tujuan audit atas laporan keuangan yang dilakukan...

Post on 07-Feb-2018

236 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Tujuan audit atas laporan keuangan yang dilakukan olehauditor independen adalah untuk menyatakanpendapat apakah laporan keuangan klien telahdisajikan secara wajar, dalam segala hal yang material,sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Bukti-bukti audit diperoleh auditor untuk mendukungpemberian pendapat atas laporan keuangan dengantepat. Bukti audit yang diperoleh tersebut dijadikantepat. Bukti audit yang diperoleh tersebut dijadikanalasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenailaporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajaratau tidak.

Laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen (klien)memiliki tujuan, yaitu untuk memberikan informasitentang posisi keuangan, kinerja dan arus kasperusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besarkalangan pengguna laporan dalam rangka membuatkeputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkanpertanggungjawaban (stewardship) manajemen ataspertanggungjawaban (stewardship) manajemen ataspenggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadamanajemen.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporankeuangan menyajikan informasi mengenai perusahaanyang meliputi:

Aktiva Kewajiban Ekuitas Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan

kerugian Arus kas

Manajemen perusahaan klien bertanggungjawab ataspenyusunan dan penyajian laporan keuanganperusahaan. Laporan keuangan yang lengkap terdiridari komponen-komponen :

Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

Manajemen memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi agarlaporan keuangan memenuhi ketentuan dalam prinsip-prinsipakuntansi yang berlaku umum, dan untuk memastikan bahwalaboran keuangan menyajikan informasi: Relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk

pengambilan keputusan Dapat diandalkan dengan pengertian :Mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisiMencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi

keuangan perusahaanMenggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau

transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnya.Netral, bebas dari keberpihakanMencerminkan kehati-hatianMencakup semua hal yang material

Perusahaan klien harus menyusun laporan keuanganatas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dalamakuntansi akrual, aktiva, kewajiban,ekuiti, penghasilandan beban diakui pada saat kejadian bukan saat kasatau setara kas diterima dan dicatat serta disajikandalam laporan keuangan pada periode terjadinya.

Beban diakui dalam laporan laba rugi atas daasarBeban diakui dalam laporan laba rugi atas daasarhubungan langsung antara biaya yang timbul denganpos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yangbiasanya disebut matching concept melibatkan secarabersamaan penghasilan dan beban bersama-sama.

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporankeuangan antar periode harus konsisten kecuali:

Terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifatoperasi perusahaan atau perubahan penyajian akanmenghasilkan penyajian yang lebih tepat atas suatutransaksi atau peristiwa

Perubahan tersebut diperkenankan oleh PSAK Perubahan tersebut diperkenankan oleh PSAK(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasisecara jelas. Disamping itu informasi berikut inidisajikan dan diulangi, bilaman perlu pada setiaphalaman laporan keuangan terdapat:

Nama perusahaan Cakupan laporan keuangan (mencakup hanya satu

entitas atau lebih)entitas atau lebih) Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan

keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiapkomponen laporan keuangan

Mata uang pelaporan Satuan angka yang digunakan dalam penyajian

laporan keuangan.

Audit dilakukan dengan cara membagi laporan keuangankedalam segmen-segmen yang lebih kecil, dan masing-masing segmen diaudit secara terpisah.

Tujuan pembagian segmen tersebut adalah untuk: Memudahkan pengelolaan audit Memudahkan dalam mengumpulkan bukti Memudahkan pembagian kerja

Cara yang lebih umum dalam segmentasi audit adalahpendekatan siklus yaitu dengan menempatkan jenis-jenis transaksi dan saldo akun yang erat hubungannyasatu sama lain dalam segmen yang sama.

Siklus –siklus transaksi sangat penting dalam pelaksanaanaudit. Auditor memperlakukan setiap siklus secaraaudit. Auditor memperlakukan setiap siklus secaraterpisah dalam pelaksanaan audit. Meskipun siklusyang berbeda itu perlu dikaitkan dalam waktu yangberlainan, auditor harus memperlakukan siklustersebut secara terpisah agar dia dapat menanganiaudit yang kompleks secara efektif.

