola oleh Seksi
Pengawasan dan Penyelamatan Kredit.
The formulation of specific policies and procedures for credit
monitoring and recovery in each business is carried out in
collaboration with the related divisions.
Credit Monitoring and Recovery Section
To maximize the work function in order to monitor and recover
non-performing loan, the Bank has separated the work function on
the Credit Monitoring and Recovery Section. The separation aims
in analyze of the debtors on monitored category they will provide
independent recommendation. Moreover, the separation of work
function also aims to make each work function becomes more
focused, effective, and efficient. The separation of work functions
are as follow:
• Monitoring and Analysis Function
In this function, work unit monitors and reports the progress
of debtors management related to the compliance of credit
requirements, conducts the analysis of certain debtors’
performance and make recommendations and submit the
recommendation to the Board of Directors.
• Recovery and Settlement Function
As a follow-up of the recommendation on monitoring and
analysis phase, recovery and settlement work unit continues
the process by conducting credit recovery and/or settlement
in accordance with the recommendation and approval from the
Board of Directors. Afterwards, the work unit shall continue to
monitor and report the development of the debtors. To settle the
non-performing loan, there are several approaches including
by means of collection, loan restructuring, collateral take-over
and sales, and litigation process through the law court and
optimally manage all assets that was taken over.
Non-performing asset management is conducted separately from
Business Development Division duties but it managed by Credit
Monitoring and Recovery Section.
86
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
PeRanan sisTeM Teknologi infoRMaTika dalaM sisTeM infoRMasi ManajeMen
Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu akan mengubah
bisnis Bank dengan semakin mempermudah dan memperluas
layanan kepada nasabah dalam melakukan transaksi. Oleh karena
itu Bank dituntut untuk senantiasa memperbarui dan meningkatkan
teknologinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan tetap
memperhatikan keamanan nasabah dalam melakukan transaksinya.
Selain itu pengembangan teknologi diharapkan dapat memberikan
nilai tambah bagi Bank dalam mengefisienkan kegiatan operasionalnya
dan juga mendukung bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan profil
Bank.
sisTeM Teknologi infoRMasi Bank Resona PeRdania
Pengembangan teknologi informasi Bank pada tahun sebelumnya
diarahkan pada pengembangan aplikasi Internet Banking untuk
memastikan layanan tersebut dapat berjalan seiring dengan
perubahan bisnis dan teknologi, penggantian aplikasi yang
ditetapkan oleh pihak regulator dan pemerintah serta pengembangan
infrastruktur TI dengan membuat rencana penggantian produk TI
untuk jangka pendek, menengah dan panjang serta penyediaan
backup atas produk TI yang penting bagi Bank.
Dalam peningkatan kualitas dari sumber daya manusia TI, Bank
memberikan pelatihan kepada personel di Divisi Sistem dalam
mengelola suatu proyek atau penyelesaian suatu isu agar
pengembangan suatu proyek TI dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan dan juga agar isu-isu terkait TI dapat diminimalkan
dengan manajemen TI yang baik. Selain itu untuk meminimalkan
risiko terkait dengan TI dan peningkatan kualitas TI, Bank melakukan
pemisahan Divisi Sistem menjadi Divisi Operasional Sistem dan
Divisi Pengembangan Sistem sehingga divisi yang ada dapat lebih
fokus sesuai dengan tugasnya dan saling melengkapi.
Rencana Pengembangan Teknologi Informasi pada tahun 2015
Adapun rencana stratejik Teknologi Informasi untuk tahun 2015
meliputi hal-hal berikut:
- Memastikan perubahan-perubahan aplikasi yang telah
ditetapkan oleh pihak regulator dan pemerintah dapat
diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
- Mengimplementasikan penggantian aplikasi Internet
Banking untuk mengoptimalkan transaksi oleh nasabah,
efisiensi pada operasional Bank dan juga untuk
menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam
bisnis, aplikasi terkait dan teknologi.
