tingkat kecemasan primigravida dalam menghadapi... · primipara merupakan seorang wanita yang...
Post on 29-Apr-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN PARITAS TERHADAP
KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI
PERSALINAN DI RB HARAPAN BUNDA SURAKARTA
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh :
DEWI SUSILOWATI
NIM: S 541102017
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN
Nama : Dewi Susilowati
Nim : S541102017
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesisi berjudul Pengaruh Dukungan
Keluarga Dan Paritas Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Di RB Harapan Bunda Surakarta adalah betul-betul
karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda
citasi yang ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Oktober 2012
Yang membuat pernyataan
Dewi Susilowati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kesehatan pada
program studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tesis dengan judul “Pengaruh dukungan keluarga dan paritas terhadap
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di RB harapan
bunda Surakarta”. Ini dapat tersusun atas bantuan berbagai pihak, untuk itu
perkenenkanlah penulis dengan segala kerendahan hati menghaturkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr. Hari Wujoso, dr. Sp.F M.M selaku Ketua Prodi Studi Magister Kedokteran
Keluarga.
4. Prof. Bhisma Murti, dr. MPH.M.Sc.PhD selaku pembimbing I atas bimbingan,
masukan, pengarahan dan motifasi bagi penulis.
5. Dr. Nunuk Suryani, MPd selaku Pembimbing II atas bimbingan, masukan,
pengarahan dan motifasi bagi penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Keluarga tercinta, khususnya suami dan anak-anakku yang tercinta yang selalu
memberikan dukungan serta doa yang tulus kepada penulis.
7. Semua pihak yang telah membantu selesainya penyusunan tesis ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari tulisan ini tak luput dari segala kekurangan. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi penyempurnaan karya ini.
Surakarta, Oktober 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ............. .............................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori.......................................................................................... 5
1. Kecemasan ........................................................................................... 5
2. Paritas................................................................................................... 14
3. Kehamilan............................................................................................. 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Kecemasan dalam persalinan.............................................................. 16
5. Konseb keluarga................................................................................... 17
B. Penelitian yang relevan........................................................................... 23
C. Kerangka berfikir..................................................................................... 24
D. Hipotesis penelitian................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian.. ................................................................................ 26
B. Tempat dan waktu penelitian ............................................................ 26
C. Populasi, sampel dan tehnik pengambilan sampel ............................ 26
D. Variabel Penelitian ........................................................................... 27
E. Definisi Operasional ......................................................................... 27
F. Tehnik pengumpulan data ................................................................. 28
G. Instrumen penelitian... ....................................................................... 29
H. Validitas dan reliabelitas .................................................................. 30
I. Tehnik analisis data............................................................................ 31
J. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian................................32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... ............................................................................. 34
B. Pembahasan... .................................................................................... 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... .................................................................................... 50
B. Implikasi... ......................................................................................... 50
C. Saran... ............................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner dukungan keluarga.……………………..………. 29
Tabel 4.1.Distribusi frekuensi umur ibu hamil trimester III di RB Harapan
Bunda Surakarta............................................………………..………. 34
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Pendidikan ibu hamil trimester III
di RB Harapan Bunda Surakarta. .........................…………..………. 35
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Paritas ibu hamil trimester III di
RB Harapan Bunda Surakarta. . .........................…………..………. 35
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Dukungan Keluarga pada ibu hamil
trimester III di RB Harapan Bunda Surakarta. ......………..………. 36
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Kecemasan ibu hamil trimester III di
RB Harapan Bunda Surakarta. ......………..……….......................... 36
Tabel 4.6 Hasil analisa regresi linier ganda pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan di RB Harapan Bunda Surakarta...... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Kuesioner
Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 5. Jadwal Penelitian
Lampiran 6. Hasil Penelitian
Lampiran 7. Lembar Konsultasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Dewi Susilowati, S 541102017. 2012. Pengaruh Dukungan Keluarga dan Paritas
Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Di RB Harapan Bunda Surakarta. Tesis : Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I : Prof. Bhisma Murti, dr.
MPH.M.Sc.PhD, Pembimbing II : Dr. Nunuk Suryani, MPd
Kehamilan merupakan suatu kebahagiaan bagi wanita hamil dan suaminya.
Tetapi kehamilan juga dapat menjadi suatu kekhawatiran bagi mereka. dukungan
keluarga yang diberikan kepada wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan
tenang, aman, dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan
paritas terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan.
Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu hamil
trimester III di RB Harapan Bunda Surakarta. Sampel yang di ambil semua ibu
hamil trimester III yang periksa di RB Harapan Bunda Surakarta. Dengan tehnik
consecutive sampling pada bulan Juni - Juli 2012. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah dukungan keluarga dan paritas, sedangkan variabel terikatnya
kecemasan. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang secara statistik
signifikan antara dukungan keluarga (b= -0.48; p = 0.017) maupun paritas (b = -
3.40; p = 0.007 ) terhadap kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh dukungan keluarga dan
paritas terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan. Makin kuat dukungan keluarga makin menurun kecemasan pada ibu
hamil dalam menghadapi persalinan. multipara memiliki kecemasan lebih rendah
dari pada primipara.
Kata Kunci : Kecemasan, Dukungan Keluarga, Paritas, Ibu hamil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Dewi Susilowati, S 541102017. 2012. The Effect of Family Support and Parity on
Anxiety in the Third Trimester Pregnant Woman in Dealing With Delivery in
Surakarta Harapan Bunda Maternal Clinic. Thesis: Postgraduate Program of
Surakarta Sebelas Maret University. First Counselor: Prof. Bhisma Murti, dr.
MPH.MSc.PhD, Second Counselor: Dr. Nunuk Suryani, MPd.
Pregnancy is a happiness for the pregnant woman and her husband. But
pregnancy can be a worry to them. The support the family gives to pregnant
women can grow composure, secure feeling and comfort thereby affecting the
pregnant woman’s anxiety. This research aims to find out the effect of family
support and parity on anxiety level in the third trimester pregnant woman in
dealing with delivery.
This study employed an analytical observational design with cross
sectional approach. The population of research was all third trimester pregnant
women in Surakarta Harapan Bunda Maternal Clinic. The sample used was all
third trimester pregnant women examined in Surakarta Harapan Bunda Maternal
Clinic, taken using consecutive sampling from June to July 2012. The
independent variable of research was family support and parity, while the
dependent one was anxiety level. The method of analyzing data used was a
multiple linear regression analysis.
The result showed that there was a statistically significant effect of family
support (b = -0.48; p = 0.017) and parity (b = -3.40; p = 0.007) on pregnant
women’s anxiety in dealing with delivery.
This study concluds that there is an effect of family support and parity on
anxiety in the third trimester pregnant woman in dealing with delivery. The
stronger the family support the lower is the anxiety of pregnant women in dealing
with delivery. Multipara had lower anxiety than primipara had.
Key words : Anxiety, family support, parity, pregnant woman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu kebahagiaan bagi wanita hamil dan
suaminya. Tetapi kehamilan juga dapat menjadi suatu kekhawatiran bagi mereka.
Bahkan meskipun bayi begitu diinginkan, kehamilan adalah saat seorang wanita
mengalami berbagai jenis emosi, dan salah satu yang paling menonjol adalah
kecemasan (Nolan, 2003). Kekhawatiran yang dirasakan oleh wanita hamil pada
trimester pertama, kedua, dan ketiga memiliki ciri-ciri tersendiri, sesuai dengan
masalah yang dirasakan pada saat kehamilanya.
