tbr spondilosis cervikalis
Post on 03-Apr-2018
259 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
1/13
1
TEXT BOOK READING
SPONDILOSIS SERVIKALIS
Oleh :
Tannov Romalo Siregar
Pembimbing :
Prof.dr.M.I. Widiastuti,PAK,SpS(K),MSc.
BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
2012
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
2/13
2
PENDAHULUAN
Spondilosis Servikalis adalah suatu kondisi dimana terjadi proses degenerasi yang
progresif dari sendi-sendi intervertebralis bagian servikal. Proses degenerasi persendian itubisa terbatas pada tulang dan sendi saja atau bisa mengakibatkan iritasi dan penekanan pada
medula spinalis atau unsur-unsur saraf spinal. Pada umumnya spondilosis terjadi pada usia
diatas 40 tahun, tetapi dapat dimulai setelah usia 30 tahun.(1,2,3)
Gambar 1.Susunan Anatomi Tulang Leher.
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan kriteria radiologi telah diperkirakan bahwa 50% dari golongan usia 50
tahun dan 75% dari golongan usia 65 tahun lebih memiliki tulang belakang servikal yangsudah spondilotik. Suatu penyelidikan mengungkapkan bahwa spondilosis servikalis dapat
dijumpai baik pada orang-orang yang tidak mengeluh apa-apa maupun pada orang-orang
yang mengeluh. Dan ternyata pula bahwa hubungan antara gejala-gejala dengan tanda-tanda
degenerasi di foto rontgen belum atau hampir selamanya tidak berhubungan. Penelitian lain
menyimpulkan bahwa adanya osteofit (spur) yang tampak memasuki foramen intervertebralis
tidak berarti osteofit itu menyebabkan iritasi terhadap radiks spinalis. Sedangkan
penyelidikan lain mengatakan bahwa tidak adanya osteofit yang menonjol ke dalam foramen
intervertebrale tidak berarti bahwa radiks dorsalis tidak mengalami iritasi.(1,2)
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
3/13
3
KRITERIA RADIOLOGI
Pada dasarnya kelainan radiologi pada Spondilosis Servikalis harus terdapat pada
bagian posterior persendian servikal. Osteofit yang menonjol dari permukaan anterior korpus
vertebra dapat menimbulkan keluhan nyeri. Pada pemeriksaan foto rontgen servikal dapat
dilihat adanya gambaran penyempitan diskus intervertebralis dan osteofit pada permukaan
anterior tulang servikal.(3,4)
Gambar 2. Foto Rontgen AP Spondilosis Servikalis
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
4/13
4
Pada pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat dilihat gambaran adanya
herniasi diskus yang dapat menekan medula spinalis dan arthrosis pada persendian di leher.
Gambar 3. MRI Servikal Spondilosis Servikalis
Gambar 4. CT-Myelogram pada Spondilosis Cervikalis
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
5/13
5
DIAGNOSA KLINIS
Ditinjau dari sudut klinis, spondilosis servikalis bisa simptomatis (dengan gejala
klinis) ataupun asimptomatis (tanpa gejala klinis). Spondilosis servikalis asimptomatik
berarti bahwa secara radiologik saja terlihat tanda-tanda spondilotik tetapi tidak menimbulkan
keluhan. Sedangkan spondilosis servikalis simptomatik dapat menimbulkan : nyeri leher
setempat, radikulopatia servikalis dan mielopatia servikalis.(1,2)
A.Nyeri leher setempat
Nyeri leher setempat akibat kelainan spondilotik harus diartikan sebagai nyeri akibat
kelainan dibagian posterior persendian tulang belakang, terutama yang mengenai kapsul
sendi apofisial, ligamentum dan otot-otot yang berinsersi padanya. Otot-otot yang
menghubungkan bagian posterior persendian itu adalah otot-otot leher. Maka dari itu nyeri
karena kelainan pada persendian hampir selamanya diiringi oleh kekakuan (stiffnes) dan
ketegangan (tenderness) pada otot-otot leher. Sakit kepala (headaches) juga dapat terjadiyang biasanya dimulai dari kepala bagian belakang diatas leher yang menjalar ke kepala
bagian atas.
Terapi(3,4)
Ada beberapa macam terapi yang dapat diberikan yaitu :
1.Senam pada leher
Senam pada leher sangat berguna untuk melemaskan otot dan memelihara fungsi sendi-sendi
pada leher. Latihan ini secara optimal sangat dianjurkan. Adapun latihan ini adalah sebagai
berikut. Berdiri tegak dengan kedua kaki sedikit jauh satu dengan yang lain. Kedua bahu
ditarik ke belakang. Anggukkan kepala, teruskan anggukkan itu dengan cepat semaksimal
mungkin. Lalu tengadahkan kepala, teruskan tengadahan itu dengan cepat semaksimal
mungkin. Tegakkan kepala kembali. Gelengkan kepala ke kiri, teruskan gelengan itu dengan
cepat semaksimal mungkin ke kiri. Tegakkan kepala kembali. Gelengkan kepala ke kanan,
teruskan gelengan itu dengan cepat semaksimal mungkin ke kanan. Ulangi 4 pola gerakan
kepala itu berkali-kali.
2.Obat-obatan
a.Parasetamol.
Untuk dewasa dianjurkan parasetamol tablet 500mg, sekali minum 2 tablet, 4 x sehari.
b.Analgetika Antiinflamasi.
Beberapa orng mengatakan efek obat ini lebih baik daripada parasetamol. Obat ini dapat
digunakan dosis tunggal atau dikombinasikan dengan parasetamol. Termasuk disini adalah
golongan ibuprofen, diklofenak atau naproxen. Beberapa orang dengan riwayat penyakit
ulkus peptikum, asma bronkiale, gagal ginjal tidak disarankan untuk menggunakan obat-obat golongan ini.