- Melakukan review atas kebutuhan bisnis untuk masa kini dan
masa yang akan datang untuk memastikan pengembangan
TI yang merupakan pendukung operasional dan bisnis Bank
dapat berjalan secara tepat guna.
Teknologi infoRMasiinformation Technology
The Role of infoRMaTion Technology sysTeM in ManageMenT infoRMaTion sysTeM
Technology development over the time will change the Bank’s
business by facilitating and expanding services to customers in doing
transaction. Therefore, it is essential for the Bank to continue updating
and improving its technology to fulfill its need by considering the
customers security in doing transactions. Furthermore, technology
development is expected to create an added value for the Bank to
make the operational activities more efficient while also supporting
the business according to the Bank’s needs and profiles.
infoRMaTion Technology sysTeM in Bank Resona PeRdania
In the previous year, information technology development in the
Bank was focused on development of Internet Banking application
to ensure that the service can in line with the changed of business
and technology, the change of application set by regulators and
government and also IT infrastructure development by formulating
plan to replace IT products for short, medium, and long term and
providing backup for the important IT product of the Bank.
In respect to quality improvement of IT manpower, the Bank
conducted trainings for the personnel in System Division in managing
a project or solving an issue so that an IT project can run as planned
and any issues related to the IT can be mitigated with a good IT
management. In addition, to minimize the risk related with IT and IT
quality improvement, the Bank split the System Division into System
Operational Division and System Development Division, therefore
those divisions can be more focused to its duties and complement
each other.
IT Development Plan in 2015
For 2015, the Bank has Information Technology strategic plan as
follow:
- Ensure that any application changes which is set by the
regulators and government can be implemented on time
in accordance to the determined schedule.
- Implement the replacement of Internet Banking application
to optimize customers transactions, the Bank’s operational
efficiency and also to conform with the changes in
business, related applications, and technology.
- Review the business needs in the present and future to
ensure that IT development which support the Bank’s
operational and business can run appropriately.
87
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
- Meningkatkan sumber daya manusia untuk meningkatkan
kualitas TI di masa yang akan datang melalui perencanaan
dan pengelolaan proyek TI yang jelas dan baik.
- Pengkinian sistem operasi dan software yang digunakan
untuk menjamin kelangsungan operasional TI.
- Peningkatan kualitas dan perangkat jaringan dengan
penyediaan backup yang memadai dan teruji.
suMBeR daya Manusiahuman Resources
Sumber Daya Manusia (SDM) selalu menjadi salah satu modal utama
bagi Bank Resona Perdania untuk mencapai sasaran bisnis, visi, dan
misinya. Mengingat pentingnya proses ini sebagai bagian integral
dari strategi dan kebijakan besar perusahaan untuk meningkatkan
nilai dan kinerja perusahaan, maka Bank terus melakukan berbagai
pengembangan SDM secara terencana dan terkoordinir yang
ditujukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan kompetensi
setiap karyawan dalam rangka memberikan kontribusi optimal dan
memastikan tercukupinya kebutuhan pegawai di seluruh jenjang
organisasi. Fokus Bank adalah mewujudkan sumber daya manusia
yang berintegritas, berkompeten dan profesional, serta berdedikasi
tinggi bagi pertumbuhan Bank.
RekRuTMen
Sejalan dengan arah sasaran pertumbuhan bisnis Bank, proses
perekrutan memiliki peran yang sangat penting sebagai upaya untuk
memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas
pada saat yang tepat. Proses perekrutan dilakukan secara selektif
dan teroganisir dengan melibatkan para penanggungjawab dari
Divisi, Seksi, dan Cabang sebagai pengguna (user) sejak awal proses
penerimaan pegawai hingga tahap wawancara untuk mendapatkan
calon pegawai yang potensial, kompeten, dan sesuai dengan
kebutuhan Bank. Pencarian kandidat dilakukan melalui berbagai
sumber eksternal dan internal dengan memberikan paket remunerasi
dan benefit yang kompetitif sesuai standar industri perbankan di
Indonesia.
koMPosisi Pegawai
Pada tahun 2014, Bank Resona Perdania melakukan penambahan
jumlah karyawan seiring dengan perkembangan usahanya. Adapun
penambahan tersebut didominasi oleh karyawan untuk jenjang
jabatan staf dengan tingkat pendidikan sarjana.