Tidak semua ibu menyadari bahwa aspek fisik dan psikis adalah dua hal
yang terkait saling mempengaruhi. Jika kondisi fisiknya kurang baik, maka proses
berpikir, suasana hati, tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari
akan terkena imbas negatifnya. Suasana hati yang tidak menentu dan emosi yang
meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi
adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, reaksi asam lambung, seperti marah, gelisah
dan merasa malas (Al-Atiq, 2007)
Rasa takut menjelang persalinan sering dialami ibu selama hamil.
Kecemasan ini dapat dialami oleh ibu baik ibu primipara maupun multipara. Ibu
primipara merupakan seorang wanita yang melahirkan bayi untuk pertama kali.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sedangkan ibu multipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
beberapa kali (Mochtar, 1988).
Kehamilan yang pertama adalah suatu yang sangat penting bagi
perempuan dibandingkan dengan kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya.
Kehamilan pertama, biasanya perempuan banyak mengalami kekhawatiran, takut,
bercampur was-was, juga bahagia. ibu hamil cemas dengan kehamilnya, masa
kelahiran, dan capeknya. Juga bahagia ketika para tetangga dan kawan
memberikan ucapan selamat dan doa atas kehamilanya (Al-Atiq, 2007).
Taylor (1995) mengatakan bahwa kecemasan ialah suatu pengalaman
subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum
dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang
tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti
gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala-gejala
psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi, dan
sebagainya).
Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil
mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan
ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan
(Kartono, 1992). Rasa takut menjelang persalinan menduduki peringkat teratas
yang paling sering dialami ibu selama hamil (Lestiningsih, 2006).
Merujuk pada teori Buffering Hypothesis yang berpandangan bahwa
dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari
efek negatif stres. Perlindungan ini akan efektif hanya ketika individu menghadapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
stressor yang berat. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari
suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri
(Dagun, 1991).
Rodi dan Salovey (Smet, 1994) mengungkapkan bahwa keluarga dan
perkawinan adalah sumber dukungan sosial yang paling penting. dukungan
keluarga yang diberikan kepada wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan
tenang, aman, dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
Dukungan Keluarga dan Paritas Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Dalam Menghadapi Persalinan Di RB Harapan Bunda Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
1. Adakah pengaruh dukungan keluarga terhadap kecemasan pada ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan.
2. Adakah pengaruh paritas terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan di RB Harapan Bunda Surakarta.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis pengaruh dukungan keluarga dan paritas terhadap kecemasan
ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di RB Harapan Bunda
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Tujuan khusus
a. Menganalisis pengaruh dukungan keluarga terhadap kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan.
b. Menganalisis pengaruh paritas terhadap kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan di RB Harapan Bunda Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh dukungan keluarga dan
paritas terhadap kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan.
2. Bagi tenaga kesehatan (bidan)
Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan
untuk memberi konseling dalam mengantisipasi adanya kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
3. Bagi ibu hamil
Menambah informasi tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan,
sehingga setiap ibu hamil bisa melewati persalinan dengan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Kecemasan
a. Pengertian kecemasan
Menurut Nanda (2005), kecemasan merupakan perasaan tidak
nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan respon
otonom (sumber terkadang tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu), perasaan yang was-was untuk mengatasi bahaya. Kecemasan
adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui,
internal, samar-samar atau konfliktual (Kaplan dan Sadock, 1997).
b. Jenis kecemasan
Menurut Kaplan dan Sadock (1997) kecemasan dibagi menjadi dua yaitu:
1). Kecemasan normal
Kecemasan adalah suatu penyerta yang normal dari
pertumbuhan, dari perubahan, dari pengalaman sesuatu yang baru dan
belum dicoba dan penemuan identitasnya sendiri dan arti hidup.
2). Kecemasan patologi
Kecemasan patologis adalah respon yang tidak sesuai terhadap
stimulus yang diberikan berdasarkan pada intensitas dan durasinya.
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Tingkat kecemasan
Menurut Stuart dan Sundeen (1998), tingkat kecemasan diuraikan sebagai
berikut:
1) Kecemasan ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada
dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi
belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
Menurut Carpenito (1998), dampak dari kecemasn ringan yaitu
waspada (peningkatan konsentrasi dan perhatian), mampu
menghadapi situasi yang bermasalah, dapat menginteraksikan
pengalaman masa lalu, saat ini, dan yang akan datang, ingin tahu, dan
kurang tidur.
2) Kecemasan sedang
Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain.
Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat
melakukan sesuatu yang lebih terarah.
Menurut Carpenito (1998) dampak dari kecemasan sedang
yaitu: persepsi terhadap sesuatu sempit, cukup kesulitan dalam
berkonsentrasi, pandangan pengalaman saat ini dikaitkan dengan masa
lalu, kesulitan beradaptasi dan menganalisa, perubahan suara atau
nada, pernapasan dan denyut nadi meningkat, tremor, dan bergetar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Kecemasan berat
Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang.
Seseorang cenderung untuk memusatkan pada suatu yang terinci dan
spesifik, dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
Menurut Carpenito (1998), dampak dari kecemasan berat
yaitu: persepsi sangat menurun, fokus pada detil-detil yang terpisah,
tidak dapat memperhatikan, meskipun telah diberi interaksi.
Pembelajaran sangat terganggu, sangat kebingungan, tidak mampu
berkonsentrasi, pandangan pengalaman saat ini dikaitkan dengan masa
lalu, hampir tidak mengerti terhadap situasi yang dihadapi saat ini,
penurunan fungsi: kesulitan untuk mengerti dan berkomunikasi,
hiperventilasi, takikardi, sakit kepala, mual, dan pusing.
4) Panik
Tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan
terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya.
Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik
tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik
melibatkan disorganisasi kepribadian. Dengan panik terjadi
peningkatan aktivitas motorik, menurunya kemampuan berhubungan
dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan
pemikiran yang rasional. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kehidupan, dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat
terjadi kelelahan yang sangat, bahkan kematian.
Menurut Carpenito (1998), dampak dari kecemasan pada
tingkat panik yaitu penyimpangan persepsi, tidak mampu belajar, dan
tidak mampu menginteraksikan pegalaman; tidak mampu melihat dan
mengerti situasi. Kehilangan untuk mengungkapkan apa yang
dipikirkan, komunikasi tidak dapat dipahami. Perasaan ancaman
pingsan, dispnea, palpitasi, pusing, gemetar.
d. Gejala kecemasan
Menurut Nanda (2005), gejala kecemasan yaitu:
1) Perilaku
Penurunan produktivitas, kewaspadaan, kontak mata buruk,
gelisah, pandangan sekilas, pergerakan yang tidak bermakna (jalan
menyeret, gerak tangan dan kaki), ekspresi yang mendalam terhadap
perubahan hidup, insomnia, dan resah.
2) Afektif
Rasa menyesal, iritabel, kesedihan yang mendalam, takut,
gugup, mudah tersinggung, nyeri hebat (persisten bertambah), rasa
tidak menentu, kewaspadaan meningkat, fokus pada diri sendiri,
perasaan tidak mampu, ketakutan, distres, khawatir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Fisiologi
Suara gemetar, gemetar (tangan tremor), goyah, peningkatan
respirasi, keinginan berkemih, peningkatan nadi, dilatasi pupil,
peningkatan refleks, nyeri abdomen, gangguan tidur, perasaan tingling
pada ekstremitas, peningkatan aktivitas kardiovaskuler, peningkatan
keringat, wajah tegang, anoreksia, jantung berdetak kuat, diare,
gangguan dalam berkemih, kelelahan, mulut kering, kelemahan,
pulsasi menurun, wajah memerah, vasokonstriksi superficial, gugup,
penurunan tekanan darah, mual, sering berkemih, pusing, kesulitan
bernapas, peningkatan tekanan darah.