Asersi manajemen adalah pernyataan manajemen yang terkandung didalam komponen laporan keuangan.

Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit serta dapatdiklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar sebagai berikut:

Keberadaan atau keterjadian (Existence or Occurrence) Kelengkapan (Completeness) Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations) Penilaian dan Alokasi (Valuation and Allocation) Penilaian dan Alokasi (Valuation and Allocation) Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)

Berhubungan dengan asersi bahwa aktiva, kewajiban, danekuitas perusahaan yang dicantumkan dalam neracabenar-benar ada pada tanggal neraca. Dan hubungandengan asersi bahwa transaksi yang dicatat telahterjadi selama periode tertentu.

Completeness (Kelengkapan)Completeness (Kelengkapan)Berhubungan dengan asersi bahwa laporan keuangan

telah memuat semua transaksi dan akun yangseharusnya disajikan

Berhubungan dengan asersi bahwa semua komponenaktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan bebantelah dicantumkan dalam laporan keuangan denganjumlah yang semestinya

Rights & Obligations (Hak dan Kewajiban)Berhubungan dengan asersi bahwa aktiva merupakan hakBerhubungan dengan asersi bahwa aktiva merupakan hak

perusahaan dan utang merupakan kewajibanperusahaan pada tanggal neraca.

Berhubungan dengan asersi bahwa komponen2 laporankeuangan telah diklasifikasikan, dijelaskan, dandiungkapkan dengan semestinya.

Pendekatan yang dilakukan dalam merumuskan tujuanaudit adalah dengan cara :

1.Balance Sheet ApproachSetiap akun dalam laporan keuangan diperlakukan

sebagai suatu segmen yang terpisah. Terdapatbeberapa tujuan audit yang harus dipenuhi untuksetiap saldo akun.setiap saldo akun.

2. Transaction Cycle ApproachMembagi laporan keuangan berdasarkan kelompok-

kelompok transaksi dan akun-akun yangberhubungan.

Transaksi dan akun-akun yang berhubungandikelompokkan kedalam satu siklus.

Sales and Collection Cycle Acquisition and Payment Cycle Payroll and Personnel Cycle Inventory and Warehousing Cycle

Capital Acquisition and Repayment Cycle Capital Acquisition and Repayment CycleAuditor independen tidak perlu secara satu persatu

menghubungkan tujuan audit dengan prosedur audit.Beberapa prosedur audit dapat dikaitkan dengan lebihdari satu tujuan audit. Di lain pihak kombinasiberbagai prosedur audit dibutuhkan untuk mecapaisatu tujuan audit.

Tujuan audit berkaitan dengan transaksi diterapkankepada jenis atau golongan transaksi seperti transaksipenjualan dan transaksi penerimaan kas.

Tujuan audit berkait dengan transaksi ada enam tujuanaudit, yaitu;

Eksistensi,Kelengkapan, Kelengkapan,

Akurasi, Klasifikasi, Saat pencatatan dan Posting pengikhtisaran.

Tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksiditerapkan ke setiap jenis atau golongan transaksi yangsifatnya material dalam audit. Biasanya transaksi yangmaterial meliputi :

Transaksi penjualan, Penerimaan kas,

Perolehan barang dan jasa, Perolehan barang dan jasa, Penggajian dan sebagainya.