- Improve the human resources to improve IT quality in the
future through a clear and good IT project planning and
management.
- Updating the operation system and software to ensure IT
operational sustainability.
- Improving the quality and network devices by providing
adequate and tested backup.
Human Resources (HR) always become one of the main assets
for Bank Resona Perdania to achieve its business target, vision
and mission. Considering the importance of this process as an
integral part from company’s strategy and major policy to improve
its values and performance, the Bank continues to do various HR
development in a planned and coordinated way which aims to
improve and enhance the competencies of every employee in order
to provide optimal contribution and to ensure the fulfill employee’s
needs at all organization level. The Bank’s focus is to create the
human resources which have integrity, competent, and professional
and highly dedicated to the Bank’s growth.
RecRuiTMenT
In line with the Bank’s business growth, recruitment has a very
important role to ensure the availability of quality manpower on the
right time. Recruitment is carried out selectively and systematically by
involving the person in charge from Division, Section, and Branches
as users from the beginning of recruitment process until interview
stage to obtain potential and competent employees in accordance
with the Bank’s needs. The recruitment process is carried out in
various external and internal sources by providing a competitive
remuneration and benefit package in accordance with the standards
of banking industry in Indonesia.
eMPloyee coMPosiTion
In 2014, Bank Resona Perdania recruited more employees in
line with the business growth. The addition of new employees is
dominated by employees at staff level with bachelor degree.
88
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Hingga 31 Desember 2014, jumlah karyawan Bank Resona Perdania
tercatat mencapai 309 orang dengan rincian posisi, pendidikan,
status, dan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Employee Composition Based on Position
Employee Composition Based on Status
Employee Composition Based on Gender
Employee Composition Based on Education
Komposisi Pegawai Berdasarkan Posisi
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
PosisiPosition
2014 % 2013 %
Komisaris / Commissioner 3 0.97 4 1.30
Direktur / Director 6 1.94 7 2.28
Komite / Committee 3 0.97 2 0.65
Pejabat eksekutif / Executive Officer 21 6.80 20 6.52
Staf / Staff 276 89.32 274 89.25
Jumlah / Total 309 100.00 307 100.00
Status Status
2014 % 2013 %
tetap / Permanent 256 82.85 249 86.64
Kontrak / Contract 47 15.21 53 13.65
Outsource 6 1.94 5 1.71
Jumlah / Total 309 100.00 307 100.00
Jenis Kelamin Gender
2014 % 2013 %
Pria / Male 256 82.85 249 86.64
Wanita / Female 47 15.21 53 13.65
Jumlah / Total 309 100.00 307 100.00
PendidikanEducation
2014 % 2013 %
<SMa / <Senior High School 41 13.27 47 15.31
D1-D3 / D1-D3 42 13.60 48 15.64
S1 / Bachelor Degree 203 65.69 194 63.19
S2 / Master Degree 23 7.44 18 5.86
Jumlah / Total 309 100.00 307 100.00
As of December 31, 2014, the number of employees of Bank
Resona Perdania is 309 employees with profiles based on the
position, education, status and gender as follow:
89
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
PelaTihan dan PengeMBangan Pegawai
Bank menyadari bahwa keberhasilan operasional dan keuangan
secara berkelanjutan sangat tergantung dari tim SDM yang unggul
dan kompeten. Didasarkan pada pemikiran tersebut, pelatihan dan
pengembangan pegawai di Bank dilaksanakan secara komprehensif
dan berkesinambungan sesuai kebutuhan dan mengacu pada
standar operasional Bank. Untuk membangun perangkat SDM
yang selaras dengan pencapaian sasaran bisnis, produktivitas dan
perbaikan efisiensi, Bank juga menitikberatkan pada pemberdayaan
dan peningkatan produktivitas kerja secara merata dan tepat sasaran
berdasarkan satuan fungsi operasional masing-masing divisi. Hal ini
terbukti dengan cakupan program pelatihan dan pengembangan yang
disesuaikan dengan fungsi kerja dan kompetensi setiap pegawai.