4) Kognitif
Bloking, bingung, keasikan, pelupa, merenung, kerusakan
perhatian, penurunan lapang persepsi, ketakutan terhadap hal yang
tidak jelas, kecenderungan menyalahkan orang lain, sulit
berkonsentrasi, penurunan kemampuan belajar (menyelesaikan
masalah), gejala kewaspadaan fisiologis.
Menurut Hamilton dalam Hidayat (2007), kecemasan terdiri dari 14
kelompok gejala:
1) Perasaan cemas (ansietas) seperti: cemas, mempunyai firasat buruk,
takut akan pikiran sendiri, dan mudah tersinggung.
2) Ketegangan seperti: merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang,
mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, dan gelisah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Ketakutan seperti: ketakutan pada gelap, pada orang asing, ditinggal
sendiri, pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas, dan pada
kerumunan banyak orang.
4) Gangguan tidur seperti: sukar masuk tidur, terbangun pada malam
hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi,
mengalami mimpi buruk, dan mimpi menakutkan.
5) Gangguan kecerdasan seperti: sukar konsentrasi, daya ingat menurun,
dan daya ingat memburuk.
6) Perasaan depresi (murung) seperti: hilangnya minat, berkurangnya
kesenangan pada hobi, merasa sedih, bangun dini hari, perasaan
berubah-ubah sepanjang hari.
7) Gejala somatik/fisik (otot) seperti: sakit dan nyeri di otot-otot, kaku,
kedutan otot, gigi gemerutuk, dan suara tidak stabil.
8) Gejala somatik/fisik (sensorik) seperti: tinitus (telinga berdenging),
penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas, dan
perasaan ditusuk-tusuk.
9) Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) seperti takikardi
(denyut jantung cepat), berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi
mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, detik jantung
menghilang berhenti sekejap.
10) Gejala respiratori (pernapasan) seperti rasa tertekan atau sempit di
dada, rasa tercekik, sering menarik nafas, dan nafas pendek/sesak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11) Gejala gastrointestinal (pencernaan) seperti: sulit menelan, perut
mililit, gangguan pencernakan, nyeri sebelum dan sesudah makan,
perasaan terbakar diperut, rasa penuh atatu kembung, mual, muntah,
buang air besar lembek, sukar buang air besar(konstipasi), dan
kehilangan berat badan.
12) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) seperti: sering buang air
kecil, tidak dpat menahan air seni, tidak datang bulan (tidak ada haid),
darah haid berlebihan, darah haid amat sedikit, masa haid
berkepanjangan, masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam
sebulan, menjadi dingin (frigid), ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi
hilang, dan impotensi.
13) Gejala autonom seperti: mulut kering, muka merah, mudah
berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala terasa sakit,
bulu-bulu berdiri.
14) Tingkah laku (sikap) pada wawancara seperti: gelisah, tidak tenang,
jadi gemetar, kerut kening, muka tegang, otot tegang/mengeras, nafas
pendek dan cepat, dan muka memerah.
e. Faktor penyebab kecemasan menurut Wangmuba (2009) timbul karena
adanya:
1) Threat (ancaman) baik ancaman terhadap tubuh, jiwa atau psikisnya
(seperti kehilangan kemerdekaan, kehilangan arti kehidupan) maupun
ancaman terhadap eksistensinya (seperti kehilangan hak).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Conflick (pertentangan) yaitu karena adanya dua keinginan yang
keadaannya bertolak belakang, hampir setiap dua konflik, dua
alternatif atau lebih yang masing-masing yang mempunyai ifat
approach dan avoidance.
3) Fear (ketakutan) kecemasan sering timbul karena ketakutan akan
sesuatu, ketakutan akan kegagalan menimbulkan kecemasan, misalnya
ketakutan akan kegagalan dalam mengahadapi persalinan atau
ketakutan akan penolakan menimbulkan kecemasn setiap kali harus
berhadapan dengan orang baru.
4) Unfulfilled Need (kebutuhan yang tidak terpenuhi) kebutuhan manusia
begitu kompleks dan bila ia gagal untuk memenuhinya maka timbulah
kecemasan.
f. Faktor predisposisi
1) Dalam pandangan psikoanalitik, kecemasan adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua element kepribadian: id dan superego. Id
mewakili dorongan insting, dan impuls primitif seseorang, sedangkan
superego mencerminkan hati nurani seseorang, dan dikendalikan oleh
norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku, berfungsi menengahi
tuntutan dari dua element yang bertentangan, dan fungsi kecemasan
adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
2) Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan
takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.
Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpisahan dan kehilangan yang menimbulkan kelemahan spesifik.
Orang dengan harga diri rendah terutama mudah mengalami
berkembangan kecemasan yang berat.
3) Menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan produk frustasi
yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku lain menganggap
kecemasan sebagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan
keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Pakar tentang
pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa dalam
kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan lebih
sering menunjukan kecemasan pada kehidupan selanjutnya.
4) Kajian keluarga menunjukan bahwa gangguan kecemasan merupakan
hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada gangguan tumpang
tindih dalam gangguan kecemasan dan antara gangguan kecemasan
dengan depresi.
5) Kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus
untuk benzodiazepines. Reseptor ini membantu mengatur kecemasan.
Penghambat asam aminobutirik-gamma neroregulator (GABA)
mungkin juga memainkan peran utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan kecemasan, sebagaimana halnya dengan
ondorfin. Selain itu telah dibuktikan bahwa kesehatan umum
seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
2. Paritas
a. Pengertian
Paritas ialah keadaan seorang wanita sehubungan dengan kelahiran anak
yang dapat hidup (Hardjono, 2004). Menurut Jones (2001), paritas adalah
jumlah persalinan yang pernah dialami ibu baik lahir hidup maupun lahir
mati dengan berat janin mencapai 500 gr dan pada umur kelahiran lebih
dari 20 minggu. Menurut dorlan (1994), paritas adalah jumlah anak yang
dilahirkan dari seseorang wanita.
b. Klasifikasi paritas
Menurut Pusdiknakes, 2001 paritas klasifikasi sebagai berikut:
1) Primigravida adalah wanita yang melahirkan untuk pertama kali.
2) Multigravida adalah wanita yang melahirkan dua kali atau lebih
3. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio
atau fetus di dalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah
280 han (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Prawirohardjo,2001).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Pembagian kehamilan
1) Trimester I
Yaitu mulai dan konsepsi sampai 3 bulan.
2) Trimester II
Yaitu mulai bulan keempat sampai dengan 6 bulan
3) Trimester III
Yaitu mulai bulan ketujuh sampai 9 bulan.
c. Reaksi psikologis ibu hamil
Berbagai reaksi psikologis ibu hamil tiap-tiap trimester menurut
Wiknjosastro (2005) adalah:
1) Trimester pertama
Sering terjadi fluktuasi melebarnya aspek emosional sehingga periode
ini mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau rasa
tidak nyaman.
2) Trimester kedua
Fluktuasi emosional sudah mulai mereda, dan perhatian wanita hamil
lebih terfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama
kehamilan, kehidupan seksual, keluarga, dan hubungan batiniyah
dengan bayi yang dikandungnya.
3) Trimester ketiga
Pada tahap ini, ibu membayangkan risiko kehamilan dan proses
persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya
mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dihadapi. Kecemasan menjelang persalinan pada ibu hamil akan
muncul. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,
cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau
apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak
ibu hamil.
