teknologi produksi pupuk organik dari limbah agroindustri

Post on 11-Dec-2015

501 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Teknologi Produksi Pupuk Organik dari Limbah Agroindustrihttp://isroi.com

TRANSCRIPT

Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Bogor

Teknologi  Produksi  Pupuk  Organik  dari  Limbah  

Agroindustri

ISROI ISROI

Pendahuluan  •  Limbah organik agroindustri

belum banyak dimanfaat •  Kandungan bahan organik tanah

sangat minim (di bawah 2%, idealnya tidak kurang dari 5%)

•  Pencemaran lingkungan karena praktek pertanian (pupuk dan pestisida) dan pembuangan limbah industri (logam berat dan racun)

•  Penggunaan pupuk kimia tertinggi di kawasan Asean (urea, ZA, SP36, KCl mendekati 1 ton)

•  Pupuk konvensional makin mahal dan langka, shg perlu alternatif pupuk

PEMUPUKAN PUPUK ANORGANIK PUPUK BIO-ORGANIK

BIO

TEK

NO

LOG

I KO

NV

EN

SIO

NA

L

BERLEBIHAN

•  MIKROBA TANAH BERMANFAAT

•  BAHAN ORGANIK

•  MEMPERBAIKI SIFAT FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGITANAH

•  PENCEMARAN LINGKUNGAN

•  HIGHT COST

•  TIDAK SELALU DIIKUTI OLEH PENINGKATAN PRODUKSI

Agrochemical

Revolusi Hijau Revolusi Biru

Bioproducts Penggunaan pupuk kimia dan bahan kimia (herbisida/pestisida) dalam jangka waktu yang lama dan berlebihan menyebabkan kerusakan fisik, kimia, dan biologi tanah.

Penggunaan bahan organik dan mikroba bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK MELALUI INOVASI BIOTEKNOLOGI

FAKTOR FISIKA FAKTOR BIOLOGI FAKTOR KIMIA

KESUBURAN TANAH

MIKROBA PELARUT HARA (P, K, Ca, Mg)

PENAMBAT N NON SIMBIOTIK & SIMBIOTIK PEMANTAP AGREGAT TANAH

AKTIVITAS BIOLOGI TANAH

PUPUK ANORGANIK/

ORGANIK

JUMLAH TERBATAS

TEKNOLOGI PUPUK BIO-ORGANIK

BIOTEKNOLOGI

Plant growth Promoting Rhizobacteria

HORMON TANAMAN HARA TANAMAN

Bio-Organik

Limbah Organik

ü  Limbah organik pertanian/perkebunan dan peternakan tersedia melimpah,

ü  Belum banyak dimanfaatkan ü  Tersedia sepanjang waktu ü  Sedikit/tidak terkontaminasi dengan

bahan anorganik dan B3

Limbah Peternakan

Kotoran

BIOGAS

FRAKSI PADAT FRAKSI CAIR

PENGOMPOSAN LANJUTAN

PUPUK ORGANIK PADAT

URINE

FERMENTASI CAIR

PUPUK ORGANIK CAIR

Limbah Organik Pertanian/Perkebunan

Jerami padi melimpah dan belum banyak dimanfaatkan. Jumlah jerami padi kurang lebih 4-5 x GKG.

Limbah Kakao

Limbah  Buah  Kopi  

Limbah yang dihasilkan dari proses kering. Untuk setiap pengolahan 100 kg buah kopi akan dihasilkan: – 15,95 kg (55%) Biji kopi – 13,05 kg (45%) Kulit gelondong kering

Limbah  Pabrik  Gula  (Blotong)

Limbah TKKS & cair: melimpah & belum termanfaatkan

CPO

Limbah Cair (28,7 juta ton/tahun)

Limbah Padat (15,2 juta ton/tahun)

8,2 juta ton/tahun

41,0 juta ton/tahun

TBS

Fiber & Kernel

Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit

Limbah Cair PKS

CH4 CO2 Efek rumah kaca

Endapan kolam limbah sawit kaya akan hara N (± 4%)

Sampah Organik Pekarangan/Taman

Sampah Pasar Sayur & Buah

Solusi Pemanfaatan Limbah Agroindustri

Limbah Organik Pengomposan

Limbah biomassa agroindustri harus dikomposkan terlebih dahulu sebelum bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik.

Kompos  adalah  hasil  penguraian  parsial/2dak  lengkap  dari  campuran  bahan-­‐bahan  organik  yang  dapat  dipercepat  secara  ar2fisial  oleh  populasi  berbagai  macam  mikroba  dalam  kondisi  lingkungan  yang  hangat,  lembab,  dan  aerobik  atau  anaerobik  (Modifikasi  dari  J.H.  Crawford,  2003).  

Sedangkan  proses  pengomposan  adalah  proses  dimana  bahan  organik  mengalami  penguraian  secara  biologis,  khususnya  oleh  mikroba-­‐mikroba  yang  memanfaatkan  bahan  organik  sebagai  sumber  energi.    Membuat  kompos  adalah  mengatur  dan  mengontrol  proses  alami  tersebut  agar  kompos  dapat  terbentuk  lebih  cepat.    Proses  ini  melipu2  membuat  campuran  bahan  yang  seimbang,  pemberian  air  yang  cukup,  mengaturan  aerasi,  dan  penambahan  ak2vator  pengomposan.      

1-20 slide dari 68 slide

http://isroi.com

top related