Bank memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pegawai
untuk meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan yang
diselenggarakan. Rangkaian program pelatihan dan pengembangan
SDM dilakukan secara internal dan eksternal dengan melibatkan
konsultan dan pengajar yang kompeten di bidangnya. Adapun
jenis pelatihan dimaksud meliputi pelatihan mengenai pengetahuan
perbankan, pelatihan untuk meningkatkan managerial skill, pelatihan
technical skill yang sesuai keahlian fungsi kerja, pelatihan manajemen
risiko, dan pelatihan lainnya yang diperlukan sehingga dapat
mendukung dan meningkatkan pengetahuan dan skill pegawai dalam
bekerja.
Selain itu, karena Bank Resona Perdania merupakan salah satu
bank campuran antara Indonesia dengan Jepang, maka Bank
menyelenggarakan pelatihan Hou Ren Sou; sebuah pelatihan yang
bertujuan agar pegawai memahami budaya kerja Jepang dalam
membuat laporan, berkonsultasi dan berdiskusi secara efektif dan
efisien.
Khusus untuk Sertifikasi Manajemen Risiko, tercatat total jumlah
karyawan yang telah lulus ujian Sertifikasi Manajemen Risiko sampai
dengan periode tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Tingkat Sertifikat
Certificate Level
Level I Level II Level III Level Iv Level v Total
Jumlah Karyawan/ Total Employee 53 28 56 36 11 184
eMPloyee TRaining and deVeloPMenT
The Bank realizes that the continued success in operational and
financial aspects relies greatly on excellent and competent HR team.
Based on the thought, employee training and development programs
in the Bank are conducted comprehensively and consistently based
on requirement and refers to the Bank’s operational standards.
To build human resources which conforms to the achievement of
business targets, productivity, and efficiency improvement, the
Bank also emphasizes on empowerment and work productivity
improvement equally and accurately based on respective operational
task force in each division. It is reflected in the scope of training and
development programs which are adjusted with work function and
competences of each employee.
The Bank gives equal opportunities for all employees to improve their
competencies through various trainings. Human resources training
and development programs are conducted internally and externally
by involving competent consultant and mentor in their field. The
types of training include trainings on banking knowledge, trainings
to improve managerial skill, technical skill trainings in line with work
function expertise, risk management trainings, and other necessary
trainings so as to support and enhance employees’ knowledge and
skill.
Furthermore, because Bank Resona Perdania is a joint-venture bank
between Indonesia and Japan, the Bank held Hou Ren Sou trainings;
trainings which aims for employees to understand Japanese work
culture in making reports, consult and discuss effectively and
efficiently.