4. Kecemasan dalam persalinan
Proses kelahiran anak adalah alami asalkan kondisi fisik memadai tidak
akan mengalami banyak kesulitan, akan tetapi proses kelahiran ini masih
sering diselimuti misteri, ketidaktahuan dan rasa takut dalam pikiran banyak
orang. Ada kalanya hal ini disebabkan oleh informasi dan pengertian yang
salah tentang berfungsinya tubuh secara normal. Akhirnya proses kelahiran itu
seendiri mungkin menjadi lebih sulit pada ibu yang ketakutan, sehingga
ketegangannya menghambat proses alami dan justru mengakibatkan rasa sakit
yang dicemaskan (Kartono, 1996)
Yang menjadi sebab kegelisahan dan ketakutan mengahadapi persalinan
adalah:
a. Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah alamiah dan normal, namun
hal tersebut tidak lepas dari risiko-risiko dan bahaya kematian. Bahkan pada
proses yang normal sekalipun senantiasa disertai pengeluaran darah dan
rasa sakit yang hebat. Peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ketakutan khususnya takut mati, baik kematian dirinya sendiri maupun bayi
yang dilahirkan.
b. Trauma kelahiran
Ketakutan akan terpisahnya bayi dari rahim ibunya, seorang ibu
merasa takut kalau-kalau bayinya akan dipisahkan dengan dirinya.
c. Perasaan bersalah atau berdosa
Perasaan bersalah atau berdosa pada ibunya.
d. Ketakutan riil
1) Takut kalau bayinya lahir cacat, atau lahir dalam kondisi patologis.
2) Takut kalau bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu
itu dimasa lalu.
3) Takut kalau beban hidupnya semakin berat oleh lahirnya bayi.
4) Takut kalau ia akan dipisahkan dengan bayinnya.
5) Takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan
sampai waktu melahirkan bayinya.
5. Konsep Keluarga
a. Pengertian keluarga
Menurut Depkes RI 1988 dalan Setiadi (2008) Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Fungsi keluarga
1) Keagamaan
Membina norma agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota
keluarga.
2) Biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggota
keluarga.
3) Psikologis
Memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara
anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga,
memberi identitas keluarga.
4) Sosialisasi
Membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku,
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
5) Ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga, menabung untuk
memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang.
6) Pendidikan
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi
anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Tugas keluarga
1) Mengenal masalah setiap anggota keluarga
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga
3) Memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri
4) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan.
d. Dukungan keluarga
1) Pengertian
Menurut Cohen dan Syme, 1996 dalam Setiadi (2008) Dukungan
keluarga adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan
tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan
mencintai.
2) Sifat dukungan keluarga
Dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sosial
sebagai koping keluarga yang bersifat:
a) Eksternal yaitu dukungan yang berasal dari sahabat, pekerjaan,
tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok sosial, kelompok
rekreasi, tempat ibadah dan praktisi kesehatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Internal yaitu dukungan keluarga yang berasal dari suami atau istri,
saudara kandung, orang tua, mertua dan anak.
3) Jenis dan ciri dukungan
Menurut Friedman,1998 dan House, 1994 dalam Setiadi (2008)
jenis dan ciri dukungan keluarga dibedakan menjadi empat antara lain:
a) Dukungan instrumental yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan
praktis dan kongkrit. Bantuan dalam bentuk ini bertujuan untuk
mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan
dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara
langsung kesulitan yang dihadapinya, misalnya dengen menyediakan
fasilitas yang lengkap dan memadahi, menyediakan obat-obatan yang
dibutuhkan dan lain-lain.
b) Dukungan informasional yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah
kolektor dan desiminator (penyebar informasi). Bantuan informasi
yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam
menanggulagi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian
nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan
dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin
menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama.
c) Dukungan penilaian yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan
balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai
sumber dan validator identitas keluarga. Bantuan ini merupakan suatu
bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berdasarkan kondisi sebenarnya dari seseorang. Penilaian ini bisa
positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi
seseorang. Berkaitan dengan dukungan keluarga maka penilaian yang
sangat membantu adalah penilaian yang positif.
d) Dukungan emosional yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman
dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan
terhadap emosi. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan afektif dari
orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta,
kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian seseorang yang
menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban
sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau
mendengar segala keluhannya, bersimpati dan empati terhadap
persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Efek dari dukungan keluarga terhadap kesehatan dan kesejahteraan
berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan keluarga
yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunya mortalitas, lebih
mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi.
Disamping itu pengaruh positif dari dukungan keluarga adalah pada
penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stres.
e. Dukungan keluarga pada ibu hamil
Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan
perasaan nyaman dan aman ketika ibu hamil merasa takut dan khawatir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan kehamilannya, oleh karena itu selama kehamilan seluruh anggota
keluarga harus terlibat terutama suami.
Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan
kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan
dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan
membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan
setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan.
Dukungan suami selama kehamilan antara lain: mengajak istri jalan-
jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak membuat
masalah dalam berkomunikasi, Suami menunjukkan kebahagiaan
pada kehamilan istri saat ini, memperhatikan kesehatan istri, menghibur atau
menenangkan ketika istri menghadapi masalah, menasihati istri agar tidak
terlalu lelah bekerja, membantu tugas istri, berdoa untuk kesehatan istri dan
keselamatan calon bayi, menunggu ketika istri melahirkan baik secara
normal maupun operasi.
Keluarga dapat memberikan dukungan pada ibu hamil dalam
berbentuk:
1) Orang tua kandung maupun mertua mendukung kehamilan ini
2) Orang tua kandung maupun mertua sering berkunjung
3) Seluruh keluarga mendoakan keselamatan ibu dan bayi
4) Menyelenggarakan ritual adat istiadat
5) Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi
6) Membicarakan dan menasehati tentang hamil dan melahirkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7) Kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa
8) Menunggui ibu ketika melahirkan
B. Penelitian yang relevan
1. Reta A (2009), dalam penelitian Hubungan antara dukungan keluarga
dengan kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada
triwulan ketiga. Hasil penelitian tersebut menyatakan ada hubungan yang
segnifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil
menghadapi kelahiran anak pertama pada triwulan ketiga dengan korelasi
sebesar r = - 0,392 dengan p = 0.006.
2. Zahra (2011) The association between antenatal anxiaety and fear of
childbirth in nulliparous women: a prospective study. Hasil penelitian
menyatakan bahwa Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif dan
signifikan secara statistik antara skor takut melahirkan dan kecemasan
menghadapi persalinan (p <0,05). Analisis regresi logistik menunjukkan
bahwa kecemasan pada usia kehamilan 28 minggu meningkatkan risiko
takut melahirkan (rasio odds [OR] 2,7, interval kepercayaan 95% [CI] 1,69-
4,35) (p = 0,03) ([OR ] 2,8, 95% [CI] 1,17-6,80) (p = 0,02). Hal ini juga
menunjukkan bahwa kecemasan meningkatkan risiko takut melahirkan di
usia kehamilan 36 minggu ([OR] 2,7, 95% [CI] 1,03-6,80) n dan ([OR]
5,4, 95% [CI] 1,75 -16,76) (p = 0,04) (p = 0,003).
3. Nasreen (2011), dalam penelitian Prevalence and associated factors of
depressive and anxiety symptoms during pregnancy: A population based
study in rural Bangladesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor –
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
faktor yang mempengaruhi gejala depresi dan kecemasan selama kehamilan
adalah: Usia yang lebih tua (≥ 35 tahun) (OR = 3,0 CI 95% = 1,12-
8,01), Pengetahuan ibu hamil (OR 0,59, 95% CI 0,37-0,95), Hubungan yang
tidak baik dengan suami (OR 2,23, 95% CI 3,37-3,62), Kekerasan fisik oleh
pasangan (OR 1,69 , 95% CI 1,02-2,80), dan Depresi sebelumnya (OR 4,62
95% CI 2,72-7,85). Faktor terkuat yang berpengaruh adalah riwayat depresi
sebelumnya.