1. Eksistensi (Transaksi yang dicatat benar-benar adadan terjadi)

2. Kelengkapan (Transaksi yang ada telah dicatat)3. Akurasi (Transaksi yang tercatat disajikan pada

jumlah yang benar)4. Klasifikasi (Transaksi yang dicantumkan dalam

jurnal diklasifikasikan dengan tepat)jurnal diklasifikasikan dengan tepat)5. Saat Pencatatan (Transaksi dicatat pada tanggal yang

benar)6. Posting pengikhtisaran

Terdapat sembilan tujuan audit untuk saldo akun, yaitu; Eksistensi, Kelengkapan, Akurasi, Klasifikasi, Pisah batas,

Kecocokan rincian, Kecocokan rincian, Nilai realisasi, Hak dan kewajiban, Serta penyajian dan pengungkapan,

1. Eksistensi (Angka-angka yang dicantumkan benar-benar ada dan terjadi)

2. Kelengkapan (angka-angka yang ada telah dicatatseluruhnya)

3. Akurasi (jumlah yang ada disajikan pada jumlahyang benar)

4. Klasifikasi (angka-angka yang dicantumkan dalam4. Klasifikasi (angka-angka yang dicantumkan dalamdaftar telah diklasifikasikan dengan tepat)

5. Cut Off (Transaksi yang dekat dengan tanggal neracadicatat dalam periode yang tepat)

6. Kecocokan rincian ( rincian dalam saldo akun sesuaidengan angka-angka buku pembantu, dijumlah kebawah dalam saldo akun dan benar sesuai dengnajumlah dalam buku besar.

7. Nilai realisasi8. Hak dan kewajiban9. Penyajian dan pengungkapan ( saldo akun dan9. Penyajian dan pengungkapan ( saldo akun dan

persyaratan pengungkapan yang berkaitan telahdisajikan dengan pantas dalam laporan keuangan)

Terdapat beberapa tahapan dalam proses audit yaitu:1. Merencanakan dan merancang Pendekatan AuditPerencanaan audit meliputi pengembangan strategi

menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yangdiharapkan.

Sifat, lingkup dan saat perencanaan bervariasi denganukuran dan kompleksitas entitas, pengalamanukuran dan kompleksitas entitas, pengalamanmengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnisentitas.

Dalam perencanaan audit, auditor harusmempertimbangkan antara lain:

Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas danindustri yang menjadi tempat usaha entitas tersebut.

Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah

informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaanorganisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansipokok perusahaan.

Tingkat resiko pengendalian yang direncanakan Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan

audit Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan

pengujian audit, seperti resiko kekeliruan atau kecurangan yangmaterial atau adanya transaksi antar pihak yang mempunyaihubungan istimewa

Sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan.

Pengujian atas pengendalian yang diarahkan terhadapefektivitas operasi pengendalian bersangkutan denganbagaimana penerapan pengendalian, konsistensipenerapannya selama periode audit dan siapa yangmenerapkannya.

Pengujian ini biasanya mencakup prosedur permintaanketerangan dari pegawai perusahaan klien, inspeksiketerangan dari pegawai perusahaan klien, inspeksiatas dokumen, laporan yang menggambarkan kinerjapengendalian, pengamatan terhadap penerapanpengendalian, dan pengulangan penerapanpengendalian oleh auditor.

Prosedur analitik mencakup perbandingan yang palingsederhana hingga model yang rumit yang mengaitkanberbagai hubungan dengan unsur data.

Asumsi dasar penerapan prosedur analitik adalahbahwa hubungan yang masuk akal di antara databahwa hubungan yang masuk akal di antara datadapat diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali jikatimbul kondisi yang sebaliknya. Kondisi tertentu yangdapat menimbulkan penyimpangan dalam hubunganini mencakup antara lain, peristiwa atau transaksi yangtidak biasa, perubahan usaha, fluktuasi acak atau salahsaji.

Setelah auditor menyelesaikan semua prosedur audit,maka auditor kemudian menggabungkan seluruhinformasi yang didapat untuk memperolehkesimpulan menyeluruh mengenai kewajaranpenyajian laporan keuangan. Ini merupakan prosesyang sangat subyektf dan sangat bergantung padapertimbangan profesional auditor.pertimbangan profesional auditor.

top related