Especially for Risk Management Certification, the total number of
employees who has passed Risk Management Certification test for
2014 is as follow:
90
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Tanggung jawaB sosial PeRusahaan dan PRogRaM edukasi PeRBankan
Corporate Social Responsibility and Banking education program
kegiaTan Tanggung jawaB sosial PeRusahaan
Dilandasi pemikiran bahwa Bank bukan hanya entitas yang
menjalankan usaha di tengah masyarakat tapi juga bagian dari
masyarakat itu sendiri, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) tumbuh menjadi komitmen
utama bagi Bank Resona Perdania untuk menciptakan keseimbangan
dan hubungan yang harmonis antara kesinambungan usaha dan
wujud apresiasi Bank pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Dalam perspektif yang lebih luas, Bank juga memaknai pelaksanaan
CSR sebagai upaya untuk turut andil dalam pembangunan ekonomi
demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pada tahun 2014, Bank Resona Perdania telah melakukan rangkaian
kegiatan CSR sebagai berikut:
- Pemberian Beasiswa kepada Mahasiswa Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya – Program Studi Jepang,
Universitas Indonesia
Pada tanggal 19 Maret 2014, Bank Resona Perdania
kembali memberikan bantuan beasiswa kepada Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya untuk Program Studi Jepang,
Universitas Indonesia. Beasiswa yang diberikan mencakup
biaya operasional pendidikan, dana kesejahteraan fasilitas
mahasiswa dan uang saku diberikan kepada 7 (tujuh)
mahasiswa berprestasi.
- Pemberian Donasi kepada Jakarta Japan Club (JJC)
– Little League Baseball Club
Pada tanggal 9 Mei 2014, Bank memberikan donasi
kepada Jakarta Japan Club (JJC) untuk berpartisipasi
dalam Little League Asia Pacific Tournament. Turnamen
bisbol yang diadakan di Filipina ini diikuti oleh 52 peserta
dan JJC mendapatkan juara ke-3 untuk kategori usia di
bawah 12 tahun serta mendapatkan juara ke-5 untuk
kategori usia di bawah 14 tahun. JJC - Little League
Baseball Club merupakan Tim Nasional Indonesia dan
telah berusaha dengan maksimal pada turnamen tersebut
untuk membawa nama bangsa Indonesia.
- Pemberian Donasi yang Berkolaborasi dengan
Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI)
Pada tanggal 9 Juni 2014, Bank Resona Perdania
berpartisipasi dalam memberikan donasi dalam kegiatan
“PPBI Charity Golf untuk Wisma Jompo” yang bekerjasama
dengan PPBI. Bantuan dana amal ini diberikan kepada
Posyandu Lansia “Samara”, Pondok Pinang, Jakarta
Selatan dan Panti Sosial Tresna Werdha “Budi Mulia”,
Jakarta Timur dengan jumlah bantuan masing-masing
sebesar Rp15 juta.
- Pemberian Donasi yang Berkolaborasi dengan PT
East Jakarta Industrial Park
Sebagai salah satu office tenant pada PT East Jakarta
coRPoRaTe social ResPonsiBiliTy acTiViTies
Essentially, the Bank has never been only an entity which run business
in the community but rather the part of it. As such, Corporate Social
Responsibility (CSR) grows into a key commitment for Bank Resona
Perdania to create balance and harmonious relationship between
business sustainability and Bank’s appreciation to the community
and its surrounding environment. On a broader perspective, Bank
also defines CSR implementation as an attempt to participate in
building economiy to improve quality life of community.
In 2014, Bank Resona Perdania has conducted numerous CSR
activities detailed as follow:
- Scholarship Program for Students of Faculty
of Humanities – Japanese Studies Program,
University of Indonesia
On March 19, 2014, Bank Resona Perdania provides
another scholarship to the Faculty of Humanities,
Japanese Studies Program, University of Indonesia. The
scholarship which includes tuition, health insurance,
and allowances is provided for 7 (seven) students with
excellent academic records.
- Donation to Jakarta Japan Club (JJC) – Little
League Baseball Club
On May 9, 2014, the Bank made donation to Jakarta Japan
Club (JJC) to participate in Little League Asia Pacific
Tournament. The baseball tournament which took place
in Philiphine featured 52 participants and JJC won a third
place for category of under 12 years old and fifth place
for category of under 14 years old. JJC – Little League
Baseball Club is Indonesian national team and has given
their best in the tournament to represent Indonesia.