C. Kerangka Pikir
Faktor–faktor yang mempengaruhi
kecemasan pada ibu hamil dalam
menghadapi persalinan:
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
1. Paritas
a. Primipara
b. Multipara
2. Dukungan keluarga
a. Dukungan instrumental
b. Dukungan informasional
c. Dukungan penilaian
d. Dukungan emosional
Kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi
persalinan
3. Pengetahuan
4. Status ekonomi
5. Kekerasan fisik oleh suami
6. Depresi sebelumnya
7. Riwayat kesehatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari Gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa dukungan keluarga dan paritas akan
mempengaruhi kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan.
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kecemasan pada ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan.
2. Ada pengaruh paritas terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan di RB Harapan Bunda Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
pendekatan potong lintang (cross sectional). Disebut potong lintang karena semua
variabel diukur pada saat yang sama.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RB Harapan Bunda Surakarta. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2012.
C. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi sasaran dalam penelitian adalah semua ibu hamil trimester III,
sedangkan populasi sumber adalah semua ibu hamil trimester III di RB harapan
Bunda Surakarta.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang
periksa di RB Harapan Bunda Surakarta. Dengan tehnik consecutive sampling
pada bulan Juni - Juli 2012.
Ukuran sampel untuk desain penelitian yang menggunakan analisis
multivariat membutuhkan ukuran sampel yang lebih besar dari pada desain
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang tidak menggunakan analisis multivariat. Rasio yang dianjurkan antara
ukuran sampel dengan jumlah variabel independen adalah 15 hingga 20 subjek
per-variabel independen (Murti, 2010). Jadi dalam penelitian ini, ukuran
sampel yang digunakan minimal 30 subjek penelitian karena pada penelitian ini
memiliki dua variabel independen.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
a. Dukungan keluarga
b. Paritas.
2. Variabel terikat: Tingkat kecemasan.
E. Definisi Operasional
1. Dukungan keluarga
a. Pengertian: dukungan keluarga yang diberikan kepada wanita hamil dengan
empat aspek yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional,
dukungan penilaian dan dukungan emosional
b. Alat ukur: kuesioner
c. Skala: dikotomi, sebagai berikut:
1) Mendukung : Jika skor nilai 10-20
2) Tidak mendukung : Jika skor nilai 0-9
2. Paritas
a. Pengertian: status persalinan wanita hamil yang diteliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Skala: dikotomi sebagai berikut:
1) Primipara: wanita yang melahirkan untuk pertama kali
2) Multipara: wanita yang melahirkan dua kali atau lebih
3. Kecemasan
a. Pengertian: respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui.
b. Alat ukur: kuesioner HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
c. Skala: kontinu.
F. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuesioner penelitian untuk
mengukur tentang kecemasan dan dukungan keluarga. Untuk mengukur
kecemasan dengan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Kuesioner
tingkat kecemasan pada ibu hamil terdiri dari 16 pertanyaan. Pertanyaan dengan
jawaban tidak pernah mempunyai nilai 0, kadang-kadang mempunyai nilai 1,
sering mempunyai nilai 2, dan terus menerus mempunyai nilai 3. Nilai terendah
adalah 0 dan tertinggi adalah 48, sehingga diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Nilai 0 : tidak ada kecemasan
2. Nilai 1-12 : kecemasan ringan
3. Nilai 13-24 : kecemasan sedang
4. Nilai 25-36 : kecemasan berat
5. Nilai 37-48 : panik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Untuk mengukur dukungan keluarga menggunakan kuesioner dengan empat
aspek dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan instrumental dan
dukungan penilaian, yang berjumlah 20 butir pertanyaan yang didalamnya
disediakan dua obsi jawaban yang meliputi norma penilain dengan jawaban ya
atau tidak. Pada pertanyaan positif, untuk jawaban ya nilainya 1 dan untuk
jawaban tidak nilainya 0. Pada pertanyaan negatif jawaban ya nilainya 0 dan
untuk jawaban tidak nilainya 1. Nilai terendah 0 dan tertinggi 20. Kisi-kisi dalam
pembuatan kuesioner dukungan keluarga adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner Dukungan keluarga
Variabel Indikator Nomer item
Positif Negatif
Jumlah
Dukungan
keluarga
Informasional 1, 3,5 2, 4 5
Emosional 6,8,9 7,10 5
Instrumental 11,15 12,13,14 5
Penilaian 17,19 16,18,20 5
G. Validitas dan Reliabilitas
Validitas pengukuran merupakan pernyataan tentang derajat kesesuaian
hasil pengukuran sebuah instrumen dengan apa yang sesungguhnya ingin diukur
oleh peneliti (Murti, 2011). Validitas pengukuran yang digunakan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Validitas isi
Validitas ini mencakup 2 aspek yaitu relevansi isi dan liputan isi. Penilaian
relevansi isi dan liputan isi dilakukan secara kualitatif berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertimbangan pakar maupun secara kuantitatif dengan mengujicobakan
instrumen kepada sejumlah subjek penelitian (Murti, 2011).
2. Validitas muka
Validitas muka merujuk kepada derajat kesesuaian antara penampilan luar alat
ukur dan atribut-atribut variabel yang ingin diukur. Pada prinsipnya, item-item
pertanyaan dalam kuesioner disusun dengan kalimat yang baik, jelas, tidak
membingungkan, tidak ambigu, tidak terlalu panjang sehingga tidak
menimbulkan multi-tafsir. Penilaian validitas muka dilakukan secara kualitatif
berdasarkan pertimbangan pakar maupun secara kuantitatif dengan
mengujicobakan instrumen kepada sejumlah subjek penelitian (Murti, 2011).
Instrumen yang baik harus mengukur dengan benar (valid) dan konsisten
(andal, reliabel). Aspek reliabilitas yang diuji adalah konsistensi internal yang
diukur secara kuantitatif dengan menggunakan Alpha Cronbach yang merupakan
koefisien konsistensi internal yang paling sering digunakan untuk analisis
reliabilitas yang dapat digunakan untuk item-item dengan respons dikotomi atau
lebih. Cutoff minimal alpha Cronbach untuk sebuah alat ukur adalah 0,06 (Murti,
2011)
Hasil uji reliabelitas pada kuesioner kecemasan diperoleh alpha Cronbach
sebesar 0,87 dan pada kuesioner dukungan keluarga diperoleh alpha Cronbach
sebesar 0,90.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H. Prosedur Jalannya Penelitian
1. Tahap I : Perijinan
Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan tempat penelitian yang akan dilaksanakan mulai dari survei,
pengambilan data dan penelitian terhadap remaja di lapangan.
2. Tahap II Penarikan Sampel
Pada tahap ini peneliti menetapkan sampel yang akan digunakan yaitu ibu
hamil trimester III yang periksa di RB Harapan Bunda Surakarta pada bulan
Juni-Juli 2012.
3. Tahap III Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan
jenis kuesioner tertutup. Jenis data primer meliputi kecemasan, dukungan
keluarga dan paritas. Kuesioner disebarkan pada responden yang sebelumnya
meminta kesediaan calon responden, kemudian menjelaskan cara mengisi
kuesioner dan menunggu sampai responden menyelesaikan pengisian
kuesioner, responden bisa bertanya bila ada pertanyaan yang belum dipahami.
4. Tahap IV Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian dimasukkan ke dalam komputer dan
dianalisis dengan menggunakan SPSS 18.00 for Windows.
5. Tahap V Penarikan kesimpulan
Hasil dari analisis komputer kemudian ditarik kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kerangka kerja penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Populasi
Populasi sasaran
Gambar 3.1. Kerangka kerja penelitian
I. Tehnik Analisis Data
Penelitian ini akan di analisa dengan analisis multivariat dengan
menggunakan regresi linier ganda.
