tazkiyatun nafsi
Post on 30-Jun-2015
280 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKSUD TAZKIYATUN NAFSI
Secara bahasa , Tazkiyyatun Nafsi bererti membersihkan atau menyucikan , atau
menumbuhkan atau mengembangkan . Sedangkan secara istilah Tazkiyatun Nafs
bererti menyucikan hati dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji .
Sarana Tazkiyatun Nafs adalah melalui ibadah dan berbagai amal baik . Sedangkan
hasilnya adalah akhlak yang baik kepada ALLAH dan pada manusia , serta
terpeliharanya anggota badan, senantiasa dalam batas-batas syari’at ALLAH SWT.
TAZKIYATUN NAFSI
Menyucikan
MembersihkanMengembang
Menumbuhkan
CARA –CARA MEMBERSIHKAN
JIWA OLEH USTAZ AHMAS FAIZ
Tazkiyyatun Nafsi termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul Hal ini
sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam firman-Nya berikut ini:
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada
mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2]
: 129).
Di dalam beberapa ayat juga dijelaskan, antara lain pada surat Al-Baqarah [2] ayat 151,
surat Ali Imran [3] ayat 164, surat Al-Jumu’a [62] ayat 2, dan surat An-Nazi’at [79] ayat
1.Tazkiyyatun Nafsi yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:
Tadzkiir : Terhadap ayat-ayat ALLAH di setiap ufuk dan dalam diri manusia,
terhadap perbuatan ALLAH atas ciptaan-NYA dan terhadap hukuman dan
siksaan-NYA.
Ta’liim : Mempelajari Kitab dan Sunnah.
Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki tingkah-laku.
2. Tazkiyyatun Nafsi merupakan tujuan orang beriman.
Allah SWT berfirman:
“… di dalamnya ada orang-orang yang cinta untuk sentiasa membersihkan dirinya …”
(QS. At-Taubah [9]: 108).
Di ayat lain Allah SWT juga berfirman:
“… dan sungguh akan kami selamatkan orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu
orang yang memberikan hartanya karena ingin mensucikan dirinya.” (QS. Al-Lail [92]:
17-18).
3. Tazkiyyatun Nafsi merupakan kebahagiaan atau kebinasaan.
Allah SWT berfirman:
“…sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam [91]: 9-10).
4. Tazkiyyatun Nafsi untuk mengenal penyakit zaman dan cara mengubatinya.
Salah satu penyakit zaman saat ini adalah hilangnya khusyuk’, cinta dunia dan takut
mati (wahn). Penyelesaiannya adalah melalui tarbiyyah Islamiyyah. Dimana dalam
tarbiyah tersebut diberikan tadzkiir, ta’liim dan tazkiyyah.
Dalam hal ini tidak ada cara-cara tertentu yang
diperbolehkan selain cara-cara syari’at. Bahkan seluruh syari’at Islam, baik
yang menyangkut masalah aqidah maupun masalah hukum, dari masalah yang
paling besar hingga masalah paling kecil, semuanya berujung pada,
ketakwaan, pembersihan jiwa dan peribadatan hanya kepada Allah semata.
Penjelasannya adalah melalui contoh-contoh berikut:
1- Tauhid merupakan pembersihan jiwa.
Tauhid ialah meng-Esakan Allah dengan melakukan ibadat dan penyembahan
hanya kepadaNya saja. Segala ibadat yang berbentuk permohonan, cinta,
takut, tawakal, taat, malu dan lain-lain dari gerakan-gerakan hati, lidah maupun
anggauta badan, hanya untuk Allah saja, dengan mengikuti ketentuan syariat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saja.
Tauhid yang intinya adalah penyembahan hanya kepada Allah saja ini
merupakan penyucian jiwa yang paling besar dan paling penting. Sebab itulah
tujuan utama dicipta manusia dan jin. Orang yang bersih tauhidnya adalah
orang yang bersih jiwa dan hatinya.
