tugas 01-1106001454
Post on 19-Oct-2015
42 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL
2014
SRI RAMAYANTI 1106001454
TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
T E K N I K M E T A L U R G I D A N M A T E R I A L
-
Sri Ramayanti 1106001454
1. Berilah penjelasan mengenai definisi pengelasan yang saudara ketahui. Point
terpenting apa saja yang ditekannkan dari definisi tersebut!
Pengelasan adalah Penyambungan dari logam atau non-logam yang dihasilkan dengan
memanaskan material hingga temperature las, dengan atau tanpa menggunakan
tekanan (pressure), atau hanya tekanan, dengan atau tanpa menggunakan logam
pengisi. (AWS 1989 Welding Handbook Vol.18th ed.)
Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan
dalam keaddan lumer atau cair. (Deuscth Industrie Normen =DIN dalam Harsono dkk )
Pengelasan adalah penyambungan antara dua/lebih material dalam keadaan plastis
atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau tekanan (pressure) atau keduanya.
Logam pengisi (filler metal) dengan temperature lebur yang sama dengan temperature
lebur yang sama degnan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam
proses penyambungan tersebut. (British Standards Institution 1983 : BS 449; Part 1)
Poin terpenting dari pengelasan adalah
- menyambung dua bagian logam atau lebih
- menggunakan energy panas.
- Dapat dilakukan dengan atau tanpa mencairkan logam
2. Berilah Perbedaan Utama antara Pengelasan (Welding) dengan Brazingmaupun Soldering
secara umum.
Soldering Brazing
Titik lebur logam pengisi < 450 C.
sehingga temperatur proses lebih
rendah dibandingkan brazing dan dapat
menyambung material dengan titik lebur
rendah.
Titik lebur logam pengisi > 450 C.
sehingga temperatur proses
penyambungan lebih tinggi dibandingkan
soldering dan dapat menyambung material
yang titik leburnya lebih tinggi
dibandingkan material/logam dasar pada
soldering.
Umumnya bereaksi dengan komponen
yang disambung membentuk fasa
intermetalik.
Kebanyakan braze membentuk solid
solution.
-
Sri Ramayanti 1106001454
Temperatur proses lebih rendah.
karena titik lebur logam pengisi lebih
rendah.
Temperatur proses lebih tinggi.
karena titik lebur logam pengisi lebih
tinggi dibanding soldering.
Reaksi dengan atmosfer tidak sebesar pada
brazing karena temperatur prosesnya
rendah.
Temperatur proses yang lebih tinggi
mengakibatkan reaksi metalurgi lebih
ekstensif dan reaksi dengan atmosfir lebih
besar
Umumnya solder komersial memiliki
komposisi eutektik
karena komposisi eutektik memiliki titik
leleh paling rendah dari paduan solder
sehingga dapat mencegah kerusakan
termal selama bergabung, dan pada
komposisi tersebut dapat menjadi padat
pada suhu konstan.
Memiliki rentang komposisi yang lebar
karena titik lelehnya lebih tinggi
Ikatan tidak terlalu kuat dibanding brazing Ikatan lebih kuat dibanding soldering
3. Jelaskan perbedaan antara proses pengelasan dan pengecoran secara umum.
Lasan harus terjadi ikatan dengan cetakan
Masukan panas harus diberikan terus menerus ke daerah lasan yang memiliki gradient
temperatur yang tinggi.
Lasan membeku sangat cepat dibandingkan dengan pengecoran
Bentuk permukaan lasan konstan
Terjadi percampuran yang sangat tinggi dan cepat di daerah leburan las (weld pool)
Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan, persiapan dan peleburan logam,
penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang
pasir cetakan.
Tahap pengalasan : Persiapan material perhatikan weldability, carbon equivalent,
parameter komposisi, base metal, filler perhatikan standar yang digunakan
Pembuatan prosedur pengelasan / wps (base metal, welding process, filler metal
requirement, preheat requirement) pengelasan dilakukan.
-
Sri Ramayanti 1106001454
4. Dilihat secara sisi teknis (engineering) dan ekonomis, bagaimana saudara menentukan suatu
pilihan proses penyambungan pada suatu komponen yangterbuat dari pelat dengan
menggunakan pilihan proses : pengelasan, mur-baut(screwing), Adhesive Bonding dan Brazing
atau soldering. Serta bandingkankelebihan dan kekurangan masing-masing proses.
Hal yang harus diperhatikan dalam hal penentuan pemilihan proses adalah :
- Sifat-sifat mekanis material komponen yang diinginkan, misalnya kekerasan, kekuatan,
keuletan, dll.
- Titik lebur dari material pembuat komponen
- Desain komponen yang diinginkan
- Aplikasi komponen
- Pemililan material yang cocok
Pengelasan
(Welding)
Mur-baut
(screwing)
Adhesive Bonding Soldering
Kelebihan:
- Ada distribusi
aliran tegangan
yang seragam,
yang
mengakibatkan
kekuatan tariknya
baik.