Y = a + b1.X1 + b2.X2
Keterangan:
Y : Skor kecemasan
X1 : Dukungan keluarga ( 0= rendah, 1= tinggi)
Ibu hamil
trimester III
Ibu hamil trimester III di
RB harapan bunda
Surakarta
Sampel
Pengukuran semua
variabel penelitian
Analisis data
interpretasi
Kesimpulan
Purposive sampling
consecutive sampling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
X2 : Paritas ( 0= primipara, 1= multipara )
b : Koefisien regresi
a : Konstanta
Pengaruh kecemasan ditunjukkan oleh koefision uji b.
Ho : b = 0
HA : b ≠ 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakuakan di Rumah Bersalin Harapan Bunda Surakarta
yang terletak di jalan Sekar Jagad No. 46 Surakarta. yang letaknya
berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. RB Harapan Bunda memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang meliputi pemeriksaaan kehamilan
(ANC), persalinan, nifas, keluarga berencana, imunisasi, dan pengobatan
ringan pada bayi dan balita.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) bulan
yaitu pada bulan Juni – Juli 2012. Melalui penyebaran kuesioner pada 38
orang ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan di RB harapan
bunda surakarta.
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan bantuan
sistem komputerisasi dengan hasil sebagai berikut:
1. Karakteristik Subjek Penelitian
a. Umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur ibu hamil trimester III di RB
Harapan Bunda Surakarta.
No Umur Jumlah Persen (%)
1
2
3
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
1
28
9
2,63
73,68
23,68
Jumlah 38 100
Sumber : Data Primer 2012
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari hasil penelitian pada 38 responden berdasarkan kelompok
umur didapatkan sebagian besar subjek penelitian berumur 20-35 tahun
yaitu sejumlah 28 orang (73,68%). Terdapat 1 orang (2,96%) yang
berumur < 20 tahun.
b. Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Pendidikan ibu hamil trimester III di RB
Harapan Bunda Surakarta.
No Pendidikan Jumlah Persen (%)
1
2
3
4
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Perguruan tinggi
4
10
21
3
10,53
26,32
55,25
7,90
Jumlah 38 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan pendidikan dari 38 subjek penelitian dapat diketahui
bahwa sebagian besar subjek penelitian berpendidikan SLTA yaitu
sebanyak 21 orang (55,25%). Yang berpendidikan perguruan tinggi
sebanyak 3 orang (7,90%)
c. Paritas
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Paritas ibu hamil trimester III di RB
Harapan Bunda Surakarta.
No Paritas Jumlah Persen (%)
1
2
Primipara
Multipara
23
15
60,52
39,48
Jumlah 38 100
Sumber Data Primer 2012
Berdasarkan paritas dari 38 subjek penelitian dapat diketahui
bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk primipara yaitu 23
orang (60,52%). Sedangkan untuk multipara sebanyak 15 orang
(39,48%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Dukungan Keluarga
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Dukungan Keluarga pada ibu hamil
trimester III di RB Harapan Bunda Surakarta.
No Dukungan Keluarga Jumlah Persen (%)
1
2
Mendukung
Tidak mendukung
36
2
94,73
5,27
Jumlah 38 100
Sumber Data Primer 2012
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 38 subjek penelitian
dapat diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian mendapatkan
dukungan keluarga yaitu sebanyak 36 orang (94,73%). Hanya 2 orang
(5,27%) yang tidak mendapatkan dukungan keluarga.
e. Kecemasan
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Kecemasan ibu hamil trimester III di RB
Harapan Bunda Surakarta.
No Kecemasan Jumlah Persen (%)
1
2
Ringan
Sedang
27
11
71,10
28,90
Jumlah 38 100
Sumber Data Primer 2012
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 38 subjek penelitian
dapat diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian mengalami
kecemasan ringan yaitu sebanyak 27 orang (71,10%). Sedangkan 11
orang (28,90%) mengalami kecemasan sedang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan
Gambar 4.1 menunjukkan terdapat hubungan negatif atau terbalik
antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan. Semakin tinggi dukungan keluarga maka
semakin rendah tingkat kecemasannya, begitu juga sebaliknya semakin
rendah dukungan keluarga maka semakin meningkat kecemasan pada
ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Gambar 4.1 Diagram sebar tentang korelasi
antara kecemasan dan dukungan keluarga pada
wanita hamil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Hubungan antara paritas dengan kecemasan
Gambar 4.2 Boxplot tentang perbedaan rata-rata
kecemasan pada kelompok primipara
dan multipara
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa multipara atau wanita yang sering
melahirkan mempunyai kecemasan yang lebih rendah dibandingkan
dengan primipara yang pertamakali akan melahirkan.
3. Analisa Multivariat
Tabel 4.6 Hasil analisa regresi linier ganda pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan di RB Harapan Bunda Surakarta
Variabel Independen Koefisien
regresi
CI 95 % p
Batas bawah Batas atas
Konstanta 21.322 15.098 27.546 0.001
Dukungan keluarga -0.479 -0.866 -0.092 0.017
Paritas -3.397 -5.819 -0.976 0.007
N = 38
Adjusted R² = 35,0 %
p = 0,001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari penghitungan diperoleh persamaan regresi untuk variabel
dukungan keluarga sebesar -0.479 dan variabel paritas sebesar -3.397 dari
konstanta 21.322. dengan hasil tersebut maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 21.322 - 0.479x1 -3.397 x2
Dari persamaan regresi linier ganda tersebut dapat dijelaskan:
1. Konstanta sebesar 21.322 menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap konstan, maka rata – rata kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan sebesar 21.322.
2. Koefisien regresi dukungan keluarga sebesar -0.479 menyatakan bahwa
setiap peningkatan Dukungan keluarga sebesar 1 satuan akan
menurunkan kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan
sebesar 0.479.
3. Koefisien regresi paritas sebesar -3.397 menyatakan bahwa setiap
penambahan kelahiran anak sebesar 1 satuan akan menurunkan
kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan sebesar 3.397.
Hasil analisis regresi linier ganda ( tabel 4.3 ) menunjukkan
terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan antara dukungan
keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan p = 0.017
(p < 0.05) dengan kata lain ho ditolak dan ha diterima artinya ada
pengaruh dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan antara Paritas
dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan p = 0.007 (p <
0.05) dengan kata lain ho ditolak dan ha diterima artinya ada pengaruh
paritas dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan.
Makin kuat dukungan keluarga makin menurun kecemasan pada
ibu hamil dalam menghadapi persalinan. multigravida memiliki tingkat
kecemasan lebih rendah dari pada primigravida.
Adjusted R² =35% mengandung arti variabel dukungan keluarga
dan paritas secara bersama mampu mempengaruhi 35 % dari variasi
tingkat kecemasan.
B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini akan disajikan meliputi pengaruh
variabel terikat yaitu kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan dengan variabel bebas (dukungan keluarga, paritas).
1. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kecemasan ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif atau
terbalik antara dukungan keluarga dengan kecemasan. Bila x atau
dukungan keluarga naik maka y atau tingkat kecemasan akan menurun
begitu pula sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil analisis regresi linier ganda menunjukkan terdapat pengaruh
yang secara statistik signifikan antara dukungan keluarga dengan
kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan
dengan p = 0.017 dengan kata lain ho ditolak dan ha diterima artinya ada
pengaruh dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester III.
Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 38 subjek
penelitian sebagian besar subjek penelitian mendapatkan dukungan
keluarga yaitu sebanyak 36 orang (94,73%). Hampir semua subjek
penelitian mendapatkan dukungan keluarga ini dikarenakan masyarakat
disekitar RB Harapan Bunda Surakata sudah paham akan pentingnya
kesehatan sehingga selalu memperhatikan kesehatan tiap anggota
keluarganya khususnya kepada ibu hamil ini dibuktikan pada saat
memeriksakan kehamilannya ibu hamil sebagian besar ditemani suaminya
atau keluarga yang lain, bahkan ada beberapa yang ditemani suami beserta
orang tua dan mertuanya.