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
6/13
6
c.Analgetika yang lebih kuat.
Contoh obat golongan ini adalah codein, yang sering digunakan dengan kombinasi
parasetamol. Efek samping obat ini adalah konstipasi. Untuk mencegah efek samping ini
dianjurkan untuk minum air yang banyak serta konsumsi makanan yang berserat.
d.Trisiklik antidepresan dosis rendah.
Contoh obat golongan ini yang sering digunakan adalah amitriptilin. Dosis yang digunakan
adalah 10-30 mg pada malam hari.
3. Terapi lainnya
a. Posisi duduk yang baik.
b. Tidur dengan hanya menggunakan satu bantal kepala.
c. Fisioterapi.
Gambar 5. Perbandingan Vertebra Servikalis antara yang normal dengan Spondilosis
Servikalis
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
7/13
7
B. Radikulopatia Servikalis(1,2,3,4)
Spondilosis servikalis yang dapat menimbulkan radikulopatia servikalis
memperlihatkan secara radiologik kelainan disekitar bagian posterior sendi apofisial (small
facet joint). Kelainan itu dapat berupa suatu osteofit yang menonjol ke dalam foramen
intervertebralis atau tanda dini protrusio diskus intervertebralis. Penyempitan diskus
intervertebralis merupakan tanda lanjut, sedangkan tanda dininya adalah penyempitan pada
bagian anterior diskus intervertebralis. Pemendekkan jarak antara corpus vertebra yang
dipisahkan oleh diskus intervertbralis secara menyeluruh lebih berarti sudah menjebolnya
nukleus pulposus diskus intervertebralis (hernia nukleus pulposus) daripada hanya protrusio
belaka.
Radikulopatia servikalis berarti gangguan pada radiks-radiks yang menyusun pleksus
brakhialis yang memberikan persarafan pada lengan dan daerah sekitar bahu. Bilamana
terjadi iritasi terhadap salah satu radiks yang ikut menyusun pleksus brakhialis itu, maka
terjadilah nyeri di tempat iritasi itu dan menjalar sepanjang perjalanannya ke tepi. Nyeri pada
saraf yang terkena itu dikenal sebagai nyeri radikuler.
Diagnosa banding
Banyak penyakit neuromuskuloskeletal yang mirip dengan gambaran klinis tahap akut
radikulopatia servikalis. Adapun penyakit-penyakit itu adalah:
a. Tendinitis supraspinatus.
b. Kapsulitis sendi bahu.
c. Spondilitis tuberkulosis servikalis.
d. Angina pektoris yang menjalar ke bagian ulnar lengan kiri.
e. HNP servikalis.
f. Neuritis brakhialis.
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
8/13
8
C. Mielopatia Servikalis(1,2,3,4)
Para penderita mielopatia servikalis akibat kelainan spondilotik semuanya akan
memperlihatkan manifestasi paraparesis. Namun demikian perkembangannya ke paraparesis
berbeda-beda. Kelompok pertama dan kedua pada permulaannya berkunjung ke dokter
karena sakot kuduk setempat atau karena nyeri yang menjalar dari kuduk melalui bahu ke
lengan (radikulopatia servikalis). Kelompok ketiga langsung merasa adanya gangguan ringan
pada salah satu atau kedua tungkainya sewaktu berjalan.
Tergantung pada lokasi lesi spondilotik, manifestasi dini itu dapat berupa gangguan
motorik atau sensorik yang ringan sekali. Bila lesi berlokasi di sendi apofisial posterior maka
kemungkinan besar funikulus dorsalis dan funikulus posterolateralis tertekan. Pada umumnya
pasien mengeluh bahwa salah satu tungkainya kurang kuat dan disertai gangguan sensorik
ipsilateral ataupun gangguan sensorik ringan di tungkai kontralateral. Manifestasi dini yang
disebabkan oleh penekanan sesisi dari dorsolateral itu biasanya luput dikenal oleh karena
ringannya gangguan. Pada umumnya lesi spondilotik itu terdapat di sekitar medulla spinalis
sehingga paraparesis berkembang dari kelemahan kedua tungkai yang lambat laun disertai
gangguan sensorik. Gangguan miksi dan defekasi akan dijumpai pada tahap terakhir,
mengingat lesi yang menekan medula spinalis secara konsentrik itu berada di ekstradural.
Terapi
Terapi pada radikulopatia servikalis dan mielopatia servikalis tergantung dari derajat berat
ringannya penyakit tersebut. Fisioterapi maupun pemakaian collar neckbisa membantu pada
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
9/13
9
periode tertentu. Pada situasi yang lebih berat diperlukan tindakan operasi yang sangat
membantu mengurangi penekanan pada saraf spinalis maupun medula spinalis.
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
10/13
10
LAMPIRAN
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
11/13
11
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
12/13
12
-
7/29/2019 TBR Spondilosis Cervikalis
13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
1.Sidharta,P,1984, Sakit Neuromuskuloskeletal dalam Praktek Umum, hal.67-79, PT Dian
Rakyat, Jakarta.
2.Binder Al, et all; Cervical Spondylosis. BMJ. 2007 Mar 10; 334:527-31.
3.Sadasivan, KK, et all; The Natural Hystory of Cervical Spondylotic Myelopathy. Yale
Journal of Biology and Medicine 66. 2003, pp.235-42.
4.Sahmi, BS; Cervical Spondylosis. Navi Mumbai, India. 2009 Mar; 289; 321-50.
top related