- Lebih tahan beban
fatigue, ketahanan
korosi yang baik,
tidak ada
- kemungkinan
sambungan
longgar
Kelebihan:
- Mempunyai
kemampuan yang
tinggi dalam
menerima beban
- Kemudahan dalam
pemasangan
- Dapat digunakan
dalam berbagai
kondisi operasi
- Dibuat dalam
standarisasi
- Efisiensi tinggi
dalam proses
manufaktur
Kelebihan :
- Dapat dilakukan
pada temperature
kamar hingga
200oC
- Dapat
disambungkan
dengan material
berbentuk apapun
- Daerah
sambungan yang
sangat tipis
sehingga
penambahan berat
material setelah
disambungkan
sangat kecil
Kelebihan :
- Suhu tidak
terlalu tinggi
- Alatnya sangat
sederhana
-
Sri Ramayanti 1106001454
- Tidak ada distorsi
yang signifikan
Kekurangan:
- Material atau logam
yang akan dilas
mengalami
perubahan
mikrostruktur
karena pengaruh
panas yang
diberikan (logam
mengalami fasa
cair).
- Adanya tegangan
sisa (residual
stress),
kemungkinan
timbul distorsi
- Masalah dalam
assembling.
Kekurangan:
Mempunyai konsentrasi
yang tinggi di daerah
ulir.
Kelemahan
- Proses ikatan
membutuhkan
waktu yang lama
- Membutuhkan
persiapan
permukaan
- Pada sambungan
sulit untuk
melakukan tes
non-destructive
- Ada batasan
temperature
- Tingkat
keterandalan yang
rendah
Kelemahan
- Ikatan tidak terlalu
kuat
5. Sebagai seorang metalurgist, bagaimana saudara menjelaskan dengan menggunakan ilmu
metalurgi untukmengontrol kualitas hasil lasan agar bebas dari cacat, dimana diketahui panas
dari proses pengelasan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur material.
Dari berbagai macam jenis cacat di pengelasan, untuk meminimalisirnya seorang
welding engineer telah membuat disain dan fabrikasi mengenai material yang akan dilas
sebelum dilakukan pengelasan. Dengan memperhitungkan heat input dari panas yang
akan diberikan, maka dengan demikian kita pun dapat mengontrol mikrostruktur
material sesuai dengan sifat mekanis yang kita inginkan.
-
Sri Ramayanti 1106001454
V
IxEHI
dimana:
HI = heat input (panas yang diberikan)
I = arus yang diberikan
E = tegangan yang digunakan
V = kecepatan
6. Jelaskan secara singkat level (tingkatan) kualifikasi personil las (welding personil qualification) di
dunia bersasarkan IIW (International, Institute of Welding),AWS (American Welding Society)
maupun di negara Indonesia yaitu SKKNI (standar kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang
diimplementasikan dibawah Badan Nasional Sertifikasi Personil (BNSP). Serta Jelaskan Tugas
dan Tanggung Jawab masing2 kualifikasi personil secara singkat.
Juru Las atau Welder adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dan ketrampilan khusus
pengelasan (welder) untuk ditempatkan pada jabatan tenaga teknik khusus sesuai dengan
bidang keahliannya atau bidang ketrampilannya sebagai juru las.
KUALIFIKASI JURU LAS :
Pada pekerjaan pengelasan ada beraneka ragam, tiap jenis pekerjaan las dilakukan oleh juru las
sesuai dengan jenis pekerjaan las yang tercantum pada masing-masing sertifikat juru las. Juru
las (welder) digolongkan atas :
Welder Kelas I (satu)
Welder Kelas I (satu) boleh melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh welder kelas II
(dua) dan kelas III (tiga).
Welder Kelas II (dua)
Welder Kelas II (dua) boleh melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh welder kelas III
(tiga) tetapi dilarang mengelas jenis pekerjaan yang boleh dilakukan oleh welder kelas I
(satu).
Welder Kelas III (tiga)
Welder Kelas III (tiga) dilarang melakukan pekerjaan yang boleh dilakukan oleh welder
kelas II (dua) dan kelas I (satu).
URAIAN PEKERJAAN:
-
Sri Ramayanti 1106001454
Welder Kelas I (satu) melakukan pekerjaan pengelasan pada sambungan-
sambungan pada bagian-bagian yang mengalami tekanan (over druk-over druk)
misalnya badan silindris, front, dinding pipa-pipa sebagai penguat, penguat-
penguat dinding, plendes sambungan-sambungan pipa dan pipa-pipa
bertekanan.
Welder Kelas II (dua) melakukan pekerjaan pengelasan pada tangan,
penyangga, isolasi, bagian dari dapur pengapian ketel uap.
Welder Kelas III (tiga) melakukan pekerjaan-pekerjaan las yang tidak menderita
tekanan salat-salat bagian luar.
a. Tugas Welding Engineer:
Menentukan jenis baja, ketebalan material yang akan dilas, tipe las, dan persyaratan lain yang
dibutuhkan.
b. Tugas Welding Supervisor:
Untuk membuat Welding Procedure Specification (WPS)
Untuk melaksanakan Welding Procedure Qualification Test (WPQT)
c. Tugas Welding Inspeksi:
Untuk menginspeksi atau menguji bahwa hasil lasan benar-benar bebas cacat atau terdapat
sedikit cacat.
-
Sri Ramayanti 1106001454
top related