Keberadaan dukungan keluarga yang adekuat terbukti berhubungan
dengan menurunya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi
kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Disamping itu pengaruh positif dari
dukungan keluarga adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam
kehidupan yang penuh dengan stres. Dukungan dan kasih sayang dari
anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu
hamil merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya, oleh karena itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami
(Setiadi,2008)
Sikap menghibur dan melindungi dari suami dan ibu sangat besar
artinya untuk ibu hamil yang menghadapi persalinan karena bisa
memberikan dukungan moril pada setiap kecemasan, keresahan hati dan
ketakutan (kartono,1996).
Penelitian Marks & Kumar (1998) yang menunjukan bahwa
kecemasan yang dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada
mereka yang kurang mendapat dukungan sosial. Faktor yang dapat
mengurangi kecemasan yang terjadi pada wanita yang akan melahirkan
adalah adanya dukungan keluarga yang dapat berupa dari suami, keluarga
atau saudara lainnya, orang tua, dan mertua.
Berdasarkan urian diatas maka yang dimaksud dukungan keluarga
dalam penelitian ini adalah dukungan yang dirasakan ibu hamil trimester III
yang memeriksakan kehamilannya di RB Harapan Bunda Surakarta dalam
menghadapi persalinan yang berasal dari keluarga yang terdiri dari suami,
ibu kandung, ibu mertua dukungan yang diberikan menumbuhkan semangat
dan ketenangan dalam menghadapi persalinan.
Dukungan keluarga berperan penting dalam memprediksi status
emosional ibu pada masa nifas bahkan dapat memicu produksi ASI. Ibu
hamil yang mendapatkan dukungan keluarga lebih siap menghadapi masa
nifas dimana mereka berubah peran menjadi seorang ibu, dengan rasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
nyaman dan tenang akan mempelancar produksi ASI, sehingga proses
menyusui juga lancar.
2. Pengaruh paritas terhadap kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis regresi linier
ganda terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan antara Paritas
dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan p = 0.007 dengan
kata lain ho ditolak dan ha diterima artinya ada pengaruh paritas dengan
kecemasan ibu hamil trimester III. Primipara mempunyai kecemasan
dalam menghadapi persalinan lebih tinggi dari pada multigravida.
Berdasarkan hasil penelitian dari 38 subjek penelitian dapat
diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk primipara yaitu
23 orang (60,52%).
Seorang primigravida dimana kelahiran anak yang pertama
merupakan sesuatu yang menggembirakan, sehingga mereka tidak sabar
ingin melihat dan menimang bayinya. Akan tetapi perasaan takut terhadap
proses persalinan, takut mati dan takut bayi lahir cacat masih dirasakan
menjelang kelahiran bayi (Kartono,1996).
Seorang primipara yang pertama kali berkenalan dengan suasana
rumah sakit hatinya tidak tenang dan timbul perasaan takut, dimana
perasaan takut akan menambah perasaan nyeri, tegang ototnya juga pada
otot servik sehingga menggangu pembukaan servik yang akan
meningkatkan tingkat kecemasannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Zanden (2007) mengatakan bahwa menghadapi masa persalinan
merupakan suatu kondisi konkrit yang mengancam diri ibu hamil yang
menyebabkan perasaan tegang, kuatir, dan takut. Untuk itu, ibu hamil
berusaha untuk dapat berhasil dalam menghadapi situasi tersebut sebaik-
baiknya sampai masa persalinan tiba. Adanya perubahan fisiologis yang
menimbulkan ketidakstabilan kondisi psikologis selama hamil
menumbuhkan kekhawatiran yang terus menerus dalam menghadapi
kelahiran bayi pada primipara. Perasaan demikian akan terwujud dalam
bentuk suatu kecemasan. Kecemasan yang diikuti adanya perasaan bimbang,
ada kalanya kurang disadari oleh yang bersangkutan sehingga bertahan lama
dalam dirinya yang semakin lama akan memiliki frekuensi dan intensitas
yang lebih tinggi.
Perubahan emosi tersebut tidak sama pada setiap wanita hamil.
Perbedaan tersebut tergantung pada kepribadian individu, tipe stres yang
pernah dialami, dukungan emosi yang didapat dari wanita tersebut dan
pengalaman yang dirasakan. Untuk multipara cenderung merasakan
kecemasan yang ringan dibandingkan dengan primipara karena sudah ada
pengalaman sebelumnya sehingga lebih siap dalam menghadapi kehamilan
dan persalinan (Effendi & Tjahjono, 1999).
Menjelang persalinan, banyak hal mengkhawatirkan muncul pada
pikiran ibu, seperti takut bayi cacat, takut harus operasi, takut persalinannya
lama, takut tidak ada yang mendampinginya pada saat proses persalinan
nanti dan lain sebagainya. Calon ibu yang mengandung anak pertama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
biasanya mengalami perasaan cemas dan semakin meningkat saat usia
kehamilan makin bertambah dan mendekati proses persalinan Sedangkan
ibu multipara juga mengalami kecemasan akibat dari permasalahan terhadap
kelahiran yang terjadi sebelumnya seperti seorang wanita yang pernah
mengalami masalah dalam mendapatkan keturunan akan menjadi sangat
cemas mengenai apakah mereka akan mampu mempertahankan
kehamilannya kali ini, wanita yang pernah mengalami keguguran akan
terus-menerus ketakutan sampai usia kehamilannya melewati tanggal
dimana sebelumnya mereka kehilangan bayi serta wanita yang pernah
melahirkan seorang bayi yang kemudian meninggal atau mengalami
kelainan. Namun, beberapa wanita lainnya tetap tenang dan percaya diri
(Nolan, 2010).
Kurangnya persiapan dan pengalaman tentang proses persalinan
yang diwarnai dengan rasa sakit sehingga mereka mengalami kecemasan
yang akan mengganggu proses persalinan.
3. Kecemasan Ibu hamil Trimester III dalam menghadapi persalinan
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 38 subjek penelitian
dapat diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian mengalami
kecemasan ringan yaitu sebanyak 27 orang (71,10%). dan menunjukkan
Adjusted R² =35% mengandung arti variabel dukungan keluarga dan paritas
secara bersama mampu mempengaruhi 35 % dari variasi tingkat kecemasan.
Sedangkan sisanya 65% dipengaruhi oleh faktor yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hal ini sesuai karena ibu hamil di RB Harapan Bunda Surakarta
Sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga sehingga bisa mengurangi
kecemasan menghadapi proses persalinan.
Kecemasan ibu hamil trimester III di pengaruhi banyak faktor
antara lain adalah ekonomi, pendidikan, umur, dukungan keluarga, paritas,
kekerasan fisik oleh suami, depresi sebelumnya dan riwayat kesehatan.
Diterimanya hipotesis menunjukan bahwa dukungan keluarga
berpengaruh terhadap kecemasan menghadapi kelahiran. Dukungan
keluarga dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang
dalam diri ibu hamil. Keluarga mempunyai peran utama dalam memberi
dorongan kepada ibu hamil sebelum pihak lain turut member dorongan
(Dagun, 1990).