- Donation in collaboration with Association of
Bank Indonesia Retiree (PPBI)
On June 9, 2014, Bank Resona Perdania took part in
making donation in “PPBI Charity Gold for Nursing
Homes” event in collaboration with PPBI. The charity fund
was donated to Senior Health Center “Samara”, Pondok
Pinang, South Jakarta and Social Institution Tresna
Werdha “Budi Mulia”, East Jakarta which was amounted
to Rp15 million respectively.
- Donation in collaboration with PT East Jakarta
Industrial Park
As one of the office tenants in PT East Jakarta Industrial
91
PT Bank Resona Perdania | 2014 Annual Report
Industrial Park (EJIP), Cikarang, pada tanggal 25 Juni
2014, Bank Resona Perdania berpartisipasi dalam
kegiatan CSR yang bekerjasama dengan PT EJIP. Acara
penyerahan donasi tersebut diberikan oleh PT EJIP dalam
bentuk peralatan sekolah kepada 2.481 siswa yang terdiri
dari 5 (lima) Sekolah Dasar Negeri di Desa Sukaresmi.
Pelaksanaan sumbangan yang dilakukan berjalan dengan
baik dan mendapatkan respon yang positif.
- Pemberian Beasiswa kepada Institut Manajemen
Koperasi Indonesia (IKOPIN), Bandung
Pada tanggal 17 Oktober 2014, Bank Resona Perdania
juga kembali memberikan bantuan beasiswa kepada
IKOPIN, Jatinangor, Bandung. Beasiswa ini diberikan
secara penuh kepada 2 (dua) mahasiswa berprestasi.
- Pemberian Dana CSR kepada Universitas Palangka
Raya, Kalimantan Tengah
Pada tanggal 3 November 2014, Bank Resona Perdania
memberikan bantuan dana kepada Universitas Palangka
Raya, Kalimantan Tengah, sebesar Rp50 juta dalam
rangka mendukung Green Campus Program. Bantuan
dana tersebut akan digunakan untuk pengumpulan benih
tanaman, penyemaian benih, event ceremonial, pendidikan
lingkungan dan penanaman pohon.
edukasi PeRBankan dan liTeRasi keuangan
Bank Resona Perdania menilai pendidikan dan pengetahuan
perbankan sebagai elemen penting yang berperan pesar dalam
kemajuan perekonomian nasional secara khusus dan pembangunan
bangsa secara umum. Karena itu, Bank secara aktif mendukung
penuh upaya pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang
perbankan yang juga selaras dengan kampanye program edukasi
perbankan “Ayo ke Bank” yang dicanangkan dan diprakarsai oleh Bank
Indonesia. Sebagai bentuk dukungan tersebut, Bank melaksanakan
program edukasi perbankan secara periodik melalui sosialisasi
langsung kepada masyarakat luas dalam komunitas maupun institusi
pendidikan. Dengan semua upaya ini, Bank berharap mampu
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat produk
dan jasa perbankan sekaligus membangun minat masyarakat pada
perbankan (Bank Minded Awareness) dan meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai aspek kehati-hatian dalam bertransaksi.
Sepanjang tahun 2014, Bank telah menyelenggarakan beberapa
kegiatan dalam rangka edukasi perbankan sebagai berikut:
- Program Edukasi Perbankan kepada Orang Tua
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melati, Lebak
Bulus, Jakarta Selatan
Pada tanggal 3 Juni 2014, Bank Resona Perdania
menyelenggarakan Program Edukasi Perbankan kepada
Park (EJIP), on June 25, 2014, Bank Resona Perdania
joined PT EJIP to conduct CSR activities. The donation
comprised of school supplies to 2,481 students which
consist of 5 (five) Public Elementary School in Sukaresmi
Village. The event run well and received positive response.
- Scholarship Program for Indonesia Cooperative
Management Institute (IKOPIN), Bandung
On October 17, 2014, Bank Resona Perdania provided
scholarship to IKOPIN, Jatinangor, Bandung. The full
scholarship is provided for 2 (two) students with excellent
academic records.