Lawan dari tauhid adalah syirik. Jika tauhid merupakan kebersihan jiwa yang
paling besar, maka kemusyrikan merupakan kotoran jiwa yang paling besar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
س�� ن�ج� ك�ون� ر ش� ال�م� ا ن�م� : إ ٢٨التوبة
Sesungguhnya orang-orang musyrik adalah orang-orang yang najis. (QS. At-
Taubah/9 : 28)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dan Imam asy-Syaukani rahimahullah
menjelaskan bahawa yang dimaksud najis dalam ayat itu bukanlah najis dalam
erti fisik. Tetapi najis jiwa dan agamanya.
Dengan demikian, jika orang ingin melakukan proses pembersihan jiwa, maka
hal pertama dan paling utama untuk dilakukan olehnya adalah membersihkan
tauhidnya dari segala macam syirik. Misalnya tidak datang untuk meminta
sesuatu kepada dukun atau orang ‘pintar’, tidak meminta-minta pada
perkuburan orang soleh dan tidak mengharap berkat ditempat-tempat keramat
atau perkuburan yang diagungkan.
2- Wuduk
Wuduk juga merupakan proses penyucian jiwa, di samping membersihkan
fizikal dari kotoran yang melekat pada anggota fizikal tertentu. Imam Nawawi
rahimahullah, dalam Riyadhus Shalihin, membawakan satu ayat tentang
keutamaan wuduk’ ini, yang ertinya:
Wahai orang-orang yang beriman! , Apabila kamu hendak melaksanakan solat,
maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah
kepalamu, dan basuhlah kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu
junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang suci; usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya
bagimu, agar kamu bersyukur. (Al-Ma’idah/5 : 6)
Beliau juga membawakan hadis-hadis yang menjelaskan bahwa barangsiapa
berwuduk dengan benar dan baik, maka kotoran-kotoran jiwanya, berupa dosa
dan kesalahan-kesalahannya akan lenyap.
Di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
ه د س� ج� ن� م ط�اي�اه� خ� ت� ج� ر� خ� ء�، و� ض� ال�و� ن� س� أ�ح� ف� أ� ض� ت�و� ن� م�
. ه ار ظ�ف�أ� ت ت�ح� ن� م ج� ر� ت�خ� ت�ى مسلم ح� رواه
Siapa yang berwuduk’, dan ia memperbagus wuduknya, maka akan keluar
kesalahan-kesalahan dirinya dari jasadnya hingga keluar pula melalui bawah
kuku-kukunya. HR. Muslim.
Jadi, kegiatan ibadah wuduk ’pun sebenarnya merupakan pembersihan jiwa
dari kotoran-kotoran dosa.
Demikian pula tayamum serta mandi besar, baik mandi junub, mandi jumaat
mahupun mandi hari raya. Tentu dengan syarat ikhlas dan diniatkan sebagai
ibadat sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
3- Solat
Solat juga merupakan pembersihan serta penyucian jiwa kerana solat itu dapat
menyingkirkan kotoran yang berupa perbuatan keji dan mungkar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
نك�ر ال�م� و� آء ش� ح� ال�ف� ع�ن ى ت�ن�ه� ال�ة� الص� : إن� ٤٥العنكبوت
Sesungguhnya, solat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. (QS.
Al-’Ankabuut/29 : 45)
Sesungguhnya di dalam solat terkandung tiga unsur penting: ikhlas, takut
kepada Allah, dan zikir serta mengingat Allah.
Unsur ikhlas akan mengendalikan pelakunya untuk berbuat kebaikan.
Sedangkan unsur takut kepada Allah akan menghalangi pelakunya dari
perbuatan mungkar. Adapun unsur zikir serta mengingat Allah akan
menjadikannya selalu waspada untuk tidak terjerumus ke dalam kejahatan.
Solat juga merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Allah.
Pelakunya akan merasa malu ketika menghadap Allah sedangkan ia membawa
dosa-dosa besar serta perbuatan – perbuatan yang keji.