Diterimanya hipotesis menunjukan bahwa paritas berpengaruh
terhadap kecemasan menghadapi persalinan. Multipara memiliki kecemasan
lebih rendah dari pada primipara. Semakin semakin sering melahirkan
sehingga banyak pengalaman tentang persalinan maka akan mengurangi
kecemasan.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa kebanyakan sabjek penelitian
berada pada umur 20-35 tahun sebanyak 28 orang (73,68%). Pada umur ini
sangat baik untuk terjadinya kehamilan karena secara fisik organ reproduksi
dalam dapat berfungsi dengan baik dimana ciri kedewasaan seorang wanita
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan khusus pada alat kandungan
sebagai persiapan untuk kehamilan. Peristiwa tersebut ditandai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pengeluaran darah menstruasi yang pertama yang disebut menarche
(Manuaba,1998).
Dengan adanya kesiapan secara fisiologis dalam menghadapi
kehamilan maka secara psikologis juga lebih siap dalam menghadapi proses
persalinan sehingga bisa berfikir positif bahwa tidak perlu takut dan cemas
dalam menghadapi proses persalinan karena resiko kematiannya lebih kecil
(Kartono,1996).
Hasil penelitian ini terdapat 1 orang (2,63%) yang berumur < 20
tahun dan 9 orang (23,68%) yang berumur > 35 tahun. Pada usia ini resiko
kematian akan terjadi 2-5 kali lebih tinggi dari umur 20-35 tahun
(Sarwono,2001).
Pada umur > 35 tahun keadaan endometrium telah mengalami
degenerasi dan nekrosis sehingga menurunnya kemampuan dan fungsi
tubuh itu (Willam,1995). sedangkan umur yang < 20 tahun dimana
endometrium sebagai tempat implantasi plasenta belum dapat berfungsi
secara optimal samapai beberapa tahun kemudian sehingga rentang terhadap
proses persalinan (Harlock,1994).
Pada wanita di umur < 20 tahun belum ada kesiapan mental
menghadapi kehamilan dan persalinan sehingga lebih cemas, takut mati saat
melahirkan, takut tidak bisa merawat bayinya dan menganggap bayi yang
dilahirkan sebagai beban dalam hidupnya (Kartono,1996).
Wanita yang tidak dewasa secara psikis dan fisik kurang atau tidak
mampu dalam melaksanakan tugas berat yaitu melahirkan bayi. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cemas dalam menghadapi rasa sakit yang memuncak mengakibatkan mereka
mengalami kecemasan.
Pada penelitian ini sebagian besar subjek penelitian termasuk
dalam usia reprodusi sehat, diharapkan pada usia reproduksi ini proses
persalinan bisa lancar sehingga bisa mengurangi kecemasan.
Tingkat pendidikan subjek penelitian beragam terbanyak tamat
SLTA sebanyak 21 orang (55,25%) Makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap perubahan hidup
sehat.
Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh positif bagi ibu hamil
yang menghadapi persalinan dapat lebih memahami proses persalinan.
Pendidikan yang di peroleh seseorang dapat memberikan pengaruh terhadap
kemampuan dan daya pikir. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin mudah menerima informasi sehingga dapat mempengaruhi
seseorang bertindak atau berbuat kearah yang lebih baik.
Makin tinggi pendidikan seseorang makin banyak pula
pengetahuan dan motivasi, sehingga mudah mendapatkan ide-ide dan
keterampilan/ teknologi khususnya pelayanan kesehatan ibu hamil untuk
menghadapi persalinan dan apa saja yang harus dipersiapkan dalam
menghadapi persalinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tambahan informasi yang didapatkan tentang persiapan
persalinan yang diperoleh ibu hamil dari berbagai sumber dapat merubah
respon ibu hamil terhadap kecemasan yang dirasakan.
Sehingga ibu hamil yang mempunyai pendidikan tinggi diharapkan
kecemasannya dalam menghadapi persalinan akan semakin ringan
dibandingkan ibu hamil yang pendidikannya lebih rendah. Hal ini sangat
sesuai dengan letak RB Harapan Bunda Surakarta yang terletak dipinggiran
kota Surakarta. sehingga ibu hamil akan lebih mudah mendapatkan fasilitas
pendidikan kesehatan tentang persiapan persalianan.
C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitan ini menggunakan koesioner tertutup jadi kurang bisa
menggali lebih dalam apa yang sebenarnya dirasakan oleh ibu hamil. karena
subjek penelitian hanya menjawab ya/tidak sehingga tidak bisa bercerita apa
yang sebenarnya dirasakan.
Penelitian ini hanya melihat dua variabel yang mempengaruhi
kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan
sedangkan masih banyak faktor yang lain yang bisa mempengaruhi kecemasan
ibu hamil trimester III yang tidak diteliti antara lain pengetahuan, status
ekonomi, kekerasan fisik oleh suami, depresi sebelumnya, riwayat kesehatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang secara statistik segnifikan antara dukungan
keluarga ( b = -0,479; p = 0,017 ) terhadap kecemasan ibu hamil trimester
III dalam menghadapi persalinan. Makin kuat dukungan keluarga makin
menurun tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan.
2. Terdapat pengaruh yang secara statistik segnifikan antara paritas ( b = -
3,397; p = 0,007 ) terhadap kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan. Multipara atau wanita yang sering melahirkan
mempunyai kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan primipara
yang pertamakali melahirkan.
B. Implikasi
Setiap wanita yang bahagia maupun yang tidak bahagia bila
mengalami kehamilan pasti akan merasakan perasaan yang bercampur
seperti: tenang bahagia, rasa kuat, rasa lemah, takut, cinta dan benci,
kegembiraan dan kecemasan. Yang semuanya menjadi meningkat pada saat
mendekati kelahiran bayinya. Agar perasaan cemas saat menghadapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
persalinan tidak terjadi maka diharapkan dukungan dari keluarga terutama
suami kepada ibu hamil dengan demikin ibu hamil menjadi lebih tenang dan
nyaman sehingga persalinan bisa berjalan dengan lancar. Primipara
cenderung mengalami kecemasan dibandingkan multipara yang telah
mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya. Informasi tentang persiapan
persalinan dapat mengurangi tingkat kecemasan pada primipara.
C. Saran
1. Bagi subjek penelitian
a. Setiap wanita yang mempersiapkan kehamilan diharapkan
mempersiapkan dengan matang baik secara fisik dan psikis.
b. Dalam menghadapi persalinan diharapkan bersikap tenang dan senang
agar persalinan berjalan lancar.
c. Untuk ibu hamil yang mengalami kecemasan diharapkan bisa mencari
penyebab kecemasan sehingga bisa mengatasi kecemasan itu.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Hendaknya dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dengan
meneliti faktor yang lain diantaranya pengetahuan, status ekonomi,
kekerasan fisik oleh suami, depresi sebelumnya, riwayat kesehatan.
b. Subjek penelitian yang digunakan ibu hamil dan suami dari ibu hamil
untuk mendapatkan data tentang dukungan keluarga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Bagi tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat memberikan
informasi tentang persiapan dan proses persalinan, dukungan kepada setiap
ibu hamil agar ibu hamil merasa senang, tenang dan nyaman sehingga
siap untuk menghadapi persalinan. untuk ibu hamil yang beresiko seperti
umur < 20 tahun atau > 35 tahun perlu mendapatkan dukungan dan
informasi yang lebih terperinci tentang keadaan kehamilannya dan untuk
persiapan persalinannya.
4. Keluarga ibu hamil
Seluruh keluarga terutama suami diharapkan selalu mendampingi
dan siaga karena dukungan keluarga sangat membantu secara psikologis
agar persalinannya berjalan normal dan lancar. Akan tetapi dukungaan
juga harus terus diberikan karena massa nifas dan keberhasilan proses
menyusui bayi diharapkan seorang ibu harus terbebas dari kecemasan.
Karena dengan kecemasan yang dialami ibu akan menyebabkan ganguan
psikologis yang selanjutnya akan mempengaruhi kelancaran produksi ASI.
top related