- CSR Fund to Palangka Raya University, Central
Kalimantan
On November 3, 2014, Bank Resona Perdania made
donation to Palangka Raya University which was
amounted to Rp50 million to support Green Campus
Program. The donation will be used to buy seeds,
seeding, event ceremonial, environmental education, and
tree planting.
Banking educaTion and financial liTeRacy
Bank Resona Perdania considers that banking education and
knowledge remain the vital aspects which have important role in the
national economy in particular and nation development in general.
Therefore, the Bank actively provides full support to broaden the
comunity’s knowledge in banking which is also in accordance with
banking education program campaign “Ayo ke Bank” which is set
and initiated by Bank Indonesia. To demonstrate its support, the
Bank has conducted regular banking education program through
direct presentation ot general public in both the certain community
and educational institutions. By doing these, the Bank expects to
boost the community’s understanding on the benefit of banking
product and services while also building Bank Minded Awareness
and enhance public awareness on the prudential principles in doing
transactions.
Throughout 2014, the Bank has conducted several activities in
regard to banking education as follows:
- Banking Education Program for Parents of
Playgroup (PAUD) Melati, Lebak Bulus, South
Jakarta
On June 3, 2014, Bank Resona Perdania held Banking
Education Program for Parents of Playgroup (PAUD)
92
PT Bank Resona Perdania | Laporan Tahunan 2014
Orang Tua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melati,
Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pada kegiatan ini Bank
memberikan pengetahuan seputar produk dan jasa
bank umum, pengertian APU-PPT dan mengenai literasi
keuangan. Pelaksanaan edukasi ini berjalan dengan
baik di mana peserta yang hadir cukup antusias dalam
mendengarkan penjelasan dan memberikan pertanyaan.
Pada kesempatan ini juga, Bank juga menyerahkan 3 (tiga)
buah permainan outdoor untuk mendukung proses belajar
anak-anak di PAUD Melati.
- Program Edukasi Perbankan kepada Anggota
Majelis Ta’lim Masjid Al-Kahfi, Bandung
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Bank Resona Perdania
Kantor Cabang Bandung menyelenggarakan Program
Edukasi Perbankan dengan tema “We Care, Together and
Sharing Knowledge” kepada Anggota Majelis Ta’lim Masjid
Al-Kahfi, Bandung. Pada kegiatan ini Bank memberikan
pengetahuan seputar produk dan jasa bank umum,
pengertian APU-PPT dan mengelola keuangan keluarga.
Kegiatan yang dihadiri 35 peserta ini, berjalan dengan baik
di mana peserta cukup antusias dalam mendengarkan dan
memberikan pertanyaan. Selain itu, sebagai bentuk CSR,
Bank menyerahkan 1 (satu) buah kamera digital untuk
mendokumentasikan kegiatan di Majelis Ta’lim.
Melati, Lebak Bulus, South Jakarta. In this activity, the Bank
shares knowledge on product and services of commercial
banks, definition of AML-CFT and about financial
literacy. The program run well in which the participants
looked enthusiastic in listening to the explanation and
asking questions. On the same occassion, the Bank
also donated 3 (three) sets of outdoor games to support
learning process of children in PAUD Melati.
- Banking Education program for Members of
Majelis Ta’lim Al-Kahfi Mosque, Bandung
On October 31, 2014, Bank Resona Perdania Bandung
Branch held Banking Education Program with “We Care,
Together, and Sharing Knowledge” theme to Members of
Majelis Ta’lim Al-Kahfi Mosque, Bandung. In this activity,
the Bank shares knowledge on product and services
of commercial banks, definition of AML-CFT and about
family financial management. The event which was
attended 35 participants, run well in which the participants
looked enthusiastic in listening to the explanation and
asking questions. On the same occassion, the Bank also
donated 1 (one) digital camera to document activities in
Majelis Ta’lim.
top related