Maka untuk menyucikan jiwa, cukuplah seseorang melaksanakan solat dengan
ikhlas, benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW
4- Zakat
Zakat yang merupakan salah satu rukun Islam, juga ibadah yang
membersihkan jiwa. Zakat ini akan dapat membersihkan jiwa dari sifat kikir dan
bakhil, serta membersihkan diri dari dosa-dosa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
�ن� إ �ه�م� �ي ع�ل و�ص�ل �ه�ا ب ك يه�م� �&ز ت �و ه&م� &ط�ه ر& ت د�ق�ة+ �ص �ه�م� و�ال م�� أ م�ن� ذ� خ&
�يم2 ع�ل يع2 م� �س و�الله& �ه&م� ل �ن2 ك �س ��ك �ت : ص�ال ١٠٣التوبة
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan (jiwa)
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu
(menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui. (QS. At-Taubah/9: 103)
Zakat fitri, shadaqah-shadaqah lain serta infak, baik wajib mahupun sunat,
semuanya juga merupakan ibadah yang membersihkan jiwa dan harta dari
kotoran dosa.
5- Demikian pula ibadah puasa, haji serta menyembelih haiwan korban pun
adalah amalan ibadah yang membersihkan jiwa.
Bahkan seluruh syiar yang disyariatkan dalam Islam adalah amal ibadah yang
berfungsi membersihkan jiwa menuju kebaikan, ketakwaan serta peribadatan
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja.
Wuduk Solat
Tauhid
Puasa
Zakat Haji
CARA – CARA MEMBERSIHKAN JIWA OLEH USTAZ AHMAS FAIZ
CARA –CARA MEMBERSIHKAN
JIWA OLEH SALAFIYUNPAD
1. Pembersihan Aqidah dan penyempurnaan Tauhid
Aqidah dan Tauhid adalah fondasi kehidupan seorang mukmin dan ia adalah penentu
utama ketentraman dan kedamaian jiwa seseorang. Allah berfirman :
�و�ال �ه�م� �ي ع�ل خ�و�ف2 �و�ال ب ه� �ر ��د ن ع� ه& ج�ر&� أ �ه& ف�ل م&ح�س�ن2 �و�ه&و �ه� �ل ل و�ج�ه�ه& ��م ل س�
� أ م�ن� �ل�ى ب
�&ون ن ��ح�ز ي ه&م�
“Tidak demikian bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan
ia berbuat kebajikan maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih “. (Al-Baqarah 112).
Sementara kemusyrikan dan penyimpangan dari syariat Allah akan menimbulkan
kecelakaan dan ketidaktenraman. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman :
�ون �اف�ر& ك ه&م� ة� ��خ�ر �اآل� ب و�ه&م� ��اة ك الز� �&ون &ؤ�ت ي �ال ��ذ�ين ال ��ين ر�ك �م&ش� �ل ل �ل2 و�و�ي
“Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukann-Nya, yaitu
orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya kehidupan
akhirat”.(Al Fushshilat : 6-7).
Kata-kata “Az-Zakat” pada ayat tersebut menurut imam Al-Qurthubi adalah Tauhid La
Ilaha Illallohu” (Tafsir Al-Qurthubi Juz 19 hal 199)
2. Ibadah yang sempurna kepada Allah SWT
3. Solat
Dari Abu Hurairah Radhiyallohu anhu. Beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Bagaimana menurutmu kalau ada sebuah sungai di depan rumah salah seorang kamu
dan ia mandi disungai tersebut lima kali setiap hari, apakah ia masih mempunyai
kotoran?“ Sahabat berkata, “Tidak ada lagi kotoran sedikitpun”. Rasulullah SAW
bersabda, ”Demikianlah perumpamaan solat lima waktu yang mana dengannya Allah
SWT membersihkan kesalahan”.
Ibnu Arabiy rahimahullahu berkata : ”Adapun letak kemiripan dari tamsil SAW diatas
adalah; kerana daki dan kotoran tidak akan ada kalau dibasuh dengan air dalam jumlah
besar (sungai) apalagi jika dilakukan berulang kali, demikian juga dosa dan kesalahan
pasti akan hilang kalau ia selalu dibersihkan dengan solat.
Solat yang khusyuk bukan saja menyucikan jiwa, bahkan akan membahagiakannya dan
mengantarkannya menuju keberhasilan. Allôh SWT berfirman :
�ع&ون خ�اش� �ه�م� ت �ص�ال ف�ي ه&م� ��ذ�ين ال �&ون �م&ؤ�م�ن ال ��ح ف�ل� أ ق�د�
“Sungguh beruntung orang-orang mu’min, orang –orang yang khusuk dalam solatnya”.
(Al-Mu’minun : 1-2).
4. Infaq, Sedekah atau Zakat
Memberikan sebahagian harta yang dimiliki apalagi yang dicintai merupakan perbuatan
yang berat kecuali bagi orang-orang yang telah ditazkiyah hatinya oleh Allah SWT.
kerana itulah diantara hikmah diperintahkannya zakat itu adalah untuk membersihkan
jiwa dari kedengkian dan kekikiran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
�ن2 ك �س ��ك ت �ص�ال �ن� إ �ه�م� �ي ع�ل و�ص�ل �ه�ا ب ك يه�م� �&ز و�ت ه&م� &ط�ه ر& ت ص�د�ق�ة+ �ه�م� م�و�ال� أ م�ن� خ&ذ�
�يم2 ع�ل م�يع2 �س �ه& و�الل �ه&م� ل
“Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, kerana dengan zakat itu kamu
membersihkannya (dari kekikiran) dan meysucikan mereka (dengan kebaikan) dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kami itu menjadi ketentraman jiwa bagi
mereka, dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui”. (At Taubah 103).
5. Doa dan Zikir
Zikrullah merupakan terapi yang sangat efektif dalam mengubati dan menenteramkan
jiwa. Apalagi kalau itu dilakukan dengan penuh taqarrub dan khosiyah (tunduk dan
takut/harap). Orang yang tidak mau berzikir dan enggan berdoa menandakan pada
jiwanya ada penyakit-penyakit kesombongan. Itu sebabnya Rasulullah SAW
menganjurkan kita untuk berdoa dalam setiap waktu dan aktiviti. Allah berfirman :
&وب& �ق&ل ال Mن� �ط�م�ئ ت �ه� الل �ر� �ذ�ك ب �ال� أ �ه� الل �ر� �ذ�ك ب &ه&م� &وب ق&ل Mن� �ط�م�ئ و�ت &وا م�ن
� آ ��ذ�ين ال
”Orang-orang beriman hatinya akan tenang dengan zikrullah, dan ingatlah hanya
dengan zikrullahlah hatimu akan tenang”. (Ar Ra’du 28)
Dan zikrullah yang paling utama adalah tilawah (membaca ayat-ayat Allah) karena Allah
menurunkan Al-Qur`an diantara fungsinya adalah sebagai As Syifa’ (penawar) dan
rahmat bagi orang-orang mukmin (baca Al-Isrâ` : 82).
6. Membersihkan diri dari dosa dan kemaksiatan
Dosa dan kemaksiatan diibaratkan oleh Rasulullah SAW laksana noda-noda hitam yang
akan memudarkan qalbu seorang mukmin yang jernih. Kalau tidak segera ditazkiyah
dengan taubat kepada Allah ia akan memekatkan dan menutup mati mata hati itu
sendiri sehingga ia akan keras bagaikan batu bahkan bisa lebih keras dari itu (Lihat Al-
Baqarah 74). Dan tidak tertutup kemungkinan kemuliaannya sebagai seorang muslim
akan hilang dan jatuh sampai kepada peringkat binatang (baca Al-A’râf 179)
top related